Yang ini juga sempat saya baca dan saya juga percaya kepada berita yang ada dalam situs www.cnbcindonesia.com soalnya beberapa berita yang sering disuguhkan oleh situs itu terbilang sangat akurat dan juga bisa dipercaya atau diambil sebagai referensi awalnya, jadi sudah Fix ya kayaknya Elsalvador sekarang sudah mulai kesulitan dengan adanya koreksi dalam dua bulan terakhir sehingga hutangnya pun menjadi meningkat. Dana yang digunakan untuk membeli Bitcoin tersebut apakah merupakan dana cadangan negara tersebut atau bagaimana? Kalau merupakan dana cadangan, menurut saya mau harga Bitcoin turun sekalipun harusnya tidak jadi masalah; Lain hal kalau misalkan memang dananya aktif semisal digunakan untuk anggaran pembangunan, membayar hutang luar negeri dan semisalnya yang mesti mengkonversi lebih dulu Bitcoin ke mata uang fiat seperti USD tentu dengan penurunan nilai Bitcoin tersebut akan berpengaruh pada jumlah uang fiat yang didapat semisal untuk membayar hutang negara tersebut. |
|
|
|
Tapi klo buat orang yang bener-bener melakukan aktifitas trading, maka sebisa mungkin dia akan mencari cara supaya bisa mendapatkan profit (beli rendah, trus jual saat harga naik) dan kebanyakan akan menggunakan opsi limit order, karena saat trading rata-rata orang pasti sudah memiliki poin entry dan target profit sesuai trading plan mereka.
Nah itu, sesuai fungsinya market instan memang lebih cepat karena langsung mengambil harga yang ada saat itu. Sementara untuk yang memiliki target profit kemungkinan memang lebih memilih opsi Limit order. btw, dulu saya juga sempat menggunakan fitur limit order di exchange luar dan waktu itu masih belajar juga fitur-fitur cara menjual aset kripto itu seperti apa saja.
Klo untuk masalah hukumnya, ya balik lagi ke kepercayaan masing-masing ;D.
Saya juga bukan ahli hukum om :) , mungkin ada banyak yang justru lebih paham mengenai transaksi dalam trading prosedurnya yang baik seperti apa. Lagi pula Aset kripto di negara Indonesia juga kan bukanlah di anggap sebagai mata uang. |
|
|
|
-snip- Selanjutnya untuk robot trading yang sudah berijin dari bappeti apakah benar-benar aman? ???
Kalau 100% aman saya kira tidak juga, berkaca pada beberapa exchange yang sebelumnya sudah mendapat izin dari Bappebti dan sudah terdaftar sebagai calon pedagang fisik aset kripto, tetapi malah ujungnya dibekukan. Namun untuk yang sudah berizin, paling tidak, sudah ada yang mengontrol semisal prosedur dalam penggunaannya, dll.; Dan sekiranya melanggar dari aturan yang diizinkan tentu akan ada tindakan dalam hal ini dari Bappebti. Berbeda dengan yang tidak berizin, kemungkinan besar mau bagaimanapun prosedur mereka menjalankan usahanya ('menjual' aplikasi robot trading) tentu mereka akan jalan terus selama tidak 'ketahuan' dan belum mendapat tidakan dari pihak yang berwenang (Bappebti dan lembaga terkait). |
|
|
|
^ Kok jadi melebar diskusinya ke pembahasan keaktifan member di forum ya?
Untuk trading, saya pribadi saat ini ketika menjual lebih memilih menggunakan opsi market instan/market order, jadi aset yang dijual saat itu langsung dapat hasil konversi-nya, tanpa harus menunggu sebagaimana semisal menggunakan opsi lainnya (Limit order, Stop limit). Hal tersebut bagi saya untuk menjaga kehati-hatian saja, karena dari yang saya pahami dan pelajari, sekiranya aset kripto adalah dianggap sebagai 'mata uang' maka ketika untuk proses penukaran dengan 'mata uang lain' maka harus tunai/cash. https://bitcointalk.org/index.php?topic=5370413.msg59040372#msg59040372 |
|
|
|
entah mengapa dia tidak menyimpan 12/24 word mnemonic seed-nya?, atau mungkin hilang?, saya hanya membacanya di verge [1].
kalau saja dia punya, tentu tidak perlu bantuan hacker untuk mng-crack-nya. Pelajaran penting buat yang lainnya, agar menyimpan mnemonic seed dengan aman untuk mengantisipasi hal-hal seperti hardware wallet hilang, lupa pin seperti di atas, dan semisalnya.
saya juga membaca kalau PIN tersebut masih disimpan/tersalin di RAM trezor, melalui metode dan cara mereka berhasil mendapatkan 5 angka pin tersebut. dan mungkin trezor tersebut belum updated firmware terbaru, karena versi terbaru tidak lagi meyalin ke ram tapi di flash bagian dilindungi (entah di mana itu). jadi walau pun update firmware, itu tidak berpengaruh (artinya pin tidak lagi menyalinnya di RAM) walau pun tentu masih bisa di hack (mikrokontroler STM32) Sepertinya memang si pemilik Trezor One tersebut cukup lama belum mengupdate firmware hardware wallet-nya, mengingat dari yang saya pernah baca kerentanan tersebut sudah diperbaiki dengan adanya update Firmware versi 1.6.1 di tahun 2018 lalu: In February 2018, Saleem Rashid, an independent security researcher and TREZOR contributor discovered a security vulnerability in the memory write-protection operations of the STM32F205 processor, which the TREZOR One uses, and disclosed the issue through our Responsible Disclosure program. Saleem communicated with us professionally, as usual, and assisted where possible. We worked together with him and STMicroelectronics to develop a fix that closes this vulnerability. The update released today contains this fix.
namun yang pasti, hacker tidak akan bisa menghack dari jauh, artinya mereka mesti memiliki fisiknya dulu baru bisa melakukannya. tentunya akan lebih aman menyimpan Trezor di brangkas yang dikunci 2x.
Ya, karena yang ditembus memang berkaitan langsung dengan fisik hardware wallet-nya. |
|
|
|
-Update info agar lebih waspada-Trezor kembali bisa di hack, dalam contoh kasus kali ini yang berhasil 'dibobol' adalah Trezor One. Salah satu yang menarik dari kasus ini adalah bukan hacker-nya yang sengaja membobol karena niat jahat, tapi justru si pemilik Trezor yang memang meminta bantuan hacker tersebut untuk 'membobolnya'. Berawal dari menyimpan sejumlah aset Crypto di Trezor One namun kemudian lupa PIN nya sementara nilai isinya sekitar 2 juta USD.
The researchers in this case found that despite Trezor removing the PIN and key that got copied to RAM during boot-up, the PIN and key were showing up in RAM during another stage. They found that at some point during the firmware update mode, the PIN and key were being temporarily moved to RAM — to prevent the new firmware from writing over the PIN and key — then moved back to flash once the firmware was installed. So they devised a technique dubbed “wallet.fail.” This attack used a fault-injection method — also known as glitching — to undermine security protecting the RAM and allow them to read the PIN and key when they were briefly in RAM. Cuplikan video-nya bisa dilihat di channel-nya Joe Grand berikut ini: How I hacked a hardware crypto wallet and recovered $2 million
Pelajaran dari kasus di atas, bagaimanapun hardware wallet juga punya titik lemah, dan sebisa mungkin (kalau memang tidak ada muncul isu) segera di-update kalau memang sudah ada rilis yang berkaitan security patch dari hardware wallet tersebut. Namun kalau dari sisi si pemilik Trezor One tersebut di atas tentunya senang Trezor-nya bisa di'jebol', karena kalau tidak, tentu aset miliknya tersebut masih terkunci di Hardware wallet :) .
Referensi: - https://www.theverge.com/2022/1/24/22898712/crypto-hardware-wallet-hacking-lost-bitcoin-ethereum-nft- https://bitcointalk.org/index.php?topic=5383049.0
|
|
|
|
Berikut ane coba lihat riwayat sebaran posting agan sejak 2017 hingga sekarang. -snip-
Kalau boleh saran, mungkin diberikan semacam sumber data statistik tersebut berasal dari mana, apakah mengambil sumber dari website milik orang lain atau dihitung manual, atau semisalnya. btw, statistiknya mirip dengan yang saya sebutkan pada post sebelumnya di atas yang saya ambil dari: https://ninjastic.space/user/id/1144312.
Apa hubungannya dengan bahasan "Lomba Merit"? nge- shill? kok saya lihat konten post-nya mirip dengan akun lainnya yang ini. |
|
|
|
Keren banget sih kalau ini, besok tak print dan tempelin di dinding kamar biar menjadi motivasi buat saya, siapa tahu tahun depan saya ada dalam list tersebut bersama master-master, haha.
Kalau di print jadinya still image, bagusnya memang yang berupa animasi jadi terlihat histori step by step dalam meraihya.
saya sangat sulit mempelajari bahasa crypto jujur saya sudah lama bermain di bitcointalk tapi saya tidak semua bahasa crypto saya pahamkan terkadang saya banyak membaca tapi kawan kawan yang legendari ataupun yang ranknya hero mereka sangat pandai posting terkadang saya sempat iri dengan mereka yang join di proyek yang dibayar dengan bitcoin mereka bisa dapat gaji perweek, saya sadar diri juga saya kurang membaca dan banyak tertinggal informasi.
Saya coba lihat statistik posting agan melalui: https://ninjastic.space/user/id/1144312: 56% di board Altcoins (Bahasa Indonesia), 17% di board Bitcoin Discussion, 15% di board Bahasa Indonesia (Indonesian), selebihnya tersebar di beberapa board lain. Dengan kata lain sebenarnya agan cukup familiar dengan banyak board (tentang altcoin maupun bitcoin) dan mestinya dari sana agan banyak mendapatkan materi untuk diskusi ataupun bertanya sesuatu yang mungkin belum agan pahami. Btw, kalau melihat tanggal registrasi akun agan, nampaknya ketika sistem merit berlaku agan sudah mendapat merit otomatis dari forum pada level full member, harusnya itu bisa lebih ringan karena tidak harus memulai dari 0 untuk sampai mendapat 100 merit. |
|
|
|
yang saya maksud itu tidak bisa dengan cepat konversi koin kripto ke dalam rupiah. Toh, kalau ada rupiah digital apa bisa 'bertarung' (aset) dengan koin kripto lainnya?
Kan di atas saya sudah sebutkan kalau mau konversi koin crypto ya ke exchange, dan cari yang memang sudah melisting koin tersebut di sana. Kalau mau nya setiap koin langsung bisa dikonversi semua ke rupiah dengan 'cepat' (versi agan) ya enak banget. Berarti setiap koin aset kripto yang baru muncul pun kalau begitu sudah bisa langsung ditukar dengan Rupiah dong?. Aset kripto itu di Indonesia statusnya sebagai barang komoditas bukan dianggap sebagai mata uang asing. Bukankah seperti Dollar atau mata uang negara lainnya juga kalau mau ditukar ke Rupiah salah satunya melalui exchanger kan?
lalu, fintech di indo itu yang menggunuakan mata uang rupiah apakah itu bukan rupiah digital?
Berarti beberapa kali ada postingan sebelumnya di thread ini yang menjelaskan mengenai perbedaan konsep Rupiah Digital (CBDC) dengan Uang Elektronik berbasis Rupiah yang ada saat ini belum agan pahami definisi maupun perbedaannya. Agan juga bisa menemukan penjelasan singkatnya di Instagram-nya BI. |
|
|
|
Saya sendiri juga sempet lihat penawaran salah satu robot trading di salah satu tv lokal. Nama robotnya Sparta Auto pilot. -snip-
Namanya juga media om, selama bisa mendapat pemasukan dari peng-iklan/penyewa durasi siaran dan yang terpenting selama tidak melanggar kode etik jurnalistik dan belum ada pembuktian sah secara hukum kalau robot trading Sparta Auto Pilot tersebut ilegal tentu mereka tidak akan melewatkan pemasukannya dari peng-iklan tersebut; Dengan kata lain mediapun mestinya sudah paham akan beresiko izinnya dicabut jika memaksa mempromosikan bot atau sesuatu yang illegal tersebut. |
|
|
|
Kalaupun mau menjelaskan ke 'mereka' menurut saya akan lebih sulit apalagi jika orang yang diajak bicara tersebut masih awam tentang jenis trading ataupun teknologi-nya.
Awam sebenarnya tidak masalah, mereka lama-lama bisa paham kalau dijelasin. Yang parah itu kalo pada dasarnya mereka memang benci crypto, mereka tidak akan menerima apapun penjelasan dari kita. Orang-orang seperti ini lebih baik tidak perlu terlalu diprioritaskan. Maka dari itu di atas sengaja saya menggunakan kata "lebih sulit" dan tidak menyebutkan "tidak akan bisa", artinya durasi yang dibutuhkan kalaupun mau mengedukasinya bisa lebih lama ketimbang kepada yang sudah mengerti tentang basic trading/transaksi Bitcoin/cryptocurrency.
Namanya juga manusia gan, punya kecenderungan terlalu cepat untuk menilai dan memutuskan sesuatu.
Menurut ane opini mereka ga salah, mereka hanya belum siap untuk mau mengerti tentang bitcoin cs.
Wajar kalo kena scam karena mereka cuma mau profitnya aja dan masa bodo untuk memahami cryptocurrency/bitcoin
Hmm.. "opininya ga salah ya"? Jadi sekalipun tidak mengetahui ilmunya kemudian main "nyemplung" saja dan ternyata kena scam, ujungnya membuat statement memukul rata kalau Bitcoin itu bla-bla dari satu sisi karena ke "masa bodo"-an mereka tersebut tidak mau disalahkan? |
|
|
|
Potensi Pajak Pertambahan Nilai juga terdapat dalam transaksi cryptocurrency. btw, diskusinya jadi merembet ke pajak :) Saya tidak begitu paham tentang perpajakan, kalau cryptocurrency nya tidak ditransaksikan dalam artian hanya di hold apakah masuk kategori harus dibayar juga pajaknya? Sementara (kalau CBDC di Indonesia sudah dirilis) untuk pemilik Rupiah Digital dalam jumlah tertentu nantinya berarti terkena juga dalam kategori pajak kekayaan, begitukah?
Faktanya adalah bahwa banyak proyek ditujukan tidak hanya untuk berinvestasi atau memperdagangkan cryptocurrency, tetapi juga untuk penggunaan nyata dalam kehidupan sehari-hari seseorang, serta oleh setiap pengusaha, seperti $CRAT, sehingga penerimaan platform independen semacam itu akan menjadi jauh lebih tinggi.
^ Relevansinya dengan diskusi Rupiah Digital apa ya? Dan di atas itu lagi coba mengiklankan sesuatu kah? |
|
|
|
boleh dishare lagi di sini linknya, di thread yang pernah agan buat. thx a lot
Eh... itu di post ke #6 di atas, masih di thread ini sudah saya cantumkan link-nya; Berarti agan belum menyimak/memahami kalimat saya yang ini: -snip- Yang ada adalah proxy ban berdasar IP address yang sebelumnya terdeteksi pernah disalah gunakan. Penjelasannya coba saja dibaca thread yang pernah saya buat (link di post sebelumnya).
Kalau misalkan ingin tetap menggunakan akun yang sudah didaftarkan, namun belum punya sejumlah satoshi untuk menebus proxy ban-nya coba minta tolong OP thread ini atau siapapun yang punya dan bersedia untuk menebusnya, kemudian tinggal agan ganti sejumlah biaya yang dikeluarkannya. |
|
|
|
Nah, itu gan dia pengen masuk sini karena ada banyak pertanyaan di benaknya katanya, tapi dia bikin akun unable to post... kira2 agan punya solusi ngga? atau, apakah btt ini tidak lagi menerima anggota dari indo?
Solusinya sih tinggal kirim sejumlah satoshi ke address Bitcoin yang tertera, pakai wallet pribadi saja jadi tidak terlalu kena banyak di fee-nya, kisarannya berbeda-beda kalau di Rupiah-kan, coba saja agan kalkukasi dan di-konversi jumlah satoshi yang mesti dibayarkannya terlebih dulu agar tau kisaran biayanya. Sebenarnya ada solusi lain, dulu ada yang pernah buat tutorial-nya kalau tidak salah dengan mem-bypass VPN, tapi karena memang tidak etis di publish di forum ini akhirnya di hapus threadnya. btw, tidak ada perbedaan di forum yang sampai melarang user dari negara tertentu untuk bergabung di Bitcointalk. Yang ada adalah proxy ban berdasar IP address yang sebelumnya terdeteksi pernah disalah gunakan. Penjelasannya coba saja dibaca thread yang pernah saya buat (link di post sebelumnya).
Atau menggunakan jasa yang tertera di OP, dengan segala resiko yang mungkin muncul dikemudian hari. |
|
|
|
Saya juga dapat email dari trezor barusan bahwasanya untuk trzor wallet versi web wallet.trezor.io sudah tidak akan bisa diakses lagi pada 31 Januari 2022. Jadi jika ada yg membookmark web tersebut maka akan didirect langsung ke trezor suite untuk mendownload aplikasinya atau bisa menggunakan versi web trezor suite. -snip-
Ya, kalau saya mendapat notifikasi dari Trezor tadi malam (Wed, Jan 26, 11:32 PM). Setelah saya lihat, informasi tersebut hanya pengulangan/pengingat kembali dari yang sebelumnya sudah pernah di infokan akhir tahun lalu agar pengguna Trezor yang masih menggunakan alamat web lama segera beralih ke Trezor Suite. Sedikit catatan bagi pengguna Trezor, mulai 31 Januari 2022 Trezor Wallet (berbasis web browser) tidak lagi disupport, jadi mesti beralih ke Trezor Suite ( https://suite.trezor.io/).
kalau saya saat ini masih menggunakan trezor dengan electrum, jadi belum menjajal versi suite beserta update terbarunya yg seperti mas Husna share di atas.
Saya sendiri belum mencoba penggunaan EIP-712 yang sudah di support Trezor [karena tidak punya Ethereum-nya :)]. Sementara untuk transaksi Bitcoin terkadang saya juga menggabungkan Trezor dengan Electrum, karena lebih simpel. |
|
|
|
-snip- sudah waktunya untuk mencari solusi demi kebaikan sosial dan pemerintahan setempat. Semoga Rusia menemukan solusi terbaik untuk warganya yang sudah investasi pada crypto. Karna kalau langsung diban pun pasti akan banyak yang dirugikan dari kebijakan tsb.
Mungkin proses ban-nya bertahap sebagaimana di China. Namun mau tidak mau salah satu harus ada yang mengalah terutama Bitcoin/cryptocurrency, terlepas dari urusan politik atau lainnya. Saya baca di salah satu media*, selain isu tentang usulan pelarangan penggunaan Bitcoin/Cryptocurrency beberapa waktu lalu, Rusia juga memberi sinyal akan mengeluarkan mata uang digital mereka, yakni Rubel digital. * https://www.cnbcindonesia.com/market/20210603132452-17-250314/rusia-beri-sinyal-keluarkan-mata-uang-digital-bukan-kripto
Kalau saya melihatnya, biar bagaimanapun negara-negara seperti China, Rusia, mereka memang memandang perlu digitalisasi dalam keuangan (mata uang, dll.) namun tetap mereka ingin punya kendali terhadap mata uang mereka sendiri (centralized). |
|
|
|
kalau mereka take profit $4 untuk mendanai pembangunan rumah sakit hewan, tentu ini bukan berita baik tapi buruk. artinya mereka menjual bitcoinnya sekarang. saya rasa kalau tujuan mereka itu, bukan tidak mungkin mereka adalah pemain trading bukan sebagai the real bitcoin digunakan sebagai mata uang, ini harus dipertanyakan lagi tujuan sebenarnya presiden di hadapan dewan.
Nah.. senada dengan om Chikito, kalau memang Bitcoin sudah menjadi mata uang resmi dan tentunya bisa digunakan untuk bertransaksi, kenapa tidak langsung saja untuk mendanai pembangunan RS Hewan tersebut dengan Bitcoin, kenapa mesti mengambil dari 'cuan hasil investasi Bitcoin'?
-snip- jadi, seperti yang saya bingungkan, benarkah bitcoin yang di hold Bukele saat ini 1.801 BTC ;D
Itu dia, karena kalau berdasar informasi pribadi di akun twitter-nya Bukele, yang selalu dirilis adalah saat beli; Logikanya kalau terus beli otomatis jumlah BTC-nya bertambah. |
|
|
|
Apa kabar Rupiah Digital?Barusan saya lihat di salah satu website, yang mengulas tentang CBDC di berbagai negara (Central Bank Digital Currency Tracker), berikut ini peta sebaran negara mana saja yang sudah mulai mengembangkan CBDC termasuk Indonesia dengan Rupiah Digital-nya:  Sumber: Atlantic Council Research, Bank of International Settlements, International Monetary Fund, John Kiff DatabaseNampak Indonesia seperti diketahui memang status CBDC nya masih dalam tahap research.
Sebagai perbandingan dan untuk melihat teknologi apa yang digunakannya, berikut ini 2 contoh dari 9 negara yang sudah me-launching CBDC: 
Referensi: https://www.atlanticcouncil.org/cbdctracker/
|
|
|
|
-snip- Klo menurutku Pemerintah El Salvador kecil sekali kemungkinannya melakukan pemberitaan saat mereka melepas aset BTC-nya, karena selama mereka masih memiliki persedian BTC maka pemberitaan-pemberitaan seperti itu malah akan merugikan mereka sendiri (sebab bisa memicu sentimen bearish dan aset mereka malah akan anjlok).
Terima kasih atas opininya. Masuk akal, salah satu strategi untuk menghindari sentimen bearish, mereka tidak mempublish kalaupun sekiranya melepas/menjual aset BTC yang ada. Menurut saya ada dua opini yang mungkin timbul jika pemerintah mereka membuat pengumuman saat menjual aset Bitcoin-nya; Pertama, karena memang ditujukan untuk mencari margin/keuntungan saat harga sedang tinggi (dan diharapkan dengan pengumuman tersebut akan menimbulkan sentimen bearish sehingga mereka bisa membeli lagi di harga yang rendah); kedua, karena memang sudah tidak memiliki kepercayaan pada nilai Bitcoin atau kalau dalam trading mungkin istilahnya cut loss untuk menghindari dari nilai BTC yang anjlok lebih dalam. -cmiiw-. |
|
|
|
berbicara soal teknologi sepertiny erat hubugannya dengan programmer ya bang. Sepertinya menimba ilmu dalam bidang programmer juga salah satu investasi yang bagus selain dari cryptocurrency dan blcockhain.
Programmer pekerjaannya secara umum memang sudah berkutat dengan teknologi namun tidak semua bisa menguasai bahasa pemrograman. Jenis keahlian tersebut memiliki tingkat kerumitan/jenjang karir-nya tersendiri, peluang pekerjaannya pun dari yang saya coba cari informasinya melalui media itu masih terbuka lebar. btw, blockchain juga sebenarnya tidak terlepas dari programmer dibelakangnya; Salah satu contoh: untuk pemrograman smart contract pada platform blockchain Ethereum, itu diperlukan programmer yang menguasai bahasa pemrograman seperti Solidity/Vyper.
Beberapa referensi: - https://blockchainmedia.id/kiat-mantap-menjadi-programer-blockchain/- https://glints.com/id/lowongan/prospek-karier-programmer/- https://ethereum.org/en/developers/docs/smart-contracts/languages/ |
|
|
|
|
Show Posts
