Bitcoin Forum

Belakangan ini banyak berita yang cukup tidak enak untuk dilihat terkait beberapa influencer/Miliarder/analis kripto yang ditemukan meninggal dengan cara yang tidak wajar.

Seperti berita di tautan dibawah ini :

1. JUST IN: Missing #crypto millionaire found dead and chopped up in suitcase
(Sumber: https://twitter.com/WatcherGuru/status/1684599359940198411?t=JpFSKCkZSnAKXHMuK37UBA&s=19 )

2. JUST IN: Goldman Sachs analyst found dead in New York City creek.
(Sumber: https://watcher.guru/news/body-of-goldman-sachs-analyst-john-castic-found-in-nyc-waters?utm_source=TelegramNews&utm_medium=TelegramNews&utm_campaign=TelegramNews)

Setelah melihat berita-berita tersebut maka dari sini jelas bahwa identitas dan privacy adalah hal yang penting untuk dijaga. jangan sampai ketika kita menjadi milyarder dalam kripto dan kita memamerkannya di internet. Walaupun tidak jelas apa yang menimpa dua orang diatas. Tapi spekulasi orang-orang pasti mengarah pada penjahat yang menginginkan aset kripto yang dimiliki si korban.

Jadi seberapa pentingnya sebuah privacy atau menjadi anonim didunia kripto bagi mas-mas semua disini?

Jelas, identitas dan privacy dijaga itu perlu dan tidak sembarangan disebar apalagi di internet. Namun untuk 100% menjaga itu juga tidak mungkin contoh saja di Indonesia bahkan untuk syarat-syarat tertentu terkadang mesti saja harus ada fotocopy kartu identitas, kartu keluarga, dll, dan kadang pernah juga saya dapati fotokopi data penting tersebut malah jadi kertas bungkus.

---

Selama tidak menyangkut hal yang sangat privasi dan yang bersangkutan masih nyaman untuk dikenal, jadi balik lagi ke masing-masingnya.
Contoh beberapa orang yang cukup dikenal di 'dunia' cryptocurrency semisal Vitalik Buterin, dia bisa dikenal namun saya yakin dia juga masih bisa menjaga privasinya.

Eh benar juga ya mas. Menjadi terkenal bukan berarti privacy kita menjadi tidak terjaga. Dalam arti memang harus ada batasan-batasan tertentu saja berarti ya.

Setuju dengan om Husna, untuk menjaga privasi dindonesia sepertinya benar mustahil. Saya pikur setiap orang telah melakukan dokumentasi melalui berbagai cara untuk memenuhi syarat tertentu. Foto copy, atau scan yang bahkan mungkin resikonya banyak yang tidak mereka ketahui secara mendalam. Sumber sumber yang om ceritakan diatas mereka terkenal karena aset dan sepak terjang dicrypto.
Pekerjaan mereka sepertinya menuntut untuk itu. Tapi sejauh ini saya memiluh untuk tetap menjadi Anonim kalau bisa. Meminimalisir orang lain untuk mengakses atau mengetahui hal yang memang tidak ingin saya bagi untuk orang lain. Karena memang posisi saya/pekerjaan ebih merasa nyaman dengan kondisi orang yang tidak banyak tau tentang prifasi saya khususnya mengenai asset crypti dan mungkin mengenai misal kedinasan hubungan dengab pemerintah ya harus tunduk terhadap aturan pemerintah.

Pertama kali mengenal cryptocurrency dan juga pekerjaan online saya begitu antusias untuk promosi bahkan hampir setiap hari postingan wall Facebook saya penuh dengan hasil yang saya dapatkan dari online. Namun perlahan setelah beberapa tahun berkecimpung di dunia crypto dan tentunya hasil yang lumayan kadang didapatkan baik dari bounty atau juga hasil dari trading, saya sama sekali tidak begitu menarik untuk mempublikasikan di Facebook atau sosial media lainnya.

Untuk saat ini, mungkin jika ada sebagian masih mempublikasikan hasil dari crypto memang karena baru bergabung atau ada kemungkinan ingin merekrut member lain via menjual signal telegram mereka. Seolah - olah hasil didapatkan dari crypto bisa mengajak orang lain bergabung dengan grup telegram mereka yang berbayar. Namun saya pribadi mulai dari tahun lalu sampai saat ini lebih memilih jadi anonim dan postingan FB saya lebih hal2 yang tidak ada kaitan dengan crypto.

Sangat penting sekali gan jika itu soal privasi. Bahkan bukan hanya soal crypto tapi juga dalam hal lainnya pun sama. Terutama yang berususan dengan aset berharga. saya pribadi lebih suka tidak mempublikasikannya apapun yang berkaitan dengan harta dan kekayaan. Apalagi jika pamer kepemilikan crypto kita yang misalkan banyak. Karena hal tersebut bisa mengundang penjahat juga kan?
Jadi lebih baik untuk tampil tidak mencolok saja.

Tapi bagi mereka-mereka yang pekerjaannya memang influencer dan analis atau semacamnya. Maka mereka memang mengambil resiko dari pekerjaan yang mereka jalani. Karena mereka memang pekerjaannya menarik perhatian orang lain dan memanfaatkan follower yang mereka miliki supaya tertarik dengan produk yang mereka promosikan atau mereka yang membuka kelas VIP signal crypto dan semacamnya.

Tapi memang cukup banyak kejadian yang melibatkan influencer kripto atau orang-orang yang terlibat dalam crypto seperti miliarder bitcoin yang menjadi korban kejahatan. Beberapa bulan lalu juga saya membaca di twitter tentang influencer/miliarder bitcoin yang ditemukan telah meninggal dunia. Dan kejadiannya hampir sama dengan yang ada di Link yang agan tautkan di topik. Orang tersebut menghilang dan beberapa minggu kemudian ditemukan sudah tidak bernyawa disuatu tempat. (Sumber (https://coinvestasi.com/berita/miliarder-bitcoin-john-forsythe-ditemukan-tewas))
Dan banyak lagi kejadian-kejadian lainnya yang menimpa orang-orang yang cukup terkenal dibidang crypto.

Bahkan di indonesia tepatnya di Bali tentu kita pernah mendengar tentang turis asal Rusia yang dirampok asset cryptonya disana. Bahkan jumlah kripto yang dirampoknya tersebut katanya mencapai 4,3 Milyar. (Sumber (https://disway.id/read/687718/viral-bule-asal-rusia-jadi-korban-perampokan-kripto-di-bali-total-kerugian-hingga-rp-43-miliar)).
Dan Turis yang dirampok inipun sebenarnya mereka memang seperti seorang yang cukup terkenal di internet. Mereka seorang blogger investasi & Crypto. Atau semacam influencer kalau dikita. Jadi mereka sepertinya memang sudah menjadi target sejak lama dan diikuti sampai ke Bali. Karena salah satu pelakunya memang diduga juga orang Rusia. Katanya salah satu pelakunya diamankan oleh pihak imigrasi di bandara tujuan penerbangan Denpasar - Dubai. Uni Emirate Arab. (Saya tidak mendengar kabar lebih lanjut tentang kasus ini).

Jadi lebih baik untuk berhati-hati dengan tidak terlalu memancing perhatian orang-orang yang bisa saja berniat tidak baik kepada kita. Tapi jika agan ingin menjadi tokoh publik (orang terkenal). Maka tentu sedikit sulit untuk tetap menjaga hal-hal seperti privasi umum seperti alamat rumah dan semacamnya. Tapi asalkan kita tidak menampilkan hal-hal seperti memamerkan kekayaan aset kita maka saya rasa tidak masalah walaupun menjadi orang terkenal. Yang penting jangan sampai memancing orang-orang tidak baik aja.

Anonim dan tidak ingin jadi terkenal.

Karena saking pentingnya menjaga privacy memilih untuk anonim menjadi pilihan ketika memiliki banyak aset. Selain untuk menghindari hal yang tidak diinginkan seperti tindakan kejahatan, memilih untuk tidak ingin menjadi terkenal karena bisa mengarah kepada sifat sombong. Bukan karena menghindar dari pajak seperti teman kita penjual foto kemarin yang mendadak terkenal.

Sangat penting. Tidak bisa diukur meski seringkali idenditas kita tersebar kemana-mana karena saat mengurus administrasi sesuatu yang berhubungan dengan pemerintah harus menyerahkannya dalam bentuk copy-an. Padahal sudah serba electrik, tetapi masih saja meminta teh sebagai persyaratan. Ketika kita jelaskan kepada petugas, mereka malah nganggap kita banyak sekali omel.

menjaga indentitas bagi ane sama pentingnya dengan nyimpen PK aset aset crypto. kita gak tau apa yang terjadi pada diriki kita kalau dah punya banyak aset crypto kalau privasi atau identitas kita terekspos ada berapa kemungkinan yang munkin akan jadi akibatnya
1. banyak temen yang chat "pinjem seratus dulu lah"
2. serangan empuk rampok - rampok sadis.
3. serangan empuk petugas pajak  ;D ;D ;D ;D ;D ;D ;D
pada akhirnya kalau misalnya ane punya banuak aset crypto lebih baik tetap anonim daripada terkenal, manfaatnya lebih banyak daripada mudorotnya.

Secara personal, dan normalnya, seseorang akan berusaha menjaga privasinya daripada menggembork-gemborkan atau memamerkan kepemilikan crypto yang fantastis kepada orang lain, baik secara langsung maupun share di social media.Selain untuk menjaga privasi, ini juga bertujuan untuk beberapa hal lainnya seperti keamanan diri kita, keamanan asets yang kita miliki, dan juga kenyamanan hidup kita. Karena bagaimanapun, kejahatan bisa ada karena ada kesempatan, dari siapapun itu, baik dari hackers, scammers, segala macam pencuri, atau bahkan orang di sekeliling yang kita kenal. karena itu, menjaga privasi ini menjadi salah satu bentuk kewaspadaan kita untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Namun sayangnya, menjaga privasi di bidang ini memang tidak bisa dilakukan secara 100% seperti yang dikatakan oleh mas Husna berikut:
Dan ini memang itulah faktanya.

Setiap orang yang akan melakukan pembukaan rekening, nantinya akan diminta identitas pribadi kita, bahkan biasanya juga sampai diminta data nama iu kandung. Nah dari pembukaan rekening itu, biasanya pihak bank akan mengetahui transaksi keuangan kita dari awal dan juga sumber dananya untuk keperluan apa. Jikalau mereka memang mengetahui bahwa pekerjaan kita adalah pebisnis yang dari awal selalu mendapatkan transaksi dalam jumlah tinggi maka ini akan dianggap normal oleh pihak bank.

Akan tetapi, jika tiba-tiba transkasi uang masuk ke rekening tersebut sangat berbeda jauh nominalnya (misal pada awalanya datau normalnya rata-rata biasanya hanya 10juta saja per bulan, namun tiba-tiba ada uang masuk sebesar ratusan juta bahka milyaran karena kita baru saja mencairkan aset kita), maka pihak bank akan mendeteksi ini  sebagai "Unusual Money Activity". Dan terkait hal ini, biasanya pihak bank akan mencurigai adanya sumber dana ini berasal dari mana, dana akan segera menghubungi pemilik akun, bisa melalui telepon ataupun melakukan beberapa investigasi (pertanyaan-pertanyaan soal sumber dana) pada saat si nasabah ingin melakukan penarikan dalam jumlah yang cukup besar.
Seperti yang dijelaskan di sumber berita ini:
Tentang sumber dana (https://finance.detik.com/moneter/d-6120578/apakah-bank-curiga-kalau-nasabah-tiba-tiba-dapat-uang-dalam-jumlah-besar)

Jadi, jika kita mendapatkan investigasi tersebut dan untuk memudahkan kita mengambil uang di bank, maka kita harus menjelaskan dari mana asalnya, bukan? Dan sebenarnya, pihak bank juga sudah memiliki data asal sumber dana tersebut. Dan dari sini kita tidak akan bisa mengelak. Jadi, tentunya kita menceritakan bahwa sumber dana tersebut berasal dari investasi atau trading cryptocurrency atau aktivitas lainnya yang berkaitan dengan crypto. Dan akhirnya, setidaknya pihak bank dan para petugas bank tersebut mengetahui data kita dan penghasilan kita dari crypto tersebut.
 
Memang di sinilah kelemahannya ketika kita sudah berusaha menjaga privasi kita namun tetap tidak bisa secara 100% karena hal-hal yang seperti di atas ataupun karena hallainnya. Namun yang pasti, setidaknya kita secara pribadi wajib benar-benar menjaganya dan tidak melakukan pamer untuk menghindari segala resiko yang ada.

Kalau kupikir privasi itu penting, apa lagi jaman sekarang ini banyak penjahat-pejahat cyber yang berupaya mengincar harta para milyuner crypto. Pokoknya, jangan sering mengumbar harta kekayaanmu di depan audiense yang anda sendiri tidak tahu siapa saja mereka. Oleh karena itu, sering kita temui perusahaan-perusahaan yang mengelola pencampuran bitcoin di sini karena utamanya perusahaan itu dibuat memang untuk itu.

Kalau aku tentu tidak mau siapa pun tahu walau itu teman sekalipun, kecuali keluarga terdekat, karena menurutku hanya merekalah yang dapat mewariskan itu semua. Jadi walau mengutamakan privasi, kita tentu tidak boleh menafikan sebuah warisan, jangan juga terlalu egois kayak milyuner yang tidak meninggalkan harta cryptonya kepada siapa pun.

Kita tidak pernah menyadari siapa yang ingin mencelakakan kita setelah mereka mengetahui aset yang kita miliki, bisa jadi orang jahat tersebut orang yang kita kenal atau mungkin orang yang ada disekitar kita.
Betul, menjaga privasi sangat-sangat penting untuk keselamatan kita dan sejumlah aset yang dimiliki, tidak perlu memamerkan aset di media sosial atau membicarakan jumlah aset yang telah dikumpulkan pada orang-orang sekitar, biarkan itu menjadi rahasia pribadi untuk kebaikan dan keselamatan diri dari niat buruk orang-orang jahat.

Yap! Tentu saja Mas. Tapi benar seperti kata Mas Husna bahwa saat ini kita tidak bisa menjaga 100% privasinya kita. Selain masalah administrasi negara kita yang ribetnya minta ampun, yang bahkan untuk suatu hal sepele saja butuh surat keterangan ini itu yang di dalam nya tertulis "Saya yang bertanda tangan di bawah ini berikut lengkap dengan data identitas kita wkwk", Sosial media adalah pengekspos privasi kita yang terbesar. Coba lihat bagaimana derasnya kebocoran privasi di Sosial Media. Ana ambil contoh yang positif, seperti banyak kasus2 yang viral di indonesia saat ini lalu dengan power netizen maka terkuaklah semua privasi mereka. Seperti kasus Sambo, Kasus Pelajar dilecehkan, kasus anak pejabat, atau kasus jalanan yang berlubang. Semenjak viral, sudah pasti para tokoh-tokoh di dalam kasus tersebut terkuak semua kehidupan pribadinya. Jejak internet itu emang kejam ya teman-teman.

Mengenai hal ini, saya akan membawa kita ke situasi yang sederhana terlebih dahulu. Misalnya saja ketika seseorang terbilang sangat kaya di lingkungannya, pastinya akan selalu ada orang orang jahat yang memantau dan ingin menguasai hartanya, jangankan orang lain bahkan orang terdekat atau keluarganya pun mungkin memiliki pemikiran yang jahat. Telah banyak kasus yang saya lihat khusunya di Indonesia yang dimana sesama keluarga saling membunuh satu sama lain karena masalah harta.

Nah jika kita kaitkan ini dengan aset kripto, maka situasinya akan tidak jauh berbeda. Mereka akan mengincar aset kita jika mereka tahu kita memiliki banyak aset kripto yang berharga, dan pastinya mereka akan melakukan segala cara untuk bisa menguasainya. Kita tidak perlu berbicara tentang orang lain yang kita kenal, sebab orang terdekat kita juga bisa jadi memiliki pemikiran yang buruk, ya meskipun mungkin itu adalah orang terdekat yang paling kita percayai, bisa saja kan?

Maka dari itu privasi menjadi penting, namun memang benar, saya juga setuju dengan apa yang dikatakan oleh agan @Husna dan agan @Godday, di kita sepertinya privasi sudah bukan lagi privasi, bahkan kita akan mudah melihat identitas seseorang dari sebuah bungkus gorengan. Hahahaha
Sepertinya pemerintah kita harus lebih menata lagi terkait privasi warga negaranya. Sebab miris juga ketika melihat fotocopy Kartu Keluarga (KK) dijadikan bungkus gorengan.

Edit:
Ini adalah beberapa sumber yang sempat viral, bahkan data identitas kependudukan salah satu mantan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Susi pudjiastuti juga viral karena menjadi bungkus gorengan.
https://nasional.kompas.com/read/2019/08/14/18524781/kertas-fotokopi-kk-jadi-bungkus-gorengan-masyarakat-diingatkan-hati-hati (https://nasional.kompas.com/read/2019/08/14/18524781/kertas-fotokopi-kk-jadi-bungkus-gorengan-masyarakat-diingatkan-hati-hati)
https://nasional.kompas.com/read/2021/12/27/13324711/dokumen-kependudukan-susi-pudjiastuti-jadi-bungkus-gorengan-ini-penjelasan (https://nasional.kompas.com/read/2021/12/27/13324711/dokumen-kependudukan-susi-pudjiastuti-jadi-bungkus-gorengan-ini-penjelasan)

Betapa pentingnya anonimitasi di dunia kripto apalagi tentang kekayaan, bagi saya pribadi sangat penting dan saya tidak pernah mempublikasikannya kepada siapapun tentang apa yang saya lakukan setiap hari menggunakan komputer saya, saya hanya  berdalih bahwa saya seorang affiliator, copy writer, dan gamers, bahkan ibu saya saja tidak mengetahui dengan betul bahwa saya sangat aktif di dunia crypto, intinya jangankan media sosial, dalam kehidupan nyata pun saya tidak melakukan hal itu karena akan berdampak pada tanda tanya  orang lain tentang apa yang saya lakukan dan miliki, apalagi di indonesia hari ini sedang gencar-gencarnya influenser crypto tentu sedikit banyaknya mereka yang menonton akan mempertanyakan kepada saya jika saya mengumbar hubungan saya dengan dunia crypto, dan mungkin jika mereka tahu mereka akan mengakali untuk mendapatkan akses ke divice saya.

 
Walaupun saya bukan miliarder, tetap saja privacy dan anonimitas itu sangat penting. ;D

Bener, sebenarnya tidak hanya crypto saja tetapi formalitas kekayaan juga sangat penting untuk lebih privasi ke publik, lebiih baik tampil sesederhana mungkin dibandingkan glamor dan menampilkan ke publik tentang berapa banyak hasil yang didapatkan dari crypto. Selain menjadi target hacker untuk membobol asset crypto yang kita miliki bisa juga menjadi incaran kriminalitas untuk mengambil barang - barang penting yang kita miliki digunakan menyimpan assets crypto. Saya sendiri juga sudah mengubah tentang pola pemahaman crypto saat ini, lebih baik menjadi pribadi yang tidak terlalu kenal di cryptocurrency di hadapan banyak orang atau tempat umum agar tidak ada yang menanyakan hasil atau assets yang saya miliki saat ini di crypto. Hal yang sangat penting untuk menjaga privasi kita lebih aman, cuman masih ada sebagian teman yang suka memamerkan hasil dari crypto yang mereka miliki saat ini tanpa ada rasa khawatir tentang hal - hal buruk ke depannya.

Kalau saya akan tetap memilih untuk tetap tidak dikenal tidak 'anonim' juga, kalau ditanya dapat uang dari mana pasti saya jelaskan agar orang-orang juga tertarik terhadap kripto, namun saya akan sebisa mungkin menghindari eksposure dan pemberitaan di media. Selain memang beresiko akan menjadi sasaran tindak kejahatan juga menjadi orang terkenal sepertinya tidak begitu menyenangkan.

Jika saya seorang milyader Bitcoin saya lebih memilih untuk tetap anonim alasannya untuk keamanan saya sendiri. Karena saya tidak tahu apa yang dipikirkan orang lain ketika mengetahui bahwa saya merupakan seorang milyader, entah itu pikiran yang baik atau buruk, dan saya ingin terhindar dari hal seperti itu. Belum lagi ketika pemerintah tau bahwa saya seorang milyader Bitcoin pastinya mereka akan mengincar saya untuk dikenakan pajak yang lebih tinggi dan saya tidak mau itu. Terlebih tidak ada untungnya juga bagi saya untuk menjadi terkenal ketika memiliki banyak aset Bitcoin, malah menurut saya itu menjadi beban tersendiri.

Tidak anonim dan tapi juga tidak terkenal. Berarti mas ini tipikal orang yang ingin sederhana saja ya mas. Yaitu ingin tampil umum dan biasa saja. Mungkin kebanyakan dari kita juga suka seperti mas.

Jika saya memiliki aset banyak. Saya juga akan hidup biasa saja tapi untuk soal aset mungkin sebisa mungkin tidak ingin ada yang tahu. Soalnya kalau terkenal banyak uang kayaknya memang tidak nyaman juga bagi hidup kita.

Di crypto itu kita tidak benar-benar anonim, karena bisa dilacak transaksi keseluruhan itu di explorer. Untuk itu banyak sekarang ini kita temukan service-service untuk membuat crypto milik kita itu jadi anonim. Ya sah-sah saja kalau mau ngasih proof alamat bitcoinnya ke umum, maksudnya biar gampang dilacak oleh siapa pun, tapi ya muara atau landing asli harta bitcoinnya harus disembunyikan, supaya terlihat bitcoinnya sudah ter-spent habis, tapi sesungguhnya numpuk di alamat cold wallet yang diaduk menggunakan service-service yang tersedia.

Bukan hanya pemerintah tapi masyarakat umum juga harus senantiasa menjaga kartu identitasnya untuk tidak dipublish. Saya yakin yang jadi bungkus gorengan itu dari kelalaian individu masyarakat umum, bukan dari pemerintahan. Karena kalau di pemerintahan, penyusutan dan pemusnahan dokumen sudah di atur dalam Pasal 9 ayat (1) dan (3) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 104 Tahun 2019 tentang Pendokumentasian Administrasi Kependudukan atau Permendagri 104/2019. [1]. jadi tidak serta merta dokumen tersebut dijual atau diberikan begitu saja untuk dijadikan bungkus gorengan, dsb.

Namun dalam kasus di atas, bisa saja politis karena yang jadi objeknya itu menteri.

[1]. https://www.kompas.tv/nasional/245591/bolehkah-fotokopi-kk-atau-ktp-jadi-bungkus-gorengan-ini-aturannya

Saya ingin tidak dikenal atas kepemilikan aset. Lebih aman dari prasangka buruk bagi lingkungan tempat tinggal.
Takut jadinya kalau pilihan saya ingin terkenal kalau memiliki banyak aset di kripto seperti cerita dan berita yang beredar.

Bukankah sifat anonim kripto masih bisa dilacak ketika orang lain menemukan address kripto kita dengan pelacakan yang dilakukan dengan menggunakan situs yang berfungsi mengecek transaksi address kita. Situs blockhair misalnya, https://blockchair.com/bitcoin/transaction/1mBT2xxx mereka menempelkan address bitcoin dan langsung terlihat jumlah saldo dan lalu lintas transaksi.
Address kripto lain seperti address ethreum dan bnb juga bisa dilacak dari yang saya tau selami. Ada kawan kita yang membuktikan dirinya pernah mendapatkan untung besar pada salah satu koin atau token pada diksusi Trading dan Spekulasi (https://bitcointalk.org/index.php?topic=5459314.msg62598819#msg62598819).

Ya saya juga tidak akan menyalahkan seluruhnya pada pemerintah, pasalnya mereka juga sudah merancang kebijakan kebijakan tentang dokumen identitas warga negaranya. Masyarakat juga harus ikut andil dalam untuk menjaga kerahasiaan dokumen pribadinya.  Saya juga melihat kesadaran masyarakat akan hal ini masih kurang, sehingga kejadian kejadian dokumen pribadi menjadi bungkus gorengan dan hal lain pasti sering terjadi.
Disisi lain intansi pemerintah juga harus lebih dibenahi, sebab sekali lagi mereka sepertinya abai dengan dokumen identitas dari warganya, terlebih di intansi yang lebih dekat dengan  warganya yaitu desa atau kelurahan.

Sepertinya kita harus lebih meningkatkan pelayanan, sebab saat ini setiap kali pemerintah membutuhkan data warga negaranya seperti untuk bantuan dan lain lain pasti mereka akan meminta potocopy KTP atau KK, dan itu menjadi penyebab salah satu mudahnya dokumen pribadi menjadi konsumsi publik.

Ya memang sebagai orang yang berinvestasi di crypto tentunya ada dua pilihan yaitu untuk anonim atau tidak,
Kalau saya pribadi lebih memilih biasa saja maksudnya tidak anonim namun kalau jumlah aset tetap saya tidak akan memberi tahu siapapun karena hanya saya pribadi yang tahu atau saudara dekat saya saja yang tahu, dan tentunya saya alasan untuk tidak anonim karena di daerah saya masih jarang orang yang tahu tentang crypto jadi kalau saya tidak terus terang kalau saya berinvestasi di crypto saya selalu di sangka berjudi. Jadi saya lebih memilih tidak anonim hanya saja saya merahasiakan jumlah aset crypto saya yang sebenarnya dengan tujuan agar tidak ada hal yang tidak di inginkan jadi orang orang hanya tahu kalau crypto saya sedikit jadi dengan begitu tentunya akan aman.

privasi itu tidak hanya sangat penting dalam dunia kripto namun juga dalam hal lainnya, saya sangat prihatin mendengar cukup banyak pemegang kripto yang menjadi korban kejahatan, persaingan - iri hati - pencurian adalah hal yang sulit di hindari ketika mereka yang jahat mengetahui bahwa anda adalah pemegang aset kripto dalam jumlah besar.

tetap rendah hati - tidak sesumbar - low profile hal yang penting di miliki oleh para investor kripto, namun semuanya kembali lagi ke takdir anda karena cukup banyak investor kripto ddan influencer besar yang aman aman saja di rumah mereka padahal mereka tidak anonim dan tidak menyembunyikan identitas mereka.

Saya sering sih melihat para pelaku crypto yang memamerkan aset mereka di facebook atau di media lain tapi pada umumnya sih mereka yang memamerkan aset itu adalah mereka yang masih pemula karena aset mereka tidak terlalu banyak dari paus paus luar negeri akan tetapi setelah melihat berita yang agan share saya pikir tindakan mereka yang memamerkan aset mereka akan berpikir dua kali untuk melakukannya lagi karena hal tersebut bisa berdampak buruk bagi mereka sendiri.

Selain itu sih banyak data data yang di jual oleh mereka sendiri di media sosial seperti menjual data ktp hanya untuk kyc atau semacamnya ke pihak lain tentu privacy mereka sangatlah tidak terjaga jika salah di gunakan oleh yang beli.

Saya lebih setuju untuk tetap anonim. Apalagi kita bukan sultan jadi akan tersipu malu untuk memamerkan aset kita di sosial media.

Dampak buruknya akan selalu ada, namun kita tidak pernah menyadari kapan dampak buruk itu menghampiri kita. Tingkat kejahatan yang semakin meningkat mengharuskan kita selalu lebih hati-hati dalam memamerkan harta kekayaan dalam bentuk apapun, sangat sering terjadi ibu-ibu yang dijambret akibat terlalu banyak memakai perhiasan emas saat keluar rumah, meski niatnya bukan untuk pamer tetapi tindakan tersebut dalam menumbuhkan niat jahat dari orang lain.
Belajar dari kasus yang menimpa orang lain sangat penting demi menjaga keselamatan diri, orang-orang kaya/terkenal selalu membawa bodyguard saat pergi ke tempat umum karena untuk meningkatkan keselamatannya dari orang-orang yang memiliki niat jahat padanya.

Memilih untuk tetap Anonim bukan masalah sultan atau enggak, ini lebih pada menjaga keselamatan, jangan biarkan diri anda menjadi target orang lain yang ingin mengambil aset anda dengan cara apapun.

Saya pikir lebih baik untuk tetap jadi anonim. Jika punya banyak aset kripto terutama bitcoin, lebih baik disimpan untuk sendiri dan kalau ingin memberitahukan kepada orang lain, pilihlah orang-orang yang benar-benar bisa dipercaya dan tidak ngember ;D

Sekarang ini sudah banyak orang di Indonesia yang mulai "melek" dengan kripto dan mereka berusaha untuk mencari tahu lebih detail. Nah, jika mereka tahu kita memiliki aset kripto, mungkin kita akan disibukkan oleh urusan-urusan yang berhubungan dengan mereka atau apalah nantinya. Selain itu juga, dengan tetap menjadi anonim, kita bisa pergi kemana saja dan mau ngapain juga tidak ada yang peduli.

Lebih baik terlihat seperti orang biasa saja supaya tidak ada orang yang curiga.

Menjadi Anonim dan tidak itu merupakan pilihan mas, jadi menurutku itu tergantung pribadi masing-masing, mau dia tampil atau enggak yang terpenting bisa untuk menjaga apa yang menjadi milik pribadinya. Setahuku juga walau pun anonim, kalau tidak mampu untuk menyimpan assets secara aman, dapat juga terbuka ke publik jika suatu waktu keamanan yang dipakai rentan terhadap serangan.

Memberitahu orang-orang sekitar kalau kita invest di crypto itu juga bagus sebagai upaya marketing untuk menaikan harga crypto itu sendiri. Namun harus lihat-lihat dan jeli supaya nanti kedepan tidak jadi bumerang pada diri kita sendiri, Usahakan tidak muluk dan memberi janji pasti kalau invest di crypto itu selalu menguntungkan, mungkin baiknya kasih tau dulu yang jelek-jelek supaya mereka sdar dan bermitigasi jika nanti terjadi sesuatu.

Itu kasus-kasus mengerikan yang jadi contoh di OP tidak 100% terkait dengan anonimitas/privasi, tetapi dia (yang contoh pertama) ini diduga "main api" dengan mafia. Mungkin contoh kedua juga. Jadi kalau agan terkenal tapi tidak bikin orang-orang tertentu dendam, seharusnya tidak menjadi target pembunuhan spt itu, kalau target pencurian/perampokan tentunya masih ada kemungkinan. Sebagai contoh kalau jadi influencer lalu nyecam dan rug pull orang yang salah, itu sangat berbahaya. Sama juga ketika jadi marketing produk investasi lalu ngasi janji-janji manis ke orang yang salah yang sialnya rekt. Itu bikin dendam kesunat.

Terkenal ga masalah asalkan tidak bikin orang dendam, toh di Indo juga banyak seleb yang masih dengan bebas berkeliaran bikin konten.

Terkait dengan mau terkenal atau anonim, paling enak itu kalau kaya dan orang-orang tidak tau kalau agan kaya. Jadi kalau sudah kaya lalu pengen terkenal itu konyol IMO. Kalau berusaha jadi terkenal biar jadi kaya nha itu make sense.

kemungkinan besar dia memiliki kasus atau keterkaitan masalah dengan orang lain yang menyebabkannya menjadi korban pembenuhan, ini lebih logis daripada di incar secara brutal tanpa ada masalah dan hanya mengincar hartanya, daripada dia saya pikir Vitalik, Justin Sun, Cangpeng Zhao, Charles Hoskinson dan founder lainnya lebih menarik untuk di jadikan target perampokan.

Seleb indo memang banyak yang menunjukan dirinya seperti Angga Dinata dan Timothy yang cukup blak-blakan dalam investasinya di bitcoin, mereka tetap aman.
Saya setuju dengan mas, karena untuk apa terkenal jika sudah kaya, rata-rata orang ingin terkenal karena mereka belum kaya, yang membuatnya untuk terus menerus meningkatkan personal branding supaya mendapatkan banyak pengikut dan panggilan, begitupun saya juga ingin terkenal jika memiliki peluang, yang anonim hanya perlu identitas dan penyimpanan saya saja.

Opini saya pribadi menjadi anonim itu lebih aman dibandingkan mempublikasikan kepada banyak orang status kita sebagai crypto hunter apalagi dengan postingan sosial media kita dipenuhi hasil dari crypto setiap harinya, mungkin ini opsi bagi tindak pelaku kejahatan karena mereka memiliki kesempatan saat kita publikasikan hasil profit dari cryptocurrency dan kemungkinan rasa was - was menghampiri kita untuk lebih hati - hati dalam menjaga Hp atau komputer yang kita gunakan untuk akses ke market crypto.

Menjadi anonim sepertinya kita bebas untuk melakukan apa saja dan pergi kemanapun tanpa rasa khawatir menjadi target pencurian atau tindakan kriminalitas, apalagi kita dengan passion atau tampilan sesederhana mungkin membuat orang lain tidak begitu curiga dengan kepribadian kita memiliki assets dalam jumlah yang sangat lumayan di crypto.

Ini yang sering terjadi kayaknya, Banyak influencer baru yang punya banyak follower dan coba untuk memberikan nasehat investasinya dengan menyarankan beberapa memecoin yang pada akhirnya Rugpull dan banyak yang dirugikan.
Mereka yang masuk bukan sekedar teri, tapi beberapa paus/whales dengan uang jutaan dolar dan jika mereka ditipu mereka bisa melakukan hal apapun bahkan sampai menyewa pembunuh bayaran.

Berusaha jadi orang terkenal dan kaya itu sebuah proses yang make-sense, itu kerja keras.
Orang yang memang benar-benar kaya tidak suka untuk pamer dan memilih untuk anonim.
Lihat saja bagaimana paus atau Whales dengan asset jutaan dolar tidak pernah megungkapkan identitasnya, karena mereka tahu itu akan beresiko bagi kehidupannya.

---

Lebih baik begitu, daripada harus jadi sorotan dengan uang yang banyak.
Itu akan memancing kejahatan karena Akan lebih banyak orang yang tidak senang atau iri dengki dari pada mereka yang senang.
Menjadi anonim dan terlihat sederhana itu akan lebih baik dan bisa lebih tenang menjalani hidup.

Setuju. Privasi memang mutlak harus di jaga, tidak hanya karena terkait crypto tapi untuk semua hal. Kita tidak perlu memperlihatkan kekayaan atau aset yang dimiliki, terlebih lagi nilainya yang menggiurkan. Hal seperti itu sudah pasti memancing orang untuk berbuat kejahatan, karena mereka tergiur dengan nilai kekayaan atau aset tersebut. Walaupun sebenarnya aset crypto tidak mudah untuk dicairkan, tapi tetap saja yang namannya pencuri bisa nekat karena terobsesi dengan nilai asetnya.

Sebaiknya memang tidak perlu diberitahukan ke orang lain, sekalipun ke orang terdekat seperti teman dan saudara. Hanya beritahu ke istri atau anak saja, mereka memang layak untuk diberitahu. Yang namanya kaitannya ke uang, orang bisa saja khilaf. Yang tadinya tidak ada niatan untuk mencuri, bisa kepikiran untuk mencuri karena tergiur nilai asetnya.

Pegawai di kelurahaan apa lagi di desa-desa hampir rata-rata sanak atau keluarga pejabat lurah, jadi kerjanya juga seenak udelnya sendiri. Pengetahuan mereka juga kurang terhadap beginian, seperti contoh: Sign Elektronik tadi, tetap saja warganya mash juga diminta fotokopian.

Dan 1 lagi, para pegawainya juga jarang di tempat, Ketika kita mau berurusan, pegawai honornya ngilang entah kemana, kalau kita tanya, banyak sekali alasannya. Rata-rata pakai ilmu kanuragan menghilang, cara mendatangkannya pun cepat, cukup pakai lembaran merah bergambar Soekarno Hatta, dari tidak ada bisa menjadi ada dalam sekejap.

Ya om itu pasti, bahkan tampil sederhana ala kadarnya orang cukup  pas pasan sepertinya lebih terlihat  lebih aman. Tapi sepertinya sangat jarang orang berfikir seperti itu apalagi influencer2 dan para pengiat crypto saat ini. Selain itu mungkin jika banyak menunjukan diri dengan aset modal yang besar di media sosial pasti banyak orang yang ngetag akun akaun pajak.  ;D.

Obsesi penjahat ingin mendapat aset yang dimiliki si korban, mereka tidak segan-segan melakukan apapun jika si korban melakukan perlawanan termasuk membunuhnya.
Kejadian demi kejadian yang terjadi di sekitar kehidupan kita perlu dijadikan pelajaran untuk menutup diri dari tindak kejahatan, biasanya kebanyak orang-orang memilih menyembunyikan kekayaannya demi menjaga keselamatan diri.

Setuju, rahasia perlu dijaga dari orang lain demi menjaga keamanan. Anak dan Istri perlu diberitahu tentang aset crypto yang tersimpan di Wallet, mereka merupakan ahli waris dari kekayaan yang kita miliki, orang tua menurut saya juga layak dikasih tau jika pemilik aset masih lajang. Memberi tahu pada orang terdekat meski sudah menjadi bestie sekalipun juga sangat beresiko, kita tidak pernah tahu apa yang ada dalam hati mereka, bisa jadi saat keadaan mereka lagi genting akan memilih jalan pintas yang dapat membahayakan keselamatan kita.

Bahkan orang yang notabenenya bukan penjahat, bisa menjadi jahat karena terobsesi nilai aset yang besar. Apalagi jika punya masalah hutang dan di saat yang bersamaan ada kesempatan untuk mendapatkan uang secara instant. Walaupun membunuh sebenarnya mungkin bukan menjadi pilihan utama, tapi karena panik atau tidak ada pilihan lain.

Iya, poin utamanya adalah demi keamanan. Makanya harta kekayaan apapun tidak perlu dipamerkan ke orang lain. Jangan sampai memancing orang lain untuk berbuat kejahatan, selain itu saling menjaga perasaan ke orang lain yang tidak punya (miskin).

Betul. Selain keluarga inti, tidak perlu diberitahu tekait harta benda. Bisa jadi ada perasaan iri walaupun mereka sudah memiliki hubungan dekat dengan kita. Yang namanya kejahatan kadang tidak dapat diprediksi, bisa saja karena iri orang tiba-tiba khilaf untuk membunuh atau mengambil harta yang kita miliki.

Setahu saya, tujuan utama Influencer pamer di medsos itu bukan untuk nunjunkin mereka itu kaya, tapi untuk marketing produk yang mereka tampilkan. Misal jika dia nunjukin kalau dia dapat profit besar dari beli coin ini atau itu, bukan berarti itu benar-benar real dia dapat untung gede, tapi cuma sebagai polesan agar orang yang melihat percaya dan yakin kalau influencer tersebut Kaya dari beli coin/token tersebut. Padahal, dapat duitnya bukan dari beli token tersebut, tapi dari gaji dia meng-endorsing produk yang dia marketing.

Masalah dia kena tag akun pajak, itu cuma nilai tambah biar makin ngetop, Mungkin setelah dicek petugas pajak, Harta yang dia punya pun standar-standar saja, sama kayak yang lain.

Itulah alasan saya ingin terlihat anonim pada keterlibatan kita di crypto karena ada banyak resiko keamanan yang perlu kita jaga untuk keamanan diri, tidak ada untungnya bagi kita untuk terlihat terkenal kecuali bagi mereka yang membuat vidio YouTube untuk konten agar membuat kita dikenal dan sukses di crypto dapat mempengaruhi sikologi pengikut konten kita untuk terlibat.

Itu juga alasannya mengapa di forum sangat menentang KYC karena secara tidak langsung identitas kita dapat di curi, tetapi masalnya mungkin pada pilihan saat menggunakan bursa yang mewajibkan KYC. Privasi sangat penting untuk dijaga dan baru-baru ini saya melihat vidio tentang kasus kebocoran identitas anak yang cukup meresahkan. Bagi saya terlihat anonim dan tidak mengumbar kesuksesan di crypto pada media sosial adalah jalan untuk melindungi diri dari kejahatan karena kita tidak pernah tau orang yang berbuat jahat sedang memantau kita.

Tapi memang kadang ada pikiran yang berbeda untuk setiap pelakunya. Dulu waktu awal awal masuk crypto khusus trading, saya sering membagikan screenshoot candle atau kenaikan beberapa persen. Disini sepertinya ingin menunjukan diri, menampilkan keuntungan yang didapat, ada rasa puas ketika saya mendapat komen atau orang penasaran. Tapi pada akhirnya entah saya mencoba untuk tidak memposting apa yang saya dapat dari crypto. Saya cenderung diam dan tidak banyak cerita, bahkan saya tidak banyak cerita dan ditanyapun saya memilih untuk pura pura tidak tahu.

Pernah juga berada di phase ini seperti yang mas @Luzin rasakan, dulu entah baru pertama kali profit dari crypto atau memang ingin dikenal orang banyak apalagi saat sharing masalah crypto dan juga profit yang didapatkan, namun selang beberapa bulan merasa jenuh dan risih dengan memposting hasil dari crypto mulai dari ada hal - hal yang tidak dinginkan seperti orang ingin meminjam pada kita.
Mulai dari itu saya lebih tertutup untuk saat ini terntang crypto atau mempublikasikan ke publik via sosmed, banyak hal yang diluar prediksi kita saat mencoba memposting tentang pencapaian crypto di sosmed, namun untuk sharing airdrop saya masih sangat aktif di sosial media karena ingin berbagi satu sama lain tapi tidak jika ada profit atau signal tentang trading.

Fase-fase show off biasanya sering dialami oleh pendatang baru yang biasanya beranggapan jika dunia Crypto adalah sebuah mainan baru dan mengasyikan bagi mereka dalam menekuni hal tersebut (betah berjam-jam dalam mempelajarinya). Jadi saat yang dia lakukan membuahkan hasil (entah itu trading, mining maupun bounty) biasanya dikit-dikit akan langsung di publish  ;D.

Bahkan hasil dari airdrop saja langsung mereka publish di media sosial yang mana ini memberikan gambaran kalau mereka tidak terlalu memikirkan hal lain seperti kejahatan terhadap mereka setelah mempublish aset mereka di media sosial.

Nah untuk menjadi terkenal sih bagusnya seperti yang di lakukan oleh Ghozali di waktu itu bukan karena asetnya tapi karena keahliannya dalam menjual nft yang membuatnya terkenal di dunia crypto. Selain itu pada umumnya mereka yang influencer memang sering mempublikasi aset keuntungan mereka di media sosial tapi itu hanya untuk menarik mereka pemula untuk berlangganan signal vip mereka. Banyak hal yang terjadi di luar sana yang mungkin lebih bijak sih tetap anonim.

Jadi teringat si indra ken atau donny salmanan.

But at least they have experienced being crazy rich person before go to jail ;D

Kalaupun mereka bebas dari penjara, setidak nya marketing dari dalam diri mereka pun masih melekat

Itulah sifat kita manusia Om dan saya yakin hampir banyak orang pernah merasakan hal ini karena menurut pemahaman awal sebelum kita lebih dewasa dalam bertindak membagikan sesuatu capaian kesuksesan dapat membuat rasa bangga dan ingin di puji oleh teman. Padahal sikap seperti ini juga tidak ada untungnya dan justru membuat banyak orang datang ingin meminjamkan uang kepada kita, akhirnya saat kita meminta hutang tersebut malah menjadi ribut dan tidak saling bicara lagi. Saya juga punya teman yang dulunya sering membagikan screenshoot candle atau kenaikan setiap trading yang dia lakukan, namun pada akhirnya di berhenti membagikan itu karena alasan keamanan dan takut di perhatikan oleh banyak orang.

Lebih baik bersikap seolah-olah kita tidak tau apa-apa tentang crypto maupun trading, bukan berarti kita pelit ilmu melainkan agar privasi dan keamanan kita menjadi lebih terjamin karena jika teman dekat mungkin hampir semuanya tau kalau kita terlibat di dalam trading atau investasi di crypto. Jika mereka ingin belajar tinggal bilang saja dan kita akan coba mengarahkan sebisa mungkin sesuai dengan pengetahuan kita, untuk hari ini saya lebih senang terlihat anonim dan sebisa mungkin untuk tidak mengumbar kesuksesan apapun.

Kalau saya lebih memilih untuk terbuka, alias tidak menutup2i kalau saya punya sedikit pengetahuan tentang crypto atau trading. Bukan karena saya tidak peduli dengan keamanan tapi kalau cuma sebatas pengetahuan saya lebih suka sharing tapi tentunya kalau sudah berurusan dengan nominal uang atau achievement di dunia crypto ataupun lainnya, saya akan lebih tertutup. Tapi kalau di Indonesia, istilah kata kita punya aset yang sangat besar, besar kemungkinan kita tidak akan bisa menutupinya. Entah karena berurusan dengan pihak pajak atau yang lainnya.

Untuk pengetahuan mungkin benar dan tidak masalah ketika kita ingin terbuka untuk mengajarkan kepada orang lain, tetapi juga tidak bermaksud menawari diri ketika orang lain tidak menanyakan. Sharing pengetahuan dengan mengumbar keberhasil itu berbeda, karena pembahasan yang dimaksud menurut hemat saya mengenai kepemilikan aset crypto yang kita miliki. Bisa aja sih Om asalkan kita taat pajak dan tidak pernah pingin di ekspos ke media, yang saya lihat justru orang yang suka pamer karena memiliki tujuan untuk marketing dan mereka melakukan itu sebagai cara untuk meyakinkan orang lain.

Pada intinya setiap dari kita mungkin memiliki pandangan tersendiri mengenai masalah pamer atau tidaknya dan bagi saya sebaiknya bersikap anonim akan jauh lebih aman dan tidak akan membuat kita dalam masalah.

Betul, sebagian orang tidak suka orang lain mengetahui berapa banyak uang dan aset yang dimiliki, sebagiannya lagi suka menunjukkan kekayaannya. Itu adalah sebuah sifat manusia secara umum. Saya pribadi, akan mengatakan kalau saya memiliki aset digital, kaya pulsa gitu (agar dipahami orang desa, ga perlu detil karena bakalan makin susah jelasin ), kalau ditanya berapa nilainya? Saya tidak mau menyebutkan, yang jelas, tujuan open hanya untuk mencegah terjadinya fitnah, jika misalnya saya beli apa-apa dikira "nuyul" kan ga enak juga kalau didengar keluarga. Itupun kalau ngehadapi tipikal orang yang kepo dan julid. tapi, saya lebih cenderung suka di dalam rumah aja biar ga banyak ditanyain soal beginian.

Jelas sekali identitas dan privacy menjadi hal yang penting untuk dijaga oleh kita yang hidup dimasa serba internet.
Semua platfrom media sosial mengutamakan keamanan privacy terlindungi, namun kita juga perlu melakukan tindakan sendiri untuk mengantisipasi jangan hal kecil juga di pamer di sosial media untuk diketahui oleh publik.

Bagi saya penting untuk menjadi anonim selama suatu hal yang berbau privacy dianggap tidak perlu dipublikasikan seperti identitas kependudukan dan jumlah aset.

sebenarnya jika anda ingin terkenal atau anonim itu adalah pilihan anda, namun menjadi anonim itu pilihan yang paling baik untuk seorang pemilik bitcoin alasannya adalah karena mereka akan terhindar dari berbagai hal yang bisa mempersulit mereka, seperti pengenakan pajak, target penjahat/peretas, atau pidana (jika berada di wilayah dimana perdagangan bitcoin dilarang).

namun menjadi terkenal juga tidak ada salahnya, karena dengan menjadi terkenal kemungkinan exposure anda menjadi lebih tinggi yang dimana itu bisa anda manfaatkan untuk mengedukasi orang dalam berinvestasi di bitcoin atau anda bisa membangun firma investasi bitcoin anda sendiri jika anda yakin dengan skill investasi anda.

jadi mau anonim atau terkenal itu masing-masing memiliki kekurangan dan keuntungannya sendiri, sekarang itu keputusan anda mau memilih yang mana.

Privasi adalah sebuah bagian yang dimiliki oleh Tekhnologi Blockchain dan model transaksinya bersifat pseudo-anonim. Saya pikir kebanyakan orang yang telah berkutat dengan dunia Crypto kemungkinan besar ingin menjaga indentitas dan privacy mereka, namun hal tersebut akan patah dengan sendirinya disaat mereka memutuskan untuk menggunakan layanan Centralized Exchange dengan proses KYC-nya  ;D.

Entah pengenaan pajak itu termasuk dalam kategori 'mempersulit' atau tidak, namun memang logikanya kalau user yang memiliki aset Bitcoin kena pajak artinya data-data terkait syarat pajak user tersebut tentunya sudah diketahui pemerintah; Dengan kata lain 'ke-pseudo-anonim-an' kepemilikan Bitcoin/aset kripto lainnya itu sendiri jelas sudah hilang karena diketahuinya identitas tersebut.

---

Selama fiat masih diperlukan dan salah satu media menukar aset kripto-nya menggunakan layanan CEX tentunya mau tidak mau identitas mesti di publish ke layanan tersebut jika prosedurnya mesti ada proses KYC, berharapnya kerahasiaan data user tetap dijaga dan tidak 'bocor' ke umum.

btw, jadi ingat kasusnya Minh Quốc Nguyễn (https://www.justice.gov/opa/press-release/file/1574581/download) yang terlacak kepemilikan beberapa aset kriptonya antara lain di Binance.

Memepersulit atau tidak, pengenaan pajak bagi setiap pengguna atau pemilik asset crypto akan jadi sorotan pemerintah.
Sekarang Exchange Lokal seperti Indodax, Pintu, Tokocrypto, sudah ada di bawah naungan Bappebti sehingga semua data pasti sudah dimiliki pemerintah.
Hanya tinggal penerapan pajaknya saja.

Pajak yang dikenakan terhadap kepemilikan atau transaksi Bitcoin dapat menambah kompleksitas dalam mengelola aset tersebut.
Pengguna Bitcoin harus mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan untuk melaporkan dan membayar pajak yang sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Tapi apakah ada yang mau melaporkan kekayaan crypto mereka secara sukarela?
Whales atau mereka yang punya banyak asset crypto tentunya tidak akan menyentuh ranah yang dikuasai oleh pemerintah.

ke-pseudo-anonim bisa tetap terjaga jika pengguna tidak memasukan data mereka pada exchange lokal, mereka akan tetap anonim.
Apalagi sekarang pengguna Bitcoin bisa menggunakan Layanan Bitcoin Mixer untuk mengaburkan jejak transaksi bitcoin mereka.

Ya om ;D. Dengan sendirinya terpatahkan karena hampir semua layanan platform bursa atau apapun namanya yang ada di negara kita memberlakukan KYC. Mau lari kemanapun untuk menghindar tetap tidak bisa.
Setidaknya dengan menghindari untuk tidak memposting hal yang dianggap sangat privasi di platform media sosial, kita sudah berusaha merahasiakan dengan tujuan baik.
Mungkin itu celah lain om yang bisa dilakukan.

Kalau tidak masuk ke exchange yang menerapkan KYC tentunya privasi bisa lebih tinggi (semisal ke DEX), tapi ketika masih belum bisa lepas dengan uang fiat mau tidak mau ketika withdraw ke Bank saya kira tidak ada satupun yang tidak menerapkan syarat KYC tersebut, dan fasilitas untuk trade aset kripto ke fiat itu biasanya banyak di CEX. cmiiw

---

Meskipun 'semu', paling itu yang bisa dilakukan terlebih bagi yang tidak ingin jadi terkenal karena Bitcoin/aset kripto yang dimilikinya.

   Semakin ke sini saya melihat bahasan di Thread ini kayak menjadi 2 arah yang beriringan tapi bersebelahan gitu wkwk. Satu sisi terkait menjadi anonim secara mutlak. Sisi lain menjadi anonim dalam artian tidak terllau dikenal orang / publik. But its okay justru inilah yang bikin bahasan menjadi lebih berwarna. asik ;D

   Terkait masalah "berusaha menjadi anonim" yang telah di bahas di atas, Pada akhirnya tidak ada yang benar-benar rahasia dan anonim di zaman yang berbasis internet seperti ini. Apa saja yang "telah pernah" kita lakukan di Internet, semisal membuat akun internet banking atau memposting sesuatu di sosial media, sudah pasti akan ada jejak yang terekam. Pilihan yang bisa kita lakukan (mungkin satu-satunya pilihan) adalah menjaga privasi kita se-anonim mungkin. Yakni dengan tidak terlalu menyebarkan data privasi kita di internet. Dan melakukan KYC di layanan yang kita "merasa" aman dengannya, misal di Internet banking Bank atau di sebuah exchanger CEX. Seperti yang Om @Husna QA katakan, selama masih memakai FIAT money, kita tidak akan menjadi anonim.

   Nah terkait perihal "menjadi anonim di publik" (yang notabene adalah bahasan awal OP) saya kira dengan menerapkan saran dari om @aylabadia05 sudah efektif. Artinya dengan tidak terlalu ikut-ikutan bersosial media, seperti posting story atau threads atau foto atau apapun itu, ya kita sudah dianggap anonim menurut versi bahasan kang OP sih. Malah dengan dinyinyiran tetangga kayak "eh si dia enggak kerja di rumah aja tapi kok bisa beli mobil ya?" berarti kita sudah benar-benar menjaga ke-anonim-an kita wkwk. -yang terakhir bercanda, eh.

Saya lihat di Indodax, Pintu,  sudah ada laporan pajak yang bisa kita sertakan ketika kita ingin melaporkan pajak ke Kantor Pajak. Dari situ Kantor Pajak bisa melihat aset-aset kita di pertukaran kripto. Tapi saya juga belum pernah mendownload laporan pajak yang ada di Indodax. Untuk Tokocrypto dan Triv, saya belum menemukan dimana fitur laporan pajaknya. Mungkin Tokocrypto dan Triv akan menyusul seperti exchange lokal lainnya.

Mungkin ada yang mau melaporkan kekayaan crypto mereka secara sukarela tapi kalaupun tidak ada yang mau, pemerintah bisa meminta data-data itu dari masing-masing pertukaran lokal. Dari situ, pemerintah bisa mendapatkan data-datanya.

Kita tidak akan tahu bagaimana Whales mensikapi pajak ini tapi sepertinya mereka juga mau membayar pajaknya.

pentingnya data pribadi biar ga disalah gunakan pihak lain . apalagi kalau online gini kalau ga trusted2 amat platformnya saya pribadi sih ogah share data privacy . kecuali kalau platform tsb butuh untuk kebutuhan data kyc . pajak dll . masih make sense . tapi kalo ga ada relate sama hal2 tsb sih mending gausah sekalian .

Pajak crypto sudah diterapkan oleh pemerintah dengan memungut ppn dan pph di setiap transaksi, jadi ya tidak ada lagi selain itu. Anggaplah kita punya 1 BTC di wallet pribadi lalu mengirimkanya ke exchange untuk ditukar lalu ditarik ke rupiah. Dari situ saja sudah ada pajaknya yang masuk ke kantong pemerintah dan exchange lewat fee.

Ya ujung-ujungnya masih tetap KYC meskipun pakai DEX. tapi itu bisa juga dimanipulasi dengan memakai KYC dan Rekening orang lain. Itu pernah dilakukan teman saya, karena dia memang benar-benar tidak mau datanya terungkap, sehingga dia bayar orang untuk KYC di CEX Exchange sekaligus membeli rekening bank yang orang lain buat.

Resikonya jika terjadi sesuatu, orang yang dia pakai KYC dan rekening akan jadi terkait jika crypto yang dia deposit itu "kotor".

ketika wede pun limit, hanya 10 juta perhari pakai ATM, karena kalau lebih dari itu semisal 50 juta, harus ke bank langsung bawa diri, buku tabungan dan KTP yang tentunya jika diperiksa akan berbeda dengan pemilik.

Memang benar gan,privacy kita sebagai orang-orang yang bergelut di bidang kripto,memang sepantasnya harus tetap terjaga. Karena jika kita terlalu memamerkan aset ataupun kekayaan yang kita peroleh dari kripto,bisa jadi hal tersebut akan berakibat fatal terhadap kita. Yah meskipun saat ini di Indonesia, kesadaran orang-orang akan potensi yang dimiliki kripto masih belum terlalu banyak. jadi bisa dibilang untuk saat ini,misalkan kita pamer tentang kekayaan yang dimiliki dari kripto, mungkin kebanyakan orang pasti akan bereaksi biasa-biasa saja,karena mereka tidak tahu tentang mata uang kripto. Tapi untuk jaga-jaga menjadi anonim menurut saya akan lebih baik,ketimbang harus terbuka.
Jelas sangat sangat penting gan. Karena bukan hanya tentang kejahatan saja yang harus kita waspadai,tapi yang tidak kalah penting yaitu tentang asumsi dari masyarakat sekitar kita. Yah kita tahulah masyarakat +62 ini,ada yang tidak masuk akal dipikiran mereka, apalagi soal penghasilan,pasti perspektif yang keluarnya pasti akan aneh-aneh. ;D

Jangan suka pamer atau mempublish keglamoran di media sosial dengan barang-barang mewah yang dilengkapi dengan hastag hasil trading atau investasi dari aset Crypto dan hindari juga memamerkan jumlah aset yang dipegang saat ini. Media sosial itu luas, orang-orang bisa saja mengincar anda sebagai target niat jahat mereka.

Tidak perlu memamerkan sebagian kecil kekayaan yang dimiliki demi mendapat pengakuan atau pujian dari kalangan tertentu, bisa saja tindakan tersebut dimanfaatkan orang jahat. Tetaplah menjadi anonim untuk menjaga keselamatan dari niat orang-orang jahat, tidak ada untungnya juga memamerkan jumlah kekayaan dalam bentuk aset crypto dihadapan publik, toh aset yang dipamerkan tidak bertambah jumlahnya malah yang ada akan membahayakan keselamatan anda.

Ada sifat iri dan dengki jika kita hidup di tengah masyarakat, itu memang sudah lumrah, apa lagi kita ini hidup di tengah kesenjangan sosial yang tinggi. Kalau ane sih cuek aja, masa bodoh dengan omongan tetangga, karena ane juga tidak minta makan sama mereka. Mending tetap terus berkarya dan tutup kuping rapat-rapat, karena kalau tiap nyinyiran kita dengarkan, kita tidak bakal bisa maju. Itu saja intinya.

Yah saya setuju dengan pendapat agan. Karena memang benar menanggapi orang-orang yang suka nyinyir atau orang yang suka dengki memang tidak ada gunanya. Karena jika ditanggapi,pada akhirnya kita juga yang akan pusing dan konsentrasi juga pasti akan terganggu. Dan jika terus dipikirkan, mental juga pasti akan ikutan terkikis, jadi memang lebih baik di cuekin aja.

Orang-orang yang suka nyinyir tanda tidak mampu, tidak perlu ditanggapi omongan orang lain yang suka berasumsi sendiri tanpa mencari pembenaran terlebih dahulu, fenomena ini sering terjadi di tengah-tengah masyarakat awam yang tidak tahu menahu tentang perkembangan digitalisasi, padahal banyak sekali kaum milenial yang memanfaatkan perkembangan teknologi untuk mencari pendapatan seperti yang kita lakukan di forum ini.

Intinya kita mah cuek aja dengan segala omongan tetangga yang bersifat negatif,  jika mereka datang secara pribadi menanyakan darimana penghasilan kita karena ingin menghilangkan rasa penasarannya, kalau patut diceritakan atau di ajari silahkan saja, tetapi jika mereka tetap berasumsi ini itu mending tetap jadi anomin saja.

Tidak semua anak muda di bawah umur 30 tahunan (milenial, generasi Z, dll) paham akan digitalisasi. Saya akui itu, karena beberapa junior saya di kantor yang umurnya rata-rata 20 tahunan malah gak paham bagaimana top up e-wallet, padahal itu semua lahir di zamannya mereka. Jadi, jika itu saja mereka gak paham, apa lagi jika mengenal crypto. Soalnya hampir rata-rata dari mereka itu gedenya dari game-game yang sedang tren, misal ML, FF, FN, dll. Jadi saking asyiknya bermain itu, lupa kalau ada crypto yang lagi tren saat itu.

Dan juga cekokan dari senior mereka yang kolot, dimana dikit-dikit pakai uang cash dan sebentar-bentar narik di ATM mempengaruhi juga pandangan mereka soal uang.

Bahkan saya juga belum tau cara top up wallet macam ovo, gopay.  ;D. Memang tidak ada niatan sih, karena memang belum terpentok kebutuhan. Atau memang belum ada niatan untuk memakai itu om. Tentu manajemen ekonomi adalah faktor pokok, karena kadang memiliki fasilitas pembayaran seperti ini juga membuat khilaf.  ;D. Mbanking saja kadang membuat saya jadi lebih boros ;D.

Sejauh ini saya mencoba untuk tetap save dengan apa adanya, walu memang aset saya memang tidak banyak. Jika nantinya saya punya banyak aset crypto saya juga memilih berusaha tetap jadi anonim. Walau dorongan dunia ini (dorongan rasa memiliki barang2) terus menyerang secara bertubi-tubi.

Lebih baik jadi anonim aja kalau ga mau repot gan.

Ane pernah ngalamin sendiri efek dari kebanyakan show off penghasilan dari crypto dan lebih banyak efek capeknya daripada efek baik, meskipun dari ane sendiri punya niatan baik pada orang yang dateng.

Dulu ane gatel banget tangan kalau dapet duit gede dari crypto dan motif ane buat pamer lewat story WA biasanya cuma pengen ngasih tahu kalau ada peluang yang gede dari crypto ini dan berharap orang mau belajar crypto juga. Tapi dari sekian banyak yang mau belajar, hanya 1 orang doang yang memahami prosesnya, lainnya cuma paham kalau hidup ane ongkang-ongkang doang lalu dapet duit. Malah, sebagian dari mereka langsung nodong ane buat minjem duit.

Agak selektif juga sih ketika ada orang mau minjem duit, ane jual BTC dulu soalnya biar bisa jadi IDR dan dipake mereka buat kebutuhan mereka. Dari beberapa orang yang minjem ada 2 orang temen sekampung ane yang sulit banget di tagih dan sampai sekarang pertemanan agak renggang gegara hutang yang gak kunjung diusahakan untuk dilunasi tersebut.

IMO, lebih baik soal angka kekayaan itu hidden aja dari publik. Keluarga dan diri sendiri dulu aja yang diutamakan untuk menikmati omset dan aset crypto kita.

Saya sepakat dengan asumsi anda. Memamerkan kekayaan dalam bentuk saldo crypto ke orang-orang juga bisa membahayakan diri sendiri. Selain rawan menjadi sasaran peretasan, maka saya pikir mereka juga akan rawan terhadap bentuk kekerasan fisik seperti perampokan ataupun pembegalan. Siapapun boleh kaya, punya uang banyak, punya aset crypto banyak, tapi dengan memamerkan itu keorang-orang rasanya tidak ada untungnya juga (selain pengakuan dan membahayakan diri sendiri).

Intinya berpikirlah bijak sebelum melakukan sesuatu yang motif awalnya hanya pamer tapi ujung-ujungnya membahayakan diri. Saran terbaiknya tetap jaga diri dan kekayaan tanpa perlu pamer kemana-mana. Itu jauh lebih baik untuk keselamatan diri sendiri.

Jika hanya soal nyinyir, itu memang cukup dengan mengabaikannya. Karena dalam kaca mata agama pun, orang nyinyir tidak akan menghasilkan apapun kecuali dosa. Tapi ada hal yang perlu kita cermati yaitu potensi kriminal jika orang-orang tau tentang aset crypto kita. Untuk yang seperti ini, tidak cukup dengan hanya mengabaikannya karena ancamannya adalah keselamatan kita. Makanya tidak perlu untuk memamerkan aset crypto, cukup dengan menyimpannya dan hanya kita saja yang tau.

Selain potensi kriminalisasi, memamerkan hasil dari crypto itu memang memancing orang untuk berpikir minjem duit. Masyarakat kita memang terbiasa dengan namanya cara instan, pinjem duit menurut mereka merupakan hal wajar apalagi ke orang yang berpenghasilan tinggi. Jadi jangan heran, kalau orang-orang tau agan sukses dengan investasi/trading crypto, bakal banyak yang datang untuk minjem duit. Saya juga pernah mengalaminya dan uang saya juga nyangkut di salah satu orang, sampai saat ini. Padahal dia masih keluarga sendiri yang harusnya menjadi panutan kita. Sayangnya gara-gara utang, hubungan jadi renggang. Lebih kurang sama dengan kasus agan.  ;D

Kalau untuk peretasan, perlu media yang lebih spesifik. Yang paling rawan kasus perampokan atau pembegalan. Jangan sampai gara-gara pamer saldo, orang lain berpikir untuk mengancam nyawa kita supaya uang yang dimiliki diberikan ke mereka. Memang yang namanya pamer itu membahayakan, selain potensi kriminal tersebut, bisa juga ada kemungkinan kena ain.

Ya lebih baik untuk menghindari hal hal konyol yang berakibat fatal bagi keselamatan kita seperti mempublikasi aset di media sosial yang bisa membuat seseorang iri dan melakukan hal yang buruk terhadap kita. Saya rasa banyak hal positif yang bisa di ambil oleh semua usulan dari para member yang memberikan masukan di sini karena lebih baik untuk tetap jadi anonim dibandingkan untuk menjadi seseorang yang terkenal dengan cara mempublikasi asetnya.

Selain itu dunia crypto juga rawan dengan serangan peretasan jika kita sudah di jadikan target mereka karena bisa jadi di kirim link phissing yang tanpa kita sadari kita menklik tautan tersebut yang membuat aset kita bisa berpindah tangan. Jadi saya seratus persen setuju dengan anda untuk tetap anomin sekalipun anda begitu tajir dalam dunia trading tentu hal itu tidak terlalu baik untuk di perlihatkan ke media sosial seperti di twitter atau Facebook.

Top Up e-wallet sudah semakin gampang jika ada mobile bangking utama kayak Livin mandiri, BNI Mobile Bangking, Klik BCA, dll. Kita hanya sekali masuk ke Bank utama tersebut dan sudah ada pilihan untuk top up e wallet dengan biaya rendah (antara 1000-2500 rupiah). Kalau saya justru malah lebih hemat, sejak beberapa tahun lalu saya sudah cashless, artinya mengurangi pegang uang cash, sehingga ketika mau beli sesuatu lalu jika toko tersebut tidak ada Qrish-nya, ya tidak jadi saya bayar, karena duit semua di e-wallet. Pegang cash paling cuma seribu - 5 ribu hanya buat bayar parkir.

Artinya, walau umur saya sudah kepala 4, tingkah dan laku saya dalam teknologi seperti anak yang lahir di tahun 2000-an, bukan seperti bapak tahun 80-an, lebih muda dari pada anak muda.

Sifat manusia pasti berbeda-beda ya om, ada yang suka pamer dan ada juga yang suka diam-diam, tetapi jika itu saya mendingan gak usah karena akan menimbulkan fitnah yang tidak di inginkan karena kebanyakan orang kita kalau udah punya banyak uang pasti akan di curigai yang macam-macam apalagi jika kita tidak memiliki pekerjaan tetap. Lebih baik kita di anggap tidak memiliki apa-apa supaya terhindar dari hal-hal yang bersifat negatif dan biasanya orang yang suka pamer lebih banyak mudaratnya, kecuali pablik figur seperti atris dan mereka memamerkan sesuatu juga untuk kepentingannya.

Tetapi jika ada yang nanyak masalah bitcoin atau trading biasanya saya akan coba jelasin, terutama bagi teman-teman dekat yang udah tau kita bukan untuk umum. Tahun kemarin lagi gencar-gencarnya masalah trading atau investasi bodong dan saya lebih mengarahkan mereka melakukan trading manual jika ditanyakan karena ada banyak orang atau teman yang kena tipu, jadi tidak ada salahnya memberikan sedikit penjelasan jika ditanyakan masalah ini.

Memang pasti ada saja yang suka kepo disekitar kita dan ada juga beberapa diantaranya yang sangat susah dan bahkan ngeyel saat menerima penjelasan yang sudah kita beberkan  ;D. Kalo buat saya pribadi, yang terpenting kita sudah mempunyai itikad baik dengan berusaha menjelaskannya, sementara untuk respon dan tanggapan dari orang disekitar kita ya terserah persepsi masing-masing.

Terkadang saya sering ketawa dalam hati jika melihat dan mendengar beberapa orang (diwarung kopi) sedang membahas hal-hal yang berkaitan dengan Bitcoin, trading dan bahkan Binomo. Rata-rata memang sering pamer hasil yang mereka dapat dan terkadang bisa saling panas-panasan dengan pembahasan yang mereka ulas. Pernah sekali saya bertanya kepada mereka mengenai asal dan cara mendapatkan Bitcoin namun jawaban yang saya dapat malah membuat saya senyum-senyum sendiri  ;D.

Sebagian dari teman saya juga demikian mas, ketika berbicara trading, yang mereka bahas adalah Binomo, mereka jarang membicarakan Bitcoin. Saya sih kurang meladeni mereka kalau sudah bicara trading Binomo. Paling ya saya bikin alasan untuk pergi. Bukan apa-apa sih, kurang suka aja membicarakan profit di depan mereka. Untungnya sekarang sudah tidak ada lagi yang membicarakan trading begitu. Jadi, saya ga perlu repot-repot buat menghindar bicarain profit. Karena sebagian dari mereka sudah berhenti, sebagian lagi pindah ke "higgs domino"  :D

Iya benar om dan yang paling penting kita tidak berusaha memancing ikan di kolam buaya karena bisa berdampak beresiko :P ;D. Saya akan memilih menjelaskan tentang bitcoin jika ada orang yang benar-benar ingin tau karena kebanyakan diskusi di warung kopi itu kusir dan bisa kemana-mana pembahasannya, yang ada capek kita jelasin ujung-ujungnya juga tidak ada hasil apa-apa. Saya juga sering dengerin orang ngomong tentang bitcoin di warung-warung dan kadang-kadang kita ikut ketawa di dalam hati saat mendengarkan penjelasan dari mereka dan biasanya kalau saya justru akan ikut dengerin sambil senyum-senyum aja dan tidak berusaha menjelaskan apapun.

Terlepas dari itu semua bagi saya sih lebih baik kita bisa jaga diri aja dan tidak perlu memamerkan apapun menyangkut bitcoin, kecuali memang ada teman yang ingin belajar tentang trading maupun investasi baru kita jelasin sesuai dengan pengetahuan yang kita miliki karena terkadang melihat orang lain sukses di trading maupun di investasi juga merupakan kebahagiaan tersendiri bagi kita.

Sudah tidak bisa dipungkiri , emang dimana mana kalau punya asset crypto kita harus hati-hati , harus keep anonimity kita tidak diketahui. Bahkan ada contoh lain seperti skandal Brand Ambassador Betcoin pernah di-stalking sama seseorang gara" pamer asset Ethereum.

Dalam hal digital yang selalu berevolusi pada masa sekarang kita harus memang sudah waktunya untuk mawas diri pada lingkungan sekitar kita maupun dunia digital kita.

Mungkin mereka baru getol getolnya, newbi profit. Jadi hal ini wajar terjadi sehingga mereka show off. Karena dulu saya juga pamer meski hanya dalam status wa aja. Belum pernah adu argumen dengan komunitas. Walapun berlangsung waktu saya sadar, dan tidak lagi melakukan pamer-pamer aset. Beruntungnya lagi komunitas daerah saya juga mengajari selalu keep rapat mengenai Aset. Mereka tidak banyak menunjukan jumlah asset. Mereka memahami itu adalah prifasi ga perlu latah. Jadi sepertinya teman ngopi juga berpengaruh dengan sikap seperti itu om.

Aduh mas @arenga pinnata, aku jadi ngeri juga membaca berita ini, ya sepertinya saya akan anonim dalam hal crypto karena kalau anonim tentunya akan aman, karena kita tidak akan tahu hati orang itu seperti apa, bahkan saya rasa teman sendiripun kita tidak akan tahu hatinya kaya gimana, tapi memang kalaupun ada yang tahu misalnya teman kita yang dulu ngajarin kita tentang crypto
Ya, usahakan jangan memperlihatkan atau memberi tahu dia jumlah crypto kita karena kita tidak akan tahu hati seseorang walaupun dia orang yang mengajarkan kita tentang crypto.   Pokoknya saya memilih anonim saja mas@arenga pinnata.

Saya sendiri memilih tidak terkenal dan menjadi tetap anonim. Karena di Indonesia terkenal dengan crypto juga merepotkan, lihat saja yang pernah terkenal karena asset crypto dan bahkan terkenal karena NFT.

Sangat-sangat penting menjadi anonim di dunia kripto, karena dengan menjadi anonim berarti kita membuat orang lain tidak mungkin mengetahui detail transaksi kita di blockchain. bahkan ini termasuk menyembunyikan nama asli kita atau merahasiakan transaksi kita dari segala kemungkinan seperti terkena phishing atau diretas, atau lebih buruk lagi dari asset kita. Kembali lagi ke awal salah satu inti dari cryptocurrency adalah desentralisasi. Dengan anonim, kita mendukung nilai-nilai ini.

Palingan pemerintah bisa dengan mudah mengirimi anda surat wajib pajak dan melaporkan kekayaan. Tapi yang lebih merepotkan sebenarnya bukan soal pemerintah dan kewajiban pajaknya, tetapi menjaga mulut tetangga. :v

Anonim itu pada praktiknya tidak selalu tentang bagaimana anda menutupi aktivitas cryptomu dari lingkungan sekitar. Anda boleh saja terkenal sebagai pegiat crypto, trader, ataupun investor, tetapi yang perlu dijaga adalah jangan sampai memamerkannya saja secara terbuka. Dimasyarakat bahkan itu dibutuhkan agar mereka tidak mengira anda adalah agen barang terlarang ataupun dikatakan penjudi. Lagian crypto legal di Indonesia, jadi biar saja mereka tahu apa pekerjaanmu tetapi jangan biarkan mereka tahu berapa saldomu.

Ini arahnya ke pajak kah? Atau ke potensi dihutangi saudara atau teman?  ;D
Pemerintah sudah pasti langsung sigap kalau ada objek yang bisa dikenai pajak. Padahal belum tentu uang pajak tersebut benar-benar masuk ke keuangan pemerintah dan digunakan dengan benar. Selain itu, jika tiba-tiba terkenal, pasti banyak orang yang mendekat karena punya maksud tertentu. Salah satu maksud dan tujuaanya tidak lain untuk pinjam uang. Padahal bakal repot nanti menagihnya karena sudah pasti akan sulit kembali uang yang dipinjamkan.

Makanya jika tidak mau mengalami hal-hal ini, cara terbaik memang dengan tetap anonim.  ;D

Betul. Jika kita ceritakan sedikit saja, pasti orang-orang bakal kepo. Yang lebih buruk lagi jika ada yang berniat untuk meretas wallet atau mengambil harta yang dimiliki. Terlebih lagi, pasti ada yang bakal menyebarkan cerita buruk karena crypto masih abu-abu hukumnya jika dikaitkan dengan agama. Jadi mending anonim daripada timbul masalah.

Sebenarnya desentralisasi tidak mesti harus anonim. Tapi menjadi anonim merupakan pilihan terbaik, terutama demi keamanan.

Kalau berbicara trading tidak afdalnya kalau tidak mengatakan profitnya wkwk. Ane sering duduk bersama para pelaku trading dan memang benar mereka relatif berbicara masalah profit saja tampa ada sisi positif yang dapat kita ambil. Namun di balik itu semua kalau teman teman dari kita adalah traders bitcoin agak enak membahasnya karena nyambung dengan apa yang kita bicarakan tapi klo binomo skip dah. Namun untuk profit lebih baik sih di diamkan saja, misal di tanya profit berapa hari ini pastinya untuk mengelaknya entry ku belum di jemput  :D

Ya untuk anonim sih lebih baik, tentunya kawan kawan kita yang satu jalur tidak mengetahui aset kita karena walaupun teman tentunya kita punya pikiran yang berbeda beda, karena kita tidak tau sifat dari mereka bisa jadi ada yang iri pastinya dia akan berdampak buruk bagi kita jika dia tau berapa besar aset kita di setiap pertukaran.

Memang cukup ngeri Mas jika membaca-baca berita terkait aksi kejahatan yang menimpa para influencer kripto yang mana mereka terlalu sering memamerkan kekayaan atau aset kripto mereka yang banyak disosial media.

Tapi karena mereka seorang influencer maka mau tidak mau mereka memamerkan kekayaan memang untuk menarik perhatian orang-orang dan supaya pengikut mereka mempercayai mereka. Soalnya kalau seorang influencer adalah orang yang terlihat kumuh dan tidak kaya. Maka pengikutnya pun mungkin akan kabur dan tidak akan mempercayainya.

Dan dari sekian banyak pengikut influencer tersebut pasti ada saja orang jahat yang kemudian mengincar mereka. Yang akhirnya terjadilah kasus seperti di lini yang saya cantumkan dihalaman awal.

Poin-poin yang saya pelajari dari kasus tersebut adalah
 
✓ Boleh saja orang lain mengetahui kita main kripto tapi jangan sampai mereka tahu berapa banyak aset kripto yang kita miliki. Apalagi jika aset yang kita miliki cukup banyak.

✓ Jangan pamer disosial media yang tentu bisa dijangkau oleh banyak orang karena bisa mengundang penjahat.
 
✓ Tetap harus tampil sederhana dan jangan terlalu menarik perhatian orang-orang sekitar kita. Terutama tetangga. Karena tetangga yang tidak tahu kemajuan jaman banyak yang menyangka kripto adalah perjudian. Dan mereka bisa menyebarkan gosip yang tidak karuan yang bisa membuat telinga kita memerah.

✓ Akan lebih baik lagi apabila kita memang tetap anonim. Dan kalau kita memiliki pekerjaan didunia nyata maka hal itu akan membantu kita untuk menyembunyikan identitas sebagai pegiat kripto.

mungkin lebih baik di rahasiakan saja, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana kita menjaga asset tersebut. tantangan bukan hanya dari segi keamanan namun juga dari segi nilai asset itu sendiri. jika asset itu dalam bentuk BTC mungkin nilainya bisa lebih terjaga dari pada altcoin tetapi harga btc masih sangat fluktuatif, tentu kita tidak ingin memakai btc saat harga murah. kalau pendapat saya pribadi, saya lebih suka menggunakan aset tersebut ke beberapa jenis investasi lain seperti tanah, rumah, saham, walaupun agak mencolok tapi saya bisa mendapatkan pengalaman di investasi tersebut. kalau saya perhatikan, sebagian besar orang kaya rumahnya selalu besar dan ada penjaganya, bahkan ada yang mempunyai body guard sepertinya resiko itu bukan hanya didapatkan oleh miliarder mata uang kripto saja tapi juga didapatkan oleh semua orang kaya.

Apa yang agan tuangkan menurut saya ini yang lebih baik, untuk apa juga kita memperlihatkan profit berjumlah $$ atau saldo $$ kita ke orang lain. Ini bisa berdampak buruk bagi kita sendiri maupun orang lain. Dampak buruknya apa? Untuk diri kita sendiri bisa jadi tumbuh sombong dan untuk orang lain itu yang pasti iri, yang lebih parah bisa mempengaruhi psikologi trading orang lain yang sebelumnya kalem jadi barbar/ngawur karena obsesi profit besar, yang lebih parah lagi kejahatan itu ada niat dan kesempatan kita tidak tau apa yang akan terjadi kalau kita terlalu memgumbar apa yang kita miliki. Lebih baik low profile dan macak kere/terlihat miskin aja dimata orang yang penting kalau butuh apa saja kita ada 😅.

Saya pribadi sangat membatasi interaksi seperti memperlihatkan profit $$ atau saldo $$ di exchange crypto yang saya miliki kepada teman dan orang lain, bahkan istri saya tidak tau pasti berapa yang saya miliki. Hal ini saya lakukan untuk menjaga keluarga saya sendiri khususnya istri dan anak agar tidak berubah sifat dan hatinya.

Kalo sama istri mah harus terbuka om, kalo nanti gak ada yang tahu apa saja kekayaannya sampean gimana?
Semisal kalo terjadi apa-apa sama sempean dan gak bisa melakukan ini itu, pasti butuh bantuan istri,
nah kalo istri gak tau apa saja kekayaan yang ada malah nanti dilupakan dan gak terakses, seperti Asset di exchange atau wallet pribadi.

Istri itu ibarat alarm, Kalo istri tahu apa saja yang kita lakukan dengan investasi dan apa saja kekayaannya maka akan ada diksusi yang bisa dilakukan.
Sekarang mau inves disini atau trading di koin ini, jadi istri akan tahu, serta berapa banyak asset yang dimiliki di crypto.

Flexing yang gak boleh atau yang tidak disarankan itu di publik, kalo sama istri dan anak sendiri yaa kalo menurut saya harus terbuka semuanya.

Ya untuk status kekeluargaan saya kira tidak menjadi masalah jika kita mempublikasi aset kita untuk mereka karena kalau ada apa apa juga kita mengadu ke orang atau atau ke istri kita. Terlebih lagi aset crypto pastinya kalau ngak di kasih tau ke istri kita jika terjadi apa apa tentu saja dia tidak akan tau kalau kita punya aset di crypto.

Nah untuk itu hanya keterbatasan saja bagi mereka yang mengetahui aset kita di crypto seperti ortu atau istrinya.
Nah utuk orang lain tetap anonim saja apalagi di masa masa saat ini sangat sulit untuk bisa menilai karakter seseorang walaupun teman terdekat sekalipun karena sifat iri bisa membuat seseorang berbuat jahat pada kita.

Kalau menurutku jenis aset seperti tanah, dan rumah itu tidak bisa dikatakan anonim, karena dapat dilacak. Beda dengan crypto, kita bisa membuatnya anonim dengan memixernya atau menggunakan exchange dex jika ingin menukar ke jenis crypto lain. Memang, kekurangannya harga crypto sangat fluktuatif, apa pun jenisnya baik itu btc maupun altcoin, akan tetapi kelebihan crypto itu kita bisa menjualnya dengan cepat dalam hitungan detik. Beda dengan aset rumah dan tanah tadi, walau cukup stabil namun jika kita membutuhkan uang mendesak dan segera, sulit untuk menjualnya dengan cepat, dan butuh berminggu-minggu, itu pun belum beres juga karena harus bolak-balik ke notaris untuk balik nama dengan pembeli.

Iya om saya sudah ada planning untuk kasih tau semuanya. Untuk sementara ini saya masih memberitahu sebagian saja dan tidak semua sembari mengedukasi istri, Untuk secara lancar dan teliti dalam mengakses akun dan sebagainya. Saya juga sudah menuliskan surat wasiat dan sudah saya simpan dimana istri juga tau tempat apapun yang penting akan saya simpan disana.

Saya melakukan hal ini karena untuk wanti wanti, saya yang sering mengakses saja kadang tidak teliti dan rawan scamming alamat crypto saat copy paste. Apalagi istri saya yang notabene masih kurang lekat dengan crypto dan internet karena sibuk dengan profesinya sebagai tenaga kesehatan.

Ya memang kepada istri harus terbuka, namun kita juga harus terlebih dahulu memastikan bahwa istri kita itu benar benar dipercaya. Mungkin aneh juga ketika saya mengatakan demikian, karena pasti kebanyakan orang akan berpikir sebelum kita menikah pastinya kita sudah tahu karakter istri kita itu seperti apa dan terlebih kita sudah berumah tangga bertahun tahun. Namun saya juga mengatakan ini bukan tanpa dasar dan bukan tanpa alasan, karena saya melihat beberapa kali seorang istri yang berubah karena harta, itu yang saya khawatirkan.
Jujur saja, saya adalah orang yang termasuk tidak mudah percaya pada orang lain, siapapun itu. Jadi saya sangat mengerti dengan apa yang dikatakan gan @lombok dalam hal ini.
Mungkin ini kembali ke pendapat kita masing masing, dan itu berangkat dari pengalaman kita, baik itu yang kita alami sendiri ataupun yang kita lihat dari orang yang mengalami hal ini.

Kook malah samapai istri, kalau begini malah mirip cerita sinetron yang mulai merebak di dunia nyata.  ;D.  Saya pikir sudah OOT kalau sampai sini.
Jika ditelaah sebenarnya semua tergantung dari sifat bawaan si empunya. Dan setiap empunya punya alasan yang  menurut dia benar dari sisi dirinya. Kalau saya tetap pilih menjadi Anonim karena memang saya tidak suka menjadi pusat perhatian. Alasan ini mungkin tidak tepat bagi orang yang memiliki sifat ingin dikenal.

Menggunakan layanan Mixer Bitcoin bisa jadi salah stau cara untuk jadi anaonim dan menghpaus jejak pada address utama, bisa menggunakan layanan Bitcoin Mixer Seperti Coinomize ^{https://[banned mixer]/}atau yang lainnya.

Tapi ketika membutuhkan layanan penukaran ke uang Fiat atau ke rupiah itu tidak akan sepenuhnya anonim, tentu membutuhkan rekening bank untuk melakukan penarikan dan penjual akan tahu nama rekening yang kita punya.

Tentang kekurangan crypto yang fluktuatif, itu sebenarnya bisa jadi kelebihan dengan memanfaatkan fluktuasi harga untuk perdagangan dan mengambil keuntungan dari setiap perubahan harga.

Penjualan tanah dan bangunan memang gak bisa cepat dan prosesnya bahkan bisa berbulan-bulan.
Karena masih akan mengurus surat-suratnya, balik nama, pembayaran pajak yang bahkan akan lebih mahal.
Apalagi sekarang, Regulasi dalam bidang pertahanan makin ketat.

Nah edukasi itu penting, sebelum memberitahu semuanya ada baiknya istri tahu apa itu Bitcoin, apa itu crypto dan bagaimana semua ini bekerja.
Secara perlahan itu bisa di ajarkan tidak perlu terlalu memaksakan.

Isri gak perlu mengakses secara intens, cukup berikan caranya saja bagaimana untuk bisa mengakses semua aset dan bagaimana melakukan penjualan ketika memang dalam keadaan darudat.

Surat wasiat yang diberikan tentu brisi semua cara yang bisa dilakukan, itu bisa jadi sarana yang baik agar tidak mengakses secara sembarangan.
Lagian kalo istri udah di kasih jatah dan sudah cukup, mereka gak akan terlalu nuntut apapun bahkan membuka asset crypto kita, karena mereka tahu itu adalah area kita bekerja.

Terimakasih om atas pengertiannya.
Harta itu masalah sensitif yang mampu merubah apapun bahkan sifat manusia. Saya bertindak seperti ini pun karena dasar rasa cinta saya terhadap anak istri gan. Banyak contoh masa sekarang, istri pejabat atau asn bahkan orang kaya yang sifatnya buruk karena harta gan apalagi sosialita-sosialita yang kebanyakan berpengaruh buruk.
Begitupun dengan anak, banyak anak anak sekarang yang moral dan sifatnya buruk akibat harta yang orang tua mereka miliki. Anak perlu kita didik dan kita arahkan sebaik mungkin agar mereka besar nanti menjadi pribadi yang kuat, tangguh dan baik moral serta sifatnya. Bukan yang manja dan buruk bermuka dua.
Benar om edukasi adalah yang paling utama dan penting. Untuk mengajarkan seseorang yang awam itu butuh waktu dan effort apalagi yang daya tangkapnya sedikit lambat.. kita harus melakukan secara teratur dan berulang.
Nah saya juga berencana membuat sebuah video untuk mempermudah dalam surat wasiat saya.

Oh iya gan saya selalu memakai prinsip, jika melakukan sesuatu lakukanlah secara optimal. Jadi jika kita memilih menjadi anonim maka lakukanlah secara optimal juga.

Wahh ikut nimbrung gan paling enak kalau punya aset banyak di kripto ya mending tetep di kripto mwehehhehehe jadi kita WD seperlunya aja.

Sekarang udah ada fitur seperti staking kek di ETH Cardano dan banyak lainnya jadi sebenernya menurut ane secara teori kripto bisa aja digunain sebagai alat passive income asalkan kalau staking di luar Centralized Exchange ya karena lagi banyak kasus di hack atau kasus kek FTX. Dan pastinya naruh di hardware wallet jadi biar securitynya bisa double.

Tetap jadi anonim lah intinya gak muluk muluk dengan saldo bejibun di bank sembari nyobain investasi lain kek di saham walaupun notabennya saham ini bisa di cek cuman yang bisa ngecek cuman institusi doang.

Kalau lagi musim paceklik begini kurasa agak sulit nge-hold semua crypto yang kita punya, paling beberapa persen kita wede buat memenuhi kebutuhan kita sehari-hari. Sembari menunggu momen halving yang katanya memang akan bikin harga crypto bergejolak.

Kalau own staking dimana key-nya kita pegang agak sulit bang, apalagi setahuku harus punya minimal balance yang nilainya bukan jutaan lagi tapi ratusan juta. Tapi memang resiko untuk kena hack kecil kalau dibanding staking di Centralized Exchange, soalnya aku pernah running node dan staking coin masternode.

Jelas kita harus menjaga privasi yang kita miliki dan tidak boleh di bagikan kepada orang orang termasuk keluarga kita sendiri. Terkadang bermain internet dapat menimbulkan hal hal buruk yang tidak di inginkan bagi pemiliknya.

Kalau dari saya pribadi yang mana upah sehari-hari saya sudah tidak bisa menutupi kebutuhan bulanan, maka wede kripto hasil bayaran per week atau dari kampanye bounty sudah merupakan keharusan Mas. Mungkin ini sama seperti yang mas dansus atau mas sarah katakan. Cuman bedanya saya tidak bisa memakai kata "seperlunya" dalam hal wede. Bisa dibilang saya harus WD setengah atau bahkan tiga perempat hasil kripto saya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Agak disayangkan juga karena momen halving sudah semakin dekat. Karena saya sudah bercita-cita untuk bisa ikut merasakan momen halving dengan aset kripto yang saya punya. Sebisa mungkin akan berusaha agar saya bisa benar-benar hold aset kripto saya dengan mencari pemasukan tambahan yang lain.

Mungkin karena saya yang kerjanya di pasar dengan upah harian jadi dampak ekonomi akibat hal seperti menurunnya daya beli masyarakat kelas menengah kebawah hingga uang yang banyak lari ke juday slot online yang membuat perputaran uang di masyarakat menurun drastis, sangat terasa sekali dampaknya.

Kalau saya menyarankan lebih baik membagikan setengah untuk kripto dan setengah untuk keperluan dana tunai yang juga termasuk investasi lainnya diantara emas, real estate dan saham, tergantung strategi pengelolaan keuangan masing-masing. Jika kita menetapkan persentase lebih tinggi untuk investasi kripto maka harus bersedia dengan resiko pasar fluktuasi yang tidak dapat diprediksi, karena apapun cerita tidak semua orang sanggup kehilangan nilai investasi karena kondisi pasar yang semakin memburuk.

"Tetap jadi anonim, tetap aman dari resiko apapun", mungkin itulah kata yang tepat untuk menghindari resiko yang disebutkan OP, walaupun tidak ada pembuktian yang mengarah pada keterkaitan dengan kata sultan, tapi percayalah semakin anda memamerkan kekayaan maka semaki mengundang kejahatan mendekati diri anda, apalagi pengaruh ekonomi saat ini semakin memburuk sehingga timbul kecemburuan sosial atau munculnya kejahatan yang menargetkan dirinya sendiri

Faktanya, apapun jenis aset yang anda investasikan maka selalu ada resikonya masing-masing. Toleransi resiko tentu akan berbeda antara setiap investor, tetapi selama mereka mampu mengelola resikonya maka ane tidak berpikir kita perlu menginvestasikan pikiran terlalu banyak untuk mereka.


Username ane boleh saja ShowOff, tetapi ane tidak sepamer itu tentang finansial. Semuanya jelas karena memamerkan kekayaan atau saldo ke siapapun itu akan mengundang kecemburuan tanpa disadari, jadi hindari saja meskipun kita memilikinya. Menjaga privasi finansial itu penting untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, contohnya; kecemburuan sosial seperti yang telah anda sebutkan.

apa untung nya coba dengan kita memflexing kekayaan yang dalam bentuk bitcoin ataupun mata uang kripto lainnya yang kita miliki, itu sama saja dengan menantang orang orang jahat di luar sana, seandainya saya memiliki ratusan bitcoin, saya tidak akan pernah sekalipun memflexing itu kepada orang lain, saya yakin bakal banyak orang yang iri dan berniat melakukan hal jahat pada saya, tetaplah sederhana dan low profil, sehingga tiap langkah yang kita ambil bisa terjaga keamanannya.

Kita tidak akan memiliki keuntungan apapun jika orang mengetahui bahwa kita memiliki aset kripto yang ada membuat kita merasa terancam oleh sebagian orang yang memiliki niat jahat terhadap apa yang kita miliki dan ini akan membuat kita tidak nyaman dalam melakukan hal apapun. Bersikap sederhana adalah hal yang baik untuk bisa menjaga keamanan aset yang kita miliki dan dengan kesederhanaan yang kita lakukan ini tidak akan mendatangkan kerugian apapun bagi diri kita, namun jika ada sebagian orang yang ingin dikenal orang, bahwa ia memiliki banyak aset kripto yang ia miliki maka dia harus membuat sistem keamanan yang baik agar aset yang dimilikinya tetap terjaga keamanannya dan tentu ini harus mengeluarkan baiya tambahan lagi karena setiap orang yang telah mengetahuinya tentu ada yang memiliki niat jahat terhadap aset tersebut.

Bahkan apabila pekerjaan kita adalah seorang influencer maka kita memang tidak boleh menampilkan semua aset kekayaan kita ke hadapan publik di medsos ataupun dunia nyata. Walaupun terkadang pekerjaan sebagai seorang influencer memang harus selalu menarik kepercayaan pengikutinya.

Dan beberapa influencer bahkan ada yang pekerjaannya hanya pamer kekayaan saja. Pamer profit dan semacamnya. Itu pekerjaan mereka untuk mendapatkan kepercayaan dari pengikutnya. tapi tetap saja hal tersebut memang berbahaya. Dan bisa mengundang penjahat datang.

Jadi walaupun menjadi seorang influencer sekalipun kita tetap harus menjaga privacy aset kekayaan kita. Konten yang kita buat bisa dengan cara lain seperti dengan hanya memotivasi dan menginspirasi dengan menampilkan profit kita yang berapa puluh persen tapi tanpa harus menunjukkan berapa modal dan berapa total keuntungan kita.

Karena menunjukkan modal besar dan untung besar terkadang juga bisa membuat sipengikut yang tidak punya modal besar menjadi berkecil hati dan ingin mengikuti memiliki modal besar sehingga terjadilah seperti sekarang Pinjol meraja lela.

Saya pribadi lebih suka influencer yang lebih banyak mengedukasi daripada influencer yang banyak pamer modal dan pamer profit tapi minim edukasi.

Mem-flexing kekayaan di medsos itu ane lihat cuma upaya untuk mencari pengakuan dari orang lain. Itu sifat manusiawi kalau ane lihat, dan itu banyak dilakukan oleh orang yang benar-benar kaya untuk menjual apa yang dia endorse. Kalau kita, dimana kekayaan cuma seujung kuku, mending gak usah, karena sudah pasti akan diincar oleh penjahat, karena penjahat tahu harta kita itu sedikit, itu tanpa ada pengawal atau guard kayak orang kaya beneran. Jelas rugi kalau mau bayar pengawal, belum lagi harta juga tak seberapa, digertak juga pipis di celana. Punya bitcoin pun sedikit, karena orang beranggap kalau tong kosong itu nyaring bunyinya, pasti yang gembar-gembor harta itu tidak kaya beneran, cuma buat pamer doang.

Apalagi munculnya aturan baru dari Bapebti mengenai Daftar Terduga Teroris dan Organisasi Teroris (DTTOT) dengan Daftar Pendanaan Proliferasi Senjata Pemusnah Massal (DPPSPM) yang memperketat rule aturan mengenai crypto untuk mencegah penyelewengan dana cryto  harusnya pada mikir untuk flexing show off. Karena dengan keluarnya aturan itu maka akan semakin ketat pengawasan.

Walapun kebijakan mengenai aturan sebelumnya telah ada ini membuktikan bapebti serius menangani transaksi keuangan crypto. Bahkan bila terbukti bersalah maka dana anda akan langsung dibekukan. Jadi mending biasa biasa aja, hidup lumrah kaya tidak miskin tidak, wajarnya orang hidup saja sepertinya akan lebih nyaman tentram. IMO

Setuju dengan om Luzin. Sebaiknya memang kita hidup sewajarnya saja dan tidak menunjukkan bahwa kita adalah orang kaya atau memiliki banyak aset atau apapun (itu kalo kita memang beneran orang kaya, aamiin aamiin aamiin yaa robbal alamiin).

Setidaknya kita bisa mencegah adanya orang jahat yang akan mengintai kita dan memiliki keinginan untuk merampok aset-aset yang kita miliki. Lagipula, dengan hidup sewajarnya bisa membuat hidup kita lebih tenang, nyaman dan bisa menikmati hidup itu sendiri. Kita juga ga akan pusing-pusing memikirkan tentang macam-macam karena hidup kita juga tidak macam-macam ;D

Tidak perlu memamerkan harta yang dimiliki pada orang lain jika tujuannya hanya sekedar memamerkan dan mendapat pengakuan dari orang lain atas apa yang dimiliki. Diatas langit masih ada langit, mungkin ada orang lain yang lebih kaya memilih jadi anomin, maksudnya tidak ingin memamerkan kekayaan demi menjaga kenyamanan dan keamanan dari orang-orang yang memiliki niat jahat.

Meskipun kita hidup di negara yang menjunjung tinggi nilai-nilai hukum yang ditetapkan memerintah, tingkat kejahatan masih dalam persentase tinggi disekitar kita. Begal yang berujung kematian korban, perampokan dan pencurian masih sulit diatasi oleh pihak berwenang. Memilih jadi anomin akan membawa kedamaian dalam hidup, biarkan kekayaan yang dimiliki tidak diketahui orang lain untuk mencegah datangnya orang-orang yang tidak diinginkan dalam hidup anda.

Menjadi influencer yang suka memamerkan profit memang akan sangat merugikan bagi dirinya walaupun mereka tidak memiliki kekayaan seperti yang dia pamerkan tentu mereka yang memiliki niat jahat akan melakukan tindakan kejahatan padanya, namun juga merugikan orang lain seperti yang anda sebutkan ada sebagian orang yang tidak punya cukup modal bahkan sampai melakukan pinjon sungguh ini akan menjadi masalah baginya karena harus membayar pinjol yang mereka ambil karena tidak menghasilkan apapun dari pinjol yang mereka ambil.

Maka kita harus bisa membedakannya mana yang bisa mengedukasi orang lain dan mana yang hanya pamer profit dan tidak dapat menghasilkan apapun dan saya setuju dengan anda lebih baik jika melihat influencer mereka yang telah banyak memberi motivasi pada orang lain dan kita bisa melihat dari pengikutnya apakah sejalan dengan yang dikatakan oleh influencer tersebut dan jika tidak tentu mereka hanya melakukan cara yang tidak baik dalam mengedukasi orang lain atau hanya memamerkan profit saja.

Saya mikirnya juga begitu om. Masih ada langit di atas langit. Tidak perlu memamerkan dan mendapatkan pengakuan dari orang lain. Kita sudah punya yang kita perlukan, termasuk kripto ini. Masih banyak orang-orang di luar sana yang tidak tahu tentang kripto dan masih bergelut dengan aktivitasnya sehari-hari. Jadi kita sudah lebih beruntung dari mereka dan itu yang harusnya kita syukuri.

Kalau berbicara masalah kejahatan, ini pasti akan meningkat terutama kalau masih banyak orang-orang yang sering memamerkan hartanya di depan umum. Ini hanya akan mengundang niat jahat dari mereka untuk menguasainya dengan cara-cara yang tidak benar. Lebih baik bersikap sewajarnya saja, apalagi kita hidup di kampung yang notabene masyarakatnya terdiri dari bermacam-macam orang. Jadi tetap anonim akan lebih baik supaya bisa hidup tenang seperti yang om bilang.

Tidak juga, justru dengan melakukan flexing mereka bisa mendapatkan cuan banyak akibat dengan konten yang di buat hanya cuma flexing, jika tidak melakukan mereka tidak akan mendapatkan cuan ;D ya meskipun itu akan selalu menjadi resiko mereka tapi tetap saja para influencer tidak memperdulikan nya karena niat mereka hanya tujuan untuk konten dan mendapatkan views banyak agar cuan nya juga banyak.
Ada pun mereka yang suka tonton konten flexing ane harap jangan pernah di tanggapin meskipun itu ada resiko nya, biarkan saja asalkan kita jangan pernah melebihi kemampuan batas kita aja - kalau soal pinjol mungkin mereka hanya ke urgent aja mungkin.

Ane juga sebenar nya tidak suka dengan influencer yang suka flexing dan lebih memilih influencer dengan memberikan edukasi dan motivasi bagi mereka bahkan itu banyak di video tiktor or youtube hanya kita tinggal pilih tontonan mana yang layak untuk di lihat.
Sekarang tuh banyak influencer buat konten dengan nampilin duit gepokan bahkan mandi make duit, permainatan jepitan aja duit na gepokan, itu jelas tidak ada edukasi sama sekali hanya akan orang lain iri dan ingin mengikuti game tersebut ;D

Miris, faktanya memang seperti agan katakan bahwa konten flexing dengan sikap keangkuhan lebih diminati dibandingkan konten edukasi, kita flashback pada saat tren robot trading tahun lalu, banyak konten ikutan trending dari beberapa "sultan" membuat konten flexing membagikan uang d cafee dan unboxing mobil mewah, tujuannya tentu ingin mendapatkan perhatian dari netizen supaya mereka mendapatkan tambahan cuan dari konten yang mereka upload.  Padahal orang terkaya di Indonesia tidak membuat konten flexing apapun dan mereka terkesan lebih berpenampilan sederhana.

Itulah masyarakat kita dan mungkin tidak adanya proteksi mengenai konten yang di hasilkan oleh orang yang lebih mengutamakan edukasi dibandingkan dengan sikap keangkuhan dan pada akhirnya terjebak pada hal-hal yang berbau dengan penipuan akibat lemahnya pemahaman dan pengetahuan di seputaran masalah tersebut. Bagi mereka yang menjalankan pembuatan konten flexing tentu menargetkan keuntungan dari penonton dan kebanyakan dari mereka tidak peduli baik atau buruknya hasil. Itulah pentingnya proteksi agar kita tidak terjebak pada konten yang tidak mengedukasi dengan benar dan media online akan cukup sulit membatasi masalah tersebut karena bersifat bebas.

Meskipun ada undang-undang ITE yang melindungi, akan tetapi saya tidak tau apakah undang-undang tersebut juga mengikat kepada si pembuat konten. Apalagi yang berbau sara atau penyesatan jika menyangkut dengan kerugian yang ditimbulkan oleh konten tersebut. Kembali pada diri kita masing-masing dan sebisa mungkin memproteksi setiap konten yang dihasilkan oleh orang lain agar tidak terjebak dalam penyesatan.

Dan sayangnya, Konten pembodohan dengan unsur pamer atau flexing cukup disukai oleh masyarakat kita Gan. Hal inilah yang membuat jenis konten serupa akan tetap ada. Mungkin masyarakat kita sudah lama memimpikan untuk dapat hidup sejahtera. Dan ketika mereka akhirnya dapat melihat kemewahan yang ditampilkan oleh si pembuat konten flexing ini, akhirnya masyarakat kita terjebak dalam delusi dan kesenangan semu. Karena di saat menonton konten berbau kemewahan tersebut harapan-harapan agar berada di posisi mereka muncul di dalam diri kita. Ane sendiri merasakan hal tersebut tapi saya tidak tahu dengan agan-agan semua. Pada akhirnya ketika rasa halu tersebut keseringan dipelihara, hal ini akan berimbas buruk bagi kehidupan sehari-hari kita, karena kita sudah kehilangan satu hal dalam diri kita sebagai manusia yakni rasa syukur.

Konten flexing merupakan konten yang sangat diminati oleh masyarakat kita karena ada unsur motivasi dengan cara membandingkan kondisi mereka sebelum dan sesudah mengenal apa yang dipromosikan. Saya rasa wajar setiap masyarakat kita begitu tergiur dengan konten flexing apalagi saat ada motivator menceritkan flash back mereka dulu sebelum terjun ke dunia investasi yang mereka ikuti.

Namun semua tergantung pengatuhuan masyarakat kita dalam menilai konten flexing, untuk kita yang sudah berpengalaman tentang investasi di dunia digital pasti tau bagaimana konsep dan sistem kerja dari influencer yang gemar mengupload konten flexing. Mungkin hanya beberapa persen saja yang sudah mengerti konsep dan sistem kerja dari konten flexing sehingga masyarakat yang awam begitu mudah tergiur dengan konten seperti itu.

Sejauh penilaian saat ini tentang pengetahuan masyarakat Indonesia masih mempercayai tentang konten flexing perlahan masyarakat yang paham skema ponzi sudah menyadarinya, namun si pembuat konten flexing akan membuat perencanaan sedemikian rupa untuk menipu masyarakat dengan cara yang lain yang lebih menyakinkan. Namun, kita bisa mengedukasikan masyarakat untuk mengabaikan konten felxing yang telah d bagikan karena konten tersebut bukan bersifat memotivasi orang lain tapi jutru mereka hanya memamerkan harta benda yang mereka punya, apalagi konten flexing yang dipromisikan bertujuan mengajak orang lain yang mengarah ke platform scam, karena mereka berafiliasi dengan proyek scam

lebih milih untuk tidak terkenal sih kalo ane ya, biar terhindar dari orang orang yang suka ngomong pinjam dulu seratus.

Tujuan mereka membuat konten flexing adalah untuk menarik para viewer nya agar bisa join dengan refferal dia jadi masyarakat beranggapan bisa kaya cepat dengan robot trading dan juga perdagangan di binary option atau binomo yang kita kenal dulu adalah Indra Kenz dan Doni Salmanan yang kini masih di tahan.
Jika mereka tidak membuat konten flexing yang membagikan uang atau bahkan giveaway yang tidak masuk akal dia tidak akan mendapatkan simpatisan dari masyarakat, jadi strategi marketing dia mungkin membuat konten flexing agar lebih banyak yang tertarik dan menonton nya dan terlebih nya lagi banyak bergabung karena kesuksesan dia padahal kita tahu itu adalah salah namun tetap saja di mata masyarakat jika ada orang kaya dalam 1-2 tahun pasti akan mengikuti jejak nya. ;D dan membangga banggakan.

Masyarakat belum sepenuh nya paham tentang skema ponzi atau platform yang scam, bukti nya masih banyak yang join karena berharap bisa mendapatkan uang banyak karena dia melihat konten flexing yang yang di buat influencer ternama.
Sebenarnya banyak konten yang mengedukasi tentang bagaimana cara menghindari dari skema ponzi, penipuna dalam bentuk lainnya, termasuk sekarang game kripto pun ada unsur skema ponzi nya yang lagi viral sekarang ini, tapi konten edukasi ini seperti jarang di tonton dan mereka lebih menontong konten flexing daripada edukasi.

Kalo menurutku ada 2 jenis orang yang kerap melakukan unggahan konten flexing. Yang pertama adalah orang yang pada dasarnya memang suka pamer, intinya mereka ingin mendapat pengakuan atas hasil yang mereka peroleh. Untuk model flexing yang seperti ini memang sebaiknya diabaikan atau bisa juga di blocked sekalian  ;D.

Yang kedua adalah orang yang melakukan flexing dengan motif marketing. Meskipun sama-sama bertujuan untuk mencari perhatian dari khalayak ramai, namun model flexing yang kedua ini bisa menjadi media buat scam. Bahkan saya rasa ada beberapa influencer yang yang tidak menyadari adanya motif tersembunyi dibelakang motif marketing yang dia usung, atau malah tidak benar-benar memahami product knowledge dari sesuatu yang dia pamerkan. Antisipasi buat flexing yang seperti ini, ya kita harus selalu berpikiran kritis terhadap informasi apa yang kita terima, jadi tidak langsung menelannya bulat-bulat.

Sudah banyak kisah tragis yang terjadi akibat senang memamerkan harta kekayaannya, tindakan ini dapat memicu tindakan kriminal seperti perampokan dan pencurian. Seperti yang terjadi pada selebgram asal Hong-Kong (https://www.google.com/amp/s/m.tribunnews.com/amp/internasional/2020/12/28/gara-gara-sering-pamer-kekayaan-di-medsos-selebgram-ini-dirampok-rp-56-miliar) yang sering memamerkan kekayaan di media sosial, dia menjadi korban perampokan pada akhir November 2020.

Kesombongan akan menyebabkan kehancuran pada diri sendiri akibat tidak mampu mengontrol diri atas kemewahan yang dimiliki, tindakan ini juga dapat menciptakan tekanan sosial pada orang-orang yang merasa tidak mampu untuk menampilkan kekayaan mereka. Tidak masalah memamerkan sebagian kecil kekayaan yang dimiliki dalam bentuk apapun termasuk Crypto asal memiliki sisi positif seperti menggunakan kalimat bijak dan menunjuk proses yang dilalui untuk mencapai kesuksesan demi membuat orang lain terobsesi dengan kesuksesan yang anda raih.

Ini sama seperti quote yang sangat terkenal "kejahatan terjadi bukan karena ada niat dari pelaku tetapi karena adanyan kesempatan" ini sangat tepat menggambarkan seseorang yang gemar dengan flexing dan suka pamer kekayaan atau harga yang mereka miliki ke publik. Entah karena ingin mendapatkan perhatian banyak orang atau karena ingin mendapatkan kehormatan dengan cara memamerkan kekayaan yang dimiliki. Padahal jelas perampokan terjadi karena pelaku tau jumlah kekayaan yang dimiliki oleh seseorang, jika kita memiliki privasi dan tampil lebih sederhana tentunya pelaku perampokan tidak menargetkan kita sebagai korban.

Sebaiknya harus lebih hati2 untuk pamer kekayaan dihapdan publik apalagi sering show off hasil crypto karena kita akan menjadi target untuk dikirim link malware.

Selain kejahatan didunia nyata, Kejahatan didunia maya juga gak kalah serem.
Apalagi yang jadi target orang-orang yang Flexing hartanya atau asset crypto miliknya.

Semua data dan informasi terkait orang yang ditargetkan akan jadikan celah untuk mengirim banyak malware, phising dan usaha peretasan lainnya.

Bahkan sniffing SMS juga bisa dilakukan oleh hacker untuk mencuri informasi krusial seperti permintaan kode OTP lewat SMS yang bisa disadap dan ini menggunakan sebuah malware yang tertanam di smartphone korban.
 
Seperti penjelasan tentang Malware yang lagi viral baru-baru ini
https://bitcointalk.org/index.php?topic=5090319.msg63010741#msg63010741

Harus lebih waspada dan kurang-kurangin aja flexing yang gak jelas dan malah nambah Bahaya.
Yang gak pernah Flexing aja bisa jadi target peretasan, apalagi mereka yang tiap harinya pamer ini itu, bisa jadi target utama.

Yah memang bener gan,tidak ada keuntungan ketika kita mempamerkan aset kripto yang kita milik kepada siapapun. Justru hal yang bersifat pamer pasti akan berdampak buruk kepada kehidupan. Karena seperti yang agan katakan,lebih baik menjadi orang anonim dan tidak pamer. Sebab jika memiliki sipat sombong ataupun pamer memang akan lebih cenderung untuk di benci dan di arah-arah oleh orang yang memiliki maksud yang jahat. Apalagi yang di pamerkan adalah aset kripto seperti BTC,pasti akan sangat berbahaya.

Yah meskipun berita kematian John castic tersebut memang bisa saja memang benar ada yang membunuhnya karena menginginkan aset kripto yang di milikinya. Tapi hal tersebut belum pasti, karena di sebuah situs berita yang saya baca
Sumber: https://www.dailymail.co.uk/news/article-12365329/Goldman-Sachs-analyst-John-Castic-seen-calmly-leaving-Brooklyn-Mirage-surveillance-footage-taken-three-days-body-pulled-creek-near-dance-music-venue.html

Meskipun terlihat sepele John castic mati karena alergi kacang,tapi menurut saya hal tersebut bisa saja terjadi. Karena jika saya berpikir jika John castic di bunuh,mungkin mayatnya tidak akan di buang ke dalam aliran air. Karena di waktu John castic berjalan pulang dari klub musik itu berkisar pada jam set 4. Jadi jika saja John castic di bunuh oleh orang yang mengincar aset kripto nya,saya rasa mayatnya pasti akan di sembunyikan dengan baik oleh si pembunuhnya. karena di jam set 4 itu pasti akan lebih leluasa bagi si pembunuh untuk menyembunyikan mayatnya.

Selain itu jika benar John castic di bunuh oleh orang yang mengincar aset kripto nya,sudah pasti si pembunuh tersebut sudah pasti merencanakan dengan matang alur pembunuhan nya tersebut dan begitu pula dalam hal menyembunyikan mayatnya. Tapi jika misalkan John castic mati karena alergi kacang dan terjatuh kedalam sungai, mungkin hal tersebut lebih masuk akal.

Memang sangat-sangatlah penting om. Karena menurut saya tidak penting juga,terbuka kepada orang lain (kecuali keluarga) perihal kepemilikan kripto,sebab memang ada unsur bahayanya. Jadi sebagai seorang pengguna kripto memang lebih baik anonim dan jangan terlalu menonjol di mata orang-orang sekitar. Karena bagaimana pun juga kita semua sebagai pengguna kripto harus bisa meminimalisir kemungkinan-kemungkinan terburuk dengan sebaik mungkin.

Sebab berita-berita pembunuhan di atas juga,meskipun belum pasti akan kejadian nya karena apa,tapi tetap menjadi contoh untuk kita,bahwa menjadi terkenal dengan banyak harta(kripto,maupun hal lainnya), memiliki resiko yang sangat besar.

tetap jadi anonim lebih baik ya kan gan, apalagi ada banyak orang orang di luar sana yang tidak bisa kita ketahui isi kepala mereka, ada banyak juga kasus di mana orang orang terdekat mencuri hal2 berharga berharga miliki teman atau saudara mereka, lagian menjadi anonim gak ada rugi nya kok, kita bisa tenang di mana aja, tanpa ada perasaan was-was dikit pun, gak seperti mereka yang suka sesumbar, pasti bakal di incer terus. saya punya teman yang seorang pemain binomo dulu, saat2 binomo masih panas2 nya dia bilang profit dia besar lah bla bal bla, akhirnya hape nya di curi teman dekatnya, hal hal yang berbentuk flexing tidak akan pernah bisa membawa kebaikan, lebih baik tetap rendah hati apalagi kalo punya bitcoin banyak di wallet hahaha.

sangat penting, kalau bisa jangan sampai ada orang lain tau kalau kita berada di dunia kripto. cukup diri sendiri dan suami/istri yang harus dipahamkan juga kripto itu seperti apa dan bagaimana. dan yang pasti akan menjadi pewaris aset kita kelak. cukup berdua itu saja yang lain jangan sampai tahu.

jangankan aset kripto gan, sedikit-sedikit beli barang aja jadi bahan ghibah.an tetangga meskipun bukan dari kripto. mungkin pelihara tuyul kerja serabutan tapi bisa beli barang-barang mewah. apalagi kalau tau punya aset kripto bisa jadi membahayakan diri sendiri dan keluarga gan. amit-amit kalau sampai seperti dalam berita yang dilampirkan tersebut

Percaya atau tidak di negara kita privasi itu merupakan hal yang cukup sulit untuk kita jaga, misalnya bicara identitas KTP yang kita miliki dan hampir tersebar luas di kalangan umum, apalagi jika pemilu hampir dekat. Tetapi yang menjadi masalah mungkin lebih kepada privasi mengenai kepemilikan bitcoin yang kita miliki karena kita tidak pernah tau bagaimana orang yang berniat jahat sedang memantau. Atas alasan itulah mungkin menjadi lebih anonim bisa menutupi kejahatan yang akan terjadi setidaknya kita tidak perlu merasa waspada mengenai aset yang kita miliki. Ruang publik dan internet tidaklah aman dan jika kita tidak mampu menjaga diri maka akan banyak kejadian yang tidak kita inginkan terjadi karena orang jahat pasti melihat kesempatan untuk menipu kita.

Bagi orang biasa seperti kita saya yakin hampir banyak orang lebih setuju untuk menjadi anonim akan tetapi bagi pembuat konten atau mereka yang disebut influencer sudah pasti akan membagikan pengalaman mereka terlibat di bitcoin karena tujuannya jelas untuk mendapatkan keuntungan dari media sosial yang mereka miliki. Tetapi selama batasan tertentu dapat dijaga maka saya rasa hal buruk tidak akan pernah terjadi karena banyak tipe orang semacam ini juga bisa menjaga privasinya yang lebih pribadi.

Sepakat dengan Om @HusnaQA di postingan pertama di thread ini bahwa sebenarnya kita tidak bisa 100% menjaga privasi kita. Kita bisa mengatur porsi privasi kita mana yang menjadi public attention dan aman yang benar-benar privat, tinggal nyamannya bagaimana. Opini pribadi saya jika kita punya pekerjaan lain di real life, dan kita bukan publik figur, maka kita bisa menjaga privasi pekerjaan/penghasilan kita di bidang crypto ini. Karena akan tidak nyaman jika orang-orang mengetahuinya. Tidak ada impact apapun juga bagi kehidupan kita. Kalau data pribadi sepertinya sudah banyak tersebar di kantor-kantor atau pas lamar kerja.

Bayangkan kalau orang seperti kita, tiba-tiba viral punya 100 BTC aja, atau tiba-tiba nemu harta karun, bayangkan betapa ribet dan penuh resiko kehidupan kita? wkwk ;D

---

Kalau mereka adalah influencer terlebih di bidang crypto, sudah tentu hal terkait pekerjaan/penghasilan di bidang crypto sudah terekspos ke publik. Tapi orang-orang seperti mereka tentu punya privasi lebih di kehidupan pribadinya. Mereka punya bodyguard, punya sekretaris, punya humas (entah apa namanya orang yang mengurus hal-hal yang berurusan dengan publik), dan lain-lain. Sehingga mereka memiliki kehidupan pribadi dan kehidupan sebagai public figure. Jadi tidak ada masalah jika mereka diketahui mempunyai kekayaan yang wah atau aset kripto yang melimpah.

Ane setuju gan untuk tetap menjadi anonim dengan kepemilikan aset Bitcoin yang kita miliki, karena ini dapat menjaga keamanan kita untuk dapat pergi kemana saja tanpa ada orang yang mengetahui bahwa kita telah memiliki Bitcoin dan membuat kita tidak merasa terancam dengan kepemilikan aset Bitcoin tersebut, karena kita tidak akan mengetahui niat jahat orang lain terhadap diri kita dan jika kita memberitau tiap orang tentang kepemilikan aset Bitcoin yang kita miliki tentu mereka yang memiliki niat jahat akan mencoba untuk dapat menguasai aset yang kita miliki karena saat ini aset Bitcoin menjadi barang yang sangat bernilai harganya.

Sebenarnya enggak ribet kalau nemu segitu, gampang sekali nyembunyikannya, displit saja 10 bagian pakai address baru, dijamin tidak ada yang tahu. Kalau mau lebih aman, dan nyaman dari ketahuan orang lain, ya pakai mixer, tapi karena banyak mixer sudah diawasi sekarang, bitcoiner sekarang ini sudah selayaknya bisa menggunakan coin join untuk mencampur, dan membuat privasi lebih aman,

Yang terpenting buat yang baru di bitcoin itu, jangan sesekali pakai aksesoris yang ada label bitcoin-nya, misal kayak topi, t-shirt, sticker, dll. Karena pernah saya lihat di mall ada anak muda pakai t-shirt gambar binance, dan saya yakin sekali itu pemula yang tidak tahu kalau dia sudah diincar oleh penjahat cyber untuk ngehack akun binancenya.

Iya juga sih Om. Tapi kalau tanpa memakai mixer/coinjoin di saat kita mengirim ke 10 alamat split tersebut sudah tentu transaksinya akan terlacak di blockchair dan jika ditelusuri mungkin akan ketemu address dengan total received 100 BTC tersebut, CMIIW. Sepertinya pilihan memakai coinjoin jauh lebih terjaga privasinya seperti yang Om @Chikito katakan.

Apalagi kalau enggak terlalu mengerti tentang Bitcoin. Mayoritas orang-orang di daerah saya pernah dengar Bitcoin tapi mereka melihat Bitcoin itu sebagai sebuah keberadaan akan teknologi yang misterius. Memakai T-Shirt berlabel Bitcoin tentu akan menjadi perhatian sebagian orang/teman-teman lalu mereka akan bertanya tentang Bitcoin tersebut kepada kita. Saya pribadi tahu tentang Bitcoin dari teman ke teman lalu menemukan forum ini dan belajar lebih banyak. Bisa dikatakan 90% dari apa yang saya ketahui tentang Bitcoin berasal dari forum ini.

Memakai topi, t-shirt, stiker dan yang lainnya yang menggunakan Logo Bitcoin atau salah satu logo lain yang masih memiliki hubungan dengan Crypto perlu disesuaikan dengan tempatnya. Misalnya seperti di daerah anda tinggal yang mayoritas orang-orang disana masih belum familiar dengan Bitcoin, mereka hanya sebatas melihat dan bertanya jika timbul penasaran "Logo apa itu" tanpa ada niat lain yang terselubung.

Tetap jadi anonim bukan berarti pelit ilmu, tapi ada hal lain yang perlu diperhatikan demi menjaga keselamatan apalagi seperti anda yang baru saja di signature campaign pertama selama berada di forum, setelahnya anda akan terus mendapat Bitcoin gratis tiap Minggu jika berhasil menyelesaikan pekerjaan tepat waktu sesuai dengan yang ditentukan dalam campaign.

Bagi saya pribadi, Jelas sangat penting untuk tetap menjaga privasi terutama di media sosial, ada sangat banyak sekali terjadinya kasus penipuan dengan menggunakan data atas nama orang lain sehingga menurut saya sangat penting untuk tetap menjaga privasi tersebut untuk mencegah disalah gunakannya data kita di kemudian hari oleh pihak pihak yang tidak bertanggung jawab dan untuk tetap menjaga privasi kita di dunia nyata.

Ya di daerah saya bahkan tidak begitu populer tentang bitcoin atau crypto, hanya beberapa dari mereka saja yang tahu detail tentang crypto.
Saya bahkan beberapa minggu yang lalu menggunakan Kaos Coinomize yang saya buat sendiri dan tidak ada yang sadar tentang apa yang sedang saya pakai.

Ini hanya sekedar tulisan "mixer Bitcoin" dan ada Barrcode di bagian belakang.
Mungkin kalo ketemu orang yang kepo bakal di scan.


Saya juga punya banyak kaos bertuliskan Bitcoin atau CEX seperti Binance dan itu sering saya pakek di keramaian.
Gak ada yang sadar dan mungkin hanya beberapa orang saja.

Tidak ada privasi saya yang terganggu hanya karena kaos, Asalkan gak Show Off address yang punya banyak aset atau koar-koar di stori tentang seberapa banyak penghasilan dari crypto.
Cukup jadi konsumsi pribadi saja, biarkan orang lain menebak-nebak seberapa banyak aset yang saya punya.
Saya juga terkenal sebagai pegiat Bitcoin atau crypto.

Ada saatnya menjadi seorang anonim ketika berhubungan dengan pendapatan dan dimana menyimpan aset.
Tapi sebagai orang biasa yang melakukan kegiatan di crypto, saya rasa semua orang di tempat saya sudah tahu.

Bahkan beberapa pemuda dan saudara saya belajar ngeforum dan pada akhirnya mereka tidak sanggup untuk konsisten.
Sama seperti pekerjaan lainnya, tidak akan ada intimidasi berlebihan ketika anda tidak pamer harta terlalu vulgar.
Semua akan jadi berbahaya ketika show off yang dilakukan di sadari oleh orang yang memiliki niat jahat.
Kalo gak pamer apapun dan hidup normal-normal aja, semua bakal baik-baik aja.

Dan Bitcoin tidak didapatkan secara gratis pada pekerjaan signature, itu adalah jerih payah anda, usaha anda karena sudah berkontribusi pada kampanye.
Tidak ada yang namanya Bitcoin gratis, semua butuh usaha dan knowlege yang baik.

Nah benar, kita harus tahu kapan kita harus menjadi anonim dan kapan kita harus berbagi ilmu pengetahuan. Saya juga ketika ditanya tentang kripto oleh orang lain ya saya akan menjawabnya dan tidak akan mengelak mengatakan tidak tahu, dan ketika berbagi ilmu pengetahuan saya juga percaya bahwa itu sebuah kebaikan yang akan mendatangkan kebaikan pada saya juga. Namun ketika ditanya menyangkut jumlah aset yang sama miliki, saya tidak akan menjawab itu semua, karena bagi saya itu adalah sebuah privasi sekalipun sebenarnya saya tidak memiliki aset.
Ada beberapa teman saya yang juga minta diajarkan untuk mengikuti airdrop, saya bahkan membuatkan akun akun yang mana akun itu dibutuhkan untuk memburu airdrop, namun tidak sampai seminggu mereka menyerah dan tidak mau lanjut karena mereka ingin mendapatkan uang dengan cara instan, dan kita tahu tidak ada yang instan di dunia ini.

Sesuatu pekerjaan yang bisa mendatangkan uang jelas membutuhkan usaha dan kerja keras di barengi dengan pengetahuan. Terlebih jika berbicara tentang uang, itu adalah pembicaraan yang sangat sensitif sekali. Mustahil rasanya mendapatkan bitcoin secara cuma cuma yang orang lain langsung kirimkan ke dompet kita.

Ya jelas terlacak siapa pengirimnya, namun penerimanya belum tentu juga orang yang sama selagi yang bersangkutan tidak menukarnya ke sentralisasi exchange. Address bitcoin itu (kayak HD wallet) misalnya, akan terspend juga sisanya ke change address, artinya masih bisa sedikit di kelabuhi siapa si penerima berikutnya, beda dengan alamat ETh yang mudah ditebak. Ini jika bersangkutan tidak menukarnya ke fiat tadi, kalau selagi dalam bentuk BTC ya aman-aman saja, atau kalau memang ke pepet, bikin akun exchange baru di beda tempat.

Saya lebih suka merahasiakan aset, tidak perlu orang lain mengetahui oleh orang lain, tetapi banyak orang ingin ingin memamerkan aset mereka kepada orang lain tetapi mereka enggan menjelaskan bagaimana mendapatkan aset crypto bahkan mereka tidak mau memberi jalan kepada orang yang ingin belajar tentang crypto.

Orang-orang seperti ini adalah tipe yang suka flexing tapi sombong, gak mau berbagi bagaimana cara mereka mendapatkannya.
Kalopun gak mau berbagi ilmu ya jangan pamer aset, lebih baik diam.

Lagipula apa untungnya pamer aset kalo cuman buat ajang sombong, apa biar dikira Sultan dll.
Padahal pamer-pamer gitu terlalu riskan dan bisa jadi target kejahatan atau scamming.

Karena flexing/pamer aset ini selain membahayakan diri juga bisa dianggap tidak peka dengan lingkungan sosial yang mungkin serba kekurangan. Beriku beberpa berita mengenai tindak kejahatan yang terjadi akibat pamer, meskipun bukan aset crypto semua beberapa berita ini bisa menginspirasi untuk tetap jadi anonim jika memiliki banyak aset termasuk crypto.



Selebgram Dirampok gara-gara Sering Pamer Kekayaan, Disekap bareng Bayinya (https://www.kompas.com/global/read/2020/12/28/115330070/selebgram-dirampok-gara-gara-sering-pamer-kekayaan-disekap-bareng-bayinya)
5 Seleb yang Dirampok Usai Pamer Kekayaan di Medsos (https://www.cnbcindonesia.com/lifestyle/20220217115013-33-316112/5-seleb-yang-dirampok-usai-pamer-kekayaan-di-medsos)
Pasutri Asal Italia di Bali Dirampok, Aset Bitcoinnya Senilai Rp 5,8 Miliar Hilang (https://bali.suara.com/read/2021/12/28/171109/pasutri-asal-italia-di-bali-dirampok-aset-bitcoinnya-senilai-rp-58-miliar-hilang)

Tempo hari aku pernah melihat anak lelaki memakai topi berlogo bitcoin di mall. Perasaanku kayak gimana gitu melihat dia, ada rasa kalau dia itu seorang bitcoiner yang nyimpan banyak bitcoin di rumahnya, jadi ada timbul penasaran untuk kenal lebih dekat, cuma mau ngajak berteman dan kongkow-kongkow gitu. Tapi aku urungkan niat karena kalau aku tegur dia juga, pasti dia juga merasa aku tahu banyak juga soal bitcoin, jadi mungkin dia balik curiga kalau aku punya banyak bitcoin di rumah.

Jadi menurutku, dari hal sepele itu (logo btc di topi) saja jadi ada rasa timbul penasaran bagi yang melihat. Dari situ saja kita dapat ambil kesimpulan kalau pamer gituan itu tidak ada gunanya, banyakan mudhoratnya dibanding kebaikan.

saya juga pernah bertemu seseorang dengan aksesoris bitcoin. tak sabar saya langsung menghampiri dan bertanya pada orang tersebut. ternyata ia hanya mengenal bitcoin dan memiliki aset crypto karena baginya sangat susah untuk membeli bitcoin dengan harga yang sudah fantastis. saya telisik lebih jauh bahkan tidak mengetahui forum ini. dia mengetahui dari channel2 youtube dan ingin mencoba bagaimana itu crypto.
menurut saya sih, mereka pakai aksesoris tersebut kesannya hanya ngefans dengan bitcoin.

Ya meskipun harganya sudah mahal, kalau kita beli BTC kan engga harus 1 BTC utuh juga, jadi ane rasa harga yang mahal bukan jadi alasan kuat kenapa orang merasa 'susah' membeli BTC. Kecuali pembelian nya ada embel-embel tujuan lain, seperti spekulasi dan mencari untung dalam jangka waktu dekat. Mungkin dia ingin mencari keuntungan dari fluktuasi pasar dan merasa terlambat.. Pikirnya "Ahh... kenapa ga beli dari dulu aja ya" , padahal masih banyak yang yakin dan percaya juga bahwa momen bullish masih ada lagi.

Engga salah sih, kalau belum nyemplung ke forum ini, tetapi kalau dipikir-pikir lagi, YT kan tujuannya untuk hiburan dan cari view bagi content creator, jadi banyak sekali YouTuber yang terkadang mengulur waktu buat upload video berdaging agar view nya ngalir. Padahal jika mampir ke forum ini, banyak banget materi-materi daging yang siap dikonsumsi dan langsung di coba supaya tahu lebih banyak soal Bitcoin.

Semoga kakak yang pakai aksesoris BTC bisa menemukan forum ini dan jadi bagian dari kita yang  saling diskusi di forum ini juga segera.  :)

Iya mas yang penting poin pentingnya adalah kita tidak boleh terlalu vulgar dalam memperlihatkan kekayaan kita. Pamer harta sebenarnya tidak akan membuat orang lain senang malah bila ada orang yang berhati jelek malah hanya akan membuat orang lain iri terhadap kita dan pada akhirnya bisa saja menjadi memiliki niat jelek pada kita.

Sehingga lebih baik menjadi normal saja dan menjadi pribadi yang sederhana. Bahkan kalaupun misalkan kita sebenarnya adalah seorang Whales tapi akan lebih baik bagi kita untuk tetap menjadi pribadi yang sederhana dan tidak banyak pamer harta. Karena itu memang hanya akan mengundang madorot yang lebih banyak.

Biar mereka saja yang nyari uangnya lewat pamer dengan pamor. Kita cukup menikmati dan mensyukuri berapapun jumlah pendapatan yang kita miliki. Bukan untuk menghindar dari pajak, tetapi untuk menghindari kecemburuan sosial yang bisa berdampak pada perbuatan diluar nalar seperti pemb*nuhan.
Dalam agama yang saya imani, tidak menampilkan kekayaan merupakan sebuah ajaran yang penting untuk dilakukan untuk menghindari diri dari sifat yang jauh dari nilai keagamaan.
Kalau akhir tahun rejeki dari aktivitas yang kita lakukan sudah cukup untuk mengeluarkan zakat, maka keluarkan.
Semoga berkah.

Aamiin Ya Allah. Iya benar mas memang lebih baik seperti itu. Menjadi terkenal juga kayaknya hanya akan membuat hidup kita menjadi tidak tenang. Karena ketika orang-orang tahu bahwa kita banyak duit maka terkadang yang datang adalah orang-orang yang hanya ingin memanfaatkan kita saja.

Memang lebih baik mensyukuri apa yang ada dan tetap bersikap rendah hati saja dan tunaikan kewajiban seperti zakat dan lain sebagainya. Apalagi ranah kripto sebenarnya masih cukup asing ditelinga warga indonesia yang berada dipelosok. Mungkin di kota-kota besar sudah pada tahu. Tapi diperkampungan istilah bitcoin dan kripto masih asing. Sehingga terkadang bisa menimbulkan prasangka yang tidak baik juga kalau mereka tahu kita mencari uang dari ranah kripto.

Tapi saya percaya kesadaran kripto akan tumbuh seiring berjalannya waktu. Karena generasi muda akan menggantikan generasi tua yang ada saat ini.

Prinsip ini sudah lama saya terapkan sejak mendapatkan hasil di krypto, saya tipikal lebih memilih untuk tidak memakai atau menggunakan logo yang menampilkan kalau saya pribadi memiliki aset dan mengenal tentang bitcoin maupun altcoin. Saya sangat setuju dengan agan memiliki prinsip tidak memamerkan karena bisa menimbulkan rasa iri dan dengki bagi orang lain dan secara tidak langsung kita membuat seseorang memiliki rasa dan sifat yang tidak bagus.

Untuk embel-embel krypto juga saya tidak begitu fanatik banget dengan memakai baju yang memiliki logo altcoin ataupun bitcoin, lebih suka dengan sikap dingin dan semaksimal mungkin pandangan publik terhadap saya pribadi tidak begitu kenal dengan bitcoin.

Itu tergantung dari niat seseorang karena pada akhirnya jika memang niat mereka adalah popularitas dan itu disertai dengan ilmu yang matang untuk kripto yang mereka jalani maka mungkin menjadi influencer atau orang yang terkenal bisa dilakukan tetapi resikonya adalah kita harus siap dengan segala kondisi karena menjadi populer terkadang tidak se nyaman dari yang dibayangkan terlebih ini adalah kripto dimana sekarang ini seseorang bisa meraih popularitas yang besar tetapi disisi lain kemanan mereka tidak terjamin.
Tidak sedikit orang yang bahkan bisa saja hampir kehilangan harta bahkan nyawa karena kripto akibat kriminalitas seperti pencurian atau pencurian seperti beberapa kasus yang terjadi bahkan ada juga yang terjadi di indonesia seperti kasus ini Miliarder Bitcoin Rusia Dirampok di Bali, Rp 4,3 Miliar Raib (https://www.cnbcindonesia.com/tech/20230301120225-37-417919/miliarder-bitcoin-rusia-dirampok-di-bali-rp-43-miliar-raib) dan itu bisa saja terjaid kepada diri kita jika memang tidak hati-hati ketika memilih popularitas dan menunjukan diri bahwa kita memiliki jangkauan yang besar di kripto.

Saya pribadi saat ini masih suka dengan privasi saya yang terjaga meskipun untuk sekarang mungkin ada beberapa orang yang mengenal karena interaksi melalui kripto di dunia nyata tetapi itu hanya sebagian kecil dari orang-orang yang diketahui tentang apa yang saya lakukan. Selain dari kita yang memang menjadi sedikit lebih aman ini juga menjadi pilihan karena saya tidak terlalu suka di kerumuni atau diganggu orang lain apalagi itu menyangkut tentang privasi.

Trading koin kripto sudah populer dikalangan pemuda setelah maraknya investasi scam yang pernah terjadi. Populernya trading kripto sudah sampai ke pelosok desa walau tidak dilakukan, tapi mereka sudah awam ketika mendengar tentang kripto. Ini sangat positif dan semoga hasilnya bisa positif.

---

Lain dimulut lain dihati. Didepan mungkin manis tapi dibelakang belum tentu.
Biar penampilan terlihat rocker, tapi perilaku tetap slow rock. Biasa-biasa saja sehingga orang yang mengenal kita bisa melihat kita seperti biasa yang sulit ditebak.
Dengan bersikap seperti itu, kita mudah diterima dalam semua kondisi lingkungan sosial.
Semoga kita semua yang menggeluti dunia tidak nyata bisa sukses dan membawa berkah.

Menggunakan embel-embel seperti di baju tidak masalah karena bisa menjadi fashion yang berbeda, daripada menggunakan embel-embel lain yang tidak kita ketahui maksud dari simbol/logo tersebut. Logo Bitcoin dengan desain yang unik menurut saya bisa menjadi tren fashion yang tampil beda.

Sekarang sih tidak heran lagi dengan kasus perampokan seperti di artikel yang sudah agan cantumkan dimana seseorang pelaku cryptp sering kali mempublish aset mereka di dunia maya yang berakibat fatal bagi diri mereka sendiri karena sudah menjadi sasaran perambokan dan juga menjadi target para hacker. Uang 4,3 miliar tentu bukan jumlah yang kecil sehingga korban benar benar sudah di incar jauh jauh hari maka dari itu kita harus belajar untuk tetap bisa menjaga diri dengan tetap anomin di media sosial. Kalau lingkungan tempat kita tinggal otomatis pasti mereka tau kalau kita adalah pemain crypto tapi kalau untuk masyarakat luas seperti di media sosial yang mencangkup seluruh dunia tentu lebih baik tetap anomin dan tidak mengunggah foto foto aset untuk mencuri perhatian banyak oramg agar bisa terkenal.

apalagi sekarang nyari pekerjaan cukup sulit sehingga banyak orang yang menganggur di luar sana dan itu cukup membuat kita hati hati karena seseorang yang ingin mendapatkan uang bisa melakukan hal hal yang buruk yang tidak kita sangka sangka. Jika kita punya aset cukup istri kita dan anak anak kita yang tau kalau selain mereka lebih baik bersikap tetap anonim. Saya pikir kunci keselamatan kita ada di tangan kita oleh karena itu jagalah dengan sebaik baik mungkin.

setuju dengan apa yang mas sampaikan, biar mereka saja para influencer atau penjual ludah yang memamerkan harta-hartanya lewat flexing, kalau kita mah lebih main aman dan merendah, enggak pamer-pamer harta kaya mereka. toh juga hidup seperti ini lebih tenang dan santai karena kita tidak perlu untuk memikirkan iri hati atau kecemburuan orang atas harta-harta yang kita miliki.

Semua memiliki resiko yang memang diambil dan menjadikan diri kita terkenal melalui crypto maka memang secara tidak langsung kita harus siap dengan segala konsekuensi yang akan kita alami karena memang sisi positifnya memang pasti ada mengingat dengan kondisi yang kita miliki dimulai dari pemahaman serta pengalaman maka memang ini bisa dijadikan komersil dan dijadikan sebagai ajang untuk mencari uang di sidejob seperti beberapa influencer di beberapa platform media sosial tetapi dalam hal ini dampak negatif juga harus kita dapatkan karena secara tidak langsung memberitahukan secara gamblang tentang apa yang kita lakukan di kripto bisa saja ini mengundang banyaknya sekali orang yang memperhatikan dan itu terkadang ada niat terselubung termasuk tindakan kriminalitas yang bisa menjadi salah satu sasarannya sehingga mau tidak mau jika memang kita menginginkan untuk dikenal atau menjadikan ini sebagai ladang basah untuk keuntungan pribadi maka memang kita juga harus siap dengan segala kemungkinan yang terjadi.

Ketika memang ingin terlihat biasa saja maka memang hal ini juga masih bisa dilakukan dan saya lebih suka memilih jalan ini karena bagaimanapun juga saya masih menganggap privasi dan anonimitas adalah sesuatu yang penting. Memang hal ini tidak bisa selamanya disembunyikan di tetangga atau memang keluarga terdekat tetapi saya pikir selama memang kita tidak terlalu membesar-besarkan atas apa yang kita lakukan maka hal ini tidak akan terlalu merepotkan karena setidaknya itu masih bisa di minimalisir dari segi resiko hanya saja memang yang pernah saya rasakan sebelumnya adalah tinggi nya ego yang bisa saja menjadi batu sandungan. Saya adalah seseorang yang cukup tempramental dan selalu ingin membuktikan bahwa saya mampu melakukan sesuatu ketika seseorang berbicara sumbang terhadap diri saya dan dengan hal ini masalah anonimitas sebelumnya yang saya jaga menjadi sedikit terganggu karena hanya nafsu dan ego yang sulit saya kendalikan tetapi perlahan-lahan saya sadar dengan apa yang saya lakukan karena saya tidak terlalu suka dengan keramaian dan tidak terlalu suka dengan setiap mata yang memandang diri saya karena kripto maka lebih baik saya menjadi sedikit tertutup walaupun saya cukup senang berada di kripto seperti sekarang ini.

Mungkin maksud Om "sudah paham" ya?  ;D
Btw memang benar ke depannya ketika generasi muda ini menggantikan generasi tua di berbagai sektor, ditambah dengan semakin meluasnya pengaruh kripto di dunia apalagi jika ETF Bitcoin disetujui, maka sudah hampir dapat dipastikan teknologi crypto atau blockchain ini tidak akan terlepas dari keseharian kita. Ini sama ketika zaman internet 3G dan 4G dimana sekarang hampir semua aktivitas pasti ada hubungannya dengan Laptop/Smartphone. Begitu juga saat era internet payment muncul dimana ada banyak e-wallet, bank digital dan Qris sehingga saat ini penggunaan internet payment sudah sangat umum terjadi di keseharian.

Jadi kelak akan ada masanya teknologi crypto ini diadaptasi lebih jauh dan bisa dipakai di berbagai bidang. Namun itu semua dapat terjadi jika hal-hal negatif seperti pencurian dompet kripto atau koin/token scam dapat dikurangi. Kalau soal pencurian dompet mungkin masih bisa diedukasi dan itu adalah kesalahan yang bersifat personal. Beda dengan koin/token scam tadi. Karena saya melihat sudah berulangkali orang-orang tertipu dan merugi diakibatkan beli token/koin yang ujung-ujungnya rugpull atau jadi abu. Sejauh yang saya tahu masih belum ada teorinya bagaimana cara research suatu project baru apakah itu legit atau scam. CMIIW.

Tidak bisa di pungkiri bahwa mungkin bagi sebagian orang berfikir bahwa tidak apa apa untuk mempublikasikan identitas atau menjadi terkenal, tapi di sisi lain ada banyak hal negatif dari menjadi terkenal ini. Untuk saya sendiri setelah melihat banyaknya kasus kasus serupa terkait pembunuhan dan perebutan aset si korban membuat saya berfikir bahwa pentingnya untuk tetap menjaga kerahasiaan atau privacy, bukan hanya untuk menjaga diri sendiri dari target kriminal tapi menjaga keluarga juga supaya tidak terlibat dan dijadikan target kejahatan. Tapi terlepas dari itu semua masing masing orang pasti memiliki pemahaman dan pendapat yang berbeda, namun alangkah baiknya jika kita selalu berfikir bijak dan memikirkan sisi baik dan buruknya terlebih dahulu.

Saya sependapat dengan anda bahwa sangat penting menjaga privacy atau tidak mempublikasikan identitas kita jika memiliki sedikit kekayaan yang kita miliki. Bagi saya menjaga privacy bukan hanya dari target kriminal saja, tetapi juga banyak orang lain berdatangan yang mengaku sebagai teman ketika kita memiliki kekayaan padahal ketika kita tidak memiliki apa-apa mereka tidak peduli. Saya selalu memegang prinsip bahwa walaupun memilik aset yang cukup tidak peduli mau terkenal atau tidak yang penting kebutuhan saya terpenuhi dan tidak perlu memamerkan kepada publik.

lebih baik tetap jadi anonnim show off pamer tidak ada benfid nya sama sekali.
contoh yang jualan NFT andak dian nuswantoro semarang itu apa ada benefid yang besar kan tidak malah bayar pajak lebih besar iya. tapi ya emang jadi sangat populer.
malah ada hal tidak enak nya jadi di uber2 masalah pajak bayar pajak lebih mahal karena punya aset krito yang banyak

Setuju sama apa yang agan bilang, kalau punya aset crypto lebih baik tetap humble dan biasa saja, karena kita tidak tahu gimana lingkungan kita tinggal dan pendapat orang tentang aset crypto yang kita pegang. Pengalaman saya cukup buruk ketika tetangga saya tahu kalau saya bermain crypto, dia bilang kalau itu sama seperti judi ke tetangga lainnya dan alhasil saya dinyinyirin tetangga karena dapat duit dari hasil judi, padahal sebenarnya bukan. Tapi saya gak ambil pusing, toh juga sindiran tetangga tentang saya itu tidak benar dan itu bisa menjadi ladang pahala untuk saya  :D

Sebenarnya mungkin banyak orang yang mengalami ini om termasuk saya. Banyak orang yang belum paham tapi banyak ngomongnya. Saya sih diamkan saja, biar dianya capek sendiri. Jikalau dipikirin dan diambil hati biasanya malah kita sendiri yang rugi. Dasar aset crypto telah difasilitasi dan diatur negara jadi secara legalitas itu bisa dipertanggungjawabkan. Mengenai perbedaan pandangan harusnya dengan dasar yang dikeluarkan pemerintah membuat orang sadar. Sehingga pada akhirnya mereka paham dan saling menghormati apa yang diyakini setiap individu.

Apa yang anda lakukan sudah sangat cerdas karena memang tujuan terciptanya cryptocurrency membentuk mata uang digital yang menjaga privasi pemilik aset nya jika terlalu pamer aset justru akan ter ekspos ke media dan menciptakan iri atau dengki yang suatu saat akan memberikan dampak negatif kepada diri sendiri, ada pepatah mengatakan hidup itu seperti tanam menanam, ketika menanam kebaikan maka akan menghasilkan kebaikan suatu saat nanti yang bisa di panen, begitu sebaliknya ketika menanam keburukan maka kedepannya akan memberikan hasil yang tidak baik.

Stigma atau pemahaman tentang Cryptocurrency tidak selamanya bagus karena sudah banyak kasus negatif yang beredar di masyarakat.

Sejauh ini yang lebih baik memang harus tetap rendah hati dan ramah kepada setiap orang di sekitar dan jangan pernah menunjukan kesombongan dari Cryptocurrency.

Parihal pajak sepertinya pihak bank bekerja sama dengan pihak dirjen pajak yang bisa mengetahui seberapa banyak jumlah uang yang ada di bank karena setiap tahun seluruh pemilik rekening bank sudah mewajibkan untuk lapor wajib pajak atau sering di sebut lapor SPT, sehingga mungkin setiap tahun ada pengecekan data kekayaan yang di laporkan ke dirjen pajak sudah sesuai atau tidak.

Benar yang anda katakan, orang orang yang belum paham atau mengenal crypto pastinya dia akan mengira bahwa itu adalah termasuk perjudian, padahal kan tidak dan hal ini bisa menimbulkan masalah jika orang yang dibulli itu tidak terima, bisa jadi dia nanti akan marah.  Tetapi langkah anda benar gan, anda hanya diam dan membiarkan saja omongan yang gak penting itu, dengan kata lain anda mengambil jalan pintas agar tidak menimbulkan permasalahan. Lagi pula orang orang seperti itu hanya bisa menilai saja belum pernah menjalani, seandainya agan mengajarinya mungkin mereka akan sangat berterima kasih sekali kepada agan karena telah dipernalkan dengan crypto yang mungkin saja akan mengubah kehidupannya kelak.😁

kalau saya pribadi pasti lebih memilih untuk menjadi anonim saja, karena hidup lebih nyaman, aman dan damai, karena kalau kita menjadi terkenal, yah tentu saja ruang gerak kita akan terbatas, karena banyak orang yang akan mengenal kita jika kita terkenal, maka dari itu menjadi anonim adalah pilihan yang tepat untuk saya, karena saya bebas melakukan apapun yang saya mau tanpa takut disorot oleh public, karena jika kita terkenal pasti kita memiliki batasan dalam ruang public dan resikonya banyak hal tentang saya yang pasti akan diketahui oleh public, sehingga sangat sulit untuk saya bisa menjaga privacy saya.

Dalam hal ini saya rasa sangat tergantung dengan individu masing-masing, jika mereka mnginginkan terkenal dengan memiliki banyak aset kripto maka hal ini akan menyulitkan diri mereka sendiri karena melihat aset kripto saat ini memiliki nilai yang tinggi dan akan berpotensi orang memiliki niat jahat untuk dapat menguasai aset yang kita miliki dan jika kita ingin sederhana saja dengan memiliki banyak aset kripto dan kita dapat hidup seadanya saja tentu ini dapat menghindari kita dari orang yang memiliki niat jahat untuk menguasai aset kripto yang kita miliki.

Kembali lagi ke sifat asli orang om dan kebanyakan memang orang akan lebih banyak bicara dengan analisi data sedikit dan cenderung tidak kuat. Apalagi berdasarkan "jarene" karena jarang benere. Ada beberapa momen ketika saya masuk memang ada beberapa teman tertarik tapi sayang semua tidak mampu bertahan dalam pasang dan surutnya. Efort untuk bertahan dan niatnya sepertinya lemah.
Kemudian sama seperti terkenal atau anonim, semua tergantung sifat. Jika memang mereka ingin dikenal maka Show off adalah salah satu jalannya. Itu sudah terbukti dari beberapa influencer yang ada diindonesia. Karena selanjutnya mereka memiliki target pasar, mencari member baru. Tapi ya ada yang diam dan biasanya diamnya ini luar biasa. Tidak sombong, diam tapi diam diam banyak aset, diam diam bahagia.  ;D Sehingga pada akhirnya tergantung misi yang sedang dia bawa.

Ada benernya juga mas, ya lebih baik silent aja sih kalau saya. Karena ya iut mas, niat orang siapa yang tau. Nggak perlu pamer sama orang banyak tentang berapa banyak aset kripto yang kita punya. Yang penting kan bisnis kita lancar, aset kita makin berkembang, dan tentunya, kita tetap aman. Lebih baik kerja, ya hal tersebut bukan berlaku buat crypto aja sih kayak kita tapi mau kerjaan apa saja kalau ada rejeki ya diem. Jadi sependapat dari temen-temen yang lain privacy ini penting banget biar kita bisa nyaman dan aman dalam berinvestasi. Kita nggak mau kan, tiba-tiba diincar karena punya aset kripto yang banyak? Apalagi kalo sampai kita jadi miliarder kripto, wah makin banyak deh yang ngincer.

Pendapat anda benar sekali gan, tergantung setiap sifat individu masing masing, jika dia memiliki sifat bawaan iri maka yang ada adalah pikiran yang negatif dan tidak suka jika melihat orang disekitarnya sedang mendapatkan kebahagiaan, tetapi jika orang itu dari bawaan sudah memiliki sifat netral maka yang ada dia tidak terlalu pusing memikirkan kehidupan orang lain dan mungkin dia merasa setiap kehidupan seseorang berbeda beda dan miskin kaya itu sudah takdir😁 dan balik lagi kedalam tread ini jika punya banyak aset cripto yang pasti mereka ingin terkenal karena sudah didukung memiliki banyak aset dan tabungan sehingga dia bebas melakukan segala hal yang dia inginkan.

Saya juga tidak akan mau ikut memamerkan aset yang kita punya, kita lebih nyaman dengan privasi dalam mencari uang dalam crypto sedikit banyak yang tau dengan penghasilan kita udah syukur banget dari pada saat kita memamerkan salah diartikan. Biarkan berjalan dengan santuy yang penting uang masuk dan kita tidak menggangu orang dalam mencari cuan.
Begitu pula tidak sedikit orang yang cemburuan dengan hasil yang kita dapat jadi lebih baik tetap jadi anonim saja.

Apalagi ditempat saya pribadi masih banyak masyarakat atau warga sekitar yang masih hidup sederhana bahkan tidak sedikit hidup di bawah garis kemiskinan. Jadi saya rasa untuk menghormati dan menjaga norma-norma sosial perilaku sombong atau merasa sok punya lebih baik dihindarkan.

Ada nasihat terkenal yang sangat familiar ditelinga kita yaitu "Kejahatan terjadi bukan hanya karena ada niat pelakunya, tetapi juga karena adanya kesempatan”. Di era serba Digital saat ini, Privacy menduduki peringkat pertama dari sekian banyak data yang perlu di jaga, kesadaran dan pemahaman kita terhadap resiko yang bisa di timbulkan sangat perlu di tingkatkan. Sederhananya, pada periode dan situasi tertentu kita sebagai manusia biasa terkadang mendapatkan dorongan untuk memamerkan sedikit dari apa yang kita miliki, ini menurut saya adalah hal yang wajar. Namun pada saat yang sama hal tersebut menarik perhatian banyak orang, dan kita berpotensi menjadi korban kejahatan.

Jadi menurut saya memilih anonim adalah keputusan yang saya kira sangat tepat, selain menghindari resiko, hal ini juga memberikan kedamaian tersendiri. Hanya orang-orang terdekat saja yang tahu siapa kita sebenarnya, apa yang kita miliki, dan apa yang akan kita rencanakan kedepan. Mengendalikan dorongan untuk memamerkan aset yang kita miliki memang tidak mudah, namun jika kita memahami resiko yang bisa ditimbulkan, kita tentu akan memilih untuk tidak melakukannya dan akan lebih memilih untuk anonim.

Sangat setuju, tidak ada gunanya untuk memamerkan hasil yang kita peroleh dari crypto. Bukan hanya terkait kemanan kita saja, tapi itu juga dapat menimbulkan banyak masalah. Selain orang bisa iri dengan penghasilan kita, orang lain di sekitar kita mungkin saja berbondong-bondong untuk meminjam uang. Kalau kita memberikan pinjaman ke mereka, seringkali sangat sulit untuk menagih pinjaman tersebut. Akhirnya kita malah yang repot untuk mendapatkan uang tersebut kembali, bahkan ada yang sampai menyewa lawyer untuk mendapatkan uang pinjaman kembali.

Ini juga ada benarnya. Jika kita pamer harta, itu berati kita tidak punya simpati dengan orang-orang yang masih hidup apa adanya di lingkungan kita. Jangan sampai tingkah laku kita malah membuat adanya kecemburuan sosial.

Mengumbar kakayaan di media sosial cukup rawan akan keselamatan diri mereka masing masing. Sebagaimana yang kita lihat banyak perampokan yang terjadi setiap harinya dan pastinya itu akan membuat mereka harus berpikir panjang untuk bisa menjaga pricavy dengan lebih baik. Dari desa hingga ke perkotaan tentu kehidupannya semakin sulit untuk mencari pekerjaan saat ini sehingga bagi mereka yang memiliki pemasukan pasif lewat online dari berbagai job tentu membuat kebanyakan orang akan iri pada kita.

Tapi tidak juga menilai kalau semua orang itu buruk sifatnya akan tetapi kalau soal uang saya pikir itu bisa merubah mereka untuk bertindak yang mungkin tidak kita bayangkan. angka pengangguran semakin meningkat dari tahun ke tahun sehingga kalau memiliki aset lebih banyak tentu lebih baik untuk tetap anonim dari lingkungan kehidupan kita atau di media sosial.

Itu benar, kita tidak pernah bisa mengendalikan orang lain dalam perilakunya, dan kita hanya bisa mengendalikan diri sendiri. Motif kejahatan sangat beragam, itulah sebabnya kita lebih baik untuk tidak memamerkan kekayaan atau aset yang kita miliki kepada orang lain, karena sama saja dengan memberikan jalan kepada orang lain untuk melihat peluang melakukan kejahatan. Kemiskinan selalu menjadi alasan dibalik banyaknya tindakan menyimpang, namun juga tidak sedikit orang yang berkecukupan dan bahkan kaya juga melakukan kejahatan, faktor iri hati seperti yang anda katakan terdengar sangat masuk akal.