Bitcoin Forum

Orang-orang mengatakan:
"Tanpa key yang Anda miliki, bukanlah Bitcoin milik Anda"
"Tanpa key yang Anda miliki, bukanlah kripto milik Anda"
Hal ini benar adanya dan bukan hanya untuk Bitcoin saja, tetapi juga demikian untuk altcoin.

Oleh karena itu, Saya akan memberikan beberapa poin yang akan memainkan peran penting untuk tetap menjaga keamanan kripto yang Anda miliki.


[1] Jangan menyimpan koin pada exchange (pertukaran) untuk waktu yang terlalu lama, karena ini merupakan kesalahan fatal bagi Anda.
[2] Jangan menggunakan dompet yang mana Anda tidak memiliki akses penuh terhadap private key (kunci pribadi) dompet tersebut.
[3] Lakukan riset sendiri terhadap koin yang Anda inginkan, cari tahu bagaimana dompet yang mereka kembangkan/yang dapat digunakan (dari pihak ke3 misalnya) dan pilihlah satu yang menurut Anda paling tepat jika suatu saat Anda membeli koin tersebut dan menarik koin tersebut dari penyedia exchange.
[4] Membaca tutorial bagaimana cara memverifikasi dompet (jika memungkinkan), mencadangkan seed, private key, mencadangkan dompet dan langkah-langkah untuk pemulihan dompet.
[5] Uji kembali seed, private key, mencadangkan wallet, dan kemudian lakukan deposit uang pada dompet yang hasil uji cobanya bagus.
[6] Hindari menggunakan layanan hosting masternode/share masternode.
[7] Jangan menyimpan koin Anda pada layanan mixing untuk waktu yang lama, segera lakukan penarikan setelah proses mixing selesai.
[8] Cek persyaratan KYC yang terdapat pada layanan pertukaran (exchange) yang masuk daftar rencana Anda untuk membeli koin di platform tersebut.

---

[1] Jangan menyimpan koin Anda pada exchange (pertukaran) untuk waktu yang terlalu lama, karena ini merupakan kesalahan fatal bagi Anda.

Risiko terkena peretasan, exchange menjadi scam, exchange besar juga bisa terkena peretasan, exchange besar juga bisa menjadi scam, menjaga koin Anda dengan lebih berhati-hati adalah cara terbaik untuk Anda.
Baca selengkapnya di:

• Mt. Gox (https://en.wikipedia.org/wiki/Mt._Gox)
• QuadrigaCX (https://www.ccn.com/california-engineer-loses-422000-in-life-savings-after-using-quadrigacx-is-help-coming/)
• Daftar exchange yang terkena hack periode 2011 / 2019 (https://bitcointalk.org/index.php?topic=5090869.0)

[2] Jangan menggunakan dompet yang mana Anda tidak memiliki akses penuh terhadap private key (kunci pribadi) dompet tersebut.

Anda perlu membaca tentang dompet kustodial dan non-kustodial (https://bitcointalk.org/index.php?topic=5173370.0)
Saya menyarankan Anda untuk menggunakan dompet non-kustodial yang mana Anda memiliki akses penuh terhadap dompet termasuk private key. menggunakan dompet ini tidak akan ada yang mencuri bitcoin Anda, kecuali, apabila Anda kehilangan private key yang Anda miliki. Artinya Anda harus memperhatikan private key dan juga keamanan pada komputer Anda, itu saja.

[3] Lakukan riset sendiri terhadap koin yang Anda inginkan, cari tahu bagaimana dompet yang mereka kembangkan/yang dapat digunakan (dari pihak ke3 misalnya) dan pilihlah satu yang menurut Anda paling tepat jika suatu saat Anda membeli koin tersebut dan menarik koin tersebut dari penyedia exchange.

Langkah ini akan sangat membantu Anda untuk melakukan persiapan yang lebih baik untuk apa yang akan Anda lakukan selanjutnya setelah sukses melakukan pembelian terhadap koin yang Anda sukai/minati.
Anda akan mengetahui dompet mana yang harus Anda gunakan, di mana tempat mengunduh dompet, bagaimana cara memasang dompet, mencadangkan, memulihkan dan melakukan pengujian semua langkah tersebut pada komputer Anda.
Bagaimana cara mencarinya?

• Apabila Anda beminat terhadap proyek yang sudah terdaftar di coinmarketcap.com (~ CMC) > mulailah dari CMC untuk mendapatkan informasi website resmi proyek, akun github, dan lain sebagainya dari proyek tersebut
• Apabila Anda berminat terhadap proyek yang belum terdaftar di CMC dan Anda mengetahui website resmi dari proyek tersebut > mulailah dari website tersebut untuk mendapatkan banyak hal mengenai proyek
• Apabila Anda berminat terhadap proyek yang tidak terdaftar di CMC dan Anda mengetahui website dari proyek tersebut > Mulailah dengan melakukan riset Anda sendiri melalui Google, cara ini memiliki tingkat risiko yang lebih tinggi. ini merupakan opsi terakhir yang harus Anda lakukan.

Keuntungan:
Ini akan lebih menghemat waktu yang Anda miliki, semakin singkat waktu yang Anda gunakan setelah melakukan pembelian melalui exchange, semakin aman dan semakin rendah tingkat risiko yang harus Anda tanggung, karena Anda dapat memindahkan koin dari exchange ke dompet yang Anda miliki dalam hitungan menit/secepat mungkin.

[4] Membaca tutorial bagaimana cara memverifikasi dompet (jika memungkinkan), mencadangkan seed, private key, mencadangkan dompet dan langkah-langkah untuk pemulihan dompet.

Menggunakan dompet non-kustodial bukan berarti sepenuhnya aman, karena ini bergantung pada keamanan komputer yang Anda miliki dan dompet yang diunduh dan diinstall, pastikan software tersebut adalah yang resmi, serta pastikan yang Anda pilih tersebut bebas ancaman/malware atau tidak.
Mengetahui bagaimana cara memverifikasi dompet (untuk memastikan apakah ini resmi atau tidak) ini sangat penting dan vital. lakukan hal ini ketika menggunakan dompet sebelum melakukan transaksi.

Apresiasi bantuan dari @DdmrDdmr (https://bitcointalk.org/index.php?action=profile;u=1582324) untuk mengingatkan bahwa memverifikasi kualitas dompet dan fungsinya juga penting, jika ditemukan dompet memiliki kualitas yang buruk dan fungsi operasional dompet yang jelek, ini dapat mencegah kehilangan uang yang Anda miliki.

Silakan baca selengkapnya di:

• Electrum wallet - Update safely and avoid phising wallets? (https://bitcointalk.org/index.php?topic=5178675.0)
• Issues if wallet crashes (DdmrDdmr) (https://bitcointalk.org/index.php?topic=5178747.msg52269993#msg52269993)

[5] Uji kembali seed, private key, cadangan dompet, dan kemudian lakukan deposit uang pada dompet yang memiliki hasil uji coba baik.

Setelah memverifikasi dompet (jika fitur ini tersedia) dan Anda memasang dompet pada perangkat, sudah membuat cadangan (pada langkah [4]). Sekarang waktunya untuk melakukan uji coba cadangan tersebut pada perangkat yang sama atau pada perangkat berbeda.
Cek semua cadangan yang ada untuk memastikan bahwa ketika pada suatu saat perangkat Anda mengalami kerusakan atau masalah, Anda tetap bisa memulihkan dompet(memastikan seed tidak ada yang salah ketik/salah posisi, private key dan sebagainya.)

Baca selengkapnya di:

• [Guide] How to create your customized Bitcoin-Address (vanitygen) – step by step (https://bitcointalk.org/index.php?topic=5096373.0)

[6] Hindari menggunakan layanan hosting masternode/share masternode.

Ini hampir sama dengan menyimpan koin pada exchange terlalu lama dan Anda tidak memiliki kontrol penuh terhadap uang Anda.
Baca selengkapnya:

• GINcoin (https://bitcointalk.org/index.php?topic=2998031.0): Shutdown their masternode hosting service, without announcement in their ANN thread or on their website. They only announced it in their Discord.

[7] Jangan menyimpan koin Anda pada layanan mixing untuk waktu yang lama, segera lakukan penarikan setelah proses mixing selesai.

Ini juga masih hampir sama dengan menyimpan koin pada exchange atau layanan masternode/shared masternode terlalu lama.
Baca selengkapnya di:

• BitBlender (https://bitcointalk.org/index.php?topic=5153859.0): likely scam exit
• Bestmixer.io (https://darknetlive.com/post/dutch-police-seize-bitcoin-tumbler-bestmixer-io/): suddenly shutdown by Dutch FIOD.

[8] Cek persyaratan KYC yang terdapat pada layanan pertukaran (exchange) yang masuk daftar rencana Anda untuk membeli koin di platform tersebut.

Langkah ini merupakan hal yang harus Anda lakukan. Ini akan lucu ketika sebenarnya Anda membuat akun exchange untuk membeli koin yang Anda minati dan akan melakukan penarikan setelahnya untuk disimpan pada dompet yang mana Anda memiliki kontrol penuh (memiliki private key sendiri), tetapi setelah itu Anda tidak bisa menarik uang/koin karena KYC gagal.

Tentunya, jika Anda tidak ingin melakukan KYC, Anda tidak perlu membuat akun dan mengirimkan uang Anda (bitcoin, fiat, dan aset lainnya) pada exchange tersebut. Yang kemudian Anda diharuskan untuk melakukan KYC (sementara Anda tidak ingin melakukannya saat memulai).

Sebagai tambahan, Pastikan juga apabila untuk menarik uang diwajibkan KYC, maka KYC yang Anda berikan harus diterima terlebih dahulu (sukses verifikasi), sebelum Anda mengirimkan uang pada akun exchange tersebut.

Seperti yang disebutkan oleh mas joniboini,  terdapat beberapa exchange yang bahkan tidak memberikan notifikasi atau pemberitahuan ketika Anda belum sukses verifikasi KYC. Hal seperti ini perlu Anda waspadai agar aset tidak mengendap pada exchange. Baca selengkapnya pada komentar di bawah ini (https://bitcointalk.org/index.php?topic=5181946.msg52384021#msg52384021)

Terkadang, saya melihat banyak orang yang komplain mereka gagal untuk verifikasi KYC yang disebabkan oleh beberapa alasan:

• kartu identitas, foto diri yang buram
• Negara tempat tinggalnya terdaftar sebagai negara khusus (misal, tidak diperbolehkan daftar, membutuhkan syarat khusus dan sebagainya) pada exchange tersebut

Tambahan

---

Disclaimer:
Thread ini merupakan thread terjemahan dari thread yang dibuat oleh @tbct_mt2 (https://bitcointalk.org/index.php?action=profile;u=1096237), pada thread ini saya tidak menerjemahkan konten dalam quote untuk tetap menjaga originalitas dari konten tersebut.

Versi Bahasa Indonesia yang saya buat ini sudah mendapatkan izin dari kreator.
Original content: https://bitcointalk.org/index.php?topic=5178747.msg52263795#msg52263795

---

Sedikit menambahi gan,mungkin banyak orang yang sepele dengan link exchange yang dituju yang dimana bisa saja telah mengunjungi link phising.Karna pastinya link asli dan phising pasti tidak akan berbeda jauh,jadi kita bisa saja tertipu apabila tidak berhati-hati.
Sebaiknya untuk link exchanger official lebih baik dicari kebenarannya dulu dari Coinmarketcap atau dari sosial media market yang akan kita tuju,setelah itu nari masuk ke tahap-tahap yang agan sarankan.

Sip, terima kasih banyak atas masukannya. komentar mas akan saya tambahkan pada poin 8.

_{Sebelumnya terima kasih, kemarin-kemarin sempet baca thread aslinya dan akhirnya ada terjemahan "resmi" yang membuat saya semakin mengerti dan bisa berkomentar atau menambahkan sesuai dengan gaya bahasa saya sendiri.}
Terkait KYC mohon sekiranya lebih berhati-hati.
Benar apa yang masulum sampaikan pada point di atas, dan kalau boleh menambahkan jangan percaya dengan proses KYC yang menggunakan telegram, Google Form atau media lainnya diluar jalur resmi yang disediakan oleh exchange/projek.
Karena hampir tidak ada garansi data yang kita upload/submit dalam proses KYC akan dipergunakan untuk apa saja, bahkan mungkin bisa saja diperjualbelikan

---

Kasus dan atau Rujukan:
^{Another BINANCE HACK? (https://bitcointalk.org/index.php?topic=5173337.msg52089751)
can exchange services sell my personal data? (https://bitcointalk.org/index.php?topic=5172582.msg52071371)}

Saya beberapakali pernah mengatakan hal tsb, bahwa sebuah deposit address bukanlah wallet sesungguhnya. Itu adalah properti milik exchange.
Ini yg terakhir sy saya posting tempohari:
Jika kita ingin melakukan investasi, maka gunakan wallet sesungguhnya untuk menyimpannya.

Deposit address itu mirip dengan nomor rekening bank kita. Sedangkan kita tidak bisa melihat isi tempat uang (brankas) bank tsb.
Apakah brankas tersebut tahan api? Dimana letak brankas tsb? Apa brankas itu gak mudah diambil orang?
Kita gak pernah tau ttg hal tsb.
Yg bisa kita lihat adalah buku tabungan aja.

Demikian juga exchange. Apa yg bisa kita liat? Cuma besarnya aset kita, dan transaksi pemindahan aset yg kita depositkan menuju cold wallet exchange tsb.

Bedanya lagi adalah, adanya permintaan/request jika kita ingin melakukan penarikan aset kita.
Disetujui atau tidak, itu adalah hak prerogatif exchanger (dan kebanyakan disetujui).

Yups, Di sini kita cukup beruntung punya exchange sekelas indodax, bila penarikan tidak butuh waktu lama buat sampai ke wallet/rekening kita. request penarikan selalu disetujui. Beda dengan exchange lain semisal p2pp..., bila penarikan butuh waktu 24 jam, karena full asset milik kita dikendalikan oleh admin.

I am author of original thread, from which @masulum translated it into Bahasa Indonesia, so please give me confirmation that the translation has good quality, and not created by Google Translator.  ;)

Well, it's not created by Google Translator and his translation is very Indonesian.  :D
Some Indonesian words are unique, and only Indonesian will know what the difference is.

Thanks for your contributions. I appreciate it.

Ini yang menjadi pertanyaan besar jika kita menggunakan exchange, termasuk KYC disitu. Untuk exchange yang masih dalam kondisi aman (baik baru maupun lama) penarikan yang menjadi hak prerogratif ini yang harus diwaspadai. Reputasi awal bagus, kedepannya seperti apa tidak ada yang tahu. Karena menarik di exchange ga semudah narik dana dari ATM. perumpamaan yang mas Pandu berikan sangat menarik dan memang benar "kita sama saja berikan kunci mobil beserta BPKBnya" kalau yang dapat amanah jujur kita dapat kembali, kalau ga jujur ya bakal lenyap.


Kalau saya agak ragu sama P2PP ini, karena banyak kasus member gagal WD. cuma ga tau juga kasusnya gimana, karena saya memang tidak pernah daftar di layanan tersebut.


Terima kasih atas reviewnya mas.

Hanya sedikit memberikan opini pribadi yg berkaitan dengan beberapa point yg ada dithread ini (warning: Bukan saran - DWYOR)



Pada saat saya meletakan aset crypto pada sebuah exchange, saya 100% sudah siap jika aset tersebut sewaktu-waktu bisa lenyap (dan harus mempercayai exchange tersebut). Jadi saya lebih cenderung untuk menyimpan aset (trading) dalam jangka waktu yang lama dan hanya melakukan pemindahan jika memang benar-benar membutuhkan dana atau dalam kondisi melakukan arbitrage. Karena dengan tetap menahan aset didalam exchange tersebut, maka jika sewaktu-waktu ada momen yang muncul saya tidak akan ketinggalan dan bisa melakukan open position pada kondisi yang bagus.




Untuk wallet pribadi maupun DEX Exchange wallet, point ke-2 adalah saran yang sangat direkomendasikan. Tetapi untuk (Centralized) Exchange wallet para konsumennya tidak akan memiliki kontrol penuh terhadap aset mereka dan mau tidak mau harus mempercayakan aset tersebut pada exchange yang bersangkutan.



Tidak semua hosting/share masternode itu buruk, jadi untuk yang satu ini DYOR & DWYOR.

Saya setuju atas penjelasannya, @pandukelana2712. kepada @tbct_mt2, cukup di mengerti, ini satu kebanggaan bagi Sup-Forum indonesia.
Hanya orang asli indonesia yang mengerti semua ini.

@masulum Terimakasih, untuk informasinya tentang Exchange atau Investasi, Kedepan semua lebih waspada.

@ tbct_mt2, You don't need to doubt that @masulum did it, it is native to Indonesia, without using Google Translator. It works well everything looks neat.

Thank you for stopping by to Indonesia.

Untuk poin 8 mungkin bisa ditambahkan bahwa kadang exchange tidak memberikan warning atau notifikasi ketika agan belum KYC dan agan melakukan deposit. Misalnya: Bitmart, Gate, dst. Akibatnya terlanjur depo duluan dan belum tentu KYC diterima. Jadi kalau mau lebih hati-hati lagi, pastikan dulu apa saja yang bisa dilakukan ketika agan udah dan belum KYC (ada yang ga butuh KYC bisa depo dan WD dengan terbatas), biar gak terlanjur ngirim duit tapi gak bisa ngembaliin.

Just to make sure my topic is not abused and turned into trash one by Google Translator. It is good to see my topic well translated to local language, Indonesia first, but I hope more locals will translate it. The more translation my topic has, the more recognition that I made a good topic.

I will contact @masulum if I updated my topic.

By the way, have a good weekend, everyone.

Terima kasih mas atas sarannya, izin saya tambahin ke thread tapi dengan format berbeda.


You can contact me any time you want. And once again, thank you for your permission to translate this thread.

Happy weekend to you :)

Sedikit tambahan om masulum, selalu aktifkan metode 2FA dari Google atau authy agar akun kita lebih aman dan tidak bisa diakses orang lain. untuk panduan penggunaan 2FA bisa diliat di thread ini https://bitcointalk.org/index.php?topic=3714531.0 atau disini https://bitcointalk.org/index.php?topic=4026525

---

Dan juga ane mau nambahin beberapa tips untuk point 3 (menurut ane point nomor 3 merujuk kepada guide untuk berinvestasi):
 
1. cek brapa suplai koin yang beredar
2. cek apakah koin tersebut berdiri di atas sistem Blockchain yang aman
3. cek apakah tim di belakang koin tersebut bersikap profesional dan komunikatif dengan para pengguna nya
4. cek kapan koin itu mencapai harga tertinggi nya dan harga terendahnya
5. cek apakah koin tersebut sering di Pump and Dump oleh para pemegangnya.

2FA (google atau SMS) untuk mengamankan akun exchange yang kita miliki, tapi bukan untuk aset. Ketika exchange diretas, peretas ga perlu 2FA untuk melenyapkan aset di dalamnya.

Tapi, untuk penyedia wallet 3rd party memang terkadang dibutuhkan tambahan 2FA, sekali lagi ini juga masih diluar batas aman ketika ada celah. Bukan tidak boleh mwnyimpan di 3rd party, tapi harus siap ketika terjadi hal yang tidak diinginkan seperti scam.


Point 1: suplai token bisa tidak berarti apa-apa sih mas. Banyak suplai token hampir tidak terbatas tapi sukses. Contoh ETH maupun token turunannya yang dibuat pengembang lain (smart contract)

2. Nah ini sangat penting

3. Profesionalitas dan komunikatif terkadang juga menipu, ini perlu riset yang lebih jeli.

4. Ini sulit kalau koinnya belum terdaftar CMC/coingecko

5. Pump and dump juga ini tergantung pelaku pasar tidak berkaitan dengan pengembangan proyek. Tapi memang akan berdampak pada investasi para newbie.

saya setuju dengan pendapat yang agan katakan, bahwa paling banyak karena kesalahan sendiri yang tidak berhati hati. karena banyak web yang dibuat semirip mungkin untuk menipu. paling bagus memang untuk web yang sering kita buka lebih baik dimasukan di bookmarks agar tidak salah.

Bookmarks adalah hal sepele yang sering dilupakan oleh banyak orang. Padahal untuk melakukan bookmarks cukup sederhana. Sinkronisasi melalui akun gmail juga bisa memudahkan kita dalam mengelola daftar bookmark. Jika tidak mau sign in di browser, bisa menggunakan Evernote/Google Keep dan note online lainnya untuk dimasukkan daftar website penting agar terhindar dari phishing.

Kelemahan Bookmark sebenernya cuman satu, yaitu kalau site yang di boomark terkena "DNS Hijacking" pada website yang disimpan. Dari hal tersebut si-hacker bisa meredirect dari website asli ke website palsu yang dibuat, gegara hal tersebut banyak user yang tidak sadar bahwa dirinya mengunjungi website phising yang dibuat oleh si-hacker. Dikarenakan udh berpikiran "Gua kan udah Bookmark websitenya + klik link dari bookmark yang gua simpan pasti aman lah", salah satu exchange yang pernah terkena DNS Hijacking adalah Etherdelta.

https://talkimg.com/images/2023/05/17/blobf1d1188d34dc55b2.png
Sumber: Twitter

Contoh lain meskipun sudah di bookmark, DNS Hijacking juga pernah terjadi pada site asli MEW
https://bitcointalk.org/index.php?topic=3387736.msg35519406#msg35519406 (https://bitcointalk.org/index.php?topic=3387736.msg35519406#msg35519406)

Nah, untuk mencegah hal ini, kita sebagai pengguna bisa memastikan dari address bar dan SSL info yang ada pada browser. Karena umumnya DNS hijack ini akan menampilkan template/layout website yang sama, hanya SSL dan alamat URL yang bisa menjadi pemandu kita.

Jika masih bingung mengenai hal ini, member yang penasaran bisa mencari informasi di [INFO] Informasi Phishing, Malware, Virus Dst (WAJIB BACA) (https://bitcointalk.org/index.php?topic=5090319.0).

Gak semudah itu, kalau untuk dari "Search" google mungkin orang biasanya akan melakukan pengecheckan dari alamat website dan dll tapi kalau udh DNS Hijacking agak sedikit mudah terkena phising. Untuk masalah nama + ssl masih bisa disamakan seperti kasus Myetherwallet + Etherdelta yang memang salah satu huruf masih bisa dimanipulasi dengan L/I yang agak sedikit sulit dibedakan apabila browser menggunakan font dafault yang dimana terjadi kesamaan dalam huruf hanya dengan "Capslock".

Terlebih lagi, orang yang melakukan access melalui "Bookmark" yang memang udh berangapan seperti yang ane bilang diatas yang dimana fitur "Bookmark" dijadiakan salah satu cara untuk menghindari phising "Gua udah bookmark, gak mungkin lah mengujungi web phising" jadi lebih rentan ketimbang orang yang terkena phising dari Search Engine/Source tidak dikenal. Mari kita kasih contoh Bitcointalk terkena DNS Hijacking, hacker melakukan redirect website dari asli ke phising

Oke lah kalau disini masih bisa dibedakan dengan font yang memang ada sedikit perbedaan tapi kalo ane test di browser ane yang memang font nya masih dafault itu hampir sama banget perbedaanya hanyalah kesejajaran huruf antara i dan l, Yang bisa jadi pembeda hanyalah orang yang menggunakan fitur "Auto Login Forever" yang dimana akun tidak dalam keadaan login ketika mengunjungi website maka patut dicurigai sedang mengujungi halaman phising.

Yah untuk menghindari kesamaan kata yang hanya dengan menggunakan "Caplock" mungkin mengganti jenis font, pilih jenis font yang memang setiap huruf tidak bisa disamakan hanya dengan menggunakan capslock.

Pake dnscrypt setiap mau mengakses internet + VPN mungkin bisa jadi alternatif kalau mau menghindari DNS hijack, walaupun juga ga bakal ketahuan kalau dari awal. Kalau emang mau super hati-hati, cek aja semua kode situs yang agan kunjungi karena pasti situs palsu ada kode tertentu yang beda dengan yang asli.

Kalau untuk hijack exchange, kayaknya bakal lebih mudah kalau make dnscrypt deh. Who knows, DYOR.
 

Terima kasih atas koreksinya mas, karena menurut saya untuk SSL kaya MEW sudah memiliki nama khusus pada browser, jadi itu yang saya maksud cek SSL. namun, jika ternyata ini tidak terlalu mendukung dan anggapan saya salah untuk menghindari DNS hijack, tips dari mas ini akan sangat membantu yang lain begitu juga saya.

Atau mungkin menggunakan ekstensi metacert untuk browser bisa jadi alternatif lain untuk menghindari akses website yang terkontaminasi DNS Hijack ini mas?

Kalo masalah menyimpan koin di Exchange, Indodax masih aman dan belum pernah di hack. Ane pribadi menyimpan koin atau HOLD koin di indodax sudah cukup lama. Keamanan indodax juga sangat baik dan kalaupun terjadi pembobolan si OSCAR pasti tanggung jawab untuk semua kerugian membernya.
Penyimpanan yang kedua saya pilih di wallet pribadi dan hanya saya saja yang bisa mengaksesnya. Harus lebih berhati-hati dan waspada, jangan sampau Private Key di curi orang lewat malware.

Ane belum pernah make sih, jadi gk bisa ngasih review buat ekstensinya.

Belum pernah di-hack bukan berarti tidak bisa di hack, hanya saja memang belum ditemukan celahnya. Bisa ajh di masa mendatang, Indodax menjadi target penyerangan hacker dan berhasil menemukan celahnya "Mencegah lebih baik dari pada mengobati".

Untuk masalah ganti rugi, jika jumlah kerugian yang hilang lebih besar dari dana perusahaan maka hal itu bisa disebut "Out of Fund" yang dimana perusahaan tidak bisa melakukan ganti rugi dikarenakan dana yang dimiliki tidak cukup untuk melakukan ganti rugi.

Mungkin Exchange bisa melakukan beberapa cara yang bisa dilakukan sampai bisa pulih kembali :

• "Refund" dilakukan secara bertahap.
• Melakukan Limit terhadap Withdrawl dari Jumlah Witdrawl & Waktu yang dilakukan.
• Melakukan recovery asset, dengan melajutkan aktifitas trading (Fee Trade), dll.

Cuman biasanya kalau exchange udah kena hack, semua costumer pasti melakukan hal yang sama yaitu "Mau cepet-cepet withdrawl semua assetnya". Makanya exchange yang terkena hacked agak sulit recovery, terlebih lagi untuk Indodax yang memang exchange masih berada dikelas menengah.

Saya kebetulan orang yang suka memakai fitur "Login Forever" dan apa yang mas ryza katakan itu benar sekali, ketika saya mengakses suatu web, misalnya bitcointalk lalu saya mendapati saya harus login kembali hal pertama yang saya lakukan adalah pemeriksaan huruf (lower case dan UPPER CASE), berhubung saya tidak faham dengan sistem dns hijaking atau sejenisnya, pun saya bukan tipe orang yang suka ngotak-ngatik tampilan/huruf dari suatu aplikasi (dalam hal ini browser) hal yang selalu saya lakukan untuk mengecek alamat website dari penggunaan huruf (UPPER dan lower Case) adalah dengan mengcopy alamat website yang ada di browser bar lalu paste di spreadsheet dan dieksekusi menggunakan rumus sederhana dari excel/spreadsheet.

Untuk PC atau Laptop pribadi (tidak dipinjamkan ke orang lain) menggunakan fitur 'Login Forever' masih bisa dikatakan aman (saya pun menerapkan hal demikian) namun untuk web yang menyangkut finansial seperti web untuk akses internet banking dan sejenisnya yang tidak auto logout, sebaiknya di logout meskipun di PC pribadi.
Btw, pembahasannya sepertinya sedikit melebar dari tema utama thread ini  :)

---

Kembali ke topik...

Beberapa waktu lalu saya sempat deposit sejumlah BTC di https://otc.gcox.com/ (https://otc.gcox.com/), tadinya maksud hati untuk tujuan membeli koin APL (sekedar untuk gas mengirim koin ACM), disana banyak member yang memasang iklan menjual koin tersebut. Namun ternyata koin APL tersebut di'bekukan'/tidak diperjualbelikan saat ini (saya coba bertanya ke admin grup telegramnya).
Kemudian saya coba mengirim balik BTC nya ke wallet address exchager lainnya, dan ternyata muncul pesan:
https://talkimg.com/images/2023/05/17/blobfde1f35d22bed19b.png
Saya baru 'ngeh' ternyata itu exchanger masih 'Beta version'  :-\

Poin pelajarannya, sebelum deposit atau menggunakan exchanger, perhatikan kredibilitasnya, cari informasi/pendapat user lain yang sudah pernah menggunakannya, perhatikan apakah web exchanger nya masih "beta" atau sudah full launching, kemudian analisa juga seberapa 'ramai' aktivitas tukar-menukar di exchanger tersebut...

Ane kebetulan bukan fans fitur "login forever" terutama di situs-situs yang penting, karena kalau komputer digondol maling, dia bisa langsung login. Untuk masalah DNS hijacking (redirect) dan phising sebetulnya agan cukup pakai LastPass saja. Plugin LastPass memiliki fitur autofill yang secara tidak langsung berguna memeriksa situs yang agan kunjungi legit atau tidak.

Ane masih ingat sewaktu diselamatkan oleh LastPass ketika mau login ke situs phising bitcointalk. Di situs abal-abal tersebut autofillnya tidak aktif, alhasil ane gagal login karena ane tidak tahu password (tersimpan di LastPass). Hanya saja cara ini tidak dapat digunakan apabila agan tidak login (seperti MEW misalnya). Tapi toh itu tinggal install MetaMask saja beres.

ya memang sebaiknya kalau melakukan KYC mending langsung ke website mereka, kalau menggunaka tele or Google Form, malah makin nambah privacy kita tersebar karena beberapa layanan tersebut kan data kita juga disimpan di server mereka, dan ini cukup beresiko.

kalau saya sendiri lebih prefer exchange yang melakukan KYC langsung di site mereka tanpa perlu menggunakan pihak ke-3 untuk melakukan KYC, karna ya untuk jaga privacy aja

Pihak ke-3 dalam proses KYC ini ada beberapa macam. Beberapa layanan yang mewajibkan KYC justru menggunakan pihak ke-3 juga ada kok. Garansi privasi ketika kita sudah memberikan data pada exchange itu bisa dikatakan tidak 100%. Meskipun menjamin kerahasiaan data, ketika terjadi "data breach" jaminan tersebut seperti tidak berlaku lagi. Cuma, ada satu hal yang mungkin menjadi tolok ukur masalah privasi ini. Titik tersebut adalah "kesiapan penyedia/pemberi layanan untuk mengantisipasi atau menutup celah potensi terjadinya kebocoran data KYC para pengguna". Meskipun Anda melakukan KYC langsung dari pihak exchange, jika mereka tidak siap untuk menjaga keamanan website, sama aja privasi yang Anda maksudkan tersebut menjadi tidak lagi berlaku.

. Sedikit OOT
Disini gak ada yg penasaran/curiga siapa pelaku yg melakukan penjualan ID/data pribadi orang2 Indonesia beberapa waktu lalu?
Lumayan, ada orang tiba2 kena pajak perorangan sebesar 32 miliar..

:o apakah pelakunya dari orang 'dalam' exchanger? atau lainnya?
Kalaupun pihak kepolisian sudah memiliki data pelaku tersebut, apakah bisa dilakukan tindakan? dan apakah informasi pelakunya layak diungkap ke publik, mengingat bisa saja pelaku tersebut berupaya menghilangkan barang bukti?

---

Kasus "Data breach", ini pernah saya alami juga beberapa waktu lalu pada sebuah forum diskusi.
Untuk exchanger (terutama yang sudah ternama) saya kira sudah memiliki SOP atau prosedur keamanan tersendiri termasuk untuk mencegah kebocoran data tersebut, meskipun tentu tingkat pengamanannya berbeda-beda. Namun pada beberapa kasus tidak jarang juga ada penyedia yang kurang memperhatikan masalah keamanan data pengguna tersebut.
Point-nya balik lagi pada masing-masing user yang hendak menggunakan atau bahkan menaruh investasi di exchanger tertentu tersebut untuk mencari tahu sebanyak mungkin informasi tentangnya termasuk issue keamanan dari exchanger tersebut.

Sebenarnya exchange bisa mengurangi atau meminimalisir hal ini kalau saja mereka menghapus data KYC pasca kita udah KYC. Maksudnya, kebutuhannya cuma sebatas input data dan kemudian di-encode dalam bentuk tertentu, jadi file-file seperti foto ktp dst bisa gak langsung diakses. Masalahnya ga bisa juga kita mengawasi mereka dari luar, dan hanya bisa 'pasrah'.

Tanpa KYC emang lebih asoy.

Ini aku baru tahu dari mas e, jadi baru penasaran nyari infonya tapi ga daper  ;D


Nah ini dia poin terakhir, riset penyedia exchanger bagi pengguna serta bagaimana exchanger berhati2 dan selalu aktif menutup celah.


Menghapus KYC rasanya tidak mungkin, karena ini untuk kepentingan AML. exchange centralized mewajibkan KYC untuk meminimalisir tindakan kriminal tersebut. selain itu juga pastinya untuk membantu pihak berwajib jika ternyata ada penggunanya yang menyalahi aturan atau melanggar hukum di negara tempat penyedia exchange tersebut berada. kalau masalah enkripsi tentunya data seharusnya dienkripsi, ya namanya juga sistem pasti akan memiliki kelemahan, tinggal bagaimana penyedia.

Tanpa KYC sih bisa selama kita yakin tidak membutuhkan WD aset dengan jumlah yang besar. seperti di binance non-KYC kalau ga salah hanya bisa WD 2 BTC (kalau belum berubah). atau paling mudah ya pake DEX, cuma hati-hati jika diminta input Private Key.

Sebenernya sih bukan hanya berkaitan dengan exchanger aja...mungkin juga dari pinjaman online (fintech).
Dan memang, pelaku adalah orang yang berada dalam sistem internal platform. Mungkin pelaku berasal dari oknum team EDP, maupun dari oknum CS.

Dan untuk sementara ini yang berhasil kenak tangkap saat ini adalah team dari produk fintech sbg salah satu pihak yang ikut menyebarkan (untuk menguntungkan diri sendiri) data pribadi orang lain. Juga ada tsk perorangan yg memanfaatkan tempat umum (hotel) untuk mengumpulkan data2 pribadi.

Beberapa pelaku lain msh dalam pencarian, tetapi udah diketahui orangnya.

Dan karena dalam proses sangkaan/penyidikan, maka identitas mereka tidak bisa dipublikasikan.

---

@masulum: https://www.sulselsatu.com/2019/07/29/teknologi/waduh-praktik-jual-beli-data-pribadi-marak-di-aplikasi-pinjaman-online.html

Dlm fintech pinjaman online, yg disebut proses verifikasi data pribadi adalah sama dengan proses KYC.

Oh ini nyangkutnya ke fintech to mas, kirain tadi data exchanger yang dijual. kalau dalam kasus fintech di Indonesia sudah bukan rahasia lagi. Bahkan, saat kita beli pulsa pun data kita diperjual belikan untuk SMS berlangganan.  Parahnya lagi, ada sat fintech yang mengharuskan pengguna untuk memasukkan user dan pin internet banking jika ingin menambah limit, sadis ini udah melampaui KYC kwkkk.

Note: mohon untuk tidak membalas respon ini agar tidak OOT ke fintech  :)

terimakasih om atas penjelasannya, datail banget buat pemula.
ada satu hal yang membuat saya tertarik tapi takut untuk mencobanya, kan ada beberapa website yang mengharuskan kita untuk invest BTC dulu dan akan mendapatkan sekian persen perbulannya.
apakah ada cara untuk mengetahui/menebak kelangsungan website itu akan scam atau aman kedepannya?

Cara gampangnya ya gausah pake website macam gituan gan, karena 90% pasti exit scam atau nipu sejak awal. Kalaupun ada teman yang share udah invest dkk, coba tanyakan udah WD atau belum. Dan kalaupun udah WD, ingat kalau ga ada jaminan mereka terus begitu (apalagi kalau teamnya ga jelas atau nyomot gambar orang).

Kalau mau investasi di dunia kripto coba pelajari dulu iklimnya dan lihat koin/token di top 50 lalu analisis mandiri. Semuanya tentu butuh waktu, tapi harus begitu biar agan bisa mandiri. Jangan asal nyemplung aja nanti malah kehilangan duit gara-gara kebodohan diri sendiri.

Sebaiknya hindari jika ada website yang mengiming-imingi keuntungan seperti demikian dengan terlebih dulu mengharuskan user mengirim sejumlah BTC ke pihaknya.

Coba main ke board Scam Accusations (https://bitcointalk.org/index.php?board=83.0) disana agan bisa mempelajari beberapa contoh kasus website yang terindikasi scam, ciri-cirinya seperti apa, dll..

@ezza3e Satu cara paling mudah untuk menyadari adanya potensi penipuan adalah nilai persentase yang ditawarkan. Jika, penghasilan memiliki persentase 10% ke atas dalam satu bulan, tawaran tersebut sangat berpotensi ponzi. Dalam dunia investasi yang real, penghasilan yang didapat rata-rata 0.1 - 2% per bulan, jika sudah menawarkan penghasilan tinggi seperti keuntungan balik 100% dalam 4 bulan, itu sudah pasti tidak beres, jauhi tawaran tersebut. Sisanya, coba ikuti saran dari Husna Q.A dan Joniboini. Yang terpenting adalah riset, penuh sikap hati-hati, manfaatkan forum dan search engine untuk menemukan jawaban. Jangan takut untuk bertanya.

Yang paling efektif ialah mencari review/feedback dari beberapa pengguna layanan website tersebut (pelaku investasi) dan menanyakan langsung kepada mereka. Biasanya untuk jenis-jenis website layanan investasi/mining yang memang statusnya legit (atau belum terbukti scam) akan memiliki komunitas dari para penggunanya, karena pada dasarnya sesuatu yang memang bener-bener bisa menghasilkan profit akan selalu diburu oleh para hunter crypto.

Jadi PR agan ialah menemukan komunitas dari pengguna layanan website tersebut dan meminta pendapat dari mereka secara langsung.

Bener sih jangan terlalu lama menyimpan assets pada sebuah exchange atau market karena kita tidak bisa mempercayai exchange tersebut bisa bertahan dalam waktu yang cukup lama, sudah cukup bagaimana yang terjadi dengan crytopia di mana mereka membatalkan secara sepihak untuk menutup exchange mereka dan tidak mengembalikan sepersenpun saldo dan assets para nasabahnya, saya rasa lebih baik menyimpan assets jangan di walet exchange market dan lebih baik di wallet offline seperti nano ledger, myetherwallet jika memang ingin menyimpan koin dalam waktu yang sangat lama.

Ane rasa myetherwallet itu wallet online deh gan kecuali ente download dari githubnya lalu running index di lokal disk.

Balik lagi lihat fungsi dari exchange itu sendiri, yang mana dari nama-nya juga sudah jelas sebagai tempat/media untuk pertukaran.
Jadi kalaupun mau menyimpan asset di sana tentu setidaknya untuk memudahkan ketika trading. Dan kalaupun dana yang memang dimaksudkan untuk 'tabungan' memang lebih baik disimpan di wallet sendiri, dimana private key/seed-nya kita sendiri yang pegang.

---

Mungkin ini maksudnya:
https://kb.myetherwallet.com/en/offline/using-mew-offline/

betul bang jadi kita gk ragu kalau nyimpan assets bertahun tahun di sana , soalnya saya pernah setahun nyimpen assest di myetherwallet dan masih utuh  ;D

Info yang sangat bermanfaat seharusnya banyak pembaca yang mengerti hal ini bahwa menyimpan asset cryptocurrency harus memperhatikan exchange tersebut apakah itu terdaftar di coinmarketcap atau coingecko itu bertujuan untuk mengetahui volume

Selama agan masih menyimpan keystore/mnemonic phrase/private key dan tidak ada orang lain yang mengetahuinya, tentunya aset agan di sana bisa dikatakan aman dan lagi kalau misalkan 'pahitnya' websitenya tersebut down atau bahkan tidak ada lagi, toh agan bisa mengakses asset dengan wallet lain menggunakan private key/mnemonic phrase yang disimpan sebelumnya.

Hal ini berbeda jika agan menyimpan di exchanger, karena user tidak diberikan private key dari address asset yang tersimpan di sana.
Jadi kalau ada apa-apa dengan exchange nya, user tidak punya kuasa memindah sendiri assetnya.

Contoh kasus exchanger yang belum lama ini kena hack:
https://support.eterbase.com/hc/en-us/articles/360016453079-2020-09-11-ETERBASE-Hack-investigation-and-security-audit-are-ongoing

---

Meskipun situs tersebut sering dijadikan acuan, namun tidak ada salahnya agan mencari informasi tambahan dari lainnya.
Mungkin bisa baca ini juga sebagai penyeimbang informasi:
[SHARE] Sisi Gelap Coinmarketcap.com (https://bitcointalk.org/index.php?topic=3220089.0)

Klo dalam memilih exchange hanya mengacu pada faktor telah masuk list coinmarketcap maupun coingecko maka hal tersebut adalah tindakan yang kurang tepat, karena memang masih ada faktor-faktor lain yang seharusnya lebih diprioritaskan.

Memilih market dengan tingkat volume yang tinggi memang bukan sesuatu yang salah, karena semakin liquid kondisi market maka intensitas trading didalam market tersebut juga cenderung tinggi sehingga potensi untuk bisa mendapatkan profit (memanfaatkan momen yang muncul) juga semakin besar. Tetapi sebaiknya sebelum menetukan pilihan pada suatu exchange (Non-DEX), yang pertama harus dilihat dari exchange tersebut adalah kredibilitasnya, karena mau bagaimanapun seluruh aset yang kita taruh pada exchange sepenuhnya dikontrol oleh exchange tersebut.

Istilah menyimpan di wallet itu ane rasa agak kurang tepat, karena prinsipnya non-custodial wallet dan custodial wallet bedanya adalah agan punya akses seed/pkey atau tidak, dan aset kripto agan itu tidak disimpan di lokasi tertentu layaknya uang fiat, tapi ada di blockchain dan di lock dengan signature (simplifikasi).

Kalau tujuannya untuk 'menyimpan' dalam jangka waktu lama, MEW emang bisa jadi opsi karena yang diperlukan hanya generate address dan simpan addressnya untuk target pengiriman kalau agan mau nambah tabungan agan, tapi kurang tepat kalau dijadiin wallet harian karena lebih rawan phishing dkk. Sementara di exchange agan ga punya akses sama sekali pada seed dkk seperti yang disebutin di atas dan hanya bergantung pada database exchange bersangkutan aja plus berharap databasenya baik-baik saja.

Tapi yang terpenting dalam menyimpan di exchange yang aman atau tidak tergantung dri pihak market sendiri apakah ia terdaftar di coingecko atau coinmarketcap karna disitu bisa jdi sumber patokan bahwa market tersebut banyak peminatnya dri aktivitas misalkan dalam 24 jam/hari brp volume jual altcoin atau token yang terbeli dan terjual

Terdaftar atau tidak ga jadi jaminan exchange itu aman dari hack. Coba agan search lagi exchange apa aja yang ke hack (terakhir Eterbase, misalnya), dan rata-rata udah pada kedaftar di CMC dan Coingecko. Dua situs itu cuma ngelisting exchange aja karena tujuannya memang data aggregator, bukan penjamin exchange ga bakal kena hack.

Terdaftar di Coingecko ataupun Coinmarketcap bukanlah jaminan suatu exchage lantas menjadi aman.
Saya contohkan diantaranya:
Binance terdaftar di Coinmarketcap: https://coinmarketcap.com/exchanges/binance/
Tapi exchange ternama sekelas Binance tersebut juga tidak luput dari serangan hacker, dan beberapa waktu yang lalu pernah juga kena hack/retas:
https://www.cnbcindonesia.com/tech/20190508133851-37-71244/retas-bursa-kripto-binance-hacker-curi-bitcoin-rp-587-miliar
https://www.bloomberg.com/news/articles/2019-05-08/crypto-exchange-giant-binance-reports-a-hack-of-7-000-bitcoin

betul bang,oh iya bang sekalian tanya  selain wallet yg di sebut di atas untuk menyimpan coin/token yg aman di mana lagi ya bang  ::)?? siapa tau ada yang belum tau , kayak saya yg hanya tau nano , mew , im token ;D

Untuk detailnya bisa dibawa ke thread lain karena kalau di sini bakal jadi oot. Jawaban ringkasnya tergantung koin/token apa yang mau agan simpen. Kalau multicurrency bisa Ledger/Trezor (hardware wallet), ada juga Trust Wallet kalau dipake di hp.

Thread ini lebih spesifik membahas tentang exchange, kalau mau lanjut diskusi tentang macam-macam wallet, coba agan cek thread ini:
[Guide] Macam-Macam Wallet Cryptocurrency Serta Pro & Kontranya Untuk Pengguna (https://bitcointalk.org/index.php?topic=5153007.0)

Kebanyakan pemain crypto yang menyimpan koin dalam jangka waktu yang lama menggunakan wallet offline seperti nanoledger dan mereka jarang menyimpan assets di imtoken atau mew, namun ada sisi kelemahannya dari setiap wallet yang ingin kita gunakan untuk menyimpan wallet, misalnya nanoledger. Jika nanti mau menjual koin butuh waktu yang sedikit lama karena harus menunggu sinkron data dulu baru walletnya bisa aktif, apalagi kalau sudah menyimpan lebih dari satu atau dua tahun kebayang berapa lama butuh waktu untuk sinkronnya.

Klo wallet (client) yang diintregasikan dengan hardware wallet tersebut memanglah Full Node client (dengan asumsi node tersebut memang sudah lama tidak dijalankan) maka proses sinkronisasinya memang akan lama. Tetapi untuk saat ini kebanyakan HW wallet telah menyediakan SPV client buat berinteraksi dengan device tersebut, jadi tidak perlu lagi dibutuhkan proses sinkronisasi yang lama. (Contoh : Ledger Live dan Trezor web wallet + Trezor Bridge).

Selain itu hardware wallet juga bisa dikoneksikan dengan SPV wallet lain seperti : Electrum, Metamask, MEW, dll

Kalau ane nyimpen COIN atau token gak pernah di exchange, kecuali untuk trading, dahhh banyak kasus jugah kan yajk exchange di hack, sekarang ane masih pake wallet hybrid gratisan di play store kek trust wallet , I'm token dll dll, mudahan akan ajahh, soalnya dia full akses, trust wallet ane sarankan sihh buat temen temen yang mau nyimpen COIN coin ya, aman, ane dahh pake 1 th an kek nya udah

Klo dibandingkan dengan exchange wallet, SPV wallet memang pilihan yang aman jika dipergunakan untuk menyimpan aset Crypto. Tetapi klo dilihat dari unsur privacy SPV wallet masih kalah dengan full node client, karena pada dasarnya node-node SPV berkomunikasi dengan suatu peer (server), sehingga tentu saja server akan mengetahui address milik node SPV beserta IP-nya.

Tetapi jika memang harus menggunakan SPV wallet, setidaknya gunakan SPV wallet yang sudah support BIP-0037 (Bloom Filter) (https://github.com/bitcoin/bips/blob/master/bip-0037.mediawiki) untuk meningkatkan unsur privacy pada SPV wallet.

informasi yang sangat penting untuk saya dari thread ini terima ksih atas informasinya., ternya dari link https://bitcointalk.org/index.php?topic=5090869.0
banyak sekali exchange yang di retas bahkan berlanjut hingga tahun ini saya rasa semua orang akan semakin hati2 dalam menyimpan coin atau token mereka supaya tetap aman

Kasus peretasan pasti akan ditemukan di tahun-tahun yang akan datang meskipun dari pengembang exchange melakukan berbagai pembaruan. Satu-satunya bentuk kehati-hatian kita adalah ketika memiliki aset yang dianggap banyak, sebut saja 5 juta (tergantung persepsi masing-masing), dalam bentuk kripto, jika kita tidak ingin melakukan trading tiap hari, sebaiknya langsung ditarik ke wallet pribadi. Ini adalah bentuk kehati-hatian yang paling tepat. Penggunaan Decentralize Exchange juga demikian, keamanan berada pada diri kita sendiri dengan memastikan URL yang dikunjungi. Trading setiap hari pun tidak menjamin keamanan aset Anda, karena ancaman peretasan terjadi setiap detik.

Intinya bagaimana cara kita dalam mengelola aset kripto kita. Secara keseluruhan sudah ada di thread yang agan buat di atas.
Tapi bagi saya, ada dua point utama dalam hal ini, yaitu:
1. Mengelola aset kripto dari wallet private ke wallet exchange dengan benar.
2. Mengedepankan kehati2an ketika ingin memutuskan di exchange tertentu.

- Untuk yang point pertama, yaitu lebih kurang seperti yang umumnya disarankan banyak orang. Jangan mengirim dan menyimpan aset crypto di wallet exchange jika kita tidak sedang ingin melakukan trading aset kripto kita. Memang kemungkinan akan lebih banyak menghabiskan biaya pengiriman karena akan sering send ke wallet exchange dan kemudian dikirim kembali ke wallet private. Namun dari segi keamanan, ini akan jauh lebih baik.

- Untuk yang point ke dua, pada dasarnya kita jangan gegabah jika ingin memilih melakukan traidng di suatu exchange. Cari tau kredibilitas atau track record dari exchange tersebut. Akan lebih bagus lagi jika ada sumber yang bisa dipercaya untuk menggali informasi mengenai hal tersebut, misalnya ada teman yang sudah berpengalaman trading di situ. Cari tau kelemahan/kelebihan dari exchange tersebut, terutama terkait hal-hal mendasar seperti informasi detail pada FAQ.

Sedikit OOT mungkin ane minta maaf, tapi ane fikir masih masuk. Tentang exchange Digifinex? ada yang aktifitas disana? boleh bagi reviewnya kalau ada. Selain itu mengenai KYC apakah di digifinex juga butuh kyc untuk depo dan wd?

Reviewnya biasa ajh sih sama kek yang laen, pernah make beberapa kali buat jual token + trading MESG kalau tidak salah. Cuman ini trading atau jual setahun yang lalu pas waktu DigiFinex belum ganti logo dan layout website masih yang warna biru kalau tidak salah.

Masalah KYC masih bisa deposit, trade atau withdrawl tanpa perlu KYC terlebih dahulu.
Source : https://t.me/DigiFinexEN/193110

Paling KYC sama kayak "Binance" cuman buat :
- Naikin Limit.
- Ikut Partisipasi Event.
- OTC Trading/Token Sale.
- Dan beberapa kasus indikasi kejahatan.

Kalau mau nyari topik lain mengenai info exchangenya, coba ke bagian "footer website" ke "help" tinggal search ajh topik yang mau dicari.

Bagi yang menyimpan asset di exchange, mesti rajin-rajin juga mengikuti update informasi tentang exchange tersebut, semisal adanya migrasi/perubahan address aset, dll. Contoh : https://t.me/indodax/404

Tadi saya coba chat ke CS (https://www.digifinex.com/zh-cn/service) nya, menurut informasi yang saya dapat, agan bisa trading, deposit dan withdraw tanpa kyc. Informasi serupa (https://t.me/DigiFinexEN/194778) saya temukan juga di grup telegram nya.

Tambahan sedikit, tadi juga dapat info dari chat cs, ada upgrade pada salah satu kripto-nya, kalau masih menggunakan address yang lama, maka kemungkinan aset akan hilang.

Ya om terimakasih, ada token simpanan ane yang ada disana dan devnya perintah buat simpan disana agar bisa migrasi ke platform baru,

Benar om, tetep harus rajin baca kabar mengenai exchange apabila hold koin/token tertentu yg ada disitu. Pengalaman ane di Bittrex , mungkin agak sedikit beda. Kurang -+ 3 bln ga bukak Bittrex, kemudian mau iseng pindah balance ane ga bisa WD padahal selama sebelum 3 bulan itu ane lancar saja transaksinya. Coba saya cek ke verifikasi akun ane masih verifi dan tidak ada peringatan. Ane coba tanya ke csnya, ternyata ada pembaruan virifikasi user indonesia harus pake paspor :'(.   Terpakasa bikin paspor ane.

Saya malah memiliki pengalaman yang berbeda lagi saat menyimpan koin di bittrex cukup lumayan laam sih lebih dari 6 bulan, saat saya buka dan mengecek estiminasi saldo yang saya miliki ternyata koinnya sudah tidak ada lagi karena koin yang saya simpan sudah delist dari bittrex beberapa bulan yang lalu, padahal saya beli koin tersebut di bittrex agak sedikit mahal juga namun setelah koin di delist tidak ada yang bisa kita lakukan lagi selain ikhlas, mungkin saya juga semborono dalam memilih koin yang saya beli bahkan koin yang tidak memiliki potensi bagus ke depannya sehingga koinnya di delist dari bittrex.

Apa gak kau tanya support dan tanggapan mereka, Saya juga agak gimana gitu kalau exchange delist coin tapi pakai batas waktu, tanggal dan bulan sekian. Data di blockchain itu tidak bisa dihapus/delist, mereka tidak bisa bilang musnah karena mereka punya cold storage.

Apakah kasus ini beda degan market yang tutup? Saya dulu punya token di market Token store  tapi mereka tutup. Kemudian ada Coinexcange mereka juga tutup tapi mereka memberikan batas coin/token untuk di Widraw. Melalui pengalaman itu delist biasanya juga ada pengumumanya jadi rajin ikuti perkembangan market menurut saya. Kemudian mengenai kasus Token Store saya pikir karena Token Store (https://token.store/) adalah DEX jadi token bisa di amankan, bisa saya widraw ke MEW saya. Mereka juga masih memberikan akses sampai saat ini.

Tadi saya baca-baca kebijakan Bittrex Global, mereka dapat saja menghapus market atau token tanpa pemberitahuan sebelumnya.
Sangat disayangkan sih kalau memang benar-benar tanpa pemberitahuan sama sekali.

---

Contoh lain, beberapa waktu lalu Indodax juga mengumumkan delisting salah satu token yang masuk ke dalam daftar hitam OJK (https://blog.indodax.com/inx-is-delisted-from-indodax/), meskipun demikian mereka memberikan jaminan keamanan akan aset yang tersimpan di sana dan disarankan untuk segera melakukan penarikan aset tersebut atau di tradingkan ke exchange lain hingga batas waktu penutupan penarikan saldo yang belum ditentukan.

Untuk Bittrex, lain exchange lain juga kebijakannya:

Memang seharusnya tidak ada batas waktu selagi exchange tersebut masih beroperasi karena exchange memiliki wallet mereka sendiri, private key mereka yang pegang. Sama kasus kalau exchange tutup bukan berarti token/coin tersebut tutup, dengan berdalih mereka menutup/mendelist coin tersebut tidak bisa ditarik karena dah hangus, yang nyata-nyatanya masih berada di cold wallet exchange.

Mau bagaimanapun exchange itu adalah bisnis, ada cost ketika mereka harus mengelola wallet dkk. Yang namanya bisnis kepentingan mereka buat dapetin untung pasti dinomor satukan, ga mungkin mereka mau open asetnya kalau rugi terus. Kalau ga sepakat dengan TOS mereka ya jalan terbaik adalah tidak memakai exchange tersebut, karena mau protes bagaimanapun juga efeknya kecil kalau mereka udah jelas mau tutup. Kecuali agan mau habisin duit lagi buat bayar lawyer atau laporin ke polisi setempat (ini pun nanti ujungnya bakal mendebatkan masalah ToS dst).

Awal-awal saya maen crypto saya terbiasa trading menggunakan platform milik Bittrex (jadi lumayan hafal dengan beberapa aturan mereka). Benar seperti yang agan bilang status coin yang marketnya mengalami delisted masih tersimpan di wallet milik Bittrex, sehingga pengguna yang terlewatkan melakukan WD diluar deadline masih memiliki kans untuk mengambil aset mereka, hanya saja akan dikenakan recovery fee sebesar 0.25BTC (beban yang terbilang cukup mahal  ;D).

Biasanya sebelum deadline delist dilaksanakan, pihak bittrex akan mengirimkan email kepada pengguna mengenai pemberitahuan perihal delist sebanyak 3x (H-30, H-14 dan H-7). Jadi seharusnya informasi yang disampaikan oleh Bittrex tersebut mendapat perhatian dari para penggunanya (kecuali jika memang pengguna tersebut jarang mengecek email atau menggunakan email secondary).

Bener hampir semua exchange memberikan pemberitahuan jika ada koin yang akan delist, bahkan waktu peberitahuannya malah lebih dari dua hingga tiga minggu agar ada kesempatan bagi holder untuk menarik koinnya dan menjual di market lain yang masih listing, bahkan sebelum delist masih aktif juga trading koin tersebut meskipun harga yang sangat murah.


Saya agak terkejut banget ini aturan seperti ini yang mewajibkan bayar fee hingga 0.25 BTC, kalau seandainya koin yang delist harga dibawah itu percuma dong kita bayar fee buat mereka  ;D, sia - sia saja kalau hasilnya nanti malahan minus bukan menguntungkan.

waduh info penting kaya gini baru keliatan, penggunaan multi factor authentication memang sangat diperlukan, lalu kita harus jeli dengan alamat situs yang akan kita tuju, agar kita terhindar dari alamat situs palsu ( fishing ). selain masalah delisting koin di exchange,  waktu untuk membeli, holding, menjual jugai harus sangat diperhatikan, demi menghindari harga koin yang di goreng ;D

Exchange tidak bisa disalahkan begitu saja sih, terlebih kalau misalkan sudah menginfokan via websitenya atau menghubungi usernya via email atau media lainnya perihal delist asset tersebut. Jadi dalam hal ini user juga harusnya sudah lebih dulu memahami resiko apa saja yang mungkin terjadi ketika menyimpan asset di exchange tersebut, dan aktif/tidak mengabaikan informasi yang datang dari exchange tempat menyimpan assetnya tersebut, semisal informasi-informasi seperti ini:

https://t.me/indodax/63 ; https://blog.indodax.com/ccv-7-digital-asset-delisting/
https://bittrexglobal.zendesk.com/hc/en-us/articles/360015108260-Market-Removals-At-Risk-Warning-July-10-2020

Kayaknya udah berbulan-bulan thread ini ada di halaman pertama deh gan.
Ya tentunya ga bakal gratis juga gan, dan ga semua exchange narik tarif segitu. Itungannya itu service tambahan karena agan juga minta bantuan di luar waktu untuk WD yang udah disediakan sama exchange yang bersangkutan.

bagi sebagian orang yang coin delisting punya banyak dan cukup nama kayak bcv misalkan, tak masalah.

betul mas, masalahnya ada sebagian orang yang menandai email dari exchange itu sebagai spam karena sering kirim promosi dan sebagainya, jadi ketika ada info penting seperti ini mereka enggak tahu.

Kalau flagnya berasal dari e-mail provider sih ane bisa mewajari bisa false alarm, tapi kalau sampe usernya sendiri yang nandain e-mail dari exchange sebagai spam ane rasa itu udah masuk kecerobohan dia sendiri. Lebih baik sih di atur aja di pengaturan exchangenya buat nonaktifkan subcription e-mail promotion (kalau ada), dan kalau emang ga ada ya ga perlu diambil pusing kalau ada promo, tinggal diclean aja secara rutin.

Kalau saya sendiri memilih untuk membuat filter email khusus exchange dengan membuat folder sendiri khusus untuk exchange tersebut.

contoh
https://i.ibb.co/1v6PSvy/image.png (https://ibb.co/0Dt6wD4)

jadi, ketika ingin mengecek, cukup cek pada folder tersebut. jadi inbox kita juga tidak penuh, kalau kita suka rutin cek email, cukup tambahkan pilihan untuk lewati ke inbox cuma jadi riskan kalau super sibuk, jadi lupa cek ;D.

Memang lebih mudah kalau ada fitur filternya, tapi tergantung juga ini ke e-mail provider yang dipakai. Kalau emang ada filter begini ya lebih baik dipasang (walaupun ga bisa mengatasi problem e-mail ga masuk dari beberapa exchange tertentu karena masalah resolver e-mailnya CMIIW).

Ini ada satu kejadian yang diceritakan oleh salah satu member Bitcointalk, JohnnySit (https://bitcointalk.org/index.php?action=profile;u=2878394) pada thread ini, https://bitcointalk.org/index.php?topic=5292359.0 ia melakukan transfer ke exchange untuk mendapatkan harga koin dengan harga lebih rendah, setelah transfer dilakukan ia tidak bisa melakukan order, bahkan untuk menarik aset harus melakukan KYC, dikarenakan ada kecurigaan ia pun tidak melakukannya. Dari kejadian ini, kita harus ingat kembali bahwa selain mencari profit, sangat penting untuk berhati-hati dalam memilih exchange, apalagi exchange yang masih asing. Bahkan ia pun menjadikan CMC sebagai tolok ukurnya, lagi-lagi menjadikan CMC sebagai acuan dapat membuat kita terjebak pada hal-hal yang berujung scam baik itu ranking token dan volume atau ranking exchange.

Sebenarnya di CMC sendiri nilai liquidity exchange yang bersangkutan sangat buruk (kalau pake score mereka, hampir semuanya di bawah 100, bahkan 10). Jadi semestinya kalau lebih teliti dikit hal kaya gitu bisa dihindari. Baik CMC dan Coingecko udah ada metrik tambahan yang agak reliable (paling reliable ya ngetes langsung di order book exchange yang bersangkutan) buat melihat marketnya liquid apa tidak, jadi jangan lupa dicek. Plus, ga perlu nyoba-nyoba exchange yang namanya aja jarang disebut di mana-mana.

Saya inget kejadian yobit, ketika beberapa orang terjebak dengan token OMG (https://yobit.net/en/trade/OMG/BTC).  Kalau orang awam tidak tau, pasti akan borong itu token karena sangat murah (cuma 8 sat).

Karena memang itu bukan token OMG asli (OmiseGO -  sekarang rebranded jadi OMG Network) di mana harga token tersebut sebenarnya 22k satoshi  (https://www.coingecko.com/en/coins/omg-network)

kalau sudah salah beli tersebut pasti akan bingung mau arbit jelas gak bisa karena beda blockchain.

Ya, ini perlu diperhatikan oleh newbie-newbie lainnya, boleh nyoba-nyoba, tapi harus siap kehilangan, karena memang pada akhirnya kalau ga beruntung bisa berakibat seperti kasus diatas. namun bagi OP sendiri, ini akan menjadi 2 pengalaman,
pengalaman negatif: asetnya hilang
pengalaman positif: ia menjadi lebih paham dan lebih berhati-hati, ia juga bisa lebih baik dalam memilih exchange, serta yang penting juga mendapatkan masukan-masukan yang baik dari member bitcointalk.

Masukan yang bagus gan, tapi kalau saya boleh tahu maksimal waktu penyimpanan koin di exchange yang lebih optimal itu berapa hari, minggu, atau bulan ya? Alhamdulilah saya masih bersyukur dan masih aman coin saya ketika saya simpan bertahun tahun di exchange asal indonesia, arti kata dari SIMPAN itu saya melakukan trading di exchange tersebut, kurang lebih 1 tahun.

Klo coin yang disimpan adalah object trading maka memang lebih baik tetap menaruh aset tersebut didalam wallet yang disediakan oleh exchange, terlebih jika target trading agan adalah sort-term. Jika terlalu sering memindahkan object trading maka resikonya agan bisa ketinggalan momen yang sewaktu-waktu bisa muncul, sehingga tidak bisa dilakukan taking profit. Beda lagi jika pola yg diterapkan adalah long-term, untuk target jangka panjang seperti ini tidak akan masalah jika aset tersebut dipindahkan ke wallet pribadi.

Hanya saja jika memang memiliki niat untuk meletakkan aset pada suatu exchange (sebagai object trading) maka setidaknya memilih exchange yang memiliki kredibilitas bagus dan memaksimalkan fungsi keamanan akun yang ditawarkan oleh exchange tersebut (mengaktifkan 2FA dan lain sebagainya).

Apakah menyimpan exchange di market Indonesia itu dikategorikan aman jika sudah mempunyai izin dari Bappebti.. Psti jawabannya menurutku aman karna dia diawasi langsung oleh lembaga tersebut.. Sama seperti OJK yg mengatur tentang keuangan... Di luar Indonesia pun sbnrnya aman saja jika saja market exchange itu sudah terdaftar di coinmarketcap atau coingecko dan kita bisa mengecek nya di situs masing² tersebut..

FYI, menyimpan aset di Exchange (sekalipun sudah mengantongi izin Bappebti) mestinya ditujukan sebatas untuk trading.
Kalau tujuannya untuk dijadikan sebagai tempat menyimpan aset dalam jangka waktu lama apalagi dalam jumlah besar dan bukan untuk keperluan di-trading-kan, tentu hal ini sudah keluar dari fungsi exchange itu sendiri.
Contoh pernyataan dari Indodax:

---

Coinmarketcap, Coingecko atau situs semisal lainnya bukanlah penjamin bahwa apapun yang ada dalam daftar mereka itu (dalam hal ini jikapun berpatokan pada rating exchange yang tertera di sana) adalah sepenuhnya aman.

Contoh pernyataan "IMPORTANT DISCLAIMER" yang tertera di Coingecko (https://www.coingecko.com/en/exchanges):

Tempat menyimpan rupiah yang aman cuma di bank karena dijamin (bakal diganti pemerintah) sampai 2 milyar.
Tempat menyimpan kripto yang aman tentunya di dompet (non-kustodian) masing-masing, selama hanya agan yang memiliki akses ke private key-nya.

Memang kalau teregulasi, banyak checklist yang harus dipenuhi terkait praktik exchangenya, tapi itu bukan jaminan kalau tidak akan ada penggelapan dana, perusahaan bangkrut, dsb. Dan kalau kemungkinan terburuk yang terjadi, uang agan yang hilang tidak diganti oleh pemerintah.

Bagi yang masih sering menyimpan aset di Exchange, harap diingat perubahan peraturan dari exchange dapat berubah-ubah sewaktu-waktu. Ini saya baru membuka bitrex, akun saya yang awalnya sudah tervirifikasi ternyata tidak bisa lagi digunakan, pasalnya, pihak bittrex sudah mengganti peraturan untuk user Indonesia, wajib KYC menggunakan passport. Beruntungnya, aset saya disana hanya XDN yang tidak bernilai untuk saat ini. Ini hanya sebagai pengingat saja, ketika Anda menggunakan exchange, dan sudah KYC, tetap hati2 dengan peraturan mereka.

Wah, langsung di blokir gitu gan WDnya tanpa ada pemberitahuan sama sekali? Ane juga punya akun Bittrex tapi ga ada info di e-mail sama sekali. Untung ga ada aset sama sekali di exchange tersebut. Bukan tidak mungkin exchange lain juga bakal minta passport secara tiba-tiba, walau mestinya kalau WD aset dibekukan gitu aja bisa dipermasalahkan secara hukum mestinya (walau biayanya mungkin gedhe).

Yap, langsung diblokir, Saya juga mencari email pemberitahuan mengenai masalah ini, tapi tidak ditemukan pemberitahuan apa pun melalui email. Saya juga sedang iseng lihat akun bittrex karena sudah lama tidak buka, kagetnya lihat akun statusnya tidak terverifikasi. Saya sempat menanyakan pada support, kalau ini adalah satunya cara untuk verifikasi bagi member Indonesia. Dan memang benar, saya coba mengganti negara lain pada menu dropdown, di negara lain ada opsi KTP/SIM.

Ini kasusnya hampir mirip dengan yang dialami agan @metenjean hanya saja kasusnya pada delisting aset di Bittrex
https://bitcointalk.org/index.php?topic=5181946.msg55563424#msg55563424, jadi perubahan pada kebijakan exchange-nya bisa saja hanya diumumkan/dicantumkan di websitenya atau bahkan tanpa ada 'notice' sama sekali sebelumnya.

btw, jika misalkan lanjut KYC dengan password di exchange tersebut, apakah aset yang sebelumnya tersimpan masih bisa di akses?

Saya malah mendapatkan email dari bittrex yang mengatakan kalau akun saya telah terverifikasi. Padahal saya bikin akun dan KYC sekitar 2 tahun lalu dan KYC baru di approve beberapa hari lalu. Namun saya lupa KYC pake KTP atau passport. Soalnya pernah KYC sih pake passport yang expired 2015, lupa exchange yang mana.

Kok aneh ya, padahal milik saya 3 tahun yang lalu pada saat proses KYC cuma menggunakan identitas driver license (SIM), tetapi sampai saat ini status account Bittrex milik saya tetaplah "Verified" (sehingga aktifitas trading, deposit/withdrawal tetap berjalan normal).

dulu 2017 saya pernah deposit ke bittrex, eh besoknya tiba2 akun ke-freeze, untuk unfreezenya perlu kyc, tanpa notice sebelumnya buat mindah asetnya lagi. apesnya akhir 2017 lagi bull run gak bisa dijual, akhirnya cuma bisa lihatin nilai asetnya naik(~$100) tanpa realisasi(akhirnya hampir jadi abu setelah crash). Kalau yang dibekukan non-KYC/assetnya kecil tentu saja gak bakal ada yang mampu buat bayar lawsuit, toh kalau mau akun di unfreeze tinggal KYC doang kan? pasti banyak orang yang lebih memilih KYC daripada bikin lawsuit, mungkin itu salah satu pertimbangan mereka dalam ngefreeze akun non-KYC. Ini mungkin juga jadi salah satu pelajaran agar tidak nyimpen asset di exchange.

Wah untuk hal ini saya kurang tahu mas, karena akun saya juga sudah KYC 2017, tidak ada masalah sampe beberapa bulan lalu. Saya sudah menanyakan mengenai hal ini pada tim Bittrex, dan mereka mengatakan kalau emang tidak bisa untuk Indonesia, verifikasi wajib passport.

Buset dari pesannya kayak pede banget ya exchange itu bakal tetap eksis sampai kapanpun. Kalau mau fair harusnya ada opsi buat narik asetnya lebih dulu daripada dipaksa buat KYC, kan ujungnya ga bakal make layanan yang mereka sediakan.

Ane pernah baca ada exchange yang ngasih opsi WD semua asetnya kalau usernya ga mau KYC, entah exchange apaan karena udah lama dan yang kaya gini minoritas sepertinya.

Kemarin, Indodax menjadi salah satu exchange yang bikin orang kaya mendadak dan juga sangkuter mendadak. Hal ini dikarenakan ada beberapa koin yang dipump habis-habisan oleh para pemain besar/cukong. beberapa koin tersebut diantaranya:

HEDGE: dari Rp10.000 mencapai tertinggi Rp100.000 dan turun lagi ke harga (saat post ini dibuat) Rp35.000 (arsip (https://www.tradingview.com/x/jP3RuICk))
REN: dari Rp6.400 mencapai tertinggi Rp23.000 dan turun lagi ke harga (saat post ini dibuat) Rp7.668 (arsip (https://www.tradingview.com/x/4epPxjpF))
BAL: dari Rp252.000 mencapai tertinggi Rp920.000 dan turun lagi ke harga (saat post ini dibuat) Rp248.000 (arsip (https://www.tradingview.com/x/79h0KbcE))

Dari kejadian ini, saya ingin mengingatkan kembali kepada Anda untuk menghindari semua koin hasil pumping jika Anda tidak memilikinya saat membeli di harga normal. Ketika Anda mengikuti arus pumping dan berusaha untuk melakukan aksi beli instan, Anda akan terjebak pada pembelian di harga tertinggi dan tidak bisa menjual untuk mendapatkan profit. Bagus kalau harga tertingi yang saat ini Anda pegang bisa kembali tersentuh dalam 1-2 hari. bagaimana kalau ini menjadikan Anda sebagai sangkuters abadi?

Ketika Anda mengikuti pump dengan harapan ikut masuk dalam hype yang berlangsung dalam beberapa menit ini untuk mendapatkan profit instan, maka Anda bisa kehilangan hingga 80% dari aset yang Anda miliki sebelumnya saat Anda terlambat datang. Maka dari itu, jika Anda ingin trading, pilihlah koin/token yang memiliki pergerakan normal. Jika memang rejeki, ketika ada aktivitas Pump, Anda dapat memanfaatkan momen tersebut. Bukan malah terjebak masuk dalam kondisi pump tersebut.

Thread ini sepertinya perlu diangkat kembali sembari saya menambahkan apa yang dipost oleh Master @Theymos. pada post ini yang sudah saya terjemahkan


Nah, ini adalah pesan yang sangat penting yang harus diperhatikan oleh semua member. Ketika Anda memiliki aset kripro berapa pun nilainya, simpanlah pada wallet sendiri. Ada banyak aplikasi wallet namun berbasis online, yang membutuhkan akun saja, namun tidak memberikan key, itu sama saja Anda menyimpan di penyimpanan yang bukan dalam kendali Anda. Jika kurang paham mengenai wallet, bisa mencoba untuk membacanya di thread ini https://bitcointalk.org/index.php?topic=5153007.0

Memang saran ini benar-benar berguna om untuk investor dan holder jangka panjang. Tapi rasanya kurang cocok untuk setiap trader yang lebih sering aktif di exchange untuk berdagang harian. Namun jika trader ini memang cukup peduli tentang keamanan aset, maka pilihan terbaiknya adalah dengan mengorbankan fee transaksi untuk memindahkan dana mereka dari exchange ke wallet sendiri setiap mereka tidak berdagang.

Peringatan ini sangat penting untuk setiap pengguna, tapi saya pikir mungkin dapat dimanfaatkan oleh sebagian orang untuk dijadikan FUD yang mungkin akan membuat harga bitcoin sulit menembus resistensi yang lebih tinggi dalam waktu lebih lama. Semoga saja tidak, tapi selalu mungkin apalagi masih hangat-hangatnya masalah FTX.

Saya mengamati beberapa debat media sosial mengenai ini

Ada beberapa pendapat pro;

1. karena lebih simple dan tidak ribet, bisa diakses dimana pun sehingga penyimpanan online jadi primadona khalayak umum.

2. Menyimpan di exchange juga enak, jadi kapan terjadi sesuatu (harga sesuai keinginan) langsung bisa dijual/beli dengan cepat tanpa perlu ribet mengirimnya dari wallet pribadi.

Ada juga pendapat dari yang anti:

1. Kita tidak perlu exchange karena 1 btc itu = dengan 1 btc,

2. Exchange itu menjadikan bitcoin anda dari desentralisasi menjadi sentralisasi

---

---

Kalau menurut saya, kita tidak perlu anti yang namanya exchange dan sejenisnya, karena exchange itu berkaitan erat dengan atmosfer crypto, karena tanpa exchange tentu tidak ada yang namanya volume yang membuat bitcoin itu berharga. Dan, begitu juga sebaliknya, kita juga tidak perlu terlalu pro dan percaya sekali dengan namanya exchange, karena suatu saat mereka itu bangkrut atau kolaps seperti banyak kejadian yang sudah-sudah, Jadi, sewajarnya saja, Jangan endap lama-lama, kalau sekiranya selesai segera tarik dan simpan di vault (dimana key-nya anda yang pegang).

Sebenarnya peringatan ini bukan sebagai tanda kalau kita Anti terhadap exchange sih mas. Tetapi untuk mengingatkan untuk tidak menyimpan dalam jumlah besar pada suatu exchange. Makanya @theymos menyebutkan simpanlah aset dengan persentase besar yang dimiliki pada wallet sendiri untuk menghindari kemungkinan tersebut. Saya paham untuk mereka yang aktif trading, pasti sulit untuk melakukan ini, karena bisa ketinggalan momen saat terjadi flash pump/flash dump karena harus mengirimkan dari wallet terlebih dahulu.

Pesan ini bukan berarti menolak 100%, hanya sebagai pengingat, seperti kata mas, kalau sekiranya selesai trading langsung ditarik ke wallet sendiri, karena tidak menutup kemungkinan, beberapa menit setelah kita menarik, exchange terjadi peretasan atau apa pun yang merugikan kita. Jangan sampai terjadi penyesalan karena menyimpan semuanya di exchange, itu pesan pentingnya.

Ambil secara proporsional, mana yang memang untuk ditradingkan di exchange dan mana yang memang untuk tujuan disimpan.

Pastinya repot kalau trading mesti bolak-balik wallet pribadi dan exchange, selain momennya bisa saja tertinggal disaat masih proses kirim, belum lagi fee dan lainnya. Sementara kalau yang ditujukan untuk disimpan juga mesti selektif memilih wallet. Mungkin tidak sedikit juga yang memilih semisal web wallet seperti di https://www.blockchain.com/ (https://www.blockchain.com/), pada salah satu kasus ini (https://bitcointalk.org/index.php?topic=3664755.msg61290845#msg61290845) user malah belum tahu sama sekali perihal seed dari address-nya, dan kelimpungan ketika websitenya tidak bisa diakses. Bagaimana kalau benar-benar web tersebut down sementara ada aset yang cukup lumayan di wallet namun belum punya backup untuk recovery, tentunya akan lebih repot.

Saat saya baca postingan theymos (setelah lihat info di link news forum), saya sempat terbesit apakah theymos mewanti-wanti kemungkinan adanya krisis yang cukup besar di tahun berikutnya karena adanya semacam efek domino dari kasus exchange besar yang bangkrut sebagaimana dilihat dari tulisannya pada bagian yang ini:

Untuk pelaku trading (Crypto) pasti tidak akan bisa dipisahkan dengan exchange, karena untuk setiap aktifitas/transaksi (dalam mendapatkan profit) akan selalu melibatkan peran exchange. Untuk itu seorang trader harus bisa memilih exchange yang memiliki kredibilitas bagus dan paham (bisa menerima) segala konsekuensi pada saat menyimpan aset Crypto di exchange.

Untuk saat ini, aset (milik saya) yang tersimpan di exchange hanyalah berupa coin/token yang memang dipergunakan buat aktifitas trading jangka pendek. Sedangkan untuk investasi jangka panjang, aset selalu saya simpan di personal wallet. Jumlah dari coin/token yang tersimpan di exchange juga tidak lebih dari nilai yang saya ikhlaskan jika sewaktu-waktu raib (belajar dari pengalaman pahit di Cryptopia).

Penarikan user yang terjadi dalam waktu bersamaan dan dalam jumlah besar juga bisa membuat ini terjadi sih om apabila exchange tidak punya dana yang cukup untuk memproses WD tersebut dan harus melikuidasi aset lain yang dimiliki di cold wallet. But hal ini seharusnya udah jadi salah satu risiko yang dihadapi bisnis tersebut ketika user kehilangan kepercayaan terhadap custodian. Ane rasa bank juga bakal melakukan hal yang sama kalau mereka mengalami krisis serupa (bank A bangkrut, user mulai narik dana dari bank B-D tapi ga ada dana likuid yang mencukupi, jadinya harus dipause dulu, etc). Semoga saja hal ini membuat landscape bisnis jadi lebih sehat dan user jadi lebih waspada biar kejadian serupa ga terulang.

Jangan lupa kalau exchange itu ada 2 macam, CEX dan DEX.
Tanpa CEX, mungkin masih bisa bertahan dengan DEX. Tapi kalau dua-duanya gak ada, saya gak bisa bayangkan bakal seperti apa nilai/harga BTC.
Sebenarnya CEX itu punya andil untuk mendukung harga BTC. CEX yang membuat peningkatan massive trader atau holder BTC, mereka yang mancing orang-orang untuk melek crypto.

Setuju. Untuk koin yang ditujukan buat long-term holding, simpan di private wallet. Sedangkan untuk koin yang ditradingkan, tidak masalah untuk disimpan di wallet exchange yang dirasa aman. Dengan catatan, profitnya dikonversi reguler ke rupiah dan dikirim ke rekening bank dan wajib sering update terkait info-info exchangenya. Kalau ada isu-isu buruk terkait exchangenya, aset kita tarik secepatnya.

Masih ada juga P2P untuk trading. But anyway, memang tanpa centralized exchange penentuan harga komoditas bakal berbeda, entah itu jadi lebih baik atau lebih buruk. Yang jelas penggunaan CEX punya risiko dalam masalah kontrol, sementara DEX atau P2P dalam masalah likuiditas. Setidaknya itu yang sejauh ini terjadi di dunia trading kripto yang ane amati. Kalau misalnya ada DEX yang likuiditasnya tinggi dan mudah digunakan, bukan tidak mungkin bisa jadi salah satu sumber penentuan harga juga (walau sepertinya masih lama bisa terwujud).

Iya, opsi P2P juga mungkin.
Cuman kalau dari segi efektifitasnya, saya kira CEX dan DEX masih jauh lebih baik.

Sepakat. Isu CEX selalu terkait dengan masalah kontrol aset. Karena mereka yang punya wallet, mereka yang punya kontrol terhadap aset kita. Ibarat nitip uang ke dompet tetangga, aman atau tidaknya tergantung si pemilik dompet. Cuman kalau jelas fondasi CEXnya, baik dari segi finansial backupnya dan dikontrol dengan aturan yang dibuat pemerintah (seperti yang diterapkan Bapebbti), saya kira bakal sedikit lebih aman.

Padahal kalau mau diakumulasikan dengan nilai dan volume di exchange mereka, tentu kita anggap mereka mampu meng-take over semua hal yang terjadi bila terjadi crash dan penarikan secara masive.

Tentu kalau kita lihat mereka kesulitan untuk mengaprove semua Wede, kita akan seperti melihat kesemuan nilai atau angka-angka alias tidak ada sama sekali crypto di sana.

Sama kayak mencetak uang fiat yang tidak ada backed emasnya, sama kayak memunculkan angka 1000 BTC di exchange, tapi gak ada backed-nya di cold wallet.

inilah yang kita takutkan semua orang, kita nyetor btc asli, oleh exchange disimpan di cold wallet, tapi pas kita mau narik tidak mereka approve karena alasan tidak ada dananya, padahal ada tersimpan di vault cold storage, mau ngelacak pun jelas tidak bisa.

Jadi teringat beberapa hari lalu dapat email dari exchange Pintu*, yang inti dari isinya adalah untuk lebih meyakinkan user mengenai keamanan dan keutuhan aset user yang ada di exchange mereka rasionya 1:1 atau lebih, dengan kata lain mereka akan menjaga dan menyimpan jumlah aset crypto agar setara atau bahkan lebih dari jumlah aset crypto yang dimiliki user di exchange tersebut.

Jika semua exchange menerapkan hal tersebut tentu kecil kemungkinan sampai ada kasus user tidak bisa melakukan penarikan aset karena tidak mencukupinya aset yang tersimpan di exchange. Namun pada kenyataannya ada saja exchange yang tidak sepenuhnya demikian, jadi user tetap perlu selektif dalam memilih.

* https://pintu.co.id/blog/komitmen-pintu-terhadap-keamanan-dan-transparansi (https://pintu.co.id/blog/komitmen-pintu-terhadap-keamanan-dan-transparansi)

Saya juga mendapat email dari exchange (di mana intinya serupa dengan hal di atas). Pihak exchange tahu bahwa kejadian ftx dapat mem-bimbang-kan user sehingga menarik semua asset crypto ke wallet pribadi. Sebenarnya user juga gak tau akan nilai dan angka tersebut akan 1:1 atau tidak dengan real penyimpanan mereka, karena tidak diungkapkan secara publik, jika pun diaudit hanya sebatas Bappebti (misalnya)

karena atas kejadian ftx dimana bosnya ternyata pakai duit user, tapi nilai di exchange tidak berkurang artinya semua bisa di manipulasi, apa lagi kalau crypto di storagenya jarang atau gak pernah diaudit. Sehingga bisa seenaknya pakai dana user di storage buat berinvestasi di tempat lain, jadi ketika terjadi sesuatu dan user mau narik dana, duit di storage gak ada karena terpakai di investasi lain.

Mengingat mengenai manipulasi, artinya memang benar, kita trading hanya melihat nilai saja pada akun yang kita miliki, sedangkan aslinya, uang kita tidak berada di dalam exchange tersebut. perubahan jumlah saat menjual pun hanya mengikuti harga yang tertera pada exchange, namun tetap saja uang ini hanya ilusi. bisa dikatakan uang tersebut uang asli hanya ketika kita sudah berhasil menariknya ke rekening atau ke wallet untuk kripto. Hal ini yang kemudian memudahkan pemilik exchange untuk menggunakan uang pengguna karena kita tidak pernah mengetahui di mana sebenarnya uang kita. Mungkin hal inilah yang membuat bagaimana bos FTX menggunakan uang pengguna.


trading yang paling nyaman memang dengan metode P2P atau AMM seperti yang kita lakukan di Uniswap dan Pancakeswap. Dimana transaksi dari wallet tanpa harus memindahkan ke exchange. tetapi metode perdagangan AMM tidak bisa dilakukan untuk bitcoin. tetapi, bagaimana pun kita juga sadar bahwa exchange centralized juga diperlukan, karena biasanya lebih memudahkan pengguna, tapi risikonya sudah sering dihadapi FTX 2022, Cryptopia 2019 dan exchange lainnya yang tidak dapat menarik uang sepeserpun dengan dalih karena kasus hack.

Perlu diingat juga kalau pake AMM dengan smart contract, ketika ada exploit ada juga risiko token agan raib ketika agan lupa revoke permission, jadi jangan lupa buat revoke secara reguler meskipun agan make AMM yang "terpercaya", apalagi di website phishing. Untuk Bitcoin ane rasa tinggal masih menunggu pengembangan lightning network supaya bisa trade dengan cepat, walau hal ini masih juga membutuhkan konversi di onchain dan payment processor yang support LN dan tidak se-fleksibel centralized platform.

Yup. kelemahan dari AMM adalah masalah exploit melalui smartcontract yang hanya membutuhkan akses permision untuk melakukan transaksi in & out. Sudah banyak korban berkaitan dengan kasus ini.  kondisi terparah adalah rugpull yang terjadi kapan saja. Namun, kalau berbicara soal manipulasi, trading di AMM tidak ada cara untuk memanipulasi nilai aset pada akun, karena terhubung dengan wallet kita sendiri. Tidak seperti pada centralized exchange yang hanya menunjukkan value namun belum tahu diaman sebenarnya uang kita. web pishing bisa terjadi pula pada centralized, jadi ini perlu diwaspadai untuk mengunjungi web apa pun.

Manipulasi yang mungkin terjadi mungkin sejenis pool yang tiba-tiba tidak jadi liquid karena likuditas ditarik oleh tim, atau lainnya. Tapi hal ini bisa diamati dengan mudah lewat tools lain yang udah ada selama usernya mau. Kalau AMM ada di chain yang feenya murah untuk tiap tx dan token yang ada banyak, mungkin bisa jadi opsi utama. Hanya saja retail kadang ingin fleksibilitas dan kemudahan untuk konversi ke fiat jadi butuh platform lainnya.

Istilah penarikan ini disebut dengan rugpull, ini memang sering terjadi. Tetapi, ini bukan manipulasi aset pengguna maupun manipulasi harga. Karena memang likuiditas masih dikuasai oleh tim, jadi rug pull ini pun sangat mudah dilakukan. Tapi memang ngeri hal seperti ini, karena exchange yang sejatinya decentralized, memiliki kelemahan seperti ini. Walaupun saat ini ada banyak layanan penguncian aset tim yang dijadikan liquidity, tetepsaja ini juga tidak lepas dari manipulasi jumlah aset yang benar-benar dikunci.


Pengamatan gimana ya mas? apakah maksud mas mengamati liquidity di berbagai exchange atau pergerakan token tersebut pada exchange? Karena setahu saya, kalau sudah terjadi rugpull tidak bisa diamati, karena dalam sepersekian detik liquidity sudah amblas. CMIIW

Kalau setahu saya, untuk bitcoin, desentralisasi exchangenya menggunakan Bisq [1]. Mungkin agak sama dengan cara kerja pancakeswap atau desentralisasi yang lain. Namun pembedanya di sini kepertukarannya saja, kalau di pancakeswap itu BNB atau USDT, dll (dalam bentuk token atau coin) sedangkan di Bisq ini rata-rata fiat yang dikirimkan ke akun misal (skrill, western union, wechat pay, alipay, dll), jadi setidaknya punya akun itu dulu untuk melakukan pertukaran 1 sama lain.

[1]. https://bisq.network/

Bisq lebih cocok kalau dikatakan menjadi saingan dari Binance P2P atau layanan P2P sejenis imo, jadi buat yang belum familiar jangan terkecoh mengira agan bisa konek wallet dan bikin tx atau sejenisnya di Bisq dengan cara yang sama persis ketika agan menggunakan Pancakeswap dst. Perbedaan yang paling terlihat adalah agan harus melakukan order secara manual, karena Bisq murni P2P. Agan juga perlu security deposit untuk melakukan trading. Kalau agan ingin beli BTC dengan fiat tapi ga pengen pake exchange atau tidak ingin tergantung dengan pihak ketiga, bisa coba Bisq.

Yup, Bisq sering direkomendasikan oleh top member yang enggan melakukan KYC. Tapi, saya tidak pernah menggunakan Bisq sama sekali, meskipun sudah mengerti keberadaan bisq ini sejak lama.


Apakah bisa deposit/WD dengan IDR di Bisq secara langsung ke e-wallet lokal? karena kalau masih harus menggunakan skrill dan payment lainnya yang berbasis luar negeri saya tidak pernah bikin  ;D

Sepertinya belum ada, kalau saya check di sini [1]. Yang ada hanya Dollar, Euro, Cad, dill. Tapi kayaknya bisa deh kalau pakai western union yang global, karena mereka open untuk 200 negara lebih dan 515,000 agent di seluruh dunia, tapi kayaknya harus datang ke kantor western union terdekat, kalau di jakarta mungkin bisa cari di google map, atau di sini [3].

Atau check deh pembayaran yang tulisannya global, biasanya mereka accept semua currency di seluruh dunia. (kayak moneygram)

[1]. https://bisq.wiki/Payment_methods
[2]. https://www.westernunion.com/id/en/home.html
[3]. https://wise.com/id/blog/western-union-jakarta

Kalau agan masulum tertarik mungkin bisa cek Wise (Transferwise). Ane pake ini juga untuk freelance yang nerima USD dari luar negeri, dan tentu butuh KYC karena interaksi dengan fiat. Proses registrasinya mudah dan agan bisa bikin multicurrency sekaligus, fee transfer/konversi ke IDR juga bersaing. Bisq juga support dan Wise sendiri memperbolehkan transaksi yang berhubungan dengan kripto (walau ada embel" platformnya harus teregistrasi di EU/UK). Dari pengalaman ane lebih mudah dan murah buat user Indo dibandingkan Skrill dsm sejauh ini.

Ref: https://wise.com/help/articles/2932118/incompatible-accounts-and-payments?origin=search-crypto