menkeu purbaya minta izin ke presiden supaya mbg di uangkan saja ke siswa

[Liboy95]

Nah kali ini saya sangat setuju dengan pak menkeu,karena dengan idenya itu bahwa mbg di jadikan uang saja bagi siswa,dengan alasan biar tidak ada makanan yang basi.
dan kalo kita buat rincian anggaran mbg 15rb/siswa [15.000 x 5 hari =75.000 x 4 mimggu =300rb].dengan nominal segitu dalam satu bulan,kan lebih baik di uangkan saja ke siswanya, dan siswa pun bisa kasih uang itu untuk orang tua masing-masing,karena orang tua lebih tau kesukaan anak-anak mereka.dan juga kalau ada sisa uangnya bisa di tabung.
kalo memang mbg di uangkan itu kemungkin besar bebas dari korupsi bagi si pengelola.

kalau ide dari pak menkeu di iyakan sama pak presiden prabowo,gimana pendapat agan-agan...

[Bitinity]

Pertama2 yuk dicek lagi apakah benar ada pernyataan resmi dari pak Purbaya soal usulan tersebut? Saya kemaren2 juga liat berseliweran video2 pendek soal ini tapi setelah saya searching2, yang saya dapat adalah bahwa ini HOAKS. Beberapa sumber yang mungkin bisa dijadikan referensi:
CNNIndonesia: Viral Menkeu Purbaya Usul MBG Diganti Uang, Kemenkeu: Hoaks!
RRI: Hoaks: Menkeu Purbaya Usul MBG Diuangkan
Turnbackhoax: (SALAH) Menkeu Purbaya Usul MBG Diuangkan

Seandainya ini bukan hoax, saya pribadi ada setuju ada tidaknya jika memang diusulkan MBG diuangkan saja. Setuju asalkan benar2 bisa dipantau kegunaannya dan dijamin benar2 tepat sasaran, tidak setuju ya karena besar potensi bahwa jika diberikan uang maka tidak digunakan sebagaimana mestinya.

[Liboy95]

Seandainya ini bukan hoax, saya pribadi ada setuju ada tidaknya jika memang diusulkan MBG diuangkan saja. Setuju asalkan benar2 bisa dipantau kegunaannya dan dijamin benar2 tepat sasaran, tidak setuju ya karena besar potensi bahwa jika diberikan uang maka tidak digunakan sebagaimana mestinya.

jika memang ini terjadi, kalo ane sendiri sih lebih ke setujunya , karena kalo di uangkan itu kegunaannya itunlebih jelas.dan juga seperti yang saya kata kan di atas,orang tua lebih tau kesukaan anak nya,dan jikalau uang nya ada sisa itu juga bisa di simpan untuk kebutuhan anak nya juga.
dan seperti yang kita lihat sekarang,pembagian ,mbg selama masa libur sekolah menu nya sangat tidak sesuai..

[ndutndut]

Seandainya ini bukan hoax, saya pribadi ada setuju ada tidaknya jika memang diusulkan MBG diuangkan saja. Setuju asalkan benar2 bisa dipantau kegunaannya dan dijamin benar2 tepat sasaran, tidak setuju ya karena besar potensi bahwa jika diberikan uang maka tidak digunakan sebagaimana mestinya.

jika memang ini terjadi, kalo ane sendiri sih lebih ke setujunya , karena kalo di uangkan itu kegunaannya itunlebih jelas.dan juga seperti yang saya kata kan di atas,orang tua lebih tau kesukaan anak nya,dan jikalau uang nya ada sisa itu juga bisa di simpan untuk kebutuhan anak nya juga.
dan seperti yang kita lihat sekarang,pembagian ,mbg selama masa libur sekolah menu nya sangat tidak sesuai..

Misalnya ini bukan hoax, saya tidak setuju jika di uangkan karena takutnya banyak orang tua yang salah menggunakan uang itu buat kebutuhan lain bukan kebutuhan anak. Lihat saja contoh jika pemerintah memberikan bantuan tunai pasti tidak akan efektif seperti BLT, PKH dan lain-lain. Kalau misalnya program mbg di uangkan nanti malah dipakek nutup cicilan atau paling buruk di salah gunakan untuk main judi online oleh orang tua kurang bertanggung jawab.

Tapi kalaupun tidak di uangkan program ini juga tidak akan berjalan efektif karena program ini terlalu ambisi tanpa perencaan yang matang sama halnya program IKN, lihat saja sekarang bahkan di hari libur mbg tetap berjalan. Logika dimana coba, saya bingung dengan kebijakan pemerintah.

Jadi kalau menurut saya sudah paling bener program ini di stop. Gantikan program mbg dengan program yang lebih efektif seperti menggratiskan sekolah sampai tingkat perguruan tinggi, meningkatkan kualitas pendidikan, meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan diseluruh Indonesia.  Lalu meningkatkan kualitas dan gaji guru, itu akan lebih baik untuk menciptakan Indonesia emas karena salah satu faktor dari kemiskinan kurang nya pendidikan.

[Nahl]

Misalnya ini bukan hoax, saya tidak setuju jika di uangkan karena takutnya banyak orang tua yang salah menggunakan uang itu buat kebutuhan lain bukan kebutuhan anak. Lihat saja contoh jika pemerintah memberikan bantuan tunai pasti tidak akan efektif seperti BLT, PKH dan lain-lain. Kalau misalnya program mbg di uangkan nanti malah dipakek nutup cicilan atau paling buruk di salah gunakan untuk main judi online oleh orang tua kurang bertanggung jawab.

Tapi kalaupun tidak di uangkan program ini juga tidak akan berjalan efektif karena program ini terlalu ambisi tanpa perencaan yang matang sama halnya program IKN, lihat saja sekarang bahkan di hari libur mbg tetap berjalan. Logika dimana coba, saya bingung dengan kebijakan pemerintah.

Jadi kalau menurut saya sudah paling bener program ini di stop. Gantikan program mbg dengan program yang lebih efektif seperti menggratiskan sekolah sampai tingkat perguruan tinggi, meningkatkan kualitas pendidikan, meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan diseluruh Indonesia.  Lalu meningkatkan kualitas dan gaji guru, itu akan lebih baik untuk menciptakan Indonesia emas karena salah satu faktor dari kemiskinan kurang nya pendidikan.

Kalau uang bantuan dari pemerintah digunakan untuk hal hal yang tidak perlu kelihatannya itu sudah umum terjadi dan saya kasih contoh ditempat saya sendiri bahwa banyak orang yang terhitung mampu tetapi mendapatkan bantuan seperti PKH secara rutin dan orang orang ini sebenernya andaikan tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah pun bisa mendapatkan hidup yang layak dan rata rata mereka mempunyai kendaraan bermotor yang cukup mewah dan untuk hal hal seperti ini banyak sekali yang salah sasaran yang dalam artian mereka yang bener bener tidak mampu malahan tidak pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah

Kalau saya pribadi mempunyai pendapat yang berbeda dibandingan agan bahwa mending program MBG ini dilanjutkan saja karena dibalik semua pro kontra yang terjadi untuk program ini tetapi faktanya banyak orang yang terbantu contohnya dari lowongan pekerjaan cuci ompreng atau jadi koki di dapur MBG dan belum lagi para guru yang juga bisa kebagian jatah MBG setiap harinya yang bagi guru honorer yang bergaji kecil sangat terbantu karena mereka bisa menghemat biaya sehari hari bahkan saya sendiri menjadi saksi bahwa sejak sekolah mereka kebagian jatah MBG guru guru tersebut bisa makan dengan lauk yang lebih layak

[red4slash]

Berita ini pertama saya lihat di media sosial tetapi setelah sekian lama pemberitaan ini semakin berkembang lebih luas dan saat ini sudah dikonfirmasi bahwa pemberitaan ini adalah hoax dan beberapa bagian terkait juga sudah berbicara tentang hal ini.
Yang saya temukan mengenai terkait mbg dari Menkeu adalah beliau mengusulkan bahwa dana MBG yang tidak terserap optimal hingga oktober maka mungkin hal itu bisa dialihkan kepada program lain yang lebih siap bukan bermaksud menguangkan dana MBG secara keseluruhan.

Pak Purbaya ini memang sekarang sepertinya digandrungi banyak orang sehingga apapun yang berhubungan dengan dirinya yang dilempar ke media maka akan selalu viral tetapi disatu sisi kondisi ini menjadi riskan karena akan selalu saja ada banyak sekali miss informasi bahkan pemberitaan hoax seperti ini yang mengatas namakan beliau hanya untuk kepentingan tertentu.

[macson]

Berita ini hoax. Menkeu tidak pernah mengatakan hal seperti itu. MBG tetap diproses seperti biasa, hanya saja prosesnya sekarang ini berbeda karena siswa yg sedang libur sekolah.

Tapi harusnya ide MBG diuangkan ini bisa menjadi pilihan bagi para siswa karena sistem MBG yg ada sekarang ini itu cukup boros anggaran dan banyak siswa yg tidak mengambil jatah makan mereka yg dimana itu cukup disayangkan.

Kalau diuangkan kan orang tua siswa bisa menggunakan uang tersebut untuk masak makanan sendiri untuk anak mereka atau menggunakannya untuk kebutuhan yg lain- seperti bansos tapi versi MBG.