Bitcoin Forum

Local => Bahasa Indonesia (Indonesian) => Topic started by: ataltalan on February 12, 2018, 06:17:34 PM



Title: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: ataltalan on February 12, 2018, 06:17:34 PM
"Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin

Pendapat saya : Idiologi merupakan hal yang sangat determinan dalam kehidupan. Bagaimana tidak, dalam kehidupan sehari-sehari baik dari pola berperilaku maupun pola berpikir, kita tidak akan terlepas dari pengaruh struktur idiologi yang mendominasi. Sebuah perumpamaan, sekolah dan ijazah (dalam memahami perkembangan bitcoin)

Fakta di lapangan di kalangan sosial bermasyarakat mengatakan, bahwa tanpa bersekolah dan ijaazah, manusia akan menjadi makhluk bodoh, miskin, bahkan diklaim sebagai makhluk tergolong "primitif" dan tidak bisa menjalankan atau bekerja, apalagi investasi dibitcoin. Sehingga banyak manusia berlomba-lomba saling mengejar selembar kertas bernama ijazah di jenjang pendidikan setinggi mungkin supaya menjadi manusia pintar, kaya, berpangkat, bermartabat dan beradab.

Disadari atau tidak, hal ini akan mengakibatkan 2 konsekuensi. Pertama, tanpa bersekolah, manusia akan menjadi bodoh. Kedua, sekolah menjadi perlombaan untuk mengejar ijazah agar mendapat pekerjaan dan pangkat yang layak.

Jika kita cermati, 2 konsekuensi ini tampak sangat paradoksal. Kenapa, karena bagai mana mungkin sekolah yang dipercaya sebagai tempat menjadikan manusia berilmu, termarginalkan menjadi tempat kontestasi perebutan ijazah agar mendapatkan pangkat dan pekerjaan. Sehingga, sekolah tak lagi dijadikan tempat mendidik manusia agar mencari ilmu secara serius.

Lebih jauh, sekolah kini merupakan kontestasi media pencari pekerjaan. Maka tak heran semisal Agus Sunyoto mengatakan, SEKOLAH IALAH AJANG PEMBODOHAN. Karena kini ia menjadi tempat berlomba untuk mendapatkan pekerjaan, berburu nilai dan IPK setinggi mungkin. Bukan tempat yang secara serius mengajarkan peserta didiknya mendapat ilmu dan pelajaran.

Tidak hanya berhenti sampai di sana, hasil bersekolah berupa ijazah merupakan barometer "kepintaran" dan kesuksesan. Tentunya hal ini menjadi diskursus mitos-mitos baru sebagai konsekuesi modernitas (meminjam bahasa Max Horkheimer dan Teodor W. Adorno dalam bukunya Der Dialectic Aufklarung).
Kepercayaan (kesadaran) selayang pandang seputar sekolah dan ijazah di atas, merupakan fenomena kesadaran palsu, yang tak lain adalah dampak dari kesadaran yang terkonstruk sekaligus tertanam dalam struktur ideologi yang mendominasi.

Ada hal menarik saat membincang Ideologi dan kesadaran palsu. Namun, perbincangan kita hari ini kita batasi kepada salah seorang tokoh marxis-strukturalis, Louis Althusser. Di mana pemikirannya mendekonstruksi (membongkar, menelenjangi) idiologi yang mengakar mapan dalam kehidupan.

Lebih jelas Althusser mengatakan, idiologi merupakan penindasan baru di abad dewasa ini (post-kolonialisme dan post-kapitalisme). Di sisi lain, idiologi lumrahnya juga dapat dikatakan penggerak sejarah. Membedai dengan Karl Marx, jika dia mengatakan bahwa determinasi penggerak sejarah, sangat dipengaruhi oleh penguasaan akan hal-hal bersifat materialistis. "Simple"nya, materi adalah penggerak sejarah. Maka, Louis Althusser berpendapat lain. Bahwa, sejarah bukanlah digerakkan oleh segala perihal perebutan materi. Melainkan, sejarah digerakkan oleh struktur idiologi yang mendominasi.

Idiologi inilah yang menjadi faktor determinan dalam menggerakkan manusia berpikir dan berperilaku. Tak terkecuali perebutan hal-hal bersifat materialistis.

Dalam bukunya, Filsafat Sebagai Senjata Revolusi, merupakan salah satu cara yang ditawarkan oleh Althusser untuk mendekonstruksi idiologi-idiologi yang mengakar. Secara ringkas Althusser berpendapat, penanaman idiologi ditanamkan oleh 2 model. Pertama, Aparatus Negara (institusi, polisi, tentara dsb), yang mana dalam hal ini, ia menanamkan idiologi bertendensi kepada hal represif.

Kedua, Aparatus Idiologi Negara (pendidikan, keluarga, media massa, masyarakat dsb), yang mencoba menanamkan struktur ideologi secara halus dan menyerang secara ketaksadaran.

Ketikkan pesan...
bagaimana menurut master. Apakah menjalankan bitcoin harus orang pendidikan ?
terjadi dikota saya


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: Abutaufiq669 on February 12, 2018, 11:03:50 PM
Ane kira tidak ada batasan untuk siapa saja di benarkan bitcoin tidak mesti berpendidikan mapan atau orang perkotaan  akan tetapi untuk jadi bitcoiner harus orang yang mengerti tentang dunia keuangan atau mata uang criptocurensi sudah cukup .


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: bengsabeng on February 12, 2018, 11:20:53 PM
tidak harus orang yang berpendidikan gan. yang penting orang tersebut memiliki penalaran yang baik terhadap forum ini dan tentunya niat atau semangat untuk bisa menguasai ilmu yang ada di forum ini. tapi menurut saya sistem merit ini akan jadi pembeda antara orang yang sudah memahami forum ini dan mana orang yang masih belum terlalu paham. 


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: Rizki_ct on February 12, 2018, 11:43:40 PM
Saya rasa tidak perlu orang yang berpendidikan. Mungkin orang yang mempunyai jiwa semangat yang tinggi dan tidak mudah menyerah yang di butuhkan untuk mendalami ilmu dunia criypto. Justru dengan adanya forum ini dan kita ikut bergabung di dalam forum ini kita begitu banyak sekali ilmu dan wawasan, secara otomatis kita akan terdidik dalam tentang dunia criypto.


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: Arif_sg on February 13, 2018, 12:35:54 AM
Memang tidak  bisa di pungkiri jaman seperti ini dibutuhkan  pendidikan  yang membutuhkan formalitas seperti titel atau gelar yang lebih tinggi demi mendapatkan kebutuhan finansial kita yang lebih. Tetapi dengan kecanggihan teknologi seperti ini, begitu banyak jalan alternatif yang bisa kita dapatkan guna menunjang wawasan dan ilmu pendidikan kita. Seperti di forum ini contohnya, kita bisa mendapatkan begitu banyak ilmu dan pengetahuan tentang dunia cryptocurrency secara cuma-cuma, sekaligus bisa mendapatkan penghasilan finensial kita yang lebih besar di banding yang mempunyai titel atau gelar.


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: andriarto on February 13, 2018, 02:15:51 AM
kalau harus berpendidikan, saya kira iya. karena kita harus tahu seluk beluk pengetahuan tentang btc. tetapi btc tidak harus bagi orang yang belajar formal, pendidikan informalpun misalkan belajar oautodidak saya kira tidak ada masalah


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: anog on February 13, 2018, 02:44:14 AM
ya benar,bahwa sekarang ini sekolah yang seharusnya ajang mencari ilmu telah berubah menjadi ajang mencari ijazah atau gelar saja.
Tapi untuk bitcoin ini tidak memandang status sosial sama sekali,tapi tetap harus mempunyai banyak pengetahuan tentang bitcoin agar bisa menjalankannya dengan baik.

Dan saya rasa pemerintah,khususnya para mentri pendidikan harus merubah cara pembelajarannya agar lebih mendekati kenyataan hidup untuk bisa menghadapi hidup setelah lulus sekolah nantinya.

Jadi menurut saya murid-murid saat ini harus di bekali ketrampilan yang memadai untuk bisa berkembang dalam bidangnya masing-masing.


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: ryanto siyanto on February 13, 2018, 03:40:03 AM
ya benar,bahwa sekarang ini sekolah yang seharusnya ajang mencari ilmu telah berubah menjadi ajang mencari ijazah atau gelar saja.
Tapi untuk bitcoin ini tidak memandang status sosial sama sekali,tapi tetap harus mempunyai banyak pengetahuan tentang bitcoin agar bisa menjalankannya dengan baik.

Dan saya rasa pemerintah,khususnya para mentri pendidikan harus merubah cara pembelajarannya agar lebih mendekati kenyataan hidup untuk bisa menghadapi hidup setelah lulus sekolah nantinya.

Jadi menurut saya murid-murid saat ini harus di bekali ketrampilan yang memadai untuk bisa berkembang dalam bidangnya masing-masing.
Ane setuju gan, pengetahuan itu penting. Pengetahuan tidak selamanya di dapat dari bangku sekolah. Pengetahuan bisa kita dapatkan dari berbagai sumber, misalnya dari internet, buku atau berbagi pengetahuan dengan orang yang lebih berpengalaman. Namun menurut saya sekolah dapat menghadirkan legalitas. Karena banyak perusahaan ataupun lembaga yang selalu menanyakan legalitas.


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: fauzan Ichsan on February 13, 2018, 03:54:17 AM
ya benar,bahwa sekarang ini sekolah yang seharusnya ajang mencari ilmu telah berubah menjadi ajang mencari ijazah atau gelar saja.
Tapi untuk bitcoin ini tidak memandang status sosial sama sekali,tapi tetap harus mempunyai banyak pengetahuan tentang bitcoin agar bisa menjalankannya dengan baik.

Dan saya rasa pemerintah,khususnya para mentri pendidikan harus merubah cara pembelajarannya agar lebih mendekati kenyataan hidup untuk bisa menghadapi hidup setelah lulus sekolah nantinya.

Jadi menurut saya murid-murid saat ini harus di bekali ketrampilan yang memadai untuk bisa berkembang dalam bidangnya masing-masing.
Ane setuju gan, pengetahuan itu penting. Pengetahuan tidak selamanya di dapat dari bangku sekolah. Pengetahuan bisa kita dapatkan dari berbagai sumber, misalnya dari internet, buku atau berbagi pengetahuan dengan orang yang lebih berpengalaman. Namun menurut saya sekolah dapat menghadirkan legalitas. Karena banyak perusahaan ataupun lembaga yang selalu menanyakan legalitas.
pada dasarnya bitcoin ini adalah mata uang digital, yang mana harganya fluktuatif mengikuti permintaan dan penawaran, dari situ banyak yang memanfaatkan fluktuasi harga untuk mendulang profit, dan banyak juga ico yang mengadakan bounty untuk pemasarannya, jadi semua kalangan bisa partisipasi didalamnya, dan yang dibutuhkan hanyalah pengetahuan dari btc itu sendiri


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: vina humaidah on February 13, 2018, 04:27:31 AM
Ane kira tidak ada batasan untuk siapa saja di benarkan bitcoin tidak mesti berpendidikan mapan atau orang perkotaan  akan tetapi untuk jadi bitcoiner harus orang yang mengerti tentang dunia keuangan atau mata uang criptocurensi sudah cukup .
Ane kira kurang tepat kalo di katakan tidak harus berpendidikan...
Contoh kecil kita bisa baca,
,dari mana kita belajar baca..?
Jawabnya pasti dari pendidikan toh
Kita tau pada dunia crypto berawal dari membca klo kita gak bisa baca mustahil rasanya kita bisa tau tentang crypto kalau kita ingin mengetahui tentang crypto harus bisa baca dan mau membaca kita malas baca jangan harap bisa tau tentang crypto


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: Yeellow on February 13, 2018, 04:45:58 AM
Saya rasa tidak mesti yang berpendidikan tinggi untuk terjun di dunia cryptocurrency,asal setiap orang ada kemauan belajar pasti dia akan tau tentang ini semua.


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: Nawaci17 on February 13, 2018, 05:56:04 AM
tidak harus orang yang berpendidikan gan. yang penting orang tersebut memiliki penalaran yang baik terhadap forum ini dan tentunya niat atau semangat untuk bisa menguasai ilmu yang ada di forum ini. tapi menurut saya sistem merit ini akan jadi pembeda antara orang yang sudah memahami forum ini dan mana orang yang masih belum terlalu paham. 

Saya sepahaman dengan Anda bukan orang yang berpendidikan dan sukses untuk bisa terjun di Bitcoin asal Ada tekat dan ketekunan pasti semua akan terlaksana, jadi untuk semua sistem yang berlaku di forum ini akan menilai yang mana seharusnya yang patut dan yang sedang-sedang saja.


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: ataltalan on February 13, 2018, 04:27:32 PM
Memang tidak  bisa di pungkiri jaman seperti ini dibutuhkan  pendidikan  yang membutuhkan formalitas seperti titel atau gelar yang lebih tinggi demi mendapatkan kebutuhan finansial kita yang lebih. Tetapi dengan kecanggihan teknologi seperti ini, begitu banyak jalan alternatif yang bisa kita dapatkan guna menunjang wawasan dan ilmu pendidikan kita. Seperti di forum ini contohnya, kita bisa mendapatkan begitu banyak ilmu dan pengetahuan tentang dunia cryptocurrency secara cuma-cuma, sekaligus bisa mendapatkan penghasilan finensial kita yang lebih besar di banding yang mempunyai titel atau gelar.

bagus tanggapannya gan. semua kebutuhan kita harus didasari dengan pengalaman dan pengetahuan yang tinggi. sehingga untuk mendapatkan semua itu kita membutuhkan pendidikan. misalnya memahami tentang dunia bitcoin.


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: ataltalan on February 13, 2018, 04:32:43 PM
tidak harus orang yang berpendidikan gan. yang penting orang tersebut memiliki penalaran yang baik terhadap forum ini dan tentunya niat atau semangat untuk bisa menguasai ilmu yang ada di forum ini. tapi menurut saya sistem merit ini akan jadi pembeda antara orang yang sudah memahami forum ini dan mana orang yang masih belum terlalu paham. 

Saya sepahaman dengan Anda bukan orang yang berpendidikan dan sukses untuk bisa terjun di Bitcoin asal Ada tekat dan ketekunan pasti semua akan terlaksana, jadi untuk semua sistem yang berlaku di forum ini akan menilai yang mana seharusnya yang patut dan yang sedang-sedang saja.

he he he hhhhe..
pendapat yang bagus. ideologi dan neo_imperialisme yang di sampaikan oleh tokoh reformasi tan malaka menyikapi dunia pendidikan terutama dunia pendidikan diindonesia sangatlah tidak dibutuhkan karena sistem pendidikannya kurang baik.
semoga kepedannya pendidikan diindonesia lebih baik.


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: ataltalan on February 13, 2018, 04:47:02 PM
ya benar,bahwa sekarang ini sekolah yang seharusnya ajang mencari ilmu telah berubah menjadi ajang mencari ijazah atau gelar saja.
Tapi untuk bitcoin ini tidak memandang status sosial sama sekali,tapi tetap harus mempunyai banyak pengetahuan tentang bitcoin agar bisa menjalankannya dengan baik.

Dan saya rasa pemerintah,khususnya para mentri pendidikan harus merubah cara pembelajarannya agar lebih mendekati kenyataan hidup untuk bisa menghadapi hidup setelah lulus sekolah nantinya.

Jadi menurut saya murid-murid saat ini harus di bekali ketrampilan yang memadai untuk bisa berkembang dalam bidangnya masing-masing.
Ane setuju gan, pengetahuan itu penting. Pengetahuan tidak selamanya di dapat dari bangku sekolah. Pengetahuan bisa kita dapatkan dari berbagai sumber, misalnya dari internet, buku atau berbagi pengetahuan dengan orang yang lebih berpengalaman. Namun menurut saya sekolah dapat menghadirkan legalitas. Karena banyak perusahaan ataupun lembaga yang selalu menanyakan legalitas.
pada dasarnya bitcoin ini adalah mata uang digital, yang mana harganya fluktuatif mengikuti permintaan dan penawaran, dari situ banyak yang memanfaatkan fluktuasi harga untuk mendulang profit, dan banyak juga ico yang mengadakan bounty untuk pemasarannya, jadi semua kalangan bisa partisipasi didalamnya, dan yang dibutuhkan hanyalah pengetahuan dari btc itu sendiri

penjelasan yang sangat profit. memang tidak ada batasan atau tidak ada aturan, siapa yang bisa mengikuti bitcoin ini tapi masalahnya adalah menjalankan dan cara kerja bitcoin membutuhkan pengetahuan yang cukup. hal itu bisa didapatkan melalui pendidikan.


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: Ghalaban on February 13, 2018, 05:05:58 PM
Ane kira tidak ada batasan untuk siapa saja di benarkan bitcoin tidak mesti berpendidikan mapan atau orang perkotaan  akan tetapi untuk jadi bitcoiner harus orang yang mengerti tentang dunia keuangan atau mata uang criptocurensi sudah cukup .

Saya sangat setuju dengan pendapat agan karena yang bisa jadi bitcoiner mesti orang yang bisa mengerti tentang mata uang dunia cryptocurrency,jika ingin menjadi penguna bitcoin siapa saja di bolehkah tidak mesti orang perkantoran yang pengangguran dan yang miskin di bolehkah juga yang penting tau aturan aturan nya.


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: Abal Abal on February 13, 2018, 05:30:28 PM
Memang tidak  bisa di pungkiri jaman seperti ini dibutuhkan  pendidikan  yang membutuhkan formalitas seperti titel atau gelar yang lebih tinggi demi mendapatkan kebutuhan finansial kita yang lebih. Tetapi dengan kecanggihan teknologi seperti ini, begitu banyak jalan alternatif yang bisa kita dapatkan guna menunjang wawasan dan ilmu pendidikan kita. Seperti di forum ini contohnya, kita bisa mendapatkan begitu banyak ilmu dan pengetahuan tentang dunia cryptocurrency secara cuma-cuma, sekaligus bisa mendapatkan penghasilan finensial kita yang lebih besar di banding yang mempunyai titel atau gelar.

bagus tanggapannya gan. semua kebutuhan kita harus didasari dengan pengalaman dan pengetahuan yang tinggi. sehingga untuk mendapatkan semua itu kita membutuhkan pendidikan. misalnya memahami tentang dunia bitcoin.

idiologi dan neo-impirisme masyarakat pada zaman sekarang sangatlah beda dengan masa lalu. penilaian kepada seseorang dilihat dari status sosialnya, ketika pangkat dan martabat seseorang tinggi maka akan dinilai sangat baik.

beda dengan masa lalu yang mengutamakan semangat dan kemauan yang tinggi akan dinilai sangat baik.
jadi tidak bisa dipungkiri. penilaian seseorang ketika mempelajari dunia bitcoin atau dunia cryptocurrency membutuhkan pendidikan yang tinggi. padalah semuanya bisa karena pandangan saya. pembelajaran bitcoin hanya ilmu kebiasaan.
terima kasih


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: cyfer on February 13, 2018, 06:49:41 PM
Gan , panjang banget penjabaran nya , tapi yang dipertanyakan cuma ini :" Apakah menjalankan bitcoin harus orang pendidikan ?"...  ;D
Saya kurang setuju jika disebut harus orang pendidikan. Lebih tepat orang yang punya pengetahuan . Orang yang punya pengetahuan belum tentu orang yang punya pendidikan .
sedikitnya orang harus punya pengetahuan tentang bitcoin baru bisa menjalankan nya. itu menurut saya.


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: joniboini on February 13, 2018, 11:12:31 PM
Gan, mengenai pemaparan panjang mengenai ideologi dan seterusnya yang agan sampaikan, ini sebenarnya hubungannya ke mana yah? Maaf saya masih belum ngeh sama arah dari posting agan, apakah sekedar bertanya apakah untuk menjalankan atau bermain di bitcoin harus berpendidikan tinggi atau tidak, karena di kota agan ada anggapan begitu?

Kalau iya, maka di sini sepertinya agan menduga ada upaya ideologis untuk membuat bitcoin hanya digunakan oleh orang-orang yang berada di kelas menengah atas saja, atau mungkin lebih tepatnya borjuis. Dalam pandangan struktural konflik, yang memang memandang adanya konflik kelas, saya rasa pasti arah pemahamannya akan ke sana.

Menurut saya makna "berpendidikan" itu harus di dekonstruksi, siapa yang mengucapkan, kepentingan apa yang dimiliki, dan lain sebagainya. Secara tidak langsung, term itu mensyaratkan bahwa orang yang bermain investasi di bitcoin adalah orang yang harus punya ijazah, which is kembali lagi ke fakta yang disampaikan bahwa ijazah menjadi barometer seseorang. Secara tidak langsung, ungkapan itu menunjukkan pemahaman bahwa yang boleh dan bisa investasi atau menggunakan bitcoin adalah orang-orang yang punya ijazah.

Menurut saya kurang tepat. Karena fakta sendiri sudah membuktikan, tidak semua orang yang punya ijazah paham bitcoin dan tidak semua yang paham bitcoin punya ijazah. Lebih tepatnya, semua orang yang paham bitcoin/investasi bitcoin pasti punya pengetahuan mengenai hal tersebut. Ini hukum alamiah, mana mungkin orang main investasi tanpa tahu apa yang akan dia investasikan, seperti yang sudah di bilang oleh agan-agan di atas.

Sebenarnya saya lebih tertarik membahas poin-poin ideologis yang lain sih, tapi sepertinya bakal OOT.


idiologi dan neo-impirisme masyarakat pada zaman sekarang sangatlah beda dengan masa lalu. penilaian kepada seseorang dilihat dari status sosialnya, ketika pangkat dan martabat seseorang tinggi maka akan dinilai sangat baik.

beda dengan masa lalu yang mengutamakan semangat dan kemauan yang tinggi akan dinilai sangat baik.
jadi tidak bisa dipungkiri. penilaian seseorang ketika mempelajari dunia bitcoin atau dunia cryptocurrency membutuhkan pendidikan yang tinggi. padalah semuanya bisa karena pandangan saya. pembelajaran bitcoin hanya ilmu kebiasaan.
terima kasih

masa lalu yang mana itu gan? menurut saya penilaian atas status sosial itu sudah ada sejak dulu pula pada umumnya, walaupun mungkin di daerah" bisa berbeda.

dan, "ideologi" dan "neo-imperialisme" itu dua hal yang berbeda gan, neo-imperalisme adalah paham ideologi, sehingga ketika gan menyebutkan ideologi jaman sekarang dan jaman dulu beda itu semestinya mengacu pada jenis-jenis ideologi, yang tidak bisa disamakan dengan neo-imperalisme. neo-imperialisme, seperti namanya adalah imperialisme gaya baru.



Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: JanuarRifai16 on February 25, 2018, 03:32:54 PM
Menurut saya tidak mudah menjalankan bitcoin tidak semua orang bisa menjalankanya jadi hanya orang orang yang mempunyai pengetahuan dan orang orang yang mau belajar tentang bitcoin yang bisa menjalankanya.


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: aylabadia05 on February 25, 2018, 04:51:14 PM
Menurut saya tidak semua orang bisa mengerjakan apapun kalau tidak ada pendidikan begitu juga dengan saya gan, kita sebagai manusia awam butuh yang namanya pendidikan apalagi dalam dunia cryptocurrency bisa jadi akan rugi besar jika tidak berpendidikan gan.


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: anog on February 25, 2018, 07:26:47 PM
Menurut saya tidak semua orang bisa mengerjakan apapun kalau tidak ada pendidikan begitu juga dengan saya gan, kita sebagai manusia awam butuh yang namanya pendidikan apalagi dalam dunia cryptocurrency bisa jadi akan rugi besar jika tidak berpendidikan gan.

Ya benar gan,mungkin pendidikan adalah dasar supaya bisa mengikuti alur hidup yang sekarang semakin di tuntut untuk bisa memahami sebuah technologi yang semakin canggih.

Dan saya rasa pendidikan masih menjadi segalanya untuk menentukan seperti apa keadaan kehidupan kita nantinya.

Nah dari situ barulah akan telihat perbedaan setiap individunya.


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: CryptoCoinNews on February 25, 2018, 10:24:49 PM
imperialisme adalah sebuah ideologi menjajah sebuah bangsa
bitcoin bukan ingin menjajah dan ingin menguasai perekonomian sebuah negara
jadi kalau agan berpikiran seperti itu ya salah besar


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: Tetesnya on February 26, 2018, 12:47:56 AM
Gan, mengenai pemaparan panjang mengenai ideologi dan seterusnya yang agan sampaikan, ini sebenarnya hubungannya ke mana yah? Maaf saya masih belum ngeh sama arah dari posting agan, apakah sekedar bertanya apakah untuk menjalankan atau bermain di bitcoin harus berpendidikan tinggi atau tidak, karena di kota agan ada anggapan begitu?

Kalau iya, maka di sini sepertinya agan menduga ada upaya ideologis untuk membuat bitcoin hanya digunakan oleh orang-orang yang berada di kelas menengah atas saja, atau mungkin lebih tepatnya borjuis. Dalam pandangan struktural konflik, yang memang memandang adanya konflik kelas, saya rasa pasti arah pemahamannya akan ke sana.

Menurut saya makna "berpendidikan" itu harus di dekonstruksi, siapa yang mengucapkan, kepentingan apa yang dimiliki, dan lain sebagainya. Secara tidak langsung, term itu mensyaratkan bahwa orang yang bermain investasi di bitcoin adalah orang yang harus punya ijazah, which is kembali lagi ke fakta yang disampaikan bahwa ijazah menjadi barometer seseorang. Secara tidak langsung, ungkapan itu menunjukkan pemahaman bahwa yang boleh dan bisa investasi atau menggunakan bitcoin adalah orang-orang yang punya ijazah.

Menurut saya kurang tepat. Karena fakta sendiri sudah membuktikan, tidak semua orang yang punya ijazah paham bitcoin dan tidak semua yang paham bitcoin punya ijazah. Lebih tepatnya, semua orang yang paham bitcoin/investasi bitcoin pasti punya pengetahuan mengenai hal tersebut. Ini hukum alamiah, mana mungkin orang main investasi tanpa tahu apa yang akan dia investasikan, seperti yang sudah di bilang oleh agan-agan di atas.

Sebenarnya saya lebih tertarik membahas poin-poin ideologis yang lain sih, tapi sepertinya bakal OOT.


idiologi dan neo-impirisme masyarakat pada zaman sekarang sangatlah beda dengan masa lalu. penilaian kepada seseorang dilihat dari status sosialnya, ketika pangkat dan martabat seseorang tinggi maka akan dinilai sangat baik.

beda dengan masa lalu yang mengutamakan semangat dan kemauan yang tinggi akan dinilai sangat baik.
jadi tidak bisa dipungkiri. penilaian seseorang ketika mempelajari dunia bitcoin atau dunia cryptocurrency membutuhkan pendidikan yang tinggi. padalah semuanya bisa karena pandangan saya. pembelajaran bitcoin hanya ilmu kebiasaan.
terima kasih

masa lalu yang mana itu gan? menurut saya penilaian atas status sosial itu sudah ada sejak dulu pula pada umumnya, walaupun mungkin di daerah" bisa berbeda.

dan, "ideologi" dan "neo-imperialisme" itu dua hal yang berbeda gan, neo-imperalisme adalah paham ideologi, sehingga ketika gan menyebutkan ideologi jaman sekarang dan jaman dulu beda itu semestinya mengacu pada jenis-jenis ideologi, yang tidak bisa disamakan dengan neo-imperalisme. neo-imperialisme, seperti namanya adalah imperialisme gaya baru.



Menurut saya, menjalankan bitcoin itu tidak mudah, sehingga tidak semua orang menjalankannya, hanya orang-orang yang berpengetahuan dan yang ingin belajar tentang bitcoin yang bisa menjalankannya.


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: Nana_Marini on February 26, 2018, 04:26:40 AM
Ane rasa tidak ada korelasi antara pendidikan dengan join di bitcoin. Semua masyarakat berhak untuk join di bitcoin. Tapi ketika di vip kan ada tuntutan untuk upload ktp gan sehingga kemungkinan yang ikut 17+. Ane rasa butuh keterampilan saja untuk join di bitcoin, jika di pendidikan tentu butuh penguasaan materi. Jadi, ane rasa tidak ada korelasi antara bitcoin dan pendidikan :)


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: Dollar Hunters on February 26, 2018, 05:37:50 AM
"Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin

Pendapat saya : Idiologi merupakan hal yang sangat determinan dalam kehidupan. Bagaimana tidak, dalam kehidupan sehari-sehari baik dari pola berperilaku maupun pola berpikir, kita tidak akan terlepas dari pengaruh struktur idiologi yang mendominasi. Sebuah perumpamaan, sekolah dan ijazah (dalam memahami perkembangan bitcoin)

Fakta di lapangan di kalangan sosial bermasyarakat mengatakan, bahwa tanpa bersekolah dan ijaazah, manusia akan menjadi makhluk bodoh, miskin, bahkan diklaim sebagai makhluk tergolong "primitif" dan tidak bisa menjalankan atau bekerja, apalagi investasi dibitcoin. Sehingga banyak manusia berlomba-lomba saling mengejar selembar kertas bernama ijazah di jenjang pendidikan setinggi mungkin supaya menjadi manusia pintar, kaya, berpangkat, bermartabat dan beradab.

Disadari atau tidak, hal ini akan mengakibatkan 2 konsekuensi. Pertama, tanpa bersekolah, manusia akan menjadi bodoh. Kedua, sekolah menjadi perlombaan untuk mengejar ijazah agar mendapat pekerjaan dan pangkat yang layak.

Jika kita cermati, 2 konsekuensi ini tampak sangat paradoksal. Kenapa, karena bagai mana mungkin sekolah yang dipercaya sebagai tempat menjadikan manusia berilmu, termarginalkan menjadi tempat kontestasi perebutan ijazah agar mendapatkan pangkat dan pekerjaan. Sehingga, sekolah tak lagi dijadikan tempat mendidik manusia agar mencari ilmu secara serius.

Lebih jauh, sekolah kini merupakan kontestasi media pencari pekerjaan. Maka tak heran semisal Agus Sunyoto mengatakan, SEKOLAH IALAH AJANG PEMBODOHAN. Karena kini ia menjadi tempat berlomba untuk mendapatkan pekerjaan, berburu nilai dan IPK setinggi mungkin. Bukan tempat yang secara serius mengajarkan peserta didiknya mendapat ilmu dan pelajaran.

Tidak hanya berhenti sampai di sana, hasil bersekolah berupa ijazah merupakan barometer "kepintaran" dan kesuksesan. Tentunya hal ini menjadi diskursus mitos-mitos baru sebagai konsekuesi modernitas (meminjam bahasa Max Horkheimer dan Teodor W. Adorno dalam bukunya Der Dialectic Aufklarung).
Kepercayaan (kesadaran) selayang pandang seputar sekolah dan ijazah di atas, merupakan fenomena kesadaran palsu, yang tak lain adalah dampak dari kesadaran yang terkonstruk sekaligus tertanam dalam struktur ideologi yang mendominasi.

Ada hal menarik saat membincang Ideologi dan kesadaran palsu. Namun, perbincangan kita hari ini kita batasi kepada salah seorang tokoh marxis-strukturalis, Louis Althusser. Di mana pemikirannya mendekonstruksi (membongkar, menelenjangi) idiologi yang mengakar mapan dalam kehidupan.

Lebih jelas Althusser mengatakan, idiologi merupakan penindasan baru di abad dewasa ini (post-kolonialisme dan post-kapitalisme). Di sisi lain, idiologi lumrahnya juga dapat dikatakan penggerak sejarah. Membedai dengan Karl Marx, jika dia mengatakan bahwa determinasi penggerak sejarah, sangat dipengaruhi oleh penguasaan akan hal-hal bersifat materialistis. "Simple"nya, materi adalah penggerak sejarah. Maka, Louis Althusser berpendapat lain. Bahwa, sejarah bukanlah digerakkan oleh segala perihal perebutan materi. Melainkan, sejarah digerakkan oleh struktur idiologi yang mendominasi.

Idiologi inilah yang menjadi faktor determinan dalam menggerakkan manusia berpikir dan berperilaku. Tak terkecuali perebutan hal-hal bersifat materialistis.

Dalam bukunya, Filsafat Sebagai Senjata Revolusi, merupakan salah satu cara yang ditawarkan oleh Althusser untuk mendekonstruksi idiologi-idiologi yang mengakar. Secara ringkas Althusser berpendapat, penanaman idiologi ditanamkan oleh 2 model. Pertama, Aparatus Negara (institusi, polisi, tentara dsb), yang mana dalam hal ini, ia menanamkan idiologi bertendensi kepada hal represif.

Kedua, Aparatus Idiologi Negara (pendidikan, keluarga, media massa, masyarakat dsb), yang mencoba menanamkan struktur ideologi secara halus dan menyerang secara ketaksadaran.

Ketikkan pesan...
bagaimana menurut master. Apakah menjalankan bitcoin harus orang pendidikan ?
terjadi dikota saya
Saya rasa tidak gan, dulu ada tokoh (lupa namanya) bilang : kalau kamu ingin bercinta masuklah ke universitas, kalau kau ingin pintar masuklah ke perpustakaan" tentunya perpustakaan umum yang tidak hanya mahasiswa yang boleh masuk. Ilmu tidak ganya bisa diperoleh melalui pendidikan formal menurut saya, akan lebih efektif malah melalui pengalaman, lingkungan bergaul jadi ilmu begitu masuk ke otak langsung bisa diterapkan. Dalam hal bitcoin ini jg sepertinya bisa berlaku, dari yang tadinya tidak tau apa apa kemudian mendapat masukan dari kawan mengenai bitcoin lama lama juga akan masuk juga.


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: Hariyati Amin on February 26, 2018, 08:21:54 AM
Apakah menjalankan bitcoin harus orang pendidikan ? Tidak harus agan, siapa yang punya kemauan untuk mengenal dan mempelajari dunia bitcoin dan crypto currency lah yang akan menjadi pemenangnya. Ilmu melengkapi dan membuat terarah akan apa yang dilakukan. Banyak yang bukan tamatan jenjang pendidikan tinggi berhasil dalam mengerjakan trading bitcoin asalkan ada kemauan dan berusaha untuk belajar baik secara otodidak atau bertanya pada orang-orang berpengalaman, jadi tidak harus berpendidikan tinggi.


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: mfdmulya11 on February 26, 2018, 08:33:41 AM
kalau menurut saya untuk menjalankan bitcoin ini harus berpendidikan, namun tidak harus berpendidikan tinggi. minimal sudah mengenyam pendidikan sekolah atau sejenisnya. karena pendidikan itu bukan hanya tentang ilmu, namun juga tentang adab, sopan santun, wawasan dan lain sebagainya. berbeda dengan pendidikan tinggi, saya rasa itu tidak perlu. karena tidak semua orang sanggup untuk membiayai pendidikan tinggi tersebut.


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: Bento98 on February 26, 2018, 10:30:26 AM
saya rasa sih gak harus yang berpendidikan za,,masalahnya bitcoin ini tidak terlalu susah untuk di pelajari.
jadi semua orang bisa ikut di dunia crytocurrenscy.


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: Alisha FR on February 26, 2018, 10:54:00 AM
ideologi di setiap negara berbeda antar satu negara dengan negara lain, dan disetiap sudut negara jelas di pengaruhi oleh suatu ideologi, ideologi indonesia adalah pancasila, posisi nya antara kapitalisme negara dan sosialisme masyarakat, ditinjau dari situ maka bitcoin akan sangat sulit berkembang  di indonesia yang artinya sistem nya ter monopoli kehendak negara, sedangkan bitcoin menggunakan ideologi kapitalisme, siapa pemilik modal dia yang berkuasa, pertanyaannya apakah bitcoin untuk orang yang berpendidikan, jawaban saya iya pastinya, karena sistem desentralisasi dan internet membutuhkan ilmu pengetahuan sekurang kurangnya dalam ilmu trading atau ilmu ekonomi dasar.


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: Wedgrow on February 26, 2018, 02:36:21 PM
Memang untuk memahami tentang dunia crypto tidak seharusnya berpendidikan tinggi, contoh banyak bitcoiner yang ada di forum ini yang tidak berpendidikan namun penghasilan mereka melebihi dari yang berpendidikan.


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: cahbagus555 on February 26, 2018, 02:39:23 PM
Saya pikir untuk menjalankan bisnis bitcoin ataupun bisnis apapun, Pendidikan bukanlah yang utama karena yang utama adalah niat untuk memulai. Pendidikan memang penting dalam menentukan tujuan ataupun menganalisa sesuatu tetapi adalah niat kuat untuk memahami dan mengerjakan apa yang menjadi rencana


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: sandiskumen on February 26, 2018, 03:03:00 PM
Kalau menurut saya gan, untuk kita bergabung dalam dunia digital, tidak mesti dari lulusan pendidikan sarjana asalkan kita mau belajar dalam menggunakan Bitcoin saya rasa sangat baik untuk kita semua dengan memamfaatkan ruang waktu yang sangat baik dalam dunia digital ini yang sangat berkembang di Negara Asia tentunya sangat baik sekali dalam pertumbuhan ekonomi untuk kita kedepan.


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: Dexion on February 27, 2018, 02:18:00 AM
tidak ada syarat harus memiliki pendidikan S1,S2, S3, untuk bergabung dengan bitcoin, siapapun bisa memberikan kotribusi baik untuk bitcoin, dengan catatan mampu untuk memahamai dunia kripto dan juga bitcoin, sehingga akan mendapatkan keuntungan.

bahkan diluar sana beberapa anak yang masih berumur 16 tahun bisa menjadi milyader dengan bitcoin.

intinya adalah pengetahuan analisa dan strategi jika ingn mendapatkan keuntungan dari bitcoin.


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: sumukri on February 27, 2018, 02:48:08 AM
menurut ane gan, PENDIDIKAN TETAPLAH PENTING, karena sekolah hanyalah salah satu cara untuk kita belajar, sedangkan masih banyak tempat pendidikan yang lainnya yang perlu kita gali, seperti keluarga lingkungan sekitar dan alam. seperti kata pepatah "tuntutlah ilmu sampai ke negri china ". sedangkan pembelajaran tentang bitcoin ini tergantung pranalar masing - masing individu gan, masalah bagaimana seseorang menerima pembelajaran baru dan atau sesuatu yang baru, berani ngaknya kita mempelajari atau bahkan terjun langsung di atas ke galauan tentang sebuah ke khawatiran akan sesuatu yang baru tersebut. CMIIW


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: ramahero01 on February 27, 2018, 03:14:24 AM
tidak mudah menjalankan bitcoin tidak semua orang bisa menjalankanya jadi hanya orang yang mempunyai pengetahuan dan orang yang mau belajar tentang bitcoin yang bisa menjalankanya.


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: Husein01 on February 27, 2018, 03:34:31 AM
pintar itu relatif gan sedangkan cryptocurencies sendiri tidak di ajarkan di sekolah2 atau perguruan tinggi manapun, jadi tidak ada batasan pendidikan untuk menjalankan bitcoin, berpendidikan tidak menjamin sukses di bitcoin begitu juga sebaliknya, contoh ada teman saya yang berpendidikan tinggi tapi tidak juga paham saya jelaskan cara kerja bitcoin.


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: meukarat on February 27, 2018, 03:50:44 AM
Kalau menurut saya gan, gak mesti orang pendidikan saja yang memahami Dunia Bitcoin. karena siapa yang mau belajar pasti bisa bergabung dalam dunia digital ini yang sangat berkembang pesat dalam kalangan masyarakat luas dalam melakukan Investasi Bitcoin sehingga tidak asing lagi bagi masyarakat yang menggunakan nya.


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: Mame89 on February 27, 2018, 04:07:53 AM
Untuk para pencari,pengguna,pemilik dsn untuk menjalankan bitcoin saya rasa tidak perlu harus berpendidikan  karena dunia cryptocurency hadir untuk memudahkan semua kalangan dan biarlah semua itu berjalan sesuai alurnya.


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: Berfikirlah on February 27, 2018, 06:32:27 AM
Memang siapa saja boleh bergabung dengan bitcoin tidak harus orang yang berpendidikan, asalkan orang yang mempunyai semangat tinggi,  tidak mudah menyerah serta sabar menjalankan tugas,  insyaAllah tidak ada halangan untuk bisa sukses disini.


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: Pasooe on February 27, 2018, 07:03:00 AM
Jika untuk memahami bitcoin ini tidak mesti orang orang yang berpendidikan aja,siapa saja di bolehkah bergabung dengan dunia di gital ini yang lagi berkembang pada saat ini di kalangan masyarakat yang sangat banyak untuk melakukan investasi di bitcoin ini.


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: Blangtanjong on February 27, 2018, 07:39:11 AM
Menurut saya , tidak perlu pendidikan tinggi dan gelar besar untuk bergabung/bermain di bitcoin. Kalau menurut saya, cukup dengan ilmu saja ini sudah bisa dijalankan. Cukup kita memiliki ilmu tentang dunia crypto dan investasi agar bisa menjalankan bitcoin


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: TOMIK_KIMIK on February 27, 2018, 09:44:54 AM
Bagi saya siapapun yang mau masuk ke dunia bitcoin ini yang penting orang itu suka dalam membaca otomatis orang tersebut pasti mengerti dan memahami apa itu bitcoin, yg sulit ketika orang itu tidak bisa dlm membaca dan memahami otomatis dia tidak akan mengerti kan kalu menurut saya begitu gan. 


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: Dekt403 on February 27, 2018, 10:05:54 AM
Ane rasa tidak harus berpendidikan tinggi gan, untuk bergabung dengan bitcoin, karna yang penting kita harus semangat gan,
Dan yang utamakan yakin membaca agar bisa memahami disegala bidang yg berkaitan dengan bitcoin, maka jika kita rajin membaca, ane yakin pasti kita bisa, seperti para senior senior yang lain.


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: anggoro manise on February 27, 2018, 11:26:47 AM
Tidak ada batasan orang dikatakan pintar atau bodoh dalam hal apapun,  karena setiap manusia diberi porsi yang sama (otak) yang ada hanya malas atau tidak.
Kalau untuk urusan bitcoin saya rasa tidak ada batasan pendidikan,  yang penting dia mau belajar atau tidak, seorang profesor pun kalau gag mau belajar tentang dunia cripto pasti juga kalah sama hanya lulusan sd yang mau belajar dengan tekun,


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: Abal Abal on February 27, 2018, 11:46:46 AM
Gan, mengenai pemaparan panjang mengenai ideologi dan seterusnya yang agan sampaikan, ini sebenarnya hubungannya ke mana yah? Maaf saya masih belum ngeh sama arah dari posting agan, apakah sekedar bertanya apakah untuk menjalankan atau bermain di bitcoin harus berpendidikan tinggi atau tidak, karena di kota agan ada anggapan begitu?

Kalau iya, maka di sini sepertinya agan menduga ada upaya ideologis untuk membuat bitcoin hanya digunakan oleh orang-orang yang berada di kelas menengah atas saja, atau mungkin lebih tepatnya borjuis. Dalam pandangan struktural konflik, yang memang memandang adanya konflik kelas, saya rasa pasti arah pemahamannya akan ke sana.

Menurut saya makna "berpendidikan" itu harus di dekonstruksi, siapa yang mengucapkan, kepentingan apa yang dimiliki, dan lain sebagainya. Secara tidak langsung, term itu mensyaratkan bahwa orang yang bermain investasi di bitcoin adalah orang yang harus punya ijazah, which is kembali lagi ke fakta yang disampaikan bahwa ijazah menjadi barometer seseorang. Secara tidak langsung, ungkapan itu menunjukkan pemahaman bahwa yang boleh dan bisa investasi atau menggunakan bitcoin adalah orang-orang yang punya ijazah.

Menurut saya kurang tepat. Karena fakta sendiri sudah membuktikan, tidak semua orang yang punya ijazah paham bitcoin dan tidak semua yang paham bitcoin punya ijazah. Lebih tepatnya, semua orang yang paham bitcoin/investasi bitcoin pasti punya pengetahuan mengenai hal tersebut. Ini hukum alamiah, mana mungkin orang main investasi tanpa tahu apa yang akan dia investasikan, seperti yang sudah di bilang oleh agan-agan di atas.

Sebenarnya saya lebih tertarik membahas poin-poin ideologis yang lain sih, tapi sepertinya bakal OOT.


idiologi dan neo-impirisme masyarakat pada zaman sekarang sangatlah beda dengan masa lalu. penilaian kepada seseorang dilihat dari status sosialnya, ketika pangkat dan martabat seseorang tinggi maka akan dinilai sangat baik.

beda dengan masa lalu yang mengutamakan semangat dan kemauan yang tinggi akan dinilai sangat baik.
jadi tidak bisa dipungkiri. penilaian seseorang ketika mempelajari dunia bitcoin atau dunia cryptocurrency membutuhkan pendidikan yang tinggi. padalah semuanya bisa karena pandangan saya. pembelajaran bitcoin hanya ilmu kebiasaan.
terima kasih

masa lalu yang mana itu gan? menurut saya penilaian atas status sosial itu sudah ada sejak dulu pula pada umumnya, walaupun mungkin di daerah" bisa berbeda.

dan, "ideologi" dan "neo-imperialisme" itu dua hal yang berbeda gan, neo-imperalisme adalah paham ideologi, sehingga ketika gan menyebutkan ideologi jaman sekarang dan jaman dulu beda itu semestinya mengacu pada jenis-jenis ideologi, yang tidak bisa disamakan dengan neo-imperalisme. neo-imperialisme, seperti namanya adalah imperialisme gaya baru.



Hemm..
Saya kurang memahami juga terkait topik yang dibahas. Idiologi dan neo-imperialisme secara mendalam, hanya dasarnya.

Terima kasih penjelasannya gan.
Tapi pemahaman saya, idiologi dan neo- imperialisme adalah satu topik yang sama yaitu pola pikir atau cara memahami sesuatu. Ex. termasuk dalam topik memahami bitcoin diatas.



Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: Arjunwildan21 on February 27, 2018, 12:17:24 PM
Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Memang tidak semua orang yang tau bitcoin bisa menjalan kan bitcoin dan yang bisa mwnggunakan pun tidak harus orang ber pendidikan  yang tinggi tapi orang berpengalamanlah yang bisa mampu segalanya gitu gan menurut saya


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: Renal on February 27, 2018, 12:34:19 PM
Menurut ane untuk mengenal bitcoin sesungguhnya tidak harus berpendidikan tinggi tetapi untuk bagaimana berinvestasi dan mamanejemen keuangan membutuhkan orang yang berpendidikan sehingga pengetahuan bitcoin tidak hanya di kalangan pemula tetapi seiring dengan waktu terus maju dan berkembangan demi kemajuan invenstasi tetapi juga kemajuan intelektual.


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: andika2018 on February 27, 2018, 12:47:43 PM
Menurut saya, uang tidak mengenal ideologi ataupun tingginya pendidikan seseorang. Uang akan menghampiri orang yang percaya pada kerja keras dan juga kerja cerdas. Sama dengan memahami bitcoin, yang di perlukan adalah percaya bahwa bitcoin adalah investasi yang akan menghasilkan uang karena telah terbukti di tahun lalu


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: kuahpliek U on February 27, 2018, 01:14:11 PM
"Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin

Pendapat saya : Idiologi merupakan hal yang sangat determinan dalam kehidupan. Bagaimana tidak, dalam kehidupan sehari-sehari baik dari pola berperilaku maupun pola berpikir, kita tidak akan terlepas dari pengaruh struktur idiologi yang mendominasi. Sebuah perumpamaan, sekolah dan ijazah (dalam memahami perkembangan bitcoin)

Fakta di lapangan di kalangan sosial bermasyarakat mengatakan, bahwa tanpa bersekolah dan ijaazah, manusia akan menjadi makhluk bodoh, miskin, bahkan diklaim sebagai makhluk tergolong "primitif" dan tidak bisa menjalankan atau bekerja, apalagi investasi dibitcoin. Sehingga banyak manusia berlomba-lomba saling mengejar selembar kertas bernama ijazah di jenjang pendidikan setinggi mungkin supaya menjadi manusia pintar, kaya, berpangkat, bermartabat dan beradab.

Disadari atau tidak, hal ini akan mengakibatkan 2 konsekuensi. Pertama, tanpa bersekolah, manusia akan menjadi bodoh. Kedua, sekolah menjadi perlombaan untuk mengejar ijazah agar mendapat pekerjaan dan pangkat yang layak.

Jika kita cermati, 2 konsekuensi ini tampak sangat paradoksal. Kenapa, karena bagai mana mungkin sekolah yang dipercaya sebagai tempat menjadikan manusia berilmu, termarginalkan menjadi tempat kontestasi perebutan ijazah agar mendapatkan pangkat dan pekerjaan. Sehingga, sekolah tak lagi dijadikan tempat mendidik manusia agar mencari ilmu secara serius.

Lebih jauh, sekolah kini merupakan kontestasi media pencari pekerjaan. Maka tak heran semisal Agus Sunyoto mengatakan, SEKOLAH IALAH AJANG PEMBODOHAN. Karena kini ia menjadi tempat berlomba untuk mendapatkan pekerjaan, berburu nilai dan IPK setinggi mungkin. Bukan tempat yang secara serius mengajarkan peserta didiknya mendapat ilmu dan pelajaran.

Tidak hanya berhenti sampai di sana, hasil bersekolah berupa ijazah merupakan barometer "kepintaran" dan kesuksesan. Tentunya hal ini menjadi diskursus mitos-mitos baru sebagai konsekuesi modernitas (meminjam bahasa Max Horkheimer dan Teodor W. Adorno dalam bukunya Der Dialectic Aufklarung).
Kepercayaan (kesadaran) selayang pandang seputar sekolah dan ijazah di atas, merupakan fenomena kesadaran palsu, yang tak lain adalah dampak dari kesadaran yang terkonstruk sekaligus tertanam dalam struktur ideologi yang mendominasi.

Ada hal menarik saat membincang Ideologi dan kesadaran palsu. Namun, perbincangan kita hari ini kita batasi kepada salah seorang tokoh marxis-strukturalis, Louis Althusser. Di mana pemikirannya mendekonstruksi (membongkar, menelenjangi) idiologi yang mengakar mapan dalam kehidupan.

Lebih jelas Althusser mengatakan, idiologi merupakan penindasan baru di abad dewasa ini (post-kolonialisme dan post-kapitalisme). Di sisi lain, idiologi lumrahnya juga dapat dikatakan penggerak sejarah. Membedai dengan Karl Marx, jika dia mengatakan bahwa determinasi penggerak sejarah, sangat dipengaruhi oleh penguasaan akan hal-hal bersifat materialistis. "Simple"nya, materi adalah penggerak sejarah. Maka, Louis Althusser berpendapat lain. Bahwa, sejarah bukanlah digerakkan oleh segala perihal perebutan materi. Melainkan, sejarah digerakkan oleh struktur idiologi yang mendominasi.

Idiologi inilah yang menjadi faktor determinan dalam menggerakkan manusia berpikir dan berperilaku. Tak terkecuali perebutan hal-hal bersifat materialistis.

Dalam bukunya, Filsafat Sebagai Senjata Revolusi, merupakan salah satu cara yang ditawarkan oleh Althusser untuk mendekonstruksi idiologi-idiologi yang mengakar. Secara ringkas Althusser berpendapat, penanaman idiologi ditanamkan oleh 2 model. Pertama, Aparatus Negara (institusi, polisi, tentara dsb), yang mana dalam hal ini, ia menanamkan idiologi bertendensi kepada hal represif.

Kedua, Aparatus Idiologi Negara (pendidikan, keluarga, media massa, masyarakat dsb), yang mencoba menanamkan struktur ideologi secara halus dan menyerang secara ketaksadaran.

Ketikkan pesan...
bagaimana menurut master. Apakah menjalankan bitcoin harus orang pendidikan ?
terjadi dikota saya


Menurut saya gan, tidak mesti berpendidikan tinggi dalam menjalankan bitcoin, pertama bitcoin tidak memberi syarat khusus orang berpendidikan tinggi, minamal saya pikir dia mengerti dulu komputer atau teknologi sekalian manfaat dari teknologi itu sendiri. Yang kedua berbicara pendidikan otomatis sangat luas, pendidikan punya disiplin ilmu masing2, okelah katakanlah yang berpendidikan dengan spesialisasi ekonomi mungkin lebih cepat memahami dunia investasi dll sebagainya. Akan Tetapi dalam konteks ini lain persolan, kita ada kesempatan untuk belajar memahami dunia investasi secara autotidak, inibkesempatan luar biasa di era ini tanpa harus mengikuti dunia pendidikan formal, saya pikir cukup demikian menurut saya. Terimaksih.


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: Minins on February 27, 2018, 01:22:25 PM
Berpendidikan kalau menurut saya benar juga gan, namu tidak mesti pendidikan formal, non formal juga bisa. karena sebelum kita melangkah dalam dunia bitcoin, perlu adanya memahami dengan benar tentang seputaran BTC / Bitcoin. Disamping itu juga harus dibekali dengan tekat yang kuat dan sungguh-sungguh, serta dilengkapi dengan minat yang tinggi kita juga akan terdidik dengan baik.


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: dainoran on February 27, 2018, 01:48:51 PM
"Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin

Pendapat saya : Idiologi merupakan hal yang sangat determinan dalam kehidupan. Bagaimana tidak, dalam kehidupan sehari-sehari baik dari pola berperilaku maupun pola berpikir, kita tidak akan terlepas dari pengaruh struktur idiologi yang mendominasi. Sebuah perumpamaan, sekolah dan ijazah (dalam memahami perkembangan bitcoin)

Fakta di lapangan di kalangan sosial bermasyarakat mengatakan, bahwa tanpa bersekolah dan ijaazah, manusia akan menjadi makhluk bodoh, miskin, bahkan diklaim sebagai makhluk tergolong "primitif" dan tidak bisa menjalankan atau bekerja, apalagi investasi dibitcoin. Sehingga banyak manusia berlomba-lomba saling mengejar selembar kertas bernama ijazah di jenjang pendidikan setinggi mungkin supaya menjadi manusia pintar, kaya, berpangkat, bermartabat dan beradab.

Disadari atau tidak, hal ini akan mengakibatkan 2 konsekuensi. Pertama, tanpa bersekolah, manusia akan menjadi bodoh. Kedua, sekolah menjadi perlombaan untuk mengejar ijazah agar mendapat pekerjaan dan pangkat yang layak.

Jika kita cermati, 2 konsekuensi ini tampak sangat paradoksal. Kenapa, karena bagai mana mungkin sekolah yang dipercaya sebagai tempat menjadikan manusia berilmu, termarginalkan menjadi tempat kontestasi perebutan ijazah agar mendapatkan pangkat dan pekerjaan. Sehingga, sekolah tak lagi dijadikan tempat mendidik manusia agar mencari ilmu secara serius.

Lebih jauh, sekolah kini merupakan kontestasi media pencari pekerjaan. Maka tak heran semisal Agus Sunyoto mengatakan, SEKOLAH IALAH AJANG PEMBODOHAN. Karena kini ia menjadi tempat berlomba untuk mendapatkan pekerjaan, berburu nilai dan IPK setinggi mungkin. Bukan tempat yang secara serius mengajarkan peserta didiknya mendapat ilmu dan pelajaran.

Tidak hanya berhenti sampai di sana, hasil bersekolah berupa ijazah merupakan barometer "kepintaran" dan kesuksesan. Tentunya hal ini menjadi diskursus mitos-mitos baru sebagai konsekuesi modernitas (meminjam bahasa Max Horkheimer dan Teodor W. Adorno dalam bukunya Der Dialectic Aufklarung).
Kepercayaan (kesadaran) selayang pandang seputar sekolah dan ijazah di atas, merupakan fenomena kesadaran palsu, yang tak lain adalah dampak dari kesadaran yang terkonstruk sekaligus tertanam dalam struktur ideologi yang mendominasi.

Ada hal menarik saat membincang Ideologi dan kesadaran palsu. Namun, perbincangan kita hari ini kita batasi kepada salah seorang tokoh marxis-strukturalis, Louis Althusser. Di mana pemikirannya mendekonstruksi (membongkar, menelenjangi) idiologi yang mengakar mapan dalam kehidupan.

Lebih jelas Althusser mengatakan, idiologi merupakan penindasan baru di abad dewasa ini (post-kolonialisme dan post-kapitalisme). Di sisi lain, idiologi lumrahnya juga dapat dikatakan penggerak sejarah. Membedai dengan Karl Marx, jika dia mengatakan bahwa determinasi penggerak sejarah, sangat dipengaruhi oleh penguasaan akan hal-hal bersifat materialistis. "Simple"nya, materi adalah penggerak sejarah. Maka, Louis Althusser berpendapat lain. Bahwa, sejarah bukanlah digerakkan oleh segala perihal perebutan materi. Melainkan, sejarah digerakkan oleh struktur idiologi yang mendominasi.

Idiologi inilah yang menjadi faktor determinan dalam menggerakkan manusia berpikir dan berperilaku. Tak terkecuali perebutan hal-hal bersifat materialistis.

Dalam bukunya, Filsafat Sebagai Senjata Revolusi, merupakan salah satu cara yang ditawarkan oleh Althusser untuk mendekonstruksi idiologi-idiologi yang mengakar. Secara ringkas Althusser berpendapat, penanaman idiologi ditanamkan oleh 2 model. Pertama, Aparatus Negara (institusi, polisi, tentara dsb), yang mana dalam hal ini, ia menanamkan idiologi bertendensi kepada hal represif.

Kedua, Aparatus Idiologi Negara (pendidikan, keluarga, media massa, masyarakat dsb), yang mencoba menanamkan struktur ideologi secara halus dan menyerang secara ketaksadaran.

Ketikkan pesan...
bagaimana menurut master. Apakah menjalankan bitcoin harus orang pendidikan ?
terjadi dikota saya

Menurut saya gan dalam bidang bitcoin ini tidak perlu medapatkan title yang tinggi, tetapi tidak di pungkiri pendidikan itu perlu, knpa sayang bilang perlu, karena dalam pendidikan bukan pengetahuan saja yang didapat, tetapi pola pikir juga di asah,  setiap jenjang pendidikan itu pasti akan berbeda dalam pola pikir dan berprilaku. pengalaman yang sudah di dapat juga salah satu faktor yang penting, karena manusia yang berusaha pasti ingin merubah dirinya menjadi lebih baik. berpendidikan maupun yang tidak berpendididkan inging mejadi lebih baik dalam financial atau pun dalam hal lainnya, intinya mereka harus belajar(dalam hal bitcoin ataupun yang lainnya).


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: Pasooe on February 27, 2018, 04:35:39 PM
Menurut ane jika untuk terjun di dunia cryptocurrency tidak akan ada beda sama saja apa dia berpendidikan ataupun tidak ada berpendidikan yang tinggi,yang sangat penting ingin belajar akan pasti tau semua itu.


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: dewi91 on February 27, 2018, 04:50:58 PM
pendidikan memang sangat penting untuk kehidupan manusia dalam meingkatkan kualitas hidup mereka tetapi kalau menurut saya proses dalam pendidikan tersebut jauh lebih penting daripada selembar ijazah karena di Indonesia banyak yang berijazah tinggi tetapi tidak memiliki pengetahuan yang sesuai dengan ijazah mereka. orang yang pintar tidak selalu karena mereka berijazah tinggi tetapi adalah mereka yang mau belajar karena ilmu tidak hanya sebatas dibangku sekolah saja. seperti ilmu tentang crypto currency yang tidak bisa kita dapatkan di sekolah tetapi karena kita mau belajar maka kita akan tahu banyak tentang hal tersebut.


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: cliber on February 27, 2018, 08:01:52 PM
Saya rasa sebagai mana salah satu filosof yunani berkata bahwa orang mau bekerja ketika dia tau apa yang dikerjakan. Artinya kita dituntut untuk memiliki pendidikan. Pendidikan yg bs saya tafsirkan adalah ilmu pengetahuan. Berpendidikan tidak harus memiliki ijazah. Karena bodohnya sesorang iti tidak diukir pada berapa banyak ijzazah yg dimiliki, melainkan kemauan dia dalam memahami sesuatu itu bagaimana. Begitu juga dlm dunia bitcoin. Kita harus memiliki pengetahuan


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: Rofenley on February 27, 2018, 09:39:13 PM
Sebenernya saya agak bingung dengan arah dan tujuan dari tulisan agan... 😂

Tapi sya mncoba menyimpulkan, mngkin ini pertanyaan apakah orang yang "bermain" di dunia bitcoin harus berpendidikan??

Menurut saya, jawababnya IYA gan... Kenapa?
Sebelumnya, kita harus membedakan antara BERPENDIDIKAN dan BERIJAZAH...

BERIJAZAH=memiliki surat keterangan resmi yang DIKELUARKAN LEMBAGA TERTENTU(sekolah, univ, dll) , sebagai bukti orang tersebut memiliki atau berkompeten di suatu bidang.

BERPENDIDIKAN=memiliki pengetahuan yg cukup di suatu bidang tertentu. pengetahuan tersebut tidak harus didapat dari lembaga atau sekolah, melaikan bisa secara otodidak, googling, aktif di forum, dll(sehingga tidak punya ijazah/sertifikat)

Sekarang kembali ke pertanyaan, apakah di dunia bitcoin butuh orang berpendidikan??
Mnurut saya Jawabannya jelas IYA, karena bermain di bitcoin, baik itu mining, trading, dan lain sebagainya, pasti butuh PENGETAHUAN yang cukup gan,,, untuk mining alatnya apa aja, maintenance giman, untuk trading harus bisa analisa market, kapan harus beli dan kapan harus jual...kalo gak berpendidikan ya tinggal tunggu bangkrutnya... 😂

Tapi, kalo pertanyaannya apakah orang yang bermain bitcoin harus berijazah?? Jawabannya tidak perlu.

Memeng miris kalo dihadapkan paradigma masyarakat yg menjadikan ijazah sebagai parameter/tolak ukur seorNg berpendidikan atau tidak, karena:
Tidak semua orang berpendidikan punya IJAZAH.
Tidak semua orang yg punya ijazah itu BERPENDIDIKAN.


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: ribowo76 on February 27, 2018, 09:57:13 PM
Paradigma yang ada di masyarakat selama ini BERPENDIDIKAN itu identik dengan BERIJAZAH. Berdasarkan hal itu, saya pribadi punya pandangan. Untuk berkecimpung dalam dunia bitcoin atau crypto asset itu tidak harus BERPENDIDIKAN, yang terpenting punya kemauan untuk belajar dan memperdalam pemahaman mengenai bitcoin  :)


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: juanda on February 27, 2018, 11:26:23 PM
Menurut pemhaman sederhana ane bagin setiap orang tidaklah dibatasi dalam pola pikir atau paham apapun segali menjadi member bitcoin yang bijak dan selebihnya itu tergantung kepada pribadi masing masing tentang bagaimana dalam berfikir dan bersikap. Yang terpenting hal yang dilakukan dengan bitcoin yang dimiliki tidak ke arah yang negatif dan kriminal selebihnya adalah hal yang wajar, apalagi tentang sebuah ideologi, tentunya setiap orang memiliki hak atas dirinya.


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: sensei stupid on February 27, 2018, 11:32:11 PM
saya kira tidak harus orang yang berpindidikan gan, kalo hanya modal pendidikan bagaimana caranya dia bermain Bitcoin  ;D yang jelas si ya gan, orang punya dana atau pun urang, itu sudah cukup untuk bermain bitcoin, bahkan temen ane pun ada yang bermain Bitcoin bener-bener dari nol tanpa modal. jadi Pendidikan atau gak nya itu ngga bisa di jadikan alasan utama untuk orang bisa bermain Bitcoin atau tidak. Itu saja  ;D


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: bellamoera on February 27, 2018, 11:53:07 PM
Saya rasa tidak perlu orang yang berpendidikan. Mungkin orang yang mempunyai jiwa semangat yang tinggi dan tidak mudah menyerah yang di butuhkan untuk mendalami ilmu dunia criypto. Justru dengan adanya forum ini dan kita ikut bergabung di dalam forum ini kita begitu banyak sekali ilmu dan wawasan, secara otomatis kita akan terdidik dalam tentang dunia criypto.
itu hanya permasalahan dinamis saja gan, tidak harus orang berpendidik untuk bisa berganbung di dunia cryptocurrency, ini merupakan sebuah perkembangan teknologi gan yang semua elemen masyarakat dapat merasakannya. yang terpenting mereka memiliki niat, tekun, ulet untuk mempelajari dunia crypto saya rasa modal itu cukup untuk memulai belajar. karena disini kita semua belajar, menambah pengetahuan serta wawasan global


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: mr_denz on February 28, 2018, 03:20:23 AM
Untuk terjun dalam dunia bitcoin dan cryptocurrency ini tidak perlu harus pendidikn yang tinggi. Cukup tekad dan kemauan yang keras, itu  sudah cukup.
Ada teman saya, walaupun cuma lulusan SD tapi dia sekarang bisa jadi jutawan sejak mengenal cryptocurrency ini. Kemauannya yang keras dan motivasi baja, membuat dia bisa menikmati hasilnya.


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: Denies Distro on February 28, 2018, 04:27:05 AM
saya kira tidak harus orang yang berpindidikan gan, kalo hanya modal pendidikan bagaimana caranya dia bermain Bitcoin  ;D yang jelas si ya gan, orang punya dana atau pun urang, itu sudah cukup untuk bermain bitcoin, bahkan temen ane pun ada yang bermain Bitcoin bener-bener dari nol tanpa modal. jadi Pendidikan atau gak nya itu ngga bisa di jadikan alasan utama untuk orang bisa bermain Bitcoin atau tidak. Itu saja  ;D

Ini arah pembicaraan dari agan itu gimana.
Katanya tidak cukup modal pendidikan saja,harus ada modal uang.
Tapi itu teman agan bisa bermain bitcoin tanpa modal dan benar2 dari nol.
Apa saya yang gagal faham post dari agan ini  ;D
Dan saya merasa pendidikan itu sangatlah di butuhkan agar bisa mbentuk kecerdasan setiap individunya dalam memahami setiap hal baru di sekitarnya.


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: Haji Rambo on February 28, 2018, 04:52:59 AM
Ane punya beberapa teman di forum ini kalau ada yg sudah berpenghasilan lumanyan banyak puluhan juta..ane kenal baik sama mereka semua..yg katanya mengikuti forum ini harus berpendidikan tinggi itu tidak benar tapi menurut pandangan ane yg agan perlukan rajin membaca berwawasan digital berwawasan ekonomi dan tidak egoisme..kenapa ane katakan begitu..pertama orang harus saling percaya kalu forum ini perlu kerja sama opini.yg kedua perlu saling komunikasi ..kalu soal modal itu tergantung bg membernya..yg penting menguasai bagan bitcoin tersebut..bgitu agan.


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: gelaskopi on February 28, 2018, 05:08:49 AM
Gan, mengenai pemaparan panjang mengenai ideologi dan seterusnya yang agan sampaikan, ini sebenarnya hubungannya ke mana yah? Maaf saya masih belum ngeh sama arah dari posting agan, apakah sekedar bertanya apakah untuk menjalankan atau bermain di bitcoin harus berpendidikan tinggi atau tidak, karena di kota agan ada anggapan begitu?

Seperti yang telah agan Joniboini ungkap, pengantar yang agan bikin untuk masuk ke bitcoin itu kelewat maksa. Dan benar, saya juga lebih merasa poin pertanyaan agan ya cuma ini.

bagaimana menurut master. Apakah menjalankan bitcoin harus orang pendidikan ?

Tidak perlu pengantar sebanyak itu. Tidak perlu lah sampe kait-kaitkan Marx juga. Ngomongin beliau itu berat loh. Di topic yang agan buat, hampir semuanya menitikberatkan ke pendidikan dan ideologi. Beda lagi kalo agan lebih mengerucut ke pendidikan dan konflik kelasnya. Mungkin itu, itu akan jadi lebih tepat dan menarik. Dan, saya kira sebagian besar yang reply juga pokok bahasannya disitu. Bukan ke ideologinya, tapi ke konflik kelas.

Baiklah, saya juga akan ikutan menjawab. Para pemain bitcoin saat ini tidak semuanya orang yang terdidik, maksud saya lulus dari suatu instansi pendidikan apapun itu. Selama ia punya pengetahuan tentang bitcoin, then it's fine, dan itulah yang terpenting. Toh bitcoin diciptakan bukan untuk kalangan tertentu. Semua orang bisa menggunakannya dan memang punya hak untuk itu. Lulusan SD, SMP, SMA, pengangguran, atau bahkan sama sekali nda pernah sekolah. Itu tidak penting. Agan cuma butuh keuletan, dedikasi, pengetahuan dan tekniknya.

Buktinya, sistem bitcoin itu mudah dan gampang dimengerti, ngapain ijazah-ijazahan segala. Begitu gan.


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: Lewyen on February 28, 2018, 06:38:36 AM
menurut saya dalam bermain bitcoin tidak harus orang berpendidikan karena, semua kalangan orang bisa bermain bitcoin dengan cara memahami dulu, dan bertanya kepada sesama pemain bitcoin jika ada yg tidak paham. belum tentu juga orang berpendidikan paham akan bermain bitcoin tersebut. so, jangan meremehkan orang tidak berpendidikan. karena semua orang memilliki kelebihan masing masing.


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: lajokka on February 28, 2018, 07:31:43 AM
Untuk terjun dalam dunia bitcoin dan cryptocurrency ini tidak perlu harus pendidikn yang tinggi. Cukup tekad dan kemauan yang keras, itu  sudah cukup.
Ada teman saya, walaupun cuma lulusan SD tapi dia sekarang bisa jadi jutawan sejak mengenal cryptocurrency ini. Kemauannya yang keras dan motivasi baja, membuat dia bisa menikmati hasilnya.

betul sekali walaupun tingkat pendidikan tidak terlalu tinggi,namun kemauan tekad,dan kerja keras untuk belajar tentang dunia cryptocurrency,suatu saat akan menenukan hasilnya,satu keuntungan dari dunia kripto bisa diakses siapapun asal sudah paham akan teknologi internet


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: joe marla on February 28, 2018, 10:31:10 AM
bitcoin menurut saya saat ini kita berada pada posisi sebagai penganut neo kapitalisme baru dengan sistem termodernisasi artinya ada pola atau gagasan dari dunia keuangan dalam menguasai ekonomi dunia dengan sistem ekonomi kapitalisme menggunakan bitcoin, dan ini sah sah saja, apalagi kita ketahui bahwa saat ini hampir seluruh masyarakat dunia menggunakan teknologi, maka keberadaan bitcoin sebagai suatu ideologi terbaharui dalam ekonomi keuangan dan ini berkembang dari dunia pendidikan, maka untuk menjadi member bitcoin seseorang harus memilki ilmu pendidikan karena disini kita harus mampu mempelajari pasar bitcoin yang berupa tren kurva dan statistik harga. 


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: Sateya10 on February 28, 2018, 10:42:51 AM
Saya rasa tidak harus berpendidikan untuk memahami bitcoin, tetapi yang diperlukan adalah seseorang yang mempunyai kemauan dan semangat yang tinggi untuk mempelajarinya. Karena Bitcoin Forum sendiri kita sudah bisa belajar dari master master bitcoin.


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: indriasyifa on February 28, 2018, 12:26:09 PM
ideologi yang berkembang di bitcoin adalah ideologi kapitalisme baru dan bukan sistem imperialisme, kapitalisme artinya pemilik modal memiliki kekuasaan terhadap keuangan, maka disini bitcoin dipengaruhi oleh banyaknya pengguna dan banyaknya pembeli bitcoin di dunia, maka dalam hal ini pasar bitcoin di kuasasi oleh orang yang memiliki modal besar. untuk menjadi member bitcoin maka membutuhkan kecerdasan dalam mempelajari peegerakan pasar bitcoin, sehingga tidak terjebak dalam pasar yang menjebak, misalnya harga bitcoin tiba tiba turun kita langsung menjual bitcoin, maka dalam hal ini sangat penting ilmu pengetahuan jika ingin berhasil di bitcoin.


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: vennz17 on February 28, 2018, 12:35:21 PM
"Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin

Pendapat saya : Idiologi merupakan hal yang sangat determinan dalam kehidupan. Bagaimana tidak, dalam kehidupan sehari-sehari baik dari pola berperilaku maupun pola berpikir, kita tidak akan terlepas dari pengaruh struktur idiologi yang mendominasi. Sebuah perumpamaan, sekolah dan ijazah (dalam memahami perkembangan bitcoin)

Fakta di lapangan di kalangan sosial bermasyarakat mengatakan, bahwa tanpa bersekolah dan ijaazah, manusia akan menjadi makhluk bodoh, miskin, bahkan diklaim sebagai makhluk tergolong "primitif" dan tidak bisa menjalankan atau bekerja, apalagi investasi dibitcoin. Sehingga banyak manusia berlomba-lomba saling mengejar selembar kertas bernama ijazah di jenjang pendidikan setinggi mungkin supaya menjadi manusia pintar, kaya, berpangkat, bermartabat dan beradab.

Disadari atau tidak, hal ini akan mengakibatkan 2 konsekuensi. Pertama, tanpa bersekolah, manusia akan menjadi bodoh. Kedua, sekolah menjadi perlombaan untuk mengejar ijazah agar mendapat pekerjaan dan pangkat yang layak.

Jika kita cermati, 2 konsekuensi ini tampak sangat paradoksal. Kenapa, karena bagai mana mungkin sekolah yang dipercaya sebagai tempat menjadikan manusia berilmu, termarginalkan menjadi tempat kontestasi perebutan ijazah agar mendapatkan pangkat dan pekerjaan. Sehingga, sekolah tak lagi dijadikan tempat mendidik manusia agar mencari ilmu secara serius.

Lebih jauh, sekolah kini merupakan kontestasi media pencari pekerjaan. Maka tak heran semisal Agus Sunyoto mengatakan, SEKOLAH IALAH AJANG PEMBODOHAN. Karena kini ia menjadi tempat berlomba untuk mendapatkan pekerjaan, berburu nilai dan IPK setinggi mungkin. Bukan tempat yang secara serius mengajarkan peserta didiknya mendapat ilmu dan pelajaran.

Tidak hanya berhenti sampai di sana, hasil bersekolah berupa ijazah merupakan barometer "kepintaran" dan kesuksesan. Tentunya hal ini menjadi diskursus mitos-mitos baru sebagai konsekuesi modernitas (meminjam bahasa Max Horkheimer dan Teodor W. Adorno dalam bukunya Der Dialectic Aufklarung).
Kepercayaan (kesadaran) selayang pandang seputar sekolah dan ijazah di atas, merupakan fenomena kesadaran palsu, yang tak lain adalah dampak dari kesadaran yang terkonstruk sekaligus tertanam dalam struktur ideologi yang mendominasi.

Ada hal menarik saat membincang Ideologi dan kesadaran palsu. Namun, perbincangan kita hari ini kita batasi kepada salah seorang tokoh marxis-strukturalis, Louis Althusser. Di mana pemikirannya mendekonstruksi (membongkar, menelenjangi) idiologi yang mengakar mapan dalam kehidupan.

Lebih jelas Althusser mengatakan, idiologi merupakan penindasan baru di abad dewasa ini (post-kolonialisme dan post-kapitalisme). Di sisi lain, idiologi lumrahnya juga dapat dikatakan penggerak sejarah. Membedai dengan Karl Marx, jika dia mengatakan bahwa determinasi penggerak sejarah, sangat dipengaruhi oleh penguasaan akan hal-hal bersifat materialistis. "Simple"nya, materi adalah penggerak sejarah. Maka, Louis Althusser berpendapat lain. Bahwa, sejarah bukanlah digerakkan oleh segala perihal perebutan materi. Melainkan, sejarah digerakkan oleh struktur idiologi yang mendominasi.

Idiologi inilah yang menjadi faktor determinan dalam menggerakkan manusia berpikir dan berperilaku. Tak terkecuali perebutan hal-hal bersifat materialistis.

Dalam bukunya, Filsafat Sebagai Senjata Revolusi, merupakan salah satu cara yang ditawarkan oleh Althusser untuk mendekonstruksi idiologi-idiologi yang mengakar. Secara ringkas Althusser berpendapat, penanaman idiologi ditanamkan oleh 2 model. Pertama, Aparatus Negara (institusi, polisi, tentara dsb), yang mana dalam hal ini, ia menanamkan idiologi bertendensi kepada hal represif.

Kedua, Aparatus Idiologi Negara (pendidikan, keluarga, media massa, masyarakat dsb), yang mencoba menanamkan struktur ideologi secara halus dan menyerang secara ketaksadaran.

Ketikkan pesan...
bagaimana menurut master. Apakah menjalankan bitcoin harus orang pendidikan ?
terjadi dikota saya

Tidak perlu orang berpendidikan juga sih sebenernya asalkan orang itu mampu untuk menjalankan komputer dan mempunyai sedikit nalar siapapun dapat menjalankan dan mendapatkan hasil dari bitcoin. Kuncinya jangan pernah menyerah untuk meraih kesuksesan dalam bidang apapun, Sebab kalau kita mudah menyerah kita tidak akan pernah sukses sekalipun di bidang apapun


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: lenovop-70 on February 28, 2018, 01:17:31 PM
Berpendidikan ?
Mengenal bitcoin dengan baik tapi ga sekolah termasuk berpendidikan ga gan ?
Kalo ane sih ga sekolah ato sekolah bukan menjadi standar seseorang berpendidikan ato tidak. banyak contoh orang pintar tapi ga cerdas kok diluar sana,
Jadi nurut ane sih buat kenal bitcoin ga perlu sekolah tinggi tinggi, yang diperlukan cuman mau belajar dan cerdas tentunya.


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: kepzio on February 28, 2018, 01:35:06 PM
Nggak perlu orang yang berpendidikan, yang terpenting dari semua nya adalah niat. Orang berpendidikan tidak menjadi tolak ukur kesuksesan orang tersebut. Temen temen ane juga banyak meminta ajar kepada ane tapi itu cuman omongan belaka nggak ada action nya. Istilahnya niat nya kurang greget kalau kata ane.


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: arifdadang34 on February 28, 2018, 01:36:35 PM
bagaimana menurut master. Apakah menjalankan bitcoin harus orang pendidikan ?
terjadi dikota saya
Saya rasa jawabannya iya, kenapa? karena untuk bisa membuat bitcoin berjalan orang yang berpendidikan saja tidak akan bisa.
saya, walaupun seorang mahasiswa tetapi tidak bisa membuat Bitcoin berjalan atau sekedar memikirkannya pun tidak karena Bitcoin adalah barang virtual dan tentu kita tidak akan bisa membuat barang virtual berjalan.


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: Nasuhalugu on February 28, 2018, 05:19:12 PM
menerut saya main bitcoin adalah skill dan dibantu oleh sedikit keberuntungan karena dalam dunia bitcoin saat ini semua orang dari disiplin ilmu bebeda terlibat, bahkan yang tidak menyenyam pendidikan pun ada dalam bitcoin ini, karana tidak disarankan untuk bergelar profesor untuk untuk menjadi master bitcoin, yang paling penting adalah bagai mana seseorang memanagenment kan waktu dan strateginya ane yakin kemudian dia akan menjadi milyarder tanpa harus berpendidikan tiggi dalam bitcoin.


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: Huruharacorp on February 28, 2018, 06:01:51 PM
Ane kira tidak ada batasan untuk siapa saja di benarkan bitcoin tidak mesti berpendidikan mapan atau orang perkotaan  akan tetapi untuk jadi bitcoiner harus orang yang mengerti tentang dunia keuangan atau mata uang criptocurensi sudah cukup .
sepertinya orang berpendidikan saja tidak cukup gan, karena orang yang tidak berpendidikan juga bisa mengikuti asalkan dia mau belajar dengan banyak membaca pada forum.
karena banyak juga orang yang berpendidikan malah beranggapan bahwa bitcoin itu sebuah ancaman


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: Huruharacorp on February 28, 2018, 06:07:43 PM
Saya rasa tidak perlu orang yang berpendidikan. Mungkin orang yang mempunyai jiwa semangat yang tinggi dan tidak mudah menyerah yang di butuhkan untuk mendalami ilmu dunia criypto. Justru dengan adanya forum ini dan kita ikut bergabung di dalam forum ini kita begitu banyak sekali ilmu dan wawasan, secara otomatis kita akan terdidik dalam tentang dunia criypto.
itu hanya permasalahan dinamis saja gan, tidak harus orang berpendidik untuk bisa berganbung di dunia cryptocurrency, ini merupakan sebuah perkembangan teknologi gan yang semua elemen masyarakat dapat merasakannya. yang terpenting mereka memiliki niat, tekun, ulet untuk mempelajari dunia crypto saya rasa modal itu cukup untuk memulai belajar. karena disini kita semua belajar, menambah pengetahuan serta wawasan global
mungkin lebih tepatnya sih, orang yang mudah dalam mengenal bitcoin dan dunia cryptocurrency adalah orang yang selalu mengikuti perkembangan teknologi. karena bitcoin Cs ini adalah bagian dari perkembangan teknologi tersebut.


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: Tuan Tamvan on February 28, 2018, 07:13:46 PM
Saya kagum akan kata-kata "SEKOLAH IALAH AJANG PEMBODOHAN" di topik anda. Berbicara pendidikan khususnya di Indonesia sungguh sangat disesalkan dengan metode yang diterapkan dalam pembelajaran sangatlah tidak efektif, apalagi yang kita kejar dalam dunia pendidikan bukanlah sebuah ilmu yang bermanfaat, melainkan nilai semata.
Berbicara perkembangan zaman khususnya di era digital ini, kemajuan dunia bitcoin sungguh sangat pesat, tergantung bagaimana kita memanfaatkan teknologi di era digital, sedih kita lihat negeri ini mengenai paham tentang dunia bitcoin, banyak orang terlalu awam dalam menilai apa itu bitcoin, apalagi pemerintahan yang ada di Indonesia tiap waktu menyalahkan bahkan membuat berita tentang larangan memperjual belikan bitcoin, padahal dia sendiri membuat berita palsu itu hanya untuk menurunkan harga bitcoin, dan pada saat harga turun drastis, dia memanfaatkan pasar untuk membeli coin sebanyak-banyaknya, dan pada saat harga bitcoin melambung tinggi saat itulah dia mengambil keuntungan. Sungguh sangat disesali apa yang terjadi di negara kita sekarang, bukannya memberi masukan ataupun pelajaran tentang dunia cryptocurrency, melainkan memanfaatkan peluang untuk kepentingan dia pribadi.


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: xeqoRameshAxueamExaqana on February 28, 2018, 09:42:59 PM
menerut saya main bitcoin adalah skill dan dibantu oleh sedikit keberuntungan karena dalam dunia bitcoin saat ini semua orang dari disiplin ilmu bebeda terlibat, bahkan yang tidak menyenyam pendidikan pun ada dalam bitcoin ini, karana tidak disarankan untuk bergelar profesor untuk untuk menjadi master bitcoin, yang paling penting adalah bagai mana seseorang memanagenment kan waktu dan strateginya ane yakin kemudian dia akan menjadi milyarder tanpa harus berpendidikan tiggi dalam bitcoin.

trading dan investasi ga perlu bergelar profesor
master trading dunia seperti soros pun ga butuh gelar profesor
yang di butuhkan ya hanya pengalaman dan teknik dalam berinvestasi


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: martyns on February 28, 2018, 11:12:18 PM
"Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin

Pendapat saya : Idiologi merupakan hal yang sangat determinan dalam kehidupan. Bagaimana tidak, dalam kehidupan sehari-sehari baik dari pola berperilaku maupun pola berpikir, kita tidak akan terlepas dari pengaruh struktur idiologi yang mendominasi. Sebuah perumpamaan, sekolah dan ijazah (dalam memahami perkembangan bitcoin)

Fakta di lapangan di kalangan sosial bermasyarakat mengatakan, bahwa tanpa bersekolah dan ijaazah, manusia akan menjadi makhluk bodoh, miskin, bahkan diklaim sebagai makhluk tergolong "primitif" dan tidak bisa menjalankan atau bekerja, apalagi investasi dibitcoin. Sehingga banyak manusia berlomba-lomba saling mengejar selembar kertas bernama ijazah di jenjang pendidikan setinggi mungkin supaya menjadi manusia pintar, kaya, berpangkat, bermartabat dan beradab.

Disadari atau tidak, hal ini akan mengakibatkan 2 konsekuensi. Pertama, tanpa bersekolah, manusia akan menjadi bodoh. Kedua, sekolah menjadi perlombaan untuk mengejar ijazah agar mendapat pekerjaan dan pangkat yang layak.

Jika kita cermati, 2 konsekuensi ini tampak sangat paradoksal. Kenapa, karena bagai mana mungkin sekolah yang dipercaya sebagai tempat menjadikan manusia berilmu, termarginalkan menjadi tempat kontestasi perebutan ijazah agar mendapatkan pangkat dan pekerjaan. Sehingga, sekolah tak lagi dijadikan tempat mendidik manusia agar mencari ilmu secara serius.

Lebih jauh, sekolah kini merupakan kontestasi media pencari pekerjaan. Maka tak heran semisal Agus Sunyoto mengatakan, SEKOLAH IALAH AJANG PEMBODOHAN. Karena kini ia menjadi tempat berlomba untuk mendapatkan pekerjaan, berburu nilai dan IPK setinggi mungkin. Bukan tempat yang secara serius mengajarkan peserta didiknya mendapat ilmu dan pelajaran.

Tidak hanya berhenti sampai di sana, hasil bersekolah berupa ijazah merupakan barometer "kepintaran" dan kesuksesan. Tentunya hal ini menjadi diskursus mitos-mitos baru sebagai konsekuesi modernitas (meminjam bahasa Max Horkheimer dan Teodor W. Adorno dalam bukunya Der Dialectic Aufklarung).
Kepercayaan (kesadaran) selayang pandang seputar sekolah dan ijazah di atas, merupakan fenomena kesadaran palsu, yang tak lain adalah dampak dari kesadaran yang terkonstruk sekaligus tertanam dalam struktur ideologi yang mendominasi.

Ada hal menarik saat membincang Ideologi dan kesadaran palsu. Namun, perbincangan kita hari ini kita batasi kepada salah seorang tokoh marxis-strukturalis, Louis Althusser. Di mana pemikirannya mendekonstruksi (membongkar, menelenjangi) idiologi yang mengakar mapan dalam kehidupan.

Lebih jelas Althusser mengatakan, idiologi merupakan penindasan baru di abad dewasa ini (post-kolonialisme dan post-kapitalisme). Di sisi lain, idiologi lumrahnya juga dapat dikatakan penggerak sejarah. Membedai dengan Karl Marx, jika dia mengatakan bahwa determinasi penggerak sejarah, sangat dipengaruhi oleh penguasaan akan hal-hal bersifat materialistis. "Simple"nya, materi adalah penggerak sejarah. Maka, Louis Althusser berpendapat lain. Bahwa, sejarah bukanlah digerakkan oleh segala perihal perebutan materi. Melainkan, sejarah digerakkan oleh struktur idiologi yang mendominasi.

Idiologi inilah yang menjadi faktor determinan dalam menggerakkan manusia berpikir dan berperilaku. Tak terkecuali perebutan hal-hal bersifat materialistis.

Dalam bukunya, Filsafat Sebagai Senjata Revolusi, merupakan salah satu cara yang ditawarkan oleh Althusser untuk mendekonstruksi idiologi-idiologi yang mengakar. Secara ringkas Althusser berpendapat, penanaman idiologi ditanamkan oleh 2 model. Pertama, Aparatus Negara (institusi, polisi, tentara dsb), yang mana dalam hal ini, ia menanamkan idiologi bertendensi kepada hal represif.

Kedua, Aparatus Idiologi Negara (pendidikan, keluarga, media massa, masyarakat dsb), yang mencoba menanamkan struktur ideologi secara halus dan menyerang secara ketaksadaran.

Ketikkan pesan...
bagaimana menurut master. Apakah menjalankan bitcoin harus orang pendidikan ?
terjadi dikota saya
Kalau menurut saya, tentang berpendidikan atau tidak.. Itu tidaklah menjadi patokan. Inti nya hanya mau belajar, dan mau tahu.. Satu lagi haus informasi.
Ada sedikit perbandingan saja mengenai berpendidikan dan tidak.
Yaitu peebedaan waktu dalam mengusai materi, contohnya menjalankan bitcoin seperti yang agan sampaikan.
Yang berpendidikan mungkin akan lebih cepat paham dari pada yang tidak punya pondasi pendidikan.


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: bandaro on March 01, 2018, 12:02:24 AM
Menurut saya gan, semua orang bisa menjalankan bitcoin. Tidak ada batasan  dan aturan yang membatasi untuk berpartisipasi di bitcoin. Syaratnya cuman satu ada jaringan internet. Belajar itu harus kita lakukan sepanjang hayat. Sekolah yang kita jalanani secara formal hanya untuk membentuk pola pikir.


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: doctordidi on March 01, 2018, 01:52:16 AM
Pendidikan adalah modal pertama untuk mencari ilmu pengetahuan, pepatah mengatakan tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina,  ilmu pengetahuan sangat penting kalau menurut saya karena dalam kehidupan sehari2 kita memerlukan namanya ilmu pengetahuan, tanpa ilmu pengetahuan hidup tidak akan berarti. sebenernya untuk menjalankan bitcoin tidak harus orang yg berpendidikan, semua orang bisa menjalankannya, asal mereka tau teknologi, dan pengetahuan tentang bitcoin kalau menurut saya sih seperti itu gan.  


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: kemetz on March 01, 2018, 02:40:19 AM
Menurut saya gan, semua orang bisa menjalankan bitcoin. Tidak ada batasan  dan aturan yang membatasi untuk berpartisipasi di bitcoin. Syaratnya cuman satu ada jaringan internet. Belajar itu harus kita lakukan sepanjang hayat. Sekolah yang kita jalanani secara formal hanya untuk membentuk pola pikir.
maaf saya kurang sependapat jika semua orang bisa menjalankan bitcoin, sebab tidak semua orang berani mengambil resiko, sedang dari awal kemunculan crypto, sudah sangat jelas menerangkan bahwa perdagangan aset digital itu memiliki resiko yang tinggi, jadi tentu itu menegaskan bahwa hanya orang orang yang memiliki keberanian yang tinggi pula yang mampu ber adaptasi dengan bitcoin.


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: cutputroe on March 01, 2018, 03:13:11 AM
ya benar,bahwa sekarang ini sekolah yang seharusnya ajang mencari ilmu telah berubah menjadi ajang mencari ijazah atau gelar saja.
Tapi untuk bitcoin ini tidak memandang status sosial sama sekali,tapi tetap harus mempunyai banyak pengetahuan tentang bitcoin agar bisa menjalankannya dengan baik.

Dan saya rasa pemerintah,khususnya para mentri pendidikan harus merubah cara pembelajarannya agar lebih mendekati kenyataan hidup untuk bisa menghadapi hidup setelah lulus sekolah nantinya.

Jadi menurut saya murid-murid saat ini harus di bekali ketrampilan yang memadai untuk bisa berkembang dalam bidangnya masing-masing.
Ane setuju gan, pengetahuan itu penting. Pengetahuan tidak selamanya di dapat dari bangku sekolah. Pengetahuan bisa kita dapatkan dari berbagai sumber, misalnya dari internet, buku atau berbagi pengetahuan dengan orang yang lebih berpengalaman. Namun menurut saya sekolah dapat menghadirkan legalitas. Karena banyak perusahaan ataupun lembaga yang selalu menanyakan legalitas.
pada dasarnya bitcoin ini adalah mata uang digital, yang mana harganya fluktuatif mengikuti permintaan dan penawaran, dari situ banyak yang memanfaatkan fluktuasi harga untuk mendulang profit, dan banyak juga ico yang mengadakan bounty untuk pemasarannya, jadi semua kalangan bisa partisipasi didalamnya, dan yang dibutuhkan hanyalah pengetahuan dari btc itu sendiri

bener bagts.
karena kalou menurut saya untuk partisipasi dalam dunia bitcoin itu tidak ribet dan tidak terbeban bahkan dimana saja bisa kita berkerja
tanpa harus bawak surat ini surat itu,atoupun benda lain
karena dalam dunia bitcoin yang sangat dibutuhkan itu tentang ilmu btc dan pemahaman tentang kemanjuan bitcoin untuk kedepan.


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: ryanto siyanto on March 01, 2018, 03:56:16 AM
Pendidikan adalah modal pertama untuk mencari ilmu pengetahuan, pepatah mengatakan tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina,  ilmu pengetahuan sangat penting kalau menurut saya karena dalam kehidupan sehari2 kita memerlukan namanya ilmu pengetahuan, tanpa ilmu pengetahuan hidup tidak akan berarti. sebenernya untuk menjalankan bitcoin tidak harus orang yg berpendidikan, semua orang bisa menjalankannya, asal mereka tau teknologi, dan pengetahuan tentang bitcoin kalau menurut saya sih seperti itu gan.  
Benar gan pengetahuan itu penting! Setiap hal yang kita kerjakan membutuhkan pengetahuan. Pengetahuan bisa di dapat dimana saja, baik di tempat  yang formal ataupun tidak. Orang yang memiliki pengetahuan akan lebih mudah mengembangkan bakat dan mudah dalam bekerja.


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: Manoek81 on March 01, 2018, 06:08:36 AM
Memang pendidikan sangat berpengaruh terhadap masa depan yang lebih baik terutama dalam hal pekerjaan, tapi tidak semua orang yang memiliki ilmu pendidikan yang tinggi itu akan sukses, masih banyak orang yang ilmunya terbatas namun mendapatkan kesuksesan yang sangat luar biasa, jadi di forum bitcoin tidak harus memiliki ilmu pendidikan yang tinggi saja gan yang bisa bermain, banyak di antara kita yang pendidikan nya terbatas namun wawasannya tinggi, menurut saya itu jauh lebih penting saat menjalankan aktifitas bitcoin.


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: Salamant on March 01, 2018, 06:28:12 AM
Bergelut dalam dunia bitcoin tidak lah harus orang yang berpendidikan tetapi hanya orang yang dapat mengerti bagaimana sistemasi bitcoin ini


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: Huruharacorp on March 01, 2018, 07:47:02 AM
Menurut saya gan, semua orang bisa menjalankan bitcoin. Tidak ada batasan  dan aturan yang membatasi untuk berpartisipasi di bitcoin. Syaratnya cuman satu ada jaringan internet. Belajar itu harus kita lakukan sepanjang hayat. Sekolah yang kita jalanani secara formal hanya untuk membentuk pola pikir.
maaf saya kurang sependapat jika semua orang bisa menjalankan bitcoin, sebab tidak semua orang berani mengambil resiko, sedang dari awal kemunculan crypto, sudah sangat jelas menerangkan bahwa perdagangan aset digital itu memiliki resiko yang tinggi, jadi tentu itu menegaskan bahwa hanya orang orang yang memiliki keberanian yang tinggi pula yang mampu ber adaptasi dengan bitcoin.
benar juga itu gan, bahwa tidak semua orang mau mengambil resiko dengan berinvestasi pada bitcoin atau pun coin lainnya. karena hanya orang yang percaya terhadap dunia crypto saja yang tau resiko apa yang akan terjadi nantinya, itu semua tidak lepas dari pengalaman.


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: Baihaki Khaizan on March 01, 2018, 08:41:54 AM
Menurut pendapat saya pendidikan merupakan sesuatu yang wajib dilakukan oleh manusia sebab pendidikan membawa umat manusia mencapai pada puncak peradaban dalam berkehidupan, banyak sekali manfaat dari pendidikan. Namun saya tidak mengatakan tujuan dari pendidikan itu hanya untuk memperoleh ijazah dan mudah mendapatkan pekerjaan tapi sebagai bentuk proses meciptakan manusia yang berperadaban. Dengan demikian perkembangan dunia tentu dipengaruhi juga oleh kualitas SDM yang mumpuni sehingga pada kasus sekarang saat bitcoin sudah ada di sekitar kita tentu untuk memahami itu semua juga butuh wawasan dan konsep dasar dari semua itu adalah pendidikan.


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: bangkit tri on March 01, 2018, 08:48:51 AM
Menurut saya gan, semua orang bisa menjalankan bitcoin. Tidak ada batasan  dan aturan yang membatasi untuk berpartisipasi di bitcoin. Syaratnya cuman satu ada jaringan internet. Belajar itu harus kita lakukan sepanjang hayat. Sekolah yang kita jalanani secara formal hanya untuk membentuk pola pikir.
maaf saya kurang sependapat jika semua orang bisa menjalankan bitcoin, sebab tidak semua orang berani mengambil resiko, sedang dari awal kemunculan crypto, sudah sangat jelas menerangkan bahwa perdagangan aset digital itu memiliki resiko yang tinggi, jadi tentu itu menegaskan bahwa hanya orang orang yang memiliki keberanian yang tinggi pula yang mampu ber adaptasi dengan bitcoin.
benar juga itu gan, bahwa tidak semua orang mau mengambil resiko dengan berinvestasi pada bitcoin atau pun coin lainnya. karena hanya orang yang percaya terhadap dunia crypto saja yang tau resiko apa yang akan terjadi nantinya, itu semua tidak lepas dari pengalaman.
setidaknya harus hobi dulu di dunia crypto, karena kita sering salah analisa, dan hanya orang yang cinta pada trading saja yang tetap bertahan, banyak yang pusing karena sering salah analisa sehingga keluar dari dunia trading, dan biasa mereka awal mula tertarik karena melihat penghasilan yang besar, padahal dibalik itu semua ada proses yang harus dijalani


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: homhay on March 01, 2018, 09:10:18 AM
Sebutan orang berpendidikan itu relatif. Apakah yang dimaksud orang berpendidikan adalah orang yang sudah menamatkan S1, S2 atau doktoral? Kalau menurut saya pengguna Bitcoin tidak harus orang yang berpendidikan tinggi. Intinya dia hanya perlu bisa mengoperasikan perangkat elektronik yang bisa terhubung dengan internet, punya sedikit basic keuangan, dan tentunya dia harus terus mencari informasi tentang perkembangan dunia, khususnya kripto currency.


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: Arjunwildan21 on March 01, 2018, 10:58:49 AM
tidak harus orang yang berpendidikan gan. yang penting orang tersebut memiliki penalaran yang baik terhadap forum ini dan tentunya niat atau semangat untuk bisa menguasai ilmu yang ada di forum ini. tapi menurut saya sistem merit ini akan jadi pembeda antara orang yang sudah memahami forum ini dan mana orang yang masih belum terlalu paham
.  Betul gan termasuk saya juga cuma paham  baru mepelajari yang penting kita bener bener mau belajar untuk mepelajari isi di forum ini pasti kita ga kalah dengan kepandean mereka mereka yang berpendidikan,..


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: muksal on March 01, 2018, 02:27:05 PM
"Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin

Pendapat saya : Idiologi merupakan hal yang sangat determinan dalam kehidupan. Bagaimana tidak, dalam kehidupan sehari-sehari baik dari pola berperilaku maupun pola berpikir, kita tidak akan terlepas dari pengaruh struktur idiologi yang mendominasi. Sebuah perumpamaan, sekolah dan ijazah (dalam memahami perkembangan bitcoin)

Fakta di lapangan di kalangan sosial bermasyarakat mengatakan, bahwa tanpa bersekolah dan ijaazah, manusia akan menjadi makhluk bodoh, miskin, bahkan diklaim sebagai makhluk tergolong "primitif" dan tidak bisa menjalankan atau bekerja, apalagi investasi dibitcoin. Sehingga banyak manusia berlomba-lomba saling mengejar selembar kertas bernama ijazah di jenjang pendidikan setinggi mungkin supaya menjadi manusia pintar, kaya, berpangkat, bermartabat dan beradab.

Disadari atau tidak, hal ini akan mengakibatkan 2 konsekuensi. Pertama, tanpa bersekolah, manusia akan menjadi bodoh. Kedua, sekolah menjadi perlombaan untuk mengejar ijazah agar mendapat pekerjaan dan pangkat yang layak.

Jika kita cermati, 2 konsekuensi ini tampak sangat paradoksal. Kenapa, karena bagai mana mungkin sekolah yang dipercaya sebagai tempat menjadikan manusia berilmu, termarginalkan menjadi tempat kontestasi perebutan ijazah agar mendapatkan pangkat dan pekerjaan. Sehingga, sekolah tak lagi dijadikan tempat mendidik manusia agar mencari ilmu secara serius.

Lebih jauh, sekolah kini merupakan kontestasi media pencari pekerjaan. Maka tak heran semisal Agus Sunyoto mengatakan, SEKOLAH IALAH AJANG PEMBODOHAN. Karena kini ia menjadi tempat berlomba untuk mendapatkan pekerjaan, berburu nilai dan IPK setinggi mungkin. Bukan tempat yang secara serius mengajarkan peserta didiknya mendapat ilmu dan pelajaran.

Tidak hanya berhenti sampai di sana, hasil bersekolah berupa ijazah merupakan barometer "kepintaran" dan kesuksesan. Tentunya hal ini menjadi diskursus mitos-mitos baru sebagai konsekuesi modernitas (meminjam bahasa Max Horkheimer dan Teodor W. Adorno dalam bukunya Der Dialectic Aufklarung).
Kepercayaan (kesadaran) selayang pandang seputar sekolah dan ijazah di atas, merupakan fenomena kesadaran palsu, yang tak lain adalah dampak dari kesadaran yang terkonstruk sekaligus tertanam dalam struktur ideologi yang mendominasi.

Ada hal menarik saat membincang Ideologi dan kesadaran palsu. Namun, perbincangan kita hari ini kita batasi kepada salah seorang tokoh marxis-strukturalis, Louis Althusser. Di mana pemikirannya mendekonstruksi (membongkar, menelenjangi) idiologi yang mengakar mapan dalam kehidupan.

Lebih jelas Althusser mengatakan, idiologi merupakan penindasan baru di abad dewasa ini (post-kolonialisme dan post-kapitalisme). Di sisi lain, idiologi lumrahnya juga dapat dikatakan penggerak sejarah. Membedai dengan Karl Marx, jika dia mengatakan bahwa determinasi penggerak sejarah, sangat dipengaruhi oleh penguasaan akan hal-hal bersifat materialistis. "Simple"nya, materi adalah penggerak sejarah. Maka, Louis Althusser berpendapat lain. Bahwa, sejarah bukanlah digerakkan oleh segala perihal perebutan materi. Melainkan, sejarah digerakkan oleh struktur idiologi yang mendominasi.

Idiologi inilah yang menjadi faktor determinan dalam menggerakkan manusia berpikir dan berperilaku. Tak terkecuali perebutan hal-hal bersifat materialistis.

Dalam bukunya, Filsafat Sebagai Senjata Revolusi, merupakan salah satu cara yang ditawarkan oleh Althusser untuk mendekonstruksi idiologi-idiologi yang mengakar. Secara ringkas Althusser berpendapat, penanaman idiologi ditanamkan oleh 2 model. Pertama, Aparatus Negara (institusi, polisi, tentara dsb), yang mana dalam hal ini, ia menanamkan idiologi bertendensi kepada hal represif.

Kedua, Aparatus Idiologi Negara (pendidikan, keluarga, media massa, masyarakat dsb), yang mencoba menanamkan struktur ideologi secara halus dan menyerang secara ketaksadaran.

Ketikkan pesan...
bagaimana menurut master. Apakah menjalankan bitcoin harus orang pendidikan ?
terjadi dikota saya

dalam dunia yang semakin canggih dengan perkembangan zamannya sekarang ini tidak sangat menutup kemungkinan untuk bisa maju dan berkembang dengan cara mengikuti perkembangan zaman tersebut sama halnya dalam dunia bitcoin atau cryptocurrency ini gan semua orang bisa memahami bitcoin dengan mempelajarinya dan mengikuti setiap perkembangannya gan. jadi tidak terbatas kepada salah satu pihak atau kelompok manusia.


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: Ethereums on March 01, 2018, 02:32:40 PM
Tidak semua orang yang ingin menjalankan bitcoin itu harus mempunyai pendidikan jika mereka mau berusaha, Mungkin awalnya akan terasa sulit karena tidak mempunyai pendidikan yang cukup tapi jika orang tersebut tidak pernah putus asa dalam berusaha dan mencoba pasti dia perlahan akan bisa memahami dan mengerti bitcoin ke depannya


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: gowobonyok on March 01, 2018, 02:37:33 PM
untuk terjun ke dunia kripto memang tidak memerlukan sebuah pendidikan yang tinggi, namun kesabaran dan ketelatenan adalah kuncinya. misal saat harga bitcoin turun, orang yang berpendidikan namun tidak memiliki kesabaran dan ketelatenan pasti sudah menyerah. padahal bitcoin bisa naik karena kripto ini memang fluktuatif. dan untuk belajar banyak seputar kripto, forum ini memang sangat lah membantu.


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: ibrohim_legat on March 01, 2018, 02:49:15 PM
Tidak semua orang yang ingin menjalankan bitcoin itu harus mempunyai pendidikan jika mereka mau berusaha, Mungkin awalnya akan terasa sulit karena tidak mempunyai pendidikan yang cukup tapi jika orang tersebut tidak pernah putus asa dalam berusaha dan mencoba pasti dia perlahan akan bisa memahami dan mengerti bitcoin ke depannya

memang yang anda katakan sepandapat dengan  saya ,karena banyak teman saya yang tidak sekolah ,bahakan tidak lulus sd ,namun dengan semangat
dia belajar dan belajar penuh ketekunan, mereka menjadi manusia pencari dollar sosial media.





Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: Bang El on March 01, 2018, 02:58:08 PM
Untuk memahami tentang Dunia Bitcoin seseorang tak perlu mendapatkan pendidikan yang bagus untuk ikut dan bergabung dalam Bitcoin agar sukses, tapi yang hanya diperlukan adalah tingkat ketangkasan, semangat dan keseriusan untuk memahami Bitcoin agar kesuksesan di dapatkan.


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: icol333 on March 01, 2018, 03:40:29 PM
Kalau dari saya pribadi sih, selama kita mau baca mulai dari seluk beluk dan bagaimana sistem dari bitcoin, bisa kok orang yang (maaf) kurang tinggi strata pendidikannya untuk memahami dunia bitcoin. Selain itu bertanya kepada orang yang lebih dahulu mengenal bitcoin menjadi pilihan yang tepat untuk lebih paham tentang mata uang virtual ini.
Cuma kan dari stereotipnya orang kita itu males-males kalau disuruh membaca, padahal ga ada yang ga mungkin kok selama kita bersungguh sungguh ;)


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: yfan2010 on March 01, 2018, 03:45:26 PM
Berkecimpung di dunia crypto dan memahami Bitcoin sebenarnya semua kalangan & latar belakang pendidikan bisa, asalkan mau terus belajar & istoqomah mempelajarinya. Terus melatih dan meningkatkan daya analisa, semangat dan keseriusan adalah kunci utama menurut saya. Hanya saya, alangkah baiknya jika terjun di crypto dibekali pengetahuan yang luas, pengalaman yang banyak, dan daya pikir yg bagus. Hal tersebut akan menunjang keberhasilan secara maksimal dalam menjalani bidang ini.  ;)


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: Blang Krueng on March 01, 2018, 03:51:36 PM
Saya rasa untuk memahami dunia crypto tidak harus berpendidikan tinggi cuma kita butuh suatu keyakinan untuk memulai di dunia crypto,kita harus rajin membaca artikel2 yang membahas tentang dunia bitcoin, dengan cara ini saya yakin anda pasti bisa memahami dunia crypto.


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: jalfanky on March 01, 2018, 03:56:26 PM
Jika ingin memahami tentang dunia crypto anda tidak mesti berpendidikan tinggi cukup saja anda punya keyakinan tinggi serius dalam mempelajari tentang dunia crypto, maka anda pasti bisa menguasai tentang dunia bitcoin.


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: keziakusayang on March 01, 2018, 03:58:57 PM
tentu gan untuk belajar bitcoin harus ada pendidikan, misalnya tau sedikit banyak tentang mengoperasikan pc ataupun mengerti sedikitnya tentang dunia teknologi. sangat sulit untuk mengajarkan tentang dunia bitcoin oada seseorang yang gaptek.


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: CageMabok on March 01, 2018, 04:27:49 PM
Bitcoin ini bukan kuliahan gan yang cuma menerima orang yang berpendidikan,orang yang mau belajar bitcoin tidak perlu yang punya pendidikan yang penting bisa baca tulis dan punya keinginan untuk belajar dan merintis penghasilan didalam bitcoin,di kota gua banyak yang belajar bitcoin rata-rata yang putus sekolah


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: Reydom on March 01, 2018, 04:46:35 PM
Tentu tidak bisa di bedakan dan diberi batasan bagi siapa yang bisa berkecimpung pada Bitcoin. Bitcoin dan cryptocurrency tidaklah sebagai ladang bagi mereka yang berpendidikan tinggi saja, tapi semua orang yang mampu dan cakap bisa bergabung. Malahan kalaupun tidak bisa sama sekali ada juga yang mau mengajarkan.


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: TRONTON on March 01, 2018, 06:52:11 PM
Jelas gan untuk masuk ke dalam dunia Crypto harus orang yang berpendidikan atau bisa saja orang yang mempunyai SDM yang baik meski mereka tidak berpendidikan , karena di sini kan kita masuk dalam era teknologi tentunya membutuhkan pemikiran yang pintar itu umumnya namun untuk bergabung dalam dunia Crypto memang semua orang bisa masuk asalkan ada keinginan yang besar.


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: darahjuang on March 01, 2018, 08:54:14 PM
Ane kira tidak ada batasan untuk siapa saja di benarkan bitcoin tidak mesti berpendidikan mapan atau orang perkotaan  akan tetapi untuk jadi bitcoiner harus orang yang mengerti tentang dunia keuangan atau mata uang criptocurensi sudah cukup .
Iya benar sekali agan semua kalangan masuk baik kaum terpelajar maupun masyarakat biasa dia tidak akan skak dari sebuah sttus hidup siapa yang mau mencobanya selahkan saja agan asal ada kemmpuanya dan tergantung dri skil kita dimana kalau mang mau di dunia investasi ya selakan di investasi kalau mau sebagai penambang ya selahkan saja menambang btc atau altcoinlainya tergantung selwra saja sekarang.


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: asrinur on March 01, 2018, 10:18:45 PM
Pada dasarnya setiap orang membutuhkan ideologi agar dirinya dapat lebih terarah dalam melakukan sesuatu dalam kehidupan. Itulah mengapa ideologi pasti ada dan mengakar di setiap sudut masyarakat. Namun yang jadi masalah adalah bagaimana seseorang memilih ideologi mereka, apakah akan memilih yang bermanfaat untuk dirinya, atau untuk kepentingan masyarakat. Termasuk dalam pandangan terhadap bitcoin.


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: TRan7 on March 02, 2018, 02:50:32 AM
Kalau menurut saya gan, untuk kita mencari bitcoin, tidak mesti orang yang berpendidikan tinggi, karna semua orang bisa menggunakan,
Yang penting kita harus rajin membaca dan teliti tentang proses transfer dan trading, agar jangan ada kesalahan,


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: Haji Rambo on March 02, 2018, 03:09:55 AM
Berpendidikan tinggi sangat di butuhkan. ane terusterang aja kalau memang tidak berpendidikan .sangat sulit di forum ini..bitcoint ini harus di dukung oleh wawasan memadai seperti ilmu ekonomi yg luas mengerti apa itu kripto kalau hanya ingin coba coba saja ane yakin untuk memperbaiki pringkat saja susah apalagi untuk mendapat kan hasilnya nya..pelajarilah ..ediologinya haru wajib.. rajin membaca.


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: ajomanih on March 02, 2018, 04:09:46 AM
Saya belum melihat adanya hubungan antara ideologi yang agan sebutkan dengan Bitcoin. Karena sejauh yang saya tahu bitcoin tidak membatasi orang-orang yang harus terjun ke sana adalah orang dengan pendidikan tinggi. Mungkin itu hanya pemahaman ornag-orang di sekitar agan.


benar gan, saya setuju dengan pendapat agan, menurut saya bitcion itu tidak memandang latar belakang pendidikan gan, semua orang bisa saja terjun ke bitcoin asalkan mereka tau tantang internet dan teknologi gan, jadi sama dengan agan saya juga belum melihat hubungannya dengan idiologi yang diatas gan.



Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: Jagamalam on March 02, 2018, 05:18:47 AM
Memang pendidikan sekolah penting gan,  tapi tidak mesti orang yang berpendidikan sekolah yang bisa menjalankan bitcoin, karena bitcoin tidak memerlukan ijazah atau pun titel untuk bisa menjalankan bitcoin gan, yang penting orang tersebut berpengetahuan tinggi dalam perkembangan teknologi gan.


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: Yosimiko on March 02, 2018, 05:45:06 AM
tidak harus berpendidikan tinggi untuk mengenal sebuah cryptocurrency, yang penting orang tersebut bisa atau mengerti untuk mengoperasikan sebuah komputer atau handphone, jadi tidak ada salahnya kita untuk mengajarkan/mengenalkan bitcoin kepada mereka, apalagi mereka yang kita ajarin dari kalangan bawah ini bisa membantu perokonomian untuk menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya, asalkan orang yang kita ajarin ini bener-bener serius untuk menjalani apa yang di ajarkan sama kita.


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: katuhakuh on March 02, 2018, 05:45:36 AM
Kalau menurut saya kalau dalam dunia digital gak mesti orang pendidikan saja, asalkan kita mau belajar dan yakin dalam menggunakan suatu perkerjaan yang kita jalan kan dalam dunia digital ini yang sedang berkembang dalam kalangan masyarakat luas.


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: Leomessy10 on March 02, 2018, 06:10:26 AM
Menurut ane bagi kita untuk memahami dunia bitcoin ini  dan bagi seseorang nggak seharusnya berpendidikan yang bagus bila mau gabung dengan bitcoin ini untuk sukses,yang di perlukan hanya tingkat kengkasan  dan semangat atau keseriusan agar memahami  bitcoin ini gan.


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: TaufiqPD on March 02, 2018, 07:11:46 AM
Menurut ane bagi kita untuk memahami dunia bitcoin ini  dan bagi seseorang nggak seharusnya berpendidikan yang bagus bila mau gabung dengan bitcoin ini untuk sukses,yang di perlukan hanya tingkat kengkasan  dan semangat atau keseriusan agar memahami  bitcoin ini gan.
Ya gan saya sangat setuju jadi menurut saya untuk menjadi seorang bitcoiner tidak perlu status pendidikan tertentu, bitcoiner itu seorang praktisi jadi untuk menjadi seorang bitcoiner orang yang mau berkerja yang giat, tangkas cerdas dan bertanggung jawab sudah memenuhi unsur standard seorang bitcoiner.


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: dxgam on March 02, 2018, 07:29:31 AM
menurut saya bergabung di bitcoin tidak ada batasan gan tidak mesti harus bersekolah, asalkan mau belajar dan terus berusaha pasti akan mencapai kesuksesan di bitcoin gan, bahkan banyak orang yang sukses di bitcoin yang tidak berstatus pendidikan seperti kawan saya


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: dxgam on March 02, 2018, 07:36:23 AM
tidak harus orang yang berpendidikan gan. yang penting orang tersebut memiliki penalaran yang baik terhadap forum ini dan tentunya niat atau semangat untuk bisa menguasai ilmu yang ada di forum ini. tapi menurut saya sistem merit ini akan jadi pembeda antara orang yang sudah memahami forum ini dan mana orang yang masih belum terlalu paham. 

benar gan, saya sependapat dengan agan, tidak perlu harus berpendidikan untuk bergabung di bitcoin, apalagi tidak aturan jika bergabung di bitcoin harus punya pendidikan, yang penting bagi siapa saja yang bergabung di bitcoin mempunyai semangat dan niat untuk belajar agar bisa menguasai ilmu tentang bitcoin agar mencapai kesuksesan


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: apepop on March 02, 2018, 09:04:53 AM
Bukan hanya orang yang berpendidikan yang bisa menjalankan bitcoin, buktinya pemerintah termasuk orang yang berpendidikan tapi tidak mampu menerima pemahaman tentang bitcoin apalagi menjalankannya.


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: ayukartika on March 02, 2018, 01:12:47 PM
Menurut saya dalam menjalankan bitcoin tak perlu juga orang yg berpendidikan tinggi, karena belum tentu orang yang berpendidikan tinggi dia bisa berkembang, banyak juga yang malah jadi menutup diri. Jadi tidak tahu dengan dunia luar, ataupun dunia tradisi. Bagi saya, pengalaman adalah guru. Siapapun bisa menjalankan bitcoin asal dia mau belajar.


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: Bambangs on March 02, 2018, 01:29:37 PM
"Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin

Pendapat saya : Idiologi merupakan hal yang sangat determinan dalam kehidupan. Bagaimana tidak, dalam kehidupan sehari-sehari baik dari pola berperilaku maupun pola berpikir, kita tidak akan terlepas dari pengaruh struktur idiologi yang mendominasi. Sebuah perumpamaan, sekolah dan ijazah (dalam memahami perkembangan bitcoin)

Fakta di lapangan di kalangan sosial bermasyarakat mengatakan, bahwa tanpa bersekolah dan ijaazah, manusia akan menjadi makhluk bodoh, miskin, bahkan diklaim sebagai makhluk tergolong "primitif" dan tidak bisa menjalankan atau bekerja, apalagi investasi dibitcoin. Sehingga banyak manusia berlomba-lomba saling mengejar selembar kertas bernama ijazah di jenjang pendidikan setinggi mungkin supaya menjadi manusia pintar, kaya, berpangkat, bermartabat dan beradab.

Disadari atau tidak, hal ini akan mengakibatkan 2 konsekuensi. Pertama, tanpa bersekolah, manusia akan menjadi bodoh. Kedua, sekolah menjadi perlombaan untuk mengejar ijazah agar mendapat pekerjaan dan pangkat yang layak.

Jika kita cermati, 2 konsekuensi ini tampak sangat paradoksal. Kenapa, karena bagai mana mungkin sekolah yang dipercaya sebagai tempat menjadikan manusia berilmu, termarginalkan menjadi tempat kontestasi perebutan ijazah agar mendapatkan pangkat dan pekerjaan. Sehingga, sekolah tak lagi dijadikan tempat mendidik manusia agar mencari ilmu secara serius.

Lebih jauh, sekolah kini merupakan kontestasi media pencari pekerjaan. Maka tak heran semisal Agus Sunyoto mengatakan, SEKOLAH IALAH AJANG PEMBODOHAN. Karena kini ia menjadi tempat berlomba untuk mendapatkan pekerjaan, berburu nilai dan IPK setinggi mungkin. Bukan tempat yang secara serius mengajarkan peserta didiknya mendapat ilmu dan pelajaran.

Tidak hanya berhenti sampai di sana, hasil bersekolah berupa ijazah merupakan barometer "kepintaran" dan kesuksesan. Tentunya hal ini menjadi diskursus mitos-mitos baru sebagai konsekuesi modernitas (meminjam bahasa Max Horkheimer dan Teodor W. Adorno dalam bukunya Der Dialectic Aufklarung).
Kepercayaan (kesadaran) selayang pandang seputar sekolah dan ijazah di atas, merupakan fenomena kesadaran palsu, yang tak lain adalah dampak dari kesadaran yang terkonstruk sekaligus tertanam dalam struktur ideologi yang mendominasi.

Ada hal menarik saat membincang Ideologi dan kesadaran palsu. Namun, perbincangan kita hari ini kita batasi kepada salah seorang tokoh marxis-strukturalis, Louis Althusser. Di mana pemikirannya mendekonstruksi (membongkar, menelenjangi) idiologi yang mengakar mapan dalam kehidupan.

Lebih jelas Althusser mengatakan, idiologi merupakan penindasan baru di abad dewasa ini (post-kolonialisme dan post-kapitalisme). Di sisi lain, idiologi lumrahnya juga dapat dikatakan penggerak sejarah. Membedai dengan Karl Marx, jika dia mengatakan bahwa determinasi penggerak sejarah, sangat dipengaruhi oleh penguasaan akan hal-hal bersifat materialistis. "Simple"nya, materi adalah penggerak sejarah. Maka, Louis Althusser berpendapat lain. Bahwa, sejarah bukanlah digerakkan oleh segala perihal perebutan materi. Melainkan, sejarah digerakkan oleh struktur idiologi yang mendominasi.

Idiologi inilah yang menjadi faktor determinan dalam menggerakkan manusia berpikir dan berperilaku. Tak terkecuali perebutan hal-hal bersifat materialistis.

Dalam bukunya, Filsafat Sebagai Senjata Revolusi, merupakan salah satu cara yang ditawarkan oleh Althusser untuk mendekonstruksi idiologi-idiologi yang mengakar. Secara ringkas Althusser berpendapat, penanaman idiologi ditanamkan oleh 2 model. Pertama, Aparatus Negara (institusi, polisi, tentara dsb), yang mana dalam hal ini, ia menanamkan idiologi bertendensi kepada hal represif.

Kedua, Aparatus Idiologi Negara (pendidikan, keluarga, media massa, masyarakat dsb), yang mencoba menanamkan struktur ideologi secara halus dan menyerang secara ketaksadaran.

Ketikkan pesan...
bagaimana menurut master. Apakah menjalankan bitcoin harus orang pendidikan ?
terjadi dikota saya

saya berpendapat bahwa pendidikan itu sangat perlu untuk terjun kedunia bitcoin,  sebab bitcoin memerlukan pemahaman yang tinggi,  misalnya :
1. trading : disini kita butuh memahami bagaimana cara kita untuk trading,  kalau tidak paham orang tersebut akan rugi..  sebab kalau market sedang terjun bebas,  orang tersebut akan kebingungan dan pasti menganggap negatif tentang bitcoin.
2. bitcointalk.: di bitcointalk ini merupakan tempat menukar informasi,  dimana setiap member di tuntut membuat post kontruktif /membangun,  yang berarti post yang bermanfaat. kalau tidak berpendidikan belum tentu bisa,  ujung ujungnya buat post scam ( copy paste)
3. mining : mining membutuhkan ilmu tentang komputer yang tinggi,  kalau tidak berpendidikan pasti tidak akan mampu
4. lending : banyak orang yang berpendidikan terjun ke lending untuk mendapat hasil yang lebih,  tetapi di lending banyak yang scam ( tidak menyarankan lending)

mungkin ini yang masih saya ketahui

untuk master semua,  kalau ada yang salah dan kurang mohon di koreksi.  terimakasih dan semoga bermanfaat


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: Mamoot on March 02, 2018, 02:08:51 PM
"Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin

Pendapat saya : Idiologi merupakan hal yang sangat determinan dalam kehidupan. Bagaimana tidak, dalam kehidupan sehari-sehari baik dari pola berperilaku maupun pola berpikir, kita tidak akan terlepas dari pengaruh struktur idiologi yang mendominasi. Sebuah perumpamaan, sekolah dan ijazah (dalam memahami perkembangan bitcoin)

Fakta di lapangan di kalangan sosial bermasyarakat mengatakan, bahwa tanpa bersekolah dan ijaazah, manusia akan menjadi makhluk bodoh, miskin, bahkan diklaim sebagai makhluk tergolong "primitif" dan tidak bisa menjalankan atau bekerja, apalagi investasi dibitcoin. Sehingga banyak manusia berlomba-lomba saling mengejar selembar kertas bernama ijazah di jenjang pendidikan setinggi mungkin supaya menjadi manusia pintar, kaya, berpangkat, bermartabat dan beradab.

Disadari atau tidak, hal ini akan mengakibatkan 2 konsekuensi. Pertama, tanpa bersekolah, manusia akan menjadi bodoh. Kedua, sekolah menjadi perlombaan untuk mengejar ijazah agar mendapat pekerjaan dan pangkat yang layak.

Jika kita cermati, 2 konsekuensi ini tampak sangat paradoksal. Kenapa, karena bagai mana mungkin sekolah yang dipercaya sebagai tempat menjadikan manusia berilmu, termarginalkan menjadi tempat kontestasi perebutan ijazah agar mendapatkan pangkat dan pekerjaan. Sehingga, sekolah tak lagi dijadikan tempat mendidik manusia agar mencari ilmu secara serius.

Lebih jauh, sekolah kini merupakan kontestasi media pencari pekerjaan. Maka tak heran semisal Agus Sunyoto mengatakan, SEKOLAH IALAH AJANG PEMBODOHAN. Karena kini ia menjadi tempat berlomba untuk mendapatkan pekerjaan, berburu nilai dan IPK setinggi mungkin. Bukan tempat yang secara serius mengajarkan peserta didiknya mendapat ilmu dan pelajaran.

Tidak hanya berhenti sampai di sana, hasil bersekolah berupa ijazah merupakan barometer "kepintaran" dan kesuksesan. Tentunya hal ini menjadi diskursus mitos-mitos baru sebagai konsekuesi modernitas (meminjam bahasa Max Horkheimer dan Teodor W. Adorno dalam bukunya Der Dialectic Aufklarung).
Kepercayaan (kesadaran) selayang pandang seputar sekolah dan ijazah di atas, merupakan fenomena kesadaran palsu, yang tak lain adalah dampak dari kesadaran yang terkonstruk sekaligus tertanam dalam struktur ideologi yang mendominasi.

Ada hal menarik saat membincang Ideologi dan kesadaran palsu. Namun, perbincangan kita hari ini kita batasi kepada salah seorang tokoh marxis-strukturalis, Louis Althusser. Di mana pemikirannya mendekonstruksi (membongkar, menelenjangi) idiologi yang mengakar mapan dalam kehidupan.

Lebih jelas Althusser mengatakan, idiologi merupakan penindasan baru di abad dewasa ini (post-kolonialisme dan post-kapitalisme). Di sisi lain, idiologi lumrahnya juga dapat dikatakan penggerak sejarah. Membedai dengan Karl Marx, jika dia mengatakan bahwa determinasi penggerak sejarah, sangat dipengaruhi oleh penguasaan akan hal-hal bersifat materialistis. "Simple"nya, materi adalah penggerak sejarah. Maka, Louis Althusser berpendapat lain. Bahwa, sejarah bukanlah digerakkan oleh segala perihal perebutan materi. Melainkan, sejarah digerakkan oleh struktur idiologi yang mendominasi.

Idiologi inilah yang menjadi faktor determinan dalam menggerakkan manusia berpikir dan berperilaku. Tak terkecuali perebutan hal-hal bersifat materialistis.

Dalam bukunya, Filsafat Sebagai Senjata Revolusi, merupakan salah satu cara yang ditawarkan oleh Althusser untuk mendekonstruksi idiologi-idiologi yang mengakar. Secara ringkas Althusser berpendapat, penanaman idiologi ditanamkan oleh 2 model. Pertama, Aparatus Negara (institusi, polisi, tentara dsb), yang mana dalam hal ini, ia menanamkan idiologi bertendensi kepada hal represif.

Kedua, Aparatus Idiologi Negara (pendidikan, keluarga, media massa, masyarakat dsb), yang mencoba menanamkan struktur ideologi secara halus dan menyerang secara ketaksadaran.

Ketikkan pesan...
bagaimana menurut master. Apakah menjalankan bitcoin harus orang pendidikan ?
terjadi dikota saya

tidak juga siapa saja bisa menjalan kan bitcoin,tergantung dari orang tersebut mau tidak nya menekuni atau mendalami cryptocurrency terssebut..kunci nya tekun belajar dan mendalam nya dan yakin,dan tidak mudah putus asa,itu aja sih gan menurut ane,sekolah itu nggak menjamin.


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: Yoen on March 02, 2018, 05:49:14 PM
"Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin

Pendapat saya : Idiologi merupakan hal yang sangat determinan dalam kehidupan. Bagaimana tidak, dalam kehidupan sehari-sehari baik dari pola berperilaku maupun pola berpikir, kita tidak akan terlepas dari pengaruh struktur idiologi yang mendominasi. Sebuah perumpamaan, sekolah dan ijazah (dalam memahami perkembangan bitcoin)

Fakta di lapangan di kalangan sosial bermasyarakat mengatakan, bahwa tanpa bersekolah dan ijaazah, manusia akan menjadi makhluk bodoh, miskin, bahkan diklaim sebagai makhluk tergolong "primitif" dan tidak bisa menjalankan atau bekerja, apalagi investasi dibitcoin. Sehingga banyak manusia berlomba-lomba saling mengejar selembar kertas bernama ijazah di jenjang pendidikan setinggi mungkin supaya menjadi manusia pintar, kaya, berpangkat, bermartabat dan beradab.

Disadari atau tidak, hal ini akan mengakibatkan 2 konsekuensi. Pertama, tanpa bersekolah, manusia akan menjadi bodoh. Kedua, sekolah menjadi perlombaan untuk mengejar ijazah agar mendapat pekerjaan dan pangkat yang layak.

Jika kita cermati, 2 konsekuensi ini tampak sangat paradoksal. Kenapa, karena bagai mana mungkin sekolah yang dipercaya sebagai tempat menjadikan manusia berilmu, termarginalkan menjadi tempat kontestasi perebutan ijazah agar mendapatkan pangkat dan pekerjaan. Sehingga, sekolah tak lagi dijadikan tempat mendidik manusia agar mencari ilmu secara serius.

Lebih jauh, sekolah kini merupakan kontestasi media pencari pekerjaan. Maka tak heran semisal Agus Sunyoto mengatakan, SEKOLAH IALAH AJANG PEMBODOHAN. Karena kini ia menjadi tempat berlomba untuk mendapatkan pekerjaan, berburu nilai dan IPK setinggi mungkin. Bukan tempat yang secara serius mengajarkan peserta didiknya mendapat ilmu dan pelajaran.

Tidak hanya berhenti sampai di sana, hasil bersekolah berupa ijazah merupakan barometer "kepintaran" dan kesuksesan. Tentunya hal ini menjadi diskursus mitos-mitos baru sebagai konsekuesi modernitas (meminjam bahasa Max Horkheimer dan Teodor W. Adorno dalam bukunya Der Dialectic Aufklarung).
Kepercayaan (kesadaran) selayang pandang seputar sekolah dan ijazah di atas, merupakan fenomena kesadaran palsu, yang tak lain adalah dampak dari kesadaran yang terkonstruk sekaligus tertanam dalam struktur ideologi yang mendominasi.

Ada hal menarik saat membincang Ideologi dan kesadaran palsu. Namun, perbincangan kita hari ini kita batasi kepada salah seorang tokoh marxis-strukturalis, Louis Althusser. Di mana pemikirannya mendekonstruksi (membongkar, menelenjangi) idiologi yang mengakar mapan dalam kehidupan.

Lebih jelas Althusser mengatakan, idiologi merupakan penindasan baru di abad dewasa ini (post-kolonialisme dan post-kapitalisme). Di sisi lain, idiologi lumrahnya juga dapat dikatakan penggerak sejarah. Membedai dengan Karl Marx, jika dia mengatakan bahwa determinasi penggerak sejarah, sangat dipengaruhi oleh penguasaan akan hal-hal bersifat materialistis. "Simple"nya, materi adalah penggerak sejarah. Maka, Louis Althusser berpendapat lain. Bahwa, sejarah bukanlah digerakkan oleh segala perihal perebutan materi. Melainkan, sejarah digerakkan oleh struktur idiologi yang mendominasi.

Idiologi inilah yang menjadi faktor determinan dalam menggerakkan manusia berpikir dan berperilaku. Tak terkecuali perebutan hal-hal bersifat materialistis.

Dalam bukunya, Filsafat Sebagai Senjata Revolusi, merupakan salah satu cara yang ditawarkan oleh Althusser untuk mendekonstruksi idiologi-idiologi yang mengakar. Secara ringkas Althusser berpendapat, penanaman idiologi ditanamkan oleh 2 model. Pertama, Aparatus Negara (institusi, polisi, tentara dsb), yang mana dalam hal ini, ia menanamkan idiologi bertendensi kepada hal represif.

Kedua, Aparatus Idiologi Negara (pendidikan, keluarga, media massa, masyarakat dsb), yang mencoba menanamkan struktur ideologi secara halus dan menyerang secara ketaksadaran.

Ketikkan pesan...
bagaimana menurut master. Apakah menjalankan bitcoin harus orang pendidikan ?
terjadi dikota saya

Saya rasa tidak masalah dengan orang yang harus pendidikan gan. Ketika orang benar-benar sudah memahami dan mengerti tentang bitcoin ini dia selalu membaca berita tentang bitcoin. Dengan cara tidak langsung dia sudah paham bagaimana cara kerjanya di Bitcoin ini gan. Kecuali maaf cakap ini gan, orang yang buta huruf, otomatis tidak bisa menjadi bitcoiner.


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: xrivaix on March 02, 2018, 06:09:44 PM
Kalau menurut ane pribadii tidak harus orang yang mempunyai pendidikan tinggi untuk terjun ke forum ini, hanya dibutuhkan nalar dan filing dan rasa ingin berusaha, untuk sistem merid saya rasa sudah benar dan kita juga bisa membedakan mana yang sudah mengerti dan bekum mengerti tentang forum ini


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: Daya17% on March 03, 2018, 04:59:00 AM
Kalau menurut saya gan, kita untuk mendapatkan hasil dari bitcoin tidak perlu yang berpendidikan tinggi gan,
Cukuplah untuk kita bisa membaca dan yakin belajar supaya kita bisa pelajari caranya yang lebih baik, agar bisa mendapatkan yang terbaik,intinya yang penting semangat.


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: Tsunami04 on March 03, 2018, 05:18:01 AM
Kalau soal pendidikan memang perlu gan, setidaknya kita bisa membaca dan memahami semua tata cara, bekrja diforum bitcoin,
Cuman tidak mesti kita berpendidikan yang tidak, seperti bekerja yang nyata, kita disini hanya perlu keyakinan dan mencari pengalaman dari user yang lain.


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: Deviaan on March 03, 2018, 05:19:51 AM
tidak harus orang yang berpendidikan gan. yang penting orang tersebut memiliki penalaran yang baik terhadap forum ini dan tentunya niat atau semangat untuk bisa menguasai ilmu yang ada di forum ini. tapi menurut saya sistem merit ini akan jadi pembeda antara orang yang sudah memahami forum ini dan mana orang yang masih belum terlalu paham. 

benar gan, saya sependapat dengan agan, tidak perlu harus berpendidikan untuk bergabung di bitcoin, apalagi tidak aturan jika bergabung di bitcoin harus punya pendidikan, yang penting bagi siapa saja yang bergabung di bitcoin mempunyai semangat dan niat untuk belajar agar bisa menguasai ilmu tentang bitcoin agar mencapai kesuksesan

setuju sekali, di jaman yang semakin maju ini belajar bisa didapatkan dari berbagai cara, terutama media sosial, asalkan memiliki semangat untuk belajar, memperdalam ilmu, rasa ingin tau yang besar dan terus berusaha agar bisa sukses menguasai ilmu bitcoin dan cryptocurrency.


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: Salelo on March 03, 2018, 05:29:29 AM
menurutku pemahaman dunia bitcoin itu tergantung dari diri kita sendiri, ketika kita menginginkan sesuatu kita harus mempelajarinya dengan baik, maka seuatu yg kita inginkan akan tercapai, namun jika kita menginginkan sesuatu tapi merasa masa bodo dengan mempelajari dasarNya maka kita tidak akan pernah mengerti apa itu bitcoin, :)


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: om_iyo on March 03, 2018, 05:31:35 AM
"Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin

Pendapat saya : Idiologi merupakan hal yang sangat determinan dalam kehidupan. Bagaimana tidak, dalam kehidupan sehari-sehari baik dari pola berperilaku maupun pola berpikir, kita tidak akan terlepas dari pengaruh struktur idiologi yang mendominasi. Sebuah perumpamaan, sekolah dan ijazah (dalam memahami perkembangan bitcoin)

Fakta di lapangan di kalangan sosial bermasyarakat mengatakan, bahwa tanpa bersekolah dan ijaazah, manusia akan menjadi makhluk bodoh, miskin, bahkan diklaim sebagai makhluk tergolong "primitif" dan tidak bisa menjalankan atau bekerja, apalagi investasi dibitcoin. Sehingga banyak manusia berlomba-lomba saling mengejar selembar kertas bernama ijazah di jenjang pendidikan setinggi mungkin supaya menjadi manusia pintar, kaya, berpangkat, bermartabat dan beradab.

Disadari atau tidak, hal ini akan mengakibatkan 2 konsekuensi. Pertama, tanpa bersekolah, manusia akan menjadi bodoh. Kedua, sekolah menjadi perlombaan untuk mengejar ijazah agar mendapat pekerjaan dan pangkat yang layak.

Jika kita cermati, 2 konsekuensi ini tampak sangat paradoksal. Kenapa, karena bagai mana mungkin sekolah yang dipercaya sebagai tempat menjadikan manusia berilmu, termarginalkan menjadi tempat kontestasi perebutan ijazah agar mendapatkan pangkat dan pekerjaan. Sehingga, sekolah tak lagi dijadikan tempat mendidik manusia agar mencari ilmu secara serius.

Lebih jauh, sekolah kini merupakan kontestasi media pencari pekerjaan. Maka tak heran semisal Agus Sunyoto mengatakan, SEKOLAH IALAH AJANG PEMBODOHAN. Karena kini ia menjadi tempat berlomba untuk mendapatkan pekerjaan, berburu nilai dan IPK setinggi mungkin. Bukan tempat yang secara serius mengajarkan peserta didiknya mendapat ilmu dan pelajaran.

Tidak hanya berhenti sampai di sana, hasil bersekolah berupa ijazah merupakan barometer "kepintaran" dan kesuksesan. Tentunya hal ini menjadi diskursus mitos-mitos baru sebagai konsekuesi modernitas (meminjam bahasa Max Horkheimer dan Teodor W. Adorno dalam bukunya Der Dialectic Aufklarung).
Kepercayaan (kesadaran) selayang pandang seputar sekolah dan ijazah di atas, merupakan fenomena kesadaran palsu, yang tak lain adalah dampak dari kesadaran yang terkonstruk sekaligus tertanam dalam struktur ideologi yang mendominasi.

Ada hal menarik saat membincang Ideologi dan kesadaran palsu. Namun, perbincangan kita hari ini kita batasi kepada salah seorang tokoh marxis-strukturalis, Louis Althusser. Di mana pemikirannya mendekonstruksi (membongkar, menelenjangi) idiologi yang mengakar mapan dalam kehidupan.

Lebih jelas Althusser mengatakan, idiologi merupakan penindasan baru di abad dewasa ini (post-kolonialisme dan post-kapitalisme). Di sisi lain, idiologi lumrahnya juga dapat dikatakan penggerak sejarah. Membedai dengan Karl Marx, jika dia mengatakan bahwa determinasi penggerak sejarah, sangat dipengaruhi oleh penguasaan akan hal-hal bersifat materialistis. "Simple"nya, materi adalah penggerak sejarah. Maka, Louis Althusser berpendapat lain. Bahwa, sejarah bukanlah digerakkan oleh segala perihal perebutan materi. Melainkan, sejarah digerakkan oleh struktur idiologi yang mendominasi.

Idiologi inilah yang menjadi faktor determinan dalam menggerakkan manusia berpikir dan berperilaku. Tak terkecuali perebutan hal-hal bersifat materialistis.

Dalam bukunya, Filsafat Sebagai Senjata Revolusi, merupakan salah satu cara yang ditawarkan oleh Althusser untuk mendekonstruksi idiologi-idiologi yang mengakar. Secara ringkas Althusser berpendapat, penanaman idiologi ditanamkan oleh 2 model. Pertama, Aparatus Negara (institusi, polisi, tentara dsb), yang mana dalam hal ini, ia menanamkan idiologi bertendensi kepada hal represif.

Kedua, Aparatus Idiologi Negara (pendidikan, keluarga, media massa, masyarakat dsb), yang mencoba menanamkan struktur ideologi secara halus dan menyerang secara ketaksadaran.

Ketikkan pesan...
bagaimana menurut master. Apakah menjalankan bitcoin harus orang pendidikan ?
terjadi dikota saya
Tulisannya panjang, kutipan2nya juga lumayan banyak. Cuma sepertinya dikutip utk mengarah pada suatu kesimpulan umum, sekolah itu ga penting, toh ada org yg sukses tanpa sekolah tinggi. Pun menjalankan bitcoin tanpa sekolah tinggi pun, faktanya ada yg bisa. Mungkin seperti itu hipotesa yg akan ditawarkan. Tp maaf, saya tidak setuju. Pertama, belajar tidak semata utk disiapkan utk kerja. Sekolah itu kan belajar, cm pk standar (grade), sehingga ada kesimpulan di akhit proses, oh anak ini berhasil atau tidak, divisualkan lewat angka (nilai). Org belajar tanpa sekolah pun ga masalah, tapi gimana dia mengukur hasil belajarnya?? Orang tanpa sekolah bisa sukses. Bener, memang ada. Tp perbandingannya brp persen dr sample anak yg sama2 tdk sekolah juga?? Yg tdk sekolah dan tdk sukses, juga jauh lbh banyak. Menjalankan bitcoin tanpa sekolah pun juga bisa, yg penting bs online dan baca tulis. Tp bitcoin itu butuh pengembangan, ga stuck disini saja. Dan itu butuh point of view dr berbagai ilmu; kl ga belajat, gmn caranya??


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: denasha92 on March 03, 2018, 06:25:22 AM
Menurut ane gak ada relevansinya antara orang yang bergelut di bitcoin harus yang berpendidikan dahulu, karena menurut ane kasarnya tidak berpendidikan atau dengan kata lain tidak mempunyai ijazah bisa saja lebih sukses dibandingkan yang tidak memiliki ijazah karena perbedaan kemauan ataupun skill diantara keduanya kemudian yang sekolah/kuliah rata2 mereka tidak mengambil ilmunya secara benar tapi kebanyakan hanya mendapatkan ijazah atau gelar


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: Salmari116 on March 03, 2018, 06:34:28 AM
Menurut saya, tentang pemahaman dunia bitcoin tidak mesti orang berpendidikan tinggi yang ilmunya khusus dibidang keuangan, tidak harus seperti itu. Asal kita mau berusaha membaca dan mengkaji tentang dunia bitcoin bisa saja, apalagi kini jamannya sudah maju jaringan internet sudah ada di sentauro pelosok negeri jadi tinggal buka di google dan baca baca kemudian pahami setiap persoalan yang kita mau


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: MarkingLand on March 03, 2018, 12:25:57 PM
"Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin

Pendapat saya : Idiologi merupakan hal yang sangat determinan dalam kehidupan. Bagaimana tidak, dalam kehidupan sehari-sehari baik dari pola berperilaku maupun pola berpikir, kita tidak akan terlepas dari pengaruh struktur idiologi yang mendominasi. Sebuah perumpamaan, sekolah dan ijazah (dalam memahami perkembangan bitcoin)

Fakta di lapangan di kalangan sosial bermasyarakat mengatakan, bahwa tanpa bersekolah dan ijaazah, manusia akan menjadi makhluk bodoh, miskin, bahkan diklaim sebagai makhluk tergolong "primitif" dan tidak bisa menjalankan atau bekerja, apalagi investasi dibitcoin. Sehingga banyak manusia berlomba-lomba saling mengejar selembar kertas bernama ijazah di jenjang pendidikan setinggi mungkin supaya menjadi manusia pintar, kaya, berpangkat, bermartabat dan beradab.

Disadari atau tidak, hal ini akan mengakibatkan 2 konsekuensi. Pertama, tanpa bersekolah, manusia akan menjadi bodoh. Kedua, sekolah menjadi perlombaan untuk mengejar ijazah agar mendapat pekerjaan dan pangkat yang layak.

Jika kita cermati, 2 konsekuensi ini tampak sangat paradoksal. Kenapa, karena bagai mana mungkin sekolah yang dipercaya sebagai tempat menjadikan manusia berilmu, termarginalkan menjadi tempat kontestasi perebutan ijazah agar mendapatkan pangkat dan pekerjaan. Sehingga, sekolah tak lagi dijadikan tempat mendidik manusia agar mencari ilmu secara serius.

Lebih jauh, sekolah kini merupakan kontestasi media pencari pekerjaan. Maka tak heran semisal Agus Sunyoto mengatakan, SEKOLAH IALAH AJANG PEMBODOHAN. Karena kini ia menjadi tempat berlomba untuk mendapatkan pekerjaan, berburu nilai dan IPK setinggi mungkin. Bukan tempat yang secara serius mengajarkan peserta didiknya mendapat ilmu dan pelajaran.

Tidak hanya berhenti sampai di sana, hasil bersekolah berupa ijazah merupakan barometer "kepintaran" dan kesuksesan. Tentunya hal ini menjadi diskursus mitos-mitos baru sebagai konsekuesi modernitas (meminjam bahasa Max Horkheimer dan Teodor W. Adorno dalam bukunya Der Dialectic Aufklarung).
Kepercayaan (kesadaran) selayang pandang seputar sekolah dan ijazah di atas, merupakan fenomena kesadaran palsu, yang tak lain adalah dampak dari kesadaran yang terkonstruk sekaligus tertanam dalam struktur ideologi yang mendominasi.

Ada hal menarik saat membincang Ideologi dan kesadaran palsu. Namun, perbincangan kita hari ini kita batasi kepada salah seorang tokoh marxis-strukturalis, Louis Althusser. Di mana pemikirannya mendekonstruksi (membongkar, menelenjangi) idiologi yang mengakar mapan dalam kehidupan.

Lebih jelas Althusser mengatakan, idiologi merupakan penindasan baru di abad dewasa ini (post-kolonialisme dan post-kapitalisme). Di sisi lain, idiologi lumrahnya juga dapat dikatakan penggerak sejarah. Membedai dengan Karl Marx, jika dia mengatakan bahwa determinasi penggerak sejarah, sangat dipengaruhi oleh penguasaan akan hal-hal bersifat materialistis. "Simple"nya, materi adalah penggerak sejarah. Maka, Louis Althusser berpendapat lain. Bahwa, sejarah bukanlah digerakkan oleh segala perihal perebutan materi. Melainkan, sejarah digerakkan oleh struktur idiologi yang mendominasi.

Idiologi inilah yang menjadi faktor determinan dalam menggerakkan manusia berpikir dan berperilaku. Tak terkecuali perebutan hal-hal bersifat materialistis.

Dalam bukunya, Filsafat Sebagai Senjata Revolusi, merupakan salah satu cara yang ditawarkan oleh Althusser untuk mendekonstruksi idiologi-idiologi yang mengakar. Secara ringkas Althusser berpendapat, penanaman idiologi ditanamkan oleh 2 model. Pertama, Aparatus Negara (institusi, polisi, tentara dsb), yang mana dalam hal ini, ia menanamkan idiologi bertendensi kepada hal represif.

Kedua, Aparatus Idiologi Negara (pendidikan, keluarga, media massa, masyarakat dsb), yang mencoba menanamkan struktur ideologi secara halus dan menyerang secara ketaksadaran.

Ketikkan pesan...
bagaimana menurut master. Apakah menjalankan bitcoin harus orang pendidikan ?
terjadi dikota saya
kalo yang dimaksud agan pendidikan disini adalah pendidikan formal, menurut saya tidak perlu seseorang menjalankan bitcoin ini harus seorang yang bertitel sarjana atau lainnya, tapi pendidikan disini bermakna lebih luas, saya rasa memang orang yang menjalankan bitcoin haruslah orang berpendidikan yang artinya sebelum orang ini terjun menjalankan bitcoin itu harus mempunyai pengetahuan tentang bitcoin ini, karena tanpa dibarengi dengan pengetahuan tentang bitcoin saya rasa akan mustahil untuk berhasil.


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: Bangboy on March 03, 2018, 12:57:34 PM
Saya rasa untuk memahami bitcoin  tidak mesti berpendidikan formal yang tinggi karena realitanya banyak yang telah mendapatkan keuntungan dari bitcoin yang belum sempat mengikuti pendidikan yang tinggi, hanya saja bagi bitcoiners harus memahami pengetahuan yang bersifat investasi cryptocurrency, dan bekerja keras juga menjadi faktor utama untuk mencapai keberhasilan


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: mintaqo94 on March 03, 2018, 01:53:58 PM
Pendidikan yang universal dapam memahami situs ini, dengan adanya bitcoin semakin tinggi atau banyak yang ambisi dalam mengejar coin coin tersebut, nah kemudian di antaranya banyak juga terbagi situs situs di dalam memahami dunia nyata pebghasilan uang demi imbalan, sehingga banyak juga manusia yang mempunyai impian sehingga menjadi nyata.


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: Gayong88 on March 03, 2018, 02:15:53 PM
Untuk menekuni bitcoin ini tidak perlu orang yang berpendidikan gan asalkan bukan orang awam saja,belajar bitcoin orang bodoh pun bisa asalkan bisa membaca,pinter dalam menggunakan android atau pun laptop kalau itu bisa berarti udah bisa belajar bitcoin


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: 2tang on March 03, 2018, 08:59:04 PM
Untuk menekuni bitcoin ini tidak perlu orang yang berpendidikan gan asalkan bukan orang awam saja,belajar bitcoin orang bodoh pun bisa asalkan bisa membaca,pinter dalam menggunakan android atau pun laptop kalau itu bisa berarti udah bisa belajar bitcoin

Benar sekali gan asalkan kita mempunyai niat dan kemauan yang tinggi untuk mempelajarinya pasti juga akan mampu untuk menangkap semua isi dalam Crypto meski kesanya di internet dan hanya untuk orang yang intelek namun faktanya semua orang juga pasti mampu asalkan mereka mau masuk ke dalamnyanya , rata-rata orang hanya melihat luarnya saja dan sudah merasa tidak mampu maka selamanya tidak akan mampu meski itu orang yang berpendidikan.


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: Abuknedy45 on March 04, 2018, 12:25:05 AM
menurut ane memhami bitcoin tidak dibatasi kepada orang tertentu saja tidak semestinya harus berpendidikan formal yang terpenting adalah dalam menekuni bitcoin harus  bisa membaca terus menekuni serta memahami dan adanya minat mau belajar terus dapat megerti dan memahami cara berinvestasi di bitcoin dan megembangkan sehingga dapat keutungan dan hasil yang memuaskan dari bitcoin tersebut.


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: Abuknedy45 on March 04, 2018, 12:32:37 AM
kalau menurut ane gan,dalam menekuni bitcoin memang harus mempunyai ilmu yang lebih luas walaupun tidak semestinya berpendidikan formal banyak kawan yang udah sukses di bitcoin bukan para para intelektulaitasyang handal tapi yang mau menekuni serta belajar megeikuti terus arah perekembangan bitcoin dari hari kehari baik cara investasi yang benar dan trending sehingga menhasilkan apa yang diharapakan walau tidak sepenuhnya tercapai.


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: wismases on March 04, 2018, 02:37:19 AM
Untuk menekuni bitcoin ini tidak perlu orang yang berpendidikan gan asalkan bukan orang awam saja,belajar bitcoin orang bodoh pun bisa asalkan bisa membaca,pinter dalam menggunakan android atau pun laptop kalau itu bisa berarti udah bisa belajar bitcoin
Kita melihat perkembangan bitcoin bagaimana dan belajar dari kawan kawan untuk memenuhi kriteria dalam bergabung dengan bitcoin, dan juga  di teruskan dengan menbaca dan memahami mengenai bitcoin ane sangat yakin pasti bisa asal memenuhi kriteria.


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: ajomanih on March 04, 2018, 02:56:14 AM
menurut saya jika ingin berkecimpung di dunia crypto saya rasa tidak memandang latar belakang pendidikan , jika seseorang sudah paham dengan internet dan sudah mengerti dengan teknologi bisa saja orang itu mudah memahami dunia bitcoin, karena dengan bergabung dengan forum ini akan memberikan banyak ilmu dan pengetahuan yang didapat dari pengalaman para senoir - senior di forum ini.



Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: Koeskoesnadi on March 04, 2018, 03:14:36 AM
Pendidikan itu sangat penting bagi kita gan,tapi untuk masuk dalam dunia crypto tidak harus orang berpendidikan yang tinggi.
Belajar bitcoin bisa secara otodidak ataupun kelompok,asal kita harus sabar dan telaten mempelajarinya.apalagi ada forum seperti ini sangatlah membantu kita untuk sharing sekaligus jadi tempat silaturahmi untuk para bitcoiner.


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: Adan Jumphoih on March 04, 2018, 05:45:37 AM
"Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin

Pendapat saya : Idiologi merupakan hal yang sangat determinan dalam kehidupan. Bagaimana tidak, dalam kehidupan sehari-sehari baik dari pola berperilaku maupun pola berpikir, kita tidak akan terlepas dari pengaruh struktur idiologi yang mendominasi. Sebuah perumpamaan, sekolah dan ijazah (dalam memahami perkembangan bitcoin)

Fakta di lapangan di kalangan sosial bermasyarakat mengatakan, bahwa tanpa bersekolah dan ijaazah, manusia akan menjadi makhluk bodoh, miskin, bahkan diklaim sebagai makhluk tergolong "primitif" dan tidak bisa menjalankan atau bekerja, apalagi investasi dibitcoin. Sehingga banyak manusia berlomba-lomba saling mengejar selembar kertas bernama ijazah di jenjang pendidikan setinggi mungkin supaya menjadi manusia pintar, kaya, berpangkat, bermartabat dan beradab.

Disadari atau tidak, hal ini akan mengakibatkan 2 konsekuensi. Pertama, tanpa bersekolah, manusia akan menjadi bodoh. Kedua, sekolah menjadi perlombaan untuk mengejar ijazah agar mendapat pekerjaan dan pangkat yang layak.

Jika kita cermati, 2 konsekuensi ini tampak sangat paradoksal. Kenapa, karena bagai mana mungkin sekolah yang dipercaya sebagai tempat menjadikan manusia berilmu, termarginalkan menjadi tempat kontestasi perebutan ijazah agar mendapatkan pangkat dan pekerjaan. Sehingga, sekolah tak lagi dijadikan tempat mendidik manusia agar mencari ilmu secara serius.

Lebih jauh, sekolah kini merupakan kontestasi media pencari pekerjaan. Maka tak heran semisal Agus Sunyoto mengatakan, SEKOLAH IALAH AJANG PEMBODOHAN. Karena kini ia menjadi tempat berlomba untuk mendapatkan pekerjaan, berburu nilai dan IPK setinggi mungkin. Bukan tempat yang secara serius mengajarkan peserta didiknya mendapat ilmu dan pelajaran.

Tidak hanya berhenti sampai di sana, hasil bersekolah berupa ijazah merupakan barometer "kepintaran" dan kesuksesan. Tentunya hal ini menjadi diskursus mitos-mitos baru sebagai konsekuesi modernitas (meminjam bahasa Max Horkheimer dan Teodor W. Adorno dalam bukunya Der Dialectic Aufklarung).
Kepercayaan (kesadaran) selayang pandang seputar sekolah dan ijazah di atas, merupakan fenomena kesadaran palsu, yang tak lain adalah dampak dari kesadaran yang terkonstruk sekaligus tertanam dalam struktur ideologi yang mendominasi.

Ada hal menarik saat membincang Ideologi dan kesadaran palsu. Namun, perbincangan kita hari ini kita batasi kepada salah seorang tokoh marxis-strukturalis, Louis Althusser. Di mana pemikirannya mendekonstruksi (membongkar, menelenjangi) idiologi yang mengakar mapan dalam kehidupan.

Lebih jelas Althusser mengatakan, idiologi merupakan penindasan baru di abad dewasa ini (post-kolonialisme dan post-kapitalisme). Di sisi lain, idiologi lumrahnya juga dapat dikatakan penggerak sejarah. Membedai dengan Karl Marx, jika dia mengatakan bahwa determinasi penggerak sejarah, sangat dipengaruhi oleh penguasaan akan hal-hal bersifat materialistis. "Simple"nya, materi adalah penggerak sejarah. Maka, Louis Althusser berpendapat lain. Bahwa, sejarah bukanlah digerakkan oleh segala perihal perebutan materi. Melainkan, sejarah digerakkan oleh struktur idiologi yang mendominasi.

Idiologi inilah yang menjadi faktor determinan dalam menggerakkan manusia berpikir dan berperilaku. Tak terkecuali perebutan hal-hal bersifat materialistis.

Dalam bukunya, Filsafat Sebagai Senjata Revolusi, merupakan salah satu cara yang ditawarkan oleh Althusser untuk mendekonstruksi idiologi-idiologi yang mengakar. Secara ringkas Althusser berpendapat, penanaman idiologi ditanamkan oleh 2 model. Pertama, Aparatus Negara (institusi, polisi, tentara dsb), yang mana dalam hal ini, ia menanamkan idiologi bertendensi kepada hal represif.

Kedua, Aparatus Idiologi Negara (pendidikan, keluarga, media massa, masyarakat dsb), yang mencoba menanamkan struktur ideologi secara halus dan menyerang secara ketaksadaran.

Ketikkan pesan...
bagaimana menurut master. Apakah menjalankan bitcoin harus orang pendidikan ?
terjadi dikota saya


Kalau menurut saya memang yang berpendidikan selangkah lebih baik dalam cara berbicara,adap,sopan santun,dan punya tata krama yang baik pastinya
Tapi kalau dalam dunia bitcoin pastinya tidak menutup ruang untuk yang tidak berpendidikan,yang penting setiap orang mau belajar dan mentekuni dengan baik apa itu bitcoin.


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: Ngajim on March 04, 2018, 06:26:30 AM
Saya sendiri disini cm sebagai lulusan sltp.menurut saya pemikiran orang berbeda2 dlam menanggapi suatu maslah.seperti thred ini pasti tanggapanya lain2.kalo menurut sya setiap ilmu itu apa tempatnnya masing.contohnya apabila seseorang punya ilmu kedokteran pasnya untuk kesehatan.apabila ilmu akuntan pasnya untuk pekerjaan akuntansi dan lain2nya masih banyak lagi.tetapi ilmu juga ada dua
1.ilmu teori(ilmu yang didapat disekolah)
2.ilmu praktek/pengalaman(yang bisa didpat dlm kehidupan sehari-hari
 Dari itu semua saya menyimpulkan keduanya tersebut harus saling berhubungan.tapi kalo orang seperti saya sekolah juga terlalu minim.untuk mengejar ketinggalan ilmu teori saya hanya dengan 1 cara yaitu rajin membaca.jadi.untuk diforum bitcoin sya rasa tidak perlu sekolah tinggi yang penting rajin membaca ilmu disini akan masuk dengan sendirinya.bagi sya ilmu yang paling berharga yaitu PENGALAMAN


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: Mahdir99 on March 04, 2018, 01:09:57 PM
Yang saya ketahui tidak ada patokan harus berpendidikan tinggi untuk terjun ke dunia bitcoin, yang dibutuhkan disini adalah kegigihan dan semangat seseorang untuk belajar dan memahami tentang forum ini.


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: qdenova on March 04, 2018, 01:13:46 PM
Bagi ane gan,, semua manusia tidak di takdirkan untuk dapat meraih kesuksesan dari dia di lahirkan hingga akhir hayatnya, ketika seseorang itu memiliki kesungguhan untuk berusaha dan berdoa walaupun dengan keadaan yang serba keterbatasan. semua manusia miliki cara masing masing untuk mendapatkan hasil yang maksimal di dunia bitcoin.


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: Frank Castle on March 04, 2018, 01:29:20 PM
Gan , panjang banget penjabaran nya , tapi yang dipertanyakan cuma ini :" Apakah menjalankan bitcoin harus orang pendidikan ?"...  ;D
Saya kurang setuju jika disebut harus orang pendidikan. Lebih tepat orang yang punya pengetahuan . Orang yang punya pengetahuan belum tentu orang yang punya pendidikan .
sedikitnya orang harus punya pengetahuan tentang bitcoin baru bisa menjalankan nya. itu menurut saya.
Sependapat dengan agan, karena saya sendiri tau bitcoin malah dr kawan saya yang sedulur sikep (suku samin) yang tidak prnh sekolah. Memang aturan sukunya dilarang bersekolah tp dia bisa baca tulis belajar sendiri dari teman diluar sukunya, dan dia tau soal bitcoin ini juga diajari mahasiswa yang prnh meneliti suku samin. Jadi kesimpulannya pengetahuan apapun-termasuk bitcoin tidak hanya di dapatkan d lembaga formal saja. Dimanapun dengan siapapun bisa asal ada tekad dan kemauan.


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: wahyuni660 on March 04, 2018, 01:58:21 PM
Saya sangat sependapat dengan agan2 yg lain... Semua orang beleh menggeluti dunia crypto, tidak memandang dr segi perpendidikan atau lain sebagainya....asalkan dia mampu dan mengerti dengan internet dan komputerisasi... Terkadang orang berpendidikanpun belum tentu bisa menguasai internet dan komputerisasi.........


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: icalical on March 04, 2018, 03:25:54 PM
Ane agak gak ngerti sih maksud tritnya,

Judulnya Neo-Imperialisme (Penjajahan Gaya Baru), di awal membahas soal ideologi dan tingkat pendidikan, kemudian di tengah bahas soal Kapitalis vs Komunis,
Diakhiri dengan statement terjun ke dunia bitcoin gak butuh pendidikan,

Gak ngerti apa hubungannya Neo-Imperialisme sama bitcoin,

Pendidikan itu penting gan, sangat penting malah, bukan cuma masalah ijasah nya. Tapi pengalaman yg diperoleh selama menjalani pendidikan. Orang yg menjalani pendidikan di universitas dan memiliki pengalaman akademis tentu memiliki pola pikir yg jauh berbeda dengan yg tidak. Tidak semua orang yg berpindidikan pandai, tapi mereka jelas berfikir dan bertindak lebih terstruktur. (Dari pada yg tidak). Dalam pendidikan sebenarnya tidak dituntut jadi orang pintar, tapi agar bisa berpikir rasional dan logis.

Selanjutnya, Bitcoin jelas jelas produk kapitalis,

Terakhir, apakah orang harus berpendidikan untuk masuk ke dunia Bitcoin?
Tentu tidak, tapi pasti ada keuntungan keuntungan yg dimiliki orang berpendidikan dibanding yg tidak, (meskipun juga ada kerugiannya). Bahkan walapun sama sama berpendidikan tentu orang yg pendidikannya lebih relevan dengan bitcoin akan memiliki keuntungan lebih,
Berpendidikan di bidang Ekonomi, Investasi, atau teknologi misalnya


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: Arya metha on March 04, 2018, 04:49:52 PM
tidak harus berpendidikan, karena semua orang bisa melalukan bitcoin. kita tidak bisa melihat dari segi fisik, maupun orang berpendidikan atau tidak karena semua takdir, rezeki sudah ada yang mengatur. tentang kitanya aja bisa berusaaha lebih keras atau hanya diam saja.


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: vanesha on March 04, 2018, 07:14:21 PM
Kenapa harus orang yang berpendidikan? sepertinya tidak gan,saya sendiri tidak punya latar belakang pendidikan yang tinggi.Saya hanya tamatan SLTA sederajat,akan tetapi kita sekarang ini di dunia cryptocurrency yang dimana semua kalangan bisa mempelajarinya asal betul-betul mau belajar.Toh di dunia pendidikan di negara kita ini juga kita tidak mempelajari yang namanya cryptocurrency.Di ibaratkan kita ini sekarang di dunia perdagangan offline,siapa saja dapat belajar jual beli barang,makanan ataupun lainnya tanpa harus punya prestasi dan pendidikan tinggi.


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: JembatanMerah on March 04, 2018, 07:25:03 PM
kalau harus berpendidikan, saya kira iya. karena kita harus tahu seluk beluk pengetahuan tentang btc. tetapi btc tidak harus bagi orang yang belajar formal, pendidikan informalpun misalkan belajar oautodidak saya kira tidak ada masalah
Iya saya setuju gan,kita harus tahu seluk beluk pengetahuan tentang btc,karna tidak mudah menggunakan btc tanpa pengetahuan,modal awal nya ya pendidikan,klo kita tidak mempunyai pendidikan,bagaimana kita bisa belajar menggunakan btc memahaminya,dak menjalankannya

setuju banget gan, pendidikan itu memang perlu tapi rasanya tidak harus dengan pendidikan tinggi untuk bisa menyelami dunia btc dan cryptocurrency, karena pada dasarnya rajin membaca,usaha dan keingintauan yang tinggi cukup sebagai modalnya.


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: cloudproject on March 04, 2018, 07:43:43 PM
kalo menurut saya ya pendidikan itu penting, cuman sistem pendidikan negara kitanya saja yang masih terbilang abal" yang begitu berbeda dengan sistem pendidikan luar dan yang lebih benar tidak butuh ijazah yang penting tahu ilmunya dulu
contohnya juga orang yang menjadi trader harus tahu benar ilmu analisa dan juga keuangan dan pasti antara agan sekalian juga ada rasa keinginan untuk membuat koin sendiri dan pastinya akan belajar mengenai teknologi blockchain dan smart contract nya juga.
intinya cara pandang saja gan toh juga orang yang menjadi bounty hunter saja mesti membutuhkan ilmu analisa, management waktu, dan juga bahasa asing


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: armanhusni on March 04, 2018, 10:02:48 PM
"Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin

Pendapat saya : Idiologi merupakan hal yang sangat determinan dalam kehidupan. Bagaimana tidak, dalam kehidupan sehari-sehari baik dari pola berperilaku maupun pola berpikir, kita tidak akan terlepas dari pengaruh struktur idiologi yang mendominasi. Sebuah perumpamaan, sekolah dan ijazah (dalam memahami perkembangan bitcoin)

Fakta di lapangan di kalangan sosial bermasyarakat mengatakan, bahwa tanpa bersekolah dan ijaazah, manusia akan menjadi makhluk bodoh, miskin, bahkan diklaim sebagai makhluk tergolong "primitif" dan tidak bisa menjalankan atau bekerja, apalagi investasi dibitcoin. Sehingga banyak manusia berlomba-lomba saling mengejar selembar kertas bernama ijazah di jenjang pendidikan setinggi mungkin supaya menjadi manusia pintar, kaya, berpangkat, bermartabat dan beradab.

Disadari atau tidak, hal ini akan mengakibatkan 2 konsekuensi. Pertama, tanpa bersekolah, manusia akan menjadi bodoh. Kedua, sekolah menjadi perlombaan untuk mengejar ijazah agar mendapat pekerjaan dan pangkat yang layak.

Jika kita cermati, 2 konsekuensi ini tampak sangat paradoksal. Kenapa, karena bagai mana mungkin sekolah yang dipercaya sebagai tempat menjadikan manusia berilmu, termarginalkan menjadi tempat kontestasi perebutan ijazah agar mendapatkan pangkat dan pekerjaan. Sehingga, sekolah tak lagi dijadikan tempat mendidik manusia agar mencari ilmu secara serius.

Lebih jauh, sekolah kini merupakan kontestasi media pencari pekerjaan. Maka tak heran semisal Agus Sunyoto mengatakan, SEKOLAH IALAH AJANG PEMBODOHAN. Karena kini ia menjadi tempat berlomba untuk mendapatkan pekerjaan, berburu nilai dan IPK setinggi mungkin. Bukan tempat yang secara serius mengajarkan peserta didiknya mendapat ilmu dan pelajaran.

Tidak hanya berhenti sampai di sana, hasil bersekolah berupa ijazah merupakan barometer "kepintaran" dan kesuksesan. Tentunya hal ini menjadi diskursus mitos-mitos baru sebagai konsekuesi modernitas (meminjam bahasa Max Horkheimer dan Teodor W. Adorno dalam bukunya Der Dialectic Aufklarung).
Kepercayaan (kesadaran) selayang pandang seputar sekolah dan ijazah di atas, merupakan fenomena kesadaran palsu, yang tak lain adalah dampak dari kesadaran yang terkonstruk sekaligus tertanam dalam struktur ideologi yang mendominasi.

Ada hal menarik saat membincang Ideologi dan kesadaran palsu. Namun, perbincangan kita hari ini kita batasi kepada salah seorang tokoh marxis-strukturalis, Louis Althusser. Di mana pemikirannya mendekonstruksi (membongkar, menelenjangi) idiologi yang mengakar mapan dalam kehidupan.

Lebih jelas Althusser mengatakan, idiologi merupakan penindasan baru di abad dewasa ini (post-kolonialisme dan post-kapitalisme). Di sisi lain, idiologi lumrahnya juga dapat dikatakan penggerak sejarah. Membedai dengan Karl Marx, jika dia mengatakan bahwa determinasi penggerak sejarah, sangat dipengaruhi oleh penguasaan akan hal-hal bersifat materialistis. "Simple"nya, materi adalah penggerak sejarah. Maka, Louis Althusser berpendapat lain. Bahwa, sejarah bukanlah digerakkan oleh segala perihal perebutan materi. Melainkan, sejarah digerakkan oleh struktur idiologi yang mendominasi.

Idiologi inilah yang menjadi faktor determinan dalam menggerakkan manusia berpikir dan berperilaku. Tak terkecuali perebutan hal-hal bersifat materialistis.

Dalam bukunya, Filsafat Sebagai Senjata Revolusi, merupakan salah satu cara yang ditawarkan oleh Althusser untuk mendekonstruksi idiologi-idiologi yang mengakar. Secara ringkas Althusser berpendapat, penanaman idiologi ditanamkan oleh 2 model. Pertama, Aparatus Negara (institusi, polisi, tentara dsb), yang mana dalam hal ini, ia menanamkan idiologi bertendensi kepada hal represif.

Kedua, Aparatus Idiologi Negara (pendidikan, keluarga, media massa, masyarakat dsb), yang mencoba menanamkan struktur ideologi secara halus dan menyerang secara ketaksadaran.

Ketikkan pesan...
bagaimana menurut master. Apakah menjalankan bitcoin harus orang pendidikan ?
terjadi dikota saya

yang dibutuhkan disini bukanlah ijazah yang bergelar sarjana melainkan yang dibutuhkan dalam forum ini adalah mereka yang mengetahui sedikit banyaknya mengenai mata uang Cryptocurrency, saya pikir tanpa pendidikan yang tinggi kita bisa mendapatkan ilmu mengenai perkembangan bitcoin disini.


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: papdog7878 on March 05, 2018, 01:08:34 AM
Bagi saya tidak salah juga kalau memang yang berpendidikan karena lebih mudah lagi dalam menerab dan memahami tentang apa itu btc,ke ingintahuan   tentang ilmu btc itu penting mkanya butuh pendidikan,dan kita harus hargai juga yang awam ini meskipun tidak berpendidikan tinggi yg bnyak kita liat bitcoiner itu adalah merka yang awam,jadi sama sama kita berbagi dalam forum ini.


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: adany11 on March 05, 2018, 01:37:23 AM
Pada dasar nya pendidikan itu sangat penting,tanpa pendidikan sedikit pun juga bukan jaminan untuk bisa mengetahui tentang mata uang digital yang sangat canggih ini, untuk memahami dan mempelajari dunia cryptocurrency butuh wawasan yang luas serta seluk beluk bitcoin mkanya  pendidikan itu wajib, jadi tanpa pendidikan kita ngak bisa baca dan nulis lalu bagai mana bisa menggerti tentang bitcoin di jaman yang serba canggih ini,di jaman era digital kita butuh pendidikan untuk mudah menuju sebuah keberhasilan.


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: Sekai on March 05, 2018, 03:08:27 AM
menurut saya tidak  harus berpendidikan tinggi untuk memahami bitcoin hanya perlu keuletan dan semangat untuk mendalami dunia cryptocurrentcy.bahkan saya juga pernah mendengar dari rekan ada bitcoiner yang sukses mengembangkan bitcoin walau dia hanya lulusan SMP.saya sebagai pemula juga tidak berpendidikan tinggi saya belajar dunia crypto dari forum ini.


Title: Re: "Ideologi dan Neo-Imperialisme" memahami Dunia Bitcoin
Post by: Akarpictures on March 05, 2018, 03:54:14 AM
kalau harus berpendidikan, saya kira iya. karena kita harus tahu seluk beluk pengetahuan tentang btc. tetapi btc tidak harus bagi orang yang belajar formal, pendidikan informalpun misalkan belajar oautodidak saya kira tidak ada masalah

Benar memang yang agan katakan, tetapi memahami bitcoin tidak bisa tanpa pembimbing yang sudah benar-benar memahami tentang dunia criptocurrency (bitcoin), tanpa pendamping sulit untuk bisa, mungkin akan lama bila belajar sendiri.