Saya akui keren juga Oscar darmawan ini, setau saya dia juga lulusan Monash University di Singapura.
Akan tetapi metode menggunakan 1 orang sebagai wajah depan perusaahan seperti ini sangatlah beresiko, karena nama perusahaan akan selau terikat dan melekat dengan nama satu orang,dan jika ada pemberitan kurang baik terjadi terhadap orang tersebut akan mempengaruhi reputasi perusaahn dan begitupun sebaliknya jika terjadi permberitaan kurang baik terhadap perusahaan tersebut akan mempengaruhi nama orang tersebut.
Indodax itu selain karena paling senior di exchange-exchange crypto di indonesia, tapi juga memiliki seorang oscar yang memang dari dulu dipandang orang sebagai antusias bitcoin atau crypto di indonesia. Oleh karena itu masih banyak orang-orang lama yang mempercayainya, dan masih menggunakannya sampai sekarang. Namun untuk pengguna baru crypto, saya rasa mereka-mereka ini masih pikir-pikir 2x untuk bergabung karena banyak berita atau keluhan sering maintenace dan mahalnya fee withdraw dibanding yang lain.
Lagipula tidak ada salahnya seorang pendiri perusahaan mempromosikan produknya sendiri seiiring pencapaian yang sudha beliau capai, salah satunya sebagai orang pertama di Indonesia yang berhasil menyelesaikan pendidikan S2 di bidang Blockchain.
Yups, sekali lagi, kalau pendidikan itu bukan jaminan produk yang kepunyaannya tersebut akan membuat costumer bergabung. Mau dia lulusan Monash University, atau University of Nicosia, atau Harvard sekalipun kalau tidak bisa menerapkan semua ilmu yang didapat kepada bawahan dan marketing produknya, tetap saja orang enggan untuk memilih bergabung.