3 Fase Rasa Takut Dalam Perdagangan

[indah rezqi]

Rasa takut adalah hal yang wajar jika seseorang baru masuk ke ranah perdagangan kripto dan menurut saya rasa takut tersebut bisa berdampak baik jika kita bisa menyalurkan rasa takut tersebut kedalam hal yang positif,seperti mempelajari tentang coin yang akan di perdagangkan atau pun belajar tentang analisa sentimental,fundamental,ataupun teknikal. Tapi jika ketika kita merasa takut ketika melakukan perdagangan dan kita memaksakan terus berdagang tanpa belajar terlebih dahulu,saya rasa hal tersebut lah yang sangat berbahaya. Karena menurut saya selain ketakutan hal yang perlu di waspadai itu adalah keserakahan. Sebab rasa takut pun jika kita serakah,sudah pasti rasa takut tersebut akan kalah. Jadi selain rasa takut kita juga harus bisa mengendalikan emosi kita ketika hendak melakukan perdagangan di kripto.

Saya kira semua orang akan merasakan hal yang sama ketika pertama kali terjun kedalam dunia Kripto. Namun ketika seseorang sudah mulai memahami secara utuh bagaimana cara kerjanya, maka perlahan ketakutan tersebut akan hilang, dan kemudian muncul keberanian untuk mengambil resiko. Keberuntungan adalah tentang persiapan bertemu dengan kesempatan, tetapi jika tidak mampu mengelola rasa takut, maka setiap peluang akan lewat begitu saja. Terkait orang yang serakah, saya pikir mereka memang sudah tidak memiliki ketakutan untuk melakukan trading, yang mereka pikirkan hanyalah keuntungan semata. Hal yang lebih penting adalah memiliki rasa syukur, itu akan membuat seseorang mudah mengendalikan esmosinya.

[Gallar]

Rasa takut adalah hal yang wajar jika seseorang baru masuk ke ranah perdagangan kripto dan menurut saya rasa takut tersebut bisa berdampak baik jika kita bisa menyalurkan rasa takut tersebut kedalam hal yang positif,seperti mempelajari tentang coin yang akan di perdagangkan atau pun belajar tentang analisa sentimental,fundamental,ataupun teknikal. Tapi jika ketika kita merasa takut ketika melakukan perdagangan dan kita memaksakan terus berdagang tanpa belajar terlebih dahulu,saya rasa hal tersebut lah yang sangat berbahaya. Karena menurut saya selain ketakutan hal yang perlu di waspadai itu adalah keserakahan. Sebab rasa takut pun jika kita serakah,sudah pasti rasa takut tersebut akan kalah. Jadi selain rasa takut kita juga harus bisa mengendalikan emosi kita ketika hendak melakukan perdagangan di kripto.

Saya kira semua orang akan merasakan hal yang sama ketika pertama kali terjun kedalam dunia Kripto. Namun ketika seseorang sudah mulai memahami secara utuh bagaimana cara kerjanya, maka perlahan ketakutan tersebut akan hilang, dan kemudian muncul keberanian untuk mengambil resiko. Keberuntungan adalah tentang persiapan bertemu dengan kesempatan, tetapi jika tidak mampu mengelola rasa takut, maka setiap peluang akan lewat begitu saja. Terkait orang yang serakah, saya pikir mereka memang sudah tidak memiliki ketakutan untuk melakukan trading, yang mereka pikirkan hanyalah keuntungan semata. Hal yang lebih penting adalah memiliki rasa syukur, itu akan membuat seseorang mudah mengendalikan esmosinya.

Saya setuju sob, rasa syukur benar-benar menjadi sebuah hal yang sangat krusial dan sangat penting bagi para trader di dunia kripto. Sebab tidak sedikit para trader yang sudah mendapatkan untung tapi malah rugi lagi karena tidak memiliki rasa syukur. Jadi intinya ketika sudah mendapatkan untung lebih baik tarik saja keuntungan tersebut dan nikmati dulu, baru setelah itulah bisa memulai kembali perdagangan. Karena jika terlalu memaksakan dan terlalu serakah sudah pasti pikiran kita tidak akan jernih lagi. Oleh sebab itulah analisa juga tidak akan berjalan dengan baik karena pikiran kita juga sudah tidak jernih lagi.

[Pandorak]

Saya setuju sob, rasa syukur benar-benar menjadi sebuah hal yang sangat krusial dan sangat penting bagi para trader di dunia kripto. Sebab tidak sedikit para trader yang sudah mendapatkan untung tapi malah rugi lagi karena tidak memiliki rasa syukur. Jadi intinya ketika sudah mendapatkan untung lebih baik tarik saja keuntungan tersebut dan nikmati dulu, baru setelah itulah bisa memulai kembali perdagangan. Karena jika terlalu memaksakan dan terlalu serakah sudah pasti pikiran kita tidak akan jernih lagi. Oleh sebab itulah analisa juga tidak akan berjalan dengan baik karena pikiran kita juga sudah tidak jernih lagi.

Ketika berbicara tentang rasa syukur dalam trading, cukup sulit ya gan. Apalagi saat entry an kita sedang dalam akumulasi profit, berat rasanya untuk close posisi, karena kita berpikir bisa mendapatkan lebih banyak jika harga bergerak sesuai dengan harapan kita, sayangnya, hal ini tidak terjadi dalam banyak momen, seringkali berakhir dengan kerugian total, dorongan keserakahan lah yang menghancurkan semuanya.

Oleh karena itu, menurut saya, penting bagi kita untuk mempunyai target yang ingin dicapai, jadi, ketika target akumulasi profit sudah tercapai, disaat itulah kita bisa close posisi, ini cukup layak untuk dicoba.

[Gallar]

Saya setuju sob, rasa syukur benar-benar menjadi sebuah hal yang sangat krusial dan sangat penting bagi para trader di dunia kripto. Sebab tidak sedikit para trader yang sudah mendapatkan untung tapi malah rugi lagi karena tidak memiliki rasa syukur. Jadi intinya ketika sudah mendapatkan untung lebih baik tarik saja keuntungan tersebut dan nikmati dulu, baru setelah itulah bisa memulai kembali perdagangan. Karena jika terlalu memaksakan dan terlalu serakah sudah pasti pikiran kita tidak akan jernih lagi. Oleh sebab itulah analisa juga tidak akan berjalan dengan baik karena pikiran kita juga sudah tidak jernih lagi.

Ketika berbicara tentang rasa syukur dalam trading, cukup sulit ya gan. Apalagi saat entry an kita sedang dalam akumulasi profit, berat rasanya untuk close posisi, karena kita berpikir bisa mendapatkan lebih banyak jika harga bergerak sesuai dengan harapan kita, sayangnya, hal ini tidak terjadi dalam banyak momen, seringkali berakhir dengan kerugian total, dorongan keserakahan lah yang menghancurkan semuanya.

Oleh karena itu, menurut saya, penting bagi kita untuk mempunyai target yang ingin dicapai, jadi, ketika target akumulasi profit sudah tercapai, disaat itulah kita bisa close posisi, ini cukup layak untuk dicoba.

Yah, Memiliki target juga memang salah satu hal yang bagus juga untuk di terapkan ketika melakukan trading, karena dengan begitu kita bisa memiliki kontrol yang cukup bagus. Tapi jujur saja dari pengalaman saya pribadi, menerapkan target tersebut bukanlah hal yang mudah. Karena mungkin satu kali open posisi sampai 3 kali saya bisa konsisten dengan target take profit saya. Tapi setelah itu mentalitas terkadang terganggu lagi di karenakan di 3 open posisi tersebut candle nya benar-benar sesuai dengan analisa. Jadi setelah itu mulai lah berpikir bahwa kali ini ingin mengambil untung lebih besar lagi dan ternyata analisanya tidak sesuai dengan keinginan dan akhirnya bubuk juga.

Jadi trading itu benar-benar butuh banyak aspek untuk bisa benar-benar berhasil, dan kita harus bisa menggabungkan semua aspek tersebut dengan baik. Karena jika tidak bisa biasanya hasilnya kurang bagus. Tapi pada dasarnya pengalaman akan menjadi guru yang berharga saat terjun ke dunia traing kripto. Karena dengan pengalaman yang sudah di lalui di dalam trading kripto, biasanya akan lebih cepat terserap kedalam pikiran kita.

[Pandorak]

Ketika berbicara tentang rasa syukur dalam trading, cukup sulit ya gan. Apalagi saat entry an kita sedang dalam akumulasi profit, berat rasanya untuk close posisi, karena kita berpikir bisa mendapatkan lebih banyak jika harga bergerak sesuai dengan harapan kita, sayangnya, hal ini tidak terjadi dalam banyak momen, seringkali berakhir dengan kerugian total, dorongan keserakahan lah yang menghancurkan semuanya.

Oleh karena itu, menurut saya, penting bagi kita untuk mempunyai target yang ingin dicapai, jadi, ketika target akumulasi profit sudah tercapai, disaat itulah kita bisa close posisi, ini cukup layak untuk dicoba.

Yah, Memiliki target juga memang salah satu hal yang bagus juga untuk di terapkan ketika melakukan trading, karena dengan begitu kita bisa memiliki kontrol yang cukup bagus. Tapi jujur saja dari pengalaman saya pribadi, menerapkan target tersebut bukanlah hal yang mudah. Karena mungkin satu kali open posisi sampai 3 kali saya bisa konsisten dengan target take profit saya. Tapi setelah itu mentalitas terkadang terganggu lagi di karenakan di 3 open posisi tersebut candle nya benar-benar sesuai dengan analisa. Jadi setelah itu mulai lah berpikir bahwa kali ini ingin mengambil untung lebih besar lagi dan ternyata analisanya tidak sesuai dengan keinginan dan akhirnya bubuk juga.

Jadi trading itu benar-benar butuh banyak aspek untuk bisa benar-benar berhasil, dan kita harus bisa menggabungkan semua aspek tersebut dengan baik. Karena jika tidak bisa biasanya hasilnya kurang bagus. Tapi pada dasarnya pengalaman akan menjadi guru yang berharga saat terjun ke dunia traing kripto. Karena dengan pengalaman yang sudah di lalui di dalam trading kripto, biasanya akan lebih cepat terserap kedalam pikiran kita.

Mungkin inilah yang membuat trading menjadi salah satu profesi paling sulit ya gan, karena tidak hanya membutuhkan waktu dan uang, tetapi juga memerlukan fokus yang tinggi, kemauan untuk terus belajar dan belajar guna mengasah keterampilan menganalisa pasar. Namun, psikologi trading sama pentingnya, karena bisa dibayangkan ketika kita sudah menganalisa secara mendalam suatu coin, menantikan momen untuk bisa membeli sejak lama, dan kemudian pada saat kita sudah membeli diharga tersebut, tidak lama malah menjualnya hanya karena psikologinya yang tidak kuat dalam menahan floating. jadi, dampak psikologi tidak hanya saat floating profit, tapi juga saat floating loss.  

[nara1892]

Fase kedua merupakan fase yang sangat mengerikan, saya benar2 ingat pengalaman saya dulu ketika saya masih berada di fase tersebut, rasa takut dan gelisah benar2 mengganggu dan menghalangi setiap kali saya ingin membuka entry, banyak sekali keraguan dan yang terbayang di pikiran saya adalah kerugian seperti yang saya alami di waktu sebelumnya, anda benar bahwa itu merupakan fase yang mana banyak dari trader merasa putus asa dan juga ini merupakan fase yang sekaligus menguji dan membentuk mentalitas seorang trader, ketika anda mampu melewati fase ini maka bisa di bilang anda sedikit lebih dekat dengan keberhasilan, tetapi saya melihat cukup banyak trader yang pada akhirnya berhenti dan meninggalkan banyak kerugian.

[Uruhara]

Sedikit banyaknya poin-poinnya memang benar-benar saya rasakan sesuai dengan yang Op sebutkan. hanya saja saya ada perbedaan diawal. Yaitu di fase awal justru saya memiliki rasa takut yang paling tinggi. Karena saya merasa saya hanya baru tahu perdagangan sebatas luarnya saja. Dan saya merasa belum mengerti apapun.

Sehingga saya sering memikirkan matang-matang sebelum mulai perdagangan. Tapi anehnya saat itu walaupun saya berusaha membuat analisa dengan teliti tapi hasilnya selalu tidak begitu bagus. Pas di teliti kembali ternyata karena kurangnya pengalaman maka cara saya menganalisa juga masih kurang tepat saat itu.

Difase kedua saya masih memiliki rasa takut apalagi yah karena pernah rugi om. Jadi maklum jadi lebih was-was. Tapi ketakutannya tidak sebesar di fase awal. hanya saja di fase awal saya memiliki keberanian yang tinggi juga. Sedangkan di fase kedua keberanian tersebut mulai redup. Dan barulah di fase ketiga saya mulai bisa trading sesuai dengan gaya trading saya sendiri yaitu swing trading. Asalnya saya main coba semuanya. 

[Arenga pinnata]

Namun hal ini akan dirasakan oleh orang yang tidak berhenti, pasalnya tidak semua orang yang mulai berdagang lalu kemudian mereka konsisten, karena ada juga orang yang mulai  berdagang lalu mereka berhenti karena kerugian atau perdagangan tidak sesuai dengan apa yang mereka pikirkan di awal.

Iya benar banget mas hal ini memang hanya akan dirasakan bagi mereka yang tidak berhenti setelah fase pertama sebenarnya. Soalnya memang difase awal kita tuh seperti menjadi orang yang FOMO dan tidak mau ketinggalan dalam mendapatkan keuntungan dari perdagangan yang memang terlihat mudah. Sehingga kita menjadi sedikit ceroboh ketika melakukan perdagangan diawal. Walaupun ada beberapa jenis orang yang memang juga tetap hati-hati dengan hal baru. Tapi itu kasus yang jarang. karena kebanyakan trader pemula adalah mereka yang lebih banyak trading dengan cara yang ceroboh.

karena memang biasanya motivasi awalnya adalah melihat orang lain untuk besar dari perdagangan dan ingin mengikuti kesuksesan orang tersebut dalam mendapatkan keuntungan besar. Dan Trading juga terlihat mudah diawal. Bahkan ada yang namanya keberuntungan pemula. Yaitu banyak pemula yang baru terjun dalam perdagangan dan langsung mendapatkan untung besar. Sehingga ia menjadi lebih percaya diri dan akhirnya malah jadi serakah dan trading dengan dana yang lebih besar dan kemudian tidak berhasil. Dan banyak yang akhirnya berhenti di fase tersebut. Tapi bagi yang lanjut maka akan merasakan fase kedua dan ketiga pastinya.

[jems]

Namun hal ini akan dirasakan oleh orang yang tidak berhenti, pasalnya tidak semua orang yang mulai berdagang lalu kemudian mereka konsisten, karena ada juga orang yang mulai  berdagang lalu mereka berhenti karena kerugian atau perdagangan tidak sesuai dengan apa yang mereka pikirkan di awal.

Iya benar banget mas hal ini memang hanya akan dirasakan bagi mereka yang tidak berhenti setelah fase pertama sebenarnya. Soalnya memang difase awal kita tuh seperti menjadi orang yang FOMO dan tidak mau ketinggalan dalam mendapatkan keuntungan dari perdagangan yang memang terlihat mudah. Sehingga kita menjadi sedikit ceroboh ketika melakukan perdagangan diawal. Walaupun ada beberapa jenis orang yang memang juga tetap hati-hati dengan hal baru. Tapi itu kasus yang jarang. karena kebanyakan trader pemula adalah mereka yang lebih banyak trading dengan cara yang ceroboh.

karena memang biasanya motivasi awalnya adalah melihat orang lain untuk besar dari perdagangan dan ingin mengikuti kesuksesan orang tersebut dalam mendapatkan keuntungan besar. Dan Trading juga terlihat mudah diawal. Bahkan ada yang namanya keberuntungan pemula. Yaitu banyak pemula yang baru terjun dalam perdagangan dan langsung mendapatkan untung besar. Sehingga ia menjadi lebih percaya diri dan akhirnya malah jadi serakah dan trading dengan dana yang lebih besar dan kemudian tidak berhasil. Dan banyak yang akhirnya berhenti di fase tersebut. Tapi bagi yang lanjut maka akan merasakan fase kedua dan ketiga pastinya.

Itu tergantung rencana awal seseorang melakukan perdagangan, memang terkadang ada sebagian orang yang hanya mengikuti tren yang sedang FOMO dan mengharapkan keuntungan yang besar dengan cepat, ketika ekspektasi mereka tidak sesuai maka mereka akan pergi begitu saja dengan kerugian.
Saya pikir itu orang orang yang bodoh.

Hampir semua pemula merasakan kegagalan di saat awal memulainya namun itu menjadi pembelajaran dan mencari cara agar hal yang sama tidak terulang kembali, telepas dari beberapa orang yang beruntung namun saya pikir dalam perdagangan crypto khususnya yang paling penting adalah ilmu dan pengalaman sehingga hal kedepannya tidak hanya mengandalkan keberungan saja, jadi dengan ilmu kita bisa mengambil kenutngan yang berkelanjutan.

[Hanadawa]

Namun hal ini akan dirasakan oleh orang yang tidak berhenti, pasalnya tidak semua orang yang mulai berdagang lalu kemudian mereka konsisten, karena ada juga orang yang mulai  berdagang lalu mereka berhenti karena kerugian atau perdagangan tidak sesuai dengan apa yang mereka pikirkan di awal.

Iya benar banget mas hal ini memang hanya akan dirasakan bagi mereka yang tidak berhenti setelah fase pertama sebenarnya. Soalnya memang difase awal kita tuh seperti menjadi orang yang FOMO dan tidak mau ketinggalan dalam mendapatkan keuntungan dari perdagangan yang memang terlihat mudah. Sehingga kita menjadi sedikit ceroboh ketika melakukan perdagangan diawal. Walaupun ada beberapa jenis orang yang memang juga tetap hati-hati dengan hal baru. Tapi itu kasus yang jarang. karena kebanyakan trader pemula adalah mereka yang lebih banyak trading dengan cara yang ceroboh.

Saya juga sudah mengalami masa-masa tidak mengenakkan tersebut. Menjadi trader karena FOMO dan langsung membeli beberapa memecoin dan koin-koin hasil rekomendasi YouTube dan TikTok  . Ketika diingat-ingat kembali betapa memalukannya masa-masa tersebut. Tanpa disertai pengetahuan dasar terkait koin tersebut dan hanya berdasarkan FOMO, bukan conviction yang pada akhirnya membuat saya merugi. Saya masih ingat sekali ketika saya menjual Bitcoin saya di tahun 2018 dan membeli koin-koin yang waktu itu katanya bakal pump hingga 100x tetapi nyatanya di tahun 2025 ini Bitcoin tembus $100,000 tetapi koin yang saya beli (hasil menjual Bitcoin) semuanya sampah. Masih saya Hold hingga sekarang karena harganya sudah turun rata-rata -90%.

[Pandorak]

Fase-fase yang pernah ane rasakan selama trading:
1. Takut salah memilih aset yang akan diperdagangkan.
2. Takut rugi sebagian.
3. Takut rugi semuanya.

Fase pertama menjadi hilang seiring waktu ketika ane belajar menganalisa. Fase kedua dan ketiga dapat diminimalisir setelah ane memahami strategi perdagangan dan menerapkan strategi yang tepat. Rasa takut itu semuanya telah hilang dan sekarang rugi dan untung pun rasanya sudah menjadi hal yang biasa.

Ini adalah hal normal yang dirasakan semua trader saat mereka ingin mulai memasuki industri trading gan.

Pada dasarnya, trading lebih mengandalkan analisa teknikal, karena kemungkinan hanya membeli dalam jangka pendek atau hanya mencari keuntungan dari selisih harga yang tipis.

Berbeda dengan investor yang fokus pada fundamental, karena investor cenderung memegang asetnya dalam jangka panjang, bisa sampai bertahun-tahun.

Jadi, penting bagi seorang trader untuk memiliki trading plan sebagai reason entry, agar lebih yakin dan percaya diri dengan aset yang dibeli. Di sisi lain, ada money management, hal ini tidak kalah penting untuk meminimalisir risiko kerugian, karena ketika kita tidak memiliki money management, itulah yang menjadi penyebab ketakutan akan mengalami kerugian sebagian atau kerugian total.

[Arenga pinnata]

Iya benar banget mas hal ini memang hanya akan dirasakan bagi mereka yang tidak berhenti setelah fase pertama sebenarnya. Soalnya memang difase awal kita tuh seperti menjadi orang yang FOMO dan tidak mau ketinggalan dalam mendapatkan keuntungan dari perdagangan yang memang terlihat mudah. Sehingga kita menjadi sedikit ceroboh ketika melakukan perdagangan diawal. Walaupun ada beberapa jenis orang yang memang juga tetap hati-hati dengan hal baru. Tapi itu kasus yang jarang. karena kebanyakan trader pemula adalah mereka yang lebih banyak trading dengan cara yang ceroboh.

Saya juga sudah mengalami masa-masa tidak mengenakkan tersebut. Menjadi trader karena FOMO dan langsung membeli beberapa memecoin dan koin-koin hasil rekomendasi YouTube dan TikTok  . Ketika diingat-ingat kembali betapa memalukannya masa-masa tersebut. Tanpa disertai pengetahuan dasar terkait koin tersebut dan hanya berdasarkan FOMO, bukan conviction yang pada akhirnya membuat saya merugi. Saya masih ingat sekali ketika saya menjual Bitcoin saya di tahun 2018 dan membeli koin-koin yang waktu itu katanya bakal pump hingga 100x tetapi nyatanya di tahun 2025 ini Bitcoin tembus $100,000 tetapi koin yang saya beli (hasil menjual Bitcoin) semuanya sampah. Masih saya Hold hingga sekarang karena harganya sudah turun rata-rata -90%.

Iya mas benar banget saat diawal saya juga lebih banyak beli koin itu yang di sebutin oleh para influencer saja. Jadi lucunya saat itu kalau mau cari rekomendari koin yang bagus maka larinya ke sosmed dan cari-cari influencer yang ngomongin. Baik di tiktok atau di youtube atau di FB. Kadang ia saya juga suka malu sendiri kalau ingat saat itu.

Untungnya saya punya kenalan yang benar-benar ngajarin walaupun secara tidak langsung tentang tata cara analisa mandiri dalam memilih koin potensial. Sehingga tidak begitu lama terlarut dalam FOMO koin yang memang di Fomoin para influencer. 

Btw Mas Hanadawa ternyata sudah masuk investasi bitcoin sejak cukup awal ya. Tahun 2018 Athnya sekitar belasan ribu dollar ya mas? Setelah itu sempat terjun juga kan ya. Tapi ditahun-tahun berikutnya malah naik lebih pesat dan yah tidak disangka sekarang bitcoin sudah diatas 100k usd. Dan sepertinya memang kebanyakan altcoin yang muncul sejak 2018 memang banyak yang masih dalam keadaan minus dan bahkan ada yang belum naik lagi. Tapi ada juga beberapa yang justru terus naik. seperti ETH dan sebagainya.

[hyudien]

Saya juga sudah mengalami masa-masa tidak mengenakkan tersebut. Menjadi trader karena FOMO dan langsung membeli beberapa memecoin dan koin-koin hasil rekomendasi YouTube dan TikTok  . Ketika diingat-ingat kembali betapa memalukannya masa-masa tersebut. Tanpa disertai pengetahuan dasar terkait koin tersebut dan hanya berdasarkan FOMO, bukan conviction yang pada akhirnya membuat saya merugi. Saya masih ingat sekali ketika saya menjual Bitcoin saya di tahun 2018 dan membeli koin-koin yang waktu itu katanya bakal pump hingga 100x tetapi nyatanya di tahun 2025 ini Bitcoin tembus $100,000 tetapi koin yang saya beli (hasil menjual Bitcoin) semuanya sampah. Masih saya Hold hingga sekarang karena harganya sudah turun rata-rata -90%.

Iya mas benar banget saat diawal saya juga lebih banyak beli koin itu yang di sebutin oleh para influencer saja. Jadi lucunya saat itu kalau mau cari rekomendari koin yang bagus maka larinya ke sosmed dan cari-cari influencer yang ngomongin. Baik di tiktok atau di youtube atau di FB. Kadang ia saya juga suka malu sendiri kalau ingat saat itu.

Untungnya saya punya kenalan yang benar-benar ngajarin walaupun secara tidak langsung tentang tata cara analisa mandiri dalam memilih koin potensial. Sehingga tidak begitu lama terlarut dalam FOMO koin yang memang di Fomoin para influencer. 

Sebaliknya ane kayaknya paling tidak ikut ikutan sama influencer buat beli koin ini itu, karena pada saat awal awal yang ane andalkan cuma nebak nebak sendiri dengan sedikit riset yang seadanya belum semudah sekarang dan untungnya ada rekan seangkatan yang sudah terjun jadi saling sharing saja. Sedangkan di jaman sekarang influencer crypto ada dimana mana sangat mudah ditemukan tapi kebanyakan dari mereka tujuannya ya cuman buat keuntungan mereka. Para pemula pasti mudah terjebak karena yang mereka liat untungnya bukan proses yang dilalui sejak awal.

[bitLeap]

Itu tergantung rencana awal seseorang melakukan perdagangan, memang terkadang ada sebagian orang yang hanya mengikuti tren yang sedang FOMO dan mengharapkan keuntungan yang besar dengan cepat, ketika ekspektasi mereka tidak sesuai maka mereka akan pergi begitu saja dengan kerugian.
Saya pikir itu orang orang yang bodoh.

Trend Fomo, dan Hype tidak akan lepas dari perdagangan crypto, dan memang ada porsinya moemnt tertentu dimana trader mengikuti siklus tersebut. Tentu kita tidak bisa menampik itu sebab crypto sipatnya yang fluktuatif dan penuh dengan spekulasi yang akhirnya FOMO pun jadi bagian yang tidak bisa dibairkan begitu saja. Dengan catatan selama tahu tindakannya dalam pengambilan keuntungan bahwa trader harus exit untuk mengambil untung dalam jangka pendek jika sedang berdagang di coin atau token yang trending.

[Arenga pinnata]

Iya mas benar banget saat diawal saya juga lebih banyak beli koin itu yang di sebutin oleh para influencer saja. Jadi lucunya saat itu kalau mau cari rekomendari koin yang bagus maka larinya ke sosmed dan cari-cari influencer yang ngomongin. Baik di tiktok atau di youtube atau di FB. Kadang ia saya juga suka malu sendiri kalau ingat saat itu.

Untungnya saya punya kenalan yang benar-benar ngajarin walaupun secara tidak langsung tentang tata cara analisa mandiri dalam memilih koin potensial. Sehingga tidak begitu lama terlarut dalam FOMO koin yang memang di Fomoin para influencer. 

Sebaliknya ane kayaknya paling tidak ikut ikutan sama influencer buat beli koin ini itu, karena pada saat awal awal yang ane andalkan cuma nebak nebak sendiri dengan sedikit riset yang seadanya belum semudah sekarang dan untungnya ada rekan seangkatan yang sudah terjun jadi saling sharing saja. Sedangkan di jaman sekarang influencer crypto ada dimana mana sangat mudah ditemukan tapi kebanyakan dari mereka tujuannya ya cuman buat keuntungan mereka. Para pemula pasti mudah terjebak karena yang mereka liat untungnya bukan proses yang dilalui sejak awal.

Wah itu awal yang sudah bagus berarti mas. Kalau saya karena memang berawal dari pemahaman yang benar-benar nol soal kripto. Jadi saat itu benar-benar masih gelap tentang cara analisa. kalau sekarang yah saya lebih percaya pada analisa pribadi. berbeda jauh dengan kelakuan saya diawal yang bisa dikatakan sangat rawan terkena tipu.

Tapi mungkin kalau saya tidak kenal sama orang yang ngajarin lebih banyak soal trading ke saya maka mungkin saya bisa-bisa masih belum bisa analisa sampai sekarang. Jadi memang penting juga ternyata punya kawan yang juga tahu soal trading. Jadinya kita bisa berbagi wawasan dan pemahaman soal trading itu sendiri.

[Dickiy]

Sebaliknya ane kayaknya paling tidak ikut ikutan sama influencer buat beli koin ini itu, karena pada saat awal awal yang ane andalkan cuma nebak nebak sendiri dengan sedikit riset yang seadanya belum semudah sekarang dan untungnya ada rekan seangkatan yang sudah terjun jadi saling sharing saja. Sedangkan di jaman sekarang influencer crypto ada dimana mana sangat mudah ditemukan tapi kebanyakan dari mereka tujuannya ya cuman buat keuntungan mereka. Para pemula pasti mudah terjebak karena yang mereka liat untungnya bukan proses yang dilalui sejak awal.

Wah itu awal yang sudah bagus berarti mas. Kalau saya karena memang berawal dari pemahaman yang benar-benar nol soal kripto. Jadi saat itu benar-benar masih gelap tentang cara analisa. kalau sekarang yah saya lebih percaya pada analisa pribadi. berbeda jauh dengan kelakuan saya diawal yang bisa dikatakan sangat rawan terkena tipu.

Tapi mungkin kalau saya tidak kenal sama orang yang ngajarin lebih banyak soal trading ke saya maka mungkin saya bisa-bisa masih belum bisa analisa sampai sekarang. Jadi memang penting juga ternyata punya kawan yang juga tahu soal trading. Jadinya kita bisa berbagi wawasan dan pemahaman soal trading itu sendiri.

Belajar dari internet dengan belajar secara langsung (tatap muka) dengan orang yang sudah memiliki pengetahuan dan pengalaman pasti hasilnya akan berbeda, feelnya pasti lebih dapet kalau kita belajar secara langsung, salah satu hal yang membuat saya merasa bingung ketika belajar di internet misalnya lewat video dari para influencer yaitu seringkali situasi pasar yang mereka contohkan itu berbeda dengan situasi pasar yang sering kita lihat, maksudnya sulit sekali untuk mencoba memperagakan tutorial yang di berikan karena biasanya momennya suka berbeda di setiap kali saya memasuki pasar, dan kalau misalnya skenarionya saya belajar secara langsung maka tentu saya hanya tinggal memperlihatkan kepada mentor tentang bagaimana cara menangani pasar ketika situasi sedang A,B,C sesuai dengan yang terjadi pada saat itu dan mungkin inilah alasan mengapa seringkali orang - orang menyarankan kepada para pemula untuk lebih baik memiliki mentor secara langsung, walaupun harus mengeluarkan biaya tetapi benefitnya pembelajaran kita akan bisa lebih terarah.

[moneystery]

3. Di fase ketiga atau yang terakhir rasa takut itu bisa dikendalikan.
Seiring berjalannya waktu, pengetahuan, keterampilan dan pengalaman kita semakin bertambah, baik itu dari pengalaman yang kita alami sendiri ataupun dari pengalaman orang lain yang berbagi pada kita, misalnya dari rekan rekan yang ada di forum ini. Semakin luas pengetahuan, semakin terasahnya keterampilan dan semakin banyaknya pengalaman maka itu akan membuat kita lebih tenang dan bisa mengendalikan rasa takut yang datang pada kita.

dan untuk mencapai fase ini memerlukan waktu yang tidak sedikit dan kebanyakan dari trader itu gagal untuk mencapai fase ini dan lebih memilih untuk menyerah ketika mereka menemukan kebuntuan pada perdagangan mereka. makanya tidak semua trader itu mampu untuk menjadi trader yang sukses, karena mereka terhalang oleh rasa takut dan kecemasan berlebih, yg akhirnya hal tsb membuat mereka mengibarkan bendera putih dari pasar perdagangan.

namun jika seorang trader sudah mampu untuk mengontrol rasa takut mereka, bahkan kondisi pasar kacau sekalipun, mereka cenderung lebih tenang dan tidak melakukan tindakan yg tidak rasional. mereka itu seperti 'veteran' yang sudah ditempa oleh berbagai macam medan perang, sehingga mereka bersikap tenang, disiplin, dan terukur dalam menghadapi berbagai macam situasi di pasar.