Untuk pariwisata yang sudah go internasional sih biasa nya sering kena perhatian dari pemerintah nya langsung dan pasti nya aturan-aturan tersebut sudah di kaji terlebih dahulu,dan dijadikan hal pembahasan yang pasti nya tidak mudah untuk mendapatkan keputusan nya juga, menurut saya biasa nya hal seperti ini itu sudah diterapkan diberbagai industri hiburan yang sudah di kunjungi turis - ruris asing,seperti candi Borobudur juga sekarang harga tiket untuk warga asing cukup mahal, saya rasa jika tempat tersebut sudah di kunjungi turus itu hal-hal yang biasa ya.
Ini wisata yang ada di daerah sendiri ketika kita mau mengunjungi nya eh malah banyak calo nya,belum juga sampai ke tempat tujuannya sudah banyak sekali pungli-pungli jalanan,yang jika tidak kita kasih uang anycaman lah yang dilayangkan.
ya benar gan, sudah menjadi rahasia publik kalau ditempat wisata yang sudah maju makin marak dengan calo yang berasal dari pemuda setempat, meresahkan sekali bagi pengunjung, tidak sedikit mereka memintan uang pajak daerah atau uang masuk, kadangkala rombongan hendak masuk diminta uang seenak mereka, yang lebih parah permintaan uang bukan sekali, berkali-kali waktu masuk ketempat wisata, belom lagu uang parkir di dalamnya, sungguh meresahkan bagi pengunjung perlakukan pemuda setempat yang seenaknya memungut liar.
Pemerintah setempat harus menindaklanjuti kasus seperti itu, supaya tempat wisata lokal berkembang dan warga setempat bisa mencari nafkah di tempat wisata seperti berjualan, menyediakan tempat duduk, dan fasilitas lainnya supaya masyarakat nyaman menghabiskan masa liburan mereka, jika permasalahan pemungutan liar masih marah maka masyarakat yang inging berwisata kesana jadi mengurang sehingga pengunjung sedikit warga yang berjualan disitu juga minim pendapatan akibat marak pungutan liar seperti itu, saling menjaga satu sama lain agar bisa mencari nafkah dengan baik tanpa merugikan orang banyak.