Bitcoin Forum

Halo agan dan aganwati sekalian.
Pada kesempatan kali ini ane mau sharing pendapat atau pandangan ane tentang cryptocurrency, mungkin sedikit edukasi bagi yang baru mengenal crpytocurrency. :)
Menurut ane cryptocurrency itu bagus, karena menggabungkan 2 konsep yang sangat berlawanan, yaitu anonimity dan transparency.
Mungkin ada beberapa dari agan dan aganwati yang belum paham tentang anonimity dan transparency, disini ane akan menjelaskan tentang 2 hal tersebut tetapi jauh dari penjelasan teknis melainkan ane akan menjelaskan arti dari kata tersebut dan kenapa sih ane bilang kedua hal tersebut sangat berlawanan tapi bisa jadi harmonis ketika digabungkan dan berhasil memecahkan masalah double-spending.
Terlebih lagi, tidak ada single-point-of-failure dalam rancangan sistemnya karena sifat dasarnya adalah decentralization.

Anonimity
Menurut ane, anonimity dalam artian yang sangat sederhana adalah ketidak jelasan identitas, atau bahkan tanpa identitas sama sekali.
Pada umumnya, aktivitas pengiriman uang melalui medium/perangkat elektronik seperti pada bank konvensional membutuhkan 2 orang atau lebih yang mempunyai identitas(rekening) yang di kelola oleh penyedia jasa pengiriman uang.

"Lalu dimana hal ini diterapkan dalam cryptocurrency?"
Hal ini diterapkan pada alamat dompet cryptocurrency yang agan dan aganwati miliki.
Untuk membuktikannya, silahkan anda lihat, apakah identitas(nama, telpon, alamat, dsb.) anda tercantum pada dompet cryptocurrency anda?
Jika tidak, selamat anda telah membuktikan bahwa identitas anda tidak tersebar, dalam kata lain anda tidak memberikan identitas anda tetapi anda tetap bisa melakukan aktivitas kirim/terima uang.

Transparency
Menurut ane, transparency dalam artian yang sangat sederhana adalah keterbukaan akses terhadap suatu data atau informasi.
Pada umumnya, informasi keuangan yang dikelola oleh sebuah lembaga sangatlah tertutup dari akses publik, kita tidak bisa melihat transaksi pengiriman uang, jumlah uang, dll. yang dimiliki oleh seseorang.

"Lalu dimana hal ini diterapkan dalam cryptocurrency?"
Hal ini diterapkan pada teknologi yang disebut blockchain, di dalam blockchain terdapat informasi mengenai transaksi perpindahan uang, jumlah uang pada sebuah alamat dompet cryptocurrency, dsb. dan dapat di akses oleh mining software atau situs blockexplorer yang dimiliki masing-masing cryptocurrency.
Untuk membuktikannya, silahkan anda buka link dibawah ini pada halaman yang baru :
http://www.presstab.pw/phpexplorer/IFLT/address.php?address=i7SQdjAm7D4vSmPGUs5nmsaL6e5p17AVS6
Link di atas adalah contoh alamat cryptocurrency yang ane miliki, disitu terlihat sangat jelas aktivitas perpindahan uang yang ane lakukan, jumlah uang ane saat ini, dsb.
Sampai titik ini, selamat, anda dapat membuktikan bahwa cryptocurrency itu adalah sistem keuangan yang sangat bisa dipercaya, karena seseorang bisa melakukan konfirmasi terhadap aktivitas keuangan orang lain.

Double-Spending, Single-Point-of-Failure, Decentralization
Disini ane akan coba menjelaskan secara sangat sederhana, mungkin mendasar sekali dan jauh dari pemahaman para ahli.

Apakah agan atau aganwati yakin bahwa uang kertas rupiah yang ada di dompet anda itu asli?
Mungkin anda yakin karena anda bisa membuktikannya melalui iklan yang pernah kita lihat di televisi, yaitu "dilihat diraba diterawang".

Menurut ane, agan dan aganwati nggak sepenuhnya benar akan hal tersebut.
"Kenapa?"
Karena sebenernya yang membuktikan uang itu asli dan terdaftar secara legal pada Bank Indonesia adalah nomor seri yang sering kita abaikan di bagian belakang uang kita.

Dan... disinilah cryptocurrency benar-benar berdampak pada isu penggandaan uang, karena secara pemahaman sederhana tidak-ada-uang yang dapat di gandakan pada transaksi cryptocurrency, karena sifatnya konfirmasi secara bersama-sama dan jika ada 1 atau lebih pihak yang melakukan konfirmasi menyatakan bahwa uang yang berada dalam siklus transaksi tidak valid, maka keseluruhan transaksi tersebut akan menjadi tidak valid.

Jadi, secara pemahaman awam(ane) seperti berikut :
Double-Spending adalah uang yang digandakan dan berhasil digunakan untuk melakukan sebuah transaksi.
Single-Point-of-Failure adalah titik kegagalan(gagal dalam hal konfirmasi), dimana dalam kasus dunia nyata, hampir semua orang gagal dikarenakan untuk memeriksa apakah sebuah uang itu asli atau palsu kita harus membawanya ke suatu bank dan menunggu konfirmasi. (ane cukup yakin, tidak ada orang yang mau jalan ke bank hanya untuk mengetahui apakah nomor seri yang dimiliki uangnya benar keasliannya)
Decentralization adalah tersebar(menurut ane dapat diakses dari manapun, karena sebenarnya blockchain itu tersentralisasi pada beberapa titik, walaupun verifikasinya bisa dari manapun), hal ini memungkinkan setiap orang bisa di/melakukan verifikasi akan keaslian uang yang di transaksikan/miliki oleh orang lain.

Nah, disini 99% opini atau sudut pandang ane gan...

Cryptocurrency(mata uang crypto) tidak akan pernah menjadi currency(mata uang)
ane nggak 100% loh sama judul sesi ini, itu cuma biar eye-catching aja hehe
Kenapa ane bilang begitu, volatility(gejolak, perubahan) nilai pada sebuah cryptocurrency itu udah diluar batas toleransi gan.
Jujur aja, saat ini mungkin nilai sebuah cryptocurrency bisa buat beli motor, tapi beberapa menit kemudian bisa aja nggak cukup bahkan untuk sekedar beli kopi, dan sebaliknya.
Hal ini menurut ane disebabkan karena kita sendiri gan, istilah yang mungkin udah nggak asing yaitu buy-low-sell-high itu sendiri yang menyebabkan kehancuran reputasi cryptocurrency, dan perlahan-lahan tujuan mata uang sebenarnya hilang dan menjadi pasar saham, IPO berubah menjadi ICO, dll.
Dan dari yang ane perhatikan jika kita beli cryptocurrency, kebanyakan menyebutnya "investasi", nah... disini nih yang bener-bener jelas, bahwa cryptocurrency itu dijadikan ajang permainan harga bukan sebagai alat tukar yang di akui dan tetap nilainya.

"Agan TS coba cek deh... udah ada loh yang beli villa pake BTC di bali, itu kan tandanya cryptocurrency udah diakui."
Nah, sekarang gini, ane punya 0.0025 BTC, kira-kira ada nggak yang mau jual motornya seharga 0.0025 BTC, kalo ada ya ayo langsung transaksi.
Kalo nggak ada dan penawaran ane dianggap terlalu murah, berarti kan ada faktor lain yang dijadikan tolak ukur, dalam hal ini ane cukup yakin bahwa faktor tersebut adalah nilai tukar cryptocurrency terhadap rupiah, mungkin jika nilai BTC sudah mencapai 5 milliar rupiah dan seseorang mau menjual motor dengan harga 12,5 juta rupiah, baru akan ada orang yang setuju sama penawaran 0.0025 BTC ane untuk sebuah motor. ;D

Cryptocurrency dapat menjadi currency
Hanya ada 1 cara gan untuk membuat hal ini jadi kenyataan.
Yaitu, kedua belah pihak harus setuju bahwa cryptocurrency mempunyai nilai bagi mereka masing.
"Tapi gimana caranya meyakinkan suatu pihak bahwa cryptocurrency yang dipertukarkan mempunyai nilai?"
Harus ada lembaga yang menjamin gan, kita yakin bertukar dengan rupiah karena dijamin oleh Bank Indonesia bahwa itu mempunyai nilai tukar gan.
Sementara satu-satunya jaminan bahwa cryptocurrency saat ini mempunyai nilai tukar adalah semata-mata karena ada orang yang mau beli dengan mata uang yang disahkan dan legal di negaranya masing-masing.
"Kalo dijamin sama 1 lembaga jadi sentralisasi dong?"
Yap... dan mau nggak mau gan...
Karena nggak ada cara lain selain itu, kita nggak akan bisa lepas dari hal semacam itu.

Ane cukup yakin bahwa sebenarnya tujuan Satoshi Nakamoto menciptakan Bitcoin memang bukan untuk jadi mata uang baru, tetapi jadi sebuah payment-system baru, karena judulnya sendiri itu saja sudah jelas yaitu "Bitcoin: A Peer-to-Peer Electronic Cash System" bukan "Bitcoin: A Peer-to-Peer Crypto Currency".
Ane juga cukup yakin sebenarnya ini adalah perbaikan dari system e-money, dimana sistem e-money umum yang kita kenal menggunakan server dalam penanganan transaksinya artinya terpusat(tersentralisasi) dan ketika server itu gagal, maka keseluruhan sistem e-money lumpuh.

Menurut ane, sebenarnya cryptocurrency(digitalcurrency) itu bukan hal yang baru, dan telah diterapkan oleh perbankan dengan nama e-money, hanya saja cryptocurrency jauh lebih aman, nggak ribet, dan rancangan sistemnya hampir mendekati sempurna(mungkin ada beberapa yang main di Novaexchange atau Coinsmarkets dan untuk pertama kalinya double-spending attack berhasil dilakukan, walaupun hanya pada coin ecek-ecek, berarti nggak menutup kemungkinan dapat terjadi ke coin yang lain).
Makasih agan dan aganwati yang sudah membaca topic buatan newbie yang baru berumur 1 bulan ini. ;D
Semoga yang belum paham jadi paham... Yang udah paham dan melihat kesalahan newbie atau sudut pandang newbie salah, mau mengoreksi. :)

artikel yang sangat bermanfaat bagi kita semua walaupun para senior mungkin sudah duluan tahu yang namun itu bisa menjadi pelajaran baru bagi para pemula dan saya yakin pelajaran ini sangatlah berharga bagi mereka gan, terima kasih sudah mahu berbagi.

Halo agan dan aganwati sekalian.
Pada kesempatan kali ini ane mau sharing pendapat atau pandangan ane tentang cryptocurrency, mungkin sedikit edukasi bagi yang baru mengenal crpytocurrency. :)
Menurut ane cryptocurrency itu bagus, karena menggabungkan 2 konsep yang sangat berlawanan, yaitu anonimity dan transparency.
Mungkin ada beberapa dari agan dan aganwati yang belum paham tentang anonimity dan transparency, disini ane akan menjelaskan tentang 2 hal tersebut tetapi jauh dari penjelasan teknis melainkan ane akan menjelaskan arti dari kata tersebut dan kenapa sih ane bilang kedua hal tersebut sangat berlawanan tapi bisa jadi harmonis ketika digabungkan dan berhasil memecahkan masalah double-spending.
Terlebih lagi, tidak ada single-point-of-failure dalam rancangan sistemnya karena sifat dasarnya adalah decentralization.

Anonimity
Menurut ane, anonimity dalam artian yang sangat sederhana adalah ketidak jelasan identitas, atau bahkan tanpa identitas sama sekali.
Pada umumnya, aktivitas pengiriman uang melalui medium/perangkat elektronik seperti pada bank konvensional membutuhkan 2 orang atau lebih yang mempunyai identitas(rekening) yang di kelola oleh penyedia jasa pengiriman uang.

"Lalu dimana hal ini diterapkan dalam cryptocurrency?"
Hal ini diterapkan pada alamat dompet cryptocurrency yang agan dan aganwati miliki.
Untuk membuktikannya, silahkan anda lihat, apakah identitas(nama, telpon, alamat, dsb.) anda tercantum pada dompet cryptocurrency anda?
Jika tidak, selamat anda telah membuktikan bahwa identitas anda tidak tersebar, dalam kata lain anda tidak memberikan identitas anda tetapi anda tetap bisa melakukan aktivitas kirim/terima uang.

Transparency
Menurut ane, transparency dalam artian yang sangat sederhana adalah keterbukaan akses terhadap suatu data atau informasi.
Pada umumnya, informasi keuangan yang dikelola oleh sebuah lembaga sangatlah tertutup dari akses publik, kita tidak bisa melihat transaksi pengiriman uang, jumlah uang, dll. yang dimiliki oleh seseorang.

"Lalu dimana hal ini diterapkan dalam cryptocurrency?"
Hal ini diterapkan pada teknologi yang disebut blockchain, di dalam blockchain terdapat informasi mengenai transaksi perpindahan uang, jumlah uang pada sebuah alamat dompet cryptocurrency, dsb. dan dapat di akses oleh mining software atau situs blockexplorer yang dimiliki masing-masing cryptocurrency.
Untuk membuktikannya, silahkan anda buka link dibawah ini pada halaman yang baru :
http://www.presstab.pw/phpexplorer/IFLT/address.php?address=i7SQdjAm7D4vSmPGUs5nmsaL6e5p17AVS6
Link di atas adalah contoh alamat cryptocurrency yang ane miliki, disitu terlihat sangat jelas aktivitas perpindahan uang yang ane lakukan, jumlah uang ane saat ini, dsb.
Sampai titik ini, selamat, anda dapat membuktikan bahwa cryptocurrency itu adalah sistem keuangan yang sangat bisa dipercaya, karena seseorang bisa melakukan konfirmasi terhadap aktivitas keuangan orang lain.

Double-Spending, Single-Point-of-Failure, Decentralization
Disini ane akan coba menjelaskan secara sangat sederhana, mungkin mendasar sekali dan jauh dari pemahaman para ahli.

Apakah agan atau aganwati yakin bahwa uang kertas rupiah yang ada di dompet anda itu asli?
Mungkin anda yakin karena anda bisa membuktikannya melalui iklan yang pernah kita lihat di televisi, yaitu "dilihat diraba diterawang".

Menurut ane, agan dan aganwati nggak sepenuhnya benar akan hal tersebut.
"Kenapa?"
Karena sebenernya yang membuktikan uang itu asli dan terdaftar secara legal pada Bank Indonesia adalah nomor seri yang sering kita abaikan di bagian belakang uang kita.

Dan... disinilah cryptocurrency benar-benar berdampak pada isu penggandaan uang, karena secara pemahaman sederhana tidak-ada-uang yang dapat di gandakan pada transaksi cryptocurrency, karena sifatnya konfirmasi secara bersama-sama dan jika ada 1 atau lebih pihak yang melakukan konfirmasi menyatakan bahwa uang yang berada dalam siklus transaksi tidak valid, maka keseluruhan transaksi tersebut akan menjadi tidak valid.

Jadi, secara pemahaman awam(ane) seperti berikut :
Double-Spending adalah uang yang digandakan dan berhasil digunakan untuk melakukan sebuah transaksi.
Single-Point-of-Failure adalah titik kegagalan(gagal dalam hal konfirmasi), dimana dalam kasus dunia nyata, hampir semua orang gagal dikarenakan untuk memeriksa apakah sebuah uang itu asli atau palsu kita harus membawanya ke suatu bank dan menunggu konfirmasi. (ane cukup yakin, tidak ada orang yang mau jalan ke bank hanya untuk mengetahui apakah nomor seri yang dimiliki uangnya benar keasliannya)
Decentralization adalah tersebar(menurut ane dapat diakses dari manapun, karena sebenarnya blockchain itu tersentralisasi pada beberapa titik, walaupun verifikasinya bisa dari manapun), hal ini memungkinkan setiap orang bisa di/melakukan verifikasi akan keaslian uang yang di transaksikan/miliki oleh orang lain.

Nah, disini 99% opini atau sudut pandang ane gan...

Cryptocurrency(mata uang crypto) tidak akan pernah menjadi currency(mata uang)
ane nggak 100% loh sama judul sesi ini, itu cuma biar eye-catching aja hehe
Kenapa ane bilang begitu, volatility(gejolak, perubahan) nilai pada sebuah cryptocurrency itu udah diluar batas toleransi gan.
Jujur aja, saat ini mungkin nilai sebuah cryptocurrency bisa buat beli motor, tapi beberapa menit kemudian bisa aja nggak cukup bahkan untuk sekedar beli kopi, dan sebaliknya.
Hal ini menurut ane disebabkan karena kita sendiri gan, istilah yang mungkin udah nggak asing yaitu buy-low-sell-high itu sendiri yang menyebabkan kehancuran reputasi cryptocurrency, dan perlahan-lahan tujuan mata uang sebenarnya hilang dan menjadi pasar saham, IPO berubah menjadi ICO, dll.
Dan dari yang ane perhatikan jika kita beli cryptocurrency, kebanyakan menyebutnya "investasi", nah... disini nih yang bener-bener jelas, bahwa cryptocurrency itu dijadikan ajang permainan harga bukan sebagai alat tukar yang di akui dan tetap nilainya.

"Agan TS coba cek deh... udah ada loh yang beli villa pake BTC di bali, itu kan tandanya cryptocurrency udah diakui."
Nah, sekarang gini, ane punya 0.0025 BTC, kira-kira ada nggak yang mau jual motornya seharga 0.0025 BTC, kalo ada ya ayo langsung transaksi.
Kalo nggak ada dan penawaran ane dianggap terlalu murah, berarti kan ada faktor lain yang dijadikan tolak ukur, dalam hal ini ane cukup yakin bahwa faktor tersebut adalah nilai tukar cryptocurrency terhadap rupiah, mungkin jika nilai BTC sudah mencapai 5 milliar rupiah dan seseorang mau menjual motor dengan harga 12,5 juta rupiah, baru akan ada orang yang setuju sama penawaran 0.0025 BTC ane untuk sebuah motor. ;D

Cryptocurrency dapat menjadi currency
Hanya ada 1 cara gan untuk membuat hal ini jadi kenyataan.
Yaitu, kedua belah pihak harus setuju bahwa cryptocurrency mempunyai nilai bagi mereka masing.
"Tapi gimana caranya meyakinkan suatu pihak bahwa cryptocurrency yang dipertukarkan mempunyai nilai?"
Harus ada lembaga yang menjamin gan, kita yakin bertukar dengan rupiah karena dijamin oleh Bank Indonesia bahwa itu mempunyai nilai tukar gan.
Sementara satu-satunya jaminan bahwa cryptocurrency saat ini mempunyai nilai tukar adalah semata-mata karena ada orang yang mau beli dengan mata uang yang disahkan dan legal di negaranya masing-masing.
"Kalo dijamin sama 1 lembaga jadi sentralisasi dong?"
Yap... dan mau nggak mau gan...
Karena nggak ada cara lain selain itu, kita nggak akan bisa lepas dari hal semacam itu.

Ane cukup yakin bahwa sebenarnya tujuan Satoshi Nakamoto menciptakan Bitcoin memang bukan untuk jadi mata uang baru, tetapi jadi sebuah payment-system baru, karena judulnya sendiri itu saja sudah jelas yaitu "Bitcoin: A Peer-to-Peer Electronic Cash System" bukan "Bitcoin: A Peer-to-Peer Crypto Currency".
Ane juga cukup yakin sebenarnya ini adalah perbaikan dari system e-money, dimana sistem e-money umum yang kita kenal menggunakan server dalam penanganan transaksinya artinya terpusat(tersentralisasi) dan ketika server itu gagal, maka keseluruhan sistem e-money lumpuh.

Menurut ane, sebenarnya cryptocurrency(digitalcurrency) itu bukan hal yang baru, dan telah diterapkan oleh perbankan dengan nama e-money, hanya saja cryptocurrency jauh lebih aman, nggak ribet, dan rancangan sistemnya hampir mendekati sempurna(mungkin ada beberapa yang main di Novaexchange atau Coinsmarkets dan untuk pertama kalinya double-spending attack berhasil dilakukan, walaupun hanya pada coin ecek-ecek, berarti nggak menutup kemungkinan dapat terjadi ke coin yang lain).
Makasih agan dan aganwati yang sudah membaca topic buatan newbie yang baru berumur 1 bulan ini. ;D
Semoga yang belum paham jadi paham... Yang udah paham dan melihat kesalahan newbie atau sudut pandang newbie salah, mau mengoreksi. :)

bagus sekali topiknya. Sampai tulisan di buat.
saya tidak begitu memahami tentang cryptocurrency. Selama ini saya hanya ikut-ikutan saja.
terima kasih atas penjelasannya.

post dengan topik yang cukup bermutu dan bermanfaat. semoga topik ini banyak yg baca untuk membuka pikiran kita tentang apa itu cryptocurrency. saya kira saya sangat setuju dengan topik dan isi nya yang anda racik sedemikian rupa sehingga untuk orang yg tidak mengerti apa itu cryptocurrency dapat dengan mudah memahami dan mencerna.
aplaus untuk topik nya...

artikel yang sangat bermanfaat bagi kita semua walaupun para senior mungkin sudah duluan tahu yang namun itu bisa menjadi pelajaran baru bagi para pemula dan saya yakin pelajaran ini sangatlah berharga bagi mereka gan, terima kasih sudah mahu berbagi.

ini baru thread berkualitas .Ternyata begitu ya gan baru mengerti ane apa itu Crypto currency , yah tapi tetap saja hanya menjadi mata uang digital dan tidak mungkin menggantikan mata uang kertas , mohon ijin untuk bookmark

Mungkin untuk para senior sudah duluan tau tentang artikel ini, tapi untuk kita para user itu cukup berguna/bermamfaat, dan saya sangat berterima kasih untuk orang yang membuat topick ini yang telah berbagi ilmu untuk kita semua.

selamaini saya hanya mengetahui sebatas umumnya saja mengenai cryptocurrency, tetapi saya sangat berterima kasih dengan materi yang agan posting, paling tidak memberikan wawasan baru saya pribadi, betul gan kita saling mengisi sehingga kita lebih bisa mengembangkan pengetahuan kita

ane selama ini mengenal cryptocurrency dan dunia bitcoin hanya sebatas mengenal bagian yang mudah dimengerti nya saja,belum sampai jauh ke pokok-pokok yang berdasarkan tentang topic yang sekarang ane baca,setelah membaca dan mempelajari nya ane jadi semakin bertambah pengetahuanya tentang apa itu cryptocurrency,terimakasih atas edukasinya tentang cryptocurrency.

Akhirnya ada topik yang isinya pengetahuan...walau dari sudut pandang ente sendiri..kalo bisa jangan di quote dong agan2 capek juga yg pake hape harus scroll banyak2 :D

terimakasih gan atas tulisan tentang cryptocurrency sebagai newbie jadi sedikit mengerti tentang matauang digital

sangat bagus topickya gan, menambah informasi bagi saya yang newbie, kita yang masih baru disini memang membutuhkan banyak informasi tentang berita dan pengetahuan tentang  crypto.

Penjelasan yang bagus dan mudah dimengerti , tidak berbelit-belit . Btw saya setuju dengan pendapat agan  ;D

Penjelasan yang sangat rinci gan, terima kasih  atas informasinya yang sangat bermanfaat. Maaf ni ente masih newbie tapi pengetahuannya sudah seperti para master master yang sering diam di sini,  ada juga master yang bilang newbie cuma ngepost sampah. Padahal dia yang mengatakan itu biang sampah, ada tadi yang bilang newbie banyak ngepost sampah. Gak sadar x tu orang, enaknya diapain ya.

Crypto itu bagus kalo kita dalemin teknplogi nya. Tapi jangan harap ente dapet apa2. Klo cuman tujuan duit. Malah duit ente bisa habis di dunia beginian. Makanya kita harus pelajarin dulu dunia crypto itu apa sih s3benernya knapa bisa berharga

apabila membaca tulisan agan, kayanya akan menimbulkan perdebatan yang panjang gan karena kita bisa melihat dari berbagai sudut pandang khususnya mengenai bitcoin sebagai mata uang digital (digital currency). karena menurut saya memang benar dari sudut pandang yang agan tulis bahwa bitcoin pada awalnya dibuat untuk menjadi sistem pembayaran yang baru, namun juga seiring berjalannya waktu bitcoin telah dapat diterima sebagai alat tukar yang dapat diterima dan mungkin kedepan bisa seluruh dunia menerima bitcoin. Dari situ terdapat nilai (value) terhadap bitcoin itu sendiri karena dengan bitcoin kita bisa mendapatkan sesuatu yang dapat diterima dalam hal pembayaran untuk mendapatkan suatu barang/jasa (mungkin untuk di negara kita baru bisa beli pulsa dsb). jadi sederhananya bitcoin dapat juga disebut sebagai mata uang digital (digitalcurrency) karena memiliki nilai (value) yang dapat dijadikan sebagai alat tukar untuk mendapatkan barang/jasa.

Kalau bitcoin dilegalkan pemerintah arti nya pemerintah akan memberlakukan pajak kepada setiap pengguna nya !
Secara tidak langsung pemerintah mengontrol bitcoin yang pada akhir nya merusak paradigma bitcoin sebagai alat mata yang terdesentralisasi

Akhirnya ada topik yang isinya pengetahuan...walau dari sudut pandang ente sendiri..kalo bisa jangan di quote dong agan2 capek juga yg pake hape harus scroll banyak2 :D

Bagus bro topiknya sangat bermanfaat dan menambah pengetahuan saya. Apalagi yang buatnya masih newbie saya salut dengan orangnya pasti rajin membaca.

Wah hebat newbie udah bisa mengerti cryptocurrency seperti ini..
Nice info om..sangat2 bermanfaat..thanks

Overall tulusannya masuk akal.... kebanyakan sekarang cryptocurrency digunakam trading...
buy low sell high.....iya dan.bener,, harga nya naik turun dalam hitungan detik....

Bagus bro topiknya sangat bermanfaat dan menambah pengetahuan saya. Apalagi yang buatnya masih newbie saya salut dengan orangnya pasti rajin membaca. Iya saya juga tadi mau lihat komentar yang lain harus scroll banyak ke bawah mungkin mereka sudah terbisa bro kalau mau komentar pakai quote.

Iy gan ane pun salut sama dia, masih newbi sudah pande bikin artikel kayak gini,  artikelnya pun sangat bermanfaat dan mudah untuk di pahami. Lumayan untuk menambah ilmu dan pengetahuan. Thank ya gan

Iy gan ane pun salut sama dia, masih newbi sudah pande bikin artikel kayak gini,  artikelnya pun sangat bermanfaat dan mudah untuk di pahami. Lumayan untuk menambah ilmu dan pengetahuan. Thank ya gan

kecerdasan seseorang tidak bisa diukur dengan level akun,
namun yang level akun nya sudah tinggi jelas sudah pasti cerdas walaupun belum 100% gan.

saya senang anda membuat post seperti ini.. dengan penjelasan tentang crypto, walaupun saya tidak setuju dalam beberapa hal,. tapi hal ini bisa menjadi pengetahuan untuk mereka yang baru memulai pembelajaran tentang rypto dan bitcoin..

Bagus bro topiknya sangat bermanfaat dan menambah pengetahuan saya. Apalagi yang buatnya masih newbie saya salut dengan orangnya pasti rajin membaca. Iya saya juga tadi mau lihat komentar yang lain harus scroll banyak ke bawah mungkin mereka sudah terbisa bro kalau mau komentar pakai quote.

Crypto itu bagus kalo kita dalemin teknplogi nya. Tapi jangan harap ente dapet apa2. Klo cuman tujuan duit. Malah duit ente bisa habis di dunia beginian. Makanya kita harus pelajarin dulu dunia crypto itu apa sih s3benernya knapa bisa berharga

kecerdasan seseorang tidak bisa diukur dengan level akun,
namun yang level akun nya sudah tinggi jelas sudah pasti cerdas walaupun belum 100% gan.

Waduh gila itu di depan pada diquote semua, dibaca gk y kira2 ;D
ane sih setuju gan apa kata nte, bitcoin emang gk cocok jadi mata uang terutama karena volatilitasnya itu.
Klo menurut ane, sebenarnya kalau bitcoin itu, yg dibilang revolusioner adalah sistemnya (blockchain). Y pokoknya gitu lah agan tau sendiri kelebihan sistem blockchain.
Sedangkan bitcoin itu cuma sebuah produk. jadi misalnya bitcoin (produk) hancur, gk masalah karna kita udah punya mesinnya (blockchain), tinggal bikin produk baru adj (koin lain).
Dari awal bitcoin emang fungsinya cuma jadi alat transfer nilai, tapi karna terlanjur bisa diduitin dan semua orang suka duit, akhirnya fungsinya bisa sampe ke investasi ;D liat adj tuh koin2 baru, yg katanya cryptocurrency malah jadi barang dagangan ;D
sekedar uneg uneg pada dunia cryptocurrency ;D

kecerdasan seseorang tidak bisa diukur dengan level akun,
namun yang level akun nya sudah tinggi jelas sudah pasti cerdas walaupun belum 100% gan.

Kalau bitcoin dilegalkan pemerintah arti nya pemerintah akan memberlakukan pajak kepada setiap pengguna nya !
Secara tidak langsung pemerintah mengontrol bitcoin yang pada akhir nya merusak paradigma bitcoin sebagai alat mata yang terdesentralisasi

Akhirnya ada topik yang isinya pengetahuan...walau dari sudut pandang ente sendiri..kalo bisa jangan di quote dong agan2 capek juga yg pake hape harus scroll banyak2 :D

Menurut saya pribadi itu tidak ada masalah yang paling penting pemerintah Indonesia sudah mau melegalkan bitcoin kalo pajak memang harus di berlakukan kepada setiap yang penguna nya biarpun pemerintah secara tidak langsung mengontrol nya bitcoin.

betul bro apalagi kalau topikny panjang gini mending langsung replay aja, kadang saya juga agak kesal sih pembhasan panjang malah diqoute


saya tdak sependapat gan, pemerintah kita telah bnyak mendapatkan penghasilan di pajak tapi kok msih belum ada perubahan
mending bitcoin jadi kayak gini aja, walaupun tidak dilegalkan tapi minimal, tidak ada larangn jual beli mata uang digital

Kalau bitcoin dilegalkan pemerintah arti nya pemerintah akan memberlakukan pajak kepada setiap pengguna nya !
Secara tidak langsung pemerintah mengontrol bitcoin yang pada akhir nya merusak paradigma bitcoin sebagai alat mata yang terdesentralisasi

kecerdasan seseorang tidak bisa diukur dengan level akun,
namun yang level akun nya sudah tinggi jelas sudah pasti cerdas walaupun belum 100% gan.

Halo agan dan aganwati sekalian.
Pada kesempatan kali ini ane mau sharing pendapat atau pandangan ane tentang cryptocurrency, mungkin sedikit edukasi bagi yang baru mengenal crpytocurrency. :)
Menurut ane cryptocurrency itu bagus, karena menggabungkan 2 konsep yang sangat berlawanan, yaitu anonimity dan transparency.
Mungkin ada beberapa dari agan dan aganwati yang belum paham tentang anonimity dan transparency, disini ane akan menjelaskan tentang 2 hal tersebut tetapi jauh dari penjelasan teknis melainkan ane akan menjelaskan arti dari kata tersebut dan kenapa sih ane bilang kedua hal tersebut sangat berlawanan tapi bisa jadi harmonis ketika digabungkan dan berhasil memecahkan masalah double-spending.
Terlebih lagi, tidak ada single-point-of-failure dalam rancangan sistemnya karena sifat dasarnya adalah decentralization.

Anonimity
Menurut ane, anonimity dalam artian yang sangat sederhana adalah ketidak jelasan identitas, atau bahkan tanpa identitas sama sekali.
Pada umumnya, aktivitas pengiriman uang melalui medium/perangkat elektronik seperti pada bank konvensional membutuhkan 2 orang atau lebih yang mempunyai identitas(rekening) yang di kelola oleh penyedia jasa pengiriman uang.

"Lalu dimana hal ini diterapkan dalam cryptocurrency?"
Hal ini diterapkan pada alamat dompet cryptocurrency yang agan dan aganwati miliki.
Untuk membuktikannya, silahkan anda lihat, apakah identitas(nama, telpon, alamat, dsb.) anda tercantum pada dompet cryptocurrency anda?
Jika tidak, selamat anda telah membuktikan bahwa identitas anda tidak tersebar, dalam kata lain anda tidak memberikan identitas anda tetapi anda tetap bisa melakukan aktivitas kirim/terima uang.

Transparency
Menurut ane, transparency dalam artian yang sangat sederhana adalah keterbukaan akses terhadap suatu data atau informasi.
Pada umumnya, informasi keuangan yang dikelola oleh sebuah lembaga sangatlah tertutup dari akses publik, kita tidak bisa melihat transaksi pengiriman uang, jumlah uang, dll. yang dimiliki oleh seseorang.

"Lalu dimana hal ini diterapkan dalam cryptocurrency?"
Hal ini diterapkan pada teknologi yang disebut blockchain, di dalam blockchain terdapat informasi mengenai transaksi perpindahan uang, jumlah uang pada sebuah alamat dompet cryptocurrency, dsb. dan dapat di akses oleh mining software atau situs blockexplorer yang dimiliki masing-masing cryptocurrency.
Untuk membuktikannya, silahkan anda buka link dibawah ini pada halaman yang baru :
http://www.presstab.pw/phpexplorer/IFLT/address.php?address=i7SQdjAm7D4vSmPGUs5nmsaL6e5p17AVS6
Link di atas adalah contoh alamat cryptocurrency yang ane miliki, disitu terlihat sangat jelas aktivitas perpindahan uang yang ane lakukan, jumlah uang ane saat ini, dsb.
Sampai titik ini, selamat, anda dapat membuktikan bahwa cryptocurrency itu adalah sistem keuangan yang sangat bisa dipercaya, karena seseorang bisa melakukan konfirmasi terhadap aktivitas keuangan orang lain.

Double-Spending, Single-Point-of-Failure, Decentralization
Disini ane akan coba menjelaskan secara sangat sederhana, mungkin mendasar sekali dan jauh dari pemahaman para ahli.

Apakah agan atau aganwati yakin bahwa uang kertas rupiah yang ada di dompet anda itu asli?
Mungkin anda yakin karena anda bisa membuktikannya melalui iklan yang pernah kita lihat di televisi, yaitu "dilihat diraba diterawang".

Menurut ane, agan dan aganwati nggak sepenuhnya benar akan hal tersebut.
"Kenapa?"
Karena sebenernya yang membuktikan uang itu asli dan terdaftar secara legal pada Bank Indonesia adalah nomor seri yang sering kita abaikan di bagian belakang uang kita.

Dan... disinilah cryptocurrency benar-benar berdampak pada isu penggandaan uang, karena secara pemahaman sederhana tidak-ada-uang yang dapat di gandakan pada transaksi cryptocurrency, karena sifatnya konfirmasi secara bersama-sama dan jika ada 1 atau lebih pihak yang melakukan konfirmasi menyatakan bahwa uang yang berada dalam siklus transaksi tidak valid, maka keseluruhan transaksi tersebut akan menjadi tidak valid.

Jadi, secara pemahaman awam(ane) seperti berikut :
Double-Spending adalah uang yang digandakan dan berhasil digunakan untuk melakukan sebuah transaksi.
Single-Point-of-Failure adalah titik kegagalan(gagal dalam hal konfirmasi), dimana dalam kasus dunia nyata, hampir semua orang gagal dikarenakan untuk memeriksa apakah sebuah uang itu asli atau palsu kita harus membawanya ke suatu bank dan menunggu konfirmasi. (ane cukup yakin, tidak ada orang yang mau jalan ke bank hanya untuk mengetahui apakah nomor seri yang dimiliki uangnya benar keasliannya)
Decentralization adalah tersebar(menurut ane dapat diakses dari manapun, karena sebenarnya blockchain itu tersentralisasi pada beberapa titik, walaupun verifikasinya bisa dari manapun), hal ini memungkinkan setiap orang bisa di/melakukan verifikasi akan keaslian uang yang di transaksikan/miliki oleh orang lain.

Nah, disini 99% opini atau sudut pandang ane gan...

Cryptocurrency(mata uang crypto) tidak akan pernah menjadi currency(mata uang)
ane nggak 100% loh sama judul sesi ini, itu cuma biar eye-catching aja hehe
Kenapa ane bilang begitu, volatility(gejolak, perubahan) nilai pada sebuah cryptocurrency itu udah diluar batas toleransi gan.
Jujur aja, saat ini mungkin nilai sebuah cryptocurrency bisa buat beli motor, tapi beberapa menit kemudian bisa aja nggak cukup bahkan untuk sekedar beli kopi, dan sebaliknya.
Hal ini menurut ane disebabkan karena kita sendiri gan, istilah yang mungkin udah nggak asing yaitu buy-low-sell-high itu sendiri yang menyebabkan kehancuran reputasi cryptocurrency, dan perlahan-lahan tujuan mata uang sebenarnya hilang dan menjadi pasar saham, IPO berubah menjadi ICO, dll.
Dan dari yang ane perhatikan jika kita beli cryptocurrency, kebanyakan menyebutnya "investasi", nah... disini nih yang bener-bener jelas, bahwa cryptocurrency itu dijadikan ajang permainan harga bukan sebagai alat tukar yang di akui dan tetap nilainya.

"Agan TS coba cek deh... udah ada loh yang beli villa pake BTC di bali, itu kan tandanya cryptocurrency udah diakui."
Nah, sekarang gini, ane punya 0.0025 BTC, kira-kira ada nggak yang mau jual motornya seharga 0.0025 BTC, kalo ada ya ayo langsung transaksi.
Kalo nggak ada dan penawaran ane dianggap terlalu murah, berarti kan ada faktor lain yang dijadikan tolak ukur, dalam hal ini ane cukup yakin bahwa faktor tersebut adalah nilai tukar cryptocurrency terhadap rupiah, mungkin jika nilai BTC sudah mencapai 5 milliar rupiah dan seseorang mau menjual motor dengan harga 12,5 juta rupiah, baru akan ada orang yang setuju sama penawaran 0.0025 BTC ane untuk sebuah motor. ;D

Cryptocurrency dapat menjadi currency
Hanya ada 1 cara gan untuk membuat hal ini jadi kenyataan.
Yaitu, kedua belah pihak harus setuju bahwa cryptocurrency mempunyai nilai bagi mereka masing.
"Tapi gimana caranya meyakinkan suatu pihak bahwa cryptocurrency yang dipertukarkan mempunyai nilai?"
Harus ada lembaga yang menjamin gan, kita yakin bertukar dengan rupiah karena dijamin oleh Bank Indonesia bahwa itu mempunyai nilai tukar gan.
Sementara satu-satunya jaminan bahwa cryptocurrency saat ini mempunyai nilai tukar adalah semata-mata karena ada orang yang mau beli dengan mata uang yang disahkan dan legal di negaranya masing-masing.
"Kalo dijamin sama 1 lembaga jadi sentralisasi dong?"
Yap... dan mau nggak mau gan...
Karena nggak ada cara lain selain itu, kita nggak akan bisa lepas dari hal semacam itu.

Ane cukup yakin bahwa sebenarnya tujuan Satoshi Nakamoto menciptakan Bitcoin memang bukan untuk jadi mata uang baru, tetapi jadi sebuah payment-system baru, karena judulnya sendiri itu saja sudah jelas yaitu "Bitcoin: A Peer-to-Peer Electronic Cash System" bukan "Bitcoin: A Peer-to-Peer Crypto Currency".
Ane juga cukup yakin sebenarnya ini adalah perbaikan dari system e-money, dimana sistem e-money umum yang kita kenal menggunakan server dalam penanganan transaksinya artinya terpusat(tersentralisasi) dan ketika server itu gagal, maka keseluruhan sistem e-money lumpuh.

Menurut ane, sebenarnya cryptocurrency(digitalcurrency) itu bukan hal yang baru, dan telah diterapkan oleh perbankan dengan nama e-money, hanya saja cryptocurrency jauh lebih aman, nggak ribet, dan rancangan sistemnya hampir mendekati sempurna(mungkin ada beberapa yang main di Novaexchange atau Coinsmarkets dan untuk pertama kalinya double-spending attack berhasil dilakukan, walaupun hanya pada coin ecek-ecek, berarti nggak menutup kemungkinan dapat terjadi ke coin yang lain).
Makasih agan dan aganwati yang sudah membaca topic buatan newbie yang baru berumur 1 bulan ini. ;D
Semoga yang belum paham jadi paham... Yang udah paham dan melihat kesalahan newbie atau sudut pandang newbie salah, mau mengoreksi. :)

Kalau bitcoin dilegalkan pemerintah arti nya pemerintah akan memberlakukan pajak kepada setiap pengguna nya !
Secara tidak langsung pemerintah mengontrol bitcoin yang pada akhir nya merusak paradigma bitcoin sebagai alat mata yang terdesentralisasi

Kalau bitcoin dilegalkan pemerintah arti nya pemerintah akan memberlakukan pajak kepada setiap pengguna nya !
Secara tidak langsung pemerintah mengontrol bitcoin yang pada akhir nya merusak paradigma bitcoin sebagai alat mata yang terdesentralisasi

Ane sangat setuju dengan pendapat mu gan, lebih bagus bitcoin itu tidak di kontrol oleh pemerintah karena bisa hilang nilai desentralisasi yang mana itu adalah salah satu keunggulan dari bitcoin atau dunia crypto currency.

bener nih gan , saya sih setuju saja pemerintah melegalkan bitcoiner ,
tp kalau tujuannya cuma merusak ,dan memberatkan pajak , saya sangat tidak setuju untuk hal itu ..
lebih baik seperti ini saja , banyak yg tentram tanpa ada aturan dari pemerintah yg akhirnya merugikan

topik yang sangat menarik, menjelaskan secara gamblang apa itu cryptocurrency serta kegunaannya, tetapi ada beberapa hal yang menjadi tanggapan saya di dalam tulisan agan di atas, pertama crytocurrency tidak akan menjadi mata uang, karena Cryptocurrency bersifat volatility (bergejolak) artinya nilai mata uangnya tidak dapat di prediksi, tetapi saya menganggap hal itu sebagai konsep dasar sebuah mata uang, mata uang tidak bisa statis jika satatis maka tidak bisa di katagori kan sebagai mata uang, mata uang harus memiliki tolok ukur, misal rupiah tolok ukurnya dolar, jika dolar bergejolak maka rupiah akan bergejolak, jadi dalam konsep Cryptocurrency yang bersifat volatility maka Cryptocurrency termasuk dalam katagori mata uang, bisa dikatakan mata uang karena:
1. memiliki nilai (nominal)
2. memilki volatility (atau adanya kurva naik turun dari nilai mata uang tersebut)
3. bisa dijadikan sebagai alat tukar
4. di akui oleh suatu negara
5. dll
(Pengantar ekonomi keuangan dasar, penerbit tiga serangkai 2002)
jadi kalau kita lihat dari fungsi uang maka Cryptocurrency merupakan mata uang, tentang valatility nya, hal tersebut di akibatkan oleh beberapa hal, pertama Cryptocurrency belum memilki kesesuaian persepsi dari berbagai dunia, artinya belum memilki suatu kesepakatan untuk menjaga nilai nya.kedua, gejolak muncul di akibatkan masih adanya simpang siur dari mata uang Cryptocurrency tersebut.

Halo agan dan aganwati sekalian.
Pada kesempatan kali ini ane mau sharing pendapat atau pandangan ane tentang cryptocurrency, mungkin sedikit edukasi bagi yang baru mengenal crpytocurrency. :)
Menurut ane cryptocurrency itu bagus, karena menggabungkan 2 konsep yang sangat berlawanan, yaitu anonimity dan transparency.
Mungkin ada beberapa dari agan dan aganwati yang belum paham tentang anonimity dan transparency, disini ane akan menjelaskan tentang 2 hal tersebut tetapi jauh dari penjelasan teknis melainkan ane akan menjelaskan arti dari kata tersebut dan kenapa sih ane bilang kedua hal tersebut sangat berlawanan tapi bisa jadi harmonis ketika digabungkan dan berhasil memecahkan masalah double-spending.
Terlebih lagi, tidak ada single-point-of-failure dalam rancangan sistemnya karena sifat dasarnya adalah decentralization.

Anonimity
Menurut ane, anonimity dalam artian yang sangat sederhana adalah ketidak jelasan identitas, atau bahkan tanpa identitas sama sekali.
Pada umumnya, aktivitas pengiriman uang melalui medium/perangkat elektronik seperti pada bank konvensional membutuhkan 2 orang atau lebih yang mempunyai identitas(rekening) yang di kelola oleh penyedia jasa pengiriman uang.

"Lalu dimana hal ini diterapkan dalam cryptocurrency?"
Hal ini diterapkan pada alamat dompet cryptocurrency yang agan dan aganwati miliki.
Untuk membuktikannya, silahkan anda lihat, apakah identitas(nama, telpon, alamat, dsb.) anda tercantum pada dompet cryptocurrency anda?
Jika tidak, selamat anda telah membuktikan bahwa identitas anda tidak tersebar, dalam kata lain anda tidak memberikan identitas anda tetapi anda tetap bisa melakukan aktivitas kirim/terima uang.

Transparency
Menurut ane, transparency dalam artian yang sangat sederhana adalah keterbukaan akses terhadap suatu data atau informasi.
Pada umumnya, informasi keuangan yang dikelola oleh sebuah lembaga sangatlah tertutup dari akses publik, kita tidak bisa melihat transaksi pengiriman uang, jumlah uang, dll. yang dimiliki oleh seseorang.

"Lalu dimana hal ini diterapkan dalam cryptocurrency?"
Hal ini diterapkan pada teknologi yang disebut blockchain, di dalam blockchain terdapat informasi mengenai transaksi perpindahan uang, jumlah uang pada sebuah alamat dompet cryptocurrency, dsb. dan dapat di akses oleh mining software atau situs blockexplorer yang dimiliki masing-masing cryptocurrency.
Untuk membuktikannya, silahkan anda buka link dibawah ini pada halaman yang baru :
http://www.presstab.pw/phpexplorer/IFLT/address.php?address=i7SQdjAm7D4vSmPGUs5nmsaL6e5p17AVS6
Link di atas adalah contoh alamat cryptocurrency yang ane miliki, disitu terlihat sangat jelas aktivitas perpindahan uang yang ane lakukan, jumlah uang ane saat ini, dsb.
Sampai titik ini, selamat, anda dapat membuktikan bahwa cryptocurrency itu adalah sistem keuangan yang sangat bisa dipercaya, karena seseorang bisa melakukan konfirmasi terhadap aktivitas keuangan orang lain.

Double-Spending, Single-Point-of-Failure, Decentralization
Disini ane akan coba menjelaskan secara sangat sederhana, mungkin mendasar sekali dan jauh dari pemahaman para ahli.

Apakah agan atau aganwati yakin bahwa uang kertas rupiah yang ada di dompet anda itu asli?
Mungkin anda yakin karena anda bisa membuktikannya melalui iklan yang pernah kita lihat di televisi, yaitu "dilihat diraba diterawang".

Menurut ane, agan dan aganwati nggak sepenuhnya benar akan hal tersebut.
"Kenapa?"
Karena sebenernya yang membuktikan uang itu asli dan terdaftar secara legal pada Bank Indonesia adalah nomor seri yang sering kita abaikan di bagian belakang uang kita.

Dan... disinilah cryptocurrency benar-benar berdampak pada isu penggandaan uang, karena secara pemahaman sederhana tidak-ada-uang yang dapat di gandakan pada transaksi cryptocurrency, karena sifatnya konfirmasi secara bersama-sama dan jika ada 1 atau lebih pihak yang melakukan konfirmasi menyatakan bahwa uang yang berada dalam siklus transaksi tidak valid, maka keseluruhan transaksi tersebut akan menjadi tidak valid.

Jadi, secara pemahaman awam(ane) seperti berikut :
Double-Spending adalah uang yang digandakan dan berhasil digunakan untuk melakukan sebuah transaksi.
Single-Point-of-Failure adalah titik kegagalan(gagal dalam hal konfirmasi), dimana dalam kasus dunia nyata, hampir semua orang gagal dikarenakan untuk memeriksa apakah sebuah uang itu asli atau palsu kita harus membawanya ke suatu bank dan menunggu konfirmasi. (ane cukup yakin, tidak ada orang yang mau jalan ke bank hanya untuk mengetahui apakah nomor seri yang dimiliki uangnya benar keasliannya)
Decentralization adalah tersebar(menurut ane dapat diakses dari manapun, karena sebenarnya blockchain itu tersentralisasi pada beberapa titik, walaupun verifikasinya bisa dari manapun), hal ini memungkinkan setiap orang bisa di/melakukan verifikasi akan keaslian uang yang di transaksikan/miliki oleh orang lain.

Nah, disini 99% opini atau sudut pandang ane gan...

Cryptocurrency(mata uang crypto) tidak akan pernah menjadi currency(mata uang)
ane nggak 100% loh sama judul sesi ini, itu cuma biar eye-catching aja hehe
Kenapa ane bilang begitu, volatility(gejolak, perubahan) nilai pada sebuah cryptocurrency itu udah diluar batas toleransi gan.
Jujur aja, saat ini mungkin nilai sebuah cryptocurrency bisa buat beli motor, tapi beberapa menit kemudian bisa aja nggak cukup bahkan untuk sekedar beli kopi, dan sebaliknya.
Hal ini menurut ane disebabkan karena kita sendiri gan, istilah yang mungkin udah nggak asing yaitu buy-low-sell-high itu sendiri yang menyebabkan kehancuran reputasi cryptocurrency, dan perlahan-lahan tujuan mata uang sebenarnya hilang dan menjadi pasar saham, IPO berubah menjadi ICO, dll.
Dan dari yang ane perhatikan jika kita beli cryptocurrency, kebanyakan menyebutnya "investasi", nah... disini nih yang bener-bener jelas, bahwa cryptocurrency itu dijadikan ajang permainan harga bukan sebagai alat tukar yang di akui dan tetap nilainya.

"Agan TS coba cek deh... udah ada loh yang beli villa pake BTC di bali, itu kan tandanya cryptocurrency udah diakui."
Nah, sekarang gini, ane punya 0.0025 BTC, kira-kira ada nggak yang mau jual motornya seharga 0.0025 BTC, kalo ada ya ayo langsung transaksi.
Kalo nggak ada dan penawaran ane dianggap terlalu murah, berarti kan ada faktor lain yang dijadikan tolak ukur, dalam hal ini ane cukup yakin bahwa faktor tersebut adalah nilai tukar cryptocurrency terhadap rupiah, mungkin jika nilai BTC sudah mencapai 5 milliar rupiah dan seseorang mau menjual motor dengan harga 12,5 juta rupiah, baru akan ada orang yang setuju sama penawaran 0.0025 BTC ane untuk sebuah motor. ;D

Cryptocurrency dapat menjadi currency
Hanya ada 1 cara gan untuk membuat hal ini jadi kenyataan.
Yaitu, kedua belah pihak harus setuju bahwa cryptocurrency mempunyai nilai bagi mereka masing.
"Tapi gimana caranya meyakinkan suatu pihak bahwa cryptocurrency yang dipertukarkan mempunyai nilai?"
Harus ada lembaga yang menjamin gan, kita yakin bertukar dengan rupiah karena dijamin oleh Bank Indonesia bahwa itu mempunyai nilai tukar gan.
Sementara satu-satunya jaminan bahwa cryptocurrency saat ini mempunyai nilai tukar adalah semata-mata karena ada orang yang mau beli dengan mata uang yang disahkan dan legal di negaranya masing-masing.
"Kalo dijamin sama 1 lembaga jadi sentralisasi dong?"
Yap... dan mau nggak mau gan...
Karena nggak ada cara lain selain itu, kita nggak akan bisa lepas dari hal semacam itu.

Ane cukup yakin bahwa sebenarnya tujuan Satoshi Nakamoto menciptakan Bitcoin memang bukan untuk jadi mata uang baru, tetapi jadi sebuah payment-system baru, karena judulnya sendiri itu saja sudah jelas yaitu "Bitcoin: A Peer-to-Peer Electronic Cash System" bukan "Bitcoin: A Peer-to-Peer Crypto Currency".
Ane juga cukup yakin sebenarnya ini adalah perbaikan dari system e-money, dimana sistem e-money umum yang kita kenal menggunakan server dalam penanganan transaksinya artinya terpusat(tersentralisasi) dan ketika server itu gagal, maka keseluruhan sistem e-money lumpuh.

Menurut ane, sebenarnya cryptocurrency(digitalcurrency) itu bukan hal yang baru, dan telah diterapkan oleh perbankan dengan nama e-money, hanya saja cryptocurrency jauh lebih aman, nggak ribet, dan rancangan sistemnya hampir mendekati sempurna(mungkin ada beberapa yang main di Novaexchange atau Coinsmarkets dan untuk pertama kalinya double-spending attack berhasil dilakukan, walaupun hanya pada coin ecek-ecek, berarti nggak menutup kemungkinan dapat terjadi ke coin yang lain).
Makasih agan dan aganwati yang sudah membaca topic buatan newbie yang baru berumur 1 bulan ini. ;D
Semoga yang belum paham jadi paham... Yang udah paham dan melihat kesalahan newbie atau sudut pandang newbie salah, mau mengoreksi. :)

Sebenarnya tidak menjadi mata uang yang sah juga kita tidak jadi terganggu kan,kita tetap bisa ko mencairkan bitcoin kita ke rupiah.Dan menurut saya juga betul kalau bitcoin itu memang bukan di tujukan untuk jadi mata uang yang sah,tapi untuk menonjolkan sistem transaksinya.
Dan saya yakin nantinya akan banyak yang akan menggunakan sistem dari bitcoin ataupun blockchain ini gan.

betul gan, apalagi muncul kabar ada 5 bank nasional yang akan menggunakan sistem blockchain untuk transaksinya, berarti bank di indonesia memberikan perhatian yang lebih tentang sistem ini dengan berbagai kelebihan yang dimilikinya untuk menghadapi era modernisasi. yang penting kita masih bisa menghasilkan bitcoin dan sewaktu ingin membeli sesuatu tinggal ditukarkan rupiah.

Kalau bitcoin dilegalkan pemerintah arti nya pemerintah akan memberlakukan pajak kepada setiap pengguna nya !
Secara tidak langsung pemerintah mengontrol bitcoin yang pada akhir nya merusak paradigma bitcoin sebagai alat mata yang terdesentralisasi

ini baru thread berkualitas .Ternyata begitu ya gan baru mengerti ane apa itu Crypto currency , yah tapi tetap saja hanya menjadi mata uang digital dan tidak mungkin menggantikan mata uang kertas , mohon ijin untuk bookmark

Memang sangat sulit jika mata uang digital mampu mengantikan uang asli Karena akan banyak warga yang menolaknya walaupun saat ini harga bitcoin sangat tinggi tetapi tidak dapat mempengaruhi keinginan warga seperti apa nanti.

Crypto itu bagus kalo kita dalemin teknplogi nya. Tapi jangan harap ente dapet apa2. Klo cuman tujuan duit. Malah duit ente bisa habis di dunia beginian. Makanya kita harus pelajarin dulu dunia crypto itu apa sih s3benernya knapa bisa berharga

Mungkin untuk para senior sudah duluan tau tentang artikel ini, tapi untuk kita para user itu cukup berguna/bermamfaat, dan saya sangat berterima kasih untuk orang yang membuat topick ini yang telah berbagi ilmu untuk kita semua.

Halo agan dan aganwati sekalian.
Pada kesempatan kali ini ane mau sharing pendapat atau pandangan ane tentang cryptocurrency, mungkin sedikit edukasi bagi yang baru mengenal crpytocurrency. :)
Menurut ane cryptocurrency itu bagus, karena menggabungkan 2 konsep yang sangat berlawanan, yaitu anonimity dan transparency.
Mungkin ada beberapa dari agan dan aganwati yang belum paham tentang anonimity dan transparency, disini ane akan menjelaskan tentang 2 hal tersebut tetapi jauh dari penjelasan teknis melainkan ane akan menjelaskan arti dari kata tersebut dan kenapa sih ane bilang kedua hal tersebut sangat berlawanan tapi bisa jadi harmonis ketika digabungkan dan berhasil memecahkan masalah double-spending.
Terlebih lagi, tidak ada single-point-of-failure dalam rancangan sistemnya karena sifat dasarnya adalah decentralization.

Anonimity
Menurut ane, anonimity dalam artian yang sangat sederhana adalah ketidak jelasan identitas, atau bahkan tanpa identitas sama sekali.
Pada umumnya, aktivitas pengiriman uang melalui medium/perangkat elektronik seperti pada bank konvensional membutuhkan 2 orang atau lebih yang mempunyai identitas(rekening) yang di kelola oleh penyedia jasa pengiriman uang.

"Lalu dimana hal ini diterapkan dalam cryptocurrency?"
Hal ini diterapkan pada alamat dompet cryptocurrency yang agan dan aganwati miliki.
Untuk membuktikannya, silahkan anda lihat, apakah identitas(nama, telpon, alamat, dsb.) anda tercantum pada dompet cryptocurrency anda?
Jika tidak, selamat anda telah membuktikan bahwa identitas anda tidak tersebar, dalam kata lain anda tidak memberikan identitas anda tetapi anda tetap bisa melakukan aktivitas kirim/terima uang.

Transparency
Menurut ane, transparency dalam artian yang sangat sederhana adalah keterbukaan akses terhadap suatu data atau informasi.
Pada umumnya, informasi keuangan yang dikelola oleh sebuah lembaga sangatlah tertutup dari akses publik, kita tidak bisa melihat transaksi pengiriman uang, jumlah uang, dll. yang dimiliki oleh seseorang.

"Lalu dimana hal ini diterapkan dalam cryptocurrency?"
Hal ini diterapkan pada teknologi yang disebut blockchain, di dalam blockchain terdapat informasi mengenai transaksi perpindahan uang, jumlah uang pada sebuah alamat dompet cryptocurrency, dsb. dan dapat di akses oleh mining software atau situs blockexplorer yang dimiliki masing-masing cryptocurrency.
Untuk membuktikannya, silahkan anda buka link dibawah ini pada halaman yang baru :
http://www.presstab.pw/phpexplorer/IFLT/address.php?address=i7SQdjAm7D4vSmPGUs5nmsaL6e5p17AVS6
Link di atas adalah contoh alamat cryptocurrency yang ane miliki, disitu terlihat sangat jelas aktivitas perpindahan uang yang ane lakukan, jumlah uang ane saat ini, dsb.
Sampai titik ini, selamat, anda dapat membuktikan bahwa cryptocurrency itu adalah sistem keuangan yang sangat bisa dipercaya, karena seseorang bisa melakukan konfirmasi terhadap aktivitas keuangan orang lain.

Double-Spending, Single-Point-of-Failure, Decentralization
Disini ane akan coba menjelaskan secara sangat sederhana, mungkin mendasar sekali dan jauh dari pemahaman para ahli.

Apakah agan atau aganwati yakin bahwa uang kertas rupiah yang ada di dompet anda itu asli?
Mungkin anda yakin karena anda bisa membuktikannya melalui iklan yang pernah kita lihat di televisi, yaitu "dilihat diraba diterawang".

Menurut ane, agan dan aganwati nggak sepenuhnya benar akan hal tersebut.
"Kenapa?"
Karena sebenernya yang membuktikan uang itu asli dan terdaftar secara legal pada Bank Indonesia adalah nomor seri yang sering kita abaikan di bagian belakang uang kita.

Dan... disinilah cryptocurrency benar-benar berdampak pada isu penggandaan uang, karena secara pemahaman sederhana tidak-ada-uang yang dapat di gandakan pada transaksi cryptocurrency, karena sifatnya konfirmasi secara bersama-sama dan jika ada 1 atau lebih pihak yang melakukan konfirmasi menyatakan bahwa uang yang berada dalam siklus transaksi tidak valid, maka keseluruhan transaksi tersebut akan menjadi tidak valid.

Jadi, secara pemahaman awam(ane) seperti berikut :
Double-Spending adalah uang yang digandakan dan berhasil digunakan untuk melakukan sebuah transaksi.
Single-Point-of-Failure adalah titik kegagalan(gagal dalam hal konfirmasi), dimana dalam kasus dunia nyata, hampir semua orang gagal dikarenakan untuk memeriksa apakah sebuah uang itu asli atau palsu kita harus membawanya ke suatu bank dan menunggu konfirmasi. (ane cukup yakin, tidak ada orang yang mau jalan ke bank hanya untuk mengetahui apakah nomor seri yang dimiliki uangnya benar keasliannya)
Decentralization adalah tersebar(menurut ane dapat diakses dari manapun, karena sebenarnya blockchain itu tersentralisasi pada beberapa titik, walaupun verifikasinya bisa dari manapun), hal ini memungkinkan setiap orang bisa di/melakukan verifikasi akan keaslian uang yang di transaksikan/miliki oleh orang lain.

Nah, disini 99% opini atau sudut pandang ane gan...

Cryptocurrency(mata uang crypto) tidak akan pernah menjadi currency(mata uang)
ane nggak 100% loh sama judul sesi ini, itu cuma biar eye-catching aja hehe
Kenapa ane bilang begitu, volatility(gejolak, perubahan) nilai pada sebuah cryptocurrency itu udah diluar batas toleransi gan.
Jujur aja, saat ini mungkin nilai sebuah cryptocurrency bisa buat beli motor, tapi beberapa menit kemudian bisa aja nggak cukup bahkan untuk sekedar beli kopi, dan sebaliknya.
Hal ini menurut ane disebabkan karena kita sendiri gan, istilah yang mungkin udah nggak asing yaitu buy-low-sell-high itu sendiri yang menyebabkan kehancuran reputasi cryptocurrency, dan perlahan-lahan tujuan mata uang sebenarnya hilang dan menjadi pasar saham, IPO berubah menjadi ICO, dll.
Dan dari yang ane perhatikan jika kita beli cryptocurrency, kebanyakan menyebutnya "investasi", nah... disini nih yang bener-bener jelas, bahwa cryptocurrency itu dijadikan ajang permainan harga bukan sebagai alat tukar yang di akui dan tetap nilainya.

"Agan TS coba cek deh... udah ada loh yang beli villa pake BTC di bali, itu kan tandanya cryptocurrency udah diakui."
Nah, sekarang gini, ane punya 0.0025 BTC, kira-kira ada nggak yang mau jual motornya seharga 0.0025 BTC, kalo ada ya ayo langsung transaksi.
Kalo nggak ada dan penawaran ane dianggap terlalu murah, berarti kan ada faktor lain yang dijadikan tolak ukur, dalam hal ini ane cukup yakin bahwa faktor tersebut adalah nilai tukar cryptocurrency terhadap rupiah, mungkin jika nilai BTC sudah mencapai 5 milliar rupiah dan seseorang mau menjual motor dengan harga 12,5 juta rupiah, baru akan ada orang yang setuju sama penawaran 0.0025 BTC ane untuk sebuah motor. ;D

Cryptocurrency dapat menjadi currency
Hanya ada 1 cara gan untuk membuat hal ini jadi kenyataan.
Yaitu, kedua belah pihak harus setuju bahwa cryptocurrency mempunyai nilai bagi mereka masing.
"Tapi gimana caranya meyakinkan suatu pihak bahwa cryptocurrency yang dipertukarkan mempunyai nilai?"
Harus ada lembaga yang menjamin gan, kita yakin bertukar dengan rupiah karena dijamin oleh Bank Indonesia bahwa itu mempunyai nilai tukar gan.
Sementara satu-satunya jaminan bahwa cryptocurrency saat ini mempunyai nilai tukar adalah semata-mata karena ada orang yang mau beli dengan mata uang yang disahkan dan legal di negaranya masing-masing.
"Kalo dijamin sama 1 lembaga jadi sentralisasi dong?"
Yap... dan mau nggak mau gan...
Karena nggak ada cara lain selain itu, kita nggak akan bisa lepas dari hal semacam itu.

Ane cukup yakin bahwa sebenarnya tujuan Satoshi Nakamoto menciptakan Bitcoin memang bukan untuk jadi mata uang baru, tetapi jadi sebuah payment-system baru, karena judulnya sendiri itu saja sudah jelas yaitu "Bitcoin: A Peer-to-Peer Electronic Cash System" bukan "Bitcoin: A Peer-to-Peer Crypto Currency".
Ane juga cukup yakin sebenarnya ini adalah perbaikan dari system e-money, dimana sistem e-money umum yang kita kenal menggunakan server dalam penanganan transaksinya artinya terpusat(tersentralisasi) dan ketika server itu gagal, maka keseluruhan sistem e-money lumpuh.

Menurut ane, sebenarnya cryptocurrency(digitalcurrency) itu bukan hal yang baru, dan telah diterapkan oleh perbankan dengan nama e-money, hanya saja cryptocurrency jauh lebih aman, nggak ribet, dan rancangan sistemnya hampir mendekati sempurna(mungkin ada beberapa yang main di Novaexchange atau Coinsmarkets dan untuk pertama kalinya double-spending attack berhasil dilakukan, walaupun hanya pada coin ecek-ecek, berarti nggak menutup kemungkinan dapat terjadi ke coin yang lain).
Makasih agan dan aganwati yang sudah membaca topic buatan newbie yang baru berumur 1 bulan ini. ;D
Semoga yang belum paham jadi paham... Yang udah paham dan melihat kesalahan newbie atau sudut pandang newbie salah, mau mengoreksi. :)

saya rasa itu masih awal mula seseorang kenal dengan crypto, ketika awal mula kita berkecimpung dalam dunia crypto kita harus mencari kepercayaan di kedua pihak, yang artinya sistem membuat kepercayaan terlebih dahulu bagaimana, dunia crypto ini saya ibarat seperti coklat enak dan gurih tetapi jika kita tidak menjaga kesehatan gigi makan gigi akan berefek dari coklat tersebut, untuk memperoleh transparansi saya jelaskan sekali lagi ciptakan kepercayaan diri sendiri dulu terhadap untuk lembaga yang anda melayani anda ketika anda bekerja atau memperoleh mengambil manfaat, jika saya sedikit membahas tentang bisnis, tak semua bisnis berjalan mulus bak air laut pasang surut, apalagi di dunia crypto jika tidak mempunyai keberanian dan tidak mau menerima resiko maka lebih baik jangan, dan lebih baik berkerja di pemerintah dimana anda hanya bekerja tanpa resiko dan hanya mendapatkan gaji bulanan yang telah di tentukan, dunia crypto termasuk dalam dunia bisnis karena crypto tidak telepas dari transaksi yang semuanya itu berbentuk digit, jika anda ada keberanian maka ada kemajuan, jika anda ragu ragu lebih baik anda mundur, untuk memperoleh tranparansi anda sendiri yang menentukan.

Iy gan ane pun salut sama dia, masih newbi sudah pande bikin artikel kayak gini,  artikelnya pun sangat bermanfaat dan mudah untuk di pahami. Lumayan untuk menambah ilmu dan pengetahuan. Thank ya gan

Nah....ini gan
Aku juga awalnya masuk forum ini penasaran,dan tahu lah karena banyak dapat uang dg mudah.Tapi makin ke sini ikutan baca ikutan grup telegram ICO jadi berasa bego,dan berasa lebih penting tanya n belajar dr pada sekedar uang.
Jadinya berdoa saja lah semoga Tuhan memberi hidayah dibuka kelapangan berpikir biar kagak ngarti tetep ikutan belajar,biar ga bego2 amat

Halo agan dan aganwati sekalian.
Pada kesempatan kali ini ane mau sharing pendapat atau pandangan ane tentang cryptocurrency, mungkin sedikit edukasi bagi yang baru mengenal crpytocurrency. :)
Menurut ane cryptocurrency itu bagus, karena menggabungkan 2 konsep yang sangat berlawanan, yaitu anonimity dan transparency.
Mungkin ada beberapa dari agan dan aganwati yang belum paham tentang anonimity dan transparency, disini ane akan menjelaskan tentang 2 hal tersebut tetapi jauh dari penjelasan teknis melainkan ane akan menjelaskan arti dari kata tersebut dan kenapa sih ane bilang kedua hal tersebut sangat berlawanan tapi bisa jadi harmonis ketika digabungkan dan berhasil memecahkan masalah double-spending.
Terlebih lagi, tidak ada single-point-of-failure dalam rancangan sistemnya karena sifat dasarnya adalah decentralization.

Anonimity
Menurut ane, anonimity dalam artian yang sangat sederhana adalah ketidak jelasan identitas, atau bahkan tanpa identitas sama sekali.
Pada umumnya, aktivitas pengiriman uang melalui medium/perangkat elektronik seperti pada bank konvensional membutuhkan 2 orang atau lebih yang mempunyai identitas(rekening) yang di kelola oleh penyedia jasa pengiriman uang.

"Lalu dimana hal ini diterapkan dalam cryptocurrency?"
Hal ini diterapkan pada alamat dompet cryptocurrency yang agan dan aganwati miliki.
Untuk membuktikannya, silahkan anda lihat, apakah identitas(nama, telpon, alamat, dsb.) anda tercantum pada dompet cryptocurrency anda?
Jika tidak, selamat anda telah membuktikan bahwa identitas anda tidak tersebar, dalam kata lain anda tidak memberikan identitas anda tetapi anda tetap bisa melakukan aktivitas kirim/terima uang.

Transparency
Menurut ane, transparency dalam artian yang sangat sederhana adalah keterbukaan akses terhadap suatu data atau informasi.
Pada umumnya, informasi keuangan yang dikelola oleh sebuah lembaga sangatlah tertutup dari akses publik, kita tidak bisa melihat transaksi pengiriman uang, jumlah uang, dll. yang dimiliki oleh seseorang.

"Lalu dimana hal ini diterapkan dalam cryptocurrency?"
Hal ini diterapkan pada teknologi yang disebut blockchain, di dalam blockchain terdapat informasi mengenai transaksi perpindahan uang, jumlah uang pada sebuah alamat dompet cryptocurrency, dsb. dan dapat di akses oleh mining software atau situs blockexplorer yang dimiliki masing-masing cryptocurrency.
Untuk membuktikannya, silahkan anda buka link dibawah ini pada halaman yang baru :
http://www.presstab.pw/phpexplorer/IFLT/address.php?address=i7SQdjAm7D4vSmPGUs5nmsaL6e5p17AVS6
Link di atas adalah contoh alamat cryptocurrency yang ane miliki, disitu terlihat sangat jelas aktivitas perpindahan uang yang ane lakukan, jumlah uang ane saat ini, dsb.
Sampai titik ini, selamat, anda dapat membuktikan bahwa cryptocurrency itu adalah sistem keuangan yang sangat bisa dipercaya, karena seseorang bisa melakukan konfirmasi terhadap aktivitas keuangan orang lain.

Double-Spending, Single-Point-of-Failure, Decentralization
Disini ane akan coba menjelaskan secara sangat sederhana, mungkin mendasar sekali dan jauh dari pemahaman para ahli.

Apakah agan atau aganwati yakin bahwa uang kertas rupiah yang ada di dompet anda itu asli?
Mungkin anda yakin karena anda bisa membuktikannya melalui iklan yang pernah kita lihat di televisi, yaitu "dilihat diraba diterawang".

Menurut ane, agan dan aganwati nggak sepenuhnya benar akan hal tersebut.
"Kenapa?"
Karena sebenernya yang membuktikan uang itu asli dan terdaftar secara legal pada Bank Indonesia adalah nomor seri yang sering kita abaikan di bagian belakang uang kita.

Dan... disinilah cryptocurrency benar-benar berdampak pada isu penggandaan uang, karena secara pemahaman sederhana tidak-ada-uang yang dapat di gandakan pada transaksi cryptocurrency, karena sifatnya konfirmasi secara bersama-sama dan jika ada 1 atau lebih pihak yang melakukan konfirmasi menyatakan bahwa uang yang berada dalam siklus transaksi tidak valid, maka keseluruhan transaksi tersebut akan menjadi tidak valid.

Jadi, secara pemahaman awam(ane) seperti berikut :
Double-Spending adalah uang yang digandakan dan berhasil digunakan untuk melakukan sebuah transaksi.
Single-Point-of-Failure adalah titik kegagalan(gagal dalam hal konfirmasi), dimana dalam kasus dunia nyata, hampir semua orang gagal dikarenakan untuk memeriksa apakah sebuah uang itu asli atau palsu kita harus membawanya ke suatu bank dan menunggu konfirmasi. (ane cukup yakin, tidak ada orang yang mau jalan ke bank hanya untuk mengetahui apakah nomor seri yang dimiliki uangnya benar keasliannya)
Decentralization adalah tersebar(menurut ane dapat diakses dari manapun, karena sebenarnya blockchain itu tersentralisasi pada beberapa titik, walaupun verifikasinya bisa dari manapun), hal ini memungkinkan setiap orang bisa di/melakukan verifikasi akan keaslian uang yang di transaksikan/miliki oleh orang lain.

Nah, disini 99% opini atau sudut pandang ane gan...

Cryptocurrency(mata uang crypto) tidak akan pernah menjadi currency(mata uang)
ane nggak 100% loh sama judul sesi ini, itu cuma biar eye-catching aja hehe
Kenapa ane bilang begitu, volatility(gejolak, perubahan) nilai pada sebuah cryptocurrency itu udah diluar batas toleransi gan.
Jujur aja, saat ini mungkin nilai sebuah cryptocurrency bisa buat beli motor, tapi beberapa menit kemudian bisa aja nggak cukup bahkan untuk sekedar beli kopi, dan sebaliknya.
Hal ini menurut ane disebabkan karena kita sendiri gan, istilah yang mungkin udah nggak asing yaitu buy-low-sell-high itu sendiri yang menyebabkan kehancuran reputasi cryptocurrency, dan perlahan-lahan tujuan mata uang sebenarnya hilang dan menjadi pasar saham, IPO berubah menjadi ICO, dll.
Dan dari yang ane perhatikan jika kita beli cryptocurrency, kebanyakan menyebutnya "investasi", nah... disini nih yang bener-bener jelas, bahwa cryptocurrency itu dijadikan ajang permainan harga bukan sebagai alat tukar yang di akui dan tetap nilainya.

"Agan TS coba cek deh... udah ada loh yang beli villa pake BTC di bali, itu kan tandanya cryptocurrency udah diakui."
Nah, sekarang gini, ane punya 0.0025 BTC, kira-kira ada nggak yang mau jual motornya seharga 0.0025 BTC, kalo ada ya ayo langsung transaksi.
Kalo nggak ada dan penawaran ane dianggap terlalu murah, berarti kan ada faktor lain yang dijadikan tolak ukur, dalam hal ini ane cukup yakin bahwa faktor tersebut adalah nilai tukar cryptocurrency terhadap rupiah, mungkin jika nilai BTC sudah mencapai 5 milliar rupiah dan seseorang mau menjual motor dengan harga 12,5 juta rupiah, baru akan ada orang yang setuju sama penawaran 0.0025 BTC ane untuk sebuah motor. ;D

Cryptocurrency dapat menjadi currency
Hanya ada 1 cara gan untuk membuat hal ini jadi kenyataan.
Yaitu, kedua belah pihak harus setuju bahwa cryptocurrency mempunyai nilai bagi mereka masing.
"Tapi gimana caranya meyakinkan suatu pihak bahwa cryptocurrency yang dipertukarkan mempunyai nilai?"
Harus ada lembaga yang menjamin gan, kita yakin bertukar dengan rupiah karena dijamin oleh Bank Indonesia bahwa itu mempunyai nilai tukar gan.
Sementara satu-satunya jaminan bahwa cryptocurrency saat ini mempunyai nilai tukar adalah semata-mata karena ada orang yang mau beli dengan mata uang yang disahkan dan legal di negaranya masing-masing.
"Kalo dijamin sama 1 lembaga jadi sentralisasi dong?"
Yap... dan mau nggak mau gan...
Karena nggak ada cara lain selain itu, kita nggak akan bisa lepas dari hal semacam itu.

Ane cukup yakin bahwa sebenarnya tujuan Satoshi Nakamoto menciptakan Bitcoin memang bukan untuk jadi mata uang baru, tetapi jadi sebuah payment-system baru, karena judulnya sendiri itu saja sudah jelas yaitu "Bitcoin: A Peer-to-Peer Electronic Cash System" bukan "Bitcoin: A Peer-to-Peer Crypto Currency".
Ane juga cukup yakin sebenarnya ini adalah perbaikan dari system e-money, dimana sistem e-money umum yang kita kenal menggunakan server dalam penanganan transaksinya artinya terpusat(tersentralisasi) dan ketika server itu gagal, maka keseluruhan sistem e-money lumpuh.

Menurut ane, sebenarnya cryptocurrency(digitalcurrency) itu bukan hal yang baru, dan telah diterapkan oleh perbankan dengan nama e-money, hanya saja cryptocurrency jauh lebih aman, nggak ribet, dan rancangan sistemnya hampir mendekati sempurna(mungkin ada beberapa yang main di Novaexchange atau Coinsmarkets dan untuk pertama kalinya double-spending attack berhasil dilakukan, walaupun hanya pada coin ecek-ecek, berarti nggak menutup kemungkinan dapat terjadi ke coin yang lain).
Makasih agan dan aganwati yang sudah membaca topic buatan newbie yang baru berumur 1 bulan ini. ;D
Semoga yang belum paham jadi paham... Yang udah paham dan melihat kesalahan newbie atau sudut pandang newbie salah, mau mengoreksi. :)

Saya sangat terbantu dan saya yakin semua member di sini bisa makin paham apa yang sedang di pegang dan digeluti.
Saya sangat mendukung sebuah tulisan yang bersifat seperti ini, detail dan penjelasannya cukup gampang dimengerti.
Saya berharap banyak threads yang mengadopai gaya sperti ini agar threads lokal kita semakin bermutu.
Semangat terus bitcoiner

Saya Mau nambahin lagi tentang cryptocurrency itu bagus tetapi, karena banyaknya peminat crypto maka tidak heran ada oknum oknum tidak bertanggung jawab yang membuat ICO scam atau site pengganda coin yang bertujuan untuk keuntungan pribadi. Nah dari sekian banyaknya ICO yang ada, pandai pandai lah memilih agar agan tidak terjerumus ke ICO scam. Itu saja saran saya

Kalau bitcoin dilegalkan pemerintah arti nya pemerintah akan memberlakukan pajak kepada setiap pengguna nya !
Secara tidak langsung pemerintah mengontrol bitcoin yang pada akhir nya merusak paradigma bitcoin sebagai alat mata yang terdesentralisasi

Saya Mau nambahin lagi tentang cryptocurrency itu bagus tetapi, karena banyaknya peminat crypto maka tidak heran ada oknum oknum tidak bertanggung jawab yang membuat ICO scam atau site pengganda coin yang bertujuan untuk keuntungan pribadi. Nah dari sekian banyaknya ICO yang ada, pandai pandai lah memilih agar agan tidak terjerumus ke ICO scam. Itu saja saran saya

Meskipun tidak akan pernah menjadi mata uang terlebih dalam dunia nyata, saya tetap berharap peminat cryptocurrency terus meningkat agar bitcoin terutama tetap bisa membuat saya punya penghasilan.

Halo agan dan aganwati sekalian.
Pada kesempatan kali ini ane mau sharing pendapat atau pandangan ane tentang cryptocurrency, mungkin sedikit edukasi bagi yang baru mengenal crpytocurrency. :)
Menurut ane cryptocurrency itu bagus, karena menggabungkan 2 konsep yang sangat berlawanan, yaitu anonimity dan transparency.
Mungkin ada beberapa dari agan dan aganwati yang belum paham tentang anonimity dan transparency, disini ane akan menjelaskan tentang 2 hal tersebut tetapi jauh dari penjelasan teknis melainkan ane akan menjelaskan arti dari kata tersebut dan kenapa sih ane bilang kedua hal tersebut sangat berlawanan tapi bisa jadi harmonis ketika digabungkan dan berhasil memecahkan masalah double-spending.
Terlebih lagi, tidak ada single-point-of-failure dalam rancangan sistemnya karena sifat dasarnya adalah decentralization.

Anonimity
Menurut ane, anonimity dalam artian yang sangat sederhana adalah ketidak jelasan identitas, atau bahkan tanpa identitas sama sekali.
Pada umumnya, aktivitas pengiriman uang melalui medium/perangkat elektronik seperti pada bank konvensional membutuhkan 2 orang atau lebih yang mempunyai identitas(rekening) yang di kelola oleh penyedia jasa pengiriman uang.

"Lalu dimana hal ini diterapkan dalam cryptocurrency?"
Hal ini diterapkan pada alamat dompet cryptocurrency yang agan dan aganwati miliki.
Untuk membuktikannya, silahkan anda lihat, apakah identitas(nama, telpon, alamat, dsb.) anda tercantum pada dompet cryptocurrency anda?
Jika tidak, selamat anda telah membuktikan bahwa identitas anda tidak tersebar, dalam kata lain anda tidak memberikan identitas anda tetapi anda tetap bisa melakukan aktivitas kirim/terima uang.

Transparency
Menurut ane, transparency dalam artian yang sangat sederhana adalah keterbukaan akses terhadap suatu data atau informasi.
Pada umumnya, informasi keuangan yang dikelola oleh sebuah lembaga sangatlah tertutup dari akses publik, kita tidak bisa melihat transaksi pengiriman uang, jumlah uang, dll. yang dimiliki oleh seseorang.

"Lalu dimana hal ini diterapkan dalam cryptocurrency?"
Hal ini diterapkan pada teknologi yang disebut blockchain, di dalam blockchain terdapat informasi mengenai transaksi perpindahan uang, jumlah uang pada sebuah alamat dompet cryptocurrency, dsb. dan dapat di akses oleh mining software atau situs blockexplorer yang dimiliki masing-masing cryptocurrency.
Untuk membuktikannya, silahkan anda buka link dibawah ini pada halaman yang baru :
http://www.presstab.pw/phpexplorer/IFLT/address.php?address=i7SQdjAm7D4vSmPGUs5nmsaL6e5p17AVS6
Link di atas adalah contoh alamat cryptocurrency yang ane miliki, disitu terlihat sangat jelas aktivitas perpindahan uang yang ane lakukan, jumlah uang ane saat ini, dsb.
Sampai titik ini, selamat, anda dapat membuktikan bahwa cryptocurrency itu adalah sistem keuangan yang sangat bisa dipercaya, karena seseorang bisa melakukan konfirmasi terhadap aktivitas keuangan orang lain.

Double-Spending, Single-Point-of-Failure, Decentralization
Disini ane akan coba menjelaskan secara sangat sederhana, mungkin mendasar sekali dan jauh dari pemahaman para ahli.

Apakah agan atau aganwati yakin bahwa uang kertas rupiah yang ada di dompet anda itu asli?
Mungkin anda yakin karena anda bisa membuktikannya melalui iklan yang pernah kita lihat di televisi, yaitu "dilihat diraba diterawang".

Menurut ane, agan dan aganwati nggak sepenuhnya benar akan hal tersebut.
"Kenapa?"
Karena sebenernya yang membuktikan uang itu asli dan terdaftar secara legal pada Bank Indonesia adalah nomor seri yang sering kita abaikan di bagian belakang uang kita.

Dan... disinilah cryptocurrency benar-benar berdampak pada isu penggandaan uang, karena secara pemahaman sederhana tidak-ada-uang yang dapat di gandakan pada transaksi cryptocurrency, karena sifatnya konfirmasi secara bersama-sama dan jika ada 1 atau lebih pihak yang melakukan konfirmasi menyatakan bahwa uang yang berada dalam siklus transaksi tidak valid, maka keseluruhan transaksi tersebut akan menjadi tidak valid.

Jadi, secara pemahaman awam(ane) seperti berikut :
Double-Spending adalah uang yang digandakan dan berhasil digunakan untuk melakukan sebuah transaksi.
Single-Point-of-Failure adalah titik kegagalan(gagal dalam hal konfirmasi), dimana dalam kasus dunia nyata, hampir semua orang gagal dikarenakan untuk memeriksa apakah sebuah uang itu asli atau palsu kita harus membawanya ke suatu bank dan menunggu konfirmasi. (ane cukup yakin, tidak ada orang yang mau jalan ke bank hanya untuk mengetahui apakah nomor seri yang dimiliki uangnya benar keasliannya)
Decentralization adalah tersebar(menurut ane dapat diakses dari manapun, karena sebenarnya blockchain itu tersentralisasi pada beberapa titik, walaupun verifikasinya bisa dari manapun), hal ini memungkinkan setiap orang bisa di/melakukan verifikasi akan keaslian uang yang di transaksikan/miliki oleh orang lain.

Nah, disini 99% opini atau sudut pandang ane gan...

Cryptocurrency(mata uang crypto) tidak akan pernah menjadi currency(mata uang)
ane nggak 100% loh sama judul sesi ini, itu cuma biar eye-catching aja hehe
Kenapa ane bilang begitu, volatility(gejolak, perubahan) nilai pada sebuah cryptocurrency itu udah diluar batas toleransi gan.
Jujur aja, saat ini mungkin nilai sebuah cryptocurrency bisa buat beli motor, tapi beberapa menit kemudian bisa aja nggak cukup bahkan untuk sekedar beli kopi, dan sebaliknya.
Hal ini menurut ane disebabkan karena kita sendiri gan, istilah yang mungkin udah nggak asing yaitu buy-low-sell-high itu sendiri yang menyebabkan kehancuran reputasi cryptocurrency, dan perlahan-lahan tujuan mata uang sebenarnya hilang dan menjadi pasar saham, IPO berubah menjadi ICO, dll.
Dan dari yang ane perhatikan jika kita beli cryptocurrency, kebanyakan menyebutnya "investasi", nah... disini nih yang bener-bener jelas, bahwa cryptocurrency itu dijadikan ajang permainan harga bukan sebagai alat tukar yang di akui dan tetap nilainya.

"Agan TS coba cek deh... udah ada loh yang beli villa pake BTC di bali, itu kan tandanya cryptocurrency udah diakui."
Nah, sekarang gini, ane punya 0.0025 BTC, kira-kira ada nggak yang mau jual motornya seharga 0.0025 BTC, kalo ada ya ayo langsung transaksi.
Kalo nggak ada dan penawaran ane dianggap terlalu murah, berarti kan ada faktor lain yang dijadikan tolak ukur, dalam hal ini ane cukup yakin bahwa faktor tersebut adalah nilai tukar cryptocurrency terhadap rupiah, mungkin jika nilai BTC sudah mencapai 5 milliar rupiah dan seseorang mau menjual motor dengan harga 12,5 juta rupiah, baru akan ada orang yang setuju sama penawaran 0.0025 BTC ane untuk sebuah motor. ;D

Cryptocurrency dapat menjadi currency
Hanya ada 1 cara gan untuk membuat hal ini jadi kenyataan.
Yaitu, kedua belah pihak harus setuju bahwa cryptocurrency mempunyai nilai bagi mereka masing.
"Tapi gimana caranya meyakinkan suatu pihak bahwa cryptocurrency yang dipertukarkan mempunyai nilai?"
Harus ada lembaga yang menjamin gan, kita yakin bertukar dengan rupiah karena dijamin oleh Bank Indonesia bahwa itu mempunyai nilai tukar gan.
Sementara satu-satunya jaminan bahwa cryptocurrency saat ini mempunyai nilai tukar adalah semata-mata karena ada orang yang mau beli dengan mata uang yang disahkan dan legal di negaranya masing-masing.
"Kalo dijamin sama 1 lembaga jadi sentralisasi dong?"
Yap... dan mau nggak mau gan...
Karena nggak ada cara lain selain itu, kita nggak akan bisa lepas dari hal semacam itu.

Ane cukup yakin bahwa sebenarnya tujuan Satoshi Nakamoto menciptakan Bitcoin memang bukan untuk jadi mata uang baru, tetapi jadi sebuah payment-system baru, karena judulnya sendiri itu saja sudah jelas yaitu "Bitcoin: A Peer-to-Peer Electronic Cash System" bukan "Bitcoin: A Peer-to-Peer Crypto Currency".
Ane juga cukup yakin sebenarnya ini adalah perbaikan dari system e-money, dimana sistem e-money umum yang kita kenal menggunakan server dalam penanganan transaksinya artinya terpusat(tersentralisasi) dan ketika server itu gagal, maka keseluruhan sistem e-money lumpuh.

Menurut ane, sebenarnya cryptocurrency(digitalcurrency) itu bukan hal yang baru, dan telah diterapkan oleh perbankan dengan nama e-money, hanya saja cryptocurrency jauh lebih aman, nggak ribet, dan rancangan sistemnya hampir mendekati sempurna(mungkin ada beberapa yang main di Novaexchange atau Coinsmarkets dan untuk pertama kalinya double-spending attack berhasil dilakukan, walaupun hanya pada coin ecek-ecek, berarti nggak menutup kemungkinan dapat terjadi ke coin yang lain).
Makasih agan dan aganwati yang sudah membaca topic buatan newbie yang baru berumur 1 bulan ini. ;D
Semoga yang belum paham jadi paham... Yang udah paham dan melihat kesalahan newbie atau sudut pandang newbie salah, mau mengoreksi. :)

Halo agan dan aganwati sekalian.
Pada kesempatan kali ini ane mau sharing pendapat atau pandangan ane tentang cryptocurrency, mungkin sedikit edukasi bagi yang baru mengenal crpytocurrency. :)
Menurut ane cryptocurrency itu bagus, karena menggabungkan 2 konsep yang sangat berlawanan, yaitu anonimity dan transparency.
Mungkin ada beberapa dari agan dan aganwati yang belum paham tentang anonimity dan transparency, disini ane akan menjelaskan tentang 2 hal tersebut tetapi jauh dari penjelasan teknis melainkan ane akan menjelaskan arti dari kata tersebut dan kenapa sih ane bilang kedua hal tersebut sangat berlawanan tapi bisa jadi harmonis ketika digabungkan dan berhasil memecahkan masalah double-spending.
Terlebih lagi, tidak ada single-point-of-failure dalam rancangan sistemnya karena sifat dasarnya adalah decentralization.

Anonimity
Menurut ane, anonimity dalam artian yang sangat sederhana adalah ketidak jelasan identitas, atau bahkan tanpa identitas sama sekali.
Pada umumnya, aktivitas pengiriman uang melalui medium/perangkat elektronik seperti pada bank konvensional membutuhkan 2 orang atau lebih yang mempunyai identitas(rekening) yang di kelola oleh penyedia jasa pengiriman uang.

"Lalu dimana hal ini diterapkan dalam cryptocurrency?"
Hal ini diterapkan pada alamat dompet cryptocurrency yang agan dan aganwati miliki.
Untuk membuktikannya, silahkan anda lihat, apakah identitas(nama, telpon, alamat, dsb.) anda tercantum pada dompet cryptocurrency anda?
Jika tidak, selamat anda telah membuktikan bahwa identitas anda tidak tersebar, dalam kata lain anda tidak memberikan identitas anda tetapi anda tetap bisa melakukan aktivitas kirim/terima uang.

Transparency
Menurut ane, transparency dalam artian yang sangat sederhana adalah keterbukaan akses terhadap suatu data atau informasi.
Pada umumnya, informasi keuangan yang dikelola oleh sebuah lembaga sangatlah tertutup dari akses publik, kita tidak bisa melihat transaksi pengiriman uang, jumlah uang, dll. yang dimiliki oleh seseorang.

"Lalu dimana hal ini diterapkan dalam cryptocurrency?"
Hal ini diterapkan pada teknologi yang disebut blockchain, di dalam blockchain terdapat informasi mengenai transaksi perpindahan uang, jumlah uang pada sebuah alamat dompet cryptocurrency, dsb. dan dapat di akses oleh mining software atau situs blockexplorer yang dimiliki masing-masing cryptocurrency.
Untuk membuktikannya, silahkan anda buka link dibawah ini pada halaman yang baru :
http://www.presstab.pw/phpexplorer/IFLT/address.php?address=i7SQdjAm7D4vSmPGUs5nmsaL6e5p17AVS6
Link di atas adalah contoh alamat cryptocurrency yang ane miliki, disitu terlihat sangat jelas aktivitas perpindahan uang yang ane lakukan, jumlah uang ane saat ini, dsb.
Sampai titik ini, selamat, anda dapat membuktikan bahwa cryptocurrency itu adalah sistem keuangan yang sangat bisa dipercaya, karena seseorang bisa melakukan konfirmasi terhadap aktivitas keuangan orang lain.

Double-Spending, Single-Point-of-Failure, Decentralization
Disini ane akan coba menjelaskan secara sangat sederhana, mungkin mendasar sekali dan jauh dari pemahaman para ahli.

Apakah agan atau aganwati yakin bahwa uang kertas rupiah yang ada di dompet anda itu asli?
Mungkin anda yakin karena anda bisa membuktikannya melalui iklan yang pernah kita lihat di televisi, yaitu "dilihat diraba diterawang".

Menurut ane, agan dan aganwati nggak sepenuhnya benar akan hal tersebut.
"Kenapa?"
Karena sebenernya yang membuktikan uang itu asli dan terdaftar secara legal pada Bank Indonesia adalah nomor seri yang sering kita abaikan di bagian belakang uang kita.

Dan... disinilah cryptocurrency benar-benar berdampak pada isu penggandaan uang, karena secara pemahaman sederhana tidak-ada-uang yang dapat di gandakan pada transaksi cryptocurrency, karena sifatnya konfirmasi secara bersama-sama dan jika ada 1 atau lebih pihak yang melakukan konfirmasi menyatakan bahwa uang yang berada dalam siklus transaksi tidak valid, maka keseluruhan transaksi tersebut akan menjadi tidak valid.

Jadi, secara pemahaman awam(ane) seperti berikut :
Double-Spending adalah uang yang digandakan dan berhasil digunakan untuk melakukan sebuah transaksi.
Single-Point-of-Failure adalah titik kegagalan(gagal dalam hal konfirmasi), dimana dalam kasus dunia nyata, hampir semua orang gagal dikarenakan untuk memeriksa apakah sebuah uang itu asli atau palsu kita harus membawanya ke suatu bank dan menunggu konfirmasi. (ane cukup yakin, tidak ada orang yang mau jalan ke bank hanya untuk mengetahui apakah nomor seri yang dimiliki uangnya benar keasliannya)
Decentralization adalah tersebar(menurut ane dapat diakses dari manapun, karena sebenarnya blockchain itu tersentralisasi pada beberapa titik, walaupun verifikasinya bisa dari manapun), hal ini memungkinkan setiap orang bisa di/melakukan verifikasi akan keaslian uang yang di transaksikan/miliki oleh orang lain.

Nah, disini 99% opini atau sudut pandang ane gan...

Cryptocurrency(mata uang crypto) tidak akan pernah menjadi currency(mata uang)
ane nggak 100% loh sama judul sesi ini, itu cuma biar eye-catching aja hehe
Kenapa ane bilang begitu, volatility(gejolak, perubahan) nilai pada sebuah cryptocurrency itu udah diluar batas toleransi gan.
Jujur aja, saat ini mungkin nilai sebuah cryptocurrency bisa buat beli motor, tapi beberapa menit kemudian bisa aja nggak cukup bahkan untuk sekedar beli kopi, dan sebaliknya.
Hal ini menurut ane disebabkan karena kita sendiri gan, istilah yang mungkin udah nggak asing yaitu buy-low-sell-high itu sendiri yang menyebabkan kehancuran reputasi cryptocurrency, dan perlahan-lahan tujuan mata uang sebenarnya hilang dan menjadi pasar saham, IPO berubah menjadi ICO, dll.
Dan dari yang ane perhatikan jika kita beli cryptocurrency, kebanyakan menyebutnya "investasi", nah... disini nih yang bener-bener jelas, bahwa cryptocurrency itu dijadikan ajang permainan harga bukan sebagai alat tukar yang di akui dan tetap nilainya.

"Agan TS coba cek deh... udah ada loh yang beli villa pake BTC di bali, itu kan tandanya cryptocurrency udah diakui."
Nah, sekarang gini, ane punya 0.0025 BTC, kira-kira ada nggak yang mau jual motornya seharga 0.0025 BTC, kalo ada ya ayo langsung transaksi.
Kalo nggak ada dan penawaran ane dianggap terlalu murah, berarti kan ada faktor lain yang dijadikan tolak ukur, dalam hal ini ane cukup yakin bahwa faktor tersebut adalah nilai tukar cryptocurrency terhadap rupiah, mungkin jika nilai BTC sudah mencapai 5 milliar rupiah dan seseorang mau menjual motor dengan harga 12,5 juta rupiah, baru akan ada orang yang setuju sama penawaran 0.0025 BTC ane untuk sebuah motor. ;D

Cryptocurrency dapat menjadi currency
Hanya ada 1 cara gan untuk membuat hal ini jadi kenyataan.
Yaitu, kedua belah pihak harus setuju bahwa cryptocurrency mempunyai nilai bagi mereka masing.
"Tapi gimana caranya meyakinkan suatu pihak bahwa cryptocurrency yang dipertukarkan mempunyai nilai?"
Harus ada lembaga yang menjamin gan, kita yakin bertukar dengan rupiah karena dijamin oleh Bank Indonesia bahwa itu mempunyai nilai tukar gan.
Sementara satu-satunya jaminan bahwa cryptocurrency saat ini mempunyai nilai tukar adalah semata-mata karena ada orang yang mau beli dengan mata uang yang disahkan dan legal di negaranya masing-masing.
"Kalo dijamin sama 1 lembaga jadi sentralisasi dong?"
Yap... dan mau nggak mau gan...
Karena nggak ada cara lain selain itu, kita nggak akan bisa lepas dari hal semacam itu.

Ane cukup yakin bahwa sebenarnya tujuan Satoshi Nakamoto menciptakan Bitcoin memang bukan untuk jadi mata uang baru, tetapi jadi sebuah payment-system baru, karena judulnya sendiri itu saja sudah jelas yaitu "Bitcoin: A Peer-to-Peer Electronic Cash System" bukan "Bitcoin: A Peer-to-Peer Crypto Currency".
Ane juga cukup yakin sebenarnya ini adalah perbaikan dari system e-money, dimana sistem e-money umum yang kita kenal menggunakan server dalam penanganan transaksinya artinya terpusat(tersentralisasi) dan ketika server itu gagal, maka keseluruhan sistem e-money lumpuh.

Menurut ane, sebenarnya cryptocurrency(digitalcurrency) itu bukan hal yang baru, dan telah diterapkan oleh perbankan dengan nama e-money, hanya saja cryptocurrency jauh lebih aman, nggak ribet, dan rancangan sistemnya hampir mendekati sempurna(mungkin ada beberapa yang main di Novaexchange atau Coinsmarkets dan untuk pertama kalinya double-spending attack berhasil dilakukan, walaupun hanya pada coin ecek-ecek, berarti nggak menutup kemungkinan dapat terjadi ke coin yang lain).
Makasih agan dan aganwati yang sudah membaca topic buatan newbie yang baru berumur 1 bulan ini. ;D
Semoga yang belum paham jadi paham... Yang udah paham dan melihat kesalahan newbie atau sudut pandang newbie salah, mau mengoreksi. :)

ini baru newbi yang bermutu topiknya juga terbaik lah,kalo newbi yang lain buat topiknya asal asalan,kalo sering sering ada tipik begini kita akan lebih tau tentang bitcoin

Halo agan dan aganwati sekalian.
Pada kesempatan kali ini ane mau sharing pendapat atau pandangan ane tentang cryptocurrency, mungkin sedikit edukasi bagi yang baru mengenal crpytocurrency. :)
Menurut ane cryptocurrency itu bagus, karena menggabungkan 2 konsep yang sangat berlawanan, yaitu anonimity dan transparency.
Mungkin ada beberapa dari agan dan aganwati yang belum paham tentang anonimity dan transparency, disini ane akan menjelaskan tentang 2 hal tersebut tetapi jauh dari penjelasan teknis melainkan ane akan menjelaskan arti dari kata tersebut dan kenapa sih ane bilang kedua hal tersebut sangat berlawanan tapi bisa jadi harmonis ketika digabungkan dan berhasil memecahkan masalah double-spending.
Terlebih lagi, tidak ada single-point-of-failure dalam rancangan sistemnya karena sifat dasarnya adalah decentralization.

Anonimity
Menurut ane, anonimity dalam artian yang sangat sederhana adalah ketidak jelasan identitas, atau bahkan tanpa identitas sama sekali.
Pada umumnya, aktivitas pengiriman uang melalui medium/perangkat elektronik seperti pada bank konvensional membutuhkan 2 orang atau lebih yang mempunyai identitas(rekening) yang di kelola oleh penyedia jasa pengiriman uang.

"Lalu dimana hal ini diterapkan dalam cryptocurrency?"
Hal ini diterapkan pada alamat dompet cryptocurrency yang agan dan aganwati miliki.
Untuk membuktikannya, silahkan anda lihat, apakah identitas(nama, telpon, alamat, dsb.) anda tercantum pada dompet cryptocurrency anda?
Jika tidak, selamat anda telah membuktikan bahwa identitas anda tidak tersebar, dalam kata lain anda tidak memberikan identitas anda tetapi anda tetap bisa melakukan aktivitas kirim/terima uang.

Transparency
Menurut ane, transparency dalam artian yang sangat sederhana adalah keterbukaan akses terhadap suatu data atau informasi.
Pada umumnya, informasi keuangan yang dikelola oleh sebuah lembaga sangatlah tertutup dari akses publik, kita tidak bisa melihat transaksi pengiriman uang, jumlah uang, dll. yang dimiliki oleh seseorang.

"Lalu dimana hal ini diterapkan dalam cryptocurrency?"
Hal ini diterapkan pada teknologi yang disebut blockchain, di dalam blockchain terdapat informasi mengenai transaksi perpindahan uang, jumlah uang pada sebuah alamat dompet cryptocurrency, dsb. dan dapat di akses oleh mining software atau situs blockexplorer yang dimiliki masing-masing cryptocurrency.
Untuk membuktikannya, silahkan anda buka link dibawah ini pada halaman yang baru :
http://www.presstab.pw/phpexplorer/IFLT/address.php?address=i7SQdjAm7D4vSmPGUs5nmsaL6e5p17AVS6
Link di atas adalah contoh alamat cryptocurrency yang ane miliki, disitu terlihat sangat jelas aktivitas perpindahan uang yang ane lakukan, jumlah uang ane saat ini, dsb.
Sampai titik ini, selamat, anda dapat membuktikan bahwa cryptocurrency itu adalah sistem keuangan yang sangat bisa dipercaya, karena seseorang bisa melakukan konfirmasi terhadap aktivitas keuangan orang lain.

Double-Spending, Single-Point-of-Failure, Decentralization
Disini ane akan coba menjelaskan secara sangat sederhana, mungkin mendasar sekali dan jauh dari pemahaman para ahli.

Apakah agan atau aganwati yakin bahwa uang kertas rupiah yang ada di dompet anda itu asli?
Mungkin anda yakin karena anda bisa membuktikannya melalui iklan yang pernah kita lihat di televisi, yaitu "dilihat diraba diterawang".

Menurut ane, agan dan aganwati nggak sepenuhnya benar akan hal tersebut.
"Kenapa?"
Karena sebenernya yang membuktikan uang itu asli dan terdaftar secara legal pada Bank Indonesia adalah nomor seri yang sering kita abaikan di bagian belakang uang kita.

Dan... disinilah cryptocurrency benar-benar berdampak pada isu penggandaan uang, karena secara pemahaman sederhana tidak-ada-uang yang dapat di gandakan pada transaksi cryptocurrency, karena sifatnya konfirmasi secara bersama-sama dan jika ada 1 atau lebih pihak yang melakukan konfirmasi menyatakan bahwa uang yang berada dalam siklus transaksi tidak valid, maka keseluruhan transaksi tersebut akan menjadi tidak valid.

Jadi, secara pemahaman awam(ane) seperti berikut :
Double-Spending adalah uang yang digandakan dan berhasil digunakan untuk melakukan sebuah transaksi.
Single-Point-of-Failure adalah titik kegagalan(gagal dalam hal konfirmasi), dimana dalam kasus dunia nyata, hampir semua orang gagal dikarenakan untuk memeriksa apakah sebuah uang itu asli atau palsu kita harus membawanya ke suatu bank dan menunggu konfirmasi. (ane cukup yakin, tidak ada orang yang mau jalan ke bank hanya untuk mengetahui apakah nomor seri yang dimiliki uangnya benar keasliannya)
Decentralization adalah tersebar(menurut ane dapat diakses dari manapun, karena sebenarnya blockchain itu tersentralisasi pada beberapa titik, walaupun verifikasinya bisa dari manapun), hal ini memungkinkan setiap orang bisa di/melakukan verifikasi akan keaslian uang yang di transaksikan/miliki oleh orang lain.

Nah, disini 99% opini atau sudut pandang ane gan...

Cryptocurrency(mata uang crypto) tidak akan pernah menjadi currency(mata uang)
ane nggak 100% loh sama judul sesi ini, itu cuma biar eye-catching aja hehe
Kenapa ane bilang begitu, volatility(gejolak, perubahan) nilai pada sebuah cryptocurrency itu udah diluar batas toleransi gan.
Jujur aja, saat ini mungkin nilai sebuah cryptocurrency bisa buat beli motor, tapi beberapa menit kemudian bisa aja nggak cukup bahkan untuk sekedar beli kopi, dan sebaliknya.
Hal ini menurut ane disebabkan karena kita sendiri gan, istilah yang mungkin udah nggak asing yaitu buy-low-sell-high itu sendiri yang menyebabkan kehancuran reputasi cryptocurrency, dan perlahan-lahan tujuan mata uang sebenarnya hilang dan menjadi pasar saham, IPO berubah menjadi ICO, dll.
Dan dari yang ane perhatikan jika kita beli cryptocurrency, kebanyakan menyebutnya "investasi", nah... disini nih yang bener-bener jelas, bahwa cryptocurrency itu dijadikan ajang permainan harga bukan sebagai alat tukar yang di akui dan tetap nilainya.

"Agan TS coba cek deh... udah ada loh yang beli villa pake BTC di bali, itu kan tandanya cryptocurrency udah diakui."
Nah, sekarang gini, ane punya 0.0025 BTC, kira-kira ada nggak yang mau jual motornya seharga 0.0025 BTC, kalo ada ya ayo langsung transaksi.
Kalo nggak ada dan penawaran ane dianggap terlalu murah, berarti kan ada faktor lain yang dijadikan tolak ukur, dalam hal ini ane cukup yakin bahwa faktor tersebut adalah nilai tukar cryptocurrency terhadap rupiah, mungkin jika nilai BTC sudah mencapai 5 milliar rupiah dan seseorang mau menjual motor dengan harga 12,5 juta rupiah, baru akan ada orang yang setuju sama penawaran 0.0025 BTC ane untuk sebuah motor. ;D

Cryptocurrency dapat menjadi currency
Hanya ada 1 cara gan untuk membuat hal ini jadi kenyataan.
Yaitu, kedua belah pihak harus setuju bahwa cryptocurrency mempunyai nilai bagi mereka masing.
"Tapi gimana caranya meyakinkan suatu pihak bahwa cryptocurrency yang dipertukarkan mempunyai nilai?"
Harus ada lembaga yang menjamin gan, kita yakin bertukar dengan rupiah karena dijamin oleh Bank Indonesia bahwa itu mempunyai nilai tukar gan.
Sementara satu-satunya jaminan bahwa cryptocurrency saat ini mempunyai nilai tukar adalah semata-mata karena ada orang yang mau beli dengan mata uang yang disahkan dan legal di negaranya masing-masing.
"Kalo dijamin sama 1 lembaga jadi sentralisasi dong?"
Yap... dan mau nggak mau gan...
Karena nggak ada cara lain selain itu, kita nggak akan bisa lepas dari hal semacam itu.

Ane cukup yakin bahwa sebenarnya tujuan Satoshi Nakamoto menciptakan Bitcoin memang bukan untuk jadi mata uang baru, tetapi jadi sebuah payment-system baru, karena judulnya sendiri itu saja sudah jelas yaitu "Bitcoin: A Peer-to-Peer Electronic Cash System" bukan "Bitcoin: A Peer-to-Peer Crypto Currency".
Ane juga cukup yakin sebenarnya ini adalah perbaikan dari system e-money, dimana sistem e-money umum yang kita kenal menggunakan server dalam penanganan transaksinya artinya terpusat(tersentralisasi) dan ketika server itu gagal, maka keseluruhan sistem e-money lumpuh.

Menurut ane, sebenarnya cryptocurrency(digitalcurrency) itu bukan hal yang baru, dan telah diterapkan oleh perbankan dengan nama e-money, hanya saja cryptocurrency jauh lebih aman, nggak ribet, dan rancangan sistemnya hampir mendekati sempurna(mungkin ada beberapa yang main di Novaexchange atau Coinsmarkets dan untuk pertama kalinya double-spending attack berhasil dilakukan, walaupun hanya pada coin ecek-ecek, berarti nggak menutup kemungkinan dapat terjadi ke coin yang lain).
Makasih agan dan aganwati yang sudah membaca topic buatan newbie yang baru berumur 1 bulan ini. ;D
Semoga yang belum paham jadi paham... Yang udah paham dan melihat kesalahan newbie atau sudut pandang newbie salah, mau mengoreksi. :)

Halo agan dan aganwati sekalian.
Pada kesempatan kali ini ane mau sharing pendapat atau pandangan ane tentang cryptocurrency, mungkin sedikit edukasi bagi yang baru mengenal crpytocurrency. :)
Menurut ane cryptocurrency itu bagus, karena menggabungkan 2 konsep yang sangat berlawanan, yaitu anonimity dan transparency.
Mungkin ada beberapa dari agan dan aganwati yang belum paham tentang anonimity dan transparency, disini ane akan menjelaskan tentang 2 hal tersebut tetapi jauh dari penjelasan teknis melainkan ane akan menjelaskan arti dari kata tersebut dan kenapa sih ane bilang kedua hal tersebut sangat berlawanan tapi bisa jadi harmonis ketika digabungkan dan berhasil memecahkan masalah double-spending.
Terlebih lagi, tidak ada single-point-of-failure dalam rancangan sistemnya karena sifat dasarnya adalah decentralization.

Anonimity
Menurut ane, anonimity dalam artian yang sangat sederhana adalah ketidak jelasan identitas, atau bahkan tanpa identitas sama sekali.
Pada umumnya, aktivitas pengiriman uang melalui medium/perangkat elektronik seperti pada bank konvensional membutuhkan 2 orang atau lebih yang mempunyai identitas(rekening) yang di kelola oleh penyedia jasa pengiriman uang.

"Lalu dimana hal ini diterapkan dalam cryptocurrency?"
Hal ini diterapkan pada alamat dompet cryptocurrency yang agan dan aganwati miliki.
Untuk membuktikannya, silahkan anda lihat, apakah identitas(nama, telpon, alamat, dsb.) anda tercantum pada dompet cryptocurrency anda?
Jika tidak, selamat anda telah membuktikan bahwa identitas anda tidak tersebar, dalam kata lain anda tidak memberikan identitas anda tetapi anda tetap bisa melakukan aktivitas kirim/terima uang.

Transparency
Menurut ane, transparency dalam artian yang sangat sederhana adalah keterbukaan akses terhadap suatu data atau informasi.
Pada umumnya, informasi keuangan yang dikelola oleh sebuah lembaga sangatlah tertutup dari akses publik, kita tidak bisa melihat transaksi pengiriman uang, jumlah uang, dll. yang dimiliki oleh seseorang.

"Lalu dimana hal ini diterapkan dalam cryptocurrency?"
Hal ini diterapkan pada teknologi yang disebut blockchain, di dalam blockchain terdapat informasi mengenai transaksi perpindahan uang, jumlah uang pada sebuah alamat dompet cryptocurrency, dsb. dan dapat di akses oleh mining software atau situs blockexplorer yang dimiliki masing-masing cryptocurrency.
Untuk membuktikannya, silahkan anda buka link dibawah ini pada halaman yang baru :
http://www.presstab.pw/phpexplorer/IFLT/address.php?address=i7SQdjAm7D4vSmPGUs5nmsaL6e5p17AVS6
Link di atas adalah contoh alamat cryptocurrency yang ane miliki, disitu terlihat sangat jelas aktivitas perpindahan uang yang ane lakukan, jumlah uang ane saat ini, dsb.
Sampai titik ini, selamat, anda dapat membuktikan bahwa cryptocurrency itu adalah sistem keuangan yang sangat bisa dipercaya, karena seseorang bisa melakukan konfirmasi terhadap aktivitas keuangan orang lain.

Double-Spending, Single-Point-of-Failure, Decentralization
Disini ane akan coba menjelaskan secara sangat sederhana, mungkin mendasar sekali dan jauh dari pemahaman para ahli.

Apakah agan atau aganwati yakin bahwa uang kertas rupiah yang ada di dompet anda itu asli?
Mungkin anda yakin karena anda bisa membuktikannya melalui iklan yang pernah kita lihat di televisi, yaitu "dilihat diraba diterawang".

Menurut ane, agan dan aganwati nggak sepenuhnya benar akan hal tersebut.
"Kenapa?"
Karena sebenernya yang membuktikan uang itu asli dan terdaftar secara legal pada Bank Indonesia adalah nomor seri yang sering kita abaikan di bagian belakang uang kita.

Dan... disinilah cryptocurrency benar-benar berdampak pada isu penggandaan uang, karena secara pemahaman sederhana tidak-ada-uang yang dapat di gandakan pada transaksi cryptocurrency, karena sifatnya konfirmasi secara bersama-sama dan jika ada 1 atau lebih pihak yang melakukan konfirmasi menyatakan bahwa uang yang berada dalam siklus transaksi tidak valid, maka keseluruhan transaksi tersebut akan menjadi tidak valid.

Jadi, secara pemahaman awam(ane) seperti berikut :
Double-Spending adalah uang yang digandakan dan berhasil digunakan untuk melakukan sebuah transaksi.
Single-Point-of-Failure adalah titik kegagalan(gagal dalam hal konfirmasi), dimana dalam kasus dunia nyata, hampir semua orang gagal dikarenakan untuk memeriksa apakah sebuah uang itu asli atau palsu kita harus membawanya ke suatu bank dan menunggu konfirmasi. (ane cukup yakin, tidak ada orang yang mau jalan ke bank hanya untuk mengetahui apakah nomor seri yang dimiliki uangnya benar keasliannya)
Decentralization adalah tersebar(menurut ane dapat diakses dari manapun, karena sebenarnya blockchain itu tersentralisasi pada beberapa titik, walaupun verifikasinya bisa dari manapun), hal ini memungkinkan setiap orang bisa di/melakukan verifikasi akan keaslian uang yang di transaksikan/miliki oleh orang lain.

Nah, disini 99% opini atau sudut pandang ane gan...

Cryptocurrency(mata uang crypto) tidak akan pernah menjadi currency(mata uang)
ane nggak 100% loh sama judul sesi ini, itu cuma biar eye-catching aja hehe
Kenapa ane bilang begitu, volatility(gejolak, perubahan) nilai pada sebuah cryptocurrency itu udah diluar batas toleransi gan.
Jujur aja, saat ini mungkin nilai sebuah cryptocurrency bisa buat beli motor, tapi beberapa menit kemudian bisa aja nggak cukup bahkan untuk sekedar beli kopi, dan sebaliknya.
Hal ini menurut ane disebabkan karena kita sendiri gan, istilah yang mungkin udah nggak asing yaitu buy-low-sell-high itu sendiri yang menyebabkan kehancuran reputasi cryptocurrency, dan perlahan-lahan tujuan mata uang sebenarnya hilang dan menjadi pasar saham, IPO berubah menjadi ICO, dll.
Dan dari yang ane perhatikan jika kita beli cryptocurrency, kebanyakan menyebutnya "investasi", nah... disini nih yang bener-bener jelas, bahwa cryptocurrency itu dijadikan ajang permainan harga bukan sebagai alat tukar yang di akui dan tetap nilainya.

"Agan TS coba cek deh... udah ada loh yang beli villa pake BTC di bali, itu kan tandanya cryptocurrency udah diakui."
Nah, sekarang gini, ane punya 0.0025 BTC, kira-kira ada nggak yang mau jual motornya seharga 0.0025 BTC, kalo ada ya ayo langsung transaksi.
Kalo nggak ada dan penawaran ane dianggap terlalu murah, berarti kan ada faktor lain yang dijadikan tolak ukur, dalam hal ini ane cukup yakin bahwa faktor tersebut adalah nilai tukar cryptocurrency terhadap rupiah, mungkin jika nilai BTC sudah mencapai 5 milliar rupiah dan seseorang mau menjual motor dengan harga 12,5 juta rupiah, baru akan ada orang yang setuju sama penawaran 0.0025 BTC ane untuk sebuah motor. ;D

Cryptocurrency dapat menjadi currency
Hanya ada 1 cara gan untuk membuat hal ini jadi kenyataan.
Yaitu, kedua belah pihak harus setuju bahwa cryptocurrency mempunyai nilai bagi mereka masing.
"Tapi gimana caranya meyakinkan suatu pihak bahwa cryptocurrency yang dipertukarkan mempunyai nilai?"
Harus ada lembaga yang menjamin gan, kita yakin bertukar dengan rupiah karena dijamin oleh Bank Indonesia bahwa itu mempunyai nilai tukar gan.
Sementara satu-satunya jaminan bahwa cryptocurrency saat ini mempunyai nilai tukar adalah semata-mata karena ada orang yang mau beli dengan mata uang yang disahkan dan legal di negaranya masing-masing.
"Kalo dijamin sama 1 lembaga jadi sentralisasi dong?"
Yap... dan mau nggak mau gan...
Karena nggak ada cara lain selain itu, kita nggak akan bisa lepas dari hal semacam itu.

Ane cukup yakin bahwa sebenarnya tujuan Satoshi Nakamoto menciptakan Bitcoin memang bukan untuk jadi mata uang baru, tetapi jadi sebuah payment-system baru, karena judulnya sendiri itu saja sudah jelas yaitu "Bitcoin: A Peer-to-Peer Electronic Cash System" bukan "Bitcoin: A Peer-to-Peer Crypto Currency".
Ane juga cukup yakin sebenarnya ini adalah perbaikan dari system e-money, dimana sistem e-money umum yang kita kenal menggunakan server dalam penanganan transaksinya artinya terpusat(tersentralisasi) dan ketika server itu gagal, maka keseluruhan sistem e-money lumpuh.

Menurut ane, sebenarnya cryptocurrency(digitalcurrency) itu bukan hal yang baru, dan telah diterapkan oleh perbankan dengan nama e-money, hanya saja cryptocurrency jauh lebih aman, nggak ribet, dan rancangan sistemnya hampir mendekati sempurna(mungkin ada beberapa yang main di Novaexchange atau Coinsmarkets dan untuk pertama kalinya double-spending attack berhasil dilakukan, walaupun hanya pada coin ecek-ecek, berarti nggak menutup kemungkinan dapat terjadi ke coin yang lain).
Makasih agan dan aganwati yang sudah membaca topic buatan newbie yang baru berumur 1 bulan ini. ;D
Semoga yang belum paham jadi paham... Yang udah paham dan melihat kesalahan newbie atau sudut pandang newbie salah, mau mengoreksi. :)

Tambahin satu poin lagi dibawah subjudul transparan dan anonimous itu pak :

Seperti yang sering terjadi, banyak orang yang berfikir bahwa bitcoin sangat rentan dijadikan sebagai alat/tempat/sarana pencucian uang dan akan sulit dilacak. Nah, saya gemes sama people kayak gini. Padahal semua catatan transaksi ada disana dan gak bisa dihilangkan, menurut saya malah lebih gampang dilacak itu. Tinggal dirunut aja transaksinya sampai ke rekening bank, kelar itu penjahatnya, iya nggak?

Ya. Cryptocurrency ini sebenarnya bisa untuk kita jadikan sebagai mata uang,walaupun pada dasarnya tidak memiliki fisik. Yang menjadi masalah nya kalau dalam pikiran saya nilai nya tidak tetap sehingga membuat kita sulit untuk mengukur dan perlu mengubah nilai barang sewaktu waktu.

Halo agan dan aganwati sekalian.
Pada kesempatan kali ini ane mau sharing pendapat atau pandangan ane tentang cryptocurrency, mungkin sedikit edukasi bagi yang baru mengenal crpytocurrency. :)
Menurut ane cryptocurrency itu bagus, karena menggabungkan 2 konsep yang sangat berlawanan, yaitu anonimity dan transparency.
Mungkin ada beberapa dari agan dan aganwati yang belum paham tentang anonimity dan transparency, disini ane akan menjelaskan tentang 2 hal tersebut tetapi jauh dari penjelasan teknis melainkan ane akan menjelaskan arti dari kata tersebut dan kenapa sih ane bilang kedua hal tersebut sangat berlawanan tapi bisa jadi harmonis ketika digabungkan dan berhasil memecahkan masalah double-spending.
Terlebih lagi, tidak ada single-point-of-failure dalam rancangan sistemnya karena sifat dasarnya adalah decentralization.

Anonimity
Menurut ane, anonimity dalam artian yang sangat sederhana adalah ketidak jelasan identitas, atau bahkan tanpa identitas sama sekali.
Pada umumnya, aktivitas pengiriman uang melalui medium/perangkat elektronik seperti pada bank konvensional membutuhkan 2 orang atau lebih yang mempunyai identitas(rekening) yang di kelola oleh penyedia jasa pengiriman uang.

"Lalu dimana hal ini diterapkan dalam cryptocurrency?"
Hal ini diterapkan pada alamat dompet cryptocurrency yang agan dan aganwati miliki.
Untuk membuktikannya, silahkan anda lihat, apakah identitas(nama, telpon, alamat, dsb.) anda tercantum pada dompet cryptocurrency anda?
Jika tidak, selamat anda telah membuktikan bahwa identitas anda tidak tersebar, dalam kata lain anda tidak memberikan identitas anda tetapi anda tetap bisa melakukan aktivitas kirim/terima uang.

Transparency
Menurut ane, transparency dalam artian yang sangat sederhana adalah keterbukaan akses terhadap suatu data atau informasi.
Pada umumnya, informasi keuangan yang dikelola oleh sebuah lembaga sangatlah tertutup dari akses publik, kita tidak bisa melihat transaksi pengiriman uang, jumlah uang, dll. yang dimiliki oleh seseorang.

"Lalu dimana hal ini diterapkan dalam cryptocurrency?"
Hal ini diterapkan pada teknologi yang disebut blockchain, di dalam blockchain terdapat informasi mengenai transaksi perpindahan uang, jumlah uang pada sebuah alamat dompet cryptocurrency, dsb. dan dapat di akses oleh mining software atau situs blockexplorer yang dimiliki masing-masing cryptocurrency.
Untuk membuktikannya, silahkan anda buka link dibawah ini pada halaman yang baru :
http://www.presstab.pw/phpexplorer/IFLT/address.php?address=i7SQdjAm7D4vSmPGUs5nmsaL6e5p17AVS6
Link di atas adalah contoh alamat cryptocurrency yang ane miliki, disitu terlihat sangat jelas aktivitas perpindahan uang yang ane lakukan, jumlah uang ane saat ini, dsb.
Sampai titik ini, selamat, anda dapat membuktikan bahwa cryptocurrency itu adalah sistem keuangan yang sangat bisa dipercaya, karena seseorang bisa melakukan konfirmasi terhadap aktivitas keuangan orang lain.

Double-Spending, Single-Point-of-Failure, Decentralization
Disini ane akan coba menjelaskan secara sangat sederhana, mungkin mendasar sekali dan jauh dari pemahaman para ahli.

Apakah agan atau aganwati yakin bahwa uang kertas rupiah yang ada di dompet anda itu asli?
Mungkin anda yakin karena anda bisa membuktikannya melalui iklan yang pernah kita lihat di televisi, yaitu "dilihat diraba diterawang".

Menurut ane, agan dan aganwati nggak sepenuhnya benar akan hal tersebut.
"Kenapa?"
Karena sebenernya yang membuktikan uang itu asli dan terdaftar secara legal pada Bank Indonesia adalah nomor seri yang sering kita abaikan di bagian belakang uang kita.

Dan... disinilah cryptocurrency benar-benar berdampak pada isu penggandaan uang, karena secara pemahaman sederhana tidak-ada-uang yang dapat di gandakan pada transaksi cryptocurrency, karena sifatnya konfirmasi secara bersama-sama dan jika ada 1 atau lebih pihak yang melakukan konfirmasi menyatakan bahwa uang yang berada dalam siklus transaksi tidak valid, maka keseluruhan transaksi tersebut akan menjadi tidak valid.

Jadi, secara pemahaman awam(ane) seperti berikut :
Double-Spending adalah uang yang digandakan dan berhasil digunakan untuk melakukan sebuah transaksi.
Single-Point-of-Failure adalah titik kegagalan(gagal dalam hal konfirmasi), dimana dalam kasus dunia nyata, hampir semua orang gagal dikarenakan untuk memeriksa apakah sebuah uang itu asli atau palsu kita harus membawanya ke suatu bank dan menunggu konfirmasi. (ane cukup yakin, tidak ada orang yang mau jalan ke bank hanya untuk mengetahui apakah nomor seri yang dimiliki uangnya benar keasliannya)
Decentralization adalah tersebar(menurut ane dapat diakses dari manapun, karena sebenarnya blockchain itu tersentralisasi pada beberapa titik, walaupun verifikasinya bisa dari manapun), hal ini memungkinkan setiap orang bisa di/melakukan verifikasi akan keaslian uang yang di transaksikan/miliki oleh orang lain.

Nah, disini 99% opini atau sudut pandang ane gan...

Cryptocurrency(mata uang crypto) tidak akan pernah menjadi currency(mata uang)
ane nggak 100% loh sama judul sesi ini, itu cuma biar eye-catching aja hehe
Kenapa ane bilang begitu, volatility(gejolak, perubahan) nilai pada sebuah cryptocurrency itu udah diluar batas toleransi gan.
Jujur aja, saat ini mungkin nilai sebuah cryptocurrency bisa buat beli motor, tapi beberapa menit kemudian bisa aja nggak cukup bahkan untuk sekedar beli kopi, dan sebaliknya.
Hal ini menurut ane disebabkan karena kita sendiri gan, istilah yang mungkin udah nggak asing yaitu buy-low-sell-high itu sendiri yang menyebabkan kehancuran reputasi cryptocurrency, dan perlahan-lahan tujuan mata uang sebenarnya hilang dan menjadi pasar saham, IPO berubah menjadi ICO, dll.
Dan dari yang ane perhatikan jika kita beli cryptocurrency, kebanyakan menyebutnya "investasi", nah... disini nih yang bener-bener jelas, bahwa cryptocurrency itu dijadikan ajang permainan harga bukan sebagai alat tukar yang di akui dan tetap nilainya.

"Agan TS coba cek deh... udah ada loh yang beli villa pake BTC di bali, itu kan tandanya cryptocurrency udah diakui."
Nah, sekarang gini, ane punya 0.0025 BTC, kira-kira ada nggak yang mau jual motornya seharga 0.0025 BTC, kalo ada ya ayo langsung transaksi.
Kalo nggak ada dan penawaran ane dianggap terlalu murah, berarti kan ada faktor lain yang dijadikan tolak ukur, dalam hal ini ane cukup yakin bahwa faktor tersebut adalah nilai tukar cryptocurrency terhadap rupiah, mungkin jika nilai BTC sudah mencapai 5 milliar rupiah dan seseorang mau menjual motor dengan harga 12,5 juta rupiah, baru akan ada orang yang setuju sama penawaran 0.0025 BTC ane untuk sebuah motor. ;D

Cryptocurrency dapat menjadi currency
Hanya ada 1 cara gan untuk membuat hal ini jadi kenyataan.
Yaitu, kedua belah pihak harus setuju bahwa cryptocurrency mempunyai nilai bagi mereka masing.
"Tapi gimana caranya meyakinkan suatu pihak bahwa cryptocurrency yang dipertukarkan mempunyai nilai?"
Harus ada lembaga yang menjamin gan, kita yakin bertukar dengan rupiah karena dijamin oleh Bank Indonesia bahwa itu mempunyai nilai tukar gan.
Sementara satu-satunya jaminan bahwa cryptocurrency saat ini mempunyai nilai tukar adalah semata-mata karena ada orang yang mau beli dengan mata uang yang disahkan dan legal di negaranya masing-masing.
"Kalo dijamin sama 1 lembaga jadi sentralisasi dong?"
Yap... dan mau nggak mau gan...
Karena nggak ada cara lain selain itu, kita nggak akan bisa lepas dari hal semacam itu.

Ane cukup yakin bahwa sebenarnya tujuan Satoshi Nakamoto menciptakan Bitcoin memang bukan untuk jadi mata uang baru, tetapi jadi sebuah payment-system baru, karena judulnya sendiri itu saja sudah jelas yaitu "Bitcoin: A Peer-to-Peer Electronic Cash System" bukan "Bitcoin: A Peer-to-Peer Crypto Currency".
Ane juga cukup yakin sebenarnya ini adalah perbaikan dari system e-money, dimana sistem e-money umum yang kita kenal menggunakan server dalam penanganan transaksinya artinya terpusat(tersentralisasi) dan ketika server itu gagal, maka keseluruhan sistem e-money lumpuh.

Menurut ane, sebenarnya cryptocurrency(digitalcurrency) itu bukan hal yang baru, dan telah diterapkan oleh perbankan dengan nama e-money, hanya saja cryptocurrency jauh lebih aman, nggak ribet, dan rancangan sistemnya hampir mendekati sempurna(mungkin ada beberapa yang main di Novaexchange atau Coinsmarkets dan untuk pertama kalinya double-spending attack berhasil dilakukan, walaupun hanya pada coin ecek-ecek, berarti nggak menutup kemungkinan dapat terjadi ke coin yang lain).
Makasih agan dan aganwati yang sudah membaca topic buatan newbie yang baru berumur 1 bulan ini. ;D
Semoga yang belum paham jadi paham... Yang udah paham dan melihat kesalahan newbie atau sudut pandang newbie salah, mau mengoreksi. :)

Anda benar sekali. Sebenarnya bitcoin tidak sepenuhnya anonim, namun pseudononym, penggunanya masih bisa dilacak dengan cara meruntut transaksi seperti yang dijelaskan agan Antonas1 di atas. Namun begitulah, banyak artikel yang "salah kaprah" tentang bitcoin bertebaran di internet, dan itu diulas oleh penulis lain, lalu diulas lagi sampai akhirnya mengakar dipikiran para pembaca kalau transaksi bitcoin itu anonim, berbahaya,  dan sebagainya.

Kalau bitcoin dilegalkan pemerintah arti nya pemerintah akan memberlakukan pajak kepada setiap pengguna nya !
Secara tidak langsung pemerintah mengontrol bitcoin yang pada akhir nya merusak paradigma bitcoin sebagai alat mata yang terdesentralisasi

bener nih kalau sampai terjadi hal demikian pasti malah tambah ga bener jalan bitcoin ,
aku mending seperti ini saja gaperlu dikenakan pajak , cukup didukung saja dr pemerintah .
itung-itung ini pertumbuhan ekonomi negara

Halo agan dan aganwati sekalian.
Pada kesempatan kali ini ane mau sharing pendapat atau pandangan ane tentang cryptocurrency, mungkin sedikit edukasi bagi yang baru mengenal crpytocurrency. :)
Menurut ane cryptocurrency itu bagus, karena menggabungkan 2 konsep yang sangat berlawanan, yaitu anonimity dan transparency.
Mungkin ada beberapa dari agan dan aganwati yang belum paham tentang anonimity dan transparency, disini ane akan menjelaskan tentang 2 hal tersebut tetapi jauh dari penjelasan teknis melainkan ane akan menjelaskan arti dari kata tersebut dan kenapa sih ane bilang kedua hal tersebut sangat berlawanan tapi bisa jadi harmonis ketika digabungkan dan berhasil memecahkan masalah double-spending.
Terlebih lagi, tidak ada single-point-of-failure dalam rancangan sistemnya karena sifat dasarnya adalah decentralization.

Anonimity
Menurut ane, anonimity dalam artian yang sangat sederhana adalah ketidak jelasan identitas, atau bahkan tanpa identitas sama sekali.
Pada umumnya, aktivitas pengiriman uang melalui medium/perangkat elektronik seperti pada bank konvensional membutuhkan 2 orang atau lebih yang mempunyai identitas(rekening) yang di kelola oleh penyedia jasa pengiriman uang.

"Lalu dimana hal ini diterapkan dalam cryptocurrency?"
Hal ini diterapkan pada alamat dompet cryptocurrency yang agan dan aganwati miliki.
Untuk membuktikannya, silahkan anda lihat, apakah identitas(nama, telpon, alamat, dsb.) anda tercantum pada dompet cryptocurrency anda?
Jika tidak, selamat anda telah membuktikan bahwa identitas anda tidak tersebar, dalam kata lain anda tidak memberikan identitas anda tetapi anda tetap bisa melakukan aktivitas kirim/terima uang.

Transparency
Menurut ane, transparency dalam artian yang sangat sederhana adalah keterbukaan akses terhadap suatu data atau informasi.
Pada umumnya, informasi keuangan yang dikelola oleh sebuah lembaga sangatlah tertutup dari akses publik, kita tidak bisa melihat transaksi pengiriman uang, jumlah uang, dll. yang dimiliki oleh seseorang.

"Lalu dimana hal ini diterapkan dalam cryptocurrency?"
Hal ini diterapkan pada teknologi yang disebut blockchain, di dalam blockchain terdapat informasi mengenai transaksi perpindahan uang, jumlah uang pada sebuah alamat dompet cryptocurrency, dsb. dan dapat di akses oleh mining software atau situs blockexplorer yang dimiliki masing-masing cryptocurrency.
Untuk membuktikannya, silahkan anda buka link dibawah ini pada halaman yang baru :
http://www.presstab.pw/phpexplorer/IFLT/address.php?address=i7SQdjAm7D4vSmPGUs5nmsaL6e5p17AVS6
Link di atas adalah contoh alamat cryptocurrency yang ane miliki, disitu terlihat sangat jelas aktivitas perpindahan uang yang ane lakukan, jumlah uang ane saat ini, dsb.
Sampai titik ini, selamat, anda dapat membuktikan bahwa cryptocurrency itu adalah sistem keuangan yang sangat bisa dipercaya, karena seseorang bisa melakukan konfirmasi terhadap aktivitas keuangan orang lain.

Double-Spending, Single-Point-of-Failure, Decentralization
Disini ane akan coba menjelaskan secara sangat sederhana, mungkin mendasar sekali dan jauh dari pemahaman para ahli.

Apakah agan atau aganwati yakin bahwa uang kertas rupiah yang ada di dompet anda itu asli?
Mungkin anda yakin karena anda bisa membuktikannya melalui iklan yang pernah kita lihat di televisi, yaitu "dilihat diraba diterawang".

Menurut ane, agan dan aganwati nggak sepenuhnya benar akan hal tersebut.
"Kenapa?"
Karena sebenernya yang membuktikan uang itu asli dan terdaftar secara legal pada Bank Indonesia adalah nomor seri yang sering kita abaikan di bagian belakang uang kita.

Dan... disinilah cryptocurrency benar-benar berdampak pada isu penggandaan uang, karena secara pemahaman sederhana tidak-ada-uang yang dapat di gandakan pada transaksi cryptocurrency, karena sifatnya konfirmasi secara bersama-sama dan jika ada 1 atau lebih pihak yang melakukan konfirmasi menyatakan bahwa uang yang berada dalam siklus transaksi tidak valid, maka keseluruhan transaksi tersebut akan menjadi tidak valid.

Jadi, secara pemahaman awam(ane) seperti berikut :
Double-Spending adalah uang yang digandakan dan berhasil digunakan untuk melakukan sebuah transaksi.
Single-Point-of-Failure adalah titik kegagalan(gagal dalam hal konfirmasi), dimana dalam kasus dunia nyata, hampir semua orang gagal dikarenakan untuk memeriksa apakah sebuah uang itu asli atau palsu kita harus membawanya ke suatu bank dan menunggu konfirmasi. (ane cukup yakin, tidak ada orang yang mau jalan ke bank hanya untuk mengetahui apakah nomor seri yang dimiliki uangnya benar keasliannya)
Decentralization adalah tersebar(menurut ane dapat diakses dari manapun, karena sebenarnya blockchain itu tersentralisasi pada beberapa titik, walaupun verifikasinya bisa dari manapun), hal ini memungkinkan setiap orang bisa di/melakukan verifikasi akan keaslian uang yang di transaksikan/miliki oleh orang lain.

Nah, disini 99% opini atau sudut pandang ane gan...

Cryptocurrency(mata uang crypto) tidak akan pernah menjadi currency(mata uang)
ane nggak 100% loh sama judul sesi ini, itu cuma biar eye-catching aja hehe
Kenapa ane bilang begitu, volatility(gejolak, perubahan) nilai pada sebuah cryptocurrency itu udah diluar batas toleransi gan.
Jujur aja, saat ini mungkin nilai sebuah cryptocurrency bisa buat beli motor, tapi beberapa menit kemudian bisa aja nggak cukup bahkan untuk sekedar beli kopi, dan sebaliknya.
Hal ini menurut ane disebabkan karena kita sendiri gan, istilah yang mungkin udah nggak asing yaitu buy-low-sell-high itu sendiri yang menyebabkan kehancuran reputasi cryptocurrency, dan perlahan-lahan tujuan mata uang sebenarnya hilang dan menjadi pasar saham, IPO berubah menjadi ICO, dll.
Dan dari yang ane perhatikan jika kita beli cryptocurrency, kebanyakan menyebutnya "investasi", nah... disini nih yang bener-bener jelas, bahwa cryptocurrency itu dijadikan ajang permainan harga bukan sebagai alat tukar yang di akui dan tetap nilainya.

"Agan TS coba cek deh... udah ada loh yang beli villa pake BTC di bali, itu kan tandanya cryptocurrency udah diakui."
Nah, sekarang gini, ane punya 0.0025 BTC, kira-kira ada nggak yang mau jual motornya seharga 0.0025 BTC, kalo ada ya ayo langsung transaksi.
Kalo nggak ada dan penawaran ane dianggap terlalu murah, berarti kan ada faktor lain yang dijadikan tolak ukur, dalam hal ini ane cukup yakin bahwa faktor tersebut adalah nilai tukar cryptocurrency terhadap rupiah, mungkin jika nilai BTC sudah mencapai 5 milliar rupiah dan seseorang mau menjual motor dengan harga 12,5 juta rupiah, baru akan ada orang yang setuju sama penawaran 0.0025 BTC ane untuk sebuah motor. ;D

Cryptocurrency dapat menjadi currency
Hanya ada 1 cara gan untuk membuat hal ini jadi kenyataan.
Yaitu, kedua belah pihak harus setuju bahwa cryptocurrency mempunyai nilai bagi mereka masing.
"Tapi gimana caranya meyakinkan suatu pihak bahwa cryptocurrency yang dipertukarkan mempunyai nilai?"
Harus ada lembaga yang menjamin gan, kita yakin bertukar dengan rupiah karena dijamin oleh Bank Indonesia bahwa itu mempunyai nilai tukar gan.
Sementara satu-satunya jaminan bahwa cryptocurrency saat ini mempunyai nilai tukar adalah semata-mata karena ada orang yang mau beli dengan mata uang yang disahkan dan legal di negaranya masing-masing.
"Kalo dijamin sama 1 lembaga jadi sentralisasi dong?"
Yap... dan mau nggak mau gan...
Karena nggak ada cara lain selain itu, kita nggak akan bisa lepas dari hal semacam itu.

Ane cukup yakin bahwa sebenarnya tujuan Satoshi Nakamoto menciptakan Bitcoin memang bukan untuk jadi mata uang baru, tetapi jadi sebuah payment-system baru, karena judulnya sendiri itu saja sudah jelas yaitu "Bitcoin: A Peer-to-Peer Electronic Cash System" bukan "Bitcoin: A Peer-to-Peer Crypto Currency".
Ane juga cukup yakin sebenarnya ini adalah perbaikan dari system e-money, dimana sistem e-money umum yang kita kenal menggunakan server dalam penanganan transaksinya artinya terpusat(tersentralisasi) dan ketika server itu gagal, maka keseluruhan sistem e-money lumpuh.

Menurut ane, sebenarnya cryptocurrency(digitalcurrency) itu bukan hal yang baru, dan telah diterapkan oleh perbankan dengan nama e-money, hanya saja cryptocurrency jauh lebih aman, nggak ribet, dan rancangan sistemnya hampir mendekati sempurna(mungkin ada beberapa yang main di Novaexchange atau Coinsmarkets dan untuk pertama kalinya double-spending attack berhasil dilakukan, walaupun hanya pada coin ecek-ecek, berarti nggak menutup kemungkinan dapat terjadi ke coin yang lain).
Makasih agan dan aganwati yang sudah membaca topic buatan newbie yang baru berumur 1 bulan ini. ;D
Semoga yang belum paham jadi paham... Yang udah paham dan melihat kesalahan newbie atau sudut pandang newbie salah, mau mengoreksi. :)

Saya simak2 dari media kalau pembahasan cruptocurrency sih memang sangat bagus walau suatu nilai yang tidak berpenpendirian tetap disuatu mata uang. Tiba2 harga satuan naik kemudia dalam hitungan detik juga bisa turun drastis juga. Jdi saya pribadi juga belum sepenuhnya tahu tentang cryptocurrency juga gan. Yg pda dasarnya lebih bgus kita pelajari dulu gan biar mendalam dan bisa lebih menentu dikemudian saat.
Tetapi cryptocurrency tetap terdepan krn bisa membuat semua msyarakat tercapai semua keinginan.

Kalau bitcoin dilegalkan pemerintah arti nya pemerintah akan memberlakukan pajak kepada setiap pengguna nya !
Secara tidak langsung pemerintah mengontrol bitcoin yang pada akhir nya merusak paradigma bitcoin sebagai alat mata yang terdesentralisasi

Tambahin satu poin lagi dibawah subjudul transparan dan anonimous itu pak :

Seperti yang sering terjadi, banyak orang yang berfikir bahwa bitcoin sangat rentan dijadikan sebagai alat/tempat/sarana pencucian uang dan akan sulit dilacak. Nah, saya gemes sama people kayak gini. Padahal semua catatan transaksi ada disana dan gak bisa dihilangkan, menurut saya malah lebih gampang dilacak itu. Tinggal dirunut aja transaksinya sampai ke rekening bank, kelar itu penjahatnya, iya nggak?

bagus sekali topiknya. Sampai tulisan di buat.
saya tidak begitu memahami tentang cryptocurrency. Selama ini saya hanya ikut-ikutan saja.
terima kasih atas penjelasannya.

Halo agan dan aganwati sekalian.
Pada kesempatan kali ini ane mau sharing pendapat atau pandangan ane tentang cryptocurrency, mungkin sedikit edukasi bagi yang baru mengenal crpytocurrency. :)
Menurut ane cryptocurrency itu bagus, karena menggabungkan 2 konsep yang sangat berlawanan, yaitu anonimity dan transparency.
Mungkin ada beberapa dari agan dan aganwati yang belum paham tentang anonimity dan transparency, disini ane akan menjelaskan tentang 2 hal tersebut tetapi jauh dari penjelasan teknis melainkan ane akan menjelaskan arti dari kata tersebut dan kenapa sih ane bilang kedua hal tersebut sangat berlawanan tapi bisa jadi harmonis ketika digabungkan dan berhasil memecahkan masalah double-spending.
Terlebih lagi, tidak ada single-point-of-failure dalam rancangan sistemnya karena sifat dasarnya adalah decentralization.

Anonimity
Menurut ane, anonimity dalam artian yang sangat sederhana adalah ketidak jelasan identitas, atau bahkan tanpa identitas sama sekali.
Pada umumnya, aktivitas pengiriman uang melalui medium/perangkat elektronik seperti pada bank konvensional membutuhkan 2 orang atau lebih yang mempunyai identitas(rekening) yang di kelola oleh penyedia jasa pengiriman uang.

"Lalu dimana hal ini diterapkan dalam cryptocurrency?"
Hal ini diterapkan pada alamat dompet cryptocurrency yang agan dan aganwati miliki.
Untuk membuktikannya, silahkan anda lihat, apakah identitas(nama, telpon, alamat, dsb.) anda tercantum pada dompet cryptocurrency anda?
Jika tidak, selamat anda telah membuktikan bahwa identitas anda tidak tersebar, dalam kata lain anda tidak memberikan identitas anda tetapi anda tetap bisa melakukan aktivitas kirim/terima uang.

Transparency
Menurut ane, transparency dalam artian yang sangat sederhana adalah keterbukaan akses terhadap suatu data atau informasi.
Pada umumnya, informasi keuangan yang dikelola oleh sebuah lembaga sangatlah tertutup dari akses publik, kita tidak bisa melihat transaksi pengiriman uang, jumlah uang, dll. yang dimiliki oleh seseorang.

"Lalu dimana hal ini diterapkan dalam cryptocurrency?"
Hal ini diterapkan pada teknologi yang disebut blockchain, di dalam blockchain terdapat informasi mengenai transaksi perpindahan uang, jumlah uang pada sebuah alamat dompet cryptocurrency, dsb. dan dapat di akses oleh mining software atau situs blockexplorer yang dimiliki masing-masing cryptocurrency.
Untuk membuktikannya, silahkan anda buka link dibawah ini pada halaman yang baru :
http://www.presstab.pw/phpexplorer/IFLT/address.php?address=i7SQdjAm7D4vSmPGUs5nmsaL6e5p17AVS6
Link di atas adalah contoh alamat cryptocurrency yang ane miliki, disitu terlihat sangat jelas aktivitas perpindahan uang yang ane lakukan, jumlah uang ane saat ini, dsb.
Sampai titik ini, selamat, anda dapat membuktikan bahwa cryptocurrency itu adalah sistem keuangan yang sangat bisa dipercaya, karena seseorang bisa melakukan konfirmasi terhadap aktivitas keuangan orang lain.

Double-Spending, Single-Point-of-Failure, Decentralization
Disini ane akan coba menjelaskan secara sangat sederhana, mungkin mendasar sekali dan jauh dari pemahaman para ahli.

Apakah agan atau aganwati yakin bahwa uang kertas rupiah yang ada di dompet anda itu asli?
Mungkin anda yakin karena anda bisa membuktikannya melalui iklan yang pernah kita lihat di televisi, yaitu "dilihat diraba diterawang".

Menurut ane, agan dan aganwati nggak sepenuhnya benar akan hal tersebut.
"Kenapa?"
Karena sebenernya yang membuktikan uang itu asli dan terdaftar secara legal pada Bank Indonesia adalah nomor seri yang sering kita abaikan di bagian belakang uang kita.

Dan... disinilah cryptocurrency benar-benar berdampak pada isu penggandaan uang, karena secara pemahaman sederhana tidak-ada-uang yang dapat di gandakan pada transaksi cryptocurrency, karena sifatnya konfirmasi secara bersama-sama dan jika ada 1 atau lebih pihak yang melakukan konfirmasi menyatakan bahwa uang yang berada dalam siklus transaksi tidak valid, maka keseluruhan transaksi tersebut akan menjadi tidak valid.

Jadi, secara pemahaman awam(ane) seperti berikut :
Double-Spending adalah uang yang digandakan dan berhasil digunakan untuk melakukan sebuah transaksi.
Single-Point-of-Failure adalah titik kegagalan(gagal dalam hal konfirmasi), dimana dalam kasus dunia nyata, hampir semua orang gagal dikarenakan untuk memeriksa apakah sebuah uang itu asli atau palsu kita harus membawanya ke suatu bank dan menunggu konfirmasi. (ane cukup yakin, tidak ada orang yang mau jalan ke bank hanya untuk mengetahui apakah nomor seri yang dimiliki uangnya benar keasliannya)
Decentralization adalah tersebar(menurut ane dapat diakses dari manapun, karena sebenarnya blockchain itu tersentralisasi pada beberapa titik, walaupun verifikasinya bisa dari manapun), hal ini memungkinkan setiap orang bisa di/melakukan verifikasi akan keaslian uang yang di transaksikan/miliki oleh orang lain.

Nah, disini 99% opini atau sudut pandang ane gan...

Cryptocurrency(mata uang crypto) tidak akan pernah menjadi currency(mata uang)
ane nggak 100% loh sama judul sesi ini, itu cuma biar eye-catching aja hehe
Kenapa ane bilang begitu, volatility(gejolak, perubahan) nilai pada sebuah cryptocurrency itu udah diluar batas toleransi gan.
Jujur aja, saat ini mungkin nilai sebuah cryptocurrency bisa buat beli motor, tapi beberapa menit kemudian bisa aja nggak cukup bahkan untuk sekedar beli kopi, dan sebaliknya.
Hal ini menurut ane disebabkan karena kita sendiri gan, istilah yang mungkin udah nggak asing yaitu buy-low-sell-high itu sendiri yang menyebabkan kehancuran reputasi cryptocurrency, dan perlahan-lahan tujuan mata uang sebenarnya hilang dan menjadi pasar saham, IPO berubah menjadi ICO, dll.
Dan dari yang ane perhatikan jika kita beli cryptocurrency, kebanyakan menyebutnya "investasi", nah... disini nih yang bener-bener jelas, bahwa cryptocurrency itu dijadikan ajang permainan harga bukan sebagai alat tukar yang di akui dan tetap nilainya.

"Agan TS coba cek deh... udah ada loh yang beli villa pake BTC di bali, itu kan tandanya cryptocurrency udah diakui."
Nah, sekarang gini, ane punya 0.0025 BTC, kira-kira ada nggak yang mau jual motornya seharga 0.0025 BTC, kalo ada ya ayo langsung transaksi.
Kalo nggak ada dan penawaran ane dianggap terlalu murah, berarti kan ada faktor lain yang dijadikan tolak ukur, dalam hal ini ane cukup yakin bahwa faktor tersebut adalah nilai tukar cryptocurrency terhadap rupiah, mungkin jika nilai BTC sudah mencapai 5 milliar rupiah dan seseorang mau menjual motor dengan harga 12,5 juta rupiah, baru akan ada orang yang setuju sama penawaran 0.0025 BTC ane untuk sebuah motor. ;D

Cryptocurrency dapat menjadi currency
Hanya ada 1 cara gan untuk membuat hal ini jadi kenyataan.
Yaitu, kedua belah pihak harus setuju bahwa cryptocurrency mempunyai nilai bagi mereka masing.
"Tapi gimana caranya meyakinkan suatu pihak bahwa cryptocurrency yang dipertukarkan mempunyai nilai?"
Harus ada lembaga yang menjamin gan, kita yakin bertukar dengan rupiah karena dijamin oleh Bank Indonesia bahwa itu mempunyai nilai tukar gan.
Sementara satu-satunya jaminan bahwa cryptocurrency saat ini mempunyai nilai tukar adalah semata-mata karena ada orang yang mau beli dengan mata uang yang disahkan dan legal di negaranya masing-masing.
"Kalo dijamin sama 1 lembaga jadi sentralisasi dong?"
Yap... dan mau nggak mau gan...
Karena nggak ada cara lain selain itu, kita nggak akan bisa lepas dari hal semacam itu.

Ane cukup yakin bahwa sebenarnya tujuan Satoshi Nakamoto menciptakan Bitcoin memang bukan untuk jadi mata uang baru, tetapi jadi sebuah payment-system baru, karena judulnya sendiri itu saja sudah jelas yaitu "Bitcoin: A Peer-to-Peer Electronic Cash System" bukan "Bitcoin: A Peer-to-Peer Crypto Currency".
Ane juga cukup yakin sebenarnya ini adalah perbaikan dari system e-money, dimana sistem e-money umum yang kita kenal menggunakan server dalam penanganan transaksinya artinya terpusat(tersentralisasi) dan ketika server itu gagal, maka keseluruhan sistem e-money lumpuh.

Menurut ane, sebenarnya cryptocurrency(digitalcurrency) itu bukan hal yang baru, dan telah diterapkan oleh perbankan dengan nama e-money, hanya saja cryptocurrency jauh lebih aman, nggak ribet, dan rancangan sistemnya hampir mendekati sempurna(mungkin ada beberapa yang main di Novaexchange atau Coinsmarkets dan untuk pertama kalinya double-spending attack berhasil dilakukan, walaupun hanya pada coin ecek-ecek, berarti nggak menutup kemungkinan dapat terjadi ke coin yang lain).
Makasih agan dan aganwati yang sudah membaca topic buatan newbie yang baru berumur 1 bulan ini. ;D
Semoga yang belum paham jadi paham... Yang udah paham dan melihat kesalahan newbie atau sudut pandang newbie salah, mau mengoreksi. :)

a c
terimakasih juga atas informasi dan penjelasan yang sangat jelas untuk di pahami,
apalagi saya masih baru mengenal cryptuocurrency..

Nah, disini 99% opini atau sudut pandang ane gan...

Cryptocurrency(mata uang crypto) tidak akan pernah menjadi currency(mata uang)
ane nggak 100% loh sama judul sesi ini, itu cuma biar eye-catching aja hehe
Kenapa ane bilang begitu, volatility(gejolak, perubahan) nilai pada sebuah cryptocurrency itu udah diluar batas toleransi gan.
Jujur aja, saat ini mungkin nilai sebuah cryptocurrency bisa buat beli motor, tapi beberapa menit kemudian bisa aja nggak cukup bahkan untuk sekedar beli kopi, dan sebaliknya.
Hal ini menurut ane disebabkan karena kita sendiri gan, istilah yang mungkin udah nggak asing yaitu buy-low-sell-high itu sendiri yang menyebabkan kehancuran reputasi cryptocurrency, dan perlahan-lahan tujuan mata uang sebenarnya hilang dan menjadi pasar saham, IPO berubah menjadi ICO, dll.
Dan dari yang ane perhatikan jika kita beli cryptocurrency, kebanyakan menyebutnya "investasi", nah... disini nih yang bener-bener jelas, bahwa cryptocurrency itu dijadikan ajang permainan harga bukan sebagai alat tukar yang di akui dan tetap nilainya.

"Agan TS coba cek deh... udah ada loh yang beli villa pake BTC di bali, itu kan tandanya cryptocurrency udah diakui."
Nah, sekarang gini, ane punya 0.0025 BTC, kira-kira ada nggak yang mau jual motornya seharga 0.0025 BTC, kalo ada ya ayo langsung transaksi.
Kalo nggak ada dan penawaran ane dianggap terlalu murah, berarti kan ada faktor lain yang dijadikan tolak ukur, dalam hal ini ane cukup yakin bahwa faktor tersebut adalah nilai tukar cryptocurrency terhadap rupiah, mungkin jika nilai BTC sudah mencapai 5 milliar rupiah dan seseorang mau menjual motor dengan harga 12,5 juta rupiah, baru akan ada orang yang setuju sama penawaran 0.0025 BTC ane untuk sebuah motor. ;D

Halo agan dan aganwati sekalian.
Pada kesempatan kali ini ane mau sharing pendapat atau pandangan ane tentang cryptocurrency, mungkin sedikit edukasi bagi yang baru mengenal crpytocurrency. :)
Menurut ane cryptocurrency itu bagus, karena menggabungkan 2 konsep yang sangat berlawanan, yaitu anonimity dan transparency.
Mungkin ada beberapa dari agan dan aganwati yang belum paham tentang anonimity dan transparency, disini ane akan menjelaskan tentang 2 hal tersebut tetapi jauh dari penjelasan teknis melainkan ane akan menjelaskan arti dari kata tersebut dan kenapa sih ane bilang kedua hal tersebut sangat berlawanan tapi bisa jadi harmonis ketika digabungkan dan berhasil memecahkan masalah double-spending.
Terlebih lagi, tidak ada single-point-of-failure dalam rancangan sistemnya karena sifat dasarnya adalah decentralization.

Anonimity
Menurut ane, anonimity dalam artian yang sangat sederhana adalah ketidak jelasan identitas, atau bahkan tanpa identitas sama sekali.
Pada umumnya, aktivitas pengiriman uang melalui medium/perangkat elektronik seperti pada bank konvensional membutuhkan 2 orang atau lebih yang mempunyai identitas(rekening) yang di kelola oleh penyedia jasa pengiriman uang.

"Lalu dimana hal ini diterapkan dalam cryptocurrency?"
Hal ini diterapkan pada alamat dompet cryptocurrency yang agan dan aganwati miliki.
Untuk membuktikannya, silahkan anda lihat, apakah identitas(nama, telpon, alamat, dsb.) anda tercantum pada dompet cryptocurrency anda?
Jika tidak, selamat anda telah membuktikan bahwa identitas anda tidak tersebar, dalam kata lain anda tidak memberikan identitas anda tetapi anda tetap bisa melakukan aktivitas kirim/terima uang.

Transparency
Menurut ane, transparency dalam artian yang sangat sederhana adalah keterbukaan akses terhadap suatu data atau informasi.
Pada umumnya, informasi keuangan yang dikelola oleh sebuah lembaga sangatlah tertutup dari akses publik, kita tidak bisa melihat transaksi pengiriman uang, jumlah uang, dll. yang dimiliki oleh seseorang.

"Lalu dimana hal ini diterapkan dalam cryptocurrency?"
Hal ini diterapkan pada teknologi yang disebut blockchain, di dalam blockchain terdapat informasi mengenai transaksi perpindahan uang, jumlah uang pada sebuah alamat dompet cryptocurrency, dsb. dan dapat di akses oleh mining software atau situs blockexplorer yang dimiliki masing-masing cryptocurrency.
Untuk membuktikannya, silahkan anda buka link dibawah ini pada halaman yang baru :
http://www.presstab.pw/phpexplorer/IFLT/address.php?address=i7SQdjAm7D4vSmPGUs5nmsaL6e5p17AVS6
Link di atas adalah contoh alamat cryptocurrency yang ane miliki, disitu terlihat sangat jelas aktivitas perpindahan uang yang ane lakukan, jumlah uang ane saat ini, dsb.
Sampai titik ini, selamat, anda dapat membuktikan bahwa cryptocurrency itu adalah sistem keuangan yang sangat bisa dipercaya, karena seseorang bisa melakukan konfirmasi terhadap aktivitas keuangan orang lain.

Double-Spending, Single-Point-of-Failure, Decentralization
Disini ane akan coba menjelaskan secara sangat sederhana, mungkin mendasar sekali dan jauh dari pemahaman para ahli.

Apakah agan atau aganwati yakin bahwa uang kertas rupiah yang ada di dompet anda itu asli?
Mungkin anda yakin karena anda bisa membuktikannya melalui iklan yang pernah kita lihat di televisi, yaitu "dilihat diraba diterawang".

Menurut ane, agan dan aganwati nggak sepenuhnya benar akan hal tersebut.
"Kenapa?"
Karena sebenernya yang membuktikan uang itu asli dan terdaftar secara legal pada Bank Indonesia adalah nomor seri yang sering kita abaikan di bagian belakang uang kita.

Dan... disinilah cryptocurrency benar-benar berdampak pada isu penggandaan uang, karena secara pemahaman sederhana tidak-ada-uang yang dapat di gandakan pada transaksi cryptocurrency, karena sifatnya konfirmasi secara bersama-sama dan jika ada 1 atau lebih pihak yang melakukan konfirmasi menyatakan bahwa uang yang berada dalam siklus transaksi tidak valid, maka keseluruhan transaksi tersebut akan menjadi tidak valid.

Jadi, secara pemahaman awam(ane) seperti berikut :
Double-Spending adalah uang yang digandakan dan berhasil digunakan untuk melakukan sebuah transaksi.
Single-Point-of-Failure adalah titik kegagalan(gagal dalam hal konfirmasi), dimana dalam kasus dunia nyata, hampir semua orang gagal dikarenakan untuk memeriksa apakah sebuah uang itu asli atau palsu kita harus membawanya ke suatu bank dan menunggu konfirmasi. (ane cukup yakin, tidak ada orang yang mau jalan ke bank hanya untuk mengetahui apakah nomor seri yang dimiliki uangnya benar keasliannya)
Decentralization adalah tersebar(menurut ane dapat diakses dari manapun, karena sebenarnya blockchain itu tersentralisasi pada beberapa titik, walaupun verifikasinya bisa dari manapun), hal ini memungkinkan setiap orang bisa di/melakukan verifikasi akan keaslian uang yang di transaksikan/miliki oleh orang lain.

Nah, disini 99% opini atau sudut pandang ane gan...

Cryptocurrency(mata uang crypto) tidak akan pernah menjadi currency(mata uang)
ane nggak 100% loh sama judul sesi ini, itu cuma biar eye-catching aja hehe
Kenapa ane bilang begitu, volatility(gejolak, perubahan) nilai pada sebuah cryptocurrency itu udah diluar batas toleransi gan.
Jujur aja, saat ini mungkin nilai sebuah cryptocurrency bisa buat beli motor, tapi beberapa menit kemudian bisa aja nggak cukup bahkan untuk sekedar beli kopi, dan sebaliknya.
Hal ini menurut ane disebabkan karena kita sendiri gan, istilah yang mungkin udah nggak asing yaitu buy-low-sell-high itu sendiri yang menyebabkan kehancuran reputasi cryptocurrency, dan perlahan-lahan tujuan mata uang sebenarnya hilang dan menjadi pasar saham, IPO berubah menjadi ICO, dll.
Dan dari yang ane perhatikan jika kita beli cryptocurrency, kebanyakan menyebutnya "investasi", nah... disini nih yang bener-bener jelas, bahwa cryptocurrency itu dijadikan ajang permainan harga bukan sebagai alat tukar yang di akui dan tetap nilainya.

"Agan TS coba cek deh... udah ada loh yang beli villa pake BTC di bali, itu kan tandanya cryptocurrency udah diakui."
Nah, sekarang gini, ane punya 0.0025 BTC, kira-kira ada nggak yang mau jual motornya seharga 0.0025 BTC, kalo ada ya ayo langsung transaksi.
Kalo nggak ada dan penawaran ane dianggap terlalu murah, berarti kan ada faktor lain yang dijadikan tolak ukur, dalam hal ini ane cukup yakin bahwa faktor tersebut adalah nilai tukar cryptocurrency terhadap rupiah, mungkin jika nilai BTC sudah mencapai 5 milliar rupiah dan seseorang mau menjual motor dengan harga 12,5 juta rupiah, baru akan ada orang yang setuju sama penawaran 0.0025 BTC ane untuk sebuah motor. ;D

Cryptocurrency dapat menjadi currency
Hanya ada 1 cara gan untuk membuat hal ini jadi kenyataan.
Yaitu, kedua belah pihak harus setuju bahwa cryptocurrency mempunyai nilai bagi mereka masing.
"Tapi gimana caranya meyakinkan suatu pihak bahwa cryptocurrency yang dipertukarkan mempunyai nilai?"
Harus ada lembaga yang menjamin gan, kita yakin bertukar dengan rupiah karena dijamin oleh Bank Indonesia bahwa itu mempunyai nilai tukar gan.
Sementara satu-satunya jaminan bahwa cryptocurrency saat ini mempunyai nilai tukar adalah semata-mata karena ada orang yang mau beli dengan mata uang yang disahkan dan legal di negaranya masing-masing.
"Kalo dijamin sama 1 lembaga jadi sentralisasi dong?"
Yap... dan mau nggak mau gan...
Karena nggak ada cara lain selain itu, kita nggak akan bisa lepas dari hal semacam itu.

Ane cukup yakin bahwa sebenarnya tujuan Satoshi Nakamoto menciptakan Bitcoin memang bukan untuk jadi mata uang baru, tetapi jadi sebuah payment-system baru, karena judulnya sendiri itu saja sudah jelas yaitu "Bitcoin: A Peer-to-Peer Electronic Cash System" bukan "Bitcoin: A Peer-to-Peer Crypto Currency".
Ane juga cukup yakin sebenarnya ini adalah perbaikan dari system e-money, dimana sistem e-money umum yang kita kenal menggunakan server dalam penanganan transaksinya artinya terpusat(tersentralisasi) dan ketika server itu gagal, maka keseluruhan sistem e-money lumpuh.

Menurut ane, sebenarnya cryptocurrency(digitalcurrency) itu bukan hal yang baru, dan telah diterapkan oleh perbankan dengan nama e-money, hanya saja cryptocurrency jauh lebih aman, nggak ribet, dan rancangan sistemnya hampir mendekati sempurna(mungkin ada beberapa yang main di Novaexchange atau Coinsmarkets dan untuk pertama kalinya double-spending attack berhasil dilakukan, walaupun hanya pada coin ecek-ecek, berarti nggak menutup kemungkinan dapat terjadi ke coin yang lain).
Makasih agan dan aganwati yang sudah membaca topic buatan newbie yang baru berumur 1 bulan ini. ;D
Semoga yang belum paham jadi paham... Yang udah paham dan melihat kesalahan newbie atau sudut pandang newbie salah, mau mengoreksi. :)

Pengetahuan yang bagus untuk saya yang memang baru di dunia crypto, selama ini yang saya tau hanya dunia crypto adalah tempat dimana bisa menghasilkan bitcoin atau intinya memberi penghasilan yang nantinya ditukarkan ke mata uang Idr,, ternyata banyak makna dalam dunia crypto ini yang cukup luas.

Ane cukup yakin bahwa sebenarnya tujuan Satoshi Nakamoto menciptakan Bitcoin memang bukan untuk jadi mata uang baru, tetapi jadi sebuah payment-system baru, karena judulnya sendiri itu saja sudah jelas yaitu "Bitcoin: A Peer-to-Peer Electronic Cash System" bukan "Bitcoin: A Peer-to-Peer Crypto Currency".
Ane juga cukup yakin sebenarnya ini adalah perbaikan dari system e-money, dimana sistem e-money umum yang kita kenal menggunakan server dalam penanganan transaksinya artinya terpusat(tersentralisasi) dan ketika server itu gagal, maka keseluruhan sistem e-money lumpuh.

Overall tulusannya masuk akal.... kebanyakan sekarang cryptocurrency digunakam trading...
buy low sell high.....iya dan.bener,, harga nya naik turun dalam hitungan detik....

Halo agan dan aganwati sekalian.
Pada kesempatan kali ini ane mau sharing pendapat atau pandangan ane tentang cryptocurrency, mungkin sedikit edukasi bagi yang baru mengenal crpytocurrency. :)
Menurut ane cryptocurrency itu bagus, karena menggabungkan 2 konsep yang sangat berlawanan, yaitu anonimity dan transparency.
Mungkin ada beberapa dari agan dan aganwati yang belum paham tentang anonimity dan transparency, disini ane akan menjelaskan tentang 2 hal tersebut tetapi jauh dari penjelasan teknis melainkan ane akan menjelaskan arti dari kata tersebut dan kenapa sih ane bilang kedua hal tersebut sangat berlawanan tapi bisa jadi harmonis ketika digabungkan dan berhasil memecahkan masalah double-spending.
Terlebih lagi, tidak ada single-point-of-failure dalam rancangan sistemnya karena sifat dasarnya adalah decentralization.

Anonimity
Menurut ane, anonimity dalam artian yang sangat sederhana adalah ketidak jelasan identitas, atau bahkan tanpa identitas sama sekali.
Pada umumnya, aktivitas pengiriman uang melalui medium/perangkat elektronik seperti pada bank konvensional membutuhkan 2 orang atau lebih yang mempunyai identitas(rekening) yang di kelola oleh penyedia jasa pengiriman uang.

"Lalu dimana hal ini diterapkan dalam cryptocurrency?"
Hal ini diterapkan pada alamat dompet cryptocurrency yang agan dan aganwati miliki.
Untuk membuktikannya, silahkan anda lihat, apakah identitas(nama, telpon, alamat, dsb.) anda tercantum pada dompet cryptocurrency anda?
Jika tidak, selamat anda telah membuktikan bahwa identitas anda tidak tersebar, dalam kata lain anda tidak memberikan identitas anda tetapi anda tetap bisa melakukan aktivitas kirim/terima uang.

Transparency
Menurut ane, transparency dalam artian yang sangat sederhana adalah keterbukaan akses terhadap suatu data atau informasi.
Pada umumnya, informasi keuangan yang dikelola oleh sebuah lembaga sangatlah tertutup dari akses publik, kita tidak bisa melihat transaksi pengiriman uang, jumlah uang, dll. yang dimiliki oleh seseorang.

"Lalu dimana hal ini diterapkan dalam cryptocurrency?"
Hal ini diterapkan pada teknologi yang disebut blockchain, di dalam blockchain terdapat informasi mengenai transaksi perpindahan uang, jumlah uang pada sebuah alamat dompet cryptocurrency, dsb. dan dapat di akses oleh mining software atau situs blockexplorer yang dimiliki masing-masing cryptocurrency.
Untuk membuktikannya, silahkan anda buka link dibawah ini pada halaman yang baru :
http://www.presstab.pw/phpexplorer/IFLT/address.php?address=i7SQdjAm7D4vSmPGUs5nmsaL6e5p17AVS6
Link di atas adalah contoh alamat cryptocurrency yang ane miliki, disitu terlihat sangat jelas aktivitas perpindahan uang yang ane lakukan, jumlah uang ane saat ini, dsb.
Sampai titik ini, selamat, anda dapat membuktikan bahwa cryptocurrency itu adalah sistem keuangan yang sangat bisa dipercaya, karena seseorang bisa melakukan konfirmasi terhadap aktivitas keuangan orang lain.

Double-Spending, Single-Point-of-Failure, Decentralization
Disini ane akan coba menjelaskan secara sangat sederhana, mungkin mendasar sekali dan jauh dari pemahaman para ahli.

Apakah agan atau aganwati yakin bahwa uang kertas rupiah yang ada di dompet anda itu asli?
Mungkin anda yakin karena anda bisa membuktikannya melalui iklan yang pernah kita lihat di televisi, yaitu "dilihat diraba diterawang".

Menurut ane, agan dan aganwati nggak sepenuhnya benar akan hal tersebut.
"Kenapa?"
Karena sebenernya yang membuktikan uang itu asli dan terdaftar secara legal pada Bank Indonesia adalah nomor seri yang sering kita abaikan di bagian belakang uang kita.

Dan... disinilah cryptocurrency benar-benar berdampak pada isu penggandaan uang, karena secara pemahaman sederhana tidak-ada-uang yang dapat di gandakan pada transaksi cryptocurrency, karena sifatnya konfirmasi secara bersama-sama dan jika ada 1 atau lebih pihak yang melakukan konfirmasi menyatakan bahwa uang yang berada dalam siklus transaksi tidak valid, maka keseluruhan transaksi tersebut akan menjadi tidak valid.

Jadi, secara pemahaman awam(ane) seperti berikut :
Double-Spending adalah uang yang digandakan dan berhasil digunakan untuk melakukan sebuah transaksi.
Single-Point-of-Failure adalah titik kegagalan(gagal dalam hal konfirmasi), dimana dalam kasus dunia nyata, hampir semua orang gagal dikarenakan untuk memeriksa apakah sebuah uang itu asli atau palsu kita harus membawanya ke suatu bank dan menunggu konfirmasi. (ane cukup yakin, tidak ada orang yang mau jalan ke bank hanya untuk mengetahui apakah nomor seri yang dimiliki uangnya benar keasliannya)
Decentralization adalah tersebar(menurut ane dapat diakses dari manapun, karena sebenarnya blockchain itu tersentralisasi pada beberapa titik, walaupun verifikasinya bisa dari manapun), hal ini memungkinkan setiap orang bisa di/melakukan verifikasi akan keaslian uang yang di transaksikan/miliki oleh orang lain.

Nah, disini 99% opini atau sudut pandang ane gan...

Cryptocurrency(mata uang crypto) tidak akan pernah menjadi currency(mata uang)
ane nggak 100% loh sama judul sesi ini, itu cuma biar eye-catching aja hehe
Kenapa ane bilang begitu, volatility(gejolak, perubahan) nilai pada sebuah cryptocurrency itu udah diluar batas toleransi gan.
Jujur aja, saat ini mungkin nilai sebuah cryptocurrency bisa buat beli motor, tapi beberapa menit kemudian bisa aja nggak cukup bahkan untuk sekedar beli kopi, dan sebaliknya.
Hal ini menurut ane disebabkan karena kita sendiri gan, istilah yang mungkin udah nggak asing yaitu buy-low-sell-high itu sendiri yang menyebabkan kehancuran reputasi cryptocurrency, dan perlahan-lahan tujuan mata uang sebenarnya hilang dan menjadi pasar saham, IPO berubah menjadi ICO, dll.
Dan dari yang ane perhatikan jika kita beli cryptocurrency, kebanyakan menyebutnya "investasi", nah... disini nih yang bener-bener jelas, bahwa cryptocurrency itu dijadikan ajang permainan harga bukan sebagai alat tukar yang di akui dan tetap nilainya.

"Agan TS coba cek deh... udah ada loh yang beli villa pake BTC di bali, itu kan tandanya cryptocurrency udah diakui."
Nah, sekarang gini, ane punya 0.0025 BTC, kira-kira ada nggak yang mau jual motornya seharga 0.0025 BTC, kalo ada ya ayo langsung transaksi.
Kalo nggak ada dan penawaran ane dianggap terlalu murah, berarti kan ada faktor lain yang dijadikan tolak ukur, dalam hal ini ane cukup yakin bahwa faktor tersebut adalah nilai tukar cryptocurrency terhadap rupiah, mungkin jika nilai BTC sudah mencapai 5 milliar rupiah dan seseorang mau menjual motor dengan harga 12,5 juta rupiah, baru akan ada orang yang setuju sama penawaran 0.0025 BTC ane untuk sebuah motor. ;D

Cryptocurrency dapat menjadi currency
Hanya ada 1 cara gan untuk membuat hal ini jadi kenyataan.
Yaitu, kedua belah pihak harus setuju bahwa cryptocurrency mempunyai nilai bagi mereka masing.
"Tapi gimana caranya meyakinkan suatu pihak bahwa cryptocurrency yang dipertukarkan mempunyai nilai?"
Harus ada lembaga yang menjamin gan, kita yakin bertukar dengan rupiah karena dijamin oleh Bank Indonesia bahwa itu mempunyai nilai tukar gan.
Sementara satu-satunya jaminan bahwa cryptocurrency saat ini mempunyai nilai tukar adalah semata-mata karena ada orang yang mau beli dengan mata uang yang disahkan dan legal di negaranya masing-masing.
"Kalo dijamin sama 1 lembaga jadi sentralisasi dong?"
Yap... dan mau nggak mau gan...
Karena nggak ada cara lain selain itu, kita nggak akan bisa lepas dari hal semacam itu.

Ane cukup yakin bahwa sebenarnya tujuan Satoshi Nakamoto menciptakan Bitcoin memang bukan untuk jadi mata uang baru, tetapi jadi sebuah payment-system baru, karena judulnya sendiri itu saja sudah jelas yaitu "Bitcoin: A Peer-to-Peer Electronic Cash System" bukan "Bitcoin: A Peer-to-Peer Crypto Currency".
Ane juga cukup yakin sebenarnya ini adalah perbaikan dari system e-money, dimana sistem e-money umum yang kita kenal menggunakan server dalam penanganan transaksinya artinya terpusat(tersentralisasi) dan ketika server itu gagal, maka keseluruhan sistem e-money lumpuh.

Menurut ane, sebenarnya cryptocurrency(digitalcurrency) itu bukan hal yang baru, dan telah diterapkan oleh perbankan dengan nama e-money, hanya saja cryptocurrency jauh lebih aman, nggak ribet, dan rancangan sistemnya hampir mendekati sempurna(mungkin ada beberapa yang main di Novaexchange atau Coinsmarkets dan untuk pertama kalinya double-spending attack berhasil dilakukan, walaupun hanya pada coin ecek-ecek, berarti nggak menutup kemungkinan dapat terjadi ke coin yang lain).
Makasih agan dan aganwati yang sudah membaca topic buatan newbie yang baru berumur 1 bulan ini. ;D
Semoga yang belum paham jadi paham... Yang udah paham dan melihat kesalahan newbie atau sudut pandang newbie salah, mau mengoreksi. :)

post dengan topik yang cukup bermutu dan bermanfaat. semoga topik ini banyak yg baca untuk membuka pikiran kita tentang apa itu cryptocurrency. saya kira saya sangat setuju dengan topik dan isi nya yang anda racik sedemikian rupa sehingga untuk orang yg tidak mengerti apa itu cryptocurrency dapat dengan mudah memahami dan mencerna.
aplaus untuk topik nya...

Post yang anda buat sangat membantu gan... buat panduan para newbie seperti saya ini.. soalnya kadang kita sedikit bingung dengan istilah istilah yang di gunakan di forum ini..m dengan ada petunjuk atau pembahasan di forum seperti ini lebih terbantu... terima kasih gan

keren threadnya gan, bermutu dan memberikan pengajaran yang bagus, ane pribadi gak seluruhnya tau tentang Bitcoin, salah satunya tentang cryptocurenzy, makasih gan untuk informasinya.

Halo agan dan aganwati sekalian.
Pada kesempatan kali ini ane mau sharing pendapat atau pandangan ane tentang cryptocurrency, mungkin sedikit edukasi bagi yang baru mengenal crpytocurrency. :)
Menurut ane cryptocurrency itu bagus, karena menggabungkan 2 konsep yang sangat berlawanan, yaitu anonimity dan transparency.
Mungkin ada beberapa dari agan dan aganwati yang belum paham tentang anonimity dan transparency, disini ane akan menjelaskan tentang 2 hal tersebut tetapi jauh dari penjelasan teknis melainkan ane akan menjelaskan arti dari kata tersebut dan kenapa sih ane bilang kedua hal tersebut sangat berlawanan tapi bisa jadi harmonis ketika digabungkan dan berhasil memecahkan masalah double-spending.
Terlebih lagi, tidak ada single-point-of-failure dalam rancangan sistemnya karena sifat dasarnya adalah decentralization.

Anonimity
Menurut ane, anonimity dalam artian yang sangat sederhana adalah ketidak jelasan identitas, atau bahkan tanpa identitas sama sekali.
Pada umumnya, aktivitas pengiriman uang melalui medium/perangkat elektronik seperti pada bank konvensional membutuhkan 2 orang atau lebih yang mempunyai identitas(rekening) yang di kelola oleh penyedia jasa pengiriman uang.

"Lalu dimana hal ini diterapkan dalam cryptocurrency?"
Hal ini diterapkan pada alamat dompet cryptocurrency yang agan dan aganwati miliki.
Untuk membuktikannya, silahkan anda lihat, apakah identitas(nama, telpon, alamat, dsb.) anda tercantum pada dompet cryptocurrency anda?
Jika tidak, selamat anda telah membuktikan bahwa identitas anda tidak tersebar, dalam kata lain anda tidak memberikan identitas anda tetapi anda tetap bisa melakukan aktivitas kirim/terima uang.

Transparency
Menurut ane, transparency dalam artian yang sangat sederhana adalah keterbukaan akses terhadap suatu data atau informasi.
Pada umumnya, informasi keuangan yang dikelola oleh sebuah lembaga sangatlah tertutup dari akses publik, kita tidak bisa melihat transaksi pengiriman uang, jumlah uang, dll. yang dimiliki oleh seseorang.

"Lalu dimana hal ini diterapkan dalam cryptocurrency?"
Hal ini diterapkan pada teknologi yang disebut blockchain, di dalam blockchain terdapat informasi mengenai transaksi perpindahan uang, jumlah uang pada sebuah alamat dompet cryptocurrency, dsb. dan dapat di akses oleh mining software atau situs blockexplorer yang dimiliki masing-masing cryptocurrency.
Untuk membuktikannya, silahkan anda buka link dibawah ini pada halaman yang baru :
http://www.presstab.pw/phpexplorer/IFLT/address.php?address=i7SQdjAm7D4vSmPGUs5nmsaL6e5p17AVS6
Link di atas adalah contoh alamat cryptocurrency yang ane miliki, disitu terlihat sangat jelas aktivitas perpindahan uang yang ane lakukan, jumlah uang ane saat ini, dsb.
Sampai titik ini, selamat, anda dapat membuktikan bahwa cryptocurrency itu adalah sistem keuangan yang sangat bisa dipercaya, karena seseorang bisa melakukan konfirmasi terhadap aktivitas keuangan orang lain.

Double-Spending, Single-Point-of-Failure, Decentralization
Disini ane akan coba menjelaskan secara sangat sederhana, mungkin mendasar sekali dan jauh dari pemahaman para ahli.

Apakah agan atau aganwati yakin bahwa uang kertas rupiah yang ada di dompet anda itu asli?
Mungkin anda yakin karena anda bisa membuktikannya melalui iklan yang pernah kita lihat di televisi, yaitu "dilihat diraba diterawang".

Menurut ane, agan dan aganwati nggak sepenuhnya benar akan hal tersebut.
"Kenapa?"
Karena sebenernya yang membuktikan uang itu asli dan terdaftar secara legal pada Bank Indonesia adalah nomor seri yang sering kita abaikan di bagian belakang uang kita.

Dan... disinilah cryptocurrency benar-benar berdampak pada isu penggandaan uang, karena secara pemahaman sederhana tidak-ada-uang yang dapat di gandakan pada transaksi cryptocurrency, karena sifatnya konfirmasi secara bersama-sama dan jika ada 1 atau lebih pihak yang melakukan konfirmasi menyatakan bahwa uang yang berada dalam siklus transaksi tidak valid, maka keseluruhan transaksi tersebut akan menjadi tidak valid.

Jadi, secara pemahaman awam(ane) seperti berikut :
Double-Spending adalah uang yang digandakan dan berhasil digunakan untuk melakukan sebuah transaksi.
Single-Point-of-Failure adalah titik kegagalan(gagal dalam hal konfirmasi), dimana dalam kasus dunia nyata, hampir semua orang gagal dikarenakan untuk memeriksa apakah sebuah uang itu asli atau palsu kita harus membawanya ke suatu bank dan menunggu konfirmasi. (ane cukup yakin, tidak ada orang yang mau jalan ke bank hanya untuk mengetahui apakah nomor seri yang dimiliki uangnya benar keasliannya)
Decentralization adalah tersebar(menurut ane dapat diakses dari manapun, karena sebenarnya blockchain itu tersentralisasi pada beberapa titik, walaupun verifikasinya bisa dari manapun), hal ini memungkinkan setiap orang bisa di/melakukan verifikasi akan keaslian uang yang di transaksikan/miliki oleh orang lain.

Nah, disini 99% opini atau sudut pandang ane gan...

Cryptocurrency(mata uang crypto) tidak akan pernah menjadi currency(mata uang)
ane nggak 100% loh sama judul sesi ini, itu cuma biar eye-catching aja hehe
Kenapa ane bilang begitu, volatility(gejolak, perubahan) nilai pada sebuah cryptocurrency itu udah diluar batas toleransi gan.
Jujur aja, saat ini mungkin nilai sebuah cryptocurrency bisa buat beli motor, tapi beberapa menit kemudian bisa aja nggak cukup bahkan untuk sekedar beli kopi, dan sebaliknya.
Hal ini menurut ane disebabkan karena kita sendiri gan, istilah yang mungkin udah nggak asing yaitu buy-low-sell-high itu sendiri yang menyebabkan kehancuran reputasi cryptocurrency, dan perlahan-lahan tujuan mata uang sebenarnya hilang dan menjadi pasar saham, IPO berubah menjadi ICO, dll.
Dan dari yang ane perhatikan jika kita beli cryptocurrency, kebanyakan menyebutnya "investasi", nah... disini nih yang bener-bener jelas, bahwa cryptocurrency itu dijadikan ajang permainan harga bukan sebagai alat tukar yang di akui dan tetap nilainya.

"Agan TS coba cek deh... udah ada loh yang beli villa pake BTC di bali, itu kan tandanya cryptocurrency udah diakui."
Nah, sekarang gini, ane punya 0.0025 BTC, kira-kira ada nggak yang mau jual motornya seharga 0.0025 BTC, kalo ada ya ayo langsung transaksi.
Kalo nggak ada dan penawaran ane dianggap terlalu murah, berarti kan ada faktor lain yang dijadikan tolak ukur, dalam hal ini ane cukup yakin bahwa faktor tersebut adalah nilai tukar cryptocurrency terhadap rupiah, mungkin jika nilai BTC sudah mencapai 5 milliar rupiah dan seseorang mau menjual motor dengan harga 12,5 juta rupiah, baru akan ada orang yang setuju sama penawaran 0.0025 BTC ane untuk sebuah motor. ;D

Cryptocurrency dapat menjadi currency
Hanya ada 1 cara gan untuk membuat hal ini jadi kenyataan.
Yaitu, kedua belah pihak harus setuju bahwa cryptocurrency mempunyai nilai bagi mereka masing.
"Tapi gimana caranya meyakinkan suatu pihak bahwa cryptocurrency yang dipertukarkan mempunyai nilai?"
Harus ada lembaga yang menjamin gan, kita yakin bertukar dengan rupiah karena dijamin oleh Bank Indonesia bahwa itu mempunyai nilai tukar gan.
Sementara satu-satunya jaminan bahwa cryptocurrency saat ini mempunyai nilai tukar adalah semata-mata karena ada orang yang mau beli dengan mata uang yang disahkan dan legal di negaranya masing-masing.
"Kalo dijamin sama 1 lembaga jadi sentralisasi dong?"
Yap... dan mau nggak mau gan...
Karena nggak ada cara lain selain itu, kita nggak akan bisa lepas dari hal semacam itu.

Ane cukup yakin bahwa sebenarnya tujuan Satoshi Nakamoto menciptakan Bitcoin memang bukan untuk jadi mata uang baru, tetapi jadi sebuah payment-system baru, karena judulnya sendiri itu saja sudah jelas yaitu "Bitcoin: A Peer-to-Peer Electronic Cash System" bukan "Bitcoin: A Peer-to-Peer Crypto Currency".
Ane juga cukup yakin sebenarnya ini adalah perbaikan dari system e-money, dimana sistem e-money umum yang kita kenal menggunakan server dalam penanganan transaksinya artinya terpusat(tersentralisasi) dan ketika server itu gagal, maka keseluruhan sistem e-money lumpuh.

Menurut ane, sebenarnya cryptocurrency(digitalcurrency) itu bukan hal yang baru, dan telah diterapkan oleh perbankan dengan nama e-money, hanya saja cryptocurrency jauh lebih aman, nggak ribet, dan rancangan sistemnya hampir mendekati sempurna(mungkin ada beberapa yang main di Novaexchange atau Coinsmarkets dan untuk pertama kalinya double-spending attack berhasil dilakukan, walaupun hanya pada coin ecek-ecek, berarti nggak menutup kemungkinan dapat terjadi ke coin yang lain).
Makasih agan dan aganwati yang sudah membaca topic buatan newbie yang baru berumur 1 bulan ini. ;D
Semoga yang belum paham jadi paham... Yang udah paham dan melihat kesalahan newbie atau sudut pandang newbie salah, mau mengoreksi. :)

Halo agan dan aganwati sekalian.
Pada kesempatan kali ini ane mau sharing pendapat atau pandangan ane tentang cryptocurrency, mungkin sedikit edukasi bagi yang baru mengenal crpytocurrency. :)
Menurut ane cryptocurrency itu bagus, karena menggabungkan 2 konsep yang sangat berlawanan, yaitu anonimity dan transparency.
Mungkin ada beberapa dari agan dan aganwati yang belum paham tentang anonimity dan transparency, disini ane akan menjelaskan tentang 2 hal tersebut tetapi jauh dari penjelasan teknis melainkan ane akan menjelaskan arti dari kata tersebut dan kenapa sih ane bilang kedua hal tersebut sangat berlawanan tapi bisa jadi harmonis ketika digabungkan dan berhasil memecahkan masalah double-spending.
Terlebih lagi, tidak ada single-point-of-failure dalam rancangan sistemnya karena sifat dasarnya adalah decentralization.

Anonimity
Menurut ane, anonimity dalam artian yang sangat sederhana adalah ketidak jelasan identitas, atau bahkan tanpa identitas sama sekali.
Pada umumnya, aktivitas pengiriman uang melalui medium/perangkat elektronik seperti pada bank konvensional membutuhkan 2 orang atau lebih yang mempunyai identitas(rekening) yang di kelola oleh penyedia jasa pengiriman uang.

"Lalu dimana hal ini diterapkan dalam cryptocurrency?"
Hal ini diterapkan pada alamat dompet cryptocurrency yang agan dan aganwati miliki.
Untuk membuktikannya, silahkan anda lihat, apakah identitas(nama, telpon, alamat, dsb.) anda tercantum pada dompet cryptocurrency anda?
Jika tidak, selamat anda telah membuktikan bahwa identitas anda tidak tersebar, dalam kata lain anda tidak memberikan identitas anda tetapi anda tetap bisa melakukan aktivitas kirim/terima uang.

Transparency
Menurut ane, transparency dalam artian yang sangat sederhana adalah keterbukaan akses terhadap suatu data atau informasi.
Pada umumnya, informasi keuangan yang dikelola oleh sebuah lembaga sangatlah tertutup dari akses publik, kita tidak bisa melihat transaksi pengiriman uang, jumlah uang, dll. yang dimiliki oleh seseorang.

"Lalu dimana hal ini diterapkan dalam cryptocurrency?"
Hal ini diterapkan pada teknologi yang disebut blockchain, di dalam blockchain terdapat informasi mengenai transaksi perpindahan uang, jumlah uang pada sebuah alamat dompet cryptocurrency, dsb. dan dapat di akses oleh mining software atau situs blockexplorer yang dimiliki masing-masing cryptocurrency.
Untuk membuktikannya, silahkan anda buka link dibawah ini pada halaman yang baru :
http://www.presstab.pw/phpexplorer/IFLT/address.php?address=i7SQdjAm7D4vSmPGUs5nmsaL6e5p17AVS6
Link di atas adalah contoh alamat cryptocurrency yang ane miliki, disitu terlihat sangat jelas aktivitas perpindahan uang yang ane lakukan, jumlah uang ane saat ini, dsb.
Sampai titik ini, selamat, anda dapat membuktikan bahwa cryptocurrency itu adalah sistem keuangan yang sangat bisa dipercaya, karena seseorang bisa melakukan konfirmasi terhadap aktivitas keuangan orang lain.

Double-Spending, Single-Point-of-Failure, Decentralization
Disini ane akan coba menjelaskan secara sangat sederhana, mungkin mendasar sekali dan jauh dari pemahaman para ahli.

Apakah agan atau aganwati yakin bahwa uang kertas rupiah yang ada di dompet anda itu asli?
Mungkin anda yakin karena anda bisa membuktikannya melalui iklan yang pernah kita lihat di televisi, yaitu "dilihat diraba diterawang".

Menurut ane, agan dan aganwati nggak sepenuhnya benar akan hal tersebut.
"Kenapa?"
Karena sebenernya yang membuktikan uang itu asli dan terdaftar secara legal pada Bank Indonesia adalah nomor seri yang sering kita abaikan di bagian belakang uang kita.

Dan... disinilah cryptocurrency benar-benar berdampak pada isu penggandaan uang, karena secara pemahaman sederhana tidak-ada-uang yang dapat di gandakan pada transaksi cryptocurrency, karena sifatnya konfirmasi secara bersama-sama dan jika ada 1 atau lebih pihak yang melakukan konfirmasi menyatakan bahwa uang yang berada dalam siklus transaksi tidak valid, maka keseluruhan transaksi tersebut akan menjadi tidak valid.

Jadi, secara pemahaman awam(ane) seperti berikut :
Double-Spending adalah uang yang digandakan dan berhasil digunakan untuk melakukan sebuah transaksi.
Single-Point-of-Failure adalah titik kegagalan(gagal dalam hal konfirmasi), dimana dalam kasus dunia nyata, hampir semua orang gagal dikarenakan untuk memeriksa apakah sebuah uang itu asli atau palsu kita harus membawanya ke suatu bank dan menunggu konfirmasi. (ane cukup yakin, tidak ada orang yang mau jalan ke bank hanya untuk mengetahui apakah nomor seri yang dimiliki uangnya benar keasliannya)
Decentralization adalah tersebar(menurut ane dapat diakses dari manapun, karena sebenarnya blockchain itu tersentralisasi pada beberapa titik, walaupun verifikasinya bisa dari manapun), hal ini memungkinkan setiap orang bisa di/melakukan verifikasi akan keaslian uang yang di transaksikan/miliki oleh orang lain.

Nah, disini 99% opini atau sudut pandang ane gan...

Cryptocurrency(mata uang crypto) tidak akan pernah menjadi currency(mata uang)
ane nggak 100% loh sama judul sesi ini, itu cuma biar eye-catching aja hehe
Kenapa ane bilang begitu, volatility(gejolak, perubahan) nilai pada sebuah cryptocurrency itu udah diluar batas toleransi gan.
Jujur aja, saat ini mungkin nilai sebuah cryptocurrency bisa buat beli motor, tapi beberapa menit kemudian bisa aja nggak cukup bahkan untuk sekedar beli kopi, dan sebaliknya.
Hal ini menurut ane disebabkan karena kita sendiri gan, istilah yang mungkin udah nggak asing yaitu buy-low-sell-high itu sendiri yang menyebabkan kehancuran reputasi cryptocurrency, dan perlahan-lahan tujuan mata uang sebenarnya hilang dan menjadi pasar saham, IPO berubah menjadi ICO, dll.
Dan dari yang ane perhatikan jika kita beli cryptocurrency, kebanyakan menyebutnya "investasi", nah... disini nih yang bener-bener jelas, bahwa cryptocurrency itu dijadikan ajang permainan harga bukan sebagai alat tukar yang di akui dan tetap nilainya.

"Agan TS coba cek deh... udah ada loh yang beli villa pake BTC di bali, itu kan tandanya cryptocurrency udah diakui."
Nah, sekarang gini, ane punya 0.0025 BTC, kira-kira ada nggak yang mau jual motornya seharga 0.0025 BTC, kalo ada ya ayo langsung transaksi.
Kalo nggak ada dan penawaran ane dianggap terlalu murah, berarti kan ada faktor lain yang dijadikan tolak ukur, dalam hal ini ane cukup yakin bahwa faktor tersebut adalah nilai tukar cryptocurrency terhadap rupiah, mungkin jika nilai BTC sudah mencapai 5 milliar rupiah dan seseorang mau menjual motor dengan harga 12,5 juta rupiah, baru akan ada orang yang setuju sama penawaran 0.0025 BTC ane untuk sebuah motor. ;D

Cryptocurrency dapat menjadi currency
Hanya ada 1 cara gan untuk membuat hal ini jadi kenyataan.
Yaitu, kedua belah pihak harus setuju bahwa cryptocurrency mempunyai nilai bagi mereka masing.
"Tapi gimana caranya meyakinkan suatu pihak bahwa cryptocurrency yang dipertukarkan mempunyai nilai?"
Harus ada lembaga yang menjamin gan, kita yakin bertukar dengan rupiah karena dijamin oleh Bank Indonesia bahwa itu mempunyai nilai tukar gan.
Sementara satu-satunya jaminan bahwa cryptocurrency saat ini mempunyai nilai tukar adalah semata-mata karena ada orang yang mau beli dengan mata uang yang disahkan dan legal di negaranya masing-masing.
"Kalo dijamin sama 1 lembaga jadi sentralisasi dong?"
Yap... dan mau nggak mau gan...
Karena nggak ada cara lain selain itu, kita nggak akan bisa lepas dari hal semacam itu.

Ane cukup yakin bahwa sebenarnya tujuan Satoshi Nakamoto menciptakan Bitcoin memang bukan untuk jadi mata uang baru, tetapi jadi sebuah payment-system baru, karena judulnya sendiri itu saja sudah jelas yaitu "Bitcoin: A Peer-to-Peer Electronic Cash System" bukan "Bitcoin: A Peer-to-Peer Crypto Currency".
Ane juga cukup yakin sebenarnya ini adalah perbaikan dari system e-money, dimana sistem e-money umum yang kita kenal menggunakan server dalam penanganan transaksinya artinya terpusat(tersentralisasi) dan ketika server itu gagal, maka keseluruhan sistem e-money lumpuh.

Menurut ane, sebenarnya cryptocurrency(digitalcurrency) itu bukan hal yang baru, dan telah diterapkan oleh perbankan dengan nama e-money, hanya saja cryptocurrency jauh lebih aman, nggak ribet, dan rancangan sistemnya hampir mendekati sempurna(mungkin ada beberapa yang main di Novaexchange atau Coinsmarkets dan untuk pertama kalinya double-spending attack berhasil dilakukan, walaupun hanya pada coin ecek-ecek, berarti nggak menutup kemungkinan dapat terjadi ke coin yang lain).
Makasih agan dan aganwati yang sudah membaca topic buatan newbie yang baru berumur 1 bulan ini. ;D
Semoga yang belum paham jadi paham... Yang udah paham dan melihat kesalahan newbie atau sudut pandang newbie salah, mau mengoreksi. :)

Halo agan dan aganwati sekalian.
Pada kesempatan kali ini ane mau sharing pendapat atau pandangan ane tentang cryptocurrency, mungkin sedikit edukasi bagi yang baru mengenal crpytocurrency. :)
Menurut ane cryptocurrency itu bagus, karena menggabungkan 2 konsep yang sangat berlawanan, yaitu anonimity dan transparency.
Mungkin ada beberapa dari agan dan aganwati yang belum paham tentang anonimity dan transparency, disini ane akan menjelaskan tentang 2 hal tersebut tetapi jauh dari penjelasan teknis melainkan ane akan menjelaskan arti dari kata tersebut dan kenapa sih ane bilang kedua hal tersebut sangat berlawanan tapi bisa jadi harmonis ketika digabungkan dan berhasil memecahkan masalah double-spending.
Terlebih lagi, tidak ada single-point-of-failure dalam rancangan sistemnya karena sifat dasarnya adalah decentralization.

Anonimity
Menurut ane, anonimity dalam artian yang sangat sederhana adalah ketidak jelasan identitas, atau bahkan tanpa identitas sama sekali.
Pada umumnya, aktivitas pengiriman uang melalui medium/perangkat elektronik seperti pada bank konvensional membutuhkan 2 orang atau lebih yang mempunyai identitas(rekening) yang di kelola oleh penyedia jasa pengiriman uang.

"Lalu dimana hal ini diterapkan dalam cryptocurrency?"
Hal ini diterapkan pada alamat dompet cryptocurrency yang agan dan aganwati miliki.
Untuk membuktikannya, silahkan anda lihat, apakah identitas(nama, telpon, alamat, dsb.) anda tercantum pada dompet cryptocurrency anda?
Jika tidak, selamat anda telah membuktikan bahwa identitas anda tidak tersebar, dalam kata lain anda tidak memberikan identitas anda tetapi anda tetap bisa melakukan aktivitas kirim/terima uang.

Transparency
Menurut ane, transparency dalam artian yang sangat sederhana adalah keterbukaan akses terhadap suatu data atau informasi.
Pada umumnya, informasi keuangan yang dikelola oleh sebuah lembaga sangatlah tertutup dari akses publik, kita tidak bisa melihat transaksi pengiriman uang, jumlah uang, dll. yang dimiliki oleh seseorang.

"Lalu dimana hal ini diterapkan dalam cryptocurrency?"
Hal ini diterapkan pada teknologi yang disebut blockchain, di dalam blockchain terdapat informasi mengenai transaksi perpindahan uang, jumlah uang pada sebuah alamat dompet cryptocurrency, dsb. dan dapat di akses oleh mining software atau situs blockexplorer yang dimiliki masing-masing cryptocurrency.
Untuk membuktikannya, silahkan anda buka link dibawah ini pada halaman yang baru :
http://www.presstab.pw/phpexplorer/IFLT/address.php?address=i7SQdjAm7D4vSmPGUs5nmsaL6e5p17AVS6
Link di atas adalah contoh alamat cryptocurrency yang ane miliki, disitu terlihat sangat jelas aktivitas perpindahan uang yang ane lakukan, jumlah uang ane saat ini, dsb.
Sampai titik ini, selamat, anda dapat membuktikan bahwa cryptocurrency itu adalah sistem keuangan yang sangat bisa dipercaya, karena seseorang bisa melakukan konfirmasi terhadap aktivitas keuangan orang lain.

Double-Spending, Single-Point-of-Failure, Decentralization
Disini ane akan coba menjelaskan secara sangat sederhana, mungkin mendasar sekali dan jauh dari pemahaman para ahli.

Apakah agan atau aganwati yakin bahwa uang kertas rupiah yang ada di dompet anda itu asli?
Mungkin anda yakin karena anda bisa membuktikannya melalui iklan yang pernah kita lihat di televisi, yaitu "dilihat diraba diterawang".

Menurut ane, agan dan aganwati nggak sepenuhnya benar akan hal tersebut.
"Kenapa?"
Karena sebenernya yang membuktikan uang itu asli dan terdaftar secara legal pada Bank Indonesia adalah nomor seri yang sering kita abaikan di bagian belakang uang kita.

Dan... disinilah cryptocurrency benar-benar berdampak pada isu penggandaan uang, karena secara pemahaman sederhana tidak-ada-uang yang dapat di gandakan pada transaksi cryptocurrency, karena sifatnya konfirmasi secara bersama-sama dan jika ada 1 atau lebih pihak yang melakukan konfirmasi menyatakan bahwa uang yang berada dalam siklus transaksi tidak valid, maka keseluruhan transaksi tersebut akan menjadi tidak valid.

Jadi, secara pemahaman awam(ane) seperti berikut :
Double-Spending adalah uang yang digandakan dan berhasil digunakan untuk melakukan sebuah transaksi.
Single-Point-of-Failure adalah titik kegagalan(gagal dalam hal konfirmasi), dimana dalam kasus dunia nyata, hampir semua orang gagal dikarenakan untuk memeriksa apakah sebuah uang itu asli atau palsu kita harus membawanya ke suatu bank dan menunggu konfirmasi. (ane cukup yakin, tidak ada orang yang mau jalan ke bank hanya untuk mengetahui apakah nomor seri yang dimiliki uangnya benar keasliannya)
Decentralization adalah tersebar(menurut ane dapat diakses dari manapun, karena sebenarnya blockchain itu tersentralisasi pada beberapa titik, walaupun verifikasinya bisa dari manapun), hal ini memungkinkan setiap orang bisa di/melakukan verifikasi akan keaslian uang yang di transaksikan/miliki oleh orang lain.

Nah, disini 99% opini atau sudut pandang ane gan...

Cryptocurrency(mata uang crypto) tidak akan pernah menjadi currency(mata uang)
ane nggak 100% loh sama judul sesi ini, itu cuma biar eye-catching aja hehe
Kenapa ane bilang begitu, volatility(gejolak, perubahan) nilai pada sebuah cryptocurrency itu udah diluar batas toleransi gan.
Jujur aja, saat ini mungkin nilai sebuah cryptocurrency bisa buat beli motor, tapi beberapa menit kemudian bisa aja nggak cukup bahkan untuk sekedar beli kopi, dan sebaliknya.
Hal ini menurut ane disebabkan karena kita sendiri gan, istilah yang mungkin udah nggak asing yaitu buy-low-sell-high itu sendiri yang menyebabkan kehancuran reputasi cryptocurrency, dan perlahan-lahan tujuan mata uang sebenarnya hilang dan menjadi pasar saham, IPO berubah menjadi ICO, dll.
Dan dari yang ane perhatikan jika kita beli cryptocurrency, kebanyakan menyebutnya "investasi", nah... disini nih yang bener-bener jelas, bahwa cryptocurrency itu dijadikan ajang permainan harga bukan sebagai alat tukar yang di akui dan tetap nilainya.

"Agan TS coba cek deh... udah ada loh yang beli villa pake BTC di bali, itu kan tandanya cryptocurrency udah diakui."
Nah, sekarang gini, ane punya 0.0025 BTC, kira-kira ada nggak yang mau jual motornya seharga 0.0025 BTC, kalo ada ya ayo langsung transaksi.
Kalo nggak ada dan penawaran ane dianggap terlalu murah, berarti kan ada faktor lain yang dijadikan tolak ukur, dalam hal ini ane cukup yakin bahwa faktor tersebut adalah nilai tukar cryptocurrency terhadap rupiah, mungkin jika nilai BTC sudah mencapai 5 milliar rupiah dan seseorang mau menjual motor dengan harga 12,5 juta rupiah, baru akan ada orang yang setuju sama penawaran 0.0025 BTC ane untuk sebuah motor. ;D

Cryptocurrency dapat menjadi currency
Hanya ada 1 cara gan untuk membuat hal ini jadi kenyataan.
Yaitu, kedua belah pihak harus setuju bahwa cryptocurrency mempunyai nilai bagi mereka masing.
"Tapi gimana caranya meyakinkan suatu pihak bahwa cryptocurrency yang dipertukarkan mempunyai nilai?"
Harus ada lembaga yang menjamin gan, kita yakin bertukar dengan rupiah karena dijamin oleh Bank Indonesia bahwa itu mempunyai nilai tukar gan.
Sementara satu-satunya jaminan bahwa cryptocurrency saat ini mempunyai nilai tukar adalah semata-mata karena ada orang yang mau beli dengan mata uang yang disahkan dan legal di negaranya masing-masing.
"Kalo dijamin sama 1 lembaga jadi sentralisasi dong?"
Yap... dan mau nggak mau gan...
Karena nggak ada cara lain selain itu, kita nggak akan bisa lepas dari hal semacam itu.

Ane cukup yakin bahwa sebenarnya tujuan Satoshi Nakamoto menciptakan Bitcoin memang bukan untuk jadi mata uang baru, tetapi jadi sebuah payment-system baru, karena judulnya sendiri itu saja sudah jelas yaitu "Bitcoin: A Peer-to-Peer Electronic Cash System" bukan "Bitcoin: A Peer-to-Peer Crypto Currency".
Ane juga cukup yakin sebenarnya ini adalah perbaikan dari system e-money, dimana sistem e-money umum yang kita kenal menggunakan server dalam penanganan transaksinya artinya terpusat(tersentralisasi) dan ketika server itu gagal, maka keseluruhan sistem e-money lumpuh.

Menurut ane, sebenarnya cryptocurrency(digitalcurrency) itu bukan hal yang baru, dan telah diterapkan oleh perbankan dengan nama e-money, hanya saja cryptocurrency jauh lebih aman, nggak ribet, dan rancangan sistemnya hampir mendekati sempurna(mungkin ada beberapa yang main di Novaexchange atau Coinsmarkets dan untuk pertama kalinya double-spending attack berhasil dilakukan, walaupun hanya pada coin ecek-ecek, berarti nggak menutup kemungkinan dapat terjadi ke coin yang lain).
Makasih agan dan aganwati yang sudah membaca topic buatan newbie yang baru berumur 1 bulan ini. ;D
Semoga yang belum paham jadi paham... Yang udah paham dan melihat kesalahan newbie atau sudut pandang newbie salah, mau mengoreksi. :)

Halo agan dan aganwati sekalian.
Pada kesempatan kali ini ane mau sharing pendapat atau pandangan ane tentang cryptocurrency, mungkin sedikit edukasi bagi yang baru mengenal crpytocurrency. :)
Menurut ane cryptocurrency itu bagus, karena menggabungkan 2 konsep yang sangat berlawanan, yaitu anonimity dan transparency.
Mungkin ada beberapa dari agan dan aganwati yang belum paham tentang anonimity dan transparency, disini ane akan menjelaskan tentang 2 hal tersebut tetapi jauh dari penjelasan teknis melainkan ane akan menjelaskan arti dari kata tersebut dan kenapa sih ane bilang kedua hal tersebut sangat berlawanan tapi bisa jadi harmonis ketika digabungkan dan berhasil memecahkan masalah double-spending.
Terlebih lagi, tidak ada single-point-of-failure dalam rancangan sistemnya karena sifat dasarnya adalah decentralization.

Anonimity
Menurut ane, anonimity dalam artian yang sangat sederhana adalah ketidak jelasan identitas, atau bahkan tanpa identitas sama sekali.
Pada umumnya, aktivitas pengiriman uang melalui medium/perangkat elektronik seperti pada bank konvensional membutuhkan 2 orang atau lebih yang mempunyai identitas(rekening) yang di kelola oleh penyedia jasa pengiriman uang.

"Lalu dimana hal ini diterapkan dalam cryptocurrency?"
Hal ini diterapkan pada alamat dompet cryptocurrency yang agan dan aganwati miliki.
Untuk membuktikannya, silahkan anda lihat, apakah identitas(nama, telpon, alamat, dsb.) anda tercantum pada dompet cryptocurrency anda?
Jika tidak, selamat anda telah membuktikan bahwa identitas anda tidak tersebar, dalam kata lain anda tidak memberikan identitas anda tetapi anda tetap bisa melakukan aktivitas kirim/terima uang.

Transparency
Menurut ane, transparency dalam artian yang sangat sederhana adalah keterbukaan akses terhadap suatu data atau informasi.
Pada umumnya, informasi keuangan yang dikelola oleh sebuah lembaga sangatlah tertutup dari akses publik, kita tidak bisa melihat transaksi pengiriman uang, jumlah uang, dll. yang dimiliki oleh seseorang.

"Lalu dimana hal ini diterapkan dalam cryptocurrency?"
Hal ini diterapkan pada teknologi yang disebut blockchain, di dalam blockchain terdapat informasi mengenai transaksi perpindahan uang, jumlah uang pada sebuah alamat dompet cryptocurrency, dsb. dan dapat di akses oleh mining software atau situs blockexplorer yang dimiliki masing-masing cryptocurrency.
Untuk membuktikannya, silahkan anda buka link dibawah ini pada halaman yang baru :
http://www.presstab.pw/phpexplorer/IFLT/address.php?address=i7SQdjAm7D4vSmPGUs5nmsaL6e5p17AVS6
Link di atas adalah contoh alamat cryptocurrency yang ane miliki, disitu terlihat sangat jelas aktivitas perpindahan uang yang ane lakukan, jumlah uang ane saat ini, dsb.
Sampai titik ini, selamat, anda dapat membuktikan bahwa cryptocurrency itu adalah sistem keuangan yang sangat bisa dipercaya, karena seseorang bisa melakukan konfirmasi terhadap aktivitas keuangan orang lain.

Double-Spending, Single-Point-of-Failure, Decentralization
Disini ane akan coba menjelaskan secara sangat sederhana, mungkin mendasar sekali dan jauh dari pemahaman para ahli.

Apakah agan atau aganwati yakin bahwa uang kertas rupiah yang ada di dompet anda itu asli?
Mungkin anda yakin karena anda bisa membuktikannya melalui iklan yang pernah kita lihat di televisi, yaitu "dilihat diraba diterawang".

Menurut ane, agan dan aganwati nggak sepenuhnya benar akan hal tersebut.
"Kenapa?"
Karena sebenernya yang membuktikan uang itu asli dan terdaftar secara legal pada Bank Indonesia adalah nomor seri yang sering kita abaikan di bagian belakang uang kita.

Dan... disinilah cryptocurrency benar-benar berdampak pada isu penggandaan uang, karena secara pemahaman sederhana tidak-ada-uang yang dapat di gandakan pada transaksi cryptocurrency, karena sifatnya konfirmasi secara bersama-sama dan jika ada 1 atau lebih pihak yang melakukan konfirmasi menyatakan bahwa uang yang berada dalam siklus transaksi tidak valid, maka keseluruhan transaksi tersebut akan menjadi tidak valid.

Jadi, secara pemahaman awam(ane) seperti berikut :
Double-Spending adalah uang yang digandakan dan berhasil digunakan untuk melakukan sebuah transaksi.
Single-Point-of-Failure adalah titik kegagalan(gagal dalam hal konfirmasi), dimana dalam kasus dunia nyata, hampir semua orang gagal dikarenakan untuk memeriksa apakah sebuah uang itu asli atau palsu kita harus membawanya ke suatu bank dan menunggu konfirmasi. (ane cukup yakin, tidak ada orang yang mau jalan ke bank hanya untuk mengetahui apakah nomor seri yang dimiliki uangnya benar keasliannya)
Decentralization adalah tersebar(menurut ane dapat diakses dari manapun, karena sebenarnya blockchain itu tersentralisasi pada beberapa titik, walaupun verifikasinya bisa dari manapun), hal ini memungkinkan setiap orang bisa di/melakukan verifikasi akan keaslian uang yang di transaksikan/miliki oleh orang lain.

Nah, disini 99% opini atau sudut pandang ane gan...

Cryptocurrency(mata uang crypto) tidak akan pernah menjadi currency(mata uang)
ane nggak 100% loh sama judul sesi ini, itu cuma biar eye-catching aja hehe
Kenapa ane bilang begitu, volatility(gejolak, perubahan) nilai pada sebuah cryptocurrency itu udah diluar batas toleransi gan.
Jujur aja, saat ini mungkin nilai sebuah cryptocurrency bisa buat beli motor, tapi beberapa menit kemudian bisa aja nggak cukup bahkan untuk sekedar beli kopi, dan sebaliknya.
Hal ini menurut ane disebabkan karena kita sendiri gan, istilah yang mungkin udah nggak asing yaitu buy-low-sell-high itu sendiri yang menyebabkan kehancuran reputasi cryptocurrency, dan perlahan-lahan tujuan mata uang sebenarnya hilang dan menjadi pasar saham, IPO berubah menjadi ICO, dll.
Dan dari yang ane perhatikan jika kita beli cryptocurrency, kebanyakan menyebutnya "investasi", nah... disini nih yang bener-bener jelas, bahwa cryptocurrency itu dijadikan ajang permainan harga bukan sebagai alat tukar yang di akui dan tetap nilainya.

"Agan TS coba cek deh... udah ada loh yang beli villa pake BTC di bali, itu kan tandanya cryptocurrency udah diakui."
Nah, sekarang gini, ane punya 0.0025 BTC, kira-kira ada nggak yang mau jual motornya seharga 0.0025 BTC, kalo ada ya ayo langsung transaksi.
Kalo nggak ada dan penawaran ane dianggap terlalu murah, berarti kan ada faktor lain yang dijadikan tolak ukur, dalam hal ini ane cukup yakin bahwa faktor tersebut adalah nilai tukar cryptocurrency terhadap rupiah, mungkin jika nilai BTC sudah mencapai 5 milliar rupiah dan seseorang mau menjual motor dengan harga 12,5 juta rupiah, baru akan ada orang yang setuju sama penawaran 0.0025 BTC ane untuk sebuah motor. ;D

Cryptocurrency dapat menjadi currency
Hanya ada 1 cara gan untuk membuat hal ini jadi kenyataan.
Yaitu, kedua belah pihak harus setuju bahwa cryptocurrency mempunyai nilai bagi mereka masing.
"Tapi gimana caranya meyakinkan suatu pihak bahwa cryptocurrency yang dipertukarkan mempunyai nilai?"
Harus ada lembaga yang menjamin gan, kita yakin bertukar dengan rupiah karena dijamin oleh Bank Indonesia bahwa itu mempunyai nilai tukar gan.
Sementara satu-satunya jaminan bahwa cryptocurrency saat ini mempunyai nilai tukar adalah semata-mata karena ada orang yang mau beli dengan mata uang yang disahkan dan legal di negaranya masing-masing.
"Kalo dijamin sama 1 lembaga jadi sentralisasi dong?"
Yap... dan mau nggak mau gan...
Karena nggak ada cara lain selain itu, kita nggak akan bisa lepas dari hal semacam itu.

Ane cukup yakin bahwa sebenarnya tujuan Satoshi Nakamoto menciptakan Bitcoin memang bukan untuk jadi mata uang baru, tetapi jadi sebuah payment-system baru, karena judulnya sendiri itu saja sudah jelas yaitu "Bitcoin: A Peer-to-Peer Electronic Cash System" bukan "Bitcoin: A Peer-to-Peer Crypto Currency".
Ane juga cukup yakin sebenarnya ini adalah perbaikan dari system e-money, dimana sistem e-money umum yang kita kenal menggunakan server dalam penanganan transaksinya artinya terpusat(tersentralisasi) dan ketika server itu gagal, maka keseluruhan sistem e-money lumpuh.

Menurut ane, sebenarnya cryptocurrency(digitalcurrency) itu bukan hal yang baru, dan telah diterapkan oleh perbankan dengan nama e-money, hanya saja cryptocurrency jauh lebih aman, nggak ribet, dan rancangan sistemnya hampir mendekati sempurna(mungkin ada beberapa yang main di Novaexchange atau Coinsmarkets dan untuk pertama kalinya double-spending attack berhasil dilakukan, walaupun hanya pada coin ecek-ecek, berarti nggak menutup kemungkinan dapat terjadi ke coin yang lain).
Makasih agan dan aganwati yang sudah membaca topic buatan newbie yang baru berumur 1 bulan ini. ;D
Semoga yang belum paham jadi paham... Yang udah paham dan melihat kesalahan newbie atau sudut pandang newbie salah, mau mengoreksi. :)

cryptocurrency adalah suatu alat pembayaran yang menggunakan mata uang digital untuk berbagai transaksi yang memiliki nilai, dan kebanyakan orang masih tidak mengetahui tentang Cryptocurrency padahal sudah terjun kedunia crypto mereka cuma sebatas ikutin proyek tanpa mengetahui lebih tentang dunia crypto

Halo agan dan aganwati sekalian.
Pada kesempatan kali ini ane mau sharing pendapat atau pandangan ane tentang cryptocurrency, mungkin sedikit edukasi bagi yang baru mengenal crpytocurrency. :)
Menurut ane cryptocurrency itu bagus, karena menggabungkan 2 konsep yang sangat berlawanan, yaitu anonimity dan transparency.
Mungkin ada beberapa dari agan dan aganwati yang belum paham tentang anonimity dan transparency, disini ane akan menjelaskan tentang 2 hal tersebut tetapi jauh dari penjelasan teknis melainkan ane akan menjelaskan arti dari kata tersebut dan kenapa sih ane bilang kedua hal tersebut sangat berlawanan tapi bisa jadi harmonis ketika digabungkan dan berhasil memecahkan masalah double-spending.
Terlebih lagi, tidak ada single-point-of-failure dalam rancangan sistemnya karena sifat dasarnya adalah decentralization.

Anonimity
Menurut ane, anonimity dalam artian yang sangat sederhana adalah ketidak jelasan identitas, atau bahkan tanpa identitas sama sekali.
Pada umumnya, aktivitas pengiriman uang melalui medium/perangkat elektronik seperti pada bank konvensional membutuhkan 2 orang atau lebih yang mempunyai identitas(rekening) yang di kelola oleh penyedia jasa pengiriman uang.

"Lalu dimana hal ini diterapkan dalam cryptocurrency?"
Hal ini diterapkan pada alamat dompet cryptocurrency yang agan dan aganwati miliki.
Untuk membuktikannya, silahkan anda lihat, apakah identitas(nama, telpon, alamat, dsb.) anda tercantum pada dompet cryptocurrency anda?
Jika tidak, selamat anda telah membuktikan bahwa identitas anda tidak tersebar, dalam kata lain anda tidak memberikan identitas anda tetapi anda tetap bisa melakukan aktivitas kirim/terima uang.

Transparency
Menurut ane, transparency dalam artian yang sangat sederhana adalah keterbukaan akses terhadap suatu data atau informasi.
Pada umumnya, informasi keuangan yang dikelola oleh sebuah lembaga sangatlah tertutup dari akses publik, kita tidak bisa melihat transaksi pengiriman uang, jumlah uang, dll. yang dimiliki oleh seseorang.

"Lalu dimana hal ini diterapkan dalam cryptocurrency?"
Hal ini diterapkan pada teknologi yang disebut blockchain, di dalam blockchain terdapat informasi mengenai transaksi perpindahan uang, jumlah uang pada sebuah alamat dompet cryptocurrency, dsb. dan dapat di akses oleh mining software atau situs blockexplorer yang dimiliki masing-masing cryptocurrency.
Untuk membuktikannya, silahkan anda buka link dibawah ini pada halaman yang baru :
http://www.presstab.pw/phpexplorer/IFLT/address.php?address=i7SQdjAm7D4vSmPGUs5nmsaL6e5p17AVS6
Link di atas adalah contoh alamat cryptocurrency yang ane miliki, disitu terlihat sangat jelas aktivitas perpindahan uang yang ane lakukan, jumlah uang ane saat ini, dsb.
Sampai titik ini, selamat, anda dapat membuktikan bahwa cryptocurrency itu adalah sistem keuangan yang sangat bisa dipercaya, karena seseorang bisa melakukan konfirmasi terhadap aktivitas keuangan orang lain.

Double-Spending, Single-Point-of-Failure, Decentralization
Disini ane akan coba menjelaskan secara sangat sederhana, mungkin mendasar sekali dan jauh dari pemahaman para ahli.

Apakah agan atau aganwati yakin bahwa uang kertas rupiah yang ada di dompet anda itu asli?
Mungkin anda yakin karena anda bisa membuktikannya melalui iklan yang pernah kita lihat di televisi, yaitu "dilihat diraba diterawang".

Menurut ane, agan dan aganwati nggak sepenuhnya benar akan hal tersebut.
"Kenapa?"
Karena sebenernya yang membuktikan uang itu asli dan terdaftar secara legal pada Bank Indonesia adalah nomor seri yang sering kita abaikan di bagian belakang uang kita.

Dan... disinilah cryptocurrency benar-benar berdampak pada isu penggandaan uang, karena secara pemahaman sederhana tidak-ada-uang yang dapat di gandakan pada transaksi cryptocurrency, karena sifatnya konfirmasi secara bersama-sama dan jika ada 1 atau lebih pihak yang melakukan konfirmasi menyatakan bahwa uang yang berada dalam siklus transaksi tidak valid, maka keseluruhan transaksi tersebut akan menjadi tidak valid.

Jadi, secara pemahaman awam(ane) seperti berikut :
Double-Spending adalah uang yang digandakan dan berhasil digunakan untuk melakukan sebuah transaksi.
Single-Point-of-Failure adalah titik kegagalan(gagal dalam hal konfirmasi), dimana dalam kasus dunia nyata, hampir semua orang gagal dikarenakan untuk memeriksa apakah sebuah uang itu asli atau palsu kita harus membawanya ke suatu bank dan menunggu konfirmasi. (ane cukup yakin, tidak ada orang yang mau jalan ke bank hanya untuk mengetahui apakah nomor seri yang dimiliki uangnya benar keasliannya)
Decentralization adalah tersebar(menurut ane dapat diakses dari manapun, karena sebenarnya blockchain itu tersentralisasi pada beberapa titik, walaupun verifikasinya bisa dari manapun), hal ini memungkinkan setiap orang bisa di/melakukan verifikasi akan keaslian uang yang di transaksikan/miliki oleh orang lain.

Nah, disini 99% opini atau sudut pandang ane gan...

Cryptocurrency(mata uang crypto) tidak akan pernah menjadi currency(mata uang)
ane nggak 100% loh sama judul sesi ini, itu cuma biar eye-catching aja hehe
Kenapa ane bilang begitu, volatility(gejolak, perubahan) nilai pada sebuah cryptocurrency itu udah diluar batas toleransi gan.
Jujur aja, saat ini mungkin nilai sebuah cryptocurrency bisa buat beli motor, tapi beberapa menit kemudian bisa aja nggak cukup bahkan untuk sekedar beli kopi, dan sebaliknya.
Hal ini menurut ane disebabkan karena kita sendiri gan, istilah yang mungkin udah nggak asing yaitu buy-low-sell-high itu sendiri yang menyebabkan kehancuran reputasi cryptocurrency, dan perlahan-lahan tujuan mata uang sebenarnya hilang dan menjadi pasar saham, IPO berubah menjadi ICO, dll.
Dan dari yang ane perhatikan jika kita beli cryptocurrency, kebanyakan menyebutnya "investasi", nah... disini nih yang bener-bener jelas, bahwa cryptocurrency itu dijadikan ajang permainan harga bukan sebagai alat tukar yang di akui dan tetap nilainya.

"Agan TS coba cek deh... udah ada loh yang beli villa pake BTC di bali, itu kan tandanya cryptocurrency udah diakui."
Nah, sekarang gini, ane punya 0.0025 BTC, kira-kira ada nggak yang mau jual motornya seharga 0.0025 BTC, kalo ada ya ayo langsung transaksi.
Kalo nggak ada dan penawaran ane dianggap terlalu murah, berarti kan ada faktor lain yang dijadikan tolak ukur, dalam hal ini ane cukup yakin bahwa faktor tersebut adalah nilai tukar cryptocurrency terhadap rupiah, mungkin jika nilai BTC sudah mencapai 5 milliar rupiah dan seseorang mau menjual motor dengan harga 12,5 juta rupiah, baru akan ada orang yang setuju sama penawaran 0.0025 BTC ane untuk sebuah motor. ;D

Cryptocurrency dapat menjadi currency
Hanya ada 1 cara gan untuk membuat hal ini jadi kenyataan.
Yaitu, kedua belah pihak harus setuju bahwa cryptocurrency mempunyai nilai bagi mereka masing.
"Tapi gimana caranya meyakinkan suatu pihak bahwa cryptocurrency yang dipertukarkan mempunyai nilai?"
Harus ada lembaga yang menjamin gan, kita yakin bertukar dengan rupiah karena dijamin oleh Bank Indonesia bahwa itu mempunyai nilai tukar gan.
Sementara satu-satunya jaminan bahwa cryptocurrency saat ini mempunyai nilai tukar adalah semata-mata karena ada orang yang mau beli dengan mata uang yang disahkan dan legal di negaranya masing-masing.
"Kalo dijamin sama 1 lembaga jadi sentralisasi dong?"
Yap... dan mau nggak mau gan...
Karena nggak ada cara lain selain itu, kita nggak akan bisa lepas dari hal semacam itu.

Ane cukup yakin bahwa sebenarnya tujuan Satoshi Nakamoto menciptakan Bitcoin memang bukan untuk jadi mata uang baru, tetapi jadi sebuah payment-system baru, karena judulnya sendiri itu saja sudah jelas yaitu "Bitcoin: A Peer-to-Peer Electronic Cash System" bukan "Bitcoin: A Peer-to-Peer Crypto Currency".
Ane juga cukup yakin sebenarnya ini adalah perbaikan dari system e-money, dimana sistem e-money umum yang kita kenal menggunakan server dalam penanganan transaksinya artinya terpusat(tersentralisasi) dan ketika server itu gagal, maka keseluruhan sistem e-money lumpuh.

Menurut ane, sebenarnya cryptocurrency(digitalcurrency) itu bukan hal yang baru, dan telah diterapkan oleh perbankan dengan nama e-money, hanya saja cryptocurrency jauh lebih aman, nggak ribet, dan rancangan sistemnya hampir mendekati sempurna(mungkin ada beberapa yang main di Novaexchange atau Coinsmarkets dan untuk pertama kalinya double-spending attack berhasil dilakukan, walaupun hanya pada coin ecek-ecek, berarti nggak menutup kemungkinan dapat terjadi ke coin yang lain).
Makasih agan dan aganwati yang sudah membaca topic buatan newbie yang baru berumur 1 bulan ini. ;D
Semoga yang belum paham jadi paham... Yang udah paham dan melihat kesalahan newbie atau sudut pandang newbie salah, mau mengoreksi. :)

Halo agan dan aganwati sekalian.
Pada kesempatan kali ini ane mau sharing pendapat atau pandangan ane tentang cryptocurrency, mungkin sedikit edukasi bagi yang baru mengenal crpytocurrency. :)
Menurut ane cryptocurrency itu bagus, karena menggabungkan 2 konsep yang sangat berlawanan, yaitu anonimity dan transparency.
Mungkin ada beberapa dari agan dan aganwati yang belum paham tentang anonimity dan transparency, disini ane akan menjelaskan tentang 2 hal tersebut tetapi jauh dari penjelasan teknis melainkan ane akan menjelaskan arti dari kata tersebut dan kenapa sih ane bilang kedua hal tersebut sangat berlawanan tapi bisa jadi harmonis ketika digabungkan dan berhasil memecahkan masalah double-spending.
Terlebih lagi, tidak ada single-point-of-failure dalam rancangan sistemnya karena sifat dasarnya adalah decentralization.

Anonimity
Menurut ane, anonimity dalam artian yang sangat sederhana adalah ketidak jelasan identitas, atau bahkan tanpa identitas sama sekali.
Pada umumnya, aktivitas pengiriman uang melalui medium/perangkat elektronik seperti pada bank konvensional membutuhkan 2 orang atau lebih yang mempunyai identitas(rekening) yang di kelola oleh penyedia jasa pengiriman uang.

"Lalu dimana hal ini diterapkan dalam cryptocurrency?"
Hal ini diterapkan pada alamat dompet cryptocurrency yang agan dan aganwati miliki.
Untuk membuktikannya, silahkan anda lihat, apakah identitas(nama, telpon, alamat, dsb.) anda tercantum pada dompet cryptocurrency anda?
Jika tidak, selamat anda telah membuktikan bahwa identitas anda tidak tersebar, dalam kata lain anda tidak memberikan identitas anda tetapi anda tetap bisa melakukan aktivitas kirim/terima uang.

Transparency
Menurut ane, transparency dalam artian yang sangat sederhana adalah keterbukaan akses terhadap suatu data atau informasi.
Pada umumnya, informasi keuangan yang dikelola oleh sebuah lembaga sangatlah tertutup dari akses publik, kita tidak bisa melihat transaksi pengiriman uang, jumlah uang, dll. yang dimiliki oleh seseorang.

"Lalu dimana hal ini diterapkan dalam cryptocurrency?"
Hal ini diterapkan pada teknologi yang disebut blockchain, di dalam blockchain terdapat informasi mengenai transaksi perpindahan uang, jumlah uang pada sebuah alamat dompet cryptocurrency, dsb. dan dapat di akses oleh mining software atau situs blockexplorer yang dimiliki masing-masing cryptocurrency.
Untuk membuktikannya, silahkan anda buka link dibawah ini pada halaman yang baru :
http://www.presstab.pw/phpexplorer/IFLT/address.php?address=i7SQdjAm7D4vSmPGUs5nmsaL6e5p17AVS6
Link di atas adalah contoh alamat cryptocurrency yang ane miliki, disitu terlihat sangat jelas aktivitas perpindahan uang yang ane lakukan, jumlah uang ane saat ini, dsb.
Sampai titik ini, selamat, anda dapat membuktikan bahwa cryptocurrency itu adalah sistem keuangan yang sangat bisa dipercaya, karena seseorang bisa melakukan konfirmasi terhadap aktivitas keuangan orang lain.

Double-Spending, Single-Point-of-Failure, Decentralization
Disini ane akan coba menjelaskan secara sangat sederhana, mungkin mendasar sekali dan jauh dari pemahaman para ahli.

Apakah agan atau aganwati yakin bahwa uang kertas rupiah yang ada di dompet anda itu asli?
Mungkin anda yakin karena anda bisa membuktikannya melalui iklan yang pernah kita lihat di televisi, yaitu "dilihat diraba diterawang".

Menurut ane, agan dan aganwati nggak sepenuhnya benar akan hal tersebut.
"Kenapa?"
Karena sebenernya yang membuktikan uang itu asli dan terdaftar secara legal pada Bank Indonesia adalah nomor seri yang sering kita abaikan di bagian belakang uang kita.

Dan... disinilah cryptocurrency benar-benar berdampak pada isu penggandaan uang, karena secara pemahaman sederhana tidak-ada-uang yang dapat di gandakan pada transaksi cryptocurrency, karena sifatnya konfirmasi secara bersama-sama dan jika ada 1 atau lebih pihak yang melakukan konfirmasi menyatakan bahwa uang yang berada dalam siklus transaksi tidak valid, maka keseluruhan transaksi tersebut akan menjadi tidak valid.

Jadi, secara pemahaman awam(ane) seperti berikut :
Double-Spending adalah uang yang digandakan dan berhasil digunakan untuk melakukan sebuah transaksi.
Single-Point-of-Failure adalah titik kegagalan(gagal dalam hal konfirmasi), dimana dalam kasus dunia nyata, hampir semua orang gagal dikarenakan untuk memeriksa apakah sebuah uang itu asli atau palsu kita harus membawanya ke suatu bank dan menunggu konfirmasi. (ane cukup yakin, tidak ada orang yang mau jalan ke bank hanya untuk mengetahui apakah nomor seri yang dimiliki uangnya benar keasliannya)
Decentralization adalah tersebar(menurut ane dapat diakses dari manapun, karena sebenarnya blockchain itu tersentralisasi pada beberapa titik, walaupun verifikasinya bisa dari manapun), hal ini memungkinkan setiap orang bisa di/melakukan verifikasi akan keaslian uang yang di transaksikan/miliki oleh orang lain.

Nah, disini 99% opini atau sudut pandang ane gan...

Cryptocurrency(mata uang crypto) tidak akan pernah menjadi currency(mata uang)
ane nggak 100% loh sama judul sesi ini, itu cuma biar eye-catching aja hehe
Kenapa ane bilang begitu, volatility(gejolak, perubahan) nilai pada sebuah cryptocurrency itu udah diluar batas toleransi gan.
Jujur aja, saat ini mungkin nilai sebuah cryptocurrency bisa buat beli motor, tapi beberapa menit kemudian bisa aja nggak cukup bahkan untuk sekedar beli kopi, dan sebaliknya.
Hal ini menurut ane disebabkan karena kita sendiri gan, istilah yang mungkin udah nggak asing yaitu buy-low-sell-high itu sendiri yang menyebabkan kehancuran reputasi cryptocurrency, dan perlahan-lahan tujuan mata uang sebenarnya hilang dan menjadi pasar saham, IPO berubah menjadi ICO, dll.
Dan dari yang ane perhatikan jika kita beli cryptocurrency, kebanyakan menyebutnya "investasi", nah... disini nih yang bener-bener jelas, bahwa cryptocurrency itu dijadikan ajang permainan harga bukan sebagai alat tukar yang di akui dan tetap nilainya.

"Agan TS coba cek deh... udah ada loh yang beli villa pake BTC di bali, itu kan tandanya cryptocurrency udah diakui."
Nah, sekarang gini, ane punya 0.0025 BTC, kira-kira ada nggak yang mau jual motornya seharga 0.0025 BTC, kalo ada ya ayo langsung transaksi.
Kalo nggak ada dan penawaran ane dianggap terlalu murah, berarti kan ada faktor lain yang dijadikan tolak ukur, dalam hal ini ane cukup yakin bahwa faktor tersebut adalah nilai tukar cryptocurrency terhadap rupiah, mungkin jika nilai BTC sudah mencapai 5 milliar rupiah dan seseorang mau menjual motor dengan harga 12,5 juta rupiah, baru akan ada orang yang setuju sama penawaran 0.0025 BTC ane untuk sebuah motor. ;D

Cryptocurrency dapat menjadi currency
Hanya ada 1 cara gan untuk membuat hal ini jadi kenyataan.
Yaitu, kedua belah pihak harus setuju bahwa cryptocurrency mempunyai nilai bagi mereka masing.
"Tapi gimana caranya meyakinkan suatu pihak bahwa cryptocurrency yang dipertukarkan mempunyai nilai?"
Harus ada lembaga yang menjamin gan, kita yakin bertukar dengan rupiah karena dijamin oleh Bank Indonesia bahwa itu mempunyai nilai tukar gan.
Sementara satu-satunya jaminan bahwa cryptocurrency saat ini mempunyai nilai tukar adalah semata-mata karena ada orang yang mau beli dengan mata uang yang disahkan dan legal di negaranya masing-masing.
"Kalo dijamin sama 1 lembaga jadi sentralisasi dong?"
Yap... dan mau nggak mau gan...
Karena nggak ada cara lain selain itu, kita nggak akan bisa lepas dari hal semacam itu.

Ane cukup yakin bahwa sebenarnya tujuan Satoshi Nakamoto menciptakan Bitcoin memang bukan untuk jadi mata uang baru, tetapi jadi sebuah payment-system baru, karena judulnya sendiri itu saja sudah jelas yaitu "Bitcoin: A Peer-to-Peer Electronic Cash System" bukan "Bitcoin: A Peer-to-Peer Crypto Currency".
Ane juga cukup yakin sebenarnya ini adalah perbaikan dari system e-money, dimana sistem e-money umum yang kita kenal menggunakan server dalam penanganan transaksinya artinya terpusat(tersentralisasi) dan ketika server itu gagal, maka keseluruhan sistem e-money lumpuh.

Menurut ane, sebenarnya cryptocurrency(digitalcurrency) itu bukan hal yang baru, dan telah diterapkan oleh perbankan dengan nama e-money, hanya saja cryptocurrency jauh lebih aman, nggak ribet, dan rancangan sistemnya hampir mendekati sempurna(mungkin ada beberapa yang main di Novaexchange atau Coinsmarkets dan untuk pertama kalinya double-spending attack berhasil dilakukan, walaupun hanya pada coin ecek-ecek, berarti nggak menutup kemungkinan dapat terjadi ke coin yang lain).
Makasih agan dan aganwati yang sudah membaca topic buatan newbie yang baru berumur 1 bulan ini. ;D
Semoga yang belum paham jadi paham... Yang udah paham dan melihat kesalahan newbie atau sudut pandang newbie salah, mau mengoreksi. :)

Crypto itu bagus kalo kita dalemin teknplogi nya. Tapi jangan harap ente dapet apa2. Klo cuman tujuan duit. Malah duit ente bisa habis di dunia beginian. Makanya kita harus pelajarin dulu dunia crypto itu apa sih s3benernya knapa bisa berharga

Dari Cryptocurrency menjadi currency kayaknya bakal sulit deh karena masing-masing negara memiliki mata uang masing-masing dari turun-temurun, bila disetujui mungkin akan ada beberapa yang masih menolak dan patut dipertimbangkan lebih lanjut

Bagusnya bitcoin bisa mengurangi jumlah pengangguran bahkan pendapatanya di bitcoin itu lebih banyak dari pada pendapatan kerja setiap hari. Sehingga masyarakat bisa mengenal apa itu bitcoin.
Tapi kadang saya juga bingung jika ada kabar yang gak bagus di dengar di telinga seperti dunia bitcoin akan di tutup. Kemudian hargaya sering naik atau turun tanpa bisa kita kontrol belum juga Adaya ahocer.
Tapi bitcoin sangat2 membantu masyarakat terutama di Indonesia hampir gak ada temen saya awalnya penasaran kemudian coba2 dan akhirnya ketagihan ini membuktikan kalo bitcoin sangat2 di sukai masyarakat.

Cryptocurrency itu bagus dan memang benar bagus, cryptocurrency itu menurut saya adalah currency masa depan, meskipun banyak kata "tetapi" didalamnya, itu tidak membuat cryptocurrency tergeser dan yang ada malah cryptocurrency sudah ada dimana-dimana. Apapun pendapat buruk orang tentang cryptocurrency, anggap saya itu adalah pendapatnya orang belum paham tentang cryptocurrency, jika mereka paham, pasti mereka tidak berkata buruk dan pasti akan terjuan ke dunia cryptocurrency

Ini thread yang sangat bagus dan sangat membantu saya secara pribadi tentang cryptocuurency, dan efek dari ketidaktauan tentang dunia crypto menyebabkan saya mudah terpancing dengan isu-isu negatif yang di sebar mengenai bitcoin dan dengan adanya thread yang demikian bagusnya maka secara pribadi sangat bermakna sehingga bisa berpikir positif ke bitcoin.

Terima kasih sangat membantu sekali bagi saya yg baru bergabung di bitcoin ini. Dan moga agan agan maupun saya bsa jauh lebih paham dan ngerti lg...

Halo agan dan aganwati sekalian.
Pada kesempatan kali ini ane mau sharing pendapat atau pandangan ane tentang cryptocurrency, mungkin sedikit edukasi bagi yang baru mengenal crpytocurrency. :)
Menurut ane cryptocurrency itu bagus, karena menggabungkan 2 konsep yang sangat berlawanan, yaitu anonimity dan transparency.
Mungkin ada beberapa dari agan dan aganwati yang belum paham tentang anonimity dan transparency, disini ane akan menjelaskan tentang 2 hal tersebut tetapi jauh dari penjelasan teknis melainkan ane akan menjelaskan arti dari kata tersebut dan kenapa sih ane bilang kedua hal tersebut sangat berlawanan tapi bisa jadi harmonis ketika digabungkan dan berhasil memecahkan masalah double-spending.
Terlebih lagi, tidak ada single-point-of-failure dalam rancangan sistemnya karena sifat dasarnya adalah decentralization.

Anonimity
Menurut ane, anonimity dalam artian yang sangat sederhana adalah ketidak jelasan identitas, atau bahkan tanpa identitas sama sekali.
Pada umumnya, aktivitas pengiriman uang melalui medium/perangkat elektronik seperti pada bank konvensional membutuhkan 2 orang atau lebih yang mempunyai identitas(rekening) yang di kelola oleh penyedia jasa pengiriman uang.

"Lalu dimana hal ini diterapkan dalam cryptocurrency?"
Hal ini diterapkan pada alamat dompet cryptocurrency yang agan dan aganwati miliki.
Untuk membuktikannya, silahkan anda lihat, apakah identitas(nama, telpon, alamat, dsb.) anda tercantum pada dompet cryptocurrency anda?
Jika tidak, selamat anda telah membuktikan bahwa identitas anda tidak tersebar, dalam kata lain anda tidak memberikan identitas anda tetapi anda tetap bisa melakukan aktivitas kirim/terima uang.

Transparency
Menurut ane, transparency dalam artian yang sangat sederhana adalah keterbukaan akses terhadap suatu data atau informasi.
Pada umumnya, informasi keuangan yang dikelola oleh sebuah lembaga sangatlah tertutup dari akses publik, kita tidak bisa melihat transaksi pengiriman uang, jumlah uang, dll. yang dimiliki oleh seseorang.

"Lalu dimana hal ini diterapkan dalam cryptocurrency?"
Hal ini diterapkan pada teknologi yang disebut blockchain, di dalam blockchain terdapat informasi mengenai transaksi perpindahan uang, jumlah uang pada sebuah alamat dompet cryptocurrency, dsb. dan dapat di akses oleh mining software atau situs blockexplorer yang dimiliki masing-masing cryptocurrency.
Untuk membuktikannya, silahkan anda buka link dibawah ini pada halaman yang baru :
http://www.presstab.pw/phpexplorer/IFLT/address.php?address=i7SQdjAm7D4vSmPGUs5nmsaL6e5p17AVS6
Link di atas adalah contoh alamat cryptocurrency yang ane miliki, disitu terlihat sangat jelas aktivitas perpindahan uang yang ane lakukan, jumlah uang ane saat ini, dsb.
Sampai titik ini, selamat, anda dapat membuktikan bahwa cryptocurrency itu adalah sistem keuangan yang sangat bisa dipercaya, karena seseorang bisa melakukan konfirmasi terhadap aktivitas keuangan orang lain.

Double-Spending, Single-Point-of-Failure, Decentralization
Disini ane akan coba menjelaskan secara sangat sederhana, mungkin mendasar sekali dan jauh dari pemahaman para ahli.

Apakah agan atau aganwati yakin bahwa uang kertas rupiah yang ada di dompet anda itu asli?
Mungkin anda yakin karena anda bisa membuktikannya melalui iklan yang pernah kita lihat di televisi, yaitu "dilihat diraba diterawang".

Menurut ane, agan dan aganwati nggak sepenuhnya benar akan hal tersebut.
"Kenapa?"
Karena sebenernya yang membuktikan uang itu asli dan terdaftar secara legal pada Bank Indonesia adalah nomor seri yang sering kita abaikan di bagian belakang uang kita.

Dan... disinilah cryptocurrency benar-benar berdampak pada isu penggandaan uang, karena secara pemahaman sederhana tidak-ada-uang yang dapat di gandakan pada transaksi cryptocurrency, karena sifatnya konfirmasi secara bersama-sama dan jika ada 1 atau lebih pihak yang melakukan konfirmasi menyatakan bahwa uang yang berada dalam siklus transaksi tidak valid, maka keseluruhan transaksi tersebut akan menjadi tidak valid.

Jadi, secara pemahaman awam(ane) seperti berikut :
Double-Spending adalah uang yang digandakan dan berhasil digunakan untuk melakukan sebuah transaksi.
Single-Point-of-Failure adalah titik kegagalan(gagal dalam hal konfirmasi), dimana dalam kasus dunia nyata, hampir semua orang gagal dikarenakan untuk memeriksa apakah sebuah uang itu asli atau palsu kita harus membawanya ke suatu bank dan menunggu konfirmasi. (ane cukup yakin, tidak ada orang yang mau jalan ke bank hanya untuk mengetahui apakah nomor seri yang dimiliki uangnya benar keasliannya)
Decentralization adalah tersebar(menurut ane dapat diakses dari manapun, karena sebenarnya blockchain itu tersentralisasi pada beberapa titik, walaupun verifikasinya bisa dari manapun), hal ini memungkinkan setiap orang bisa di/melakukan verifikasi akan keaslian uang yang di transaksikan/miliki oleh orang lain.

Nah, disini 99% opini atau sudut pandang ane gan...

Cryptocurrency(mata uang crypto) tidak akan pernah menjadi currency(mata uang)
ane nggak 100% loh sama judul sesi ini, itu cuma biar eye-catching aja hehe
Kenapa ane bilang begitu, volatility(gejolak, perubahan) nilai pada sebuah cryptocurrency itu udah diluar batas toleransi gan.
Jujur aja, saat ini mungkin nilai sebuah cryptocurrency bisa buat beli motor, tapi beberapa menit kemudian bisa aja nggak cukup bahkan untuk sekedar beli kopi, dan sebaliknya.
Hal ini menurut ane disebabkan karena kita sendiri gan, istilah yang mungkin udah nggak asing yaitu buy-low-sell-high itu sendiri yang menyebabkan kehancuran reputasi cryptocurrency, dan perlahan-lahan tujuan mata uang sebenarnya hilang dan menjadi pasar saham, IPO berubah menjadi ICO, dll.
Dan dari yang ane perhatikan jika kita beli cryptocurrency, kebanyakan menyebutnya "investasi", nah... disini nih yang bener-bener jelas, bahwa cryptocurrency itu dijadikan ajang permainan harga bukan sebagai alat tukar yang di akui dan tetap nilainya.

"Agan TS coba cek deh... udah ada loh yang beli villa pake BTC di bali, itu kan tandanya cryptocurrency udah diakui."
Nah, sekarang gini, ane punya 0.0025 BTC, kira-kira ada nggak yang mau jual motornya seharga 0.0025 BTC, kalo ada ya ayo langsung transaksi.
Kalo nggak ada dan penawaran ane dianggap terlalu murah, berarti kan ada faktor lain yang dijadikan tolak ukur, dalam hal ini ane cukup yakin bahwa faktor tersebut adalah nilai tukar cryptocurrency terhadap rupiah, mungkin jika nilai BTC sudah mencapai 5 milliar rupiah dan seseorang mau menjual motor dengan harga 12,5 juta rupiah, baru akan ada orang yang setuju sama penawaran 0.0025 BTC ane untuk sebuah motor. ;D

Cryptocurrency dapat menjadi currency
Hanya ada 1 cara gan untuk membuat hal ini jadi kenyataan.
Yaitu, kedua belah pihak harus setuju bahwa cryptocurrency mempunyai nilai bagi mereka masing.
"Tapi gimana caranya meyakinkan suatu pihak bahwa cryptocurrency yang dipertukarkan mempunyai nilai?"
Harus ada lembaga yang menjamin gan, kita yakin bertukar dengan rupiah karena dijamin oleh Bank Indonesia bahwa itu mempunyai nilai tukar gan.
Sementara satu-satunya jaminan bahwa cryptocurrency saat ini mempunyai nilai tukar adalah semata-mata karena ada orang yang mau beli dengan mata uang yang disahkan dan legal di negaranya masing-masing.
"Kalo dijamin sama 1 lembaga jadi sentralisasi dong?"
Yap... dan mau nggak mau gan...
Karena nggak ada cara lain selain itu, kita nggak akan bisa lepas dari hal semacam itu.

Ane cukup yakin bahwa sebenarnya tujuan Satoshi Nakamoto menciptakan Bitcoin memang bukan untuk jadi mata uang baru, tetapi jadi sebuah payment-system baru, karena judulnya sendiri itu saja sudah jelas yaitu "Bitcoin: A Peer-to-Peer Electronic Cash System" bukan "Bitcoin: A Peer-to-Peer Crypto Currency".
Ane juga cukup yakin sebenarnya ini adalah perbaikan dari system e-money, dimana sistem e-money umum yang kita kenal menggunakan server dalam penanganan transaksinya artinya terpusat(tersentralisasi) dan ketika server itu gagal, maka keseluruhan sistem e-money lumpuh.

Menurut ane, sebenarnya cryptocurrency(digitalcurrency) itu bukan hal yang baru, dan telah diterapkan oleh perbankan dengan nama e-money, hanya saja cryptocurrency jauh lebih aman, nggak ribet, dan rancangan sistemnya hampir mendekati sempurna(mungkin ada beberapa yang main di Novaexchange atau Coinsmarkets dan untuk pertama kalinya double-spending attack berhasil dilakukan, walaupun hanya pada coin ecek-ecek, berarti nggak menutup kemungkinan dapat terjadi ke coin yang lain).
Makasih agan dan aganwati yang sudah membaca topic buatan newbie yang baru berumur 1 bulan ini. ;D
Semoga yang belum paham jadi paham... Yang udah paham dan melihat kesalahan newbie atau sudut pandang newbie salah, mau mengoreksi. :)

Memang benar gan banyak orang yang tidak paham tentang Cryptocurrency makanya banyak dari mereka yang selalu beranggapan negatif tengtang crypto , aku hanya miris kepada mereka semua yang demikian dan selalu iri jika ada pemain crypto yang sukses , harusnya kita yang mengubah paradigma mereka tentang buruknya cryptocurrency.

Memang benar gan banyak orang yang tidak paham tentang Cryptocurrency makanya banyak dari mereka yang selalu beranggapan negatif tengtang crypto , aku hanya miris kepada mereka semua yang demikian dan selalu iri jika ada pemain crypto yang sukses , harusnya kita yang mengubah paradigma mereka tentang buruknya cryptocurrency.

Memang benar gan banyak orang yang tidak paham tentang Cryptocurrency makanya banyak dari mereka yang selalu beranggapan negatif tengtang crypto , aku hanya miris kepada mereka semua yang demikian dan selalu iri jika ada pemain crypto yang sukses , harusnya kita yang mengubah paradigma mereka tentang buruknya cryptocurrency.

kecerdasan seseorang tidak bisa diukur dengan level akun,
namun yang level akun nya sudah tinggi jelas sudah pasti cerdas walaupun belum 100% gan.

Halo agan dan aganwati sekalian.
Pada kesempatan kali ini ane mau sharing pendapat atau pandangan ane tentang cryptocurrency, mungkin sedikit edukasi bagi yang baru mengenal crpytocurrency. :)
Menurut ane cryptocurrency itu bagus, karena menggabungkan 2 konsep yang sangat berlawanan, yaitu anonimity dan transparency.
Mungkin ada beberapa dari agan dan aganwati yang belum paham tentang anonimity dan transparency, disini ane akan menjelaskan tentang 2 hal tersebut tetapi jauh dari penjelasan teknis melainkan ane akan menjelaskan arti dari kata tersebut dan kenapa sih ane bilang kedua hal tersebut sangat berlawanan tapi bisa jadi harmonis ketika digabungkan dan berhasil memecahkan masalah double-spending.
Terlebih lagi, tidak ada single-point-of-failure dalam rancangan sistemnya karena sifat dasarnya adalah decentralization.

Anonimity
Menurut ane, anonimity dalam artian yang sangat sederhana adalah ketidak jelasan identitas, atau bahkan tanpa identitas sama sekali.
Pada umumnya, aktivitas pengiriman uang melalui medium/perangkat elektronik seperti pada bank konvensional membutuhkan 2 orang atau lebih yang mempunyai identitas(rekening) yang di kelola oleh penyedia jasa pengiriman uang.

"Lalu dimana hal ini diterapkan dalam cryptocurrency?"
Hal ini diterapkan pada alamat dompet cryptocurrency yang agan dan aganwati miliki.
Untuk membuktikannya, silahkan anda lihat, apakah identitas(nama, telpon, alamat, dsb.) anda tercantum pada dompet cryptocurrency anda?
Jika tidak, selamat anda telah membuktikan bahwa identitas anda tidak tersebar, dalam kata lain anda tidak memberikan identitas anda tetapi anda tetap bisa melakukan aktivitas kirim/terima uang.

Transparency
Menurut ane, transparency dalam artian yang sangat sederhana adalah keterbukaan akses terhadap suatu data atau informasi.
Pada umumnya, informasi keuangan yang dikelola oleh sebuah lembaga sangatlah tertutup dari akses publik, kita tidak bisa melihat transaksi pengiriman uang, jumlah uang, dll. yang dimiliki oleh seseorang.

"Lalu dimana hal ini diterapkan dalam cryptocurrency?"
Hal ini diterapkan pada teknologi yang disebut blockchain, di dalam blockchain terdapat informasi mengenai transaksi perpindahan uang, jumlah uang pada sebuah alamat dompet cryptocurrency, dsb. dan dapat di akses oleh mining software atau situs blockexplorer yang dimiliki masing-masing cryptocurrency.
Untuk membuktikannya, silahkan anda buka link dibawah ini pada halaman yang baru :
http://www.presstab.pw/phpexplorer/IFLT/address.php?address=i7SQdjAm7D4vSmPGUs5nmsaL6e5p17AVS6
Link di atas adalah contoh alamat cryptocurrency yang ane miliki, disitu terlihat sangat jelas aktivitas perpindahan uang yang ane lakukan, jumlah uang ane saat ini, dsb.
Sampai titik ini, selamat, anda dapat membuktikan bahwa cryptocurrency itu adalah sistem keuangan yang sangat bisa dipercaya, karena seseorang bisa melakukan konfirmasi terhadap aktivitas keuangan orang lain.

Double-Spending, Single-Point-of-Failure, Decentralization
Disini ane akan coba menjelaskan secara sangat sederhana, mungkin mendasar sekali dan jauh dari pemahaman para ahli.

Apakah agan atau aganwati yakin bahwa uang kertas rupiah yang ada di dompet anda itu asli?
Mungkin anda yakin karena anda bisa membuktikannya melalui iklan yang pernah kita lihat di televisi, yaitu "dilihat diraba diterawang".

Menurut ane, agan dan aganwati nggak sepenuhnya benar akan hal tersebut.
"Kenapa?"
Karena sebenernya yang membuktikan uang itu asli dan terdaftar secara legal pada Bank Indonesia adalah nomor seri yang sering kita abaikan di bagian belakang uang kita.

Dan... disinilah cryptocurrency benar-benar berdampak pada isu penggandaan uang, karena secara pemahaman sederhana tidak-ada-uang yang dapat di gandakan pada transaksi cryptocurrency, karena sifatnya konfirmasi secara bersama-sama dan jika ada 1 atau lebih pihak yang melakukan konfirmasi menyatakan bahwa uang yang berada dalam siklus transaksi tidak valid, maka keseluruhan transaksi tersebut akan menjadi tidak valid.

Jadi, secara pemahaman awam(ane) seperti berikut :
Double-Spending adalah uang yang digandakan dan berhasil digunakan untuk melakukan sebuah transaksi.
Single-Point-of-Failure adalah titik kegagalan(gagal dalam hal konfirmasi), dimana dalam kasus dunia nyata, hampir semua orang gagal dikarenakan untuk memeriksa apakah sebuah uang itu asli atau palsu kita harus membawanya ke suatu bank dan menunggu konfirmasi. (ane cukup yakin, tidak ada orang yang mau jalan ke bank hanya untuk mengetahui apakah nomor seri yang dimiliki uangnya benar keasliannya)
Decentralization adalah tersebar(menurut ane dapat diakses dari manapun, karena sebenarnya blockchain itu tersentralisasi pada beberapa titik, walaupun verifikasinya bisa dari manapun), hal ini memungkinkan setiap orang bisa di/melakukan verifikasi akan keaslian uang yang di transaksikan/miliki oleh orang lain.

Nah, disini 99% opini atau sudut pandang ane gan...

Cryptocurrency(mata uang crypto) tidak akan pernah menjadi currency(mata uang)
ane nggak 100% loh sama judul sesi ini, itu cuma biar eye-catching aja hehe
Kenapa ane bilang begitu, volatility(gejolak, perubahan) nilai pada sebuah cryptocurrency itu udah diluar batas toleransi gan.
Jujur aja, saat ini mungkin nilai sebuah cryptocurrency bisa buat beli motor, tapi beberapa menit kemudian bisa aja nggak cukup bahkan untuk sekedar beli kopi, dan sebaliknya.
Hal ini menurut ane disebabkan karena kita sendiri gan, istilah yang mungkin udah nggak asing yaitu buy-low-sell-high itu sendiri yang menyebabkan kehancuran reputasi cryptocurrency, dan perlahan-lahan tujuan mata uang sebenarnya hilang dan menjadi pasar saham, IPO berubah menjadi ICO, dll.
Dan dari yang ane perhatikan jika kita beli cryptocurrency, kebanyakan menyebutnya "investasi", nah... disini nih yang bener-bener jelas, bahwa cryptocurrency itu dijadikan ajang permainan harga bukan sebagai alat tukar yang di akui dan tetap nilainya.

"Agan TS coba cek deh... udah ada loh yang beli villa pake BTC di bali, itu kan tandanya cryptocurrency udah diakui."
Nah, sekarang gini, ane punya 0.0025 BTC, kira-kira ada nggak yang mau jual motornya seharga 0.0025 BTC, kalo ada ya ayo langsung transaksi.
Kalo nggak ada dan penawaran ane dianggap terlalu murah, berarti kan ada faktor lain yang dijadikan tolak ukur, dalam hal ini ane cukup yakin bahwa faktor tersebut adalah nilai tukar cryptocurrency terhadap rupiah, mungkin jika nilai BTC sudah mencapai 5 milliar rupiah dan seseorang mau menjual motor dengan harga 12,5 juta rupiah, baru akan ada orang yang setuju sama penawaran 0.0025 BTC ane untuk sebuah motor. ;D

Cryptocurrency dapat menjadi currency
Hanya ada 1 cara gan untuk membuat hal ini jadi kenyataan.
Yaitu, kedua belah pihak harus setuju bahwa cryptocurrency mempunyai nilai bagi mereka masing.
"Tapi gimana caranya meyakinkan suatu pihak bahwa cryptocurrency yang dipertukarkan mempunyai nilai?"
Harus ada lembaga yang menjamin gan, kita yakin bertukar dengan rupiah karena dijamin oleh Bank Indonesia bahwa itu mempunyai nilai tukar gan.
Sementara satu-satunya jaminan bahwa cryptocurrency saat ini mempunyai nilai tukar adalah semata-mata karena ada orang yang mau beli dengan mata uang yang disahkan dan legal di negaranya masing-masing.
"Kalo dijamin sama 1 lembaga jadi sentralisasi dong?"
Yap... dan mau nggak mau gan...
Karena nggak ada cara lain selain itu, kita nggak akan bisa lepas dari hal semacam itu.

Ane cukup yakin bahwa sebenarnya tujuan Satoshi Nakamoto menciptakan Bitcoin memang bukan untuk jadi mata uang baru, tetapi jadi sebuah payment-system baru, karena judulnya sendiri itu saja sudah jelas yaitu "Bitcoin: A Peer-to-Peer Electronic Cash System" bukan "Bitcoin: A Peer-to-Peer Crypto Currency".
Ane juga cukup yakin sebenarnya ini adalah perbaikan dari system e-money, dimana sistem e-money umum yang kita kenal menggunakan server dalam penanganan transaksinya artinya terpusat(tersentralisasi) dan ketika server itu gagal, maka keseluruhan sistem e-money lumpuh.

Menurut ane, sebenarnya cryptocurrency(digitalcurrency) itu bukan hal yang baru, dan telah diterapkan oleh perbankan dengan nama e-money, hanya saja cryptocurrency jauh lebih aman, nggak ribet, dan rancangan sistemnya hampir mendekati sempurna(mungkin ada beberapa yang main di Novaexchange atau Coinsmarkets dan untuk pertama kalinya double-spending attack berhasil dilakukan, walaupun hanya pada coin ecek-ecek, berarti nggak menutup kemungkinan dapat terjadi ke coin yang lain).
Makasih agan dan aganwati yang sudah membaca topic buatan newbie yang baru berumur 1 bulan ini. ;D
Semoga yang belum paham jadi paham... Yang udah paham dan melihat kesalahan newbie atau sudut pandang newbie salah, mau mengoreksi. :)

Thread bagus nih buat para pemula yang belum tau tentang sluk bluk bitcoin,ane harap thread berbobot kaya gini banyak nantinya supaya para pemula bisa memahami tentang bitcoin

Kalau bitcoin dilegalkan pemerintah arti nya pemerintah akan memberlakukan pajak kepada setiap pengguna nya !
Secara tidak langsung pemerintah mengontrol bitcoin yang pada akhir nya merusak paradigma bitcoin sebagai alat mata yang terdesentralisasi

Halo agan dan aganwati sekalian.
Pada kesempatan kali ini ane mau sharing pendapat atau pandangan ane tentang cryptocurrency, mungkin sedikit edukasi bagi yang baru mengenal crpytocurrency. :)
Menurut ane cryptocurrency itu bagus, karena menggabungkan 2 konsep yang sangat berlawanan, yaitu anonimity dan transparency.
Mungkin ada beberapa dari agan dan aganwati yang belum paham tentang anonimity dan transparency, disini ane akan menjelaskan tentang 2 hal tersebut tetapi jauh dari penjelasan teknis melainkan ane akan menjelaskan arti dari kata tersebut dan kenapa sih ane bilang kedua hal tersebut sangat berlawanan tapi bisa jadi harmonis ketika digabungkan dan berhasil memecahkan masalah double-spending.
Terlebih lagi, tidak ada single-point-of-failure dalam rancangan sistemnya karena sifat dasarnya adalah decentralization.

Anonimity
Menurut ane, anonimity dalam artian yang sangat sederhana adalah ketidak jelasan identitas, atau bahkan tanpa identitas sama sekali.
Pada umumnya, aktivitas pengiriman uang melalui medium/perangkat elektronik seperti pada bank konvensional membutuhkan 2 orang atau lebih yang mempunyai identitas(rekening) yang di kelola oleh penyedia jasa pengiriman uang.

"Lalu dimana hal ini diterapkan dalam cryptocurrency?"
Hal ini diterapkan pada alamat dompet cryptocurrency yang agan dan aganwati miliki.
Untuk membuktikannya, silahkan anda lihat, apakah identitas(nama, telpon, alamat, dsb.) anda tercantum pada dompet cryptocurrency anda?
Jika tidak, selamat anda telah membuktikan bahwa identitas anda tidak tersebar, dalam kata lain anda tidak memberikan identitas anda tetapi anda tetap bisa melakukan aktivitas kirim/terima uang.

Transparency
Menurut ane, transparency dalam artian yang sangat sederhana adalah keterbukaan akses terhadap suatu data atau informasi.
Pada umumnya, informasi keuangan yang dikelola oleh sebuah lembaga sangatlah tertutup dari akses publik, kita tidak bisa melihat transaksi pengiriman uang, jumlah uang, dll. yang dimiliki oleh seseorang.

"Lalu dimana hal ini diterapkan dalam cryptocurrency?"
Hal ini diterapkan pada teknologi yang disebut blockchain, di dalam blockchain terdapat informasi mengenai transaksi perpindahan uang, jumlah uang pada sebuah alamat dompet cryptocurrency, dsb. dan dapat di akses oleh mining software atau situs blockexplorer yang dimiliki masing-masing cryptocurrency.
Untuk membuktikannya, silahkan anda buka link dibawah ini pada halaman yang baru :
http://www.presstab.pw/phpexplorer/IFLT/address.php?address=i7SQdjAm7D4vSmPGUs5nmsaL6e5p17AVS6
Link di atas adalah contoh alamat cryptocurrency yang ane miliki, disitu terlihat sangat jelas aktivitas perpindahan uang yang ane lakukan, jumlah uang ane saat ini, dsb.
Sampai titik ini, selamat, anda dapat membuktikan bahwa cryptocurrency itu adalah sistem keuangan yang sangat bisa dipercaya, karena seseorang bisa melakukan konfirmasi terhadap aktivitas keuangan orang lain.

Double-Spending, Single-Point-of-Failure, Decentralization
Disini ane akan coba menjelaskan secara sangat sederhana, mungkin mendasar sekali dan jauh dari pemahaman para ahli.

Apakah agan atau aganwati yakin bahwa uang kertas rupiah yang ada di dompet anda itu asli?
Mungkin anda yakin karena anda bisa membuktikannya melalui iklan yang pernah kita lihat di televisi, yaitu "dilihat diraba diterawang".

Menurut ane, agan dan aganwati nggak sepenuhnya benar akan hal tersebut.
"Kenapa?"
Karena sebenernya yang membuktikan uang itu asli dan terdaftar secara legal pada Bank Indonesia adalah nomor seri yang sering kita abaikan di bagian belakang uang kita.

Dan... disinilah cryptocurrency benar-benar berdampak pada isu penggandaan uang, karena secara pemahaman sederhana tidak-ada-uang yang dapat di gandakan pada transaksi cryptocurrency, karena sifatnya konfirmasi secara bersama-sama dan jika ada 1 atau lebih pihak yang melakukan konfirmasi menyatakan bahwa uang yang berada dalam siklus transaksi tidak valid, maka keseluruhan transaksi tersebut akan menjadi tidak valid.

Jadi, secara pemahaman awam(ane) seperti berikut :
Double-Spending adalah uang yang digandakan dan berhasil digunakan untuk melakukan sebuah transaksi.
Single-Point-of-Failure adalah titik kegagalan(gagal dalam hal konfirmasi), dimana dalam kasus dunia nyata, hampir semua orang gagal dikarenakan untuk memeriksa apakah sebuah uang itu asli atau palsu kita harus membawanya ke suatu bank dan menunggu konfirmasi. (ane cukup yakin, tidak ada orang yang mau jalan ke bank hanya untuk mengetahui apakah nomor seri yang dimiliki uangnya benar keasliannya)
Decentralization adalah tersebar(menurut ane dapat diakses dari manapun, karena sebenarnya blockchain itu tersentralisasi pada beberapa titik, walaupun verifikasinya bisa dari manapun), hal ini memungkinkan setiap orang bisa di/melakukan verifikasi akan keaslian uang yang di transaksikan/miliki oleh orang lain.

Nah, disini 99% opini atau sudut pandang ane gan...

Cryptocurrency(mata uang crypto) tidak akan pernah menjadi currency(mata uang)
ane nggak 100% loh sama judul sesi ini, itu cuma biar eye-catching aja hehe
Kenapa ane bilang begitu, volatility(gejolak, perubahan) nilai pada sebuah cryptocurrency itu udah diluar batas toleransi gan.
Jujur aja, saat ini mungkin nilai sebuah cryptocurrency bisa buat beli motor, tapi beberapa menit kemudian bisa aja nggak cukup bahkan untuk sekedar beli kopi, dan sebaliknya.
Hal ini menurut ane disebabkan karena kita sendiri gan, istilah yang mungkin udah nggak asing yaitu buy-low-sell-high itu sendiri yang menyebabkan kehancuran reputasi cryptocurrency, dan perlahan-lahan tujuan mata uang sebenarnya hilang dan menjadi pasar saham, IPO berubah menjadi ICO, dll.
Dan dari yang ane perhatikan jika kita beli cryptocurrency, kebanyakan menyebutnya "investasi", nah... disini nih yang bener-bener jelas, bahwa cryptocurrency itu dijadikan ajang permainan harga bukan sebagai alat tukar yang di akui dan tetap nilainya.

"Agan TS coba cek deh... udah ada loh yang beli villa pake BTC di bali, itu kan tandanya cryptocurrency udah diakui."
Nah, sekarang gini, ane punya 0.0025 BTC, kira-kira ada nggak yang mau jual motornya seharga 0.0025 BTC, kalo ada ya ayo langsung transaksi.
Kalo nggak ada dan penawaran ane dianggap terlalu murah, berarti kan ada faktor lain yang dijadikan tolak ukur, dalam hal ini ane cukup yakin bahwa faktor tersebut adalah nilai tukar cryptocurrency terhadap rupiah, mungkin jika nilai BTC sudah mencapai 5 milliar rupiah dan seseorang mau menjual motor dengan harga 12,5 juta rupiah, baru akan ada orang yang setuju sama penawaran 0.0025 BTC ane untuk sebuah motor. ;D

Cryptocurrency dapat menjadi currency
Hanya ada 1 cara gan untuk membuat hal ini jadi kenyataan.
Yaitu, kedua belah pihak harus setuju bahwa cryptocurrency mempunyai nilai bagi mereka masing.
"Tapi gimana caranya meyakinkan suatu pihak bahwa cryptocurrency yang dipertukarkan mempunyai nilai?"
Harus ada lembaga yang menjamin gan, kita yakin bertukar dengan rupiah karena dijamin oleh Bank Indonesia bahwa itu mempunyai nilai tukar gan.
Sementara satu-satunya jaminan bahwa cryptocurrency saat ini mempunyai nilai tukar adalah semata-mata karena ada orang yang mau beli dengan mata uang yang disahkan dan legal di negaranya masing-masing.
"Kalo dijamin sama 1 lembaga jadi sentralisasi dong?"
Yap... dan mau nggak mau gan...
Karena nggak ada cara lain selain itu, kita nggak akan bisa lepas dari hal semacam itu.

Ane cukup yakin bahwa sebenarnya tujuan Satoshi Nakamoto menciptakan Bitcoin memang bukan untuk jadi mata uang baru, tetapi jadi sebuah payment-system baru, karena judulnya sendiri itu saja sudah jelas yaitu "Bitcoin: A Peer-to-Peer Electronic Cash System" bukan "Bitcoin: A Peer-to-Peer Crypto Currency".
Ane juga cukup yakin sebenarnya ini adalah perbaikan dari system e-money, dimana sistem e-money umum yang kita kenal menggunakan server dalam penanganan transaksinya artinya terpusat(tersentralisasi) dan ketika server itu gagal, maka keseluruhan sistem e-money lumpuh.

Menurut ane, sebenarnya cryptocurrency(digitalcurrency) itu bukan hal yang baru, dan telah diterapkan oleh perbankan dengan nama e-money, hanya saja cryptocurrency jauh lebih aman, nggak ribet, dan rancangan sistemnya hampir mendekati sempurna(mungkin ada beberapa yang main di Novaexchange atau Coinsmarkets dan untuk pertama kalinya double-spending attack berhasil dilakukan, walaupun hanya pada coin ecek-ecek, berarti nggak menutup kemungkinan dapat terjadi ke coin yang lain).
Makasih agan dan aganwati yang sudah membaca topic buatan newbie yang baru berumur 1 bulan ini. ;D
Semoga yang belum paham jadi paham... Yang udah paham dan melihat kesalahan newbie atau sudut pandang newbie salah, mau mengoreksi. :)

bagus nya itu dari teknologinya yang sangat inovatif tetapi banyak yang di salah gunain kaya sebagia alat pencucian uang. atau sebagai alat pembayaran di deep web dan sangat tidak stabil harganya.

kalau menurut saya cryptocurrency itu bagus karena cryptocurrency adalah mata uang digital yang menggunakan kriptografi yang sistem keamanannya tidak bisa di palsukan cuma cryptocurrency kurang bisa di jadikan investasi karena fluktuasinya sangat tidak bisa di prediksi karena tidak ada negara manapun yang menggendalikan mata uang seperti cryptocurrency

wih, keren banget gan topikx, bergizi dan bermanfaat buat yg pemula ato yg belom ngerti amat ama cryptocurrency kayak gua

Halo agan dan aganwati sekalian.
Pada kesempatan kali ini ane mau sharing pendapat atau pandangan ane tentang cryptocurrency, mungkin sedikit edukasi bagi yang baru mengenal crpytocurrency. :)
Menurut ane cryptocurrency itu bagus, karena menggabungkan 2 konsep yang sangat berlawanan, yaitu anonimity dan transparency.

Ane cukup yakin bahwa sebenarnya tujuan Satoshi Nakamoto menciptakan Bitcoin memang bukan untuk jadi mata uang baru, tetapi jadi sebuah payment-system baru, karena judulnya sendiri itu saja sudah jelas yaitu "Bitcoin: A Peer-to-Peer Electronic Cash System" bukan "Bitcoin: A Peer-to-Peer Crypto Currency".
Ane juga cukup yakin sebenarnya ini adalah perbaikan dari system e-money, dimana sistem e-money umum yang kita kenal menggunakan server dalam penanganan transaksinya artinya terpusat(tersentralisasi) dan ketika server itu gagal, maka keseluruhan sistem e-money lumpuh.

Menurut ane, sebenarnya cryptocurrency(digitalcurrency) itu bukan hal yang baru, dan telah diterapkan oleh perbankan dengan nama e-money, hanya saja cryptocurrency jauh lebih aman, nggak ribet, dan rancangan sistemnya hampir mendekati sempurna(mungkin ada beberapa yang main di Novaexchange atau Coinsmarkets dan untuk pertama kalinya double-spending attack berhasil dilakukan, walaupun hanya pada coin ecek-ecek, berarti nggak menutup kemungkinan dapat terjadi ke coin yang lain).

tapi kemaren kemaren beredar klo bitcoin ditolak sebagai alat pembayaran dan dilarang menggunakan bitcoin disini. dan tapi lagi orang pajak akan memberlakukan pajak bagi penghasilan yang dicari lewat bitcoin. mau sah apa enggak masih tetep kena pajak kok ;D

setahu saya sih bitcoin hanya dilarang dalam bentuk transaksinya aja sih gan, kalau soal cryptocurrency tidak dilarang hanya diberi himbauan untuk berhati" karena cryptocurrency sangat beresiko tinggi, mengenai pajak harus ada regulasi yang jelas dulu tuh.

Halo agan dan aganwati sekalian.
Pada kesempatan kali ini ane mau sharing pendapat atau pandangan ane tentang cryptocurrency, mungkin sedikit edukasi bagi yang baru mengenal crpytocurrency. :)
Menurut ane cryptocurrency itu bagus, karena menggabungkan 2 konsep yang sangat berlawanan, yaitu anonimity dan transparency.
Mungkin ada beberapa dari agan dan aganwati yang belum paham tentang anonimity dan transparency, disini ane akan menjelaskan tentang 2 hal tersebut tetapi jauh dari penjelasan teknis melainkan ane akan menjelaskan arti dari kata tersebut dan kenapa sih ane bilang kedua hal tersebut sangat berlawanan tapi bisa jadi harmonis ketika digabungkan dan berhasil memecahkan masalah double-spending.
Terlebih lagi, tidak ada single-point-of-failure dalam rancangan sistemnya karena sifat dasarnya adalah decentralization.

Anonimity
Menurut ane, anonimity dalam artian yang sangat sederhana adalah ketidak jelasan identitas, atau bahkan tanpa identitas sama sekali.
Pada umumnya, aktivitas pengiriman uang melalui medium/perangkat elektronik seperti pada bank konvensional membutuhkan 2 orang atau lebih yang mempunyai identitas(rekening) yang di kelola oleh penyedia jasa pengiriman uang.

"Lalu dimana hal ini diterapkan dalam cryptocurrency?"
Hal ini diterapkan pada alamat dompet cryptocurrency yang agan dan aganwati miliki.
Untuk membuktikannya, silahkan anda lihat, apakah identitas(nama, telpon, alamat, dsb.) anda tercantum pada dompet cryptocurrency anda?
Jika tidak, selamat anda telah membuktikan bahwa identitas anda tidak tersebar, dalam kata lain anda tidak memberikan identitas anda tetapi anda tetap bisa melakukan aktivitas kirim/terima uang.

Transparency
Menurut ane, transparency dalam artian yang sangat sederhana adalah keterbukaan akses terhadap suatu data atau informasi.
Pada umumnya, informasi keuangan yang dikelola oleh sebuah lembaga sangatlah tertutup dari akses publik, kita tidak bisa melihat transaksi pengiriman uang, jumlah uang, dll. yang dimiliki oleh seseorang.

"Lalu dimana hal ini diterapkan dalam cryptocurrency?"
Hal ini diterapkan pada teknologi yang disebut blockchain, di dalam blockchain terdapat informasi mengenai transaksi perpindahan uang, jumlah uang pada sebuah alamat dompet cryptocurrency, dsb. dan dapat di akses oleh mining software atau situs blockexplorer yang dimiliki masing-masing cryptocurrency.
Untuk membuktikannya, silahkan anda buka link dibawah ini pada halaman yang baru :
http://www.presstab.pw/phpexplorer/IFLT/address.php?address=i7SQdjAm7D4vSmPGUs5nmsaL6e5p17AVS6
Link di atas adalah contoh alamat cryptocurrency yang ane miliki, disitu terlihat sangat jelas aktivitas perpindahan uang yang ane lakukan, jumlah uang ane saat ini, dsb.
Sampai titik ini, selamat, anda dapat membuktikan bahwa cryptocurrency itu adalah sistem keuangan yang sangat bisa dipercaya, karena seseorang bisa melakukan konfirmasi terhadap aktivitas keuangan orang lain.

Double-Spending, Single-Point-of-Failure, Decentralization
Disini ane akan coba menjelaskan secara sangat sederhana, mungkin mendasar sekali dan jauh dari pemahaman para ahli.

Apakah agan atau aganwati yakin bahwa uang kertas rupiah yang ada di dompet anda itu asli?
Mungkin anda yakin karena anda bisa membuktikannya melalui iklan yang pernah kita lihat di televisi, yaitu "dilihat diraba diterawang".

Menurut ane, agan dan aganwati nggak sepenuhnya benar akan hal tersebut.
"Kenapa?"
Karena sebenernya yang membuktikan uang itu asli dan terdaftar secara legal pada Bank Indonesia adalah nomor seri yang sering kita abaikan di bagian belakang uang kita.

Dan... disinilah cryptocurrency benar-benar berdampak pada isu penggandaan uang, karena secara pemahaman sederhana tidak-ada-uang yang dapat di gandakan pada transaksi cryptocurrency, karena sifatnya konfirmasi secara bersama-sama dan jika ada 1 atau lebih pihak yang melakukan konfirmasi menyatakan bahwa uang yang berada dalam siklus transaksi tidak valid, maka keseluruhan transaksi tersebut akan menjadi tidak valid.

Jadi, secara pemahaman awam(ane) seperti berikut :
Double-Spending adalah uang yang digandakan dan berhasil digunakan untuk melakukan sebuah transaksi.
Single-Point-of-Failure adalah titik kegagalan(gagal dalam hal konfirmasi), dimana dalam kasus dunia nyata, hampir semua orang gagal dikarenakan untuk memeriksa apakah sebuah uang itu asli atau palsu kita harus membawanya ke suatu bank dan menunggu konfirmasi. (ane cukup yakin, tidak ada orang yang mau jalan ke bank hanya untuk mengetahui apakah nomor seri yang dimiliki uangnya benar keasliannya)
Decentralization adalah tersebar(menurut ane dapat diakses dari manapun, karena sebenarnya blockchain itu tersentralisasi pada beberapa titik, walaupun verifikasinya bisa dari manapun), hal ini memungkinkan setiap orang bisa di/melakukan verifikasi akan keaslian uang yang di transaksikan/miliki oleh orang lain.

Nah, disini 99% opini atau sudut pandang ane gan...

Cryptocurrency(mata uang crypto) tidak akan pernah menjadi currency(mata uang)
ane nggak 100% loh sama judul sesi ini, itu cuma biar eye-catching aja hehe
Kenapa ane bilang begitu, volatility(gejolak, perubahan) nilai pada sebuah cryptocurrency itu udah diluar batas toleransi gan.
Jujur aja, saat ini mungkin nilai sebuah cryptocurrency bisa buat beli motor, tapi beberapa menit kemudian bisa aja nggak cukup bahkan untuk sekedar beli kopi, dan sebaliknya.
Hal ini menurut ane disebabkan karena kita sendiri gan, istilah yang mungkin udah nggak asing yaitu buy-low-sell-high itu sendiri yang menyebabkan kehancuran reputasi cryptocurrency, dan perlahan-lahan tujuan mata uang sebenarnya hilang dan menjadi pasar saham, IPO berubah menjadi ICO, dll.
Dan dari yang ane perhatikan jika kita beli cryptocurrency, kebanyakan menyebutnya "investasi", nah... disini nih yang bener-bener jelas, bahwa cryptocurrency itu dijadikan ajang permainan harga bukan sebagai alat tukar yang di akui dan tetap nilainya.

"Agan TS coba cek deh... udah ada loh yang beli villa pake BTC di bali, itu kan tandanya cryptocurrency udah diakui."
Nah, sekarang gini, ane punya 0.0025 BTC, kira-kira ada nggak yang mau jual motornya seharga 0.0025 BTC, kalo ada ya ayo langsung transaksi.
Kalo nggak ada dan penawaran ane dianggap terlalu murah, berarti kan ada faktor lain yang dijadikan tolak ukur, dalam hal ini ane cukup yakin bahwa faktor tersebut adalah nilai tukar cryptocurrency terhadap rupiah, mungkin jika nilai BTC sudah mencapai 5 milliar rupiah dan seseorang mau menjual motor dengan harga 12,5 juta rupiah, baru akan ada orang yang setuju sama penawaran 0.0025 BTC ane untuk sebuah motor. ;D

Cryptocurrency dapat menjadi currency
Hanya ada 1 cara gan untuk membuat hal ini jadi kenyataan.
Yaitu, kedua belah pihak harus setuju bahwa cryptocurrency mempunyai nilai bagi mereka masing.
"Tapi gimana caranya meyakinkan suatu pihak bahwa cryptocurrency yang dipertukarkan mempunyai nilai?"
Harus ada lembaga yang menjamin gan, kita yakin bertukar dengan rupiah karena dijamin oleh Bank Indonesia bahwa itu mempunyai nilai tukar gan.
Sementara satu-satunya jaminan bahwa cryptocurrency saat ini mempunyai nilai tukar adalah semata-mata karena ada orang yang mau beli dengan mata uang yang disahkan dan legal di negaranya masing-masing.
"Kalo dijamin sama 1 lembaga jadi sentralisasi dong?"
Yap... dan mau nggak mau gan...
Karena nggak ada cara lain selain itu, kita nggak akan bisa lepas dari hal semacam itu.

Ane cukup yakin bahwa sebenarnya tujuan Satoshi Nakamoto menciptakan Bitcoin memang bukan untuk jadi mata uang baru, tetapi jadi sebuah payment-system baru, karena judulnya sendiri itu saja sudah jelas yaitu "Bitcoin: A Peer-to-Peer Electronic Cash System" bukan "Bitcoin: A Peer-to-Peer Crypto Currency".
Ane juga cukup yakin sebenarnya ini adalah perbaikan dari system e-money, dimana sistem e-money umum yang kita kenal menggunakan server dalam penanganan transaksinya artinya terpusat(tersentralisasi) dan ketika server itu gagal, maka keseluruhan sistem e-money lumpuh.

Menurut ane, sebenarnya cryptocurrency(digitalcurrency) itu bukan hal yang baru, dan telah diterapkan oleh perbankan dengan nama e-money, hanya saja cryptocurrency jauh lebih aman, nggak ribet, dan rancangan sistemnya hampir mendekati sempurna(mungkin ada beberapa yang main di Novaexchange atau Coinsmarkets dan untuk pertama kalinya double-spending attack berhasil dilakukan, walaupun hanya pada coin ecek-ecek, berarti nggak menutup kemungkinan dapat terjadi ke coin yang lain).
Makasih agan dan aganwati yang sudah membaca topic buatan newbie yang baru berumur 1 bulan ini. ;D
Semoga yang belum paham jadi paham... Yang udah paham dan melihat kesalahan newbie atau sudut pandang newbie salah, mau mengoreksi. :)

setahu saya sih bitcoin hanya dilarang dalam bentuk transaksinya aja sih gan, kalau soal cryptocurrency tidak dilarang hanya diberi himbauan untuk berhati" karena cryptocurrency sangat beresiko tinggi, mengenai pajak harus ada regulasi yang jelas dulu tuh.

Halo agan dan aganwati sekalian.
Pada kesempatan kali ini ane mau sharing pendapat atau pandangan ane tentang cryptocurrency, mungkin sedikit edukasi bagi yang baru mengenal crpytocurrency. :)
Menurut ane cryptocurrency itu bagus, karena menggabungkan 2 konsep yang sangat berlawanan, yaitu anonimity dan transparency.
Mungkin ada beberapa dari agan dan aganwati yang belum paham tentang anonimity dan transparency, disini ane akan menjelaskan tentang 2 hal tersebut tetapi jauh dari penjelasan teknis melainkan ane akan menjelaskan arti dari kata tersebut dan kenapa sih ane bilang kedua hal tersebut sangat berlawanan tapi bisa jadi harmonis ketika digabungkan dan berhasil memecahkan masalah double-spending.
Terlebih lagi, tidak ada single-point-of-failure dalam rancangan sistemnya karena sifat dasarnya adalah decentralization.

Anonimity
Menurut ane, anonimity dalam artian yang sangat sederhana adalah ketidak jelasan identitas, atau bahkan tanpa identitas sama sekali.
Pada umumnya, aktivitas pengiriman uang melalui medium/perangkat elektronik seperti pada bank konvensional membutuhkan 2 orang atau lebih yang mempunyai identitas(rekening) yang di kelola oleh penyedia jasa pengiriman uang.

"Lalu dimana hal ini diterapkan dalam cryptocurrency?"
Hal ini diterapkan pada alamat dompet cryptocurrency yang agan dan aganwati miliki.
Untuk membuktikannya, silahkan anda lihat, apakah identitas(nama, telpon, alamat, dsb.) anda tercantum pada dompet cryptocurrency anda?
Jika tidak, selamat anda telah membuktikan bahwa identitas anda tidak tersebar, dalam kata lain anda tidak memberikan identitas anda tetapi anda tetap bisa melakukan aktivitas kirim/terima uang.

Transparency
Menurut ane, transparency dalam artian yang sangat sederhana adalah keterbukaan akses terhadap suatu data atau informasi.
Pada umumnya, informasi keuangan yang dikelola oleh sebuah lembaga sangatlah tertutup dari akses publik, kita tidak bisa melihat transaksi pengiriman uang, jumlah uang, dll. yang dimiliki oleh seseorang.

"Lalu dimana hal ini diterapkan dalam cryptocurrency?"
Hal ini diterapkan pada teknologi yang disebut blockchain, di dalam blockchain terdapat informasi mengenai transaksi perpindahan uang, jumlah uang pada sebuah alamat dompet cryptocurrency, dsb. dan dapat di akses oleh mining software atau situs blockexplorer yang dimiliki masing-masing cryptocurrency.
Untuk membuktikannya, silahkan anda buka link dibawah ini pada halaman yang baru :
http://www.presstab.pw/phpexplorer/IFLT/address.php?address=i7SQdjAm7D4vSmPGUs5nmsaL6e5p17AVS6
Link di atas adalah contoh alamat cryptocurrency yang ane miliki, disitu terlihat sangat jelas aktivitas perpindahan uang yang ane lakukan, jumlah uang ane saat ini, dsb.
Sampai titik ini, selamat, anda dapat membuktikan bahwa cryptocurrency itu adalah sistem keuangan yang sangat bisa dipercaya, karena seseorang bisa melakukan konfirmasi terhadap aktivitas keuangan orang lain.

Double-Spending, Single-Point-of-Failure, Decentralization
Disini ane akan coba menjelaskan secara sangat sederhana, mungkin mendasar sekali dan jauh dari pemahaman para ahli.

Apakah agan atau aganwati yakin bahwa uang kertas rupiah yang ada di dompet anda itu asli?
Mungkin anda yakin karena anda bisa membuktikannya melalui iklan yang pernah kita lihat di televisi, yaitu "dilihat diraba diterawang".

Menurut ane, agan dan aganwati nggak sepenuhnya benar akan hal tersebut.
"Kenapa?"
Karena sebenernya yang membuktikan uang itu asli dan terdaftar secara legal pada Bank Indonesia adalah nomor seri yang sering kita abaikan di bagian belakang uang kita.

Dan... disinilah cryptocurrency benar-benar berdampak pada isu penggandaan uang, karena secara pemahaman sederhana tidak-ada-uang yang dapat di gandakan pada transaksi cryptocurrency, karena sifatnya konfirmasi secara bersama-sama dan jika ada 1 atau lebih pihak yang melakukan konfirmasi menyatakan bahwa uang yang berada dalam siklus transaksi tidak valid, maka keseluruhan transaksi tersebut akan menjadi tidak valid.

Jadi, secara pemahaman awam(ane) seperti berikut :
Double-Spending adalah uang yang digandakan dan berhasil digunakan untuk melakukan sebuah transaksi.
Single-Point-of-Failure adalah titik kegagalan(gagal dalam hal konfirmasi), dimana dalam kasus dunia nyata, hampir semua orang gagal dikarenakan untuk memeriksa apakah sebuah uang itu asli atau palsu kita harus membawanya ke suatu bank dan menunggu konfirmasi. (ane cukup yakin, tidak ada orang yang mau jalan ke bank hanya untuk mengetahui apakah nomor seri yang dimiliki uangnya benar keasliannya)
Decentralization adalah tersebar(menurut ane dapat diakses dari manapun, karena sebenarnya blockchain itu tersentralisasi pada beberapa titik, walaupun verifikasinya bisa dari manapun), hal ini memungkinkan setiap orang bisa di/melakukan verifikasi akan keaslian uang yang di transaksikan/miliki oleh orang lain.

Nah, disini 99% opini atau sudut pandang ane gan...

Cryptocurrency(mata uang crypto) tidak akan pernah menjadi currency(mata uang)
ane nggak 100% loh sama judul sesi ini, itu cuma biar eye-catching aja hehe
Kenapa ane bilang begitu, volatility(gejolak, perubahan) nilai pada sebuah cryptocurrency itu udah diluar batas toleransi gan.
Jujur aja, saat ini mungkin nilai sebuah cryptocurrency bisa buat beli motor, tapi beberapa menit kemudian bisa aja nggak cukup bahkan untuk sekedar beli kopi, dan sebaliknya.
Hal ini menurut ane disebabkan karena kita sendiri gan, istilah yang mungkin udah nggak asing yaitu buy-low-sell-high itu sendiri yang menyebabkan kehancuran reputasi cryptocurrency, dan perlahan-lahan tujuan mata uang sebenarnya hilang dan menjadi pasar saham, IPO berubah menjadi ICO, dll.
Dan dari yang ane perhatikan jika kita beli cryptocurrency, kebanyakan menyebutnya "investasi", nah... disini nih yang bener-bener jelas, bahwa cryptocurrency itu dijadikan ajang permainan harga bukan sebagai alat tukar yang di akui dan tetap nilainya.

"Agan TS coba cek deh... udah ada loh yang beli villa pake BTC di bali, itu kan tandanya cryptocurrency udah diakui."
Nah, sekarang gini, ane punya 0.0025 BTC, kira-kira ada nggak yang mau jual motornya seharga 0.0025 BTC, kalo ada ya ayo langsung transaksi.
Kalo nggak ada dan penawaran ane dianggap terlalu murah, berarti kan ada faktor lain yang dijadikan tolak ukur, dalam hal ini ane cukup yakin bahwa faktor tersebut adalah nilai tukar cryptocurrency terhadap rupiah, mungkin jika nilai BTC sudah mencapai 5 milliar rupiah dan seseorang mau menjual motor dengan harga 12,5 juta rupiah, baru akan ada orang yang setuju sama penawaran 0.0025 BTC ane untuk sebuah motor. ;D

Cryptocurrency dapat menjadi currency
Hanya ada 1 cara gan untuk membuat hal ini jadi kenyataan.
Yaitu, kedua belah pihak harus setuju bahwa cryptocurrency mempunyai nilai bagi mereka masing.
"Tapi gimana caranya meyakinkan suatu pihak bahwa cryptocurrency yang dipertukarkan mempunyai nilai?"
Harus ada lembaga yang menjamin gan, kita yakin bertukar dengan rupiah karena dijamin oleh Bank Indonesia bahwa itu mempunyai nilai tukar gan.
Sementara satu-satunya jaminan bahwa cryptocurrency saat ini mempunyai nilai tukar adalah semata-mata karena ada orang yang mau beli dengan mata uang yang disahkan dan legal di negaranya masing-masing.
"Kalo dijamin sama 1 lembaga jadi sentralisasi dong?"
Yap... dan mau nggak mau gan...
Karena nggak ada cara lain selain itu, kita nggak akan bisa lepas dari hal semacam itu.

Ane cukup yakin bahwa sebenarnya tujuan Satoshi Nakamoto menciptakan Bitcoin memang bukan untuk jadi mata uang baru, tetapi jadi sebuah payment-system baru, karena judulnya sendiri itu saja sudah jelas yaitu "Bitcoin: A Peer-to-Peer Electronic Cash System" bukan "Bitcoin: A Peer-to-Peer Crypto Currency".
Ane juga cukup yakin sebenarnya ini adalah perbaikan dari system e-money, dimana sistem e-money umum yang kita kenal menggunakan server dalam penanganan transaksinya artinya terpusat(tersentralisasi) dan ketika server itu gagal, maka keseluruhan sistem e-money lumpuh.

Menurut ane, sebenarnya cryptocurrency(digitalcurrency) itu bukan hal yang baru, dan telah diterapkan oleh perbankan dengan nama e-money, hanya saja cryptocurrency jauh lebih aman, nggak ribet, dan rancangan sistemnya hampir mendekati sempurna(mungkin ada beberapa yang main di Novaexchange atau Coinsmarkets dan untuk pertama kalinya double-spending attack berhasil dilakukan, walaupun hanya pada coin ecek-ecek, berarti nggak menutup kemungkinan dapat terjadi ke coin yang lain).
Makasih agan dan aganwati yang sudah membaca topic buatan newbie yang baru berumur 1 bulan ini. ;D
Semoga yang belum paham jadi paham... Yang udah paham dan melihat kesalahan newbie atau sudut pandang newbie salah, mau mengoreksi. :)

Kalau bitcoin dilegalkan pemerintah arti nya pemerintah akan memberlakukan pajak kepada setiap pengguna nya !
Secara tidak langsung pemerintah mengontrol bitcoin yang pada akhir nya merusak paradigma bitcoin sebagai alat mata yang terdesentralisasi