Bitcoin Forum

Halo kawan-kawan.
Dunia semakin canggih saja tinggal kitanya mau mengikuti atau ketinggalan begitu saja.
Sekarang peran ai sangat berpengaruh terhadap perkembangan zaman. Dimana banyak robot mulai menggantikan peran manusia.
Siap gak sih kita bersaing sama robit ai dimasa datang.mohon tanggapan kawan-kawan semua.

Siap atau tidak siap, waktu itu akan tiba karena kemajuan di dunia industri dan teknologi tidak dapat terbendung lagi. Oleh karena itu sudah tidak ada waktu lagi untuk berleha-leha, kita harus mempersiapkan segla sesuatu sedari saat ini juga, sehingga kita menjadi bagian dari orang-orang yang mendorong kemajuan tersebut dan juga menjadi bagian orang-orang yang mampu memanfaatkan kemajuan tersebut. Karena jika tidak, maka bersiaplah untuk tergerus oleh kemajuan jaman dan anda akan kehilangan pekerjaan anda, terlebih lagi jika anda bekerja dalam bidang pelayanan, translator, supir atau beberapa pekerjaan di bidang lainnya.

Agar kita tidak tersegerus oleh kemajuan jaman, maka cobalah sedari saat ini untuk mempelajari keterampilan-ketrampilan yang memang kecil kemungkinan dapat digantikan oleh hadrinya AI dan Robot. Dan salah satu pekerjaan yang tidak mungkin tergantikan oleh hadirnya robot dan juga AI adalah tenaga pendidik, menjadi seorang guru. Akan tetapi sangat disayangkan di negeri tercinta ini, gaji guru tidak  diperhatikan dan sangat rendah, sehingga ini merupakan pilihan yang kurang tepat.

Selama agan memiliki keterampilan dan kreativitas, maka jangan pernah takut bahwa pekerjaan  agan akan digantikan oleh robot maupun AI. Karena pada hakekatnya kemajuan ini bertujuan untuk mempermudah kita dalam melakukan pekerjaan agar lebih cepat dan efisien, apalagi di bidang pelayanan dan juga administrasi, terutama di bidang palayan publik, yang memang memang ini masih menjadi problematika saat ini, dimana ketika mayarakat ingin membuat persyraratan administrasi itu memerlukan proses yang cukup panjang dan lama. Dan justru ane berharap bahwa pemerintah segera mengadopsi kemjaun ini agar pelayan yang diberikan terhadap masyarakat bisa lebih baik lagi.



Ane setuju dengan pendapat agan, guru adalah pekerjaan yang tidak mungkin tergantikan, tetapi tentu ane juga berharap bahwa kesejahteraan para guru harus diperkatikan, terlbih lagi guru memiliki peranan yang cukup penting dalam mendorong kemajuan dalam bidang apapun itu.
selain guru, pekerjaan yang tidak mungkin tergantikan adalah menjadi seorang petani, karena semaju apapun teknologi dan insdustri, kebutuahn pangan tetap menjadi prioritas utama. Petani yaa.. bukan buruh tani, karena untuk pekerjaan buruh tani kemungkinan cepat atau lambat akan tergantikan seiring dengan terus berkembangnya industri pertanian, yang mungkin nantinya dimulai dari penanaman hingga panen akan menggunakan mesin. Akan tetapi lagi-lagi sangat disayangkan bahwa sektor pertanian dan juga para petani tidak begitu diperhatikan oleh pemerintah, sehingga masih banyak para petani yang masih miskin.

Di tahun ini saya akan wisuda dan menyandang gelar S.AP (Sarjana Administrasi Publik). Saya tidak pernah mengira belum juga saya menyadang gealr tersebut, saya sudah dihadapkan dengan kenyataan yang memang cukup sulit untuk diterima.

Pada awalanya saya memilih untuk mengambil jurusan tersebut, karena memang lulusan Sarjana Administrasi Publik  itu lebih fleksibel dan bisa bekerja dimana saja, entah itu di Bank, lembaga swasta maupun pemerintah atau lembaga apapun itu yang memang berkaitan dengan pelayanan administrasi. Namun sepertinya dengan hadirnya teknologi AI, robot dan otomastisasi, bekerja di bidang pelayanan administrasi cepat atau lambat akan tergantikan.
Namun mungkin sebuah kabar baik untuk saya, bahwa dinegeri tercinta ini, teknologi AI, Robot, dan otomatisasi masih tertinggal jauh dibadingkan dengan negara lainnya, sehingga saya masih memiliki kesempatan untuk bisa mendapatkan pekerjaan sementara waktu sampai memang pekerjaan di bidang pelayanan administrasi digantikan oleh robot dan AI. Dan sepertinya saya juga harus mulai untuk mempeljari keahlian dan keterampilan baru yang memang tidak bisa digantikan oleh AI dan Robot. Dan adakalh sebuah usulan keahlian dan keterampilan apa yang harus saya pelajari.?

Tidak semua hal bisa dan/atau cocok diganti robot gan. Biaya robotisasi itu besar sekali sehingga UMKM ya pasti masih pakai tenaga manusia.
Kita ambil contoh di Mc'D itu udah pakai layanan pencet-pencet tombol, tapi yang masak, yang plating, kasir, dsb masih pakai manusia.

Secara umum belajar bahasa asing saja gan, kalau keilmuan lain nanti menyesuaikan saja karir yang didapat. Kalau pas kerja di jurusan sesuai sekolah ya beruntung, kalau engga ya nanti belajar lagi. Kebanyakan lowongan kerja itu terutama di Indo tidak terlalu spesifik keilmuan, yang penting sarjana & berpenampilan menarik ;D

Seiring meningkatkkan kemajuan, maka skill kita juga harus di upgrade,mulai dari bahasa asing teknologi dan lainnya. Itu sangat lah bagus sehingga skill kita tidak akan ketinggalan oleh zamannya.

Beberapa remote job yang dulu ane pegang juga pada pindah sekarang setelah AI boom. Ada yang tutup ada pula yang kerjanya berubah jadi verifikasi hasil AI bagus atau tidak. Mungkin ga bakal lama juga sih kerjaan itu umurnya. Yang jelas yang hubungannya sama koleksi data dan kerja dengan skill yang rendah kemungkinan bakal diganti pake AI di dunia marketing yang sempat ane geluti. Di sisi lain ane ga begitu khawatir kalaupun dunia kerja agan pada kena demam AI ini. Misalnya AI udah makin jago generate gambar atau cerita pendek, tools buat mendeteksi penggunaan AI juga makin banyak jadi kalau ada perusahaan yang usil keknya gampang kena gibahan orang.

Alternatifnya ya agan harus punya skill dan koneksi yang bagus biar bisa dapet kerjaan yang umurnya panjang. Ane rasa koneksi ane kurang banget sih, keknya bakal lebih gampang kalau punya temen deket yang ortunya pejabat tinggi haha. CMIIW.

Bukan menggantikan, tapi membantu dan mempermudah manusia dalam melakukan pekerjaannya. Pekerjaan seperti 'pendidik' tetap tidak akan tergantikan oleh AI karena manusia [pendidik] yang akan mendidik manusia lainnya agar bisa memanfaatkan teknologi hebat ini.
AI ini bukan sekedar alat, namun bisa menjadi peluang karir bagi manusia. Memahami AI berarti memahami peluang dan kemajuan teknologi masa depan.

Pola pikir bahwa manusia akan tergantikan dengan hadirnya AI seperti menciptakan robot dan peran manusia akan tergantikan merupakan sebuah sudut pandang yang harus dirubah. Jangan takut karena itu tidaklah benar dalam sudut pandang yang lebih realistis walau dinegara canggih sudah kita lihat video bagaimana robot dipekerjakan oleh manusia.

Perkembangan teknologi AI itu adalah hal yg tidak bisa terelakkan, dampaknya akan ada banyak bidang yang siap diisi dengan teknologi AI, misalnya bagian pelayanan umum, administrasi, atau pekerjaan-pekerjaan lainnya yang membutuhkan repetisi. Teknologi AI itu sudah semakin cerdas dan berkembang signifikan, jika dilatih lebih lanjut, maka akan ada banyak pekerjaan yang bisa tergantikan.

Namun itu bukan suatu hal yang perlu untuk ditakuti. Karena biarpun teknologi AI itu berkembang signifikan, namun akan ada pekerjaan baru yang muncul dan peluang bisnis yang bisa kita jalankan, misalnya UMKM, keamanan cyber, blockchain, dan masih banyak peluang pekerjaan/bisnis yang bisa kita telusuri.

Jangan jadikan alasan teknologi AI ini membuat kita takut dan putus asa terhadap pekerjaan di masa depan. Intinya itu kembali lagi ke diri kita masing-masing apakah kita mau belajar dan upgrade ilmu-ilmu baru yang bisa membuat kita lebih kompetitif dan mampu untuk bersaing kedepannya.

Seperti yang disampaikan oleh mas @Juse14, siap atau tidak siap, kita harus siap tapi sepertinya peran manusia masih tetap digunakan khususnya di Indonesia apalagi Indonesia masih belum siap untuk menggantikan peran manusia dalam mengerjakan banyak hal. Memang mungkin di dunia industri, penggunaan robot sudah dilakukan tapi untuk aktivitas sehari-hari, sepertinya kok belum siap apalagi dari segi infrastrukturnya. Tapi entahlah, ini mungkin hanya perasaan saya saja jadi tolong di maafkan.

Saya penasaran dengan hal-hal apa saja yang akan digantikan oleh robot AI. Apakah itu nantinya akan seperti yang ada di film-film futuristik ya? Kalaupun iya, wow kita sudah berada di zaman yang sangat sangat modern ;D

Jaman semakin berkembang maka teknologi semakin maju dan juga sangt canggih. Tentu saja kita tidak bisa menolaknya, siap tidak siap kita harus menerimanya. Makanya agar kita tidak ketinggalan, kita harus mengikuti dan harus bisa beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang ada. Dengan adanya tekonologi AI seharusnya akan membuat kita lebih kreatif dan terus mengasah ketrampilan lagi sehingga ini akan mudahkan kita untuk beradaptasi.

Memang harus di akui teknologi AI ini luar biasa,bahkan banyak orang mengatakanteknologi AI ini bagaikan pisau bermata dua bisa di gunkan untuk hal positif dan negatif. Tapi perlu di ketahui juga esensi kemajuan tetap bergantung pada manusia yang mengendalikannya. AI tidak bisa mengantikan manusia, tapi bagaimana kita memanfaatkan AI yang memperkuat kreativitas dan lain sebagainya. jadikan AI itu sebagai mitra untuk kita bukan sebagai ancaman bagi manusia. Bersaing tentu ada di bidang-bidang pekerjaan tertentu, karena akan banyak pekerjaan akan lebih efektif kalau menggunkan robot, tapi tidak semua pekerjaan dapat di lakukan oleh robot.

Untuk posisi tertentu peran manusia memang tidak bisa digantikan, tetapi pasti, penggunaan robot dalam dunia industri misalnya akan jauh  lebih meningkat kedepannya. Dapat di mengerti, hal tersebut dapat memangkas biaya produksi, dan memberikan keuntungan lebih besar di tengah meningkatnya tarif pajak disetiap Negara.

Tidak menutup kemungkinan penggunaan robot untuk menopang aktivitas sehari-hari juga akan meningkat dan akan terjadi dalam waktu dekat, dan sejujurnya perkembangan teknologi memang sangat cepat. Meskipun film hanya sebatas fiksi, saya pikir itu telah mencerminkan sebagian dari apa yang akan terjadi dimasa depan. Dulu, saya bahkan tidak pernah membayangkan, karya tulis, gambar, dan video bisa dibuat dengan AI, dan kita hanya perlu memberikan perintah yang di inginkan.

Beberapa pekerjaan memang akan didisrupsi oleh AI tetapi tidak semuanya dan AI hanya menjadi bagian alat pelengkap agar pekerjaan menjadi efektif dan efisien, saya tidak menafikan diri bahwa AI itu memang sebuah ancaman.

Namun tetap AI itu memerlukan prompt sebagai bentuk perintah agar mereka melakukan sesuatu dan itu tentunya akan di lakukan oleh manusia karena AI tidak memiliki kesadaran sendiri sehingga akan tetap membutuhkan manusia untuk menjalankannya, berbicara siap tidak siap itu tidak akan menjadi pembicaraan penting karena sepenuhnya kita harus siap akan hal itu di masa depan tanpa menawar diri bahwa kita tidak siap.

Saya rasa cara berpikir saya sedikit berbeda dalam hal ini. Dan saya dengan robot Ai tidak pernah terpikir akan menjadi pesaing dengan diri saya pribadi. karena menurut saya pertanyaannya adalah bukan siap gak sih kita bersaing sama robot ai di masa depan? tapi menurut saya pertanyaannya adalah siap tidak sih kita memanfaatkan robot ai untuk bisa meningkatkan kualitas hidup kita, baik dari segi ekonomi seperti pekerjaan ataupun untuk ke praktisan hidup kita lainnya.

Dan menurut saya orang yang akan menang adalah mereka yang mencoba beradaptasi dengan ai dengan memanfaatkan ai itu sendiri. Jika pekerjaan banyak yang digantikan oleh robot AI. maka kita harus bersaing dengan orang lain dalam memanfaatkan ai tersebut. Karena nantinya ke ahlian yang dibutuhkan adalah mereka yang bisa mengoperasikan robot ai itu sendiri. Jadi kita harus mulai belajar tentang AI dan seluk beluknya dari sekarang jangan sampai kita tertinggal oleh orang lain dalam hal ini.

Apakah di Indonesia akan dengan cepat proses migrasi dari Human ke Robot? coba pikirkan dulu berdasarkan kondisi, letak geografis, dan pertumbuhan ekonomi maupun digital dapatkah kesenjangan yang begitu jelas?

Sebetulnya untuk sampai di titik pergantian ke robot harus selaras dulu kondisi di negara kita. Tapi karena sejauh yang saya tahu masih belum menjamin apalagi teknologi canggih masih dijangkau oleh segelintir orang dan perusahaan peluang kita dengan SDM yang ada masih tetap memegang kendali.
Nah dengan demikian berapa waktu yang dibutuhkan untuk Indonesia mencapai titik sebagai negara super maju yang segalanya melibatkan robot? mungkin 30 - 50 tahun ke depan bahkan bisa saja lebih. Mengingat proses pertumbuhan negara berkembang dan maju jelas tidak bisa disamakan. Contoh besarnya China yang hampir sudah serba canggih, teknologi, dan Robot sudah bisa tumbuh pesat. Otomatis masyarakatnya wajar dituntut untuk siap. Di Indonesia itu hampir 100%  sepenuhnya belum siap.

Sejauh ini kita itu hanya menjadi pasar dan menjadi korban dari kemjuan jaman, termasuk dengan hadirnya AI dan robot. Negara kita tercina ini dan juga masyarakatnya masih belum mampu untuk mengadopsi teknologi tersebut. dan bahkan pembangunan IKN yang dengan segala kecanggihannya, yang digadang-gadang menjadi kota masa depan entah apa kabarnya.? Tetapi ini bukan berati Indonesia kekurangan SDM unggul, karena bahkan dalam kompetisi Robot Internasional, talenta-talenta muda asal Indonesia berhasil menyabet 9 mendali di Robogames 2024 di San Francisco, hanya saja seperti yang kita tahu bahwa di negara tercinta ini sangat rendah sekali yang namanya apresiasi dan pemrintah yang melek terhadap hal tersebut.

Memang pada saat ini negara kita tercinta ini masih jauh dari kata maju, tetapi sekali lagi ini bukan alasan untuk kita berleha-leha, untuk mendapatkanpeluang dan pekerjaan di negara kita ini cukuplah sulit, oleh karena itu kita harus terus memperdalam skill dan juga kretivitas yang kita miliki, agar kita tidak hanya mampu bersaing di dalam negeri saja tetapi juga di dunia Internasional, bersaing dengan negara lainnya sekalipun kita tidak mendapatkan dukungan dari pemerintah.

Sebenernya siap ga siap maka kita harus siap karena bagaimanapun juga ini adalah sebuah tuntutan yang memang kita tidak bisa hindari apalagi mencoba untuk memilih bertahan di zona nyaman yang ada karena justru itu membuat anda akan terlihat menjadi semakin sulit untuk membuat gebrakan dan upgrade diri yang pada akhirnya itu justru akan lebih mudah untuk anda tersingkirkan oleh AI.

AI difungsikan untuk mempermudah pekerjaan manusia tetapi memang tidak bisa dipungkiri bahwa kecerdasan yang dikembangkan ini semakin lama semakin sulit untuk dikejar jika memang kita hanya menyikapinya biasa-biasa saja. Bukan berarti dalam hal ini saya tidak menganggap AI adalah hal yang bagus tetapi sampai sekarang memang bahasanya persaingan sepertinya bukan hanya dengan manusia saja kita bersaing tetapi juga dengan kecerdasan buatan ini yang membuat kita mau tidak mau harus meningkatkan kualifikasi kita agar tidak tersisih. Bohong jika tidak khawatir karena tentu saja saya pribadi sangat khawatir tetapi memang dengan fokus bahwa AI hanya menjadi pembantu kita untuk memudahkan pekerjaan sehingga daripada merasa khawatir secara berlebihan maka lebih baik untuk fokus dalam peningkatan kualifikasi diri kita sendiri sebagai bentuk survive yang kita lakukan untuk mengarungi kehidupan.

Betul, sebagai perbandingan saja dalam penggunaan transaksi jual beli dengan system digital. Di negara kita sendiri bisa dikatakan masih butuh waktu yang lama untuk bisa melihat penggunaan digital payment sebagai yang utama. Proses pengadopsian teknologi tidaklah mudah terutama dinegara2 yang statusnya masih berkembang termasuk negara kita. So untuk melihat kemungkinan robot menggantikan peran manusia secara besar2an di negara kita ini, saya rasa itu masih sangat jauh. Ini sebenarnya tantangan buat generasi2 muda (yg mungkin sekarang masih bocil atau mungkin generasi2 yang belum lahir). Kalau buat generasi saat ini, saya rasa ga akan begitu merasakan efek dari fenomena robot ai yang menggantikan peran manusia.

Itu memang benar Mas apalagi di negara kita dimana kondisi dan situasinya sangat berbeda dibandingkan dengan negara lain. Disini masih ada pekerjaan-pekerjaan yang harus menggunakan fisik dalam bekerja. Dan tidak bisa dibayangkan jika nantinya tugas-tugas mereka digantikan oleh AI atau robot AI. Ya sepertinya perusahaan-perusahaan besar yang siap dengan teknologinya yang akan menggunakan AI sehingga mengurangi biaya-biayanya.

Kita tidak pernah membayangkan nantinya penggunaan robot dalam aktivitas sehari-hari akan terjadi dan dulu kita mengira itu adalah hal yang mustahil. Tapi seiring dengan perkembangan teknologi, semuanya mungkin dan bisa terjadi di masa depan. Entah tahun depan, dua tahun lagi atau bahkan 5 atau 10 tahun lagi. Jadi kita harus siap dan mempersiapkan diri jika hal itu terjadi sewaktu-waktu.

Sekarang memang belum bisa Mas tapi nantinya, pasti akan bisa apalagi ada imbas dari negara-negara besar itu dan mereka jelas akan mengekspansi barang-barangnya ke negara-negara lainnya.  Mereka pasti akan menjual teknologi ke negara lain dan pada akhirnya teknologinya juga akan digunakan oleh negara-negara itu.

Kalau untuk SDM, saya yakin kita tidak kekurangan talenta-talenta muda yang memiliki keinginan untuk memajukan teknologi ataupun hal lainnya. Tapi sayangnya, mereka terkendala oleh sarana dan prasaran dan belum lagi untuk masalah izin ketika mereka ingin melakukan sesuatu atau percobaan-percobaan yang diharapkan bisa berguna.

Kita harus bisa bersaing dengan negara-negara lainnya minimal dengan negara-negara di Asia Tenggara dulu. Negara ini pasti bisa berkembang jika semuanya bersatu.

bisa dikatakan bahwa teknologi industri di indonesia tertinggal jauh dibandingkan dengan industri-industri seperti cina, jepang, dan negara-negara lainnya... mungkin kita memerlukan waktu 10 tahun atau lebih untuk bisa mengadopsi teknologi terbarukan seperti artificial intelligence, machine learning, dsb. apalagi jika kita melihat kualitas dari sumber daya manusia di indonesia itu belum mumpuni untuk menghadapi perubahan teknologi seperti ini.. hal tsb membuat industri indonesia belum siap untuk mengadopsi industri 4.0.

ini adalah kesalahan dari pemerintah yg tidak fokus terhadap pengembangan sumber daya manusia, dan lebih memilih untuk mengejar program-program yang bersifat infrastruktur fisik dan pencitraan politik saja, daripada investasi jangka panjang pada SDM dan teknologi digital.


ada banyak pekerjaan yg bisa digantikan oleh AI. misalnya kaya customer service, kasir, administrasi, robot gudang.. intinya ada banyak pekerjaan dasar yg bisa digantikan dengan menggunakan AI. namun biarpun ada beberapa pekerjaan yg digantikan oleh robot AI, tetap akan ada peluang pekerjaan pada area-area yg tidak bisa di cover AI.

em..iya juga sih gan memang sebenarnya yang terpenting adalah kita yang harus kreatif semaksimal mungkin dalam segala hal karena memang kita itu akan bersaing dengan orang orang dan yang pasti siapa yang paling bisa memanfaatkan robot ai tentu akan menjadi orang yang sukses karena tentunya dengan menggunakan robot ai semuanya menjadi gampang dan mudah jadi tentu dalam hal ini ya tentunya ilmu yang di perlukan karena dengan banyak ilmu kita menjadi mengerti apa manfaat dari ai dan robot ai.

ya memang benar gan tentunya pasti orang yang menang adalah mereka yang bisa beradaptasi dengan baik dan bisa memanfaatkan robot ai di tambah dengan ilmu yang banyak ya tentunya pasti ada potensi besar suatu saat nanti mau tidak mau kita itu akan banyak berkecimpung dengan robot Ai. ya tentunya gan kalau saya yang menjadi bingung adalah kasihan bagi masyarakat yang miskin dan tidak mempunyai pengetahuan yang banyak maka sungguh sangat kasihan karena pasti kalau banyak pabrik dan sebagainya di ganti dengan Robot Ai maka pasti pengangguran akan banyak. karena pasti dengan robot Ai maka tentu berpotensi tidak akan membutuhkan tenaga kerja yang banyak. namun ya sekarang sebenarnya kita tidak ada pilihan karena sepertinya mau tidak mau suatu saat akan terjadi dimana Robot Ai akan di gunakan oleh banyak orang. ya tentunya memang benar gan kita harus bisa beradaptasi dan siapkan segalanya supaya kita bisa sukses dan maju dalam perekonomian kita. jadi memang benar yang agan bilang tentunya bagi yang belum belajar tentang ai sekarang harus mulai belajar. ya apapun yang terjadi semoga kita semua bisa terus maju dan sukses dalam hal perekonomian.

Keahlian yang harus dimiliki oleh setiap manusia pada saat ini adalah keahlian yang tidak dapat ditiru atau dilakukan oleh AI karena kalau keahlian tertentu dari manusia masih dapat dilakukan oleh AI, tentu peran manusia juga akan tergantikan gan. Jadi siap atau tidaknya kita dalam menghadapi perubahan itu pada saat ini, hal itu akan tetap terjadi secara global dengan merambah ke seluruh sektor pekerjaan yang dulunya dilakukan oleh manusia. Maka upgrade lah keahlian yang belum dapat dilakukan oleh AI supaya keahlian yang kita upgrade itu benar-benar memiliki nilai yang lebih bagus dari apapun pada zaman sekarang ini gan.

Mau tidak mau, siap tidak siap saya pikir tidak ada pengecualian untuk tidak menghadapi kenyataan dari canggihnya teknologi di zaman sekarang, jadi tidak ada cara lain selain meningkatkan skil dan keterampilan kita agar suatu saat kita tidak menjadi salah satu individu yang di gantikan oleh kecerdasan AI, ada beberapa profesi yang tidak bisa di gantikan oleh robot seperti misalnya seniman, desainer, guru dll.
Secara keseluruhan dengan melihat perkembangan teknologi sekarang ya saya juga yakin dalam beberapa tahun ke depan pasti akan banyak sekali pebisnis atau pengusaha yang lebih memilih untuk menggunakan jasa robot karena biaya oprasional sepertinya akan lebih murah, jadi memang tidak ada cara lain untuk tidak tersingkirkan yaitu dengan meningkatkan skil, pengetahuan dan keterampilan.

Saya juga berpikir demikian, ini bukan tentang siap ataupun tidak namun dunia bekerja tidak menunggu kita namun terus dalam perubahan yang maju, jika kita membalikkan waktu kebelakang saya sangat yakin kalau orang di masa lalu tidak menyangkan ada teknologi secanggih sekarang yang serba memudahkan namun akhirnya itu ada, jadi hal yang sama juga akan terjadi di masa depan yang jauh lebih dari yang sekrang ini.
Peran manusia yang dapat di gantikan dengan AI pada banyaknya bidang pekerjaan itu akan terjadi, itu tidak bisa di hindari dengan teknologi yang semakin di kembangkan sekrang ini.
Jadi untuk kita memang tidak ada pilihan lain, dan secara terpaksa harus belajar untuk menyesuaikan itu.

Betul mas, zaman semakin canggih dan jika kita mengharapkan inovasi dan zaman menunggu kesiapan kita maka saya rasa kita akan menjadi seseorang yang naif disini karena pada faktanya untuk saat ini bukan tentang siap atau tidak tetapi kita mau survive atau tidak ditengah kecanggihan tegnologi saat ini karena kalo kita tidak siap dan masih menggunakan cara konvensional ya kita akan tertinggal dan mungkin tidak sanggup untuk mengejar atau mengikuti perkembangan saat ini.

Kita tidak perlu denial karena zaman sudah berubah sehingga mau tidak mau jika kita ingin tetap hidup dengan layak dan setidaknya nyaman untuk versi diri kita sendiri maka kita harus bisa menyesuaikan diri dengan segala perkembangan yang ada karena jika langkah yang kita lakukan berbanding terbalik dengan menutup diri dari segala perkembangan yang teerjadi maka kita akan semakin tertinggal dan SDM yang kita miliki semakin terbelakang nantinya.

Artinya kalau mau upgrade keahlian, kita harus memiliki kemampuan yang tidak dimiliki oleh AI dong?, tentunya keahlian yang bukan termasuk ke bidang IT, dan sejenisnya?. tentunya sulit, dimana saat ini semua pekerjaan, atau kemampuan seseorang itu sudah sangat tergantung dengan gadget. Akan cukup mustahil kalau melakukan secara manual, semisal membajak sawah pakai cangkul, atau membuat sebuah inovasi dengan melakukan alat manual. Karena saat ini semua pakai mesin yang terkomputerisasi dengan AI. Ya bahkan untuk penelitian ke jenjang yang lebih tinggi pun masih butuh AI untuk mencari referensi ilmu.

Artinya kalau untuk upgrade hal yang tidak bisa dilakukan AI itu sangat mustahil untuk berkembang. Logisnya, untuk upgrade, kita hanya mengimbanginya, jangan sampai ketinggalan, karena AI sendiri pun dibikin oleh manusia, sehingga tidak akan mungkin kemampuannya melebihi manusia itu sendiri kecuali kalau programnya itu error.

Dunia tidak akan digantikan oleh robot untuk semua srktor. Jika pemikiran bahwa semua bidang akan digantikan peran manusia olrh robot, maka kita tidak sedang hidup di bumi, tapi di planet lain.

Kemajuan dunia dengan teknologi yang semakin hebat harus siap dan kita akan bersinergi dengan kemajuan tersebut. Kita harus siap dan mempersiapkan mulai dari sekarang.
Bukti kita siap dan AI itu bukan sebuah musibah bagi manusia adalah banyak pelaku ekonomi kreartif yang sudah memanfaatkan kemajuan ini.

Saya pikir itu benar, kita tidak perlu menyikapi perkembangan teknologi ini secara berlebihan, AI hanya untuk memudahkan kerja manusia bukan untuk mengganti manusia, mungkin hanya sebagian manusia yang kehilangan pekerjaan karena AI dan jika kita melihat itu lebih dalam dikarenakan kerja berat dan ada yang mengambil keuntungan dari itu seperti pengusaha besar.

Dan untuk kalangan menengah kebawah juga sangat banyak terbatu dengan AI, jadi intinya kita hanya perlu lebih update saja untuk mempelajari banyak hal hal baru dan saya yakin kita akan menguntungkan hal karena itu bukan justru malah takut kalau pekerjaan kita akan di gantikan oleh AI.

Tidak semua bidang pekerjaan, AI bisa melakukannya seperti di bidang kesehatan.
Bisa juga meminta bantuan chatGPT untuk menanyakan dengan memasukkan prompt bidang apa yang tidak bisa dikerjakan oleh AI. Langsung mesin itu memberikan jawaban.

Menurut saya sih, teknologi ini perlu dipelajari seperlunya saja. Kalau orang malas, jangankan karena kecanggihan teknologi semacam AI, tanpa itu juga manusia seperti itu akan tenggelam oleh keadaan karena manusia yang rajin akan terus jaya.

untuk sekarang ini iya tidak semua sektor akan digantikan oleh AI, namun teknologi AI berkembang dengan sangat signifikan dalam beberapa tahun belakangan ini dan setelah itu akan ada teknologi yang muncul bernama 'AGI' yang memiliki kecerdasan selayaknya manusia, jadi dengan pasti perkembangan AI itu akan menggantikan pekerjaan manusia, dan mungkin saja di masa depan akan membuat manusia hanya bersantai saja dan menikmati hasil.

namun untuk mencapai kesana membutuhkan waktu mungkin berpuluh tahun lagi, dan mungkin saja kita semua tidak akan melihat hal tersebut terjadi karena sudah dipanggil Tuhan terlebih dahulu. jadi untuk sekarang ini kita harus mempersiapkan diri untuk bisa bersinergi dengan teknologi AI dan memanfaatkannya untuk meningkatkan produktifitas atau menemukan berbagai peluang usaha. karena bagi orang yg menolak perkembangan teknologi, mereka akan tertinggal dan tidak bisa berkompetisi kedepannya.

Mungkin lebih 10 tahun Mas karena melihat faktor SDM-nya yang belum siap dengan kehadiran AI. Mungkin hanya sebagian kecil yang siap sementara kita tidak bisa mengetahui kapan AI benar-benar berada di antara kita. Infrastruktur yang juga belum siap dan memerlukan waktu untuk diganti dengan teknologi yang sesuai. Belum lagi masalah anggaran yang disiapkan oleh pemerintah yang bisa saja digunakan oleh mereka untuk kepentingan pribadi. Entah kapan kita bisa berkembang seperti negara-negara lain.

Jika demikian, tingkat pengangguran di negara ini akan semakin besar. Masih banyak masyarakat yang belum siap menghadapi hal itu akan kebingungan mencari solusinya. Masalah ini perlu menjadi perhatian pemerintah dan memberikan bantuan untuk mereka. Tapi bagaimanapun juga, kita dan mereka hanya bisa mengikutinya saja dan siap tidak siap ya harus siap. Berat memang.

Siap atau tidak kita akan berada dalam kondisi tersebut akan tetapi langkah apa yang perlu kita pikirkan agar tidak menjadi bahagian yang tertinggal terhadap kecanggihan teknologi yang semakin berkembang. Teknologi tidak bisa dibatasi sehingga kecanggihan tersebut akan terus bermunculan meskipun pada titik tertentu kontrolnya ada pada manusia dalam menggerakkan. Robot akan menggantikan manusia dalam katagori pekerjaan tertentu dan lalu bagaimana kita sebagai manusia menanggapi persoalan ini, atau apakah kita akan menyerah dan harus menerima keadaan?

Untuk mempersiapkan itu perlu adanya skill untuk setiap individu karena dengan cara ini kita bisa beradaptasi meskipun nantinya robot akan semakin banyak yang menggantikan manusia. Jadi dari pada pusing mikirin ini itu maka sebaiknya tingkat skill individu sehingga kita bisa menyesuaikan diri di tengah canggihnya teknologi.

Yaa. Sudah seharusnya kita semua menyikapi perkembangan teknologi AI ini dengan pola pikir yang jernih. Karena kecerdasan ai itu cuma untuk meringankan pekerjaan manusia bukannya untuk mengganti perkejaan manusia secara kesuluruhan karena seperti yang agan katakan tidak semua pekerjaan dpat di gantikan oleh tekonologi ai. Bisa kita simpulkan bahwa AI diciptakan untuk membantu manusia layaknya seorang asisten, jadi jangan berfikir akan menggantikan posisi manusia apalagi mengantikan manusi dari kehidupan itu sendiri. Ini ketakutan yang berlebihan, yang pada akhirnya membuat kita selalu tertinggal.

Di saat pekembangan semakin berkembang pesat seperti sekarang ini yang perlu kita lakukan adalah harus beradapasi dengan perkembangan tersebut sehingga kita bisa berjalan sinergi dengan teknologi yang ada. Lagipulan bukankah kita sudah melewati berbagai macam perkembangan teknologi yang ada dari zaman dlu hingga sekarang. Mulai dari pekembangan hp, internet dan banyak lagi tapi ketika bisa beradaptasi kita dapat mendapat manfaat dari perkembangan tekonologi tersebut. Saya sendiri selalu menyakini setelah melihat kemajuan tekonologi dari masa ke masa apabila ada tekonologi baru yang dicipta, pasti akan ada masalah baru yang akan timbul. Akan tetapi masalah baru ini yang berikan pekerjaan baru kepada manusia, dengan kata lain ketika pekerjaan yang hilang 1jt karena ai, maka 2 jt pekerjaan baru lainnya akan muncul.

Kalau masalah pengangguran, mau ada AI atau tidak, Indonesia akan tetap banyak pengangguran karena perusahaan lokal mau pun asing akan tetap memakai orang luar untuk mengontrol AI. Ya, SDM kita masih minim dalam hal mengenal dan mempelajari AI. Jadi, walau AI ini sudah merambah Indonesia, masih butuh manusia untuk mengontrol, dan mengendalikannya, tanpa manusia, maka AI tidak akan jalan sesuai sistemnya, jadi paling gak 50:50 antara AI dan Manusia. Tapi, karena SDM indonesia mengenai AI masih rendah, perusahaan2 akan memakai orang asing untuk mengoperasikannya, kita hanya jadi penonton dan konsumen.