Bitcoin Forum

Tahun depan saatnya pemilu, ada yang sudah menentukan pilihan, ada yang belum, ada yang sudah mementukan pilihan kalau tidak memilih alias Golput ;D

Berikut ini adalah kandidat Capres 2024 beserta komentar ane yang menggelitik.

1. Prabowo Subianto
Pantang menyerah, inilah sifat yang patut ditiru dari capres ini. Setelah kalah dalam 3 kali pemilu:
* 2009: Megawati - Prabowo
* 2014: Prabowo - Hatta
* 2019: Prabowo - Sandi
Prabowo masih semangat untuk bertanding yang ke-4 kalinya. Sungguh-sungguh cinta kepada bangsa dan negara.

2. Ganjar Pranowo
Ganteng, gagah, dan rajin upload konten di sosmed. (https://www.instagram.com/ganjar_pranowo/) Capres dari PDIP ini adalah petugas partai yang sangat setia. Dia pun sangat setia menjunjung tinggi idealisme Bung Karno yang anti penjajahan yang dengan tegas menolak atlit-atlit sepakbola zionis datang ke RI. (https://www.timesofisrael.com/indonesias-main-party-names-anti-israel-java-governor-as-presidential-candidate/) Pildun U20 di Indonesia memang gagal, tetapi pemilu jalan terus!

3. Anies Baswedan
Ingin mengikuti jejak pendahulunya yang menjadikan jabatan Gubernur Jakarta menjadi batu loncatan ke ajang pilpres. Akankah Anies menggunakan cara yang sama, yaitu politisasi isu SARA (https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Anies_Baswedan&oldid=23502292) untuk mengamankan tiket ke kursi Presiden 2024?

4. AHY
Anak kesayangan SBY, ganteng dan gagah. Penulis kesulitan memperoleh data prestasi dll.

5. Sandiaga Uno
Pengusaha sukses ini manouver politiknya gesit sekali. Gak lama setelah menang pilgub bersama Anies, beliau maju lagi jadi cawapres prabowo. Meskipun kalah tapi keduanya sekarang jadi menteri, yaitu Prabowo sebagai MenHan dan Sandi sebagai Menparekraf. Sesuai lah ya dengan Rp 1 triliun yang udah dikeluarkan dia buat kampanye pilgub dan pilpres. (https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sandiaga_Uno&oldid=23452867)

6. Mahfud MD
Bukan Medical Doctor, tapi nama aslinya adalah Mohammad Mahfud Mahmodin. Pria ini sudah tidak asing lagi karena malang melintang jadi anggota DPR, ketua MK, dan menteri. Kecil kemungkinan bapak ini jadi capres karena bukan ketua partai dan tidak ada track record ikut pemilu atau pilkada.

7. Erick Thohir
Bapak ini sedang naik daun karena Pildun U-20 dan medali emas sea games. Meskipun demikian, Erick sudah lebih dulu terkenal karena membeli Inter Milan. Meskipun sangat jauh mengelola klub bola dengan mengelola negara, media sudah santer memberitakan Erick di berbagai polling.

8. Ridwan Kamil
Populer di Jawa Barat, tapi belom di skala Nasional. Bisa mengikuti strategi Ganjar kalau mau populer, tapi keknya bapak ini tidak terlalu ambisius nyapres.

Ada yang lain? Silahkan komeng di bawah :)

Menanggapi tentang hal ini, kita masih belum tahu siapa yang akan menjadi kandidat pada kontestasi pemilihan presiden di 2024, diantara orang yang tertera masih dalam tahap veryfikasi pengusung dan diantara mereka hanya beberapa yang sudah mendapatkan rekomendasi dari beberapa partai/partainya, seperti Ganjar Pranowo,  Anis Baswedan dan Prabowo Subianto, saya pikir hanya itu yang saya tahu sejauh ini. Untuk yang lainnya saya kira hanya isu-isu pemancing yang di lakukan oleh pihak tertentu untuk melihat elektabilitas figur atau untuk melihat seberapa banyak orang yang mendukung figur itu di dunia maya utamanya, untuk di jadikan salah satu kandidat yang akan di usungkan.

Prabowo memang seorang prajurit yang pantang menyerah dan masih memiliki ambisi yang cukup besar menjadi orang nomor satu di indonesia, begitu pun yang lainnya memiliki kesannya masing-masing.

Untuk memutuskan hal ini bagi saya adalah melihat terlebih dahulu visi misi mereka dan melihat bagaimana mereka mempertahankan ideologinya di fase debat terbuka calon presiden, karena bagaimanapun bagi pandangan saya adalah, orang yang layak mendapatkan tempat orang nomor satu di indonesia adalah dia yang memiliki ideologis yang kuat dan pemahaman yang terbuka dengan bisa di lihat bagaimana dia memaparkan visi misi dan mempertahankannya.
Disanalah saya bisa memutuskan pilihan saya.

Kalau berdasarkan hasil survey terkait Elektabilitas, ada 3 kandidat capres di urutan teratas.
1. Prabowo Subianto
2. Anies Baswedan
3. Ganjar Pranowo

Dari ketiga ini, semuanya berpotensi tinggi untuk bersaing. Nanti tinggal cawapresnya yang menentukan mana yang terkuat potensinya untuk menang selain faktor dari partai pendukung. Kalau mau kuat, sebenarnya mereka bisa saja berkolaborasi, misalnya: Pak Probowo capres, Pak Anis Baswedan cawapresnya. Dengan seperti ini, maka secara teori akan lebih mudah menang. Hanya saja yang sulit mungkin terkait negosiasi partai yang mengusungnya.  ;D

https://www.liputan6.com/pemilu/read/5196559/hasil-survei-elektabilitas-capres-pilpres-2024-ganjar-pranowo-anies-baswedan-prabowo-subianto-erick-thohir-terupdate-hari-ini

Kok kesannya hanya dikasih deskripsi ala kadarnya, Om. Bukannya pak Anies punya banyak prestasi ya.
- https://nasional.okezone.com/read/2023/02/03/337/2758276/deretan-prestasi-gemilang-anies-baswedan-selama-menjabat-sebagai-gubernur-dki-jakarta
- https://www.suara.com/news/2022/10/14/063500/daftar-10-prestasi-anies-baswedan-selama-jadi-gubernur-dki-jakarta

Selain itu, ada banyak prestasi lain yang diperoleh pak Anies secara individu. Bukan hanya sebagai Gubernur Jakarta saja.

BTW, saya kira istilah "batu loncatan" kurang tepat disematkan ke pak Anies. Toh pak Anies sebelum menjadi Gubernur Jakarta, dia sudah pernah menjadi menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Jadi beliau ini sudah berkiprah di ranah politik nasional sudah dari tahun 2014. Beda halnya dengan pak Jokowi, yang sebelum menjadi Gubernur Jakarta memang belum berkiprah di ranah politik nasional.

https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Anies_Baswedan&oldid=23502292

---

Oya, saya liat di deskripsi capres Anies, ada disisipi keterangan "politisasi isu SARA". Ini maksudnya gimana Om? Apa ada buktinya kalau beliau punya niat menggunakan cara ini? Dan siapa yang dimaksud pernah menggunakan cara serupa? Apakah itu merujuk ke Gubernur sebelum dia atau ke Pak Anies itu sendiri? ???

Sedikit masukan, sebaiknya tidak menyisipkan isu negatif di deskripsi capres. Jangan sampai orang menganggap ente kontra capres tertentu.  :-\

Memang semuanya ala kadarnya, ga cuma Pak Anies karena OP tidak menggiring ke pihak manapun.
Pendukung fanatik kubu manapun pasti ga terima ;)

Silahkan kalau mau menampilkan prestasi capres pilihan agan di komentar...

Sudah dilihat link wikipedia dan rujukannya? Ane hanya kutip saja.

Kalau dari deskripsi yang seadanya dan menyentil semuanya, kira-kira ane kontra capres tertentu atau kontra semuanya? wkwkw

Panas.. panas... yuk dipilih, pendukung capres lain mana ini suaranya? ;D

Jujur saja sampai saat ini saya belum ada yang sreg dari semua kandidat bakal capres yang ada, so dikesempatan ini saya cuma mau kontra ke semuanya daripada dukung salah satu dari calon2 yang ada  ;D


Benarkah pencalonan beliau yang pantang menyerah ini bukti kalau beliau bener2 cinta NKRI? Atau hanya sekedar ambisi pribadi dan golongan?  :D Kalau maju sebagai CaPres dan gagal lagi, bisa jadi Hattrick  ;D


Sebagai orang Jawa Tengah, saya mendukung beliau 100% selama jadi Gubernur. Untuk kasus kemaren yang soal Pildun U-20, jujur saja saya kecewa dan saya mempertanyakan apakah benar beliau itu menolak karena memang atas dasar pribadi atau atas dasar kepentingan partai dengan menggunakan "konstitusi" sebagai tameng?


No komen saja lah buat bapak yang satu ini  :D


Sepertinya bapak muda ganteng yang satu ini belum cukup pengalaman, dan saya rasa bermodalkan "anak" dari SBY dan modal sebagai ketum partai saja tidak cukup untuk membuat rakyat Indonesia bersimpati dan memilih beliau sebagai pemimpin negri ini.


Mudah2an ga cuma dimanfaatkan sama pasangannya atau partai pengusungnya karena punya modal dana yang mencukupi  :)

---

Untuk 3 kandidat yang terakhir (Mahfud MD, Erick Tohir dan Ridwan Kamil), saya rasa mereka lebih baik 2024 besok tetap dimana mereka berada sekarang khususnya Mahfud MD dan Erick Tohir. Mungkin buat pak Ridwan Kamil bisa lompat dulu jadi nyalon jadi Gub Jakarta baru 2029 nyoba maju capres/cawapres.

kalau menurut saya Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto yang mungkin jadi presiden indonesia tahun depan dan intinya bukan Anies baswedan karena waktu dia jadi gubernur saja banyak janjinya yang belum terealisasikan.
seperti janji rumah hunian dp 0 % sebanyak 232000 unit dan nyatanya dipangkas jadi 29336 unit, apalagi janji tentang penanggulanan banjir, macet, dan pengelolaan sampah di jakarta sampai sekarang sepertinya masih belum rampung

Karena ente sisipi isu politis terkait pilpres mendatang, wajar kalau netizen kayak ane menganggap ente kontra salah satu kandidat capres. Coba ente cek lagi deskripsi kandidat capres lainnya. Meskipun sama-sama ala kadarnya, gak ada ente sisipi pernyataan mau mengamankan tiket kursi presiden dengan cara yang curang.  :D

Ini sih bukan masalah fanatis atau tidaknya, cuman masalah objektivitas deskripsi kandidat capres.  ;)

Sampun Om.
Saya paham ente cuman merujuk ke wikipedia. Cuman yang mengarahkan ke situ kan ente, Om? Hayoo..  :P
Secara tidak langsung, ente mengajak pembaca thread ente untuk menggaris bawahi di bagian itu.

Santai, Om. Inikan cuman adu argument biasa. Kalau gak ada adu argumentnya, gak ada menariknya pembahasannya.  :D

Kalau Op melihat Anis Baswedan langsung terlintas Politisasi isu sara.

Saya sendiri kalau melihat Ganjar Pranowo langsung ingat Bok*p, inget banjir di Semarang, inget masalah Wadas yang di lelang ke oligarki, ingat masalah korupsi EKTP eliektrik dan inget jalan Pantura rusak tidak terurus karena pengen mencalonkan diri sebagai capres.

saya setuju dengan om kawetsriyanto kalau mau diskusi yang tentang pilpres harusnya bikin deskirpsi yang bagus2 untuk semua calon capres..  jangan kelihatan memihak.
Karena mereka semua adalah putra-putra terbaik yang kita punya di Indonesia

Saya sudah membuat pilihan pada poll ini. Tapi saya tidak akan membeberkan pilihan saya  ;D

Bagi saya harapan yang pertama adalah yang penting presiden yang dipilih bisa lebih baik lagi dalam memberantas korupsi dinegara ini. Karena negara yang kaya akan sumber daya alam dan sumber daya manusia seperti indonesia tentunya akan menjadi lebih baik lagi dan lebih cepat menjadi negara maju apabila tingkat koruptor menurun dan tidak ada sama sekali.

Dan yang kedua harapan saya adalah presiden selanjutnya bisa melanjutkan dan lebih baik lagi dalam dukungan kepada tekhnologi dan crypto seperti di era saat ini. Dan tentu harapannya dukungan terhadap crypto bisa ditingkatkan lagi pada realisasi yang lebih nyata. Seperti edukasi yang merata sampai ke kalangan bawah dan bukan hanya di kalangan menengah ke atas.

Karena sejatinya yang lebih membutuhkan edukasi secara gratis dan terarah adalah mereka yang minim modal untuk belajar yaitu kalangan bawah. Sedangkan kalangan atas mereka bisa menyewa mentor sendiri dan mengeluarkan modal uang banyak karena mereka kaya apabila mereka ingin belajar crypto. 

Sedangkan kalangan bawah kebanyakan adalah modal gratisan saja. Jadi saya harap mereka lebih diperhatikan.

pekerjaan yang di lakukan oleh pak jokowi belum sepenuhnya selesai maka itu presiden selanjutnya harus bisa meneruskan proyeksi yang belum selesai itu dan bidang bidang seperti pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya manusia masih wajib di beri perhatian besar.

namun yang paling saya inginkan adalah bagaimana presiden selanjutnya bisa dengan tegas dan sukses memberantas KKN karena ketiga hal ini masih melekat di tubuh pemerintahan, bayangkan saja akan sebesar apa negara ini jika koruptor berhasil di miskinkan, memang tugas itu bakal tidak mudah namun sebagai seorang kepala negara, presiden selanjutnya wajib mendesak pengesahan UU memiskinkan para koruptor.

teknologi.. sekarang ini adalah hal yang terus di perbincangkan semua negara dunia, namun kepentingan beberapa oknum masih sangta besar dan mendominasi sehingga pengetahuan tentang teknologi di negara kita ini masih rendah. bahkan infrastruktur dasar aja seperti BTS aja di korupsi, sungguh miris sih melihat oknum2 mafia yang munafik.

Menurutku ketiga orang ini dapat dipastikan bertarung di tahun 2024 nanti. Semua partai besar dan koalisi masing-masing mencalonkan mereka, dan aku tidak akan menjatuhkan yang lain, karena pilihanku kali ini adalah pak Prabowo. Kulihat baru 2 yang memilih beliau, satunya itu aku, sedangkan Ganjar 1 dan Anis 3 suara. Prabowo menurutku Gagah dan Berani, karena dia itu mantan tentara Kopasus yang bergerilya di Papua dan Aceh jadi tidak diragukan lagi ke-patriotannya terhadap negara

Prabowo juga kaya dan berwibawa, keunggulan dia dari yang lain itu adalah Tentara dan Pengusaha. Aku dah melihat bagaimana seorang presiden tentara tapi bukan pengusaha (SBY), dan juga melihat Pengusaha bukan Tentara (Jokowi), jadi Prabowo ini gabungan dari kedua presiden sebelumnya yang niscaya dapat membawa perubahan khususnya crypto di Indonesia.

Politisasi SARA tidak bisa ditindak KPU, jadi ya main kasar (kalo di bola) tapi bukan curang.
Yang lain udah ane sebut boroknya*, kek ada yang ambisi hattrick, petugas partai + pencitraan, udah keluar duit 1 trilliun...
Kalo calon yg bawah2 ga ane ulik lagi karena kurang populer.

*Untuk prestasi mending pendukungnya saja yang komeng karena yg objektif itu cuma kek kalo juara 1 olimpiade fisika. Masalah mengatasi kemiskinan dsb itu subjektif.

Btw, ane rasa Politisasi SARA di Pilkada 2017 itu common knowledge deh. Kalau yang belum tau bisa baca paper-paper ini:
* LAPORAN KAJIAN EVALUASI PILKADA & FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD) SERIES (https://journal.kpu.go.id/index.php/ERE/article/download/51/16/)
* RADIKALISASI ISU AGAMA DALAM PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DKI JAKARTA TAHUN 2017 (https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jpgs/article/download/25027/22282)
* POLITISASI ISU PRIBUMI PADA PEMILIHAN GUBERNUR DKI JAKARTA 2017 DI MEDIA SOSIAL (https://jurnal.unitri.ac.id/index.php/reformasi/article/view/1870)
* ISU SARA DALAM PILKADA (http://repository.radenintan.ac.id/1530/1/Skripsi_Mardiana.pdf)
* Praktik Politik Identitas dalam Akun Media Sosial Anies-Sandi (http://digilib.mercubuana.ac.id/manager/t!@file_artikel_abstrak/Isi_Artikel_381961335245.pdf)
Dan muuuuaaaaaasih banyak lagi di buku cetak dan paper-paper generasi muda penerus bangsa.

Justru kalo ane tidak mention akan terkesan menutupi dan membela bapak ituh. Isu itu juga nongol di awal page wikipedia...
https://ricsmedia.b-cdn.net/anies.png

;D  ;D
Kalo main gagah2an itu AHY fisiknya lbh oke :p

Kalau saya lebih cocok  pak Ganjar Pranowo.  Karna saya melihat dari figur beliau.. sangat berbaur sekali dengan masyarakat.  Walaupun hasil survei pak Prabowo lebih tertinggi elektabilitasnya sebanyak 22,9 persen... Sedangkan pak Ganjar dan pak Anies sama sama kuat sebanyak 19,8 dan 19,9 persen korespondenya.. tetapi balik lagi dengan nanti hasil pilhan Masyarakat itu sendiri

Prabowo Subiyanto memang orang yang tepat untuk memimpin Indonesia tetapi masyarakat Indonesia sendiri yang tidak menyediakan ruang dan kesempatan untuk beliau.

Saya pernah mendengar saat Alm Gurdus saat di wawancara di salah satu TV nasional beliau mengatakan Bahwa Prabowo Betul-betul Ikhlas Kepada Rakyat Indonesia. saya sendiri mempercayai Memang betul memang bapak Prabowo sangat ikhlas, dia menerima apapun yang direncanakan atas takdirnya, itu pandangan saya. contohnya saja bisa kita lihat setelah beliau kalah, walaupun  kalah dalam Pilpres tapi ketika ditunjuk menjadi Menteri beliau bersedia. Padahal yang menunjuk Pak Prabowo menjadi Menteri adalah orang yang menjadi saingannya sendiri. Orang yang benar-benar tidak ikhlas tidak akan mengambil pemberian dari pesaingnya sendiri. Ini menurut pendapat saya pribadi.

Selain itu jiwa Nasionalis, Patriotisme, tegas dan jeli dalam menyesuaikan perkembangan zaman (termasuk teknologi Crypto) itulah kriteria yang perlu di perhitungkan untuk pemimpin bangsa selanjutnya. Untuk saat ini pilihan saya juga untuk Pak Prabowo.

Berbicara tentang politik 2024 akan sangat menarik, dan saya yakin semua calon akan berjuang habis-habisan karena di tahun depan tidak ada petahana yang mencalonkan diri. Akan banyak manuver-manuver politik yang akan terjadi pasca 2x pilpress yang lalu yang lebih identik dengan politik identitas. Meskipun politik identitas sedang di up lagi sama pak amien rais melalui partai ummat-nya. Tapi jujur, saya agak pesimis kalo pola-pola ini akan sukses, karena banyak orang yang sudah muak dengan politik model ini setelah pilgub jakarta, Ahok vs Anis Baswedan.

Untuk calon terkuat sepertinya tetap 3, yakni Prabowo subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan. Daftar ke empat sampai ke delapan kemungkinan hanya akan masuk dalam bursa wapress. Untuk Prabowo, beliau punya pemilih yang cukup familiar dengannya karena sudah 2 kali maju, dan melihat manuvernya yang mau gabung dengan jokowi membuat simpatisan jokowi bisajadi tertarik dengan Prabowo. Untuk ganjar, popularismenya sangat oke di sosial media, beliau bisa memaksimalkan posisinya saat menjadi gubernur jateng, karakternya mirip jokowi yang merakyat dengan lebih elegan, kekuatan masa PDIP cukup besar untuk bisa mendukungnya jadi pemenang. Untuk anies, Beliau bisa jadi mengambil jalan antitesa kembali, yakni sebagai antitesa dari pemilih prabowo dan ganjar, jika melihat kemenangannya saat di jakarta, anis bisa jadi menggunakan politik identitas kembali, seolah menjadi yang paling islam di antara yang lainnya.

Kemungkinan akan menjadi 2 kali putaran untuk pilpress, karena syarat kemenangan presiden harus 50%+1. Bagi para timses, pilpress 2024 bisa menjadi ladang cuan karena mereka akan habis-habisan dalam bertarung.

saya juga sih lebih condong ke pak ganjar pranowo karena memang sosok seperti beliau lah yang sangta di butuhkan oleh rakyat indonesia, sampai sekarang saya masih penasaran sih dengan siapa yang bakal menjadi calon wakil nya pak ganjar karena hal itu bakal membuat elektabilitias pak ganjar naik

semoga saja pemilu tahun depan berjalan dengan baik dan lancar, agar indonesia terus tumbuh menjadi negara besar yang di segani dunia internasional

Yang menarik adalah komentar pendiri lembaga peneliti CSIS Jusuf Wanandi yang meramal kalau pilpres hanya akan diikuti oleh 2 paslon (1 putaran) saja (https://www.youtube.com/watch?v=yFrlxn4dvjo), brarti nanti akan ada penggabungan kekuatan di antara Prabowo, Ganjar, atau Anies. Kalau sampai Prabowo dan Ganjar bersatu, sudah hampir bisa dipastikan menang kalau merujuk pada survey elektabilitas. Lebih menarik apabila Anies merapat ke kubu entah itu Prabowo atau Ganjar, jadi cawapres tentunya, bakal jadi pertandingan yang sengit.

Namun dinamika di politik tentunya bisa membuat peringkat dari survey berubah. Saat ini #1 Prabowo (24.5%), #2 Ganjar (22.8%), dan #3 Anies (13.6%) (https://www.youtube.com/watch?v=j1BR59pHk_M), Anies ketinggalan cukup jauh. Kita tunggu saja manouver apa yang akan dilakukan bapak-bapak ini.

Tapi kalo saya lebih condong ke yang 2 putaran gan. Soalnya pemain-pemain atau broker politik pasti lebih suka jika pilpress dua preiode. Akan lebih banyak dana pemilu dan lebih banyak dana kampanye. Meskipun Prabowo belum melakukan deklarasi resmi untuk maju dalam pilpress 2024 tapi sepertinya menggabungkan 3 orang itu sulit.

Ganjar memiliki PDIP, parta pemenang pemilu yang maju sendiri aja sudah bisa tanpa perlu berkoalisi dengan partai manapun. Sepertinya ga akan mau kalo jadi wapress. Prabowo dengan gerindranya juga termasuk partai besar, Selain itu juga kayaknya ga bakal mau kalo jadi wapres. Anis baswedan sebagai sosok (seolah) yang paling islam juga kayaknya ga bakal di bolehin sama pendukungnya kalo jadi wapress. Jadi kalo pendapatku tetap 3 orang itu yang di depan (capress)

Untuk wapressnya Ganjar dan Prabowo kemungkinan dari partai-partai islam agar menopang kampanye. Kayak yang sudah-sudah.... ;D

Sebenarnya iya, AHY itu lebih Gagah dan Muda, tapi kalau menurutku, Indonesia itu kalau dipimpin pleh cuma eks Mayor akan bagaimana nanti kedepannya, Kecuali kalau AHY itu merangkak dari bawah dulu misal sebagai Camat, lanjut ke Walikota, lanjut jadi Gubernur, lalu jadi Menteri baru boleh dipikirkan untuk jadi capres, Lah ini, Pangkat baru Mayor doang, alias minim pengalaman dan manajemen, dia sama kayak Om ku, itu pun kalah dalam pilkades, dan AHY itu kalau mau dibandingkan sama Gibran saja jelas kalah jauh tuh. Di partai pun kalau enggak ada SBY enggak bakal jadi Ketum.

Aura AHY itu cocoknya paling tinggi jadi Mempora, atau kalau di DPR jadi ketua Komisi, itu pun kalau dijenjangkan dengan garis Partai, kalau tidak jadi Ketua Umum yg dipaksakan, dia mah bukan siapa-siapa.

PDIP dan PPP sudah ada deal-dealan, masih nunggu Sandi Uno jadi Ketum PPP dulu, baru mungkin ada deklarasi serius. Karena Ganjar lagi nunggu dana segar buat nyetak kaos, Spanduk dan bayar tim sosmed. Kita tahu sendirilah duit Bang Uno itu tidak ada seri-nya, namun sayangnya walau pun muda tapi dia termasuk pemuda old school atau generasi tua (walau jasadnya muda) yang tidak berinvestasi di crypto. Mungkin kedepannya tidak baik untuk dunia crypto Indonesia.

Tahun Pemilu 2024 akan segera tiba, suka atau tidak, pemilu akan segera hadapi dengan berbagai hiruk pikuknya untuk menentukan siapa yang pantas menjadi nahkoda Indonesia yang berpenduduk lebih kurang 250juta jiwa ini setelah Presiden Joko Widodo menghabiskan masa jabatannya.
Saat ini sudah muncul tiga gerbong koalisi besar yang sudah menentukan Capresnya masing-masing :
1. Anies Baswedan, mantan Gubernur DKI Jakarta yang didukung oleh Nasdem, PKS dan Demokrat yang dinamakan dengan Koalisi Perubahan & Perbaikan.
2. Ganjar Pranowo, Gubernur Imcumbent Jawa Tengah yang didukung penuh oleh PDIP yang berkoalisi dengan PPP.
3. Prabowo Subianto, saat ini menjabat sebagai menteri Pertahanan, kembali dicalonkan oleh Gerindra yang bermitra dengan PKB.

Selain beberapa partai diatas yang sudah menentukan koalisi dengan capresnya masing-masing, kita juga menunggu kebijakan politik beberpa partai besar semacam Golkar, PAN, Hanura dan bbrp partai lainnya yang sampai dengan hari ini masih belum menentukan arah untuk membentuk poros koalisi baru atau akan bergabung dengan salah satu gerbong koalisi yang sudah menentukan capresnya. Ini akan sangat menarik untuk tunggu kebijakan bbrp partai tsb dan juga ini akan sangat menentukan kekuatan koalisi jika mereka bergabung ke salah satu koalisi.
Pertanyaan yang muncul atas ketiga Capres tersebut adalah siapa kira - kiranya akan lebih unggul ??  pertanyaan ini mungkin akan sedikit terjawab ketika Capres beserta koalisinya tersebut mengumumkan siapa Cawapres yang akan mereka pilih atau mereka usung pada pilpres mendatang, karena Cawapres akan sangat menentukan dalam membentuk opini masyarakat ketika merka akan menentukan pilihan capres yang dipilih pada pilpres tahun 2024 mendatang.

Et..et..et.. tunggu dulu, maksudnya apa ini. AHY itu putra mahkotanya SBY, jangan liat anaknya, liat bapaknya  ;D


Iya kah? sudah ada sekenario di belakang layar? ya lumayan lah, selain pak sandi, eh mas sandi yang duitnya banyak, sudah ada nama salahuddin-nya jadi keliatan lebih greget. Kalo untuk kebijakan kripto, sepertinya Indonesia main aman si, siapapun presidennya kayaknya ga akan ada kebijakan yang terlalu signifikan, karena dengan peraturan seperti sekarang sudah oke menurutku.


Untuk pertanyaan seperti ini mungkin lembaga survei yang bisa menjawabnya. Paling nanti lembaga survei hasilnya bergantian, kadang prabowo diatas, besoknya ganjar, besoknya anis.

Saya langsung pilih pak prabowo aja lah wkwkkw ane team gerindra wkwkkw kasian bang udah beberapa kali dia ikut capres tapi belum masuk heheh terus faktor kedua menurut ane karir dia di bidang politik juga udah cukup lama.

Terus faktor kedua menhan di pegang dia langsung ttd tender banyak alutsista termasuk Rafale, dan frigate dan kapal selam juga di beberapa negara dia emang dasarnya dari militer jadi kalau kepilih langsung ditingkatin ini apalagi dunia agak memanas kek gini hehehe

Just opinion sih ini hahah

Ini tergantung agan percaya lembaga survey yang mana. Hasil survey tidak sepenuhnya benar karena terutama tergantung metode sampling yang digunakan. Kalau banyak ngambil partisipan dari kubu Anies ya jadilah Anies yang no #1, dan seterusnya (termasuk Ganjar dan Prabowo biar ane gak kena damprat fans garis keras ;D)

Kalau di SFI untuk sementara Prabowo masih menjadi #1 berdasarkan poll ane.

Jadi faktor kasian adalah no. 1? wkwkw
Tapi aneh loh katanya millenial malah banyak dukung Prabowo, katanya karena tidak mengalami tragedi 98.

AWKKWKWKWK  ;D kasih win sekali lah minimal.


Loh pak prab waktu tragedi 98 bukannya udah di militer ya, dan dicopot pas jamannya pak habibie. wkwk sejarah ane minus bang nilainya.   :D

Tapi ini dia emang fix jadi nyalonin presiden lagi kan? nanti kita lhat aja wapres nya siapa kalau semisal wapresnya pak ganjar wah auto win keknya apalagi pak ganjar dari PDI nya bu megachan  :-X wkwk

Btw di tempat ane bannernya pak ganjar ini udah ada dimana mana lo, bahkan dulu sempet ada bannernya kak puan juga

Moso si partai pemenang pemilu mau jadi wakil, ga bakal lah meskipun jaminannya win..


Emh... Di tolak ya sama mega, kok jadi kaka adean si..... wkwkwk

* Prabowo Subianto
Kalau melihat Baground Nya di militer terdahulu, beliau cukup mempunyai leader/ pemimpin yang bagus, ini yang ke3 kalinya beliau mencalonkan sebagai capres, Moga pas perhelatan perdebatan jangan terlalu emosi seperti kemarin, saya lebih Tni dari Tni ya pak E.

* Ganjar Pranowo
Gaya kepemimpinan beliau di Jawa Tengah ,  Hampir sama yang Terdahulu di jakarta, kalau di jawa tengah lebih memanfaatkan media sosial dan teknologi serta sebagai sarana keterbukaan usaha menciptakan pelayanan yang modern, dimana masyarakat bisa mengadu langsung .

* Anies Baswedan
Gelar doank di belakang namanya bererot kalo pidato di mana aj , Ngomong nya banyak ngelindur ( Transportasi Kaki lah, Udara pke Administrasi Ktp nya lah (aya aya wae) Polusi Emisi mobil listrik jauh lebih parah di banding mobil berbahan bakar. Rekam jejaknya udah terlalu kotor pas jadi Gubernur maren, Ngeri ga sih kl ni org Jadi

* AHY
Kl ingat Ahy pasti seantero Indonesia pasti ke inget Hambalang g sih, Gubernur gagal. Inget kata kata dia Tinggal Gunting 🎀 , mau menjatohkan lawan nya seolah olah kepemimpinan bapak ke berhasil.

* Mahfud MD
Ini Sosok tidak di Ragukan lagi, beliau mewakili aspirasi masyarakat seluruh Indonesia, inget g sich waktu beliau rapat di DPR Bambang pacul , itu membuka mata w pribadi betapa busuk nya Dpr

* Erick Thohir
Kepemimpinan Beliau dalam menjabat menteri sekarang ini menurut pandangan w cukup lumayan lah, Sosok yang di jagokan juga untuk cawapres.

Di mana ad Mahfud Md w akan pilih meskipun di gandengankan entah sm siapa partai nya , Moga kalau beliau kalau jadi agar Men sah kan undang undang perampas aset kalau perlu menghukum Mati kalau perlu bagi para koruptor.

Kali ini saya juga sama dengan anda... hahaha. Seharusnya rakyat cerdas dan rasional mengingat indonesia akan masuk negara maju ,memilih presiden itu melihat bobot bibit dan kemampuanya jangan asal asalan, pak Prabowo figur yang tepat untuk memimpin indonesia penerus pak Jokowi kalau menurut saya.

Kita juga harus bisa menilai sendiri selama 10 tahun pemerinthan pak Jokowi banyak sekali kebijakan-kebijakan selalu ada campur-campur tangan ketua Partai. Ini sama juga nanti Kalau Ganjar jadi presiden keputusan tertinggi ada pada Ibu dan kalau Anis ada pada partai pengusung? Sedangkan kalau Prabowo keputusan ada di tangan sendiri karena punya partai sendiri yang di calonkan kan oleh partai sendiri. Jadi tidak ada lagi istilah Presiden Boneka.

pada ibu siapa bang ngomong dong  ;D ;D ;D ;D ;D ;D ;D

but besides that pak prabs ini emang kalau di pesawat jam terbangnya udah tinggi kemarin aja dia ngomong di shangri-la singapura masalah ukraina dan russia ngomongin perang dan jawabannya goks juga awkkwkw

---

terus klean pada tau Cak imin gak dia katanya juga ikut capres katanya dari Pkb dan spanduknya di kota ane ada banyak cuman ane gaktau siapa dia  :D

Dulu sering sih denger nama Cak Imin, tapi saya tidak begitu peduli juga dengan eksistensinya. Rumor Cak Imin capres 2024 juga masih belum pasti, karena ada berita lain yang mengatakan kalau misalkan Cak Imin akan menjadi cawapres yang akan diusung oleh PDIP. Sedangkan jika jadi nyapres, Cak Imin diberitakan akan disandingkan dengan cawapres Mahfud MD. Ah, ini mungkin cuma numpang nyari suara, secara Mahfud MD ini baru-baru ini menggemparkan dengan pengungkapan korupsi. Kalau dari berita, dari jawa timur yang mendukung Cak Imin, ada dari Bangkalan, Bojonegoro, ga tau di daerah lain gimana, cuma kalau yang suara PKB menang, mungkin akan condong ke cak imin sih.

Makanya itu bang ane sendiri baru tau namanya itu dari spanduk di kota ane, disekitar jawa timuran emang banyak keknya dan rerata dari spanduknya PKB. Kalau dia punya jam terbang tinggi juga sih gak masalah cuman jarang ada orang yang tau dia di politik di bagian mananya.

Mungkin saja ini buat cawapres atau buat sandingan biar ada musuhnya gitu wkwk tapi gak tau lagi sih

Katakanlah nama nama di atas sudah menjadi calon Presiden dan akan mengikuti pemilihan Presiden di tahu 2024. Yang pertama yang akan saya komentari adalah calon yang dimana kemungkinan besar  akan melanjutkan apa yang telah Presiden Jokowi kerjakan sampai saat ini, yaitu Ganjar Pranowo karena sama sama kita tahu beliau merupakan kader dari PDIP. Singkatnya jika masyarakat yang ingin melihat lanjutan proyek yang dikerjakan Jokowi mereka pasti akan memilih Ganjar.

Kita tahu Prabowo Subianto adalah orang yang ambisius bahkan kegagalannya di pemilihan presiden sebelumnya tidak menjadikan dia kapok untuk terus menjadi salah satu calon dalam pemilihan presiden. Jika kita pernah ingat Gus Dur, salah satu mantan Presiden Indonesia pernah mengatakan "Kalau orang paling ikhlas kepada rakyat Indonesia itu adalah Prabowo", dan juga Mahfud MD juga mengatakan bahwa Prabowo adalah orang yang sportif. Jujur saja saya ingin membuktikannya jika Prabowo terpilih sebagai Presiden RI berikutnya.

Kemudian Anies Baswedan, beliau adalah salah satu tokoh yang sering  mendapatkan serangan dari para yang banyak orang mengatakan sebagai "buzzer" mulai dari isu SARA dan hal lain sebagainya. Namun dia juga pernah mengatakan bahwa dia tidak akan pernah maju jika Prabowo akan kembali maju sebagai salah satu calon, saya ingin melihat sejauh mana ucapannya bisa dipegang. Meskipun saya sadar betul ini adalah politik yang kita tahu bagaimana polarisasinya. Saya rasa kontras kepemimpinan akan terjadi jika Anies terpilih (saya tidak akan mengatakan itu baik atau buruk) seperti yang terjadi ketika dia memimpin Jakarta, banyak proyek yang dibatalkan yang sebelumnya berjalan dari Gubernur Jakarta sebelumnya, bisa dikatakan Anies kebalikannya dari Ganjar.

Sulit untuk memberikan jawaban untuk saat ini. Tapi menurut saya yang bakal maju jadi calon presiden memiliki riwayat yang cukup mentereng di dunia politik dan saya pikir salah satu faktor keberhasilan mereka untuk mendapatkan banyak suara adalah dari segi partai yang mendukungnya. Untuk saat ini mungkin pdi yang cukup kuat tapi saya pikir hal itu bukan salah satu faktor mereka juga akan menang nantinya.

Untuk saat ini ane masih yakin sama anies walaupun dia banyak dikatakan berbagai latar belakang yang mana hal ini menurut pendapat masing masing sih. Ane berharap dia menjadi presiden untuk kedepannya karena orang sangat berwibawa dan itu aja sih. Ane juga kurang ngerti sama politik  ;D Maaf klo ada yang menyinggung

Sebetulnya saya suka dengan pak anis terkait keilmuannya dalam dunia pendidikan, tetapi untuk masalah pimpinan negara saya pikir pak anis kurang tepat. Terlalu utopis pemikirannya, tidak membumi dan aplikatif. Untuk pak prabowo saya tidak terlalu tau apa pemikirannya, konsepnya juga tidak jelas atau mungkin dia termasuk orang yang susah menyampaikan konsep, tapi kalo untuk kepemimpinan negara sepertinya cukup oke karena dia bisa sat set (karena mantan jendral). Untuk pak ganjar, pak ganjar yang paling oke menurutku secara penyampaian, dia sudah lama di kemimpinan legislasi atau eksekuti jadi penyampeannya lebih mudah di pahami dan aplikatif, branding dirinya juga bagus, mungkin konsep beliau akan banyak meneruskan proyek jokoi karena 1 partai.

Untuk saat ini saya pikir saya sudah punya pilihan tetapi masa si di share disini, kalo mungkin dapat amplop 200k saya bisa berubah pikiran :D

Berbicara sosok Anis Baswedan, beliau sudah melalang melintang di dunia perpolitikan Indonesia. Sebelum duduk di kursi Gubernur DKI, beliau pernah menjabat sebagai menteri pendidikan di periode pertama Jokowi menjabat sebagai presiden.
Trio koalisi NasDem, PKS dan Demokrat tidak serta Merta memilih Calon yang diusung jika tidak melihat sesuatu yang berharga dalam diri Anis. Surya Paloh memilih manuver dari koalisi PDIP karena menilai Elektabilitas Anis mampu bersaing dengan colon yang diusung partai penguasa saat ini.

Demokrat kembali turun gunung setelah memilih bersikap netral di pemilu sebelumnya, PKS masih menunjukkan konsistensinya untuk terus menjadi oposisi dari partai penguasa. Tentu saya sulit memberi jawaban siapa yang akan dipilih di pemilu kali ini, ketiganya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Prabowo, Ganjar dan Anis merupakan tiga putra terbaik yang dimiliki bangsa ini untuk melanjutkan perjuangan Jokowi dalam memajukan Indonesia. Siapapun yang memenangkan pemilu kali ini bisa menjaga kepercayaan yang diberikan rakyat untuk membawa Indonesia ke arah yang lebih maju.

Sudah pada vote belum?
Keknya ane lihat banyak yang nadanya mendukung bapak Anies, tp kok di poll suaranya masih kalau sama Pak Bowo dan Pak Ganjar...

Yuk jangan mau kalah di poll!

sosok prabowo masi menjadi perbincangan dikalangan nasional untuk menjadi presiden meski banyak sosok yang lain mempunyai kriteria untuk menjadi presiden.

Untuk memutuskan hal ini bagi saya adalah melihat terlebih dahulu visi misi mereka dan melihat bagaimana mereka mempertahankan ideologinya di fase debat terbuka calon presiden, karena bagaimanapun bagi pandangan saya adalah, orang yang layak mendapatkan tempat orang nomor satu di indonesia adalah dia yang memiliki ideologis yang kuat dan pemahaman yang terbuka dengan bisa di lihat bagaimana dia memaparkan visi misi dan mempertahankannya.
Disanalah saya bisa memutuskan pilihan saya.

Sejauh ini suda ada 3 bakal calon presiden 2024 yang sudah dideklarasikan oleh partai atau gabungan partai politik yaitu:
1. Prabowo Subianto
2. Ganjar Pranowo
3. Anies Baswedan

kalau dilihat perkembangan politik saat ini, maka pontensi untuk maju calon presiden di pilpres 2024 nanti adalah Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo karena keduanya sudah memenuhi Presidential threshold yang diusung oleh partainya masing-masing. Sedangkan Anies Baswedan, walaupun sudah dideklarasikan oleh partai Nasdem dan sudah terbentuk koalisi perubahan dimana partai Nasdem, Demokrat dan PKS bergabung tapi tampaknya belum sepenuhnya Anis bisa maju karena proses dinamika ketiga partai tersebut masih berjalan alot. Bahkan ada kabar yang beredar jika AHY tidak di calonkan sebagai wakil anies, maka Demokrat akan menarik dukungannya. Jika hal itu terjadi maka anies tidak bisa maju sebagai calon presiden karena Nasdem dan PKS tidak memenuhi Presidential threshold 20%.

Cak Imin sulit untuk maju sebagai capres karena partai PKB tidak cukup presidential threshold 20%. walaupun hasil muktamar PKB yang memberi mandat kepada cak imin apakah maju sebagai capres atau cawapres tapi hingga saat ini cak imin hanya ingin menjadi cawapres prabowo apalagi partai Gerindra dan PKB sudah membentuk koalisi sehingga kedua partai tersebut memenuhi ambang batas presidential threshold. Yang menjadi pertanyaan publik adalah apakah prabowo mau cawapresnya cak imin atau prabowo hanya memanfaatkan PKB agar bisa memenuhi ambang batas presidential threshold untuk bisa maju capres dan memilih cawapres lain selain cak imin. karena hingga saat ini prabowo belum mengumumkan siapa cawapresnya padahal PKB dan gerindra sudah membentuk koalisi indonesia raya.

Dulu ane sempet jadi anak partai juga gan hehehe ane ikut partainya pak prabowo juga yaitu gerindra dan di kota ane itu sudah sering gencar banget PKB dan gerinda ini deket ampe ampe kalau gak salah ada donasi 1 unit mobil ambulance buat Pkb dari gerindra seinget ane tapi hehehhe.

terus kapan hari juga ada beritanya prabowo ngunjungi cak imin ini dan setelah ane search ternyata cak imin itu wakil DPR boyyy sekarang semua jadi makesense banteng merah jadi ketua bendera ijo jadi wakil sama kek jajaran presiden dan wakil yang sekarang iya gak sih

tapi menurut ane keknya gak masuk kalau dia jadi wakil soalnya ane jarang denger berita dari dia juga

Beberapa nama yang tertulis di main post saya baru tahu kalau beliau beliau juga mencalonkan diri, yang baru rame sekarang sepertinya cuma Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. Partai-partai penguasa saat ini sepertinya terbelah antara Ganjar atau Prabowo walaupun yang ke arah Prabowo masih sedikit, sedangkan Oposisi masih bingung mencari Cawapres untuk Anies.

Kalau saya sendiri belum menentukan pilihan, tapi yang pasti saya akan langsung memilih orang yang mau merevisi UU Omnibus Kesehatan dan Ketenaga Kerjaan yang baru di sahkan pemerintah saat ini.

Terlepas dari itu semua, harapan besar saya semoga pesta demokrasi 2024 nanti bisa berlajalan dengan lancar. Dan mereka yang akan berkontestasi bisa bersaing secara sehat jangan sampai kejadian buruk yang terjadi pada pesta demokrasi 2019 terulang lagi. Dan  jangan sampai isu sara yang tahun kemarin yang hampir saja memecah persatuan terangkat lagi di tahun 2024 nanti. Cukuplah hal itu menjadi pembelajaran bagi kita semua tentang betapa buruknya demokrasi di negara kita ini.

Dan kita sabagai pemilih dan juga sebagai pendukung dari calon tertentu. Semoga kita dapat tepat dalam memilih dan bijak dalam mendukung. Jangan sampai kita mau untuk diadu domba oleh mereka para penguasa yang memiliki kepentingan sementara kita hanya menjadi korban dan jangan sampai kita mudah termakan oleh berita-berita hoaxs yang semakin memperkeruh pesta demokrasi. 
Hanya karena anda mengidolakan salah satu calon jangan sampai  membuat anda membenci calon yang lain hingga sampai hati memcaci mereka dengan kata-kata yang tidak patut. Apalagi sampai saling membenci karena beda pilihan. “pilihan boleh beda, tapi persaudaraan tetap kita jaga” Yuk, kita kawal bersama pesta demokrasi 2024.

Capres pilihan saya pada pilpres kali ini saya memilih Pak Prabowo Subianto

Saya memilih beliau bukan karena beliau seorang menhan, bukan karena beliau seorang ketum partai dan bukan juga karena beliau seseorang yang gagah dan ksatria. Itu semua adalah faktor pendukungnya akan  tetapi alasa utama saya karena saya menganggap beliau sudah mampu mengevaluasi diri dari kejadian-kejadian sebelumnya untuk bersikap lebih tenang lagi tidak terlalu tergesa-gesa dan mengebu-gebu dalam mengambil tindakan.

Dan jika seseorang pemimpin sudah mampu mengevaluasi diri maka ia akan terus memperbaiki diri untuk memaksimalkan potensi kepemimpinannya agar lebih baik lagi. Dan jujur pada pemilihan sebelumnya saya tidak memilih beliau tetapi sekarang saya memtuskan suara saya untuk beliau.

Selain itu jutru yang saya lihat sekarang GP dan AB yang sedang mengebu-gebu ingin menjadi seorang presiden. Kita bisa lihat sendiri bagaiman GP melakukan kunjungan ke daerah-daerah lain dan mengurusi dapur orang lain ditengah masa jabatannya yang masih berlangsung dan dapurnyapun belumlah rapi. Begitupun AB yang memtuskan berpindah partai agar memilki kesempatan menjadi calon presiden dan beliau mengingkari apa yang telah beliau ucapakan yaitu "Tidak akan pernah mencalonkan diri sebagai presiden selama Pak Prabowo masih mencalonkan diri" dan menurut saya seorang pemimpin pantang untuk menjilat ludahnya sendiri.

Sebagai seseorang yang gak begitu expert dan tidak pernah meneliti secara mendetail mengenai dunia politik, saya lebih dukung pak Ganjar Pranowo untuk menang di Pemilu 2024. Gaya memimpin beliau cukup membuat terkesan selama beliau menjabat dan kebetulan saya adalah warga Jawa Tengah, jadi sedikit tau tentang apa saja yang pak gubernur lakukan dalam mengayomi warga Jateng.

Tapi, saya khawatir nanti kalau pak Ganjar naik jadi Presiden, yang ngurusin Jateng apakah bisa se luwes pak Ganjar? atau malah digantikan sama gubernur yang lebih kaku? Jadi agak enggak rela juga kalau ternayta Gubernur barunya kualitasnya di bawah pak Ganjar.  :'(

Saya bukan milih berdasarkan partai, ya. Tetapi lebih ke individu. Kalaupun pak Ganjar nyalon lewat partai lain, saya tetap mendukung beliau.

Saya lebih memilih Muhaimin Iskandar menjadi Calon Presiden RI, Gus Imin sapaan akrabnya adala seorang santri sekaligus politisi.

Untuk Pak Prabowo, sebenarnya beliau ini salah langkah maju ke Capres karena dulu di tahun 2009, beliau sudah salah langkah maju sebagai Calon Wakil Presiden. Kalau menurut ane, sebenarnya beliau ini memiliki kans paling besar di antara semua calon-calon lainnya tapi karena sudah salah langkah di tahun 2009, ya sepertinya kecil bisa terpilih tapi entahlah.

Untuk Pak Ganjar, beliau sudah memiliki pengalaman di dunia perpolitikan sebagai Gubernur Jawa Tengah. Tapi kalau nanti beliau terpilih dan masih ada campur tangan dari "emak" (you know what i mean lah ;D), ini bakal menyulitkan beliau.

Untuk Pak Anies, ane no comment dah untuk bapak yang satu ini, om-om dan tante-tante semua sudah pada tahu ;D

Untuk Pak AHY, ane belum melihat prestasi yang dibuatnya dan sepertinya beliau masih berada di bawah bayang-bayang bokapnya.

Untuk Pak Sandiaga Uno, bapak ini adalah seorang bisnisman sama seperti Pak Jokowi tapi beliau sepertinya belum memiliki pengalaman banyak dalam mengurus pemerintahan (kalau tidak salah).

Untuk Pak Mahfud MD, ane milih Pak Mahfud MD daripada semuanya karena menurut saya, sosok Pak Mahfud MD ini sosok negarawan yang belum dimiliki oleh semua bacapres. Tapi karena Pak Mahfud MD tidak menjabat sebagai ketua partai apapun, ya mungkin ane belum tahu siapa yang akan menjadi pilihan ane di Pemilihan Presiden 2024 nanti.

Untuk Pak Erick Tohir, ane rasa beliau memiliki banyak pengalaman di kancah dunia perpolitikan jadi tidak banyak komentar.

Untuk Pak Ridwal Kamil, ini kansnya lumayan banyak dengan Pak Ganjar dan beliau sudah berpengalaman menjadi Gubernur Jawa Barat.

Tapi kalau dilihat dari statistiknya, sepertinya Pak Ganjar atau Pak Ridwan Kamil yang memiliki kans paling besar.

Tapi jangan lupakan kans nya Pak Prabowo dan Pak Anies ya ;D

Dan untuk sekarang, ane belum memberikan vote, jadi mohon maaf ya om @mu_enrico ;D

Tapi ane sepakat dengan om @Bitinity supaya Pak Ridwan Kamil ini maju jadi Calon Gubernur DKI dulu baru nanti setelah 1 periode atau bahkan 2 periode mencalonkan jadi Calon Presiden. Dengan begitu, kans nya Pak Ridwan Kamil akan lebih besar secara beliau sudah pernah menjabat Gubernur Jawa Barat dan kalau dipilih jadi Gubernur DKI, beliau sudah mengantongi 2 pengalaman menjadi Gubernur di kota besar.

Untuk Pak Erick, sepertinya beliau lebih baik menjabat di kantor-kantor pemerintahan, tetap menjadi Menteri dulu deh ya Pak barengan sama Pak Sandiaga dan Pak AHY untuk memberikan prestasinya dulu.

Anda benar gan pak Prabowo memang pantas dijuluki sebagai orang yang pantang menyerah. karena meskipun kegagalannya yang sudah mencetak hattrick,tapi beliau masih sangat ambisius untuk bisa duduk di kursi kepemimpinan presiden RI. Kita semua tidak ada yang tahu apakah tahun depan Prabowo akan menang,atau kah beliau akan mencetak rekor kekalahan lagi menjadi empat kali. Sejujurnya saya sangat penasaran dengan cara kepemimpinan beliau jika saja berhasil menjadi presiden. Karena dengan latar belakangnya sebagai mantan tentara,dan kegigihannya untuk terus ingin menjadi presiden. Apakah kepemimpinannya benar-benar bagus?
Sebenarnya saya baru tahu pak Ganjar,baru tahun-tahun ini. Itupun dari video-video nya yang banyak beredar dan yang selalu memberi hadiah kepada para mahasiswa ataupun para santri. Jadi secara latar belakang pak Ganjar ini,saya belum terlalu mengetahuinya. Tapi jika dilihat dari kepribadiannya,secara sekilas memang seperti beliau adalah orang yang sangat tegas.
Menurut ane,pak anis tidak akan bisa mengikuti jejak pendahulunya. Karena melihat kandidat yang ada saat ini, persaingannya pasti akan sangat ketat.
Dan untuk kandidat-kandidat yang lainnya, sepertinya untuk tahun ini mereka tidak akan mencalonkan diri menjadi presiden. Karena yang saya ketahui,hanya ada tiga kandidat yang akan mencalonkan diri menjadi presiden. yaitu pak Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo,dan Anies Baswedan. Jadi kandidat-kandidat yang agan sebutkan selain nama-nama itu, sepertinya tidak akan mencalonkan diri menjadi presiden, tapi mungkin, salah satunya bisa menjadi kandidat menjadi calon wakil presiden. Selain itu untuk saat ini saya belum terpikirkan untuk memilih siapapun,jadi entarnya memutuskan milihnya ketika sudah dekat dengan pemilu.

Dari 3 Kandidat di atas saya pilih Pak Prabowo asal di sandingkan dengan Gus Muhaimin Iskandar pasti jozzz mantullll pokoknya.

Update!

Katanya siapapun cawapresnya, Prabowo tetap unggul! (https://www.youtube.com/watch?v=AQu64usHaW8)
Peringkatnya senada dengan hasil poll yang ane buat, yaitu:
1. Prabowo
2. Ganjar
3. Anies

Apakah agan percaya survey? Kalau di komeng Youtube sih banyak yang mengingatkan tentang Pilkada DKI yang ketika itu Anies kalah di berbagai Poll tapi akhirnya menang...
Apakah fenomena ini dapat terjadi kembali? Kita tunggu saja tanggal mainnya.

Saya yakin itu yang komen adalah orang-orangnya Anis. Karena strategi model gini itu pernah diterapkan demokrat pada era SBY. Strategi melemahkan calon itu hanya untuk menarik mata pemilih kepada calon yang lemah, faktor kasihan itu sering dan banyak dipakai calon untuk lebih kepada rasa kemanusian. Pemilih akan berpikir, wah Pooling Anis rendah sekali, mari kita bantu naikan dengan memilihnya yok. Tapi menurutku, model campaign begini ini sudah usang, Rakyat sekarang lebih condong ke capres yang kuat, strong, bukan yang lemeh-lemeh kayak anis.

Bicara calon pemimpin indonesia yang begitu luas harus lah yang menjadi pondasi dasar dalam memilih yaitu kandidat yang memiliki ide dan bisa menyelesaikan permasalahan indonesia yang begitu komplit.

Satu lagi yang wajib dilihat yaitu yang berani berjanji memberantas korupsi.  Karena sumber permasalahan indonesia yang paling besar adalah korupsi.

Korupsi masih menjadi masalah klasik yang belum mampu di berantas sampai ke akar-akarnya oleh presiden sebelumnya termasuk yang masih menjabat saat ini. Saya akan mendukung calon yang berani berjanji memberantas korupsi di Indonesia, jika korupsi sudah tidak ada lagi, penataan uang negara akan lebih tertata karena tidak ada lagi uang yang lari ke kantong pribadi.

Salah satu kelemahan pejabat yang ada di Indonesia karena tidak takut pada Tuhannya meski saat pelantikan diambil sumpah menggunakan kitab suci menurut agamanya masing-masing. Indonesia butuh pemimpin yang tegas dalam memberantas korupsi untuk menyelamatkan uang negara dari pejabat yang ingin memperkaya diri.

Sepakat.
Apalagi kalau BPK berani mengaudit dana dana kampanye dari tiap tiap parpol.
Padahal udah menjadi rahasia umum biaya politik yang sangat tinggi di negeri ini tidak akan kembali kalau hanya pemasukan nya lewat gaji dan tunjangan.

Disini lah yang kita tunggu-tunggu ide ide calon pemimpin yang baru yang berani menjadi pondasi dasar dalam hal pemberantasan korupsi.

2 calon presiden telah menemukan calon wakilnya.


Prabowo masih belum menentukan siapa yang akan mengisi posisi wakil. Tapi, ada rumor kalau yang akan mengisi posisi wakil adalah anak Presiden Jokowi, Gibran. tapi ini masih isu, ada nama Erick Tohir yang juga masuk rumor. kayanya dengan popularitas Erick yang sedang naik sejak menjabat PSSI, mungkin ia bisa terpilih menjadi calon wakilnya Prabowo.

Kok sepertinya yang akan menang Pilpres lebih condong ke Ganjar? Bagaimana menurut kalian?

Jujur dibikin bingung sama 2 edisi pemilu nanti dan yang kemarin. Pasangan Capres dan Cawapres yang menurut saya banyak hal yang membuat saya pribadi bingung untuk memilihnya. Ada yang dibawah kendali partai, ada yang punya masalalu kelam.

Nanti, dipemilu nantii ada 3 calon yang menurut saya tetap bikin bingung, masih ada yang dibawah kendali partai, masih ada yang tak kenal menyerah untuk maju walau gagal berkali kali, ada juga yang udah ngelempar janji janji tapi ga masuk akal.

sepertinya pemilu tahun ini memilih golput masih jadi kemungkinan terbesar buat saya.

*kaget kenapa Mahfud jadi Cawapresnya Ganjar, kayaknya lebih cocok jadi Cawapresnya Prabowo IMHO.

Untuk pemilihan presiden kali ini terbilang sangat kompetitif dan saya tidak begitu yakin peluang Ganjar untuk menang pemilu, meskipun sudah memilih calon wakil presiden Mahfud MD yang memiliki reputasi sangat baik namun masih ada persaingan lainnya dari calon presiden Prabow Subianto.

Belum diumum untuk calon wakil presiden dari Prabowo Subianto in masih sangat menarik untuk ditunggu, ada isu Gibran yang merupakan anak Presiden Joko Widodo dikabarkan akan menjadi wakil bagi Prabowo Subianto apalagi setelah disahkan UU batas usia presiden di MK beberapa hari yang lalu. Jujur jika Gibran menjadi calon wakil presiden bagi Prabowo Subianto saya rasa suara atau dukungan untuk Ganjar akan terpecah belah apalagi dengan basis PDIP di Jawa Tengah tidak hanya untuk Ganjar tetapi bisa jadi untuk pasangan Prabowo dan Gibran.

Saya pribadi melihat persaingan kali ini sangat sengit dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar bisa menang tetapi dengan selisih suara yang cukup tipis.

Selamat berkompetisi untuk pasangan pak Anis - Gus muhaimin, Pak Ganjar - Mahfud md. Untuk Pak Prabowo belum ada update informasi terbaru terkait pasangan cawapresnya.
Jika Pilpres adalah pesta demokrasi maka perlakukan lah layak nya sebuah pesta. Senang-senang, santai-santai penuh canda tawa.
Jika terlalu serius maka kadang bisa memutus tali perkawinan, persaudaraan dan persahabatan.
Belajar dari pemilu sebelum nya jangan sampai terpecah belah lagi.
Lebih baik kita santai santai saja dan tenang tenang saja menghadapi pilpres kali ini.
Siapapun yang terpilih nanti doa terbaik buat anda semoga membawa perubahan di negeri ini.

Sepertinya nanti cawapres Prabowo itu dari Golkar karena mereka menunggu Rapimnas Golkar: https://www.youtube.com/watch?v=OZfTb9D8EvU
Jadi kalau disimpulkan:
- Anak muda
- Pengalaman di pemerintahan
- Dari Golkar

Siapa itu? ;D
Kalau ane berharap kang Emil daripada ketum Golkar, tapi 50an tahun jadi bukan lagi muda. Entahlah mari kita tunggu minggu depan :p

1. Prabowo Subianto
2. Ganjar Pranowo
3. Anies Baswedan

Itulah capres kita untuk di tahun besok  ;D .. Untuk saya, ada kemungkinan yang akan unggul nanti nya antara Prabowo & Ganjar.
Kalau untuk Anies, no komen kalau untuk saya .. Soalnya banyak masih Janji & tugas yang ia tidak/belum di selesaikan selama menjabat menjadi Gubernur Jakarta.
Kita tunggu & lihat saja besok ya gan  ;)

Surprise mas, ternyata yang di pilih adalah Gibran, bukan dari Golkar. tapi dari moncong putih yang kabarnya sudah dicoret sih dari daftar anggota partai karena berseberangan, cukup menarik dan cukup berani. Tapi, apakah keputusan Prabowo memilih Gibran ini adalah keputusan yang salah yang dapat membuat beliau kalah dipencalonan ke-4xnya seperti yang ramai dibicarakan oleh banyak orang? Ada juga pendukung Prabowo yang mengatakan kalau dirinya akan ke Anies, hanya karena Prabowo bersama Gibran, walaupun dalam 3x pencalonan sudah setia pada Prabowo.

Atau sebaliknya, keputusan bersama yang muda akan menguatkan Prabowo?

Jokowi effect yang mungkin bisa menambah suara. Walaupun issue itu bener kalau Gibran sudah dikeluarkan dari Banteng, tapi tidak bisa dipungkiri pendukung Jokowi yang tanpa melihat partai itu banyak yang mana karena Gibran adalah anak Jokowi, bisa jadi pendukung ini juga akan mendukung anaknya. Saya juga dengar kalau Relawan Projo juga sudah mendeklarasikan mendukung Prabowo bahkan sebelum pemilihan Gibran sebagai cawapres. Sepertinya pemilu akan melalui 2 tahap, dan yang tahap kedua adalah antara Ganjar/Mahfud vs Prabowo/Gibran karena saya ga yakin dengan pasangan Anies/Imin bisa bersaing mendapatkan suara. Kalau terjadi 2 tahap, maka kuncinya adalah usaha dari  G/M dan P/G untuk mendapatkan suara dari yang sebelumnya meilih A/I.

benar benar tidak menyangka sih saya si gibran terpilih sebagai cawapres nya pak prabowo di pemilu 2024 nanti, di kota saya sednri, sedang banyak bertebarana spanduk "jokowisme", belum jelas sih siapa dan apa tujuan yang sebenarnya para oknum yang memasang spanduk itu, bahkan di twitter saat ini juga cukup trending tentang alasan jokowi mulai bersebrangan dengan megawati, itu karena permintaannya 3 periode di tolak (saya tidak tahu apakah ini salah satu black campaign untuk menjatuhkan elektabilitas gibran).

yang pasti nya saya akan memilih yang menurut saya terbaik, dan untuk saat ini pak ganjar - mahmud adalah yang saya lihat sangat cocok untuk meneruskan kepemimpinan indonesia, kalo gibran menurut saya masih terlalu muda dan pengalaman politik nya masih sedikit.

Gibran sudah resmi diumumkan sebagai pasangan Prabowo di pilpres 2024, keputusannya mengiyakan ajakan dari Koalisi Indonesia Maju yang mencalonkan dirinya sebagai wakil presiden akan membawa beban berat di pundaknya, sejujurnya ane tidak yakin dia bakal mampu menyelesaikan masalah di negeri ini, namun yang ada justru semakin memperkeruhnya. Gibran seperti telah menutup mukanya dengan bantal yang tebal karena tidak malu mempertontonkan praktek politik yang tamak atau ingin lompat ke jenjang yang lebih tinggi secara prematur dengan memanfaatkan kekuatan dan kekuasaan yang dimiliki ayahnya.

Sepertinya politik dinasti sedang dibangun Jokowi sebelum kekuasaannya habis, mengubah batas usia capres cawapres bukan wewenang Mahkamah Konstitusi (MK), namun MK seperti tidak peduli dengan mengubah aturan yang bukan wewenangnya, disini kita bisa menilai kemana arah politik hari ini. MK yang seharusnya penjaga konstitusi justru dijadikan sebagai mobil mainan yang dapat dikendalikan oleh orang yang memegang remote control. Sangat miris melihat sebuah lembaga yang tidak tersentuh dipermainkan oleh pihak yang sedang berkuasa yang terkesan mengubahnya menjadi Mahkamah Keluarga.

Dari Pilpres kali ini kita mendapat pelajaran paling berharga bahwa untuk menjadi sukses perlu koneksi orang dalam.

Menurut saya tidak salah juga jika Gibran maju sebagai cawapres prabowo karena Gibran merepresentasikan dari kalangan anak muda untuk renegerasi kedepan. dan ini membuka jalan bagi anak muda lainnya kedepan bahwa tidak hanya orang tau saja bisa mencalonkan diri jadi capres atau cawapres. Walaupun secara subjectif melihat tampaknya Gibran tidak mampu menyelesaikan masalah di negeri ini, tetapi kita tidak boleh meremehkannya begitu saja karena sama halnya ketika dia dicalonkan menjadi walikota solo dulu dimana banyak yang menganggap jika dia tidak mampu mengatasi ekonomi di kota solo tetapi realitanya pertumbuhan ekonomi kota solo mencapai 6,5% padahal rata-rata ekonomi pemerintah pusat hanya berkisar 5,2%.

Saya pikir ini diluar kewenangan presiden, jadi perlu hati-hati juga sih mas dalam menuduh. Sedangkan keputusan ini dikeluarkan MK dengan nomor 90/PUU-XXI/2023. Apakah ada campur tangan Jokowi? saya tidak tahu, selama tidak ada bukti mungkin ini bisa menjadi isu negatif yang disebarkan untuk menggugurkan pasangan Prabowo-Gibran. Bagi saya pribadi, perubahan ini sejatinya bagus, karena di masa depan, akan ada capres-cawapres muda yang bisa menjadi calon.

Memang, ada isu yang menyebutkan kalau lolosnya Gibran karena perubahan Pasal 169 huruf q UU Pemilu, ini ada potensi KKN, tapi KPU pun juga sedang menguji potensi revisi peraturan, artinya dari sisi KPU juga menimbang bahwa batasan Usia 40 tahun perlu diubah untuk memberikan kesempatan pada yang muda. Kalau Jokowi, Gibran dan Kaesang dilaporkan ke KPK (https://nasional.kompas.com/read/2023/10/24/07243901/babak-baru-putusan-mk-jokowi-dan-keluarga-dilaporkan-ke-kpk?page=all), maka harusnya KPU dan MK juga harus dilaporkan.

Saya bukan pendukung Jokowi, mencoba melihat dengan sisi lain dari keputusan MK tersebut. sisanya, biarkan ada bukti dulu benarkah tuduhan politik dinasti sedang terjadi, atau hanya penyebaran isu seperti pilpres sebelumnya yang sering muncul isu negatif dari masing-masing pendukung  :D

Politik dinasti di zaman demokrasi itu tidak ada, karena tiap keputusan dari hasil pemilu ada di tangan rakyat, kecuali kalau pemerintahannya di masa orde baru di mana calon presiden dipilih oleh MPR/DPR di senayan. Juga, seperti di pemerintahannya Arab Saudi dimana kekuasaan akan turun temurun dari raja arab. Namun ya kalau sekarang ini sulit, perlu energi ekstra supaya dinasti politik itu tetap bertahan, ketika zaman SBY, dia juga berusaha mendorong ibas dan bahkan menyuruh AHY berhenti jadi tentara supaya masuk ke dunia politik, namun gagal, karena koalisi mereka tidak sekuat Jokowi sekarang ini. SBY lemah, sedangkan Jokowi (walau pun kurus) power dia sangat tajam mencengkram partai besar seperti Golkar dan Gerindra.

Setidaknya politik dinasti sekarang tersistem dengan baik, Negara kita ini tidak begitu mudah melepas KKN dengan legowo, siapa yang tidak ingin anaknya jadi kere?, tentu tidak ada buka?. Oleh karena itu, dengan keadaan sekarang mulailah berusaha untuk membangun keluarga kita sama seperti apa yang dilakukan bapak bangsa kita jokowi.

Ane juga sempat melihat Didit (anak prabowo) duduk disamping istrinya Gibran kala mendaftar KPU kemarin, Bau-baunya sih akan ada dinasti baru (prabowo) yang akan dibangun setelah ini.

Politik dinasti yang sedang dipertontonkan saat ini telah menjadi sarapan pagi bagi seluruh kalangan masyarakat, banyak komentar pedas yang dilontarkan masyarakat atas dinasti yang sedang dibangun oleh bapak presiden yang sangat kita hormati dan kita cintai. Beliau mencari celah dengan memanfaatkan putra sulungnya sebagai poin untuk melanjutkan kekuasaannya setelah permohonan presiden menjabat tiga periode ditolak ^Imo. Benar seperti yang ada di pikiran Om, tidak ada orang tua yang menginginkan anaknya kere, tetapi beliau menempuh jalan yang salah dan sangat memalukan.

Atas ketimpangan yang sedang dipertontonkan di pentas politik di negeri ini, BEM Nusantara DIY menggelar aksi demonstrasi atas bentuk kekecewaan mereka terhadap pemerintah dan MK, dalam aksi tersebut mereka mencoret foto Gibran, Jokowi dan Ketua MK Anwar Usman yang dinilai sedang membangun dinasti politik. Mereka juga menuntut supaya pemerintah mengembalikan lagi integritas MK sebagai suatu lembaga negara yang memiliki integritas, kapabilitas, dan akuntabilitas.
Strategi yang sedang disusun Jokowi mulai mendapat respon negatif dari masyarakat, sebelumnya belum pernah terjadi ada anak muda yang baru dua hari menjadi kader partai langsung dijadikan ketua partai, lalu tugas yang seharusnya dikerjakan DPR RI dicaplok oleh MK.

Saya menilai Prabowo sedikit kecolongan kali ini dalam memilih calon wakilnya, Respect masyarakat pada Prabowo semakin menurut akibat ulah yang dilakukan oleh keluarganya yang menjabat di posisi sentral di departemen berbeda.
Akankah Prabowo mendapat suara terbanyak dengan Gibran sebagai calon wakilnya atau Suara yang diperoleh di Pemilu malah sangat kecil akibat masyarakat mulai muak dengan politik dinasti yang sedang dibangun.?

https://kumparan.com/pandangan-jogja/bem-nusantara-coret-foto-muka-gibran-jokowi-anwar-usman-di-tugu-yogyakarta-21Skcjjcx9v

Gibran ini sangat disukai Gen-Z dengan gaya politiknya serta twit-twitnya. Kalau menurut ane keputusan ini cukup bisa dibenarkan apalagi PSI yang banyak dukungan Gen-Z, serta menyasar Gen-Z juga sudah ikut join. Nanti kita lihat kampanye Gibran khususnya akan mencoba menggaet anak-anak muda. SMART menurut ane karena calon yang lain tuwir-tuwir dan outdated. Hadirnya Gibran juga bakal memecah suara Pro-Jokowi sehingga bisa bikin suara Ganjar-Mahfud mengecil.

---

Ntar abis ditetapkan, ane bakal update polling menjadi "Pasangan Capres dan Cawapres Pilihanmu" wkw

---

Ane bukannya mendukung Prabowo-Gibran, tapi dinasti politik dan politik keluarga itu udah basi, dari dulu kek gitu terus:
- Dinasti Sukarno -> PDIP, Megawati, Puan, dll.
- Dinasti Suharto -> Golkar, Prabowo, dll.
- Dinasti SBY -> Demokrat, Hatta Rajasa, AHY, dll.
- Dinasti Jokowi -> Gibran, Kaesang, dll.

Itu baru yang di Nasional, belom yang daerah lebih parah.

Gibran sekarang sudah menjadi generasi tua (walau berumur muda), dan tidak lagi menjadi gen-z atau muda, karena dia sekarang sudah berada di lingkaran (cara-cara tua) berdemokrasi.

Anak muda itu berjuang sendiri tanpa ada sosok keluarga sebagai penopang perjuangannya. Ane dulu setuju banget sama dia, karena mulai berpolitik dari bawah (sebagai walikota), dan ada rencana menjadi gubernur (jawa tengah atau DKI) setelahnya. Ane lihat dia masih di jalur trek di perjuangan yang benar jika seperti itu, eh, tapi tiba-tiba di tengah jalan, dia didorong atau dijerumuskan ke jurang wapres. Kalau dia tolak dan kalem aja, ane yakin karirnya akan sama dengan bapaknya kalau dari bawah.

Apa yang anda maksud generasi tua ?
Justru sekarang Gibran berkampanye bahwa ia sebagai generasi muda yang ingin membuat perubahan di ranah politik, dan bahkan ia merangkul atau mencari suara di pemilihan kampanye dengan background bahwa ia datang dari generasi muda.

Saya tidak setuju kalau anda mengatakan anak muda itu berjuang sendiri tanpa ada sosok keluarga sebagai penopang perjuangannya, dan bahkan Gibran bisa menjadi walikota tidak terlepas dari pengaruh bapaknya sebagai Presiden.
dia bukan didorong atau dijerumuskan ke jurang akan tetaapi memang sekarang ini dia memanfaatkan momen untuk bisa menjadi Wapres dan bahkan keluarganya melakukan segala cara untuk bisa memenuhi syarat sebagai Cawapres.
Gibran itu bukan seorang aktifis ataupun seorang berprestasi di bidang politik, jika bukan karena bapaknya seorang Presiden ia tidak lebih dari abang abangan biasa.

Ya itu kalau ortunya ga ada yang sukses, makanya harus cari jalan ninja sendiri. Ane juga gitu dulu, tapi itu karna terpaksa bung! ;D
Kalo ortu ane bisa ngasi jalan tol ya ane dengan senang hati menerimanya. Dapet priviledge itu nikmat... (no bullshit).

Maksudnya sudah pakai cara-cara yang tua dlm berpolitik, ya kek misalnya pakai Dinasti gitu2.

Betul, ane kalo jadi anaknya Bu Mega, yakin udah jadi capres, tapi ga tau dipilih rakyat atau engga...

Rasa kepuasan batin akan berbeda jika kesuksesan yang diraih dari usaha sendiri dari 0, ada rasa yang tak terhingga yang bisa memotivasi orang lain ketika menceritakan perjalan yang ditempuh untuk meraih kesuksesan.
Jalan tol memang akan terasa nikmat, tapi tidak ada tantangan didalamnya, meskipun begitu banyak banyak yang mengandalkan power orang tua.

Rakyat yang cerdas tidak akan sembarangan memilih pemimpin, kecuali rakyat yang bersedia menerima amplop yang berisi 50k didalamnya.  ;D

Nah.. Untuk hal saya sepakat dengan anda, saya juga akan memilih Prabowo di pemilu kali ini, tapi saya tidak menilai dari kegagalannya saat capres di masa lalu, melainkan dari kinerja beliau saat menjadi mentri yang cukup aktif dalam membangun bidang kemiliteran sebagai bukti kecintaannya terhadap negara.

Disisi lain ketika membandingkan dengan capres lain saya menilai Prabowo lebih unggul karena beliau merupakan ketua umum partai, jadi saat menjabat sebagai presiden Prabowo memiliki kontrol penuh dalam mengambil kebijakan tanpa membutuhkan persetujuan dari atasan.

Wkwkwkwk bener juga kan, ini menurut pendapat pribadi saya lagi ya

Pak prabowo dan cawapresnya gibran udah cocok sih nanti biar mas gibran yang ngurusin para kaum muda dan nerusin perjuangan pak jokowi dan biar pak prabowo ke kancah internasional dunia sedang tidak baik baik saja dan keknya perlu pemimpin yang tegas juga hehehehhe

Gambar diambil dari: Sindonews.com
saya edit posisi foto sesuai dengan nomor urut yang ditetapkan

Rapat pleno penetapan nomor urut Calon Presiden & Wakil Presiden telah ditetapkan dan diakhiri beberapa saat lalu. Dari hasil rapat tersebut, telah ditetapkan pasangan masing-masing:

Nomor urut 1: Anies - Imin
Nomor urut 2: Prabowo - Gibran
Nomor urut 3: Ganjar - Mahfud

karena penetapan sudah dilakukan, maka desas-desus soal pasangan nomor 2, sudah tidak bisa diapa-apakan lagi. Ada yang senang ada yang kecewa pastinya. silakan tentukan sesuai dengan keputusan nurani Anda. yang penting tetap bersatu  :)

Dengan diketuknya palu untuk nomor urutan pasangan calon, maka nomor itu akan menjadi sensitif sekarang. Ya biasa demikian, setiap ada tokoh publik atau influencer yang dianggap memiliki pengaruh besar, ketika mereka mengangkat jari dari salah satu nomor itu maka akan dikaitkan dengan pemilu mendatang.
Sejujurnya yang saya nantikan sekarang adalah debat capres. Menurut dari sumber berita yang saya dapat, KPU akan menggelar debat capres sebanyak 5 kali. Bagi saya itu adalah momen yang sangat menarik, karena biasanya debat capres akan sangat menentukan bagi masyarakat yang masih bingung menentukan pilihan untuk kemudian menentukan pilihannya.
Entah seperti apa mekanisme debat kali ini, apakah akan kembali di beri "kisi-kisi" seperti sebelumnya atau tidak.

Pada awalnya saya tidak dapat menduga dan sedikit pesimis bahwa pasangan AMIN (Anies - Muhaimin) akan mendapatkan nomor urut 1 (satu). Karena bagaimapun nomor urut 1 adalah nomor urut yang paling diperebutkan oleh setiap pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden.
Paling diperebutkan, karena dengan mendapatkan nomor urut satu, maka pasangan capres dan cawapres yang mendapatkannya akan sangat diuntungkan, selain dari pada pandangan psikologis yang seringkali mengaitkan bahwa nomor satu ini berkaitan dengan hal-hal yang baik dan menjadi pertanda sebuah kemenangan. Namun faktanya pada saat hari pemilihan tiba, seringkali seseorang terburu-buru dalam melakukan pencoblosan sehingga seringkali replek mereka itu mencoblos calon yang berada pada posisi yang teratas atau nomor urut satu, terutama mereka para pemilih yang sudah sepuh, karena dinilai mereka itu kurang teliti pada saat melakukan pencoblosan. seingga dengan mendapatkan nomor urut satu maka pasangan tersebut akan dan sangat diuntungkan.

Namun terlepas dari itu semua, terkait dari nomor urut 1 sampai 3, itu semua baik. Dan mereka yang mencalonkan diri sebagai Capres dan Cawapres, mereka itu merupakan putra-putra terbaik bangsa.

Benar, dengan penetapan sekarang untuk calon dan nomor urut calon sekarang sudah ditentukan maka memang desas desus atau pro kontra yang terjadi yang berhubungan dengan calon nomor 2 sekarang sudah tidak bisa di perdebatkan karena pada akhinrya sudah ada kesepakatan dan memang sudah berlaku bahwa itu sudah menjadi kandidat calon presiden dan wakil presiden sekarang.
Sekalipun memang pasti ada lagi pro kontra tentang senang dan kecewa tetapi tetap saja itu sudah tidak berlaku sekarang karena kita sudah harus melihat masa depan yang memang untuk pemilihan presiden di 2024 ini ada 3 calon dan kandidat (nama) nya sudah di sepakati bahwa setiap pasangan dari nomor 1,2 dan 3 itu sudah menjadi final sekarang.
Kita hanya perlu menentukan sesuai dengan hati kita sendiri kita akan berada di mana untuk memilih nanti. Masih ada banyak waktu dari sekarang untuk menentukan calon mana yang akan kita pilih sehingga jangan sampai salah dalam pilihan dan merasa menyesal nantinya untuk Indonesia yang lebih baik lagi dimasa depan.

Update!

Poll sudah diupdate dan direset, yuk ikutan polling lagi!
Hasil poll sebelumnya:
https://ricsmedia.b-cdn.net/poll-lama.png

---

Kalau ramalan ane berdasarkan jumlah view pidato nomor undian di channel youtube Kompas (sampai ane post):
#1 Prabowo - Gibran: 328K (45.75%)
#2 Ganjar - Mahfud: 286K (39.89%)
#3 Anies - Muhaimin: 103K (14.37%)

Pemilu bakal jadi 2 putaran :p

Waktu semakin dekat untuk memilih atau menycoblos nama-nama,calon presiden dan wakil presiden 😅,kayanya bakal jadi pertandingan yang sangat sengit dan memanas,secara calon-calon presiden dan wakil presiden orang-orang yang pameliar😁.
Saya sendiri udah dua kali tuh datang ke kpu untuk penycoblos presiden dan wakil nya,semenjak pak Jokowi 2 priode saya selalu pilih yang itu eh ternyata belum dapet-dapet😅.
Mudah-mudahan kali ini dapet ya insyaallah kasian udah menycalonkan 3x 😁.

Pada pilpres nanti saya telah memantapkan hati untuk memilih pasangan Anies - Muhaimin. Bagi saya pasangan ini sangat ideal terlebih lagi sosok Anies yang seorang intelektual yang cerdas dan terbukti sukses saat memimpin di Jakarta. Saya melihat gagasan pasangan Anies - Muhaimin yang usung dalam perubahan sangat bagus apalagi titik fokusnya adlah keadilan. Selama ini Keadilan begitu timpang terjadi di nagara kita. Walaupun secara survei pasangan Anies - Muhaimin berada di peringkat 3 tetapi realita dilapangan saat diadakan acara begitu membludak di berbagai daerah.

Ini ngomongin Pak Bowo kan? score-nya masih kosong tuh di poll, buruan ngevote :P

Kalo bener paslon ini, maka ane simpatik dengan gayanya yang sejuk, mirip paslon Amin. Mana ngocol juga ketika dia udah mengakui "Gue udah kalah 2x" ;D
Tidak sepaham dengan pendapat dia tentang kebebasan berbicara, tapi sepaham dengan isu Rohingya yang barusan dia pidato. Intinya masyarakat masih banyak yang stunting kok ngurusi orang lain.

Ane juga simpatik dengan paslon ini, karena lebih santai dan asik aja. Ada paslon yang belum-belum sudah negatif sikapnya, kek kasus roasting ituh.
Isu kebebasan berbicara yang diangkat sama Pak Anies juga sepaham dengan ideologi ane. Selama masih pakai Wakanda dan takut ngomong, maka skor kebebasan berbicara masih rendah di negeri ini IMO.

Sulit menentukan pilihan pemilu kali ini...

Elektabilitas Prabowo-Gibran hingga hari ini sepertinya masih cukup tinggi di beberapa survei yang beredar. Saya mencoba membandingkan dari beberapa hasil Survei yang dimuat oleh media online.

1. Poltracking

ANIES - IMIN	||	PRABOWO - GIBRAN	||	GANJAR - MAHFUD
24,4%	||	40,2%	||	30,1%

2. Lembaga survei Survey and Polling Indonesia (SPIN)

ANIES - IMIN	||	PRABOWO - GIBRAN	||	GANJAR - MAHFUD
22,7%	||	43%	||	26,1%

Saya hanya menyebutkan 2 saja di sini, untuk hasil lainnya ada di link di bawah. Tetapi, mayoritas memiliki hasil survei yang serupa, di mana Prabowo vs Ganjar bakal tarung di putaran ke 2, karena tidak ada yang sampai 50%.

^{Source:
https://www.kompas.tv/video/460086/saling-salip-elektabilitas-anies-muhaimin-ganjar-mahfud-prabowo-gibran-di-survei-poltracking
https://kabar24.bisnis.com/read/20231201/15/1719913/masuk-kampanye-pilpres-2024-ini-survei-elektabilitas-anies-cak-imin-prabowo-gibran-ganjar-mahfud}

Survei lainnya bisa dilihat di halaman ini: https://kaltim.tribunnews.com/2023/11/30/suvei-elektabilitas-capres-2024-hari-ini-anies-dan-ganjar-berebut-tiket-putaran-2-pilpres-2024?page=2


--- selingan

Kalau di TikTok sepertinya saya lebih sering liat spam buzzernya Anies. Sedangkan PDIP, sepertinya tersangkut kasus baru, dimana dana bantuan beras saat pandemi Covid disunat IDR720,- per kilo dengan dalih biaya jasa.

https://talkimg.com/images/2023/12/01/Nsxq2.md.png (https://talkimg.com/image/Nsxq2)
https://twitter.com/PartaiSocmed/status/1729769271339684230

Tentu ini dapat memperkeruh suasana PDIP jika terbukti benar. dan mungkin akan menurunkan elektablitas Ganjar

Nah saya pikir hasil poling itu yang menarik untuk dibahas, sampai detik ini saya belum paham hasil poling tersebut hasilnya dari mana dan bersumber dari mana gitu ya.

Karena yang saya tahu sering kali pasangan Anies-Imin itu kalah bahkan dari banyak hasil poling, sedangkan polling yang sedang berlangsung berdasarkan vote di sosmed kebanyakan yang saya tahu hasilnya pasangan Anies-Imin dengan poling yang tinggi berikut contohnya Live Youtube TVOne saat ini seperti di gambar berikut ini:
https://talkimg.com/images/2023/12/06/Nb5C2.jpeg

Dengan Hasil Poll:
Cak Imin = 57%
Gibran = 14%
Mahfud MD = 28%

Dari 19334 Suara.

Lembaga survey mendapatkan hasil survey dari meminta pendapat masyarakat secara langsung. Biasanya, sampelnya ini secara acak untuk meminimalisir margin error yang tinggi. Untuk hasil yang paling fair seharusnya lembaga survey tidak hanya mengambil sampel dari daerah pendukung calon tertentu. Misal, di Kota A diketahui mayoritas pendukung Calon A, jika ingin data yang lebih valid, seharusnya lembaga survey menghindari kota A ini. Kemudian, polling ini variatif, ada yang diambil dari total 1000 orang atau lebih. Tergantung dari lembaga surveynya, jika ada ikut campur golongan tertentu, pasti akan ada perbedaan yang besar dari hasil polling. ingat dulu saat Prabowo unggul hasil survey di TVone yang menjadi satu-satunya media yang mengunggulkan Prabowo, karena memang TVone sepertinya saat itu condong ke Prabowo, hingga saat itu ramai kalau TVone emang beda sesuai taglinenya.

Kalau boleh jujur, polling secara online itu tidak dapat divalidasi, karena 1 orang bisa memiliki 100 akun yang bisa digunakan untuk mendukung 1 orang calon. Mungkin, jika dibandingkan dengan polling yang dilakukan TVone, polling di forum ini jauh lebih baik, karena potensi 1 orang memiliki banyak akun untuk poll itu lebih kecil, karena untuk apa polling disini banyak-banyak, karena tidak menjadi tempat orang yang sepenuhnya berpolitik, jadi hasilnya akan lebih unik.

Itu yang saya ketahui, jika mungkin ada yang salah, silakan dikoreksi.

Biasanya metodenya sudah disertakan di laporan polling tsb.
Misalnya untuk poltracking:
https://poltracking.com/rilis-temuan-survei-nasional-poltracking-indonesia-peta-politik-elektoral-pilpres-2024-pasca-pendaftaran-resmi-capres-cawapres/

Kalau yang SPIN, keknya lembaga abal-abal (meskipun terdaftar), website aja ane cari ga ketemu di google.


Selain akun tuyul, ane lebih melihat ini adalah karena sample-nya bias. Penyebabnya adalah audiens TV One itu orang-orang yang memilih Anies-Imin. Jadi ya wajar aja kalau nanti hasilnya langsung 1 putaran seperti itu. Bias ini juga terjadi ketika agan melihat komeng di Youtube-nya Kompas vs TV One, katakanlah terkait perang IDF - Hamas. Yang komeng di Kompas ane liat banyak yang pro IDF, sedangkan yang di TV One pro Hamas. Intinya adalah semua media punya basis audiens masing-masing. Semua orang hidup dalam "bubble" tersebut mereka menonton dan berinteraksi dengan apa yang mereka sukai saja. Fenomena "bubble" ini diperparah dengan algoritma sosial media yang memungkinkan agan hanya melihat berita dari sumber yang mereka pilihkan untuk agan, yang cocok dengan profil agan saja.

PS: kalau mau keluar dari "bubble" ya bikin akun lebih dari satu dan mulai klik hal-hal yang kontra dengan ideologi agan, follow orang-orang yang agan tidak suka.

Debat pertama Capres, gimana nih dengan hasil jawaban yang diberikan oleh masing-masing calon? Apakah sudah memuaskan?

Seperti yang saya perkirakan, capres 1 dan capres 3 lebih luwes dalam memberikan penyampaian karena mereka memiliki publik speaking yang bagus. Sedangakan Prabowo tetap seperti Prabowo sebelumnya dengan penyampaian yang lebih lambat. Namun, dari debat ini Prabowo adalah calon yang mendapatkan serangan kritis tajam, karena memang isu 5 tahunan sejak mendampingi Megawati selalu dimunculukan dalam debat yaitu HAM, dan yang terbaru tentu soal MK.

kelemahan dari Anies ada pada potensi tidak dilanjutkannya program Jokowi terutama IKN. kelemahan Ganjar saya pikir masih tetap di ketum partai. kalau dari sisi debat, Ganjar memiliki persiapan yang baik, karena ia masih memiliki potensi untuk melanjutkan proyek yang sudah dikerjakan Jokowi.

Apakah kalian sudah ada pilihan?  Saya pribadi entar aja deh, nunggu sampe debat terakhir :D

Wajar jika pada debat perdana, prabowo mendapatkan kritik yang sangat tajam, karena pada debat perdana ini bertemakan "Pemerintahan, Hukum, HAM, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, peningkatan layanan publik dan kerugunan warga." Dan disamping itu Parbowo ini adalah capres yang begitu kental dengan isu pelanggaran HAM yang terjadi pada tahun 98, karena beliau terlibat pada kasus penculikan para aktivis. sehingga wajar saja ketika berbicara persoalan HAM, prabowo ini adalah calon yang paling disudutkan.
Namun ketika berbicara tentang pelayanan publik, tentu capres yang paling disudutkan adalah capres dengan urut satu dan tiga, karena kedua calon tersebut pernah menjabat sebagai seorang gubernur, sementara berbicara pelayanan publik yang dilakukan oleh gubernur DKI Jakarta dan Jateng pada masanya, ini masih kurang maksimal.

Berbicara soal pilihan, sebelum debat pertama ini berlangsung untuk sementara waktu saya sudah mementukan siapa calon presiden yang akan saya pilih. Tapi hal ini bisa berubah seiringa waktu berjalan dan seiring debat yang terus berlangsung.

Saya malah ga begitu tertarik sama debat capres, saya nunggu debat cawapres soalnya pengen tahu kiprahnya calon yang dikatakan sebagai wakil anak muda. Tapi tadi malam sempet nonton sebentar eh malah pas calon #2 lagi joget  ;D ;D langsung deh saya skip ga jadi lanjut nonton. Gimmick2 gini saya rasa kurang pas dilakukan pas debat resmi, ini buat proses buat pemilihan capres lho bukan kontes pargoy atau joget2an yang lain. Saya pribadi dulu mengagumi calon #2 karena ketegasannya tapi tahun ini tiba2 ilfeel karena lebih mengedepankan gimmick joget2nya. 

Sebenarnya ada upaya untuk menyudutkan Prabowo dari kedua calon lawannya. makanya HAM dan MK menjadi senjata mematikan yang memang dijadikan benteng kedua calon untuk membuat Prabowo tak berkutik. Kejadian lama yang terulang sih sebenarnya, Prabowo seperti kurang persiapan seperti debat capres saat lawan Jokowi. Jadi mudah bagi pasangan untuk mencari titik lemah. Apa titik lemahnya, gaya komunikasi yang lambat dan menggebu-gebu membuat Prabowo sering salah dalam memberikan jawaban atau kurang pas dengan apa yang ditanyakan namun berusaha menyerang balik.

---

Memang cukup banyak yang sedang menunggu Gibran debat, Saya pribadi memprediksi pada posisi ini ada kemungkinan Gibran melakukan blunder. Bukan karena apa, saat ini ia sudah dalam tekanan karena kasus MK, sama seperti halnya Prabowo yang kesulitan menjawab mengenai MK kemarin. Untuk cawapres, saya hanya melihat Imin yang memiliki komunikasi yang luwes. Mahfud dengan logat maduranya yang kentara mungkin sama seperti apa yang saya alami, sedikit "kagok" dalam berbicara dalam bahasa Indonesia  :D


Kalau soal joget pernah juga ditanya oleh Najwa, katanya sih itu terjadi secara spontan, ga tau bener apa engga. ya memang tidak seharusnya, jika itu adalah kondisi seperti saat orang latah yang kaget otomatis ngucap sesuatu, maka itu tidak bisa disebut gimmick juga. Sedangkan kalau itu adalah gimmick, maka tentu adalah kerugian besar bagi Prabowo.

Kalau saya bukan karena jogetnya, pemilihan Gibran sedikit mengganggu. tapi juga belum bias milih Ganjar dan Anies  :P
jadi masih timbang menimbang, kali aja menemukan blunder-blunder lain  ::)

Semoga debat ke-2 nanti sedikit berbobot bukan hanya upaya untuk menyerang dan menjatuhkan. Mungkin kalau formatnya full saling tanya jawab antar calon akan lebih seru daripada disiapkan pertanyaan oleh panelis  :P

saya juga berpikir demikian, pak prabowo semakin kesini semakin banyak gimik yang dimainkannya. seolah-olah image yang ditunjukkannya sekarang ini seperti gemoy, joget-joget, dan santuy, itu seperti image yang dibuat-buat untuk menutupi "dosa-dosa" nya sebelum-sebelumnya dan untuk menarik simpat pemilih muda. saya paham itu strategi kampanye, namun alangkah baiknya jika pak prabowo itu bisa bersikap biasa saja, tidak perlu banyak gimik yang tidak penting yang dimana membuat penonton eneg lihatnya. lagipula sekarang ini pemilih-pemilih sudah pada cerdas, mereka sudah bisa menilai mana calon yang benar-benar ingin memimpin indonesia atau hanya sekedar ambisi untuk menjadi presiden.

Seperti pada debat-debat sebelumnya, Prabowo itu seringkali emosinya meluap-luap, entah karena darah tinggi atau entah karena apa, namun faktanya begitu. sehingga dalam penyamapaina argumen yang beliau utarakan itu menjadi kurang jelas dan sedikit sulit untuk dipahami. Dan berbicara kesiapan, masa iya prabowo tidak siap berdebat.? Karena kalau dibandingkan denga cwapres lainya, beliau ini sudah cukup berpengalamanan karena sudah dua kali mengikuti debat Capres.
Menurut saya bukan beliau itu tidak siap, melainkan beliau itu sangat mudah terbawa emosi dan suasana, sehingga apa yang ia utarakan itu tidak sesuai dengan apa yang ia pikirkan. Bahkan dalam debat perdana tersebut, beliau seringkali mencoba untuk memotong argumen capres lainnya, sementara ketika beliau sudah diberikan kesempatan untuk berbicara ataupun menyampaikan sebuah argumen, beliau ini seringkali menyia-nyiakan kesempatan tersebut, dengan berhenti untuk menyampaikan argumen secara tiba-tiba sementara waktu masih banyak yang tersisa.

Itu kan hanya bagian kecil yang ente tau kan. kata pemilik Lembaga Survey untuk melakukan survey dan menghasilkan nilai-nilai persentase itu membutuhkan 400jt-600jt, nah pertanyaannya kira-kira pemilik survey mau cuma-cuma buang duit sebesar itu?
Toh misal ada sanggahan kan duit nya dari sponsor, oke. tapi bagaimana jika sponsornya berafiliasi dengan calon tertentu, apakah gak bisa dibilang salam tempel untuk memenangkan salah satu calon.
Jadi menurut ku sih gak ada yang bener-bener di percaya baik itu survey maupun poll yang ada di sosmed.

Tapi ada yang lucu sih aku juga pernah melakukan Poll lagi-lagi di Sosmed tepatnya di X, dimana aku lakukan Poll ini di lakukan di Tweet nya Pasangan No. 3 tapi yang menang berbeda seperti yang ada di gambar di bawah ini.
Masak iya udah poll nya di kandang, yang lihat tweet itu 300K masak dari pendukungnya gak ada nuyulin buat lakukan Poll, utuk memenangkan Lord.  :D
https://talkimg.com/images/2023/12/14/EvsBq.jpeg

Ane cuma nonton sambil skip-skip, dan semua sesuai perkiraan:
Anies = Ngomongnya kelihatan paling bener dan meyakinkan karena berdasarkan teori. Jadi kalo sama-sama akademisi pasti sudah tahu dia nyomot teori yang mana ;D
Prabowo = Paling emosional, apa adanya, pro pemerintah. Calon ini kena tusbol dari dua arah wkwkw
Ganjar = Tipikal politisi dengan kemampuan berbicara yang baik, tapi tidak sebaik Anies.

TAPI sayangnya debat tidak berarti apa-apa, paling bisa mendulang suara dikit, gak signifikan karena rakyat memilih menggunakan emosi dan bukan logika. Kalau sudah mantab dengan paslon tertentu, walaupun parah dalam debat, ya tetap milih paslon tsb. Jadi debat gak lebih hanya acara hiburan saja. Yang nonton debat pun dikit, jauh lebih banyak yang nonton Podcast Deddy Corbuzier dan Pesulap Merah ;D

Politik memang dunia yang unik sih, karena bukan calon yang paling pintar, paling kompeten, paling hebat, dsb yang akan menang. Tapi calon yang paling banyak mendapatkan hati masyarakat yang akan terpilih. Bisa jadi nanti suara Prabowo malah tambah besar gegara ditusbol mulu -> rakyat simpatik, sebaliknya Anies/Ganjar malah turun gegara dianggap arogan. Hal-hal di luar nalar kek gini biasa terjadi.

Yup, itu yang saya ketahui saja, makanya saya katakan bahwa, jika fair, harusnya mencari sumber didaerah netral. kalau mereka menggunakan lembaganya untuk menaikkan kubu tertentu di balik layar itu diluar pengetahuan saya sebagai warga biasa. Tapi sejauh ini, setelah beberapa kali pemilihan langsung, hasil akhir dari polling dengan hasil pemilihan tidak jauh berbeda. jadi memang ada kans dari berbagai lembaga survey yang ada di Indonesia, setidaknya mungkin masih ada yang fair.

Terkait dengan survey yang Anda lakukan, ada banyak hal yang menjadi alasan
1. Dari 300K view tersebut, itu hanya lewat saja dan tidak mau tahu dengan polling yang dilakukan oleh user bukan dari lembaga survey resmi, saya sendiri sering menemukan polling begini, bukan hanya soal capres, ya gitu saya lewatin saja.
2. Sama halnya dengan yang Anda berikan sebelumnya, selagi itu online maka hasil bisa tidak sesuai, walaupun itu dibasis pendukung. alasannya jelas, buzzer dan fake account bisa dengan mudah memberikan polling. namanya buzzer pasti ada di semua base pendukung baik itu grup, channel atau apa pun yang tergabung secara online.

---

benar, memang Prabowo menjadi calon yang tersudut di sini. kedua calon lain justru menurut saya menunjukkan blundernya, Ganjar yang menggebu-gebu ingin menyudutkan Prabowo dengan HAM, dan Anies yang menggebu-gebu dengan kasus MK, tidak bisa membuat swing voters untuk mengambil kesimpulan kemana mereka akan pergi untuk memilih. Karena dari hemat saya, hasil debat pertama ini membuat saya pribadi menemukan sisi negatif dari capres.
jika pertama saya tidak suka dengan keputusan MK, namun ini dijadikan berlarut-larut oleh anies untuk menjatuhkan calon lain, membuat saya jadi tidak suka pula dengan Anies, begitu dengan Ganjar, kasus penculikan bisa dibilang basi, tapi jika memang terbukti seharusnya sejak saat Prabowo jadi cawapresnya Mega, Prabowo sudah dipenjara, itu kalau terbukti. sehingga saya tidak dapat memilihnya karena ini mungkin karena permintaan bu Ratu untuk mengangkat kasus ini lagi di debat.

jadi, mungkin swing voters lain ada yang sepemikiran dengan saya ini, jadi mereka mungkin belum bisa mengambil keputusan apa pun.  kemarin ada hasil survey menyebutkan bahwa swing voters mencapai 28-30%, jika dalam 4 debat terakhir tidak memuaskan mereka, maka bisa jadi angka golput tinggi. saya tidak menyimpannya, karena itu lewat di beranda akun X, dan ga kepikiran juga buat nyimpen.

Sudah jadi pengetahuan umum kan ya om kalau beliuanya emang yang paling pintar dalam berkata-kata untuk membuat orang terpukau dengan kata-kata yang dirangkainya. Tenang juga dalam menjawab pertanyaan2 ataupun sanggahan2 dari lawan debatnya dengan selalu senyum yang menunjukkan kalau beliuanya itu tidak terbawa emosi.

Untungnya ga pake podium didebatnya, mungkin bisa terulang momen gebrak2 podium :). Beliau pro pemerintah apakah tulus dari dalam hati atau hanya karena emang pasangannya itu anak presiden dengan tujuan untuk lebih meraih suara dari pendukung Jokowi yang masih masih bimbang antara 2 atau 3.

Sebagai warga Jateng, cukup puas dengan performa beliau di debat perdana tapi saya rasa beliau masih bisa lebih dari itu. Lebih tajam lagi pertanyaan2nya atau lebih tajam lagi dalam menjawab2 pertanyaan.

Belum debat aja udah blunder kan om kemaren pas debat capres, gimana bisa dianya malah manas2in pendukungnya buat sorak2 kayak pemandu sorak pendukung supporter bola padahal jelas disitu aturannya biar lebih terkondisikan situasinya. Malah sampe Gibran dicolek sama timnya buat duduk, itu kelepasan atau emang sengaja ya? hehe

Amin ........

Apalah daya masyarakat selalu menginginkan yang terbaik dalam segi apa pun,tapi itu kembali lagi(ke presiden dan wakilnya Serta jajarannya).

Ya karena saya pikir dengan apa lagi kita akan memilih seorang Pemimpin kalo bukan dari Kecerdasan nya, Keseriusan nya, Keberpihakan nya terhadap Rakyak, dan Rekam jejak nya selama memimpin.

• Saya pikir Kecerdasan itu sendiri sangat dibutuhkan bagi seorang pemimpin agar tidak planga-plongo saat ditanya oleh Rakyat.
• Keseriusan nampak ketika di debat pertama dengan segala argument nya yang meyakinkan menunjukan kan beliau tidak sedang bermain-main dengan gaya joget atau lain sebagainya, karena ini akan memimpin Negara besar yang bernama INDONESIA.
• Keberpihakan nya terhadap Rakyak nampak jelas saat di debat pertamanya juga di tanya soal IKN, beliau menyebutnya ketika ada dana 400 sekian Triliyun beliau lebih memilih membangun sesuatu yang lebih urgent yang akan memberikan dampak kesetaraan masyarakat di bandingankan hanya Istana yang akan di gunakan oleh Pemerintah itu sendiri.
• Rekam jejak nya saya rasa semua sudah tau di Jakarta itu bagaimana, bahkan pernah di akui oleh Cawapres no.2 Bahwa Jakarta menjadi Kota percontohan bagi kota-kota yang lain.

Artikel bagus ini: Debat capres berpengaruh terhadap pemilih mengambang? (https://www.bbc.com/indonesia/articles/cq5pxvzr505o)
Keknya pendapat mereka kurleb sama ma ane.

IMO yg undecided/swing/gak yakin biasanya malah gak nonton debat karena sudah tidak antusias. Jadi debat hanya untuk validasi bagi mereka yang sudah mantab memilih. Yang suka sama X pasti nyari moment X jawab bagus, sedangkan yang ga suka Y, nyari moment Y blunder.

Ya itu kemampuan dia berkomunikasi emang hebat, dan kalau orang yang pendidikan rendah yang dengar tentu dikira berbagai gagasan adalah murni ciptaan beliau, padahal kan engga, udah ada teorinya. Daripada pintar, lebih cocok disebut well-educated, IMO.

Ane ambil beberapa kalimat:
"kami mungkin tidak suka, mungkin tidak setuju dengan pikiran seseorang, tapi negara harus memberikan hak kepada dia untuk berbicara, termasuk untuk mengkritik"
"negara bukan mengatur pikiran, negara bukan mengatur perasaan, negara mengatur tindakan"
-> Ini free speech 101

Selain itu beberapa statemen dia dan calon yang lain butuh cek fakta karena ga pakai sumur, cuma "trust me bro" misalnya:
- Lampung ga punya alat deteksi polusi udara,
- Polusi udara Jakarta kiriman dari daerah lain & pembangkit listrik,
- Gabener yang paling banyak ngasih ijin tempat ibadah,
dsb.

Coba aja googling...

tampaknya hasil debat debat selanjutnya tidak akan berbeda dengan debat yang pertama, nah kandidat yang paling jujur selama debat pertama menurut saya adalah prabow - gibran, pak prabowo terlihat jelas tidak ingin terlihat seperti orang orang yang di atur, bahkan dia tidak segan segan menjulurkan lidah nya kepada paslon lain karena dia berpikir bahwa kata2 mereka itu omong kosong, jujur saja saya sangat menantikan debat2 selanjutnya, pasti akan sangat seru lagi melebihi debat pertama.

Prabowo yang dahulu sangat berbeda sekali dengan Prabowo sekarang, seperti kita ketahui bersama dahulu banyak sekali yang membeci beliau tapi sekarang berbalik arah masyarakat banyak yang menyukainya. Ya saya melihatnya pun juga begitu beliau sosok yang sangat lepas intinya tidak ada yang nyetir beliau, Saya melihat sosok ini juga mempunyai kemampuan berkomunikasi cukup baik dan beliau juga cukup sangat di sengani oleh negara internasional atau Geopolitik internasional.

Meskipun selalu melekat sekali di tubuh beliau soal tentang HAM. Kalau dari segi saya melihatnya, Isu HAM hanya sekedar di jadikan sebagai alat komoditi politik partai saja, untuk bisa menjatuhkan lawan nya. Isu ini selalu muncul di setiap kali beliau mencalonkan sebagai presiden.

Setuju dengan anda gan, saya juga berpikiran bahwa sekarang ini prabowo sudah menunjukkan jiwa kepemimpinannya yang kuat dengan prabowo yang sekarang nampak begitu berwibawa dan santai tidak seperti tidak ada beban atau orang yang menyetirnya dari belakang, beliau sangat familiar sekarang disemua kalangan masyarakat bisa dikatakan sebagai pengganti dari pak Jokowi yang dahulu sangat dikagumi oleh masyarakat umum biasa.

Memang benar gan, isu yang sudah lama terjadi atau kadaluwarsa pasti akan dipublikasikan ketika mendekati pilpres, ya seperti yang anda katakan diatas tentang tragedi HAM prabowo dikaitkan juga termasuk tersangka dikejadian tersebut. Dan ini juga bisa  dijadikan sebagai alat untuk menjatuhkan lawan.

Setelah melihat debat capres kemarin, saya makin yakin untuk mendukung pasangan AMIN. Meskipun yang kontra mengatakan bahwa pasangan no 1 tersebut banyak omongnya, belibet dan manis di mulut, tapi satu hal yang membuat saya yakin dengan beliau, adalah dua pasangan lainnya masih berafiliasi sangat erat dengan pemerintahan era Jokowi sekarang. Bagi saya yang merasa pemerintahan Jokowi kurang sreg (pendapat orang bisa beda-beda), saya lebih memilih mempercayakan masa depan negara ini pada orang yang tidak ada hubungan langsung nya dengan jokowi dan koalisinya.

Yang kedua, saya ingat betul ketika beliau di roasting di suatu acara TV. Di saat pasangan lain merasa tersinggung dan menyuruh agar di-cut, Anies justru mengatakan agar jangan di-cut satupun. Itu yang membuat saya melihat akan adanya kebebasan berpendapat di masa depan. Kita tidak lagi ketemu dengan jokes-jokes yang nyelenah dan patah saat membicarakan tema pemerintahan.

Pertanyaan saya, apakah pantas sebagai seorang calon presiden menjulurkan lidahnya ke lawan debatnya? Dan juga joget disaat debat? Saya rasa itu tidak pantas untuk dilakukan, itu bukan arena bercanda tapi arena serius dimana para calon menunjukkan kualitasnya sebagai calon pemimpin negri ini. Untuk masalah diatur atau tidak, jelas Prabowo ga ada yang ngatur karena beliau adalah yang paling tinggi posisinya di koalisi beda dengan Ganjar dan Anies. Ganjar yang hanyalah petugas partai sama halnya dengan Jokowi, sudah maklum kalau pasti ada titipan2 dari partai pengusung. Anies setau saya independent tapi tetap saja tanpa partai pengusung pastinya beliau bakal susah dapet dukungan.

Jujur untuk pemilihan sekarang ini hati agak tergoyahkan binggung mau pilih yang mana,jujur dulu saya pilih Prabowo.
Tapi untuk sekarang ini hati kurang srek ke Prabowo entah lah😅,apa gara-gara jawaban dan tanggapan Prabowo dan gibran yang kurang memuaskan ya😅.
apa di sini ada yang sama kaya saya prasaannya?

Kagak ada ini dah, PKB itu masih join di kabinet Jokowi
https://nasional.tempo.co/read/1770055/profil-2-menteri-jokowi-dari-pkb-abdul-halim-iskandar-kakak-cak-imin-dan-ida-fauziyah

Bahkan ada celoteh, kalau Paslon 1 yang naik:
- Menhan Prabowo, Menparekraf Gibran, Mendagri Ganjar, Menkumham Mahfud

Kalau Paslon 2 yang naik:
- Mendiknas Anies, Menag Cak Imin, Mendagri Ganjar, Menkumham Mahfud

Kalau Paslon 3 yang naik:
- Mendiknas Anies, Menag Cak Imin, Menhan Prabowo, Menparekraf Gibran

---

Lebih ngaco debatnya Donald Trump dulu, tapi bisa kepilih... tahun depan kemungkinan terpilih lagi (kalau dari poll). Justru yang bikin minus Prabowo itu malah ketika dia sok-sokan tegas kek Bung Karno (IMO), sikap tsb udah ga cocok buat Gen-Z... Kita lihat besok debat cawapres gimana krn ada Gibran yang konon mewakili Gen-Z.

---

Btw

Masih sengit antara Paslon 1 & 3 di SFI ;D

Ya mungkin kalau buat urusan mendulang suara, joget dan melet bisa menarik perhatian para pemilih muda. Tapi dalam hal ini saya lebih mengarah ke "etika" om :), pantas atau tidaknya. Bukan "ndasmu etik" ya  ;D ;D ;D ;D Kalau saya liat sih yang sok2an tegas itu masih ada kok cuma sekarang emang dibumbui dengan gaya2 gemoy, imut, kekinian, ya jelas ini adalah sebuah strategi yang mungkin bisa efektif.

Ini yang ditunggu-tunggu, mudah2an saja benar2 bisa mewakili pemikiran para anak muda, tidak banyak bikin blunder2 ngaco yang bisa jadi bahan bullyan disosmed kayak yang sudah terjadi sebelumnya.

Setelah debat cawapres kemarin malam, kebetulan ane sempet nonton lama, jadi bisa ane beri penilaian begini:

- Cak Imin: kurang persiapan, jurusnya slepetnya rada cringy, tidak memiliki skill komunikasi yang baik dan malah jadi beban Anies.
- Gibran: persiapan extra matang (keliatan dari matanya yang kurang tidur kebanyakan begadang), salesman yang baik, sayang rada terlalu keras walaupun sudah ditutup dengan kesan merangkul (inklusif) dan respect terhadap paslon lain.
- Mahfud: what you see is what you get alias ya dari dulu ya gitu orangnya, tidak ada perubahan yang berarti.

IMO yang paling banyak dapat perhatian, terutama swing voter, adalah Gibran, karena model salesman. Bukan berarti dia secara substansi yang paling bagus, cuma gaya dia itu sangat menarik. Substansi/materi Mahfud kemaren juga bagus sebenernya, hanya saja IMO ga bisa menarik swing voter, karena yang dia tampilkan adalah sosok dia yang selama ini biasa dilihat di TV. Nah ini jadi PR karena Cak Imin punya jurus slepet ya walaupun cringy buat ane tapi mungkin menarik bagi orang lain. Mahfud harusnya bisa ngasi sesuatu yang menarik, auk mau joged, ngocol, atau apalah... Ingat acara debat bukan dinilai substansinya, ya karena mayoritas rakyat kita ini belum well-educated, tapi bagaimana mereka bisa menarik hati calon pemilih.

Saya tidak sempat nonton debat cawapres semalam karena kelupaan. Tapi dari banyaknya video pendek yang berseliweran menunjukkan bahwa gibran cukup mampu menguasai jalannya debat semalam. Hanya saja teori konspirasi muncul setelahnya. Dimana ada isu yang menyebutkan kalau gibran sudah dipandu dan dikasih kisi-kisi sedemikian rupa sehingga mampu tampil maksimal semalam. Hal ini bisa terlihat dari cara penyampaiannya yang terkesan kayak hapalan dan juga perubahan tema yang rencananya geopolitik menjadi membahas kesenjangan ekonomi.

Ane juga ga nonton, cuma liat potongan2 video yang beredar diyoutube aja dan ane rasa debat2 model begini terlalu membosankan.
Mungkin akan lebih menarik kalo debatnya udah dibiarin aja, biarkan yang bertiga itu saling sanggah tanpa dibatasi waktu 1-2menit.
Ya memang mungkin akan keliatan tidak teratur tapi terlalu diatur ini itu malah bikin membosankan.
Pendapat pribadi ane lho ini, dan tentunya setiap orang punya perspektif masing2 dalam menilai.

Betul Gan, Saya semalam liat debat cawapres ini sampai acara selesai. Karena penasaran juga sih sama Visi Misi yang disampaikan oleh para Cawapres kita ini. Cak Imin alias Pak Muhaimin Iskandar, mempunyai visi misi yang akan membuat pemberantasan pinjol & judi online yang harus di slepet, karena menurut beliau penanganan nya masih belum komprehensif. Dan mau membantu pemasaran UMKM, karena katanya saat ini para UMKM saingan nya semakin ketat, dan kita juga membutuhkan kapasitas teknologi supaya lebih membantu seperti kecepatan internet yang masih sangat rendah.
Pak Gibran yang juga memaparkan visi misi ia tentang Masalah sanitasi dan air bersih, paslon 2 ini ingin menyiapkan generasi generasi emas yang sehat dan pintar. Stunting yang akan dipenuhi gizi nya, dan akan mengerjakan sanitasi drainase air bersih bagi kawasan kumuh, yang ia akan kerjakan secara pararel.
Dan ada juga yang terakhir, Pak Mahfud MD, yang juga dengan visi misi nya yang ingin memastikan untuk penyelenggaranya negara bersih melalui penegakan hukum tanpa pandang bulu dan menyiapkan 21 program unggulan nya senilai Rp. 2.500 Triliun selama menjabat menjadi presiden ( 5 tahun ).

Tapi di dalam debat tersebut, Memang untuk cawapres no. 1 (Cak Imin) Sepertinya kurang persiapan dalam debat kali ini. Dan selalu mengeluarkan kat " SLEPET " dalam setiap debat nya. Dan memang seperti tidak memiliki skill untuk berkomunikasi yang baik & seperti membawa secarik kertas / catatan yang entah untuk apa. Untuk Cawapres paslon No. 2 (Pak Gibran) Saat Menjawab debat nya dengan Sistematis & OK.  Dan terakhir, ada paslon No. 3 (Bapak Mahfud MD) Pada setiap debat nya ya Ok juga, tapi seperti sering mempertanyakan yang berdasarkan pengalaman ia dan paslon lainnya.

Pendapat saya soal debat Cawapres kemaren: semua kebanyakan hanya memaparkan hal2 yang bersifat teknis, bukan substansi. Saya merasa ga ada greget sama sekali dengan debat cawapres kemaren. Yang jadi concern saya adalah gaya gibran yang benar2 mencontoh bapaknya di pemilu sebelumnya. Dengan memainkan diksi2 atau singkatan2 buat mennjebak lawan debatnya. Dulu bapaknya pakai "unicorn" dan "TIPD", kemaren anaknya pakai Carbon Storage and Capture dan SGIE. Lucunya, Gibran sendiri sebenarnya ga tau singkatan SGIE karena pas menjelaskan itu dia harus baca note. Tapi salut lah buat Gibran, terlepas dari apa yang terjadi didebat. Emang dia kelihatan sangat mempersiapkan itu terbukti kantung matanya yang tebal, efek lembur persiapan materi.

Setelah nonton debat cawapres semalam, saya malah tidak tahu paslon mana yang menjadi "Pemenang" pada malam itu. Meskipun yang namanya debat tentu tidak etis jika harus ada pemenangnya. Setelah saya nonton ulang saya melihat Gibran memang cukup bagus di malam itu seperti yang Om @mu_enrico katakan. Banyak yang mengelu-elukan Gibran yang dianggap MVP pada malam itu. Ini bisa terlihat dari banyaknya dukungan yang berseliweran di Medsos. Tapi setelah saya amati ternyata salah satu penyebab kenapa Gibran terkesan "menang" menurut Medsos adalah karena banyaknya Influencer yang memang berteman dengan Gibran, atau setidaknya dengan Kaesang sehingga sudah pasti mereka akan menggoreng hal apapun yang bisa meningkatkan elektabilitas Gibran. Saya paham betul bahwa di Medsos pamor Mahfud MD apalagi Cak Imin sudah tentu kalah jauh dibandingkan Gibran.

Satu hal yang tidak saya sukai dari debat Cawapres malam itu adalah perubahan dari yang sebelumnya tentang Geopolitik menjadi pembahasan seputar Ekonomi yang mana hal itu disinyalir menguntungkan satu pihak. Tapi itu hanya alasan pribadi saya karena apapun tema debatnya setiap cawapres tentu harus mempersiapkan dan menguasai materinya.

Entahlah. Tapi kalau menurut saya dengan segala carut marutnya pemerintahan saat ini. Dengan segala hormat tanpa bermaksud merendahkan Bpk Presiden, saya pikir sepertinya kita harus memberikan kepercayaan kekuasaan ini kepada pasangan AMIN. Karena di Calon no 2 dan 3 ada PDIP nya yang menurut saya selama ini mereka sudah cukup meresahkan dengan segala dramanya.

coba pelan-pelan dipelajari visi-misi calon presidennya mas, mau pilih anies, ganjar, atau prabowo, itu tidak masalah intinya jangan sampai golput karena kemungkinan besar suara kamu bisa dipakai oleh oknum untuk memilih salah satu paslon. kalau saya sendiri sih memilih ganjar-mahfud karena itu pasangan yang paling masuk akal menurut saya dan visi misinya juga jelas, tidak hanya sekedar melanjutkan program jokowi seperti yang dilakukan oleh prabowo-gibran dan tidak munafik seperti paslon anies-muhaimin.

Saya tidak terlalu mengikuti acara debat Cawapres kemarin. Tapi dari video sepenggal-sepenggal yang saya temukan di Youtube, saya melihat masih saling serang di antara ketiganya. Yang saya lihat, Cak Imin sepertinya kurang persiapannya dan lebih menonjolkan SLEPETnya dari pada memberikan penjelasan dari pertanyaan yang ditanyakan. Mas Gibran tampak menguasai materinya dengan baik walaupun mungkin ada yang terlupa. Sedangkan Pak Mahfud masih sama seperti sebelumnya dimana gaya beliau ini sangat santai dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh yang lainnya.

Ini benar om. Paling tidak, pilih saja yang anda mau dan jangan sampai golput. Ini malah ada iklannya kemarin di acara debat Cawapres tapi saya lupa kalimatnya ;D

Masing-masing paslon berusaha membuktikan kalau mereka layak menjadi pemimpin negeri ini. Yah itu semua tergantung dari bagaimana hasil Pemilu besok di 2024. Dan karena banyak anak-anak muda yang sekarang ini masuk menjadi daftar pemilih terbanyak, sepertinya ada peluang untuk Pak Prabowo dan Mas Gibran untuk mendapatkan suara dari anak-anak muda secara Gibran dianggap merepresentasikan keinginan-keinginan anak-anak muda. Tapi kehadiran Pak Ganjar dan Pak Mahfud memberikan warna tersendiri di kancah debat termasuk dengan Cak Imin dan Pak Anies. Masing-masing berusaha untuk menunjukkan bahwa mereka mampu.

Kita bisa melihat hasilnya sebentar lagi. Siapkan pilihanmu dan jangan lupa memilih ;D

Ya Gan, Memang ada iklan nya .. " Mari Kita Berpartisipasi Jangan Golput !!! Gunakan Hak Suara Kita Dalam PEMILU2024 . " # JanganGolputYa  ;D
Mulai goyah nih harus memilih siapa, karena setelah melihat debat Capres kemarin sepertinya Pak Anies yang unggul. Tetapi, hasil debat Cawapres kemarin seperti nya terlihat Pak Gibran yang unggul.  Tapi, Memang dari masing-masing Paslon sudah menyiapkan Visi Misi mereka untuk menujukan bahwa mereka memang benar-benar mampu untuk menjadi pemimpin negara untuk kedepan nya.
Tinggal tunggu saja tahun besok, siapa kah yang akan menjadi pemenang untuk menjadi pemimpin negara tercinta ini  ;D

Kalau bicara anak-anak muda maka saya merasa Gibran ini punya basis dukungan yang sangat kuat. Hal ini dikarenakan Gibran ini pasti punya banyak teman dan influencer dari kalangan anak-anak muda yang akan melambungkan namanya. Ini bisa dilihat dari story di IG atau Tiktok dimana setelah debat cawapres banyak influencer yang mengelu-elukan Gibran padahal mereka-mereka ini adalah temannya, atau paling tidak pernah saling sapa lewat IG. Makanya kalau berbicara masalah anak-anak muda Gibran ini memang punya suara yang dominan disini.

Meskipun saya tidak menonton acara perdebatan langsung di hari itu, tetapi saya penasaran dan Coba mencari tahu lewat video YouTube. Tentunya setiap calon mempunyai influencer2 atau bazer2 bagaimana mereka bekerja untuk memenangkan suatu calon nya, influencer dengan medsos nya bazer lebih door to door ke masyarakat . Tentunya yang bikin pencapaian itu maksimal setiap calonnya yaitu hasil dari perdebatan capres dan cawapres itu sendiri, bagaimana masyarakat menilai dan menentukan pilihannya.

Ini maksudnya gimana ya om, mungkin bisa lebih spesifik bagaimana maksudnya?.

Kalau saya melihat om ini terlalu membenci pemerintah saat sekarang ini, ya suka ga suka dengan segala carut marut pemerintah sekarang, tetaplah pemerintahan saat ini adalah pilihan rakyat Indonesia,  Bagaimana kalau kita melihat presiden sekarang membagi sebuah sertifikat tanah bukan kah itu suatu kemajuan dan kesuksesan bagi rakyat bawah  dari carut-marutnya pemimpin sebelum2nya yang tidak melihatnya ini semuanya.

Nah kalau kita melihat dari ketiga calon pernah menjabat sebagai walikota dan gubernur, sebut saja Anis, Ganjar dan Gibran dari ketiga ini yang mana lebih meresahkan waktu kepimpinannya dan janjinya. Pas sudah menjabat lupa daratan, DULU JANJINYA APA YA. Dan yang meresahkan bagaimana gubernur tersebut tidak mengelola apbd 80T dengan baik, Ingat kayu getah getih berapa anggarannya dan masih banyak lagi. Ya meskipun cukup meresahkan memainkan anggarannya dan segala dramanya, tetapi gubernur tersebut tetap menjalankan sampai akhir jabatannya bukan.

Kalau dari pendapat saya pribadi dari debat cawapres, dengan melihat sisi blundernya  :D
1. Inkonsistensi dari Imin terhadap IKN menjadi blundernya sendiri, Gibran seperti memiliki kartu AS untuk membuat publik pendukung paslon 1 mulai meragukan si Imin. Sama seperti Anies, lebih banyak ke teori yang sepertinya mudah dilakukan.

2. Gibran cukup tenang, tapi ketika diminta tips & trik untuk mendapatkan proyek di suatu kota, nampaknya sedikit emosi. menurut saya ini menjadi blunder, walaupun pasca sanggahan memberikan jawaban, saya sendiri kurang puas dengan jawabannya. jadi seperti memang ada faktor anak Presiden. seandainya ada jawaban konkrit tentang bagaimana menyiapkan suatu kota untuk memenuhi kriteria kesiapan mendapatkan proyek pemerintah, maka kans untuk meningkatkan kepercayaan penonton yang belum memiliki pilihan bisa ditekankan. kemudian, soal uang darimana yang akan digunakan untuk makan gratis juga masih penuh tanda tanya, karena ini bisa menjadi beban negara yang sangat besar.

3. Mahfud sangat santai karena memang sudah memiliki pengalaman politik dan penguasaan terhadap hukum dan regulasi jadi bisa luwes dalam memberikan pertanyaan dan tanggapan. Cuma satu kesalahpahaman tentang tax rasio yang akan dinaikkan gibran yang sedikit membuat Mahfud seperti salah pertanyaan/sanggahan.

Dari segi pengtahuan pak anis lah yang paling pinter ngajawab dan ngomong,tapi emang dari survei pak Prabowo lebih unggul di banding yang lain,benar tuh itu kembali lagi ke pilihan masyarakat masing-masing,entah apa dan siap nanti nya yang akan menggantikan kedudukana pak Jokowi,kita sama-sama doakan yang terbaik saja.

Nah ini ane juga ingin sedikit ngomel masalah ini.

Ane tidak menampik kalo gizi buruk -> stunting adalah masalah yang nyata di RI, ya ini tandanya: [Diskusi] Implikasi rerata IQ 78.49 di Indonesia (https://bitcointalk.org/index.php?topic=5474874.0). Rerata IQ di RI dikatain deket ama Gorila ya ini gegara stunting.

Hanya saja cara menyelesaikan masalah bukan dengan ngasi gratisan makanan bergizi. Ini kesalahan fundamental buat orang-orang yang berideologi sosialis. Ketika rakyat dikasih gratisan yang artinya insentif untuk tidak berbuat apapun, maka produktivitas tidak akan meningkat, yang akhirnya tidak bisa sustainable karena ga ada duitnya. Paling cuma bisa ngasih 1-2x gratisan lalu udah habis duit.

Perbaikan gizi seharusnya berkorelasi dengan perbaikan ekonomi, yang artinya pemerintah menyelesaikan masalah rendahnya gaji dan ketersediaan bahan pangan, agar masyarakat bisa beli makanan bergizi sendiri. "Tidak ada makan siang gratis" yang dipopulerkan oleh agan @roycilik ini adalah aturan yang sudah kodrat alam semesta. Intinya ya kalo mau makan siang ya harus kerja. Kalau menyalahi kodrat ini ya sudah PASTI nanti ujungnya akan bangkrut.

Btw ga cuma paslon 2 yang otaknya masih sosialis -> menuju Indonesia makin melarat, paslon 1 & 3 sama aja. Janjinya banyak gratisan... enak memang dapat gratisan, tapi ketika duitnya ga ada, pembayar pajak yang nanti diperas abis buat danain.

---

@Linggajanitra @jcojci tidak memilih (golput) adalah hak asasi manusia. Boleh menghimbau yang artinya membujuk, tp tidak boleh mempersekusi.

Tapi menjanjikan sesuatu yang gratis memang memberikan daya jual yang tinggi di Indonesia mas. kartu ini itu, bantuan ini itu, adalah yang ditunggu masyarakat kota hingga kampung. Padahal, kalau sudah mendapatkan bantuan, diminta syarat bawa foto copy KTP, katanya "bantuan cuman se upil doank minta foto copy KTP". kan repot juga ga dapet ngeluh, dapet ya ngeluh.  ;D

Janji-janji bantuan ini bukan hanya dikalangan presiden, para caleg yang ngemis suara pada orang-orang juga janjiin untuk memberi sesuatu pada orang-orang yang mau nyoblos dia. nyatanya, DPR yang dipilih oleh warga sini (padahal dari desa sebelah), ga nepatin janjinya, kalau ditagih, alasan masih belum ada dana. Akhirnya dipecat dengan tidak hormat, mungkin efek disumpahin oleh yang nyoblos yang ga dapet bagiannya. hahaha

Melihat visi dan misi nya ke 3 pasangan capres sama saja ya cuman bede cara penyampaian nya saja,program Jokowi yang sudah ada tidak akan di hapus seperti bansos dllnya, Prabowo sudah jelas mau melanjutkan program Jokowi,anis juga sama tidak akan menghapus blt(program Jokowi),tapi yang saya lihat berita nya anis berjanji akan meranycang program bansos itu sedemikian rupa.

Janji2 sesuatu yang gratisan emang bisa dibilang adalah salah satu senjata yang ampuh di negri kita tercinta ini, apakah emang karena memang masih banyak yang bermental gratisan? IDK...
Ane sendiri ga mau munafik, kalo ditawari sesuatu yang gratis pasti tertarik tapi tidak semua yang gratis ane suka.
Kalo disuruh milih antara makan gratis atau internet gratis, jelas ane milih internet gratis karena dari segi fungsi jelas internet lebih ngasih manfaat buat ane dan mungkin buat anak2 ane yang masih sekolah.
Tapi ya itu kan semuanya juga baru janji, belum tentu juga terealisasi  :D ;D

Dengan sebentar lagi pemilihan konsestansi pemilihan presiden di mulai ada banyak cara orang atau bazer untuk saling serang ke salah satu pasangan calonnya di lingkungan sekitar saya banyak yang bilang kalau Prabowo ini itu dan begitulah. Dengan munculnya isu yang melekat dengan Prabowo ke permukaan saya semakin yakin dengan beliau.

Kita ambil contoh begini ini contoh versi saya bernarasi, kalau narasinya kaya begitu dengan mengangkat isu HAM. Boleh tidak saya mempunyai sudut pandang bernarasi pada pilpres 2009 dan 2019.

2009 ketika ibu memilih calon nya yaitu Prabowo " waduh kenapa ya bu mega setuju yang memilih wakilnya yang pelanggaran HAM".

Atau ketika Pilpres 2019, pak anis di tim pemenangan tim Prabowo "Koq pak anis mau masuk di lingkup partainya yang sudah melanggar HAM.

Boleh juga saya bernarasi kaya begitu.

Sudah lah saatnya dengan mengadu program kerja, jangan terlalu banyak ngibulnya ini itu kalau perlu di lanjutkan yang sudah ada, jangan di berhentikan.

Saya melihat untuk perintahan sekarang ini, banyak sekali kemajuan yang di ciptakan oleh presiden sekarang ini. Membangun Indonesia sebesar ini perlu waktu yang cukup lama tidak cukup 5 thn, 10 thn butuh yang namanya keberlanjutan.

Debat ketiga semalam sukses digelar, tapi sepertinya polanya masih sama.

1. Anies lebih suka menyerang Prabowo daripada Ganjar, sindiran kepemilikan tanah berhektar-hektar, pembelian alutsista dan sebagainya. Cukup berhasil membuat Prabowo sedikit bingung untuk menjawab. Memang sindiran kepemilikan tanah seperti OOT, apakah mungkin ini pancingan agar Prabowo gagal fokus dalam debat? Kita tahu, Prabowo sosok yang suka berapi-api ketika debat. Terlihat pula di ending tidak ada salaman dari Prabowo.

2. Prabowo sebagai Menhan diharapkan menguasai topik pertahanan kali ini, ternyata tidak begitu menunjukkan penguasaan tema. Terjadi blunder ketika menyinggung Gaza, karena banyak Pro-Palestina yang menilai kalau Prabowo melemahkan warga Gaza.

3. Ganjar tenang tidak ada yang nyerang, Prabowo dan Anies bertanya seajarnya, namun ini membuat Ganjar berhasil mencari muka terhadap penonton. Ganjar berhasil menyudutkan Prabowo ketika sesi tanya jawab antar calon. ini menjadi keuntungan bagi Ganjar.

 ;D ;D
Ini bukan analisa, tapi dari perspektif saya yang ngikuti debat semalam. Swing voters atau yang masih belum belum menentukan pilihan sebelumnya, apakah sudah menemukan jodoh dari debat semalam?

Saya masih mengamati hilal, karena dari 3x debat belum ada yang benar-benar bikin saya jatuh hati  :P

Langsung serang dari awal, saya yakin ini memang disengaja sebagai sebuah strategy dari Anies untuk memancing emosi Prabowo dan bisa kita liat sendiri strategi ini bisa dikatakan berhasil :). Anies pun tetap tenang dan tidak terpancing ketika Prabowo mulai membalas dengan sindiran2 macam "profesor", "omon-omon", "ambisi pribadi" dll. Jelas secara penguasaan emosi, Anies jauh lebih unggul drpd Prabowo.

Mungkin karena sudah mulai emosi dari awal jadi kacau pikirannya. Banyak yang bilang terutama dari pendukungnya bahwa didebat yang semalam bahwa Prabowo lebih kalem drpd yang debat pertama tapi menurut saya malah sebaliknya. Prabowo lebih emosi didebat semalam kalau saya liat dari nada bicara dan ekspresi wajahnya. Amat disayangkan memang, banyak hal yang tidak bisa dijawab Prabowo dengan alasan waktu yang kurang dan cuma bisa bilang "data salah" tp tidak membantah salahnya dimana. Seharusnya sih bisa dijawab dengan waktu yang ada, karena memang itulah tantangan dari debat yang diadakan yaitu bagaimana paslon bisa menjawab secara baik dengan waktu yang ada.

Yang bikin saya ketawa adalah ketika diawal2, ada 3-4x Prabowo "sependapat" dengan Ganjar tapi diakhir malah seperti tertolak mentah2 karena Ganjar berhasil menyudutkan Prabowo juga. Tapi walaupun saya pendukun Ganjar, saya pun harus obyektif. Satu hal yang membuat saya kecewa thd beliau adalah ketika beliau sampai bilang ke Prabowo untuk mendatangkan staffnya maju untuk membantu Prabowo menjawab/membantah data. Menurut saya ini terlalu berlebihan.

Saya tidak begitu peduli dengan apa yang mereka visi dan misi kan sudah sekian kali pemilu dilaksanakan dan begitu lah janji hanya sekedar janji, namun tidak sesuai apa yang mereka katakan, mungkin bukan hanya saya saja yang merasakan hal itu, banyak orang yang menyadari nya, dan saya hanya ingin masyarakat kita ini sejahtera dan bahagia terutama perekonomian. Di wilayah saya banyak petani yang mengeluh dengan harga yang tak sebanding dengan usaha mereka,

"Tong kosong, nyaring bunyinya.
Hanya omong kosong, gak ada buktinya."

Dari debat ke-3 dimalam kemarin, saya menilai bahwa pak Anies ini hanya omong kosong doang, sementara gagasan yang dibawa pada debat ketiga tersebut hanyalah sedikit. Beliau kerap kali menyinggung prihal etika, tetapi ia sendiri tidak memiliki etika yang baik, Beliau menyinggung prihal kepemilikan tanah pak prabowo yang memiliki tanah hingga beribu-ribu hektar. Tetapi sepertinya ia lupa, bahwa pak prabowo pernah menggadaikan tanahnya untuk membiayai kapanye beliau selama mencalonkan diri sebagai gubernur. Beliau kerap kali menyinggung soal kinerja pak prabowo dan bahkan memberikan penilaian yang buruk terhadapnya, tetapi apakah ia lupa, bahwa ketika ia menjadi gubernur DKI Jakarta, jakarta mengalami kemunduruan dan banyak sekali program beliau yang masih belum terselesaikan selama menjabat sebagai gubernur.

Saya menginginkan sebuah perdebatan yang damai santun dan riang gembira. Dimana  para paslon saling beradu gagasan dan argumen, tanpa harus menyudutkan secara personal, kalau mau menyerang.. ya serang gagasannya, bukan orangnya. Sedangkan yang meberi nilai terhadap gagasan dan kinerja para paslon, biarlah rakyat yang menilai.

Itu debat atau guyonan warung kopi om kok damai santun dan riang gembira?  ;D ;D
Akan sangat membosankan kalo debat itu ga ada saling sindir atau saling serang, dan menurut ane soal kepimilikan tanah itu bisa diartikan 2 versi yang berbeda tergantung siapa yang mengartikan.
Kalo menurut ane, itu bukan murni personal karena Anies menghubungkannya dengan keadaan dimana masih banyak prajurit yang belum punya rumah tapi pemimpinnya punya ratusan ribu hektar. (disclaimer: ane ga tau secara pasti faktanya seperti apa).
Hal itu kan dulu juga jadi senjata Jokowi waktu di debat pilpres 2019 selain juga masalah rekam jejak pelanggaran HAM, tapi sepertinya waktu itu ga seheboh sekarang soal masalah "serangan personal" ini.
Justru malah ane bisa bilang Prabowo juga menyerang secara personal dengan menyebut "professor" kepada Anies, sedangkan Anies sendiri bukan professor.
Kalo mau fair2an, Anies nyerang pribadi Prabowo dengan issue kepimilikan tanah dan Prabowo nyerang pribadi Anies dengan sebutan professor, tukang hasut, ambisi pribadi, dll.

Abah Anies memberikan janji manis, bahwa ketika beliau menjadi seorang presiden, maka beliau akan menaikan gaji TNI/Polri dan akan memberikan rumah dinas... ;D ;D ;D
Tapi saya kok sedikit ragu.. ya jikalau beliau menjadi presiden akan menepati janji manis tersebut.. hihihi, mengingat ketika belaiu menjabat sebagai gubernur saja, ia tidak mampu menepati janjinya manisnya menganai "DP rumah nol rupiah" Dan bahkan janjinya mengenai penyedian air bersih untuk masyarakat DKI jakarta, itu harus nunggu dulu pak prabowo blusukan terlebih dahulu dan barulah kebutuhan akan air bersih abgi warga masyarakat yang di Cilincing-Jakarta bisa terjawab.
Dan pada perdebatan tersebut, saya tidak habis pikir, seorang mentri yang pernah menjabat selama 2 tahun dan diberhentikan dipertengahan masa jabatannya, memberi sebuah penilaian kepada seorang mentri yang berhasil menaikan 2 level mengenai pertahan indonesia dan berhasil menduduki peringkat ke-13 sebagai negara denagn pertahanan terkuat di dunia.

Sementara mengenai pelanggaran HAM, yang seringkali dijadikan sebagi isu untuk menyerang Prabowo.. ya, kalau memang prabowo ini terbukti bersalah, lalu mengapa pada PEMILU kali ini, beliau masih bisa mencalonkan diri sebagai presiden..? Dan mengapa pak jokowi selaku presiden, mengangkat beliau sebagai mentrinya dan ikut mendukung pak prabowo pada pikpres 2024.? 

Akur sih soal itu, dimana-mana janji mereka meleset jauh dari omongannya, kenyataannya hanya membuat masyarakat emosi saja.
Para pemimpin yang kita pilih lah yang hidup nya enak,lah kita masyarakat kecil bisa makan 1 hari 3x aja sudah allhammdulillah,karena ekonomi masyarakat benar-benar terhimpit.

Setelah menonton debat beberapa hari kemarin lewat Youtube (soalnya saya kelupaan jadwalnya hihihi), saya merasa kok semakin kesini malah jadi saling serang menyerang pribadi ya? Bukannya mengomentari masalah visi dan misi dari masing-masing paslon tapi malah saling berusaha saling menyudutkan atau saling menjatuhkan atas apa yang sudah dilakukan oleh masing-masing paslon.

Untuk debat kemarin, seandainya beliau-beliau bisa berbicara tentang bagaimana caranya supaya bisa mencapai apa yang menjadi targetnya dari masing-masing paslon ketika mereka terpilih, itu akan lebih menarik untuk ditonton dan masyarakat jadi lebih memahami apa sebenarnya rencana mereka ke depannya jika terpilih. Nah, disitu baru debatnya dimulai dan tidak berusaha untuk saling menjatuhkan.

Masyarakat sekarang sudah bisa menilai bagaimana masing-masing paslon itu, apalagi dengan adanya saling menjatuhkan di depan publik seperti kemarin. Tapi memang lebih enak jadi penonton, bisa komentar macam-macam apalagi sambil nyruput kopi dan pisang goreng uuhhhmmm nyem nyem. Lagian juga, kalaupun mereka terpilih jadi Presiden nanti, seberapa besar janji-janjinya bakal ditepatin semua, padahal rakyat sudah tahu ketika seseorang sudah terpilih, orang itu akan lupa dengan janji-janjinya.

Menurut saya pribadi debat ketiga kemarin sangat menurut kualitasnya. Seperti yang agan jelaskan karena sesama Paslon saling menjatuhkan. Mereka fokus saling menjatuhkan dengan memperlihatkan kekurangan paslon lain yang tanpa disadari justru memperlihatkan kekurangan dia itu sendiri.
Rakyat semakin dibingungkan karena stigma yang diperlihat oleh masing-masing paslon justru menunjukkan kualitasnya.

Hasil Poll sementara:


Ternyata Amin berjaya di SFI... Fenomena ini mungkin bisa dijelaskan dengan kecenderungan member di forum ini adalah anti pemerintah, sehingga memilih oposisi. Gimana hipotesis ane? Sesuai ga guys?

Terkait debat yang cenderung menusbol paslon 2, ini sah-sah saja dilakukan untuk menggoyang suara paslon 2 yang selalu menang survey. Namun demikian, kalau dari pengalaman ane mengamati perpolitikan di Indo, ini malah jadi boomerang bagi pihak yang menusbol. Kenapa? Masyarakat kita itu sukanya memihak yang diserang... rasa simpatik/kasihan lebih laku di sini. Sebagai contoh dulu di era SBY dikesankan kalau beliau ditusbol (playing victim). Kemudian di era Jokowi juga dia itu terkesan diremehkan, plus tampang & penampilan yang mendukung (plonga-plongo, dsb). Yang "kasihan" kek gini malah laku di masyarakat. Makanya kemarin ane sempet melihat Prabowo juga dikesankan victim, pake nangis-nangis segala. Beberapa temen ane yang tadinya undecided malah ke kubu paslon 2 dan sampai membenci paslon 1.

Maksudnya abah Aos gan wkwk nyang nyebut imam Mahdi bukan ke salah satu kandidat Paslon pleciden sekarang ini khn.

Untuk "DP rumah nol rupiah" ada koq om, di kerjakan pula proyek nya akan tetapi untuk yang berpenghasilan 15 jutaan om wkwk yang artinya janjinya hanya bualan belaka ato halusinasi buat pemilihannya waktu pas jadi gubernur, yang tidak di kerjakan itu Normalisasi or Naturalisasi malah yang di kerjakan sumur resapan "Parkir Air "; trus coba lihat podcast Dahlan Iskan tentang Stadion Jis yang katanya akan ada jogging trap di atapnya tapi hasilnya;"itu katanya bukan faktanya"; tau khn kata2 ini keluar di podcast siapa ,;.Deddy Corbuzier;:.
Dan kata kata paling populer kala itu melawan Sunnatullah kalau menurut saya pribadi sama hal seperti pepatah " Menepuk Air di dulang terpercik muka sendiri".

Benar kata lu gan manis bgt mulut nya, kalah thu Gula

Sumber
https://m.bisnis.com/amp/read/20220918/47/1578548/ini-syarat-dan-cara-daftar-hunian-dp-nol-rupiah-di-jakarta

Itu salah satu paslon menilai seseorang tanpa menilai pribadi sendiri,. padahal dirinya sendiri jauh lebih parah kalau dilihat track record nya. Cuman paslon tersebut mengelu-elukan rekam jejaknya wkwk.

Kalau Prabowo sudah jelas mau melanjutkan program jokowi (untuk mengambil hati pendukung jokowi) dan menambah programmnya sendiri untuk membuat kesan bahwa dia adalah calon presiden yang baik. Kalau Ganjar itu antara perpaduan Jokowi dan Anies, apalagi setelah hut PDIP kemarin dia menyerukan perubahan, jadi ada beberapa program jokowi yang akan di lanjutkan, diubah, dan disempurnakan oleh Ganjar, tapi yang paling menarik adalah programnya untuk pembukaan akses Wapres ke menkopolhukam, jadi wapres juga bisa ikut bekerja dalam bidang hukum. Dan terakhir Anies itu hanya sedikit melanjutkan program Jokowi, sebagian besar perubahan (gak tau baik atau buruk) mulai dari membangun 40 kota setara jakarta, subsidi ibu hamil, bbm gratis (kalau PKB menang), pengurangan pembelian aset-aset pertahan dan lebih difokuskan ke pertahanan rakyat, dan perubahan-perubahan lainnya.

Jadi kesimpulannya;
Prabowo = Jokowi 2.0, bedanya cuman lebih berisi.
Ganjar = ATM (amati, tiru, modifikasi).
Anies = si paling anti-Tesis Jokowi.

Hipotesis ente menurutku ada benarnya, bahkan Fakta yang terjadi dimasyarakat memang begitu adanya. Entah apa yang dipikirkan sehingga menjual kesedihan bisa memberi efek yang sangat besar. Setelah debat ke-3 kemarin banyak sekali pendapat yang justru melemahkan paslon 01. 02 justru banjir pembelaan dan dukungan yang naik signifikan.

Jujur saya sudah 2x pilih Prabowo tapi gak menang😅.
Tapi untuk saat ini saya gak srek sama Prabowo,tapi ada piling untuk penycalonan yang sekarg ini kayanya Prabowo deh yang akan unggul(tapi gak tau juga sih real nya nanti suara masyarakat terbanyak jatuh ke siapa),itu hanya piling saya aja.
Benar tuh pendukung Prabowo dan pendukung Jokowi bersatu,secara kan pendukung Jokowi sudah tidak bisa diragukan lagi itu akan menaikan angka keunggulan untuk Prabowo.

Kalau lihat dari hasil poling sementara (nasional), sepertinya akan terjadi 2 putaran.
Prabowo sudah pasti jadi kandidat salah satunya, yang menarik bagaimana nantinya ini paslon no 1 dan 3.
Akankah mereka saling dukung dengan visi dan misi "yang penting bukan Prabowo"

Kita tahulah, politik itu ga selamanya kawan atau lawan. Contoh PKS bisa satu grup dengan PKB dibalik paslon no 1, PDI akur sama Nasdem sebelumnya tiba tiba pisah jalan, kalau Demokrat yah ntahlah maunya gimana haha.

Menarik ini jika terjadi putaran kedua, saya pribadi tidak yakin PDI, PPP, Nasdem, PKS, PKB dan partai kecil pendukung paslon 1 dan 3 akan jadi kompak nantinya.

Saya gak mau GOLPUT !!!
Sayang hak suara saya takut di ambil orang dan di mangfaat kan untuk hal-hal yang menguntungkan mereka dan merugikan saya.

Saya pilih pak anis, mudah-mudahan menang di pemilihan presiden nanti,dan menjadi persiden untuk menggantikan pak Jokowi.
Dan berharap pak anis amanah sama janji-janjinya dan omongannya,serta visi dan misi nya.

Saya setuju dengan sikap anda untuk tidak menjadi Golput, karena hak suara kita bisa disalah gunakan untuk kepentingan pribadi segelintir orang, ujungnya untuk mendukung salah satu calon. Dengan ikut mencoblos berarti sudah meminimalisir kecurangan, dan kita sudah ikut andil dalam menentukan arah masa depan Negara. Seandainya sumua masyarakat mamahami dengan baik arti dar hak pilihnya, maka tentu penyelenggaraan Pemilu akan di anggap sukses. Namun masih banyak dari kalangan kita yang enggan untuk berpartisipasi, sikap mereka bisa dimengerti karena krisis kepercayaan pada hasil Pemilu.

Untuk calon Presiden kedepan antara Anies, Prabowo dan Ganjar saya belum menentukan pilihan, namun saya mencoba mencermati siapa yang lebih realistis dalam urusan janji kampanye mereka. Sebab sebagian besarnya janji kampanye hanya sebatas bualan, dan hanya sedikit yang bisa di realisasikan ketika menjabat. Jikapun ada, hal itu sering di lakukan di penghujung masa jabatan, sebab ingin mencalonkan diri kembali. Pada kesimpulannya itu semua hanya pendapat pribadi saja, terlepas dari apapun kita sebagai masyarakat mestinya ikut memilih dan jangan Golput.

Ya siapapun yang terpilih nantinya, tolong di jaga amanah rakyatnya. Dan saya agak jangal dengan salah satu visi dan misinya Paslon yang akan membangun 40 kota setara dengan Jakarta. Emank bisa?  

Yang ada dalam benak pikiran saya,

1. Apakah anggaran 40 kota tersebut juga setara juga dengan DKI Jakarta sekitar 80 T? Dan Emamg bisa bikin Moda transportasi seperti di jakarta Busway,MRT, LRT dalam jangka waktu 5tahun menjabat

2. Apakah Upah buruh 40 kota itu setara juga dengan jakarta?

Saya mencoba mencari informasi tentang pembangunan ketiga moda transportasi tersebut butuh waktu yang cukup lama dan juga biaya pembangunan nya pun tidak sedikit. Bukan kah kata beliau waktu masih menjabat gubernur Dki alat transportasi yang banyak di miliki oleh setiap orang itu ialah KAKI. Akan banyak team TGUPP atau tim khusus yang di bentuknya dan tentunya ordal (orang dalam ) pun pesta pora, seperti kejadian di Jakarta terdahulu.

Berpacu pada jadwal pemilu tanggal 14 Februari bulan depan, agan @marcous masih memiliki waktu satu bulan lebih untuk menentukan siapa dari tiga calon presiden yang akan menjadi pilihan untuk memimpin Indonesia 5 tahun ke depan. Meskipun masih banyak dari masyarakat kita yang beranggapan siapapun yang akan menjadi presiden untuk durasi sampai dengan 5 tahun ke depan tidak akan mengubah nasib mereka, namun tidak ada alasan atau ruang untuk golput pada pemilu nanti dan harus diingat agenda paling penting di tanggal 14 Februari datang ke TPS dan memlih calon presiden sesuai dengan pilihan masing-masing.

Badan Pusat Statistik mencatat angka golput pada pemilu tahun 2019 mencapai 34,75 juta atau sekitar 18,02 persen dan ini angka yang cukup besar mengingat hampir menyentuh 20% masyarakat kita masih diambang tidak percaya dengan kandidat atau calon presiden yang ada, meskipun dari 18% tidak semuanya memiliki kurang kepercayaan terhadap kandidat calon presiden namun ini angka yang harus dikurangin untuk pemilu tahun 2024.

Saya sangat memaklumi kenapa anda sangat sulit menentukan siapa yang dijagokan di pemilu 2024 ini meski para Paslon sudah bertarung beberapa kali di arena debat. Cobalah berkaca pada pemerintahan dalam 10 atau 20 tahun terakhir, bagaimana arah Indonesia selama kepemimpinan tersebut dan sejauh mana kemakmuran rakyat selama ini.

Partai pemenang pemilu sebelumnya juga mengusung paslonnya, anak presiden yang masih menjabat juga ikut dalam pesta demokrasi kali ini, mungkin anda tau sendiri bagaimana prosesnya agar bisa dicalonkan sebagai cawapres. Partai yang berkoalisi dengan partai penguasa saat ini mulai bermanuver membentuk koalisi sendiri agar bisa mengusung calon Poros ketiga.

Pilihan ada pada masing-masing individu siapa yang akan dipilih kali ini, siapa yang berhasil memenangkan hati rakyat semoga bisa menjadi pemimpin yang amanah dan bisa membuat Indonesia menjadi negara berkembang.

Indonesia sudah menjadi negara berkembang gan, hehe mungkin tepatnya menjadi negara yang maju biar setara dengan negara negara lain yanga mana dianggap sebagai negara maju saat tingkat penganggurna rendah, menigkatnya pendapatan per kapita dan dari segi industri teknologi maupun ilmu pengetahuan semakin unggul dari negara negara lain. Kembali pda kontes pemilihan presiden saya masih sama halnya dengan agan @marcous yang bimbang menentukan pilihan meski sudah menonton 3 kali sesi debat dan mengetahui visi misi masing masing. Pasalnya pada pemilihan masa lalu masih ada semacam kekecewaan yang membekas, dimana setelah pemilihan kita kembali lagi pada kenyataan hidup dimana kita tidak bisa menggantungkan harapan apapun pada pemimpin untuk memperbaiki kesejahteraan rakyat. Tapi pada akhirnya saya setuju siapapun yang nantinya terpilih dari 3 pasangan calon presiden bisa mengemban tugas dengan lebih baik lagi dari presiden sebelumnya. Memperbaiki sistem agar Indonesia semakin terus diperhitungkan di mata International dan mampu menjaga kedaulatan negara, dan mengedepankan kepentingan rakyat.

Jika terjadi 2 putaran wahhhhhh kayaknya akan seru dan menarik,dan akan menggemparkan dunia perpolitikan di Indonesia ini.

Bisa jadi akan terpecah belah,dan bisa jadi juga masih saling mendukung,karena sebenarnya dunia perpolitikan itu susah di tebak,ketika kita mengira A ehhh ending nya B kenyataan nya,ternya kita itu sering di prank😅.
Tapi jujur memang benar pemilihan yang sekarang ini emang udah seru dari awalnya😁,mulai dari lawakan gibran yang salah ngomong tentang asupan gizi untuk ibu hamil,yang seharusnya asam polat malah asam sulpat part itu huhhh seru banget asli.

Benar, jika angaka Golput masih terlalu tinggi maka Pemilu masih di anggap kurang sukses, salah satu tolak ukur kesuksesan Pemilu terletak pada partisipasi Masyarakat yang hadir ke TPS. Peran dan kinerja Lembaga penyelenggara Pemilu mestinya harus di tinggkatkan, untuk mesosialisasikan Masyarakat untuk tidak Golput, terlepas dari anggapan umum dan tingkat kepercayaan mereka terhadap calon Legislatif ataupun eksekutif. Dinamika Politik yang terjadi saat ini telah mengubah banyak hal, secara pribadi sepertinya krisis kepercayaan tidak hanya saya saja yang merasakannya, bahkan saya yakin banyak orang yang masih mempertimbangkan mana pilihan terbaik mereka untuk pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden kedepan.

saya jelas milih anies, soalnya saya suka karakternya yg baik, sopan, ramah dan pintar, dia mampu memimpin sebuah negara karna keberanian dalam menghadapi semua masalah, karna dia bekerja dengan ikhlas jujur dan adil, dan dia juga memilikir pemikiran pemikiran yg lugas dan cerdas, beliau layak menjadi pemimpin negara karna telah teruji 5 tahun menjabat sebagai gubernuer DKI Jakarta, tapi cukup disayangkan, beliau kekurang power dibelakang beliau, karna pengusaha2 tidak berani masuk dalam ranah tim pemenangan Amin, takut di jegal, di audit dikasusin oleh penguasa saat ini, yang di takuti masyarakat saat ini adalah anies di curangi oleh oknum2 kekuasaan.

Saya juga pilih anis,iya betul power nya rada kurang.
Tapi kan kita gak tau ya dunia perpolitikan seperti apa yang sebenar nya,bisa jadi nanti anis lah yang unggul kan kita gak tau,sebenernya penuh tekateki sulit disimpulkan bahkan pakar politik pun ada beberapa yang kena prank,contoh nya anis dan Prabowo asal nya cs ya mendukung satu sama lain,eh pas sekarnag jadi lawan,nahhhhh tapi kan kita gak tau kenyataan nya yang di balik layar seperti apa,bisa jadi di balik layar anis dan Prabowo masih akun-akun saja masih sering duduk bareng sambil ngopi dan berdiskusi,entahlahhhh ...
Yang penting anis menang lah untuk penycalonan saat ini.

Saya kelewatan debat Cawapres semalam, mau nonton siaran ulang rasanya kurang tertarik. Hanya sekilas nonton di viti social media, sepertinya Mahfud MD cukup santai pada debat kali ini. Entah apakah saya yang salah, saya lihat ada beberapa viti yang melihat wajah dari Imin seperti rada tertekan pada debat kali ini, apakah ia melakukan blunder?
Gibran keknya memperlihatkan gimmick serangan terhadap Imin, namun tidak seharusnya hal sepele seperti membaca itu dijadikan bahan serangan, apakah ini balasan karena Gibran dianggap nguping pada pada debat pertama?

Sejauh ini, dan yang paling jauh, saya masih masuk yang belum punya pilihan tetap. masih ada 1 debat terakhir, semoga saja bisa menemukan calon yang paling pas untuk saya coblos.

Kalo yang ane liat, blunder terbanyak justru dilakukan sama Gibran, terlalu mengedepankan gimmick dan lagi2 cuma bermain dengan istilah2 yang mungkin cuma segelintir orang yang paham.
Ane pribadi jijik melihat tingkah Gibran apalagi pas dia bergaya seolah2 mencari jawaban yang dipaparkan Prof Mahmud yang katanya ga ada kalo menurut Gibran.
Menurut ane itu tidak layak dilakukan diforum besar seperti debat capres/cawapres, sebagai anak muda dan yang "katanya" perwakilan anak muda harusnya menunjukkan sikap yang lebih beradab.
Bisa dilihat sendiri dari bagaimana para netizen menilai dimana sentimen negatif paling banyak didapat oleh Gibran.
Kalo ane sih yang jelas #ASALBUKAN02

Debat Capres dan Cawapres bisa mempengaruhi kita dalam menentukan sikap untuk mendukung salah satu Paslon, namun kita juga memerlukan pertimbangan lainnya sebelum benar-benar memberikan hak suara di hari H. Bagi saya, Umur calon menjadi salah satu aspek yang sangat penting, posisi calon Presiden dan Wakil Presiden di Partai pengusung, serta reputasinya dalam membangun Negara Indonesia. Namun ini hanya pendapat pribadi saya saja, tentu semua orang memiliki narasinya masing-masing, dan perbedaan pilihan sangat bisa dimengerti. Kita melihat Anis, Prabowo dan Ganjar memiliki sisi kelebihan dan kekurangan masing-masing, akan tetapi saya akan menentukan sikap dengan tiga filter yang sudah saya sampaikan diawal.

Terlepas dari debat tersebut, yang saya sadari sejauh ini tentang pesta demokrasi adalah tidak semu janji politik dapat ditunaikan, bahkan ketika sudah menjabat sebagai Presiden. Selain itu, sebagai masyarakat biasa kita perlu menyadari dan meningkatkan pemahaman terhadap pemberitaan media, dimana ketika menjelang Pemilu seperti saat ini sering sekali kita lihat Media terkesan memihak kepada salah satu Paslon. Sehingga kita juga sering terpengaruh untuk menetapkan pilihan, mana calon yang baik untuk memimpin Negara Indonesia kedepannya.

ya pastinya di hari pencoblosan saya akan berkunjung ke tps dan akan memilih presiden dan wakil presiden, tentunya saya tidak akan golput karena menurut saya kita harus mematuhi aturan yang berlaku di negeri ini dan jujur saya sangat menikmati dengan adanya pesta demokrasi ini. tapi sampai hari ini saya masih belum punya pilihan akan memilih calon presiden dan calon wakil presiden yang mana yang akan saya pilih karena saya melihat visi dan misi pasangan capres dan cawapres prabowo sangat bagus, pasangan capres dan cawapres Ganjar sangat bagus dan pasangan capres dan cawapres Anies juga sangat bagus tentunya nanti di saat hari H nya saya akan menentukan pilihan saya dan tentunya saya berharap orang yang terpilih nanti adalah orang yang bisa mensejahterakan masyarakat.

yu sobat sfi kita sukseskan pemilu tahun 2024 ini dengan damai dan tentunya jangan golput yaa... :D

Saya saat ini cenderung ke 01 Anis baswedan: karena visi misi nya membawa perubahan dan saya sangat puas melihat beliau 5 tahun membangun jakarta, alasan lainya visi misinya tentang pemberantasan korupsi dimana Koruptor harus dimiskinkan.

Kenapa saya tidak memilih 02 Prabowo: karena kekecewaan di pemilu sebelumya di mana banyak pendukung beliau ditangkap karena demo menolak kecurangan pemilu sedangkan beliau masuk istana, alasan lainya Prabowo tidak tegas seperti pemilu 2019 sekarang beliau terlalu membanga bangakan jokowi.
prabowo juga memiliki kewarga negaraan ganda indonesia dan lebanon  bayangin coba orang yang ngaku ngaku paling NKRI memiliki kewarga negaraan ganda.
selain itu visi misi Prabowo tentang pemberantasan korupsi cukup aneh dimana prabowo ingin menaikan gaji pejabat supaya tidak korupsi :D saya rasa ini cukup konyol dimana rakyat di naikan pajaknya sedangkan pejabat di naikan gajinya.

Kenapa gak pilih 03 Ganjar:  jawabannya saya tidak mau punya pemimpin boneka Mega wati.

     Saatnya Indonesia menuju perubahan ;)

apa anies bukan boneka surya paloh dan jusuf kalla? guru politik anies itu jusuf kalla dan sejak 2008 anies dekat dengan surya paloh, jadi kalau menyebut cuman ganjar aja yang jadi boneka politik itu gak benar juga, karena tiap-tiap calon presiden itu sebenarnya boneka politik bahkan prabowo sekalipun yang sebagai ketua umum partai dia itu boneka politik dari partai dan orang-orang yang berada di belakang layar.

dan membahas mengenai koruptor yang akan dimiskinkan, itu janji kampanye dari tahun berapa? seingat saya dari jaman SBY janji politiknya juga akan memiskinkan koruptor dan sudah 20 tahun berjalan apa terealisasi janji tersebut? enggak kan? karena sampai sekarang undang-undang pemiskinan koruptor itu tertahan di DPR. anies gak usah muluk-muluk janji mau miskinkan koruptor, coba tanya aja partai pengusungnya Nasdem, PKS, dan PKB, mengapa anggota dewan mereka menolak undang-undang itu.

Bener kemaren Gibran blunder gegara banyak tingkah dan gimmick. Seharusnya dia jelaskan apa itu greenflation, yang semudah "kenaikan harga akibat beralih ke energi hijau". Alhasil Mahfud ga ngerti itu greenflation, karena dia malah bahas recycle. Harusnya momen ini gunakan untuk membuat pemirsa lebih teredukasi... gegara banyak tingkah dan pakai gimmick malah tidak ada ilmu yang bisa dipetik selain interaksi saling menjatuhkan mereka berdua.

Jujur ane juga ga ngerti ada istilah "greenflation" tapi ane ngerti ada "kenaikan harga akibat beralih ke energi hijau." Dan itu pokok bahasan yang sangat penting di dunia ekonomi, terutama ketika membahas peralihan energi ke energi hijau.

Bagi yang masih bingung milih capres:
- Anies - Imin: boneka yang ngedanain, denger-denger Surya Paloh
- Prabowo - Gibran: Jokowi jilid III
- Ganjar - Mahfud: boneka Megawati

Pilih mana? LOL
Kalau ane sih pilih Golput. Sesimpel itu.
Yang kampanye jangan golput sudah masuk ke ignore list ane. GOLPUT adalah HAK mutlak, tidak boleh dilarang.

ya minimal kalau mau golput tetap datang ke TPS coblos semua jadi kertas suara ga sah.
jika tidak datang suara bisa di manipulasi oleh KPPS dan bekerjasama dengan caleg untuk memperbanyak suara biar bisa terpilih

hmpir di semua konstelasi mau pilihan gubernur, walikota maupun presiden sama saja
yang pokok janji muluk2 entah nanti bisa di realisasi atau ga itu tidak menjadi persoalan, tinggal bilang anggaran nya tidak ada.
contoh kasus rusun DP 0 persen pembangunan nya hanya terealisasi 1% , itu pun ada minimal penghasilan, dan yang ber penghasilan agak besar pun bisa dapat ngajukan.
target awal 230 ribu realisasi 2300 https://jakarta.bisnis.com/read/20220908/77/1575598/duh-pembangunan-rumah-dp-0-rupiah-jauh-dari-target-anies

Tidak semudah itu kawan, bahkan hampir mustahil karena semua perwakilan caleg, parpol, KPU, aparat negara dll akan ada disitu.
Jika hanya 1 atau 2 orang ya pasti bisa tapi banyak orang nanti di TPS dan tidak semuanya bisa dibeli semudah itu.
Kotak suara itu akan dipantau ketat dari awal sampai dengan selesainya perhitungan suara.

Memungkinkan memang jika pemilu sekarang memiliki 2 putaran sebenarnya cukup besar karena pasangan calon saat ini memiliki basis pendukung yang pasti ini tidak terlalu berbeda jauh dari segi elektabilitas sehingga saya pribadi merasa bahwa pemilu saat ini bisa saja untuk 2 putaran dengan 3 calon yang kita miliki saat ini.
Masalahnya adalah untuk menjaga putaran kedua ini lah (jika memang terjadi) ini sedikit rumit karena bagaimanapun sekarang saja kita merasa bahwa atmosfer dalam pemilu cukup panas apalagi jika memang terjadi 2 putaran maka memang pasti ini akan lebih panas karena suara salah satu pasangan calon yang kalah di putaran pertama pasti akan terpecah pada akhirnya dan ini akan membuat situasi menjadi bisa saja tidak terlalu kondusif.

Tetapi apapun itu semoga saja ini tidak menjadi sebuah kekacauan karena ini adalah pesta demokrasi kita bersama dan kita sebagai warga negara yang baik yang menjunjung demokrasi harus bisa meredam kepanasan yang terjadi karena bagaimanapun ini adalah bentuk tanggung jawab untuk merubah negeri ini menjadi lebih baik.

btw jika terjadi 2 putaran KPU sudah menetapkan tahapan yang pasti terjadi dan berikut adalah gambarannya.

kampanye sekedar janji. kampanye yang pokok itu di poles semaximal mungkin biar menarik pemilih.
karena ketika jadi tidak di eksekusi pun tidak ada yang menuntut. ketika di tuntut ucapan janji kampanye nya pun tidak bisa menggulingkan dari kekuasaan nya
contoh di jakarta janji bangun rumah DP 0% realisasi nya hanya 2ribuan dari awal nya di pagu nya 200ribu lebih alias hanya 1% nya saja. apa ada yang nuntu ga. malah targetnya yang di turunin di revisi biar kinerja nya tetap terkesan baik dan bagus

saya pilih siapa yang jadi saja sudah. siapapun presidennya pasti bisa membawa indonesia menjadi negara yang lebih baik lagi. toh saya masih hidup meskipun preiden gonta ganti. meskipun sedikit mengalami kesulitan ekonomi.  ;D tapi mungkin rejekinya sudah segitu dan bukankah sudah diatur rejeki tiap orang bagaimana.

intinya saya netral karena petugas pemilu :D
ada yang sedikit quotes bagus dari om @mu_enrico tapi kalau mata mines pasti tidak bisa lihat. coba saya perbesar dulu. ijin om

Kalau saya, mau jadi petugas atau tidak, saya cenderung netral dan menentukan sesuai yang saya yakini saja. Kalau menemukan calon ya milih, ga menemukan calon ya seperti mas rico, golput, tapi saya golput bukan ga ke TPS, karena saya sadar, takut kalau misalkan hak suara saya dipakai orang lain, jadi datang untuk nyoblos secara adil (coblos semua) haha.

Debat kemarin sepertinya saling jaga image, maklum debat terakhir kali ya, udah ga mau nyerang berlebihan, ga bisa nilai mana yang on fire dan mana yang lemas. kek lemas semua  :D

jika paslon 1, 2 dan 3, ga bisa narik hati saya, apalagi caleg-calegnya yang asing :P

Walaupun Pemilihan presiden sudah semakin dekat dan hanya tinggal menghitung hari, dan debat capres sudah berakhir pada malam kemarin. Tapi jujur sampai saat ini saya belum mampu untuk menentukan siapa paslon capres-cawapres yang akan saya pilih. Dan dari ritme perpolitikan yang saya lihat, sepertinya pilpres kali ini sama sekali tidak berguna, karena  sudah dari jauh-jauh hari, pemenangnya itu sudah ditentukan. Dan nengara (pemerintahan Jokowi) itu hanya akan mendukung paslon yang memang paksun dan mau melanjutkan program jokowi. Yang diamana seperti apa yang kita lihat bahwa yang paksun kepada pemerintahan jokowi itu adalah pasangan calon nomor urut 02, sehingga bagaimanapun caranya pemerintah akan berusaha untuk memenangkan paslon tersebut, termasuk dengan menambrak sebuah aturan dan membuat regulasi baru untuk memperlancara paslon 02.

Jadi kemungkinan terbesarnya pada Pilpres kali ini, tepatnya pada 14 Februari nanti, saya akan memilih untuk diam diri dirumah untuk menikmati secangkir kopi dan beberapa batang rokok, dan untuk  tidak sama sekali datang ke TPS.

Kalau saya sendiri saya memilih ganjar _ mahfud karena mereka mampu berbaur dengan rakyat kecil didesa seperti kami, dan dari dulu saya suka kinerja pak ganjar sejak menjabat sebagai gubernur Jawa Tengah,  kota kami semakin maju , maka dari itu saya berfikir bahwa bangsa kita juga akan maju apabila di pimpin oleh pak ganjar.

Ya bagaimana lagi, semuanya sosialis ;D

Sempet liat debat bentar diawali Prabowo vs Ganjar tentang stunting (yang ane udah lebih dahulu bahas sebelum bapaks-bapaks ini (https://bitcointalk.org/index.php?topic=5474874.0)), pening sudah liatnya. Padahal sumber dari segala sumber stunting itu ga ada duit... ga ada duit buat beli susu, telor, dsb yang enak-enak. Solusinya kok gratisan ini itu. Emaknya dikasih gratisan, anaknya dikasih gratisan, padahal masalahnya ya bapaknya kismin... Solusinya ya bapaknya kasih kerjaan dan perbaikan income biar bisa beli yang enak-enak buat bini dan anaknya ;D Kalau pakai duit APBN bisa ngasih berapa kali sih? Padahal tiap hari harus makan yang bergizi.

Kalau untuk Pak Anies, sudah sesuai teori ketika mengkritisi program lawan, namun programnya sendiri kurang diangkat jadi ga ada yang top of mind. Yang ane ingat cuma yang absurd macam bikin 40 kota setara Jakarta (entah itu Cak Imin salah sebut ato gimana).

Kalau terkait golput, mau ke tps atau tidak sama aja IMO, intinya kan sudah abstain. Cuma kalau di daerahnya masih ada yang ngasi sanksi sosial ga datang nyoblos, ya lebih baik datang kalau ga mau repot melawan.

Wkwkwkw jadi inget pemilu sebelumnya karena ane sama sekali ga dateng ke TPS pas jadwal pencoblosan karena memang golput total, sampe dipanggil namanya berkali2 pake speaker yang lumayan keras sampe kampung2 sebelah denger.  :D :D
Tapi pas penghitungan suara ane baru dateng ke TPS  :D, jadilah ane bulan2an para orang2 tua yang jadi petugas khususnya yang dari kampung ane sendiri.
Untungnya sih ga ada sanksi sosial yang segitunya, paling cuma jadi bahan omongan 1-2 hari abis itu juga lupa.
Okelah tinggal seminggu lagi sebelum pencoblosan, ane walaupun mendukung 1 paslon tp belum tentu juga datang ke TPS buat nyoblos (liat sikon di hari H) wkwkwk.

Hampir bisa dipastikan kalau Paslon 2 (Prabowo - Gibran) bakal menang 1 putaran berdasarkan Quick Count. Apakah Quick Count hasilnya akan sama dengan Real Count? Yes, kalau metodologi penelitiannya benar, paling nanti ada (1) margin of error dan (2) confidence level. Apa maksudnya?

(1) Margin of error (biasa pakai simbol ± atau plus minus)
Misalnya diperoleh 50% dengan ±2% berarti hasil real count akan berada di rentang angka 48%-52%.

(2) Confidence level (biasanya 95%, ada juga sampai 99%)
Maksudnya skenario hasil (48%-52%) tersebut akan memiliki kemungkinan terjadi sebesar 95%, karena tidak ada sesuatu prediksi yang pasti di dunia ini.

Selamat kalau yang dijagokan menang, kalau kalah pun ga masalah, toh bukan agan yang nyapres wkwkwkw

Dari versi Exit Poll sebenarnya sudah terlihat gejala calon putaran ini, sekarang Quick Count makin menguatkan hal tersebut.
Yang saya takjub ini mengenai angka Quick Count, yang tidak disangka bisa lebih besar dari Exit Poll.
Sepertinya silent voter ini di dominasi oleh pendukung Pak Jokowi.

Untuk ke depannya saya harap PDI tidak bergabung dalam pemerintahan sekarang, karena demokrasi negara kita ini akan menjadi lebih baik jika Pemerintahan yang kuat sekarang ini di imbangi oposisi yang mumpuni.

Selamat untuk Prabowo - Gibran dan pendukungnya, semoga pemerintahan sekarang bisa meneruskan cita cita Pak Jokowi untuk mewujudkan Indonesia Emas di tahun 2045 nanti.

Hahah bisa saja gan, saya lebih melihat nya sebagai hal yang netral toh siapa yang akan menjadi presiden periode ini kita wajib mengikuti aturan yang ada. yah siapapun yang akan menjadi presiden periode ini menang ataupun kalah, jagoan kita ataupun bukan, kita harus bersatu pada dalam kesatuan NKRI. yang terpenting bagi saya adalah keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia dan berpegang teguh dengan Pancasila.

Ya harusnya memang seperti itu, tanpa oposisi yang bagus bakal susah mengontrol pemerintahan yang berjalan.
Ane sih berharap dari 01 atau 03 tetap pada posisi mereka masing2 dengan menjadi oposisi, karena kalau semua bisa dirangkul terus siapa yang jadi penyeimbang pemerintah dan menjaga2 jika ada kebijakan2 pemerintah yang tidak pro-rakyat.

Walaupun belum resmi, tapi quick count emang berkata demikian ya ane juga ucapkan selamat bagi paslon pemenang sementara.
Selamat juga buat pak Jokowi karena anaknya berhasil mendapatkan suara yang diinginkan, ya walaupun diawali dengan banyak drama. :)

Kita ucapkan selamat untuk Prabowo dan gibran quick count menunjukkan keunggulan nya dan Prabowo sudah joget-joget gemoy.
Gak apa-apa pilihan saya gak menang (toh dulu juga saya gak pilih Jokowi).

Dan pas tadi pagi saya liayt berita tv langsung dikejutan dengan harga beras didaerah jawabarat yang dikeluhkan pedagan dan pembeli,harga nya gak main-main nyampe 17rb per 1kg dan ada yang 18rb.
Mudah-mudahan ini awal yang baik kita doakan,dan untuk kedepannya persoalan harga-harga bisa lebih bijak lagi pak presiden baru tolong dengarkan suara rakyat mu.

Saya melihat hasil real dari website Komisi Pemilihan Umum (KIP), pasangan nomor urut 02 yaitu Prabowo-Gibran juga unggul telak dan perolehan suaranya 56% lebih. Namun itu belum final, sebab jumlah perhitungan suara di TPS baru masuk sekitar 45% lebih. Saya pikir hasil perhitungan cepat dengan model quick count tidak bisa menjadi rujukan penuh, kadang kala mereka suka berpihak dan tidak jarang mengiring opini masyarakat. Akan lebih baik kita memantaunya di website resmi KPU, dan menurut prediksi saya Prabowo akan menang satu putaran. Sebuah perjuangan yang pada akhirnya berhasil dicapai oleh Prabowo, tentu saja dibaliknya ada bantuan Jokowi. Disisi lain kita berharap Prabowo bisa menjalankan tugasnya dengan baik, memerhatikan kepentingan rakyat dan merangkul kembali lawan politiknya. Dengan begitu, Prabowo bisa mensejahterakan rakyat.

Laman resmi KPU : https://pemilu2024.kpu.go.id/

Kalau di lihat-lihat sekilas, Jokowi menurut ane menang terus setiap ikut pemilu, mulai dari Walikota Solo, Gubernur DKI Jakarta, Presiden 2 kali, dan sekarang bisa dikatakan menang lagi meski tidak mencalonkan diri. Dulu pada tahun 2019 Jokowi vs Prabowo cukup panas, sedangkan sekarang, Jokowi-Prabowo vs PDI menurut ane tidak begitu panas. Kampanye tahun 2024 ini tidak sepanas kampanye 2019, bahkan Ganjar-Mahfud yang di usung PDIP tertinggal sangat jauh. Ane pun sebenarnya penasaran, ketika dominasi PDIP di kursi kepresidenan telah berakhir, apakah ini artinya Jokowi dan Prabowo bakal tak tertandingi lagi.

Saya setuju dengan anda, jokowi menang terus. Apa mungkin beliau punya dukun yang sangat sakti? Hehe
Tapi masyarakat mengetahui sepak terjang Jokowi, beliau ketika bekerja sangat konsisten. Kegigihannya luar biasa, sehingga menurut saya banyak orang yang mempercayainya untuk memenangkannya. Gibran yang selaku anaknya pasti di percayai juga, apalagi panglima tertingginya Prabowo sehingga kepercayaan masyarakat semakin meningkat.

Disisi lain saya sangat salut kepada Prabowo, beliau tidak lelah berjuang untuk mensejahterakan rakyat. Jiwa nasionalismenya tinggi sekali, dan sangat layak sih menjadi pemimpin. Semoga di era yang akan datang tingkat kemiskinan rakyat negara kita menurun. Harapan saya itu sih, harapan agan apa gan di era kepimpinan yang baru nanti?

Yang diwebsite resmi KPU saja banyak yang kacau datanya om, tetap belum bisa dijadikan rujukan yang valid. Ya walaupun memang bisa dikatakan PraGib bakalan jadi pemenangnya tapi soal angka2 itu belum akurat. Banyak angka2 gaib yang masuk diweb kpu buat semua paslon, ada yang nambah 100-300-500 dan lain-lain karena kesalahan system yang dipakai buat scan angka di data C1 planonya banyak error dan pihak yang mengupload dari TPS tidak bisa koreksi, jadi harus yang pegang webnya yang bisa koreksi. Masih heran saya, dengan dana yang begitu besar kenapa tidak bisa menciptakan system yang bagus. Ini kan sebenarnya kesalahan2 minor yang harusnya bisa diantisipasi dan bisa dites sebelum dipakai apakah systemnya udah bekerja dengan benar atau belum. 

Efek Jokowi emang sangat terasa, apalagi bisa dibilang beliau lah yang berhasil menggiring suara2 simpatisan PDI untuk memilih PraGib walaupun untuk urusan partai PDI masih tetap yang teratas. Saya sih yakin kalau PDI dan mungkin beberapa partai lain seperti PKS tidak akan bergabung walaupun dirangkul Prabowo dan akan lebih memilih menjadi oposisi. Kalau bergabung semua malah bahaya, negara demokrasi harus ada oposisi biar seimbang dalam mengatur kebijakan-kebijakan yang akan dilakukan/direncanakan.

Kalau menurutku Jokowi memiliki power yang paling bagus di antara mantan presiden terdahulu sebelum akhir masa jabatan. Tidak ada presiden yang masih kuat di akhir jabatannya selain Jokowi, aku jadi teringat atas dominasi Putin dimana dulunya tidak menjabat presiden, tapi sebagai perdana menteri namun masih bisa mengontrol Dmitry Medvedev yang kala itu jadi presiden. Artinya, bukan tidak mungkin di kala tidak menjabat presiden lagi, lewat tangan Gibran Jokowi akan tetap "berkuasa" dan masih mengontrol atas apa yang dia bangun dulunya kala jadi presiden. Atau kalau mau lebih ekstrem lagi, ya menjegal prabowo di tengah dia berkuasa sehingga Gibran naik jadi presiden.

Itu proses upload pada aplikasi sebenarnya bisa di edit gan, jadi mekanismenya begini :
1 - Petugas KPPS memfoto plano dengan posisi yang sesuai (sudah ada indikasi garis berwarna kuning dengan bantuan batas barcode di pojokan plano agar hasil foto bisa terbaca oleh sistem/mesin)
2 - Petugas KPPS mengupload foto yang sudah sesuai dengan spesifikasi
3 - Sistem/mesin membaca tulisan yang ada di foto
4 - Petugas KPPS mem-verifikasi angka yang tertera pada foto & aplikasi. Disini proses koreksi dilakukan
5 - Petugas KPPS mengunci dan mengupload dokumen fix yang sudah final antara data di aplikasi dan foto

Sedangkan yang sudah ada di https://pemilu2024.kpu.go.id/pilpres/rekapitulasi/ adalah hasil dari inputan KPPS. Dan sesuai yang ada di sosial media, beberapa masih ada yang tidak masuk akal jumlahnya dan beberapa sudah ada yang di koreksi. Hasil validnya belum bisa di tetapkan sekarang.

Yang kita nantikan adalah hasil valid dari KPU. Sedangkan besok hari Sabtu, kemungkinan di tingkat Kantor Kecamatan (PPK) baru akan mulai penghitungan suara dari seluruh TPS di kecamatan tersebut, sebelum naik ke Kabupaten/Kota dan tingkat selanjutnya untuk proses tungsura.

Karena Presiden disana itu hanya sebagai simbol kepala negara, sedangkan kepala pemerintahan adalah Perdana Menteri yang menguasai kabinet dan parlemen.
Jelas Presiden Russia kala itu kalah power dan pengaruh dibanding Putin, sedangkan sekarang kan sudah terbalik setelah Putin jadi Presiden.
Yang punya power malah Presiden karena pengaruh dan popularitas Putin sangat mendominasi, dan bahkan saya yakin banyak orang disini malah tidak tahu siapa Perdana Menteri Russia sekarang hehe.

Memang ada black campagin menjelang hari sebelum pencoblosan tentang Prabowo hanya akan berkuasa selama 2 tahun lalu diganti Gibran.
Ya kalau memang beliaunya sakit atau sudah tidak bisa menjalankan tugas sebagai Presiden -> otomatis wakil naik.
Tapi kalau sampai "dijegal" lewat parlemen/impeachment atau militer rasanya sangat tidak mungkin, jangan samakan negara kita ini dengan negara lemah lain atau negara bermasalah yang bisa kapan saja ada kudeta.
Kalau dipikir secara waras, kenapa harus menjegal/kudeta? memang sedemikian ambisinya Pak Jokowi?
Kalau Gibran memang bagus kerjanya dan rakyat suka, masih ada tahun 2029, kalau gagal masih ada 2034 dst.

contoh nya gimana apa seperti WADAS kah
maju gimana,  jawa tengah adalah provinsi atau daerah termiskin di pulau jawa UMR nya pun terendah seindonesia.
tapi pilpres pun juga sudah selesai. semua pilihan baik kok masing2 punya track record tersendiri.

Jokowi itu simbol rakyat kecil.
Beliau rakyat biasa, plonga plongo, tapi bisa mengalahkan kelompok elite-elite bangsawan, dan jadi Presiden 2x. Tentu saja dukungannya banyak dari rakyat jelata.

Di pemilu kali ini, sebenarnya tidak ada yang jadi simbol rakyat kecil. Sebagai contoh Ganjar itu gagah dan egonya tinggi, sementara Anies lebih merangkul kaum akademisi atau yang berpendidikan tinggi. Wajarlah kalau rakyat jelata milih Prabowo + Gibran. Ditambah lagi Gibran itu style-nya dibikin/dilatih agar menyerupai bapaknya.

Meskipun demikian bukan berarti dukungan rakyat itu mutlak dan ga bisa berubah. Bisa jadi nanti di pemilu berikutnya muncul simbol rakyat kecil yang baru karena dianggap Jokowi & Prabowo sudah jauh dengan rakyat.

Awalnya memang demikian, banyak rakyat yang memilih Jokowi karena beliau datang dari kalangan bawah akan tetapi saat ini kita bisa melihat sifat busuk Jokowi dan bahkan menurut saya itu sudah terihat sejak Pilpres 2019 lalu dan berlanjut sampai dengan saat ini.

Yang pertama adalah Jokowi ikut terlibat dalam Pilpres 2024 ini sehingga banyak indikasi kecurangan seperti yang telah ia lakukan di 2019 llu, sangat banyak kesalahan input data dari KPU dan lucuya yang salah input selalu data paslon 02 yang di lebih lebih kan, itu jelas saja bukan kesilapan akan tetapi hal yang disengaja.
Dan yang kedua kesalahan Jokowi adalah menghalalkan segala cara untuk bisa menjadikan anaknya Cawapres, memang tidak ada yang salah jika kita liat sekilas akan tetapi caranya yang mengubah banyak aturan dan bahkan kini ananya sudah di cap sebagai anak haram MK.
Dari semua riuh yang terjadi ini maka Jokowi patut untuk di salahkan.

Benar sekali segala pujian dan kedudukan nya membuat joko widodo lupa diri, dan semakin memperlihatkan sifat asli joko widodo yang haus kekuasaan, kenapa saya bilang seperti itu ya karena begitu antusiasme jokowi yang berikan dukungan penuh terhadap anaknya yang mencalonkan diri sebagai calon wakil presiden, yang sudah jelas saat mencalonkan diri gibran telah melakukan beberapa pelanggaran kode etik KPU,  dan itu seharusnya tidak boleh dilakukan, dan disini seharusnya jokowi sebagai presiden harus bertindak bukannya malah membela kesalahan, karena ini adalah untuk kepentingan bangsa, bukan kepentingan keluarga.

Kesalahan input data itu bukan dilakukan oleh KPU mas, ini adalah kesalahan dari sistem siRekap. saya membuatkan satu thread yang menjelaskan hal ini di sini: https://bitcointalk.org/index.php?topic=5485681.0

dan ini bukan kesengajaan, kecuali suara seperti ini yang mungkin suatu kesengajaan.

https://talkimg.com/images/2024/02/19/YPJgH.png
source: http://pemilu2024.kpu.go.id/pilpres/hitung-suara/93/9303/930308/9303082001/9303082001001

Selama C-Hasil bisa dilihat, namun ada suara ghaib di website KPU, itu bukan kesalahan input dari KPU, tapi dari kiriman siRekap yang salah baca angka dan minimnya konsentrasi petugas siRekap KPPS. memang hasil pemilu kali ini menjadi kejutan, apalagi blunder di akhir kampanye yang dilakukan paslon 01, membuat banyak yang berpindah ke 02. saya juga ga habis pikir, dari survey di bawah 50% bisa ke 57%  :D

saya masih sangat ingat dengan kata kata pak mahfud MD, beliau mengatakan tidak ada pelanggaran yang di lakukan atas proses pencalonan diri gibran sebagai wakil presiden karena rakyat lah yang memilih, maka itu di sini saya tidak melihat kesalahan yang di alkukan oleh jokowi.  namun sejak awal kampanye ada banyak blunder yang di lakukan oleh paslon nomor 1 dan paslon nomor 3 yang membuat banyak orang akhirnya pindah pilihan ^{(saya sendiri awalnya pendukung paslon 03 namun berpindah karnea PDI blunder melulu)}, saya juga cukup puas dengan suasana pemilu kita di tahun 2024 ini, sangat damai jika di bandingkan dengan pemilu di tahun 2019 kemaren.

Berhubung pemilu sudah selesai dan di TPS BTT yang menang adalah Paslon 1.
Dengan ini thread Capres 2024 pilihan forum resmi ditutup.
Untuk diskusi lanjutan kek suara ketidakpuasan terhadap Pemilu 2024, silahken dibuat thread yang berbeda :)
Terima kasih atas partisipasinya guys, sampai ketemu di Pemilu berikutnya!