Bitcoin Forum

Awal tahun 2018, orang-orang masih bersemangat join proyek ICO karena trend ICO di tahun sebelumnya (2017). Namun di pertengahan tahun 2018 hingg akhir, pamor ICO mulai menurun karena banyak proyek terindikasi scam. Apalagi ditambah dengan efek trend market crypto yang bearish, developer dan investor mulai berkurang.

Memasuki tahun 2019, mulai ada trend penjualan baru yang lebih populer yaitu IEO dan STO. IEO menjadi pilihan favorit para investor karena lebih menjanjikan keamanan dan kepastian listingnya. Hal ini menyebabkan turunnya jumlah proyek ICO dengan jumlah yang cukup drastis. Investor jarang ada yang berminat untuk join proyek ICO dengan alasan resiko scam, kualitas proyek, dan peluang sukses yang rendah.

Berikut mari kita lihat grafik yang menunjukan "downfall" ICO di tahun 2019 dan perbandingannya dengan di tahun 2018. [Berdasarkan icobench]

A. Penurunan jumlah proyek ICO [/bulan]

https://i.imgur.com/ApM66gQ.jpg?1

Jumlah proyek ICO yang listing di tahun 2018

https://i.imgur.com/Fm8uaBT.jpg?1

Jumlah proyek ICO yang listing di tahun 2019

*Masih minus bulan desember karena belum berakhir. Akan diupdate nanti.

B. Total dana terkumpul [/bulan]

https://i.imgur.com/Ses0veP.jpg?1

Total dana terkumpul setiap bulannya, di tahun 2018

https://i.imgur.com/kqOfNHi.jpg?1

Total dana terkumpul setiap bulannya, di tahun 2019

*Masih minus bulan desember karena belum berakhir. Akan diupdate nanti.


> Catatan:
Dari grafik-grafik di atas, jelas terlihat penurunan yang cukup signifikan terkait jumlah ICO dan dana terkumpul setiap bulannya. Ini menunjukkan adanya degradasi ICO di tahun 2019. Apalagi pasca popularitas IEO yang cukup baik di tahun 2019 ini. Poin positifnya, ICO masih tetap bisa bertahan walaupun mengalami kemerosotan yang cukup parah. Pertanyaannya, apakah di tahun mendatang ICO masih tetap eksis? Atau akankah kondisi ICO akan lebih baik di tahun 2020? Let's see!!


> Sumber:
1. https://icobench.com/reports/ICO_Market_Analysis_2018.pdf
2. https://icobench.com/reports/ICObench_ICO_Market_Analysis_November_2019.pdf

---

Thanks semuanya yang sudah menyempatkan waktu untuk sekedar membaca ataupun komen pada overview singkat ini. Jika ada kekurangan harap dimaklumi karena keterbatasan pengetahuan OP. OP sangat terbuka untuk saran atau masukan yang bersifat membangun, boleh langsung atau via inbox.  :)

Untuk Diingat

>Saya bukanlah tim dari icobench.
>Materi ini saya buat untuk wawasan bersama, tidak ada unsur komersil.
>Thread ini tidak ditujukan untuk promosi platform/perusahaan/webiste tertentu.
>Mari berdiskusi dengan santun. Silahkan tuangkan ide, pendapat, atau masukan dengan cara yang baik.
>Spam/Out of topic/komentar yang tidak patut, akan auto saya delete. Harap dihindari hal-hal semacam itu.

Ane pribadi menganggap tahunnya ICO booming udah selesai gan. Ga begitu mengagetkan karena pasar juga semakin dewasa dan investor udah kena bubble. Dari ratusan proyek 2 tahun lalu, cuma 2 yang sampai sekarang masih ane ikuti perkembangannya dan semakin bagus. Semoga progresnya juga merembet ke harga token.

Model ICO sebenarnya ga salah, cuma banyak orang kampret yang setelah ICO kerja ga bener. Selama regulasi ga ketat dan selama pasca ICO investor ga ada jaminan mereka kerja, ane rasa ICO bakal mati pelan-pelan. Ga perlu ngomong desentralisasi ini itulah, kalau emang mau ga ada urusan sama pemerintah, ya launch kayak Bitcoin aja.

Saya juga berpikir demikian Om. Melihat data-data di atas, menunjukkan bahwa investor sudah semakin selektif untuk menggunakan dana mereka. Dan kepercayaan mereka terhadap ICO sudah hampir dikatakan hilang. Wajar sangat Om, setelah mereka kehilangan banyak uang mereka di berbagai proyek2 ICO yang gagal, mereka mungkin menjadi alergi dengan yang namanya ICO. Ya walaupun masih ada yang menginvestasikan modal mereka di ICO, mungkin hanya investor pemula atau yang terkena hype saja. Itupun lambat laun mereka juga akan kapok kalo kondisi ICO masih tetap sama.   

Sepertinya begitu Om. Selain itu, menurut saya faktor gak ada jaminan listing + dumping besar2an juga berpengaruh besar terhadap degradasi ICO ini.

Yup, daripada nyari" ICO lagi, ane lebih milih mengakumulasi token" yang ane anggap potensial aja. Setelah itu nunggu beberapa tahun ke depan ketika ada kesempatan pump lagi buat mengambil profitnya.

ICO (dan sebentar lagi IEO/STO) kayaknya bakal mati suri, dan mungkin bakal hidup lagi kalau ekosistemnya udah dewasa dan mapan.

Kalau menurut saya era nya ICO sudah habis gan karena ide-ide dari project ICO rata-rata sama, tidak ada yang baru. Dan banyak nya project ICO yang berjalan tidak sesuai roadmap, bahkan nyaris terindikasi skem membuat orang-orang trauma dengan ICO Dan memilih berinvestasi di koin-koin major atau marketcap.

Ada yang menarik dari grafik diatas, meskipun secara garis besar perkembangan ICO mengalami kemerosotan tetapi jika melihat total perolehan dana yang berhasil diraup pada bulan Mei 2019 nilainya sangat berbeda jauh dengan perolehan dana yg didapat dari bulan-bulan lainnya (pada tahun 2019).

Setelah saya mencari referensi data dari https://icobench.com/reports/ICObench_ICO_Market_Analysis_May_2019.pdf ternyata dari perolehan dana sekitar $1.2B (pada bulan Mei 2019) tersebut sebanyak $1B dihasilkan oleh Bitfinex dari penjualan Leo Token (dari 5 Mei 2019 s/d 13 Mei 2019)

Btw, untuk penjualan Leo Token ini masuk ke kategori IEO atau ICO ya ??

alasan utama mengapa ICO semakin turun dan tidak di minati oleh oleh investor karena banyak ICO tidak jelas dan terindikasi scam, misal nya mampu meraih dana dari investor mereka memperlama market atau ketika token masuk ke market harga terjun bebas di bawah harga ICO dan sulit untuk naik
tentu saja dari situ minat investor kurang dan dengan ada nya IEO investor lebih memilih IEO dari ICO karena IEO lebih simple dan langsung listing market tanpa harus menunggu lagi 

banyaknya ICO scam membuat para investor lebih memilih usaha real lokal di daerahnya masing-masing (umkm misalnya) yang benar-benar membuat ICO berbasis digital, dan antar negara lagi, menjadi tidak diminati lagi. belum lagi masalah kebijakan hegemoni perekonomian di masing-masing negara, seperti US, Cina, Iran, dsb yang membuat gerak para investor menjadi terbatas dalam berkecimpung di dunia digital perbitcoinan-altcoinan

https://i.imgur.com/QnGg3pq.jpg?1

Memang agak membingungkan keterangan terkait kategori penjualan token Leo ini di icobench. Ada yang ditulis ICO, ada juga yang ditulis IEO. Akan tetapi berdasarkan beberapa sumber yang sudah saya baca, kategorinya termasuk ke IEO. Apalagi penjualannya kan jelas ada di Bitfinex Launchpad. Tambahan, untuk list proyek, Leo masuk di kategori IEO : https://icobench.com/ieo.

Kalo Leo ini digolongkan ke dalam IEO, berarti total dana terkumpul dari proyek2 ICO di bulan Mei menjadi $0.2B kan, Om? Dan jika ini valid, berarti dari Januari hingga November, jumlah dana yang terkumpul per masing-masing bulannya maksimal hanya $0.4B. Jumlah yang jauh lebih kecil dibanding rata-rata dana terkumpul perbulannya di tahun 2018.   

---

Sumber gambar: https://icobench.com/ico/bitfinex

yah, kalau di nilai dari sini sih, tentu saja kepopuleran ICO akan terus menurun, dan kemungkinan besar akan digantikan dengan IEO. hal ini dikarenakan karen IEO lebih meyakinkan kan,dibandingkan ICO.
oh iya, apakah Icobench juga menyediakan chart untuk IEO, saya penasaran dengan itu. bagiamanapun, ini informasi yang bermanfaat untuk melihat perkembangan ICO pada tahun ini. yah, kualiasnya benar-benar menurun dibandingkan tahun 2017-2018, kalau tidak salah, penurunan kualitas ICO turun dit ahun 2019 bulan februari yah, waktu marak"nya scammer.

Kalau masalah market turun pas masuk market udah biasa (walaupun ada beberapa yg pump). Untuk meluncurkan IEO butuh dana juga gan biasanya beberapa proyek meluncurkan ICO dulu agar dana nya terkumpul untuk melangsungkan IEO (Just my opinion).

Itu lah kurang strategi nya dari tim, ketika token mereka masuk ke bursa tentu tim harus punya strategi yang baik agar token mereka tidak di dump pada saat listing pertama jadi apa yang harus di lakukan tim adalah harus menjaga ke stabilan harga pada saat pertama jadi akan banyak pedagang yang melirik nya jika tidak dump.

Yep memang meluncurkan IEO harus punya dana tetapi jika ingin membangun proyek mereka harus mempersiapkan nya terutama dana, tetapi jika mengandalkan penggalangan dana dari ICO saya pikir itu akan lama dan mungkin tidak akan sukses.

Bisa saja nilainya lebih kecil dari $0.4B jika ternyata hasil pengumpulan dana tersebut ada yang didapatkan dari proses IEO (seperti halnya yg terjadi pada Unus Sed Leo). Padahal didalam https://icobench.com/reports/ICObench_ICO_Market_Analysis_November_2019.pdf data-data statistik untuk IEO sendiri juga ikut disajikan, tetapi entah kenapa pihak ICObench tidak mengelompokkan keduanya dengan lebih spesifik lagi (biar tidak ada statistik yang saling tumpang tindih).



Berarti untuk menjaga kestabilan harga, apakah tim harus ikut campur tangan didalam market ?? Jika hal ini yang dilakukan, maka tim developer sudah melakukan proses manipulasi market dan tentunya kondisi ini tidak bagus buat market itu sendiri.

Ane rasa ini masuk wilayah abu-abu om. Buyback juga bisa dibilang manipulasi market, token burn juga bisa dibilang manipulasi. Pemanfaatan market maker untuk menjaga agar spread tidak besar juga bisa dibilang manipulasi.

Kalau dilihat dari kasusnya Binance yang ngepump habis-habisan di awal sih kayaknya ga ada pihak yang merasa dirugikan, kecuali yang belinya telat.

kalau ga ikut campur tangan ya paling harganya bakalan turun terus, banyak contohnya juga kan. klo event buyback emang seperti manipulasi, toh misalkan di buy sama dia terus pas naik pasti kan dijual lagi sama dia.
sedangkan kalau burn token setidaknya itu bagus untuk faktor supply dan demand, harusnya kan semakin supply sedikit bisa membantu harga meningkat, tapi itu juga tentu tergantung dari progress projek tersebut sih.

penjualan nya sih IEO gan tapi kabarnya juga melakukan private sale dan dalam private sale mengumpulkan dana $600 juta,ane dapat dari sumber ini https://blockchainmedia.id/bitfinex-gelar-ieo-token-leo-demi-galang-us1-miliar/
banyak dugaan yang miring ternyata dari token LEO ini,ane baru tahu juga tapi entah mana yang benar

Yup, saya juga tidak habis pikir ternyata ada data yang tumpang tindih. Padahal jelas-jelas judul pagenya pembahasan analisa market ICO. Ini bisa disampaikan ke timnya untuk menjadi bahan evaluasi.

Tapi sepertinya sulit untuk menghindari campur tangan tim proyeknya Om. Entah itu campur tangan secara lagsung, maupun tidak langsung. Karena saya yakin timnya juga ingin kalo token/koin nya punya progress yang baik di market.

Bisa dibilang manipulasi, bisa juga dibilang antisipasi Om. Khusus untuk buyback dan token burn, biasanya diumumkan ke publik jauh2 hari. Jadi tidak tiba2 diadakan untuk menyiasati harga.  

Bukan hanya tergantung progress proyek Om, tapi juga tergantung minat investor atau orang2 yang ingin membeli. Supply dikit juga percuma kalo sepi peminat, ujung2nya didelisting dari market dan jadi dead coin/token. he

Pastikan dulu Om. Kalo baru dugaan mungkin saja bisa salah. Kadang ada kompetitor yang tidak suka terus bikin FUDs atau orang-orang yang merasa dirugikan dari keberadaan token tersebut. 

Bukannya pada saat Private IEO dilaksanakan keseluruhan token terjual habis ya ?? Jika total supply token 1.000.000.000 dan harga token sale $1/Token, maka dana yang didapatkan dari proses Private IEO tersebut seharusnya adalah $1.000.000.000

Ref: https://support.bitfinex.com/hc/en-us/articles/360023342674-Unus-Sed-LEO-




Dan sebenarnya hal ini sudah menjadi ciri khas dari setiap ICO maupun IEO, tapi anehnya masih banyak Investor yang terjebak dalam kondisi tersebut (manipulasi market). Padahal sebenarnya jika investor bisa mengambil pengalaman dari investasi sebelum-sebelumnya, maka tindakan campur tangan tim didalam market malah bisa dijadikan momen untuk menghasilkan profit  ;D

bukankah progress proyek yang bagus akan menarik minat investor? kan semua investor juga pasti liat dari proyek dan progressnya tentu produknya juga bagaimana. kalau setidaknya progress atau perkembangannya bagus tentu mereka akan bertahan bahkan bisa listing di market besar untuk menaikan nilainya.

Nah ini uniknya ICO ... terkadang yang menjadi acuan beberapa calon investor malah bukan dari progress projectnya itu sendiri, terutama para calon investor yang tertarik dengan ICO hanya karena ikut-ikutan saja atau mereka yang berpikir ICO adalah cara instan untuk mendapatkan profit besar. Karakter investor seperti ini akan selalu mengincar ICO yang hype-nya sedang tinggi dan terkadang tidak memikirkan apakah project dari ICO tersebut memiliki prospek yang bagus atau tidak.

Menurut saya tidak salah juga kalau mengincar ICO yang hype tinggi karena ICO tersebut berada diperingkat teratas dan mungkin paling recomended dari ulasan yang mungkin sudah lebih senior dan mengerti prospek proyek itu kedepannya, tetapi dari pengalaman yang saya lihat ICO seperti ini cocok untuk trading jangka pendek dan biasanya awal listing pada exchange adalah titik rate tertinggi selama beberapa minggu atau bulan setelah itu, mungkin strategi seperti ini bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan keuntungan dari investasi ICO

nah dan terkadang kebanyakan orang berpikir investasi di ICO akan bagus di awal ketika listing di market itu pasti dipump. contohnya seperti IEO sekarang kan, apalagi kalau IEO dari binance pasti mereka tertarik karena di awal perdagangan akan di pump sehingga terlihat mudah untuk mendapatkan keuntungan dengan cara ini. tapi menurut saya cara tersebut memang cukup efektif untuk dapat keuntungan dalam waktu singkat. dibandingkan investasi ico di awal yang progressnya kadang masih meragukan.

Yang salah dari 'strategi' semacam ini adalah karena ini bukan investasi, tapi lebih mirip dengan gambling. Kalau mau dipikir-pikir, tidak mungkin bisa dapat ROI dalam beberapa bulan kalau beli ICO mengingat produk rata-rata belum siap. ETH aja baru listing agak lama setelah ICO seingat ane, dan BTC sendiri sampai pada titik sekarang karena pengembangan yang gak berhenti.

Atau mungkin, ICO memang dipakai buat ngeruk duit doang, orang lain rugi masa bodo yang penting perut sini terisi.

yap betul, kebanyakan ICO kan diawal untuk membangun sebuah projek, dan dana investor dikumpulkan untuk mengembangkan projek mereka. tapi masalahnya untuk saat ini kita percaya tidak sama perkembangan dari projek tersebut bakalan bagus tidak kedepannya, maka dari itu kenapa ico sudah tidak laku, karena kepercayaan sudah banyak menurun. karena kenyataan banyak projek yang jangka panjang bukannya bagus tapi malah turun dan bahkan menjadi scam. kecuali IEO kan ya bisa dapat ROI dalam beberapa bulan, tapi ya itu cukup sulit untuk bisa ikut di phase awalnya. tapi setidaknya bisa ambil keuntungan cepan kan disana.

Alasan nya saat ini sudah jarang ico yang sukses gan, Kalau proyek tersebut mempunyai  Tim yang berpengalaman lama di bidang crypto tentu mereka akan mengikuti hype saat ini,maksud saya tim lebih cenderung memilih IEO untuk penggalangan dana mereka.coba di lihat saja dalam bulan ini sudah jarang ada proyek bagus yang melakukan penggalangan dana lewat ico.

Saya tidak mengatakan investasi pada ICO yang lagi hype itu salah, karena semuanya kembali ke pilihan masing-masing investor. Yang saya bahas diatas adalah mengenai kemungkinan penyebab sepinya ICO-ICO yang memiliki progress bagus karena banyak calon investor yang lebih tertarik melakukan investasi ke ICO yang sedang hype (terlepas dari nilai dan kualitas projectnya)



Dengan kata lain strategi yang mirip gambling inilah yang akhirnya malah sering tertanam dipikiran banyak investor-investor baru ICO dan jika pada akhirnya investasi yg dilakukan bisa mendatangkan profit maka mereka akan semakin tertarik mencari ICO-ICO hype lainnya. Dan jika ternyata hasilnya tidak sesuai dengan ekspetasi (atau malah scam) biasanya mereka akan memberikan feedback negatif terhadap project tersebut  ;D.

Untuk investor berpengalaman saya yakin mereka sudah tau dengan baik karakteristik trend market ICO/IEO. Kebanyakan mesti bermain bersih dengan memasang target jangka pendek, atau dengan kata lain menunggu pump terdekat terus langsung jual semua koin/token yang dibeli. Yang banyak terjebak sepertinya adalah investor anyar atau yang masih pemula. Mereka ini mungkin masih beranggapan hold sampai nanti bullrun, saat bullrun otomatis koin ICO/IEO mereka akan moon harganya. Padahal tidak ada jaminan sama sekali semua koin/token akan bertahan sampai bullrun. Banyak contohnya yang tidak bertahan sampai setahun listing di market, bahkan ada yang hanya bertahan dalam beberapa bulan saja. Satu lagi, pada saat bullrun, belum tentu juga semua koin/token akan up signifikan harganya.

Itu jelas bukan karakter investor berpengalaman. Yang model begini musti investor-investor yang masih dalam tahap belajar memilih proyek. Sebab kalo investor yang sudah kenyang pengalaman, sudah barang tentu bukan ikut invest karena hype-nya, tapi invest memang karena potensi koin/token + proyek tersebut ke depannya.

Memang tidak salah kok ikut hype, dan Om Abhi juga tidak mengatakan hype itu haram hukumnya. Yang salah adalah invest hanya sekedar ikut hype tanpa menganalisa dulu apakah proyek/koin tersebut benar-benar berpotensi bagus ke depannya. Bisa dikatakan blind investment, berinvestasi asal ikut-ikutan tanpa mengkaji segala sesuatunya.

Terkait dengan peringkat ICO atau ulasannya, lihat-lihat dulu itu di mana tempatnya. Karena bisa jadi peringkat teratas karena dibayar oleh timnya, atau hype di medianya tinggi karena tim marketingnya gencar bayar media untuk nyebar berita positif proyek tersebut.   

Saya tidak bermaksud menilai postingan agan di atas secara langsung atau tidak bahwa investor yang mengincar ICO yang hype tinggi itu salah tetapi yang saya maksud kalau ICO yang hype tinggi membantu investor untuk menentukan opsi ICO yang akan di targetkan untuk investasi, berinvestasi dangan bermodalkan info ICO yang hype atau yang agan istilahkan "ikut-ikutan" juga tindakan yang salah karena tidak tahu latar belakang proyek serta bagaimana potensi proyek kedepannya

Saya juga tidak mempercayai rating/peringkat dari ICO list, jika di bandingkan satu persatu web ICO list maka antara satu dengan lainnya sebuah proyek ICO memiliki peringkat yang berbeda dan rata-rata yang saya lihat proyek shitcoin bahkan menduduki peringkat teratas dibandingkan proyek ICO yang sudah jelas potensinya, maka jelas kalau tim merogoh kocek yang tinggi untuk meningkatkan reputasi ICO nya di posisi teratas. kembali ke topic peringkat di sini adalah beberapa ICO yang sudah di review oleh para senior salah satu yang saya ikuti di telegram dengan nama channel Crypto Daku, meski tidak dilist dengan urutan nomor mana ICO yang peringkat teratas maka kita sendiri yang ikutan menganalisa manakah ICO yang cocok untuk menduduki ICO lima besar, jadi kesimpulannya investor juga berperan aktif "mengulik" ICO yang di investasikannya

Betul gan, hype boleh asal memang sudah tahu proyek tersebut seperti apa potensinya. Mungkin bisa riset dengan cara sendiri, dengan metode apa pun yang bisa digunakan asal cukup efektif. Memang beresiko tinggi kalo hanya sekedar ikut-ikutan investasi tanpa dipelajari terlebih dahulu potensi proyeknya. Apalagi ICO saat ini memang jauh dari kata memuaskan performance nya. Kalo kita kaitkan kembali dengan statistik dari icobench, salah satunya adalah tingkat keberhasilan dalam mengumpulkan dana. Mari kita lihat data dibawah ini, untuk melihat kondisi terkini dan data keseluruhannya:

https://i.imgur.com/pR4RmHq.jpg

1. Data ICO secara kesuluruhan di tahun 2019 (Januari - November)
Dari data di atas menunjukka bahwa dari 5470 ICO, hanya 1785 ICO yang mampu mengumpulkan dana, sedangkan sebagian besarnya (3685 ICO) gagal mengumpulkan dana. Ini berarti hanya sekitar 32,6% ICO yang mampu sukses menggalang dana, dari keseluruhan yang ada. Angka yang cukup kecil untuk potensi keberhasilan, di bawah 50%.

2. Data ICO di bulan November
Terlihat bahwa hanya ada 14 ICO yang mampu mengumpulkan dana, dari total 64 ICO yang ada. Berarti ada 50 ICO yang gagal menggalang dana. Hanya sekitar 21,9% ICO yang mampu sukses menggalang dana di bulan November. Angka ini selain cukup kecil, semakin menunjukkan penurunan secara konstan dari bulan ke bulan.

Sumber data: https://icobench.com/reports/ICObench_ICO_Market_Analysis_November_2019.pdf


Yup. Fakta memang berbicara kalau peringkat/rating di ICO list hanyalah berdasarkan seberapa besar timnya mampu membayar tempat list ICO tersebut. Ini menjadi warning bagi semuanya untuk tidak menyimpulkan mentah-mentah terhadap rating sebuah proyek ICO. Netralitas ICO list sudah jelas dipertanyakan.


Yes. Investor harus berperan aktif untuk mempelajari ICO yang ingin diinvestasikannya. Apalagi dengan tingkat kesuksesan investasi pada ICO yang semakin rendah, tentu harus semakin selektif dalam memilih ICO. Atau mungkin jika dirasa investasi di ICO sudah terlalu besar resikonya, investor juga harus aktif dalam menentukan pilihan selanjutnya untuk invest modalnya. Jadi tidak hanya sekedar ikut-ikutan hype IEO atau koin top tertentu.

Saya lihat dari data (https://icobench.com/reports/ICObench_ICO_Market_Analysis_November_2019.pdf), Jepang, Inggris dan Malta masih mendominasi pelanggan yang percaya pada ICO, lebih dari 80% hasil dana ICO berasal dari tiga negara ini. Sepertinya peran tiga negara ini yang akan menjadi pilar terakhir dari ICO. jika mungkin satu diantara tiga negara ini sudah jenuh pada ICO, bisa jadi ICO benar-benar ditinggalkan dari metode penggalangan dana suatu proyek.

Secara gak langsung mereka (situs2 directory ico), memberikan kesan bahwa review mereka pun tidak begitu berguna secara signifikan untuk mendongkrak ico suatu project. Mau dikasi review 11 dr skala 10 pun kayaknya gak bakal ngefek sama pasar sekarang.

Kemungkinannya ada dua, investor berkurang atau investor mulai selektif. Atau keduanya.
Tapi sy yakin kedepannta masih banyak project prospektif yg jalan underground lewat private sale, terutama project2 yg mungkin nanti lahir dr nama2 besar.

Setuju, situs directory ICO menurut saya hanya untuk mendapatkan informasi saja mengenai ICO terbaru tapi bukan untuk ICO rating, bagian rating lebih baik di nilai sendiri secara pribadi manakah ICO yang tepat untuk di investasikan karena dari review agan-agan di atas juga tidak menyarankan berpatokan pada ICO rating.

Kemungkinan ketiga banyak investor yang menunggu pump bitcoin dengan alasan halving event. Saya kira bitcoin adalah coin yang layak untuk dikatakan sebagai tempat investasi yang aman jika dibandingkan dengan altcoin.

Harga bitcoin pernah naik hingga harga $20.000 namun turun drastis ke harga $3500 akan tetapi bitcoin mampu keluar dari keadaan bear marketnya dan naik kembali ke harga $13.000 artinya masih banyak harapan bagi holder bitcoin untuk menyimpannya jika mengalami kerugian.

Memang nama nama besar bisa memberikan efek terhadap popularitas project tersebut dengan imbal hasil harga coin/token bisa tinggi. Akan tetapi perlu diingat dan mungkin sudah dipahami oleh sebagian besar investor, hal ini bisa/hanya memberikan keuntungan dalam jangan pendek saja, atau bahkan bisa dikatakan project tersebut tidak layak untuk dipilih sebagai long term investment.

kalau soal nunggu bitcoin pump dengan alasan halving kayanya nggak deh, coba aja lihat 2017 kebawah semua projek rata2 sukses. justru kalau alasan untuk halving mereka harusnya bisa menggandakan bitcoin mereka dengan cara investasi di altcoin ico/ieo. masalahnya sekarang benar ada dua, investor udah selektif dan berkurang, karena banyak projek yang scam sehingga kepercayaan turun dan akhirnya investor lebih memilih trading dengan projek yang udah jalan dibandingkan dengan projek baru atau invest di ICO/IEO.

Agan @joniboini sudah memberikan temuan yang menarik terkait ICO yang sebaiknya pembaca pelajari:

#1 Regulasi
ICO/IEO masuk ke "efek ilegal" atau "illegal securities" di berbagai negara. Sebelum menarik dana investor publik, seharusnya perusahaan/startup terlebih dahulu mengikuti aturan dan tahapan yang ada di negara masing-masing. Regulasi khususnya terkait penyertaan modal ini tidak selalu buruk, sehingga agan-agan yang anti pemerintah diharapkan bisa lebih paham bahwa tujuan dari regulasi itu untuk menjamin keamanan dana investor. Tanpa regulasi, dana ICO/IEO tidak akan jelas penggunaannya dan sangat rentan terhadap praktik penggelapan dan pencurian.

#2 Manipulasi pasar
Ini juga perbuatan kriminal sebenarnya. Sebelum melakukan "aksi pasar" perusahaan terlebih dahulu harus mengumumkan rencana tersebut secara detil dan akurat agar mencegah permainan harga. Dengan model ICO/IEO yang sekarang, akan banyak investor yang dirugikan (meskipun tidak sedikit juga yang diuntungkan). Seleksi akibat "insider trading" ini kriminal.

Lihat ke kanan dan kiri agan, siapa yang bersikap positif, dan siapa yang bersikap negatif. Umumnya mereka yang bersikap positif itu gara-gara untung akibat informasi yang didapat dari "insider," atau yang sudah menikmati hasil dari ICO/IEO pada masa booming tanpa melihat efeknya terhadap investor-investor yang lain.

Tambahan dari ane:

#3 2020 Tahunnya Regulasi
Di 2020 ini diprediksi semakin banyak "unregulated exchange" yang akan kena gebuk dari pemerintah. ICO/IEO juga sama akibat adanya MLD5 di Eropa yang akan mulai aktif ditegakkan di Januari ini. Kita lihat saja bagaimana perkembangannya apakah nanti ICO/IEO akan tunduk pada regulasi atau masih akan bergerilya dengan aturan.

Yang jelas ane juga berharap agar model pengumpulan dana macam ICO/IEO ini bisa diperbaiki untuk kebaikan ekosisten cryptocurrency.

Oiya, halving belum tentu harga naik, coba lihat grafik litecoin sesudah halving.