-snip- Bayangkan saja jika memang aplikasi tersebut berbahaya dan ternyta bukan cuma satu.... Kalau emamg scam dsn merugikan kenapa bisa bikin ampe 3 Aplikasi..... Wah kudu dilaporkan ini. Saya lihat dari peruntukan penggunaanya itu berbeda. Kalaupun hendak melaporkan ke pihak google, pastikan sudah mempunyai data valid yang bisa dijadikan bukti bahwa aplikasi tersebut benar-benar berbahaya. Kemudian kalau saya lihat pada Developer contact di salahsatu aplikasi yang agan screenshot itu bukanlah aplikasi resmi dari pihak Latoken, ciri yang sangat ketara adalah dengan digunakannya alamat email gratisan.
|
|
|
Ada banyak antivirus ataupun add-ons browser (MinerBlock, NoCoin, dll) yang bisa digunakan untuk mencegah cryptojacking atau cryptomining. Karena ini tidak lepas dari penggunaan internet, tentunya ada kemungkinan si pembuat script illegal tersebut juga meng-update aplikasinya. Maka dari itu jangan lupa juga untuk meng-update Operating System dan antivirus yang kita gunakan.
Informasi yang mungkin bermanfaat untuk diketahui: Beberapa history tentang contoh kasus Cryptojacking (CoinHive, AuthedMine, dll) antara lain bisa dilihat di: https://www.binance.vision/id/security/what-is-cryptojacking
|
|
|
-snip- Nah jika pelaku tau dan berusaha membobol akun authy kita bagaimana jadinya? Saya lihat kalau aturan pengamanan akun authy hanya ada dengan password saja. Jadi, maksud saya dengan menggunakan authy ini maka layer terakhir pertahanan akun2 agan ada di authy (untuk login ke authy) yaitu password authy agan saja dan bukan lagi 2fa authenticator. -snip-
Untuk bisa mengakses data 2fa yang ada di authy, pelaku yang hendak membobol setidaknya masih harus melewati konfirmasi no telepon/email agar bisa menginstal data yang sama di komputer/device miliknya. Kemudian untuk authy versi mobile sudah mendukung proteksi melalui fingerprint Sementara itu, Google Authenticator belum memiliki fitur proteksi tambahan seperti konfirmasi no telp/email atau bahkan fingerprint untuk mengakses aplikasinya.
|
|
|
-snip- Contohnya mata uang konvensional pun banyak yang menggunakanny untuk tindakan ilegal (misalnya: jual-beli narkoba,korupsi,perdagangam senjata dll) -snip-
Sepertinya untuk kalimat yang saya garis bawahi perlu ditambahkan kata khusus. Karena sepengetahuan saya tidak semua perdagangan senjata itu dikategorikan sebagai tindakan ilegal. Colek om @ pandukelana2712 yang lebih paham mengenai hal ini.
Kalau saya lihat kecenderungan tindakan ilegal yang seringkali dikaitkan dengan bitcoin antara lain pada beberapa kasus cyberattacks semisal ransomware, dll yang menjadikan bitcoin sebagai media tebusan oleh pelakunya. Contoh kasus: "Malware" Menyandera Belasan Rumah Sakit, Minta Tebusan Bitcoin https://tekno.kompas.com/read/2017/05/13/11370087/.malware.menyandera.belasan.rumah.sakit.minta.tebusan.bitcoin?page=all
|
|
|
Wah ini sangat berguna bagi yang lain gan dan juga untuk saya pribadi sihhhh, karena pertama sekali saya belajar tentang dan pernah terinstal Hp dan semuanya Hilang sampai tidak bisa berbuat apa-apa lagi... -snip- Sampai sebegitunya ya Kalau ada masalah apapun entah itu terkait akun di Indodax atau exchanger lainnya ya paling tidak coba dulu hubungi layanan pelanggannya, via email atau akun media sosial mereka atau bahkan coba browsing cari cara/solusi jika menghadapi kasus yang demikian...
|
|
|
-snip-
-snip- Tentu yang perlu diperhatikan adalah keamanan dari penyedia wallet serta backup key yang mas simpan. Menambahkan sedikit selain dari dua hal yang telah disebutkan agan masulum, yakni keamanan dari device yang digunakan untuk mengakses wallet tersebut. Copy paste Private Key juga akan rentan jika pada device yang digunakan ada semacam backdoor/virus, dll.
|
|
|
-snip- Memang, kita bisa auto sultan dalam beberapa bulan karena bitcoin, namun di sisi lain kita bisa auto gembel juga dalam hitungan bulan. -snip-
Mungkin ini juga yang menimpa beberapa pelaku crypto pada masa akhir 2017 dan awal 2018 yang lalu. Karena harga yang melonjak tinggi kemudian turun sangat drastis menyebabkan beberapa diantaranya ada yang menjadi auto gembel. Tugas pemerintah tentu tidak hanya sekedar ikut-ikutan mengadopsi teknologi yang sedang tren saat itu, tapi mesti mempertimbangkan dari aspek lainnya juga. Toh pemerintah juga tentu tidak menutup mata akan kehadiran setiap teknologi baru.
|
|
|
-snip-
Itu OP tidak perlu juga di Quote semuanya @ Pak De... Tidak semua pengguna Latoken mendapatkan email tersebut, termasuk saya. Mungkin karena saya tidak berlangganan newsletter-nya (seperti yang sudah dibahas pada post member lain sebelumnya). Namun anda masih bisa mengecek/mengkonfirmasi melalui grup telegramnya.
Barusan saya mencoba login ke akun saya di Latoken, muncul pesan berikut ini
|
|
|
Sebenarnya hal tersebut tidak menjadi halangan dalam melakukan transaksi. Yang penting KWITANSI (bukti bayar) pembelian adalah bernilai RUPIAH. -snip-
Jadi intinya bisa di'siasati' pada KWITANSI bukti bayar nya saja toh yang ditulis dalam nominal rupiah? Pada peraturan yang dijelaskan di https://www.bi.go.id/id/peraturan/sistem-pembayaran/Pages/pbi_170315.aspx seperti yang sebelumnya saya kutip diatas, saya memahaminya bahwa untuk melakukan transaksi tunai/non tunai tersebut setidaknya BTC nya harus dikonversi dulu ke rupiah meskipun ada juga pengecualian yang dijelaskan lebih lanjut pada peraturan tersebut.
|
|
|
-snip- Biasakan untuk pakai manual, misalkan menulis back up di kertas, tidak dalam bentuk digital yang disimpan dalam PC atau flashdisk. Mengapa?, kalau terjadi sesuatu berbarengan misalkan terkena virus semua, kita masih punya back up data di kertas yang tidak tersentuh internet dan eletromagnetik. Pakai manual juga berlaku untuk menyimpan private key cryptocurrency ente.
Alasan yang cukup logis saya kira, namun mungkin bagi sebagian orang ada yang malas apalagi jika menulis secara manual private key yang panjang (kalau barcode sudah jelas akan sulit ditulis manual), belum lagi kemungkinan terjadi kekeliruan dalam menulis. Alternatif mudahnya mungkin data-data tersebut di'print', tidak ditulis manual.
|
|
|
Tertipu apa gan? ... yang jelas dong hampir kena tipunya kenapa, ...
Pertanyaan semisal ini sudah ditanyakan oleh beberapa member sebelumnya (silahkan dilihat mulai dari page awal) dan OP masih belum merespon sampat saat ini... jadi hemat saya tidak perlu ditanyakan lagi juga. Jadilah yang ada komentar 'tebak-tebakan' ada yang mengira karena menyangkut 'membangun akun', terkait iming-iming investasi, dll...
|
|
|
Cara ini mungkin bisa kita gunakan untuk menjaga kemanan wallet kita,namun jika para hacker ingin membobol setiap amplikasi pasti tahu kelemahan amplikasi tersebut dan mereka punya cara tersendiri untuk meretasnya, -snip-
amplikasi ? map gan mau tanya, kalau wallet ethereum kita terdapat coin tidak jelas gitu, apakah wallet kita masih aman digunakan? ...
Wallet agan masih aman selama agan tidak mempublikasikan private key wallet tersebut. Karena wallet address sifatnya terbuka maka siapapun bisa saja mengirimi coin-coin tertentu ke wallet tersebut. Logikanya wallet dikatakan tidak aman jika isi coin yang dimiliki justru hilang. Kalau misalkan agan masih kurang yakin dengan keamanannya, agan bisa membuat wallet address baru dan memindahkan aset agan.
|
|
|
-snip- Sy jd berfikir, dg ada segitu banyaknya ICO scam apa tdk menjadi penghancur ruang lingkup crypto.
Ini tidak terlepas dari kepopuleran Cryptocurrency itu sendiri, maka banyak pula yang memanfaatkan situasi tersebut untuk menipu orang lain diantaranya melalui ICO. Namun karena berbasis internet, jadi meskipun ada banyak ICO scam setidaknya bisa dilacak melalui internet atau melalui forum-forum seperti bitcointalk ini.
|
|
|
Gan klau saya lupa meng back up ID BARCODE saat mendaftar gimana apa bisa kita ambil kembali sebelum di close,apa juga harus kita ulangi kembali mendaftar nya, dan yang sudah hilang data 2fa biasanya butuh berapa lama waktu menunggu pemulihan nya gan dari exchange r indodak,,,
Kalau kasusnya agan masih punya akses 2fa di GA sementara tidak punya backup barcode, agan bisa menonaktifkan fungsi 2fa dan membuat kembali 2fa yang baru. Namun jika kasusnya agan tidak punya backup barcode dan aplikasi GA tempat menyimpan kode 2fa juga hilang, silahkan coba cara berikut: https://bitcointalk.org/index.php?topic=5133979.msg51764547#msg51764547
|
|
|
Jika ane boleh menyarankan, sebaiknya jangan menggunakan google autenticator kenapa? karna ga ada sistim backup nya, semisal jika hp kita sewaktu waktu hang/brick atau terjadi hal hal yang tidak di inginkan itu bakal hilang/lost semua kode ga yang ada di aplikasi Google Autincator tersebut jika hp nya di flashing, -snip-
Bisa disiasati dengan menyimpan screenshot dari barcodenya saat hendak mengaktigkan 2fa (saya menggunakan cara ini). Artinya jika aplikasi GA di HP hilang atau bahkan mau dipasang di beberapa device pun, tinggal di scan ulang screenshoot barcode yang sebelumnya disimpan tersebut.
-snip-
Bener sekali kawan,karena kalau sering colok cabut ke beberapa komputer lain bisa menyebabkan flashdisk anda itu terinfeksi virus yang membuat data anda rusak dan hilang,-snip- Kalau beberapa komputer tersebut dipasangi sistem pengamanan dari virus dst, ya tidak bisa dikatakan juga kalau FD tersebut akan terinfeksi virus. Alternatif lain jika memang mau backup data selain pada penyimpanan digital, tinggal diprint datanya (offline backup).
|
|
|
|