Ya seperti yang saya sampaikan sebelumnya bahwa memang banyak mencoba untuk memanfaatkan situasi ini, untuk melakukan penjarahan, kita menyebutnya sebagai oknum, tetapi yang melakukan penjarahan bukan satu atau dua orang, melainkan satu kelompok besar yang terus menyasasr dari rumah ke rumah. Rumah Ketua DPR-RI Puan Maharani juga sempat menjadi target selanjutnya untuk dijarah, namun karena memang mengawalan dan penjagaan yang cukup ketat, mereka pun gagal untuk bisa menjarah rumah dari ketua DPR-RI. Dan bahkan jika bergeser ke Jawa Timur, rumah dari wagub jatim, Emil Dardak juga tidak lepas dari amukan masa, dimana rumahnya dijarah dan dibakar.
Mau kita sebut oknum, tapi yang negjarahnya banyakan dan begitu pula dengan para anggota dewan, mau disebut oknum, tetapi yang korupsinya sekantor. Sudahlah, antara masayrakat dan pemerintah juga anggota dewan tidak ada bedanya, dan yang bersuara lantang saat ini untuk menyuarakan keadilan, hanyalah bibit-bibit koruptor di masa mendatang.
Kalau di target seperti itu sudah jelas gan bahwa ada oknum yang menajdi provokator demi kepentingan salah satu pihak atau kelompok tertentu dengan mengatasnamakan rakyat, saya pribadi cukup miris ketika aksi ini melibatkan pengrusakan tempat-tempat umum bahkan sampai menjarah rumah-rumah anggota DPR.
Sejujurnya saya tidak cukup setuju jika DPR di bubarkan karena negara masih membutuhkannya tapi jika di rombak ulang para anggotanya sampai ke akar-akar atau di kurangi kursi anggotanya mungkin jauh lebih baik. Dan yang terpenting bagi saya adalah UUD perampasan aset dan hukuman mati bagi para koruptor segera di sahkan. Ini inti pentingnya.
Sebenarnya kalau sampek ngerusak fasilitas umum itu sih katanya bukan para pendemo melainkan oknum oknum berbayar yang sengaja melakukan itu untuk menyalahkan pendemo seolah olah mereka berbuat anarkis kalo di pikir juga buat apa pendemo merusak fasilitas umum sedangkan mereka aja butuhin itu karna kebanyakan pendemonya kalangan menengah kebawah jadi cukup masuk akal kalau itu sebenarnya cuma provokator supaya pendemo di salahkan oleh kebanyakan orang yang tidak ikut aksi.
Kalau untuk menjarah rumah DPR sih saya cukup seneng ya liat itu biar anggota DPR lainnya takut buat aneh aneh tapi kalau sampe menjarah pasar atau toko toko itu bener bener kebangetan mereka ga salah apa apa tapi kena imbasnya dan banyak juga pedagang yang ngalami kerugian saat aksi demo itu.
Tapi untungnya sekarang udah selesai dan DPR sudah mulai mendengarkan suara rakyat dan mengubah beberapa kebijakan yang tidak hanya mikirin anggota DPR saja karna lihat kondisi ekonomi saat ini aja bener bener susah.
Ya itulah yang menjadi banyak pertimbangan oleh banyak anggota DPR padahal kalau memang memang ga makan uang rakyat seharusnya berani ngesahin UU perampasan aset para koruptor dan hukum mati koruptor masa iya perlu demo lagi supaya suara rakyat di denger
