Masalahnya bukan karena gagal mempertahankan gelar, tapi karena ada yang berubah dari komposisi pemain dan mentalitas mereka. Serangkaian hasil buruk Man City, menunjukkan mereka bermain tidak sesolid dulu. Mental juang mereka juga terlihat lemah, mungkin ada problem internal juga dengan pelatih Pep Guardiola.

Sebenarnya Pep Guardiola sudah berusaha untuk memperbaiki keadaan dengan mendatangkan beberapa pemain baru dan merombak lineup. Formasi juga sepertinya ada perubahan dari yang sebelumnya. Hanya saja masih belum dapat memaksimalkan kembali performa mereka. Kalau tidak ada perubahan sampe akhir musim, sepertinya manajemen tim bakal mempertimbangkan ganti pelatih. Ya harus ada kemajuan kalau masih ingin bersaing dengan Liverpool dan Arsenal untuk perburuan gelar.

Pada awalnya yang diduga menjadi penyebab kemerosotan performa adalah karena absennya Rodri yang memang saat itu mengalami cedera panjang, namun jika ditelisik lebih dalam permasalahannya bukan karena hal itu saja. Hal tersebut memang memberikan imbas tapi tidak secara langsung namun mempengaruhi mentalitas tim secara menyeluruh secara berkala (rasa kepercayaan diri mereka tergerus karena melihat salah satu pemain kunci mereka mengalami cedera panjang).



Selain mentalitas, Man City sepertinya juga mulai memerlukan adanya regenerasi dan hal tersebut sebenarnya sudah disadari oleh Pep Guardiola, namun sayang proses tersebut tidak bisa dilakukan secara instan dan tentunya memerlukan proses adaptasi yang mungkin memerlukan waktu panjang.

PR yang dihadapi oleh Pep Guardiola cukup besar mengingat proses regenerasi di dalam tim mereka baru saja dimulai. Semoga saja para petinggi Man City masih memberikan kepercayaan mereka kepada Pep, karena mungkin musim ini pertarungan perebutan trofi akan semakin menjadi sengit, mengingat Liverpool juga melakukan belanja secara besar-besaran dan disusul oleh Arsenal yang juga mendatangkan banyak pemain baru untuk memperkuat skuad mereka.

Btw, Man City akan berhadapan dengan Man United malam ini, dan meskipun diatas kertas Man City memiliki skuad yang lebih powerful ketimbang MU, namun laga Derby tetap bisa memunculkan sebuah kejutan. Kalo prediksiku, laga ini akan berakhir dengan skor imbang.

Dua2nya belum menemukan performa terbaiknya, tapi dimalam ini City jauh lebih baik dari United secara keseluruhan, walaupun sejak kebobolan 3gol United jadi lebih keliatan menguasai pertandingan ya mungkin karena City udah yakin ga bakalan kekejar.
Yang ane heran sejak di bursa transfer kemaren, United kenapa lebih fokus nyari pemain lini depan semua padahal jelas masalah mereka dimusim lalu itu hampir disemua lini termasuk lini bertahan.
Ini baru pertandingan ke 4 tapi udah kebobolan 7 gol, bukti kalo lini bertahan masih sangat rapuh kayak musim lalu tapi Amorim sepertinya cuma fokus buat nyari pemain depan biar kelemahan musim lalu dalam nyetak gol bisa diatasi musim ini.
Tapi faktanya juga, di 4 pertandingan pertama sampai malam ini, United baru bisa cetak 4 gol yg bisa dibilang tidak sebanding dengan uang yang sudah digelontorkan untuk beli pemain macam Mbeumo, Cunha dan Sesko.
Ya tentunya ini memang baru beberapa pertandingan, masih terlalu dini juga sih buat menilai tapi yg namanya komentator kan bebas berpendapat wkwkwk..

Kendala MU bukan pada bek sebenarnya, namun lebih karena mereka tidak memiliki gelandang bertahan yang tangguh sehingga membuat lini pertahanan mereka menjadi rentan. Diawal musim MU juga telah melakukan pendekatan kepada Carlos Baleba, namun sayang Brighton benar-benar tidak berminat untuk melepas pemain tersebut.

Kiper juga menjadi PR, untuk itu MU merekrut Senne Lammens di penghujung bursa transfer, padahal MU memiliki kesempatan untuk mendapatkan Emi Martinez, namun entah mengapa Amorim lebih memilih untuk membeli Senne Lammens.


Meski MU memiliki 3 pemain baru di lini depan, namun strategi Amorim masih terlihat monoton, dimana para pemainnya tetap minim kreatifitas dan mereka seperti masih kebingunan saat melakukan build-up. Bahkan nasib Sesko juga hampir tidak berbeda dengan penyerang-penyerang sebelumnya, dimana dia jarang mendapatkan suplai bola.

Pada musim lalu, tepatnya di bulamn november 2024 kesepakatan sudah tercapai, dimana man city memperjang kontraknya dengan Pep Guardiola selama dua tahun atau hingga 2027 mendatang. Ini mmembuktikan bahwa memang petinggi petinggi Man City masih memberikan kepercayaan lebih kepada Guardiola, dan bahkan di bursa transfer musim dingin kemarin dan musim panas yang baru saja berakhir, Man City masih memberikan kepercayaan kepada Guardiola untuk melakukan pembaruan dalam timnya, dan kembali menggelontorkan investasi yang tidak sedikit. Namun keadaan bisa saja berubaha jika di musim ini Pep Guardiola tidak mampu membuktikan apapun atau setidaknya mempersembahkan satu trofi bergengsi di akhir musim ini.

tadi malam mengenai pertandingan derby manchester, pada laga tersebut Erling Haaland dan kawan-kawannya tampil luar biasa dengan berhasil membungkan man united dengan skor 3-0. dan untuk Erling Haaland sendiri pada laga tersebut berhasil mecetak du gol sementara untuk satu gol lagi dicetak oleh Foden. Dengan apa yang ia tunjukan pada laga ini dan pada pertandingan sebelumnya, Haaland benar-benar kembali pada peforma terbaiknya. Sementara itu untuk kubu Man United, seperti biasanya, mereka menunjukan dominasi penguasaan bola yang cukup bagus, tetapi secara penguasaan serangan dan pertahanan masih lemah. Dan Sesko yang digadang-gadang menjadi the New Van Persie, justru dalam 4 laga yang telah dijalaninya, ia belm mampu untuk mencatatkan satu gol pun.

kalah dalam laga tersebut, kini man united harus kembali terdampar di posisi ke 14. Saya tidak cukup mengerti, tetapi sepertiya berada diposisi ke-14 menjadi tempat ternyaman bagi setan merah.