-pengguna Ethereum akan menderita dalam jangka panjang. Penerapan Ethereum 2.0, yang diharapkan dapat menyelesaikan masalah seperti itu, sudah lama tertunda oleh komunitas crypto. -
Ini juga membuat beberapa smart contract hampir tidak dapat digunakan. Ini adalah masalah kritis untuk Ethereum, yang tidak kekurangan persaingan. Beberapa platform pertukaran teratas juga telah berbicara tentang mengambil tindakan drastis untuk melawan kenaikan biaya.
Jika pengguna adalah non miner dan memiliki ETH dalam jumlah kecil, misal 0.01 ETH (seperti saya). Ya, itu akan menciptakan penderitaan. Namun, sisi positifnya, profit mining miner akan lebih maksimal.
Untuk ETH 2.0, problem sebenarnya malah bukan dari komunitas crypto. Problem sebenarnya malah di vitalik. Karena si doi masih maju mundur. Selengkapnya bisa dibaca
disini dan
disini.
Platform teratas sebenarnya jauh hari sudah membuat hal tersebut, contohnya Binance dengan smart chainnya. kemudian diikuti oleh proider lainnya, Seperti poloniex dengan Tron, Huobi dengan tron dan eth, dll. Alasan utama yang membuat mereka makin terpacu cuman 2, karena hadirnya uniswap plus Defi. Ditambah volume perdagangan uniswap hampir menyamai volume perdagangan coinbase pro. Data dapat dilihat disini
https://www.coingecko.com/en/exchanges &
https://www.coingecko.com/en/exchanges/decentralized . Tentunya hal ini akan membuat bursa lain makin berlomba-lomba memakai platform lain yang menawarkan fee transfer lebih murah dengan satu tujuan utama. Jangan sampai volume perdagangan uniswap makin membesar. Perumpamaan "orang gemuk makin mudah lapar" sudah terjadi.