Tom Lembong Apakah Bersalah atau Tidak?

[mu_enrico]

Ada yang tidak tau Tom Lembong? Singkatnya dia adalah mantan Menteri Perdagangan era Jokowi. Beliau dituduh korupsi impor pengadaan gula. Berita mengenai vonis Tom Lembong 4,5 tahun dan denda 750jt menjadi kabar yang hot sampai hari ini.

Kalau ane baca di koran Tempo, media tersebut memberitakan seolah-olah Tom Lembong ini tidak bersalah karena:
1. Instruksi untuk membuka keran impor adalah dari... anda tau siapa? Jokowi
2. Tom tidak diuntungkan (tidak menerima cuan) dalam perkara ini
3. Tidak terbukti adanya mens rea atau niat jahat dalam kasus ini
4. Tom tidak mengenal siapa-siapa pengusaha yang korupsi/dapat cuan tersebut.
5. Tom dihukum salah satunya karena mengedepankan "ekonomi kapitalis" dan bukan "ekonomi Pancasila." Interpretasi tersebut sangatlah ambigu IMO apalagi hakim bukan pakar ekonomi apalagi ekonom satu dan lainnya pun tidak bisa sepakat antara kapitalisme vs "ekonomi Pancasila"
6. Katanya stok gula mencukupi sehingga tidak perlu impor, tapi ternyata ada juga data yang mengatakan kalau gula sedang defisit sekian ribu ton.

Sumur: https://www.tempo.co/kolom/vonis-4-5-tahun-penjara-tom-lembong-2049205
+ tempo.co, keyword Tom Lembong

Apakah agan ada yang lebih mengulik kasus ini dengan membaca media-media lain? Kebetulan ane hanya berlangganan Tempo yang murce, sehingga kemungkinan bias ya tinggi sekali. Apakah menurut agan Tom Lembong juga bersalah dan layak dihukum? Kalau dari teori konsfirasi, katanya dia hanya ditumbalkan untuk melindungi bos-bos penguasa.

[bangjoe]

Ane tidak menyelidikinya dan hanya melihat selewat saja di berita, karena kasus ini cukup panjang dengan banyaknya persidangan sehingga tidak menjadi perhatian.

Namun jika benar apa yang di sampaikan oleh banyaknya spekulan seperti apa yang anda sammmpaikan dan apa yang di sampaikan oleh Irwandi di akun IG, ini semain jelas bahwa dalam sebuah kasus atau dalam mencari benar dan salah adalah tergantung bagaimana meraciknya, jika agan pernah mendengar kebohongan/kesalahan yang terstruktur akan mengalahkan kebenaran, mungkin seperti itu yang terjadi dengan kasus Tom Lembong ini.

[red4slash]

Kasus yang cukup viral saat ini dimana banyak sekali yang speak up terutama untuk para influencer yang memang terkadang selalu menyuarakan hal-hal yang bersifat cukup nyeleneh yang terjadi di negara kita dan memang ini menjadi kasus yang cukup pelik sebenarnya dimana Tom di hukum tanpa mendapatkan keuntungan secara pribadi, ga punya niat terselubung untuk memperkaya diri sendiri dalam kebijakan yang dia lakukan tetapi pada akhirnya dia tetap dikatakan bersalah hanya karena ada beberapa hal yang dianggap mengacu kepada korupsi yang padahal jika kita kaji secara menyeluruh dia melakukan hal tersebut untuk membuat kondisi tetap terjaga serta sebagai bentuk antisipasi untuk membuat perekonomian dalam sektor yang dia kauasai tetap berjalan sesuai dengan semestinya.

Banyak perdebatan mengenai hal ini tetapi melihat dari kedekatan yang dia miliki sebenarnya saya rasa dia hanya bersalah karena berada di pihak OPOSISI itu saja
Terlepas dari bersalah atau tidak ini memiliki 2 sisi, dia memang bersalah ketika tidak menuruti kebijakan yang seharusnya tetapi disisi lain dia juga tidak bisa dikatakan bersalah ketika melihat dari sudut lain dan saya justru menganggap bahwa dia ini sebenarnya cukup bagus untuk pemerintahan yang sudah rusak seperti sekarang hanya saja karena dia menjadi oposisi dan tidak sejalan dengan pemerintahan yang kebanyakan korup nya maka dia harus di singkirkan.


Saya melihat perdebatan ini dan dari beberapa poin yang saya dengarkan ada beberapa blunder terutama dari ketua komisi kejaksaan Pujiyono Suwadi yang memang dia juga mengakui bahwa tidak ada tindakan kriminalisasi sebenarnya yang dilakukan Tom Lembong tetapi memang ada sesuatu hal yang harus tetap terjaga sepertinya dari sistem pemerintahan kita yang hancur dan Tom Lembong bisa menjadi batu sandungan jika tidak di hentikan.

[Mame89]

Ada yang tidak tau Tom Lembong? Singkatnya dia adalah mantan Menteri Perdagangan era Jokowi. Beliau dituduh korupsi impor pengadaan gula. Berita mengenai vonis Tom Lembong 4,5 tahun dan denda 750jt menjadi kabar yang hot sampai hari ini.

Kalau ane baca di koran Tempo, media tersebut memberitakan seolah-olah Tom Lembong ini tidak bersalah karena:
1. Instruksi untuk membuka keran impor adalah dari... anda tau siapa? Jokowi
2. Tom tidak diuntungkan (tidak menerima cuan) dalam perkara ini
3. Tidak terbukti adanya mens rea atau niat jahat dalam kasus ini
4. Tom tidak mengenal siapa-siapa pengusaha yang korupsi/dapat cuan tersebut.
5. Tom dihukum salah satunya karena mengedepankan "ekonomi kapitalis" dan bukan "ekonomi Pancasila." Interpretasi tersebut sangatlah ambigu IMO apalagi hakim bukan pakar ekonomi apalagi ekonom satu dan lainnya pun tidak bisa sepakat antara kapitalisme vs "ekonomi Pancasila"
6. Katanya stok gula mencukupi sehingga tidak perlu impor, tapi ternyata ada juga data yang mengatakan kalau gula sedang defisit sekian ribu ton.

Sumur: https://www.tempo.co/kolom/vonis-4-5-tahun-penjara-tom-lembong-2049205
+ tempo.co, keyword Tom Lembong

Apakah agan ada yang lebih mengulik kasus ini dengan membaca media-media lain? Kebetulan ane hanya berlangganan Tempo yang murce, sehingga kemungkinan bias ya tinggi sekali. Apakah menurut agan Tom Lembong juga bersalah dan layak dihukum? Kalau dari teori konsfirasi, katanya dia hanya ditumbalkan untuk melindungi bos-bos penguasa.

Kasus ini memang sangat janggal kalau kita ikuti dari awal, seperti di paksakan apalagi setelah membaca ke 6 poin yang tempo sampaikan. Bahkan sejak awal Tom Lembong di tetapkan tersangka saja kesalahannya belum jelas kalau tidak salah itu waktu masih masa pilpres, setelah di tetapkan tersangka barulah di cari-cari kesalahan dan ini terbukti ketika tidak ada keuntungan untuk pribadi di carilah pasal lain yang lain yang pada intinya ini barang harus jadi apapun di lakukan agar bisa tersangka dan d tahan.

Di persidangan saja tidak ada terbukti bahwa Tom lembong korupsi bahkan saksi ahli seperti jokowi tidak datang ke persidangan padahal pak jokowi waktu itu sebagai presiden dan pastinya semua kebijakan telah di setujui oleh presiden. Dan lebih janggalnya lagi, semua mentri di era Jokowi melakukan hal yang sama dengan Tom Lembong, malah jumlah impor lebih banyak daripada yang di lakukan oleh Tom lembong tapi kenap Tom Lembong saja yang di tangkap. Banyak tokoh nasional mengatakan kasus ini banyak kejanggalan bahkan Mahfud Md yang sangat jarang mengomentari kasus korupsi kali ini dia juga bersuara, dan kalau ini di biarkan akan semakin berbahaya untuk kepastian hukum kedepannya. Hukum di buat untuk lawan-lawan politik saja, sedangkan yang berada di penguasaan tidak tersentuh hukum sama sekali.

[BigBos]

Sebelumnya saya tidak tertarik dengan kasus ini, sebab dari awal di framingnya sudah korupsi, dan yang ada di pikiran saya adalah "korupsi lagi korupsi lagi", itu yang akhirnya membuat saya sedikit ogah untuk melihatnya. Namun setelah saya melihat seliweran di media sosial tentang kasus ini, saya lebih tertarik untuk melihat bagaimana awalnya.

Setelah saya mencari tahu, ternyata kasus ini berawal dari pada saat itu "katanya" negara kita sedang surplus gula, namun pada saat yang sama Tom Lembong melakukan impor. Padahal pada saat itu surplus yang diberitakan tidak sesimpel itu. Nah dan Tom melakukan impor juga lewat swasta yang katanya harus ada izin secara legal atau tertulis, namun dalam kasus ini tidak ada izin tertulis.

Tidak aneh rasanya jika ada pro kontra, dan itu juga karena pendukung pemerintah dan yang dianggap oposisi, lucu rasanya ketegangan Pilpres masih harus terbawa sampai sekarang.

[Bitinity]

Ga begitu ngikuti kasus ini cuma liat2 potongan2 video saja dan nonton dikit dipodcastnya smart people so saya ga bisa menilai terlalu jauh tapi mungkin saya sepakat dengan apa yang disampaikan sama ferry irwandi. Terutama tentang kenapa "tom lembong" sedangkan yg melakukan hal yang sama bukan cuma tom lembong? Inti yang saya dapat adalah, apapun yang dilakukan pejabat2 pemerintahan bahkan orang kepercayaan presiden sekalipun, bisa jadi bumerang buat mereka kedepannya walaupun yang dilakukan adalah atas persetujuan maupun atas perintah atasan.

[Ryu_Ar1]

Tidak aneh rasanya jika ada pro kontra, dan itu juga karena pendukung pemerintah dan yang dianggap oposisi, lucu rasanya ketegangan Pilpres masih harus terbawa sampai sekarang.

Sebenarnya dalam kasus ini oposisi nya saya rasa tidak hanya tentang ketegangan pilpres saja tetapi memang melihat cara kerja Tom Lembong yang dirasa lurus-lurus saja dalam artian dia hanya melakukan sesuai dengan tupoksi tanpa adanya embel-embel tambahan untuk memperkaya diri sendiri itu mengakibatkan jaringan mereka tidak terlalu aman. Kita bisa melihat dari beberapa hal yang terjadi termasuk dengan pasal yang diberikan kepada Tom Lembong ini sebenarnya terkesan dipaksakan karena jika mengacu kepada korupsi tentu saja dia harus menerima keuntungan dari apa yang dia lakukan tetapi Tom tidak mendapatkan hal tersebut.

Hanya saja kesalahannya adalah dia terlalu mengupayakan yang terbaik sehingga dianggap terlalu over yang padahal dalam konteks ini dia memakai pihak swasta (tidak kepada BUMN) ketika membahas tentang gula itu jelas keuntungan nya untuk rakyat tetapi negara tidak menghendaki itu, saya cukup yakin jika dia melakukannya dengan BUMN tidak dengan swasta maka hasilnya akan sedikit berbeda dan impor gula yang dilakukan pun meskipun surplus itu tidak akan menjadi masalah seperti sekarang.

[silpersurfer]

Ya, begitulah sistem hukum dan peradilan di negeri ini, tak pernah berjalan denga semestinya. Para koruptor sejati, yang telah merugikan negara hingga triliunan rupiah, tetap nyaman di tempat duduknya, sementara yang jujur disingkirkan. dan saya kira yang menjadi alasan Tom Lembong di penjarakan itu sedikit tidak masuk akal. Jika apa yang dilakukan oleh Tom Lembong, dengan mendukung ekonomi kapitalis bisa membuat seseorang tersebut masuk penjara, maka seharunya pejabat-pejabat yang memberikan izin pembangunan tempat usaha seperti Starbuck, seharuya pejabat tersebut bisa dpenjarakan karena mereka telah mendukung berjalan dan berkembangnya ekonomi kapitalisme.

#Save peradilan hukum Indonesia, itulah tagar yang cukup ramai di media sosial setelah virlanya kasus Tom Lembong ini. Cukup jelasan bukti dan dasar hukum untuk bisa menjatuhkan hukuman kepada Tom Lembong itu tidak cukup kuat, Tom lembong djatuhkan hukuman bukan karena bukti dan dasar hukum yang kuat, melainkan karena putusan pribadi  hakim, jadi saya tidak seharunya Tom Lembong berada dibalik jeruji besi selama 4,5 tahun.

[BigBos]

Tidak aneh rasanya jika ada pro kontra, dan itu juga karena pendukung pemerintah dan yang dianggap oposisi, lucu rasanya ketegangan Pilpres masih harus terbawa sampai sekarang.

Sebenarnya dalam kasus ini oposisi nya saya rasa tidak hanya tentang ketegangan pilpres saja tetapi memang melihat cara kerja Tom Lembong yang dirasa lurus-lurus saja dalam artian dia hanya melakukan sesuai dengan tupoksi tanpa adanya embel-embel tambahan untuk memperkaya diri sendiri itu mengakibatkan jaringan mereka tidak terlalu aman. Kita bisa melihat dari beberapa hal yang terjadi termasuk dengan pasal yang diberikan kepada Tom Lembong ini sebenarnya terkesan dipaksakan karena jika mengacu kepada korupsi tentu saja dia harus menerima keuntungan dari apa yang dia lakukan tetapi Tom tidak mendapatkan hal tersebut.

Hanya saja kesalahannya adalah dia terlalu mengupayakan yang terbaik sehingga dianggap terlalu over yang padahal dalam konteks ini dia memakai pihak swasta (tidak kepada BUMN) ketika membahas tentang gula itu jelas keuntungan nya untuk rakyat tetapi negara tidak menghendaki itu, saya cukup yakin jika dia melakukannya dengan BUMN tidak dengan swasta maka hasilnya akan sedikit berbeda dan impor gula yang dilakukan pun meskipun surplus itu tidak akan menjadi masalah seperti sekarang.

Banyak ko saya melihat di media sosial yang awalnya berseberangan di kontestasi politik juga terbuka mempertanyakan putusan pengadilan mengenai Tom Lembong ini. Dan putusan pengadilan pun tidak ada yang terbukti, yang memberatkan hanya mengedepankan "ekonomi kapitalis". Nah yang menyerang dan mendukung memiliki senjata yaitu pernyataan Mahfudz MD di salah satu wawancara/podcast. Padalah itu jauh sebelum putusan pengadilan.

Selain itu kerugian negara yang dimaksudkan juga masih hitung hitungan "andai" impor itu dilakukan BUMN. Saya jadi berpikir apakah setiap ada impor yang dilakukan BUMN keuntungan itu masuk sepenuhnya ke negara, jujur saya memiliki pemikiran buruk bahwa sebagian juga masuk ke kantong pribadi mereka. Hahahaha

[ndutndut]

Ga begitu ngikuti kasus ini cuma liat2 potongan2 video saja dan nonton dikit dipodcastnya smart people so saya ga bisa menilai terlalu jauh tapi mungkin saya sepakat dengan apa yang disampaikan sama ferry irwandi. Terutama tentang kenapa "tom lembong" sedangkan yg melakukan hal yang sama bukan cuma tom lembong? Inti yang saya dapat adalah, apapun yang dilakukan pejabat2 pemerintahan bahkan orang kepercayaan presiden sekalipun, bisa jadi bumerang buat mereka kedepannya walaupun yang dilakukan adalah atas persetujuan maupun atas perintah atasan.

Nah ini.. kalau hukum terlalu di paksakan untuk menjerat seseorang untuk di hukum, pada akhirnya nanti hukum seperti ini akan menjadi bumerang buat diri sendiri. Memang untuk saat ini pejabat yang berkuasa masih aman, tapi ketika mereka tidak berkuasa lagi bisa jadi dengan kasus serupa akan terjadi pada mereka akibat mengambil keputusan yang bisa di katakan tidak populer bisa di kenakan hukuman korupsi. Walaupun kebijakan yang di ambil dengan tjuan untuk menstabilkan harga apalagi keputusan yng di ambil tidak ada aliran dana ke rekening pribadi, tidak terbukti adanya suap, tidak ada gratifikasi tapi di katakan korupsi.

Kalau hukum seperti ini, tidak kaget jika banyak masyarakat malah mendukung tersangka dalam hal ini Tom lmbong karena mereka menduga kasus ini sebagai kasus pesanan penguasa karena di anggap beroposisi maka harus cari-cari kesalahannya agar bisa di tahan. Saya mendukung korupsi di brantas dari negri ini, karena mereka merupakan penyakit yang membuat negara semakin hancur tapi kalau orang tidak korupsi lantas di hukum dengan korupsi itu juga akan membuat negara ini hancur karena hukum bisa di buat mainan.

[bitLeap]

Kasus Tom Lembong sering muncul akhir akhir ini, meskipun ini adalah kasus yang sudah cukup lama. Ane sendiri kurang begitu tertarik mengikuti kasus para pejabat, karena akana da 2 kubu yang coba saling klaim benar. Sehingga sulit untuk memastikannya, Sekilas dari  6 poin di kutip media yang agan bagikan tampaknya di kubu yang menuntut Tom Lembong patut dicurigai, dihukum seberat beratnya dll. Mungkin saya juga perlu mendengar klaim dari kubu lain jadi biar seimbang, dan untuk sementara pendapat ane netral.

[retreat]

-snip-

Apakah agan ada yang lebih mengulik kasus ini dengan membaca media-media lain? Kebetulan ane hanya berlangganan Tempo yang murce, sehingga kemungkinan bias ya tinggi sekali. Apakah menurut agan Tom Lembong juga bersalah dan layak dihukum? Kalau dari teori konsfirasi, katanya dia hanya ditumbalkan untuk melindungi bos-bos penguasa.

Saya baru menonton penjelasan pak Mahfud MD soal kasus tom lembong ini, dan beliau menjelaskan dengan detail bagaimana beliau memang sebenarnya tidak salah dalam hal ini dan menganggap bahwa putusan hakim ini tidak bisa dibenarkan. Karena beliau itu seorang menteri dan menerima langsung perintah presiden yang dalam hal ini adalah jokowi. Jika dalam pelaksanaannya tom lembong seperti ingin memperkaya diri sendiri dan menguntungkan para pengusaha, namun satupun tuduhan tersebut tidak terbukti, tapi hakim tetap saja bersikukuh dan menjatuhi vonis kepada tom lembong. Hal ini tentu menjadi insiden yang buruk bagi hukum indonesia, artinya sekarang siapa saja bisa "di kriminalisasi" terhadap kasus yang sebenarnya dia tidak bersalah pada itu.

Maka dari itu sangat cocok majelis hakim pengadilan tindak pidana korupsi jakarta yang mengadili perkara korupsi tom lembong ini dilaporkan ke Mahkamah Agung dan Komisi Yudisial karena tidak profesional dalam tugasnya dan terkesan seperti dikendalikan oleh aktor-aktor politik.

[8rch7]

Kasus Tom Lembong sedikit lucu banget ya dengan keputusan hakim mengatakan dia bersalah dan harus dipenjara sekitar 4,5 tahun, padahal tidak ditemukan aliran transaksi uang sama sekali di rekening Tem Lembong dan dia juga tidak mendapatkan keuntungan dari keran import gula yang dilakukan saat masa jabatannya sebagai menteri perdagangan. Padahal dilihat dari trek record beberapa menteri perdagangan setelah Tom Lembong justru import gula dalam skala besar-besaran apalagi Zulkifli Hasan namun semua menteri perdagangan setelah Tom Lembong posisinya aman-aman saja.
Kalau menurut saya ini murni kepentingan politik dalam kasus Tom Lembong, jelas-jelas tidak ada kerugian negara namun tetap dipenjara karena pada pemilhan umum dia merupakan bagian penting dari tim pemenangan Anies Baswedan.

[Juse14]

Apakah Tom Lembong bersalah? Ya
Apakah Tom Lembong melakukan tindak pidana korupsi? Ya

Yang harus dipahami bahwa korupsi itu bukan hanya tentang mempekaya diri sendiri atau orang lain, indkasi korupsi itu sangat banyak seklai kriterianya, termasuk "penyalahgunaan anggaran untuk keperluan lain yang tidak sesuai dengan tujuan awal" dan saya kira indikasi inilah yang mebuat Tom Lembong menjadi tersangka sekligus terdakwa tindakan korupsi. Tetapi tidak seharusnya Tom Lembong mendapatkan hukuman yang begitu berat hingga 4,5 tahun lamanya. Sehingga saya kira putusan ini harus dintijau kembali.

Sebelumnya koreksi saja jika saya salah, dan kesalahan lain yang dilakukan oleh tom lembaong, adalah dengan membeli gula tersebut dari korporasi swasta bukan dari milik BUMN, sehingga pejabat-pejabat lain tidak mendapatkan keuntungan dari impor gula tersebut, seandainya jika Tom Lembong membeli gula dari perusahaan BUMN mungkin pada saat ini ia tidak akan menjadi terdakwa dan akan aman-aman saja, karena korupsi yang dilakukan itu secara berjamaah. Namun yang saya tahu bahwa pada saat itu perusahaan milik BUMN tidak mampu mencukupi perminataan tersebut, sehingga Tom Lembong mengambil langkah lain dengan bekerja sama dengan perusahaan swasta. Dengan kata lain, mereka memenjarakan Tom Lembong itu karena memang mereka tidak kebagian "Kue" dari Impor  gula tersebut.

[mu_enrico]

Saya baru menonton penjelasan pak Mahfud MD soal kasus tom lembong ini, dan beliau menjelaskan dengan detail bagaimana beliau memang sebenarnya tidak salah dalam hal ini dan menganggap bahwa putusan hakim ini tidak bisa dibenarkan.

Iya ane juga nonton safari pak Mahfud bersuara akan kasus ini di berbagai channel, padahal sebelumnya beliau paling malas kalau ngomentari korupsi, tapi kasus ini adalah pengecualian.
Yang paling menarik adalah terkait mens rea yaitu "niat" yang dikategorikan menjadi 4 hal menurut Pak Prof, dan semuanya tidak terpenuhi, sehingga seseorang tidak dapat dihukum kalau tidak ada mens rea.

Sebelumnya koreksi saja jika saya salah, dan kesalahan lain yang dilakukan oleh tom lembaong, adalah dengan membeli gula tersebut dari korporasi swasta bukan dari milik BUMN, sehingga pejabat-pejabat lain tidak mendapatkan keuntungan dari impor gula tersebut, seandainya jika Tom Lembong membeli gula dari perusahaan BUMN mungkin pada saat ini ia tidak akan menjadi terdakwa dan akan aman-aman saja, karena korupsi yang dilakukan itu secara berjamaah. Namun yang saya tahu bahwa pada saat itu perusahaan milik BUMN tidak mampu mencukupi perminataan tersebut, sehingga Tom Lembong mengambil langkah lain dengan bekerja sama dengan perusahaan swasta. Dengan kata lain, mereka memenjarakan Tom Lembong itu karena memang mereka tidak kebagian "Kue" dari Impor  gula tersebut.

Katanya yang ini sudah menjadi bahan diskusi rapat-rapat kementrian, dan penunjukkan siapa-siapa yang dapat kue itu bukan dari Tom Lembong. Inilah yang menjadi gempar karena kalau seterang itu penyalahgunaan kekuasaan untuk menunjuk importir, ya kasusnya ga viral kek sekarang.