Bitcoin Forum

Jumlah alamat aktif Bitcoin berada pada titik tertinggi di 2021 tapi kemudian terus turun sampai pada level 2014 saat ini seperti terlihat dari grafik:

https://ricsmedia.b-cdn.net/Sharex/active-address-BTC-Des2025.jpg
Sumur: https://bitinfocharts.com/comparison/bitcoin-activeaddresses.html#alltime

Ada beberapa teori yang mungkin mengapa hal ini bisa terjadi:

1. Pengguna lebih suka transaksi via Exchange
Kenikmatan penggunaan exchange membuat pengguna sudah enggan menggunakan dompet non kustodian. Kita tau kalau transaksi BTC antar akun di exchange yang sama bisa gratis meskipun yang ditransaksikan hanya angka database saja. Pengguna juga sudah lebih nyaman simpan BTC di exchange karena lebih cepat kalau mau wede/tukar koin lain meskipun ada risiko duit dibawa lari.

2. Token DEFI yang berbasis BTC (WBTC dsb)
Lain halnya tadi biaya transfer gratis untuk akun sesama exchange, inovasi ini membuat akun-akun di exchange lain bisa mengirim koin yang dipercaya senilai BTC di jaringan yang lebih murah. Ini tentunya akan mengurangi jumlah transaksi on-chain BTC "asli"

3. Bitcoin ETF
Kalau kita terjemahkan dari situs Fidelity:
Sumur: https://institutional.fidelity.com/advisors/investment-solutions/asset-classes/alternatives/digital-assets/fidelity-wise-origin-bitcoin-fund

Artinya semakin banyak opsi untuk trading BTC bahkan tanpa perlu beli barangnya langsung!

Tak ayal semakin sedikit alamat Bitcoin yang aktif dibandingkan dengan dulu karena aktivitas sudah disedot oleh platform-platform tsb.

Apakah ini baik untuk Bitcoin? Apakah kita perlu khawatir dengan keadaan ini ataukah ini malah progres yang bagus?

Saya cukup yakin ini memang salah satu dari dampak setelah disetujuinya ETF Bitcoin. Karena kita tahu orang-orang yang membeli bitcoin ETF lebih seperti orang yang melakukan trade-off. Sehingga data transaksi mereka juga tidak akan tertulis di blockchain. karena transaksi mereka telah terwakili oleh pemilik ETF bitcoin itu sendiri. Sehingga transaksi antar wallet jadi cukup jarang atau berkurang. karena memang banyak yang mulai trade atau beli dan jual di ETF.

Namun tetap perhatikan juga arus masuk dan keluar ETF bitcoin itu sendiri. Apabila memang menjadi sepi juga arus masuk dan keluarnya maka itu pertanda ada penurunan minat. Namun melihat pada data arus masuk dan keluar salah satu ETF Bitcoin besar milik Blackrock yaitu iShares Bitcoin Trust (Blackrock) apakah aktivitasnya berkurang atau tidak. Namun setelah saya lihat sepertinya masih cukup normal walaupun sepertinya arus keluar lebih deras daripada arus masuk.
https://www.talkimg.com/images/2025/12/10/UTY4fd.png
(https://bitbo.io/treasuries/blackrock-ibit/)

Namun alasan lainnya mungkin orang-orang yang membeli bitcoin sekarang lebih suka beli dan simpan dan tidak banyak mentradingkannya. Sehingga bisa jadi ini sinyal bagus jangka panjang karena orang-orang sekarang lebih percaya untuk menyimpannya dalam jangka panjang. Namun alasan kuatnya menurut saya lebih kepada karena ETF Bitcoin sih. Soalnya para pemain besar dunia terutama orang-orang yang perlu jaminan tanpa ingin ribet memikirkan wallet pasti lebih memilih ETF Bitcoin Spot.

Dan alasan orang-orang masih lebih suka bertransaksi lewat exchange juga sangat masuk diakal. karena saat ini semua orang seperti menunggu momen yang tepat. Entah itu menunggu penurunan untuk akumulasi atau juga menunggu kenaikan untuk menjual.

Penyedotan aktivitas on-chain memang terlihat jelas karena kemudahan yang ditawarkan platform-platform sentral sekarang, pengadopsi tidak harus memiliki pikiran tambahan mengenai keamanan aset mereka yang sebenarnya semu.

https://talkimg.com/images/2025/12/11/UTyq4w.jpeg

Dari situs yang kamu berikan, saya coba membandingkan alamat aktif BTC & ETH, terlihat bahwa penurunan hanya terjadi pada alamat aktif BTC sementara ETH masih tetap stabil & cenderung naik. Bukan berarti ETH tidak diperdagangkan di pasar, kedua aset tersebut sama-sama diperdagangkan, namun apa yang membuat seolah orang tidak yakin menyimpan BTC di alamat mereka sendiri?

Penurunan jumlah pengguna alamat aktif Bitcoin menunjukkan bahwa sekarang ini banyak orang tidak terlalu memusingkan diri untuk menggunakan wallet non-custodial untuk mengelola aset mereka. Kebanyakan mereka menggunakan CEX atau pihak ketiga untuk mengelola aset mereka karena dinilai lebih mudah dan memiliki antarmuka yang lebih ramah kepada mereka. Apalagi ketika tujuan mereka itu hanya untuk sekedar investasi biasa atau trading, menggunakan CEX atau layanan ETF jadi lebih praktis karena semua proses beli, jual, dan penyimpanan aset sudah diurus oleh platform tanpa perlu repot mengelola private key sendiri.

Belum lagi soal pengetahuan tentang pentingnya untuk memiliki kendali penuh atas aset mereka sendiri melalui wallet non-custodial. Kebanyakan pengguna hanya paham bahwa Bitcoin itu adalah aset digital yang bisa dibeli dan dijual untuk mencari keuntungan, mereka tidak benar-benar paham kalau Bitcoin itu dapat dikelola mandiri di wallet mereka sendiri. Ketidaktahuan mereka pada pentingnya konsep self-custody membuat mereka merasa bahwa menyimpan aset di CEX sudah cukup aman, dan mereka tidak memerlukan wallet non-custodial untuk dapat mengelola aset mereka sendiri.

Dan kemungkinan besar tren ini akan berlanjut, apalagi ketika lebih banyak orang sekarang ini terekspose dengan iklan exchange yang dengan tampilan modern, mudah digunakan, dan terintegrasi dengan berbagai fitur seperti staking, lending, dll, orang kebanyakan akan lebih memilih untuk menggunakan CEX dibandingkan dengan menggunakan wallet non-custodial.

Kepercayaan terhadap Cex dan ETF mungkin sekarang menjadi jauh lebih besar. Lagi pula dengan backingan dari perusahaan raksasa seperti Blackrock siapapun pasti akan lebih mudah mempercayainya.

tetapi tentang aktivitas lalu lintas ETH baik dalam alamat dompet aktif atau  semacamnya akan tetap selalu ramai walaupun ETF ETH juga sudah ada. karena kita tahu ETH memiliki ekosistem yang besar bahkan termasuk ada stable coin didalamnya yang juga akan terus menerus dipergunakan dan membuat aktivitas onchain akan tetap ramai dijaringan ETH.

Jika benar orang-orang mulai lebih mempercayai Cex kembali maka itu berarti mereka telah melupakan kejadian-kejadian besar yang telah menimpa Cex di masa lalu yang bisa membuat penggunanya kehilangan asetnya. tetapi bisa jadi juga karena Cex yang bangkrut sekalipun pada akhirnya berusaha mengembalikan dana nya pada para penggunanya dulu yang terdampak malah menjadikan kepercayaan komunitas terhadap cex menjadi lebih tinggi lagi.

Contohnya FTX juga telah mengembalikan sebagian dananya ke penggunannya dulu dan pengembalian putaran selanjutnya juga terus dijadwalkan. (FTX Umumkan Jadwal Ganti Rugi Kreditur Selanjutnya Senilai Rp30 Triliun (https://coinvestasi.com/berita/ftx-jadwal-ganti-rugi-kreditur-selanjutnya))

Tetapi yang sangat disesalkan adalah karena sepertinya tingkat kewaspadaan para pengguna kripto terhadap Cex seperti mulai menurun kembali.

Indikator alamat aktif yang disajikan om @mu_enrico berdasarkan alamat unik (dari atau ke), saya rasa fenomena turunnya alamat aktif ini seperti hal yang biasa mengingat kondisi pasar yang sedang buruk & khususnya harga Bitcoin (BTC) yang terus meningkat dari waktu ke waktu. Jika di masa depan harga Bitcoin (BTC) mencapai $1M, jangan kaget kalau kita akan melihat alamat yang aktif turun drastis berdasarkan indikator (dari atau ke).

Nanti juga kalau ada berita exchange kena hack atau hot wallet lain bermasalah, akan kembali lagi ke semula. Karena pada periode tahun 2021 kan sebelum-sebelumnya sering terdengar kabar exchange kena hack dsb, sehingga mereka balik ke non custody wallet.

Tapi kalau keamanan exchange semakin kuat dan dipercaya, maka ke depan juga akan semakin menurut alamat wallet aktifnya.

Yang punya aset banyak mungkin akan langsung memindahkan Bitcoin (BTC) mereka & menyimpannya sendiri. Tapi untuk ritel kecil seperti saya ini om, sepertinya tidak akan berbuat apapun, lagipula institusi sekarang lebih bertanggung jawab daripada institusi terdahulu, Bybit yang asetnya dicuri oleh Lazarus tidak berdampak apapun terhadap dana client mereka, berbeda kalau kita bandingkan dengan kasus Mt. Gox, mereka memang tetap bertanggung jawab, tapi perlu banyak waktu.

Kalau dibandingkan dengan ETH tentu tidak apple-to-apple karena sudah sewajarnya dApps platform punya lebih banyak alamat aktif untuk transaksi smart contract (DEFI, Operasi Token, dsb) dan yang aktif juga sebagian adalah alamat dengan kontrak otomatis.

Penurunan tajam terjadi di Agustus, padahal harga sedang anget-angetnya... Jadi kalau dibilang pasar sedang buruk ya tidak juga. Ada apakah di bulan Agustus-September lalu? Ane googling belum nemu yang meyaqinkan.

Berarti trend di masa depan memang mengarah ke dompet kustodian dong, artinya transaksi on-chain semakin jarang. Apakah itu tidak berakibat buruk pada tokenomics BTC?

Memang tidak apple-to-apple, saya hanya bingung mengambil perbandingannya darimana lagi karena kompetitor jaringan BTC hanya jaringan ETH. Satu-satunya alasan yang paling mungkin & bisa dirasakan dari turunnya alamat aktif BTC adalah karena orang-orang tidak menyimpan BTC lagi di alamat sendiri, mungkin karena lebih nyaman.

Di sirkel saya, kurang lebih ada 10 orang yang terlibat di kripto & dari 10 orang itu (termasuk saya), hanya 3 orang yang menyimpan aset di alamat sendiri. Dari contoh ini, saya kira kita punya kesimpulan sederhana.