Diskusi Timnas Indonesia

[Agus Purmono]

Pendapat saya, prestasi timnas lolos ke 16 besar Ppiala asia memang patut dibanggakan, apalagi mengingat prediksi banyak pengamat yang agak skeptis, usia skuad yang muda justru bisa jadi potensi besar buat perkembangan tim ke depannya. soal program naturalisasi, gue lihat emang ada pro kodan itu wajar. namun di satu sisi, pemain keturunan bisa langsung memperkuat tim dengan pengalaman dan kualitas mereka, tapi di sisi lain juga, pemain lokal bisa kesulitan berkembang kalau jatah mereka di skuad utama terus berkurang. Menurut hemat gue berpendapat, naturalisasi bisa tetap dilanjutkan, tapi jangan sampai mengabaikan pembinaan pemain muda lokal., peran PSSI juga harus serius benahi infrastruktur dan kompetisi usia dini biar talenta lokal makin banyak muncul jangan fokus pada naturalisasi, ada baiknya dikombinasi pemain lokal berbakat dan pemain naturalisasi berpengalaman pasti bikin timnas makin solid serta kompetitif di masa depan.

[abhiseshakana]

Pendapat saya, prestasi timnas lolos ke 16 besar Ppiala asia memang patut dibanggakan, apalagi mengingat prediksi banyak pengamat yang agak skeptis, usia skuad yang muda justru bisa jadi potensi besar buat perkembangan tim ke depannya. soal program naturalisasi, gue lihat emang ada pro kodan itu wajar. namun di satu sisi, pemain keturunan bisa langsung memperkuat tim dengan pengalaman dan kualitas mereka, tapi di sisi lain juga, pemain lokal bisa kesulitan berkembang kalau jatah mereka di skuad utama terus berkurang. Menurut hemat gue berpendapat, naturalisasi bisa tetap dilanjutkan, tapi jangan sampai mengabaikan pembinaan pemain muda lokal., peran PSSI juga harus serius benahi infrastruktur dan kompetisi usia dini biar talenta lokal makin banyak muncul jangan fokus pada naturalisasi, ada baiknya dikombinasi pemain lokal berbakat dan pemain naturalisasi berpengalaman pasti bikin timnas makin solid serta kompetitif di masa depan.

Program pembinaan pemain lokal muda seharusnya masih berjalan, mengingat cukup banyak turnamen antara negara yang diikuti oleh skuad timnas U-17, U-20 dan U-22, dan kalo dilihat dari progressnya masih banyak pemain lokal ketimbang pemain naturalisasinya. Sebenarnya yang paling anget adalah skuad timnas di ajang AFF kemarin, dimana mayoritas diisi oleh pemain U-22 lokal, namun sayangnya skuad tersebut masih belum bisa menyamai level para seniornya, sehingga apa yang menjadi target AFF tidak bisa tercapai (berakhir dengan pemecatan STY).

Kalo menurutku ga perlu ada porsi karena hal tersebut akan malah menjadi batasan, sehingga jika semisal bagusnya adalah 50% lokal + 50% diaspora ya harus dijalankan seperti itu. Dan semisal harus 100% diaspora, maka ya harus dijalankan juga seperti itu, yang terpenting bisa memenuhi target dan menunjukkan progress yang bagus.

[Juse14]

Pendapat saya, prestasi timnas lolos ke 16 besar Ppiala asia memang patut dibanggakan, apalagi mengingat prediksi banyak pengamat yang agak skeptis, usia skuad yang muda justru bisa jadi potensi besar buat perkembangan tim ke depannya. soal program naturalisasi, gue lihat emang ada pro kodan itu wajar. namun di satu sisi, pemain keturunan bisa langsung memperkuat tim dengan pengalaman dan kualitas mereka, tapi di sisi lain juga, pemain lokal bisa kesulitan berkembang kalau jatah mereka di skuad utama terus berkurang. Menurut hemat gue berpendapat, naturalisasi bisa tetap dilanjutkan, tapi jangan sampai mengabaikan pembinaan pemain muda lokal., peran PSSI juga harus serius benahi infrastruktur dan kompetisi usia dini biar talenta lokal makin banyak muncul jangan fokus pada naturalisasi, ada baiknya dikombinasi pemain lokal berbakat dan pemain naturalisasi berpengalaman pasti bikin timnas makin solid serta kompetitif di masa depan.

Hanya sedikit negara yang memiliki timnas yang diisi oleh pemain lokal, salah satunya adalah Argentina dan Brazil. Hal ini dikarenakan kedua negara tersebut memiliki pemain-pemain berbakat di setiap posisi, sehingga mereka tidak perlu melakukan naturalisasi atau menambah pemain diaspora untuk memperkuat timnya. dan di sisi lain ada juga negara yang sudah sering menjuarai Piala Dunia, namun pada kenyataannya skuad mereka diisi oleh pemain diaspora, dan salah satu timnas dengan pemain diaspora terbanyak adalah timnas Prancis. timnas Prancis diisi oleh banyak pemain berkulit hitam, dan saya tidak ingin mengatakan rasis, namun pada kenyataannya di Prancis tidak ada ras kulit hitam, melainkan mereka adalah orang-orang yang berasal dari Afrika. begitu juga dengan timnas Inggris, Jerman dan masih banyak timnas lainnya yang diisi oleh pemain diaspora. dan hal ini bukanlah suatu masalah, selama FIFA  mengizinkannya, hal ini bukanlah hal yang buruk namun bagian dari strategi untuk dapat memenangkan persaingan.

Dan saat ini di bawah kepemimpinan Erick Thohir, Indonesia tengah mencoba untuk menjalankan strategi tersebut, dengan merekrut lebih banyak pemain diaspora untuk dapat memperkuat kedalaman skuadnya. Maka tak heran jika nantinya hanya sedikit pemain lokal yang masuk dalam daftar pemain timnas. Dan jika anda mengatakan dengan banyaknya pemain diaspora, pemain lokal bisa sulit berkembang, ini adalah sesuatu yang keliru. karena seharusnya tempat mereka berkembang itu di club bukan timnas, dan pencapaian yang ia dapat di klub itulah yang akan memabawanya masuk kedalam daftar pemain di skuad utama timnas.

[Akbarkoe]

Jujur, saya tidak tahu mau mengatakan apa, sebab di tengah perjalanan timnas yang masih dalam jalur yang sangat baik, justru kita harus mendengar kabar yang menurut saya tidak pas.

Saya ingin mengulas sedikit perjalan STY bersama Timnas Indonesia dalam 5 tahun. Dia datang di era Iwan Bule yang menjadi ketua PSSI pada waktu itu, STY di percaya pada saat Indonesia dalam era kegelapan dan rangking FIFA pun Indonesia berada di peringkat yang memalukan. Namun dengan perlahan STY bisa memperbaiki semuanya, bahkan dari hal hal dasar. Lalu dia memutuskan untuk memotong generasi dan itu terbukti berhasil, dan sampai saat ini pun  generasi itu masih ada dan masih bisa bersaing untuk masuk ke dalam skuat utama Timnas.
Dia berhasil mencapai target yang dibebankan PSSI, dia bisa membawa 3 skuat timnas ke Piala ASia, dan di Piala Asia pun dia bisa mencapai target, 16 besar (senior) dan semifinal (u/23). Di babak kualifikasi Piala Dunia, dia berhasil membawa Timnas sampai sejauh ini, ya sekarang berada di round 3 dan memastikan kita juga mendapatkan 1 tempat untuk Piala Asia tanpa kualifikasi.
Tidak lama, Piala AFF datang, ini awal mula  pro dan kontra datang, saya menilai secara  objektif bahwa memang benar STY gagal di Piala AFF dan kegagalannya juga mengecewakan. Namun saya juga harus melihat dibalik alasan kegagalan tersebut, dan itu salah satunya adalah karena dia membawa u/22 dengan  ditambah beberapa senior dan itupun atas kesepakatan dengan PSSI. Disini mulailah banyak yang menggoreng isu isu, mulai dari mafia, pemain titipan dan sebenarnya yang membuat suasan semakin keruh adalah orang orang yang dikatakan sebagai "pundit".
Dan ya sekarang keputusan sudah dibuat dan PSSI sudah melakukan konferensi pers.

Saya hanya ingin mengatakan, semoga PSSI bisa menunjuk pelatih yang tepat.
Terimakasih Shin Tae Young.

Saat ini memang Timnas Indonesia kembali membuat gebrakan baru dengan mencopot STY dari kursi kepelatihan dan menggantikannya dengan Patrick Kluivert. Banyak orang yang menyesalkan akan hal tersebut akan tetapi saya kira ini memang sebuah hal yang harus dilakukan oleh timnas untuk bisa mendapatkan hasil yang lebih baik lagi. patrick kluivert telah berhasil penyulap timnas Curacao dari peringkat 151 menjadi peringat 75, dan saya harap bersama timnas Indenesai ia bisa melakukan  lebih daripada itu.

Mengenai STY, ia adalah sosok pelatih yang tegas, ia tidak pernah segan untuk mencoret pemain ketika pemain tersebut tidak dapat memenuhi pangilan timnas, dan saya suka akan hal tersebut. Dan karena ketegasan itulah maka STY juga harus mampu menerima ketegasan yang diberikan oleh Erick Tohir, ketika STY tidak mampu mencapai apa yang telah ditargetkan maka ia harus menerima untuk di coret dari kursi kepelatihan.

................................

Hanya sedikit negara yang memiliki timnas yang diisi oleh pemain lokal, salah satunya adalah Argentina dan Brazil. Hal ini dikarenakan kedua negara tersebut memiliki pemain-pemain berbakat di setiap posisi, sehingga mereka tidak perlu melakukan naturalisasi atau menambah pemain diaspora untuk memperkuat timnya. dan di sisi lain ada juga negara yang sudah sering menjuarai Piala Dunia, namun pada kenyataannya skuad mereka diisi oleh pemain diaspora, dan salah satu timnas dengan pemain diaspora terbanyak adalah timnas Prancis. timnas Prancis diisi oleh banyak pemain berkulit hitam, dan saya tidak ingin mengatakan rasis, namun pada kenyataannya di Prancis tidak ada ras kulit hitam, melainkan mereka adalah orang-orang yang berasal dari Afrika. begitu juga dengan timnas Inggris, Jerman dan masih banyak timnas lainnya yang diisi oleh pemain diaspora. dan hal ini bukanlah suatu masalah, selama FIFA  mengizinkannya, hal ini bukanlah hal yang buruk namun bagian dari strategi untuk dapat memenangkan persaingan.

Dan saat ini di bawah kepemimpinan Erick Thohir, Indonesia tengah mencoba untuk menjalankan strategi tersebut, dengan merekrut lebih banyak pemain diaspora untuk dapat memperkuat kedalaman skuadnya. Maka tak heran jika nantinya hanya sedikit pemain lokal yang masuk dalam daftar pemain timnas. Dan jika anda mengatakan dengan banyaknya pemain diaspora, pemain lokal bisa sulit berkembang, ini adalah sesuatu yang keliru. karena seharusnya tempat mereka berkembang itu di club bukan timnas, dan pencapaian yang ia dapat di klub itulah yang akan memabawanya masuk kedalam daftar pemain di skuad utama timnas.

Saya sangat setuju dengan apa yang disampaikan, bahwa ini merupakan bagian dari strategi Indonesia untuk lolos ke Piala Dunia 2026. Kita telah melihat prestasi yang luar biasa setelah Timnas Garuda diisi oleh pemain diaspora, sebuah prestasi yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya. Banyak hal positif yang bisa didapatkan ketika Timnas Indonesia diisi oleh pemain diaspora, dimana saat ini Timnas Indonesia sering diperbincangkan dan diperhitungkan di kancah Internasional. dan dengan banyaknya pemain diaspora, hal ini sungguh dapat memicu persaingan untuk bisa masuk ke skuad utama Timnas menjadi lebih tinggi dan sulit lagi, dan hal ini tidak hanya berlaku bagi pemain lokal saja, namun juga pemain diaspora. dan salah satu contohnya adalah yang terjadi pada Eliano Reijnders, dimana saat ini dirinya tengah kesulitan untuk mendapatkan menit bermain di timnas.

[silpersurfer]

Pendapat saya, prestasi timnas lolos ke 16 besar Ppiala asia memang patut dibanggakan, apalagi mengingat prediksi banyak pengamat yang agak skeptis, usia skuad yang muda justru bisa jadi potensi besar buat perkembangan tim ke depannya. soal program naturalisasi, gue lihat emang ada pro kodan itu wajar. namun di satu sisi, pemain keturunan bisa langsung memperkuat tim dengan pengalaman dan kualitas mereka, tapi di sisi lain juga, pemain lokal bisa kesulitan berkembang kalau jatah mereka di skuad utama terus berkurang. Menurut hemat gue berpendapat, naturalisasi bisa tetap dilanjutkan, tapi jangan sampai mengabaikan pembinaan pemain muda lokal., peran PSSI juga harus serius benahi infrastruktur dan kompetisi usia dini biar talenta lokal makin banyak muncul jangan fokus pada naturalisasi, ada baiknya dikombinasi pemain lokal berbakat dan pemain naturalisasi berpengalaman pasti bikin timnas makin solid serta kompetitif di masa depan.

Hai Bung..! Bukankah dengan banyaknya pemain diaspora yang bergabung di Timnas Indonesia, hal ini akan memicu persaingan yang semakin ketat di dalam Timnas. dan ini merupakan tren yang cukup positif, karena kita akan melihat para pemain berjuang lebih keras untuk dilirik oleh Timnas, sehingga pemain lokal akan terus meningkatkan kualitasnya. dan mereka yang tidak mampu bersaing di timnas akan tersingkir, dan ini berlaku tidak hanya untuk pemain lokal, tetapi juga pemain diaspora.

oleh karena itu, mari kita kesampingkan dulu masalah pemain lokal dan pemain diaspora. Selama mereka bermain untuk timnas Garuda, dan bertekad membawa timnas Indonesia ke arah yang lebih baik, maka kita dukung bersama.

Terakhir, di sisi lain saya setuju dengan pendapat Anda, bahwa sudah saatnya PSSI membenahi kembali liga-liga Indonesia. dan tentu saja ini bukanlah hal yang cukup mudah untuk dilakukan. Sementara itu saat ini Ranking Liga menjadi salah satu yang terendah di Asia, dimana Liga 1 Indonesia hanya mampu berada di peringkat ke 28, jauh berada dibawah Liga Super Malaysia berada di posisi ke-12 dan Liga vietnam yang berada di possisi ke-14.

[Ryu_Ar1]

Saya pun masih sedikit berat tetapi memang melihat kondisi sekarang sepertinya dibanding dengan sisi profesional yang lebih banyak ketika berbicara tentang STY dipecat itu lebih banyak sisi politiknya untuk saat ini.
Banyak sekali pro dan kontra yang terjadi terlebih dengan menggantikan STY dengan Kluivert sekarang yang memang dari segi capaian untuk pelatih dia masih berada di bawah STY sebenarnya meskipun untuk kualitas ketika dia menjadi pemain memang bagus tetapi pada akhirnya pelatih dan pemain itu jelas berbeda dari segi pekerjaan.

Tetapi sekarang sepertinya jika pada akhirnya permasalahan ini terus berlarut maka pada akhirnya ini juga akan membuat kondisi timnas menjadi lebih rumit dan saya hanya berharap siapapun pelatihnya nantinya timnas kita terus berkembang apalagi saat ini kita masih memiliki kans untuk berada di piala dunia sehingga pada akhirnya fokus kita tidak boleh terpecah hanya karena banyak sekali permasalahan politik yang mencampuri urusan sepak bola di negara kita.

Makanya itu Om ketimbang kita terlalu banyak dengan teori konspirasi dibalik pemecatan STY dan pemilihan Patrick Kluivert sebagai gantinya, bukankah lebih baik jika kita sebagai bangsa Indonesia memberikan dukungan dan doa agar jalan yang dipilih oleh PSSI ini bisa memberikan hasil yang lebih baik dan Timnas Indonesia beneran bisa lolos ke Pildun 2026 (setauku itulah target yang diberikan kepada Kluivert).

Lagian belum ada bukti dan hasil kerjanya, jadi secara teori belum ada sesuatu yang bisa untuk dikritik. Kecuali jika setelah laga melawan Australia dan Bahrain hasilnya memang mengecewakan, dan tidak memenuhi ekspetasi, maka kita sebagai bangsa Indonesia cukup pantas untuk melakukan kritik terhadap kinerja pelatih baru tersebut.

Masalahnya sebenarnya bukan dari siapa yang menggantikan tetapi pemecatannya tidak terlalu tepat dari segi waktu, kita tahu bahwa pada akhirnya timnas kita berada di titik sekarang itu salah satunya adalah berkat STY dan ketika pekerjaan nya belum selesai tetapi digantikan dengan beberapa alasan yang memang terlihat konyol sudah pasti ini membuat banyak reaksi apalagi kita tahu bahwa untuk sekarang mayoritas pendukung timnas saat ini memandang STY lebih karena memang capaiannya saat ini.

Adapun untuk Kluivert sebenarnya dia hanya target sasaran karena para pendukung timnas terutama yang memang menghormati STY bingung harus melampiaskan kepada siapa sehingga gelombang kritikan termasuk kepada catatan sebelumnya dalam kepelatihan dan trek rekord dia di dalam maupun diluar lapangan menjadi di kulik, netizen kita itu kuat kalo masalah psy war dan menjadi intelegent di media sosial sehingga pada akhirnya situasinya menjadi kurang kondusif apalagi banyak buzzer yang memang perlahan-lahan banyak terkuak.

[punk.zink]

Masalahnya sebenarnya bukan dari siapa yang menggantikan tetapi pemecatannya tidak terlalu tepat dari segi waktu, kita tahu bahwa pada akhirnya timnas kita berada di titik sekarang itu salah satunya adalah berkat STY dan ketika pekerjaan nya belum selesai tetapi digantikan dengan beberapa alasan yang memang terlihat konyol sudah pasti ini membuat banyak reaksi apalagi kita tahu bahwa untuk sekarang mayoritas pendukung timnas saat ini memandang STY lebih karena memang capaiannya saat ini.

Adapun untuk Kluivert sebenarnya dia hanya target sasaran karena para pendukung timnas terutama yang memang menghormati STY bingung harus melampiaskan kepada siapa sehingga gelombang kritikan termasuk kepada catatan sebelumnya dalam kepelatihan dan trek rekord dia di dalam maupun diluar lapangan menjadi di kulik, netizen kita itu kuat kalo masalah psy war dan menjadi intelegent di media sosial sehingga pada akhirnya situasinya menjadi kurang kondusif apalagi banyak buzzer yang memang perlahan-lahan banyak terkuak.

Kalo saya pribadi malah setuju dengan tindakan PSSI, dan menurutku malah bukan tidak tepat, namun kenapa STY ga dipecat dari dulu. Bukan tanpa sebab, pertama STY adalah pelatih yang memiliki hambatan di komunikasi, dia tidak bisa berbahasa Indonesia dan bahkan Bahasa Inggris, jadi gimana mau berkembang jika komunikasi tidak lancar (terutama saaat berada di lapangan).

Kedua, blunder saat melawan China, dimana alih-alih mendapatkan kemenangan, timnas Indonesia malah harus menyerah ke tangan tuan rumah China, dan menurutku inilah yang membuat kans Indonesia menjadi lebih berat. Ketiga, STY tidak memiliki strategi yang variatif, dan skema permainannya terkesan sangat monoton, sehingga tentu akan memudahkan bagi tim lawan untuk menyiapkan antisipasi pada saat mereka bertandingan melawan timnas Indonesia.

Patrick Kluivert mungkin tidak memiliki prestasi yang lebih bagus ketimbang STY, namun entah mengapa saya merasanya bahwa timnas Indonesia tidak hanya akan dihandle oleh Kluivert seorang, karena asisten pelatih Alex Pastoor dan Denny Landzaat akan turut berkontribusi besar didalam penanganan timnas Indonesia.

[Solokan]

Masalahnya sebenarnya bukan dari siapa yang menggantikan tetapi pemecatannya tidak terlalu tepat dari segi waktu, kita tahu bahwa pada akhirnya timnas kita berada di titik sekarang itu salah satunya adalah berkat STY dan ketika pekerjaan nya belum selesai tetapi digantikan dengan beberapa alasan yang memang terlihat konyol sudah pasti ini membuat banyak reaksi apalagi kita tahu bahwa untuk sekarang mayoritas pendukung timnas saat ini memandang STY lebih karena memang capaiannya saat ini.

Adapun untuk Kluivert sebenarnya dia hanya target sasaran karena para pendukung timnas terutama yang memang menghormati STY bingung harus melampiaskan kepada siapa sehingga gelombang kritikan termasuk kepada catatan sebelumnya dalam kepelatihan dan trek rekord dia di dalam maupun diluar lapangan menjadi di kulik, netizen kita itu kuat kalo masalah psy war dan menjadi intelegent di media sosial sehingga pada akhirnya situasinya menjadi kurang kondusif apalagi banyak buzzer yang memang perlahan-lahan banyak terkuak.

Kalo saya pribadi malah setuju dengan tindakan PSSI, dan menurutku malah bukan tidak tepat, namun kenapa STY ga dipecat dari dulu. Bukan tanpa sebab, pertama STY adalah pelatih yang memiliki hambatan di komunikasi, dia tidak bisa berbahasa Indonesia dan bahkan Bahasa Inggris, jadi gimana mau berkembang jika komunikasi tidak lancar (terutama saaat berada di lapangan).

Kedua, blunder saat melawan China, dimana alih-alih mendapatkan kemenangan, timnas Indonesia malah harus menyerah ke tangan tuan rumah China, dan menurutku inilah yang membuat kans Indonesia menjadi lebih berat. Ketiga, STY tidak memiliki strategi yang variatif, dan skema permainannya terkesan sangat monoton, sehingga tentu akan memudahkan bagi tim lawan untuk menyiapkan antisipasi pada saat mereka bertandingan melawan timnas Indonesia.

Patrick Kluivert mungkin tidak memiliki prestasi yang lebih bagus ketimbang STY, namun entah mengapa saya merasanya bahwa timnas Indonesia tidak hanya akan dihandle oleh Kluivert seorang, karena asisten pelatih Alex Pastoor dan Denny Landzaat akan turut berkontribusi besar didalam penanganan timnas Indonesia.

ya memang pasti akan sedikit membuat kebingungan juga sih saat seorang pelatih tidak bisa bahasa inggris karena pasti komunikasi akan kurang memuaskan dengan para kru atau pemain timnas walaupun ada penerjemah dan memang yang paling penting seperti yang anda bilang seperti saat sedang di lapangan. ya mungkin inilah keputusan yang terbaik yang dilakukan oleh PSSI karena pasti PSSI juga sudah memikirkan matang matang terkait hal ini namun ya saya berharap STY bisa lebih sukses lagi dalam berkarirnya di tempat lain. namun ya sejauh ini STY tetap telah banyak jasanya bagi timnas indonesia namun tentunya pihak PSSI pasti menginginkan timnas indonesia menjadi lebih baik lagi ya kita lihat saja kemampuan pelatih baru timnas indonesia.

ya memang banyak sekali gan kekurangan kekurangan STY dan tentunya di laga AFF yang baru juga menurut saya terlihat timnas indonesia ada penurunan performa padahal alangkah baiknya jika timnas indonesia mampu menjadi juara atau setidaknya masuk ke final juga itu sudah lumayan.

ya kita lihat saja apakah Patrick bisa membawa timnas indonesia untuk lebih baik lagi atau tidak. namun ya saya berharap Patrick bisa membuat strategi lebih baik dari STY.

[bisnisali16]

-snip-

Piala AFF kemarin menjadi cerminan seberapa besar gap antara pemain lokal dan pemain diaspora dalam hal teknik basic. Suka atau tidak suka pemain lokal kita di piala AFF kemarin masih banyak kekurangan dalam hal dasar seperti passing dan visi permainan. Terlihat dari passing yang tidak akurat atau tidak punya kontrol bola yang bagus saat menerima passing. Tidak adanya visi dari pemain tengah juga membuat permainan timnas di piala AFF seperti timnas sebelumnya yang lebih banyak mengandalkan umpan jauh ke depan tanpa target yang jelas. Tentu kekurangan ini bukan untuk merendahkan pemain lokal. Tetapi ini menjadi pelajaran penting bagi persepakbolaan Indonesia untuk berbenah dan memperbaiki kekurangan dan kesalahan baik dari segi porsi latihan atau kedisiplinan para pemainnya.

[abhiseshakana]

Piala AFF kemarin menjadi cerminan seberapa besar gap antara pemain lokal dan pemain diaspora dalam hal teknik basic. Suka atau tidak suka pemain lokal kita di piala AFF kemarin masih banyak kekurangan dalam hal dasar seperti passing dan visi permainan. Terlihat dari passing yang tidak akurat atau tidak punya kontrol bola yang bagus saat menerima passing. Tidak adanya visi dari pemain tengah juga membuat permainan timnas di piala AFF seperti timnas sebelumnya yang lebih banyak mengandalkan umpan jauh ke depan tanpa target yang jelas. Tentu kekurangan ini bukan untuk merendahkan pemain lokal. Tetapi ini menjadi pelajaran penting bagi persepakbolaan Indonesia untuk berbenah dan memperbaiki kekurangan dan kesalahan baik dari segi porsi latihan atau kedisiplinan para pemainnya.

Yang jelas memang beda kelas dan mentalitas Gan, karena wadah mereka bermain levelnya benar-benar jauh berbeda, sehingga ketika para pemain Diaspora tidak turut andil, level timnas ya kembali ke rasa lokal. Terus terang ada sedikit rasa penasaran dengan datangnya pelatih baru Patrick Kluivert yang menggantikan STY. Kira-kira jatah quota pemain lokal bakal bertambah atau malah semakin menipis ya? karena yang jelas dengan beberapa pemain diaspora baru yang baru saja naturalisasi dan mereka yang masih akan melakukan proses naturalisasi, maka persaingan untuk bisa masuk timnas pastinya akan lebih ketat dari sebelumnya.

[Juse14]

Sumber gambar; kaltimpost.jawapos.com

Akhirnya laga yang ditunggu-tunggu akan segera tiba, di mana tepatnya besok, Kamis, 20 Maret 2025, Timnas Indonesia akan kembali berhadapan dengan Australia pada leg kedua babak ketiga kualifikasi Piala Dunia Zona Asia Group C.

dan tentu saja ini adalah laga ynag cukup krusial bagi kedua tim, terlebih lagi bagi timnas Australia yang memiliki ego yang cukup tinggi untuk bisa lolos ke piala dunnia, dan bagi Timnas Inodonesia sendiri meskipun ini adalah pertama kalinya Inonesia bisa menyentuh  babak ketiga Kulifikasi Piala dunia,  tentu saja kami juga tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini untuk memberikan yang terbaik dalam setiap pertandingan dengan sebuah harapan untuk bisa lolos Piala Dunia 2026 untuk pertama kalinya dalam sejarah.

Pada pertandingan sebelumnya di leg pertama, pertandingan brkahir dengan skor imbang 0-0. Dan kini menghadapi leg kedua, baik timnas Indonesia maupun Australia telah melakukan segala bentuk perisapan agar bisa mendapatkan hasil yang terbaik, termasuk dengan mengganti pelatih utama, Indonesia dengan hadirnya Pelatih baru Patrick kluivert dan begitupun Australia dengan pelatih barunya Tony Papovic.

Saya telah melihata peningkatan beberpa penggawa Timnas Indoneisa termasuk sanga kapten kesebelasan "Jay idzes" yang semakin tampil baik di serie A bersama Venezia, dan begitu pula dengan salah satu pemain kebanggaan kita "Rizky Ridho" yang semakin baik tapil dilapangan, sehingga untuk pertandingan nanti menghadapi Autsralia, saya sama sekali tidak mengkhawatirkan lini belakang Timnas Indonesia. sementara Untuk lini depan, kita telah kedatangan pemain baru yang selama ini kita harapkan untuk bisa membela timnas Indonesia, yaitu Ole Romery yang kemungkinan juga akan bermain pada laga ini untuk semakin mempertajam lini serang Timnas Indonesia.

[pusaka]

Sumber gambar; kaltimpost.jawapos.com

Akhirnya laga yang ditunggu-tunggu akan segera tiba, di mana tepatnya besok, Kamis, 20 Maret 2025, Timnas Indonesia akan kembali berhadapan dengan Australia pada leg kedua babak ketiga kualifikasi Piala Dunia Zona Asia Group C.

dan tentu saja ini adalah laga ynag cukup krusial bagi kedua tim, terlebih lagi bagi timnas Australia yang memiliki ego yang cukup tinggi untuk bisa lolos ke piala dunnia, dan bagi Timnas Inodonesia sendiri meskipun ini adalah pertama kalinya Inonesia bisa menyentuh  babak ketiga Kulifikasi Piala dunia,  tentu saja kami juga tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini untuk memberikan yang terbaik dalam setiap pertandingan dengan sebuah harapan untuk bisa lolos Piala Dunia 2026 untuk pertama kalinya dalam sejarah.

Pada pertandingan sebelumnya di leg pertama, pertandingan brkahir dengan skor imbang 0-0. Dan kini menghadapi leg kedua, baik timnas Indonesia maupun Australia telah melakukan segala bentuk perisapan agar bisa mendapatkan hasil yang terbaik, termasuk dengan mengganti pelatih utama, Indonesia dengan hadirnya Pelatih baru Patrick kluivert dan begitupun Australia dengan pelatih barunya Tony Papovic.

Saya telah melihata peningkatan beberpa penggawa Timnas Indoneisa termasuk sanga kapten kesebelasan "Jay idzes" yang semakin tampil baik di serie A bersama Venezia, dan begitu pula dengan salah satu pemain kebanggaan kita "Rizky Ridho" yang semakin baik tapil dilapangan, sehingga untuk pertandingan nanti menghadapi Autsralia, saya sama sekali tidak mengkhawatirkan lini belakang Timnas Indonesia. sementara Untuk lini depan, kita telah kedatangan pemain baru yang selama ini kita harapkan untuk bisa membela timnas Indonesia, yaitu Ole Romery yang kemungkinan juga akan bermain pada laga ini untuk semakin mempertajam lini serang Timnas Indonesia.

Entah perasaan seperti apa yang saya rasakan ketika melihat Timnas saat ini. Biasanya ketika Timnas bermain dengan negara besar seperti Australia, saya hanya berharap Timnas tidak menjadi lumbung gol, akan tetapi saat ini saya begitu optimis kita akan menang. Saya selalu mengikuti Timnas dan sekarang saya bisa mengatakan bahwa Timnas saat ini adalah Timnas terbaik yang pernah saya lihat. Ya mungkin beberapa orang memiliki pendapat yang berbeda, namun ini yang saya rasakan.
Berbicara tentang kedalaman skuat, saat ini pemain kita  adalah pemain yang banyak bermain di luar negeri yang pastinya liganya lebih baik dari liga kita, hahahaha.  Bahkan kita memiliki pemain yang bermain di Serie A, sebelumnya saya tidak pernah membayangkan ada pemain kita bermain disana. Juga sekarang ada beberapa nama tambahan lagi, seperti Ole, Pelupessy dan Dean James dan Emil, tentunya itu menjadi amunisi baru. Saya hanya berharap, dengan datangnya pemain baru dan sekarang kita ditangani oleh pelatih baru, saya harap mereka cepat beradaptasi.

[blue Snow]

Sumber gambar; kaltimpost.jawapos.com

Akhirnya laga yang ditunggu-tunggu akan segera tiba, di mana tepatnya besok, Kamis, 20 Maret 2025, Timnas Indonesia akan kembali berhadapan dengan Australia pada leg kedua babak ketiga kualifikasi Piala Dunia Zona Asia Group C.

dan tentu saja ini adalah laga ynag cukup krusial bagi kedua tim, terlebih lagi bagi timnas Australia yang memiliki ego yang cukup tinggi untuk bisa lolos ke piala dunnia, dan bagi Timnas Inodonesia sendiri meskipun ini adalah pertama kalinya Inonesia bisa menyentuh  babak ketiga Kulifikasi Piala dunia,  tentu saja kami juga tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini untuk memberikan yang terbaik dalam setiap pertandingan dengan sebuah harapan untuk bisa lolos Piala Dunia 2026 untuk pertama kalinya dalam sejarah.

Pada pertandingan sebelumnya di leg pertama, pertandingan brkahir dengan skor imbang 0-0. Dan kini menghadapi leg kedua, baik timnas Indonesia maupun Australia telah melakukan segala bentuk perisapan agar bisa mendapatkan hasil yang terbaik, termasuk dengan mengganti pelatih utama, Indonesia dengan hadirnya Pelatih baru Patrick kluivert dan begitupun Australia dengan pelatih barunya Tony Papovic.

Saya telah melihata peningkatan beberpa penggawa Timnas Indoneisa termasuk sanga kapten kesebelasan "Jay idzes" yang semakin tampil baik di serie A bersama Venezia, dan begitu pula dengan salah satu pemain kebanggaan kita "Rizky Ridho" yang semakin baik tapil dilapangan, sehingga untuk pertandingan nanti menghadapi Autsralia, saya sama sekali tidak mengkhawatirkan lini belakang Timnas Indonesia. sementara Untuk lini depan, kita telah kedatangan pemain baru yang selama ini kita harapkan untuk bisa membela timnas Indonesia, yaitu Ole Romery yang kemungkinan juga akan bermain pada laga ini untuk semakin mempertajam lini serang Timnas Indonesia.

Karena Timnas bermain di kandang lawan, ane pikir cukup berat untuk mendapatkan 3 points dan menyalip posisi ke 2 yang dihuni oleh Australia. Kalau ane sih realistisnya draw, sama kayak yang sebelumnya. Ya ane agak pesimis karena coach baru kita ini, kluivert kan belum diuji kemampuannya di lapangan, kita belum tahu seberapa efektif dia dalam memainkan pola ofensive ala belanda dia. Karena sejauh ini Timnas kita itu hanya butuh kekompakan saja, kalau dari skill dan materi pemain, ane rasa ya tidak jauh beda dengan australia.

Posisi klasemen juga akan berubah ketika di pertandingan lain, jika mereka nyetak banyak gol dengan mempertimbangkan selisih point di antara posisi 3 sampai 6.

[Bitinity]

Babak pertama belum kelar tapi udah ketinggalan 3-0, walaupun secara statistik timnas Indo lebih memdominasi penguasaan bola tapi dari segi efektifitas serangan, Australia jauh lebih unggul. Timnas Indo kesulitan dalam membongkar pertahanan Australia yang menggunakan 5 bek sedangkan Timnas Indo yang berusaha menyerang total sejak awal dengan hanya 3 bek dibelakang harus kesusahan ketika mendapatkan serangan dari Australia.
Sayang ketika dimenit ke 8 mendapatkan penalty tapi Kevin Diks gagal memanfaatkannya menjadi gol. Mungkin kesalahan yang dibikin kali ini adalah terlalu tingginya keinginan buat menang sehingga memaksakan formasi 3 bek. Memang benar bisa mendominasi penguasaan bola tp jadi kacau ketika ada serangan balik. Entah apa yang akan dilakukan Kluivert buat babak ke 2 nanti, tentunya ketinggalan 3 gol itu susah buat dikejar apalagi sampe saat ini lini depan masih sangat kesulitan membongkar pertahanan Australia.

[punk.zink]

Babak pertama belum kelar tapi udah ketinggalan 3-0, walaupun secara statistik timnas Indo lebih memdominasi penguasaan bola tapi dari segi efektifitas serangan, Australia jauh lebih unggul. Timnas Indo kesulitan dalam membongkar pertahanan Australia yang menggunakan 5 bek sedangkan Timnas Indo yang berusaha menyerang total sejak awal dengan hanya 3 bek dibelakang harus kesusahan ketika mendapatkan serangan dari Australia.
Sayang ketika dimenit ke 8 mendapatkan penalty tapi Kevin Diks gagal memanfaatkannya menjadi gol. Mungkin kesalahan yang dibikin kali ini adalah terlalu tingginya keinginan buat menang sehingga memaksakan formasi 3 bek. Memang benar bisa mendominasi penguasaan bola tp jadi kacau ketika ada serangan balik. Entah apa yang akan dilakukan Kluivert buat babak ke 2 nanti, tentunya ketinggalan 3 gol itu susah buat dikejar apalagi sampe saat ini lini depan masih sangat kesulitan membongkar pertahanan Australia.

Kalo menurutku timnas Indonesia tampil terlalu over confindence dan berinisiatif untuk memainkan sepakbola menyerang, saya pikir ini adalah bagian dari rencananya Kluivert sebagai pelatih baru Timnas, namun sayang formasi dan strategi itu tidak cukup efektif karena terlalu memberikan banyak celah dilini belakang, sehingga Australia dengan begitu mudahnya melakukan build-up atau sekedar melancarkan counter attack.

Jika pelatih yang lama pasti akan memainkan pertahanan gerendel dan menunggu kesempatan untuk melancarkan serangan balik. Meskipun bakal kalah di Ball possession, namun akan efektif di pertahanan dan berkemungkinan untuk mendapatkan poin. Sementara kalo pelatih baru terlalu pede dan merasa jika skuadnya bisa meladeni permainan Australia, sayangnya ekspetasi itu meleset jauh dan seharusnya ini dijadikan pembelajaran buat laga-laga selanjutnya.

[panjul07]

Auto trending di X "KluivertOut"  , bisa ane maklumi sih karena dari awal penunjukkannya pun mayoritas supporter timnas tidak welcome sama Kluivert dan stelah hasil hari ini muncullah tagar KluivertOut.
Sepertinya pelatih Australia paham kalo Indonesia bakal main menyerang dan lebih memilih menunggu untuk kemudian menyerah disaat Indonesia lengah.
Bisa dibilang strategi yang digunakan dibanding pertandingan pertama ketika di Jakarta itu tukeran strategi dimana Australia menyerang dan Indonesia yang lebih bertahan tapi hasilnya berbanding terbalik.
Harusnya Kluivert mending milih main aman setidaknya berusaha nyari 1 poin ketimbang harus total menyerang tapi lini belakang belum sepenuhnya terorganisir dengan baik.
Yang ane lihat Idzes sperti kehilangan duetnya di lini belakang, yaitu Rizky Ridho yang biasanya bisa jadi pelapis atau penutup celah dilini belakang.
Sedangkan di tengah Tom Haye juga sperti kebingungan untuk ngatur serangan, banyak momen dimana dia kehilangan bola karena terlalu lama bawa bola.
Lini depan, kombinasi Marselino-Ole-Struick juga kurang maksimal, malah seperti tidak jelas siapa yang jadi target man karena Ole malah banyak main keluar jemput bola.

Sekedar komentar dari penonton yang pastinya selalu merasa bisa bacot

[Juse14]

..............................

Karena Timnas bermain di kandang lawan, ane pikir cukup berat untuk mendapatkan 3 points dan menyalip posisi ke 2 yang dihuni oleh Australia. Kalau ane sih realistisnya draw, sama kayak yang sebelumnya. Ya ane agak pesimis karena coach baru kita ini, kluivert kan belum diuji kemampuannya di lapangan, kita belum tahu seberapa efektif dia dalam memainkan pola ofensive ala belanda dia. Karena sejauh ini Timnas kita itu hanya butuh kekompakan saja, kalau dari skill dan materi pemain, ane rasa ya tidak jauh beda dengan australia.

Posisi klasemen juga akan berubah ketika di pertandingan lain, jika mereka nyetak banyak gol dengan mempertimbangkan selisih point di antara posisi 3 sampai 6.

Sangat disayangkan kita tidak mendapatkan satu poin pun di pertandingan tersebut, apalagi mendapatkan 3 poin penuh, dan bahkan pada laga tersebut Indonesia harus kalah telak 5-1 atas Australia. Dan di pertandingan tersebut, tidak seperti biasanya dimana permainan yang ditampilkan di pertandingan tersebut sangat terbuka, memang dari segi penguasaan bola dan penyerangan, Timnas Indonesia cukup unggul, namun sangat disayangkan strategi tersebut membuat pertahanan Timnas Indonesia mudah ditembus ketika pemain Australia melakukan serangan balik. Transisi yang dilakukan pemain Indonesia dari menyerang ke bertahan sangat buruk, dan hal tersebut pula yang membuat Timnas Indonesia kebobolan 5 gol di pertandingan tersebut.

Di sisi lain, ketika Kevin Diks gagal mengeksekusi penalti, yang membuat Indonesia gagal menciptakan keunggulan, hal tersebut benar-benar membuat mental pemain Indonesia langsung jatuh, apalagi ketika pemain Australia berhasil mencetak dua gol cepat ke gawang Indonesia tepat di menit ke-18 dan ke-20, sehinga para penyerang tidak mampu memkasimalkan setiap peluang yang mereka dapatkan.

Saya kira strtegi yang diterapkan oleh sang pelatih dan juru taktik, pada laga tersebut cukup berani, karena menggunak strtaegi ofensive pada pertandingan tandang.

[Akbarkoe]

Babak pertama belum kelar tapi udah ketinggalan 3-0, walaupun secara statistik timnas Indo lebih memdominasi penguasaan bola tapi dari segi efektifitas serangan, Australia jauh lebih unggul. Timnas Indo kesulitan dalam membongkar pertahanan Australia yang menggunakan 5 bek sedangkan Timnas Indo yang berusaha menyerang total sejak awal dengan hanya 3 bek dibelakang harus kesusahan ketika mendapatkan serangan dari Australia.
Sayang ketika dimenit ke 8 mendapatkan penalty tapi Kevin Diks gagal memanfaatkannya menjadi gol. Mungkin kesalahan yang dibikin kali ini adalah terlalu tingginya keinginan buat menang sehingga memaksakan formasi 3 bek. Memang benar bisa mendominasi penguasaan bola tp jadi kacau ketika ada serangan balik. Entah apa yang akan dilakukan Kluivert buat babak ke 2 nanti, tentunya ketinggalan 3 gol itu susah buat dikejar apalagi sampe saat ini lini depan masih sangat kesulitan membongkar pertahanan Australia.

3 gol di babak pertama dan 2 gol di babak kedua dicetak oleh pemain Australia pada pertandingan tersebut, sedangkan Indonesia hanya mampu mencetak 1 gol di babak kedua, sehingga pertandingan berakhir dengan skor 5-1, kemenangan telak bagi Australia.

Pada pertandingan ini, Timnas Indonesia terlalu ceroboh dalam menyerang dan bertahan. Saya tahu Indonesia memiliki kiper yang luar biasa dalam melakukan penyelamatan, tetapi jika lini belakang Timnas kita bertindak ceroboh, apa yang bisa kita lakukan Paes? dan bahkan ketika Paes mampu melakukan penyelamatan, alih-alih lini belakang Timnas bertindak cepat untuk menghalau bola, bola lepas itu kembali menjadi malapetaka dan Indonesia kembali kebobolan.

Namun tak apa...tidak ada yang perlu disesali, dan saya berharap pelatih dan pemain Timnas dapat belajar dari kekalahan tersebut sehingga dapat memperoleh hasil yang lebih baik saat menghadapi Bahrain pada pertandingan berikutnya sehingga harapan untuk lolos ke babak selanjutnya masih tetap terjaga. Sebab mengingat saat ini Indonesia berada posisi ke-5, dan itu masih ada kemungkinan turun ke posisi ke-6 apabila China berhasil mendapatkan minimal 1 poin dari Arab Saudi.

[salad daging]

Auto trending di X "KluivertOut"  , bisa ane maklumi sih karena dari awal penunjukkannya pun mayoritas supporter timnas tidak welcome sama Kluivert dan stelah hasil hari ini muncullah tagar KluivertOut.
Sepertinya pelatih Australia paham kalo Indonesia bakal main menyerang dan lebih memilih menunggu untuk kemudian menyerah disaat Indonesia lengah.
Bisa dibilang strategi yang digunakan dibanding pertandingan pertama ketika di Jakarta itu tukeran strategi dimana Australia menyerang dan Indonesia yang lebih bertahan tapi hasilnya berbanding terbalik.
Harusnya Kluivert mending milih main aman setidaknya berusaha nyari 1 poin ketimbang harus total menyerang tapi lini belakang belum sepenuhnya terorganisir dengan baik.
Yang ane lihat Idzes sperti kehilangan duetnya di lini belakang, yaitu Rizky Ridho yang biasanya bisa jadi pelapis atau penutup celah dilini belakang.
Sedangkan di tengah Tom Haye juga sperti kebingungan untuk ngatur serangan, banyak momen dimana dia kehilangan bola karena terlalu lama bawa bola.
Lini depan, kombinasi Marselino-Ole-Struick juga kurang maksimal, malah seperti tidak jelas siapa yang jadi target man karena Ole malah banyak main keluar jemput bola.

Sekedar komentar dari penonton yang pastinya selalu merasa bisa bacot

Erik Tohir nangis lihat Indonesia kalah 5-1
Di Tiktok banyak Influencer bilang Kluivert tidak cocok jadi coach Indonesia, malah ada berkata bergini ini siapa sih yang inisiatiap Kluivert Itulah nitizen Indonesia selalu ngoceh mulu.

Jujur sana ane menonton pertandingan ini sedikit kesal dengan penampilan nya meskipun mendominasi permainan secara keseluruhan, tapi banyak pemain seperti kehilangan arah mereka seperti tidak cocok dengan pemain lain mungkin karena suasana banyak pemain baru?
Di awal dari Kevin Diks yang gagal eksekusi penalti mental pemain Indonesia malah turun apalagi penalti untuk Australia berhasil jadi gol ini yang membuat mental mereka menjadi drop.
Ini masih banyak PR untuk Kluivert setidak nya nanti di Gelora Bung karno melawan Bahrain harus menang untuk mengobati rasa kekecewaan para penggemar timnas, kalau gagal menang lagi ya wasalam tidak akan ada kesempatan.

[silpersurfer]

Babak pertama belum kelar tapi udah ketinggalan 3-0, walaupun secara statistik timnas Indo lebih memdominasi penguasaan bola tapi dari segi efektifitas serangan, Australia jauh lebih unggul. Timnas Indo kesulitan dalam membongkar pertahanan Australia yang menggunakan 5 bek sedangkan Timnas Indo yang berusaha menyerang total sejak awal dengan hanya 3 bek dibelakang harus kesusahan ketika mendapatkan serangan dari Australia.
Sayang ketika dimenit ke 8 mendapatkan penalty tapi Kevin Diks gagal memanfaatkannya menjadi gol. Mungkin kesalahan yang dibikin kali ini adalah terlalu tingginya keinginan buat menang sehingga memaksakan formasi 3 bek. Memang benar bisa mendominasi penguasaan bola tp jadi kacau ketika ada serangan balik. Entah apa yang akan dilakukan Kluivert buat babak ke 2 nanti, tentunya ketinggalan 3 gol itu susah buat dikejar apalagi sampe saat ini lini depan masih sangat kesulitan membongkar pertahanan Australia.

Kalo menurutku timnas Indonesia tampil terlalu over confindence dan berinisiatif untuk memainkan sepakbola menyerang, saya pikir ini adalah bagian dari rencananya Kluivert sebagai pelatih baru Timnas, namun sayang formasi dan strategi itu tidak cukup efektif karena terlalu memberikan banyak celah dilini belakang, sehingga Australia dengan begitu mudahnya melakukan build-up atau sekedar melancarkan counter attack.

Jika pelatih yang lama pasti akan memainkan pertahanan gerendel dan menunggu kesempatan untuk melancarkan serangan balik. Meskipun bakal kalah di Ball possession, namun akan efektif di pertahanan dan berkemungkinan untuk mendapatkan poin. Sementara kalo pelatih baru terlalu pede dan merasa jika skuadnya bisa meladeni permainan Australia, sayangnya ekspetasi itu meleset jauh dan seharusnya ini dijadikan pembelajaran buat laga-laga selanjutnya.

Awalnya saya berpikir ada kemungkinan Jay Idzes dan kawan-kawan dari Australia pasti bisa membawa pulang satu poin. Namun setelah Kevin Diks gagal melakukan eksekusi penaltinya dengan baik, dan Indonesia harus tertinggal 3 gol untuk babak pertama, dari sana keyakinan saya terhadap Timnas idonesia menjadi memudar, dan bernar saja Indoneisa hanya mampu mencetak satu gol dan harus kebobolan 2 gol untuk babak kedua yang membuat skor berakhir dengan skor 1-5.

Dipertandingan selnjutnya Indonesia akan menghadapi Bahrain, dan meskipun itu adalah laga tandang, saya kira timnas Indonesia harus sedikit berhati-hati dengan bahrain, terlabih lagi pada pertandingan kemarin saat bahrain bertandang ke markas jepang, meskipun mereka kalah pada laga tersebut, bahrain hanya kalah dengan skor 2-0. Yang mana hasil ini menunjukan bahwa Bahrain sudah mengalami peningkatan dibandingkan dengan pertandingan sebelumnya ketika menghadapi jepang yang kalah dengan skor 5-0.