Untuk sekelas uber dan gojek saja hanya tersedia di kota-kota besar. Kalau berbicara skala global mungkin hanya dapat dikembangkan di negara2 yang memiliki pengguna internet terbanyak.
dalam hal ini negara kita sudah sangat familiar dengan teknologi itu, uber dan gojek tidak tersedia di kota kecil menurut survey karena terhalang oleh aturan dan ancaman transportasi konvensional, nah taxi/truk derek sifatnya bukan massal jadi bisa diletakkan dimanapun, soal internet juga mereka sudah terbiasa dan hanya tinggal diedukasi.
bagaimana agan rangkul partner derek yang at least pemain besar seperti garda otto?
garda otto merupakan pemain besar dan bisa dibandingkan selayaknya blue bird, tanpa mereka kita bisa rangkul yang trully regional.
bisa kalau seperti gojek ataupu uber terima bersih dalam bentuk rupiah
bukan dalam bentuk bitcoin, dan gojek pun sudah ada sistem pembayaran online via gopay, jadi kalau mau di integrasikan pembayaran menggunakan bitcoin tapi harus sudah berupa dalam bentuk gopay atau rupiah pasti mau
seperti namecheap dll nya menerima pembayaran bitcoin tapi sudah dalam bentuk dollar terima bersih dalam bentuk dollar dengan layanan dan bekerjasama dengan bitpay
bitcoin sangat susah diterapkan di negara ini, karena regulasi pemerintah tentang bitcoin juga belum jelas,juga masih banyak masyarakat yang belum mengenal bitcoin.
ini opsi yang serius, bitcoin saja susah apalagi pembayaran menggunakan eth, seharusnya memang mixing dengan rupiah, terima kasih, masukan yang menarik, soal regulasi dan pengenalan itu bisa ikut berjalannya waktu dengan promosi.
Kalo bisa dari motor sampe ke mobil juga, apalagi kalo biaya nya bisa bersahabat pasti akan sangat diminati bagi motor/mobil yang terkena kendala dijalan raya..
untuk motor derek, orang tinggal tuntun beberapa meter sudah sampai bengkel, namun untuk mobil memang banyak kendala, dan kaitannya memang perlu paguyuban yang lebih profesional dan tidak bergerak sendiri2.
Kalau untuk di negara maju dimana hukum lalu lintas nya ketat dan memang ga boleh parkir sembarangan, mungkin bisa berguna konsep truk derek, cuman kalo diindonesia saya sendiri pernah liat truk derek kalo ad kecelakaan trus mobilnya ringsek baru keliatan derek nya.
sangat berguna untuk kawasan tol gan, taxi derek juga bisa bekerjasama dengan pemkab untuk prosesing parkir liar. jumlah derek dari pemkab sangat sedikit.
Kecuali jika perusahaan Go-jek atau Grab mengaplikasikan pembayaran menggunakan mata uang kripto karena pengguna jasa kedua perusahaan tersebut sudah sangat banyak saya yakin itu akan secara tidak langsung memperkenalkan Bitcoin ke khalayak umum pelanggan ojek online tersebut
jika dipikir lagi 2 perusahaan tersebut tidak punya mentor apapun untuk berkembang di indonesia, patokan mereka hanya franchise luar, dan menginspirasi kemunculan layanan lokal lain, konsep franchise bisa menerangkan semuanya jika memang niat.
cuma mampukah mereka bekerjasama dengan pemerintah ?
oscar darmawan saja mampu, franchise global juga sangat mungkin mampu secara teknis. ini hanya konsep buram gan mari kita koresponden biar lengkap.
ini konsep lokal atau internasional ?
masih dikaji gan, orang lokal juga punya sdm yang tinggi.
walaupun sudah ada petugas pun masih nekat parkir. mobil derek karena gak ada online nya gan makanya gak sering kita lihat. harus dalam keadaan darurat baru keluar tu derek misalnya ya kecelakaan
pola2 seperti itu selain faktor aturan yang longgar juga karena pengemudi meremehkan aturan, jadi ini bisa berubah seiring dengan teknologi modern.