Atau mungkin karena tidak tahu, dan karena manajemen anggap mining itu sama kayak ngidupin PC atau ngecas HP.
Emang manajemen perusahaan yang out of date dengan IT sampe segininya ada ya sekarang? Mungkin bisa sih kalau manajemennya amburadul dan ga ada yang ngasih informasi sama sekali, cuma mestinya perbedaan konsumsi listriknya kan bakal kelihatan. Walau crypto masih bisa dibilang niche, kayaknya mustahil kalau orang ga pernah dengar term mining (kecuali bilangnya emang bukan mining). Emang hoki banget kalau bisa dapetin akses energi efisien/gratis mah, apalagi ga ada masalah sama sekali dengan sumber energi tersebut.
Ada mas, di kantor saya ini orang IT-nya pada buta huruf semua dengan crypto. Mereka tahunya cuma desain-desain website dan bikin program doang. Ketika saya tanya soal blockchain dan teknologi di belakangnya pada gak tau. Kalau bitcoin sih mereka pada tahu, tapi ya itu cuma sebatas hype dan harganya saja (karena berita di tv), untuk bagaimana tahu bagaimana running node segala macam, pada buta.
Pernah sih saya tanya agak detail, namun yang bersangkutan tidak mau memberikan jawaban secara jelas. Intinya dia mining di pabrik/gudang namun tidak harus memberikan biaya listrik untuk aktifitas mining Rig-nya. Jadi apapun coin yang dimining oleh kenalan saya ini sudah pasti profit (terakhir yang saya tahu, coin yang dimining dia adalah Raven dan BTG).
Raven setahu saya awal-awal kemunculannya banyak yang mining, saya juga sempat, namun karena sudah banyak dan nyari block-nya susah saya pun stop. Dulu jual belinya masih dikalangan komunitas jadi bisa balik modal pulsa untuk beli kuota internet. Jelas kalau mining itu coin sekarang butuh resource yang agak tinggi.