Ini yang ane pahami dari membaca skimming singkat (ane cuma fokus pada mekanisme umumnya saja):
- Prinsip dasar yang digunakan adalah bahwa tiap orang hanya perlu KYC satu kali, dan data ini akan dipakai untuk KYC di berbagai institusi/layanan/jasa.
- Ada dua jenis blockchain yang dibicarakan, yaitu centralized dan decentralized. Perbedaan intinya terletak pada di mana basis data KYC itu disimpan. Centralized berarti basis data KYC (dokumen ID dkk) ada di sebuah institusi lokal tertentu, sementara decentralized berarti data ada/diupload di blockchain. Di dua jenis blockchain ini, user tetap punya kendali atas datanya karena untuk mengakses paket dokumen perlu key yang dimiliki oleh pengguna tersebut.
- Alur kerja kurang lebih: user datang ke sebuah institusi tertentu untuk melakukan KYC -> user nyetor dokumen-dokumen yang diperlukan -> institusi memverifikasi dan mempublikasikan hasil KYC beserta hash-hash dokumen ke blockchain -> user dapat public keys dan private keys yang bisa dibagikan ke institusi lain kalau mereka juga membutuhkan data KYC.

Udacity nanodegree program is expensive and probably more suited for someone who wants to get a 'degree'. If you just want to 'learn', I'd not recommend it.

Memang lebih efisien dan imo lebih murah (kalau dibandingkan dengan kena fee market taker, biaya withdraw minimal 1% macam di Indodax). Ane udah coba kemaren dan sepertinya bisa hemat sekitar 2-3%.

Btw untuk masalah legalitas, kalau diskusinya panjang mungkin bisa dibuatkan thread tersendiri. Takutnya jadi bergeser fokusnya. Mengingat bisa aja muncul perdebatan mulai dari apa bedanya model load kartu seperti ini dengan hasil transfer jual bitcoin dari exchange ke rekening bank yang terkoneksi ke kartu mastercard, dsm.

It won't be safe from volatility though. Better diversify it to 3 or more assets such as gold (which is currently skyrocketing), bonds, etc.

That being said, I believe contactless payment alternatives other than crypto has been used since years ago. NFC payment card, or using your phone to pay is relatively familiar for South Korean for example. I won't be so optimistic about this. Better spend the time to develop and increase more nodes to strengthen the network.

I think the 'invest' term is closely related to buying something and holding it till you can be a millionaire. Just like when you said 'invest in gold', 'buy gold', etc.

Anyway, the misunderstanding (if it ever happens) would be cleared quickly as soon as the readers continue reading the article. It's not like the title is a clickbait after all.

I also vaguely remember this but can't find any credible source. So far I can still use it but they've already geoblock user IPs from various countries. But they did touch this issue when they talked about their IDO thing[1].


What do you mean? I don't remember sending my tokens to a dedicated address if I want to exchange by BEP based tokens in Trust Wallet.

[1] https://community.binance.org/topic/860/12-things-you-should-know-about-idos/2

I get your point. But looking for a service like that is a bit difficult. Which is why the websites that I posted above doesn't have enough review, to begin with, so proceed with extreme caution.

Another solution is to have a separate payment processor and then you have to manually convert your fiat to Bitcoin.

---

Btw, avoid double posting as it breaks forum rules.

Kalau opini pribadi ane sifatnya sama dengan kita nuker kripto dulu lewat exchange, uangnya ditarik ke rekening, lalu ditop-up ke kartu debit yang kita miliki om. Karena mau bagaimanapun ketika load balance tetap aja BTC kita diexchange sama pihak-pihak yang bersangkutan (jadi ada proses exchange Bitcoin ke fiat layaknya kita jual di exchange). Setelah itu mereka mengirimkan fiat dari rekening mereka ke rekening kita (kartu prepaidnya).

Untuk masalah hukum yang detail, ane ga bisa menjawab lebih jauh karena tidak punya kapabilitas untuk melakukannya.

Thread ini adalah untuk review/diskusi mengenai kartu debit/prepaid yang bisa dinikmati oleh pengguna Indonesia. Kartu/layanan yang dimaksud adalah top-up balance kartu debit/prepaid yang bisa dipake untuk pembayaran/penarikan uang di berbagai layanan seperti merchant atau ATM yang ada di Indonesia. OP tidak berafiliasi dengan penyedia layanan yang ada/didiskusikan di thread ini. Pembaca/calon pembeli harap bijak dalam memilih. Selalu DWYOR dan DYOR.

Last update: 21 Agustus 2020.

---

1. Crypterium | https://crypterium.com
- Jenis kartu
UnionPay Prepaid Card / Visa Prepaid Card.
- KYC
Ya. Butuh ID, foto selfie nulis tanggal & word tertentu dan proof of residency kalau mau dapetin kartu fisik dan virtual. Verifikasi ID dan selfie cukup cepet, proof of residency lebih lama.
- Fee
Detail bisa dilihat di website, untuk issuance fee sekitar $50 (penerbitan + pengiriman, include kartu virtual).
- Bisa transfer langsung ke bank Indo?
Lebih baik lewat cash out balance (tanpa perlu exchange Bitcoin ke fiat) ke kartu Mastercard dengan fee tertentu (tergantung jumlah). Syarat punya kartu debit yang pake Mastercard.
- Bisa narik di ATM?
Bisa selama support Unionpay (relatif banyak, kayaknya di ATM bersama rata-rata support UnionPay).
- Bisa buat bayar di merchant?
Tergantung apakah support Unionpay atau tidak.
- Udah 3DS?
Tidak jelas.

2. AdvCash. | https://advcash.com * Update terbaru sementara issuance untuk worldwide card masih dihentikan.
- Jenis kartu
Visa Prepaid Card.
- KYC
Ya. Butuh ID, verifikasi nomor HP dan proof of residency. Verifikasi lumayan cepet (sejauh yang OP coba).
- Fee
Detail bisa dilihat di website, untuk issuance fee $15an, pengiriman ada yang gratis (tapi sampai 6 minggu) ada juga yang pake DHL Express dan bayar sampai $50. Sementara ga bisa order virtual card.
- Bisa transfer langsung ke bank Indo?
Bisa. Kena fee lumayan.
- Bisa narik di ATM?
(99%) Bisa karena rata-rata ATM Indo support jaringan Visa.
- Bisa buat bayar di merchant?
Tergantung merchant support VISA atau engga.
- Udah 3DS?
Ya.

---

List bisa berubah tergantung kondisi jasa/layanan.

Report to moderator should be enough. If the topic is still valuable, request the mods to lock it. Else, ask them to trash it if possible.

I also share the same thought that the 5 post (or whatever number it is) is not necessary. What we need is an active engagement to report if something has already been answered. Not prolonging the discussion or adding a bunch of unnecessary stuff, or even worse, repeating what others already said.

Kayaknya ane salah tulis, bukan LPoS murni tapi LPoI seperti yang dimiliki oleh LTO. Karena ada raffle factor yang menentukan apakah node bisa membuat/memvalidasi blok atau tidak dan hal ini tergantung pada transaksi yang 'lewat' node tersebut, jadi ga serta merta punya banyak koin saja. Tentunya hal ini bukan berarti sempurna, karena mau bagaimanapun teknologi pasti ada celahnya.

Btw balik ke kasus di atas, sekarang exchange yang keburu ngelock token milik usernya pada beli Steem dari market lain, sehingga harga Steem melawan arus. Di sisi lain, ada yang minta maaf setelah ngelock 30 juta token lebih.[1]

[1] https://cointelegraph.com/news/binance-publishes-apology-letter-to-steemit-community-and-says-it-has-unvoted

The whois record shows that the website is created around a month ago[1]. So, how did you save $34 million and have 17 thousand customers?

[1] https://whois.domaintools.com/bitcoin-to-visa.com

Looks like this one[1] or this[2] can do this for you. I can't vouch for them though.

Why not accept BTC directly instead of routing it through credit card?

[1] https://plasmapay.com/business
[2] https://coingate.com/accept-bitcoin

It is surprising that Indonesian board has over a thousand posts in a single month, considering there is an apparent decrease of posts in the mainboard. I believe the majority comes from the alt sections which is 'spammy friendly' since a long time ago, though right now it significantly got better.


We have a similar situation there. Right now it's much better though. The merit/post ratio is much better than I expected.

Bener juga sih. Dampaknya bisa jadi malah bikin makin mudah untuk 51%.

Masalah promosi itu ane rasa juga susah dilakukan kalau koinnya sendiri belum ada harganya. Tentang protokol konfirmasi block yang dimaksud, apakah maksudnya 1 konfirmasi butuh beberapa solusi (ga sekedar submit hash dengan angka 0 banyak), atau maksudnya standar transaksi yang dianggap 'final' itu lebih banyak lagi (misal di atas 6)?

LPoS sepertinya bisa jadi pilihan yang lebih baik kalau di sistem PoS untuk mengantisipasi masalah serangan 51% + bikin 'rakyat jelata' macam ane juga bisa dapat interest (selama inflasi ga gila-gilaan aja).

Which crypto and when does this testing take place? If they prefer speed I believe even a less decentralized PoS system like Ripple can still handle 100 tx/s or more. VISA handles around 2,000 tx overall, so if those "10k tps" project ever made it, then it should not be a problem.


It was never its target too anyway.

The answer depends a lot on each one context. If you need the money and need it quickly, but you don't have any money left, then holding would be terrible. On the other hand, recklessly selling the coins you just accumulate since a week ago is also a terrible move.

Ask a financial expert or better outline your financial life first before asking here. I bet you won't find answer here as most of them are just common sense.

I think it's not a problem if you open the list for the public. It might increase transparency too. So instead of blindly believing that there are 62 parents, we can verify it ourselves.

That's your risk. Either way, you'll lose something. Your money or your identity. It's your choice.

Complaining that they're a shit exchange doesn't give a better result most of the time. And I'm talking about 99% of it. Exchange care no shit.

Mungkin om abhi kurang nangkep maksud post ane di atas. Sebenarnya yang ane tanyakan adalah antisipasi di sistem PoW yang masih muda om, bukan dPoS, karena beberapa koin pernah mengalami hal ini seperti ETC kalau tidak salah. Atau koin lain yang biaya serangannya murah[1].

Bicara tentang dPoS dan block difficulty, ane rasa agak susah juga kalau mau mengimplementasikan hal yang mirip dengan block difficulty di dPoS. Yang terpikirkan adalah metode equality power yang membuat sebagian voter dengan jumlah vote/token yang sangat timpang dengan yang lain (alias 51%) bisa jadi worthless.

[1] misalnya data dari https://www.crypto51.app/.