Bitcoin Forum

Baru-baru ini Bitcoin mengalami kenaikan yang sangat signifikan, kita semua tahu akan hal tersebut. Sempat nyungsep di bawah $5.000, kini nilai bitcoin sudah mendekati ATH 2017. Tetapi, ada satu hal yang harus Anda ingat, ketika ada sesuatu yang hype, maka di situ ada peningkatan potensi untuk mencuri bitcoin dari para scammer atau pelaku cyber crime. Mungkin, Anda sudah menemukan banyak thread yang memberikan informasi cara untuk mengamankan aset seperti:

1. [TUTORIAL] [SHARE] Cara Menghindari Peretasan Wallet  (https://bitcointalk.org/index.php?topic=5033133.0)
2. [Edukasi] Seed Storage - Tempat Penyimpanan Mnemonic Phrase (https://bitcointalk.org/index.php?topic=5224138.msg53794899#msg53794899)
3. Cara Hacker Mencuri Aset Digital & Tips Untuk Menghindari (https://bitcointalk.org/index.php?topic=3678752.0)
4. [SHARE] Cara Aman Menyimpan Data Penting di Cloud Storage (https://bitcointalk.org/index.php?topic=5040884.0)

Tetapi, selain melakukan tindakan-tindakan pencegahan dan melakukan semua tips yang dimuat pada thread-thread di atas, ada beberapa hal yang membuat seorang pemilik aset kehilangan aset yang mereka miliki. Hal ini terjadi karena kesalahan-kesalahannya sendiri. Berikut adalah beberapa kesalahan yang umumnya dialami oleh pemilik bitcoin/altcoin yang kehilangan aset.


1. Terjebak typosquatting karena kebiasaan typo dalam mengetik
Typosquatting adalah metode phishing yang sering digunakan oleh seorang hacker dengan memanfaatkan typo dari seorang pemilik aset yang ingin mengunjungi website. Ini tidak terbatas pada exchange saja, tetapi juga pada layanan hot wallet. Typo merupakan hal yang sangat sering dilakukan oleh semua orang, tidak terkecuali pasti akan pernah mengalami typo, kecuali orang tersebut benar-benar memiliki tingkat ketelitian yang baik. Bagaimana Anda kehilangan aset adalah ketika Anda mengunjungi web phishing dengan memanfaatkan typo dan tidak terdeteksi sebagai phishing oleh ekstensi browser maupun antivirus. Contoh: Anda ingin mengetik myetherwallet.com kemudian salah menjadi myyetherwallet.com, apabila myyetherwallet.com ini aktif dan tidak terdeteksi sebagai phishing, maka saat memasukkan file json, pass phrase, private key, maka informasi ini akan tersimpan pada database pemilik website, pada akhirnya ia memiliki akses pada wallet.

2. Terjebak malware karena melihat iklan menarik atau karena kebiasaan download illegal
Banner iklan sering kali membuat kita tertarik untuk mengklik apa yang kita lihat, ini juga menjadi kesalahan yang sering kali terjadi. Maksudhati ingin melihat isi iklan, ternyata kita mengizinkan malware menyusup pada perangkat kita. Selain itu, kebiasaan mendownload secara illegal juga dapat membawa malware untuk perangkat. Hal ini pun juga masih sangat sering terjadi, apalagi bagi mereka yang suka mencari keygen/crack.

3. Suka pamer, terlebih lagi di social media/forum online
Orang lain tidak akan tahu apa yang ada di dalam dapur kita kalau kita tidak memberi tahu mereka. Sama halnya dengan memiliki bitcoin atau crypto lainnya. Orang lain tidak akan tahu berapa banyak uang Anda jika Anda tidak membagikan wallet secara publik (ikut kampanye signature misal). Ketika Anda memiliki banyak aset atau koin, jangan suka pamer berapa nilai uang yang Anda miliki saat ini. Karena, apa yang Anda lakukan akan mengundang mereka para hacker untuk mencari jejak digital Anda. Jejak digital ini dapat membawa hacker atau bahkan perampok untuk datang ke rumah Anda. Terlebih lagi jika ada data Anda yang bocor, tentu akan lebih mudah bagi mereka untuk melacak Anda.

Note: mohon maaf jika ada informasi yang berulang, silakan PM link jika ada. Karena saya mencoba menggunakan fitur search tidak ketemu informasi yang sama persis dengan thread ini

Beberapa hal lain yang bisa juga menyebabkan aset kripto menjadi raib :

- Menyimpan aset pada exchange wallet.
- Kehilangan akses wallet (beserta private key-nya). Lupa password, lupa tidak melakukan backup seed/privkey, file back-up hilang
- Generate address/private key dari sumber paper wallet yang tidak kredibel
- Proteksi pada device yang digunakan lemah

Untuk masalah pamer itu tidak serta merta bikin aset hilang sih, tergantung juga apakah agan ngasih alamat rumah di sosmed, nomor HP, address, dan detail-detail lainnya. Kalau cuma pake throwaway account sih kayaknya hampir mustahil orang bisa nyuri duit agan. Tapi bukan berarti hal itu baik dilakukan.

Kan sudah disebutkan mas, jika jejak digital ditemukan oleh hacker, mengenai data sudah disebutkan juga 'terlebih lagi jika pernah menjadi korban kebocoran data". sekarang ini ga butuh ngasih alamat sih, kebiasaan seseorang share lokasi secara tidak langsung memudahkan orang untuk mengetahui jejak kita.
- take foto + loc feature + socmed
kebiasaan seperti ini memudahkan orang untuk mencati informasi kita. pengguna bitcoin juga tidak semuanya anonim, hal inilah yang kemudian menyimpan jejak digital.
"silakan koreksi jika saya salah"

Narsistik ( Narsis ) dan pamer memang menjadi penomena nyata saat hampir semua orang aktif di media sosial seperti IG, Tiktok, FB, Twitter dll. tanpa disadari kadang-kadang tindakan kita dimedia sosial menjadi incaran kejahatan terutama yang berkaitan dengan data pribadi. saya jadi ingat pernanh menonton video berbahasa inggris asal Malaysia, menceritakan dari unggahan photo di media sosial penjahat mampu mencuri data ID Card Alamat dan rekening sampai rekening pengguna bisa di kuras habis.
Hal ini mungkin saja bisa terjadi juga pada pengguna crypto, pamer di media sosial bisa saja menarik orang untuk melakukan kejahatan. Bijak dalam menggunakan media sosial dan jangan pernah memposting data pribadi seperi Merk HP, email, alamat rumah merupakan tindakan pencegahan agar kita terhindar dari hacker atau kejahatan lainnya.
seperti tindakan sepele tetapi selalu hati-hati dengan data pribadi kita.

Saya juga telah melihat video tersebut, korban nya wanita kan ?, dan jujur saya sedikit khawatir tentang hal itu, mungkin bisa disebut juga dengan sisi negatif dari kemajuan teknologi. Tapi menurut  saya itu tidak akan terjadi pada pengguna crypto, karena istilah pamer didalam dunia crypto biasanya hanya menampilkan jumlah aset coin yang dimiliki, mungkin alamat wallet akan terlihat, tapi kemungkinan untuk dapat dikuras habis pun sangat kecil. seperti yang kita tahu, untuk mengakses wallet tersebut kita memerlukan private key , lalu Otentikasi multi-faktor ( 2FA ). Tapi ceritanya akan berbeda jika device kita tersadap oleh orang lain.

Kalau begini berarti agan ga make throwaway account. Yang ane maksud throwaway adalah akun-akun yang dibuat khusus agar bisa ditinggal gitu aja, kayak akun bodong yang make foto artis misalnya. Atau kalau di sini mirip dengan akun alt yang dibuat untuk ngetroll, dst.

Tentunya kalau agan ada niat bikin throwaway account buat pamer doang terus akhirnya ngeshare lokasi agan foto ya kesalahan agan sendiri.

Tidak hanya wallet dan exchange, sekarang ini casino online yang menggunakan Bitcoin sedang naik daun, typo seperti ini juga akan menyebabkan isi balance di casino online juga bisa lenyap. Harap berhati-hati.

1. Be Aware Phishing Roobet.com (https://bitcointalk.org/index.php?topic=5289987.0)
2. FAKE dice2.win (https://bitcointalk.org/index.php?topic=5285826.0)

Saya juga mau menambahkan tentang tipuan yang memakai orang terkenal seperti elon musk yang meminta kirim Bitcoin lalu akan dapat imbal balik 2x lipat, itu juga harus hati-hati bila tidak mau isi wallet anda lenyap.

contoh: musk-coins.com (https://bitcointalk.org/index.php?topic=5197078.0)

Mungkin sedikit tambahan dari saya yang bisa menyebabkan assets kita hilang, akhir - akhir ini banyak sekali proyek bscswap salah satunya ada event klaim koin tertentu dengan membayar fee doang, kita tidak tau tentang koin baru tersebut dan saat klaim wallet kita langsung terhubung ke koin tersebut, biasanya klaim di browser trustwallet atau juga bisa via metamask, karena sebagian pengguna saya lihat banyak yang kehilangan assetsnya tiba - tiba di trust wallet setelah klaim berbagai macam koin bscswap atau koin lain yang di dukung via browser trustwallet.

@droomieChikito, terima kasih atas tambahannya, moga pembaca thread ini terbantu dengan warning yang sampean berikan.

@metenjean, benar, kita harus berhati-hati dalam mengkoneksikan wallet dengan layanan apapun yang masih belum terpercaya. setiap layanan yang meminta izin akses ke wallet seperti , defi, dimana kebanyakan layanan defi akan menghubungkan wallet pada layanan, secara tidak langsung memiliki kemampuan untuk melakukan transfer dari wallet tanpa sepengetahuan. kalau ga salah hal ini juga pernah dibahas, cuma saya lupa di post dimana.

Betul gan, ngeri juga kita bisa belajar dari sana.

bisa saja jika dengan pamer dimedsos bisa ditelusuri email atau bahkan medsos kita menjadi saasaran untuk di ambil alih, sementara banyak data penting disana.

Kayaknya malah ini yang paling sering, dan modus kayak gini bukan baru-baru aja sih, udah agak lama, apalagi pas awal-awal booming airdrop yang tinggal send 0 eth ke address tertentu. Pernah sekali kena kayak gini lupa apa nama koinnya, tiba-tiba aja semua coin ke send otomatis ke berbagai address yang beda, untung coin nya sampah semua, wkwkwk. Di grup-grup fb crypto juga sering banget kejadian kayak gini, pernah waktu itu ada yang bilang orang indo juga penjahatnya.

Intinya sih walaupun gratisan masih harus tetep hati-hati liat-liat siapa yang punya project, lebih bagus lagi cek website dan WP nya.


Kalau menurutku malah lebih aman simpen asset di exchange ya, dari pada di wallet-wallet gak jelas yang ada di AppStore/Playstore, di wallet yang punya nama besar macam trust wallet aja kadang bisa kena hack juga. Tentu aja exchange-nya yang udah punya reputasi macam binance / lebih baik lagi exchange dalam negeri kayak Indodax, kalau misal nominal yang ilangnya tinggi bisa sampai di legal-claim juga. Lebih lagi kalau misal kita orangnya teledor, jadi aman dari resiko hilang private key kena hack karena kesalahan sendiri.

Topik yang dibahas bukan masalah aman atau tidak aman, tetapi mengenai hal-hal yang bisa menyebabkan aset kripto kita raib, dan memang faktanya telah banyak orang yang kehilangan aset kripto yang disimpannya pada suatu exchange. Salah satu contoh yang mana saya juga ikut menjadi korban adalah peristiwa pembobolan Cryptopia yang berujung pada kebangkrutan.

"Not your keys, Not your coins"

Mohon untuk tidak membahas masalah aman atau tidaknya aset, karena diskusi ini adalah mengenai kesalahan yang umum terjadi yang mengakibatkan asset di wallet kita hilang. Tak ada gading yang tak retak, mau membuat keamanan lapis 7 sekalipun, jika Anda membuat satu kesalahan yang tidak dapat dipantau oleh sistem keamanan tersebut, maka pada akhirnya aset akan hilang.

Silakan share pengalaman Anda bagaimana kehilangan aset karena kesalahan yang bisa dibilang simpel sekalipun

Kasihan itu huruf 'g' dibelakang Terjebak typosquatting  :)

Entah ini termasuk kategori kesalahan umum atau kesalahan khusus ;
- Kesalahan mencantumkan address wallet, yang dicantumkan malah Private key di forum umum, seperti kasus berikut:
https://bitcointalk.org/index.php?topic=3338925.msg35359722#msg35359722
https://bitcointalk.org/index.php?topic=4007412.msg41283532#msg41283532

Beberapa kesalahan umum yang dapat menyebabkan seseorang kehilangan aset crypto mereka dari wallet menurut saya adalah:
1. Terkena phising melalui email, PM Bitcointalk dan juga telegram dan lain-lain.
2. Instalasi wallet yang salah/ palsu (playstore atau google store).
3. Menyimpan semua kredensial terkait aktivitas di cryptoworld di android.
4. Tidak mempraktekkan keamanan akun, wallet dengan benar.
5. Tidak teliti

---

Sedikit kisah menyangkut ketelitian.
Pernah sekali saya mengalami kehilangan aset saya dalam bentuk DAG (0.5 eth) yang saya beli dari pertukaran DEX pada saat melakukan perdagangan arbitrase antar dua pertukaran. Saya tidak sadar bahwa DAG yang saya beli dari exchange DEX dan yang ada exchange satunya adalah token berbeda walau namanya sama-sama DAG. Saya baru menyadari setelah transaksi berhasil tetapi saldo DAG saya tidak muncul di exchange kedua karena perbedaan kontrak. Ini adalah kesalahan yang pernah saya buat karena ketidaktelitian. Saya pikir orang lain juga pernah melakukan hal yang sama hingga pihak exchange memutuskan untuk mengingatkan bahwa "Deposit selain token xx pada alamat deposit ini akan menyebabkan token anda hilang".

Benar suhu, ini kesalahan karena kecerobohan / ketidaktahuan / dan ketidakmauan untuk mencari informasi lebih dulu sebelumnya.
Hal ini pernah terjadi di beberapa pengguna wallet Free Ton beberapa waktu yang lalu (baca-baca dari telegram mereka).
yang terjadi adalah, ada banyak members yang tidak melakukan backup password/phrase pada platform Free Ton tersebut, mereka hanya memiliki PIN login ke platform tersebut. Alhasil, ketika sudah proses distribusi, mereka pun kecewa dan marah karena tidak bisa mengakses wallet mereka. Alasannya yaitu ketidaktahuan mereka jika harus backup master password/phrase tersebut.
Nah hal dasar seperti ini kan seharusnya tidak terjadi, jika mereka mau membaca informasi terkait patform tersebut lebih dahulu, atau setidaknya bertanya terlebih dahulu jika memang baru pertama menggunakan sebuat platform/wallet.

Ini baru salah satu contoh dan pastinya ada banyak kasus serupa terkait tidak adanya backup data yang disebutkan di atas.

Dan mirisnya, saya juga pernah mengalami kehilangan aset (untung isinya kecil  ;D), yaitu penggunaan wallet desktop. Di mana waktu itu saya benar-benar lupa jika data tersebut masih tersimpan di Menu Desktop laptop saya, benar-benar ceroboh karena tidak backup dan move backup wallet tersebut ke data D. Sehingga suatu hari laptop rusak dan harus install ulang. Dan semua data di Desktop otomatis hilang, termasuk wallet desktop tersebut (ada aplikasi dan juga keystore/json key saya agak lupa, karena sudah agak lama). Mungkin hal ini pernah terjadi pada orang lain (atau hanya pada diri saya)  ;D

Ini yang pernah saya alami, dimana saya sudah mengirim token ke exchange, tiba tiba smartphone saya mati dan tidak dapat di perbaiki lagi, dengan hp barusaya tidak dapat mengakses exchange tersebut karena saya tidak dapat masuk ke email.
Dimana untuk memindah email saya harus konfirmasi ke smartphone lama.

Dari pengalaman saya tersebut, saya bisa lebih berhati hati lagi dalam menyimpan aset saya, seperti :
1. Menyimpan private key dan barcode 2fa dalam flasdisc ( karena terbatas modal 🤣 )
2 . Print private key

Biasanya yang sering melakukan keteledoran ini adalah para pemula yang baru mengenal crypto atau orang-orang yang cuman sekedar mencoba wallet baru. Seringkali mereka hanya sekedar menginstall dan membuat address baru tanpa melakukan back-up pada seed/mnemonic phrase yang berkaitan dengan address tersebut. Sehingga pada saat muncul kondisi dimana mereka membutuhkan seed/mnemonic tersebut, mereka baru sadar jika mereka tidak memiliki kontrol penuh terhadap wallet mereka sendiri.

Maksudnya ke smartphone lama itu ke nomor yang ada di smartphone lama apa gimana gan? Idealnya sih nomor atau login" kaya gini juga ada backupnya, atau pake password manager biar ga repot hafalin dan catat satu-satu.

FD yang dipake buat nyimpen ga dipake buat aktivitas yang lain kan? Soalnya agak percuma juga ntar kalau agan nancepin FD ke komputer lain terus kena virus atau datanya diliat orang. Ditambahin enkripsi juga bisa ningkatkan keamanannya, tentunya selama agan ga lupa passwordnya.

Maksudnya mungkin seperti gambar ini

https://i.postimg.cc/wvmYxxVp/google.jpg
Gambar by https://www.engadget.com

Jadi ketika login ke HP baru menggunakan email tersebut tidak bisa mengkonfirmasi di HP lama yang rusak.

Tapi, agan desfira bisa klik more ways to sign dan biasanya sih google akan kembali minta verifikasi nomor telepon yang agan gunakan di email, dengan catatan IP address tidak berubah dan masih memakai kartu provider yang sama ketika login.

Banyak sih kesalahan umum seperti yang disebutkan diatas, dan itu semua tidak lari dari:

1. Human error/ kesalahan sendiri (teledor, tidak menguasai keadaan/ atau tidak paham apa yang mereka lakukan, biasanya pemula)
2. Scammer/ penipuan (investasi/ beli token gak jelas saat peluncuran karena di iming2, klaim airdrop/bounty dengan mengirimkan biaya, disuruh bantuan orang tidak dikenal untuk cairkan uang)
3. Hacker/ peretas (misalnya; beberapa CEX sudah beberapa kali kejadian, pamer di sosmed)

I see. Memang sering ada masalah kayak gini sih kalau backupnya kurang pas. Kalau sudah ga ada opsi lain ya harus minta bantuan ke support. Balik lagi ini ke masalah backup yang cukup sering juga dialami oleh orang dan bikin aset kriptonya jadi susah diakses lagi.

Kalau soal beli token baru, ini lebih ke faktor kurangnya riset, ada kesengajaan untuk menggunakan asetnya sebagai investasi. Kalaupun hilang, ini murni dari kurangnya riset terhadap proyek. Meskipun ini juga masuk kesalahan, tapi ada unsur kesengajaan untuk melakukan pembelian. Mungkin bisa masuk pada kategori "berani mengambil risiko investasi tapi minim riset"

Tapi jatuh akhirnya ke penipuan kalau proyeknya dibuat untuk nipu wkwk, dan minim riset juga bisa masuk ke kesalahan sendiri yaitu terkait pemula juga  ;D

Info nya sangat berguna apalagi untuk yang awam ini memang thread ini terbukti benar namun kita bisa mengamankan asset kita  secara aman dan meningkatkan untuk  sulit di hack semakin kecil dengan cara :

-Simpan di exchange yang terpercaya yang sudah listing di coinmarketcap atau coingecko
- melakukan Google authenticator atau 2FA

Ini sudah saya lakukan dari tahun 2013 sampai sekarang dan saat ini asset saya aman dari hack.

Poin pertama menurut ane bukan cara yang disarankan untuk mengamankan aset anda meskipun anda menyimpannya pada exchange terkemuka seperti binance. Tidak ada yang menjamin keamanan aset anda jika anda menyimpannya pada exchange dan hampir semua exchange berpotensi untuk diretas oleh hacker. Pada beberapa kasus, pengguna mendapatkan kompensasi dari kejadian peretasan exchange dan poin anda masih sangat beresiko. Anda mungkin masih dapat mempercayakan aset anda dalam jumlah kecil pada suatu exchange, namun tidak harus dalam jumlah besar.

Bukankah yang mestinya dibahas adalah lebih spesifik pada kesalahan-kesalahan yang dapat mengakibatkan hilangnya aset crypto kan ya?
(Untuk thread-thread berisi informasi/tips cara mengamankan aset sudah disebutkan di OP)

Dan juga bukan untuk membahas masalah aman atau tidaknya aset:

Menurut ane agan udah kejebak dengan persepsi keamanan semu. Gampangnya ini berarti agan merasa aman karena belum pernah mengalami kejadian tersebut padahal udah ada banyak kasus yang menunjukkan sebaliknya. Dalam konteks ini perasaan kalau dengan 2FA dan pilih exchange yang ada di CMC atau Coingecko udah cukup buat aset aman. Padahal exchange Kucoin, Binance, dst juga kehack.

Ini salah satu kesalahan umum ane rasa, khususnya buat pemula atau yang tidak mengikuti perkembangan berita. Saran ane lebih baik jangan percaya sama siapapun gan (sampai titik tertentu). Kalau ada rumor exchange A ada masalah ya tinggalin dulu aja, dan jangan pernah merasa aman nyetor 1 BTC atau lebih di exchange tertentu terus ditinggal gitu aja.

Peran utama dari suatu exchange adalah sebagai marketplace yang memang ditujukan buat para pelaku pasar yang ingin melakukan transaksi jual-beli, dan untuk jenis exchange pada umumnya (centralized exchange) menggunakan sistem off-chain untuk mekanisme perdagangannya (kecuali transaksi deposit dan withdrawal). Jika melihat dari konsep tersebut maka sudah salah jika memfungsikan exchange sebagai media penyimpanan aset yang memang tidak digunakan sebagai object perdagangan.

Terlebih saat kita memutuskan untuk menaruh aset pada suatu (centralized) exchange maka kita sudah mengambil resiko jika aset tersebut sudah diluar kontrol kita dan bisa hilang sewaktu-waktu, karena hanya berlandaskan pada faktor kepercayaan saja. Selain kejadian hack yang bisa menyebabkan aset kita raib, beberapa kemungkinan lain dari exchange yang juga bisa menimbulkan resiko yang sama ialah : akun terkena banned karena permasalahan TOS atau hal-hal lainnya, dan yang lebih parah jika sampai exchange melakukan exit scam.

Bener Om, ane hanya ingin mengklarifikasi bahwa poin utama tersebut adalah hal yang dapat dianggap sebagai suatu kesalahan yang umum dilakukan oleh trader yang mungkin dapat mengakibatkan aset mereka hilang. Untuk cara-cara mengamankan ane tidak membahasnya karena OP sudah memperingatkan.

Tapi kalau dipikir-pikir kesalahan-kesalahan- keamanan- hilangnya aset masih masuk dalam satu paket deh Om. Tapi ga apa lah, mungkin OP ingin lebih spesifik.  ;)

Betul suhu, ini memang sering sekali terjadi. dan penyesalan akhirnya datang di akhir acara  ;D

Biasanya kalau misal itu adalah exchange (yang agan pernah melakukan KYC), bisa menghubungi support ya untuk melakukan pelaporan jika tidak bisa masuk akun? terkadang ada exchange yg baik hati meladeni dan membantu usernya. namun tentunya dengan cara yang tidak mudah dan harus benar-benar meyakinkan bahwa agan adalah pemilik akun tersebut. Pihak exchange biasanya akan meminta data pribadi dan foto yang menerangkan apakah agan pemilik sebenarnya akun tersebut dan mencocokkannya dengan data lama. Jika agan terbukti benar, maka akan dicarikan jalan keluarnya (beberapa exchange menyediakan fitur ganti email) agar bisa mengakses.
namun jika tidak bisa memberikan proof yang kuat ya memang susah.
Dan terlebih lagi, mungkin banyak exchange yang juga tidak mau meladeni hal seperti ini  ;D

Saya biasanya login email di lebih dari 1 device, untuk jaga-jaga.

Dari segi TOS dan layanan hampir semua exchange akan ada ketentuan ketika kondisi semacam itu terjadi. Masalah utamanya sih bukan mau atau tidaknya, tapi respons yang kadang terlalu lama atau proses verifikasi yang sulit (dokumen resmi ditolak, dijelasin ga mau dst). Kalau dari situ agan merasa exchange tidak mau meladeni, ya jalan terakhir dibawa ke pengadilan (keluar duit lagi deh).

Karena itu seharusnya trust ke exchange itu dibatasi, biar kalau ada apa-apa aset agan ga raib banyak ketika exchangenya berhenti beroperasi tiba-tiba.

pernah sih saya kehilangan aset waktu peluncuran salah satu exchange wallet dan yang bodohnya saya ,saya tidak melihat lebih detail terkait exchange itu padahal sudah dibahas diforum2 bahwa exchange itu scam . dan karena aku ga tau ttep aja aku deposite disitu .setelah tau bahwa itu scam auto lemes gan aku .

Jangankan exchange yang baru launching, bahkan exchange besar sekelas Mt. Gox (https://en.wikipedia.org/wiki/Mt._Gox) pun tutup di 2014 lalu berawal dari kasus peretasan.
Memangnya motivasi awal agan mau deposit di sana karena apa? Trading aset yang tersedia hanya ada di exchange tersebut? Atau tertarik karena ada semacam promo dengan iming-iming bonus atau semisalnya?

Mempercayakan sepenuhnya menyimpan aset di exchange plus tanpa mencari tahu terlebih dulu reputasi exchange tersebut sangat beresiko untuk kehilangan aset.

Nah kalau seperti ini juga pastinya tidak hanya keluar uang lagi, tapi ribetnya itu nambah. terlebih jika itu adalah exchange luar negeri, akan susah untuk membawa ke pengadilan, terlebih jika memang ini adalah dari kesalahan user. Jadi sepertinya lebih baik pasrah dan dijadikan pembelajaran untuk selanjutnya jika ada case seperti ini dan tidak mau ribet ngurus..  ;D
Dan saya setuju banget terkait trust ke exchange harus dibatasi.

Jadiin pembelajaran gan, terkadang kita perlu pelajaran yang pahit, namun cukup sekali saja hehe
Btw mungkin agan tertarik karena adanya info invest dengan profit yang tinggi ya? next time, berarti harus lebih dalam lagi menganalisa sebelum memakai exchange. seenggaknya bisa tanya-tanya dulu ke grup-grup atau forum terkait exchange tersebut. tidak hanya exchange sih tapi platform wallet juga.

Banyak exchange yang scam namun awal2nya mereka terlihat begitu terpercaya dengan volume transaksi mencapai jutaan dolar, untung saya hanya sebatas mendapatkan hasil dari bounty doang, mungkin pernah ingat atau ikut dalam bounty exchange BCNEX, saat itu koin bounty langsung dikirim ke akun BCNEX namun hanya bisa dicairkan sekian persen perharinya, saat itu saya menjual hampir 50% dari koin bounty yang saya dapatkan akrena koin yang diberikan tidak bisa langsung di wd, hanya sekitar 1% dari jumlah koin yang bisa ditarik tiap harinya, hingga saat ini banyak banget yang nyangkut saldo di sana.

satu lagi yaitu sering tidak menyimpan prifatkey dengan baik dan aman karena terkadang ada orang yang salah mengcopy wallet address dan malah menyalin prifatkey untuk mengikuti proyek bounty ataupun airdrop
cara teraman yaitu memiliki 2 wallet yaitu wallet utama dan wallet untuk bekerja, itu adalah cara yang saya gunakan untuk mengamankan aset-aset cryptocurrency saya

Kayaknya ini udah disebutkan sama om Husna di post ke #15 deh.

---

Kalau tetap ceroboh dalam menyalin private key hasilnya bisa sama aja sih. Lebih aman lagi kalau agan make HW yang ga ngekspose private key kayak Ledger atau Trezor misalnya. Kecil kemungkinannya agan bakal salah ngopi kalau make wallet" itu.

Meskipun reputasi baik sekelas Binance saja masih bisa diretas, apalagi hanya exchange abal-abal. Tapi biasanya bukan masalah external, yang sering terjadi pada exchange yang gak rekomended biasanya dari internalnya sendiri, akun tiba-tiba di freeze, gagal deposit dan masalah lainnya.

Mempercayakan asset sepenuhnya pada exchange tidak di rekomendasi, lebih baik simpan sebagian asset di HW pribadi.

HW pribadi seperti Ledger dan Trezor emang rekomended sih. Tapi klo udah ceroboh apa saja gak bisa aman. Perlu teliti dan dibedakan mana PV mana address.
HW pribadi kalo hilang juga bisa berabe, Tergantung individu yang makek dan ngejaga keamanannya sendiri gimana.

Yang terpikirkan di kepala ane kalau HW hilang adalah tinggal import seed dan key ke wallet lain terus pindahin semua asetnya. IMO sangat jarang HW yang bisa lanjut setup tanpa ada password/pin, dan kalaupun ada yang ceroboh seperti itu, mungkin masuknya udah ke kesalahan khusus yang kecil kemungkinannya terjadi. Kecuali usernya emang benar-benar ceroboh.

Masalah private key dan address ane rasa juga cukup mudah dibedakan, dan salah kopi itu kemungkinan bukan karena ga tau, cuma ga teliti aja. Lagi-lagi balik ke double/triple check biar selalu aman.

Memang, kalau saya menggunakan metode sederhana saat saya masih baru pertama memiliki wallet untuk menghindari kesalahan salah copy dan masih saya lakukan sampe sekarang. address memiliki explorer cukup bookmark address pada explorer, kita bisa copast address tanpa khawatir salah ke PV.kalau masih menggunakan cara manual nyimpen address dan PK berdampingan, maka tentu mudah untuk membuat kesalahan, terlebih lagi kalau terburu-buru demi airdrop yang hasilnya aja ga pasti. sifat ceroboh ini pasti terjadi pada mereka yang sudah kalap demi janji profit.

Kalau untuk Hardware Wallet saya kira tidak perlu sampai meneliti mana PV (PV maksudnya Private key?) dan mana address sih.
Meskipun bisa saja seed yang dihasilkan dari HW diimport ke wallet lain untuk mengetahui Private Key nya, tapi tentunya ini malah menghilangkan fungsi utama dari HW itu sendiri sebagai penyimpan Private Key; (Saya pribadi belum berminat mencobanya).

---

Itupun kalau user tersebut melakukan kesalahan lainnya berupa tidak menyimpan cadangan catatan seed/mnemonic phrase-nya.
Kalau masih menyimpan mnemonic phrase, sekalipun HW hilang toh masih bisa di-recovery ke HW lainnya.

Beberapa dari kita wajib teliti dalam melakukan tindakan di dunia maya ini. apalagi ini menyangkut asset yang kita miliki , akan lebih baik memberikan edukasi yang baik kepada forum, sosial media atau masyarakat agar mereka mengenal bitcoin , manfaat dan juga resiko yang terdapat didalamnya. Bahkan kebanyakan pamer juga akan sedikit merusak citra kita di depan pemiliki proyek. Sebagai kasus yang saat ini orang yang bermain multi akun ,  lalu mereka pamer , terus ada yang iri(seharusnya yang dibanned hanyalah yang bermain multi akun). Tetapi, orang iri biasanya mereka ingin semua nya tidak mendapatkan imbalan bahkan dalam negara itu sendiri yang sering kita sebut sebagai CEPU. Saya berharap kedepan tidak perlu memarkan aset hasil giveaway , bounty/airdrop agar menghidari CEPU tersebut.

^
Agan ini merespons bagian yang mana dari post itu? Kalau cuma masalah pamer aja ga perlu quote semua postnya. Masalah ban dan multi akun bisa dibahas di thread lain, kan ini fokusnya ke perilaku yang bikin aset agan hilang. Pamer agan dapet giveaway yang kayak gimana yang bisa bikin crypto hilang btw? Naruh private key di post? Nulis alamat rumah? Adakah kejadian kaya gini btw?

Pengalaman saya yang membuat saya kehilangan crypto selain yang disebutkan dipost TS yaitu , kadang saat mengirimkan coin dibutuhkan entitas lain , sehingga bila entitas tersebut tidak dicantumkan , coin kita hilang dan tidak terkirim, contohnya pengalaman saya dulu mengirim Stellar ke salah satu exchange . waktu itu saya lupa tidak memasukkan entitas lain berupa  Memo . alhasil saya kehilangan stellar saya  :'(

Ada baiknya juga hati-hati dalam mengirimkan kripto terutama pada BTC dan ETH karena biaya transaksi pada waktu tertentu bisa naik tajam yang membuat agan bisa "kehilangan" sejumlah kripto untuk biaya transaksi. Selalu cek apakah jaringan sedang padat ataukah tidak pada link:

BTC: https://jochen-hoenicke.de/queue/#0,24h
ETH: https://ethgasstation.info/

Kemudian juga gunakan address bc1 pada rantai BTC biar semakin murah.

Ini ada satu kasus kesalahan yang berakibat sangat fatal, Input data fee dan koin yang akan dikirimkan tertukar. Pada kasus ini 3 BTC masuk pada biaya transaksi, sedangkan 1 dollar+ masuk pada nominal BTC yang akan dikirim. kasus ini dibahas @Captain-Cryptory oleh pada thread ini (https://bitcointalk.org/index.php?topic=5301834.0), Hal yang bisa terjadi pada siapa pun ketika ia kurang fokus. Meskipun ada potensi koin dikembalikan oleh mining pool seperti post (https://bitcointalk.org/index.php?topic=5301834.msg55876977#msg55876977) yang disebutkan oleh @o_e_l_e_o, namun ini bukan jaminan pula akan berhasil. Kasus serupa terjadi sangat sering, tidak hanya pada BTC, beberapa waktu lalu juga ada yang salah dalam memasukkan nominal fee untuk pengiriman ETH (https://decrypt.co/31956/an-ethereum-user-lost-5-2-million-in-two-massive-mistakes)

Seperti yang dijelaskan oleh leo di thread tersebut, kesalahan kaya gitu hanya bisa (atau sering kali) terjadi jika agan membuat sendiri raw txnya dan tidak mengandalkan wallet seperti Electrum. Sementara ketika agan make Electrum biasanya hal kaya gitu akan mudah dihindari sebab secara otomatis bakal dibuatkan output dkknya sesuai dengan settingan wallet agan. Jadi pelajarannya, kalau bisa pake wallet aja daripada ngitung manual, karena potensi errornya jauh lebih besar.

Ini namanya teledor pas mungkin lagi buru-buru mau ke pasar si anunya.  :D
Untungnya ane mungkin tidak akan kejadian seperti itu karena ane menggunakan wallet electrum dimana jumlah bitcoin dan biaya transaksi terpisah secara otomatis karena telah diatur oleh sistem operasi wallet. Ane pikir kejadian seperti ini cukup berpotensi sering terjadi pada saat trader mau wd aset mereka dari exchange ke wallet pribadi karena secara umum trader biasanya ngisi jumlahnya secara manual.

Itu maksudnya apa tidak terbalik ya, dari 'exchange ke wallet pribadi' atau dari 'wallet pribadi ke exchange'?
Kalau withdraw dari exchange itu setahu saya yang menentukan besaran untuk biaya transaksinya secara otomatis dari pihak exchange, bukan dari usernya. Kalau user bisa secara manual mengisi jumlah fee ketika WD dari exchange, bisa cepat 'gulung tikar' itu exchange.

Mungkin juga karena sangat hati-hati tersebut jadi nulis manual raw-tx dan terjadilah kesalahan. Bila seseorang menyimpan lama Bitcoinnya pasti akan ragu untuk menggunakan software wallet yang sudah ada, apa lagi dia tidak pernah update berita mengenai sofware tersebut. Ya kalau lihat Raw Transaction (https://en.bitcoin.it/wiki/Raw_Transactions#Overview) yang njelimet gini, dah pasti akan ada kesalahan apa lagi kalau jarang dan tidak pernah memakai cara tersebut.

Ya, penggunaan wallet yang umum memang akan membantu menghindari kesalahan tersebut. Hal ini juga semoga jadi pelajaran penting bagi pengguna yang masih mengandalkan metode serupa dalam proses pengiriman coinnya. Untuk altcoin, misal ETH, saya biasa menggunakan Metamask yang bisa detect otomatis juga berapa fee yang harus dibayarkan, bisa juga dengan melakukan metode advance namun itu tadi, ada risiko mengirimkan token dengan fee yang terlalu besar jika melakukan Typo. Jadi sebaiknya juga user mengecek kembali sebelum melakukan konfirmasi transaksi, ini akan sangat membantu untuk menghindari penggunaan fee yang terlampau batas.

Kalau MetaMask biasanya yang jadi isu adalah gas limit yang hitungannya terlalu gedhe, sehingga bikin fee agan jadi terlalu besar (terutama kalau smart contractnya bakal makan semua gas limit sekalipun agan hitung ngawur). Jadi kalau mau lebih hemat lagi coba cek aja di grup/dokumentasi proyek/smart contract terkait gas limit yang dibutuhkan rata-rata berapa sebelum bikin TX. Biasanya ane main di Uniswap ya beginian yang bikin mahal, bukan gweinya.

Saya tertarik untuk membahas dari poin ketiga yakni suka pamer disosmed.
Ini yang menurut saya harus di waspadai jangan sampai kita teledor mengshare beberapa akun pribadi kita yang berhubungan dengan asset cryptocurrency.
Kadang memang kita tidak paham jenis apa yang di incar oleh peretas, mereka pasti akan mempelajari kelemahan kita. Maka dari itu jangan sampai kita terjebak dengan hal-hal kecil yang menurut kita itu hal biasa tetapi justru hal itu menjadi celah bagi para peretas asset digital.

Dan itu sudah sangat jelas seperti yang telah disampaikan oleh OP sejak awal. "Orang-orang tidak pernah tahu isi dapur kita jika kita tidak pernah memberitahu mereka". Walaupun kesalahan ini masih dianggap sebagai faktor penyebab tetapi yang namanya pamer itu juga baik untuk dilakukan. Tapi bukan ShowOff ya.  :D

Jika anda memiliki aset yang bernilai ratusan juta maka pertimbangkan untuk tidak pernah memberitahu siapapun termasuk teman dekat anda. Selain berpotensi untuk mengalami kehilangan aset maka anda juga akan berpotensi untuk mendapatkan serangan fisik seperti halnya perampokan dan bahkan dapat mengancam jiwa. Segala sesuatu yang berurusan dengan uang, maka sebaiknya jangan dipamerkan baik itu lewat online maupun ofline.

Ingat jargonnya bang Napi ? "Kejahatan terjadi bukan hanya karena niat pelakunya, tetapi juga karena ada kesempatan.". Jadi, Waspadalah, Waspadalah, Waspadalah.

ya sama hal dengan saya sebelum nya saya juga pernah kehilangan privatekey wallet karena tidak ingat file penyimpanya. Dan untuk saat ini saya simpan online agar mudah di ingat

bukannya gas limit gak ngaruh sama gas yang digunakan ya? gas yang digunakan tergantung rumitnya transaksi/panjang input, kalo gas yang digunakan gak nyampe gas limit toh feenya cuma diitung dari gas yang digunakan, malahan kalo kekurangan gas yang bahaya, transaksi gagal, gas yang sudah digunakan melayang(kehilangan duit gara2 transaksi gagal). makanya biasanya wallet-wallet ngelebihin gas limit dari gas yang digunakan buat ini, biar transaksinya gak gagal, kalo transaksinya gagal malah buang-buang uang buat gas transaksi gagal tadi. dan kayaknya gak ada cara buat ngecilin besar input/gas untuk transaksi DeFi-DeFi gitu.

---

Sebenarnya kalau disimpan online malah lebih bahaya, yang bisa akses bukan hanya anda ::) . Ada alasan kenapa exchange memakai cold wallet yang perangkatnya gak pernah kesentuh internet.

---

kasus salah input fee paling merugikan : https://btc.com/258478e8b7a3b78301661e78b4f93a792af878b545442498065ab272eaacf035
Barusan juga ada kasus salah input address : https://twitter.com/CobraBitcoin/status/1342909498852323331 ; untung aja nyasarnya ke orang baik, coba kalo ke orang gak baik/address gak ada yang punya?

---

Untuk pamer di sosmed juga sebenarnya berlaku untuk semua harta sih, udah banyak kan kasus pamer duit di sosmed besoknya dimaling? walaupun Crypto dkk aset digital bukan berarti tidak bisa dimaling secara fisik(walaupun mungkin butuh beberapa penyiksaan).
https://lh3.googleusercontent.com/proxy/CBWS3cYmLzK9Ng5c2FOCEL0AVY5VhkhbYi0yUqoISH8Mf1uFIT_xF9KMflpWGh8P-ks_SFi1qxebRIlr=w1200-h630-p-k-no-nu

seharusnya bisa lebih safe lagi atas pengalaman sebelumnya untuk lebih disiplin menyimpan data penting wallet, bukan malah sebaliknya menyimpannya secara online. Apa lagi di thread ini juga ada beberapa link yang bisa dipelajari bagaimana menyimpan private key offline secara benar.

Ini merupakan satu kebiasaan yang mungkin dianggap aman bagi sebagian orang, padahal itu merupakan kesalahan yang mana mempercayakan data yang sangat krusial semisal privatekey ke storage milik orang lain; Terlebih jika menggunakan cloud storage gratis, salah satu contohnya google yang belum lama ini mengeluarkan kebijakan baru perihal layanannya termasuk google drive.

selain kita melakukan penyimpanan data maupun wallet private key kita secara online , alangkah baiknya misalnya kita ada backup di tulis pada kertas dan kita bisa menyimpannya dengan sebaik mungkin, karena misalnya disimpan di online saja tentunya banyak resikonya.

bisa di katakan betapa bodohnya mereka yang menyimpan private key dan password nya di penyimpanan awan, sekalipun tidak pernah terlintas di pikiran saya untuk menyimpan semua private key wallet dan juga password saya di penyimpan awan..

trik ini bisa di coba namun harus di perhatikan bahwa kemungkinan kertas tersebut hilang karena human error (salah meletakkan dan salah buang) dan bencana (kebakaran, gempa dan banjir) sangat besar.  saran dari saya jika agan ingin menyimpan private key dan password agan di sebuah kertas maka agan harus menyiapkan brankas besi yang aman dari apapun..

kenapa tidak diback up saja semua secara offline? kenapa juga mesti online? biar mudah diakses?. baiknya baca thread di awal dan baca di point no.2 untuk bagaimana menyimpan key.

karena bisa saja si pemilik cloud mengases data servernya sendiri, itulah mengapa berbahaya. tapi di thread Op menjelaskan di point no.4 https://bitcointalk.org/index.php?topic=5040884.0 bila terpaksa menyimpannya di cloud.

Betul (https://bitcointalk.org/index.php?topic=5224138.msg53794899#post_brangkas)

Saya pribadi mulai mengurangi ketergantungan menyimpan file di cloud storage milik orang lain semisal google drive dan beralih ke Cloud storage sendiri dengan memanfaatkan NAS (Network Attached Storage) untuk keperluan mengakses file ketika tidak berada ditempat/jarak jauh; Dan tentunya punya kontrol penuh terhadap manajemen file dan juga maintenance devicenya karena milik sendiri (satu hal yang perlu disiapkan juga adalah harddrive cadangan untuk keperluan backup otomatis data di NAS tersebut).

Jadi menurut opini saya pribadi penyimpanan file termasuk private key atau lainnya di Cloud Storage, aman tidaknya dilihat juga dari cloud storage siapa yang digunakannya, apakah yang gratisan, bayar sewa punya pihak lain atau disimpan di Personal Cloud Storage yang sepenuhnya punya sendiri.

Ane rasa kalau di diskusi pada umumnya, cloud storage itu udah diasumsikan sebagai jasa cloud storage pihak ketiga macam Google Drive dst. Kalaupun ada yang melakukannya di NAS miliknya sendiri ane rasa perlu dieksplisitkan lebih dulu sebelum orang lain bisa punya asumsi yang sama.

Btw kalau diakses dari jarak jauh, berarti om konek pake internet pada umumnya gitu maksudnya? Atau maksudnya tetap di sekitar rumah aja dan konek pake local area network (baik RJ-45 atau WiFi)?

Yup saya paham yang dimaksud cloud storage pada diskusi umumnya diatas adalah cloud storage pihak ketiga karena memang saya lihat masih jarang yang membahas penggunaan personal cloud storage untuk penyimpanan data,

maka dari itu pada opini saya dibagian akhir postingan sebelumnya saya coba sebutkan secara eksplisit juga macam-macam cloud storage dari sisi pemilik/pengakses.

---

Untuk koneksi di sekitar rumah menggunakan LAN (RJ-45 dan Wifi), dan untuk jarak jauh tentunya menggunakan koneksi internet yang ada diperangkat pengakses. Lebih lanjut mungkin bisa lihat salah satu referensi berikut: https://www.synology.com/en-id/dsm/feature/drive

Dari sisi keamanan penyimpanan data (wallet, private key, dll) tentu semua punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing, namun dari sisi akses file, personal cloud storage bisa lebih private jika dibandingkan dengan cloud storage pihak ketiga.

---

Terima kasih, tanggapan perihal ini (yang dimaksud dengan personal cloud storage) saya alihkan di thread tersebut: https://bitcointalk.org/index.php?topic=5040884.msg56137362#msg56137362

BTW, pembahasan detail mengenai cloud storage bisa dialihkan ke thread [SHARE] Cara Aman Menyimpan Data Penting di Cloud Storage (https://bitcointalk.org/index.php?topic=5040884.0). Karena saya rasa pembahasan di thread tersebut akan lebih sesuai. Yang bisa disimpulkan, penggunaan cloud storage yang notabene dari penyedia layanan baik yang Public Cloud maupun Private Cloud service itu tidak disarankan. Karena, server ada di penyedia bukan pada kita, untuk menghindari "take down server sepihak tanpa kita sempat melakukan backup" meskipun ada T&C, setidaknya kasus perubahan T&C Bittrex yang saya bagikan sebelumnya bisa juga terjadi pada penyedia cloud.

2017 Saya dahulu ikut kampanye signature dan waktu itu mendapatkan pembayaran berupa token. namun sayangnya saya kehilangan backup File JSON yang d buat di Myetherwallet. Apakah jika bermodalkan Pasword saja bisa mengembalikan wallet ?. barangkali disini ada yang pernah mengalami pengalaman seperti saya ada yang bisa bantu?

Password tidak bisa mengambil kembali akun myetehrwallet anda, minimal anda harus memiliki private key dan file JSON untuk bisa mengakses kembali ke akun mew, mungkin jika di hp kayaknya file bisa di back up kembali atau jika menyimpan di komputer coba menanyakan ke teknisinya apakah file yang terhapus bisa di back up lagi, kalau hanya bermodal password tidak akan pernah bisa sama sekali.

JSON file bukan satu-satunya cara untuk bisa masuk ke wallet. Karena masih ada phase phrase dan juga private key, kalau JSON file hilang, punya key masih bisa masuk, ga ada key, ga ada json, ada phase phrase masih bisa masuk. Tapi kalau mas sudah tidak memiliki ketiganya, maka aset mas artinya sudah hilang, berapapun nilainya harus diikhlaskan.

Semua nya  gk ada backup waktu itu saya punya beberapa wallet , dan keteledoran saya waktu itu tidak memberi nama pada file nya sehingga beberapa ada yang ke delete, saya sendiri sudah coba baca banyak artikel buat mengembalikan wallet dan hasilnya pun nihi,. iya gan saya coba ikhlaskan namun klo inget nominalnya kadang bikin jengkel  :)

Sering saya jumpai orang-orang baru di dunia crypto (yang masih kelihatan excited banget) yang memang tidak terlalu concern pada saat membuat wallet. Biasanya sih wallet itu dibuat karena hanya sekedar coba-coba atau untuk satu urusan yang mendadak, sehingga untuk urusan back-up nya pun tidak terlalu diperhatikan.

Padahal dengan seiringnya waktu berjalan, beberapa wallet yang pernah dibuat diawal-awal mereka bermain crypto pada akhirnya seringkali dijadikan sebagai wallet utama (untuk menyimpan aset kripto). Sehingga pada saat wallet itu kenapa-napa, mereka akan kebingungan saat akan melakukan recovery (Lupa Back-up, File back-up hilang, lupa tempat menyimpannya, dan lain sebagainya).

Harddrive di PC nya sudah terformat atau baru file nya saja yang terdelete? Kalaupun belum terformat atau belum re-install os, kemungkinan untuk recovery file masih ada. Bisa coba recovery sendiri atau meminta jasa recovery data (tentunya pertimbangkan juga budgetnya kalau menggunakan jasa orang lain ini). Beberapa software yang mungkin bisa dicoba: GetDataBack Pro Data Recovery (https://www.runtime.org/data-recovery-software.htm) - Runtime (dulu saya pernah coba recovery harddrive 1 tb kalau tidak salah karena rusak partisinya, hampir 100% data bisa direcovery).
Perihal backup File JSON yang lupa nama file nya, mungkin bisa dicari berdasar ekstensi filenya (jika sudah selesai recovery).

Pelajaran buat yang lain, sederhana namun bisa saja bermanfaat di lain waktu seperti memberi nama pada file JSON backup dari wallet atau file apapun agar kedepannya bisa mudah untuk proses pencarian/meng-index dan juga meminimalisir penghapusan file secara tidak sengaja karena tidak menyadari itu file apaan ketika belum di rename.

Setahu ane kalau byte datanya belum ditimpa dengan data lain masih ada kemungkinan recovery, tapi kalau udah ketimpa sama data lain atau kena secure delete/overwrite (kayaknya Windows udah make ini sekarang by default), kalaupun di apps recovery muncul biasanya data binarynya isinya bakal 00 00 00 00 alias datanya udah hilang dan tinggal placeholder aja. Kalaupun agan re-install OS tapi tidak di drive tempat file agan menyimpan data tersebut ane rasa datanya masih bisa direcovery. Setidaknya dari pengalaman ane sih begitu.

Dulu saya sudah saya bawa ke tukang komputer om berhubung saya sendiri juga kurang mengerti , namun juga nihil sudah coba ikuti tutorial di youtube juga. Betul buat temen temen disini jadi pembelajaran.  File apapun di backup kalau bisa jangan hanya di 1 Flashdisk saja .

Seperti yang umum sudah diketahui, dalam satu wallet address semisal wallet bitcoin bisa saja dilacak melalui blockchain explorer ada berapa jumlah aset yang tersimpan di sana. Yang membuat riskan seperti ini adalah kebocoran data identitas dari pemilik wallet address aset kripto tersebut, yang salah satunya mungkin karena 'diumbar' ke publik dan ada penjahat yang akhirnya menarget orang tersebut. Kalau sudah seperti ini, seaman apapun menyimpan private key atau password tentunya bisa saja tidak berguna atau mesti menambah pengamanan ekstra.

https://i.ibb.co/0DttK3X/56238345.png
Reference: https://twitter.com/Mandrik/status/1111062214608326656?s=20

Duh makin aneh kelakuannya
postingan sendiri di quote terus di replay sendiri, masih waras kaga sih :D
salah log in akun apa gmn :D

archive (https://archive.is/JOQzg#selection-11187.8-11653.437)

Pernyataan pada post terbaru agan sepintas saya lihat seperti kontradiktif dengan postingan di atasnya (atau mungkin merevisi post sebelumnya?)
Poin pertama; perihal penyimpanan aset di exchange.
Poin kedua; perihal pamer aset

---

Dari sepengetahuan saya, contohnya exchange resmi yang sudah terdaftar di Indonesia itu semuanya mewajibkan KYC bagi membernya. Jadi kalaupun user Indonesia mau menukarkan aset kripto ke fiat, ya mau tidak mau tentu identitas mereka harus sudah terdaftar di sana; Dan tentunya mereka juga punya standar untuk menjaga keamanan informasi semisal telah memenuhi sertifikasi ISO 27001:2013 (Information Security Management Systems - ISMS).

Kemudian perihal pamer aset kripto, saya kira itu lebih ke pengulangan informasi yang sudah pula dicantumkan OP @masulum (post pertama, no.3). 

Mungkin saya bisa di bilang anak baru di dunia crypto ini dan ini bisa manjadi pengetahuan saya untuk kedepannya agar berhati-hati dalam mengunakan akses internet seperti kemarin pengalaman pribadi saya sebenarnya bukan kehilangan crypto sih tapi bisa di bilang data pribadi kena hack Facebook contoh kecilnya itu karena ketidak Tahuan saya dalam mengakses situs web dan beruntung Facebook saya bisa kambali lagi dan beruntung sekali sampai hari ini seperti wallet atau data data yang lain sama sekali belum di retas sama hacker dan kedepannya jangan sampai itu terjadi kapada saya mungkin akan sangat merugikan dan bisa hilang mata pencaharian saya di dunia crypto ini semoga agan agan tidak akan mengalami kejadian yang sangat merugikan ini hanya kesalahan kecil yang kita buat harus kita bayar mahal dengan kehilangan segalanya mungkin itu saran dari saya dan terima kasih atas ilmu yang di berikan dari agan agan

Apakah mas @Muhammad Nur Amanah sudah menginstall anti virus (AV) pada device? Jika belum sebaiknya, jadikan hal ini sebagai momentum untuk memperbaiki keamanan device yang mas miliki. Meskipun menggunakan tidak menjamin device mas aman 100%, setidaknya ada usaha yang mas lakukan untuk mencegahnya. Pastikan juga menggunakan AV berbayar bukan hasil crack. Kemudian, jadikan ini sebagai alasan untuk menyimpan Private key atau wallet.dat/json di tempat offline atau mengikuti tips-tips penyimpanan seed di thread ini (https://bitcointalk.org/index.php?topic=5224138.0)

Kena hack-nya itu, email dan password akun agan tersebut berhasil diretas dan akun diambil alih, begitukah? Kira-kira itu disebabkan apa, bisa sampai ke hack? nge-klik link ke situs phising?; jadi ada pelajaran buat yang lain agar tidak melakukan hal serupa.
Pastikan juga email dan password yang digunakan di akun tersebut tidak agan gunakan di akun lain semisal akun exchange, dll.

Coba ikuti saran @masulum untuk install Antivirus di device nya (PC ataupun smartphone), namun jika kadung sudah terkena virus atau semacam backdoor, sebaiknya sih install ulang OS atau lakukan factroy reset terlebih dulu.

Benar sekali saya pernah mengalami yang nomer 2
Terlalu percaya dengan kiriman email,menyatakan saya mendapatkan tambahan salah satu token,dan disaat itu pula saya merasa mengikuti dan mempunyai token tersebu..
Maka dari itu saya seperti Kebawa langkah dari website palsu tersebut dengan cara memasukkan salah satu private key saya,dan setelah saya cek kembali teryata itu web penipuan,dan tidak memakan waktu yang banyak..wallet saya yang sudah saya kirim di web tersebut teryata di curi aset saya yang selama ini saya ikuti bounty..
Maka dari itu saya langsung saja memindahkan sebagia aset saya ke wallet baru setelah saya tahu kalau wallet saya di curi..

Kalau pada kasus ini yang mesti dilatih adalah pemahaman dari user untuk mengenali metode-metode yang sering digunakan website phising.
Saya pun pernah sempat terjebak masuk ke website phising dan mengikuti alur 'umpan' yang mereka buat.
(https://bitcointalk.org/index.php?topic=5090319.msg51141199#msg51141199)

Mungkin tidak ada salahnya mengasah sampai sejauh mana pemahaman kita dalam mengidentifikasi informasi yang didapat termasuk phising atau bukan, diantaranya dengan mencoba Phising Quiz ([EDU][INFO] Phishing Kuis - Pemula & Ahli (https://bitcointalk.org/index.php?topic=5259510.0)).

Satu-satunya hal yang membutuhkan private key untuk claim adalah kalau agan mau dapetin koin hasil fork. Itu pun sebelumnya sebaiknya agan udah sweep semua aset agan dari address yang dikontrol oleh private key yang bersangkutan.

Mau phising atau bukan, kalau agan diminta private key atau seed untuk dapetin token, udah pasti itu scam. Kalaupun perlu airdrop, biasanya cuma suruh klaim aja pake interaksi lewat SC, bukan ngasih private key.

Kesalahan umum yang dapat menghilangkan kripto yang anda miliki menurut saya adalah menaruh nya di exchange, mungkin sudah pernah dibahas, tetapi ini adalah pengalaman pahit saya menaruh beberapa koin LTC saya di exchange pada tahun 2018, exchange tersebut kena hack dan akhirnya menyatakan bangkrut, sehingga pemilik koin yang menaruh koin nya disana tidak bisa berbuat apa-apa.

Pernah sekali kejadian, dan beberapa PrivateKey belum ke back up karena hardisk bad sector. Sudah usaha sana-sini tapi tetap saja ga bisa dipulihkan. Sempat putus asa karena itu hasil dari bounty selama 2 tahun, padahal sudah di ingatkan istri buat back up malamnya, dan paginya langsung kejadian bad sektor. Secara teknis, hal tersebut bisa terjadi sama siapa saja, tapi ada sisi lain yang saya tangkap, yaitu perlu mendengarkan masukan dari istri atau orang tua dengan kata lain nurut sama ortu dan minta do'anya bisa jadi melindungi aset kripto secara tidak langsung.

Secara umum hampir semua kasus yang dialami oleh pengguna crypto khususnya masalah-masalah yang menyebabkan mereka kehilangan aset menurut saya berawal dari kesalahan pengguna itu sendiri. Terlepas dari kepercayaan agan yang berkaitan dengan doa orang tua dapat melindungi aset agan, namun pada dasarnya hal itu berawal dari keteledoran agan sendiri dalam hal mempraktekkan keamanan aset dan wallet.

Saya percaya bahwa doa orang tua akan sangat berguna untuk membantu kami secara tidak langsung dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Tapi saya tidak berpikir bahwa hal ini adalah salah satu poin tentang praktik keamanan. Doa orang tua, doa istri, doa anak dan orang-orang terdekat lainnya adalah faktor-faktor yang mendukung secara tidak langsung bagi kami secara religius.

apa gak ada omongan untuk mengembalikan dana gitu?, Orang bisa saja ngomong bangkrut untuk menghindari kewajiban refund dana nasabah.

Usaha apa saja?, apa pernah ke service komputer dan meninggalkannya?, bisa saja mereka dapat memulihkan dan menyimpannya.

Kalau usaha sendiri sih bisa kalau tekun. di google searching banyak caranya, biasanya menggunakan aplikasi pihak ketiga, selagi hd tersebut bisa terbaca jika dicolok di PC.

Kalau lokasi tempat tinggal agan di sekitaran Jakarta, coba mampir ke Harco Mas Mangga Dua, disana banyak yang menawarkan jasa recovery data harddisk; Saya lihat di salahsatu marketplace online juga ada yang menawarkan jasa serupa ini, coba cari dengan kata kunci: Service Harddisk Matot/Bad Sector/Recovery Data; Cari seller yang reputasinya bagus/profesional dalam menjaga keamanan dan kerahasiaan data yang berhasil di recovery.
Tentunya pertimbangkan juga biayanya, sebanding apa tidak dengan data ataupun aset yang jika nantinya berhasil direcovery.
Atau kalau mau mencoba sendiri, coba gunakan Hiren’s Boot (dulu saya sering menggunakan ini) atau aplikasi lainnya untuk memperbaiki bad sector pada harddisk tersebut.

---

Menyimpan Private Key, password akun, dan semisalnya di media elektronik seperti harddisk bisa dikatakan sudah umum dilakukan mengingat mungkin rada malas jika harus menuliskan secara manual satu persatu di kertas/buku.
Dari kasus agan Onika84 ini sebenarnya bisa dijadikan contoh perlunya backup, baik itu ke media elektronik lagi yang lainnya ataupun ke media non elektronik (semisal untuk menyimpan private key, password, dll).

Tadi sore seorang kawan saya yang dulu sempat coba-coba trading di salah satu market Lokal ajak jumpa. Rupanya si kawan saya ini tidak dapat lagi melakukan penarikan dana dari akun perdagangan karena authentikasi keamanan menggunakan nomor hp yang kebetulan sudah tidak lagi aktif sejak 2 bulan lalu. Setelah saya perbaiki dan akunnya sudah dapat memproses kembali penarikan maka saya hanya ingin menyampaikan pada kawan-kawan lain beberapa hal jika memang masih memiliki aset di market dan jarang login.

1. Selalu pastikan jika anda menggunakan nomor ponsel sebagai verifikasi keamanan maka pastikan nomor tersebut selalu aktif walaupun tidak digunakan.
2. Gunakan GA sebagai keamanan.
3. Selalu ingat email dan sandi atau backup semua data itu dan simpan dengan aman.

Tiga hal diatas akan mencegah hal-hal yang tidak diinginkan seperti kehilangan aset atau tidak dapat dipindahkan. Meskipun dalam beberapa kasus masih dapat diperbaiki, tapi masih mungkin akun pertukaran akan di suspend bila terjadi beberapa kali percobaan yang gagal.

Memangnya di exchange tersebut masih ada assetnya kah? Kalau begitu sebaiknya disuruh pindahin aja ke offline wallet. Menurut ane nyimpan asset di exchange dalam jangka waktu lama justru merupakan masalah yang lebih pelik daripada matinya nomor yang terkoneksi ke akun yang bersangkutan, karena masih ada peluang recovery. Untung exchangenya masih beroperasi, kalau sudah tutup atau kena hack ya wassalam.

Yup. saya pernah mendaftar di salah satu exchange (tidak ada asset), nah kebetulan saya lihat-lihat ada potensi arbit ke exchange ini, ternyata kasus pada Bittrex juga terjadi pada exchange ini, saya sudah melakukan verifikasi sekitar 2 tahun silam, dan bulan lalu nyoba untuk re-login ternyata akun saya di freeze, saya sudah KYC tapi hasilnya ditolak, ga tau kenapa. Berhubung ane ga punya aset, jadi ane cuma nyoba sekali saja.

Contoh kasus yang mungkin dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi agan-agan dalam upaya mengamankan aset crypto anda.

• Sebut saja X dan L ingin melakukan transaksi jual beli yang telah di sepakati keduanya lewat PM, Telegram atau WhatsApp.
• X selaku penjual memiliki sejumlah USDT di wallet yang saat ini ingin membeli bitcoin secara langsung dari L.
• Karena tidak menggunakan layanan escrow maka keduanya sepakat untuk melakukan perdagangan hanya dengan modal kepercayaan.
• X selaku pembeli meminta L lebih dulu mengirimkan sejumlah bitcoin senilai USDT yang dimilikinya saat ini dan berjanji mengirimkan L USDT setelah txid pengiriman dikirimkan ke X oleh L.
• L menyetujuinya dan mengirimkan X bitcoin dan juga txid bukti pengiriman dilakukan (belum dikonfirmasi karena biaya transaksi yang rendah) dan segera setelah itu X mengirimkan USDT miliknya ke L.
• Setelah transaksi pengiriman USDT di konfirmasi maka L menerima USDT langsung ke walletnya.
• X belum menerima bitcoin yang dia beli dari L meskipun txid sudah diterimanya sebelum dia mengirimkan USDT ke L dan L hanya menyuruh X menunggu sampai transaksi itu di konfirmasi dan segera menutup percakapan.
• Rupanya L yang memang berniat untuk menipu X dengan bitcoin telah merencanakan hal ini dengan baik dan itu terlihat dari biaya transaksi yang digunakan dan rencana itu tidak diketahui oleh X karena belum cukup berpengalaman.
• Biaya transaksi yang rendah menyebabkan transaksi tidak mendapatkan konfirmasi dengan cepat sehingga masih memungkin L untuk melakukan transaksi pengeluaran ganda dengan biaya lebih tinggi dari transaksi pertama ke walletnya sendiri.
• L kabur dan membawa lari USDT milik X tanpa harus mengirimkan bitcoin yang sebelumnya telah dibeli X sesuai perjanjian.

Dari kasus diatas maka ane hanya ingin memberitahu dan masukan kepada agan-agan khususnya bagi anda yang belum berpengalaman dan berpengetahuan tentang bagaimana transaksi bitcoin. Upaya penipuan berkedok pengeluaran ganda telah menyebabkan banyak kerugian di pihak pembeli atau penjual jika prosesnya dilakukan antar individu lewat PM atau chatting tanpa keterlibatan escrow.

Jika agan-agan ingin melakukan transaksi jual beli yang melibatkan bitcoin atau altcoin lainnya maka pastikan transaksi itu telah mendapatkan minimal 1 konfirmasi blok sebelum dikatakan bahwa pembayaran selesai. Jangan percaya pada transaksi yang belum di konfirmasi karena itu masih belum aman. Kasus ini sepertinya masih relavan dengan pembahasan OP mengenai kesalahan umum yang dapat menghilangkan aset crypto anda.

Ane harap kasus ini belum diangkat oleh pengguna lain di lokal board. Jika agan-agan menemukan kasus yang sama telah diangkat oleh pengguna lain diutas ini, laporkan saja posting ane untuk dihapus. Posting ini adalah bentuk peringatan kepada setiap pengguna yang mau melakukan transaksi jual beli secara langsung antar pengguna. Semoga bermanfaat.

Untuk kasus ini yang paling sering terjadi adalah web phising entah itu terjadu karna disengaja atau tidak disengaja, karena kelalaian tiap individu, untuk faktor pamer itu kurang begitu sering menjadi penyebab utama

Kalau antara penjual dan pembeli masing-masing baru saling mengenal ataupun salah satunya belum memiliki reputasi baik (misalkan baru kenalnya dari forum ini) sepertinya transaksi langsung tanpa escrow dan tanpa saling bertemu ini kecil kemungkinan terjadi;
Biasanya transaksi seperti ini terjadi pada yang sudah mengenal di real ataupun member tersebut sudah punya reputasi.

Namun meskipun demikian, tidak sedikit juga user yang sudah terpercaya bermasalah dalam transaksinya (bisa jadi karena disengaja ataupun memang ada kejadian diluar kuasanya). Maka penggunaan escrow ataupun adanya jaminan lain sangat penting disini.

---

Kalau belum ada konfirmasi memang artinya transaksi bisa saja dibatalkan (semisal menggunakan fitur Cancel (double spend) Electrum atau transaksi tidak terkonfirmasi karena fee terlalu rendah).

---

Kalau merujuk pada pembahasan OP, penekanannya bukan pada mana yang sering terjadi atau mana yang menjadi penyebab utama hilangnya aset, tapi lebih ke mencantumkan semua kesalahan apa saja yang mungkin dilakukan user baik itu sering dialami juga oleh user lain ataupun tidak.

Saya ingin membagikan satu kejadian khusus yang membuat saya harus merelakan aset saya hangus, sepertinya kejadian saya ini juga dapat dialami oleh siapapun. kasusnya adalah typo saat set stop loss, karena kebiasaan setelah pasang sering saya tinggal karena merasa sudah aman sudah ada SL, ternyata ketika kembali aset sudah minus banyak. Semoga kejadian ini dapat jadi pelajaran dan bisa membuat member lain lebih berhati-hati saat dagang di futures  ;)

Menurut pendapat ane ke hilangan aset crypto itu biasanya menyimpan privatkey walletnya sembarangan contoh menyimpan privatkey di aplikasi,suka membuka situs pishing sehingga sower perangkat bisa di bajak,ini lah yang sering terjadi tetapi biasanya sesorang tidak menyadarinya.

Posisi SL kita tidak keambil makanya kadang pas pasang SL future terutama di Binance tidak effektif, pernah mengalami beberapa kali hal seperti ini, justru pas kemaren pasang short pada satu koin padahal masih ada jarang sedikit lagi dengan harga liquid tapi entah kenapa tiba2 bisa liquid padahal belum sampai batas harganya,

Kesalahan karena typo bisa saja terjadi dibeberapa kasus antara lain seperti typo dalam mengetik alamat website (seperti dicontohkan pada poin pertama (https://bitcointalk.org/index.php?topic=5290282.msg55612836#msg55612836) OP), typo saat set SL seperti contoh di atas, ataupun typo dalam menginput memo saat transfer aset seperti kasus ini (https://bitcointalk.org/index.php?topic=5328097.0) (<- meskipun ini masih ada kemungkinan aset diselamatkan).

Maka dari itu untuk hal-hal yang sifatnya krusial sebaiknya memang perlu benar-benar di cek ulang sebelum di eksekusi lebih lanjut prosesnya.

---

btw, membiasakan untuk memperbaiki typo pada tulisan sehari-hari setidaknya bisa melatih agar saat menginput hal-hal yang krusial jadi terbiasa 'care' pada apa yang ditulis.

Kalau saya, jika SL saya tidak kesentuh, artinya ada pembalikan arah. saat downtrend kembali menguat. ga tau gimana mas bilang ini tidak efektif. karena sebelumnya saya malah lebih aman dengan SL. kalau tiba-tiba likuid, mungkin mas ngejalanin beberapa order, sehingga posisi minimum untuk likuid jadi kesentuh. Umumnya ini terjadi ketika order kita berlawanan dengan market atau terjadi minus.

---

Benar mas, satu hal yang terjadi saat itu adalah ketika saya masuk itu pada saat saya sudah merasa ngantuk. Ini yang membuat saya sadar bahwa memaksakan untuk masuk saat konsentrasi sudah mulai lemah jangan sampai dipaksakan. Karena hal sepele semacam ini dapat terulang lagi.

Solanya begini mas, kemaren ada akun temen beli koin dan pasang SL di harga sekian misalnya,, kebetulan koin turun namun harga terjual bukan harga SL yang dia pasang, jsutru harga lebih murah dari SL yang dia pasang, seharusnya dia minus cuman 5% namun karena tidak effektif sistem SL yang dipasang minusnya bertambah sampai 10%, tidak tau kenapa bisa seperti itu namun bukan hanya satu orang saja banyak yang mengalami hal seperti ini.

Begini mas @celot stop loss pada futures ada 2 macam, yang pertama adalah mark price dan yang kedua adalah last price, kalau teman mas set SL dengan memilih mark price, maka ini akan mengikuti mark price terakhir, yang artinya bisa jauh lebih murah keangkatnya. Misal, set mark price BTC pada harga $6000 untuk SL, pada saat last price $5950 bisa saja masih mark price $6050, akan beda kalau mas set SL dengan last price, maka harga terakhir jika kurang atau sama dengan harga set pada SL maka akan otomatis keangkut. misal kita stop loss di last price $6000, namun harga terdekat dari $6.000 buy/sell order $6980, maka akan langsung stop di $6980 tersebut.

https://i.postimg.cc/HkcGY6pS/image.png
Kotak: mark price
Bulet: Last price

CMIIW
mungkin mas @roycilik bisa jelasin lebih detail yang pengalaman di futures

Di poin yang ke 3 jika kita lihat banyak orang yang menganggap bahwa itu adalah masalah yang sepele, akan tetapipi meraka tidak menyadari dengan memamerkan asset nya di social media itu dapat menimbulkan hal hal yang tidak di inginkan, salah satunya dapat mengundang para hacker.
Perluh kita ingat bahwa di social media setiap orang bisa jadi apapun dan siapapun.

Menurut saya masalah yang menyebabkan kehilangan aset crypto itu berawal dari kesalahan pengguna itu sendiri, bisa saja berawal dari kelalaian ataupun keteledoran dalam mempraktekkan keamanan aset dan wallet.

Aset kripto semisal Bitcoin bisa dilihat di blockchain explorer; Yang justru lebih perlu diperhatikan jika memang aktif di sosmed adalah data-data yang sifatnya personal semisal no hp, email utama, alamat atau bahkan foto-foto keluarga tidak diumbar di sana, karena menurut saya ini bisa jadi pemicu bagi yang berniat jahat melacak dan bukan hanya menarget aset kripto yang dipamerkan di sosmed tapi juga bisa saja menarget aset real lainnya.

Bener Kang..

Kadang sy ngk habis pikir, orang2 yang meng-expose foto2 pribadi beserta anak2nya di sosmed  bahkan di set private pun menurut saya tidak worth it. Okeh tiap orang memiliki persepsi yang berbeda-beda. Tapi mari kita 'melihat' dua sisi yang berbeda.

Ini hanya contoh simulasi:
 - Ketika kita mengExpose foto pribadi semisal Foto Anak2, pernah kah kita berpikir? bahwa diluar sana masih banyak orangtua2 yang sudah lama menikah tp belum juga dikarunai anak, atau orangtua2 yang dilanda kesedihan dan Aib gara2 anak2nya digagahi oleh org yang baru dikenal di Sosmed. Pernahkah berpikir sejauh itu?

- Ketika kita mengExpose foto2 makan2 bersama dengan keluarga/siapapun, pernahkah kita berpikir? diluaran sana masih banyak orang2 yang kelaparan bahkan bisa jadi orang yang sedang melihat Sosmed itu pun belum makan karena 1 atau 2 hal.


Simulasi ini sedikit Melankolia tapi coba ambil maknanya bahwa  ketika data pribadi di showoff ke Internet(ex:sosmed) maka itu akan menimbulkan berbagai Interpretasi dan kecenderungan digunakan sesuai tujuan tergantung tiap org yang melihatnya. Dan data itu akan abadi meskipun sudah anda Hapus, kenyataannya Hapus itu hanya di client. di Servernya tetap abadi dan Logmein nya ada.

Kenapa sekelas FB banyak digugat karena Bocor Datanya, pernahkan anda2 berpikir bahwa Data2 itu powerfull?, bisa digunakan apa saja dan di Monitize. Jdi Mulailah bijak dalam menggunakan Sosmed.

Maaf Sedikit OOT

Saya sudah mengilhami apa yang om @LJunior bilang, tapi yang menjadi penyakit saya saat ini adalah hal-hal yang berbau pencapaian (Achievment). Hal yang berkaitan dengan Achievment tersebut masih saja sering saya lakukan sampai saat ini. Mungkin karena saya masih 22 Tahun dan masih sangat labil.

Benar memang adanya bahwasanya data itu sumber kekuatan di dunia digital, bahkan dalam istilah lain mereka (para pemegang data) mengatakan bahwasanya Data is Digital Fuel...

BTW ada saran gak om @LJunior, bahan bacaan yang bisa ngikis sifat Sombong :(

Sebelumnya Mohon maaf untuk yang punya Thread, kalau ini sedikit OOT.

btw,
Masalah Achievment sy tidak bisa menjudge apapun om karena belum tentu saya bisa mencapai apa yang sudah dicapai oleh om@MAAManda jadi hal itu saya balikin ke Om pribadi. selama itu ada banyak manfaatnya untuk diri sendiri dan/atau memberi motivasi pada oranglain. Tinggal om pertimbangkan

Masalah sombong/tidak tergantung persepsi org. Saya juga 'sombong' om tapi sombongnya di knowledge lihat aja history post selalu senang 'bertengkar' karena disitulah media saya menguji apa yg saya ketahui dan apa yang orang lain ketahui. masalah sombong/tidak biar org disni (forum) yang menilai.

Masalah simulasi yang om Quote itu lebih ke Empati, Empati itu terbangun dengan sendirinya (Lingkungan dan teman significan mempengaruhinya).

Usia 22 thn usia yang sedang mencari Jati Diri, ada Quote dari seorang Prof lulusan ITB dan S2 Jerman, S3 MIT orang Medan Pula sekarang tinggal USA udah 15thn disana.

Quotenya seperti ini:
"Masa Depan Kamu, ditentukan oleh masalalu dimana kamu menghabiskan waktu".

Bagi dia(yang punya quote) Masa Depannya di USA dan LUlusan kampus bergengsi KARENA Masalalunya (SMA, KULIAH) dihabiskan di LAB dengan teman seusiannya diwaktu yang sama dan tempat berbeda dihabiskan di DIskotik, atau dimanapun.

JADI tinggal intropeksi diri om@MAAManda, selama ini menghabiskan Waktunya dmna? itu yang akan menetukan masadepan

Sy sendiri bertahun2 menghabiskan waktu di depan komputer dan inilah(waktu sekarang) masa depan sy dan waktu sekarang pun akan menjadi masalalu, entah diusia ke Berapa bisa disebut 'MASA DEPAN'

BACAAN:
untuk Referensi sy tidak punya referensi yang spesific tapi hal yang paling mengikis rasa 'Sombong' dan menimbulkan Empati sosial(misal) itu adalah Bagaimana cara kita memandang oranglain.

Ketika kamu lg banyak uang, maka lihatlah disekeliling kamu yang tidak memiliki apa2 dan jadilah seperti mereka, seolah2 kamu tidak punya apapun. Hal itu akan menimbulkan rasa syukur dan mengikis Kesombongan serta Lebih bijak menggunakan uang (tidak dihabiskan judi misalkan ahahaha)

Begitulah om, saya malu kesannya 'Menasihati' karena sya pun masih butuh Nasihat dan Bimbingan oranglain

Mohon Maaf bukan Maksud sy menasihati siapapun terkhusus menasihati om@MAAManda

Ane coba hubungkan sikap ini ke ruang crypto supaya tidak melenceng dari topic.
@MAAManda , ane ingat @o_e_l_e_o pernah menyarankan ane untuk mempraktikkan privasi yang baik jika kita sudah berada di ruang crypto. Sudah seharusnya kita yang memiliki sesuatu yang bernilai tinggi disini untuk memikirkan keamanan privasi yang baik dan tidak lagi membiarkan platform media sosial atau perusahaan apapun merekam, menggunakan, menjual ke pihak lain data-data yang bersifat pribadi. Sadar atau tidak, ada orang diluar sana membiarkan platform pihak ketiga memiliki data pribadi kita lebih dari yang kita ketahui tentang diri sendiri. Jadi intinya, ane pikir sudah saatnya kita memikirkan bagaimana privasi itu penting untuk diterapkan khususnya menyangkut privasi finansial.

Stop ekspost banyaknya aset yang anda miliki di luar sana karena itu berpotensi membahayakan diri sendiri dan juga aset yang anda miliki dan ane pikir hal ini juga termasuk dalam "Kesalahan Umum Yang Dapat Menghilangkan Crypto Yang Anda Miliki".

Sebenarnya agak aneh ini perilaku posting agan jenitam. Saya menemukan banyak postingan merupakan copy paste postingan orang lain yang hanya menambah beberapa kata lainnya. Menurut saya tindakan agan jenitem ini sudah melanggar aturan.

---

BTW, sepertinya pengalaman agan ryzaadit juga masuk dalam suatu kesalahan yang dapat menghilangkan aset crypto. Apakah sudah ada yang membahasnya disini, bagaimana menurut anda ?

Sepertinya ini tidak termasuk kesalahan umum namun kalaupun dianggap suatu kesalahan ini lebih spesifik ke exchange tertentu dengan kebijakannya tersebut; Dan masih ada kemungkinan juga dana bisa di refund, sebagaimana yang dialami agan ryzaadit:

4 tips dari post ini sangat membantu, setelah saya membaca post ini, saya jadi lebih sangat berhati-hati dalam melakukan transaksi di dunia crypto, karena akhir-akhir ini pun banyak sekali email - email palsu yang mengatasnamakan exchange untuk verifikasi padahal itu semua untuk bait hack private key maupun akun anda. harap berhati-hati teman -teman.

Kalau agan mau membaca seluruh balasan dari awal hingga akhir mungkin agan juga akan mendapatkan lebih banyak pengetahuan lagi tentang tips-tips yang membantu. Ane pernah mencoba memberi contohnya di halaman sebelumnya, silahkan dibaca untuk bahan pertimbangan.
Contoh kasus: https://bitcointalk.org/index.php?topic=5290282.msg56463892#msg56463892

bagian nomor 3 adalah hal sangat sensitif yang selayaknya tidak perlu kita lakukan,memamerkan apa yang kita miliki pada orang lain akan menarik mereka untuk berbuat jahat bagi si pemilik aset itu sendiri.jadi lebih baik diam dan nikmati hasil kerja keras anda.

Ini nyata..aku pernah ikut decentralisasi financial pencake swap lewat trust wallet...mungkin karna ada apk cloner juga yg secara ilegal saya pasang..tan tutorial nya tidak saya dapatkan secara terpercaya...saya putuskan untuk conectkan ke metamask pc ke jaringan bsc...aneh nya itu tidak ada notifikasi aapapun..atau confirmasi ke email atau apapun itu..mudah mudahan ada yg membalas ya balasan saya tentang cryptocurency ini..maafkan atas ketidak tauan saya..

Jadi maksudnya mas ini memasang aplikasi clone ini aplikasi apa? Fake TrustWallet/Metamask kah? memang tidak akan ada notifikasi melalui email, karena trust dan metamask itu tidak perlu mendaftar pakai email. Yang diperlukan adalah menyimpan seed phrase/private key yang bisa digunakan untuk login ke wallet yang mas buat. Sedangkan untuk notifikasi koneksi, pada saat button sign, itu adalah notifikasi untuk konfirmasi, bahwa Anda akan mengizinkan platform/aplikasi mengakses wallet. Setelah mendapatkan izin tersebut, biasanya masih membutuhkan approval, dan ini juga perlu dilakukan secara manual, kecuali ada virus yang bisa mengakses kursor, Anda, mungkin bisa melakukannya tanpa sadar.

saya jadi lebih sangat berhati-hati dalam melakukan transaksi di dunia crypto.
 sebagai tambahan  :  Kesalahan Umum Yang Dapat Menghilangkan Crypto Yang Anda Miliki.

- Menyimpan aset pada exchange wallet.
- Kehilangan akses wallet (beserta private key-nya). Lupa password, lupa tidak melakukan backup seed/privkey, file back-up hilang..
- Generate address/private key dari sumber paper wallet yang tidak kredibel
- Proteksi pada device yang digunakan lemah

Sampeyan sudah tergolong spam dan plagiarisme, https://bitcointalk.org/index.php?topic=5290282.msg55613648#msg55613648
Seharusnya tidak perlu lagi mengulang post yang sudah ada, walau pun itu dirasa perlu, wajib untuk menyertakan sumber apa lagi sampeyan menjiplak 100%

tapi kalau pendapat saya lebih antisipasinya lebih maksimal dikarnakan kejahatan bukan diawali dengan niat melain kan adanya kesempatan ada didepan mata.Terimakasih.

Nah thread diatas menjelaskan apa-apa saja aktivitas teledor yang patut dihindari agar aset kripto kita terjaga dengan baik di dompet/wallet kita masing-masing.


Ini informasi yang bagus ya buat pemula, karena memang hypenya ketika mengetahui hal baru dan populer biasanya ingin membagi pengalamannya kepada orang lain. Namun tidak dibekali dengan informasi apa-apa saja yang termasuk informasi privat dan mana mana saja yang umum. Semoga ini bisa jadi pelajaran buat kita juga. Barusan ada thread baru di forum umum yang bahas tentang ada yang hilang di wallet Electrum. Sumber (https://bitcointalk.org/index.php?topic=5364868.0)

Stay safe selalu sejawat.

Kalau baca dari kronologisnya, kemungkinan awal mulanya berasal dari smartphonenya yang kena hack; Salah satu upaya yang menurut saya perlu jadi perhatian bagi user yang menggunakan wallet berbasis aplikasi di smartphone adalah penggunaan antivirus di smartphone tersebut (pada beberapa smartphone tertentu ada juga yang sudah include antivirus standar bawaannya) apalagi smartphonenya selalu terhubung dengan internet. Kemudian hal lain yang mungkin perlu diperhatikan adalah selektif dalam menginstall aplikasi, karena tidak sedikit juga aplikasi semisal di playstore yang justru adalah malware.

Poin pertama pernah saya alamin saat mengikuti airdrop di telegram.. setelah saya ikutin tugas airdrop nya tiba2 ada yang DM memakai Avatar airdrop tersebut yang mangaku adminnya untuk meng klaim airdrop. Nah waktu di kasih link untuk klaim di situ kita di suruh isi phrasa trust wallet. Emang sih saya jg tidak punya coin di wallet tpi itu jadi pelajaran buat saya pribadi untuk lebih hati2 lagi kedepan.

Saya masih belum paham kalau virus yang menyerang kursor..saya hanya menggunakan android..ini tidak terdeketeksi dan berjalan seperti biasa.. bagaimana ada yang mencoba menyerang wallet saya baik virus sehinggu membuat akses ke wallet saya gan?

Intinya dengan agan memasang aplikasi ilegal, besar kemungkinan celah malwarenya bisa masuk dari aplikasi tersebut. Jangankan aplikasi yang dipasang secara ilegal, seperti yang om @Husna QA katakan di atas, aplikasi yang sudah masuk Playstore juga belum tentu aman, bisa saja aplikasinya memang sebuah malware ataupun aplikasi clone yang menyerupai wallet aslinya.

Contoh sederhana adalah, mas melakukan TeamViewer untuk install software di laptop saudara mas. mas sebagai pihak yang install dari jarak jauh, bisa menggerakkan kursor dengan bebas seperti Anda berada di depan laptop mereka. Seperti itulah modelnya bagaimana virus melakukan remote desktop.

Tidak peduli baik di laptop maupun di handphone, jika mas tidak berhati-hati dalam mengunjungi website, virus bisa dengan mudah tertanam di device mas. Umumnya virus di handphone melakukan kamuflase dengan berpura-pura menjadi aplikasi penting di handphone. Jika pengguna tidak sadar kalau itu virus, sangat mudah bagi hacker (https://www.youtube.com/watch?v=QiM35PmI2dQ) untuk melakukan remote tanpa sepengetahuan Anda.

Contoh sederhana lainnya, ketika agan menginstall aplikasi dari playstore beberapa diantaranya kadang ada yang meminta akses/izin semisal ke gallery, kontak, dll. Nah ketika agan memberikan izin akses ke aplikasi 'sembarangan', itu bisa saja menjadi salah satu akses masuknya virus untuk mencuri data-data yang ada di smartphone agan.

---

Referensi bermanfaat lainnya:
- https://teknoinside.com/ciri-hp-terkena-virus/

Bener ini, saya kemarin2 liat berita di youtube tentang Pinjaman Online katanya orang2 tersebut ngancam2 foto2 dan data2 yang ada di hp customer pinjaman mereka . mereka bilang bisa mempunyai akses read and write dan transfer file antar hp dari user mereka ke server mereka gitu melalui aplikasi tsb . mereka bisa akses dan remote hp kita dari jauh. mungkin kerja hacker juga hampir serupa seperti itu dan di modifikasi lebih spesifik lagi .

Hampir semua aplikasi meminta akses ke 1 diantara bagian penting seperti, kontak, storage dan gallery apalagi ecommerce dan pinjol. Makanya, kita tidak disarankan untuk menyimpan file .dat dan password di handphone kita, karena dikhawatirkan file yang kita miliki ini akan dicuri oleh penyedia aplikasi tersebut. Sudah seharusnya para pemilik kripto untuk lebih mempertimbangkan keinginan untuk menyimpan file-file penting yang terkoneksi ke wallet yang memiliki aset kripto di dalamnya di handphone. Pastikan memberikan izin akses pada aplikasi tertentu (meskipun tidak ada jaminan tidak akan bisa dicuri, setidaknya bentuk kehati-hatian)

Sederhananya sih jika sudah diketahui demikian agar smartphonenya tidak dieksplotasi lebih jauh tinggal diputuskan saja koneksi internetnya. Namun tentunya data yang sudah terlanjur diambil sebelumnya itu yang bisa jadi masalah.
Senada dengan yang disarankan @masulum untuk data-data semisal password, seed/private key sebaiknya disimpan di media offline, jangan disimpan di smartphone atau media yang selalu online dan bila perlu data-data tersebut dienkripsi lagi.

Pinjol apa lagi ilegal tentu akan melanggar TOS mereka sendiri, seperti mengumbar data pribadi pengguna/ kontak dan foto. *Pintu masuk polisi untuk menjerat mereka bisa melalui TOS mereka sendiri.*

Karena itu mereka dapat dengan mudah meneror orang/teman/saudara/tetangga yang tidak tahu apa-apa, karena Pinjol tersebut sudah punya semua data kontak (karena akses ke kontak telah diizinkan ketika menginstall), walaupun si pengutang tidak pernah sekalipun memberikan data ke pinjol.

Ya sama sih, aplikasi judi yang marak belakanganan di Indonesia, jika teman kita menginstall aplikasi judi di playstore, biasanya aplikasi tersebut meminta izin mengakses kontak, sehingga nomor kita yang berada di kontak dia akan dapat mudah dihubungi oleh aplikasi tersebut untuk ikut bergabung melalui SMS atau WA.

Jadi harap hati-hati hari gini, nulis private key atau password di kontak, dapat dengan mudah diketahui apa bila mengizinkan aplikasi tersebut mengaksesnya.

Kalau untuk meremote hp dari jauh, itu sangat sulit jika di hp kita tidak terinstall sistem remote p2p seperti team viewer, untuk meremote pun tidak langsung bisa karena membutuhkan ID device dan password target.

Bener, yang berbahaya yang seperti ini. Terkadang untuk mencari gampangnya banyak orang yang menyimpan data-data penting (seperti password, seed, dll) di kontak HP. Padahal tanpa mereka sadari banyak juga App (tidak hanya aplikasi pinjol) yang minta permission untuk bisa mengakses contact kita. Jika yang ter-install di hp berupa malicious apps ya bakal bisa berabe.

Nah iya apa lagi kebanyakan kalau wallet mobile seperti trustwallet atau coinonmi rata2 pas daftar / bikin wallet baru usernya di suruh tulis private key dan data dll dalam bentuk foto atau sceenshot atau nulis notepad di hp sendiri. meskipun udah di peringati write it down on paper. tapi kadang orang mau gampangnya aja langsung cekrek2 ss sana sini.
 
bukan remote macem teamviewer gitu si maksutnya, lebih kaya remote administrator tool gitu kalo di windows yg orang lain bisa set keylogger dan monitoring semua screen hp gitu. kaya spyware gitu juga.

Dari pengalaman saya pada beberapa wallet android, ketika masuk dalam tahap intruksi untuk menyimpan atau pada proses export seed/private key, itu fungsi screenshot di smartphone otomatis tidak aktif dengan alasan keamanan dan memang seharusnya seperti itu; Kalaupun maksa ingin menyimpan melalui foto layar paling menggunakan smartphone/kamera lain.

Berikut ini contoh ketika saya export account key Bitcoin di Mycelium:

https://i.ibb.co/wW1pWDb/58288312.png
Ketika hendak di screenshot muncul notifikasi: Can't take screenshot due to security policy.

---

Dulu saya pernah mengalaminya pada Tablet Android (kebetulan dimainin anak dan entah mereka klik link apa sehingga tabletnya terkena virus/malware); Saya lihat sendiri interfacenya seperti ada yang meremote dan menginstal/membuka aplikasi aneh-aneh secara otomatis, saya coba lakukan factory reset tapi terjadi seperti itu lagi ketika terhubung ke internet, jadinya terpaksa dibawa ke teknisi.

Tablet om Husna emang diroot apa gimana? Exploitnya canggih juga kalau tabletnya cuma ngelik link terus bisa remote dari jauh. Ane belum pernah denger ada celah keamanan kayak gitu. Pake Android berapa emangnya om waktu itu? Kalau factory reset ga bikin hilang, berarti romnya udah kena modif kah? Bahaya juga malwarenya.

Versi Android-nya kalau tidak salah 4.2.2 (Jelly Bean); Nampaknya memang waktu itu rom nya juga kena (jadi ingat virus yang menyerang BIOS). Saya lupa dulu sempat di-root tidaknya itu tablet, tapi untungnya memang itu bukan device utama baik untuk mobile banking ataupun wallet cryptocurrency meskipun sempat juga di-tes untuk menjalankan aplikasi minergate (waktu itu hanya ingin tahu cara kerja aplikasi mining di android).

Saya juga tidak tahu persis awalnya seperti apa karena memang dimainin anak-anak dan dalam keadaan online, asumsi saya mereka mengklik semacam iklan yang biasa muncul ketika menggunakan aplikasi edukasi anak atau game gratis dan diarahkan ke link lainnya yang mereka tidak paham.

---

Pelajaran dari contoh di atas, usahakan smartphone ataupun perangkat yang digunakan untuk wallet cryptocurrency atau aplikasi perbankan tidak diinstall aplikasi lain semisal game atau lainnya yang berpotensi memunculkan iklan/link lain; Dan usahakan tidak digunakan anak-anak; Gunakan antivirus dan maksimalkan fitur-fitur keamanan lain yang ada semisal Anti theft, App Lock, dll.

Akan semakin bagus jika smartphone yang digunakan sehari-hari tidak digunakan untuk menginstall wallet cryptocurrency menurut saya. Memiliki 2 smartphone mungkin jadi saran bagus juga, satu hanya untuk menginstall wallet dan satu lagi untuk digunakan sehari-hari. Kalau satu smartphone untuk semua aktivitas mungkin resikonya bisa tinggi kalau tidak bisa memaksimalkan keamanannya. Tapi kalau bisa wallet hardware lah untuk lebih aman.

Sebelumnya di atas saya lebih menekankan bagi yang memang hanya memiliki satu smartphone untuk 'semua urusan' (termasuk saya juga dulu demikian sebelum punya hardware wallet) agar bisa meminimalisir resiko kehilangan aset, baik yang berhubungan dengan cryptocurrency, mobile banking dan aplikasi keuangan lainnya (yang bisa saja disebabkan hal-hal sepele semisal diakses anak untuk install aplikasi dari playstore, memainkan game, dll).

Kalau ada dana lebih, untuk wallet Crypto masih bisa memilih hardware wallet agar lebih aman dibanding wallet android. Tapi untuk semacam mobile banking tentunya device yang digunakan antara lain smartphone, beberapa tips di atas semisal memasang antivirus, app lock, anti theft, dll. bisa jadi alternatif tambahan untuk keamanan device tersebut.

Beberapa tahun lalu (2014) memang pernah ada yang menemukan Virus Trojan yang bersembunyi di ROM [1]. Artinya walaupun di reset factory juga kalau malwarenya nongkrong di sana ya gak bakal hilang. Di sana dijelaskan virus tersebut ditemukan di device merk china, dulu memang rame sih tablet murah yang kurang bermerk lainnya. kemungkinan memang pengembangnya asalan tidak mengutamakan kualitas dsb, gak nuduh sih, bisa saja mereka nitip malware ketika mulai meng-flashing rom.

[1]. https://www.mcafee.com/blogs/other-blogs/mcafee-labs/trojan-hides-rom-android-device/

Andai juga menggunakan handphone untuk demikian sering² cek ijin ponsel baik itu lisensi, perangkat lunak, app update, maupun cek pengenguan akses kamera, dokumen, tempat, contak, dan lain², jika ijin mengakses dokumen, foto jika selesai digunakan sebaiknya di matikan karena aplikasi adalah pihak ketiga yang bisa mengakses data tersebut dengan ijin maupun tidak. jadi amankan dengan "ijinkan" paling tidak kita sudah mulai safety kalau mereka jahat tinggal install maka data kamu milik mereka. Berat jika walwere dari pada virus

Normalnya manusia, sebelum nginstall program itu sudah paham apa yang hendak dia install, di tiap program aplikasi playstore sudah dijelaskan tentang aplikasi ini, di situ bisa kita baca dengan hikmat aplikasi tersebut meminta izin akses apa saja. Kalau minta yang aneh-aneh ya jangan diinstall.

kalau sekarang sudah terinstall baru dicek izin segala macam ya percuma, mereka sudah masuk ketika sampeyan klik Install. Jadi untuk meng-uncheck izin aplikasi sekarang sudah tidak bisa membantu, baiknya kalau punya wallet di gadget tersebut mending di transfer ke wallet baru.

Kalau misalnya dicek secara berkala mengenai akses perizinan aplikasi agak sedikit rumit sih. Toh menurut ane kalau misalnya cara agan dilakukan ada kemungkinan si aplikasi sudah memiliki/menyimpan data sensitif karena agan sudah pernah memberi izin akses tersebut.

Hal tersebut juga tergantung versi androidnya gan, kalau versi android sekarang-sekarang, akses izin pada saat pemasangan aplikasi tidak terlalu membahayakan, dengan pengecualian mungkin ane tidak tahu kalau sudah ada malware yang "canggih" dan bisa melewati sistem perizinan data di Android.

Kalau berkaca pada malware Flubot yang pernah ane lihat dari BTT (https://bitcointalk.org/index.php?topic=5364052.0). Malware terkait baru bisa mengakses sepenuhnya perangkat Android, setelah korban memberi izin pengaksesan data sensitif saat menjalakan aplikasinya, jadi kalau dipasang doang tidak cukup[1].

[1] FluBot Android Malware Spreading Rapidly Through Europe, May Hit U.S. Soon (https://www.proofpoint.com/us/blog/threat-insight/flubot-android-malware-spreading-rapidly-through-europe-may-hit-us-soon). Bagian Functionality.

---

Sedikit OOT. Khususnya perangkat Android, setahu ane dalam sistem android itu ada 3 jenis tempat perizinan: 1. izin saat aplikasi dipasang, izin saat aplikasi dijalankan, dan izin khusus; Dan kalau dilihat lebih dalam lagi, ada namanya sistem level proteksi mengenai akses perizinan: normal, dangerous, dan signature^{[1] (https://developer.android.com/guide/topics/permissions/overview#types)}. Tingkatan proteksi yang bersifat normal(contoh; apakah perangkat pakai wifi?, terhubung internet?, dll) akan otomatis diberikan saat pemasangan aplikasi. Untuk tingkatan dangerous(cth; akses kontak, akses kamera, dll) hanya akan diberikan ketika sudah ada persetujuan dari penggunanya saat aplikasi dijalankan. Untuk yangg izin khusus tidak akan ane bahas karena terlalu OOT. Intinya, tingkatan normal hanya mengandung hak akses yang tidak terlalu sensitif terhadap user, sedangkat dangerous, dapat mengakses data users yang sensitif.

Tingkatan proteksi di atas juga hanya berlaku tergantung dengan versi Androidnya^{[2] (https://source.android.com/devices/tech/config/runtime_perms#affected-permissions)}:
1. Android 5.1 kebawah, tingkatan izin normal maupun dangerous akan diberikan ketika aplikasi sudah dipasang/ pada saat diinstal.
2. Android 6.0 - 9, mengikuti penjelasan di atas.
3. Android 10, akses level data dangerous hanya akan diberikan saat aplikasi berjalan, atau tidak sama sekali(akses izin ditolak).

Saya kira belum ada, apa lagi aplikasi tersebut nongkrong di playstore, gak tau kalau di third party kayak apkpure atau apkmod dimana rata-rata aplikasinya sudah dimodifikasi oleh developer mod.

tapi memang ada beberapa aplikasi yang di playstore yang minta izinya tidak sesuai dengan detil aplikasi, misalnya aplikasi musik tapi minta akses ke kontak atau aplikasi office word tapi minta akses GPS, kan gak sesuai, ini yang mesti harus diperhatikan, jika menemukan hal ini jauh jauh deh dah pasti malware. [1]

saya kira aplikasi file manager di playstore juga harus diwarning apalagi mereka minta izin sampai ke penyimpanan

https://i.postimg.cc/SRCLmLyS/1.jpg https://i.postimg.cc/66vfVKCk/2.jpg https://i.postimg.cc/SNb7DPrJ/3.jpg

Sudah diunduh lebih dari 50 Juta orang, mudah-mudahan yang mengunduh bukan orang crypto yang menyimpan private key dan mnemonic seed nya di file HP, sudah pasti dapat dibaca yang bikin aplikasi, tinggal menunggu waktu untuk kehilangan aset.

[1]. source (https://www.cnbcindonesia.com/tech/20200209162527-37-136453/rawan-malware-berbahaya-hapus-24-aplikasi-ini-di-hp-anda)

Iya gan, dan ane juga setuju sama yang sebelumnya agan sampaikan, bahwa sudah seharusnya juga pengguna tahu dengan izin aplikasi apa saja yang akan berdampak pada keamanan perangkatnya maupun privasi penggunanya. Hal yang agan sampaikan juga memang akan lebih berbahaya dari segi keamanan kalau mereka memasang yang tidak dari sumber semestinya dan developer aplikasi yang tidak terpercaya--diluar dari aplikasi di link referensi yang agan berikan.

Sebenernya menurut ane, kalau dilihat dari poin 2 pada OP alasan kebanyakan orang terjebak malware bisa dilihat dari kebiasaan orang yang kurang paham mengenai teknologi, seperti, kalau saat menginstall aplikasi hanya install next-next-next saja, atau ketika ada pop out dari browser, mereka menyutujui akan web tersebut boleh menampilkan notifikasi--yang dimana hal tersebut kadang membuat mereka mengira bahwa PCnya terkena virus karena banyak muncul iklan(notif web). Apalagi TnC, dsb.

Hal tersebut masuknya kepada level proteksi dangerous yang ane sampaikan di post sebelumnya. Aplikasi tersebut akan mengkonfirmasi atas persetujuan penggunanya pada saat aplikasi dijalankan. Jadi warningnya atau dialog(notif) bahwa aplikasi akan mengakses penyimpanan akan diberikan.

Baru baru ini saya kehilangan saldo BNB di metamask senilai 60$, sebelumnya di metamask saya punya 5 akun untuk jaringan BSC, dan salah satu akun dari jaringan tersebut mengalami saldo 0 BNB padahal seharusnya ada senilai 60$ tsb. Aktivitas di metamask 60$ tersebut tidak terdeteksi keluar namun saat saya liat di bscscan terlihat riwayat di 10 nov saya tf ke address yang saya tidak kenal. Ini kali pertama saya kehilangan saldo seperti ini, mohon penjelesan bagi agan yang lebih paham dan cara mengatasi keamanan wallet saya kedepannya. apakah saya harus ganti device dan sebagainy?

Saldo tidak akan hilang begitu saja kalau tanpa kelalaian pengguna kasih private key atau seed secara online.

kalau sampeyan ada device tambahan yang bersih lum diapa-apain, gak apa-apa dipindahin ke yang baru, selagi device lama dibersihkan atau install ulang.

Kalau saat ini dompetnya ada saldo segera transfer ke wallet baru, itu dulu yang pertama. sedangkan untuk cara mengatasi keamanan wallet itu sudah level developer, kalau pengguna itu hanya sebatas cara mengamankannya yang sering dan berulang-ulang dibahas di SFI, cari aja.

Jika terdapat Unauthorized transactions pada wallet Metamask berarti ada beberapa kemungkinan yang mungkin sengaja/tidak sengaja pernah agan lakukan.

- Agan pernah tersambung dengan malicious website yang bisa mencuri data (seed/privkey) atau agan pernah memberikan unlimited permission smart contract pada sebuah site.
- Private key (seed phrase) milik agan diketahui oleh orang lain
- Device yang agan gunakan telah disusupi malware yang bisa mengakses data-data penting yang tersimpan didalamnya (termasuk privkey/seed metamask)
- Metamask/extension yang agan gunakan bukanlah yang asli.


Agar kedepannya bisa lebih aman, maka agan harus menghindari hal-hal diatas, dan usahkan jangan menyimpan seed phrase/ Priv Key pada device yang terkoneksi dengan jaringan internet atau dengan kata lain simpan secara offline saja.

Setelah saya periksa kembali, di 5 akun saya ternyata saya telah kehilangan lebih dari 60$ dan tersebar di 3 akun. Dengan address tujuan yang sama. Saya memang menyimpan seed phrase saya di device tersebut. Namun selama saya bergabung dengan dunia crypto, saya belum pernah merasakan hal ini jadi membuat saya lalai. Saya juga lihat 3 akun itu terhubung dengan pancake swap dan tidak ada akun lain. Apakah memungkinkan address yang menjadi tujuan tsb akibat dari 2 hal yang saya lakukan diatas. Apakah menurut agan efektif jika saya menggunakan antivirus avast sebagai pendeteksi malware? Atau windows defender saja sudah cukup?

Coba mas cek kembali token yang pernah mas beli, jika mas pernah membeli token dan pernah memberikan approval untuk swap, mungkin salah satu dari token tersebut yang melakukan pengiriman secara otomatis. Penggunaan antivirus kapan pun akan dibutuhkan, memang tidak akan mengembalikan aset yang sudah hilang, setidaknya mas telah melakukan tindakan antisipasi agar kejadian yang sama tidak terulang kembali di masa depan. Saya belum pernah menggunakan avast, cuma menurut rekomendasi teman2 saya sih, lebih baik malwarebyte atau eset.

Ya, bisa saja agan pernah ber-interaksi dengan smart contract pada pancake swap dan telah memberikan approval (permission) kepada pancake swap sehingga bisa melakukan fungsi transferFrom. Sebaiknya jika smart contract tersebut sudah tidak digunakan (atau jarang dipakai) lebih baik permission/approval yang telah agan berikan di revoke semuanya, toh semisal ingin menggunakan smart contract itu lagi agan bisa melakukan approve kembali.

Anti virus kalau menurut saya itu tidak efektif sama sekali, malah bikin berat PC. Kalau saya misalkan ada uang lebih, nyari laptop seken yang sejutaan, banyak tuh di olx, sebelum dipakai instal ulang dulu dari awal.

Kalau sudah masuk ke dunia crypto ini memang harus hati-hati dan waspada, apa lagi bounty hunter banyak aset, setidaknya perlu untuk memiliki 2 PC khusus untuk online dan wallet. soalnya kejadian ini tidak 1x ini saja, banyak sebelumnya terjadi karena kelalaian, apa lagi sering klik sana-sini, tentu akan sangat rentan disusupi.

Hampir mirip yang klik kanan copy paste, bagi pengguna yang masuk wallet mew,trust wallet, dll. Pasti kalau mau transaksi klik kanan paste prifatkey, kadang lupa bahwa copynya masih terekam Prifatkeynya jadi kadang seperti tidak sadar. Sadar sadar isi wallet berkurang ;D.
Jadi usahakan untuk transaksi jangan sambil mengerjakan laiinya, misal bounty ngisi spreadsheet . Karena kadang bisa terjadi copy alamat wallet kurang sempurna jadi masih prifatkey yang tercopy.
Karena ini saya alami sendiri, untung bukan spreadshet untuk crypto hanya dokumen pengisian data pegawai. Dan sepertinya pembuat spreadshet tidak tahu mengenai alamat wallet crypto ;D.

Saya pernah bikin thread soal clipboard windows yang bisa jadi pintu masuk hacker untuk mencuri data, untuk menutupinya user bisa menonaktifkan histori. carinya di (klik lambang windows) di keyboard lalu ketik clipboard. di -off kan saja clipboard history setelah itu clear clipboard data.

Untuk lebih mudahnya, coba pake tombol windows + v di keyboard, pasti ketemu tuh apa-apa saja yang sudah kamu copy di komputer.

tapi kalau clipboardnya sudah off ketemunya jadi seperti gambar di bawah:

https://i.postimg.cc/nVm2fw62/w.jpg

Saya pun curiga dgn interaksi smartcontract di akun saya, sungguh sangat menyesal dngn kelalaian seperti itu. Karena jika dibilang akibat saya menyimpan seed phrase di PC tersebut juga sebenarnya wallet safepal saya juga ada namun di safepal saldo baik baik saja.

Mengingat juga metamask tidak begitu sulit untuk melakukan transaksi dan hanya membutuhkan konfirmasi dan approval saja pada aksi yang kita lakukan sehingga wajar jika rentan akan kehilangan seperti ini.

Wallet lain saat transaksi kita harus ketik ulang password kita, ya walaupun saya sendiri ga begitu paham cara kerja hacker namun ini hanya logika sederhana saya saja.

Bisa sampai begitu ternyata. Berarti ketika bertransaksi perlu latihan fokus menyelesaikan prosesnya terlebih dulu, karena memang multi tasking mengerjakan beberapa pekerjaan sekaligus bisa saja malah menjadi tidak efisien.

---

Fitur history clipboard (https://support.microsoft.com/id-id/windows/clipboard-di-windows-11-c436501e-985d-1c8d-97ea-fe46ddf338c6#WindowsVersion=Windows_11) ini ada plus minusnya, jadi gunakan sesuai kebutuhan saja saya kira. Kalau yang di copy paste memang seringnya data krusial semisal Private key, dsm., sebaiknya memang di-off-kan saja fitur tersebut untuk meminimalisir juga ada yang memanfaatkan celah dari fitur tersebut apalagi kalau sudah sampai digunakan/sinkron antar device.

Metamask juga sebelum mengkoneksikan harus masuk pakai password dulu, lalu setelah itu mau ngapa-ngapain tinggal klin next doang, kadang juga disertai warning sebagai catatan untuk verifikasi jaringan,

---

cukup ribet kalau di-off-kan, akan sering ngetik ulang kalau mau semisal mau cepet untuk eksekusi notepad di windows+r, apa lagi laptop nya sering dipake kerja. ya maka dari itu kalau saya memisahkan mana pc untuk browsing/kerja dengan pc khusus wallet dimana pengaturan secara default dan private diterapkan.

Kalau yang punya PC atau laptop lebih dari satu tentu lebih bisa di-manage lagi mana yang untuk dipakai kerja sehari-hari dan mana yang digunakan khusus untuk keperluan yang lebih privat.

---

Beberapa hal yang mungkin bisa dianggap 'kelalaian' atau mungkin bahkan dianggap hal biasa seperti contoh membuka email pribadi, aplikasi whatsapp, login ke forum (Bitcointalk, dll.) di PC kantor dengan tanpa logout setelahnya (bisa karena lupa atau memang kebiasaan jarang logout akun).
Dulu saya sebaliknya, karena kerjanya dari rumah dan sering buka email kantor (gmail) namun tanpa di logout setelah menggunakannya, alhasil ketika browsing menggunakan mesin pencarian google, itu di PC kantor history browsing bisa dilihat juga.

Imbas langsung pada aset kripto mungkin tidak, namun hal-hal sepele semisal lupa logout akun bisa saja membuka celah privasi.

Oh gitu ya, berarti saya selama ini suka ngklik iklan cukup bahaya krn ada  virusnya. Dari saran ini sih  cuma klik iklan yang kdg  saya  lakuin, krn pas bgt  iklan itu isinya brg yanng  saya cari.. terimakasih gan..

Ya bukan berarti semua iklan tersebut ada virusnya juga.. hanya saja, malware bisa saja tersamar masuk melalui link yang di klik tersebut.
Amannya memang jangan asal klik link sembarangan (termasuk link yang ada di email yang agan tidak kenali/email spam);
Atau kalau misal penasaran bisa di cek lebih dulu link tersebut seperti melalui https://www.virustotal.com/gui/home/url (https://www.virustotal.com/gui/home/url) atau website semisal lainnya.

Kalau website terkenal atau kayak forum bitcointalk ini pasti sudah difilter untuk tidak mengiklankan sebuah situs yang aneh-aneh (terinfeksi malware), kecuali kalau sampeyan main ke situs porn atau situs download gak jelas memang harus waspada. Patut juga diwaspadai iklan di media berita online, situ juga jarang difilter, mereka ngejar trafic yang penting dikunjungi orang.

Iya bener, namun saya disini menghighlight bahwa saat bertransaksi metamask hanya memberikan notifikasin yang harus di approve dengan konfirmasi kita. Padahal situs lain sudah menerapkan security yang lebih baik seperti menerapkan google autenticator. Seperti halnya saat ini , aplikasi selain metamask menggunakan verifikasi melalui lisan saja padahal yang urgent adalah keamanan menggunakan google aut.

Alasan dari Metamask untuk tidak menggunakan 2FA adalah karena Metamask adalah Non-Custodial Wallet, dan menurut mereka karena pemilik Metamask memegang kontrol penuh terhadap wallet tsb (memiliki seed phrase), maka tidak ada alasan untuk mengotentikasi diri sendiri  ;D. (source https://community.metamask.io/t/why-doesnt-2fa-help-metamask/8880)

Klo menurut saya pribadi, wallet berjenis Non-Custodial memang akan lebih aman jika memiliki fitur pengaman tambahan seperti 2FA (contoh : Electrum).

Untuk beberapa kasus, memang penggunaan 2FA ini penting untuk dilakukan, tetapi kalau kita sudah memberikan izin pada smart contract untuk melakukan transfer in/out, maka ini akan menjadi percuma kayanya ada 2FA. Jadi, 2FA ini hanya menjadi konfirmasi di awal pemberian izin saja. karena ketika pencurian dilakukan melalui SC, maka wallet seperti tidak digunakan, sedangkan kontrak sudah memiliki izin tersebut, dapat dengan bebas melakukan transaksi dibelakang. Jadi meskipun pengguna install 2FA, selama izin sudah ada, maka 2FA tidak akan berlaku. bukankah demikan mas?

CMIIW.

Pertama kali buka metamask memang ada password, tapi kalau sudah masuk, pengguna yang punya kendali. Saya tidak begitu sering pakai metamask jadi lupa apakah transaksi ngirim harus pakai password juga?, kalau kayak wallet lain seperti electrum Sign memang harus pakai password, apa lagi hardware wallet, tentu lebih ketat lagi, untuk sign-nya berada di luar perangkat pc.

Klo permission untuk smart contract sudah diberikan maka peran 2FA sudah tidak ada lagi. Jadi rata-rata 2FA pada crypto wallet hanya memproteksi pada saat akan login dan saat melakukan general transaction saja. Tapi kayaknya ada smart contract yang bisa dikoneksikan dengan 2FA (cek ini https://digitalbridge-io.medium.com/digital-bridge-using-chainlink-to-launch-a-2fa-oracle-for-smart-contracts-abf06ca1cd7a).

Tidak, tinggal approve saja (setidaknya terakhir ane pake MetaMask, beberapa hari lalu begitu).

Mungkin multi-sig juga bisa jadi opsi jadi ga bergantung pada pihak ketiga buat nambahin 2fa. Rata-rata penyedia 2fa bakal nambahin fee, jadi bisa bikin mahal buat bertransaksi, apalagi kalau chain yang dipake mirip ETH. Cuma ane jarang nemuin wallet yang support ini di chain selain BTC.

Nah, kalau misal setiap kali akan ada transaksi out yang terjadi pada smart contract harus menggunakan 2FA, ini akan mampu menyelamatkan banyak pengguna dari pencurian melalui smart contract. Kalau di trust wallet, sebelum konfirmasi bisa dibuat harus mengisi sandi, itu pun tidak berlaku lagi kalau misal pencurian dari SC karena approval token. Semoga saja metode ini nantinya berhasil dijalankan oleh Chanilink, saya pikir pengembang lain (matic, eth, bsc dll) bakal melakukan hal serupa jika 2FA ini berhasil diimplementasikan untuk SC.

Setidaknya perlu dua hal supaya jadi reliable, antara lain ga bergantung sepenuhnya sama Chainlink buat generate kode alias harus decentralized, dan feenya tidak boleh terlalu mahal (tergantung chain utama juga sih). Kalau ujung"nya transaksi mentok gara" kode ga diterima atau fail saat generate code, plus feenya naudzubillah pasti bakal susah buat jadi mainstream.

Satu lagi karena kesalahan sendiri, berkaca dari kesalahan saya dulu pas masih awal-awal bermain kripto cuma back up private key di komputer doang, alhasil komputer sempat rusak dan berangkas pun ikut ludes. Jadi jgn lupa buat back up data-data penting di email / flasdis.

Sebenarnya kalau masih sempat nyimpen file/private key di drive D, bukan C: (system), itu masih bisa diselamatkan untuk mengaksesnya dengan menggunakan live os (Booting di FD atau CD), itu pun kalau rusaknya PC doang kalau harddisk ya wallahu a'lam, Pria Ini Buang Hard Disk Berisi Bitcoin Senilai Rp 4 Triliun (https://tekno.kompas.com/read/2021/01/19/19030027/pria-ini-buang-hard-disk-berisi-bitcoin-senilai-rp-4-triliun)

Kalau sampeyan baca di halaman atas, tidak pernah sekalipun anjuran untuk menyimpan online apa lagi di email. karena email itu sangat rentan sekali dibobol maling atau pun provider email itu sendiri.

Kalau di flashdisk, masih bisa jadi pilihan, tapi kalau email sudah dijelaskan oleh mas droomie. untuk masalah penyimpanan/backup private key, online adalah cara yang paling tidak dianjurkan, apalagi disk yang dimiliki adalah milik provider, mungkin akan berbeda kalau mas punya dedicated server sendiri misalnya, ini bisa mas lakukan, walaupun online, ya server dan keamanan mas sendiri yang handle, bukan orang lain.

Pihak ke-3 dapat menghapus akun mas kapan-pun, jadi jika email diblockir misalnya, otomatis mas tidak memiliki akses lagi ke email mas. Lebih baik backup offline kaya paper wallet, atau bikin dari besi gitu, atau pakai hardware wallet (https://bitcointalk.org/index.php?topic=4981850.0)

Lagian menyimpan seed / Private Key pada sebuah PC juga tidak sepenuhnya aman, apalagi jika PC tersebut terkoneksi dengan jaringan internet yang notabene bisa dijadikan akses masuk buat oknum tidak bertanggung jawab guna melakukan pencurian data. Klo mau menyimpan priv key di PC atau device lainnya yg terkoneksi dengan internet maka harus disertai dengan proteksinya (anti-virus/malware, Firewall maupun menggunakan VPN).

Saya kira beberapa alasan kenapa aset kripto anda bisa hilang, berkurang, atau habis, yaitu:
1. Mengalami kerugian nilai aset, akibat dari menurunnya nilai aset yang dimiliki sehingga harga ketika pembelian koin diawal jauh diatas dari harga jual terasrunya
2. Aset dicuri, beberapa akun atau wallet terkadang dapat diretasx atau mungkin karena kecerobohannya sehingga emaik, akun, passwordx privatekey nya dimiliki orang lain sehingga aset mereka dicuri

Kalau yang ini bukan hilang asset namanya mas, tapi hilang nilai. Lagian ini topik kan bukan membahas hilangnya nilai aset crypto yang dicompare dengan currency tertentu, jadi walaupun nol tetap assetnya masih utuh seperti di awal.

Publik Pakistan sedang dihebohkan oleh scam yang dilakukan oleh "HFC Pak Trading App", kasusnya tidak begitu beda dengan pemberian signal kepada member untuk mendapatkan profit, namun, peserta yang ingin masuk ke group telegram tersebut, harus melakukan deposit ke HFC Trading App yang disediakan. Jika sudah depo, akan mendapatkan signal tersebut. Awalnya, banyak yang berhasil mendapatkan keuntungan dari signal mereka, dan menarik hingga 40K member grup. ketika dirasa sudah mendapatkan banyak uang, pemberi signal pun kabur.

Ini menjadi satu pelajaran bahwa, sangat mudah sekali orang tergiur untuk mendapatkan cuan instan bahkan merelakan untuk deposit dilayanan yang belum benar-benar diketahui legitimasinya, karena banyak orang yang share cuan. Naas bagi yang ikut di akhir, cuan tidak didapat, uang pun hilang secepat kilat.

Semoga, apa yang terjadi ini tidak dialami oleh member Indonesia.

Source: https://www.phoneworld.com.pk/pakistani-investors-lose-1-billion-in-bitcoin-scandal/

Tidak bisa dipungkiri emang, popularitas crypto akhir-akhir ini membuat banyak yang tertarik masuk dan mencoba seperti apa yang mereka dapat yaitu cuan. Tapi, sedikit sekali yang sesuai dengan expektasi. Temen saya sekantor malah baru kenal kripto tahun ini, dan sudah trading p2p via telegram, dan akhirnya yang diseberang sana kabur bawa kripto miliknya. ya kenalnya sih lewat signal-signal telegram ini, di DM basa basi sesama anggota dan akhirnya berujung sekam.

Saya juga sangat khawatir dengan ramainya bot trading crypto, dah hampir tiap hari di kantor itu ngomongin trading padahal baru kenal crypto tahun ini tapi sudah selayaknya kayak profesional. Takutnya sih dapat bot trading palsu, disuruh deposit eth lalu kabur.

Mungkin tugas mas hanya perlu untuk mengingatkan mereka 1 - 2x, kalau mereka masih ingin melanjutkan trading dengan signal maupun dengan bot, karena lebih peduli dengan kepercayaan dirinya sendiri, ya itu sudah risiko yang harus mereka terima. Mungkin, dengan demikian, mereka akan lebih hati-hati. Tapi, seharusnya, jika dikantor sudah ada yang pernah menjadi korban scam, teman-teman lainnya sudah mendapatkan pelajaran untuk tidak melakukan hal yang serupa.

Saya baru melihat di grup telegram lagi rame katanya salah satu pengguna Indodax dihack dan kehilangan 200 Juta dengan pola wd menggunakan voucher. Kondisi terkininya, dia menghubungi live support mereka dan telah menelfon namun tidak ada kejelasan dari layanan Indodax. Saya belum memvalidasi kebenaran informasinya, apakah itu sungguh terhack atau hanya sedang mencari klik bait saja. Bagaimana menurut teman teman disini ?

Ini akun fb orang yang terhack https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=6980158305357427&id=100000899791847

Ini profile Facebook korbannya: https://m.facebook.com/nizar.fitroh , FYI, kasus ini memang benar adanya, sejauh yang saya tahu hingga saat ini belum ada kelanjutan dari kasus ini ::)

POV dari permasalahan ini sebenarnya simpel, si korban merasa ada yang mengakses akunnya dan berhasil membobol untuk mencairkan saldo voucher sebesar 200JT, namun ketika korban mencoba untuk menghubungi CS Indodax, responnya sangat lamban, padahal OD bilang bahwa CS Indodax itu aktif 24 Jam (24/7), terlebih lagi akunnya si korban ini akun Prioritas (saya kurang begitu paham dengan apa itu akun prioritas).

Sebelum menerbitkan voucer seharusnya ada pemberitahuan terlebih dahulu ke emailnya bahkan untuk login saja di device yang baru pun ada persetujuan ke email dulu. Apakah si korban tidak memperhatikan aktivitas terbarunya di email? Atau kasus ini berbeda tanpa akses ke email? Karena sebelumnya saya juga mulai kesandung kasus yang sama namun belum sampai terakses keseluruhan aplikasi di hp saya. Bermula dari ig yang diakses di orlando , miami , dll hingga merambat ke 5 gmail ku namun gmail langsung notify ke saya bahwa ada akses baru yang tidak di kenal perangkatnya. Sehingga saya mengganti password dan masih beberapa kali lagi terjadi. Kenapa 200 jt bisa lewat ssemudah itu, itu sih yang mengkhawatirkannya di pasar crypto indonesia.

Untuk notifikasi memang sudah ada om, karena atas dasar keadaan tersebutlah si korban langsung menghubungi CS Indodax yang katanya 24 Jam itu untuk mengantisipasi hal-hal lebih lanjut mengenai Voucher Tersebut namun sangat low respon. berikut bukti notifikasi pada jam 2:10 AM.

Contoh lain beberapa hari lalu akun telegram saya ujug-ujug ada di grup telegram investasi tanam modal di Crypto;

https://i.ibb.co/sJChQtk/58854639.png

Padahal pada settingan Privacy, yang bisa menambahkan ke grup chat hanya My Contacts dan saya cek daftar member-nya ternyata benar saja beberapa akun teman saya di kantor juga ada di situ. Dugaan saya ada teman yang belum mengetahui modus-modus tawaran investasi seperti di atas dan memasukkan akun saya juga ke grup telegram tersebut.

---

Bukankah kalau di notifikasi tersebut biasanya ada link untuk konfirmasi permintaan dan juga membatalkan transaksi ya?
Seperti contoh berikut ini:

https://i.ibb.co/Q8wN4yN/58854639.jpg

Hahaha, Bukan tugas saya mas, lagian efek jera walaupun sudah ada yang kena sudah tidak mempan, apa lagi kalau bicara soal cuan.

Saya juga sering dimasukan ke group kayak gitu oleh kontak, kalau sudah 2x langsung saya hapus kontak teman saya itu walaupun sekantor. saya malas nanti ribet, kalau ada apa-apa nanti kena di kita pula.

Yang mengkhawatirkan itu bukan pasar crypto indonesia tapi personalnya atau orang yang menggunakannya banyak yang lalai. Akun dan email adalah hal yang sering bobol, Email adalah pintu masuk no.1, tidak hanya exchange tapi semua. jika email sudah kena hack, dapat dipastikan semua lini kehidupan akan kena hack.

Oleh karena itu, Pengguna crypto khususnya yang suka nyimpan di exchange, lebih baik jangan pakai email yang sering digunakan di tempat umum baik itu di kantor dll. cukup di 1 device dengan bermacam security (seperti: 2fa atau hardware 2fa authenticator, yubico), seorang ahli bikin hardware 2fa memang khusus untuk pengguna crypto yang suka nyimpan di exchange.

Sudah sering diingatkan untuk menyimpan crypto di wallet pribadi, bukan di exchange, not your key not your coin.

Ya kalau sudah ada notfikasi, direject akan batal dengan sendirinya, sama kayak kita withdraw dapat notif di email, jika kita reject ya pasti batal. Tanpa jawaban support pun 200 juta itu tidak akan masuk ke rek hacker kalau direject.

itu akan berbeda jika email kena hack, dah pasti si hacker yang akan accept.

Nah, ini lah yang juga terjadi pada saya, saya suka dengan perlahan memperlajari dunia trading, tpai ga tiba-tiba dimasukan di grup trading dan bahkan tidak bisa kirim pesan, lah apa ini? selain itu isinya  orang di grup itu berterimakasih karena uangnya berganda berkali lipat. mohon solusi gan??

Saran saya settingan Privacy akun telegram yang bisa add ke grup/channel pilih opsi My Contacs (jangan Everybody) untuk meminimalisir tiba-tiba dimasukkan ke grup seperti di atas. Kalau yang tidak bisa mengirim pesan biasanya itu Channel atau memang chat grup-nya sengaja dinonaktifkan (hanya member tertentu yang bisa chat).

Jangan mudah percaya pada grup seperti itu. Kalaupun ada yang posting semisal testimoni karena dapat keuntungan berkali-kali lipat dari grup tersebut kemungkinan besar itu adalah jebakan agar yang masih awam bisa tergiur.
Agan bisa cek beberapa contohnya pada thread ini: https://bitcointalk.org/index.php?topic=5313728.0

Itu juga kadang jebakan, karena tidak bisa ngirim pesan, akhirnya bersangkutan PM temen yang ngajak atau kalau memang bersangkutan sangat penasaran, kadang PM member yang active, sehingga masuk ke mulut buaya yang lebih besar, dan yang di sana mulai bersiasat untuk ngajak join investasi segala macam scam.

kalau dulu masih bujangan, saya pernah juga ketipu kayak gini, kalau sampeyan pernah ke pasar di mana itu ramai jualan obat atau perhiasan, dimana orang-orang sekitar sangat antusias menawar dan membeli perhiasan (palsu) tersebut, itu semua ada pembeli palsu alias temen si penjual. sehingga saya tertarik juga beli (saya kira emas asli) taunya sampai di rumah bodong.

Itu sama persis seperti yang sampeyan maksud, solusinya ya, leave group.

Selain itu jauhi juga grup-grup Pump and Dump gan, karena yang bakal jadi korbannya ya para anggotanya sendiri. Klo buat pemilik channel dan kroco-kroconya pasti akan menguntungkan, karena mereka sudah ambil posisi (beserta target profitnya) sebelum sinyal diumumkan, tapi buat para korban yang terlanjur beli coin di pucuk yang ada cmn bisa pasrah.

Belajar trading paling enak ya berguru ama temen yang sudah expert, atau belajar otodidak memanfaatkan fungsi demo trading.

semoga tidak OOT.
Mungkin bagi para member indodax pasti sudah dapet kabar salah satu usernya kehilangan uang sekitar 200juta dan kelihatannya juga ada korban lainnya
Dari pembahasan yang disampaikan di salah satu medsosnya (https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=6980158305357427&id=100000899791847&sfnsn=wiwspmo) ada pembuatan voucher senilai 200juta, tapi beliau merasa tidak membuat itu.
Menurut yang saya pahami beliau sepertinya tidak menggunakan GA tapi menggunakan sms OTP, saat pembuatan Voucher juga tidak ada sms yang beliau dapet dari indodax.  ???

Seharusnya klo pake autentikasi SMS (kode OTP) maka setiap aktifitas login maupun transaksi akan membutuhkan OTP tersebut. Jika transaksi pembuatan Voucher bisa dilakukan tanpa adanya autentikasi SMS maupun GA, terlebih lagi jika si pemilik akun tidak merasa membuat transaksi voucher tersebut, maka ada kemungkinan sistem dari exchange tersebut lagi bermasalah atau akun dari yang bersangkutan di by-pass oleh orang lain.

Info ini sudah disebutkan juga agan oHnK di post sebelumnya:
https://bitcointalk.org/index.php?topic=5290282.msg58852279#msg58852279

---

Padahal email Yahoo sudah ada juga fitur 2fa-nya. Kemungkinan si hacker berhasil mem-bypass OTP tersebut.

Beberapa pelajaran berharga dari kasus di atas:
- Tidak mengumbar alamat email yang digunakan untuk hal-hal penting seperti akun di exchange dan lainnya.
- Gunakan kombinasi password yang cukup kuat.
- Mengaktifkan fitur 2FA pada email.
- Jika memang bukan untuk keperluan trading, sebaiknya tidak menyimpan aset di exchange dalam jangka waktu lama.

Ya kalau memang sudah bebal untuk dibilangin, ya memang sudah tidak perlu memberikan peringatan apa pun. Kalau memang masih ada yang mau dengerin nasihat, orang tersebut mungkin perlu mendapatkan nasihat agar tidak terjebak lebih jauh nantinya.

Ternyata iya om, mohon maaf.
Kelanjutanya sepertinya sudah ada perhatian dari founder Indodax Oscar Darmawan. Bahkan pak Oscar langsung komen melalui akun FBnya. Selain itu pernyataan dari korban kasus itu sudah menjadi penangan kasus prioritas.
Bahkan melalui akun sosmed korban beliau akan diajak untuk video conference dengan pihak IT indodax.


Kalau tidak salah buat voucher indodax harus pakai 2 konfirmasi email dan GA kalau biasanya saya lakukan. Apakah OTP ini ganti dari konfirmasi  email ya om?

OTP SMS juga sebenarnya termasuk 2fa hanya saja dari yang saya pelajari masih lebih secure menggunakan Authenticator App. Itu si Korban juga saya lihat dari beberapa screenshotnya ada dapat notifikasi di email, dan biasanya di dalamnya ada link untuk konfirmasi dan juga link untuk membatalkan. Nah untuk bisa mengkonfirmasi transaksi pada link tersebut tentunya si hacker paling tidak harus sudah bisa masuk ke email korban dan kalaupun emailnya ditambah OTP untuk bisa login (selain menggunakan password) tentu dia juga harus bisa mem-bypass OTP SMS tersebut. -cmiiw-

Ada seorang teman masih sering make email di PC kantor, terkadang tidak di logout dan terlihat inbox dari Indodax dan tokocrypto, kalau ke kantin, HP kadang juga ditinggal di sebelah PC. kan jelas banget kalau dia ini main crypto pakai email itu, kalau saya bilangin iya iya aja, besok-besok terulang lagi, gitu-gitu trs, saya sugest dia untuk bikin email baru khusus kantor, artinya biar gak pake email pribadi lagi tapi ya susah ngomongin orang indo mas, berkali-kali tetep aja gitu. yang begini ini kalau cryptonya hilang, nyalahin exchange.

Indodax kalau gak pakai GA, hanya email saja, akan minta OTP sms ke nope.

Saya sebagai newbie sangat mendukung dan suka sekali dengan info bermanfaat seperti ini. karena saya pernah mengalaminya saat membuat konten di youtube untuk cara-cara mengirimkan eth dari myetherwallet. dan kesalahan saya adalah kecerobohan pake alamat dompetnya untuk di bounty... alhasil saya jadi kebobolan koin.  :'(

Memangnya ketika membuat video konten di Youtube tersebut agan tidak menyensor private key/seed phrase dari address yang agan jadikan contoh di video tersebut?
Dan sebaiknya memang dalam membuat video yang diperuntukkan bisa dilihat umum gunakan PC (akun/wallet terpisah) yang berbeda dari PC utama apalagi yang berisi data-data penting (wallet kripto, dll), karena bisa saja ketika membuat video ada sesi membuka explorer atau lainnya yang secara tidak disadari malah menunjukkan data penting milik agan (mis. password, IP address, rek bank, dll).

Ya padahal banyak cara untuk tidak menggunakan wallet utama sebagai tutorial konten seperti menggunakan https://iancoleman.io/bip39/
di situ ada banyak coin dan token bisa dijadikan percontohan untuk membuat tutorial-tutorial sensitif seperti yang sering digunakan banyak member di sini. Jadi jika private key atau seed terbuka sekali pun ya isinya 0. Namun ya tidak apa2 juga sih pakai wallet bounty asalkan tidak ceroboh private keynya tidak kelihatan ketika video tayang,

Salah satu penyebab perertasan wallet adalah mengikuti Airdrop scam, hal ini sangat fatal sekali apalagi era saat ini Peminat Airdrop sangat banyak jadi sangat diperlukan sekali ke waspadaan saat me riset Airdrop yang akan kita garap. Btw saya sudah ulas lengkap tentang panduan belajar airdrop disini https://airdropindo.com/belajar-airdrop-crypto/