Fara Chan
|
|
January 12, 2024, 01:01:10 PM |
|
Amplop pemilu itu bukan lagi sebuah fenomena baru, saat para timses berkumpul mereka mengundang masyarakat untuk mendengar visi misi para kandidat yang akan di usung yang pertama mereka menyediakan makan minum dan sembako, setelah penyampaian visi misi selesai timses tersebut terkadang memangil perwakilan dari masyarakat untuk membagikan amplop kata lain uang transport sehingga ini dilakukan terang terangan tapi pihak penyelengara pemilu dan polisi sulit mencegahnya karna aturan-aturan undang -undang kita dibuat oleh politisi dilangar juga oleh politisi
Menyampaikan visi misi kandidat yang dilakukan oleh pihak kandidat itu sendiri adalah hal yang sangat wajar karena semua masyarakat memang perlu mengenal lebih dekat dengan kandidat tersebut meskipun pihak tim sukses dari kandidat tersebut juga memfasilitasi setiap acara demi bisa mengundang semua masyarakat yang ada di sekitarnya gan. Sedangkan untuk hal-hal seperti amplop itu atau dengan kata lainnya adalah uang transportasi adalah hal untuk menghargai waktu biaya yang telah dikeluarkan oleh pihak masyarakat ketika datang ke tempat tersebut dan saya kira hal itu tidak melanggar aturan apapun gan selama pihak kandidatnya sangat senang dalam memberikannya kepada semua orang tanpa ada paksaan dari pihak manapun gan. Menghabiskan sedikit biaya pada saat mencalonkan diri sebagai kandidat dalam pemilu adalah hal yang sangat biasa terjadi gan, jadi tidak perlu heran dengan itu karena memang sekarang sudah sangat sulit untuk mengajak semua orang untuk memilih kandidat yang kita usung itu apabila kandidatnya tidak menyediakan sedikit asupan kepada masyarakat yang di ajaknya itu gan. Jadi untuk hal amplop itu anggap saja hal biasa yang memang tidak perlu dipermasalahkan selama itu adalah untuk tujuan transportasi.
|
|
|
|
nimethasa
Sr. Member
Offline
Activity: 518
Merit: 285
#SWGT PRE-SALE IS LIVE
|
|
January 15, 2024, 12:13:26 AM |
|
politisi atau pun pemimpin nya berlaku pragmatis. rakyat yang milih pun berperilaku hal yang sama mau nyoblos orang jika di bayar atau demi uang atau demi kesejehteraan pribadi yang cuma sesaat
|
.SWG.io. | | ● ● ● ● ● ● | | | | ● ● ● ● ● ● | | █▀▀▀ █ █ █ █ █ █ █ █ █ █ █▄▄▄
| | ▀▀▀█ █ █ █ █ █ █ █ █ █ █ ▄▄▄█
| | ● ● ● ● ● ● | | █▀▀▀ █ █ █ █ █ █ █ █ █ █ █▄▄▄
| | ▀▀▀█ █ █ █ █ █ █ █ █ █ █ ▄▄▄█
| | ● ● ● ● ● ● | | | | | 4.45 | | ● ● ● ● ● ● | | | | |
|
|
|
boty
|
|
January 15, 2024, 02:19:56 PM |
|
Amplop pemilu itu bukan lagi sebuah fenomena baru, saat para timses berkumpul mereka mengundang masyarakat untuk mendengar visi misi para kandidat yang akan di usung yang pertama mereka menyediakan makan minum dan sembako, setelah penyampaian visi misi selesai timses tersebut terkadang memangil perwakilan dari masyarakat untuk membagikan amplop kata lain uang transport sehingga ini dilakukan terang terangan tapi pihak penyelengara pemilu dan polisi sulit mencegahnya karna aturan-aturan undang -undang kita dibuat oleh politisi dilangar juga oleh politisi
Menyampaikan visi misi kandidat yang dilakukan oleh pihak kandidat itu sendiri adalah hal yang sangat wajar karena semua masyarakat memang perlu mengenal lebih dekat dengan kandidat tersebut meskipun pihak tim sukses dari kandidat tersebut juga memfasilitasi setiap acara demi bisa mengundang semua masyarakat yang ada di sekitarnya gan. Sedangkan untuk hal-hal seperti amplop itu atau dengan kata lainnya adalah uang transportasi adalah hal untuk menghargai waktu biaya yang telah dikeluarkan oleh pihak masyarakat ketika datang ke tempat tersebut dan saya kira hal itu tidak melanggar aturan apapun gan selama pihak kandidatnya sangat senang dalam memberikannya kepada semua orang tanpa ada paksaan dari pihak manapun gan. Menghabiskan sedikit biaya pada saat mencalonkan diri sebagai kandidat dalam pemilu adalah hal yang sangat biasa terjadi gan, jadi tidak perlu heran dengan itu karena memang sekarang sudah sangat sulit untuk mengajak semua orang untuk memilih kandidat yang kita usung itu apabila kandidatnya tidak menyediakan sedikit asupan kepada masyarakat yang di ajaknya itu gan. Jadi untuk hal amplop itu anggap saja hal biasa yang memang tidak perlu dipermasalahkan selama itu adalah untuk tujuan transportasi. Memang hal yang sangat penting mengetahui visi misi yang disampaikan oleh mereka para caleg sehingga kita dapat mengetahui tentang yang akan dilakukan ketika mereka terpilih sebagai anggota dewan nantinya dan mereka yang hadir untuk mendengarkan visi misi dari caleg tersebut tentu meninggalkan pekerjaan mereka jadi tidak ada salahnya para caleg memberikan amplop pada mereka yang telah meluangkan waktu mereka untuk dapat mengenal para caleg lebih dekat lagi dan dapat menyampaikan keinginan mereka pada caleg dan bagi mereka para caleg tentu tidak keberatan memberika sedikit uang pada mereka yang telah hadir dan mendengarkan visi misi mereka.
|
|
|
|
Toro iskandar
|
|
January 15, 2024, 02:34:29 PM |
|
politisi atau pun pemimpin nya berlaku pragmatis. rakyat yang milih pun berperilaku hal yang sama mau nyoblos orang jika di bayar atau demi uang atau demi kesejehteraan pribadi yang cuma sesaat
Sekarang ini perilaku seperti itu sudah tidak asing lagi ditelinga kita gan ya bisa dikatakan jika tidak ada uang maka tidak ada suara masuk.. hahahaha, sekarang ini uang sangat berpengaruh penting sekali disaat menjelang pemilu karena jika kandidat tidak memiliki banyak cukup uang saya rasa dia sudah pasti kalah atau jika dia menang kemungkinan karena dia sebelumnya sudah pernah menyalonkan dan gagal sehingga orang orang sudah mulai mengenalnya. atau bisa jadi karena menang karena aji mumpung 😁 Dan intinya amplop pemilu sampai saat ini masih ada tergantung bagaimana mereka menyalurkannya secara per to per melalui sosialisasi atau secara sembunyi-sembunyi dengan mendatangi rumah kerumah.
|
|
|
|
Wildwest
Sr. Member
Offline
Activity: 1569
Merit: 327
Vave.com - Crypto Casino
|
|
January 16, 2024, 06:46:25 PM Last edit: January 17, 2024, 11:39:35 AM by Wildwest |
|
Kurang dari 2 bulan lagi kita akan segera melaksanakan pemilihan umum dan kita memiliki hak untuk menentukan pilihan kita. Tepatnya di tanggal 14 Februari 2024, kita akan memilih Presiden dan Wakil Presiden, Anggota DPR RI, DPR Provinsi, DPR Kab/Kota dan DPD.
Sebenarnya sudah banyak yang membicarakan hal ini, termasuk menyinggung tentang serangan fajar atau amplop yang selalu kita lihat, dengar ataupun kita terima sendiri dari para calon agar kita memilih mereka. Ya itu adalah amplop pemilu, yang saya maksudkan disini bukan amplop yang biasa ada di TPS yang berisikan C5 misalnya, namun yang saya bicarakan disini adalah amplop yang berisikan uang, dengan nominal yang beragam, mulai dari 20k, 50k atau ada yang lebih besar daripada itu. Ini adalah fenomena yang selalu ada dan menjadi bumbu bumbu politik di negara kita.
Sekarang dilingkungan saya, saya mendengar dan bahkan melihatnya sendiri beberapa relawan dari beberapa calon mulai belusukan untuk mencari suara dan pastinya mereka menjanjikan sejumlah uang di hari sebelum hari pencoblosan tiba. Dan bahkan sekarang saya melihat hal yang tidak lazim, pasalnya mereka meminta dokumen pribadi seperti KTP untuk mereka foto. Mereka mengatakan itu untuk bukti yang akan mereka laporkan kepada si calon bahwa disini ada yang bersedia untuk memilih mereka. Masalahnya itu adalah dokumen pribadi yang seharusnya bisa dijaga sebaik mungkin dan yang menjadi target mereka juga biasanya orang tua yang iya iya aja jika dimintai sesuatu asalkan mereka mendapatkan sejumlah uang.
Money Politic sendiri sebenarnya adalah sesuatu yang dilarang dalam penyelenggaraan pemilu, namun di negara kita itu sudah menjadi kebiasaan yang pada akhirnya terlihat seperti kegiatan yang diperbolehkan. Salah satu faktor kenapa ini bisa terjadi menurut saya adalah tingkat kemiskinan negara kita masih tinggi, jadi masih banyak orang yang tergiur dengan nominal yang kecil dibandingkan dengan gaji mereka jika terpilih nanti.
Itu sudah menjadi rahasia umum di kalangan politik,jadi tidak heran lagi hal yang dilarang oleh penyelenggara pemilihan karena dapat merusak moral masyarakat dalam berdemonstrasi yang lebih baik. Di negara kita seharusnya melihat lebih dahulu kepentingan masyarakat agar terhindar dari money politik,harapan saya setelah pemilu ini berlangsung bisa memperbaiki moral terutama membangun lapangan kerja yang konstruktif sehingga masyarakat ikut merasakan keadilan.
|
|
|
|
silpersurfer
|
|
January 16, 2024, 07:25:40 PM |
|
Kurang dari 2 bulan lagi kita akan segera melaksanakan pemilihan umum dan kita memiliki hak untuk menentukan pilihan kita. Tepatnya di tanggal 14 Februari 2024, kita akan memilih Presiden dan Wakil Presiden, Anggota DPR RI, DPR Provinsi, DPR Kab/Kota dan DPD.
Sebenarnya sudah banyak yang membicarakan hal ini, termasuk menyinggung tentang serangan fajar atau amplop yang selalu kita lihat, dengar ataupun kita terima sendiri dari para calon agar kita memilih mereka. Ya itu adalah amplop pemilu, yang saya maksudkan disini bukan amplop yang biasa ada di TPS yang berisikan C5 misalnya, namun yang saya bicarakan disini adalah amplop yang berisikan uang, dengan nominal yang beragam, mulai dari 20k, 50k atau ada yang lebih besar daripada itu. Ini adalah fenomena yang selalu ada dan menjadi bumbu bumbu politik di negara kita.
Sekarang dilingkungan saya, saya mendengar dan bahkan melihatnya sendiri beberapa relawan dari beberapa calon mulai belusukan untuk mencari suara dan pastinya mereka menjanjikan sejumlah uang di hari sebelum hari pencoblosan tiba. Dan bahkan sekarang saya melihat hal yang tidak lazim, pasalnya mereka meminta dokumen pribadi seperti KTP untuk mereka foto. Mereka mengatakan itu untuk bukti yang akan mereka laporkan kepada si calon bahwa disini ada yang bersedia untuk memilih mereka. Masalahnya itu adalah dokumen pribadi yang seharusnya bisa dijaga sebaik mungkin dan yang menjadi target mereka juga biasanya orang tua yang iya iya aja jika dimintai sesuatu asalkan mereka mendapatkan sejumlah uang.
Money Politic sendiri sebenarnya adalah sesuatu yang dilarang dalam penyelenggaraan pemilu, namun di negara kita itu sudah menjadi kebiasaan yang pada akhirnya terlihat seperti kegiatan yang diperbolehkan. Salah satu faktor kenapa ini bisa terjadi menurut saya adalah tingkat kemiskinan negara kita masih tinggi, jadi masih banyak orang yang tergiur dengan nominal yang kecil dibandingkan dengan gaji mereka jika terpilih nanti.
Di negara kita indonesia itu sudah menjadi rahasia umum di kalangan politik, hal yang dilarang oleh penyelenggara pemilihan karena dapat merusak moral masyarakat dalam berdemonstrasi yang lebih baik. Di negara kita seharusnya melihat lebih dahulu kepentingan masyarakat agar terhindar dari money politik,harapan saya setelah pemilu ini berlangsung bisa memperbaiki moral terutama membangun lapangan kerja yang konstruktif sehingga masyarakat ikut merasakan keadilan. Selain dari pada moralnya yang rusak dan keimanannya yang lemah. Money Politik bisa terjadi memang karena sebagian besar masyarakat kita itu masih jauh dari kata sejahtera, sehingga mereka mencoba untuk memanfaatkan momentum politi ini untuk mecari keuntungan kecil dari para caleg dan capres. Dan ketika kemarin saya pulang kerumah, saya melihat ada sebuah perkumpulan yang ternyata itu adalah kegiatan sosialisasi caleg dari salah satu partai. Dan saya merasa cukup penasaran mengapa mayarakat begitu antusias untuk menyambut kedatangan caleg tersebut, apakah karena jumlah uang yang diberikannya itu cukup besar. Dan setelah saya bertanya kepada salah satu masyarakat yang ikut dalam perkumpulan tersebut, ternyata mereka hanya diberi uang itu sebesar 25K/orang. mendengar hal tersebut saya cukup geleng-geleng kepala, apakah memang masyarakat semiskin itu dan apakah memang ekonomi sesulit itu, sampai mereka harus berdesak-desakan menantikan kehadiran para caleg, demi mendapatkan uang yang jumlahnya itu tidak seberapa.
|
|
|
|
indah rezqi
|
|
January 16, 2024, 08:50:33 PM |
|
Money Politic sendiri sebenarnya adalah sesuatu yang dilarang dalam penyelenggaraan pemilu, namun di negara kita itu sudah menjadi kebiasaan yang pada akhirnya terlihat seperti kegiatan yang diperbolehkan. Salah satu faktor kenapa ini bisa terjadi menurut saya adalah tingkat kemiskinan negara kita masih tinggi, jadi masih banyak orang yang tergiur dengan nominal yang kecil dibandingkan dengan gaji mereka jika terpilih nanti.
Dinamika politik Indonesia yang sangat mengkultuskan Tokoh, Partai, Organisasi, Identitas serta Agama, telah mengaburkan mata dan persepsi masyarakat dari hal yang lebih penting yaitu cara meraih kekuasaan. Diantara sekian banyak cara adalah Money Politic, sesuatu yang sudah dianggap hal yang biasa, padahal dampaknya sangat besar dalam menentukan arah kebijakan sebuah Negara. Media memberikan porsi lebih besar pada ruang debat kusir, ketimbang menyoroti hal-hal yang berbau melanggar aturan seperti Money Politic. Kita tentu memahami bahwa sebagian mereka adalah bagian dari corong Partai, terafiliasi dalam satu wadah dibawah kontrol satu orang yang sama, sehingga cara mereka meraih kekuasan terabaikan oleh Media karena tidak mungkin menempatkan dirinya melawan arus. Oleh karena itu, untuk menghilangkan praktik Money Politic kini hanya bisa dilakukan oleh pribadi atau Individu saja, menolak ketika di berikan sejumlah uang atau bahan kebutuhan pokok dan lain sebagainya, sebagai bentuk kesadaran diri bahwa hal tersebut adalah salah dan melanggar aturan. Berharap pada peran Lembaga Negara menidak praktik tersebut sepertinya sudah sangat mustahil, dengan aturan yang telah di berlakukan praktik Money Politic masih tetap berjalan pada setiap Pemilu. Alasan kemiskinan memang memberikan ruang untuk memaklumi tindakan tersebut, dan kita acap kali mengabaikan dampak yang di timbulkan dalam jangka waktu 5 tahun kedepan.
|
|
|
|
Juse14
Sr. Member
Offline
Activity: 1106
Merit: 399
Duelbits
|
|
January 16, 2024, 10:31:55 PM |
|
Ketika berbicara mengenai Amplop Pemilu, tentunya untuk bisa memenangkan sebuah kontesatasi politik sangatlah mahal harganya, karena mungkin seseorang harus menggocek dan menguarkan uang mulai dari ratusan juta, miliaran sampai triliunan rupiah demi bisa menduduki kursi jabatan, apalagi ketika bercara mengenai calon presiden, mungkin entah berapa besar jumlah uang yang harus dikeluarkan demi bisa mendapatkan suara terbanyak, agar bisa menduduki kursi jabatan tertinggi di negara kita ini. Dan ketika berbicara persoalan ini, saya teringat sebuah guyonan yang cukup familiar yang mungkin anda pun pernah mendengar akan guyonan tersebut. Yang kurang lebih guyonannya itu seperti ini "Saya heran, kok sekarang mau jadi presiden saja, harus mengeluarkan modal yang begitu besar. Perasaan saya dulu jadi presiden itu, hanya modal dengkul dan itupun dengkulnya Amien Rais" Dan itu adalah sebuah guyonan yang cukup mengglitik perut, hingga membuat saya tertawa. Namun dibalik guyonan tersebut memiliki arti yang luar biasa. Dimana guyonan tersebut menggambarkan bahwa terjadinya suatu perubahan dan kecurangan dalam perpolikan dan demokrasi di negara kita ini dari masa ke masa, hal tersebut menggambarkan tentang betapa hausnya seseorang dengan jabatan, sehingga ia menghalakan segala cara, demi bisa duduk di kursi tertinggi. yang dimana hal ini sanagat berbeda jauh dengan tahun-tahun kebelakang.
|
| | . Duelbits | │ | | │ | DUELBITS FANTASY SPORTS | ████▄▄▄█████▄▄▄ ░▄████████████████▄ ▐██████████████████▄ ████████████████████ ████████████████████▌ █████████████████████ ████████████████▀▀▀ ███████████████▌ ███████████████▌ ████████████████ ████████████████ ████████████████ ████▀▀███████▀▀ | . ▬▬ VS ▬▬ | ████▄▄▄█████▄▄▄ ░▄████████████████▄ ▐██████████████████▄ ████████████████████ ████████████████████▌ █████████████████████ ███████████████████ ███████████████▌ ███████████████▌ ████████████████ ████████████████ ████████████████ ████▀▀███████▀▀ | /// PLAY FOR FREE /// WIN FOR REAL | │ | █████ ██ ██ ██ ██ ██ ██ ██ ██ ██ ██ ██ █████ | ██████████████████████████████████████████████████████ . PLAY NOW . ██████████████████████████████████████████████████████ | █████ ██ ██ ██ ██ ██ ██ ██ ██ ██ ██ ██ █████ | |
|
|
|
GoldMagic
Member
Offline
Activity: 250
Merit: 18
|
|
January 17, 2024, 09:54:44 AM |
|
Karena money politik sudah ada sejak dahulu kala,bahkan sebelum saya lahir pun kaya nya sudah ada ya. Dan jika tanpa amplop,pemilu sehat gak akan menang,yang pake amplop juga jika isi amplop nya kurang/kecil kemungkinan untuk menang itu kecil,karena masyarakat sekarng ini kekeh milihnya yang isi amplop nya gede. Jujur sih saya sendiri juga mau jika ada yang ngasih amplop pemilu yang isi nya uang😅😅😅,tapi sayang belum ada yang ngasih wkwk.
|
══════════════☛Liang☚═════════════ Sistem Ekosistem Perbankan
|
|
|
MegameSama
Member
Offline
Activity: 193
Merit: 12
I will write anything for you
|
|
January 29, 2024, 04:39:46 PM |
|
Kurang dari 2 bulan lagi kita akan segera melaksanakan pemilihan umum dan kita memiliki hak untuk menentukan pilihan kita. Tepatnya di tanggal 14 Februari 2024, kita akan memilih Presiden dan Wakil Presiden, Anggota DPR RI, DPR Provinsi, DPR Kab/Kota dan DPD.
yok temen - temen jangan lupa tanggal 14 feb kita memilih untuk menentukan nasib bangsa kita tercinta, jangan sampai golput ya manteman. Sebenarnya sudah banyak yang membicarakan hal ini, termasuk menyinggung tentang serangan fajar atau amplop yang selalu kita lihat...~~snip~~ yang seperti ini dari semua calon ada, cuma kita pura - pura gak tau aja, cuma ya gak banyak, gak ayoritas gitu adanya amplop model gitu, kebanyakan menyasar masyarakat miskin. sebenarnya boleh loh di laporin jika nemuin yang model gitu, tapi ya gimana wkwkwk kalau saya tidak terlalu memusingkan politik uang, kalau di kasih ambil aja, soal pilihan, gunakan hatimu, dah gitu aja. soal ngedata ambil ktp dan foto, harusnya jangan di kasih, ngerinya buat pinjol ntar, betapa pentingnya ngejaga data kita sendiri di zaman sekarang.
|
|
|
|
ringgo96
|
|
January 30, 2024, 12:39:34 PM |
|
Karena money politik sudah ada sejak dahulu kala,bahkan sebelum saya lahir pun kaya nya sudah ada ya. Dan jika tanpa amplop,pemilu sehat gak akan menang,yang pake amplop juga jika isi amplop nya kurang/kecil kemungkinan untuk menang itu kecil,karena masyarakat sekarng ini kekeh milihnya yang isi amplop nya gede. Jujur sih saya sendiri juga mau jika ada yang ngasih amplop pemilu yang isi nya uang😅😅😅,tapi sayang belum ada yang ngasih wkwk.
saat ini masalah amplop pemilu memang sudah tidak asing lagi bagi kita semua,dulu di saat pemilu sehat masih berjalan 70% banyak masyarakat yang pengaruh dengan janji manis para caleg namun pada saat kemenangan terjadi mereka sudah melupakan janji tersebut,maka saat ini masyarakat rata-rata harus bisa mendapatkan amplop dan mereka sudah tidak percaya lagi dengan janji manis walaupun masyarakat tahu suara saat pencoblosan adalah sangat berharga namun jika bisa mendapatkan amplop mereka tidak lagi peduli apa yang akan terjadi untuk kedepannya,jika tiap pemilu seperti ini maka negara kita tidak akan maju.
|
|
|
|
$anounimus$
|
|
January 30, 2024, 04:41:13 PM |
|
saat ini masalah amplop pemilu memang sudah tidak asing lagi bagi kita semua,dulu di saat pemilu sehat masih berjalan 70% banyak masyarakat yang pengaruh dengan janji manis para caleg namun pada saat kemenangan terjadi mereka sudah melupakan janji tersebut,maka saat ini masyarakat rata-rata harus bisa mendapatkan amplop dan mereka sudah tidak percaya lagi dengan janji manis walaupun masyarakat tahu suara saat pencoblosan adalah sangat berharga namun jika bisa mendapatkan amplop mereka tidak lagi peduli apa yang akan terjadi untuk kedepannya,jika tiap pemilu seperti ini maka negara kita tidak akan maju.
Money politik memang sangat sulit untuk dihilangkan karena saat ini masyarakat dan para caleg itu sendiri sudah tidak lagi memiliki kepercayaan. Pihak KPU dan Bawaslu telah melakukan berbagai upaya untuk mencegah hal itu terjadi namun kenyataan dilapangan memang sangat sulit untuk diberantas. Jika kita melihat tupoksi anggota dewan maka tak seharusnya hal itu terjadi, tapi anehnya para anggota dewan berani berjanji kepada masyarakat bisa melakukan apa saja jika ia terpilih nantinya, misalnya ia bisa membangun infrastruktur dan sebagainya, padahal tupoksi dewan hanyalah sebagai pengawasan, regulasi dan penganggaran lewat APBD. Jadi saya pikir jika hal ini terus terjadi maka sangat sulit bagi negara kita untuk maju karena wakil rakyat yang duduk di DPR bukan lagi yang memang berkualitas untuk mewakili rakyatnya.
|
|
|
|
merekamo
Member
Offline
Activity: 393
Merit: 13
Sugars.zone | DatingFi - Earn for Posting
|
|
February 06, 2024, 12:08:02 PM |
|
Kurang dari 2 bulan lagi kita akan segera melaksanakan pemilihan umum dan kita memiliki hak untuk menentukan pilihan kita. Tepatnya di tanggal 14 Februari 2024, kita akan memilih Presiden dan Wakil Presiden, Anggota DPR RI, DPR Provinsi, DPR Kab/Kota dan DPD.
Sebenarnya sudah banyak yang membicarakan hal ini, termasuk menyinggung tentang serangan fajar atau amplop yang selalu kita lihat, dengar ataupun kita terima sendiri dari para calon agar kita memilih mereka. Ya itu adalah amplop pemilu, yang saya maksudkan disini bukan amplop yang biasa ada di TPS yang berisikan C5 misalnya, namun yang saya bicarakan disini adalah amplop yang berisikan uang, dengan nominal yang beragam, mulai dari 20k, 50k atau ada yang lebih besar daripada itu. Ini adalah fenomena yang selalu ada dan menjadi bumbu bumbu politik di negara kita.
Sekarang dilingkungan saya, saya mendengar dan bahkan melihatnya sendiri beberapa relawan dari beberapa calon mulai belusukan untuk mencari suara dan pastinya mereka menjanjikan sejumlah uang di hari sebelum hari pencoblosan tiba. Dan bahkan sekarang saya melihat hal yang tidak lazim, pasalnya mereka meminta dokumen pribadi seperti KTP untuk mereka foto. Mereka mengatakan itu untuk bukti yang akan mereka laporkan kepada si calon bahwa disini ada yang bersedia untuk memilih mereka. Masalahnya itu adalah dokumen pribadi yang seharusnya bisa dijaga sebaik mungkin dan yang menjadi target mereka juga biasanya orang tua yang iya iya aja jika dimintai sesuatu asalkan mereka mendapatkan sejumlah uang.
Money Politic sendiri sebenarnya adalah sesuatu yang dilarang dalam penyelenggaraan pemilu, namun di negara kita itu sudah menjadi kebiasaan yang pada akhirnya terlihat seperti kegiatan yang diperbolehkan. Salah satu faktor kenapa ini bisa terjadi menurut saya adalah tingkat kemiskinan negara kita masih tinggi, jadi masih banyak orang yang tergiur dengan nominal yang kecil dibandingkan dengan gaji mereka jika terpilih nanti.
Seperti tiada habisnya, kalau dibilangin tidak ada, ya cukup banyak juga praktik yang beginian. kalau dari yang saya liat ini bukan saja karena ada orang yang memang "maaf" golongan menengah ke bawah yang perlu duit. Tapi saya kira ada juga tekanan dari pihak lain, sikap permisif terhadap sanksi, dan kurangnya pengetahuan tentang politik uang. Bukan hanya amplop, memberi bantuan saja dengan embel-embel ada unsur politiknya sebenarnya juga tidak diperbolehkan seperti pembagian sembako, baju, dll. Padahal soal sosialisasi dari semenjak sebelumnya pemilu juga sudah diimbau untuk tidak tergiur politik uang. Apakah ada kewenangannya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) disini atau gimana! kurang tau juga sih. Jadi, meski politik uang tampaknya telah menjadi bagian dari bumbu politik di Indonesia, kita sebagai masyarakat harus tetap waspada dan tidak tergiur dengan praktik ini.
|
|
|
|
uswa56
|
|
February 06, 2024, 02:18:17 PM |
|
politisi atau pun pemimpin nya berlaku pragmatis. rakyat yang milih pun berperilaku hal yang sama mau nyoblos orang jika di bayar atau demi uang atau demi kesejehteraan pribadi yang cuma sesaat
Kalau tidak menerima uang juga akan sama, tidak akan berpengaruh apapun jadi wajar saja jika rakyat saat ini memilih uang saja, toh siapapun yang terpilih nantinya sebagai wakil rakyat tidak akan mengubah apapun. Hal ini sudah terjadi dari sejak dulu dan memang di daerah saya sudah bisa dikatakan kalau tidak memberi uang maka tidak akan ada yang pilih (kecuali keluarganya) dan bahkan Caleg Caleg di daerah saya hampr semuanya bekerja dengan membagi bagikan uang dan paket paket sembako sehingga rakyat pun akan berlaku adil (sebagian) untuk memilih paa Caleg yang telah memberi mereka uang. Untuk saat ini saya melihat banyak Caleg Caleg telah membuat pertemuan pertemuan dengan masyarekat untuk membagi bagikan amplop karena tingga 8 hari lagi Pemilu akan berlangsung dan saya termasuk salah satunya
|
|
|
|
indah rezqi
|
|
February 06, 2024, 05:25:34 PM |
|
politisi atau pun pemimpin nya berlaku pragmatis. rakyat yang milih pun berperilaku hal yang sama mau nyoblos orang jika di bayar atau demi uang atau demi kesejehteraan pribadi yang cuma sesaat
Kalau tidak menerima uang juga akan sama, tidak akan berpengaruh apapun jadi wajar saja jika rakyat saat ini memilih uang saja, toh siapapun yang terpilih nantinya sebagai wakil rakyat tidak akan mengubah apapun. Hal ini sudah terjadi dari sejak dulu dan memang di daerah saya sudah bisa dikatakan kalau tidak memberi uang maka tidak akan ada yang pilih (kecuali keluarganya) dan bahkan Caleg Caleg di daerah saya hampr semuanya bekerja dengan membagi bagikan uang dan paket paket sembako sehingga rakyat pun akan berlaku adil (sebagian) untuk memilih paa Caleg yang telah memberi mereka uang. Untuk saat ini saya melihat banyak Caleg Caleg telah membuat pertemuan pertemuan dengan masyarekat untuk membagi bagikan amplop karena tingga 8 hari lagi Pemilu akan berlangsung dan saya termasuk salah satunya Rakyat tidak bisa disalahkan sepenuhnya, saya beranggapan demikian karena mereka sangat membutuhkan uang, dan Pemerintah tidak bisa menjamin kesejahteraan rakyat dengan semestinya. Jika memang ingin menghilangkan praktik money politic, dalam anggapan saya yang sederhana seharusnya bukan rakyatnya yang di atur untuk di tidak menerima uang, sebab jumlah rakyat Indonesia berjumlah sangat banyak. Akan tetapi Para politisilah yang seharusnya di tindak, supaya tidak lagi melakukan praktik kotor di setiap Pemilu, sebab jumlah mereka sedikit, jadi lebih mudah di kontrol. Situasi perekonomian yang morat marit menjadi tanggung jawab Pemerintah dan para Wakil Rakyat untuk menyelesaikannya, namun mereka terkesan membiarkannya supaya bisa mengambil keuntungan ketika menjelang Pemilu seperti saat ini. Penyelenggara Pemilu seperti KIP dan Banwaslu memiliki wewenang untuk menindak kecurangan pemilu dalam bentuk apapun, merekalah yang sepatutnya menyadarkan para politis itu untuk tidak melakukan tindakan money politic sebab melanggar aturan. Namun sepanjang sejarah Pemilu yang sudah kita lewati, money politic menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari cara memperoleh kekuasaan di Negeri Indonesia.
|
|
|
|
Ulvi Fitria
Newbie
Offline
Activity: 19
Merit: 0
|
|
February 07, 2024, 04:10:18 AM |
|
Tentu sudah menjadi hal biasa, karena semua orang membutuhkan uang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Jaman sekarang jika tidak menggunakan uang tidak akan memiliki kedudukan. Bahkan sudah banyak caleg-caleg sejak dahulu memberikan uang bahkan sembako untuk mendapatkan suara. Mereka membuat acara mengumpulkan sekelompok masyarakat, dan disana membagikan sebuah amplop yang berisikan uang dan berkampanye sebagai alat mendapatkan suara.
|
|
|
|
|