Strategy Marketing Ditengah Invasi Online Shop

[komisariatku]

Iya benar, mencari konsumen secara spesifik itu sulit. namun di era digital saat ini sebenarnya lebih mudah untuk mereka facebook,youtube,twitter, ect.
mampu melihat apa yang kita lihat dari iklannya berhubungan sekali dengan kehidupan kita. contohnya konten atau iklan di youtubemu ga akan sama persis dengan teman2 yang lain.

Ya betul, itu terjadi karena platform-platform tersebut sebenarnya memata-matai aktifitas kita ketika berselancar di Internet. Youtube miisalnya, dia bisa mengetahui kalo kita senang dengan basket karena kita sering melakukan pencarian dan menonton video basket. Selain itu, yotube juga bisa mengetahui lokasi, umur, jenis kelamin, dan apapun yang kita input di akun youtube kita.

Terkait hal ini, "katanya bisa di atur" oleh pengguna dengan melakukan settingan pada privacy pengguna. Bisa anda pelajari di : https://www.youtube.com/intl/ALL_id/howyoutubeworks/user-settings/ad-settings/

itu akhirnya mereka mampu melihat peluang dan seseorang yg membeli iklan mereka akan merasa puas

Ya benar gan. Data yang mereka miliki secara tidak langsung di jual ke pengiklan. Pengiklan bisa mengiklankan produknya yang di atur agar sesuai dengan umur/minat pengguna youtube. Facebook juga sama, Dulu malah ramai kalo facebook juga akan memata-matai inbok untuk kepentikan iklan, tapi saya lupa hasilnya bagaimana karena pada waktu itu banyak di tentang oleh pengguna facebook

[1715278879]

1715278879

[1715278879]

1715278879

[1715278879]

1715278879

[1715278879]

1715278879

[1715278879]

1715278879

[1715278879]

1715278879

[redwine49]

Ya benar gan. Data yang mereka miliki secara tidak langsung di jual ke pengiklan. Pengiklan bisa mengiklankan produknya yang di atur agar sesuai dengan umur/minat pengguna youtube. Facebook juga sama, Dulu malah ramai kalo facebook juga akan memata-matai inbok untuk kepentikan iklan, tapi saya lupa hasilnya bagaimana karena pada waktu itu banyak di tentang oleh pengguna facebook

Tapi saya denger engga semua data-data kita disimpan rapi, tapi mereka secara langsung menjual data2 kita kepada pembeli.
Yang akhirnya scandal itu rame di perbincangkan di sosmed

[Sarah Azhari]

itu akhirnya mereka mampu melihat peluang dan seseorang yg membeli iklan mereka akan merasa puas

Ya benar gan. Data yang mereka miliki secara tidak langsung di jual ke pengiklan. Pengiklan bisa mengiklankan produknya yang di atur agar sesuai dengan umur/minat pengguna youtube. Facebook juga sama, Dulu malah ramai kalo facebook juga akan memata-matai inbok untuk kepentikan iklan, tapi saya lupa hasilnya bagaimana karena pada waktu itu banyak di tentang oleh pengguna facebook

Kalau masalah iklan di youtube itu sebenarnya bisa dihilangkan kalau kita beli fitur premium mereka, menurutku ini juga sebuah marketing yang bagus di tengah gencarnya persaingan sosmed video. Selain itu, fitur terbaru dari mereka adalah video short, ini dibuat youtube untuk menangkal persaingan ketat dengan tiktok, namun youtube juga harus menghadapi beberapa pesaing selain tiktok seperti snack, reel facebook dan instagram.

Mengenai iklan facebook, aku enggak nemu kalau melanggar aturan, kalau pelanggaran berat mereka soal KYC pernah denger, dan malah masih diproses oleh AS sampai sekarang.

[redwine49]

itu akhirnya mereka mampu melihat peluang dan seseorang yg membeli iklan mereka akan merasa puas

Ya benar gan. Data yang mereka miliki secara tidak langsung di jual ke pengiklan. Pengiklan bisa mengiklankan produknya yang di atur agar sesuai dengan umur/minat pengguna youtube. Facebook juga sama, Dulu malah ramai kalo facebook juga akan memata-matai inbok untuk kepentikan iklan, tapi saya lupa hasilnya bagaimana karena pada waktu itu banyak di tentang oleh pengguna facebook

Kalau masalah iklan di youtube itu sebenarnya bisa dihilangkan kalau kita beli fitur premium mereka, menurutku ini juga sebuah marketing yang bagus di tengah gencarnya persaingan sosmed video. Selain itu, fitur terbaru dari mereka adalah video short, ini dibuat youtube untuk menangkal persaingan ketat dengan tiktok, namun youtube juga harus menghadapi beberapa pesaing selain tiktok seperti snack, reel facebook dan instagram.

Mengenai iklan facebook, aku enggak nemu kalau melanggar aturan, kalau pelanggaran berat mereka soal KYC pernah denger, dan malah masih diproses oleh AS sampai sekarang.

Sebelum ada tiktok di tahun 2018 saya tau beberapa proyek di cryptocurrency yang mengarah ke penjualan/marketing bahkan sempet masuk binance tapi ternyata gagal total.
Padahal sebelumnya presale&IEO nya sukses besar karena bener2 habis token yang dijual kalo hypenya hampir sama dengan EOS. tapi sekarang ga tau kenapa sampe sekarang EOS masih nyaman di lantai bawah

[Sarah Azhari]

Sebelum ada tiktok di tahun 2018 saya tau beberapa proyek di cryptocurrency yang mengarah ke penjualan/marketing bahkan sempet masuk binance tapi ternyata gagal total.

Listing di Binance merupakan strategi marketer demi terjualnya sebuah produk. Bahkan di awal-awal sudah dikoar-koar dulu supaya banyak orang beli walau ada beberapa produk dari mereka tersebut tidak mempunyai prospek apa pun atau sama dengan shitcoin lainnya. Tapi karena listingnya di exchange yang bisa nge-pump harga gila-gilaan, banyak orang berani bertaruh di situ.

Entah kalau sekarang, tidak banyak lagi terdengar para sales memakai nama Binance. Sekarang kumelihat strategi penjualan memanfaatkan hype yang ada misal, kalau lagi tren metaverse, produk dijual akan pakai embel-embel metaverse, sedangkan kalau sedang tren AI, produk dijual akan pakai embel-embel AI, begitu seterusnya.

[Sarah Azhari]

Beberapa hari lalu aku pergi ke pasar tradisional besar di kotaku untuk membeli pakaian. Sudah lama aku tidak berkunjung ke sana untuk sekedar melihat dan jalan-jalan, sudah hampir 3-4 tahun mungkin, karena untuk berbelanja pakaian biasanya aku akan pergi ke mall atau belanja online. Agak kaget sih karena ku lihat masih banyak pembeli pakaian yang datang, ini beda ketika ku lihat di televisi dimana pasar tanah abang sepi pengunjung, kalau di kotaku masih ramai, bahkan cukup berdesak-desakan untuk memilih pakaian di gerai toko.

Ketika kutanya berapa harga pakaian dipajang, cukup murah ternyata, mungkin hampir sama dengan harga yang di toko online, karena sekalian aku (diam-diam) ngecek di olshop harga dan merk yang sama. Lalu, iseng-iseng kutanya kembali, kok murah ya?. ya pak, kita sekarang ini harus bersaing dengan online shop, kalau tidak begitu tidak ada yang mau beli, itu pun terkadang masih ditawar lagi, karena pembeli suka membandingkan harga, jadi ya dari pada pelanggan pergi mending dituruti saja kemauan mereka walau dapat untung tipis banget.

Jadi aku dapat kesimpulan kalau pedagang offline sekarang akan menyamakan harga di toko online untuk mengaet pelanggan belanja langsung. Hal ini menurutku sebuah strategy marketing juga, walau untung yang didapat sangat tipis, namun kalau bisa tiap hari begitu, aku yakin pembeli akan balik ke toko offline dan penjual mungkin bisa mulai menaikan harga sedikit demi sedikit.

[bayu7adi]

Jadi aku dapat kesimpulan kalau pedagang offline sekarang akan menyamakan harga di toko online untuk mengaet pelanggan belanja langsung. Hal ini menurutku sebuah strategy marketing juga, walau untung yang didapat sangat tipis, namun kalau bisa tiap hari begitu, aku yakin pembeli akan balik ke toko offline dan penjual mungkin bisa mulai menaikan harga sedikit demi sedikit.

Sama banget seperti yang ane alami tapi kasus nya agak beda. Kalau agan kan produknya baju, nah ane malah tukang ojek. Awalnya ane waktu pulang dari luar kota naik kereta, mau ngojek dari Stasiun ke terminal soalnya ane harus oper bus buat sampe ke rumah. Jadi ane biasanya pesen ojek online yang ongkosnya kalau hari biasa itu cuma 12ribu itu jarak sekitar 2-3 km.

Trus waktu ane mau pesen, ditawarin sama ojek konvensional yang non-online (ojek pangkalan stasiun) yang nawarin harga sama seperti di aplikasi Gojek.

'Mas ojek mas! Harganya disamain ojek online' kata bapak-bapak ojek.

Karena ane kasihan juga, kayanya bapak ini belum dapet orderan ane pake jasa pak ojek ini.

Biasanya kan ojek pangkalan identik sama harga yang ngasal dan mahal, tapi sekarang ane rada kaget juga tiba-tiba ngikutin harga pasaran ojek online yang lebih terjangkau. Ternyata bapak-bapak ojek pangkalan ini ngerasa tersaingi banget sama adanya ojek online, mau ga mau juga harus bersaing supaya bisa ngunyah nasi. Well.. ane jadi kasihan sama bapak ojek ini karena ojek pangkalan biasanya dapat penumpang cuma dari 1 spot saja, sedangkan ojek online dimana pun bisa asal aplikasi ON.

[Sarah Azhari]

Well.. ane jadi kasihan sama bapak ojek ini karena ojek pangkalan biasanya dapat penumpang cuma dari 1 spot saja, sedangkan ojek online dimana pun bisa asal aplikasi ON.

Ya mereka menjadi tersaingi karena orderan online. tapi itu juga jadi tamparan keras buat mereka, soalnya aku dulu pernah (sebelum adanya ojol) memesan ojek di pangkalan tempat biasa, tapi karena dia lihat aku turun dari bus luar daerah sehingga mamang ojek tersebut sewenang-wenang memasang tarif 3x lipat dari biasanya. Sudah kukatakan aku berasal dari daerah situ, tapi mamang itu masih tetap kukuh untuk mempertahankan harga 3x lipat, sehingga aku terpaksa naik karena sudah tidak ada lagi yang mangkal di situ.

Sebenarnya ini juga antara buah simalakama, di satu sisi itu bagus buat harga tapi di sisi lain, bagi sebagian ojek konvensional yang tidak ngerti aplikasi, pekerjaan dia akan tetap offline seperti biasanya sehingga akan mengurangi rezeki dia mendapatkan lebih banyak penumpang.

[merekamo]

Kalau dulu aku ingat (pernah berpengalaman sebagai sales), strategi marketing itu banyak dilakukan secara face to face, sehingga interaksi antara pembeli dan penjual itu menjadi sangat kuat dan membentuk sebuah ikatan yang membuat pembeli akan datang lagi ke penjual yang sama. Beda dengan sekarang, dimana pembeli dan penjual hampir tidak pernah bertemu secara langsung, dan hanya bermodalkan trust atau rating bintang pada sebuah flatform Olshop.

1. Menurut kalian, apa dan bagaimana membuat strategi pemasaran yang bagus ditengah gempuran penjual baik secara global dan local (online)?.
2. Apakah memasang iklan (misal crypto) di flatform seperti youtube dan signature (bitcointalk) masih cukup bagus diterapkan saat ini?
3. coba kita membayangkan (sebagai costumer), jika melihat iklan youtube atau melihat endorsing signature yang dibawakan oleh sesama member di sini, adakah ketertarikan kalian untuk meng-klik?. atau membypass (lewati iklan) atau bahkan ada yng meng-hide signature dan avatar.

Ini hanya sekedar survey pemikiran aku saja, misal seperti signature ini, tentu kalau tidak worth, pasti sudah tidak dipakai lagi sejak lama, tapi nyatanya sampai sekarang masih tetap ada, bahkan ada yang sampai bertahun-tahun.

Namun, memang yang namanya marketing, pasti akan ada pasang surutnya, untuk itu aku mencoba berdiskusi dan bertukar pikiran tentang apa dan bagaimana cara marketing yang bagus di tengah pemasaran global saat ini.

Menurut saya begini, tentuin target customer dulu, kenapa? biar kita tau apa yang mereka butuhkan. Untuk jawaban nomor 2 dan 3 saya rekap saja disini. Saya rasa memasang iklan di forum ini tidak cocok, karena kenapa orang awam banyak yang belum tahu tentang forum ini, apalagi pasang di signature. Jadi jangankauannya sempit kalau menurut saya. Klo di YT itu bid ads nya gede, jadi klo budget pas2an ya kurang cocok, jadi klo saya lebih di fbads atau tiktok saja.
Apalagi klo di facebook banyak banget caranya, bisa coba gratisan tapi ya membutuhkan waktu seperti bikin halaman (page) atau group. Klo pengen cepet ya tinggal beli group atau fp saja. Intinya disesuaikan dengan kebutuhan saja. Baru nantinya bikin channel di YT, harus juga bisa nyiptain konten di YT dan engaging di media sosial lainnya atau platform online lainnya. Intinya, di dunia marketing yang selalu berubah-ubah, jadi kita harus tetap kreatif dan fleksibel.

[AakZaki]

Ditengah gempuran online shop, penting bagi bisnis untuk mengembangkan strategi pemasaran yang kuat dan adaptif. beberapa strategi pemasaran yang dapat membantu bisnis bersaing dalam lingkungan yang semakin kompetitif ini

Fokus pada Pengalaman Pelanggan: Prioritaskan pengalaman pelanggan yang luar biasa untuk membangun loyalitas dan membedakan merek dari pesaing. Hal ini dapat mencakup menyediakan layanan pelanggan yang responsif, pengiriman yang cepat dan handal, kebijakan pengembalian yang fleksibel, dan pengalaman pembelian yang mulus.

Penawaran Khusus dan Diskon: Tawarkan penawaran khusus, diskon, atau promosi eksklusif kepada pelanggan sebagai insentif untuk membeli dari Anda. Ini dapat mencakup diskon untuk pelanggan baru, program loyalitas, atau penjualan flash.

[Sarah Azhari]

Menurut saya begini, tentuin target customer dulu, kenapa? biar kita tau apa yang mereka butuhkan. Untuk jawaban nomor 2 dan 3 saya rekap saja disini. Saya rasa memasang iklan di forum ini tidak cocok, karena kenapa orang awam banyak yang belum tahu tentang forum ini, apalagi pasang di signature. Jadi jangankauannya sempit kalau menurut saya. Klo di YT itu bid ads nya gede, jadi klo budget pas2an ya kurang cocok, jadi klo saya lebih di fbads atau tiktok saja.
Apalagi klo di facebook banyak banget caranya, bisa coba gratisan tapi ya membutuhkan waktu seperti bikin halaman (page) atau group. Klo pengen cepet ya tinggal beli group atau fp saja. Intinya disesuaikan dengan kebutuhan saja. Baru nantinya bikin channel di YT, harus juga bisa nyiptain konten di YT dan engaging di media sosial lainnya atau platform online lainnya. Intinya, di dunia marketing yang selalu berubah-ubah, jadi kita harus tetap kreatif dan fleksibel.

Memang berjualan di forum ini sempit dan tidak banyak untuk menarik konsumen, Akan tetapi walau sedikit dan tidak banyak kostumer yang didapat akan sangat loyal dan mungkin akan menjadi pelanggan setia walau mengalami kerugian. Di forum ini walau orientasinya hanya pada bitcoin, tapi tetap berfokus kepada teknologi kripto itu sendiri sehingga jika menawarkan produk dan jasa yang berbau crypto akan cepat ditanggapi dan dijalankan. Ini beda kalau berjualan di sosmed atau youtube dimana kostomernya itu beragam, tidak semua pasti paham crypto sehingga akan membuat market itu sendiri berkesan eksklusif.

Fokus pada Pengalaman Pelanggan: Prioritaskan pengalaman pelanggan yang luar biasa untuk membangun loyalitas dan membedakan merek dari pesaing. Hal ini dapat mencakup menyediakan layanan pelanggan yang responsif, pengiriman yang cepat dan handal, kebijakan pengembalian yang fleksibel, dan pengalaman pembelian yang mulus.

Penawaran Khusus dan Diskon: Tawarkan penawaran khusus, diskon, atau promosi eksklusif kepada pelanggan sebagai insentif untuk membeli dari Anda. Ini dapat mencakup diskon untuk pelanggan baru, program loyalitas, atau penjualan flash.

Yups kedua hal di atas sudah banyak diterapkan oleh olshop-olshop yang berkembang di Indonesia, namun strategi di atas tidak banyak dikembangkan oleh pedagang offline karena situasi kondisi yang tidak memungkinkan. Karena biasanya pedagang offline hanya akan memberikan diskon jika ada penwaran saja, kalau tidak ya harga akan dikondisikan dengan label yang tertera.