One of the easiest way is to put a limit on how low an order can take place. But I don't think that aligns with the "decentralized" part. Who wants to use an exchange where the developer can change the limit easily?
Maybe it's the team obligation to put up a buy wall or enough liquidity to prevent that from happening, not the DEX itself.
|
|
|
Ane udah ga main Twitter dan sosmed sih gan, jadi ga ngikutin perkembangan airdrop sama sekali. Silakan aja gan kalau mau sharing" airdrop di thread ini juga ga masalah, atau mau bikin thread sendiri tentang list airdrop yang potensial dilihat dari segi influencer yang ngomongin airdrop tersebut.
|
|
|
How do you know he is not a Bitcoiner though? You said you're not in regular contact with him? Who knows if he's already in crypto but just started to go public about it, just like somebody said above.
Anyway, judging from the message, it looks like he has been shilled so hard about Bitcoin from somebody else.
|
|
|
Jika ingin melakukan withdrawal IDR ke bank lokal harus melalui paltform P2P, yang mana rates jual-nya seringkali lebih rendah dibandingkan dengan Indodax maupun Pintu.
Betul sekali, khususnya yang satunya ya ga ada orderbook jadi kadang mau protes pun susah karena katanya pake harga tengah. Sayang sekali Binance ga ada kabarnya mau suspend sampai kapan. IMO strategi ini malah kurang menarik karena user dipaksa ke P2P, padahal kalau memang tujuannya ningkatin volume di situ tidak perlu menghentikan layanan yang lain juga.
|
|
|
Sip gan. Kadang ane lebih penasaran itu bisa nemu link" kayak gitu darimana. Apa tiba" nemu aja atau berawal dari join komunitas lain? But anyway ane bakal add dua link itu ke OP.
|
|
|
ane sih yakin model aidrop yang kaya gini bakal ada lagi, rajin-rajin buka twitter dan grup telegram aja, oh ia jangan lupa hoki.
Mungkin bisa dishare gan influencernya siapa? Kayaknya di sini ane sama sekali ga lihat ada yang bahas itu. Grup telegramnya juga grup apaan tu? Grupnya mod sapta?
|
|
|
I don't suggest you to do it, especially if you plan to buy BTC and hold it on your own wallet. I traded there in the past and it's very risky, not to mention the possibility of price manipulation is high since who knows where they get the price feed. Unless you want to gamble as mentioned above, stick with other exchanges. Don't fall for its trap. You can get 2x money but you can also lose 2x in just 5 seconds.
|
|
|
Ane termasuk orang yang masih belum bisa nyaman megang token yang dipeg ke Bitcoin. Khususnya karena zero-day bug mungkin rawan terjadi.
Mengenai dampak kalau smart contractnya diserang hacker, menurut ane bakal ada beberapa jenis serangan: 1. Mint token besar-besaran tanpa ada pegging ke Bitcoin. 2. Ambil semua pegged token yang ada dari semua address lewat contract call.
Kemungkinan terburuk sih harga pegged tokennya yang jatuh, tapi harga Bitcoin di market tidak berubah. Atau bisa juga si hacker nuker ke Bitcoin asli (walau ane rasa kurang smart khususnya kalau yang dipake pegged token dari centralized services).
|
|
|
Nah kurang lebih model desentralisasi yang ane maksud adalah Bitcoin (terlepas perdebatan masalah satoshi punya koin banyak, mining yang katanya terpusat di China dkk) seperti yang digambarkan di atas.
Untuk pertanyaan tentang filter itu ane merasa udah agak OOT dari topik ini. Bisa juga nanti masalahnya bukan apakah ada komunitas yang yakin apa engga, tapi lebih ke mengikuti kelompok yang ikut" hype sama yang emang riset dari awal. Soalnya standarisasi "dipercaya komunitas" juga tidak jelas karena koin scam pun bisa aja banyak di shill karena banyak yang dapet untung.
|
|
|
Emm, ane agak bingung ini jadinya untuk merespons om abhi. IMO, prinsipnya mau lisensi pemerintah sama regulasi atau legalitas sebagai badan atau sejenisnya, menurut ane proyek yang spiritnya "desentralisasi" tidak akan mengejar hal-hal itu. Agan masulum kan awalnya bilang kalau layanan defi itu kan baik kalau mau mendaftarkan diri ke pemerintahan, nah di point ini ane gak setuju, dan di post itu ane tawarkan pandangan ane framework yang bisa dipakai untuk menggantikan 'trust' yang muncul dengan legalitas/lisensi/dkk (yang bisa dianggap nilai "plus" juga kalau frameworknya terpenuhi kalau mau invest di sini).
|
|
|
I don't see how irreversible transactions create KYC problems. Irreversible transactions can protect the merchant and buyers can use escow if they want to. Increase in fees happens because people are trying to make their transactions get confirmed on the next block, which leads to 'gas war' in the Bitcoin network. If you make transactions on Saturday-Sunday, there's a high chance you can just do it for 1 sat/vbyte. You need KYC when you use centralized services, if you don't want to do it then you're fine without doing anything. Scams or not these things will eventually take place even if you use fiat.
|
|
|
nah dalam hal ini, jika ada proyek yang memiliki token sendiri seperti IDEX, tentunya mendapatkan lisensi dari pemerintah akan memudahkan user baru untuk percaya terhadap legalitas dan keamanan layanan tersebut, yang mana akan menjadi salah satu faktor sebelum komunitas memilih berinvestasi pada koin/token tersebut?
Saya setuju dengan pendapat ini ... Sebagai pelaku pasar tentunya kita tidak ingin terjebak atau salah dalam memilih suatu portfolio, karena dalam dunia crypto memang rawan dengan modus scam. Nah mungkin kalau di sini, ane lebih berpandangan untuk filter mana scam atau tidak itu bukan dari lisensi pemerintahnya (untuk decentralized services), tapi harus ada framework lain yang salah satunya dibahas di OP atau diskusi" berikutnya. Yang ideal mungkin adalah dilihat dari smart contract yang dipake, alokasi token yang ada, dkk. Setidaknya dari situ bisa ada potensi untuk menghindari: rug pull, tim bikin token lagi tanpa permisi, dkk.
|
|
|
Kalau menurut saya, ketika berbicara tentang decentralized services, maka trust semestinya tidak digantungkan pada pemerintah atau organisasi tertentu. Kalau akhirnya mau make karena ada lisensi, ya berarti spirit awalnya bukan desentralisasi, tapi bisnis yang memarketkan diri dengan kata "desentralisasi" saja. Kalau bener-bener spiritnya desentralisasi maka arah yang bakal ditempuh adalah bikin open source, bikin jaringan P2P biar ga bergantung ke server tertentu, ga ada alokasi token tim/premine, dkk. Kalau ujungnya daftarin jadi bisnis/UMKM, minta lisensi pemerintah, dkk, kok ya agak gimana gitu. IMO.
Kalau yang dicari jasa seperti itu ya silahkan saja sih, asal jangan mudah termakan kata "defi", "decentralized" dsm saja.
|
|
|
Sorry to hear that you have this impression. All memo IDs generated by you for the BNB currency remain on your account - which you can double check in the Freewallet app.
The issue with OP's case is with the change in deposit address though, not the memo. Do you mean the change did happen then? I think even if you need to change deposit address, there should be a time frame for users to manage it.
|
|
|
Contohnya mungkin IDEX yang akhirnya menerapkan KYC. Sebenarnya kalau praktiknya bisa berbagai macem gan, tapi prinsipnya yang ane tekankan adalah agak aneh kalau proyek yang melabelkan diri dengan decentralized finance berusaha mencari lisensi dari pemerintah, karena hal itu harusnya ga perlu kalau sistemnya bener-bener decentralized. Kecuali mereka perlu kerja sama dengan bank tertentu, atau yang lainnya. Kalaupun alasannya dapet izin biar websitenya ga diblokir, ane rasa itu bukan alasan prinsip toh mereka bisa buat app P2P supaya ga bergantung pada centralized web atau memanfaatkan protokol seperti ZeroNet.
|
|
|
It wasn't ever compromised.
Just keep in mind that open source does not mean invincible. There're many cases where open source app has bugs here and there. What you can guarantee is probably that the developer does not take your data (especially if you build the app from scratch on your own after checking all lines of the code). Don't fall for a false sense of security.
|
|
|
Please re-read HCP reply, segwit (which sometimes means nested segwit) and native segwit are different. That's probably why your account are showing different balance. Don't get confused with the naming and take a look at the address instead.
|
|
|
No definition about premine whatsoever, typical lazy ass debate imo. No need to actually responds to something that's just clearly wasting your time. They won't change their mind about it. I think newbies should find out what "premine" actually is before they decided to pick side.
|
|
|
If you really want to poke their attention then give them a hardware wallet. Choose Trezor instead of Ledger as much as possible because its design is more intriguing (you know, they might think Ledger was just a simple flash drive).
I personally don't want to spend more than $50 for something that is not yet clear whether they'll use it or not. If they think it is related to Bitcoin and get turn off because of that then the wallet would be wasted. Maybe use Opendime or Satochip that is cheaper instead? IMO I'd definitely send out paper wallet with fancy decorations and guide how to convert their bitcoin into some money (maybe give them 1 mBTC or more).
|
|
|
|