Sudah tidak aktif dari 26 September. Post terakhir juga bulan Agustus. Kayaknya ga bakal merespons OP om. Direport saja biar dikunci sama mod.

Silakan selidiki sendiri.


Silakan nilai sendiri.


Silakan simpulkan sendiri.


Mengerti risiko tidak sama dengan siap menghadapinya. Banyak yang stress kok ketika dananya nyangkut. Apa yang agan jelasin secara teoritis benar tapi prakteknya banyak yang jadi irasional ketika IEO/ICO. Asal Binance ikut. Dan ane juga ga melarang, ane cuma bilang paling aman ga ikut, yang artinya, kalau ga siap (bukan cuma ngerti) mending gausah.

Asumsi dasar dari pembukaan banyak pair market adalah agar makin banyak trading yang terjadi. Hanya saja hal seperti ini kadang gak sesuai realita karena token yang diperdagangkan juga dimiliki oleh orang-orang yang sama, karena tokennya ga ada perkembangan, atau karena yang terjadi adalah dump dari sana sini. Akhirnya, mau pairnya 500 atau 50 juga sama aja volumenya segitu-segitu aja. Terlebih karena pengguna unik yang tidak bertambah, semakin tidak membantu kenaikan volume.


Binance emang duitnya banyak. Menang besar di marketing, meskipun wash tradingnya juga sama dengan yang lain.

Bisa-bisa saja terjadi, namun tentu ada metodenya. Misalnya memanfaatkan celah kernel dengan masuk atau mengarahkan user ke Chrome Sandbox, mengirimkan pesan dengan link ke aplikasi berbahaya yang kita buat, dan semacamnya. Terlebih apabila hape atau device pengguna yang lain tidak mengaktifkan firewall.

Tapi ngehack wifi untuk dapetin kode 2FA kayaknya bakal susah karena harus identifikasi sasarannya. Belum lagi kalau ternyata yang ngakses gak punya duit ya sia-sia tenaganya. Malah lebih efisien nyepam email yang berisi reset kode 2FA karena akun Anda sedang dihack, dan semacamnya. Masih banyak yang ketipu dan jumlahnya gak main-main.

Sebab utama exchange di titik nadir sepertinya karena dana operasional yang terlalu besar dan fee yang didapat gak bisa menutupi. Kalau exchange Indonesia, dengan relatif sedikitnya pengguna bursa kripto dibandingkan pasar yang lain, maka akuisisi pasar adalah hal yang wajib dan tidak boleh berhenti.

Kalau sampai pada posisi dana operasional melebihi atau mepet-mepet dengan profit perusahaan, maka ada beberapa opsi yang bisa dilakukan juga (selain yang sekilas disebut diatas oleh om abhi) agar menaikkan keuntungan sementara:
- Menaikkan fee withdraw baik kripto atau fiat
- Menerapkan fee deposit untuk fiat
- Perampingan staff atau pengurangan kantor operasional agar tidak nambah biaya

Exchange" yang bangkrut sepertinya sulit melakukan hal-hal di atas karena kompetitor diluar udah terlalu kuat. Mereka berhadapan dengan Binance, Coinbase, Bitfinex dst yang tentunya sokongan dana jauh lebih besar dari mid-tier exchange yang keunggulannya ada pada pair yang lebih banyak tapi likuiditas rendah. Sementara di Indonesia, sepertinya ga sekuat itu karena pemain pasar masih belum begitu banyak dan fitur"nya juga masih perlu ada peningkatan.

Misalnya, dari segi UI, exchange L lebih bagus daripada exchange IDX menurut ane, tapi sayangnya si L withdraw dan quick sell/buy feenya bikin kaget. Jadi sebagai user, ane sendiri masih merasa belum ada player yang bener-bener sempurna di Indo. Kalau nanti Binance bisa masuk Indo, dengan dukungan fiat dan layanan wd / depo ekstra cepat, bisa jadi IDX tertekan.

Kayaknya hampir semua exchange besar melakukannya om

Pola chartnya udah kelihatan, dan gitu-gitu mulu. Yang membedakan hanyalah berapa jumlah duit yang disiapin buat ngepump dan berapa sirkulasi awalnya. Kalau sirkulasi udah terlalu gede mereka juga bakal sulit bermain di sini dan akhirnya malah bakar duit. Ujung-ujungnya alokasi token dijual buat nutupin kerugian dan hal ini berarti investor retail yang lagi-lagi kena sepahnya.

Paling aman emang gak ikut IEO, ICO, beli token ICO, IEO, atau ikut program" aneh lainnya. Manipulasinya udah keliatan jelas dan jadi rahasia umum. Apa yang jadi gosip Bitmax vs Deepcloud kemaren sepertinya juga terjadi di exchange besar lain, tapi karena yang main ya dev sama exchange, dua-duanya nutupin. Tapi chart ga bisa bohong lah ya.

Product-wise, it will take years before the price of the token reflects the value of the project. So, if you want to get a quick return, you should avoid it. Zilliqa, for example, takes several years, and even after it has released the network, the price still didn't follow the progress.

You'll find a better chance with IEO because most exchanges pumped their IEO tokens for a few days after the first listing. But, be careful because that market is unregulated, and lots of exchanges love to rekt you up.

Yang dimaksud dijebol, apakah kodenya atau 'seed'-nya? Kalau seednya mungkin lebih mudah dibandingkan jebol kode yang ada limit 30 detik, kecuali agan punya quantum komputer dan bisa melakukan 1 triliun komputasi per sepersepuluh detik. Walaupun begitu, menjebolnya juga susah karena agan juga harus memastikan seednya pas dengan kodenya.

Bakal lebih mudah jebol lewat sim-swap atau MITM daripada brute force kode 2FA.

Poinnya kan bukan alamat itu dikunjungi apa engga, tapi untuk transparansi bisnisnya. Perusahaan yang operasional bisnisnya ada dan legit tentu ga keberatan buat ngasih alamat kantornya. Ini menurut ane namanya transparan (di satu sisi). La kalau niatnya mau nyecam ngapain nulis alamat dengan alasan agar didatengin orang?

Orang-orang yang mau nyecam makanya ga ngasih alamat, atau ngasih alamat palsu dan mudah dicek lewat maps (yang ini mau nipu tapi gobloknya kebangetan), atau beli alamat dari orang lain. Masalah alamatnya nanti real, atau apakah yang kena masalah bakal datengin alamat itu, atau yang lainnya tentu beda hal. Masalah trace juga udah beda hal lagi dengan transparansi, karena udah masuk upaya penangkapan atau proses penyelidikan.

Dalam kasus orang Kanada itu misalnya, bisa aja dia nyewa orang di daerah lokal buat datangin kantornya, atau buat mengajukan penyelidikan ke pihak berwajib terdekat mengenai bisnis yang operasionalnya di X, jadi mereka bisa mengumpulkan datanya. Kalau jejak digital, ya tergantung si maling pake whois protect apa engga, ngasih nomor hape apa engga, ngasih trace yang lain apa engga, kalau ga ada mungkin bisa minta bantuin mbah dukun.

Btw, ada HW baru (atau lebih tepatnya baru-baru ini mulai banyak diliat) yang konsepnya cukup unik, Satochip[1]. Kata developernya ini hardware wallet bisa diakses dengan NFC/card reader dan Electrum. Open source dan juga murah. Satu kartu untuk satu seed dan support HD.

Ringkasnya, kalau chipnya kuat dan produksi bisa jalan, ini kayak versi mini Ledger Nano atau Trezor yang harganya murah dan bisa diakses lewat HP yang support NFC. Tinggal tempel, buka Electrum, lakukan transaksi. Cukup asik kayaknya.

[1] https://bitcointalk.org/index.php?topic=5181719

Tapi bakal jadi lebih mudah untuk melabrak/mengajukan gugatan atas exchange tersebut, atau penangkapan kalau mereka exit scam. Walaupun kemungkinan kantor udah kosong tapi setidaknya ada jejak yang bisa ditelusuri.

Saya juga berpikir akan sangat wagu kalau exchange mematuhi izin dan standar/regulasi berarti mereka bisa beroperasi dengan pseudonim tanpa ada yang tahu dimana tempat operasinya, siapa yang kerja di sana, dst. Konyol sekali kalau ada peraturan yang kayak gitu. Ada sudut pandang yang berbeda antara transparansi dengan kepuasan pelanggan. Pelanggan mau exchangenya ada di mana juga ga bakal mikir tentang tim, alamat dst selama depo, wd, trading mereka lancar. Tapi dari segi transparansi bisa aja sangat buruk. Misalnya ternyata exchange itu ngepump token" IEOnya di awal dan kemudian ngedump tokennya pasca pump selesai. Atau ternyata diam-diam mereka jual data log IP, personal pengguna dsm.

You sure have a lot of portfolios. Why not make a thread and show the product list instead of replying for every thread and saying you have built something similar?

Lol a bunch of spammers getting busted

---

There will be a new mockery. Like, you got lucky, nah it's just one title, etc. Don't think about it too much, nobody is going to be happy if your rival wins.


I remember watching an interview with an MU fan saying that Ole knows the United way. Well, I guess it's too soon to say that. Mid-table is better than fighting relegation though.

Content Campaign
Link: https://steemit.com/gold/@littlejohn16/gold-market-and-its-problems-a-prologue-to-digital-gold-investment
ETH address: 0x17508f54576C821175fc5113855698B3C6a7690F

Your antivirus or malware might not detect it too. I'm not defending blockchain, but it's unlikely your copy-pasted address changed unless somebody hijacks their servers. But if that does happen, then the hacker would empty your wallet without waiting for your input.


Then there may be a clipboard hijacker on your OS.

Modus serangan ini sepertinya sudah ada di Indonesia tapi kayaknya gak begitu masif[1]. Mungkin karena butuh biaya dan ilmu yang relatif lebih sulit daripada modus penipuan biasa seperti nelpon dan mengancam keluarga korban ditangkep polisi. Ada beberapa solusi, baik dari segi operator ataupun pengguna itu sendiri. Sebagai pengguna memang yang paling aman ya stay anonymous, atau minimal gak mengumbar data" pribadi di internet. Kalau perlu, nomor hape hanya diketahui oleh orang yang agan kenal. Kalau mau transaksi kontak aja lewat akun Telegram pseudonim khusus.

SIM swapping sering jadi alat untuk menjebol/menerobos 2FA, tapi hal itu juga gak akan terjadi kalau password agan kuat dan selalu waspada. Selalu aktifkan notifikasi log-in atau percobaan log-in agar agan bisa cepat bertindak kalau ada upaya menjebol akun agan. Terutama di situs yang lebih memberatkan konfirmasi lewat telepon/sms daripada 2FA.

---

[1] https://news.detik.com/berita/d-4325326/polisi-berikan-tips-cegah-kejahatan-sim-swap-fraud

They have a GitBook page at https://wiki.gunthy.org/. Have you checked it? You can also ask for some help on their ANN thread https://bitcointalk.org/index.php?topic=1715214.0.


That would be directly related to the minimum trade amount of the exchanges that you linked with Gunbot. Or do you mean the minimum amount of Gunty tokens?

What you can verify at a blockchain explorer is the number of tokens minted, who holds the most tokens, and transaction IDs. You can't verify the legitimacy just by looking at the explorer as there are countless numbers of spams/scams tokens out there.

Crypto != ICO/IEO/STOs or whatever a team told you. If that's true, then nobody would consider Bitcoin as cryptocurrency.


I believe ICO or IEO will be replaced with STO sooner or later, only because those who participated in ICO/IEO are looking for profits, and that's hard to achieve with utility tokens, especially at the beginning. Market penetration is tough because blockchain is not equal to a crypto token. Lots of solutions proposed by ICOs projects can be done without a secondary token, but they created that just because they need money.


I think the more important point from this discussion is that doing bounty hunting as a job is simply a waste of time. Legit projects won't show up every week, and in fact, I only know one project that pays me well since July for translating their docs. Other than that, I don't see any. Participate in bounties if you have free time, but never use it as your primary source of income.

Or the hijacker decided not to change the address if it was used before to deceive the users. Never see one like this, though.


It's time-consuming to search for it, so a clean install is probably your best choice. Use Linux and never open/click malicious links.