Rasanya ini mirip-mirip dengan Personal Text salah satu senior kita di sini.
BTW ini konteksnya untuk trading ya, kalau cuman 1% teknikal saya yakin chance suksesnya kecil. Mungkin dulu pernah populer dan sukses untuk beberapa trader, tapi untuk kondisi market yang sekarang sepertinya sulit untuk diterapkan. Apalagi harus dipahami bahwa tiap trader punya konsep sendiri dan punya style trading masing-masing, cara yang sama sangat mungkin tidak efektif untuk diterapkan ke trader lainnya.
Manajemen risiko atau biasa kita kenal sebagai Money Management (MM) juga merupakan bagian penting dari aspek psikologis. Trader yang baik memahami pentingnya menetapkan stop loss untuk membatasi kerugian dan mengelola ukuran posisi dengan bijaksana agar tidak terjebak dalam perdagangan yang berlebihan. Mereka juga memiliki kesadaran akan risiko dan mengelola ekspektasi mereka dengan realistis.
Perlu ilmu untuk bisa menentukan titik Stop Loss, waktu Entry, dan waktu Exit. Dalam hal ini, tentu berkaitan dengan teknis atau teknikal analisis. Tanpa ilmu, hampir mustahil menerapkan teknikal analisis dengan benar. Sepemahaman saya, Psikologis hanya berkaitan dengan attitude tradernya, sedangkan untuk sukses trading tidak cukup hanya bermodalkan attitude yang bagus. Ilmu dan pengalaman tetap menjadi salah satu faktor penentu sukses dalam trading, dua hal ini tidak tercakup dalam 99% Psikologis tersebut.
Masalah managemen resiko seharusnya akan berkembang seiring dengan bertambahnya pengetahuan dan meningkatnya pengalaman. Begitu juga dengan managemen emosi tradernya, harusnya akan semakin baik jika jam terbang sudah tinggi. Sedangkan masalah target atau ekspektasi, pasti lebih realistis jika ditentukan berdasarkan teknikal analisis.
Dengan pertimbangan-pertimbangan ini, idealnya teknikal punya persentase yang jauh lebih tinggi. Ingat, ini trading bukan gambling!!!
setiap pekerjaan tentu diperlukan analisa dan juga mamastikan psikologi untuk selalu dalam kestabilan, ilmu trader sangat dibutuhkan juga psikologi yang sangat matang, sebelum bertindak dan tanduk dipastikan sudah siap, jangan pula memikirkan profit duluan, capaian tersebut juga harus merujuk dar maksimalnya proses yang kita lakukan, usaha tidak akan mengkhianati hasil. konsep 1 persen tehnikal harus mempunyai banyak referensi seblum aksi