Saya cukup yakin ini memang salah satu dari dampak setelah disetujuinya ETF Bitcoin. Karena kita tahu orang-orang yang membeli bitcoin ETF lebih seperti orang yang melakukan trade-off. Sehingga data transaksi mereka juga tidak akan tertulis di blockchain. karena transaksi mereka telah terwakili oleh pemilik ETF bitcoin itu sendiri. Sehingga transaksi antar wallet jadi cukup jarang atau berkurang. karena memang banyak yang mulai trade atau beli dan jual di ETF.

Namun tetap perhatikan juga arus masuk dan keluar ETF bitcoin itu sendiri. Apabila memang menjadi sepi juga arus masuk dan keluarnya maka itu pertanda ada penurunan minat. Namun melihat pada data arus masuk dan keluar salah satu ETF Bitcoin besar milik Blackrock yaitu iShares Bitcoin Trust (Blackrock) apakah aktivitasnya berkurang atau tidak. Namun setelah saya lihat sepertinya masih cukup normal walaupun sepertinya arus keluar lebih deras daripada arus masuk.

(https://bitbo.io/treasuries/blackrock-ibit/)

Namun alasan lainnya mungkin orang-orang yang membeli bitcoin sekarang lebih suka beli dan simpan dan tidak banyak mentradingkannya. Sehingga bisa jadi ini sinyal bagus jangka panjang karena orang-orang sekarang lebih percaya untuk menyimpannya dalam jangka panjang. Namun alasan kuatnya menurut saya lebih kepada karena ETF Bitcoin sih. Soalnya para pemain besar dunia terutama orang-orang yang perlu jaminan tanpa ingin ribet memikirkan wallet pasti lebih memilih ETF Bitcoin Spot.

Dan alasan orang-orang masih lebih suka bertransaksi lewat exchange juga sangat masuk diakal. karena saat ini semua orang seperti menunggu momen yang tepat. Entah itu menunggu penurunan untuk akumulasi atau juga menunggu kenaikan untuk menjual.

Penurunan jumlah pengguna alamat aktif Bitcoin menunjukkan bahwa sekarang ini banyak orang tidak terlalu memusingkan diri untuk menggunakan wallet non-custodial untuk mengelola aset mereka. Kebanyakan mereka menggunakan CEX atau pihak ketiga untuk mengelola aset mereka karena dinilai lebih mudah dan memiliki antarmuka yang lebih ramah kepada mereka. Apalagi ketika tujuan mereka itu hanya untuk sekedar investasi biasa atau trading, menggunakan CEX atau layanan ETF jadi lebih praktis karena semua proses beli, jual, dan penyimpanan aset sudah diurus oleh platform tanpa perlu repot mengelola private key sendiri.

Belum lagi soal pengetahuan tentang pentingnya untuk memiliki kendali penuh atas aset mereka sendiri melalui wallet non-custodial. Kebanyakan pengguna hanya paham bahwa Bitcoin itu adalah aset digital yang bisa dibeli dan dijual untuk mencari keuntungan, mereka tidak benar-benar paham kalau Bitcoin itu dapat dikelola mandiri di wallet mereka sendiri. Ketidaktahuan mereka pada pentingnya konsep self-custody membuat mereka merasa bahwa menyimpan aset di CEX sudah cukup aman, dan mereka tidak memerlukan wallet non-custodial untuk dapat mengelola aset mereka sendiri.

Dan kemungkinan besar tren ini akan berlanjut, apalagi ketika lebih banyak orang sekarang ini terekspose dengan iklan exchange yang dengan tampilan modern, mudah digunakan, dan terintegrasi dengan berbagai fitur seperti staking, lending, dll, orang kebanyakan akan lebih memilih untuk menggunakan CEX dibandingkan dengan menggunakan wallet non-custodial.

Indikator alamat aktif yang disajikan om @mu_enrico berdasarkan alamat unik (dari atau ke), saya rasa fenomena turunnya alamat aktif ini seperti hal yang biasa mengingat kondisi pasar yang sedang buruk & khususnya harga Bitcoin (BTC) yang terus meningkat dari waktu ke waktu. Jika di masa depan harga Bitcoin (BTC) mencapai $1M, jangan kaget kalau kita akan melihat alamat yang aktif turun drastis berdasarkan indikator (dari atau ke).

Yang punya aset banyak mungkin akan langsung memindahkan Bitcoin (BTC) mereka & menyimpannya sendiri. Tapi untuk ritel kecil seperti saya ini om, sepertinya tidak akan berbuat apapun, lagipula institusi sekarang lebih bertanggung jawab daripada institusi terdahulu, Bybit yang asetnya dicuri oleh Lazarus tidak berdampak apapun terhadap dana client mereka, berbeda kalau kita bandingkan dengan kasus Mt. Gox, mereka memang tetap bertanggung jawab, tapi perlu banyak waktu.

Memang tidak apple-to-apple, saya hanya bingung mengambil perbandingannya darimana lagi karena kompetitor jaringan BTC hanya jaringan ETH. Satu-satunya alasan yang paling mungkin & bisa dirasakan dari turunnya alamat aktif BTC adalah karena orang-orang tidak menyimpan BTC lagi di alamat sendiri, mungkin karena lebih nyaman.

Di sirkel saya, kurang lebih ada 10 orang yang terlibat di kripto & dari 10 orang itu (termasuk saya), hanya 3 orang yang menyimpan aset di alamat sendiri. Dari contoh ini, saya kira kita punya kesimpulan sederhana.

Kebanyakan dari kami baru kenal kripto, berbeda jauh pengalamannya kalau dibandingkan pengguna berperingkat tinggi disini. Sebenarnya kami sudah pernah bahas mengenai masalah keamanan penyimpanan aset kripto, namun mayoritas masih lebih memilih menyimpan asetnya di platform, latar belakangnya kebanyakan juga trader, jadi tujuan mereka selain mempermudah akses, mereka juga perlu aset di platform untuk trading.

^Menarik analisis ini karena ada juga yang berteori demikian, namun masih kurang make sense IMO. Terlebih lagi alamat aktif BTC turun sangat tajam secara mendadak pada tanggal tsb tidak sebanding dengan dip harga BTC. Hubungan sebab-akibat (causation) juga dipertanyakan, kalau korelasi masih masuk akal adanya. Artinya alamat aktif turun duluan ataukan harga turun duluan? Umumnya harga turun duluan baru kemudian aktivitas turun -> alamat aktif turun.

Kalau pun terjadi rush untuk ngedump market, itu tidak tercermin dalam aktivitas mempool yang naik, yang ternyata masih sepi di periode tsb. https://mempool.space/graphs/mempool#2y
Apakah lagging effect karena aktivitas block turun duluan? Tapi itupun tidak menjelaskan penurunan tajam alamat aktif BTC secara tiba-tiba.

Ane pernah bahas ordinal: 1000SATS (SATS) Token BRC-20 Yang Sempat Ramai
Justru ketika itu transaksi sangat ramai terlihat dari mempool periode dekat thread tsb dibuat biaya transaksi melonjak tinggi. Jadi aktivitas malah melonjak gegara ordinal (dan seharusnya dengan runes juga). Justru ketika ada diskusi untuk mendelete ordinal dari level protokol dan kemudian support ordinal diremove Binance, ordinal menjadi tidak ramai.

Jadi sepengamatan ane: setelah ordinal -> aktivitas naik -> ordinal meredup -> aktivitas turun. Namun itupun tidak menjelaskan apa yang terjadi di Agustus 2025 karena jarak waktunya terlalu panjang.

Justru yang ane harapkan adalah aktivitas di board lokal gan, kalau yang global kan sudah ramai.
Tapi silahkan saja kalau mau bikin thread serupa dengan bahasa agan sendiri di board global. Siapa tau ada jawaban yang masih belum diketahui, nah silahkan dibawa ke SFI

Ane lihat diskusi di global juga kurang dapat jawaban yang memuaskan. Yang masuk akal dan mungkin terlewat adalah kesalahan pada bitinfocharts atau perubahan algo/cara perhitungan pada web tersebut. Asumsi kalau data pembanding itu lebih valid, maka bisa jadi ini no issue alias cuma gegara perubahan metode dalam penyajian data pada chart atau error situsnya saja.

Mungkin ini argumen yang paling kuat? Gimana?

Sumur komentar: https://bitcointalk.org/index.php?topic=5569450.msg66215252#msg66215252