Bitcoin Forum

Akhir-akhir ini banyak yang berbicara tentang Boikot produk termasuk Majelis Ulama Indonesia (MUI) .Yang membingungkan (MUI) sama sekali tidak pernah merilis daftar produk itu.

Ada 30 negara yang bicara masalah ini . Boikot digadang-gadang menjadi bentuk dukungan nyata masyarakat terhadap para korban dari Palestina dalam krisis Gaza hingga saat ini. Serangan Israel ke Gaza sekarang sudah memasuki 40 hari dan belum menunjukkan tanda-tanda akan mereda. Hal ini mendorong munculnya berbagai aksi gerakan sosial di berbagai belahan dunia sebagai bentuk simpati terhadap para korban. Salah satu bentuk aksi solidaritas itu berupa boikot atau tidak membeli produk-produk dari perusahaan yang diduga berafiliasi terhadap Israel. Sejumlah produk barang dan jasa yang dinilai mendukung kubu Israel menjadi sasaran boikot.

https://i.ibb.co/BrfwN5D/03ecdfe2-8308-4c1d-8a62-883704a6b51.jpg
Sumber (https://news.detik.com/berita/d-7038428/mui-daftar-produk-untuk-diboikot-yang-beredar-di-internet-itu-hoaks)

1.Apakah agan-agan semua mendukung gerakan Boikot ini?
2.Apa dampak Boikot pada ekonomi Indonesia?

Gerakan boikot ini pasti akan menimbulkan pro kontra dikalangan masyarakat, terlebih bagi mereka yang mendukung Israel dalam konflik yang terjadi, karena tidak bisa dipungkiri bahwa akan selalu ada pendukung baik itu Palestina dan Israel.
Untuk saya pribadi, saya menilai gerakan ini adalah sebuah gerakan kecil yang bisa dilakukan oleh simpatisan yang membela Palestina. Saya tidak akan mempermasalahkan gerakan ini, pasalnya mengikuti atau tidaknya itu akan dikembalikan pada kita sendiri atau dengan kata lain itu menjadi sepenuhnya hak kita. Namun jangan sampai kita salah mengartikan gerakan ini, seperti merusak dan menggruduk produk atau toko yang di boikot misalnya. Cukup untuk tidak membeli dan memakai saja itu adalah hal yang terbaik jika kita mengikuti gerakan ini.
Untuk perekonomian, saya tidak bisa mengatakan dampaknya secara pasti, karena saya yakin tidak semua orang mengikuti gerakan ini, entah itu angkanya lebih besar atau lebih kecil.

MUI bukan hanya melarang dan menyuarakan boikot terhadap produk Israel, namun MUI juga mengharamkan semua produk asal Israel. Dan satu hal yang menjadi candaan saya kepada MUI, kalau memang MUI mengaharamkan segala produk yang berasal dari Isarel, mengapa tidak mereka mendorong hal ini sampai pada kementriaan Agama dan menyuruh Kementriaan Agama untuk mencabut setifikasi dan lisensi halal terhadap produk-produk yang berasal dari Israel.


Saya akan menjawab kedua pertanyyan tersebut sekaligus, karena pertanyaan tersebut saling berhungungan.
Berbicara Boikot produk Israel, ini merupakan seruan yang kesekian kalinya dan tidak bisa menapikan bahwa dalam seruan boikot ini ada beberapa pihak yang menungganginya. Saya berpendapat demikian, karena produk yang coba dioboikot itu bukan hanya produk asli Israel akan tetapi produk yang dianggap terafiliasi dengan Israel dan pro terhadap Israel juga ikut terboikot. Dan yang menunggangi aksi ini adalah kompotitor atau pesaing bisnis dari produk-produk yang diboikot.

Dan tentunya hal ini sedikit besarnya akan merugikan perekonomian Indonesi, selain karena akan semakin betambahnya jumlah pengangguran, akan tetapi pendapatan pajak negara indonesia juga akan berkurang. Dan yang dirugikan juga bukan hanya negara akan tetapi supermarket dan warung-warung kecil juga akan merasakan dampaknya, karena produk yang telah mereka beli tidak laku dipasaran.

Untuk sementara waktu Indonesia memang mengalami kerugian, akan tetapi dengan seruan boikot juga dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian indonesia untuk kedepanya, karena dengan seruan boikot ini maka masyarakat akan lebih memilih produk lain, termasuk akan lebih memilih produk yang dihasilkan didalam negeri, sehingga hal ini akan mendorong perusahaan-perusahaan  asli indonesia untuk lebih maju dan berkembang lagi.
Sebagai contohnya, dengan seruan boikot terhadap KFC, maka hal ini dapat memungkin pelanggan KFC akan beralih dan memilih CFC sebagai penggantinya. Dan perlu kita ketahui juga, bahwa CFC ini merupakan Perusahaan asli Indonesia.

Dan saya mendukung hal ini, selain ini sebagai bentuk solidaritas kita terhadap perjuangan masyarakat Palestrina, akan tetapi nantinya hal ini juga dapat mendorong laju perekonomian dalam negeri.

sebenarnya MUI perlu mengkaji dampak ekonomi indonesia pada keputusan fatwa haram yang mereka berikan pada produk2 yang terindikasi pendukung israel, jangan sampai fatwa haram yang mereka keluarkan malah menjadi boomerang untuk ekonomi indonesia, apalagi indonesia merupakan salah satu negara dengan pasar terbaik untuk produk yang berasal dari amerika serikat seperti KFC - MCD - Starbuck dna lain sebagainya, jika pemboikotan terus berlangsung dalam waktu lama maka bisa di pastikan akan lebih banyak pekerja yang di PHK dan bakal ada banyak pedagang yang rugi karena produk yang mereka jual tidak laku.

Kalo saya pribadi mendukung gerakan boikot ini karena jika negara kita memboikot produk dari israel maka mungkin mereka akan di rugikan secara finansial dan hal ini akan mengintimidasi israel dan semoga bisa membuat negara israel kehilangan salah satu sumber devisa mereka. Tanpa logostik yang cukup maka perang akan dihentikan

Tapi saya tidak tahu seberapa pengaruh bagi israel jika negara kita memboikot produk mereka, sebaiknya kita menganalisanya, jika tidak memiliki pengaruh besar maka gerakan boikot akan sia sia, juga harus menghitung kerugian atau dampak bagi negara kita sendiri. Jangan sampai seperti apa yang terjadi pada eropa saat mereka memboikot minyak rusia, karena malah berdampak negatif bagi negara negara eropa yang menggantungkan pasokan minyak dari rusia

Pendapat orang tentang hal ini tentu beragam, ada yang berpendapat bahwa sah-sah saja untuk membeli produk-produk tersebut mengingat bahwa dahulu nabi ketika berperang melawan persia, yahudi, dll, para sahabat dan pengikut masih melakukan perdagangan dengan bangsa-bangsa tersebut. Ada juga yang berpendapat bahwa boikot produk israel itu diperlukan untuk melemahkan ekonomi negara tersebut yang dimana akan berimbas kepada banyak sektor di negara tersebut, khususnya sektor militer.
Namun aku pribadi lebih mengikuti pendapat pertama bahwa melakukan pembelian produk-produk buatan Unilever, dll, itu tidak masalah, tapi kalau bisa jumlahnya harus dikurangi, karena kita tidak bisa juga melakukan boikot sepenuhnya karena masih banyak saudara kita yang bekerja di perusahaan tersebut dan kasihan jika mereka terkena PHK. Dan yang paling penting adalah melakukan kecaman terhadap aksi israel dan kalau bisa melakukan donasi melalui Baznas yang dimana merupakan lembaga resmi pemerintah dan mempunyai akses langsung ke Palestina.

Ane support gerakan ini.
Kalo dipikir-pikir, boikot ini sebenarnya kesempatan yang bagus buat produk lokal supaya lebih dikenal dan supaya lebih banyak warga yang sadar juga kalo ada banyak produk lokal yang kualitasnya setara dengan produk luar.

Kalo bisa ini dibiasakan terus jangan hanya dijadikan trend semata, sampai benar-benar produk lokal menang telak lawan produk luar.
Kalo produk lokal naik otomatis lapangan pekerjaan juga jadi terbuka yang di PHK dari produk luar bisa pindah ke punya lokal jadi seharusnya bisa di seimbangkan.

Belajar dari perang rusia-ukraina. Ketika brand terkenal seperti makdonal, setarbak, dkk hengkang dari rusia, disitulah lokal masuk buat menguasai dan lebih dikenal masyarakat.

Tapi kalo hanya trend sementara ya ga efektif boikot yang digaungkan MUI.

Sebenarnya bukan berfokus pada produk asal Israelnya, namun berdasarkan produk yang pemiliknya terang terangan mendukung Israel, baik itu mendukung secara dana, makanan atau hal lainnya.
Untuk bertindak lebih jauh seperti itu, seperti yang anda katakan mengenai sertifikasi dan lisensi halal itu harus melalui pengkajian yang sangat panjang, terlebih saya yakin ini bersifat sementara.
Kebetulan sebelumnya saya menonton podcast dari para tokoh influencer, salah satunya saya tonton yang ada di channel youtube Dr. Reechard dan Deddy C. Di dalam podcast Dr. Reechard dia juga membahas dan bertanya apakah ini bersifat sementara atau selamanya? dan salah satu narasumber yaitu Ustadz Denis Lim menjawab ini bersifat sementara. Jadi untuk mencabut sertifikat dan lisensi itu juga perlu mempertimbangkan dari berbagai aspek.


Nah mengenai pemboikotan yang sekarang disuarakan, sebenarnya pihak yang mengeluarkan ini juga mendorong untuk masyarakat menggunakan produk lokal atau produk dalam negeri. Secara tidak langsung itu juga menjadi solusi yang mereka tawarkan dan juga menguntungkan untuk produk dalam lokal juga.

Kadang niat yang baik bisa saja ditunggangi oleh orang jahat yang sarat akan kepentingan. Hal ini sesuai dengan yang agan@topbitcoin katakan, boikot produk seperti ini bisa ditunggangi oleh mereka yang merupakan kompetitor produk yang sama. Bahkan ada yang sampai jadi korban fitnah bilangnya pro israel padahal mah tidak ada afliasinya dengan perusahaan Israel.

Namun terlepas dari itu semua, kembali ke pertanyaan OP bahwa ane juga sangat mendukung gerakan boikot produk israel ini. Tapi ane tidak juga serta merta terlalu naif sampai membuang apa-apa saja yang telah ane beli yang merupakan produk Israel, seperti yang sempat viral beberapa waktu lalu. Boikot yang ane lakukan adalah dengan cara semaksimal mungkin mengurangi penggunaan dan ketergantungan terhadap produk-produk israel. Hal yang paling gampang seperti tidak lagi berbelanja di KFC atau McD. Betul hal ini bakal berdampak bagi teman-teman kita yang sedang bekerja di sana. Tapi mau tidak mau ini harus tetap ane lakukan.

Lalu bila ada seseorang yang bilang kayak "emangnya ngaruh uang kamu yang sedikit itu ke mereka?". Mungkin tidak bakal berpengaruh. Tapi bagi ane sebuah prinsip dan komitmen itu lebih penting dari apapun. Dan yang lebih penting ini akan menunjukkan di pihak mana ane berpihak,

Kalau menurut saya tergantung produk apa yang mau diboikot. Jika yang diboikot itu berupa produk semi konduktor, dan pesawat serta alutista lainnya itu sangat berpengaruh besar. Karena Amerika dan Israel mendapatkan penghasilan terbanyak didapat dari pengembangan chip semi konduktor beserta pesawat baik untuk pesawat komersil maupun pesawat tempur.

Yang jadi masalahnya adalah apakah warga negara kita siap berhenti bepergian menggunakan pesawat berjenis Boeing/Airbus ? Saya rasa tidak mungkin. Karena komponen beserta produk tersebut sangat berpengaruh terhadap aktivitas kita sehari-hari.

Solusinya apa ? Ya benar, Boikot yang bisa mereka pakai. Seperti boikot produk makanan olahan, makanan siap saji, dan lain sebagainya. Selain harapannya bisa memutuskan aliran dana ke luar negeri juga menjadi kesempatan pengusaha lokal untuk ujuk gigi agar masyarakat bisa membeli produk makanan dalam negeri sekaligus membuka kesempatan lapangan kerja baru.

Tapi apakah boikot terhadap produk-produk makanan luar negeri tersebut dikatakan efektif ? Ya tidak ngaruh banget, karena dari segi pemungutan pajak saja tidak sebesar produk semikonduktor dan pesawat.

Benar sekali mas saya setuju dengan pendapat mas.
Benar-benar pro dan kontra sih,tapi ya itu menurut saya pribadi kita cukup tidak membeli atau memakai produk nya israel.
Kalau menurut saya soal perekonomian,jika memang benar adanya produk israel harus di musnahkan menurut ku itu pasti akan berdampak pada perekonomian,soalnya kan Indonesia juga pasti dapat keutungan dari adanya pabrik-pabrik,terus kan yang kerja dipabrik juga pasti yang kerjanya orang Indonesia jika pada d phk kan udah pasti ekonominya terganggu.

Secara pribadi saya ane mendukung terhadap pembaikotan produk israel walaupun tidak berdampak secara umum terhadap negara isarel tapi paling tidak kita telah melakukan hal-hal kecil demi membela negara palestina, saat ini konflik dinegara tersbut banyak korban anak-anak kecil yang tidak bersalah. secara global produk-produk israel tergolong bagus dan mewah secara kualitas, termasuk kosmetik dirumah-rumah kecantikan banyak memakai pruduk israel, dengan pembaikotan maka lama-lama masyarakat akan sadar dan terbiasa sehingga nantinya juga akan beralih ke produk lainnya dan tidak ketergantungan lagi dengan produk israel,

memboikot produk2 pendukung israel sebenarnya sudah beberapa kali terjadi namun tentu saja itu tidak akan berjalan efektif karena di negara kita saja contohnya, ada PT yang menjadi penganggung jawab franchise produk luar di sini maka itu boikot yang terjadi tidak akan tepat sasaran.

memang dunia saat ini cukup miris dengan kondisi perang israel - palenstina namun lebih baik kita mementingkan para pekerja dari perusahaan2 tersebut yang ada di indonesia ini, ada berapa banyak perut yang harus di kasih makan, terdengar egois sih namun mementingkan warga sendiri ketimbang warga negara lain akan lebih baik.

Ane juga pernah denger ini dan bahkan dapat pesan berantai (yang katanya dari MUI) daftar nama produk buatan israel, kabarnya itu Hoax, tapi MUI tetap menyarankan (tanpa list produk) untuk memboikotnya.

Masalah boikot produk israel, kalau ane kaji lebih dalam, produk kayak MCD, KFC, Unilever dsb itu produk buatan Amerika, bukan made in israel. Harusnya jika mau bikin himbauan, harus lebih diperjelas kalimatnya semisal; Boikot produk pro israel, justru itu lebih benar, produk amerika, jerman dan negara eropa yang men-support Israel diboikot semua, karena mereka inilah yang menyuplai senjata, dan uang untuk israel dalam menginvasi palestina.

Iya juga sih,simpang siur sih kalau membahas tentang konplik israel-palestina ini,menurut saya percuma sih kalau cuma memboikot produk israel kalau pabriknya masih ada,tapi di sisi lain di pabrik itu juga banyak warga negara Indonesia yang berkerja,jika si pabrik itu ditutup bagai mana nasib para pekerja yang menycari napkah,sedangkan di waktu-waktu saat ini cari kerja itu susah.
Saya juga kemarin-kemarin lihat berita di tv ada beberapa negara di arab seperti aljazaira dan lebanon dllnya meminta pemeritah arab untuk menyetop minyak(seperti bahan bakar untuk peledak gituh)tapi pemerintah arab menolak,tentunya soal penolakan itu cukup banyak pertimbangan.
(Untuk lebih detail nya boleh google aja,tentang penolakan arab).

Kalau berbicara dalam konteks perdagangan lintas batas di jaman modern ini, boikot itu sulit diterapkan. Ane kasih contoh misalnya produsen kedelai itu adalah Amerika Serikat. Kedelai yang ada di Indonesia itu kebanyakan impor dari sana. Trus gegara mo boikot agan jadi ga beli tempe, tahu, kecap, dll. ?? Itu malah merugikan diri sendiri dari pada negara tsb. Trus yang pro AS & Israel itu negara-negara yang adalah produsen barang-barang yang penting mulai dari chip elektronik sampai sosmed kek Instagram. Belom lagi pemilik bisnis di negara yang pro AS & Israel belum tentu mendukung serangan Israel ke Gaza... Belom lagi karyawan dan bahan baku produk tsb bisa jadi kebanyakan lokal.

Kalau terkait mendukung atau tidak pemboikotan itu kembali ke hak masing-masing. Di sini ane cuma bisa meramalkan kalau "it doesn't work."

Saya pribadi sangat mendukung gerakan Boikot ini dalam beberapa aspek.

1. Israel telah melakukan pelanggaran HAM berat yang mengakibatkan wanita dan anak-anak Palestina terbunuh akibat agresinya ke Palestina, jelas ini kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.
2. Membuka mata Israel bahwa yang mereka lakukan tidak dapat diterima oleh sebagian besar Negara lain yang masih menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, gerakan pemboikotan produk Israel mulai berdampak buruk terhadap saham mereka.
3. Rasa kemanusiaan, anak-anak Palestina terpapar peristiwa traumatis akibat perang yang berkepanjangan. Sejumlah besar anak-anak hidup dalam kondisi kekerasan akibat pembunuhan dan pemboman dan penembakan yang melukai dan membunuh anggota keluarga atau orang yang mereka cintai.

Tiga aspek ini berdasarkan pandangan saya sendiri terhadap apa yang dialami Rakyat Palestina saat ini, banyak nyawa yang tidak berdosa melayang termasuk wanita dan anak-anak. Jadi, dengan mendukung gerakan Boikot pada produk Israel dan produk yang mendukung Israel sebagai rasa kemanusiaan atas pelanggaran HAM yang terjadi di Palestina.

Menurut saya gerakan boikot terhadap produk Israel bisa dijadikan sebagai peluang positif untuk memperkuat industri dalam negeri. Gerakan pemboikotan terhadap produk Israel secara tidak langsung memberi peluang buat produk lokal untuk melebarkan sayapnya, selama ini banyak produk lokal yang kalah bersaing dengan produk Israel akibat (Brand belum cukup dikenal) bisa dijadikan alternatif bagi masyarakat untuk beralih ke produk buatan Indonesia.

Ya memang dampaknya akan menjadi luas seperti PHK karyawan yang bekerja di produk tersebut, yang ujung-ujung merugikan warga Indonesia sendiri. Tapi disamping itu harus menentukan sikap bahwak kita ada di pihak Palestina. Indonesia memiliki hutang pada Palestina karena mereka adalah Negara pertama yang mengakui Indonesia merdeka. Saya pikir aksi ini harus dilakukan setidaknys sampai Israel melakukan genjatan senjata di Gaza.

Kerugian yang dialami hanyalah sementara waktu saja, karena disisi lain juga hal ini memberikan dampak positif untuk jangka panjangnya.
Jika boikot produk yang terafiliasi dengan negara Israel ini terus berlanjut dalam jangka yang cukup panjang. Maka disisi lain perusahaan-perusahaan yang ada dalam negeri, yang bersaing dengan produk yang sama akan sangat diuntungkan. Karena perlahan masyarakat Indonesia akan beralih untuk menggunakan, memakai, mengonsumsi dan membeli produk yang diproduksi dalam negeri. Sehingga permintaan barang/produk yang diproduksi di dalam negeri akan mengalami peningkatan dan hal ini dapat memungkinkan produk dalam negeri akan diminati oleh masyarakat. Dan tentunya hal ini akan mendorong perusahaan yang ada dalam negeri akan mengalami pertumbuhan dan kemajuan.

Sebagai umat muslim dan individu yang menentang penjajahan, saya mendukung gerakan boikot. Yang perlu diboikot bukan hanya produk Israel, tapi juga produk Amerika Serikat. Kita tau bahwa Amerika Serikat juga berperan dalam penjajahan Israel di Palestina. Masalah dampaknya seberapa besar, saya kira bukan poin utamanya. Setidaknya kita sudah berusaha untuk melakukan apa yang kita bisa. Saya yakin jika boikot ini dilakukan terus menerus, akan berdampak cukup signifikan untuk jangka panjang.

Tidak akan ada masalah dengan ekonomi Indonesia. Yang perlu dipertanyakan yaitu bagaimana dengan perekonomian negara-negara yang produknya diboikot oleh banyak negara di belahan dunia. Karena boikot ini sifatnya masif, mungkin saja ada pengaruh ke perekonomian mereka.

Nah ane setuju banget kalau boikot produk pro israel ini malah menumbuhkan produk lokal kita ke depan. Produk-produk yang diboikot juga banyak yang sama dengan produk lokal, misal kayak KFC dan MCD, produk UMKM lokal juga banyak yang jual burger, malah lebih murah, 5000 perak doang, kalau di MCD, 15000 belum kena pajak. Sedangkan ayam KFC, banyak tuh UMKM yang menjual, malah lebih murah dan enak, 10 ribu sudah sama nasi, sedangkan KFC, 18 ribu belum sama nasi, kena pajak pulak. Kalau mau ngopi, mending di UMKM yang banyak jual mirip, malah harga 10 ribu full komplit sama toping. Sedangkan di starbuck, 50 ribu, belum sama pajak pulak.

Nah ini yang diharapkan, ada dampak positif dibalik pemboikotan produk Israel dan produk yang pro Israel. Selama ini masyarakat yang tingkat ekonominya dari kelas menengah keatas hingga menengah kebawah seperti didoktrin mencari makanan cepat saji seperti yang Om sebutkan diatas agar terlihat lebih bergaya.

Padahal jika mereka sedikit menurunkan gaya hidup akan menciptakan situasi saling menguntungkan. Produk lokal di jual lebih murah dari pro Israel, dengan berbelanja di tempat orang lokal akan membantu menumbuhkan ekonominya dan mereka yang biasanya berbelanja di KFC, MCD dan STARBUCKS dapat berhemat karena harga yang dijual lebih murah dibandingkan dengan beberapa Brand diatas.
Saya pikir perlu ditingkatkan kesadaran saling membantu dan saling menguntungkan demi meningkatnya roda perekonomian orang lokal.

Semoga ini seperti yang diharapkan, yaitu dengan adanya pemboikotan terhadap produk yang pro pada Israel itu akan berdampak positif dan lebih menumbuhkan UMKM.
Ya memang secara rasa saya pikir tidak ada bedanya dengan dagangan UMKM, misalnya KFC. Saya sendiri memang lebih suka untuk membeli fried chicken dari pedagang UMKM. Dari rasa tidak beda jauh, dari porsi yang disajikan juga menurut saya lebih besar daripada dengan yang disajikan di KFC, dan harganya lebih murah juga. Jika saya bisa membeli satu di KFC dan sejenisnya, maka saya bisa membeli 2 porsi di pedagang UMKM.
Memang ada kesan berbeda ketika menenteng kantong dari brand yang sudah memiliki nama dan dari pedagang UMKM. Namun bagi saya itu bukanlah sesuatu masalah, namun mungkin bagi sebagian orang mereka gengsi saja sehingga lebih memilih yang sudah memiliki brand terkenal.

Kita hanya perlu menurunkan sedikit ego kita dan apa sulitnya sih jika kita memilih untuk membeli mnggunakan dan mengonsumsi produk yang dihasilkan dalam negeri. Karena ketika kita pergi ke supermall, MCD, Starbuck dan yang lainnya, yang sebenarnya kita kejar bukanlah kualitas produk, melainkan hanya untuk mengejar gengsi semata. Dan dengan tidak membeli produk ternama dan memilih untuk membeli produk lokal, Saya rasa hal ini tidak akan membuat drajat dan kasta kita menjadi rendah. Karena berbicara drajat dan kasta manusia itu bukan ditentukan dengan anda makan dimana atau anda memakai produk apa, melainkan ditentukan dengan kualitas diri kita sendiri.

Jadi saya harap dengan padamnya produk luar negeri, hal ini dapat dimanfaatkan sebaik mungkin, agar masyarakat bisa bangga dengan produk yang dihasilkan dalam negeri. karena benar, jika kita berbicara kualitas sepertinya produk dalam negeri juga tidak kalah jauh. Hanya saja produk kita tidak mampu bersaing dengan produk ternama yang diproduksi oleh negara asing. Karena masyarakat juga lebih bangga menggunakan produk asing dibandingkan dengan menggunakan produk lokal.

Mengenai hal ini saya sendiri tidak tahu harus bagaimana karena tampaknya banyak sekali larangan prodak di indonesia, termasuk yang baru saja saya baca di WA grup bahwa kita tidak mengkonsumsi produk unilever, dan masih sangat banyak lagi, posisinya saya seorang pedagang toko, dan kebetulan sebelum adanya larangan itu saya berbelanja banyak barang dari produk-produk yang memiliki larangan bagi umat muslim.

Antara harus di buang atau tetap di jual...
Mungkin sebelumnya hanya beberapa produk yang di keras seperti MCD, starbucks tetapi makin kesini makin banyak juga yang di larang,, itu membuat saya sedikit bingung.. ???

istilah nya para pedagang UMKM mendapatkan rejeki nomplok dari aksi boikot ini ya gan wkwkwk, terkadang saya cukup miris juga sih dengan dagangan ayam pedagang kecil yang tidak laku, padahal mereka sudah menjalankan segala macam percobaan untuk membuat dagangan yang hampir setara dengan prouk mekdi ataupun kaefci, namun melihat dari perkembangan sekarnag ini, tampaknya aksi pemboikotan sudah mulai mereda, orang orang sudah cukup tersadar bahwa mereka sudah ketergantungan dengan produk produk yang sedang di boikot.

Saya ingin menyatakan pendapat terhadap gerakan boikot seperti ini yang di Indonesia sendiri pernah ramai boikot produk china karena kasus Uyghur pada Desember 2019 dan yang terakhir ramai boikot produk Prancis pada November 2020 karena kasus penggambaran karakter nabi saat itu, sudah lihatkah beberapa aksi pembodohan massal akibat ajakan boikot itu? mulai dari artis hijrah yang sudah pamer di instagram mau buang tas produk prancis tapi saat ditantang netizen untuk dibakar langsung berubah pikiran, hingga aksi warga di beberapa daerah yang membeli botol aqua lalu isinya dibuang hingga ratusan kardus.

selain bodoh karena aksi membeli lalu dibuang (toh produknya tetap dibeli, penjualnya juga dapat duitnya, yang boikot dapat gobloknya 😂), Aqua yang dikira produk Perancis, sebenarnya adalah produk asli Indonesia. Danone hanya menyediakan "brand" dan menawarkan "branding" untuk produk dalam negeri itu. Artinya? Semua proses produksi dilakukan di dan dari Indonesia sehingga tentu gerakan boikot aqua tidak akan berdampak besar bagi Prancis justru yang terdampak adalah ribuan karyawan termasuk buruh di pabrik Aqua yang tentu saja adalah Warga Negara Indonesia. Jadi kalo saya berikan list ini ya silakan pikirkan sendiri aja kalau mau boikot karena justru bisa menjadi bumerang, bukannya boikot untuk melemahkan Israel eh malah jadi mengganggu perekonomian lokal negara kita seperti Aqua diatas.

Tergantung barang apa yang kita baikot, jika barang tersebut penting dan tidak ada sama sekali persamaan atau merek lain saya rasa tidak masalah, kita lihat juga israel semua produk terbaik mereka punya jadi kalau memang tidak ada kemudaratan buat kita gunakan tidak baikot tidak apa-apa akan tetapi kita wajib memperkecil ruang gerak zionisme di tanah air

itu semua kembali lagi kepada individu, kalau untuk saya sendiri tidak terlalu berpikiran mendukung gerakan ini, bukannya saya apatis terhadap perang israel-palestina, saya mendukung kemerdekaan palestina dan mengecam tindakan israel yang membunuh saudara-saudara kita disana, namun saya mengikuti tafsir Prof Quraish Shihab yang mengatakan bahwa hanya boikot merek yang mendukung langsung israel, tapi kalau untuk produk-produk yang tidak jelas mendukung israel itu harus dipertimbangkan karena ada saudara-saudara kita yang bergantung hidupnya terhadap produk-produk ini dan kasian mereka.

sumber https://www.nu.or.id/nasional/terkait-seruan-mui-boikot-produk-yang-dukung-israel-prof-quraish-shihab-harus-berpikir-dan-teliti-uUFyf



sejauh ini data terkait dampak gerakan boikot terhadap ekonomi indonesia belum saya dapatkan, namun itu tidak terlalu signifikan. tapi jika melihat potensi secara global, Al Jazeera memperkirakan bahwa gerakan boikot secara global bisa menghilangkan Rp.180 Triliun dari ekonomi israel dan jumlah tersebut cukup besar untuk ekonomi israel.

sumber https://www.cnbcindonesia.com/news/20231119070513-4-490138/boikot-produk-israel-manjur-kerugiannya-bisa-gila-gilaan

Mungkin itu maksud Israel dengan menyerang fasilitas-fasiltas publik yang bukan tempat persembunyian Hamas, supaya warga negara lain yang melihat jadi benci sehingga memboikot produk-produk yang nyatanya diproduksi total di dalam negeri. Mereka (israel) berupaya supaya negara lain ikut merasakan perang bersama mereka, dengan aksi boikot produk lokal kita, benar, perekonomian jadi terganggu, negara kita jadi tidak stabil bukan karena ikut perang tapi karena perekonomian negara kita jadi kacau balau, banyak yang kena PHK dan banyak yg keluarganya tidak bisa makan oleh itu.

Sebaiknya kita berpikir logis, kalau produk-produk tersebut 100% buatan lokal kita, baiknya jangan diboikot, mending ditelusuri dulu keuntungan perusahaan tersebut larinya kemana, kalau ke israel ya diboikot.

Untuk baikot produk israel sebernya baik kita lakukan demi bentuk kepedulian kita terhadap saudara-saudara kita palestina, akan tetapi dari pemerintah sendiri di negara kita harus ada sebuah ketegasan jika pemerintah cuma hanya ajakan dan pemerintah sendiri yang membuat ijin atau impor maka masyarakat sebagai konsumen sia -sia saja, tapi sulit juga dilakukan sebab ini masalah ekonomi, yang yang mudah kalau menurut saya adalah memperkecil barang-barang impor dari israel sehingga nantinya pelan-pelan akan terbiasa dan konsumen juga akan memakai produk lain selain dari israel

Saya sangat mendukung gerakan boikot produk Israel. Memang Israel itu negara penjajah terlebih lagi para zionisnya. Seharusnya PBB memberi sanksi berat kepada Israel terhadap kejahatan kemanusian yang mereka lakukan terhadap palestina. Tapi kita tahu juga kalau PBB dan Amerika beserta sekutunya justru mendukung Israel. Oleh karena itu saya ingin agar negara Islam terutama di timur tengah agar bersatu untuk melawan menyerang Israel karena kelakuan mereka sangat biadab dan tidak bisa ditoleransi sama sekali.

Sejumlah perusahaan yang terafiliasi dengan Israel mulai panas dingin, mereka sangat menyadari aksi boikot tersebut akan berdampak besar pada berkurangnya jumlah pelanggan atau minat membeli produk mereka. Seruan boikot pada produk Israel merupakan bentuk protes atas tragedi kemanusiaan yang mengakibatkan banyak nyawa tidak berdosa melayang seperti wanita dan anak-anak.
Rasa solidaritas dan kemanusiaan atas serangan brutal yang dilakukan Israel terhadap Palestina telah mendorong banyak negara memboikot produk Israel atas kekejamannya terhadap warga Palestina.

Saya pikir Fatwa MUI akan diikuti mayoritas umat Islam atau persentasenya lebih besar yang memboikot produk Israel, namun ada juga umat Islam yang mengindahkan Fatwa tersebut akibat memiliki ketergantungan pada produk-produk yang mendapat seruan pemboikotan. Itu tergantung masing-masing individu bagaimana mereka menilainya.

boikot produk israel merupakan suatu bentuk protes terhadap israel agar tidak berperang dengan palestina, oleh karena itu kita di negara indonesia ini berhak untuk tidak memakai mengkonsumsi produk yang berkaitan dengan israel, dengan begitu ekonomi mereka akan ambruk. maka sumber pendapatan mereka untuk berperang pun menajdi kurang. sehingga dengan sendirinya kita membantu rakyat dipalestina. dengan tidak membeli berbagai produk israel.

Ya saya kira MUI harus tegas dalam mengambil sikap terkait isu ini karena jangan sampai merugikan salah satu pihak yang mungkin sama sekali tak terlibat dalam afiliasi seperti yang diduga. Saya melihat diberbagai produk masih memiliki label MUI yang berarti produk itu sudah mengantongi legalitas dan bisa diperjualbelikan kepada orang muslim juga. Saya setuju dengan aksi boikot produk yang memang terbukti terafiliasi langsung kepada kelompok zionis dan dapat dibuktikan dengan akurat namun jika tidak maka sangat disayangkan karena akan sangat berefek kepada saudara-saudara kita yang bekerja pada perusahaan-perusahaan yang dimaksud sehingga jika perusahaan itu kolaps maka sangat mungkin mereka akan di PHK. Saya berharap semua orang yang berfikir demikian dapat menahan diri dan tidak menyebarkan isu yang belum terbukti kebenarannya.

Sekarang ini mereka (Israel) didukung penuh oleh AS (mereka mem-veto gencatan senjata) untuk melanjutkan perang di Gaza, jadi selain produk israel, untuk memaksimalkan itu semua kita harus juga memboikot produk-produk buatan AS. Apa saja itu?, banyak, mungkin hampir separuh produk-produk yang beredar di Indonesia sekarang berafiliasi dengan produk AS. Jadi kalau memang mau dukung 100%, maka harus melakukan itu semua, namun yang jadi persoalan sekarang, apa sanggup? Masak iya iphone-iphone yang dipakai sekarang harus dimusnahkan dan diboikot?. Apa sanggup mengganti rokok Marlboro ke rokok kretek?. dan sebagainya. Sulit bro, gurita bisnis seperti itu tidak bisa diboikot begitu saja, tidak sekejap bimsalabim, tapi butuh waktu bertahun-tahun.

betul yang mas nya katakan,tapi Mungkin gak segampang itu makan nya pemerintah tidak melakukan pemboikotan produk israel,karena udah pasti dampak nya merembet kemana-mana,selain warga negara Indonesia yang bekerja dipabrik akan terkena dampaknya,pastinya juga pemerintahan Indonesia akan sangat merugi karena kontrak kerja dan lainnya yang bergabung dengan israel itu,makannya pemerintah Indonesia tidak melakukan pemboikotan bukan tidak simpati kepada Palestina,tapi memikirkan dampak-dampaknya.

Eh tapi ngomong-ngomong kok sekarang berita di tv tentang palestina gak ada yah?

Iya memang kalau untuk membaikot negara kita tidak berani mengambil tindakan tersebut karena kita masih negara berkembang yang tidak memiliki power yang kuat di dunia terutama di bidang ekonomi sehingga yang bisa membaikot produk zionis israel hanya warna negara saja yang dilakukan beberapa waktu lalu namun saya lihat saat ini tidak berlanjut lagi.

Nah itu dia yang sangat di sayangkan, saya sangat kecewa terhadap media tv karena mereka seakan berdiri di belakang zionis israel sehingga kita jarang melihat pemberitaan tentang Palestina.
Saat ini hanya di media sosial banyak pemberitaan tentang Palestina dan sangat banyak manusia yang mendukung Palestina banyak hanya di Indonesia saja.

Nah .. Ini kesempatan untuk Indonesia harus mulai mandiri bukan? memanfaatkan momen pembaikot yang terjadi sekarang, sudah seharusnya Indonesia tidak tergantung kepada produk asing meski tidak semua tapi setidak mengurangi, apalagi kepada negara-negara penjahat kemanusiaan. Sudah waktunya memperdayakan produk lokal, memakai tekhnologi yang kira-kira bisa dibuat anak bangsa. Dari sekian banyak orang Indonesia pasti ada yang bisa membuat apa yang bisa dibuat negara lain.

Kalau ingin perekonomian dalam negri kita berkembang dan meningkat, harus ada perputaran aktifitas jual beli dalam negri. Sehingga akan meningkatkan perekonomian dan kesjehteraan rakyat, dengan kreatifitas yang di miliki oleh anak bangsa tentunya. Kalau pun ada yang di PHK ini bisa atasi kembali ketika banyak pengusaha bikin produk lokal yang berkualitas agar bisa go internasional. Kita Indonesia manyoritas Islam sudah selayaknya kita lakukan apa yang harus kita lakukan masa kalah dengan negara-negara barat yang secara masif melakukan boikot produk negera penjahat kemanusian.

gak bakalan sanggup gan, bahkan google atau forum BTT yang saat ini sedang kita akses server nya dari amerika bahkan asal nya juga dari amerika, jika kita mentelaah lebih dalam, pasti ada cukup banyak pebisnis yang berasal dari israel yang menjadi pemodal di perusahaan terkenal yang tersebar di hampir seluruh dunia termasuk juga indonesia namun mereka tidak terekspos. efek dari pemboikotan bisnis2 besar yang di indikasi terafiliasi israel sudha benar benar terasa, bahkan ada cukup banyak laporan yang mengatakan PHK yang terjadi tidak dapat di hindari. cukup sedih sih melihat pemboikotan yang terjadi hanya membuat luka baru, sampai kapan ini terjadi, semoga saja tidak lama, kasihan para pekerja yang harus di rumahkan karena aksi pemboikotan yang menurut saya sulit untuk efektif 100% menghentikan perang antara israel vs palestina.

dampak ekonomi untuk indonesia jelas ga ada sama sekali, karena ada produk pengganti
masalah pegawai , belum ada berita yang menyatakan karyawan yang terafiliasi dengan israel memecat karyawan nya gara2 boikot ini, dan gaji tetap sama ga ada pemotongan juga jadi ga ada efek apapun kalau untuk indonesia

Tapi dampak yang terasa adalah menurunnya penjualan di beberapa brand yang mendukung Israel. Seperti McD dan Zara. Untuk McD saya melihat ada teman saya yang merasakan dampaknya akibat pemboikotan ini. Orang-orang jadi tidak mau beli di mcd sehingga omset menurun drastis yang berakibat pada tidak adanya bonus dan tekanan bagi divisi marketing untuk mencari cara dalam memecahkan masalah ini. Sejauh yang saya tahu belum sampai pada tingkatan dipecat tapi hanya menerima gaji pokok saja yang tidak seberapa tentu terasa berat apalagi dulu bisa dapat penghasilan yang bisa lebih dari 2x lipat gaji karena adanya bonus ini itu.

Iya begitu jika diboikot dampak dan kerugian nya akan kembali lagi ke kita(masyarakat).

Kok bisa begitu ya,beneran ini mah berita di tv memang gak ada berita lagi tentang kondisi dan perkembangan di palestin bagai mana untuk saat ini.

Susah kayanya mas karena Indonesia bukan negara maju dalam segi perekonomian atau keuangannya,makan nya Indonesia masih bergantung  sama negara-negara yang sudah bagus ekonomi nya,karena kita tau Indonesia juga hutang nya geda,makannya Indonesia gak bisa sembarangan memutus kan tentang pemboikotan itu.
Walau disisi lain memang ini kesempatan untuk Indonesia untuk mandiri dari segi bidang apapun.

Masalah hutang dan negara maju, ane kira itu tidak ada sangkut pautnya dengan boikot. Jadi, Kalau mau boikot ya boikot aja, karena masalahnya itu, kita ini membeli bukan menjual. Indonesia itu negara konsumen, bukan negara produsen yang jika memboikot tidak ada yang membeli produk-produk Indonesia. Negara-negara maju di luar sana sangat bergantung pada konsumen Indonesia. Mereka menunggu kita membeli produk mereka (karena kita juga suka jajan) di luar, jadi cobalah sesekali tidak membeli produk mereka, ane jamin mereka akan ngemis supaya membeli produk mereka.

Ia benar, kita ini Negara konsumen sehingag kita tidak bisa membaikot suatu produk karena kita membutuhkannya, istilah kata jika kita membeli itu maka tidak ada pilihan lain.
Namun untuk seruan Baikot yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia terhadap bebrapa perusahaan Israel ataupun yang bersangkuta paut saya pikir cukup logis dan harus dilakukan guna bisa sedikit membantu muslim yang di bantai oleh Zionis Israel, Sepeti yang telah dilakukan oleh warga negara Indonesia beberapa waktu lalu cukup berdampak besar atas aksi Baikot dan juga banyak menuarakan leat Medsos sehingga negara negara lain jadi tau dan untuk pembaikotan yang dilakukan membuat perekonomis israel sedikit tergoncang.

Memang tidak ada yang mudah dalam hal pemboikotan ini om, apalagi kalau banyak warga Indonesia yang sudah cukup cocok dengan produk tertentu untuk dipakai sehari-hari dalam kehidupannya. Tetapi ketika kita mulai peduli dengan apa yang diserukan oleh pihak MUI Indonesia terhadap hal itu, tentu kita sendiri yang akan mencari produk alternatifnya untuk kita gunakan sehari-hari tanpa ada rasa terpaksa didalam hati kita sendiri om. Apalagi produk dari Israel itu sebenarnya tidak terlalu banyak, cuma produk yang bekerjasama dengan Israel itu yang masih cukup banyak sehingga hal itulah yang membuat kita menjadi sulit untuk melakukan pemboikotan, namun bukan berarti tidak ada solusi atau caranya juga om.

Karena dampak pemboikotan itu tentu akan merusak perputaran ekonomi dari pihak Israel dan juga negara-negara yang bekerjasama dengan Israel om. Selain itu, ketika MUI sudah menyerukan warga Indonesia untuk melakukan hal itu, tentu pihak MUI sendiri sudah membuat pertimbangan yang cukup matang terhadap hal tersebut dan kalau untuk masalah seperti para pekerja yang mendapatkan PHK gara-gara penjualan produk yang merosot, saya kira mereka masih bisa bekerja di tempat lain atau membuat bisnis sendiri dengan ide yang sudah mereka kuasai sebelumnya supaya penghasilan untuk kehidupan mereka sendiri tidak terganggu. Lagi pula, Indonesia tidak berhutang pada Israel serta tidak memiliki hubungan diplomatik dengan negara Israel, jadi tidak ada kata sulit apabila kita memiliki kemauan untuk melakukannya dengan senang hati om.

Saya dari dulu memang jarang sekali membeli produk-produk brand luar khususnya makanan, alasan utamanya selain harganya yang lebih mahal juga lidah memang tidak cocok, lebih cocok makanan indonesia. Produk fashion juga tidak terlalu suka karena sekarang sepatu, dan pakaian produk lokal kualitasnya sudah sangat bagus dibanding beberapa tahun lalu. Paling yang masih pakai ya Gadget, dan perangkat teknologi yang sudah terlanjur beli dan memang tidak ada alternatif yang setara dengan brand tersebut.


1. Saya dalam hal perangnya selalu berpihak pada palestina, dan yakin mempercayai bahwa yang dilakukan Israel di Gaza adalah kejahatan perang, namun pilihan orang untuk memakai produk yang mereka butuhkan tidak pernah saya permasalahkan.

2. Dampak untuk ekonomi Indonesia sepertinya belum ada penelitian yang pasti, tapi kalau menurut saya pasti ada baik dan buruknya, misal kalau orang berbondong-bondong memboikot produk luar yang sudah besar, artinya mereka berpindah ke produk dalam negeri yang sedang berkembang, tentu pengusaha yang lebih kecil dan sedang berkembang lah yang diuntungkan, pergerakan pengusaha kelas menengah tentu menggerakkan ekonomi lebih baik dari pada pergerakan pengusaha yang sudah besar. Namun tentu jika boikot produk berlangsung menahun maka ada kemungkinan produk yang diboikot berhenti beroperasi dan resikonya jelas yaitu PHK massal.

iya bener, karna indonesia banyak barang yg di pasok dari luar, tapi bagi kita masyarakat juga harus memikirkan saudara kita yg di palestina, dengan kita tidak membeli barang mereka kita telah menyelamatkan mereka walaupun tidak sebanding yang mereka hadapi saat ini, setidaknya kita telah membatu dari segi memboikot barang mereka walaupun belum bisa membela secara langsung.