Postingan Pertama Newbie

[tottong]

Tetapi mengenai mengapa keterlibatan merit source akhir-akhir ini sudah jarang, menurut saya jawabannya ada pada masing-masing merit source.

Ya tentu mereka memiliki kapabilitasnya dan berhak menentukan siapa, post mana yang pantas mendapat merit. Jika menebak saja mungkin masalah penurunan kualitas post yang diajukan tentu salah satu alasannya.

Alasan penurunan kualitas di dasarkan pada tingkat yang mana, mungkin kita bisa sedikit menguji ketika berhubungan dengan masalah teknikal karena tidak semua orang mengetahui itu dan saya sangat setuju jika itu rujukannya.
Tetapi untuk pembahasan umum seperti ekonomi, politik dan budaya hanya persoalan narasi sedangkan untuk posting lain itu bisa beragam.
Kembali seperti yang anda katakan karena memang mereka memiliki ketentuan masing-masing dalam memberikan dan jawabannya sudah pasti mereka yang jauh lebih tau.

, saya harap anda dan semua pengguna non-merit source tidak kekurangan minat dan tetap mendukung.

Tentu saja, ketika saya menemukan post secara opini saya layak maka saya akan memberikan merit jika saya masih memiliki merit.

Semoga saja kita bisa saling membantu satu sama lain sehingga pertumbuhan SFI semakin besar dan jujur seharusnya kita senang ketika banyak orang dilokal kita mulai tumbuh berkembang.
Tetapi jika tidak memiliki merit sudah pasti tidak bisa memberikan dan itu menjadi persoalan mengapa sekarang riwayat distribusi merit untuk pengguna biasa mulai menurun.

Jadi saran saya adalah tingkatkan kualitas posting dan jangan bergantung pada merit source agar meritnya banyak, tetapi usahakan konsisten untuk memposting sesuatu yang berkualitas dan biarkan pengguna lain menilainya.

Betul sekali improve kemampuan post dan penguasaan diskusi dalam board adalah solusi terbaik. Karena memang saat ini para manager sigcam sangat selektif memilih siapa peserta yang bertahan ataupun yang akan dibuang.

Untuk ini saya setuju dan perbaikan kualitas postingan memang sangat penting karena indikator untuk mendapatkan merit juga di dasarkan pada pengetahuan postingan yang bagus.
Terlebih lagi sekarang manager semakin selektif dalam memilih peserta kampanye dan jika kita tidak meningkatkan maka akan sulit dipertahankan. Intinya kita berharap semoga SFI terus berkembang dan jika bukan kita yang mensupport maka siapa lagi?

[yudi09]

Penurunan kualitas posting merupakan alasan paling umum mengapa terjadinya fluktuasi sirkulasi merit di SFI. Sebenarnya tidak hanya di SFI, tetapi di lokal board lain maupun di global juga sama. Tetapi mengenai mengapa keterlibatan merit source akhir-akhir ini sudah jarang, menurut saya jawabannya ada pada masing-masing merit source.

Kualitas postingan sangat tergantung pada fokus yang dimiliki oleh masing-masing user karena disitu terdapat pikiran yang stabil dan cair untuk menguraikan dengan maksud yang jelas terhadap sebuah persoalan yang sedang dibahas.

Terasa. Mungkin karena satu dan lebih hal yang membuat masing-masing merit source sudah jarang. Ini juga belum tentu benar karena faktor kualitas postingan member SFI yang menurun menurut penilaian masing-masing mereka. Bukan berarti merit source tidak melakukannya dengan baik. IMO, om skarais juga bekerja dengan baik dalam mendistribusikan merit. Kalau di board luar, member seperti om skarais sudah menjadi DT.

[blue Snow]

Ya karena di forum ini, ane lihat harus ada timbal balik antara satu ke yang lainnya, kalau minta aja, ya gak bakal dikasih 2x.

Itu juga yang saya lihat om , arahnya lebih ke mutualisme, masa awal saya bergabung di forum ini sudah tidak ada lagi, orang-orangnya juga sudah tidak memandang postingan yang dibuat, beralih ke profilnya yang dilihat (IMO).

Memang kita di sini harus mengikuti alur yang terjadi, tidak bisa untuk menghendaki sesuai keinginan kita, kalau memang member di sini lebih ke subjektif yang dilihat, maka kita juga harus mengikuti hal tersebut supaya bisa naik rank. Ane juga tidak idealisme, ya kalau memang harus lihat profil, ya tembak merit aja secara acak dan beri semua merit yang ada pada tiap postingan yang di ajukan.

Betul sekali improve kemampuan post dan penguasaan diskusi dalam board adalah solusi terbaik. Karena memang saat ini para manager sigcam sangat selektif memilih siapa peserta yang bertahan ataupun yang akan dibuang.

Dalam menentukan postingan tersebut berkualitas atau tidak tetap bergantung pada penilaian dan pengetahuan si pemberi merit, kalau si pemberi merit pengetahuannya tidak banyak atau tidak bagus, maka dia juga hanya akan ngasih merit ke postingan yang biasa saja, postingan yang sok bijaksana, postingan yang panjang tapi tanpa isi.

[skarais]

~~~

IMO, om skarais juga bekerja dengan baik dalam mendistribusikan merit. Kalau di board luar, member seperti om skarais sudah menjadi DT.

Dalam hal kontribusi, saya hanya melakukan apa yang harusnya saya lakukan dan ini tidak ada bedanya dengan pengguna lain yang punya keinginan untuk berkontribusi. Saat ini saya tidak terlalu peduli apakah saya ada di DT ataupun tidak, nyatanya setelah sekian lama tidak ada DT1 atau DT2 bahkan pengguna non-DT SFI yang marasa percaya untuk memasukkan username saya ke daftar kepercayaannya. Lagipula menjadi DT bukan tujuan saya di forum ini dan sejauh ini saya masih baik-baik saja walaupun masih menjadi pengguna non-DT dari lokal SFI.

Jadi fokus saya sejauh ini adalah melakukan apa yang perlu dilakukan dan berkontribusi sebanyak yang sama mampu di forum, khususnya SFI. Itu saja sudah cukup menggembirakan bagi saya pribadi. Masalah lain biar saja pengguna lain yang menilainya apakah itu positif ataupun negatif.

Tapi sepertinya ini sudah OOT. Lebih baik, back on the topic.

Dalam menentukan postingan tersebut berkualitas atau tidak tetap bergantung pada penilaian dan pengetahuan si pemberi merit, kalau si pemberi merit pengetahuannya tidak banyak atau tidak bagus, maka dia juga hanya akan ngasih merit ke postingan yang biasa saja, postingan yang sok bijaksana, postingan yang panjang tapi tanpa isi.

Masing-masing memiliki standar kualitas dalam memberi merit. Ada karena usaha, ada karena isi postingannya yang informatif, ada karena gaya penulisannya yang menarik dan enak dibaca dan lain sebagainya. Jadi tidak ada aturan khusus tentang bagaimana anda menilai suatu posting berkualitas atau tidak, bahkan anda masih dapat mengirimkan merit pada posting aplikasi di thread signature campaign sebagai dukungan. Masalah ada pada hati masing-masing, jika anda mencari yang buruk maka anda akan mendapatkan apa yang anda cari, sebaliknya juga demikian jika anda mencari yang baik-baik.

[Hanadawa]

-snip-

Dalam hal ini saya sependapat dengan Om @skarais. Merit adalah suatu bentuk apresiasi yang diberikan seseorang karena merasa postingan tersebut bagus, bermanfaat, atau hanya sekedar apresiasi saja. Pemberian merit sangat subjektif dan memang tidak ada tolak ukurnya bagaimana merit diberikan. Ada merit source yang hanya memberikan merit kepada postingan berkualitas sangat bagus, ada juga yang sedikit fleksibel dengan memberikan merit kepada setiap postingan yang "good enough". Ada juga yang sekedar apresiasi saja, seperti halnya pemberian merit kepada postingan-postingan member-member sepuh di thread yang sudah berumur beberapa tahun. Tidak ada batasan yang kaku dalam hal pemberian merit ini.

[Rengga Jati]

Belakangan ini saya kekurangan motivasi membuat topik-topik panjang di SFI om, tapi walaupun begitu saya masih tetap nimbrung di SFI. Saya juga tidak terlalu memanfaatkan topik [HELP]Bantuan untuk menaikkan Rank (Newbie s.d Hero) V.2 [UPDATE], om bisa lihat saya sudah 3 bulan tidak mengajukan aplikasi review, baru kemarin saya ajukan kembali dan mendapatkan 1 merit dari om @Pandorak.

Saya juga tidak terlalu aktif di SFI tapi tetap saya sempatkan untuk tetap mampir. Sama, saya tidak sesering yang lain mengajukan aplikasi di thread help bantuan naik rank. Wajar kalau yang lain lebih sering gan, saya lihat mereka lebih sering aktif di SFI. Mungkin kitanya saja yang kurang aktif, jadinya tidak banyak yang bisa kita ajukan di thread bantuan naik rank.

Saya juga menilai SFI sekarang sudah tidak baik-baik saja, tidak ada objektifitas dalam menghargai sebuah postingan, lihat saja di topik terkait yang linknya saya letak diatas, ada beberapa aplikasi yang mendapatkan banyak merit tapi sebenarnya postingan tidak terlalu penting, seperti postingan-postingan yang dibuat di Ekonomi, Politik, dan Budaya. Daripada saya, saya pikir om @Luzin akan mencapai Legendary terlebih dahulu nantinya.

Saya juga melihat hal yang sama, pemberian merit tidak semerata seperti dulu. Salah satu alasannya mungkin karena pemberi merit yang sekarang ini kebanyakan bukan dari Merit Source tapi dari member-member biasa seperti kita ini. Member-member biasa seperti kita pastinya dipengaruhi faktor sosial dalam pemberian meritnya, jadi tidak heran kalau tidak merata. Sedangkan ketika Merit Source yang memberikan merit di situ, pastinya akan objektif karena mereka tidak dipengaruhi faktor apapun.

Mengenai banyak merit yang diberikan di board seperti Ekonomi, Politik, dan Budaya, mungkin mereka-mereka menganggap itu informatif walaupun bukan hal penting bagi forum. Sulit juga untuk objektif dalam memberikan merit karena pemberian merit ini sifatnya subjektif. Apalagi dalam menilai suatu post, beda sudut pandang bisa beda penilaiannya.

Dalam menentukan postingan tersebut berkualitas atau tidak tetap bergantung pada penilaian dan pengetahuan si pemberi merit, kalau si pemberi merit pengetahuannya tidak banyak atau tidak bagus, maka dia juga hanya akan ngasih merit ke postingan yang biasa saja, postingan yang sok bijaksana, postingan yang panjang tapi tanpa isi.

Untuk member-member aktif SFI, saya kira tidak perlu diragukan lagi masalah pengetahuannya. Hanya saja pengetahuan bukan satu-satunya faktor, tapi ada banyak faktor lain yang mempengaruhi kecenderungan dalam memberikan merit. Salah satunya faktor sosial, yaitu interaksi antar member. Tidak bisa disalahkan juga karena itu lumrah, member yang kita kenal tentu saja lebih mudah bagi kita untuk memberikannya merit.


Maaf kalau keluar topik ya 

[MAAManda]

Memang kita di sini harus mengikuti alur yang terjadi, tidak bisa untuk menghendaki sesuai keinginan kita, kalau memang member di sini lebih ke subjektif yang dilihat, maka kita juga harus mengikuti hal tersebut supaya bisa naik rank. Ane juga tidak idealisme, ya kalau memang harus lihat profil, ya tembak merit aja secara acak dan beri semua merit yang ada pada tiap postingan yang di ajukan.

Ya mau bagaimana lagikan om, saya juga memberikan respon disini sebagai pengamat abal-abal , tapi setidaknya saya sudah menyampaikan apa yang menjadi keresahan dari sisi saya.

Mengenai banyak merit yang diberikan di board seperti Ekonomi, Politik, dan Budaya, mungkin mereka-mereka menganggap itu informatif walaupun bukan hal penting bagi forum. Sulit juga untuk objektif dalam memberikan merit karena pemberian merit ini sifatnya subjektif. Apalagi dalam menilai suatu post, beda sudut pandang bisa beda penilaiannya.

Ada yang informatif, ada juga yang tidak, selama postingan atau topik yang dibuat informatif, maka saya tidak memiliki masalah disana, contoh dari beberapa topik informatif di board Ekonomi, Politik, dan Budaya:
1. Rata-Rata Gaji di Indonesia 2015 - 2023 per Sektor
2. Selamat! Penghuni SFI Sr. Member - Legendary Minimal Masuk Kelas Menengah

Beberapa yang tidak informatif:
1. Gimana kalo Gurun di ubah menjadi hutan?
2. EL NINO

Postingan informatif nomor 2 tidak mendapatkan apresiasi apapun, sementara di postingan tidak informatif nomor 1 mendapatkan apresiasi (mungkin karena @hugeblack tidak mengetahui bahwa tidak adanya esensi di postingan itu). BTW, ini postingan terakhir saya di topik ini karena sepertinya ini sudah tidak on point lagi a.k.a OOT.

[Chikito]

sementara di postingan tidak informatif nomor 1 mendapatkan apresiasi (mungkin karena @hugeblack tidak mengetahui bahwa tidak adanya esensi di postingan itu).

Mengapa sampeyan bisa menjudge postingan tersebut tidak ada esensi nya?, Padahal itu bagus demi iklim di indonesia yang sudah mulai panas?, postingan tesebut juga sudah benar tempatnya dan saya lihat diskusinya hidup dan saya lihat banyak ide-ide bagus yang bisa diterapkan untuk daerah-daerah di indonesia seperti di gunung kidul dan sebagainya.

Why?

[MAAManda]

Mengapa sampeyan bisa menjudge postingan tersebut tidak ada esensi nya?, Padahal itu bagus demi iklim di indonesia yang sudah mulai panas?, postingan tesebut juga sudah benar tempatnya dan saya lihat diskusinya hidup dan saya lihat banyak ide-ide bagus yang bisa diterapkan untuk daerah-daerah di indonesia seperti di gunung kidul dan sebagainya.

Why?

Om tidak membaca sepenuhnya balasan saya, padahal saya sudah buat disclaimer diakhir bahwa postingan diatas akan menjadi postingan terakhir saya di topik ini karena sudah OOT. Terpaksa saya harus menarik kata-kata saya itu .

BTW, ini postingan terakhir saya di topik ini karena sepertinya ini sudah tidak on point lagi a.k.a OOT.

Oke, jadi begini om, setiap bioma itu memiliki peranannya masing-masing untuk keseimbangan global, baik itu gurun, tundra, stepa, taiga dan sabana. Ketika di Indonesia om rasa sudah mulai panas, bukan gurunnya yang seharusnya dijadikan vegetasi seperti hutan hujan. Kita bisa membuat langkah-langkah lain seperti forestasi wilayah yang memang awalnya memiliki vegetasi yang layak.

Lagipula, tidak hanya di Indonesia yang semakin panas, seluruh wilayah di dunia juga semakin panas, akibat dari pemanasan global yang sulit untuk dibendung pertumbuhannya. Om bisa cek di Google berapa meter pertahun naiknya permukaan air laut .

And, that's why...

Sudah ya om, jangan di balas lagi, kalau mau diskusi bisa summon saya di topik terkait.

[Chikito]

Mengapa sampeyan bisa menjudge postingan tersebut tidak ada esensi nya?, Padahal itu bagus demi iklim di indonesia yang sudah mulai panas?, postingan tesebut juga sudah benar tempatnya dan saya lihat diskusinya hidup dan saya lihat banyak ide-ide bagus yang bisa diterapkan untuk daerah-daerah di indonesia seperti di gunung kidul dan sebagainya.

Why?

Om tidak membaca sepenuhnya balasan saya, padahal saya sudah buat disclaimer diakhir bahwa postingan diatas akan menjadi postingan terakhir saya di topik ini karena sudah OOT. Terpaksa saya harus menarik kata-kata saya itu .

BTW, ini postingan terakhir saya di topik ini karena sepertinya ini sudah tidak on point lagi a.k.a OOT.

Oke, jadi begini om, setiap bioma itu memiliki peranannya masing-masing untuk keseimbangan global, baik itu gurun, tundra, stepa, taiga dan sabana. Ketika di Indonesia om rasa sudah mulai panas, bukan gurunnya yang seharusnya dijadikan vegetasi seperti hutan hujan. Kita bisa membuat langkah-langkah lain seperti forestasi wilayah yang memang awalnya memiliki vegetasi yang layak.

Lagipula, tidak hanya di Indonesia yang semakin panas, seluruh wilayah di dunia juga semakin panas, akibat dari pemanasan global yang sulit untuk dibendung pertumbuhannya. Om bisa cek di Google berapa meter pertahun naiknya permukaan air laut .

And, that's why...

Sudah ya om, jangan di balas lagi, kalau mau diskusi bisa summon saya di topik terkait.

Artinya ada esensinya, bukan tidak ada.