Lagi dan Lagi Chaos, Tagar RIP Indonesia's Democrasi menggema saat ini

[red4slash]

Mungkin untuk hampir semua pengguna forum saat ini media sosial atau yang melihat langsung pasti tahu dengan kejadian yang terjadi dalam beberapa hari terakhir di negara kita ketika semua dimulai dari kebijakan pemerintah yang membuat regulasi absurd dengan menaikan tunjangan untuk wakil rakyat (katanya) dengan nominal yang sangat fantastis di kondisi ekonomi saat ini sedang sangat sulit yang membuat saudara-saudara kita dari semua kalangan turun ke jalan untuk menuntut keadilan agar mereka para pemangku kebijakan tidak semena-mena dengan aturan dan regulasi hanya untuk keuntungan diri mereka pribadi dan koleganya.

Ini jelas aib, duka dan tentu situasi yang memuakan untuk dilihat karena seharusnya dengan sistem demokrasi dan bhineka tunggal ika yang digunakan sebagai semboyan kita jelas harusnya kondisi seperti ini tidak terjadi di negara kita teatapi mirisnya hal seperti ni justru selalu terjadi hampir di setiap tahun hanya karena kebijakan pemerintah yang terkesan semena-mena dengan menjunjung ini sebagai hal yang baik untuk masyarakatnya tetapi kita tahu masyarakat yang mana yang mereka wakili.

Puncaknya adalah hari ini dimana kekacauan terjadi dimana klimaksnya ada sopir ojol yang dilindas aparat sampai meninggal yang membuat ini menjadi semakin kacau dan tidak terkendali. Sebenarnya tidak hanya 1 orang yang dilindas di demo kali ini tetapi ada sekitar 6 orang yang dilindas (bahkan bisa lebih) hanya saja korban yang parah sampai masuk rumah sakit ada 2 orang dimana 1 warga sukabumi yang alhamdulilahnya masih selamat dan 1 lagi warga jakarta yang memang kita tahu dia meninggal karena tidak sanggup survive setelah dilarikan ke rumah sakit.

Sialnya kondisi seperti ini selalu terjadi dimana mereka para pemangku jabatan yang memulai berbuat ulah dengan kebijakan yang dimiliki tetapi ketika kondisi seperti ini dimana demo dan masyarakat turun ke jalan kita selalu dihadapkan dengan aparat penegak hukum dimana TNI, Polri yang menjadi lawan seolah-olah kita dipaksa untuk bertarung dan diadu domba sepanjang tahun oleh yang katanya wakil rakyat yang ingin mensejahterakan negara padahal itu hanya topeng yang dibangun dengan citra yang aslinya hanyalah sifat bangsat yang dimiliki.

Memang mungkin dalam hal ini tidak akan ada asap kalau tidak ada api serta kita juga tidak bisa menyalahkan sepenuhnya TNI Polri disini tetapi tentu saja mereka juga tidak bisa dibenarkan ketika memukul mundur masyarakat dengan senjata dan fasilitas yang sialnya itu juga di danai oleh masyarakat dari hasil pajak yang dikumpulkan.
Selalu saja ada provokasi yang mungkin bisa saja ini menjadi alat terselubung untuk mengadu domba (who knows) tetapi kembali lagi apakah memang pada akhinrya itu menjadi sebanding dengan apa yang dilakukan masyarakat yang hanya ingin menutut keadilan justru dipaksa di bungkam dengan kekuasaan yang mereka miliki?

Jujur saja saya mulai gerah dengan situasi di negara kita ini karena memang siapa yang harus kita percaya sekarang jika pemerintahnya saja menggunakan kekuasaan dari jabatannya untuk membuat kita sengsara dan ketika kita mulai merespon dengan tindakan mereka justru mengerahkan pasukan dengan persenjataan yang di danai oleh Masyarakat itu sendiri untuk membuat kita tidak bisa apa-apa.

Ini sebenarnya adalah hal memalukan dan aib untuk dilihat negara lain apalagi negara tetangga, duka untuk masyarakat di seluruh negara indonesia serta hal yang paling memuakan karena terus selalu terjadi tetapi itulah kenyataan nya dan jika seperti ini terus maka negara kita hanya akan perlahan-lahan hancur dan bisa saja demo orba di 98 kembali terjadi.

[pancelot]

https://www.talkimg.com/images/2025/08/29/UZ0Ypw.jpeg

Mungkin untuk hampir semua pengguna forum saat ini media sosial atau yang melihat langsung pasti tahu dengan kejadian yang terjadi dalam beberapa hari terakhir di negara kita ketika semua dimulai dari kebijakan pemerintah yang membuat regulasi absurd dengan menaikan tunjangan untuk wakil rakyat (katanya) dengan nominal yang sangat fantastis di kondisi ekonomi saat ini sedang sangat sulit yang membuat saudara-saudara kita dari semua kalangan turun ke jalan untuk menuntut keadilan agar mereka para pemangku kebijakan tidak semena-mena dengan aturan dan regulasi hanya untuk keuntungan diri mereka pribadi dan koleganya.

Ini jelas aib, duka dan tentu situasi yang memuakan untuk dilihat karena seharusnya dengan sistem demokrasi dan bhineka tunggal ika yang digunakan sebagai semboyan kita jelas harusnya kondisi seperti ini tidak terjadi di negara kita teatapi mirisnya hal seperti ni justru selalu terjadi hampir di setiap tahun hanya karena kebijakan pemerintah yang terkesan semena-mena dengan menjunjung ini sebagai hal yang baik untuk masyarakatnya tetapi kita tahu masyarakat yang mana yang mereka wakili.

Puncaknya adalah hari ini dimana kekacauan terjadi dimana klimaksnya ada sopir ojol yang dilindas aparat sampai meninggal yang membuat ini menjadi semakin kacau dan tidak terkendali. Sebenarnya tidak hanya 1 orang yang dilindas di demo kali ini tetapi ada sekitar 6 orang yang dilindas (bahkan bisa lebih) hanya saja korban yang parah sampai masuk rumah sakit ada 2 orang dimana 1 warga sukabumi yang alhamdulilahnya masih selamat dan 1 lagi warga jakarta yang memang kita tahu dia meninggal karena tidak sanggup survive setelah dilarikan ke rumah sakit.

Sialnya kondisi seperti ini selalu terjadi dimana mereka para pemangku jabatan yang memulai berbuat ulah dengan kebijakan yang dimiliki tetapi ketika kondisi seperti ini dimana demo dan masyarakat turun ke jalan kita selalu dihadapkan dengan aparat penegak hukum dimana TNI, Polri yang menjadi lawan seolah-olah kita dipaksa untuk bertarung dan diadu domba sepanjang tahun oleh yang katanya wakil rakyat yang ingin mensejahterakan negara padahal itu hanya topeng yang dibangun dengan citra yang aslinya hanyalah sifat bangsat yang dimiliki.

Memang mungkin dalam hal ini tidak akan ada asap kalau tidak ada api serta kita juga tidak bisa menyalahkan sepenuhnya TNI Polri disini tetapi tentu saja mereka juga tidak bisa dibenarkan ketika memukul mundur masyarakat dengan senjata dan fasilitas yang sialnya itu juga di danai oleh masyarakat dari hasil pajak yang dikumpulkan.
Selalu saja ada provokasi yang mungkin bisa saja ini menjadi alat terselubung untuk mengadu domba (who knows) tetapi kembali lagi apakah memang pada akhinrya itu menjadi sebanding dengan apa yang dilakukan masyarakat yang hanya ingin menutut keadilan justru dipaksa di bungkam dengan kekuasaan yang mereka miliki?

Jujur saja saya mulai gerah dengan situasi di negara kita ini karena memang siapa yang harus kita percaya sekarang jika pemerintahnya saja menggunakan kekuasaan dari jabatannya untuk membuat kita sengsara dan ketika kita mulai merespon dengan tindakan mereka justru mengerahkan pasukan dengan persenjataan yang di danai oleh Masyarakat itu sendiri untuk membuat kita tidak bisa apa-apa.

Ini sebenarnya adalah hal memalukan dan aib untuk dilihat negara lain apalagi negara tetangga, duka untuk masyarakat di seluruh negara indonesia serta hal yang paling memuakan karena terus selalu terjadi tetapi itulah kenyataan nya dan jika seperti ini terus maka negara kita hanya akan perlahan-lahan hancur dan bisa saja demo orba di 98 kembali terjadi.

Sebelumnya saya mendisklaimer terlebih dahulu, bahawasanya ini asumsi dan analisa saya secara pribadi , bukan fakta, menjelekkan atau apapun.
Bisa kita lihat beberapa hari kebelakang bahkan hingga malam ini juga Gelombang demonstrasi besar-besaran masih mengguncang Indonesia ini bukanlah sekadar letupan spontan dari rakyat yang muak terhadap kebijakan pemerintah saja . melainkan Di balik hiruk-pikuk jalanan, tersembunyi narasi konspirasi yang mengaitkan peristiwa ini dengan skenario politik dan ekonomi yang jauh lebih besar.
Awal mula ketegangan atau demo ini bermula dengan pengumuman tunjangan hunian anggota DPR RI sebesar Rp 50 juta per bulan, jumlah yang sangat fantastis jauh melebihi upah minimum Jakarta. Keputusan ini juga yang memicu kemarahan publik, bahkan yang semakin diperburuk dengan pernyataan anggota DPR yang dianggap tidak sensitif terhadap kondisi rakyat bahkan terkesan menyepelekan. Namun, beberapa kalangan termasuk saya mencurigai bahwa kebijakan ini sengaja digulirkan untuk memicu reaksi massa, untuk menciptakan kegaduhan yang dapat mereka dimanfaatkan untuk tujuan tertentu (Bisa saja). https://www.detik.com/properti/berita/d-8078669/menyoal-tunjangan-rumah-rp-50-juta-dpr-yang-picu-demo-25-agustus?utm_
Selanjutnya juga pada malam tanggal 29 Agustus di dalam demo tersebut ada Tragedi kematian Affan Kurniawan, yang merupakan seorang pengemudi ojol yang tertabrak kendaraan rantis Brimob (Baracuda) saat demonstrasi, yang menjadi pemicu utama atau penyulut eskalasi konflik melebar dan berkepanjangan. Kematian naas ini juga memicu kemarahan yang meluas, dengan aksi kekerasan dan pembakaran terjadi di berbagai kota di Indonesia. Namun,  banyak spekulasi bahwa peristiwa ini bukanlah hanya kecelakaan semata, melainkan bagian dari sebuah strategi politis untuk memperburuk situasi yang ada dan memperkuat narasi bahwa negara berada dalam kondisi darurat. https://www.youtube.com/watch?v=hpjXjFn0uWE
Ketika kita melihat jauh di Di balik layar, saya malah menduga bahwa ada kelompok elite politik dan bisnis besar yang bekerja sama untuk menciptakan ketegangan sosial ini yang pada akhirnya dapat dimanfaatkan untuk memperkuat posisi –posisi mereka. Dengan menciptakan kondisi chaos ini, mereka dapat mengalihkan perhatian publik dari isu-isu ekonomi yang mungkin saja merugikan kepentingan mereka, sehingga issu itu terbaikan dan focus ke aksi dan kejadian ini seperti saja issu penurunan investasi asing dan melemahnya nilai tukar rupiah.
Selain itu juga, saya merasa media sosial saat ini memainkan peranan yang sangat  penting dalam penyebaran narasi-narasi dan memobilisasi massa. Tagar – tagar seperti #IndonesiaGelap banyak digunakan massa untuk menggambarkan kondisi negara yang semakin buruk, sementara itu juga informasi yang beredar juga seringkali kita lihat tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya atau hoax, dan masyarakat awam juga mudah menelan mentah-mentah berita. Hal ini juga semakin memperkeruh situasi yang ada dan mempersulit upaya untuk menemukan solusi yang konstruktif.
Dengan keadaan ini semua, saya merasa demonstrasi yang terjadi ini bukan hanya sekadar ekspresi ketidakpuasan masyarakyat terhadap kebijakan pemerintah yang ada. Melainkan juga, sebuah permainan catur politik dan ekonomi yang sudah dirancang untuk mencapai tujuan tertentu. Apakah mungkin ini kebetulan, atau memang sebuah konspirasi yang memang sudah dirancang sedemikian rupa dengan cermat? waktu yang akan mengungkapnya.? Bagaimana menurut kalian ?
untuk aksi demo ini juga pernah di ungkapkan sekilas di thread ini  https://bitcointalk.org/index.php?topic=5514046.100 saya hanya membuat konspirasi yang lebih detail saja, sebelumnya saya juga ingin menyampaikan diskusi ini, tapi karna sudah kamu dluan buka, jadi saya sampaikan asumsi saya disini

[mu_enrico]

Yang ane sesalkan dari kekacauan di Konoha adalah penguasa masih ingin mengalihkan isu dari ketidakbecusan, kesewenang-wenangan, dan kerakusan mereka menjadi isu "ditunggangi asing." Bukannya instropeksi diri, minta maaf, ini malah mencari kambing hitam padahal sudah jelas dari sudut pandang warga, penguasa-lah yang kelewatan. Bendera One Piece kemarin sebetulnya sudah jelas sentimen di warga adalah melawan penguasa, tapi penguasa sudah buta dan tuli.

Pengemudi ojol adalah simbol dari warga sipil mayoritas yang hidupnya terus menerus menjadi semakin sulit, eh ini malah digilas penguasa, tentu perlawanan akan terjadi dan bisa menjadi chaos panjang kalau kasusnya tidak selesai dengan baik. Siapa yang tidak geram ketika melihat video tersebut, ketika warga sipil yang merupakan representasi dari dirinya dibunoy oleh parcok? Tidak ada itu skenario besar ini itu, karena warga hanya melihat penguasa adalah musuhnya, tidak peduli dari partai mana.

Ane hanya berharap parcok dan penguasa tidak kemudian mulai menangkapi warga dan bersikap arogan seolah-olah kalau mereka lah yang punya hukum. Kalau itu terjadi bisa makin chaos Konoha.

Semoga Konoha akan kembali damai dan stabil.

[bounceback]

Makin parah chaosnya sekarang dan puncaknya semalam kantor DPRD Makassar dibakar massa, di beberapa berita lainnya ada kantor DPRD daerah lain yang juga ikut dibakar massa akibat kericuhan yang ditimbulkan oleh beberapa komentar dari anggota DPR tempo hari yang lalu. Massa mungkin masih geram dan marah setelah salah seorang ojol yang meninggal dunia akibat dilindas mobil pihak keamanan, ini puncaknya dan mengakibatkan beberapa daerah juga ikutan melakukan aksi demo sampai membakar kantor DPRD.
Sayangnya belum ada satu pemimpin saat ini yang muncul ke publik untuk menjelaskan dan mencari jalan keluar dari puncak masalah ini, presiden saja terlihat masih sangat adem seperti tidak ada masalah yang terjadi saat ini, semoga cepat membaik saja dan pihak DPR ke depan menjaga setiap statemen yang dikeluarkan.

[ashmodeus]

Semua bermula dari menaikan tunjangan buat para yang katanya wakil rakyat tapi kebijakan yang mereka buat selalu menyengsarakan rakyat dan aksi para pendemo semakin anarkis dan meluas di semua penjuru negeri ketika salah satu pengemudi ojol yang saya dengar dirinya bukan salah satu dari pendemo harus meninggal secara tragis, saya pribadi sangat geram melihat video penabrakan itu, sekarang gedung-gedung DPRD menjadi target para pendemo, seperti dalam pemberitaan terbaru gedung DPRD makasar habis di bakar dan menelan 3 korban jiwa. Entah akan sampai kapan keadaan negeri ini seperti ini tetapi yang jelas pak prabowo harus segera bertindak karena bukan tidak mungkin memakan korban-korban lainnya.

[MArsland]

Demo yang terus berlarut larut akibat para bajinga* DPR, Aparat dll yang menolak untuk menerima aspirasi. Demo adalah cara rakyat bersuara karena banyak kebijakan yang merugikan, namun disisi lain saya tidak menyangkal kalau ada yang menunggangi demonstran, seperti oknum oknum yang memanfaatkan kekacauan dengan menjarah toko toko, rumah warga, dan barang barang disekitar. Jelas hal ini merusak esensi dari demo itu sendiri, demo silahkan tapi kalau sudah melakukan penjarahan berarti memang ada kelompok maling yang bersembunyi dibalik para demonstran.

[panjul07]

Apakah akan terjadi darurat militer di negri ini ketika ini terus berlanjut dan meluas hampir diseluruh kota besar di negri ini?
Kalo dibilang ada yang menunggangi, ya tidak bisa dipungkiri pasti ada pihak2 yang memanfaatkan kondisi ini demi keuntungan mereka sendiri atau golongan mereka.
Ane harap sih demo tetap berjalan kondusif biar dan ga ada menimbulkan efek negatif/kerugian ke sesama rakyat bawah.
Ane juga menyayangkan terjadinya perusakan2 ke fasilitas umum yang mana secara langsung maupun tidak langsung bisa mengganggu kepentingan sesama rakyat.
Tapi ya mau bagaimana lagi, sudah terjadi dan dikondisi chaos seperti itu sudah pasti sulit untuk dicegah terlebih ketika ada provokasi2 dari pihak2 yang mungkin akan mendapatkan keuntungan jika terjadi sesuatu yang lebih parah.

[silpersurfer]

Tolong luruskan jika saya salah, satu hal yang membuat saya merasa khawatir akan akan aksi yang terus berlanjut sampai saat ini. Yang saya kahawatirkan bahwa aksi ini ditungangi oleh kepentingan elit dan pemerintah, bukan hanya semata bentuk aspirasi dari masyarakat. Analogi saya, mungkin pemerintah melalui pimpinan tertingginya yaitu presiden, dengan sengaja menaikan pendatapan DPR, yang memang kebijakan tersebut disambut baik oleh anggota DPR yang bahkan sampai berjoged-joged, namun sebaliknya kebijakan ini justru menimbulkan reaksi yag luar biasa dan memicu kemarahan publik, yang bahkan sampai berujung kematian dari kedua blah pihak, seperti yang terjadi di Jakarta, dimana seorang ojol dilindas oleh kendaraan rantis. Dan akibat kasus tersebut, kini aksi berbalik untuk menyerang kapolri.

Saya khawatir jika aksi inti ditunggangi elit, karena ketika DPR bubar, maka pemerintah akan semakin berkuasa, karena pemerintah akan kehilangan kontrol, dan DPR adalah lembag tertinggi yang bertugas untuk mengawasi dan mengontrol pemerintah. Yang meskipun memang hadirnya DPR ini tidak dirasakan oleh masyarakat, tetapi setidaknya dengan hadirnya DPR ini dapat mencegah pemerintah semakin berkuasa.

Demo yang terus berlarut larut akibat para bajinga* DPR, Aparat dll yang menolak untuk menerima aspirasi. Demo adalah cara rakyat bersuara karena banyak kebijakan yang merugikan, namun disisi lain saya tidak menyangkal kalau ada yang menunggangi demonstran, seperti oknum oknum yang memanfaatkan kekacauan dengan menjarah toko toko, rumah warga, dan barang barang disekitar. Jelas hal ini merusak esensi dari demo itu sendiri, demo silahkan tapi kalau sudah melakukan penjarahan berarti memang ada kelompok maling yang bersembunyi dibalik para demonstran.

Ya saya juga sangat menyayangkan akan hal tersebut, karena jika sampai melakukan penjarahan, lalu apa bedanya kita dengan para bajingan itu. Masyarakat sama saja rakusnya dengan para penguasa, hanya saja proporsinya yang berbeda.

[traderethereum]

Turut berduka dengan semua kejadian yang terjadi di Konoha ini. Kita semua bersedih melihat tindakan arogan dari mereka yang punya kuasa. Rakyat berduka. Indonesia berduka. Dengan kejadi digilasnya pengemudi ojol, itu seperti memperlihatkan sebuah kondisi dari apa yang sudah dilakukan oleh para penguasa negeri ini dimana mereka juga menggilas semua kepentingan rakyat banyak.

Tingkah-tingkah yang mereka perlihatkan sudah tidak mencerminkan bahwa mereka adalah politikus yang beradab. Mengatakan kalimat-kalimat yang tidak sepantasnya di media sosial bahkan tidak terlihat prihatin dengan kondisi rakyatnya.

DPR adalah simbol perwakilan rakyat untuk didengarkan oleh penguasa tapi malah menjadi sebuah tempat untuk memperkaya diri sendiri dan golongannya. Kalau sudah begini, kepada siapa rakyat akan mengadu dengan ketidakadilan ini? Jangan salahkan rakyat jika mereka sudah tidak tahan dengan semuanya dan akhirnya hukum rimba berlaku.

Tidak mengherankan dengan semua yang dilakukan oleh rakyat. Banyak yang dibakar dalam kejadian kali ini. Kantor DPR dan DPRD, kantor polisi dan bahkan rumah anggota DPR juga diamuk massa dan barang-barangnya dijarah.

Sudah saatnya DPR membuka matanya dan mau mengakui kesalahannya. Sudah saatnya aparat mengakui kesalahan mereka dan meminta maaf sebesar-besarnya kepada rakyat Indonesia. Sudah saatnya mereka belajar dari semuanya dan bisa berbenah.

Tapi bagaimanakah nasib dari keluarga korban yang sudah meninggal dan mereka yang terluka? Seandainya mereka yang menjadi tulang punggung keluarga, bagaimana mereka bisa bertahan?

[Juse14]

Aksi kini sudah tidak terkendali, amarah publik sudah mencapai puncaknya, dan bukan hanya terjadi di senayan saja, tetapi juga di kota-kota besar lainnya. Aksi yang terjadi tidak hanya diwarnai dengan berbagai aspirasi dari masyarakat, tetapi juga diwarnai dengan kekerasan, anarkis, pembunuhan dan bahkan penjarahan. Tikus-tikus kantro pada saat ini sedang bersembunyi karena takut api, sementara rayap-rayap besi bergerak untuk membawa pulang apa yang bisa mereka bawa pulang, dimulai dari peralatan kantor dan bahkan sampai pot-pot besi tidak luput dari pandangan mereka untuk bisa dibawa pulang.

Ini adalah hal yang sangat sangat disayangkan, maka tidak salah denga  sebuah kutipan bahwa memang "pemimpin adalah cerminan rakyatnya", jadi bagaimana kita bisa memiliki pemimpin yang adil dan bijaksana, jika masyaraktnya saja dzolim terdadap sesama.

Saya mengerti dengan apa yang menjadi aspirasi dan emosi mereka, termasuk juga prilaku anarkis yang mereka lakukan. Saya juga ikut turun kejalan untuk sama-sama menyuarakan keadilan. Tetapi kita jangan sama buasnya dengan polisi yang hanya menjadi anjing untuk menggigit rakyatnya sendiri dan kita jangan sama rakusnya seperti para koruptor. Ayolah kita sadari, jika memang ingin negara ini maju maka harus dimulai dari rakyatnya sendiri.

[Raflesia]

Media sosial saya ramai dengan banyak sekali pemebritaan kekacauan dari yang terjadi untuk demo saat ini tetapi sialnya bukannya mengintospeksi diri menjadi lebih baik justru mereka para pejabat bgst malah enak-enakan kabur ke luar negeri untuk sebagian dan bahkan ketika masyarakat di bentrokan dengan aparatur negara dengan persenjataan lengkap mereka sedang enak-enak belanja dan WFH dengan alasan agar situasi mendingin katanya.

Mereka yang membuat kebijakan seenak jidat, mereka yang mengklaim bahkan keputusan untuk tunjangan pun sangat kurang untuk mereka dan ketika diprotes mereka mengatakan kita orang tolol yang tidak tahu sistem, ketika di demo kabur keluar negeri atau bahkan bersenang-senang tidak peduli terhadap apa yang kita suarakan. Sebenarnya mereka wakil siapa?
Jujur saja saya sangat marah dengan kondisi ini karena memang melihat perlakuan yang terjadi di lapangan serta statement yang sok sok an pro rakyat tetapi bangsat itu sudah menjadi lagu lama sekarang. Sebelumnya saya cukup taat dalam membayar pajak tetapi ketika situasi ini hanya dimanfaatkan untuk keuntungan mereka para penguasa saya merasa bahwa ketaatan saya saat ini menjadi sia-sia karena seperti memelihara ular di rumah sendiri yang bisa menggigit kapan saja.
Kinerja tidak seberapa tetapi minta upah gak ngotak benar-benar cerminan pemerintah yang ah sudahlah.

[ndutndut]

Demo yang terus berlarut larut akibat para bajinga* DPR, Aparat dll yang menolak untuk menerima aspirasi. Demo adalah cara rakyat bersuara karena banyak kebijakan yang merugikan, namun disisi lain saya tidak menyangkal kalau ada yang menunggangi demonstran, seperti oknum oknum yang memanfaatkan kekacauan dengan menjarah toko toko, rumah warga, dan barang barang disekitar. Jelas hal ini merusak esensi dari demo itu sendiri, demo silahkan tapi kalau sudah melakukan penjarahan berarti memang ada kelompok maling yang bersembunyi dibalik para demonstran.

Setiap demo pasti ada provoktor ini tidak bisa kita elakkan karena hampir setiap demo ada seperti itu. Bisa aja provokator itu memang khusus di rancang untuk membuat rusuh sehingga pendemo di anggap bersalah. Seperti ada penjarahan, pembakaran fasiltas umum bahkan kantor DPRD. Semua pembakaran itu terjadi pada malam hari, kalau misalnya niat membakar itu datang dari pendemo yang benar-benar menyuarakan aspirasi itu sudah di bakar pada siang hari.

Yang paling menyedihkan pembakaran kantor DPRD di makasar memakan korban jiwa, menurut kabar juga korbannya merupakan orang yang bekarja di kantor tersebut. Tentu ini sangat di sayangkan kejadian-kejadian seperti ini karena yang menajdi korban masyarakat juga yang tidak salah apa-apa.

Saya lebih setuju yang terjadi di Priok, kediaman DPRI Syahroni tadi siang di jarah oleh masyarakat, mungkin ini lebih masuk akal karena demo ini memuncak juga salah satu faktor karena mulutnya yang metolol-tolol kan masyarakat.  Jika melihat amukan masa saat ini, mungkin besok kita juga akan menyaksikan rumah yang di jarah adalah rumah Uya, Eko dan sri mulyani. Karena mereka semua telah membuat pernyataan yang sangat menyakiti masyarakat.

[BABY SHOES]

Demo sekarang menjadi chaos parah malam ini pemerintah resmi kepada TikTok untuk menangguhkan LIVE TIKTOK jadi di nonaktifkan. Semakin parah pemerintah dengan membungkam masyarakat lagi.

Yang ane liat dari kemarin, beberapa daerah sekarang sudah chaos apalagi di Makasar gedung DPR di bakar dan kabar nya sudah ada korban jiwa dari aksi demo ini karena ikut terbakar menurut sumber dari berita Tiktok.
Seperti dari daerah Bandung makin chaos meskipun Dedi Mulyadi semakin ke kerumunan demo untuk melereai tapi tetap saja aku lihat malam ini masih banyak yang bentrok.
Surabaya, Tegal, Cianjur Jogja, apalagi Jakarta dan banyak daerah lainnya sudah mulai chaos, ini negeri semakin parah karena belum pada pernyataan apapun dari pejabat bajinga* selain hanya meminta maaf atas wafat nya Affan Kurniawan.

Tuntutan Demo masih belum terpenuhi, dan sekarang makin terbentur dengan polisi yang menjadi tameng pemerintah.
Banyak jarah dimana mana termasuk penjarahan warung kecil yang rugi puluhan juta rupiah dari warung mereka, sedangkan jarah di rumah Sahroni ane tidak peduli yang di pedulikan jangan jarah rakyat kecil itu akan merugikan banyak orang.

Si Eko udah minta maaf...
Si Uya Kuya udah minta maaf...
Itu tidak akan di dengar kalau cuma minta maaf doang.

[@nn@_pen9]

Semua bermula dari menaikan tunjangan buat para yang katanya wakil rakyat tapi kebijakan yang mereka buat selalu menyengsarakan rakyat dan aksi para pendemo semakin anarkis dan meluas di semua penjuru negeri ketika salah satu pengemudi ojol yang saya dengar dirinya bukan salah satu dari pendemo harus meninggal secara tragis, saya pribadi sangat geram melihat video penabrakan itu, sekarang gedung-gedung DPRD menjadi target para pendemo, seperti dalam pemberitaan terbaru gedung DPRD makasar habis di bakar dan menelan 3 korban jiwa. Entah akan sampai kapan keadaan negeri ini seperti ini tetapi yang jelas pak prabowo harus segera bertindak karena bukan tidak mungkin memakan korban-korban lainnya.

Benar yang anda katakan mas, inilah akar awal mula pemantik dari masalah ini, Wowo lebih mementingkan menaikan gaji pejabat di bandingkan melihat kondisi masyarakat di bawah. Dia yang memulai dia juga yang harus mengakhiri semua yang mereka ucapkan. Dalam kondisi seperti ini, peninjauan ulang kebijakan yang memicu kemarahan publik, seperti kenaikan tunjangan pejabat, sangat penting untuk meredakan ketegangan.

Demonstrasi sudah semakin meluas hampir di seluruh kota besar di Indonesia menunjukkan ketegangan yang sangat tinggi dan kondisinya sudah sangat mencekam, makin banyak yang menjadi korban akan memperparah keadaan. Jika tidak ada tindakan tegas dari pemerintah, khususnya Presiden Prabowo Subianto, situasi ini bisa menjadi bom waktu yang berpotensi menjadi kerusuhan lebih besar dan tidak terkendali.

[topbitcoin]

Setiap munculnya kebijakan baru yang tidak masuk akal akhirnya selalu saja seperti ini tetapi setelah semua yang terjadi sekarang situasinya akan kembali sama setelah mereka membenturkan masyarakat sipil dengan para penegak hukum dengan senjata lengkap hasil dari masyarakat itu sendiri. Mereka yang mengatur regulasi dan kebijakan hanya duduk manis dengan alasan WFH bahkan ada yang tertangkap jalan-jalan seperti Eko yang tertangkap kamera sedang belanja dan santai di china dan sipaling DPR kita Sahroni yang kabur ke China (walaupun resiko rumahnya habis sama pendemo ).

Menyalahkan aparat karena meninggalnya masyarakat sipil juga tidak sepenuhnya bisa dibenarkan meskipun ada beberapa rekaman yang beredar di media sosial itu disengaja tetapi memang kondisinya sedang dalam chaos yang luar biasa sebelumnya.

Masalahnya terkadang pemerintah selalu cuci tangan dengan mengatakan bahwa demo ini ditunggangi dan itu benar-benar konyol bagi saya. Bukannya langsung introspeksi diri atas kesalahan yang dilakukan sebelumnya mereka justru membuat seolah-olah bahwa yang mereka lakukan itu benar dan menganggap bahwa ini adalah intervensi dari pihak lain untuk memecah belah yang padahal justru masalah ini dibuat oleh mereka sendiri.

[Akbarkoe]

Aksi yang berjalan sudah tidak kondusif, ini bukan lagi aksi, tetapi penjarahan dan masuk pada ranah kejahatan, mungkin puncaknya akan terjadi pada hari besok tanggal 1 september. Sangat disayangkan bahwa aksi ini diwarnai oleh oleh banyak oknum yang tidak bertanggungjawab yang dengan sengaja membuat situasi tidak terkendali hingga bentrok antara polisi dan masa sudah tidak bisa terhindarkan lagi. Saya harap bahwa masyarakat dan aliansi mahasiswa yang turun kejalan tetap baik-baik saja, dan dapat pualng dengan keadaan selamat, cukup saudara kita affan kurniawan yang menjadi korban, jangan sampai korban terus bertambah lagi. Karena jika situasi tak kunjung kondusif, tinggal hanya menunggu komando dan tentara akan ikut serta untuk mengamankan situasi ini, dan ini adalah hal yang paling dikhatirkan karena moncong senjata tidak bisa diajak diskusi.

Tak ingin ketinggalan informasi, saya terus mencoba untuk memantau setiap informasi yang masuk, dan pada saat ini orang-orang yang mencoba untuk memanfaatkan situasi ini terus bergerak dari rumah ke rumah anggota dewan untuk melakukan kerusakan dan penjarahan besar-besaran. Ini adalah hal yang harus diwaspadai, karena barangkali jika hl ini dibiarkan, maka bukan hanya rumah anggota dewan saja yang dijarah, tetapi ini juga bisa mermbet ke toko-toko dan swalayan. Dan dari beberapa informasi yang saya terima, bahwa pada saat ini banyak toko-toko dijakarta pusat yang memilih untuk tutup dan mengosongkan seluruh barangnya untuk melakukan antisipasi bila mana hal ersebut terjadi.

[Ryu_Ar1]

Keadaan semakin kacau bahkan ada beberapa narasi untuk mengadu domba dengan masyarakat kita sendiri termasuk untuk beberapa hal digiring kedalam agama bahkan etnis. Beberapa rekan saya yang masih aktif dalam kemahasiswaan berada di lokasi dan memang ada beberapa provok yang mencoba untuk membuat situasi menjadi lebih memanas apalagi mencoba menggiring untuk melakukan penjarahan terutama untuk saudara kita yang etnisnya tionghoa yang mana justru ketika hal ini dilakukan bisa saja membuat dampak yang lebih besar karena memang di situasi yang chaos seperti sekarang semakin panas suasananya maka semakin mudah sekali untuk memancing pergerakan dan jangan sampai hal ini terjadi.

Musuh kita masih tetap sama dimana DPR agar mendengarkan aspirasi kita sebenarnya dan jangan sampai tujuan baik kita justru dijadikan alasan hanya karena kesalahan kita memulai kerusuhan karena ini bisa menjadi alasan kuat untuk bisa menganggap langkah yang diperjuangkan itu dianggap buruk dan mengancam.
Saat ini demo masih berlanjut tetapi beberapa media sosial mulai dibatasi seperti unggahan dari meta (fb dan instagram) yang mana ada beberapa masalah termasuk kedalam pelanggaran bahkan melihat situasi pagi ini live tiktok yang dalam beberapa hari ini menadi senjata utama kita masyarakat untuk memberikan update dibatasi dengan tidak bisa untuk live tiktok hari ini.

[bitLeap]

Aksi yang berjalan sudah tidak kondusif, ini bukan lagi aksi, tetapi penjarahan dan masuk pada ranah kejahatan, mungkin puncaknya akan terjadi pada hari besok tanggal 1 september. Sangat disayangkan bahwa aksi ini diwarnai oleh oleh banyak oknum yang tidak bertanggungjawab yang dengan sengaja membuat situasi tidak terkendali hingga bentrok antara polisi dan masa sudah tidak bisa terhindarkan lagi. Saya harap bahwa masyarakat dan aliansi mahasiswa yang turun kejalan tetap baik-baik saja, dan dapat pualng dengan keadaan selamat, cukup saudara kita affan kurniawan yang menjadi korban, jangan sampai korban terus bertambah lagi. Karena jika situasi tak kunjung kondusif, tinggal hanya menunggu komando dan tentara akan ikut serta untuk mengamankan situasi ini, dan ini adalah hal yang paling dikhatirkan karena moncong senjata tidak bisa diajak diskusi.

Bener gan, Ane perhatiin ini Demo makin merambah kemana mana nyasarnya. Kalau sudah masuk rumah rumah perorangan terus dijarah apa bedanya dengan mereka yang maling duit rakyat. Bahkan gerobak warga tukang dagang kecil juga diancurin, fasilitas umum dibakar dan masih banyak lagi. Wah ini udah kelewatan sih menurut ane. Demo yang tadinya bertujuan untuk menyampaikan aspirasi rakyat justru kesannya membuktikan ditunggangi sekelompok anarkis yang memang sejak awal hanya ingin memanfaatkan situasi untuk mencuri secara terang terangan.

Tindakan penjarahan sudah tidak bisa dibenarkan lagi kalau begini, dan menurut banyak saksi penjarahan ini terorganisir seperti sudah ada yang mengarahkan sejak awal.

[Renampun]

Ini semua dimulai dari para wakil rakyat yg terlalu mementingkan diri mereka sendiri dibandingkan dengan kehidupan masyarakat sekarang ini yg sedang susah. Jika saja para wakil rakyat ini lebih mementingkan kepentingan masyarakat, dibandingkan dengan kepentingan individu dan partai mereka, maka insiden ini tidak akan pernah terjadi. Namun sayangnya para wakil rakyat ini terkesan tidak acuh dengan situasi masyarakat yg sekarang sedang stress dirundung berbagai masalah, seperti harga kebutuhan pokok yang terus naik, sulitnya mendapatkan lapangan pekerjaan yang layak, hingga layanan publik yang belum optimal. Dan hal tersebut memantik amarah masyarakat dan itu berujung sampai kepada demonstrasi dan bahkan penjarahan rumah anggota DPR yg terindikasi arogan dan apatis.

Semoga kiranya dengan adanya insiden ini, para pejabat kita bisa semakin berbenah dan sadar diri bahwa kekuasaan tertinggi itu tetap berada di tangan rakyat, jika rakyat menghendakinya, maka mereka semua itu bisa turun dari kursi kekuasaannya.

[red4slash]

Semoga Konoha akan kembali damai dan stabil.

Hari ini kondisi stabil dan terlihat sangat damai diluaran meskipun kita tahu bahwa kondisi ini sedikit dipaksakan agar kita tidak tahu apa yang terjadi di lokasi demo. Pemberitaan sedikit berkurang, media sosial kembali tenang hanya karena itu ada desakan dari pemerintah yang memang tidak mencoba menyebarkan situasi demo dan media sosial beberapa diantaranya ditutup untuk beberapa fitur seperti ketika mencoba terlalu keras dalam kritik atau menampilkan reels atau video tentang demo dianggap sebagai pelanggaran bahkan beberapa aplikasi untuk live nya ditutup karena sebelumnya untuk platform aplikasi yang memiliki akses live selalu dipergunakan untuk membuat update situasi.

Hari ini di daerah saya mulai kembali turun ke jalan dan tujuannya tetap sama seperti biasanya karena sebelumnya ada sedikit ketegangan yang membuat demo dibubarkan dan hari ini di tempat saya kembali melakukan hal tersebut tetapi tidak tahu apa yang akan terjadi nantinya karena memang selalu saja ada beberapa provokator (tidak bisa dipungkiri) mereka memang selalu nyaru diantara banyaknya pendemo yang membuat situasi menjadi sedikit sulit dikendalikan.

Disisi lain sekarang pemerintah mulai mencoba untuk cuci tangan dengan beberapa hal termasuk beberapa pengeluaran keputusan dadakan dan tentu pencitraan untuk membuat mereka terlihat seperti pahlawan.