Program Makan Siang Gratis Dimulai

[Ryu_Ar1]

Ngomong2 soal kasus keracunan MBG, salah satu mentri konoha yang membidangi pangan mengeluarkan statement bahwa bisa jadi keracunan itu bukan karena kesalahan dalam mengolah makanannya tapi karena siswanya saja yang belum terbiasa. Beliaunya mencontohkan dirinya sendiri kalo dulu beliau diare setelah minim susu. Mantap ga tuh? Saya heran dengan orang2 yang katanya mentri ini, kenapa tahun ini banyak sekali statement2 yang intinya hanyalah pembelaan diri, merasa udah melakukan yang terbaik dan malah menyalahkan rakyatnya (aka korban). Dengan dalil bahwa pengawasan MBG itu sudah sangat ketat dari setiap prosesnya, maka dia bisa seenaknya bilang bahwa penyebab keracunan hanya karena siswa belum terbiasa.
Ini maksudnya belum terbiasa apa sih? Apakah sang mentri ini menilai bahwa yang keracunan itu sama sekali belum pernah makan makanan yang bergizi selama hidupnya? Emangnya sebergizi apa sih makanan dari MBG itu, sespesial apa sih makanan dari MBG itu kok bisa2nya bilang anak2 belum terbiasa dengan makanannya.

Bukan negara kita namanya jika pada akhirnya para menteri atau mereka yang memiliki jabatan terkesan asal ketika memberikan statement karena hal seperti ini harusnya bukan hal yang baru, kita pernah melihat kasus sebelumnya dimana ketika harga naik termasuk dari pangan kita disuruh ganti makan ke ubi, atau mungkin kasus nyeleneh dimana kejaksaan terbakar hebat yang menghanguskan BB untuk mega korupsi karena rokok dan banyak lagi alasan nyeleneh bahkan terkesan tidak dipikir dulu itu sudah menjadi hal lumrah di negara kita.
Itulah ketika mentri yang memang etika dan hanya mementingkan diri sendiri ketika diberikan ruang untuk membuat seolah-olah mereka pintar maka jawaban absurd yang akan di dapat.

sebelumnya di tempat saya meskipun ramai MBG tetapi masih belum ada dampak yang terasa ataupun makanan yang diberikan pun belum ada dan hari ini dimulai serentak untuk 1 kecamatan di tempat saya diberikan MBG dari TK sampai SMA. Tidak tahu bagaimana bentukan makanannya apakah sama atau tidak tetapi untuk SMA seperti ini.



Saya dapat ini dari salah satu rekan saya di snap wangsap nya yang kebetulan dia adalah guru di salah satu SMA.

[panjul07]

sebelumnya di tempat saya meskipun ramai MBG tetapi masih belum ada dampak yang terasa ataupun makanan yang diberikan pun belum ada dan hari ini dimulai serentak untuk 1 kecamatan di tempat saya diberikan MBG dari TK sampai SMA. Tidak tahu bagaimana bentukan makanannya apakah sama atau tidak tetapi untuk SMA seperti ini.



Saya dapat ini dari salah satu rekan saya di snap wangsap nya yang kebetulan dia adalah guru di salah satu SMA.

Katanya kan menu MBG itu menyesuaikan dengan siapa penerimanya karena menyesuaikan dengan kebutuhan gizi penerimanya.
Tapi kalo dilihat dari gambar yang sampean share disini yang mana itu adalah buat anak SMA, kemungkinan besar ya menu MBG itu sama semua buat TK-SMA asal dari daerah yang sama (atau lingkup lebih kecil lagi dari dapur MBG yg sama).
Fakta dilapangan bagaimana ya ane juga kurang tahu wkwkwk, mau sama atau beda asalkan itu emang diolah secara baik untuk menghindari hal2 yang tidak diinginkan sih buat ane fine2 aja.
Tapi tentunya akan lebih baik jika memang menu MBG itu menyesuikan dengan kebutuhan penerimanya karena pastinya kebutuhan anak TK-SD beda dengan kebutuhan anak SMP-SMA.

[moneystery]

Ngomong2 soal kasus keracunan MBG, salah satu mentri konoha yang membidangi pangan mengeluarkan statement bahwa bisa jadi keracunan itu bukan karena kesalahan dalam mengolah makanannya tapi karena siswanya saja yang belum terbiasa. Beliaunya mencontohkan dirinya sendiri kalo dulu beliau diare setelah minim susu. Mantap ga tuh? Saya heran dengan orang2 yang katanya mentri ini, kenapa tahun ini banyak sekali statement2 yang intinya hanyalah pembelaan diri, merasa udah melakukan yang terbaik dan malah menyalahkan rakyatnya (aka korban). Dengan dalil bahwa pengawasan MBG itu sudah sangat ketat dari setiap prosesnya, maka dia bisa seenaknya bilang bahwa penyebab keracunan hanya karena siswa belum terbiasa.
Ini maksudnya belum terbiasa apa sih? Apakah sang mentri ini menilai bahwa yang keracunan itu sama sekali belum pernah makan makanan yang bergizi selama hidupnya? Emangnya sebergizi apa sih makanan dari MBG itu, sespesial apa sih makanan dari MBG itu kok bisa2nya bilang anak2 belum terbiasa dengan makanannya.

Cukup disayangkan seorang menteri memberikan statement seperti ini, tapi begitulah si zulhas ini kan jadi menteri karena modal menjilat, jadi ya kualitasnya sesuai dengan apa yg dia omongin, sampah.

Karena logikanya jika itu 1 atau 2 orang siswa yg diare, itu mungkin saja soal mereka yg tidak cocok dengan makanannya, namun jika sudah mencapai ratusan siswa yg keracunan makanan ini sudah jelas kesalahan dari SPPG yg tidak baik dalam mengelola makanannya. Kemungkinan besar SPPG menyediakan makanan basi dan tidak layak konsumsi yg berakibat kepada ratusan siswa menjadi keracunan makanan.

Jadi dari hal ini saja saya skeptis sekali terhadap kualitas dari program ini, dan kemungkinan besar kasus-kasus serupa juga akan terjadi lagi, karena pemerintahnya sendiri saja sudah tone deaf dan merasa paling benar.


Btw ini kejadian lagi kasus keracunan makanan di Sleman, sekitar 137 siswa mengalami gangguan pencernaan dan muntah usai menyantap MBG dan sudah dirawat di RS. Ini sudah kejadian kali kedua di Sleman saja. Jadi masih mau bilang ini soal siswa yg belum terbiasa makan makanan bergizi? menteri tolol

[salad daging]

Cukup disayangkan seorang menteri memberikan statement seperti ini, tapi begitulah si zulhas ini kan jadi menteri karena modal menjilat, jadi ya kualitasnya sesuai dengan apa yg dia omongin, sampah.

Jangan kaget om karena memang kebanyakan menteri konoha ya begini ngomong statement enak nya aja, bahkan sekelas menteri masih ngomong sampai seperti ini memang kalau bicara tidak menggunakan logika asal ceplak aja.

Btw ini kejadian lagi kasus keracunan makanan di Sleman, sekitar 137 siswa mengalami gangguan pencernaan dan muntah usai menyantap MBG dan sudah dirawat di RS. Ini sudah kejadian kali kedua di Sleman saja. Jadi masih mau bilang ini soal siswa yg belum terbiasa makan makanan bergizi? menteri tolol

Kalau masih banyak yang keracunan apalagi hingga ratusan ini apakah ini masih bisa di bilang pantas di sebut makanan bergizi? Kalau bergizi tidak mungkin keracunan dong? Jadi saya tidak mengerti bagaimana tender sebagai penyedia makanan gratis apakah itu bener bergizi atau memang sudah ada racun nya sama banyak keracunan gini, dan melihat di beberapa postingan tentang poto makan MBG memang masih tidak layak, bahkan katanya banyak makanan basi, jadi pantas banyak keracunan.

[traderethereum]

Btw ini kejadian lagi kasus keracunan makanan di Sleman, sekitar 137 siswa mengalami gangguan pencernaan dan muntah usai menyantap MBG dan sudah dirawat di RS. Ini sudah kejadian kali kedua di Sleman saja. Jadi masih mau bilang ini soal siswa yg belum terbiasa makan makanan bergizi? menteri tolol

Kalau masih banyak yang keracunan apalagi hingga ratusan ini apakah ini masih bisa di bilang pantas di sebut makanan bergizi? Kalau bergizi tidak mungkin keracunan dong? Jadi saya tidak mengerti bagaimana tender sebagai penyedia makanan gratis apakah itu bener bergizi atau memang sudah ada racun nya sama banyak keracunan gini, dan melihat di beberapa postingan tentang poto makan MBG memang masih tidak layak, bahkan katanya banyak makanan basi, jadi pantas banyak keracunan.

Bagi mereka, itu masih merupakan makanan bergizi kekeke tapi bagi siswa-siswi di sekolah, itu belum tentu bergizi. Entah kenapa saya lebih suka dengan apa yang disiapkan oleh ibu-ibu siswa-siswi itu dari rumah yaitu bekal yang dibawa dari rumah. Itu sudah pasti bergizi dan sehat karena seorang ibu pasti akan melakukan yang terbaik untuk anak-anaknya.

Saya juga membaca berita tentang kasus keracunan di Sleman (terjadi lagi ). Coba saja para pejabat itu mau mencicipi makanan itu atau ada sidak ke sekolah yang menerima MBGnya dan ikut makan bersama siswa-siswinya, kira-kira ada kasus keracunan lagi tidak ya? Tapi kalau sudah ada woro-woro mau ke sekolah tertentu untuk ikut makan siang dengan menu MBGnya, ya bukan sidak namanya ya kekeke

[Nahl]

Cukup disayangkan seorang menteri memberikan statement seperti ini, tapi begitulah si zulhas ini kan jadi menteri karena modal menjilat, jadi ya kualitasnya sesuai dengan apa yg dia omongin, sampah.

Jangan kaget om karena memang kebanyakan menteri konoha ya begini ngomong statement enak nya aja, bahkan sekelas menteri masih ngomong sampai seperti ini memang kalau bicara tidak menggunakan logika asal ceplak aja.

Btw ini kejadian lagi kasus keracunan makanan di Sleman, sekitar 137 siswa mengalami gangguan pencernaan dan muntah usai menyantap MBG dan sudah dirawat di RS. Ini sudah kejadian kali kedua di Sleman saja. Jadi masih mau bilang ini soal siswa yg belum terbiasa makan makanan bergizi? menteri tolol

Kalau masih banyak yang keracunan apalagi hingga ratusan ini apakah ini masih bisa di bilang pantas di sebut makanan bergizi? Kalau bergizi tidak mungkin keracunan dong? Jadi saya tidak mengerti bagaimana tender sebagai penyedia makanan gratis apakah itu bener bergizi atau memang sudah ada racun nya sama banyak keracunan gini, dan melihat di beberapa postingan tentang poto makan MBG memang masih tidak layak, bahkan katanya banyak makanan basi, jadi pantas banyak keracunan.

Kalau berbicara masalah makanan bergizi makan cuma pakai tempe tahu atau cuma telur itu juga termasuk makanan bergizi gan, cuma memang masalahnya quality control untuk penyedia layanan ini memang harus ditingkatkan dan salah satu penyakit dari warga kita ini selalu mencari keuntungan yang berlebih yang akhirnya mereka mengabaikan kualitas dari bahan tertentu yang berakibat keracunan tetapi ini cuma asumsi saya saja dan bisa saja penyebabnya bukan daripada hal tersebut

Dan kalau saya lihat program makan gratis ini banyak sekali kendalanya dari keracunan makanan sampai rasa makanan yang tidak enak dan program ini pula mempunyai potensi besar sebagai alat korupsi tetapi untuk kejadian keracunan makanan tersebut apalagi jika terbukti human error saya rasa pemerintah harus mengambil tindakan tegas dan bisa saja vendor tersebut dihentikan tendernya

[KeenanEl19]

Bagi mereka, itu masih merupakan makanan bergizi kekeke tapi bagi siswa-siswi di sekolah, itu belum tentu bergizi. Entah kenapa saya lebih suka dengan apa yang disiapkan oleh ibu-ibu siswa-siswi itu dari rumah yaitu bekal yang dibawa dari rumah. Itu sudah pasti bergizi dan sehat karena seorang ibu pasti akan melakukan yang terbaik untuk anak-anaknya.

Saya juga membaca berita tentang kasus keracunan di Sleman (terjadi lagi ). Coba saja para pejabat itu mau mencicipi makanan itu atau ada sidak ke sekolah yang menerima MBGnya dan ikut makan bersama siswa-siswinya, kira-kira ada kasus keracunan lagi tidak ya? Tapi kalau sudah ada woro-woro mau ke sekolah tertentu untuk ikut makan siang dengan menu MBGnya, ya bukan sidak namanya ya kekeke

Setau saya sih ya dari anak-anak yang mendapatkan program ini mereka mengatakan ini tidak begitu enak, dengan lauk pauknya pun tidak ada rasanya dan mereka mengatakan kalau memang di satu sekolah sini banyak yang tidak menyukainya juga. Dan kalau memang para orang tua siswa-siswi tau tentang hal ini mungkin mereka pun lebih baik akan menyiapkan bekal untuk anaknya dari pada harus memakan makanan yang tidak ada rasanya setiap hari.

Saya pikir program ini tidak akan bisa bertahan lama, lagipula saya pikir memang kebanyakan siswa tidak menyukainya. Dengan yang anda bilang pemerintah atau pejabat itu sidak atau harus mencoba saya rasa itu masuk akal untuk dilakukan, tapti sepertinya ini tidak akan terjadi.

[pancelot]

program makan siang gratis dilaksanakan perdana hari ini dengan mengoperasikan sekitar 190 satuan pemenuhan pelayanan gizi atau setingkat dapur. untuk menu yg disediakan antara lain adalah nasi putih, buah, tahu, dan sayur sebagai makanan mereka. siswa-siswi menyambut baik program ini karena mereka bisa menabung uang jajan, mendapatkan lauk makanan yg lebih baik, dan tidak perlu mengeluarkan uang lagi untuk makan siang. rencananya sendiri pemerintah akan secara berkala mengoperasikan SPPG sampai mencapai target 5000 SPPG dalam tahun ini.

pada hari pertama program ini masih ada beberapa hal yg menjadi koreksi bagi pemerintah.

• pertama ada beberapa lauk yg tidak dimakan siswa, misalnya ayam terlalu keras, sayur yg mentah, dsb, hal ini menyebabkan beberapa siswa tidak menghabiskan makan siang yg mereka dapatkan.
• kedua, soal dapur yg wajib dipantau penuh oleh pemerintah, karena ini berkaitan dengan kebersihan dari makanan yg diterima oleh siswa.
• ketiga, soal mitra dapur yg perlu mengeluarkan modal dahulu sebelum mereka menyediakan makan siang, jangan sampai pemerintah menahan duit terlalu lama sehingga menyebabkan modal mitra tersendat.
• keempat, soal pendistribusian yg masih melibatkan TNI, pemerintah harusnya mulai memikirkan bagaimana sistem pendistribusian kedepannya, apakah via ojol atau melalui mitra yg ditunjuk.
• kelima, bahan-bahan untuk menu makan siang kebanyakan masih di import dari negara lain, pemerintah bisa mempertimbangkan menggunakan produk dalam negeri secara bertahap untuk bisa memajukan petani sekitar.
• keenam, potensi korupsi dalam program tender atau penyediaan makanan kepada siswa, pemerintah harus melakukan pengawasan menyeluruh agar potensi korupsi dalam program ini bisa diminimalisir.

semoga kiranya program makan siang ini menjadi program yg baik bagi siswa-siswi indonesia kedepannya.


source: https://news.detik.com/berita/d-7720349/serba-serbi-hari-pertama-makan-bergizi-gratis

saya ingin memberikan analisa saya tentang ini, MBG ini presiden prabowo subianto mengalokasikan anggaran untuk 335 Triliun dari APBN untuk tahun 2026 https://www.tempo.co/politik/prabowo-naikkan-anggaran-makan-bergizi-gratis-jadi-rp-335-triliun-tahun-depan-2059245   saya merasa angka yang sangat fantastis, mengingat regulasinya yang belum rampung sepenuhnya,,

menurut beberapa sumber yang saya ketahui dan saya baca juga, untuk porsi makanan itu seharga Rp.15.000,- dengan pembagian (Rp.10.000 Makanan, Rp. 2.000 Sewa Tempat, Rp.3000 operasional) ini contoh media yang memberitakan https://www.antaranews.com/berita/4834281/ombudsman-ri-sebut-mitra-masih-bisa-untung-rp2000-per-porsi-mbg?utm_
di satu sisi, SPPG/ dapur yang mengolah itu, di bebaskan siapa saja bisa membuat dengan syarat harus berupa yayasan yang mengajukan kerjasama dengan BGN (Badan Gizi Nasional), dengan persyaratan per SPPG minimal bisa buat 3000 Porsi perhari, dengan demikian maka 1 SPPG itu mengolah anggara Rp. 45.000.000 sehari, dimana angka yang di dapatkan itu dari 3000 porsi x 15.000.
di perfektif lain saya menilai, program ini merupakan ajang bisnis dan rawan korupsi, sebagai contoh saya katakan, namun saya hendak diclaimer terlebih dahulu, ini hanya asumsi pribadi saya, tanpa ada menyudutkan pihak manapun, kita bisa baca berita ini https://tribratanews.polri.go.id/blog/nasional-3/kapolri-resmikan-28-sppg-pemenuhan-gizi-terpenuhi-dan-buka-lapangan-pekerjaan-90139

saya menilai apa urusan kepolisian terhadap pemenuhin gizi masyarkat, dengan demikian ketika kepolisian membuka SPPG berarti menerima anggaran yang sangat fantastis untuk setiap SPPG nya, di luar anggaran kepolisian yang sudah ada sebelumnya, padahal itu bukan merupakan tupoksinya sendiri,, nah jika kawan-kawan sekalian searching di internet juga banyak lembaga pemerintah yang membuat SPPG sendiri,,
di sisi lain, baik itu spesifikasi bangunan, jumlah pekerja, bahan baku dll, sudah di atur, nah ketika kepolisian contohnya tadi membuat itu semua, anggaran darimana mereka membangun, mengingat alokasi anggaran mereka sudah ada posnya masing-masing. sekali lagi ini hanya argumen pribadi saya terkait ini,,

seharusnya ketika program ini diluncurkan pemerintah dalam hal ini BGN (Badan Gizi Nasional) harus merampungkan segala macam bentuk regulasi-regulasi untuk pemenuhan program ini.

[panjul07]

Btw ini kejadian lagi kasus keracunan makanan di Sleman, sekitar 137 siswa mengalami gangguan pencernaan dan muntah usai menyantap MBG dan sudah dirawat di RS. Ini sudah kejadian kali kedua di Sleman saja. Jadi masih mau bilang ini soal siswa yg belum terbiasa makan makanan bergizi? menteri tolol

Betul ini kejadian lagi dan menurut data, udah lebih dari 1000 siswa keracunan hanya dalam bulan ini di Kab Sleman padahal di Sleman sendiri kebanyakan sekolah baru menerima MBG dari awal bulan ini.
Ya begitulah kualitas mentri konoha, bagaimana pun selalu coba cari kambing hitam dan tidak mau introspeksi diri, tapi ini emang parah sih sampe bilang belum terbiasa dengan makanannya, sama aja malah nyalahin korbannya.
Emang seistimewa apa sih makanan yg dibuat dapur MBG sehingga bisa bilang belum terbiasa?? Dari kebanyakan yg ane liat, menu makanannya juga cuma menu makanan pada umumnya yang biasa dimakan siswa sehari2nya.
Ada juga liat menu MBG yg isinya burger yang ane yakin itu dagingnya pasti ya cuma yg model frozen murahan itu, dimana bergizinya makanan2 seperti itu?

[@nn@_pen9]

Bagi mereka, itu masih merupakan makanan bergizi kekeke tapi bagi siswa-siswi di sekolah, itu belum tentu bergizi. Entah kenapa saya lebih suka dengan apa yang disiapkan oleh ibu-ibu siswa-siswi itu dari rumah yaitu bekal yang dibawa dari rumah. Itu sudah pasti bergizi dan sehat karena seorang ibu pasti akan melakukan yang terbaik untuk anak-anaknya.

Saya juga membaca berita tentang kasus keracunan di Sleman (terjadi lagi ). Coba saja para pejabat itu mau mencicipi makanan itu atau ada sidak ke sekolah yang menerima MBGnya dan ikut makan bersama siswa-siswinya, kira-kira ada kasus keracunan lagi tidak ya? Tapi kalau sudah ada woro-woro mau ke sekolah tertentu untuk ikut makan siang dengan menu MBGnya, ya bukan sidak namanya ya kekeke

Setau saya sih ya dari anak-anak yang mendapatkan program ini mereka mengatakan ini tidak begitu enak, dengan lauk pauknya pun tidak ada rasanya dan mereka mengatakan kalau memang di satu sekolah sini banyak yang tidak menyukainya juga. Dan kalau memang para orang tua siswa-siswi tau tentang hal ini mungkin mereka pun lebih baik akan menyiapkan bekal untuk anaknya dari pada harus memakan makanan yang tidak ada rasanya setiap hari.

Saya pikir program ini tidak akan bisa bertahan lama, lagipula saya pikir memang kebanyakan siswa tidak menyukainya. Dengan yang anda bilang pemerintah atau pejabat itu sidak atau harus mencoba saya rasa itu masuk akal untuk dilakukan, tapti sepertinya ini tidak akan terjadi.

Tidak mungkin program ini berhenti di tengah jalan, ini program andalan wowo waktu kampanye, jika porgram ini tidak bertahan lama seperti anda katakan di atas berarti dia gagal dalam program ini. Kalau memang ada keluhan dari anak muridnya seharusnya pihak sekolah memberitahu secepatnya dengan pihak penyelenggara program atau dinas terkait agar masalah tersebut bisa segera ditindaklanjuti. Komunikasi yang instens dan cepat atau terbuka sangat penting supaya perbaikan bisa dilakukan dengan sesegera mungkin, sehingga kualitas makanan dapat ditingkatkan dan siswa merasa nyaman serta senang dengan program tersebut.

[moneystery]

Tidak henti-hentinya kasus keracunan MBG terjadi... kali ini keracunan MBG terjadi di Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu dengan korban mencapai 467 siswa, saking banyaknya jumlah korban akibat keracunan ini, kejadian ini ditetapkan sebagai kejadian luar biasa atau KLB. Dalam hal ini BGN mengatakan bahwa mereka kecolongan dan meminta maaf yang sebesar-besarnya atas terjadinya kejadian ini.
Sedangkan para korban terdampak yang tadinya dirawat di rumah sakit, kondisinya sudah membaik dan telah seluruhnya dipulangkan ke rumah pada hari minggu kemarin.

Setelah kejadian ini BGN bengkulu mengatakan bahwa mereka akan mengevaluasi kinerja mereka dan akan melakukan pengawasan yg lebih ketat lagi terkait dengan penyaluran MBG kepada para siswa.

[Bitinity]

Tidak mungkin program ini berhenti di tengah jalan, ini program andalan wowo waktu kampanye, jika porgram ini tidak bertahan lama seperti anda katakan di atas berarti dia gagal dalam program ini. Kalau memang ada keluhan dari anak muridnya seharusnya pihak sekolah memberitahu secepatnya dengan pihak penyelenggara program atau dinas terkait agar masalah tersebut bisa segera ditindaklanjuti. Komunikasi yang instens dan cepat atau terbuka sangat penting supaya perbaikan bisa dilakukan dengan sesegera mungkin, sehingga kualitas makanan dapat ditingkatkan dan siswa merasa nyaman serta senang dengan program tersebut.

Sebenarnya sih mungkin2 saja asal Presiden punya keberanian untuk itu, kalau dihentikan dengan alasan yang tepat dan anggaran dialihkan untuk hal yang lebih baik, saya rasa sih rakyat bisa menerima keputusan itu dan ga akan ngungkit soal janji kampanye. Atau mungkin bisa diubah programnya, berikan aja uangnya ke orang tua biar orang tua yang menyediakan makanan bergizi tersebut keanaknya sebagai bekal makan siang. Tentunya ini nanti sifatnya jadi wajib, setiap anak harus membawa bekal setiap hari dan dicatat pihak sekolah biar penyaluran dana emang benar2 dipakai orang tua untuk membuatkan makan siang gratis. Atau berikan saja dananya langsung ke sekolah, biar sekolah yang mengatur makan siang siswanya, ntah mau dipakai sistem sekolah membayar orang untuk memasak atau mungkin dari pihak sekolah sendiri bisa menyiapkannya bersama2 jadi masakan bisa lebih fresh tanpa nunggu dari dapur MBG yang mungkin sudah dimasak dari pagi, trus dipacking dan masih juga dipengiriman yang mungkin agak jauh.

[traderethereum]

Bagi mereka, itu masih merupakan makanan bergizi kekeke tapi bagi siswa-siswi di sekolah, itu belum tentu bergizi. Entah kenapa saya lebih suka dengan apa yang disiapkan oleh ibu-ibu siswa-siswi itu dari rumah yaitu bekal yang dibawa dari rumah. Itu sudah pasti bergizi dan sehat karena seorang ibu pasti akan melakukan yang terbaik untuk anak-anaknya.

Saya juga membaca berita tentang kasus keracunan di Sleman (terjadi lagi ). Coba saja para pejabat itu mau mencicipi makanan itu atau ada sidak ke sekolah yang menerima MBGnya dan ikut makan bersama siswa-siswinya, kira-kira ada kasus keracunan lagi tidak ya? Tapi kalau sudah ada woro-woro mau ke sekolah tertentu untuk ikut makan siang dengan menu MBGnya, ya bukan sidak namanya ya kekeke

Setau saya sih ya dari anak-anak yang mendapatkan program ini mereka mengatakan ini tidak begitu enak, dengan lauk pauknya pun tidak ada rasanya dan mereka mengatakan kalau memang di satu sekolah sini banyak yang tidak menyukainya juga. Dan kalau memang para orang tua siswa-siswi tau tentang hal ini mungkin mereka pun lebih baik akan menyiapkan bekal untuk anaknya dari pada harus memakan makanan yang tidak ada rasanya setiap hari.

Saya pikir program ini tidak akan bisa bertahan lama, lagipula saya pikir memang kebanyakan siswa tidak menyukainya. Dengan yang anda bilang pemerintah atau pejabat itu sidak atau harus mencoba saya rasa itu masuk akal untuk dilakukan, tapti sepertinya ini tidak akan terjadi.

Saya juga membaca beritanya yang mengatakan menu lauk pauknya tidak ada rasanya alias hambar. Biasanya anak-anak akan laporan ke orang tuanya tentang bagaimana rasanya. Dari situ, orang tua atau anak-anak bisa menyampaikan kepada guru-gurunya tentang menu MBG itu supaya guru-gurunya bisa berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memperbaikinya. Saya juga berpikir bahwa lebih baik orang tua yang menyiapkan bekal untuk anaknya. Itu akan lebih terjamin karena orang tua akan menyiapkan yang terbaik untuk anak-anaknya dan pastinya akan lebih sehat karena orang tua yang tahu tentang menunya.

Saya kurang tahu apakah program ini akan bertahan lama atau berhenti di tengah jalan. Apalagi saat ini belum semua sekolah di negara ini yang mendapatkan menu MBG nya. Tapi anggaran ini bisa membengkak lebih besar dari yang seharusnya apalagi jika kurang dikontrol penggunaan anggarannya.

[Jody.Drummer]

Saya juga membaca beritanya yang mengatakan menu lauk pauknya tidak ada rasanya alias hambar. Biasanya anak-anak akan laporan ke orang tuanya tentang bagaimana rasanya. Dari situ, orang tua atau anak-anak bisa menyampaikan kepada guru-gurunya tentang menu MBG itu supaya guru-gurunya bisa berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memperbaikinya. Saya juga berpikir bahwa lebih baik orang tua yang menyiapkan bekal untuk anaknya. Itu akan lebih terjamin karena orang tua akan menyiapkan yang terbaik untuk anak-anaknya dan pastinya akan lebih sehat karena orang tua yang tahu tentang menunya.

Saya kurang tahu apakah program ini akan bertahan lama atau berhenti di tengah jalan. Apalagi saat ini belum semua sekolah di negara ini yang mendapatkan menu MBG nya. Tapi anggaran ini bisa membengkak lebih besar dari yang seharusnya apalagi jika kurang dikontrol penggunaan anggarannya.

Selain dari itu, baru kemarin saya juga mendengar dari tetangga bahwa MBG semua basi, dan ini dikonfirmasi oleh banyak orang tua. Ini sangat disayangkan tentunya, jika seperti ini bukan gizi yang didapatkan akan tetapi racun, belum lagi berita tentang anak yang keracunan yang di duga karena MBG.
Ini adalah masalah baru yang harus diperbaiki tentu saja dan semoga ini bisa di evaluasi dan  jika perlu di kaji ulang. Masalahnya di kalangan bawah ini sangat terasa sekali, maksudnya anggaran yang diberikan tidak sedikit akan tetapi hasilnya belum sesuai dengan apa yang diharapkan.

[salad daging]

Setelah kejadian ini BGN bengkulu mengatakan bahwa mereka akan mengevaluasi kinerja mereka dan akan melakukan pengawasan yg lebih ketat lagi terkait dengan penyaluran MBG kepada para siswa.

Sudah tidak aneh kalau sudah ada kejadian korban keracunan maka akan di evaluasi menjadi lebih ketat lagi, lalu sebelumnya kemana saja sama ada korban keracunan begitu banyak?
Dan memang beginilah sering kali dimana pengawasan ketat di BGN akan di lakukan setelah ada korban dan sebelumnya mereka telah lalai, dan bersyukur tidak ada korban jiwa lalu bagaimana kalau ada yang meninggal?
Sekarang saya sudah mulai skeptis dengan program BGN bukan untuk mencerdaskan anak atau supaya sehat, melainkan lebih banyak kasus kejadiian keracunan dan ini hampri di banyak wilayah terjadi.