Kemungkinan itu tersimpannya ke directory defaultnya Bitcoin Core, kalau di Windows OS di direktori C di folder "AppData" atau "Application data", secara default foldernya itu di hidden, coba setting pengaturan di Windows eksplorernya untuk bisa melihat hidden folder.

^ Kode link quote-nya sepertinya ada yang keliru (seharusnya itu link ke postingan saya sebelumnya)..,  jadi seolah om sedang diskusi sendiri :)

---

Mungkin jadi silent reader, atau lebih banyak posting di board luar daripada di lokal; Kalau memang dirasa full list kebanyakan atau tidak terlalu ada efeknya, ya coba saja ambil sejumlah poster teraktif saja.

Perlu ditarik dulu definisi dan fungsi dari Blockchain itu apa dan Bitcoin/Cryptocurrency itu apa.
Kalau memang IMF motifnya tidak ingin melepas kontrol terhadap bank central dari negara yang diberikan 'bantuan hutang' seperti pendapat agan tersebut di atas, kan jatuhnya CBDC semisal Rupiah Digital ini masih dikendalikan BI, berbeda dengan Bitcoin/Cryptocurrency yang jelas tidak ada otoritas terpusat yang mengendalikannya.

Dan lagi Rupiah Digital itu belum final nantinya mau menggunakan teknologi apa, karena dari yang saya ketahui ada beberapa opsi dalam hal teknologinya ini:

Ya itu sama juga bisa untuk running node; Bitcoind (Bitcoin Core daemon) merupakan salah satu cara untuk sinkronisasi Bitcoin Blockchain di Bitcoin Core, sementara yang Bitcoin Core GUI itu dikenal juga dengan Bitcoin-Qt. Wajar Bitcoind lebih ringan dari Bitcoin Core GUI diantaranya karena ketika running node user tidak bisa berinteraksi dengan Bitcoin Core semisal untuk transaksi.

Beberapa penjelasan tentang Bitcoind bisa dilihat juga di sini:
https://bitcoin.org/en/full-node#win10-daemon
https://bitcoin.org/en/full-node#other-linux-daemon

Beberapa definisi lain:

Yang di warning IMF kan Bitcoin cs, yang notabene konsepnya bertentangan dengan bank sentral di setiap negara. Sementara untuk Rupiah Digital jelas kewenangannya ada di bawah BI; Jadi saya kira tekanan lembaga keuangan dunia seperti itu tidak terlalu berpengaruh terhadap rencana penerbitan Rupiah Digital ini.

Eh... memangnya website tersebut di atas merupakan salah satu web penyedia Cloud Mining? Setahu saya kalau cloud mining biasanya mencantumkan harga-harga paket/kontrak mining yang ditawarkannya (seperti contoh di genesis-mining). Ini sih seperti hash power broker mirip-mirip NiceHash. CMIIW.

Tetap berhati-hati saja apalagi kalau memang masih baru, dan biasakan cari lebih dulu informasi ataupun review tentang website tersebut, jadi tidak cukup hanya melihat tampilannya saja.

Beberapa informasi yang saya temukan:
- https://bitcointalk.org/index.php?topic=5363351.0
- https://www.scamadviser.com/check-website/goodhash.io
- https://www.scamdoc.com/view/671283

Mungkin maksudnya UU bukan UUD, karena untuk jenis mata uang semisal Rupiah Digital itu nantinya diatur melalui Undang-Undang bukan Undang-Undang Dasar.

Kemudian untuk rancangan UU semisal untuk penerbitan Rupiah Digital juga tidak cukup hanya keputusan dari Presiden tapi mesti juga mesti ada persetujuan dari parlemen (https://www.dpr.go.id/jdih/uu1945 Bab VIII Hal Keuangan).

Barusan saya coba lihat sepintas data dari https://bitcointalk.org/modlog.php, postingan-postingan yang di delete masih dominan dari lokal board Rusia, sementara kalau dari lokal board Indonesia masih tergolong sedikit. Jadi menurut opini saya, sedikit atau banyaknya jumlah post di lokal board belum tentu juga diiringi dengan kualitas post nya.

Saya lihat ini jadinya seperti dobel list, karena untuk list yang dicantumkan terakhir itu sudah diwakili dengan list yang di atas; kurang efisien saja saya kira; kalau boleh saran pilih saja salah satu.

Jadi kalau memang benar demikian pada tahun ini pelarangannya secara total di sana, berarti bad news ini itu yang secara fundamental mempengaruhi harga Bitcoin dan sering diarahkan datang dari sana tentunya akan berkurang/tidak ada. Kalaupun muncul lagi, saya kira mestinya market juga sudah 'terbiasa' menanggapinya.

---

Coba deh agan lihat kalau mau mengajak berdiskusi, itu yang di quote postingan diskusi harga Bitcoin di akhir tahun 2014....

Kalau beberapa masalah yang disebutkan di atas tidak kunjung ada perbaikan bahkan malah sering terjadi, ya kemungkinan rasa nyaman tersebut lama-lama tergeser. Dulu saya juga fans Indodax, fee rada mahalpun tidak masalah yang penting proses transaksinya cepat, namun sekarang beralih ke Tokocrypto dengan alasan fitur yang cukup lengkap, proses transaksi juga cepat plus biaya wd lebih murah.

---

Saya baru ngeh, kalau sekarang fee wd di Indodax sudah berubah menjadi flat dengan dua nominal yang berbeda berdasar jumlah penarikan kurang/lebih dari 100 jt.

---

Mirip-mirip memang kalau dari alur diskusinya...

^ ini ceritanya pengumuman atau bagaimana? Kalau memang belum ada postingan untuk direview di sini ya sudah nanti saja kalau memang sudah ada. Atau kalau pun tidak, toh agan bisa saja mereview postingan member lain yang mengajukannya di thread ini.
btw, itu activity akun agan sudah 308, masa tidak ada satupun diantara postingan yang sudah pernah dibuat yang agan anggap berkualitas?

Kalau memang mau fokus, ya digabung saja gan metodenya antara teori (analisa teknikal, dll.) dengan prakteknya; Teori saja tanpa praktek jadi tidak teruji apakah teori yang sudah dipelajari sudah benar dalam memahaminya atau belum. Sementara kalau langsung praktek tapi tidak tahu teori/dasarnya sama sekali jadinya ya trial and error.

Sebelumnya kan agan mempertanyakan salah satu coin yang tidak terdaftar di 229 jenis aset yang sudah dipublish tapi di salah satu exchange kenapa bisa ada.

Diatas saya kutip peraturan dari Bappebti karena sudah jelas regulasinya setiap exchange yang me-list coin ataupun men-delist coin crypto mana saja harus berdasar pada yang sudah ditetapkan Bappebti; Selain itu pedagang aset kripto juga bisa mengajukan usulan perihal me-list/men-delist aset kripto dan dikaji bersama oleh Bursa Berjangka Aset Kripto dan Komite Aset Kripto agar bisa disetujui Bappebti, selengkapnya bisa dibaca pada pasal 1 ayat 6 s.d. 8 pada peraturan tersebut.

Jadi menurut saya, dari sisi aset kripto yang bisa diperdagangkan, itu sudah jelas aturan/regulasinya; apalagi yang mesti diperketatnya?

Beberapa waktu lalu Agan Luzin pernah share perihal kepemilikan Bitcoin oleh "Chinese Government" ini.
https://bitcointalk.org/index.php?topic=903836.msg58058069#msg58058069

---

Setahu saya daftar 229 aset tersebut sudah terbit dari akhir tahun lalu, jadi bisa saja ada update terbaru yang terlewat; Jika merujuk pada Peraturan berikut: http://bappebti.go.id/resources/docs/peraturan/sk_kep_kepala_bappebti/sk_kep_kepala_bappebti_2020_12_01_i6tg8tfb_id.pdf
maka regulasinya sudah jelas:

Sedikit masukan, mungkin OP juga ikut sharing dan memberikan opininya mengenai exchange yang pernah digunakannya, jadi tidak hanya dari teman-teman yang lain saja.

Saya pribadi sejauh ini baru menggunakan empat exchange lokal untuk bertransaksi;

1. Indodax
Ini exchange termasuk yang pertama kali saya tahu dan digunakan untuk bertransaksi (dulu namanya masih vip.bitcoin.co.id/)
Pilihan pair tradingnya termasuk yang paling banyak diantara lokal exchange lainnya.
Fee WD termasuk yang paling mahal meskipun beberapa waktu lalu sudah diturunkan (sekitar setengah dari tarif sebelumnya).
Untuk proses WD relatif cepat meskipun di hari libur dan malam hari.

2. Luno
Biaya transaksi relatif murah, dulu saya sempat buat kalkulasi perbandingannya dengan exchange lain.
Proses WD termasuk lama, apalagi kalau bukan pada hari kerja; Dulu punya pengalaman sampai berhari-hari baru masuk rekening gara-gara transaksi bukan di hari kerja; Namun sekarang sepertinya sudah instan.
Gara-gara proses WD yang lama tersebut akhirnya saya beralih lagi ke Indodax meskipun fee nya lebih mahal :(

3. Pintu
Pilihan coinnya masih relatif sedikit, Proses WD relatif cepat dengan fee yang tergolong murah.
Sayangnya, menurut saya spread harga jual dan harga beli masih terlalu lebar dibanding dengan exchange lain sekalipun dengan menggunakan opsi market instan juga.

4. Tokocrypto
Pilihan pair crypto cukup banyak meskipun belum 'sekumplit' Indodax.
Fee transaksi relatif murah dan proses WD juga lumayan cepat termasuk di hari libur dan malam hari.

Pilihan exchange terakhir inilah yang saat ini sering saya gunakan untuk bertransaksi cryptocurrency.

Yang saya maksudkan adalah pernyataan dari ini:

---

Dan dari artikel yang saya baca dan saya pahami, China sudah resmi melarang sejak 2019, namun aktivitas yang terkait dengan cryptocurrency masih saja terus berlangsung di sana. Puncaknya pada tahun ini pun pemerintah di sana dalam mengeluarkan kebijakan-kebijakannya yang lebih ketat lagi juga bertahap.

---

btw, sepertinya bahasan tentang kebijakan pemerintah China terhadap Bitcoin ini rada sedikit melebar dari tema diskusi Harga Bitcoin.

Yang dimaksud alat di atas itu adalah hardware wallet nya mas; Ngrave Zero, dan ya masih pre order, cukup mahal memang harga unit HW-nya saja sekitar 6,6 jutaan; Untuk Extra Graphene Lower Plate nya saja sekitar 400 ribuan; Sementara itu untuk plate atasnya nampaknya belum ada yang terpisah (masih dibundle dengan hardware walletnya).

---

Kalau sekedar untuk mengkonvert mnemonic seed ke hexadecimal code bisa juga dengan cara manual kan menggunakan https://iancoleman.io/bip39/ ?

Bagi yang memang gemar bersosialita dan punya banyak waktu di medsos mungkin hal ini bisa mudah dikerjakan. Tapi bagi yang masih bekerja juga di real apalagi full time (bukan dibidang yang berkaitan dengan cryptocurrency ataupun semisal karyawan dari exchange, dsm.) hal ini bisa menguras waktu dan fikiran juga. Dari yang saya alami, mau tidak mau harus punya waktu ekstra tersendiri jika kondisinya demikian dan harus memilih salah satu pekerjaan yang menjadi fokus utama terlepas dari nilai yang dihasilkannya mungkin lebih kecil dari yang sampingan.

Bisa jadi karena memang bertahap dalam pelarangannya; Sekiranya nanti setelah pemerintah China total dalam melarang Bitcoin/cryptocurrency disana (aktifitas mining, trading, dan hal yang terkait dengannya) good news ataupun bad news (salah satu faktor fundamental yang mempengaruhi harga Bitcoin) tidak lagi datang dari sana.

Dari yang saya ketahui ketika mempelajari perihal privasi dan anonimitas Bitcoin, perihal sebaran penggunaan Bitcoin bisa dipetakan dengan menggunakan metode analisis geolokasi digabung dengan analisis taint. Agar tidak terlalu melebar bahasan dari tema thread, bahasannya bisa dilihat di thread berikut: https://bitcointalk.org/index.php?topic=5137011.0#post_point5.

Jadi ingat ketika ke rumah si om ini, kalau tidak salah saya pernah tanya kenapa AC nya ga di nyalain.. balik lagi ke profitabilitas dari hasil mining.
Masuk akal juga salah satu alternatif cara untuk mensiasatinya dengan penggunaan blower dan exhaust fan untuk sirkulasi pembuangan udara panas seperti yang ada di ruangan miningnya.

---

Karena fungsi AC memang selain untuk pendingin ruangan bisa juga untuk mengurangi kelembaban; di tempat kerja saya bahkan di ruangan tempat penyimpanan mesin diharuskan ada AC nya juga tersendiri.