Agar lebih aman sih sebaiknya menggunakan UPS (kalau ada dana lebih bisa pakai UPS yang ada fitur semacam smart connect nya); Kalau media penyimpanannya masih berupa harddisk bisa lebih rentan lagi (data corrupt, dll) jika PC mendadak mati gara-gara listrik seperti contoh di atas.
Sebagai catatan UPS hanya sebagai injury time untuk shutdown rig saja (diatur auto shutdownnya), soalnya kalau telat beberapa menit saja udah habis batrenya. Watt rig gede, kapasitas UPS ga seberapa. Tidak lazim sebenernya kalau rig dikasi UPS, tapi kalau PCnya juga sekaligus dipakai kerja ya bisa aja.
Pake UPS klo buat PC atau perangkat mining 1 VGA masih oke lah, tapi klo diperuntukkan buat Mining Rig (jumlah VGA banyak) jadinya malah tidak efisien. Selain harganya mahal, back-up powernya juga paling lama cuma sekitar 5-10 menit saja. Jika mati listriknya memang lama (ada pemadaman), maka opsi alternatifnya bisa pake Genset. Untuk biaya operasionalnya memang bakal lebih mahal (untuk yg berbahan bakar bensin) tapi hasil mining tetap bisa profit.
Contoh : sebuah mining rig membutuhkan daya sebesar 2000 Watt, jika menggunakan listrik PLN maka biaya operasional perharinya sekitar :
(24 x 2000)/1000 = 48 kWh, Jika 1 kWH Rp 1511 (termasuk pajak untuk golongan non-subsidi) maka biaya listrik mining Rig selama 24 jam adalah Rp 75.528,-
Jika menggunakan Genset Bensin perhitungannya :
BSFC bahan bakar x Beban x waktu =
250 x 2 kW x 24 Jam = 12000 Gram/hari = 12 Kg/Hari
Apabila berat jenis bensin adalah 0,745 Kg/liter maka 12 Kg/Hari = 16,11 L/hari
Harga 1 Liter Pertalite adalah Rp 7.650, jadi biaya operasional mining dalam 24 jam jika menggunakan Genset bensin adalah sekitar Rp 123.241,-
Menggunakan Genset Solar tentunya akan lebih hemat, tapi kembali lagi ke Budget karena genset solar harganya lebih mahal
.