Jadi, saya pikir alasannya bukan urusan lingkungan hidup, karena apa 3 produsen sawit terbesar di dunia ini ada di Asia Tenggara yaitu Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Kalau tiga negara ini bersekutu untuk memainkan harga sawit, oh betapa asiknya. Eropa dan Amerika Utara tak pernah suka bergantung sama orang lain, mereka sukanya mengusik orang sedemikian rupa supaya orang lain yang tergantung sama mereka. Kartu mereka dari dulu adalah agar membuat orang bergantung, supaya mereka bisa seenaknya dalam hal geopolitik. Presiden, dan CIA. Jadi alasan itu omong kosong.
Yups betul sekali, pohon sawit mana bisa tumbuh di eropa, cocoknya di negara tropis yang ente sebutkan di atas. Namun karena kita antara malaysia itu sering diadu domba, jadi sulit untuk menyatukan suara, apa lagi berkongsi untuk memboikot sawit ke eropa. Strategi politik adu domba ini akan terus mereka sebar supaya kita (negara serumpun) pecah dan mereka akan seenak udelnya sendiri menetukan kebijakan sawit. Toh buktinya kongkrit, Indonesia dan malaysia mana mau bersatu jika kebijakan sawit ini terus mereka rongrong, pada akhirnya negara eropa tetaplah menang (sekali penjajah, tetaplah penjajah)