kaka manteng
|
|
March 03, 2018, 08:16:59 PM |
|
Pemilu adalah salah satu pesta demokrasi pemilihan untuk mengisi jabatan-jabatan politik tertentu yang diselenggarakan setiap 5 tahun sekali entah itu Pemilihan presiden ataupun kepala daerah. Seperti kita ketahui bersama pemilu untuk tingkat daerah atau Pilkada akan di mulai di tahun 2018 dan sedangkan untuk Pilres akan di mulai di tahun 2019. Pemilihan umum pertama kali diselenggarakan pada tahun 1955 tepatnya pada masa kabinet Burhanuddin Harahap, sumber. seperti yang kita tahu selama ini pemilu di lakukan dengan cara tradisional untuk mendapatkan suara rakyat, biasanya seorang yang ingin melakukan pemilihan harus datang langsung ke tempat Penghitungan Suara (TPS) yang di tentukan oleh panitia pemilihan setepat. Setiap peserta pemilu di wajibkan untuk memilih salah satu calon kandidat yang ada di dalam surat suara. KPU akan memberikan waktu dari jam 07.30 Wib - 01.30 Wib setelah itu panitia setempat akan menghitung hasil suara yang di dapat kemudian akan di proses ke KPU pusat dan melakukan penghitungan ulang untuk mendapat hasil yang valid. Menurut saya hal itu masih ada celah untuk mendapatkan suara lebih, karna yang menghitung mempunyai pikiran untuk melakukan hal itu. nah, bagaimana jadinya apabila Teknologi Blockchain di terapkan dalam Pemilu? - tranparan : Dengan teknologi Blockchain pemilu akan lebih tranparan dan setiap orang dapat mengetahui langsung hasil suara yang masuk - Anonim : Seorang seperta pemilu dapat memilih calon kandidat nya tanpa harus di ketahui identitasnya ( namun disini peserta pemilu harus melakukan verifikasi data menggunakan E-KPT) - Akurat : penghitungan akan lebih akurat karna akan langsung masuk dalam buku besar di jaringan blockchain - Tidak dapat di rubah = Suara yang masuk dalam buku besar jaringan blockchain tidak dapat di rubah oleh siapapun Contohbuku besar jaringan blockchain Statistik count menurut saya dengan diterapkan tekhnologi blockchain dalam pemilu itu sangat bagus gan, karena dengan diterpakan tekhnologi ini suara yang elah terdata tidak lagi bisa mengubahnya seorangpun, menurut saya ini ide bagus yang harus diperhatikan oleh pemerintah RI
|
|
|
|
denasha92
Member
Offline
Activity: 616
Merit: 10
|
|
March 03, 2018, 09:35:37 PM |
|
Pemilu adalah salah satu pesta demokrasi pemilihan untuk mengisi jabatan-jabatan politik tertentu yang diselenggarakan setiap 5 tahun sekali entah itu Pemilihan presiden ataupun kepala daerah. Seperti kita ketahui bersama pemilu untuk tingkat daerah atau Pilkada akan di mulai di tahun 2018 dan sedangkan untuk Pilres akan di mulai di tahun 2019. Pemilihan umum pertama kali diselenggarakan pada tahun 1955 tepatnya pada masa kabinet Burhanuddin Harahap, sumber. seperti yang kita tahu selama ini pemilu di lakukan dengan cara tradisional untuk mendapatkan suara rakyat, biasanya seorang yang ingin melakukan pemilihan harus datang langsung ke tempat Penghitungan Suara (TPS) yang di tentukan oleh panitia pemilihan setepat. Setiap peserta pemilu di wajibkan untuk memilih salah satu calon kandidat yang ada di dalam surat suara. KPU akan memberikan waktu dari jam 07.30 Wib - 01.30 Wib setelah itu panitia setempat akan menghitung hasil suara yang di dapat kemudian akan di proses ke KPU pusat dan melakukan penghitungan ulang untuk mendapat hasil yang valid. Menurut saya hal itu masih ada celah untuk mendapatkan suara lebih, karna yang menghitung mempunyai pikiran untuk melakukan hal itu. nah, bagaimana jadinya apabila Teknologi Blockchain di terapkan dalam Pemilu? - tranparan : Dengan teknologi Blockchain pemilu akan lebih tranparan dan setiap orang dapat mengetahui langsung hasil suara yang masuk - Anonim : Seorang seperta pemilu dapat memilih calon kandidat nya tanpa harus di ketahui identitasnya ( namun disini peserta pemilu harus melakukan verifikasi data menggunakan E-KPT) - Akurat : penghitungan akan lebih akurat karna akan langsung masuk dalam buku besar di jaringan blockchain - Tidak dapat di rubah = Suara yang masuk dalam buku besar jaringan blockchain tidak dapat di rubah oleh siapapun Contohbuku besar jaringan blockchain Statistik count Teknologi blockchain cocok sekali diterapkan pada suatu aktivitas yang memerlukan transparansi seperti dalam pemilu dan untuk pemilih hanya berdasarkan id KTP serta data suaranya pun akan tersimpan secara permanen sehingga objektifitasnya dapat terjaga
|
|
|
|
AIDIL
|
|
March 03, 2018, 10:14:36 PM |
|
Sangat bagus jaringan blockchain di terapkan untuk pemilu, tapi apakah Indonesia udah mampu..? salah satunya Infrastruktur jaringan Indonesia. Sebagian Indonesia masih belum mendapat akses Jaringan yang bagus, Untuk di kota-kota besar sih saya rasa tidak apa-apa, Mungkin saya lebih setuju ini sudah bisa diterapkan di masa depan, tapi dengan catatan Indonesia sudah maju.
|
|
|
|
vanesha
Full Member
Offline
Activity: 649
Merit: 100
Binance #SWGT and CERTIK Audited
|
|
March 03, 2018, 10:23:19 PM |
|
Menurut saya inilah cara yang terbaik gan atau membuat platform tersendiri dari indonesia,karena yang kita lihat banyak sekali permasalahan pada pemilu dalam hal pemungutan suara,apalagi banyak permainan suara dari kalangan mereka sendiri.Kalau negara kita menerapkan ini saya yakin calon-calon berikutnya pasti akan sepuluh kali berfikir untul mencalonkan diri sebagai kandidat bagaimana tidak,sudah dipastikan gugup duluan apabila mengetahu sistem dari kinerja blockchain itu sendiri.
|
|
|
|
denasha92
Member
Offline
Activity: 616
Merit: 10
|
|
March 04, 2018, 02:56:02 AM |
|
Menurut saya inilah cara yang terbaik gan atau membuat platform tersendiri dari indonesia,karena yang kita lihat banyak sekali permasalahan pada pemilu dalam hal pemungutan suara,apalagi banyak permainan suara dari kalangan mereka sendiri.Kalau negara kita menerapkan ini saya yakin calon-calon berikutnya pasti akan sepuluh kali berfikir untul mencalonkan diri sebagai kandidat bagaimana tidak,sudah dipastikan gugup duluan apabila mengetahu sistem dari kinerja blockchain itu sendiri. Jika blockchain diterapkan akan benar benar mengatasi indikasi kecurangan yang mungkin terjadi dalam proses pemungutan suara, jadi masyarakat tidak perlu takut lagi dengan adanya berbagai kecurangan dan calon yang terpilih benar benar pilihan masyarakat dan dapat menghemat biaya pemilu, teknologi ini akan merevolusi sistem pemilu yang selama ini digunakan
|
|
|
|
daenarys_stormborn
|
|
March 04, 2018, 03:15:58 AM |
|
revolusi teknologi blockchain untuk pemilu adalah ide yang bagus menurut saya, namun dalam hal ini masyarakat kita saja belum terlalu paham dengan mata uang digital atau blockchain, saya yakin jika hal ini memang akan diterapkan , akan membutuhkan waktu yang sangat lama
|
|
|
|
jikin
Legendary
Offline
Activity: 980
Merit: 1001
|
|
March 04, 2018, 03:37:53 AM |
|
kalau betul pemilu nantinya menggunakan teknologi bitcoin pasti pasi akan sangat transparan dan kecurangan pemilu pasti bisa di minimalisir.tapi untuk indonesia pemilu 2019 ga bakal mengunakan teknologi blochain<tau sendirilah pemerintah indo kyk apa>ga tahu untuk pemilu 2024/2029..lagian setau ane belum ada negara manapun yg menggunakan teknologi blochain untuk pemilu,semoga ke depannya ada..
|
|
|
|
Affanfaza
Newbie
Offline
Activity: 108
Merit: 0
|
|
March 04, 2018, 03:41:03 AM |
|
bagus juga tuh gan, idenya jika pemilu bisa menggunakan teknologi Blockchain. tapi untuk di indonesia sepertinya sulit karena terkendala oleh jaringan internet. karena internet belum menjangkau sampai ke pedalaman hutan. bagaimana saudara - saudara kita yang berada di pedalaman papua dan kalimantan bisa berpastisipasi.
tapi sebaliknya mungkin jika di negara maju bisa di terapkan seperti di Amerika atau bahkan di benua Eropa. yang seluruh wilayah nya sudah terhubung dengan internet.
Indonesia kan punya Telkomsel yang katanya jaringannya bisa masuk ke pendalaman sekalipun, atau pake mobil yang membawa parabola gede itu. mungkin bisa kok masih d sebut "katanya" gan iya sih kendalanya cuma d jaringan internet & para mafia yg siap menghadang hal tersebut
|
|
|
|
bangkit tri
|
|
March 04, 2018, 05:09:23 AM |
|
kalau betul pemilu nantinya menggunakan teknologi bitcoin pasti pasi akan sangat transparan dan kecurangan pemilu pasti bisa di minimalisir.tapi untuk indonesia pemilu 2019 ga bakal mengunakan teknologi blochain<tau sendirilah pemerintah indo kyk apa>ga tahu untuk pemilu 2024/2029..lagian setau ane belum ada negara manapun yg menggunakan teknologi blochain untuk pemilu,semoga ke depannya ada..
betul gan di rusia saja yang akan melakukan pemilu sepertiya belum menyinggung teknologi blockchain untuk fasilitasnya, apalagi di indonesia untuk 2019 nanti, secara disini belum juga diresmikan. semoga memang pemilu kedepannya sudah bisa memakainya supaya biar lebih fair dan tidak ada dualisme pendapat seperti sebelumnya
|
|
|
|
Haji Rambo
Jr. Member
Offline
Activity: 322
Merit: 1
|
|
March 04, 2018, 07:53:43 AM |
|
Untuk menghindari pergelembungan suara pemerintah indonesia sudapernah memakai alat hitung moderen quicon .dan itu sudah beberapa kali diterapkan..ya mungkin saja tahun ini memakai yg lebih akurasi yaitu teknologo blochain kita sebagai masjararakat yg ingin maju tentu saja mendukung apalagi teknonogi terbaru ini sangat akurat tanpa bisa di manipulasi..
|
Junior Member [code MAINCOIN MONEY DIGITAL COIN NEW GENERATION[/u (https://goo.gl/5senP6)
|
|
|
panjay
|
|
March 04, 2018, 08:00:45 AM |
|
Secara teori sih bisa dan bagus, gak bakal ada double spend, lebih efisien dalam perhitungan. Tapi salah satu akar masalah pemilihan di Indonesia sih sebenernya ya KKN itu, mau sistem kaya gimana juga kalo masih ada yang praktek dan sudah pasti akan ada yang nerima ya bakal tetep aja ada celah, misal data pemilih yang masih mungkin di fiktifkan, yang sudah meninggal aja masih terdaftar jadi pemilih dsb.
|
|
|
|
mulia sabee
|
|
March 04, 2018, 08:59:46 AM |
|
Pemilu adalah salah satu pesta demokrasi pemilihan untuk mengisi jabatan-jabatan politik tertentu yang diselenggarakan setiap 5 tahun sekali entah itu Pemilihan presiden ataupun kepala daerah. Seperti kita ketahui bersama pemilu untuk tingkat daerah atau Pilkada akan di mulai di tahun 2018 dan sedangkan untuk Pilres akan di mulai di tahun 2019. Pemilihan umum pertama kali diselenggarakan pada tahun 1955 tepatnya pada masa kabinet Burhanuddin Harahap, sumber. seperti yang kita tahu selama ini pemilu di lakukan dengan cara tradisional untuk mendapatkan suara rakyat, biasanya seorang yang ingin melakukan pemilihan harus datang langsung ke tempat Penghitungan Suara (TPS) yang di tentukan oleh panitia pemilihan setepat. Setiap peserta pemilu di wajibkan untuk memilih salah satu calon kandidat yang ada di dalam surat suara. KPU akan memberikan waktu dari jam 07.30 Wib - 01.30 Wib setelah itu panitia setempat akan menghitung hasil suara yang di dapat kemudian akan di proses ke KPU pusat dan melakukan penghitungan ulang untuk mendapat hasil yang valid. Menurut saya hal itu masih ada celah untuk mendapatkan suara lebih, karna yang menghitung mempunyai pikiran untuk melakukan hal itu. nah, bagaimana jadinya apabila Teknologi Blockchain di terapkan dalam Pemilu? - tranparan : Dengan teknologi Blockchain pemilu akan lebih tranparan dan setiap orang dapat mengetahui langsung hasil suara yang masuk - Anonim : Seorang seperta pemilu dapat memilih calon kandidat nya tanpa harus di ketahui identitasnya ( namun disini peserta pemilu harus melakukan verifikasi data menggunakan E-KPT) - Akurat : penghitungan akan lebih akurat karna akan langsung masuk dalam buku besar di jaringan blockchain - Tidak dapat di rubah = Suara yang masuk dalam buku besar jaringan blockchain tidak dapat di rubah oleh siapapun Contohbuku besar jaringan blockchain Statistik count kalau melihat pemilu-pemilu sebelumnya saya pikir penting adanya sistem baru yang diterapkan, menurut saya itu perlu diberlakukannya sistem blockchain dalam pemilu, karena pemilu dibutuhkan transparansi, karena teknologi ini berbentuk database maka sudah saatnya dinegara kita menerapakan sistem pemilu digital untuk melahirkan pemilu yang JURDIL.
|
|
|
|
Sidiq SP
|
|
March 04, 2018, 10:24:28 AM |
|
Bagus juga ide nya gan, saya juga setuju, tetapi yang jadi masalah disini adalah bagi mereka masyarakat yang hidup di desa yang mayoritas kaum petani dan buruh serta para orang orang tua, banyak masyarakat kita yang kurang beruntung, banyak yang tidak melanjutkan sekolahnya walaupun cuma sd atau smp, sehingga di beri pengetahuan tentang hal ini maka mereka akan kesulitan memahami, cuma itu saja yang menjadi pikiran saya saat ini??
|
|
|
|
Weng simok
Member
Offline
Activity: 434
Merit: 10
|
|
March 04, 2018, 11:05:57 AM |
|
Kemajuan tehnologi memang sangat membantu umat manusia saat ini. Akan tetapi merubah sistem pemilu dari yang saat ini ke sistem blockchai, itu masih sangat sulit. Mengiat kondisi negara dan masrakat indonesia yang masih awam. Teknologi bockchain memangat sangat membantu dan irit biaya tapi untuk menerapkan sistem itu masih sangat jaoh terwujud.
|
|
|
|
wismases
|
|
March 04, 2018, 01:32:30 PM |
|
Pastinya akan susah gan kalau diterapkan dipemilu gan, karena teknologi blockchain tidak semuanya tau gan,apalagi rakyat kecil dipedalaman mestinya tidak bakal tau gan. Jadi masih perlu mengajarinya dulu gan dengan begitu akan menghambat pelimu yg ada gan.
Iya gan sangat benar atas masuksn kawan kawan tentang teknolohi blockhain di karena berbagai daerah belum mengenal menyeluruh pengetahuan tentang teknologi blockhain mesti harus ada penyuluhan dulu atau cara untuk mensosialisasikan kepada masyarakat.
|
|
|
|
barabarian1
|
|
March 04, 2018, 01:47:40 PM |
|
sebenernya tanpa harus ada teknologi blockchain mereka bisa aja menerapkan. cuma, pihak yang berpikir negatif mungkin lebih banyak daripada yang jujur, jadinya mesti semua hal disalah gunain. dan belom tentun sekalinya mereka tau teknologi blockchain, mereka bakal gunain teknologi ini. pasti ada aja yang gak setuju. alesannya banyak sih tapi mungkin yang pasti susah buat di rekayasa
|
|
|
|
Bument99
Newbie
Offline
Activity: 149
Merit: 0
|
|
March 04, 2018, 02:11:07 PM |
|
Ini baru merupakan ide brilian. Mengaplikasikan teknologi blockchain kepada perhitungan dan trasparansi dalam penghitungan suara dalam pemilu. Berati setiap penduduk masyarakat mempunyai id / akun dengan basic teknologi blockchain. Siapapun bisa melihat aksesnya. Mungkin kendalanya : 1. Tidak semua penduduk tahu tentang cara menggunakan teknologi blockchain. Apalagi mohon maaf untuk yang gaptek 2. Memerlukan biaya yang sangat besar sekali untuk mengaplikasikan teknologi blockchain ke pemilu
|
|
|
|
GovintoContreraz
Newbie
Offline
Activity: 120
Merit: 0
|
|
March 04, 2018, 02:48:47 PM |
|
Untuk saat ini tehnologi blockchain masih belum bisa digunakan untuk pesta demokrasi pemilu. selain keterbatasan jaringan di pulau terpencil, sebagian masyarakat indonesia belum mengenal internet. tapi seiring dengan kemajuan teknologi digital bukan tidak mungkin teknologi ini akan di gunakan untuk penyeleggaraan pemilu. Dengan teknologi blockchain ini pemilu bisa berjalan lebih jujur, adil tanpa KKN.
|
|
|
|
Kalau04
Member
Offline
Activity: 378
Merit: 10
|
|
March 04, 2018, 03:06:51 PM |
|
Ini sangat bagus bila teknologi blockchain untuk pemilu, karna teknologi blokchain sangat cocok untuk menjawab kebutuhan jaman yg semakin maju ini, blockchain sangat akurat perhitungan dan tidak bisa di rubah lagi oleh siapa pun, menurut saya ini sngat bagus untuk pengamanan untuk pemilu.
Menurut saya sependapat dengan agan,karna ini zaman lagi maju teknologi Blockchain ini sangatlah akurat untuk perhitungan dan tidak akan bisa di ubah ubah oleh siapa saja, dan sangat bagus untuk pengamanan pemilu .
|
|
|
|
akhzayn
|
|
March 04, 2018, 03:39:01 PM |
|
sepertinya masih butuh waktu yang cukup lama untuk bisa menerapkan teknologi blockchain dalam pemilihan umum. sebab kita mesti memahamkan seluruh masyarakat akan teknologi, itu berarti pada waktu itu sudah tidak ada lagi masyarakat yang tidak tahu menggunakan komputer dan intenet
|
|
|
|
|