Bitcoin Forum
May 02, 2024, 01:22:23 AM *
News: Latest Bitcoin Core release: 27.0 [Torrent]
 
   Home   Help Search Login Register More  
Pages: « 1 [2] 3 »  All
  Print  
Author Topic: Keluh Kesah pedagang UMKM  (Read 636 times)
Nalweyiso
Newbie
*
Offline Offline

Activity: 66
Merit: 0


View Profile
November 16, 2023, 07:53:54 AM
 #21

Ini mungkin lanjutan atau efek domino dari dari utas yang dibuat oleh mas mu_enrico yang berjudul [Diskusi] Dagangan Sepi, PKL & Penjual Makanan Curhat di Medsos dimana memang banyak sekali para pedagang yang mengeluhkan dagangan mereka yang sepi pembeli bahkan di beberapa tempat seperti pasar tanah abang yang sepi dengan pembeli dan banyak sekali para pedagang mengeluhkan hal itu yang membuat beberapa penyalahan sebagai alasan mereka tidak mendapatkan pembeli seperti menyalahkan beberapa online shop terutama tiktok shop yang dianggap merebut pasar mereka dengan cara yang berbeda sehingga para pedagang online mendapatkan dampak karena konsumen mereka lebih suka berbelanja dirumah dan tidak ingin pergi ke pasar untuk berbelanja.

Sejalan dengan beberapa hal yang terjadi membuat pemerintah melakukan beberapa regulasi baru dengan mencabut izin dari tiktok shop sehingga mereka tidak bisa kembali berjualan di tiktok shop dengan regulasi mereka Permendag Nomor 31 Tahun 2023 yang merupakan Revisi Permendag 50 Tahun 2020 Tentang Ketentuan Perizinan Usaha, Periklanan, Pembinaan, dan Pengawasan Pelaku Usaha dalam Perdagangan Melalui Sistem Elektronik PMSE.
Selengkapnya mungkin bisa dilihat disini

Saat ini tiktok shop sudah resmi di tutup pada tanggal 4 Oktober 2023 (2 hari lalu) sesuai dengan statement yang dikatakan tiktok indonesia.
"Kami tidak akan lagi memfasilitasi transaksi e-commerce di dalam TikTok Shop Indonesia, efektif per tanggal 4 Oktober, pukul 17.00 WIB," tulis TikTok Indonesia yang dikutip dari newsroom.tiktok.com

Meskipun begitu tetap untuk beberapa penjual yang sedang dalam proses penjualan (bersiap untuk mengirim) mereka masih harus menyelesaikan itu sebagai bentuk tanggung jawab mereka kepada pelanggan yang telah membeli di toko mereka ketika tiktok shop masih dibuka serta memang ada beberapa opsi lain yang ditawarkan kepada mereka yang terlanjur melakukan (berjualan) di tiktok shop mereka masih bisa melakukan live dan berjualan tetapi memang semakin ribet karena jika memang ingin check out harus di arahkan dulu ke E-Commerce lain yang sudah memiliki izin atau mungkin dalam hal ini Tiktok juga masih bisa memasukan opsi dalam berjualan atau sebagai e-commerce dengan catatan mereka harus mengurus perizinan dulu kepada di Kementerian Perdagangan karena sebelumnya tiktok hanya diberi perizinan sebagai media sosial bukan sebagai e-commerce dari Kementerian Informasi dan Telematika.

Yang jadi masalah dalam hal ini apakah dengan penutupan dengan alasan izin dan beberapa keluhan yang terjadi beberapa waktu lalu dari pedagang offline bisa menjadi jawaban dengan ditutupnya tiktok shop?

Ada dua alasan nih bang kalau menurut saya. Pertama, terkait efek domino yang kamu sebutkan dan juga dari posts di medsos yang mengeluhkan penurunan transaksi karena munculnya platform e-commerce seperti TikShop TikTok, penutupan TokShop TikTok mungkin bisa memberi suatu dampak. Tapi ndak bisa juga dijadikan alasan. Perlu disadari bahwa pada dasarnya konsumen memiliki kebebasan memilih di mana melakukan pembelian mereka. Kenaikan tren belanja online tidak hanya karena kemudahan yang ditawarkan, tetapi juga memang situasi pandemi yang mengharuskan banyak orang berbelanja dari rumah. Pasti nanti akan ada app mobile versi TokShop TikTok, saya dengar isu nya seperti itu, tapi belum ada kepastian.

Kedua, masih kerasa efek dari pandemi yang dulu (2020) juga mendorong perubahan gaya hidup di masayarakat. Banyak orang yang memilih untuk tidak keluar rumah dan membatasi aktivitas di tempat umum, termasuk berbelanja, jadi tidak serta merta masalah tiktokshop dan sejenisnya. Jadi, di tengah kondisi ekonomi yang tidak pasti seperti saat ini, banyak orang yang memutuskan untuk menahan pengeluaran dan lebih fokus pada kebutuhan pokok.
"Your bitcoin is secured in a way that is physically impossible for others to access, no matter for what reason, no matter how good the excuse, no matter a majority of miners, no matter what." -- Greg Maxwell
Advertised sites are not endorsed by the Bitcoin Forum. They may be unsafe, untrustworthy, or illegal in your jurisdiction.
1714612943
Hero Member
*
Offline Offline

Posts: 1714612943

View Profile Personal Message (Offline)

Ignore
1714612943
Reply with quote  #2

1714612943
Report to moderator
1714612943
Hero Member
*
Offline Offline

Posts: 1714612943

View Profile Personal Message (Offline)

Ignore
1714612943
Reply with quote  #2

1714612943
Report to moderator
arufox
Full Member
***
Offline Offline

Activity: 1079
Merit: 193


View Profile
November 16, 2023, 10:43:56 AM
 #22

Yang jadi masalah dalam hal ini apakah dengan penutupan dengan alasan izin dan beberapa keluhan yang terjadi beberapa waktu lalu dari pedagang offline bisa menjadi jawaban dengan ditutupnya tiktok shop?
Saya sih kurang setuju tiktok shop di tutup oleh pemerintah. Tiktok itu dah besar dan mendunia lho harusnya diajak kerja sama untuk jualan produk produk UMKM, misal semua yang jualan di tiktok wajib menjual produk UMKM dalam negeri minimal 30 % dari barang yang mereka jual. Untuk pengawasan dan regulasinya sih biar orang orang pemerintah yang mikir, mereka tentu pinter-pinter, Saya sih hanya berpendapat bahwa kita tidak bisa membatasi ataupun menahan laju kemajuan tehnologi apalagi teknologi informasi yang terus berkembang saat ini.
MiauKitchen
Member
**
Offline Offline

Activity: 190
Merit: 17


View Profile
November 16, 2023, 11:16:43 AM
 #23

Mungkin kalau sudah ikutin aturan main yang sudah ada sekarang, TikTok shop sama aja jadinya kek tokped, shopee, dsb. Ane yakin harga juga nanti beda-beda tipis aja ga kayak kemaren-kemaren karena harus bayar pajak bos.

Betul banget tuh mas,saya setuju.
Pasti nya nanti jika tiktok shop ada lagi pasti harga dan ongkosnya akan di perhitungkn lagi,seperti lazada makin sini makin sini ongkirnya makin mahal.
bots1
Sr. Member
****
Offline Offline

Activity: 895
Merit: 274



View Profile
November 16, 2023, 04:52:57 PM
 #24

Yang jadi masalah dalam hal ini apakah dengan penutupan dengan alasan izin dan beberapa keluhan yang terjadi beberapa waktu lalu dari pedagang offline bisa menjadi jawaban dengan ditutupnya tiktok shop?
Saya pikir bukan gan. walaupun tiktok shop ditutup tapi masih ada platform lainnya, dan intinya sih zaman sekarang konsumen sudah pintar ya, kalau bisa dapat barang dengan kualitas sama atau lebih baik dengan harga lebih murah, kenapa tidak?

Lagipula yang namanya belanja offline itu gak efisien, buang-buang waktu, macet dijalan, panas, tawar-tawaran barang, ada jajan segala, zaman modern begini orang lebih mengedepankan efisiensi dan kepraktisan.

.
SPIN

       ▄▄▄██████████▄▄▄
     ▄███████████████████▄
   ▄██████████▀▀███████████▄
   ██████████    ███████████
 ▄██████████      ▀█████████▄
▄██████████        ▀█████████▄
█████████▀▀   ▄▄    ▀▀▀███████
█████████▄▄  ████▄▄███████████
███████▀  ▀▀███▀      ▀███████
▀█████▀          ▄█▄   ▀█████▀
 ▀███▀   ▄▄▄  ▄█████▄   ▀███▀
   ██████████████████▄▄▄███
   ▀██████████████████████▀
     ▀▀████████████████▀▀
        ▀▀▀█████████▀▀▀
.
RIUM
.
███
███
███
███
███
███
███
███
███
███
███
███
SAFE GAMES
WITH WITHDRAWALS
       ▄▀▀▀▀▀▀▄▄▄▄
 ▄▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▄  ▀▀▄
█    ▄         █   ▀▌
█   █ █        █    ▌
█      ▄█▄     █   ▐
█     ▄███▄    █   ▌
█    ███████   █  ▐
█    ▀▀ █ ▀▀   █  ▌
█     ▄███▄    █ ▐
█              █▐▌
█        █ █   █▌
 ▀▄▄▄▄▄▄▄▄█▄▄▄▀
       ▄▀▀▀▀▀▀▄▄▄▄
 ▄▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▄  ▀▀▄
█    ▄         █   ▀▌
█   █ █        █    ▌
█      ▄█▄     █   ▐
█     ▄███▄    █   ▌
█    ███████   █  ▐
█    ▀▀ █ ▀▀   █  ▌
█     ▄███▄    █ ▐
█              █▐▌
█        █ █   █▌
 ▀▄▄▄▄▄▄▄▄█▄▄▄▀
.
███
███
███
███
███
███
███
███
███
███
███
███
▄▀▀▀











▀▄▄▄
▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀
.
SIGN UP


▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄
▀▀▀▄











▄▄▄▀
red4slash (OP)
Sr. Member
****
Offline Offline

Activity: 1274
Merit: 424



View Profile
November 16, 2023, 05:31:32 PM
 #25

Yang jadi masalah dalam hal ini apakah dengan penutupan dengan alasan izin dan beberapa keluhan yang terjadi beberapa waktu lalu dari pedagang offline bisa menjadi jawaban dengan ditutupnya tiktok shop?
Saya sih kurang setuju tiktok shop di tutup oleh pemerintah. Tiktok itu dah besar dan mendunia lho harusnya diajak kerja sama untuk jualan produk produk UMKM, misal semua yang jualan di tiktok wajib menjual produk UMKM dalam negeri minimal 30 % dari barang yang mereka jual. Untuk pengawasan dan regulasinya sih biar orang orang pemerintah yang mikir, mereka tentu pinter-pinter, Saya sih hanya berpendapat bahwa kita tidak bisa membatasi ataupun menahan laju kemajuan tehnologi apalagi teknologi informasi yang terus berkembang saat ini.
Terlepas dari setuju atau tidak pada akhirnya kita harus mematuhi regulasi yang ada saat ini di Indonesia dan perizinan tiktok di Indonesia itu hanya menjadi platform media sosial bukan media untuk berjualan sehingga ketika memang ingin ada opsi lain seperti tiktokshop di adakan lagi maka memang pihak dari tiktok sendirilah yang harus membuat perizinan untuk menjadikan mereka sebagai media sosial sekaligus E-commerce. Tetapi sampai sekarang itu masih belum ada perkembangan walaupun beberapa rumor mengatakan bahwa tiktokshop akan dibuka kembali tetapi sampai saat ini masih belum ada pemberitaan lebih jauh.

Yang jadi masalah dalam hal ini apakah dengan penutupan dengan alasan izin dan beberapa keluhan yang terjadi beberapa waktu lalu dari pedagang offline bisa menjadi jawaban dengan ditutupnya tiktok shop?
Saya pikir bukan gan. walaupun tiktok shop ditutup tapi masih ada platform lainnya, dan intinya sih zaman sekarang konsumen sudah pintar ya, kalau bisa dapat barang dengan kualitas sama atau lebih baik dengan harga lebih murah, kenapa tidak?

Lagipula yang namanya belanja offline itu gak efisien, buang-buang waktu, macet dijalan, panas, tawar-tawaran barang, ada jajan segala, zaman modern begini orang lebih mengedepankan efisiensi dan kepraktisan.
Saya pernah membaca bahwa ada beberapa pemberitaan bahwa pedagang di salah satu pasar meminta penutupan beberapa e-commerce lain setelah tiktokshop di tutup Cheesy Entah kenapa tetapi saya merasa cukup lucu dengan hal ini. Bukan berarti saya tidak menyukai membeli secara offline tetapi ketika berbicara dari segi konsumen memang kita mengharapkan sesuatu yang simple dan belanja online lebih efisien walaupun tidak semua tidak menggunakan hal itu tetapi untuk saya yang memang terlalu malas dalam mencari sesuatu ketika harus berkeliling dari ujung ke ujung toko maka memang lebih simple mencari di online shop yang tersedia sehingga memang dalam hal ini menurut saya daripada membatasi ruang untuk melakukan strategi perdagangan akan lebih baik para pedagang melakukan upgrade agar strategi pasarnya tidak monoton. Mungkin akan ada yang tidak setuju dengan pendapat saya ini tetapi pada akhirnya jika kita menahan inovasi dimana teknologi semakin maju maka memang akan lebih baik mengikuti arus dan menjadikan teknologi ini sebagai salah satu keuntungan kita karena pada akhirnya menutup diri dengan hal seperti ini hanya akan membuat diri kita semakin tertinggal dari zaman yang semakin maju.

R


▀▀▀▀▀▀▀██████▄▄
████████████████
▀▀▀▀█████▀▀▀█████
████████▌███▐████
▄▄▄▄█████▄▄▄█████
████████████████
▄▄▄▄▄▄▄██████▀▀
LLBITCRYPTO
FUTURES
[
1,000x
LEVERAGE
][
.
COMPETITIVE
FEES
][
INSTANT
EXECUTION
]██████
██
██
██
██
██
██
██
██
██
██
██
██████
████████████████████████████████████████████████████████
.
TRADE NOW
.
████████████████████████████████████████████████████████
██████
██
██
██
██
██
██
██
██
██
██
██
██████
Raceonsucced
Member
**
Offline Offline

Activity: 234
Merit: 33


View Profile
November 17, 2023, 02:04:55 AM
 #26

Tidak sepenuhnya menjadi jawaban saya kira. Di satu sisi dengan ditutupnya Tiktok Shop ada harapan bahwa kondisi UMKM yang masih menjalankan jualannya dengan ofline jadi sedikit punya kesempatan untuk mendapatkan kembali pelanggannya. Tapi harapan itu saya kira tidak akan dapat sepenuhnya benar-benar terlaksana. Karena mereka yang telah tumbuh besar di Tiktok shop tentu sudah mendapatkan langganan dan ketika live tiktok mereka dapat mengarahkan pelanggan mereka itu ke e-commerce seperti Shopee ataupun Tokopedia.
Memang ada benarnya juga sih gan, namun sepengetahuan ku dan rekan-rekan dilapangan itu disebabkan faktor U (uang)😁.
Jadi saya kira meskipun teknik seperti yang agan sebutkan itu rasanya kurang tepat.
Gini deh saya senggol dikit: jika si A punya banyak uang atau harta, harga berapa pun pasti dibeli bukan?
Nah jika sebaliknya bagaimana?
Yang jelas sih menurut ku bukan soal harga ya, melainkan soal mampu untuk beli atau tidak, kembali lagi ke Faktor U.

███ TWITTER █████████████████ LIANG ████████████████████ WHITEPAPER ███
███ ANN ██████ Banking Eco-System █████ FACEBOOK PAGE ███
███ TELEGRAM █████████████████ AMM ███████████████████ MEDIUM ███
blue Snow
Legendary
*
Offline Offline

Activity: 1484
Merit: 1023


#SWGT CERTIK Audited


View Profile WWW
November 17, 2023, 03:57:14 AM
 #27

Kedua, masih kerasa efek dari pandemi yang dulu (2020) juga mendorong perubahan gaya hidup di masayarakat.
Perubahan gaya hidup masyarakat akibat pandemi satu faktor kuat malesnya masyarakat belanja offline. Belum lagi macet dan adanya asap pembakaran hutan beberapa waktu lalu menjadi faktor penguat saat itu. Namun tidak semua, malah ane dulu yang hobinya belanja online sudah mulai berkurang saat ini, karena kurangnya mutu kualitas barang dan juga besarnya biaya pengiriman. Ane jarang belanja di shoope, ane itu suka belanja di toko hijau atau tokopedia, nah di masa pandemi, tokopedia ini selalu free ongkir, dan pengirimannya cuma 2 hari. Tapi sekarang si tokopedia ini narik ongkir berapa pun belanjaanya, dan juga ngirimnya lama, bisa 4-5 hari. beda dari sebelumnya, oleh karena itu ane sudah males belanja online sekarang, mending ane ke mall langsung.

GoldMagic
Jr. Member
*
Offline Offline

Activity: 180
Merit: 1


View Profile
November 17, 2023, 07:44:09 AM
 #28

Tidak sepenuhnya menjadi jawaban saya kira. Di satu sisi dengan ditutupnya Tiktok Shop ada harapan bahwa kondisi UMKM yang masih menjalankan jualannya dengan ofline jadi sedikit punya kesempatan untuk mendapatkan kembali pelanggannya. Tapi harapan itu saya kira tidak akan dapat sepenuhnya benar-benar terlaksana. Karena mereka yang telah tumbuh besar di Tiktok shop tentu sudah mendapatkan langganan dan ketika live tiktok mereka dapat mengarahkan pelanggan mereka itu ke e-commerce seperti Shopee ataupun Tokopedia.

Betul banget bang,pastinya para tiktok shop akan mengalihkan penjualanya.
Karena para tiktok shop juga kan mereka gak semuanya yang udah benar-benar sukses,jadi menurut saya jika tidak dialihkan penjualannya bagaimana,karna merka juga punya banyak tanggung jawab,cari makan juga.
Kita doa kan saja yang terbaik untuk para pedagang umkm kita,mudah-mudahn penjualan nya makin laris manis,biar ekonominya pulih 100%,amin allahhummaamin 🤲

══════════════☛Liang☚═════════════
Sistem Ekosistem Perbankan
Nechiequ
Member
**
Offline Offline

Activity: 111
Merit: 24


View Profile
November 17, 2023, 03:39:07 PM
 #29

Yang jadi masalah dalam hal ini apakah dengan penutupan dengan alasan izin dan beberapa keluhan yang terjadi beberapa waktu lalu dari pedagang offline bisa menjadi jawaban dengan ditutupnya tiktok shop?
Saya sih kurang setuju tiktok shop di tutup oleh pemerintah. Tiktok itu dah besar dan mendunia lho harusnya diajak kerja sama untuk jualan produk produk UMKM, misal semua yang jualan di tiktok wajib menjual produk UMKM dalam negeri minimal 30 % dari barang yang mereka jual. Untuk pengawasan dan regulasinya sih biar orang orang pemerintah yang mikir, mereka tentu pinter-pinter, ~cut~
Mungkin kaka ini ada benarnya juga, hanya saja untuk memasukkan produk-produk UMKM kedalam nya hal yang sangat sulit dilakukan, karena produk dalam negeri itu biasanya ngambil untung gede, pernah kah kita berpikir mengapa harga olshop itu pada murah meriah?
Pasti mereka ngambil untungnya dikit bukan, (yang penting laku terjual).
CK485
Member
**
Offline Offline

Activity: 93
Merit: 22


View Profile
November 17, 2023, 05:14:26 PM
 #30

Seandainya shopee, lazada, tokopedia, bukalapak semua ditutup, negara akan kehilangan pajak yang besar  Cheesy
Cheesy benar juga gan, tapi harus di garis bawahi yah.
Itu bukan kehilangan pajak yang besar, melainkan berkurangnya pajak yang besar, karena negara masih banyak aset pajak yang sulit untuk di hilangkan seperti pajak rokok (yang lumrah), itukan katanya pemasukan pajak yang besar juga.
Namun disisi lain pemerintah sudah berupaya meningkatkan perekonomian bagi umkm, hanya saja perlu waktu yang cukup lama untuk menstabilkan itu semua.
Jadi saya rasa pemerintah kita ada rasa tanggung jawab bagi masyarakat nya, bukan hanya untuk UMKM saja, melainkan untuk kita semua selaku masyarakat RI.

███ TWITTER █████████████████ LIANG ████████████████████ WHITEPAPER ███
███ ANN ██████ Banking Eco-System █████ FACEBOOK PAGE ███
███ TELEGRAM █████████████████ AMM ███████████████████ MEDIUM ███
dediadi
Member
**
Offline Offline

Activity: 98
Merit: 21

Tontogether | Save Smart & Win Big


View Profile
November 18, 2023, 07:55:43 AM
 #31

Tidak sepenuhnya menjadi jawaban saya kira. Di satu sisi dengan ditutupnya Tiktok Shop ada harapan bahwa kondisi UMKM yang masih menjalankan jualannya dengan ofline jadi sedikit punya kesempatan untuk mendapatkan kembali pelanggannya. Tapi harapan itu saya kira tidak akan dapat sepenuhnya benar-benar terlaksana. Karena mereka yang telah tumbuh besar di Tiktok shop tentu sudah mendapatkan langganan dan ketika live tiktok mereka dapat mengarahkan pelanggan mereka itu ke e-commerce seperti Shopee ataupun Tokopedia.

benar, dengan di tutupnya tiktok shop, yang mendapatkan untung besar adalah e commerce, para pembeli diarahkan oleh para pedagang ke toko online mereka yang ada di situs2 besar ecommerce, kemaren saya baca di situs berita, para pedagang tanah abang nuntun lagi agar ecommerce seperti shoppe - lazada - tokped di tutup, jujur saja saya ketawa membaca kabar ini, ini menunjukkan bahwa para pedagang tanah abang gak mau bertransformasi ke digital, mereka berharap kebiasaan beli orang orang harus tetap jadul, bagaimana pun ada jutaan warga indonesia yang merasakan manfaat dari ecommerce, maka itu tidak ada alasan kuat unutk pemerintah bisa menuruti lebih banyak keinginan pedagang tanah abang.
Sebenarnya sudah hampir  tiga tahun ini pedagang UMKM mengalami penurunan penjualan luar biasa, kehadiran online shope sangat terasa bagi pedagang di toko toko dan emperan kaki lima, karna secara kualitas produk online shope tidak jauh beda dengan harga di toko-toko, malahan hampir 50 persen harga murah beli online shope dengan kita beli di toko, semestinya pemerintah harus mengontrol sistem ini, kini aliran dana lebih banyak ke luar negeri dan pasar-pasar mulai kosong pembeli, kemarin dihebohkan tiktok shope walau tidak begitu lama akan tetapi itu makin memperparah lagi para pedagang toko jika sempat tidak di tutup maka sangat banyak pengangguran di Indonesia

|     T o n T o g e t h e r     |     Saving Empowers Winning     |
Join Launchpool  >  Jan 10th - Feb 10th
●    T W I T T E R    ●    T E L E G R A M    ●    M E D I U M    ●
Moneyprism
Member
**
Offline Offline

Activity: 452
Merit: 10

👉bit.ly/3QXp3oh | 🔥 Ultimate Launc


View Profile
November 18, 2023, 11:02:18 PM
 #32

Tidak sepenuhnya menjadi jawaban saya kira. Di satu sisi dengan ditutupnya Tiktok Shop ada harapan bahwa kondisi UMKM yang masih menjalankan jualannya dengan ofline jadi sedikit punya kesempatan untuk mendapatkan kembali pelanggannya. Tapi harapan itu saya kira tidak akan dapat sepenuhnya benar-benar terlaksana. Karena mereka yang telah tumbuh besar di Tiktok shop tentu sudah mendapatkan langganan dan ketika live tiktok mereka dapat mengarahkan pelanggan mereka itu ke e-commerce seperti Shopee ataupun Tokopedia.
Memang ada benarnya juga sih gan, namun sepengetahuan ku dan rekan-rekan dilapangan itu disebabkan faktor U (uang)😁.
Jadi saya kira meskipun teknik seperti yang agan sebutkan itu rasanya kurang tepat.
Gini deh saya senggol dikit: jika si A punya banyak uang atau harta, harga berapa pun pasti dibeli bukan?
Nah jika sebaliknya bagaimana?
Yang jelas sih menurut ku bukan soal harga ya, melainkan soal mampu untuk beli atau tidak, kembali lagi ke Faktor U.
cukup miris sih melihat ada begitu banyak pedagang umkm yang menutup usaha mereka hanya karena kurangnya pembeli yang mereka dapatkan, namun melihat dari kondisi perekonomian sekarang ini maka wajar saja sih para pedagang umkm tidak mendapatkan pembeli.

hal ini seharusnya menjadi sorotan pemerintah karena ada banyak perut yang harus di beri makan, tidak mungkin untuk membiarkan para pedagang umkm semakin banyak yang menutup usaha mereka, namun karena saat ini para pejabat lagi sibuk kampanye, urusan umkm jadi mereka lupakan.

▀██▀ ▀▀▀▀▀  ▄██████████▀          T O N U P          ▀██████████▄ ▀▀▀▀▀  ▀██▀
THE ULTIMATE LAUNCHPAD ON TON CHAIN
▀████▄     [      Twitter      ]    [    Telegram    ]    [     Medium     ]     ▄████▀
blue Snow
Legendary
*
Offline Offline

Activity: 1484
Merit: 1023


#SWGT CERTIK Audited


View Profile WWW
November 19, 2023, 12:05:30 AM
 #33

cukup miris sih melihat ada begitu banyak pedagang umkm yang menutup usaha mereka hanya karena kurangnya pembeli yang mereka dapatkan, namun melihat dari kondisi perekonomian sekarang ini maka wajar saja sih para pedagang umkm tidak mendapatkan pembeli.

hal ini seharusnya menjadi sorotan pemerintah karena ada banyak perut yang harus di beri makan, tidak mungkin untuk membiarkan para pedagang umkm semakin banyak yang menutup usaha mereka, namun karena saat ini para pejabat lagi sibuk kampanye, urusan umkm jadi mereka lupakan.
kalau ane melihat ini bukan salah pemerintah, tapi UMKM nya sendiri yang mungkin kurang ide yang kreatif untuk menjalankan usahanya. Setidak mereka harus lebih berinovasi dalam menjalankan bisnisnya. Ada beberapa yang ane lihat di kota ane, UMKM melakukan metode yang lain dari biasanya dalam memarketing usahanya, seperti memakai boneka robot di depan tokonya untuk menarik perhatian anak kecil biar mampir beli es cream. Yang penting berinovasi, mereka harus bisa bersaing dengan pedagang online, tidak nyerah gitu saja sambil nyalahin pemerintah.

aanan
Member
**
Offline Offline

Activity: 66
Merit: 18

Tontogether | Save Smart & Win Big


View Profile
November 19, 2023, 03:27:28 PM
 #34

Tidak sepenuhnya menjadi jawaban saya kira. Di satu sisi dengan ditutupnya Tiktok Shop ada harapan bahwa kondisi UMKM yang masih menjalankan jualannya dengan ofline jadi sedikit punya kesempatan untuk mendapatkan kembali pelanggannya. Tapi harapan itu saya kira tidak akan dapat sepenuhnya benar-benar terlaksana. Karena mereka yang telah tumbuh besar di Tiktok shop tentu sudah mendapatkan langganan dan ketika live tiktok mereka dapat mengarahkan pelanggan mereka itu ke e-commerce seperti Shopee ataupun Tokopedia.
sebenanya ia bahwa bukan karna hadirnya tiktokshope membuat umkm sepi, akan tetapi banyaknya penjualan mengunakan media digital lainnya. online shope menhadirkan barang luar negeri dengan harga cuci gudang sehingga masyarakat saat ini lebih tertarik krna kualitas juga premium, dalam hal ini pemerintah semestinya harus peka dan bereaksi dengan cepat dengan cara membuat rencangan -rancangan baru sehingga para pelaku umkm tidak gulung tikar rame-rame

|     T o n T o g e t h e r     |     Saving Empowers Winning     |
Join Launchpool  >  Jan 10th - Feb 10th
●    T W I T T E R    ●    T E L E G R A M    ●    M E D I U M    ●
Bloodseekers
Full Member
***
Offline Offline

Activity: 769
Merit: 107


View Profile
November 21, 2023, 02:54:23 AM
 #35

Kedua, masih kerasa efek dari pandemi yang dulu (2020) juga mendorong perubahan gaya hidup di masayarakat.
Perubahan gaya hidup masyarakat akibat pandemi satu faktor kuat malesnya masyarakat belanja offline. Belum lagi macet dan adanya asap pembakaran hutan beberapa waktu lalu menjadi faktor penguat saat itu. Namun tidak semua, malah ane dulu yang hobinya belanja online sudah mulai berkurang saat ini, karena kurangnya mutu kualitas barang dan juga besarnya biaya pengiriman. Ane jarang belanja di shoope, ane itu suka belanja di toko hijau atau tokopedia, nah di masa pandemi, tokopedia ini selalu free ongkir, dan pengirimannya cuma 2 hari. Tapi sekarang si tokopedia ini narik ongkir berapa pun belanjaanya, dan juga ngirimnya lama, bisa 4-5 hari. beda dari sebelumnya, oleh karena itu ane sudah males belanja online sekarang, mending ane ke mall langsung.
Dampak pandemi sangat terasa bagi sebagian masyarakan yang malas untuk keluar rumah karena sudaha terbiasa harus mengurung diri dalam rumah sehingga memilih berbelanja online dan bagi sebagian orang yang telah menyadarinya tentu tidak ingin lagi untuk berbelanja online karena mungkin telah banyak mendapatkan barang yang kita pesan tidak sesuai dengan yang kita lihat pada gambar dan juga kualitasnya mungkin banyak hal lain yang mengurangi minat untuk berbelanja online.

Memang benar memilih untuk belanja langsung ke mall akan sangat memuaskan karena kita bisa melihat langsung kualitas barang yang akan kita beli sehingga kita tidak akan kecewa dengan kualitas barang tersebut.
blue Snow
Legendary
*
Offline Offline

Activity: 1484
Merit: 1023


#SWGT CERTIK Audited


View Profile WWW
November 22, 2023, 03:06:15 AM
 #36

Memang benar memilih untuk belanja langsung ke mall akan sangat memuaskan karena kita bisa melihat langsung kualitas barang yang akan kita beli sehingga kita tidak akan kecewa dengan kualitas barang tersebut.
yups kita bisa melihat kualitas barang langsung kalau belanja offline, tapi harganya itu loh kadang tidak sebanding dengan barang di toko online, terkadang selisihnya bisa 50% dan ada cash back juga terhadap produk dan barang yang sama dengan toko offline. Jadinya, kalau ke mall (misal beli sepatu), ane akan nyocokin dulu ukuran sepatu dengan merk yang sama dengan toko online. kalau pas dan cocok, ane mending belanja online dengan ukuran dan merk yang sama dengan di mall tadi.

Raceonsucced
Member
**
Offline Offline

Activity: 234
Merit: 33


View Profile
November 22, 2023, 11:29:16 AM
 #37

Memang benar memilih untuk belanja langsung ke mall akan sangat memuaskan karena kita bisa melihat langsung kualitas barang yang akan kita beli sehingga kita tidak akan kecewa dengan kualitas barang tersebut.
yups kita bisa melihat kualitas barang langsung kalau belanja offline, tapi harganya itu loh kadang tidak sebanding dengan barang di toko online, terkadang selisihnya bisa 50% dan ada cash back juga terhadap produk dan barang yang sama dengan toko offline.
Ya begitulah yang terjadi gan, tapi kaya sih tergantung yang beli, andai aku jadi miliarder sih meskipun harga berapapun pasti ditebak saja, yang penting cocok dihati aja, dan jika melihat penjualan nya ramah dan baik (perlu dibantu) aku pasti membeli-nya meskipun tidak cocok, tinggal kasih keorang aja, (beli karna peduli). Roll Eyes
Namun jika sebaliknya (tidak miliarder) aplah dayaku gan.  Grin
Jadinya, kalau ke mall (misal beli sepatu), ane akan nyocokin dulu ukuran sepatu dengan merk yang sama dengan toko online. kalau pas dan cocok, ane mending belanja online dengan ukuran dan merk yang sama dengan di mall tadi.
Cheesy ada benernya juga sih kadang cuman iseng aja masuk toko

███ TWITTER █████████████████ LIANG ████████████████████ WHITEPAPER ███
███ ANN ██████ Banking Eco-System █████ FACEBOOK PAGE ███
███ TELEGRAM █████████████████ AMM ███████████████████ MEDIUM ███
BigBos
Sr. Member
****
Offline Offline

Activity: 1876
Merit: 447


View Profile
November 25, 2023, 11:56:39 PM
Merited by hugeblack (2)
 #38

Yang jadi masalah dalam hal ini apakah dengan penutupan dengan alasan izin dan beberapa keluhan yang terjadi beberapa waktu lalu dari pedagang offline bisa menjadi jawaban dengan ditutupnya tiktok shop?
Saya sih kurang setuju tiktok shop di tutup oleh pemerintah. Tiktok itu dah besar dan mendunia lho harusnya diajak kerja sama untuk jualan produk produk UMKM, misal semua yang jualan di tiktok wajib menjual produk UMKM dalam negeri minimal 30 % dari barang yang mereka jual. Untuk pengawasan dan regulasinya sih biar orang orang pemerintah yang mikir, mereka tentu pinter-pinter, Saya sih hanya berpendapat bahwa kita tidak bisa membatasi ataupun menahan laju kemajuan tehnologi apalagi teknologi informasi yang terus berkembang saat ini.
Sebenarnya untuk setuju atau tidak pasti pro kontra akan terjadi dalam hal ini karena sebagian pasti akan menganggap ini adalah sesuatu yang bagus jika tiktokshop di hapus dan sebagian yang lain pasti tidak akan setuju dengan hal ini tetapi saya rasa masalahnya bukan disana.
Itu tergantung bagaimana cara tiktok menghadapi regulasi yang ada. Sejauh yang saya tahu saat ini Tiktok hanya memiliki perizinan media sosial saja di indonesia dan itu tidak berlaku untuk e-commerce sehingga ketika mereka menjadi e-commerce sekarang pasti ini cepat atau lambat akan bermasalah dengan perizinan karena penghasilan dari yang mereka dapatkan itu tidak ada sumbangsi kepada pemerintah dalam bentuk pajak sehingga mau tidak mau pasti tiktok shop akan di bekukan seperti sekarang.

Saat ini, pemberitaan terbaru dikatakan bahwa tiktok shop akan dibuka kembali walaupun memang ini simpang siur tetapi melihat dari statement  Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki yang mengatakan bahwa dia cukup yakin tiktok shop akan dibuka kembali walaupun memang masih belum ada konfirmasi lebih jauh tetapi ini bisa menjadi sebuah harapan baru bagi mereka yang melakukan UMKM disana.
Sekarang kita hanya tinggal menunggu keputusan dari pihak Tiktoknya apakah memang rumor tentang ini benar atau tidak kita hanya perlu menunggu saja.
blue Snow
Legendary
*
Offline Offline

Activity: 1484
Merit: 1023


#SWGT CERTIK Audited


View Profile WWW
November 26, 2023, 03:15:25 AM
 #39

Ya begitulah yang terjadi gan, tapi kaya sih tergantung yang beli, andai aku jadi miliarder sih meskipun harga berapapun pasti ditebak saja, yang penting cocok dihati aja, dan jika melihat penjualan nya ramah dan baik (perlu dibantu) aku pasti membeli-nya meskipun tidak cocok, tinggal kasih keorang aja, (beli karna peduli). Roll Eyes
Namun jika sebaliknya (tidak miliarder) aplah dayaku gan.
Ya, artinya ente tidak cocok jadi milyader.

Namanya orang kaya atau milyader pasti kuat dan mantap dalam hal manajemen keuangannya. Mereka tidak semena-mena atau boros membeli sesuatu yang tidak mereka butuhkan, walau itu harganya murah sekalipun. Orang kaya atau milyader juga tidak sembarang beli ini itu karena penjualnya itu ramah, mereka itu punya goal yang jelas untuk mengeluarin duit, karena kalau tidak begitu, ya tidak jadi milyader atau orang kaya.

Elon Musk aja tidak punya rumah, padahal duit dia banyak untuk beli rumah, karena apa?, karena dia pelit tadi (gak mudah ngeluarin duit), mending duitnya di beliin saham/bitcoin, atau pengembangan project (dari pada beli rumah) dimana untungnya bisa beli 3 rumah dari hari ini.

Raceonsucced
Member
**
Offline Offline

Activity: 234
Merit: 33


View Profile
December 19, 2023, 04:32:11 PM
 #40

Ya begitulah yang terjadi gan, tapi kaya sih tergantung yang beli, andai aku jadi miliarder sih meskipun harga berapapun pasti ditebak saja, yang penting cocok dihati aja, dan jika melihat penjualan nya ramah dan baik (perlu dibantu) aku pasti membeli-nya meskipun tidak cocok, tinggal kasih keorang aja, (beli karna peduli). Roll Eyes
Namun jika sebaliknya (tidak miliarder) aplah dayaku gan.
Ya, artinya ente tidak cocok jadi milyader.

Namanya orang kaya atau milyader pasti kuat dan mantap dalam hal manajemen keuangannya. Mereka tidak semena-mena atau boros membeli sesuatu yang tidak mereka butuhkan, walau itu harganya murah sekalipun. Orang kaya atau milyader juga tidak sembarang beli ini itu karena penjualnya itu ramah, mereka itu punya goal yang jelas untuk mengeluarin duit, karena kalau tidak begitu, ya tidak jadi milyader atau orang kaya.

Elon Musk aja tidak punya rumah, padahal duit dia banyak untuk beli rumah, karena apa?, karena dia pelit tadi (gak mudah ngeluarin duit), mending duitnya di beliin saham/bitcoin, atau pengembangan project (dari pada beli rumah) dimana untungnya bisa beli 3 rumah dari hari ini.

Bisa jadi juga sih, karena dermawan/baik itu tidak harus jadi miliarder dulu, karena rasa kasih sayang itu tidak diukur darinya, namun alangkah baiknya jika orang baik itu jadi miliarder mungkin akan lebih banyak lagi membantu aku berharap seperti itu. Karena aku melihat banyak miliarder kebalikan nya opa elon  Grin

███ TWITTER █████████████████ LIANG ████████████████████ WHITEPAPER ███
███ ANN ██████ Banking Eco-System █████ FACEBOOK PAGE ███
███ TELEGRAM █████████████████ AMM ███████████████████ MEDIUM ███
Pages: « 1 [2] 3 »  All
  Print  
 
Jump to:  

Powered by MySQL Powered by PHP Powered by SMF 1.1.19 | SMF © 2006-2009, Simple Machines Valid XHTML 1.0! Valid CSS!