Program Makan Siang Gratis Dimulai

[moneystery]

program makan siang gratis dilaksanakan perdana hari ini dengan mengoperasikan sekitar 190 satuan pemenuhan pelayanan gizi atau setingkat dapur. untuk menu yg disediakan antara lain adalah nasi putih, buah, tahu, dan sayur sebagai makanan mereka. siswa-siswi menyambut baik program ini karena mereka bisa menabung uang jajan, mendapatkan lauk makanan yg lebih baik, dan tidak perlu mengeluarkan uang lagi untuk makan siang. rencananya sendiri pemerintah akan secara berkala mengoperasikan SPPG sampai mencapai target 5000 SPPG dalam tahun ini.

pada hari pertama program ini masih ada beberapa hal yg menjadi koreksi bagi pemerintah.

• pertama ada beberapa lauk yg tidak dimakan siswa, misalnya ayam terlalu keras, sayur yg mentah, dsb, hal ini menyebabkan beberapa siswa tidak menghabiskan makan siang yg mereka dapatkan.
• kedua, soal dapur yg wajib dipantau penuh oleh pemerintah, karena ini berkaitan dengan kebersihan dari makanan yg diterima oleh siswa.
• ketiga, soal mitra dapur yg perlu mengeluarkan modal dahulu sebelum mereka menyediakan makan siang, jangan sampai pemerintah menahan duit terlalu lama sehingga menyebabkan modal mitra tersendat.
• keempat, soal pendistribusian yg masih melibatkan TNI, pemerintah harusnya mulai memikirkan bagaimana sistem pendistribusian kedepannya, apakah via ojol atau melalui mitra yg ditunjuk.
• kelima, bahan-bahan untuk menu makan siang kebanyakan masih di import dari negara lain, pemerintah bisa mempertimbangkan menggunakan produk dalam negeri secara bertahap untuk bisa memajukan petani sekitar.
• keenam, potensi korupsi dalam program tender atau penyediaan makanan kepada siswa, pemerintah harus melakukan pengawasan menyeluruh agar potensi korupsi dalam program ini bisa diminimalisir.

semoga kiranya program makan siang ini menjadi program yg baik bagi siswa-siswi indonesia kedepannya.


source: https://news.detik.com/berita/d-7720349/serba-serbi-hari-pertama-makan-bergizi-gratis

[Chikito]

Biasanya memang kalau periode 1 menjabat, pemimpin itu akan berusaha nyari simpati rakyat biar dapat terpilih lagi di periode ke-2. Artinya keberlangsungan ini tidak akan kontinyu setelah jadi lagi nanti. Hal ini harus sangat diperhatikan karena bisa jadi akan banyak kelalaian yang dapat merugikan trilunan uang negara. Soalnya 2029 menjadi target besar, dan pengelolaan APBN akan terpecah dan terfokus ke sana.

Jadi, kalau anggaran makan gratis (misal) 30 ribu, bukan tidak mungkin sampai dilapangan hanya 15 ribu rupiah karena sisanya akan difokuskan bagaimana kepemimpinan terus berlanjut di 2029.

Sudah ada contohnya di periode kepemimpimnan sebelumnya, sehingga Indonesia akan tetap begini saja keadaannya jika pejabatnya bermental corupt.

[MArsland]

Koreksi yang agan sebutkan itu sebetulnya tugas dapur yang harusnya lebih teliti lagi, karena sudah bukan tugas pemerintah lagi untuk ikut campur urusan perdapuran. Munkghin ada bagian khusus dari pihak kesehatan dan juga juru masak memastikan bahwa masakan siap disajikan dan sesuai dengan makanan 4 sehat 5 sempurna. Jadi setiap wilayah tergantung juru masaknya, dan saya yakin tidak semuanya masakan terlalu keras dan sayur yg mentah.

Melanjutkan apa yang agan @Chikito katakan dimana priode pertama mencari simpati dan akan selalu diekspos media. Tapi tidak tahu ke depannya berjalan sesuai sampai akhir atau berhenti di tengah jalan. Program 5 tahun ke depan bukanlah hal yang mudah diterapkan secara konsisten, mengingat selalu ada saja hambatan di tengah jalan seperti anggaran yang makin menipis, program yang jenuh dan tidak terurus lagi. Bahkan bisa saja makin ke sini porsi makan gratisnya makin tidak sesuai.

Kita lihat saja sejauh mana program ini berjalan, karena untuk sementara ini pasti cukup diperlihatkan makanan sehat dan akan selalu disorot di media-media.

[moneystery]

Biasanya memang kalau periode 1 menjabat, pemimpin itu akan berusaha nyari simpati rakyat biar dapat terpilih lagi di periode ke-2. Artinya keberlangsungan ini tidak akan kontinyu setelah jadi lagi nanti. Hal ini harus sangat diperhatikan karena bisa jadi akan banyak kelalaian yang dapat merugikan trilunan uang negara. Soalnya 2029 menjadi target besar, dan pengelolaan APBN akan terpecah dan terfokus ke sana.
....

saya juga melihat bagaimana potensi kegagalan program ini di periode selanjutnya (jika dia terpilih kembali) karena seperti yg mas sampaikan ini bisa saja program yg dibuat cuman buat narik simpati masyarakat biar dia bakal kepilih di periode selanjutnya, apalagi melihat bagaimana pemerintah ini sering plin plan dalam mengambil keputusan, contohnya kaya aturan pajak 12% kemarin, biar citranya gak buruk aturan pajak dirubah-rubah kaya main negara-negaraan. dan bisa aja program makan siang ini diubah atau parahnya dihentikan jika pemerintah merasa bahwa itu tidak sesuai dgn apbn negara.

Koreksi yang agan sebutkan itu sebetulnya tugas dapur yang harusnya lebih teliti lagi, karena sudah bukan tugas pemerintah lagi untuk ikut campur urusan perdapuran. Munkghin ada bagian khusus dari pihak kesehatan dan juga juru masak memastikan bahwa masakan siap disajikan dan sesuai dengan makanan 4 sehat 5 sempurna. Jadi setiap wilayah tergantung juru masaknya, dan saya yakin tidak semuanya masakan terlalu keras dan sayur yg mentah.

....

itu masih tugas pemerintah untuk memperhatikan bagaimana mitra dapur bekerja krn ini masih bagian dari program pemerintah, bagaimana jika bahan makanan terkontaminasi bakteri dari tikus, atau hewan lain, atau jika mitra dapur mengubah sebagian bahan makanan dan menurunkan kualitasnya. jadi minimal tugas pemerintah menurunkan tim untuk memantau proses produksi sampai distribusi makanan ke sekolah-sekolah.

[indah rezqi]

Biasanya memang kalau periode 1 menjabat, pemimpin itu akan berusaha nyari simpati rakyat biar dapat terpilih lagi di periode ke-2. Artinya keberlangsungan ini tidak akan kontinyu setelah jadi lagi nanti. Hal ini harus sangat diperhatikan karena bisa jadi akan banyak kelalaian yang dapat merugikan trilunan uang negara. Soalnya 2029 menjadi target besar, dan pengelolaan APBN akan terpecah dan terfokus ke sana.

Jadi, kalau anggaran makan gratis (misal) 30 ribu, bukan tidak mungkin sampai dilapangan hanya 15 ribu rupiah karena sisanya akan difokuskan bagaimana kepemimpinan terus berlanjut di 2029.

Sudah ada contohnya di periode kepemimpimnan sebelumnya, sehingga Indonesia akan tetap begini saja keadaannya jika pejabatnya bermental corupt.

Sejujurnya, kebanyakan masyarakat Indonesia saat ini memang sudah sangat pesimis terhadap program kerja Pemerintah, karena selalu ada sesuatu dibalik itu semua. Seperti yang anda sampaikan, periode pertama menarik simpati masyarakat, dengan tujuan mempersiapkan basis pendukung supaya terpilih lagi di periode kedua, sepertinya itu tidak meleset. Kita juga sudah sering melihat pendekatan serupa (memberi bantuan) di lakukan pada tingkat kepemimpinan yang lebih rendah di berbagai Daerah. Saya juga yakin, program makan gratis tersebut akan menambah jumlah pejabat yang memakai baju Orange nantinya. Secara keseluruhan, mungkin Program makan gratis tersebut nantinya akan menjadi beban baru bagi Negara. Seharusnya Pemerintah dapat lebih fokus pada peningkatan kualitas Pendidikan, dengan pendidikan yang lebih baik, Masyarakat tidak akan ketergantungan pada uluran tangan Pemerintah.

[Chikito]

Biasanya memang kalau periode 1 menjabat, pemimpin itu akan berusaha nyari simpati rakyat biar dapat terpilih lagi di periode ke-2. Artinya keberlangsungan ini tidak akan kontinyu setelah jadi lagi nanti. Hal ini harus sangat diperhatikan karena bisa jadi akan banyak kelalaian yang dapat merugikan trilunan uang negara. Soalnya 2029 menjadi target besar, dan pengelolaan APBN akan terpecah dan terfokus ke sana.

saya juga melihat bagaimana potensi kegagalan program ini di periode selanjutnya (jika dia terpilih kembali) karena seperti yg mas sampaikan ini bisa saja program yg dibuat cuman buat narik simpati masyarakat biar dia bakal kepilih di periode selanjutnya, apalagi melihat bagaimana pemerintah ini sering plin plan dalam mengambil keputusan, contohnya kaya aturan pajak 12% kemarin, biar citranya gak buruk aturan pajak dirubah-rubah kaya main negara-negaraan. dan bisa aja program makan siang ini diubah atau parahnya dihentikan jika pemerintah merasa bahwa itu tidak sesuai dgn apbn negara.

Nanti kalau menang di periode ke2 baru dihentikan, dan saatnya untuk ngumpulin pundi-pundi kekayaan di periode ini kayak mulyono.

Seharusnya Pemerintah dapat lebih fokus pada peningkatan kualitas Pendidikan, dengan pendidikan yang lebih baik, Masyarakat tidak akan ketergantungan pada uluran tangan Pemerintah.

Kualitas pendidikan tidak akan lebih baik jika guru-guru dan dosennya mempunyai tabiat buruk. Sering kita denger guru dan dosen berbuat tidak senonoh dan diikuti pula oleh muridnya karena panutannya berbuat begitu.

[ndutndut]

Biasanya memang kalau periode 1 menjabat, pemimpin itu akan berusaha nyari simpati rakyat biar dapat terpilih lagi di periode ke-2. Artinya keberlangsungan ini tidak akan kontinyu setelah jadi lagi nanti. Hal ini harus sangat diperhatikan karena bisa jadi akan banyak kelalaian yang dapat merugikan trilunan uang negara. Soalnya 2029 menjadi target besar, dan pengelolaan APBN akan terpecah dan terfokus ke sana.

Jadi, kalau anggaran makan gratis (misal) 30 ribu, bukan tidak mungkin sampai dilapangan hanya 15 ribu rupiah karena sisanya akan difokuskan bagaimana kepemimpinan terus berlanjut di 2029.

Sudah ada contohnya di periode kepemimpimnan sebelumnya, sehingga Indonesia akan tetap begini saja keadaannya jika pejabatnya bermental corupt.

Bisa di katakan program ini sudah terlanjur di agung-agungkan saat kampanyekan bahkan menjadi kampanye unggulan presiden Prabowo, jadi mau tidak mau ketika dia sudah menjabat harus di jalankan meskipun sebenarnya program ini tidak efektif dalam menyelesaikan masalah stunting. Malah akan menimbulkan masalah baru seperti korupsi dan untuk menjalnkannya juga ribet pada akhir ini tidak berdampak apa-apa. Lihat saja baru beberapa hari program ini berjalan dengan porsi 10rb untuk setiap anak, bisa kah itu di sebut makanan bergizi? Hanya ada nasi, pisang, sayur dikt malah lebih bagus makanan rumah sakit dari pada makanan gratis dari pemerintah.

Jadi kalau pendapat saya pribadi, program makan siang gratis itu sebetulnya bukan solusi cerdas. Karena di Indonesia masalahnya bukan soal kuantitas makanan, mayoritas anak Indonesia sudah makan tiga kali sehari, yang masih menjadi persoalan sebenarnya adalah kualitas gizinya yang tidak seimbang. jadi harusnya pemerintah lebih fokus ke edukasi gizi dan meningkatkan pereknomian sehingga masayrakat bisa memberikan makan yang bergizi kepada anak. Kalaupun pemerintah ingin membantu secara langsung harusnya uang dikasih ke orang tua anak, jadi biarkan orang tua masakin, bisa buat makan anaknya dan keluarganya. Ini semua lebih simple dan bisa menghindari korupsi, pengadaan tender,  tidak Ada berebutan jadi supplier.

[punk.zink]

Bisa di katakan program ini sudah terlanjur di agung-agungkan saat kampanyekan bahkan menjadi kampanye unggulan presiden Prabowo, jadi mau tidak mau ketika dia sudah menjabat harus di jalankan meskipun sebenarnya program ini tidak efektif dalam menyelesaikan masalah stunting. Malah akan menimbulkan masalah baru seperti korupsi dan untuk menjalnkannya juga ribet pada akhir ini tidak berdampak apa-apa. Lihat saja baru beberapa hari program ini berjalan dengan porsi 10rb untuk setiap anak, bisa kah itu di sebut makanan bergizi? Hanya ada nasi, pisang, sayur dikt malah lebih bagus makanan rumah sakit dari pada makanan gratis dari pemerintah.

Jadi kalau pendapat saya pribadi, program makan siang gratis itu sebetulnya bukan solusi cerdas. Karena di Indonesia masalahnya bukan soal kuantitas makanan, mayoritas anak Indonesia sudah makan tiga kali sehari, yang masih menjadi persoalan sebenarnya adalah kualitas gizinya yang tidak seimbang. jadi harusnya pemerintah lebih fokus ke edukasi gizi dan meningkatkan pereknomian sehingga masayrakat bisa memberikan makan yang bergizi kepada anak. Kalaupun pemerintah ingin membantu secara langsung harusnya uang dikasih ke orang tua anak, jadi biarkan orang tua masakin, bisa buat makan anaknya dan keluarganya. Ini semua lebih simple dan bisa menghindari korupsi, pengadaan tender,  tidak Ada berebutan jadi supplier.

Hari ini hari ke-4, ketiga anak saya mendapatkan makan siang gratis. Mereka antusias menikmati menu makananya dengan bercerita "makan sehat gratis bergizi dari pak Gemoy" Bahkan beberapa menu yang anak saya tidak suka pun dilahap hingga habis. Menurut saya action yang dilakukan oleh pemerintah sesuai untuk visi jangka panjang indonesia emas 2025. Ibaratnya uji coba tentu ada kendala seiring waktu bisa dilakukan observasi dan analisis masalah untuk ditemukan solusi dan perbaikan. Jika tidak diaplikasikan dan diimplementasikan kita tidak akan tau resultnya. Selain itu pemerintah membaca bahwa edukasi (wacana) perbaikan gizi tidak efektif, jadi pemerintah harus interfensi untuk perbaikan gizi.

[Patikno]

Saya cukup optimis dengan program makan bergizi gratis ini dengan syarat program tersebut harus dilakukan dengan konsisten dan persisten, sehingga apabila itu terwujudkan maka program ini akan menjadi sukses demi mengatasi stunting, yang mana memperbaiki gizi khususnya para penerus bangsa ini, dan berharap bisa meniru jepang yang berhasil menekan angka stunting di negara mereka. Namun sayangnya, saya melihat dari salah satu laman berita yang memberitakan bahwa masih banyak kekurangan dalam program ini, salah satunya ialah adanya distribusi makanan yang mengalami keterlambatan, dan tidak adanya susu dalam menu pada makan siang tersebut. Dari itu saya juga mengharapkan keberlanjutan dan kegigihan pemerintah dalam menyempurnakan program tersebut.

Referensi saya: - Tempo - Makan bergizi gratis hari pertama banyak masalah
                       - K.H. Ma'ruf Amin: Kita Perlu Belajar PADA JEPANG Dalam Turunkan Stunting

[Chikito]

Jadi kalau pendapat saya pribadi, program makan siang gratis itu sebetulnya bukan solusi cerdas. Karena di Indonesia masalahnya bukan soal kuantitas makanan, mayoritas anak Indonesia sudah makan tiga kali sehari, yang masih menjadi persoalan sebenarnya adalah kualitas gizinya yang tidak seimbang. jadi harusnya pemerintah lebih fokus ke edukasi gizi dan meningkatkan pereknomian sehingga masayrakat bisa memberikan makan yang bergizi kepada anak. Kalaupun pemerintah ingin membantu secara langsung harusnya uang dikasih ke orang tua anak, jadi biarkan orang tua masakin, bisa buat makan anaknya dan keluarganya. Ini semua lebih simple dan bisa menghindari korupsi, pengadaan tender,  tidak Ada berebutan jadi supplier.

Banyak juga saya lihat di lapangan, anak-anak tidak terbiasa dengan menu yang disajikan. Contoh anak saya yang tidak suka Ikan, dan sayur-sayur pedas, dia tidak makan itu semua dan jadi sisa. sudah beberapa hari ini dia dapat menu ikan, dan tidak dia makan sehingga cuma makan nasi doang, dan keesokan hari, istri saya pun menyiapkan lauk tambahan ayam dan telur untuk bekal.

[mu_enrico]

Ini sempet jadi meme di forum sebelah:

Sumur.

Ya ane ga tau ya apakah yang di foto itu beneran atau engga. Asumsikan saja beneran, berarti ini makan siang gratis hanya bergizi kalau ada sidak atau dikunjungi pejabat (yang bawah)
Klasik sekali Wakanda!!

Ya masih lumayan sih dikasih gratis yang kek begitu (yang atas) kalau dari sudut pandang menengah ke bawah. Tapi jangan lupa ini dana berasal dari pajak yang ane ga yakin semua ikhlas dipake buat ginian, dan apalagi nanti kalau dikorupsi.

Apakah yang macam gini mencegah stunting? Ya engga juga karena masih jauh dari angka kecukupan gizi. Yang bisa mencegah stunting itu kalau harga makanan murah, penghasilan warga cukup.

[khiholangkang]

Ini sempet jadi meme di forum sebelah:

Sumur.

Ya ane ga tau ya apakah yang di foto itu beneran atau engga. Asumsikan saja beneran, berarti ini makan siang gratis hanya bergizi kalau ada sidak atau dikunjungi pejabat (yang bawah)
Klasik sekali Wakanda!!

Ya masih lumayan sih dikasih gratis yang kek begitu (yang atas) kalau dari sudut pandang menengah ke bawah. Tapi jangan lupa ini dana berasal dari pajak yang ane ga yakin semua ikhlas dipake buat ginian, dan apalagi nanti kalau dikorupsi.

Apakah yang macam gini mencegah stunting? Ya engga juga karena masih jauh dari angka kecukupan gizi. Yang bisa mencegah stunting itu kalau harga makanan murah, penghasilan warga cukup.

Sebenarnya ini baru tahapan pertama dalam implementasi, saya juga kurang begitu yakin jika kita melihat jangka panjang dengan kebiasaan negara ini dengan korupsi, seifat gotong royong sudah luntur dan lebih memiliki pemikiran kapitalisme atau keuntungan bagi diri sendiri, dan yang sulit ini di pantau di akar rumput seperti ini, apakah akan konsisten dengan makanan yang bergizi dan bermutu atau tidak, hal ini sangat di pertanyakan dalam jangka waktu yang telah di tentukan.
Masalah setuju atau tidak pasti akan banyak pro kontra, demikian murid yang menerimanya, saya melihat banyak di sosial media juga bersikap seperti itu, ada yang meremehkannya dan ada pula yang bersyukur mendapatkannya, hanya saja kita tidak perlu berpatokan pada hal itu karena itu tidak akan selesai, tapi kita bisa melihat seberapa besar efektif program makan gratis ini dalam menangani stunting kita akan melihatnya dalam kurun waktu mungkin satu tahun lebih sebagai bahan evaluasi hasil dari program ini.

[Bitinity]

Jadi kalau pendapat saya pribadi, program makan siang gratis itu sebetulnya bukan solusi cerdas. Karena di Indonesia masalahnya bukan soal kuantitas makanan, mayoritas anak Indonesia sudah makan tiga kali sehari, yang masih menjadi persoalan sebenarnya adalah kualitas gizinya yang tidak seimbang. jadi harusnya pemerintah lebih fokus ke edukasi gizi dan meningkatkan pereknomian sehingga masayrakat bisa memberikan makan yang bergizi kepada anak. Kalaupun pemerintah ingin membantu secara langsung harusnya uang dikasih ke orang tua anak, jadi biarkan orang tua masakin, bisa buat makan anaknya dan keluarganya. Ini semua lebih simple dan bisa menghindari korupsi, pengadaan tender,  tidak Ada berebutan jadi supplier.

Banyak juga saya lihat di lapangan, anak-anak tidak terbiasa dengan menu yang disajikan. Contoh anak saya yang tidak suka Ikan, dan sayur-sayur pedas, dia tidak makan itu semua dan jadi sisa. sudah beberapa hari ini dia dapat menu ikan, dan tidak dia makan sehingga cuma makan nasi doang, dan keesokan hari, istri saya pun menyiapkan lauk tambahan ayam dan telur untuk bekal.

Ini adalah salah satu masalah yang mau tidak mau harus terjadi karena memang tidak semua anak pasti bisa makan menu yang disiapkan, terkhusus lagi buat anak2 yang punya alergi sama makanan2 tertentu. Saya ngomong gini karena anak saya punya alergi sama telur, tapi karena anak saya sekolah di swasta yang saat ini belum dapat jatah makan siang gratis ini jadi ya belum bisa berkomentar banyak tentang program ini. Terlepas nanti dapat jatah maksi gratis atau tidak, istri saya pasti selalu membawakan bekal karena memang sudah dari awal diwajibkan sama sekolah agar anak2 untuk bawa bekal sendiri agar tidak terlalu banyak jajan yang mungkin kurang bergizi. Saya sempat melihat VT di tiktok, beberapa susunya kok kayak susu kemasan pabrikan beberapa merk yang mungkin malah lebih banyak mengandung gula. Tapi mungkin karena memang masih tahap awal, yang tentunya masih banyak yang kurang dan perlu ditingkatkan nantinya terutama yang untuk kualitas gizi dari makanan2 tersebut. Pendataan dari sekolah mungkin juga diperlukan untuk mengetahui jika mungkin ada anak2 yang tidak suka atau alergi sama makanan tertentu biar mungkin bisa diberikan menu yang lain.

[atookz]

Ini sempet jadi meme di forum sebelah:

Sumur.

Ya ane ga tau ya apakah yang di foto itu beneran atau engga. Asumsikan saja beneran, berarti ini makan siang gratis hanya bergizi kalau ada sidak atau dikunjungi pejabat (yang bawah)
Klasik sekali Wakanda!!

Ya masih lumayan sih dikasih gratis yang kek begitu (yang atas) kalau dari sudut pandang menengah ke bawah. Tapi jangan lupa ini dana berasal dari pajak yang ane ga yakin semua ikhlas dipake buat ginian, dan apalagi nanti kalau dikorupsi.

Apakah yang macam gini mencegah stunting? Ya engga juga karena masih jauh dari angka kecukupan gizi. Yang bisa mencegah stunting itu kalau harga makanan murah, penghasilan warga cukup.

Nahh balik lagi ke point nomor 6 yg disebutkan koreksi bagi pemerintah, yaitu potensi korupsi nya pun juga besar gan. Yang anggaran harusnya sekian dipotong jadi sekian, sehingga mempengaruhi kualitas dari makanan tersebut. Kalau ada kunjungan pasti maksimal tetapi jika tidak ada balik lagi ke kebiasaan sehingga menjadi kurang maksimal

Sebenernya programnya sangat bagus karena jika gizi atau nutrisi anak sudah terpenuhi akan berdampak pada prestasi akademik anak. Karena dengan gizi atau nutrisi yang cukup dan teratur akan meningkatkan konsentrasi dan kemampuan belajar anak. Semoga saja sih kedepan program makan siang gratis bisa berjalan lancar dan tepat sasaran yang terpenting harus dilakukan dengan serius dan dengan pengawasan yang lebih, karena bagaimanapun anak adalah aset buat masa depan jadi harus dilakukan dengan baik. Jangan hanya sekeda rmenjalankan perintah tetapi harus tepat dengan benar-benar memenuhi kebutuhan gizi dan nutrisi anak.

[moneystery]

Banyak juga saya lihat di lapangan, anak-anak tidak terbiasa dengan menu yang disajikan. Contoh anak saya yang tidak suka Ikan, dan sayur-sayur pedas, dia tidak makan itu semua dan jadi sisa. sudah beberapa hari ini dia dapat menu ikan, dan tidak dia makan sehingga cuma makan nasi doang, dan keesokan hari, istri saya pun menyiapkan lauk tambahan ayam dan telur untuk bekal.

ini yg perlu diperhatikan pemerintah, karena gak semua anak-anak itu terbiasa makan makanan yg dibuat bukan dari orang tua mereka. ada beberapa komentar anak mengatakan kalo ayamnya keras, atau tahunya kurang mateng, dsb, harusnya hal-hal seperti ini dipertimbangkan pemerintah, karena sayang juga lauk-lauk ini tidak dimakan dan menjadi terbuang begitu saja. mungkin sistem prasmanan itu lebih baik untuk diterapkan, jadi siswa-siswa bisa mengambil makanan sesuai dengan porsi mereka.

Ini sempet jadi meme di forum sebelah:

Sumur.

Ya ane ga tau ya apakah yang di foto itu beneran atau engga. Asumsikan saja beneran, berarti ini makan siang gratis hanya bergizi kalau ada sidak atau dikunjungi pejabat (yang bawah)
Klasik sekali Wakanda!!

Ya masih lumayan sih dikasih gratis yang kek begitu (yang atas) kalau dari sudut pandang menengah ke bawah. Tapi jangan lupa ini dana berasal dari pajak yang ane ga yakin semua ikhlas dipake buat ginian, dan apalagi nanti kalau dikorupsi.

Apakah yang macam gini mencegah stunting? Ya engga juga karena masih jauh dari angka kecukupan gizi. Yang bisa mencegah stunting itu kalau harga makanan murah, penghasilan warga cukup.

saya tidak tau gambar ini asli apa bukan karena dari hari pertama program ini berlangsung sampai hari ini sudah banyak hoax yg berseliweran di internet. tapi begitu jika benar itu terjadi saya kira konsistensi pemerintah dalam menyediakan menu makanan bergizi itu perlu dipertanyakan, karena dari awal pemerintah sudah deal menu makanan itu ayam atau ikan, tapi kalo kita liat gambar jika menu makanannya kaya gitu kayanya makanan dirumah para siswa itu jauh lebih bergizi. pemerintah perlu memperhatikan konsistensi menu makanan yg mereka sediakan, jangan sempat menu-menu ini di downgrade seenak udel kaya program PPN kemarin.


satu lagi komentar saya, dari awal sampai hari ini tangan saya pegal ngelawan para buzzer di X soal program makan siang ini. jadi baiknya pemerintah kalo mau program ini tampak bagus, itu yg perlu ditingkatkan adalah bagaimana pengelolaan programnya, bukan malah sewa buzzer besar2an biar mempoles citra program ini jd tampak bagus.

[maydna]

ini yg perlu diperhatikan pemerintah, karena gak semua anak-anak itu terbiasa makan makanan yg dibuat bukan dari orang tua mereka. ada beberapa komentar anak mengatakan kalo ayamnya keras, atau tahunya kurang mateng, dsb, harusnya hal-hal seperti ini dipertimbangkan pemerintah, karena sayang juga lauk-lauk ini tidak dimakan dan menjadi terbuang begitu saja. mungkin sistem prasmanan itu lebih baik untuk diterapkan, jadi siswa-siswa bisa mengambil makanan sesuai dengan porsi mereka.

Katanya komentar-komentar seperti itu sudah banyak dilontarkan oleh anak-anak itu jadi seharusnya itu bisa menjadi bahan masukan untuk pemerintah bahwa apa yang mereka lakukan belumlah maksimal. Kalau mau dipaksakan seperti yang di luar negeri seperti di film-film itu dimana anak-anak mengambil makanannya dengan sistem prasmanan mungkin masih belum bisa apalagi kalau masih seperti sekarang. Semoga saja ini bisa menjadi pelajaran untuk pemerintah supaya bisa menjadi lebih baik apalagi ini adalah generasi penerus bangsa.

[mu_enrico]

tapi kita bisa melihat seberapa besar efektif program makan gratis ini dalam menangani stunting kita akan melihatnya dalam kurun waktu mungkin satu tahun lebih sebagai bahan evaluasi hasil dari program ini.

Ga perlu menunggu lama kalau masalah ini karena ada rumusnya gan, yaitu angka kecukupan gizi (dan sejenisnya).
Kalau makanan yang diberikan yang hanya 1 (satu) kali sehari ini ga bisa ngeboost gizi ya efeknya tidak akan banyak. Apalagi ada kesalahan di sini:

Untuk itu, jelasnya, MBG diberikan satu kali kepada tiap anak. Namun, menu makan yang diberikan akan memenuhi sepertiga kebutuhan kalori tiap anak.

sumur.

Kalau targetnya kalori yang tray pisang di atas juga udah cukup, kasih mie instant juga bisa, gampang dan beres. Seharusnya targetnya bukan kalori tapi gizi, yang bikin stunting itu kurang gizi, bukan kurang kalori.

satu lagi komentar saya, dari awal sampai hari ini tangan saya pegal ngelawan para buzzer di X soal program makan siang ini. jadi baiknya pemerintah kalo mau program ini tampak bagus, itu yg perlu ditingkatkan adalah bagaimana pengelolaan programnya, bukan malah sewa buzzer besar2an biar mempoles citra program ini jd tampak bagus.

Ngapain dilawan gan kalau ga dapat cuan tiap posting, biarin aja

[Chikito]

Banyak juga saya lihat di lapangan, anak-anak tidak terbiasa dengan menu yang disajikan. Contoh anak saya yang tidak suka Ikan, dan sayur-sayur pedas, dia tidak makan itu semua dan jadi sisa. sudah beberapa hari ini dia dapat menu ikan, dan tidak dia makan sehingga cuma makan nasi doang, dan keesokan hari, istri saya pun menyiapkan lauk tambahan ayam dan telur untuk bekal.

ini yg perlu diperhatikan pemerintah, karena gak semua anak-anak itu terbiasa makan makanan yg dibuat bukan dari orang tua mereka. ada beberapa komentar anak mengatakan kalo ayamnya keras, atau tahunya kurang mateng, dsb, harusnya hal-hal seperti ini dipertimbangkan pemerintah, karena sayang juga lauk-lauk ini tidak dimakan dan menjadi terbuang begitu saja. mungkin sistem prasmanan itu lebih baik untuk diterapkan, jadi siswa-siswa bisa mengambil makanan sesuai dengan porsi mereka. 

Mending nasi padang harga 10 ribuan dari pada repot2 ngolah makanan yng bikin ribet dengan anggaran minim.

[Furious 7]

Untuk program ini sekarang mulai diberlakukan meskipun belum merata tetapi memang masih banyak sekali permasalahan sepertinya setelah program ini berjalan terutama untuk kualitas makanan atau beberapa permasalahan lain yang memang sekarang mulai banyak di soroti.

Beberapa waktu lalu ramai juga ada sebuah hal yang memang cukup menggelitik dimana ada sekolah yang memang sudah melakukan atau mendapatkan program makan gratis ini tetapi memang cukup nyeleneh dimana mereka membuat aturan ketika orang tua harus membayar tempat makan dan itu diwajibkan untuk membeli 2 tempat makan/ siswa yang kemudian kasunya menjadi ramai.

https://www.viva.co.id/trending/1784099-viral-ada-sekolah-wajibkan-murid-beli-tempat-makan-untuk-program-makan-gratis-minta-bayaran-rp60-ribu

Selain itu ada juga yang memang mewajibkan orang tua untuk membiayai makan guru sebagai program lanjutan sekolah yang memang sepertinya banyak sekali pihak yang memang ingin memanfaatkan momentum ini untuk sekarang, bahkan tidak tanggun dalam beberapa pemberitaan dikatakan di salah satu sekolah di Cileungsi orang tua harus membayar iuran untuk sumbangan makan siang guru sebesar Rp.2,6 juta.

https://bandung.kompas.com/read/2025/01/14/102127178/mengapa-orangtua-di-sman-2-cileungsi-harus-bayar-rp-26-juta-untuk-makan?page=all

Saya tidak terlalu ingin membahas program yang dijalankan pemerintah terlebih dahulu tetapi memang saya ingin menyoroti sepertinya memang untuk sekarang program seperti ini selalu dijadikan sebagai ladang cuan yang lain untuk pihak sekolah dalam melakukan pungli dari orang tua siswa pada akhirrnya.

[zuzie]

semoga kiranya program makan siang ini menjadi program yg baik bagi siswa-siswi indonesia kedepannya.

Mudah-mudahan seperti yang diharapkan tidak ada hambatan dan kendala dalam bentuk apapun dimasa mendatang.

Namun seiring berjalannya waktu, program makanan gratis di Indonesia saat ini belum sampai menyuluruh di pelosok-pelosok pedesaan gan, mungkin di sekolah perkotaan sudah dilaksanakan program ini dan saya melihat berita bahwa program makanan gratis ini masih kurang maksimal karena banyaknya berita yang beredar menu makanannya saja banyak yang dikomplin  oleh anak-anak di sekolahan.