Bitcoin Forum

Di negeri ini, orang masih sering melihat benda yang terlihat fisik untuk menilai seseorang itu kaya. Pakai mobil mahal, tas branded, pakaian branded, langsung dianggap sukses dan dipuja-puji. Banyak loh orang yang keliatan tajir tapi dalamnya kosong kek kaleng kerupuk, utangnya banyak, sehingga hidupnya berasa berat padahal sudah dianggap kaya. Gaji tiap bulan sebagian besar buat bayar cicilan, sehingga seringkali uang tidak bersisa sampai akhir bulan (bukan curcol). Nah, bagaimana cara sesungguhnya menilai seseorang itu kaya? Apakah bila sudah punya hal-hal tsb (di atas) lalu dianggap kaya? Nah inilah yang akan kita bahas agar tidak salah dan terjerumus.

Kekayaan Bersih adalah Jumlah Aset dikurangi Jumlah Utang, simpel kan? Namun pada praktiknya susah menghitung berapa jumlah aset dan berapa jumlah utang.

Kita ambil contoh misalnya Roy beli mobil dengan kredit senilai 350 juta (50 juta DP dan 300 juta dicicil tiap bulan), padahal harga jual mobil tersebut hanyalah 250 juta apabila dibeli dengan uang tunai. Nah seketika Roy melakukan transaksi tsb apa hal yang akan terjadi?
1. -50 juta untuk DP
2. -300 juta untuk utang
3. +250 juta dengan asumsi harga mobil tersebut dijual kembali = harga beli tunai
Seketika transaksi tersebut dilakukan, si Roy langsung lebih miskin 100 juta. Kekayaan bersihnya -100 juta. FYI nilai ini bisa jadi minusnya lebih banyak karena nilai jual mobil tsb kemungkinan lebih kecil.

Contoh lain lagi apabila Roy juga beli rumah dengan kredit senilai 1 milliar (150 juta DP dan 850 juta dicicil tiap bulan), padahal harga jual rumah tersebut hanyalah 750 juta apabila dibeli dengan uang tunai. Nah seketika Roy melakukan transaksi tsb apa hal yang akan terjadi?
1. -150 juta untuk DP
2. -850 juta untuk utang
3. +750 juta dengan asumsi harga rumah tersebut dijual kembali = harga beli tunai
Seketika transaksi tersebut dilakukan, si Roy langsung lebih miskin 250 juta. Kekayaan bersihnya -250 juta. FYI nilai ini bisa jadi berfluktuasi karena harga properti bisa naik, tapi bisa juga stagnan.

Posisi kekayaan bersih Roy dari kedua transaksi tersebut sudah minus (-) 350 juta.

Di sisi lain, Joni hanya punya motor butut seharga 10 juta kalo dijual dan tabungan sebesar 25 juta. Kekayaan bersihnya plus (+) 35 juta. Hanya berdasarkan informasi tersebut, setujukah agan kalau dibilang si Joni jauh lebih kaya dari si Roy? Kira-kira kalau gaji Joni setengah dari gaji Roy, hidup siapa yang berasa lebih ringan (dari sisi finansial)?

Itulah yang jadi persoalan besar di negeri kita ini, banyak orang menganggap harta merupakan tujuan hidup sehingga berupaya segala cara untuk show up ke publik biar dibilang sukses. Hutang adalah jalan satu-satunya untuk menggapai itu, dan karena sekarang ini perusahaan pinjaman tumbuh sangat massive sehingga untuk berhutang itu sangat mudah, sehingga banyak masyarakat indonesia yang terjebak dalam lingkup tersebut.

Ya jelas si joni lebih kaya karena tidak punya hutang tadi, tapi anggapan kaya tersebut jelas tidak berlaku di zaman sekarang ini. Orang akan menganggap si joni ini miskin kalau dibanding roy yang punya mobil dan rumah, walau berhutang.

Namun sekarang nampaknya sudah menjadi hal yang lumrah ketika seseorang ingin terlihat kaya dengan memperbanyak utang, seperti membeli barang barang mewah seperti mobil dan lain sebagainya, padahal faktanya mereka kesulitan setiap bulannya namun itu tertutupi oleh barang mewah yang mereka miliki. Namun tetap saja orang orang sekitar akan menganggap mereka orang kaya atau cukup secara finansial karena mereka melihat dari cover.

Saya memiliki cerita tentang ini, saya kenal dengan seseorang yang terlihat "kaya" dari luar, dan sebenarnya saya juga menganggapnya seperti itu. Namun pandangan saya berubah setelah dia curhat tentang utang yang harus dia bayar setiap bulannya. Saya tidak tahu apakah anda akan terkejut atau tidak ketika mendengar total utang yang harus dia bayar setiap bulannya, namun saya pribadi sangat terkejut. Bayangkan saja -+15 juta dia harus membayar utang, angka yang sangat luar biasa.

Namun saya menjadi menganggap wajar akan hal itu, pasalnya dia memang kerja di luar negeri dan pendapatannya sebulan bisa mencapai 15 juta juga. Namun tetap saja untuk orang yang tidak pernah merasakannya, akan menjadi pertanyaan kenapa sebabnya mereka memiliki gaji yang sangat tinggi, namun utang mereka juga setara dengan pemasukannya tiap bulan? cukup aneh, namun saya tahu itu aneh karena saya mungkin tidak merasakan, karena memang standar kehipuan orang pasti beda.

 Kalau menurut saya Pada dasarnya orang yang benar benar kaya adalah orang yang pandai menjaga privasi yaitu  lebih mengutamakan comfort dan quality , bukan hanya memperlihatkan lebel ataupun brand brand besar.
Kita harus bisa menghitung net worth  yang sebenarnya yaitu dengan menjumlah total aset yang kita miliki dikurangi dengan hutang yang kita miliki dari situlah kita bisa benar benar tahu kita kaya atau tidak, bukan itu saja dengan mengetahui jumlah net worth kita bisa tau aset kita bisa berjalan atau tidak.
adapun jenis jenis aset yang perlu kita ketahui yaitu :
1 aset lancar yaitu berupa uang tunai, tabungan di bank dan lain sebagiannya
2 aset pribadi contohnya mobil motor rumah dll
3 aset investasi yang berupa surat tanah, obligasi saham reksadana dll.
Maka dari itu marilah kita sama sama memahami arti net worth yang sebenarnya, jangan hanya mengukur dari rumah mobil bagus dan lain sebagainya tapi hutangnya banyak 😃 :)

Kalau saya sih setuju dengan pendapat mereka yang kaya itu bukan di ukur dari materi tapi yang jadi patokan adalah perasaan kita sendiri. Karena meskipun orang lain mengatakan kita adalah orang kaya dan kenyataan nya juga iya, punya banyak uang, aset dimana-mana, rumah mewah, mobil mewah, utang 0, dsb lah. Tapi kita merasa kurang, merasa tak ada gunanya apa yang dimaksud kaya.?
Kebanyakan orang menganggap kaya itu seperti itu yah.? Padahal kaya itu diukur dari perasaan yang kita rasakan, intinya merasa bahagia selalu.

Ane pikir pembahasannya akan sampe di poin ini aja


Pas baca contoh di poin ini ane jadi terkejood kau beli beli barang secara utang berarti jadi minus secara engga sadar ya. Nah kalo misalnya belinya cash juga sama kah gan?

Misal:
~ Roy membeli mobil baru seharga 300juta, karena mobile baru pasti estimasi ke harga second lumayan berbeda, anggap lah ada penurunan harga 50jt. Apakah setelah membeli mobil baru itu berarti kekayaan si roy turun menjadi -50jt?
~ Roy membeli mobil second seharga 250juta, karena mobile second berarti selisih harga jualnya tidak banyak, anggaplah ada penurunan harga 10juta. apakah setelah membeli mobil second itu berarti kekayaan si roy turun menjadi -10juta?

Atau jika mobil yang dibeli dengan cash maka tidak mempengaruhi networth dari roy?

Terus kita sering denger berita di media seperti "harta kekayaan jack maa naik 2T dalam semalam" itu maksudnya kan harta dalam saham yang dipegang oleh jack maa mengalami kenaikan harga sehingga di anggap kekayaannya juga meningkat. Padahal jika saham tersebut di jual secara masal pasti nilainya kan turun, ga bisa semuanya di jual semahal harga market, apakah hal seperti itu juga perlu perhitungan khusus dalam networth gan?

Pada akhirnya kita saling hargai bagaimana orang bertahan hidup dengan cara masing-masing. Tidak ada salah atau benar, karena semua mempunyai konsekuensi-sebab-akibat.
Dulu pernah coba berdiskusi bersama teman bahkan saudara mereka punya pandangan yang bikin mereka tenang.
- Memilih nyicil karena berprinisip, orang kaya di luar sana pada punya hutang kok
- Kalau ga nyicil duitnya emangnya bakalan kekumpul?
- Lagian ngontrak sama nyicil sama aja kok
- Lagian kan nanti tanahnya bisa jadi milik dan harganya akan tinggi

Bagi saya sangatlah tidak masuk akal dengan alasan tersebut, mereka lupa

- Dev /investor /instantsi  dapat untung secara kalkulator
- Perawatan mobil/rumah sama seperti ngontrak
- Rugi banyak di DP dan Bunga
- Ketergantungan tempat, sulit untuk pindah tempat jika sosial tidak nyaman
- Ketergantungan bayar bulanan, syukur kalau kerja stabil, kalau amit amit tidak kerja, tidur pun tidak nyaman

Perdebatan saya hanya akan melukai prasaan mereka yang sudah jatuh dalam lingkaran cicilan, Pada akhirnya kita semua nasehat terbaik hanya untuk diri sendiri. Dan sekarang mau pelan-pelan buat tidak ikut urusan orang lain.

Jadi ingat nasehat dari buku (The Psychology of Money Karya Morgan Housel) Hutang adalah tanda sebuah keserakahan.

Mungkin ada teman-teman yang berkonsentrasi di bidang ekonomi yang bisa menjelaskan dengan lebih rinci. Tapi dari apa yang saya tahu, dan tolong dikoreksi jika salah, harta dalam saham itu disebut sebagai ekuitas pemegang saham. Sedangkan net worth atau kekayaan bersih itu mencakup aset seperti uang tunai, properti, atau SBN. Sedangkan kekayaan berupa saham itu disebutnya sebagai ekuitas dan memiliki cara perhitungan yang agak sedikit berbeda.

Kalau disebutnya sebagai kekayaan bersih saya rasa sepertinya bukan. Soalnya di setiap berita semisal "kekayaan jack ma turun 2T" yang ternyata itu adalah penurunan nilai saham, tidak pernah ditulis "kekayaan bersih jack ma turun 2T". Mungkin kalau masih dalam bentuk saham tidak dihitung sebagai kekayaan bersih, kecuali kalau sahamnya dijual dan dia pegang cash atau menjadi properti baru dihitung sebagai net worth.

Sekali lagi, koreksi jika pendapat saya keliru.

GOOD QUESTION, ga sia-sia ane bikin thread

Ya.

Ya.

Ini adalah konsep depresiasi/penyusutan.

Memengaruhi, cuma tidak separah kalau beli dengan kredit.

Yang di artikel/majalah gitu pakai estimasi gan. Betul kalau semua saham dijual belum tentu hasilnya sama dengan yang di majalah tersebut. Kalaupun nanti artikelnya tentang net worth belum tentu angkanya akurat, karena estimasi aset dan utang tadi. Plus belom tentu wartawan tersebut mendapat info berapa total utang Jack Ma dan berapa total aset dia. Bisa jadi yang dipakai ukuran cuma nilai perusahaan saja yang tercermin dari harga saham. Judulnya sudah bukan "kekayaan bersih" lagi kalau ini, paling "daftar orang terkaya" atau "kekayaan Jack Ma" dsb.

Tergantung agan melihat dari sisi-nya siapa. Dalam kasus personal finance di atas, saham itu juga termasuk aset. Ngitungnya tinggal market price * jumlah saham (ini estimasi kek di rekening bibit/bareksa agan).

Yang agan maksud itu mungkin tentang balance sheet perusahaan yang disebut "Stockholders' equity", itu masuknya nanti ke kolom "Liabilitas & Ekuitas" pada persamaan Aset = Liabilitas + Ekuitas. Beda dengan yang dibahas ;)

Noted.


Sependapat dengan agan mu, kalo penghitungan kekayaan biasanya tetap menghitung cash (kas) dan aset (setara kas). Dulu kalo ga salah juga pas pilress sebelumnya dilaporkan kalo kekayaan sandiaga uno sekian T dengan memasukan aset sahamnya di saratoga, dan prabowo pun sama memasukan beberapa ribu petak tanah dalam jumlah kekayaannya

Yang sulit dihitung itu penyusutan barang elektronik soalnya kalo ga salah ada rumus hitungan penyusutannya

saya setuju dengan pendapat anda, kekayaan bukan di ukur dari segi materi, tetapi juga hati banyak orang kaya yang harta berlimpah tapi tidak punya hati, sering meremehkan orang kecil, menganggap dirinya paling lebih di antara orang laen, di atas langit masih ada langit, jadi jangan sombong jika kita mempunyai banyak harta dan materi, jika kita punya hati yang lapang dan tenang, disitulah letak kita kaya akan hal itu, harta tidak menjamin kita bahagia, tetapi jika kita mensyukuri apa yang ada pada kita itulah kaya yang sebenarnya, dalam kehidupan materi emang penting, tapi jauh lebih penting saling menghargai orang kecil dan membantu siapa yang membutuhkan, ketika kita merasa kaya berartu kita sudah mensyukuri kehidupan kita dan besar hati untuk orang laen dan bantu sesama manusia, karna orang kaya dengan banyak materi belum tentu dia bahagia dan tenang dengan kehidupan dia, karna materi tidak akan pernah puas dengan apa yang sudah kita dapatkan, orang kaya materi tidak akan pernah cukup dengan materi, jadi kita harus kaya hati dan bersyukur apa yang sudah kita miliki, saya kira itu lebih dari cukup.

Saya setuju gan @Kriptogram14, namun kaya hati sejatinya kaya harta, karena harta paling berharga itu adalah kaya hati dan berdampak/mentransfer kepada kehidupan disekitar kita seperti keluarga yang mengatakan harta yang paling berharga adalah keluarga itu sejati mereka yang sudah kaya hati, sebab orang yang tidak kaya hati mengutamakan egonya daripada orang disekitarnya. Membahas kekayaan itu luas, seperti halnya judul yang op buat, jadi alangkah pasnya kaya hati+kaya harta itu akan indah dipandang orang lain. Harta bisa dicari, kebahagiaan pun dicari namun yang diutamakan adalah ketenangan jiwa yaitu kaya hati memahami kekayaan bersih itu penting namun bagi saya lebih penting memahami diri sendiri (kaya hati).

Kalau kita melihat dengan menggunakan perhitungan tersebut, Joni bisa dikatakan memiliki kekayaan bersih lebih tinggi dibandingkan dengan Roy, namun jika melihat siapa yang lebih kaya dan lebih dipercaya oleh bank, tentu Roy lebih baik dibandingkan dengan Joni. Karena bank melihat bagaimana catatan utang berjalan dari seseorang, misalnya Roy membayar kedua barang tersebut dengan lancar tiap bulannya, artinya dia memiliki kesanggupan membayar yang bagus dan hal tersebut bisa menjadi catatan yang baik untuknya. Terlebih tidak semua orang yang men-kredit barang itu bukan karena tidak sanggup membeli, tapi sebagian ada yang menghindari menggunakan cash terlalu banyak dengan tujuan agar tabungan mereka tidak menipis/menggunakan untuk membangun usaha yang lain. Biarpun keliatannya disini Roy seperti mempunyai beban finansial  yang lebih tinggi, namun secara kualitas hidup dia mungkin lebih baik.

Kalau bank tidak nakal seharusnya total utang (dan cicilan) tidak boleh lebih tinggi dari katakanlah 30%-40% penghasilan, kalau lebih harusnya tidak disetujui untuk kredit selanjutnya. Sayangnya bank tier-2 & 3 kadang tutup mata kalau ngasi kredit. Anyway, AFAIK debitur punya kapasitas utangnya masing-masing dengan variabel utama (1) penghasilan dan (2) utang eksisting, jadi belum tentu Roy dinilai lebih baik oleh bank.

Betul, tapi jangan lupa ada satu variabel lagi, yaitu risiko. Kalau terjadi shock/surprise tentu yang tadinya hidup enak bisa kebalik jadi setres kalo ga bisa bayar cicilan. Sedangkan kalo net-worth positif, dia masih bisa bertahan hidup, karena masih ada +cash untuk digunakan. Ga jarang kita mendengar seseorang jatuh bangkrut sampai habis semuanya, ya karena di awal memang net-worth sudah nol atau malah negatif (sudah ga punya apa-apa masih ninggalin utang).

Menarik saya membaca seperti penjelasan dalam mata pelajaran ekonomi, dari yang agan presentasikan untuk hitungan sederhananya seperti itu dan itu cukup menarik jika geledah lebih dalam, terkadang kita juga menjadi cukup pusing dengan standar ekonomi pandangan masyarakat yang notabene lebih melihat pada apa yang mereka lihat, dan ane pikir rata-rata manusia demikian.

Kekayaan bersih, memang bisa kita lihat dari apa yang mereka miliki dan dengan jumlah hutang sesederhana itu, apalagi bagi kita yang sering atau sudah melakukan manajemen uang dengan baik, itu akan mudah terlihat, dari nilai aset yang dimiliki, aset kolateral, liquid cash dan semacamnya bisa di perhitungkan dengan mudah.
Tidak memiliki utang, pendapatan terus mengalir, adalah cara mudah untuk membentuk kekayaan bersih.

Memangnya seberapa penting sih untuk menghitung kekayaan bersih. Bagi saya tidak terlalu penting untuk memahami atau menghitung kekayaan bersih karena bagi saya kekayaan itu ratif terkadang bagi sebagian orang ketika sudah memiliki mobil mewah dan rumah sudah mengggap dirinya kaya. Ada juga kalau sudah memiliki jet pribadi baru mengangap dirinya kaya. jadi, bagi saya yang penting dalam hidup tidak terlilit utang sudah sangat bersyukur dan bisa memenuhi kebutuhan sehari dalam keluarga sudah lebih dari cukup.

Oya tentu diukur dari materi dong, boleh dong kaya dunia akhirat, makanya kalau besok jadi orang kaya jangan meremehkan orang kecil, tapi malah membantu (filantropik) dsb... Jangan sekali-kali punya mental membenci orang kaya, karena malah bikin jadi susah kaya.

Punya catatan net worth dan keuangan yang baik itu penting untuk bisa mengetahui "posisi keuangan" dan membuat perencanaan ke depan.
Misalnya dari catatan agan:
- Kasus I, net worth negatif, kebanyakan utang -> tandanya harus segera berhenti nambah utang dan bekerja lebih giat untuk nutup utang. Selanjutnya utang masih bisa dianalisis untuk tahu yang mana yang paling penting untuk dilunasi duluan, mana yang dampaknya paling besar, dsb...
- Kasus II, net worth positif, kebanyakan aset ada di cash (uang tunai) -> tandanya sebaiknya berpikir untuk diversifikasi aset, ke misalnya reksadana saham, dan sebagainya. Nanti terkait dengan manajemen portofolio...

Kalau tidak ada hutang sama sekali artinya sampeyan memang tidak memerlukan lagi untuk memahami jumlah kekayaan bersih. Ya tinggal jalanin aja gaji perbulan, kalau sudah cukup ya sudah. Thread ini menurut saya lebih membahas ke manajemennya di mana pentingnya untuk mengetahui jumlah total kekakayaan supaya nanti tahu dan tidak salah dalam mengelola keuangan. Termasuk harta dan hutang tadi, jadi kalau sampeyan merasa tidak ada hutang, dan kehidupan sehari-hari mencukupi, saya rasa tidak membutuhkan perhitungan dan manajemen yang rumit untuk itu.

Tentu setiap orang berbeda pandangannya tentang hal ini, memang sebenarnya capaian kekayaan itu relatif dan tidak ada batasannya untuk mengukurnya. Tapi menurut saya capaian kesuksesan itu menurut cakupan wilayah domisili, misalnya jika kita hanya memiliki bisnis di level kabupaten atau Provinsi maka tolok ukur pengakuan mereka hanya dari masyarakat di wilayah itu dan itu lebih kepada pengakuan dan pandangan orang lain. Tetapi jika saya sebagai pelaku bisnis maka tak perlu pengakuan dari siapapun karena yang saya perlukan adalah kepercayaan. Jika kepercayaan dalam bisnis telah tumbuh maka hal-hal yang menyangkut dengan tindakan negatif yang berujung pailit mungkin akan sulit terjadi.

Agar bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan lancar kan bukan berarti ga ada planning jangka panjang gan. Masa iya kalau gaji agan hanya cukup buat makan per harinya, terus agan ga ada upaya untuk menambah daya beli untuk persiapan jikalau agan sakit dst. Tahu konsep kaya gini ga ada salahnya, dan ga rumit juga untuk membantu agan merencanakan keuangan. Ane sendiri punya perencanaan yang melibatkan perhitungan kekayaan bersih kaya gini biar ane tahu kira-kira berapa yang ane harus keluarkan perbulannya (atau dapetin perbulannya) supaya masih bisa nabung untuk berkeluarga dst. Sesimpel bikin file sheet dengan dua tab aja bisa kok membantu kita nyari tahu kebanyakan keluar duit atau engga.

tidak usah jauh-jauh di negeri kita tercinta om.
d daerah rumah saya saja seperti itu. bahkan siapapun yang memiliki mobil dianggap sebagai orang kaya. tidak peduli kalau mobil yang dia beli adalah hasil kredit.

jadi saya sendiri dianggap bukan orang kaya di daerah rumah. ya memang tidak memiliki mobil, hanya motor butut yang malah sudah mati pula plat nomornya 5 tahun lebih. tapi ya sukur meskipun dicap orang miskin atau pra-miskin, ane masih bisa sewa mobil kalau ingin bepergian jauh. selama masih bisa dijangkau dengan motor yang sudah mati itu ya sudah pakai itu saja.

lalu kekayaan bersih saya ya tidak tau pasti om. selama masih ada aset di wallet dan exchange meskipun sedikit ya itu sudah kekayaan bersih, soalnya tidak pernah beli pakai FIAT. pasti dapat dari bounty atau signature  ;D

Kita hidup dimana hutang adalah jalan satu satunya untuk memenuhi kebutuhan ketika sedang tidak memiliki uang untuk membeli sesuatu ataupun tidak memiliki kendaraan, jika di asumsikan memang hal hal yang berbau hutang itu sangat merugikan kita karena bunga yang kita bayarkan juga cukup mahal dan banyak orang yang lebih mementingkan gengsinya daripada kemampuannya padahal gengsi hanyalah akan menyulitkan kehidupan kita. Setiap pandangan orang pasti memiliki pendapat yang sama dimana jika ia memiliki mobil dan rumah mewah adalah orang kaya dan orang orang yang beranggapan seperti itu tidak tahu bahwa sebenarnya apa yang orang tersebut alami.
Dari segi manapun orang yang tidak memiliki hutang memiliki kehidupan yang lebih tenang meskipun tidak memiliki kendaraan ataupun barang branded karena hidupnya bisa tenang tanpa ada tekanan yang setiap bulannya harus memutar otak membayar cicilan, saya sendiri lebih baik memiliki kehidupan seperti si joni hidup apa adanya daripada memenuhi gengsi dengan berhutang.

Betul dan kalau taat lapor pajak pun ini udah otomatis dibuat, tinggal di ulik-ulik excelnya biar pas.

Nah, padahal kalau kredit itu artinya "belum kuat beli tapi dipaksakan."
Kalau memang menunjang karir, ya sebetulnya boleh asal perhitungannya matang. Misalnya tiap hari butuh duit transport dan nanti kalau dikalkulasi hasilnya beda tipis dengan kalau kredit + bensin + servis, ya masih bisa dibenarkan.

Kalau untuk memenuhi kebutuhan masih utang keknya engga deh. Kebanyakan utang dipakai untuk membeli barang yang diinginkan, dan bukan yang dibutuhkan.

iya gan, kita sebagai kepala keluarga harus memenuhi kebutuhan keluarga kita sendiri, kalau lebih bisa membantuk orang tua kita, baik dari pihak istri maupun suami karna kedua itu sama-sama orang tua kita yang wajih kita jaga dan kita rawat, dengan demikian di saat keuangan kita menipis kita sebagai orang nomor satu dikeluarga kita wajib berusaha untuk bisa mencukupi semua kebutuhan keluarga, karna itu sudah menjadi tanggungan kita sebagai seorang kepala rumah tangga, jadi kita harus memikirkan matang-matang dari sekarang untuk kebutuhan kita di masa yang akan datang, kita dari sekarang harus terus berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan semua itu, kita tugas berusaha soal rezeki tuhan sudah mengatur itu semua, jadi terus berusaha jangan sampai mengharapa yang tidak pasti tanpa ada usaha dari diri kita.

Mau sedikit diskusi gan, kekayaan bersih bukan dari jumlah aset dikurangi jumlah utang, tetapi ketika jumlah aset lebih besar dibandingkan dengan jumlah utang. Jadi bukan selisih antara jumlah aset dan jumlah utang gan tetapi selama jumlah aset lebih besar dari jumlah utang itu disebut kekayaan bersih. Itu seinget saya dulu pernah mendengar di salah satu seminar gan.

Itu karena orang kaya adalah mereka yang memiliki pengeluaran minim tetapi pemasukan sebanyak-banyaknya. Dan kalaupun pendapatan tidak besar tetapi memiliki cadangan keuangan yang memadai.

Emang bener sihh gan orang yang pendapatan 10jt tidak selalu lebih kaya dibandingkan dengan orang yang pendapatannya 5jt. Itu karena pengeluaran masing-masing orang berbeda-beda. Ibaran pendapatan 10jt tapi kebutuhannya tinggi seperti bayar cicilan, biaya sekolah anak, makan di resto mewah, dll dibandingkan dengan pendapatan 5jt tetapi pengeluaran sedikit tidak punya cicilan, makan seadanya, punya tabungan, dll itu bisa dibilang mereka seimbang atau setara.

Yang ngasi seminar dijitak aja gan, karena net worth atau kekayaan bersih itu tidak selalu positif. Coba cari di google tentang "negative net worth" atau "kekayaan bersih negatif" dan apa maknanya ;D

Mungkin yang dia maksud adalah bukan dari segi istilah akademik, ya memang ada benarnya kalau kekayaan bersih negatif (atau nol) itu ya seseorang bisa dikatakan ga punya kekayaan (dari segi orang awam).

Betul tidak selalu, makanya sebaiknya dinilai dengan kekayaan bersih agar akurat x lebih kaya dari y.
Tujuannya apa? Agar kita tahu dan bisa mengambil keputusan yang bisa meningkatkan kekayaan.