![](https://bitcointalk.org/Themes/custom1/images/post/xx.gif) |
July 24, 2024, 07:23:15 AM |
|
Korea selatan itu belajar banyak dari mamarika, karena mereka tidak mempunyai banyak sumber daya yang bisa digunakan, jadi mereka investasi jor-joran pada sektor hiburan dan teknologi, terbukti dua sektor inilah yang mendukung ekonomi Korea selatan dan membuatnya menjadi negara maju seperti yang kita lihat sekarang. Tapi semua itu dimulai dari bagaimana pemerintah Korea selatan mulai investasi pada sektor sumber daya manusia di tahun 70-80an, pada tahun tersebut Korsel banyak mengeluarkan kebijakan yang berfokus kepada pengembangan SDM, karena mereka melihat bahwa kunci sebuah negara untuk maju adalah memperhatikan SDM nya, mau seberapa banyakpun SDA negara, jika tidak didukung SDM yang mumpuni maka hasilnya negara tersebut tetap menjadi negara berkembang, contohnya seperti Indonesia.
Korsel dan Indonesia merdeka itu hanya terpaut 2 hari, namun sampai sekarang Indonesia masih menjadi negara berkembang, karena kenapa? karena Indonesia sudah melewatkan kesempatannya menjadi negara maju pada tahun 70-80an, dimana saat itu ekonomi Indonesia adalah salah satu yang terkuat di Asia, dan tidak heran saat itu Indonesia mendapatkan julukan "New Asian Tiger". Seharusnya pada tahun itu jugalah seharusnya Indonesia mencuri start karena China dan negara-negara lainnya masih berkembang dan sibuk membangun SDM mereka. Namun salahnya pada tahun tersebut pejabat di Indonesia masih gila kekuasaan, korupsi, dan nepotisme. Dan dampaknya bisa dilihat sekarang, bagaimana Indonesia masih menjadi negara berkembang dengan kualitas SDM rata-rata, dan masih berkhayal soal "Indonesia Emas 2045".
Makanya saya cukup pesimis kalau negara kita bakalan bisa menjadi negara maju 2045, wong mayoritas warganya masih percaya khodam, tahayul, sibuk ngurusin rumah ibadah orang, chindo supremasi, dan dan pejabatnya gila korupsi, presiden sibuk ngurusin kerjaan anak-mantunya,tukang suruh BO jadi calon wakil walikota tangsel, dan hal-hal tolol lainnya. Maaf saya ngomong apa adanya karena itu fakta dilapangan.
|