[Untuk Newbie] Alasan Untuk Tidak Mempercayakan Trading Ke Orang Baru Kenal

[masulum]

Intro
Thread ini tadinya saya satukan pada thread [Untuk Newbie] Alasan Untuk Tidak Trading Uang Pinjam, karena perbedaan topik dan mempertimbangkan masukan dari Kawetsriyanto, dimana tidak memiliki relevansi satu sama lain, maka thread ini saya pisah.


Tujuan
Tujuan utama dari thread ini tentunya untuk mengingatkan kembali para pemula yang ingin masuk ke ranah trading. Seperti yang kita ketahui, ada banyak sekali orang asing yang menawarkan diri untuk menjalankan uang Anda dalam trading, menawarkan investasi token/coin, ataupun model investasi apa pun yang ditemukan di media sosial, chat dan sebagainya. Agar para pemula tidak terjebak pada tawaran dari orang yang baru di kenal. sebagus apa pun review yang diberikan oleh orang lain, belum tentu itu adalah review yang benar. Alasannya, kemudahan dalam membuat akun tuyul, akan memudahkan seseorang untuk membuat review palsu. Ketika berbicara tentang uang, Anda harus memiliki pikiran negatif terlebih dahulu jika menemukan orang baru yang menawarkan untuk menjalankan uang Anda. Bahkan, pada orang dekat sekali pun Anda juga perlu waspada, karena tidak semua orang dekat itu dapat dipercaya untuk mengelola uang Anda.

Saya tidak mengajarkan Anda untuk tidak percaya pada orang yang Anda kenal atau orang terdekat Anda, tetapi saya ingin mengingatkan betapa pentingnya untuk berhati-hati dalam mengambil keputusan ketika berhubungan dengan uang Anda.


Topik

Alasan Untuk Tidak Mempercayakan Trading Ke Orang

Ada orang yang ingin memiliki modal, uang dingin, kemudian ia mempercayakan uang mereka kepada salah satu orang yang menurutnya pengalaman trading karena share profit besar setiap harinya. Namun, tahukah Anda bahwa metode ini sangat sering dilakukan oleh orang yang memiliki niat untuk menipu. Saya tidak mengatakan semuanya, tetapi, jika mereka menjanjikan "pasti profit", bisa jadi endingnya adalah "pasti kena tipu". Karena dalam trading tidak semuanya bisa profit. Alasan lainnya adalah:

1. Uang bukan dalam kendali Anda
Asas bitcoin adalah ingin menciptakan financial freedom untuk semua orang, agar dapat mengelola uang mereka sendiri tanpa harus menyimpannya ke bank. Sama halnya saat trading, uang Anda akan lebih aman jika Anda sendiri yang menjalankannya.

2. Manipulasi Keuntungan
Anda tidak memegang uang Anda sendiri, bisa saja orang yang Anda percaya telah memanipulasi keuntungan yang sudah ia dapatkan. Anda memang tidak kena tipu secara langsung, tetapi jika mereka mengatakan hanya profit 100.000 padahal sudah profit 1.000.000 Anda bisa apa. Memang ada laporan trading, tapi ini juga bisa di manipulasi.

3. Risiko kerugian
Risiko kerugian bisa jadi lebih besar daripada Anda trading sendiri. Sekalipun orang yang Anda percayai tidak menipu Anda dengan manipulasi keuntungan, bisa jadi mereka melakukan berbagai macam kesalahan dalam trading, misal manajemen risiko yang lemah, cutloss sesuka hati, buyback lebih mahal dan sebagainya. Ini karena Anda tidak memiliki kontrol terhadap uang Anda, jadi mereka bebas menggunakannya.

4. Tanggung Jawab
Tanggung jawab adalah bagian penting dari seseorang ketika mereka menggunakan uang Anda untuk trading. Apakah mereka berhati-hati dalam melakukan entry, atau tidak. Kemudian, seperti apa tanggung jawab mereka ketika ternyata mengalami kerugian. Apakah mereka tidak mau tahu dengan kerugian yang dialami atau ada konsekuensi tertentu. Ketika mereka tidak bertanggung jawab atas kerugian, bisa saja mereka asal-asalan dalam trading dan melimpahkan semua kerugian kepada Anda tanpa merasa bersalah sama sekali.


Kesimpulan
Jika Anda belum bisa menganalisa, belajar dulu sebelum memutuskan untuk terjun ke trading. Ini akan lebih baik untuk menjaga uang Anda. "Jika Anda tidak memiliki kunci atas uang Anda, maka itu bukan uang Anda", selalu tanamkan kalimat tersebut meskipun umumnya ini disebutkan untuk kripto, tapi masih relevan untuk digunakan untuk menjaga keamanan uang fiat Anda.

End Note
Apa yang saya sampaikan pada thread ini mungkin belum semuanya bisa dimasukkan. Atau mungkin ada yang kurang sesuai dengan sudut pandang Anda. Saya tidak membenarkan pendapat saya, saya hanya ingin berbagi berbagai kemungkinan jika Anda mengambil keputusan ini. Jika Anda masih ingin melakukan keduanya, tentu itu hak Anda. Karena yang rugi atau untung bukan saya, melainkan Anda sendiri. Jika ada yang salah, dari isi thread ini, silakan dikoreksi.

[Silver80]

Saya rasa suhu perlu juga masukan tentang robot tranding yang terpercaya dan saya rasa yang suhu katakan banyak kejadian biasanya mereka bertebaran di telegram bagus bagi pemula mengetahuinya, sejauh ini saya belum menemukan referensi yang suhu tuliskan  pada kata "alasan lainnya", tapi jika suhu merasa itu pemikiran suhu sih tidak masalah, saya pernah membaca di tempat lain, saya takut suhu dianggap plagiarisme bisa berbahaya.

[ryzaadit]

-snip-

Robot Trading udah dibahas di thread lain keknya.

Intinya bullshit sih dan orang yang buka titip trading kebanyakan juga orang yang soof profit, kebiasaan typical orang kek gini gk ngejelasin resiko yang bakal diterima dah itu ajh. Kalaupun emang bener jago, menurut logika ane "mending ane trading sendiri" ketimbang harus ngurus duit orang bener gk ? karena sama ajh kek ibarat kerja ama orang lain dong.
Pernah gegara cerita crypto ke Manajer tempat magang karena emng lagi ngobrol, sempet ditawarin buat tradingin dana beliau sih walau emng udh tau resiko tapi males ajh karena dana orang. 

[masulum]

Saya rasa suhu perlu juga masukan tentang robot tranding yang terpercaya dan saya rasa yang suhu katakan banyak kejadian biasanya mereka bertebaran di telegram bagus bagi pemula mengetahuinya, sejauh ini saya belum menemukan referensi yang suhu tuliskan  pada kata "alasan lainnya", tapi jika suhu merasa itu pemikiran suhu sih tidak masalah, saya pernah membaca di tempat lain, saya takut suhu dianggap plagiarisme bisa berbahaya.

Silakan kalau memang ada yang sama dengan post saya ini, karena saya ngetik ini dari awal, tapi kalau misalkan ada yang mirip, tidak masalah untuk di post disini, yang penting mas nyantumin referensinya. Karena saya ngetik thread baik yang uang pinjam dan thread ini semuanya ngetik dari awal tanpa referensi, hanya sebatas pengetahuan cetek saya, dan minta tolong jangan panggil saya suhu, karena saya bukan suhu, masa ia suhu rekt sampe tidak trading 3 bulan terakhir karena ga punya modal 

Mengenai Robot trading, coba mampir ke thread saya ini

Intinya bullshit sih dan orang yang buka titip trading kebanyakan juga orang yang soof profit, kebiasaan typical orang kek gini gk ngejelasin resiko yang bakal diterima dah itu ajh. Kalaupun emang bener jago, menurut logika ane "mending ane trading sendiri" ketimbang harus ngurus duit orang bener gk ? karena sama ajh kek ibarat kerja ama orang lain dong.

Kalau saya jago kaya @AakZaki atau @Roycilik dalam trading, saya juga akan sepemikiran dengan mas, ngapain ngurusin duit orang, mending profit/loss hasil uang saya sendiri, tanpa beban. Memang di awal bisa saja bilang "saya siap dengan risikonya", eh endingnya malah cerita ke orang lain kalau uangnya dihabisin kita karena kita ga bs beri profit sesuai harapan, kan nama baik kita jadi tercemar gara-gara hal tersebut.

[Husna QA]

Saya rasa suhu perlu juga masukan tentang robot tranding yang terpercaya -snip-

Rada kontra dengan tema thread kalau bahasan tentang robot trading dimasukkan disini, selain karena robot trading adalah mesin (proses trading bukan oleh manusia) tapi juga karena salah satu poin thread berikut:

-snip- Anda harus memiliki pikiran negatif terlebih dahulu jika menemukan orang baru yang menawarkan untuk menjalankan uang Anda. Bahkan, pada orang dekat sekali pun Anda juga perlu waspada, karena tidak semua orang dekat itu dapat dipercaya untuk mengelola uang Anda.

Sebagus apapun robot trading, kalau si tradernya sendiri kurang pengalaman dan/atau tidak mahir dalam mengatur parameternya, semua uang yang dia percayakan trading-nya pada mesin tersebut bisa saja cepat 'hilang'.

[abhiseshakana]

Kalau saya jago kaya @AakZaki atau @Roycilik dalam trading, saya juga akan sepemikiran dengan mas, ngapain ngurusin duit orang, mending profit/loss hasil uang saya sendiri, tanpa beban. Memang di awal bisa saja bilang "saya siap dengan risikonya", eh endingnya malah cerita ke orang lain kalau uangnya dihabisin kita karena kita ga bs beri profit sesuai harapan, kan nama baik kita jadi tercemar gara-gara hal tersebut.

Ya balik lagi ke pemikiran masing-masing trader Gan. Katakanlah dia jago trading dan seharusnya tidak perlu bagi dia untuk men-tradingkan dana orang lain, tapi klo yang meminta tolong kepada dia adalah orang yang bener-bener deket sama dia (misal : saudara, mertua atau bahkan orang tua dia sendiri) kayaknya permintaan seperti ini juga bisa membuat trader dilematis. Klo si trader orangnya ga bisaan, maka permintaan seperti itu kemungkinan besar akan susah ditolak ama mereka.

[mu_enrico]

Di thread satunya ane juga sudah sedikit menyentil mengenai mutual funds, yang merupakan skema yang sudah matang di dunia investasi. Konsepnya adalah manajer investasi nantinya menjalankan dana besar dari kumpulan duit-duit investor. Namum wajib diingat kalau skema mutual funds harus memiliki izin dari berbagai lembaga keuangan. Yah untuk mencegah si manager investasi kabur dan tindakan kriminal lainnya.

Terkait skema mirip-mirip ini di dunia kripto tapi belum dapat lisensi/ijin. Ane sarankan tidak usah ikut karena risiko penggelapan dana cukup besar. Kebanyakan juga ujung-ujungnya ponzi seperti Bitconnect. Pada awalnya investor akan dapat % return yang dijanjikan, namun itu bukan dari opit trading tetapi dari dana investor lain yang "diputar."

Kalau memang tidak punya waktu dan skill trading sendiri kan banyak tuh produk reksa dana dari pendapatan tetap, saham, dll., yang lebih valid. Namun demikian risiko penggelapan masih tetap ada: https://money.kompas.com/read/2020/01/09/063000926/simak-ini-kronologi-lengkap-kasus-jiwasraya-versi-bpk?page=all

[masulum]

Ya balik lagi ke pemikiran masing-masing trader Gan. Katakanlah dia jago trading dan seharusnya tidak perlu bagi dia untuk men-tradingkan dana orang lain, tapi klo yang meminta tolong kepada dia adalah orang yang bener-bener deket sama dia (misal : saudara, mertua atau bahkan orang tua dia sendiri) kayaknya permintaan seperti ini juga bisa membuat trader dilematis. Klo si trader orangnya ga bisaan, maka permintaan seperti itu kemungkinan besar akan susah ditolak ama mereka.

Kalau saya jago, saya akan lebih memilih untuk mengajarkan caranya untuk trading, cara analisa dan sebagainya. Karena dengan ini, mereka akan belajar dengan sendirinya, jadi kita tidak perlu megang uang dia, biar dia ngejalanin sendiri dengan bimbingan untuk analisa. Bukankah ini akan lebih baik.

Ya memang sih, pemikiran orang beda-beda mengenai orang terdekat ini. Kalau saya lebih baik ngajarin ilmunya daripada nitipin uangnya. Kembali lagi pada topik, kita fokusin pada topik, tentang mempercayakan trading ke orang baru kenal 

Kalau memang tidak punya waktu dan skill trading sendiri kan banyak tuh produk reksa dana dari pendapatan tetap, saham, dll., yang lebih valid. Namun demikian risiko penggelapan masih tetap ada: https://money.kompas.com/read/2020/01/09/063000926/simak-ini-kronologi-lengkap-kasus-jiwasraya-versi-bpk?page=all

Nah, pada akhirnya ketika kita sudah mempercayakan pada institusi yang sudah punya izin sekalipun bisa digelapkan, apalagi dengan orang yang baru kita kenal 

[mu_enrico]

Nah, pada akhirnya ketika kita sudah mempercayakan pada institusi yang sudah punya izin sekalipun bisa digelapkan, apalagi dengan orang yang baru kita kenal 

Betul, maka dari itu at least kalau mau "menitipkan" uang ya di institusi yang sudah kredibel.
Btw, market untuk nitipin uang ini akan selalu ada karena tidak semuanya mau dan punya waktu untuk trading. Jadi himbauan untuk belajar dan trading sendiri agak "kurang masuk" apalagi profesi IRL kan macam-macam, sehingga orang-orang jatohnya nabung di Reksa dana.

[Luzin]

Nah, pada akhirnya ketika kita sudah mempercayakan pada institusi yang sudah punya izin sekalipun bisa digelapkan, apalagi dengan orang yang baru kita kenal 

Mungkin yang tertarik untuk menitipkan pada orang baru kenal karena dia terpikat oleh bujuk rayuannya atau bisa jadi terhipnotis. Secara logika orang manapun pasti akan menolak untuk menitipkan dana mereka karena resikonya. Bahkan pada orang terdekat ataupun yang sudah dikenal. Terlebih jika orang baru dikenal me kenal hanya lewat sosial media atau belum pernah bertemu. Ditambah tidak ada kepastian jaminan hitam di atas putih tentu ini akan membuat semakin meragukan. Banyak sekali orang tak kenal DM fia Telegram mengajak menanam modal tapi saya selalu mengacuhkannya.

[ShowOff]

Mungkin yang tertarik untuk menitipkan pada orang baru kenal karena dia terpikat oleh bujuk rayuannya atau bisa jadi terhipnotis.

Hal yang miris pernah terjadi pada tetangga ane. Ceritanya sisuami membeli kalung emas sebanyak 15 mayam untuk istrinya pada tahun 2020. Tanpa sepengetahuan sisuami, rupanya si istri terjebak dengan rayuan tetangganya untuk menggandakan emasnya pada investasi yang sebenarnya tidak diketahui pasti oleh keduanya pada seseorang yang dikenal baik oleh tetangganya itu. Karena kedua orang ini berteman dekat maka sang istri ini mau memberikan kalung emas suaminya itu pada tetangganya itu untuk mendapatkan hasil yang lebih besar. Tak berselang lama "beberapa bulan" mereka berdua harus menerima kenyataan bahwa emas yang dipercayakan untuk menghasilkan keuntungan rupanya sudah di bawa kabur oleh orang yang memberi mereka harapan keuntungan tadi dan sampai sekarang belum ketemu orangnya.

Pada cerita diatas ane dapat simpulkan bahwa menitipkan barang berharga baik itu emas ataupun uang pada orang yang dikenal lebih-lebih OTK, OBK dengan dalih invetasi atau apapun sebenarnya tidak akan pernah membuat pemilik dana itu aman. Berharap untuk menghasilkan keuntungan malah mendapatkan kerugian. Jadi ambil pejaran dari sini karena yang ane ceritakan ini adalah fakta dari seorang tetangga.

[kawetsriyanto]

pada akhirnya ketika kita sudah mempercayakan pada institusi yang sudah punya izin sekalipun bisa digelapkan, apalagi dengan orang yang baru kita kenal 

Pastinya, gak ada jaminan pasti aman sekalipun nitip ke institusi. Bahkan nitip ke yang sudah kredibel pun akan tetap ada resikonya. Makanya kalaupun mau nitip, pake dana yang nominalnya wajar-wajar saja. Tidak perlu terlalu ambisius, apalagi dana yang ada dititip semua ke sana. Anggap aja pake dana yang gak terlalu berpengaruh ke finansial kita meskipun apes ditipu orang/institusi.

[Husna QA]

pada akhirnya ketika kita sudah mempercayakan pada institusi yang sudah punya izin sekalipun bisa digelapkan, apalagi dengan orang yang baru kita kenal  ;D

Pastinya, gak ada jaminan pasti aman sekalipun nitip ke institusi. Bahkan nitip ke yang sudah kredibel pun akan tetap ada resikonya. -snip-

Saya pribadi kurang begitu paham perihal reksa dana atau model pengumpulan dana lainnya untuk keperluan investasi semisal di pasar modal. Anggaplah semisal kita menitipkan sejumlah dana di institusi yang punya izin, semisal ada kerugian karena penggelapan dana seperti itu apakah memang tidak ada jaminan sama sekali dari institusi tersebut jika terjadi demikian? Lantas kapasitas izin yang sudah dimiliki institusi itu fungsinya untuk apa?
Adapun kalau misal terjadi kerugian dalam keadaan normal, bukan karena kecurangan semisal penggelapan, apakah itu tidak ada dalam perjanjian diawal ketika menanam modal/invest di institusi tersebut bagaimana kesepakatannya?

[Dread Pirate Roberts]

Saya pribadi kurang begitu paham perihal reksa dana atau model pengumpulan dana lainnya untuk keperluan investasi semisal di pasar modal. Anggaplah semisal kita menitipkan sejumlah dana di institusi yang punya izin, semisal ada kerugian karena penggelapan dana seperti itu apakah memang tidak ada jaminan sama sekali dari institusi tersebut jika terjadi demikian? Lantas kapasitas izin yang sudah dimiliki institusi itu fungsinya untuk apa?
Adapun kalau misal terjadi kerugian dalam keadaan normal, bukan karena kecurangan semisal penggelapan, apakah itu tidak ada dalam perjanjian diawal ketika menanam modal/invest di institusi tersebut bagaimana kesepakatannya?

Setahu saya sih saya untuk reksadana rata2 mereka memberikan tawaran investasi yang akan di kelola di pasar modal dan dana juga di kelola oleh manager investasi yang kompeten menurut mereka. biasanya di kasih liat portfolio status portfolio manager investasi beberapa tahun terakhirnya. dan benar rata2 ga ada jaminan juga sih buat profit . bisa kondisi investment datar2 aja atau aset malah merugi tapi kalo yang reksadana yg dari perbankan sih juga jarang kalau memberikan kerugian besar. dan juga ketika melakukan pembelian reksadana ada pilihan resikonya juga.

[joniboini]

Ane udah beberapa tahun megang reksadana di beberapa manajer investasi pake beberapa app, ane rasa agak berbeda kalau dibandingkan nitip modal ke orang buat trading kripto mengingat struktur regulasinya jauh lebih jelas. Masalah ga ada jaminan itu menurut ane juga wajar, karena tidak mungkin bisnis menjaminkan profit ke nasabah karena bakal terlalu risky dan mudah banget dibawa ke ranah hukum. Yang pasti ya hanya menunjukkan potensi profitnya saja, tidak mnjaminkan kalau ke depan bakal untung sekian persen.

[mu_enrico]

semisal ada kerugian karena penggelapan dana seperti itu apakah memang tidak ada jaminan sama sekali dari institusi tersebut jika terjadi demikian? Lantas kapasitas izin yang sudah dimiliki institusi itu fungsinya untuk apa?
Adapun kalau misal terjadi kerugian dalam keadaan normal, bukan karena kecurangan semisal penggelapan, apakah itu tidak ada dalam perjanjian diawal ketika menanam modal/invest di institusi tersebut bagaimana kesepakatannya?

Tidak ada jaminan pengembalian dana meskipun karena penggelapan dsb. (aksi kriminal) karena instrumen investasi yang dijamin hanya yang berbentuk simpanan oleh LPS. Kalau kerugian karena market (bukan karena aksi kriminal) dipahami sebagai risiko investasi.

Kapasitas izin sbb:

Ketika penempatan dana di bank mendapat jaminan dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), di sisi lain investasi di pasar modal tidak ada yang bisa memberikan jaminan pertumbuhan karena return bergerak mengikuti mekanisme pasar.

Perlindungan di pasar modal itu adalah pengawasan kepada pelakunya. OJK melakukan pengawasan makanya ada yang disuspen, dibubarkan, lalu ada yang diberi sanksi. Itu merupakan supervisory action dari OJK

Sumur

dan benar rata2 ga ada jaminan juga sih buat profit . bisa kondisi investment datar2 aja atau aset malah merugi tapi kalo yang reksadana yg dari perbankan sih juga jarang kalau memberikan kerugian besar. dan juga ketika melakukan pembelian reksadana ada pilihan resikonya juga.

Tidak ada jaminan profit, mereka pasti bilang risk vs return, kalau ada produk yang bisa memberikan return tinggi, risikonya juga tinggi. Kalau rugi ya berarti sudah risiko

Ane udah beberapa tahun megang reksadana di beberapa manajer investasi pake beberapa app, ane rasa agak berbeda kalau dibandingkan nitip modal ke orang buat trading kripto mengingat struktur regulasinya jauh lebih jelas.

Ada beberapa modus reksa dana tapi yang tidak terakreditasi, nah ini mirip sekali dengan modus yang di kripto. Lebih mirip ke hedge fund, cuma yang ikut kadang malah yang bukan HNWI (High-net-worth individual), trus kontraknya gak jelas.

[Husna QA]

-snip-

Berarti ketika kita menitipkan dana ke orang lain/institusi tertentu untuk tujuan investasi, dari sana investor harus sudah paham benar bahwa akan ada risk vs return sebagai bagian dari resiko berinvestasi sebagaimana disebutkan di atas; Semisal kalau terjadi kerugian karena market, berarti kerugian sepenuhnya ditanggung investor?
btw, tadi saya sempat baca-baca salah satu artikel di CNBC Indonesia:
https://www.cnbcindonesia.com/investment/20210704224238-21-258159/menarik-nih-agen-penjual-reksa-dana-jajaki-jualan-kripto.

Pertumbuhan investor aset kripto yang cukup massif belakangan ini membuat perusahaan yang terkait dengan manajer investasi (MI) termasuk agen penjual reksa dana (aperd) mulai berencana mendiversifikasi layanan dengan mengakomodasi kripto (cryptocurrency) sebagai aset yang akan ditawarkan kepada investor.

Namun tentunya mesti ada kesiapan infrastruktur dan regulasinya terlebih dulu kalau sudah menyangkut institusi seperti di atas.

[Samsungs10]

-snip-

Robot Trading udah dibahas di thread lain keknya.

Intinya bullshit sih dan orang yang buka titip trading kebanyakan juga orang yang soof profit, kebiasaan typical orang kek gini gk ngejelasin resiko yang bakal diterima dah itu ajh. Kalaupun emang bener jago, menurut logika ane "mending ane trading sendiri" ketimbang harus ngurus duit orang bener gk ? karena sama ajh kek ibarat kerja ama orang lain dong.
Pernah gegara cerita crypto ke Manajer tempat magang karena emng lagi ngobrol, sempet ditawarin buat tradingin dana beliau sih walau emng udh tau resiko tapi males ajh karena dana orang. 

mungkin kalau memang jago kenapa gak lakukan dengan sendiri saja, tetapi sepertinya apa yang anda katakan bisa saja benar kalau memang langsung punya modal sendiri tentu akan dilakukan langsung. kalau saya melihat " KING SALMANAN alias Doni Salmanan " jelas dia awal mulanya juga mengunakan dana orang lain dan setelah punya modal dia mengerjakan sendiri dan terlihat berhasil. sekarang kebalikan mungkin dia sendiri sudah gak mau menggunakan dana orang lain karena jelas resiko dan cara kerjanya jelas akan membedakan untuk melakukan tindakan yang akan dilakukan. dia sudah jadi jutawan diusia muda dengan trading dibanyak instrument, dan masih mau berbagi dengan ilmu yang dipunya bahkan dia tidak lupa untuk berbagi dari hasil yang didapat. selalu ada sisi baik yang diambil dari hal seperti ini.
 

[Chikito]

-snip-

Robot Trading udah dibahas di thread lain keknya.

Intinya bullshit sih dan orang yang buka titip trading kebanyakan juga orang yang soof profit, kebiasaan typical orang kek gini gk ngejelasin resiko yang bakal diterima dah itu ajh. Kalaupun emang bener jago, menurut logika ane "mending ane trading sendiri" ketimbang harus ngurus duit orang bener gk ? karena sama ajh kek ibarat kerja ama orang lain dong.
Pernah gegara cerita crypto ke Manajer tempat magang karena emng lagi ngobrol, sempet ditawarin buat tradingin dana beliau sih walau emng udh tau resiko tapi males ajh karena dana orang. 

mungkin kalau memang jago kenapa gak lakukan dengan sendiri saja, tetapi sepertinya apa yang anda katakan bisa saja benar kalau memang langsung punya modal sendiri tentu akan dilakukan langsung. kalau saya melihat " KING SALMANAN alias Doni Salmanan " jelas dia awal mulanya juga mengunakan dana orang lain dan setelah punya modal dia mengerjakan sendiri dan terlihat berhasil. sekarang kebalikan mungkin dia sendiri sudah gak mau menggunakan dana orang lain karena jelas resiko dan cara kerjanya jelas akan membedakan untuk melakukan tindakan yang akan dilakukan. dia sudah jadi jutawan diusia muda dengan trading dibanyak instrument, dan masih mau berbagi dengan ilmu yang dipunya bahkan dia tidak lupa untuk berbagi dari hasil yang didapat. selalu ada sisi baik yang diambil dari hal seperti ini.
 

Dia katakan soft profit artinya memakai modal kecil, kalau sudah bisa bikin robot artinya sudah punya modal walaupun kecil dan kenapa mesti nyuruh yang lain kalau bisa dipakai sendiri, itu yang dimaksud.

Sudah banyak kasus di crypto ini yang memakai dana orang lain, alih-alih menjanjikan keuntungan berlipat, malah apes duitnya dibawa kabur, apalagi periode 2017-2019 di situ banyak yang terjebak, karena tergiur harga tinggi, ya apa lagi didukung berita bombastis, bikin mereka tertarik lalu masuk namun yang terjadi harga malah turun, bandar kalang kabut lalu kabur. Tahun ini (2021) mungkin aja akan terjadi lagi, apa lagi berita di TV sudah rame beberapa hari ini akibat new ATH bitcoin dan akan menjadi periode yang sama seperti yang saya sebutkan di atas.

. . dan tentu saja trading crypto ini beda dengan trading saham dan forex, harap dicatat. belum tentu dia mahir main di crypto (24 jam full non stop) jika terbiasa di saham dan forex, tentu beda jalur, beda hitungannya bos. kalau nitipin uang kepada pemain saham dan forex untuk main crypto, dijamin rugi, wong dianya aja masih belajar.

[joniboini]

Ada beberapa modus reksa dana tapi yang tidak terakreditasi, nah ini mirip sekali dengan modus yang di kripto. Lebih mirip ke hedge fund, cuma yang ikut kadang malah yang bukan HNWI (High-net-worth individual), trus kontraknya gak jelas.

Ane sih belum nemu yang beginian di app yang ane pake gan, cuma ga kaget juga kalau ada yang ga jelas kontrak dst. Kalau mau jauh lebih aman ya milih kustodian yang udah ada nama aja walau tentu ga menjamin, kaya kasus Jiwasraya misalnya, atau yang lain. Pastiin aja app atau broker yang dipake udah dibawah pengawasan OJK, paling tidak udah jadi filter awal daripada make apps ga jelas dan reksadananya kontrak bodong semua.

Namun tentunya mesti ada kesiapan infrastruktur dan regulasinya terlebih dulu kalau sudah menyangkut institusi seperti di atas.

Udah pasti om. Dan ane rasa mereka ga bakal nge-mix dengan reksadana yang lain. Palingan bakal ada produk baru lagi yang khusus kripto, karena udah pasti volatilitas dst bakal beda. Investor juga ane rasa bakal mikir dua kali kalau nambahin kripto meskipun profil risikonya udah tinggi, mengingat loss di kripto bisa lebih besar. Tapi paling tidak sih make reksadana begituan jauh lebih aman kalau dibandingkan nitip modal ke individu atau tim yang legalitasnya tidak jelas.