Tadi saya coba lihat di https://www.binance.com/en/fee/cryptoFee ternyata memang ada beberapa koin cryptocurrency yang fee withdraw-nya 0, namun untuk 'penarikan Rupiah' yang dalam bentuk BIDR akan terkena fee 3885/3889 kalau tujuannya bukan exchange yang ada kerjasama dengan mereka.

Di deskripsi gambar yang tertera Water Resistant, itu terkategori tingkatan paling rendah dalam proteksi/ketahanan terhadap air. Jadi paling tahannya hanya terhadap semisal percikan air atau terkena basuhan air sebentar dan bukan spesialis tahan terhadap rendaman air. Akan berbeda kalau yang tertera adalah Waterproof yang bisa dilihat pada satuan IP (Ingress Protection)-nya produk tersebut bisa tahan terendam air sampai kedalaman berapa meter.

Jadi kalau daerah tempat tinggalnya yang rawan banjir, masih rada riskan juga untuk menyimpan mnemonic seed dari kertas dalam tas tersebut kalau tidak dilindungi lagi dengan lapisan lain semisal dilaminating atau dibungkus lagi dalam plastik kedap air.

Coba agan gabung di grup ini: https://t.me/bitcointalk_id, setahu saya hanya satu itu saja grup komunitas bitcointalk dari Indonesia yang dikelola om Sapta, salah satu moderator board Indonesia.

Note: tetap berhati-hati, karena scammer bisa saja menyamar dan gabung di grup manapun.

Itu maksudnya withdraw aset cryptocurrency langsung dari Binance ke Indodax dan juga sebaliknya biayanya nol karena memang ada kerjasama antar kedua exchange tersebut atau bagaimana? Karena dulu ketika masih sering menggunakan Indodax, seingat saya untuk mengirim aset kripto ke wallet lain semisal beda exchange itu ada fee-nya, kecuali transfer ke antar akun sesama Indodax -cmiiw-.

Untuk fasilitas voucher saya tidak tahu persis apakah mereka akan mengadakan ini juga seperti di Indodax (mungkin agan bisa tanyakan langsung kepiihak Tokocrypto agar mendapat jawaban lebih valid).

Sementara untuk deposit IDR, opsinya saat ini hanya ada tiga, melalui virtual account Bank Permata, Bank Mandiri dan E-wallet Gopay. Saya sendiri belum pernah melakukan Deposit IDR melalui ketiga pilihan metode di atas. Barusan saya coba lihat kalau deposit menggunakan Gopay tidak ada fee-nya (jumlah deposit dengan jumlah yang mesti dibayarkan sama, tidak ada tercantum info fee tambahan), mungkin itu bisa jadi alternatif kalau misalkan akun bank yang agan punya tidak sama dengan virtual account bank yang disediakan saat ini.
Caranya antara lain bisa agan lihat di sini:
https://www.gojek.com/blog/gopay/cara-top-up-tokocrypto/
https://support.tokocrypto.com/hc/en-us/articles/360026173191-How-to-Do-Deposit-in-Tokocrypto-

Saya juga sebelumnya terbesit kesana, mengingat suatu perusahaan untuk bisa mendapat tanda daftar sebagai calon pedagang fisik Aset Kripto ada ketentuan harus memiliki 'modal disetor' dan juga memiliki 'saldo modal akhir' sebagaimana jumlahnya tertera di Peraturan Bappebti No.5 Tahun 2019 dan mengalami beberapa perubahan sehingga nominalnya jadi lebih kecil dari sebelumnya.

Menurut opini saya, seharusnya dana tersebut bisa digunakan sebagai dana jaminan jika sampai terjadi seperti pada kasus BeChipindo, tentunya didasari juga dengan ketentuan hukumnya semisal melalui putusan pengadilan sebagaimana disebutkan di atas sebagai salah satu solusi dalam penyelesaian perselisihan. -CMIIW-

Ya, setahu saya yang berhasil di unbanned namun signature tidak bisa dipakai itu merupakan salah satu kompensasi/pertimbangan admin merujuk pada history kontribusi member tersebut di forum; Dengan kata lain statusnya menjadi temporary ban.

Dulu pernah juga ada yang bahas di SFI (Re: [DISKUSI]Forum Chronicle) contohnya yang pernah di alami @lovesmayfamilis (sekarang akun-nya sudah bisa memasang kembali signature).

Tergantung autoban-nya karena murni kesalahan dari membernya atau bukan. Beberapa waktu lalu saya lihat salah satu member ada yang berhasil memperjuangkan akunnya: Appeal the ban "wedosgibas" account [SOLVED]. Ada member lain yang memanipulasi address yang dimiliki member tersebut dan ketika dia di ban, member @wedosgibas juga kena imbasnya. Meskipun jarang terjadi, tapi dari kasus yang dialami member tersebut menunjukkan kalau autoban bisa saja salah.

---

---

Saya lihat akun apur688 dengan akun OP (namen5326) pernah posting address wallet yang sama (akun lain yang masih terhubung: yoursmiyh),

@OP, akun yang kena hack tersebut bisa agan akses/login atau tidak? Karena kalau kena hack seharusnya tidak bisa login sama sekali (karena kemungkinan besar email atau password login-nya diubah si hacker); Lain hal kalau kena ban, agan masih bisa login namun tidak bisa posting, dll.); Dan saya lihat di https://bpip.org/Profile?id=1346920, akun apur688 statusnya autoban user.

Kalau saya pernah coba transfernya setelah mengaitkan akun di kedua exchange tersebut (setahu saya agar akun di Binance dan Tokocrypto saling terkait mesti menggunakan alamat email yang sama); Lebih praktis saja, dan tentunya harus sudah KYC di kedua exchange tersebut.

Saya kira member yang memanfaatkan kerjasama Binance dan Tokocrypto ini selain untuk arbitrase trading dengan free fee transfer (saya belum tahu apakah semua jenis koin transfer-nya free juga) antara lain untuk jual beli aset Kripto di Binance karena volume trading di sana cukup tinggi kemudian untuk withdraw rupiah-nya melalui transfer BIDR ke Tokocrypto.

Bukan buat baru, tapi yang dimaksud adalah postingan address BTC pada akun agan sebelum dihack tersebut. Kalau belum pernah ada, barangkali pernah posting address wallet koin lain semisal ETH? Nah coba saja sign message dengan addres tersebut untuk membuktikan kalau agan memang pemilik akun tersebut.

Dulu ada juga yang mencoba sign dengan address koin selain BTC ini dan diposting di Meta (entah disetujui atau tidak pengajuannya).
https://bitcointalk.org/index.php?topic=4458727.0

Alternatif lainnya dengan PGP Sign Message menggunakan alamat email yang pernah agan post sebelumnya di akun yang di hack tersebut.

Saya cek website-nya http://www.bechipindo.co.id/ juga sudah tidak bisa diakses, hanya beberapa akun sosmed-nya saja yang masih bisa dibuka.

https://linktr.ee/bechipindo

---

Beberapa bulan sebelum PT Bursa Cripto Prima (BeChipindo) dibekukan Bappebti, itu di kolom komentar Facebook-nya ternyata sudah banyak yang mengeluhkan perihal withdraw yang bermasalah.

Jika merujuk pada Peraturan Bappebti No. 5 Tahun 2019 Bab IV Penyelesaian Perselisihan, ada beberapa opsi yang bisa ditempuh selain melalui musyawarah jika terjadi perselisihan semisal kasus di atas diantaranya diselesaikan melalui Badan Arbitrase Perdagangan Berjangka Komoditi (BAKTI) atau Pengadilan Negeri.

Tidak ada ketentuan mesti berapa bulan sekali agan mengganti password, saran saya sih jangan terlalu berdekatan juga waktunya.
Btw, untuk keperluan mengamankan akun, agan bisa pelajari ini:
- Recovering hacked/lost accounts

Disana ada beberapa kemungkinan yang bisa terjadi pada akun (di-lock/di-ban/di-hack/lupa password) dan bagaimana cara mengatasinya.
Salah satu cara untuk membuktikan kepemilikan akun adalah dengan menggunakan Bitcoin signature.

Pelajari cara membuat Bitcoin signature, antara lain pada thread berikut:
- [TUTORIAL] (ID) Bagaimana cara sign message?!

Setelah bisa, silahkan stake di thread berikut ini agar di-quote dan bisa diverifikasi member lain:
- Stake your Bitcoin address here

---

btw, untuk pertanyaan-pertanyaan seputar forum atau akun, next bisa juga tanpa perlu membuat thread baru, cukup diposting pertanyaannya di thread berikut ini:
- [Q&A] Tanya Jawab Seputar Forum Disini/Ask about this forum here!

Dan thread ini tidak cocok kalau di board altcoins, silahkan pelajari cara memindahkan thread:

Maaf saya quote post-nya di thread ini. Menurut saya disini cocok juga karena bahasan thread lebih spesifik ke perkembangan perdagangan Bitcoin/Cryptocurrency di Indonesia.

Saya baru ngeh perihal informasi pembekuan di atas; Tadi coba cari link informasi resminya ketemu yang ini:
https://bappebti.go.id/resources/docs/siaran_pers_2021_08_25_2336v77a_id.pdf

---

Pelajaran penting yang bisa diambil, sekalipun suatu perusahaan sudah memiliki tanda daftar di Bappebti sebagai calon pedagang fisik aset kripto namun tidak menutup kemungkinan kedepannya bisa saja bermasalah sehingga sampai dibekukan seperti pada kasus di atas. Intinya selektif dalam memilih bursa/exchange dan ingat "Not your Keys, Not your Coins".

Sebelumnya di atas saya lebih menekankan bagi yang memang hanya memiliki satu smartphone untuk 'semua urusan' (termasuk saya juga dulu demikian sebelum punya hardware wallet) agar bisa meminimalisir resiko kehilangan aset, baik yang berhubungan dengan cryptocurrency, mobile banking dan aplikasi keuangan lainnya (yang bisa saja disebabkan hal-hal sepele semisal diakses anak untuk install aplikasi dari playstore, memainkan game, dll).

Kalau ada dana lebih, untuk wallet Crypto masih bisa memilih hardware wallet agar lebih aman dibanding wallet android. Tapi untuk semacam mobile banking tentunya device yang digunakan antara lain smartphone, beberapa tips di atas semisal memasang antivirus, app lock, anti theft, dll. bisa jadi alternatif tambahan untuk keamanan device tersebut.

Versi Android-nya kalau tidak salah 4.2.2 (Jelly Bean); Nampaknya memang waktu itu rom nya juga kena (jadi ingat virus yang menyerang BIOS). Saya lupa dulu sempat di-root tidaknya itu tablet, tapi untungnya memang itu bukan device utama baik untuk mobile banking ataupun wallet cryptocurrency meskipun sempat juga di-tes untuk menjalankan aplikasi minergate (waktu itu hanya ingin tahu cara kerja aplikasi mining di android).

Saya juga tidak tahu persis awalnya seperti apa karena memang dimainin anak-anak dan dalam keadaan online, asumsi saya mereka mengklik semacam iklan yang biasa muncul ketika menggunakan aplikasi edukasi anak atau game gratis dan diarahkan ke link lainnya yang mereka tidak paham.

---

Pelajaran dari contoh di atas, usahakan smartphone ataupun perangkat yang digunakan untuk wallet cryptocurrency atau aplikasi perbankan tidak diinstall aplikasi lain semisal game atau lainnya yang berpotensi memunculkan iklan/link lain; Dan usahakan tidak digunakan anak-anak; Gunakan antivirus dan maksimalkan fitur-fitur keamanan lain yang ada semisal Anti theft, App Lock, dll.

Dari pengalaman saya pada beberapa wallet android, ketika masuk dalam tahap intruksi untuk menyimpan atau pada proses export seed/private key, itu fungsi screenshot di smartphone otomatis tidak aktif dengan alasan keamanan dan memang seharusnya seperti itu; Kalaupun maksa ingin menyimpan melalui foto layar paling menggunakan smartphone/kamera lain.

Berikut ini contoh ketika saya export account key Bitcoin di Mycelium:


Ketika hendak di screenshot muncul notifikasi: Can't take screenshot due to security policy.

---

Dulu saya pernah mengalaminya pada Tablet Android (kebetulan dimainin anak dan entah mereka klik link apa sehingga tabletnya terkena virus/malware); Saya lihat sendiri interfacenya seperti ada yang meremote dan menginstal/membuka aplikasi aneh-aneh secara otomatis, saya coba lakukan factory reset tapi terjadi seperti itu lagi ketika terhubung ke internet, jadinya terpaksa dibawa ke teknisi.

Untuk mendapatkan benefit dari kerjasama Binance dan Tokocrypto memang harus dikoneksikan terlebih dulu akun Binance dengan akun Tokocrypto-nya, baru bisa menggunakan salah satu fitur transfer aset antar exchange-nya.
- https://www.binance.me/en/my/wallet/account/partner/tokocrypto/transfer
- https://www.tokocrypto.com/en/usercenter/wallet/binance-transfer

---

Itu sebelum Tokocrypto bekerjasama dengan Binance atau sesudah ada kerjasama tersebut? Yang dapat free itu setahu saya diantaranya BIDR sebagaimana disebutkan agan @Rengga Jati di atas.
Tadi sempat coba juga transfer BNB dari akun Binance ke Tokocrypto, saya tidak melihat adanya fee. Entah untuk koin lain semisal Bitcoin apakah free juga atau tidak.

---

Ya, untuk databasenya (semisal KYC) tetap mengacu pada masing-masing exchangenya. Jadi ketika buka/menghubungkan akun Tokocrypto dari link Binance, diharuskan KYC di Tokocrypto juga (bagi yang belum KYC).

Tidak gan, selama Node Bitcoin/program untuk memvalidasi transaksi dan block dijalankan oleh banyak pihak/tidak dikuasai 1 pihak (semisal bank oleh pemerintah negara tertentu) selama itu pula sistem yang digunakan Bitcoin akan decentralized sekalipun ada banyak bursa seperti IDX.
Ini berbeda dengan Yuan Digital yang berada dibawah kendali Pemerintah China.

Yang menjadi berkurang adalah tingkat anonimitas dari transaksi bitcoin tersebut jika melalui bursa (terutama terkait KYC) jika dibandingkan dengan transaksi langsung sebagaimana konsep awal pada whitepaper Bitcoin tersebut sebagai A Peer-to-Peer Electronic Cash System.

Terima kasih koreksinya, keliru saya dengan menambahkan angka 0 didepan versi 0.22.0 (kebiasaan melanjut dari versi sebelumnya) padahal pada postingan di atas, saya quote juga https://bitcoincore.org/en/releases/22.0/ dan saya juga sudah menggunakan Bitcoin Core v.22.0 (https://bitcointalk.org/index.php?topic=5196950.msg57958566#msg57958566).

Berarti permasalahan yang membuat penasaran sebelumnya ada dua, pertama dari update minor untuk versi lama dirilis setelah ada versi terbaru dan yang kedua penyesuaian nama pada rilis Bitcoin Core dengan menghilangkan angka 0 (di depan) mulai versi 22.0 ini.