Jika punya banyak aset di kripto. Tetap jadi anonim atau ingin jadi terkenal?

[blue Snow]

Jelas sangat sangat penting gan. Karena bukan hanya tentang kejahatan saja yang harus kita waspadai,tapi yang tidak kalah penting yaitu tentang asumsi dari masyarakat sekitar kita. Yah kita tahulah masyarakat +62 ini,ada yang tidak masuk akal dipikiran mereka, apalagi soal penghasilan,pasti perspektif yang keluarnya pasti akan aneh-aneh.

Ada sifat iri dan dengki jika kita hidup di tengah masyarakat, itu memang sudah lumrah, apa lagi kita ini hidup di tengah kesenjangan sosial yang tinggi. Kalau ane sih cuek aja, masa bodoh dengan omongan tetangga, karena ane juga tidak minta makan sama mereka. Mending tetap terus berkarya dan tutup kuping rapat-rapat, karena kalau tiap nyinyiran kita dengarkan, kita tidak bakal bisa maju. Itu saja intinya.

[Tamaperdana]

Jelas sangat sangat penting gan. Karena bukan hanya tentang kejahatan saja yang harus kita waspadai,tapi yang tidak kalah penting yaitu tentang asumsi dari masyarakat sekitar kita. Yah kita tahulah masyarakat +62 ini,ada yang tidak masuk akal dipikiran mereka, apalagi soal penghasilan,pasti perspektif yang keluarnya pasti akan aneh-aneh.

Ada sifat iri dan dengki jika kita hidup di tengah masyarakat, itu memang sudah lumrah, apa lagi kita ini hidup di tengah kesenjangan sosial yang tinggi. Kalau ane sih cuek aja, masa bodoh dengan omongan tetangga, karena ane juga tidak minta makan sama mereka. Mending tetap terus berkarya dan tutup kuping rapat-rapat, karena kalau tiap nyinyiran kita dengarkan, kita tidak bakal bisa maju. Itu saja intinya.

Yah saya setuju dengan pendapat agan. Karena memang benar menanggapi orang-orang yang suka nyinyir atau orang yang suka dengki memang tidak ada gunanya. Karena jika ditanggapi,pada akhirnya kita juga yang akan pusing dan konsentrasi juga pasti akan terganggu. Dan jika terus dipikirkan, mental juga pasti akan ikutan terkikis, jadi memang lebih baik di cuekin aja.

[mamesso]

Ada sifat iri dan dengki jika kita hidup di tengah masyarakat, itu memang sudah lumrah, apa lagi kita ini hidup di tengah kesenjangan sosial yang tinggi. Kalau ane sih cuek aja, masa bodoh dengan omongan tetangga, karena ane juga tidak minta makan sama mereka. Mending tetap terus berkarya dan tutup kuping rapat-rapat, karena kalau tiap nyinyiran kita dengarkan, kita tidak bakal bisa maju. Itu saja intinya.

Yah saya setuju dengan pendapat agan. Karena memang benar menanggapi orang-orang yang suka nyinyir atau orang yang suka dengki memang tidak ada gunanya. Karena jika ditanggapi,pada akhirnya kita juga yang akan pusing dan konsentrasi juga pasti akan terganggu. Dan jika terus dipikirkan, mental juga pasti akan ikutan terkikis, jadi memang lebih baik di cuekin aja.

Orang-orang yang suka nyinyir tanda tidak mampu, tidak perlu ditanggapi omongan orang lain yang suka berasumsi sendiri tanpa mencari pembenaran terlebih dahulu, fenomena ini sering terjadi di tengah-tengah masyarakat awam yang tidak tahu menahu tentang perkembangan digitalisasi, padahal banyak sekali kaum milenial yang memanfaatkan perkembangan teknologi untuk mencari pendapatan seperti yang kita lakukan di forum ini.

Intinya kita mah cuek aja dengan segala omongan tetangga yang bersifat negatif,  jika mereka datang secara pribadi menanyakan darimana penghasilan kita karena ingin menghilangkan rasa penasarannya, kalau patut diceritakan atau di ajari silahkan saja, tetapi jika mereka tetap berasumsi ini itu mending tetap jadi anomin saja.

[Chikito]

padahal banyak sekali kaum milenial yang memanfaatkan perkembangan teknologi untuk mencari pendapatan seperti yang kita lakukan di forum ini.

Tidak semua anak muda di bawah umur 30 tahunan (milenial, generasi Z, dll) paham akan digitalisasi. Saya akui itu, karena beberapa junior saya di kantor yang umurnya rata-rata 20 tahunan malah gak paham bagaimana top up e-wallet, padahal itu semua lahir di zamannya mereka. Jadi, jika itu saja mereka gak paham, apa lagi jika mengenal crypto. Soalnya hampir rata-rata dari mereka itu gedenya dari game-game yang sedang tren, misal ML, FF, FN, dll. Jadi saking asyiknya bermain itu, lupa kalau ada crypto yang lagi tren saat itu.

Dan juga cekokan dari senior mereka yang kolot, dimana dikit-dikit pakai uang cash dan sebentar-bentar narik di ATM mempengaruhi juga pandangan mereka soal uang.

[Luzin]

Tidak semua anak muda di bawah umur 30 tahunan (milenial, generasi Z, dll) paham akan digitalisasi. Saya akui itu, karena beberapa junior saya di kantor yang umurnya rata-rata 20 tahunan malah gak paham bagaimana top up e-wallet, padahal itu semua lahir di zamannya mereka. Jadi, jika itu saja mereka gak paham, apa lagi jika mengenal crypto.

Bahkan saya juga belum tau cara top up wallet macam ovo, gopay.  . Memang tidak ada niatan sih, karena memang belum terpentok kebutuhan. Atau memang belum ada niatan untuk memakai itu om. Tentu manajemen ekonomi adalah faktor pokok, karena kadang memiliki fasilitas pembayaran seperti ini juga membuat khilaf.  . Mbanking saja kadang membuat saya jadi lebih boros .

Sejauh ini saya mencoba untuk tetap save dengan apa adanya, walu memang aset saya memang tidak banyak. Jika nantinya saya punya banyak aset crypto saya juga memilih berusaha tetap jadi anonim. Walau dorongan dunia ini (dorongan rasa memiliki barang2) terus menyerang secara bertubi-tubi.

[bayu7adi]

Lebih baik jadi anonim aja kalau ga mau repot gan.

Ane pernah ngalamin sendiri efek dari kebanyakan show off penghasilan dari crypto dan lebih banyak efek capeknya daripada efek baik, meskipun dari ane sendiri punya niatan baik pada orang yang dateng.

Dulu ane gatel banget tangan kalau dapet duit gede dari crypto dan motif ane buat pamer lewat story WA biasanya cuma pengen ngasih tahu kalau ada peluang yang gede dari crypto ini dan berharap orang mau belajar crypto juga. Tapi dari sekian banyak yang mau belajar, hanya 1 orang doang yang memahami prosesnya, lainnya cuma paham kalau hidup ane ongkang-ongkang doang lalu dapet duit. Malah, sebagian dari mereka langsung nodong ane buat minjem duit.

Agak selektif juga sih ketika ada orang mau minjem duit, ane jual BTC dulu soalnya biar bisa jadi IDR dan dipake mereka buat kebutuhan mereka. Dari beberapa orang yang minjem ada 2 orang temen sekampung ane yang sulit banget di tagih dan sampai sekarang pertemanan agak renggang gegara hutang yang gak kunjung diusahakan untuk dilunasi tersebut.

IMO, lebih baik soal angka kekayaan itu hidden aja dari publik. Keluarga dan diri sendiri dulu aja yang diutamakan untuk menikmati omset dan aset crypto kita.

[imamusma]

IMO, lebih baik soal angka kekayaan itu hidden aja dari publik. Keluarga dan diri sendiri dulu aja yang diutamakan untuk menikmati omset dan aset crypto kita.

Saya sepakat dengan asumsi anda. Memamerkan kekayaan dalam bentuk saldo crypto ke orang-orang juga bisa membahayakan diri sendiri. Selain rawan menjadi sasaran peretasan, maka saya pikir mereka juga akan rawan terhadap bentuk kekerasan fisik seperti perampokan ataupun pembegalan. Siapapun boleh kaya, punya uang banyak, punya aset crypto banyak, tapi dengan memamerkan itu keorang-orang rasanya tidak ada untungnya juga (selain pengakuan dan membahayakan diri sendiri).

Intinya berpikirlah bijak sebelum melakukan sesuatu yang motif awalnya hanya pamer tapi ujung-ujungnya membahayakan diri. Saran terbaiknya tetap jaga diri dan kekayaan tanpa perlu pamer kemana-mana. Itu jauh lebih baik untuk keselamatan diri sendiri.

[nurilham]

Yah saya setuju dengan pendapat agan. Karena memang benar menanggapi orang-orang yang suka nyinyir atau orang yang suka dengki memang tidak ada gunanya. Karena jika ditanggapi,pada akhirnya kita juga yang akan pusing dan konsentrasi juga pasti akan terganggu. Dan jika terus dipikirkan, mental juga pasti akan ikutan terkikis, jadi memang lebih baik di cuekin aja.

Jika hanya soal nyinyir, itu memang cukup dengan mengabaikannya. Karena dalam kaca mata agama pun, orang nyinyir tidak akan menghasilkan apapun kecuali dosa. Tapi ada hal yang perlu kita cermati yaitu potensi kriminal jika orang-orang tau tentang aset crypto kita. Untuk yang seperti ini, tidak cukup dengan hanya mengabaikannya karena ancamannya adalah keselamatan kita. Makanya tidak perlu untuk memamerkan aset crypto, cukup dengan menyimpannya dan hanya kita saja yang tau.

Dulu ane gatel banget tangan kalau dapet duit gede dari crypto dan motif ane buat pamer lewat story WA biasanya cuma pengen ngasih tahu kalau ada peluang yang gede dari crypto ini dan berharap orang mau belajar crypto juga. Tapi dari sekian banyak yang mau belajar, hanya 1 orang doang yang memahami prosesnya, lainnya cuma paham kalau hidup ane ongkang-ongkang doang lalu dapet duit. Malah, sebagian dari mereka langsung nodong ane buat minjem duit.

Agak selektif juga sih ketika ada orang mau minjem duit, ane jual BTC dulu soalnya biar bisa jadi IDR dan dipake mereka buat kebutuhan mereka. Dari beberapa orang yang minjem ada 2 orang temen sekampung ane yang sulit banget di tagih dan sampai sekarang pertemanan agak renggang gegara hutang yang gak kunjung diusahakan untuk dilunasi tersebut.

Selain potensi kriminalisasi, memamerkan hasil dari crypto itu memang memancing orang untuk berpikir minjem duit. Masyarakat kita memang terbiasa dengan namanya cara instan, pinjem duit menurut mereka merupakan hal wajar apalagi ke orang yang berpenghasilan tinggi. Jadi jangan heran, kalau orang-orang tau agan sukses dengan investasi/trading crypto, bakal banyak yang datang untuk minjem duit. Saya juga pernah mengalaminya dan uang saya juga nyangkut di salah satu orang, sampai saat ini. Padahal dia masih keluarga sendiri yang harusnya menjadi panutan kita. Sayangnya gara-gara utang, hubungan jadi renggang. Lebih kurang sama dengan kasus agan.  

Saya sepakat dengan asumsi anda. Memamerkan kekayaan dalam bentuk saldo crypto ke orang-orang juga bisa membahayakan diri sendiri. Selain rawan menjadi sasaran peretasan, maka saya pikir mereka juga akan rawan terhadap bentuk kekerasan fisik seperti perampokan ataupun pembegalan.

Kalau untuk peretasan, perlu media yang lebih spesifik. Yang paling rawan kasus perampokan atau pembegalan. Jangan sampai gara-gara pamer saldo, orang lain berpikir untuk mengancam nyawa kita supaya uang yang dimiliki diberikan ke mereka. Memang yang namanya pamer itu membahayakan, selain potensi kriminal tersebut, bisa juga ada kemungkinan kena ain.

[arimamib]

IMO, lebih baik soal angka kekayaan itu hidden aja dari publik. Keluarga dan diri sendiri dulu aja yang diutamakan untuk menikmati omset dan aset crypto kita.

Saya sepakat dengan asumsi anda. Memamerkan kekayaan dalam bentuk saldo crypto ke orang-orang juga bisa membahayakan diri sendiri. Selain rawan menjadi sasaran peretasan, maka saya pikir mereka juga akan rawan terhadap bentuk kekerasan fisik seperti perampokan ataupun pembegalan. Siapapun boleh kaya, punya uang banyak, punya aset crypto banyak, tapi dengan memamerkan itu keorang-orang rasanya tidak ada untungnya juga (selain pengakuan dan membahayakan diri sendiri).

Intinya berpikirlah bijak sebelum melakukan sesuatu yang motif awalnya hanya pamer tapi ujung-ujungnya membahayakan diri. Saran terbaiknya tetap jaga diri dan kekayaan tanpa perlu pamer kemana-mana. Itu jauh lebih baik untuk keselamatan diri sendiri.

Ya lebih baik untuk menghindari hal hal konyol yang berakibat fatal bagi keselamatan kita seperti mempublikasi aset di media sosial yang bisa membuat seseorang iri dan melakukan hal yang buruk terhadap kita. Saya rasa banyak hal positif yang bisa di ambil oleh semua usulan dari para member yang memberikan masukan di sini karena lebih baik untuk tetap jadi anonim dibandingkan untuk menjadi seseorang yang terkenal dengan cara mempublikasi asetnya.

Selain itu dunia crypto juga rawan dengan serangan peretasan jika kita sudah di jadikan target mereka karena bisa jadi di kirim link phissing yang tanpa kita sadari kita menklik tautan tersebut yang membuat aset kita bisa berpindah tangan. Jadi saya seratus persen setuju dengan anda untuk tetap anomin sekalipun anda begitu tajir dalam dunia trading tentu hal itu tidak terlalu baik untuk di perlihatkan ke media sosial seperti di twitter atau Facebook.

[Chikito]

Tidak semua anak muda di bawah umur 30 tahunan (milenial, generasi Z, dll) paham akan digitalisasi. Saya akui itu, karena beberapa junior saya di kantor yang umurnya rata-rata 20 tahunan malah gak paham bagaimana top up e-wallet, padahal itu semua lahir di zamannya mereka. Jadi, jika itu saja mereka gak paham, apa lagi jika mengenal crypto.

Bahkan saya juga belum tau cara top up wallet macam ovo, gopay.  . Memang tidak ada niatan sih, karena memang belum terpentok kebutuhan. Atau memang belum ada niatan untuk memakai itu om. Tentu manajemen ekonomi adalah faktor pokok, karena kadang memiliki fasilitas pembayaran seperti ini juga membuat khilaf.  . Mbanking saja kadang membuat saya jadi lebih boros .

Top Up e-wallet sudah semakin gampang jika ada mobile bangking utama kayak Livin mandiri, BNI Mobile Bangking, Klik BCA, dll. Kita hanya sekali masuk ke Bank utama tersebut dan sudah ada pilihan untuk top up e wallet dengan biaya rendah (antara 1000-2500 rupiah). Kalau saya justru malah lebih hemat, sejak beberapa tahun lalu saya sudah cashless, artinya mengurangi pegang uang cash, sehingga ketika mau beli sesuatu lalu jika toko tersebut tidak ada Qrish-nya, ya tidak jadi saya bayar, karena duit semua di e-wallet. Pegang cash paling cuma seribu - 5 ribu hanya buat bayar parkir.

Artinya, walau umur saya sudah kepala 4, tingkah dan laku saya dalam teknologi seperti anak yang lahir di tahun 2000-an, bukan seperti bapak tahun 80-an, lebih muda dari pada anak muda.

[ancafe]

Betul, sebagian orang tidak suka orang lain mengetahui berapa banyak uang dan aset yang dimiliki, sebagiannya lagi suka menunjukkan kekayaannya. Itu adalah sebuah sifat manusia secara umum. Saya pribadi, akan mengatakan kalau saya memiliki aset digital, kaya pulsa gitu (agar dipahami orang desa, ga perlu detil karena bakalan makin susah jelasin ), kalau ditanya berapa nilainya? Saya tidak mau menyebutkan, yang jelas, tujuan open hanya untuk mencegah terjadinya fitnah, jika misalnya saya beli apa-apa dikira "nuyul" kan ga enak juga kalau didengar keluarga. Itupun kalau ngehadapi tipikal orang yang kepo dan julid. tapi, saya lebih cenderung suka di dalam rumah aja biar ga banyak ditanyain soal beginian.

Sifat manusia pasti berbeda-beda ya om, ada yang suka pamer dan ada juga yang suka diam-diam, tetapi jika itu saya mendingan gak usah karena akan menimbulkan fitnah yang tidak di inginkan karena kebanyakan orang kita kalau udah punya banyak uang pasti akan di curigai yang macam-macam apalagi jika kita tidak memiliki pekerjaan tetap. Lebih baik kita di anggap tidak memiliki apa-apa supaya terhindar dari hal-hal yang bersifat negatif dan biasanya orang yang suka pamer lebih banyak mudaratnya, kecuali pablik figur seperti atris dan mereka memamerkan sesuatu juga untuk kepentingannya.

Tetapi jika ada yang nanyak masalah bitcoin atau trading biasanya saya akan coba jelasin, terutama bagi teman-teman dekat yang udah tau kita bukan untuk umum. Tahun kemarin lagi gencar-gencarnya masalah trading atau investasi bodong dan saya lebih mengarahkan mereka melakukan trading manual jika ditanyakan karena ada banyak orang atau teman yang kena tipu, jadi tidak ada salahnya memberikan sedikit penjelasan jika ditanyakan masalah ini.

[abhiseshakana]

Betul, sebagian orang tidak suka orang lain mengetahui berapa banyak uang dan aset yang dimiliki, sebagiannya lagi suka menunjukkan kekayaannya. Itu adalah sebuah sifat manusia secara umum. Saya pribadi, akan mengatakan kalau saya memiliki aset digital, kaya pulsa gitu (agar dipahami orang desa, ga perlu detil karena bakalan makin susah jelasin ), kalau ditanya berapa nilainya? Saya tidak mau menyebutkan, yang jelas, tujuan open hanya untuk mencegah terjadinya fitnah, jika misalnya saya beli apa-apa dikira "nuyul" kan ga enak juga kalau didengar keluarga. Itupun kalau ngehadapi tipikal orang yang kepo dan julid. tapi, saya lebih cenderung suka di dalam rumah aja biar ga banyak ditanyain soal beginian.

Sifat manusia pasti berbeda-beda ya om, ada yang suka pamer dan ada juga yang suka diam-diam, tetapi jika itu saya mendingan gak usah karena akan menimbulkan fitnah yang tidak di inginkan karena kebanyakan orang kita kalau udah punya banyak uang pasti akan di curigai yang macam-macam apalagi jika kita tidak memiliki pekerjaan tetap. Lebih baik kita di anggap tidak memiliki apa-apa supaya terhindar dari hal-hal yang bersifat negatif dan biasanya orang yang suka pamer lebih banyak mudaratnya, kecuali pablik figur seperti atris dan mereka memamerkan sesuatu juga untuk kepentingannya.

Tetapi jika ada yang nanyak masalah bitcoin atau trading biasanya saya akan coba jelasin, terutama bagi teman-teman dekat yang udah tau kita bukan untuk umum. Tahun kemarin lagi gencar-gencarnya masalah trading atau investasi bodong dan saya lebih mengarahkan mereka melakukan trading manual jika ditanyakan karena ada banyak orang atau teman yang kena tipu, jadi tidak ada salahnya memberikan sedikit penjelasan jika ditanyakan masalah ini.

Memang pasti ada saja yang suka kepo disekitar kita dan ada juga beberapa diantaranya yang sangat susah dan bahkan ngeyel saat menerima penjelasan yang sudah kita beberkan  . Kalo buat saya pribadi, yang terpenting kita sudah mempunyai itikad baik dengan berusaha menjelaskannya, sementara untuk respon dan tanggapan dari orang disekitar kita ya terserah persepsi masing-masing.

Terkadang saya sering ketawa dalam hati jika melihat dan mendengar beberapa orang (diwarung kopi) sedang membahas hal-hal yang berkaitan dengan Bitcoin, trading dan bahkan Binomo. Rata-rata memang sering pamer hasil yang mereka dapat dan terkadang bisa saling panas-panasan dengan pembahasan yang mereka ulas. Pernah sekali saya bertanya kepada mereka mengenai asal dan cara mendapatkan Bitcoin namun jawaban yang saya dapat malah membuat saya senyum-senyum sendiri  .

[masulum]

Terkadang saya sering ketawa dalam hati jika melihat dan mendengar beberapa orang (diwarung kopi) sedang membahas hal-hal yang berkaitan dengan Bitcoin, trading dan bahkan Binomo. Rata-rata memang sering pamer hasil yang mereka dapat dan terkadang bisa saling panas-panasan dengan pembahasan yang mereka ulas. Pernah sekali saya bertanya kepada mereka mengenai asal dan cara mendapatkan Bitcoin namun jawaban yang saya dapat malah membuat saya senyum-senyum sendiri  .

Sebagian dari teman saya juga demikian mas, ketika berbicara trading, yang mereka bahas adalah Binomo, mereka jarang membicarakan Bitcoin. Saya sih kurang meladeni mereka kalau sudah bicara trading Binomo. Paling ya saya bikin alasan untuk pergi. Bukan apa-apa sih, kurang suka aja membicarakan profit di depan mereka. Untungnya sekarang sudah tidak ada lagi yang membicarakan trading begitu. Jadi, saya ga perlu repot-repot buat menghindar bicarain profit. Karena sebagian dari mereka sudah berhenti, sebagian lagi pindah ke "higgs domino" 

[ancafe]

_Snip_

_Snip_

Memang pasti ada saja yang suka kepo disekitar kita dan ada juga beberapa diantaranya yang sangat susah dan bahkan ngeyel saat menerima penjelasan yang sudah kita beberkan  . Kalo buat saya pribadi, yang terpenting kita sudah mempunyai itikad baik dengan berusaha menjelaskannya, sementara untuk respon dan tanggapan dari orang disekitar kita ya terserah persepsi masing-masing.

Terkadang saya sering ketawa dalam hati jika melihat dan mendengar beberapa orang (diwarung kopi) sedang membahas hal-hal yang berkaitan dengan Bitcoin, trading dan bahkan Binomo. Rata-rata memang sering pamer hasil yang mereka dapat dan terkadang bisa saling panas-panasan dengan pembahasan yang mereka ulas. Pernah sekali saya bertanya kepada mereka mengenai asal dan cara mendapatkan Bitcoin namun jawaban yang saya dapat malah membuat saya senyum-senyum sendiri  .

Iya benar om dan yang paling penting kita tidak berusaha memancing ikan di kolam buaya karena bisa berdampak beresiko . Saya akan memilih menjelaskan tentang bitcoin jika ada orang yang benar-benar ingin tau karena kebanyakan diskusi di warung kopi itu kusir dan bisa kemana-mana pembahasannya, yang ada capek kita jelasin ujung-ujungnya juga tidak ada hasil apa-apa. Saya juga sering dengerin orang ngomong tentang bitcoin di warung-warung dan kadang-kadang kita ikut ketawa di dalam hati saat mendengarkan penjelasan dari mereka dan biasanya kalau saya justru akan ikut dengerin sambil senyum-senyum aja dan tidak berusaha menjelaskan apapun.

Terlepas dari itu semua bagi saya sih lebih baik kita bisa jaga diri aja dan tidak perlu memamerkan apapun menyangkut bitcoin, kecuali memang ada teman yang ingin belajar tentang trading maupun investasi baru kita jelasin sesuai dengan pengetahuan yang kita miliki karena terkadang melihat orang lain sukses di trading maupun di investasi juga merupakan kebahagiaan tersendiri bagi kita.

[Kamasylvia]

Belakangan ini banyak berita yang cukup tidak enak untuk dilihat terkait beberapa influencer/Miliarder/analis kripto yang ditemukan meninggal dengan cara yang tidak wajar.

Seperti berita di tautan dibawah ini :

1. JUST IN: Missing #crypto millionaire found dead and chopped up in suitcase
(Sumber: https://twitter.com/WatcherGuru/status/1684599359940198411?t=JpFSKCkZSnAKXHMuK37UBA&s=19 )

2. JUST IN: Goldman Sachs analyst found dead in New York City creek.
(Sumber: https://watcher.guru/news/body-of-goldman-sachs-analyst-john-castic-found-in-nyc-waters?utm_source=TelegramNews&utm_medium=TelegramNews&utm_campaign=TelegramNews)

Setelah melihat berita-berita tersebut maka dari sini jelas bahwa identitas dan privacy adalah hal yang penting untuk dijaga. jangan sampai ketika kita menjadi milyarder dalam kripto dan kita memamerkannya di internet. Walaupun tidak jelas apa yang menimpa dua orang diatas. Tapi spekulasi orang-orang pasti mengarah pada penjahat yang menginginkan aset kripto yang dimiliki si korban.

Jadi seberapa pentingnya sebuah privacy atau menjadi anonim didunia kripto bagi mas-mas semua disini?

Sudah tidak bisa dipungkiri , emang dimana mana kalau punya asset crypto kita harus hati-hati , harus keep anonimity kita tidak diketahui. Bahkan ada contoh lain seperti skandal Brand Ambassador Betcoin pernah di-stalking sama seseorang gara" pamer asset Ethereum.

Dalam hal digital yang selalu berevolusi pada masa sekarang kita harus memang sudah waktunya untuk mawas diri pada lingkungan sekitar kita maupun dunia digital kita.

[Luzin]

Terkadang saya sering ketawa dalam hati jika melihat dan mendengar beberapa orang (diwarung kopi) sedang membahas hal-hal yang berkaitan dengan Bitcoin, trading dan bahkan Binomo. Rata-rata memang sering pamer hasil yang mereka dapat dan terkadang bisa saling panas-panasan dengan pembahasan yang mereka ulas. Pernah sekali saya bertanya kepada mereka mengenai asal dan cara mendapatkan Bitcoin namun jawaban yang saya dapat malah membuat saya senyum-senyum sendiri  .

Mungkin mereka baru getol getolnya, newbi profit. Jadi hal ini wajar terjadi sehingga mereka show off. Karena dulu saya juga pamer meski hanya dalam status wa aja. Belum pernah adu argumen dengan komunitas. Walapun berlangsung waktu saya sadar, dan tidak lagi melakukan pamer-pamer aset. Beruntungnya lagi komunitas daerah saya juga mengajari selalu keep rapat mengenai Aset. Mereka tidak banyak menunjukan jumlah asset. Mereka memahami itu adalah prifasi ga perlu latah. Jadi sepertinya teman ngopi juga berpengaruh dengan sikap seperti itu om.

[landheer]

Aduh mas @arenga pinnata, aku jadi ngeri juga membaca berita ini, ya sepertinya saya akan anonim dalam hal crypto karena kalau anonim tentunya akan aman, karena kita tidak akan tahu hati orang itu seperti apa, bahkan saya rasa teman sendiripun kita tidak akan tahu hatinya kaya gimana, tapi memang kalaupun ada yang tahu misalnya teman kita yang dulu ngajarin kita tentang crypto
Ya, usahakan jangan memperlihatkan atau memberi tahu dia jumlah crypto kita karena kita tidak akan tahu hati seseorang walaupun dia orang yang mengajarkan kita tentang crypto.   Pokoknya saya memilih anonim saja mas@arenga pinnata.

[jeha2015]

Jadi seberapa pentingnya sebuah privacy atau menjadi anonim didunia kripto bagi mas-mas semua disini?

Saya sendiri memilih tidak terkenal dan menjadi tetap anonim. Karena di Indonesia terkenal dengan crypto juga merepotkan, lihat saja yang pernah terkenal karena asset crypto dan bahkan terkenal karena NFT.

Sangat-sangat penting menjadi anonim di dunia kripto, karena dengan menjadi anonim berarti kita membuat orang lain tidak mungkin mengetahui detail transaksi kita di blockchain. bahkan ini termasuk menyembunyikan nama asli kita atau merahasiakan transaksi kita dari segala kemungkinan seperti terkena phishing atau diretas, atau lebih buruk lagi dari asset kita. Kembali lagi ke awal salah satu inti dari cryptocurrency adalah desentralisasi. Dengan anonim, kita mendukung nilai-nilai ini.

[skarais]

~~~

Saya sendiri memilih tidak terkenal dan menjadi tetap anonim. Karena di Indonesia terkenal dengan crypto juga merepotkan, lihat saja yang pernah terkenal karena asset crypto dan bahkan terkenal karena NFT.

Palingan pemerintah bisa dengan mudah mengirimi anda surat wajib pajak dan melaporkan kekayaan. Tapi yang lebih merepotkan sebenarnya bukan soal pemerintah dan kewajiban pajaknya, tetapi menjaga mulut tetangga. :v

Anonim itu pada praktiknya tidak selalu tentang bagaimana anda menutupi aktivitas cryptomu dari lingkungan sekitar. Anda boleh saja terkenal sebagai pegiat crypto, trader, ataupun investor, tetapi yang perlu dijaga adalah jangan sampai memamerkannya saja secara terbuka. Dimasyarakat bahkan itu dibutuhkan agar mereka tidak mengira anda adalah agen barang terlarang ataupun dikatakan penjudi. Lagian crypto legal di Indonesia, jadi biar saja mereka tahu apa pekerjaanmu tetapi jangan biarkan mereka tahu berapa saldomu.

[nurilham]

Saya sendiri memilih tidak terkenal dan menjadi tetap anonim. Karena di Indonesia terkenal dengan crypto juga merepotkan, lihat saja yang pernah terkenal karena asset crypto dan bahkan terkenal karena NFT.

Ini arahnya ke pajak kah? Atau ke potensi dihutangi saudara atau teman?  
Pemerintah sudah pasti langsung sigap kalau ada objek yang bisa dikenai pajak. Padahal belum tentu uang pajak tersebut benar-benar masuk ke keuangan pemerintah dan digunakan dengan benar. Selain itu, jika tiba-tiba terkenal, pasti banyak orang yang mendekat karena punya maksud tertentu. Salah satu maksud dan tujuaanya tidak lain untuk pinjam uang. Padahal bakal repot nanti menagihnya karena sudah pasti akan sulit kembali uang yang dipinjamkan.

Makanya jika tidak mau mengalami hal-hal ini, cara terbaik memang dengan tetap anonim. 

Sangat-sangat penting menjadi anonim di dunia kripto, karena dengan menjadi anonim berarti kita membuat orang lain tidak mungkin mengetahui detail transaksi kita di blockchain. bahkan ini termasuk menyembunyikan nama asli kita atau merahasiakan transaksi kita dari segala kemungkinan seperti terkena phishing atau diretas, atau lebih buruk lagi dari asset kita.

Betul. Jika kita ceritakan sedikit saja, pasti orang-orang bakal kepo. Yang lebih buruk lagi jika ada yang berniat untuk meretas wallet atau mengambil harta yang dimiliki. Terlebih lagi, pasti ada yang bakal menyebarkan cerita buruk karena crypto masih abu-abu hukumnya jika dikaitkan dengan agama. Jadi mending anonim daripada timbul masalah.

Kembali lagi ke awal salah satu inti dari cryptocurrency adalah desentralisasi. Dengan anonim, kita mendukung nilai-nilai ini.

Sebenarnya desentralisasi tidak mesti harus anonim. Tapi menjadi anonim merupakan pilihan terbaik, terutama demi keamanan.