Kalau ke LN ane agak kurang sreg kalau itu disebut hybrid. Memang sih ada tahap off dan on-chainnya, tapi tidak ada keharusan setelah agan buat channel wajib ngirim duit. Sementara di kasus OP, yang ane tangkep hybrid itu ya off-chain dan on-chain itu satu kesatuan transaksi, jadi ga bisa off-chain sekarang, on-chainnya bulan depan, dan seterusnya (ya kecuali udah janjian dulu sih, tapi kalau gitu ya kenapa ribet-ribet segala). Ya sah-sah aja sih itu disebut hybrid, karena ya balik lagi, ini masalah definisi, selama realitasnya sama-sama ngeh ya oke" saja.
Btw, setelah ane googling", rata-rata yang dibahas emang hybrid blockchain daripada hybrid transaction. Nemu 1 artikel hybrid transaction e isinya marketing exchange doang.
Tergantung sudut persepsinya juga sih gan, soalnya jika tujuan akhirnya ingin menyelenggarakan transaksi LN dari awal maka secara otomatis transaksi On-chain yang dilakukan juga bakal menjadi bagian dalam transaksi tersebut (hanya saja tidak tercatat pada satu jenis transaksi).
Tapi klo berbicara konsep hybrid offchain-onchain pada satu kesatuan transaksi, maka model jaringan Blockchain dengan multi-layer bisa diambil sebagai contohnya. Contoh fungsi Block pada jaringan On-chain hanya sebagai wadah untuk mencatat hash dan digital sign (atau beberapa fields lain yang berukuran kecil), sedangkan untuk raw data-datanya (dengan size besar) bisa disimpan pada jaringan layer (memanfaatkan cloud system atau model storage system lainnya).