Kisah ini sangat disayangkan dan menunjukkan betapa pentingnya memahami cara menggunakan aset digital dan platform terkait sebelum melakukan transaksi yang signifikan.
Dalam kasus ini, kolektor NFT yang benama Brandon Riley ingin menggunakan CryptoPunk sebagai jaminan untuk meminjam uang di platform DeFi untuk membeli NFT lagi, namun secara tidak sengaja membakar atau menghapus CryptoPunk tersebut, seperti yang ditunjukkan di bawah ini.
Tidak sengaja bukan berarti tidak mengerti, karena biasanya unsur ketidaksengajaan itu bisa saja terjadi pada siapapun termasuk pada orang yang sudah sangat memahami cara memakai sebuah platform. Nah, jika itu adalah hal yang tidak disengaja oleh Brandon Riley, itu artinya dia sudah memahami bagaimana menggunakan sebuah platform NFT tersebut meskipun pada akhirnya bernasib sial karena tanpa sengaja membakar CryptoPunk yang sama dengan membakar uang secara begitu saja.
“Saya disuruh mengikuti petunjuk dengan tepat, jadi saya melakukannya,” jelas Riley, tetapi dalam prosesnya, dia akhirnya kehilangan 77 ETH, yang bernilai US$135.372,16.
Dalam kondisi seperti ini, kita hanya dapat mencoba menghubungi tim dukungan platform DeFi terkait untuk melihat apakah ada cara untuk memulihkan CryptoPunk atau mencari bantuan dari ahli keamanan siber. Akn tetapi, tidak ada jaminan bahwa CryptoPunk tersebut dapat dikembalikan atau di-recover sepenuhnya.
Pelajaran yang bisa diambil dari kasus seperti ini adalah pentingnya untuk selalu berhati-hati dan teliti dalam melakukan transaksi dengan aset digital seperti crypto, khususnya ketika melibatkan transaksi yang signifikan.
Hal itu akan sangat sulit untuk dipulihkan kembali karena permasalahannya adalah pada pembakaran (terlepas itu disengaja ata tidak). Dan kalau pun bisa dikembalikan oleh pihak terkait dari platform tersebut, prosesnya pasti akan sangat rumit serta akan memakan waktu juga untuk menyelesaikannya. Namun selama ini saya juga belum pernah mendengar ada token yang dapat dikembalikan lagi setelah dibakar. Dan menurut saya untuk pelajaran yang dapat dipetik dari kasus semacam ini adalah hanya
"ketelitian", karena seseorang yang masih kurang teliti dalam memakai sesuatu serta mengerjakan sesuatu pasti dirinya sangat sering melakukan kecerobohan yang berakibat fatal seperti pada contoh kasus yang ini.