DANANTARA (Akankah Membawa Indonesia Menjadi Maju atau Semakin Gelap)

[aylabadia05]

Jika didalamnya (DANANTARA) para petinggi yang menjabat sebagai orang penting tidak melakukan investasi dengan memasukkan uangnya, saya ragu DANANTARA ini akan menuju kearah Indonesia maju.

Mungkin saja saya tidak memiliki data siapa saja investor yang sudah menjadi bagian dari DANANTARA dan tidak jauh beda dengan pemikiran orang lain diluar sana dalam memandang DANANTARA ini bahwa tidak meyakinkan akan masa depannya. Siapa yang akan menjaga investasi para investor jika petinggi dalam jabatan struktural tidak menaruh uangnya disana. Bisa jadi ketika hal tidak diinginkan terjadi, maka mereka bisa cabut lebih dulu dan tidak ada kerugian yang mereka terima, justru mereka bisa untung selama DANANTARA ini berjalan sukses.

Jiwasraya sudah lebih dulu ada di Indonesia, tetapi nasibnya sekarang? gagal atau bangkrut.
Dengan gejolak pergolakan ekonomi global, efek nilai tukar mata uang kita dengan USD sangat tinggi. Hal ini mengingatkan kita pada sejarah dimana Habibie meminimalisirnya dengan menggabungkan beberapa bank menjadi satu dengan nama Mandiri.

[silpersurfer]

Jika didalamnya (DANANTARA) para petinggi yang menjabat sebagai orang penting tidak melakukan investasi dengan memasukkan uangnya, saya ragu DANANTARA ini akan menuju kearah Indonesia maju.

Mungkin saja saya tidak memiliki data siapa saja investor yang sudah menjadi bagian dari DANANTARA dan tidak jauh beda dengan pemikiran orang lain diluar sana dalam memandang DANANTARA ini bahwa tidak meyakinkan akan masa depannya. Siapa yang akan menjaga investasi para investor jika petinggi dalam jabatan struktural tidak menaruh uangnya disana. Bisa jadi ketika hal tidak diinginkan terjadi, maka mereka bisa cabut lebih dulu dan tidak ada kerugian yang mereka terima, justru mereka bisa untung selama DANANTARA ini berjalan sukses.

Jiwasraya sudah lebih dulu ada di Indonesia, tetapi nasibnya sekarang? gagal atau bangkrut.
Dengan gejolak pergolakan ekonomi global, efek nilai tukar mata uang kita dengan USD sangat tinggi. Hal ini mengingatkan kita pada sejarah dimana Habibie meminimalisirnya dengan menggabungkan beberapa bank menjadi satu dengan nama Mandiri.

Memang benar, di tengah perlambatan ekonomi saat ini, ditambah dengan tekanan eksternal seperti kenaikan tarif pajak dari AS yang berdampak langsung pada perdagangan dan nilai tukar, Indonesia berada pada posisi yang cukup rentan. Tak hanya itu, banyak perusahaan juga yang terpaksa tutup dan melakukan PHK karyawan, yang berujung pada peningkatan pengangguran di berbagai sektor.

Dalam situasi seperti ini, kehadiran DANANTARA seharusnya menjadi angin segar, solusi nyata, bukan sekadar konsep di atas kertas. Sebab sejak awal, program ini disebut-sebut sebagai jawaban strategis pemerintah untuk mengelola aset negara secara optimal dan berdampak langsung pada pembangunan dan kesejahteraan rakyat. Namun pada kenyataannya, hingga kini, langkah konkret yang menunjukkan bagaimana DANANTARA menjawab berbagai permasalahan tersebut belum terlihat jelas bagaimana langkahnya.

Wajar jika banyak pihak mulai bertanya-tanya, sampai kapan kita harus menunggu? Kalau mereka yang duduk dalam sistem saja belum menunjukkan kepercayaan penuh melalui investasinya, bagaimana masyarakat bisa yakin? Transparansi dan langkah nyata menjadi kunci untuk meraih kepercayaan masyarakat. Tanpanya, DANANTARA hanya akan menjadi bagian dari wacana besar yang menguap seperti banyak program ambisius sebelumnya.

[Tamaperdana]

Jika program ini di lakukan dengan jujur,amanah,dan di lakukan oleh orang-orang yang sudah kompeten di dalamnya seharusnya program ini bisa membuat perekonomian negara lebih maju. Tapi masalahnya di negara kita ini selalu tidak bisa lepas dengan yang namanya korupsi dan selalu salah menempatkan orang-orang di sebuah instansi ataupun yang di tempatkan untuk mengelola program seperti ini. Jadi jika program ini seperti itu kemungkinan besar tidak akan berjalan dengan lancar. Tapi jika misalkan DANANTARA ini memang di isi oleh orang-orang yang kompeten di bidang investasi, dan orang-orang nya jujur menjalankan tugasnya. Sudah pasti program ini memang bisa membantu perekonomian negara ini menjadi lebih baik. Tapi meskipun begitu jujur saja saya pribadi masih memiliki keraguan terhadap program baru seperti ini, jadi yah kita lihat saja apa yang akan terjadi dengan program yang memiliki modal besar ini.

[Xcode7]

Jika program ini di lakukan dengan jujur,amanah,dan di lakukan oleh orang-orang yang sudah kompeten di dalamnya seharusnya program ini bisa membuat perekonomian negara lebih maju. Tapi masalahnya di negara kita ini selalu tidak bisa lepas dengan yang namanya korupsi dan selalu salah menempatkan orang-orang di sebuah instansi ataupun yang di tempatkan untuk mengelola program seperti ini. Jadi jika program ini seperti itu kemungkinan besar tidak akan berjalan dengan lancar. Tapi jika misalkan DANANTARA ini memang di isi oleh orang-orang yang kompeten di bidang investasi, dan orang-orang nya jujur menjalankan tugasnya. Sudah pasti program ini memang bisa membantu perekonomian negara ini menjadi lebih baik. Tapi meskipun begitu jujur saja saya pribadi masih memiliki keraguan terhadap program baru seperti ini, jadi yah kita lihat saja apa yang akan terjadi dengan program yang memiliki modal besar ini.

Tujuan di bentuknya Danantara memang untuk meningkatkan perekonomian Indonesia dan jika melihat dari yang diuraikan ada banyak manfaat yang bisa di terima oleh masyarakat dengan di bentukanya Danantara namun kembali lagi bahwa negara kita merupakan negara korup sehingga banyak yang meragukan kalau tujuan dari Danantara bisa terealisasikan dan termsuk saya juga sama dengan anda, meragukan program ini jadi saya pikir kita tidak perlu menunggu lebih lama untuk pembuktian kalau Danantara akan gagal apalagi biaya cukup besar di dalamnya yang memungkinkan untuk bisa di korupsi sehingga ini mutlak akan menjadi ladang baru untuk korupsi para penguasa di negara kita bukan untuk merealisasikan tujuan tujuan mereka yang membantu masyarakat meningkatkan perekonomian.

[mu_enrico]

Beberapa kali ane nonton Ferry Latuhihin di Youtube, dan menariknya dia menerawang hal yang sama dengan ane:

Yang ditakutkan adalah nanti kalau aset-aset BUMN ini dijadikan kolateral buat mengambil utang super besar dari asing, ya makin ngeri aja ini Wakanda. Bisa ditebak loh nanti utang tersebut mau membiayai apa, uhuk IKN. Cuma ya itu cuma penerawangan ane saja

Jadi ada indikasi mau ngutang, menerbitkan obligasi, atau intinya menjadikan aset Danantara sebagai kolateral. Dan benar kata dia kalau yang dibentuk harusnya bukan super holding tapi SPV (lebih lengkap banyak di Youtube).

[aylabadia05]

<snip>

Dalam situasi seperti ini, kehadiran DANANTARA seharusnya menjadi angin segar, solusi nyata, bukan sekadar konsep di atas kertas. Sebab sejak awal, program ini disebut-sebut sebagai jawaban strategis pemerintah untuk mengelola aset negara secara optimal dan berdampak langsung pada pembangunan dan kesejahteraan rakyat. Namun pada kenyataannya, hingga kini, langkah konkret yang menunjukkan bagaimana DANANTARA menjawab berbagai permasalahan tersebut belum terlihat jelas bagaimana langkahnya

Kita perlu melakukan support dengan konsep DANANTARA selama tujuannya bagus yang bisa memberikan dampak yang bagus demi kemajuan ekonomi Indonesia.
Ditengah problematika tarif pajak yang diumumkan Trump, DANANTARA ini juga ada dampaknya walau dari sisi mana harus dinilai. Nanti setelah jeda waktu dari yang telah diumumkan dapat dilihat dan dianalisa sendiri.

Bagi saya, hal yang paling penting dari DANANTARA ini adalah pengelolaan dan visinya yang tidak tertulis karena ini bukan hanya omongan semata, tapi sudah ada contoh yang bisa diangkat untuk dijadikan pelajaran yaitu Jiwasraya.

[retreat]

Tujuan di bentuknya Danantara memang untuk meningkatkan perekonomian Indonesia dan jika melihat dari yang diuraikan ada banyak manfaat yang bisa di terima oleh masyarakat dengan di bentukanya Danantara namun kembali lagi bahwa negara kita merupakan negara korup sehingga banyak yang meragukan kalau tujuan dari Danantara bisa terealisasikan dan termsuk saya juga sama dengan anda, meragukan program ini jadi saya pikir kita tidak perlu menunggu lebih lama untuk pembuktian kalau Danantara akan gagal apalagi biaya cukup besar di dalamnya yang memungkinkan untuk bisa di korupsi sehingga ini mutlak akan menjadi ladang baru untuk korupsi para penguasa di negara kita bukan untuk merealisasikan tujuan tujuan mereka yang membantu masyarakat meningkatkan perekonomian.

Saya kira itu adalah hal yang wajar jika orang meragukan program ini karena dari awal dibentuknya program ini sudah memunculkan kontroversi, seperti struktur kepengurusan yang berisikan orang-orang terdekat pemerintah, minim pengawasan, minim transparansi dan tidak akuntabel. Hal-hal ini menjadi masalah yang membuat banyak orang mempertanyakan program ini dan munculnya masalah potensi korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan pada tubuh DANANTARA.

Padahal jika saja program ini dikelola dengan orang-orang yang tepat, diawasi oleh banyak pihak dan lembaga pemerintah dan non-pemerintah, ini akan membuat badan pengelola investasi ini akan lebih transparan, bertanggung jawab, dan lebih bermanfaat serta menjadi nilai tambah bagi ekonomi Indonesia, namun setelah melihat pengelolaan DANANTARA saat ini saya skeptis terhadap hal tersebut.

[topbitcoin]

Sedikit diluar konteks tentang pembahasan Danantara tetapi karena memang saya ingin membahas ini dan ingin tahu pendapat agan-agan semua jadi saya membahas ini di utas yang masih berhubungan.

Saya baru membaca sebuah berita dimana COO Danantara, Dony Oskaria memberikan sebuah intruksi atau lebih tepatnya larangan mungkin ya, dimana dikatakan bahwa pejabat BUMN dilarang main golf di waktu kerja atau di hari kerja.

berikut kutipan statementnya

"Saya tidak suka direksi yang menghabiskan waktu bermain golf di hari kerja, karena itu memberikan persepsi buruk kepada masyarakat, dan juga saya tidak ingin istri direksi terlibat dalam urusan kantor, seperti menentukan dekorasi atau acara, karena kantor bukan warisan keluarga,"

Ini sebenarnya cukup nyeleneh bagi saya karena secara tidak langsung berarti sebelumnya para pejabat yang kita hormati ini sering kedapatan bermain golf di waktu kerja. Secara logika begitu kan?
Mereka yang memang ditugaskan sebagai pengelola usaha milik negara dan digaji dari negara yang berasal dari rakyat tetapi menghabiskan waktu kerjanya untuk main golf. Ini adalah sesuatu hal yang membuat saya sekali lagi tertampar bahwa kita memang benar-benar berada di Indonesia dimana dari segi hukum, profesional kerja, SDM semuanya membuat ingin tertawa miris.

[Chikito]

Sedikit diluar konteks tentang pembahasan Danantara tetapi karena memang saya ingin membahas ini dan ingin tahu pendapat agan-agan semua jadi saya membahas ini di utas yang masih berhubungan.

Saya baru membaca sebuah berita dimana COO Danantara, Dony Oskaria memberikan sebuah intruksi atau lebih tepatnya larangan mungkin ya, dimana dikatakan bahwa pejabat BUMN dilarang main golf di waktu kerja atau di hari kerja.

berikut kutipan statementnya

"Saya tidak suka direksi yang menghabiskan waktu bermain golf di hari kerja, karena itu memberikan persepsi buruk kepada masyarakat, dan juga saya tidak ingin istri direksi terlibat dalam urusan kantor, seperti menentukan dekorasi atau acara, karena kantor bukan warisan keluarga,"

Ini sebenarnya cukup nyeleneh bagi saya karena secara tidak langsung berarti sebelumnya para pejabat yang kita hormati ini sering kedapatan bermain golf di waktu kerja. Secara logika begitu kan?
Mereka yang memang ditugaskan sebagai pengelola usaha milik negara dan digaji dari negara yang berasal dari rakyat tetapi menghabiskan waktu kerjanya untuk main golf. Ini adalah sesuatu hal yang membuat saya sekali lagi tertampar bahwa kita memang benar-benar berada di Indonesia dimana dari segi hukum, profesional kerja, SDM semuanya membuat ingin tertawa miris.

Mereka sebenarnya bukan sekedar main golf, tapi juga ngelobi atau istilahnya pendekatan rekan kerja demi berinvestasi. Saya punya teman pejabat BUMN, dia sering main golf jika ada investor asing datang dari luar negeri. Nah, karena rekan kerja ini datangnya sering di jam atau hari kerja, terpaksa lah sambutannya itu main golf di hari kerja untuk lanjut makan siang. Kalau pun di hari libur, rekan kerja asing ini gak mau diajak golf, lebih sering ngabisin waktu di bali, di pantai.

Ya kalau konteksnya sekedar main, atau tanpa ada embel2 bisnis, memang sebaiknya dilarang, pekerjaan apa pun itu sih, gak hanya pejabat BUMN, tapi juga PNS, karyawan pabrik, wartawan, dll, jangankan main golf, main ke mall, atau makan di kantin di waktu kerja kan gak boleh.

[maydna]

Saya menilai proyek Danantara itu bagus dengan visi dan misinya. Tapi selama ada kepentingan tertentu dari elit politik yang malah nantinya melenceng dari visi dan misinya, proyek itu tidak bisa berjalan dengan semestinya. Pasti ada sesuatu yang akan disembunyikan dari publik. Perubahan ini diperlukan apalagi untuk para personal yang ditugaskan mengerjakan proyeknya. Selama para pejabat di Danantara benar-benar serius menjalankan proyeknya, proyek itu bisa memberikan perubahan yang signifikan untuk negara dan kemandirian ataupun ketergantungan dari negara lain bisa berkuran. Jadi lebih kemandiriannya untuk di masa depannya.

[mu_enrico]

Ketika buku (aset, utang, opit) BUMN dikonsolidasi bukan berarti langsung serta merta kaya dan tidak butuh modal asing. Memang secara teori kekuatan finansial bisa disatukan untuk membiayai mega proyek, tapi ya tergantung budget juga. Yang ditakutkan adalah nanti kalau aset-aset BUMN ini dijadikan kolateral buat mengambil utang super besar dari asing, ya makin ngeri aja ini Wakanda. Bisa ditebak loh nanti utang tersebut mau membiayai apa, uhuk IKN. Cuma ya itu cuma penerawangan ane saja

Beneran terjadi guys!

https://www.tempo.co/ekonomi/utang-tanpa-jaminan-danantara-2050701

Jadi DANANTARA ini dipakai ngutang ke negara lain. Sejak diluncurkan mereka sudah dapat USD 10 milyar! Sukses guys! Dan katanya tidak pakai jaminan (keknya belum aja IMO). Anehnya para anggota DPR kaget dengan berita ini, padahal ane sudah bilang dari Februari loh

[bangjoe]

Ketika buku (aset, utang, opit) BUMN dikonsolidasi bukan berarti langsung serta merta kaya dan tidak butuh modal asing. Memang secara teori kekuatan finansial bisa disatukan untuk membiayai mega proyek, tapi ya tergantung budget juga. Yang ditakutkan adalah nanti kalau aset-aset BUMN ini dijadikan kolateral buat mengambil utang super besar dari asing, ya makin ngeri aja ini Wakanda. Bisa ditebak loh nanti utang tersebut mau membiayai apa, uhuk IKN. Cuma ya itu cuma penerawangan ane saja

Beneran terjadi guys!

https://www.tempo.co/ekonomi/utang-tanpa-jaminan-danantara-2050701

Jadi DANANTARA ini dipakai ngutang ke negara lain. Sejak diluncurkan mereka sudah dapat USD 10 milyar! Sukses guys! Dan katanya tidak pakai jaminan (keknya belum aja IMO). Anehnya para anggota DPR kaget dengan berita ini, padahal ane sudah bilang dari Februari loh

Secara logika orang seperti aneh bahwa level selanjutnya adalah di jadikan sebagai jaminan, ane setuju dengan ucapan agan tentang ini, bagaimanapun pemberi pinjaman memerlukan jaminan untuk mengantisipasi kemungkinan yang buruk jika si peminjam tidak sanggup membayar.

Agan perlu lebih dekat dengan DPR untuk membicarakan hal ini, suara kita nyaring di media sosial jika tidak viral tidak akan di dengar sedikitpun mass.

[topbitcoin]

Sedikit diluar konteks tentang pembahasan Danantara tetapi karena memang saya ingin membahas ini dan ingin tahu pendapat agan-agan semua jadi saya membahas ini di utas yang masih berhubungan.

Saya baru membaca sebuah berita dimana COO Danantara, Dony Oskaria memberikan sebuah intruksi atau lebih tepatnya larangan mungkin ya, dimana dikatakan bahwa pejabat BUMN dilarang main golf di waktu kerja atau di hari kerja.

berikut kutipan statementnya

"Saya tidak suka direksi yang menghabiskan waktu bermain golf di hari kerja, karena itu memberikan persepsi buruk kepada masyarakat, dan juga saya tidak ingin istri direksi terlibat dalam urusan kantor, seperti menentukan dekorasi atau acara, karena kantor bukan warisan keluarga,"

Ini sebenarnya cukup nyeleneh bagi saya karena secara tidak langsung berarti sebelumnya para pejabat yang kita hormati ini sering kedapatan bermain golf di waktu kerja. Secara logika begitu kan?
Mereka yang memang ditugaskan sebagai pengelola usaha milik negara dan digaji dari negara yang berasal dari rakyat tetapi menghabiskan waktu kerjanya untuk main golf. Ini adalah sesuatu hal yang membuat saya sekali lagi tertampar bahwa kita memang benar-benar berada di Indonesia dimana dari segi hukum, profesional kerja, SDM semuanya membuat ingin tertawa miris.

Mereka sebenarnya bukan sekedar main golf, tapi juga ngelobi atau istilahnya pendekatan rekan kerja demi berinvestasi. Saya punya teman pejabat BUMN, dia sering main golf jika ada investor asing datang dari luar negeri. Nah, karena rekan kerja ini datangnya sering di jam atau hari kerja, terpaksa lah sambutannya itu main golf di hari kerja untuk lanjut makan siang. Kalau pun di hari libur, rekan kerja asing ini gak mau diajak golf, lebih sering ngabisin waktu di bali, di pantai.

Ya kalau konteksnya sekedar main, atau tanpa ada embel2 bisnis, memang sebaiknya dilarang, pekerjaan apa pun itu sih, gak hanya pejabat BUMN, tapi juga PNS, karyawan pabrik, wartawan, dll, jangankan main golf, main ke mall, atau makan di kantin di waktu kerja kan gak boleh.

Mungkin ini bisa dijadikan alasan tetapi tentu saja melihat dari sifat kejujuran para pegawai di negeri kita ini sifatnya menyeluruh termasuk dengan pegawai BUMN, ASN atau bahkan apapun itu maka jelas hal seperti ini pasti akan dijadikan sebagai alasan karena memang ada beberapa dari mereka yang jujur dimana main golf itu hanya dijadikan sebagai wadah untuk melobi para investor tetapi disisi lain tentu kita pasti curiga banyak sekali hal yang bisa saja terjadi disini termasuk dengan alasan bermain golf untuk mendapatkan tanda tangan investor justru disalah gunakan untuk keperluan pribadi.

Katakanlah saya cukup awam dengan hal-hal yang bersifat mewah seperti ini tetapi melihat dari situasi yang ada untuk kacamata kaum mendang-mending seperti saya maka memang ada beberapa hal yang sedikit mengganjal pada akhinrya.
Tidak ingin suudzon dengan mereka yang memang melakukan tugasnya dengan baik tapi gimana ya mas ketika berbicara tentang para pejabat dinegara kita justru bawaan nya suka negative thingking wkwkwk

[mu_enrico]

Agan perlu lebih dekat dengan DPR untuk membicarakan hal ini, suara kita nyaring di media sosial jika tidak viral tidak akan di dengar sedikitpun mass.

Dukung ane jadi anggota DPR gan wkw, tapi tugas ane kan cuma membacot di internet, ya kalau ada yang dengar -> melakukan kajian ulang -> viral, berarti misi ane sudah terpenuhi. Influencer besar itu ada tim untuk mengintip diskusi di internet, ya siapa tau tema ini bisa diangkat.

Tidak ingin suudzon dengan mereka yang memang melakukan tugasnya dengan baik tapi gimana ya mas ketika berbicara tentang para pejabat dinegara kita justru bawaan nya suka negative thingking wkwkwk

Betul, karena DANANTARA kalau dikelola dengan baik tentu bisa jadi hal yang positif. Tetapi permasalahannya ketika pejabat/pengelola Konoha itu sudah terbukti dan teruji tidak becus kerja, kita tidak bisa berprasangka positif terkait apa saja yang mereka kerjakan. Makanya tiap ada kebijakan baru pasti yang muncul kecurigaan dan prasangka buruk.