Diskusi Sepak Bola Serie-A Italia (Analisa, Rumor & Jadwal) - Bahasa Indonesia

[Chikito]

Ada satu klub yang menarik minat saya di pekan-pekan terakhir liga italia, yaitu Como 1907. Klub ini baru saja promosi ke seri A musim ini, dan tampak bersinar setelah dilatih oleh mantan pemain arsenal dan Chelsea, Fabregas. Uniknya, Como ini adalah dimiliki oleh orang indonesia, dia adalah bos pemilik rokok djarum super, dan bank BCA. Koko Hartono membeli klub ini tahun 2017 silam [1]. Dan perkembangan klub cukup pesat setelah dihandle oleh konsorsium.

Como di pekan terakhir ini saja tidak terkalahkan di 6 pertandingan terakhir. Ini sebuah prestasi yang layak diacungin jempol, dan menandakan ini klub akan tetap bertahan di seri A musim depan. Mari kita tunggu gebrakan tim selanjutnya.

[1]. https://id.wikipedia.org/wiki/Como_1907

[joniboini]

Bicara soal sepakbola Italia, ane baru baca berita yang cukup unik buat musim depan dimana kabarnya salah satu match Milan & Como bakal diselenggarakan di luar negeri, tepatnya di Australia[1]. Salah satu faktornya karena stadion rumah Milan kabarnya bakal dipake buat opening Winter Game Olympics. Kalaupun benar begitu ane ga tahu kenapa pilihannya ke Australia, bukan negara lain yang lebih dekat. Ada yang mengikuti Serie A dan tahu detail lain yang lebih menarik mungkin?

[1] https://www.theguardian.com/football/2025/jul/10/milan-serie-a-home-fixture-como-relocated-perth-australia

[masulum]

saya mencoba mencari berita lebih detail mas @joniboini, cuma memang minim info alasan validnya kenapa di pindahkan ke Australia, namun positifnya adalah, Indonesia memiliki fan base AC Milan yang cukup besar, saya pikir komunitasi Milanisti Indonesia akan sangat senang menjadi penonton di tribun ketika pertandingan berlangsung di Australia. Selebihnya sih ini menjadi pertandingan yang juga menjadi pemasaran Serie-A yang sudah semakin redup pamornya. 

[Chikito]

saya mencoba mencari berita lebih detail mas @joniboini, cuma memang minim info alasan validnya kenapa di pindahkan ke Australia, namun positifnya adalah, Indonesia memiliki fan base AC Milan yang cukup besar, saya pikir komunitasi Milanisti Indonesia akan sangat senang menjadi penonton di tribun ketika pertandingan berlangsung di Australia. Selebihnya sih ini menjadi pertandingan yang juga menjadi pemasaran Serie-A yang sudah semakin redup pamornya. 

Agak heran juga sih, kenapa gak di gelora bung karno sekalian, karena bos como kan orang asli indonesia, pasti punya akses ke petinggi liga italia (Federasi Sepak Bola Italia (FIGC)), atau lobi ke bos milan untuk main di indonesia. Seru juga tuh, kalau bisa main di sini. Namun ya kalau saya baca, kayaknya udah fix main di perth, akan banyak prosedur yang mesti mereka jalani, mungkin ada perubahan sponsor hanya di hari itu, mengingat banyak sponsor lokal australia berminat untuk mensponsori pertandingan yang jarang terjadi di negara mereka.

[masulum]

Agak heran juga sih, kenapa gak di gelora bung karno sekalian, karena bos como kan orang asli indonesia, pasti punya akses ke petinggi liga italia (Federasi Sepak Bola Italia (FIGC)), atau lobi ke bos milan untuk main di indonesia. Seru juga tuh, kalau bisa main di sini. Namun ya kalau saya baca, kayaknya udah fix main di perth, akan banyak prosedur yang mesti mereka jalani, mungkin ada perubahan sponsor hanya di hari itu, mengingat banyak sponsor lokal australia berminat untuk mensponsori pertandingan yang jarang terjadi di negara mereka.

Ya sih mas, sangat disayangkan bukan Indonesia yang jadi pilihannya. Namun, melihat prosedurnya yang begitu ribet, karena FIGC harus berkoordinasi dengan UEFA, AFC dan FIFA untuk menentukan lokasi, rasanya sudah tidak mungkin untuk dipindahkan. Memang sangat jarang sih terdengar klub-klub eropa bermain di Australia, bahkan pertandingan Glorie (pensiunan serie-A) lebih sering di ASEAN daripada Aussy. Sangat beruntung Australia bisa menyelenggarakan pertandingan tersebut, padahal kalau di Indonesia mungkin jauh lebih ramai, Saya masih ingat ketika nonton Milan Glorie di GBK, walaupun kapasitasnya ga penuh, namun Milanisti dari seluruh Indonesia begitu antusias, kalau ga salah sekitar 40K tiket yang terjual hanya untuk nonton Milan Glorie. Tapi, selain untuk nonton legenda Milan juga untuk nonton legenda Indonesia sih.

[silpersurfer]

Agak heran juga sih, kenapa gak di gelora bung karno sekalian, karena bos como kan orang asli indonesia, pasti punya akses ke petinggi liga italia (Federasi Sepak Bola Italia (FIGC)), atau lobi ke bos milan untuk main di indonesia. Seru juga tuh, kalau bisa main di sini. Namun ya kalau saya baca, kayaknya udah fix main di perth, akan banyak prosedur yang mesti mereka jalani, mungkin ada perubahan sponsor hanya di hari itu, mengingat banyak sponsor lokal australia berminat untuk mensponsori pertandingan yang jarang terjadi di negara mereka.

Ya sih mas, sangat disayangkan bukan Indonesia yang jadi pilihannya. Namun, melihat prosedurnya yang begitu ribet, karena FIGC harus berkoordinasi dengan UEFA, AFC dan FIFA untuk menentukan lokasi, rasanya sudah tidak mungkin untuk dipindahkan. Memang sangat jarang sih terdengar klub-klub eropa bermain di Australia, bahkan pertandingan Glorie (pensiunan serie-A) lebih sering di ASEAN daripada Aussy. Sangat beruntung Australia bisa menyelenggarakan pertandingan tersebut, padahal kalau di Indonesia mungkin jauh lebih ramai, Saya masih ingat ketika nonton Milan Glorie di GBK, walaupun kapasitasnya ga penuh, namun Milanisti dari seluruh Indonesia begitu antusias, kalau ga salah sekitar 40K tiket yang terjual hanya untuk nonton Milan Glorie. Tapi, selain untuk nonton legenda Milan juga untuk nonton legenda Indonesia sih.

Jika Pertandingan antara Como FC VS Milan dilangsungkan di SU GBK tentu saja akan jauh lebih meriah, karena seperti yang kita tahu bahwa antusias masyarakat Indonesia terhdap sepak bola sangatlah besar. Terlebih lagi seperti yang anda sampaikan bahwa saat ini saham terbesar Como FC dimiliki oleh pengusaha asal Indonesia yaitu Hartono bersaudara yang merupakan Bos dari PT Djarum sekaligus juga Bos dari salah satu Bank terbesar di Asia yakni BCA.

Dan setelah club yang bermain di Serie A tersebut dimiliki oleh pangusaha asal Idonesia, Como FC mendapatkan sorotan tersediri dari para penggemar sepak bola di tanah air dan namnya semakin dikenal. Namun karena memang prosedurnya cukup ribet, sehingga Indonesia tidak menjadi pilihan utama, dan selain itu harus diakui bahwa kulitas lapangan dan rumput kita masih kalah jauh dibandingkan dengan Australia, dan mungkin ini juga menjadi salah satu alasna mengapapertandingan tersebut tidak dilangsungkan di SU GBK.

[masulum]

Como sepertinya sangat berani dalam membeli pemain di bursa transfer musim ini, kalau dilihat dari catatan penjualan, mereka musim ini dalam kondisi minus (lebih banyak membeli pemain daripada menjual, atau pembelian pemain yang tidak seimbang). Como perlu berhati-hati, mereka bisa dikatakan baru lepas dari zona bankrut, tapi di serie-A ini mereka cukup berani untuk belanja pemain.

Como, menjadi tim serie-A yang minus lebih dari -90juta euro pada bursa transfer kali ini. Jumlah ini melebihi jumlah minus Inter Milan yang hanya sekitar 66jutaan euro. Sedangkan AC Milan menjadi tim yang paling profit dengan surplus 74 juta euro.

[joniboini]

Como, menjadi tim serie-A yang minus lebih dari -90juta euro pada bursa transfer kali ini. Jumlah ini melebihi jumlah minus Inter Milan yang hanya sekitar 66jutaan euro. Sedangkan AC Milan menjadi tim yang paling profit dengan surplus 74 juta euro.

Kalau dibandingkan dengan liga lain kayak EPL ternyata jauh sekali ya pendapatan tim" Serie A. Apakah demand viewer ke Serie A memang serendah itu? Ane ga inget kapan terakhir tim Serie A beli demain diharga 50 juta euro atau lebih misalnya. Mereka juga susah jual pemain mahal karena pasar juga tahu kalau harga pasaran rata" pemain Italia masih murah dibandingkan liga lain. Sementara Bundesliga malah bisa jualan striker diharga 70 jutaan lebih semua. Apa murni manajemen bisnisnya yang lemah atau ada faktor lain menurut agan" disini?