Apakah Pembayaran Menggunakan Bitcoin di Indonesia Hanya Mitos?

[Patikno]

Saya & semua penghuni SFI tau bahwa aktivitas pembayaran di Indonesia menggunakan selain dari IDR adalah aktivitas yang ilegal, peraturan ini juga diatur dalam UU Nomor 7 Tahun 2011 tentang mata uang. Namun ketika saya melihat diskusi Goods and services that can be purchased with bitcoin, saya menemukan beberapa respon yang mengarah ke Coinmap.

Sekedar informasi, Coinmap adalah platform yang mengkurasi data tentang usaha & bisnis yang menggunakan & menerima bitcoin sebagai metode pembayaran yang disajikan dalam bentuk peta.

Saat saya mengunjungi Coinmap, saya penasaran dengan Indonesia & bergumam dalam hati apakah ada jasa atau layanan apapun yang menerima Bitcoin sebagai pembayaran?

Dan boom! ternyata ada banyak sekali jasa atau layanan yang menerima pembayaran Bitcoin di negara kita ini.

Berdasarkan besaran heatmap, ada 5 provinsi terkuat yang memiliki jasa atau layanan yang menerima Bitcoin sebagai pembayaran:
➥ Bali
➥ Jakarta
➥ Yogyakarta
➥ Jawa Barat
➥ Semarang

Jadi, kembali ke pertanyaan yang sama dengan judul thread, apakah pembayaran menggunakan bitcoin di Indonesia hanya mitos? atau pengguna yang berasal dari daerah yang saya sebut diatas bisa menjelaskan keadaan nyatanya seperti apa di daerah tersebut?

[joniboini]

Kayaknya ane pernah mengunjungi situs ini beberapa kali, data"nya kayanya ga update karena ketika ane cek di daerah Yogyakarta misalnya, bisnis" yang ada di listing ga bisa diakses semua. Btw sekalipun heatmapnya kelihatan listingnya banyak, kalau didetailkan di satu kota hanya ada 2-3 bisnis doang. Plus agan harus ingat kalau listing disini bisa juga merujuk ke jasa ATM Bitcoin dan sejenisnya. Jadi kemungkinan besar mereka emang udah tutup atau yang masukin data ga nyantumin alamat yang tepat. Eniwei sekalipun data" ini benar dan ada yang nerima Bitcoin buat alat pembayaran di Indo, bukan berarti ga ilegal juga. Yang jelas kalau mau maksa harus terima risiko kalau kemungkinan bakal dikunjungi pihak berwenang kalau transaksi agan dianggap mencurigakan. CMIIW.

[Luzin]

Jadi, kembali ke pertanyaan yang sama dengan judul thread, apakah pembayaran menggunakan bitcoin di Indonesia hanya mitos? atau pengguna yang berasal dari daerah yang saya sebut diatas bisa menjelaskan keadaan nyatanya seperti apa di daerah tersebut?

Mengaris bawahi mitos dianggap hanya sebgai angan-angan gitu saja om atau dianggap mustahil? Sedikit ambigu kalo melihat kamus. Kalau menurut prediksi saya pembayaran menggunakan bitcoin nampaknya mustahil terjadi dalam periode 10-20 tahun ini.

cerita suatu bangsa tentang dewa dan pahlawan zaman dahulu, mengandung penafsiran tentang asal-usul semesta alam, manusia, dan bangsa tersebut, mengandung arti mendalam yang diungkapkan dengan cara gaib

Saya dari saat ini berada di Jogja om, tapi sangat jarang secara terbuka melihat pembayaran accepting bitcoin. Tapi mungkin memang ada walaupun secara peraturan itu tidak sah sebagai pembayaran. Sebenarnya kalau sudah memahami tentu ada resiko yang mungkin didapat jika diketahui oleh pihak yang berkepentingan tentang masalah ini. Pemerintah tentu kawatir karena tidak bisa memantau aliran dana dan bisa menimbulkan kecurigaan. Di daerah saya sendiri mendengar nama crypto saja nampaknya masih terlalu asing ditelinga orang umum.


Sumber: https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/mitos

[bitLeap]

Sampai sejauh ini belum dan tidak pernah menemukan metode pembayaran dengan bitcoin di kedai shop atau outlet yang ada di Indonesia. Namun bukan berarti mustahil jika memang ada seharusnya kita bisa mendapatkan informasi ini dengan mudah. Jadi sejauh yang saya tahu belum bisa menemukannya, semoga ada salah satu dari anggota SFI pernah menemukannya serta memperlihatkan buktinya. Nah kalau Bali karena menjadi tempat wisata yang paling banyak di kunjungi orang luar mungkin ada tapi belum tidak terkespose di media sosial. Untuk itu data diatas masih perlu dirujuk dengan berbagai bukti valid seperti foto tempatnya atau bahkan melampirkan video.

[moneystery]

mungkin itu data sudah usang kali mas, karena setahu saya bisnis-bisnis yang dulunya menerima bitcoin di indonesia sekarang ini sudah tidak menerima bitcoin lagi karena regulasi pemerintah yang semakin memperjelas bahwa bitcoin hanya dapat digunakan sebagai alat perdagangan bukan untuk transaksi barang/jasa menggantikan rupiah. mungkin ada tempat-tempat yang memungkinkan pengguna bisa melakukan transaksi dengan bitcoin dengan bebas, namun itu biasanya dilakukan di belakang layar, gak mungkin terang-terangan, biasanya transaksi dilakukan secara face-to-face dan rahasia.

[Husna QA]

-snip-
Jadi, kembali ke pertanyaan yang sama dengan judul thread, apakah pembayaran menggunakan bitcoin di Indonesia hanya mitos? atau pengguna yang berasal dari daerah yang saya sebut diatas bisa menjelaskan keadaan nyatanya seperti apa di daerah tersebut?

Bukan hanya mitos, tapi setahu saya memang benar ada yang menerapkan pembayaran menggunakan Bitcoin, namun jelas hal tersebut adalah ilegal, diantara contohnya pada kasus yang belum lama ini terjadi dimana ada pengelola rental mobil yang melayani transaksinya dengan aset kripto dan berimbas terjerat hukum:

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20230530135954-12-955787/polda-bali-tangkap-pengelola-rental-mobil-layani-transaksi-kripto

Modus operandinya, yang dilakukan tersangka yaitu mengiklankan usaha sewa mobil dengan cara menawarkan melalui media sosial dengan menerima pembayaran dengan kripto

[blue Snow]

Jadi, kembali ke pertanyaan yang sama dengan judul thread, apakah pembayaran menggunakan bitcoin di Indonesia hanya mitos? atau pengguna yang berasal dari daerah yang saya sebut diatas bisa menjelaskan keadaan nyatanya seperti apa di daerah tersebut?

Kayaknya bukan mitos, tapi memang ada. Kalau ente lihat di market place indonesia malah ada yang terang-terangan buka jualan dengan bayaran bitcoin, Jadi hal ini menurut ane biasa saja, tidak aneh walau agak sedikit bertabrakan dengan aturan tentang mata uang. Di kampung ane ada hari-hari tertentu, sebuah perayaan kampung dimana muda-mudinya dapat bertukar barang tanpa menggunakan uang, misal jika ada radio bekas, maka dia bisa menukarnya dengan HP jadul atau dengan barang-barang apa saja asal suka sama suka. Ane rasa tidak masalah, mau dibayar pakai bitcoin asal setuju diantara keduanya.

[mu_enrico]

Kayaknya ane pernah mengunjungi situs ini beberapa kali, data"nya kayanya ga update

Betul datanya ga update.

apakah ada jasa atau layanan apapun yang menerima Bitcoin sebagai pembayaran?

Dulu tentu ada yang mau terima BTC dan layanan tsb dipublikasikan secara luas. Tentunya sebelum aturan mata uang asing & Bitcoin illegal. Kalau sekarang karena sudah dilarang maka tentu tidak dipublikasikan secara luas (kecuali kalau mau berujung kek kasus sewa mobil yg dipost agan @Husna). Sekarang hanya perorangan atau komunitas private saja. Makanya susah kalau mau agregasi data kek situs tsb. Paling banyak data malah dari forum ini karena banyak yang ikutan sigcamp dan dibayar BTC atau transaksi di marketplace pakai BTC.

[jcojci]

Saya kira pembayaran menggunakan Bitcoin di Indonesia mungkin akan tetap dilarang soale Bitcoin bukan alat pembayaran yang sah yang digunakan negara ini. Tapi seandainya pemerintah mengubah kebijakannya dan mengizinkan penggunaan kripto, mungkin akan ada toko-toko yang mulai menggunakan kripto dan bukan hanya Bitcoin. Tapi sepertinya langkah menuju ke sana belum terlihat jadi kita tidak bisa mencobanya dari pada nanti terkena pasal.

Dulu saya pernah liat ada kafe kopi di daerah Babarsari, Jogja, yang menerima pembayaran menggunakan Bitcoin waktu saya lewat daerah tersebut tapi sampai sekarang belum sempat mencobanya jadi tidak tahu apakah kafe itu masih buka atau sudah tutup. Kafe kopi itu menampilkan logo BTC dan ada tulisan menerima Bitcoin kalau tidak salah. Waktu itu harga Bitcoin belum seperti sekarang jadi mungkin masih banyak orang yang tidak tahu tentang Bitcoin. Untuk sekarang ini, saya tidak tahu lagi toko-toko di Jogjakarta.

[Ahli38]

Itu bukan Mitos karena memang pernah ada Di masa lalu dan bahkan disaat pengguna kripto di indonesia belum begitu banyak memang sempat juga dibeberapa daerah ada yang namanya ATM bitcoin yang dibawa oleh Pak Oscar Darmawan Yang juga menjadi orang yang pertama kali membawa ATM Bitcoin ke Indonesia. Tapi itu cuma masa lalu. Karena sepertinya semuanya sudah di tutup dan bahkan di bali beberapa toko yang dulu sempat menerima bitcoin sebagai alat pemabayaran kini sudah tidak lagi menerima kripto sebagai alat pemabayaran. karena memang Indonesia sudah menegaskan dengan jelas bahwa Kripto hanya sah dan legal sebagai aset komoditas saja di negara kita ini.

Saya juga pernah membahas ini di salah satu topik yang saya buat. Salah satu balasan saya adalah ini.

Namun sebelum cryptocurrency hangat di perbincangkan di tanah air. Sebenarnya banyak hotel dan restoran yang lebih dahulu menerima pembayaran bitcoin di tanah air kita ini khususnya di bali di tahun sekitar 2014-2018 . Seperti yang diberitakan di sumber ini Restoran dan Hotel di Bali Sekarang Menerima Bitcoin berita ini di tulis di 2014. Dan waktu itu pemerintah belum terlalu memerhatikannya. Sehingga walau tentunya belum legal namun juga belum ada tindakan tegas pelarangan. Namun di tahun 2018, BI mulai melakukan tindakan seperti mulai mengajak bicara merchant-merchant di kala itu yang menerima pembayaran bitcoin supaya patuh pada UU tentang kewajiban penggunaan rupiah. Seperti diberitakan pada sumber ini https://www.cnbcindonesia.com/tech/20180122155243-37-2189/mulai-cafe-hingga-agen-perjalanan-di-bali-terima-bitcoin .
Dan masih di tahun 2018 setidaknya BI memastikan 44 merchant yang sebelum nya menerima bitcoin telah berhenti menerima bitcoin. Seperti yang tertulis di berita ini BI Bereskan 44 Toko di Bali yang Pakai Bitcoin . Dan sekarang kita memang tidak bisa secara langsung menggunakan bitcoin sebagai alat pembayaran langsung. Namun untuk tidak secara langsung pemerintah kita membolehkan yaitu seperti yang kita tahu lewat exchange yang legal di indonesia kita harus menukarkan terlebih dahulu bitcoin kepada rupiah. Dengan begitu tetap rupiah yang menjadi alat pembayaran langsungnya. Tapi segitu saja sudah membuat saya bersyukur. Karena di indonesia saya pikir pemerintah tidak terlalu mempersulit para pecinta crypto. Dan setidaknya kita sebagai pengguna crypto juga sudah berkontribusi dalam membangun negara yaitu lewat pajak yang kita berikan yang di potong dari perdagangan crypto seperti di indodax. Saya tetap optimis. Jadi berita yang saya buat di thread atas pun hanyalah sebuah informasi yang diharapkan menumbukan rasa optimistik. Walau banyak dinilai tidak bermanfaat tapi setidaknya inilah yang hanya bisa saya lakukan untuk saat ini sebagai pecinta cryptocurrency. Yaitu membangun rasa optimis.

[retreat]

Bukan mitos juga, karena kalo itu mitos artinya pembayaran Bitcoin di Indonesia sebelumnya belum pernah terjadi sama sekali, namun kenyataannya pembayaran Bitcoin di Indonesia pernah cukup populer di beberapa kota, namun karena masalah regulasi lambat laun jumlah bisnis yang menerima Bitcoin di Indonesia itu semakin berkurang drastis - kalo pun ada yang masih menerima Bitcoin kemungkinan besar transaksinya bersifat rahasia. Mungkin karena regulasi yang ketat dari pemerintah membuat pelaku bisnis enggan untuk menerima pembayaran via Bitcoin, dan mereka gak mau ribet jika ketangkap sama pihak polisi.

[aylabadia05]

Bukan mitos juga, karena kalo itu mitos artinya pembayaran Bitcoin di Indonesia sebelumnya belum pernah terjadi sama sekali, namun kenyataannya pembayaran Bitcoin di Indonesia pernah cukup populer di beberapa kota, namun karena masalah regulasi lambat laun jumlah bisnis yang menerima Bitcoin di Indonesia itu semakin berkurang drastis - kalo pun ada yang masih menerima Bitcoin kemungkinan besar transaksinya bersifat rahasia. Mungkin karena regulasi yang ketat dari pemerintah membuat pelaku bisnis enggan untuk menerima pembayaran via Bitcoin, dan mereka gak mau ribet jika ketangkap sama pihak polisi.

Memang benar, sempat dulu ada beberapa ATM bitcoin yang tersedia di beberapa daerah di Indonesia dan juga beberapa bisnis yang menerima bitcoin sebagai alat pembayaran. Akibat regulasi yang berlaku di Indonesia, maka layanan-layanan ini terpaksa harus ditutup karena bitcoin tidak termasuk alat pembayaran sah di Indonesia. Jadi setiap pengguna yang kedapatan menggunakan bitcoin sebagai alat pembayaran (personal ataupun bisnis) bisa saja ditindak berdasarkan peraturan yang ada.

Untuk transaksi personal (non bisnis) yang menggunakan bitcoin sebagai alat pembayaran kemungkinan besarnya masih dapat terjadi. Transaksi seperti itu bersifat rahasia antara satu dan pengguna lainnya, tetapi tetap saja ilegal berdasarkan Undang-Undang.

[Chikito]

Mitos se enggak, tapi dilarang oleh pemerintah, dan bagi yang masih ada menggunakannya, sama kayak bermain api di gudang jerami yang dapat membakar usahamu jadi abu. Jangan nekat, kecuali jika usaha mu itu gede dan marketmu itu ada di luar negeri yang customernya itu hampir semua pemain crypto. kalau usahanya di indonesia, dan tetap "memaksa" menggunakan bitcoin sebagai pembayaran, pastinya resiko ditutup oleh pemerintah besar, dan rintisan usaha tersebut bisa jadi sia-sia.

[Sipurba]

Bank Indonesia sampai saat ini masih mengkategorikan Bitcoin sebagai "aset digital" dan bukan mata uang yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran yang sah. Saya rasa sulit untuk mewujudkannya dalam 1 dekade kedepan, karena persepsi masyarakat terhadap Bitcoin sendiri sebagai alat investasi yang fluktuatif dan cenderung paranoid.

Saat ini, mayoritas yang mengikuti perkembangan Bitcoin adalah anak muda, sedangkan yang memegang jabatan untuk meregulasi peraturan tentang kekuatan adalah para orang tua di pemerintahan. Agak sulit rasanya untuk mewujudkan Bitcoin sebagai alat pembayaran jika persepsi masyarakat Indonesia masih seperti ini.

[Kamustapo]

Setau saya pembayaran menggunakan Bitcoin di indonesia belum legal, yang berarti tidak diakui oleh negara dan hukum. Jadi walaupun beberapa daerah berdasarkan data dari sumber yang dicantumkan, tidak bisa digunakan sebagai pendukung yang kuat bahwa daerah itu sudah menggunakan bitcoin sebagai alat pembayaran, selain hal ini belum diakui oleh pemerintah, data tersebut saya rasa juga tidak akurat penyedia jasa/barang yang menerima pembayaran Bitcoin masih bisa dihitung dengan jari mengingat persentasenya hanya secuil dari jumlah penyedia layanan yang ada di Indonesia.

Jadi apakah pembayaran menggunakan Bitcoin di Indonesia hanyalah mitos? mungkin jikah diubah ke bentuk pernyataan harusnya menjadi "pembayaran menggunakan Bitcoin di Indonesia masih menjadi mitos", setidaknya dalam waktu dekat ini akan masih tetap seperti itu dan butuh proses panjang sampai pembayaran Bitcoin dilegallkan, dan untk benar-benar bisa diterapkan di Indonesia butuh waktu yang lebih panjang lagi.

[mamesso]

Merujuk pada UU yang dilampirkan si topik, IDR merupakan satu-satunya mata uang resmi yang dikeluarkan pemerintah dan dapat digunakan sebagai alat pembayaran yang sah, artinya menggunakan pembayaran menggunakan mata uang lain seperti Bitcoin dan Crypto lainnya tidak dibenarkan atau ilegal. Bukankah aturan dibuat untuk dilanggar, maksud saya, selama si pembeli dan si penjual sama-sama rela menggunakan Bitcoin sebagai alat pembayaran, menurut saya jenis transaksi ini sah-sah saja.

Misalnya anda ingin menjual Laptop dan mengiklankan di media sosial atau di forum ini, lalu mencantumkan "Menerima pembayaran menggunakan Bitcoin", lalu si pembeli bersedia membayar dengan Bitcoin, maka transaksi tersebut dianggap sah karena tidak ada yang saling merugikan antara pembeli dan penjual. Jika anda secara terbuka menempel pamflet yang bertuliskan menerima pembayaran dengan Bitcoin di salah satu bisnis anda, mungkin tindakan tersebut tidak dibenarkan karena telah melanggar UU tersebut, namun kalau secara sembunyi-sembunyi, apa yang tidak boleh di negara ini.

[Yanghudi]

Mungkin jika menggunkan kalimat "mitos" kurang tepat, bisa dignti dengan "angan-angan" atau "mimpi".
Mengingat pembayaran menggunakan Bitcoin masih  belum legal, dalam arti belum diakui secara sah di Indonesia, dan masyarakat Indonesia yang masih ragu dengan kestabilan Bitcoin, rasanya masih sangat jauh hingga menjadi kenyataan. Apalagi sampai sekarang belum ada perbincangan serius di pemerintahan tentang hal ini.

Jadi, jawabannya. Iya, masih mitos atau masih menjadi angan-angan dalam waktu dekat ini.

[MAAManda]

Jadi, kembali ke pertanyaan yang sama dengan judul thread, apakah pembayaran menggunakan bitcoin di Indonesia hanya mitos? atau pengguna yang berasal dari daerah yang saya sebut diatas bisa menjelaskan keadaan nyatanya seperti apa di daerah tersebut?

Bukan mitos om, Bitcoin (BTC) memang pernah dijadikan alternatif pembayaran di Indonesia, khususnya di Bali yang notabene adalah daerah wisata yang wisatawan-nya banyak berasal dari mancanegara, tapi dengan regulasi yang sudah sedikit lebih jelas tentang kripto di Indonesia saat ini, saya kira Bitcoin (BTC) tidak dijadikan alternatif lagi dan bahkan tidak diperbolehkan.

Coinmap juga saya rasa sudah tidak relevan lagi sekarang, bukan tidak relevan, lebih ke kurang akurat saja kira-kira, karena platform ini dibuat tahun 2013 (11 tahun lalu). Tentang pengalaman, saya pernah sedikit usil ingin mengetahui apakah yang dibuat di Coinmap merupakan kebenaran atau tidak, jadi saya menemukan penginapan di sekitaran Kecamatan Tanjung Morawa, tidak lama setelah saya memiliki agenda untuk pergi ke Medan, saya singgahi penginapan itu dan berpura-pura ingin menginap.

Ketika saya tanya kepada resepsionis-nya apakah mereka menerima pembayaran menggunakan Bitcoin (BTC), resepsionis bingung dan malah bertanya balik kepada saya.

Resepsionis: Apa itu Bitcoin (BTC)?

Saya kemudian pergi dan tidak jadi untuk menginap, karena memang hanya niat usil saja. Tidak sampai disitu saja, saya semakin penasaran, kenapa mereka yang membuat mereka menerima pembayaran Bitcoin (BTC) tapi malah mereka tanya balik?

Ternyata memang sepertinya mereka tidak pernah tahu hal-hal tentang kripto, dan saya menemukan penginapan mereka terdaftar di platform luar yang bernama Tryvium Travels yang mendukung berbagai jenis kripto termasuk Bitcoin (BTC) sebagai pembayaran invoice.

Buat yang penasaran dengan nama penginapan yang saya ceritakan disini, nama penginapannya adalah "Halay Inn".

[yudi09]

Meskipun sumber menampilkan beberapa provinsi yang menerima pembayaran menggunakan Bitcoin, saya pada prinsipnya itu masih mungkin benar walau pada dasarnya saya tidak tahu dan menolak. Penolakan yang saya maksud adalah ketika negara menghendaki sesuatu beradasarkan hukum yang mengikat untuk tujuan kemaslahatan rakyat.
Ini bukan karena saya tidak sepakat atau anti Bitcoin, tetapi jika rujukannya sebagai warga yang selalu berusaha menaati setiap aturan yang diberlakukan.

Bitcoin dan kripto yang dijadikan sebagai aset komoditi bagi saya sudah sangat bagus dalam artian setiap warga tidak dilarang keras terhadap Bitcoin. Dengan dijadikan sebagai aset komoditi, setiap warga bisa menjadikan Bitcoin dan kripto sebagai aset investasi untuk lindung nilai terhadap penurunan nilai mata uang kita.

[joniboini]

Ternyata memang sepertinya mereka tidak pernah tahu hal-hal tentang kripto, dan saya menemukan penginapan mereka terdaftar di platform luar yang bernama Tryvium Travels yang mendukung berbagai jenis kripto termasuk Bitcoin (BTC) sebagai pembayaran invoice.

Ada kemungkinan yang nambahin listing pemilik dari bisnis itu sendiri sih, walau aneh juga kalau mereka mau nerima kripto tapi pekerjanya pada ga dikasih tahu. Bisa juga orang lain yang ngasal aja nebak", bisa juga secara sepihak dari platform kaya gitu ditambahin sendiri atau dikopas dari site lain untuk nambah kredibilitas mereka. Listing" kaya gini emang cenderung ga verifikasi submission sama sekali jadi keakuratan datanya ga terjamin. Jadi ingat situs serupa yang buat nginput datanya cuma perlu gambar doang buat verifikasi, tapi nyomot dari Google bisa aja padahal bisnisnya beda.