pertanyaannya mengapa juga harus repot-repot jual dengan harga murah seperti itu, udah aja transfer langsung koinnya ke wallet peretas karena kan dia punya kendali penuh pada akun tersebut.
Sedikit menanggapi, penjualan aset jika buy ordernya dapet, tentu akan merasa dapat menghilangkan jejak pelaku peretasan tersebut,
padahal nantinya menurut saya sih masih dapat dilacak oleh pihak indodax melalui txhash jual beli yang tersimpan pada blockchain. Sedangkan untuk melakukan WD harus mendapatkan email konfirmasi yang mana bisa saja si peretas tidak memiliki akses pada akun email dan permintaan OTP. Sedangkan melakukan aktivitas jual beli sudah mas sebutkan tidak membutuhkan akses OTP, jadi satu-satunya cara ya dengan melakukan aktivitas jual dan beli tersebut untuk menguras isi aset pada akun korban.
Tapi, kalau kasusnya ini merupakan hasil trading karena penggunaan bot yang bisa saja bot ini di remote oleh pembuat untuk melakukan aktivitas jual-beli, saya rasa ya korban tidak memiliki kekuatan untuk mendapatkan asetnya kembali. Karena masalah ini merupakan murni kesalahan korban bukan karena bug ataupun peretasan. Yang menurut saya sih korban sudah menjadi korban penipuan creator bot tersebut. Umumnya bot tidak bisa melakukan trading sendiri kalau kita tidak mengatur nominal jual dan beli, tapi kalau developer bot curang, hal ini bisa terjadi karena bot di remote oleh pengembang dan melakukan sell/buy order melalui back end.
(CMIIW)
BTW, kasus ini juga sudah mendapatkan respon langsung dari
Oscar Darmawan (
archive), semoga yang merasa kehilangan segera membuat pembaruan atas status kasus ini nantinya.